Anda di halaman 1dari 21

Program Studi : TKJ Nama : Rahadian Wahid

Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ B


Ping
Instruktur : 1. Rudi Haryadi
No. Exp :5
2. Adi Setiadi

TUJUAN
 Siswa mengerti dan paham tentang materi IP address.
 Siswa dapat memahami perintah ping yang digunakan untuk IP address.
 Siswa dapat mengetahui pesan yang disampaikan perintah ping.

PENDAHULUAN

Internet Protocol (IP) address adalah alamat numerik yang ditetapkan untuk sebuah
komputer yang berpartisipasi dalam jaringan komputer yang memanfaatkan Internet
Protocol untuk komunikasi antara node-nya. Walaupun alamat IP disimpan sebagai angka
biner, mereka biasanya ditampilkan agar memudahkan manusia menggunakan notasi,
seperti 208.77.188.166 (untuk IPv4), dan 2001: db8: 0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6). Peran
alamat IP adalah sebagai berikut: "Sebuah nama menunjukkan apa yang kita mencari.
Sebuah alamat menunjukkan di mana ia berada. Sebuah route menunjukkan bagaimana
menuju ke sana."

Perancang awal dari TCP/IP menetapkan sebuah alamat IP sebagai nomor 32-bit, dan sistem
ini, yang kini bernama Internet Protocol Version 4 (IPv4), masih digunakan hari ini. Namun,
karena pertumbuhan yang besar dari Internet dan penipisan yang terjadi pada alamat IP,
dikembangkan sistem baru (IPv6), menggunakan 128 bit untuk alamat, dikembangkan pada
tahun 1995 dan terakhir oleh standar RFC 2460 pada tahun 1998.

Internet Protocol juga memiliki tugas routing paket data antara jaringan, alamat IP dan
menentukan lokasi dari node sumber dan node tujuan dalam topologi dari sistem routing.
Untuk tujuan ini, beberapa bit pada alamat IP yang digunakan untuk menunjuk sebuah
subnetwork. Jumlah bit ini ditunjukkan dalam notasi CIDR, yang ditambahkan ke alamat IP,
misalnya, 208.77.188.166/24.

Dengan pengembangan jaringan pribadi / private network, alamat IPv4 menjadi kekurangan,
sekelompok alamat IP private dikhususkan oleh RFC 1918. Alamat IP private ini dapat
digunakan oleh siapa saja di jaringan pribadi / private network. Mereka sering digunakan
dengan Network Address Translation (NAT) untuk menyambung ke Internet umum global.

Internet Assigned Numbers Authority (IANA) yang mengelola alokasi alamat IP global. IANA
bekerja bekerja sama dengan lima Regional Internet Registry (RIR) mengalokasikan blok
alamat IP lokal ke Internet Registries (penyedia layanan Internet) dan lembaga lainnya.
Alamat IP Versi 4

Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:

 Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka
jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat Unicast digunakan
dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
 Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap
node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam
komunikasi one-to-everyone.
 Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu
atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat
multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

Representasi Alamat

Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal


notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku
referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka
nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian
nilai).

Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask
jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:

 Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus
untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Template:BrSemua sistem
di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang
sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah internetwork. Alamat
network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
 Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk
mengidentifikasikan alamat host di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0
atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier di mana ia berada.

Alamat Unicast IP versi 4

Dalam RFC 791, alamat Unicast IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet
pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4
adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-
order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan
menggunakan representasi desimal.

Kelas
Oktet Oktet
Alamat Digunakan oleh
pertamaTemplate:Br(desimal) pertamaTemplate:Br(biner)
IP
Alamat unicast untuk jaringan
Kelas A 1–126 0xxx xxxx
skala besar

Alamat unicast untuk jaringan


Kelas B 128–191 1xxx xxxx skala menengah hingga skala
besar

Alamat unicast untuk jaringan


Kelas C 192–223 110x xxxx
skala kecil

Alamat multicast (bukan


Kelas D 224–239 1110 xxxx
alamat unicast)

Direservasikan;umumnya
digunakan sebagai alamat
Kelas E 240–255 1111 xxxx
percobaan (eksperimen);
(bukan alamat unicast)

Kelas A

Alamat-alamat unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi
di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk
melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau
tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki
hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127
tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di
dalam mesin yang bersangkutan.

Kelas B

Alamat-alamat unicast kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala
besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan
biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah
network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier.
Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.

Kelas C

Alamat IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam
oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk
melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya
(sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan
pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.

Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda
dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan
biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali
host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.

