Anda di halaman 1dari 1

Bincang Buku “Pukat” bersama Tere Liye

Unit Literasi Aksara Salman ITB telah menyelenggarakan bincang buku Pukat
bersama Tere Liye, sang penulis. Hadir pula sebagai pembicara Anwar Holid, seorang editor
dan penulis buku. Kegiatan ini diselenggarakan pada Jumat, 12 Nopember 2010 pukul 13.00
sampai dengan 14.45 WIB di Ruang Utama Masjid Salman ITB. Kegiatan ini diikuti oleh 30
orang yang sebagian besar mahasiswa. Acara ini juga menyelenggarakan penjualan buku.
Seluruh keuntungan penjualan, disumbangkan seluruhnya untuk korban bencana Tsunami di
Mentawai dan letusan gunung Merapi di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
. Beliau memaparkan “Pukat” merupakan novel serial anak-anak mamak yang
mengusung sifat-sifat kreatif dari anak-anak kampung. Harapan beliau dengan munculnya
buku mengenai kepolosan dari anak kampung dapat menginspirasi khalayak untuk berubah.
Hal yang ditekankan dalam seri Pukat ini adalah tentang “sayang terhadap Ibu”.
Selama kegiatan ini berlangsung, pembawaan Tere Liye santai dan gaya penuturanya
disisipi lelucon-lelucon segar Tere liye juga tak segan-segan membocorkan asal mula
mengapa akhirnya memilih menjadi penulis. Beliau pun bertutur bahwa latar belakang
pedidikannya merupakan Sarjana Ekonomi berbeda dengan profesinya sekarang sebagai
penulis. Ada hal yang menarik ketika acara pemberian cindera mata, Tere liye menolak
menerima cindera mata dengan guyonan yang membuat semua yang hadir tertawa.
Acara bincang buku dari Unit Literasi Aksara Salman ITB ini merupakan kegiatan
rutinan yang diadakan tiap sebulan sekali. Buku yang dibedah adalah buku yang menarik
perhatian, serta memiliki yang kualitas contain tinggi. Bedah buku yang diadakan aksara
yang paling mencuri perhatian adalah ketika membedah buku dari dwilogi Padang Bulan-Cita
di dalam Gelas tulisan dari Andrea Hirata pada bulan Juli 2010 kemarin.

Anda mungkin juga menyukai