Anda di halaman 1dari 2

Alat musik angklung

Indonesia adalah negara yang kaya dengan berbagai kebudayaan. Musik merupakan salah
satu bagian dari budaya yang memberi warna kepada kebudayaan itu sendiri. Salah satu alat
musik Indonesia yang populer adalah angklung. Tidak saja di Indonesia, Angklung juga
populer di negara-negara Asia lainnya. Berbagai pihak mulai memiliki perhatian terhadap alat
musik Angklung. Kewajiban untuk melestarikan warisan budaya musik angklung seakan
menjadi sebuah penggilan hati. Hal ini terbukti banyak pihak telah memberikan kursus
memainkan angklung. Pemerintah Indonesia juga secara implisit menegaskan bahwa
Angklung adalah milik Negara Indonesia bukan milik negara lain, walaupun yang
bersinggungan pulau dengan Indonesia. Warisan musik Angklung seyogyanya harus dijaga
oleh semua warga negara Indonesia. untuk menumbuhkan rasa memiliki maka pengetahuan
tentang Angklung harus diberikan sebagai wacanabudaya.

Angklung adalah milih Bangsa Indonesia. Suku Sunda telah memainkan Angklung sejak
dahulu. Angklung terbuat dari Bambu yang akan menimbulkan suara atau nada akibat dari
benturan badan bambu bila digoyangkan. Angklung yang sering digunakan oleh kelompok
suku Sunda adalah Angklung Pentatonic yang memiliki lima nada traditional. Angklung
tersebut adalah Pelog, salendro dan Madenda. nada yang dimaksud adalah: da, mi, na, ti, la,
da.

Angklung Padaeng adalah pencipta diatonic Angklung. Pada tahun 1937, beliau menciptakan
diatonic-chromatic Angklung yang memiliki tujuh nada. Maka Angkung dengan jenis
diatonic sering disebut sebagai Angklung Padaeng. Angklung Padaeng akhirnya memiliki
nada standard seperti alat musik internasional lainnya. Sebelum mulai bermain Angklung,
seseorang harus memahami teknik memegang Angklung. Cara memegang Angklung adalah
dengan menggunakan tangan kiri dan mengoyangkan Angklung dengan tangan kanan.
Tangan kiri harus memegang sisi horizontal tengan Angklung. Telapak tangan bisa
menghadap ke atas atau ke bawah. Angklung harus sejajar dengan tubuh dan terletak tidak
terlalu dekat dengan tumbuh. Sekarang Angklung dapat digoyangkan dan mengeluarkan
nada.

Agar Angklung mengeluarkan nada dengan sempurna, Angklung harus digoyangkan dengan
tangan kanan dari arah kiri ke kanan. Dalam keadaan ini Angklung harus tetap lurus.
Frekuensi vibrasi hraus dijaga agar nada dapat berbuyi dengan sempurna. Angklung
sebaiknya dimainkan dengan teknik berkelanjutan. Teknik berkelanjutan adalah dua nada
dimainkan secara berurutan dan dimainkan lebih lama dari yang seharusnya. Teknik ini
membuat sebuah lagu tampak berurutan.

Angklung dapat dimainkan dengan ekspresi lembut dan keras tergantung lagu yang
dimainkan. Yang menyebabkan keras atau lembutnya sebuah nada adalah kestabilan
frekuensi getaran Angklung per detik dan perbedaan jarak tangan kanan yang digunakan
untuk mengoyang Angklung. Dengan kata lain Amplitudo getaran Angklung adalah
penyebab dinamika lembut dan keras Angklung.
Foto angklung

Nama :kareem alfayed

Kls:5

Anda mungkin juga menyukai