Kelas E

Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan
dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada
bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk
mengenali host.

Bagian untuk Jumlah host dalam


Kelas Nilai oktet Bagian untuk Jumlah jaringan
Network satu jaringan
Alamat pertama Host Identifier maksimum
Identifier maksimum

Kelas A 1–126 W X.Y.Z 126 16,777,214

Kelas B 128–191 W.X Y.Z 16,384 65,534

Kelas C 192–223 W.X.Y Z 2,097,152 254

Multicast IP Multicast IP Multicast IP


Kelas D 224-239 Multicast IP Address
Address Address Address

Dicadangkan; Dicadangkan; Dicadangkan; Dicadangkan;


Kelas E 240-255
eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen

Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat sekarang
alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban otoritas Internet telah
melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah
tidak mencukupi kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin
meluas. Alamat IPv6 yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4.
Alamat yang dibuat tanpa mempedulikan kelas disebut juga dengan classless address.

Alamat IP lainnya

Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke internet, semua alamat IP dapat
digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik routing)
atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat
yang dapat digunakan di dalam internet, yaitu public address (alamat publik) dan private
address (alamat pribadi).

Alamat publik
alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa
buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang
menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.

Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke
dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat
mencapai lokasinya. Di internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai,
selama masih terkoneksi dengan internet.

Alamat ilegal

Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya ke


internet dapat memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat
publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah organisasi selanjutnya memutuskan
untuk menghubungkan intranetnya ke internet, skema alamat yang digunakannya mungkin
dapat mengandung alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau
organisasi lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu dan lainnya,
sehingga disebut juga dengan illegal address, yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya.

Alamat Privat

Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap
internetwork IP. Pada kasus internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung
ke internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap internet.
Karena perkembangan internet yang sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang
menghubungkan intranet miliknya ke internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk
setiap node di dalam intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan
sebuah alamat publik yang unik secara global.

Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para
desainer internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan host di
dalam intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke internet. Host-
host yang membutuhkan sekumpulan layanan internet, seperti halnya akses terhadap web
atau e-mail, biasanya mengakses layanan internet tersebut melalui gateway yang berjalan di
atas lapisan aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi
hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh
node-node tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atau translator) yang terhubung
secara langsung ke internet.

Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke
internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan
mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer internet
mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan
alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan
digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat
pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi. Karena di antara ruangan alamat publik dan
ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan
menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya.

Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok
alamat berikut:

 10.0.0.0/8
 172.16.0.0/12
 192.168.0.0/16

10.0.0.0/8

Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network identifier kelas A
yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Private network
10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam
sebuah organisasi privat.

172.16.0.0/12

Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16


network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang
dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan
skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 17.16.0.0/12
mengizinkan alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.

192.168.0.0/16

Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256
network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang
dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema
subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat private network
192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga
192.168.255.254.

169.254.0.0/16

Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA
mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat
ini adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet mask 255.255.0.0.
Alamat ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan
Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA)).

Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi adalah menghindari
kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan internet yang sangat pesat.

Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan ditetapkan oleh
Internet Network Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang memiliki otoritas)
sebagai alamat publik, maka tidak akan pernah ada rute yang menuju ke alamat-alamat
pribadi tersebut di dalam router internet. Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat
dijangkau dari internet. Oleh karena itu, semua lalu lintas dari sebuah host yang
menggunakan sebuah alamat pribadi harus mengirim request tersebut ke sebuah gateway
(seperti halnya proxy server), yang memiliki sebuah alamat publik yang valid, atau memiliki
alamat pribadi yang telah ditranslasikan ke dalam sebuah alamat IP publik yang valid dengan
menggunakan Network Address Translator (NAT) sebelum dikirimkan ke internet.

Alamat Multicast IP versi 4

Alamat IP Multicast (multicast IP address) adalah alamat yang digunakan untuk


menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki
alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan
diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada
dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast
tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk
mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis
komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112.

Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4,
yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari
alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk
digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet lokal.

Daftar alamat multicast yang ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada situs IANA.

Alamat Broadcast IP versi 4

Alamat broadcast IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data "satu-untuk-


semua". Jika sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan paket data dengan tujuan
alamat broadcast, maka semua node yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan
menerima paket tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau
alamat IP multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja,
sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber.

Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet broadcast, all-
subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis alamat broadcast
tersebut, paket IP broadcast akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan
menggunakan alamat broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang
digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast
IP akan dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.

Network Broadcast

Alamat network broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua
bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas (classful). Contohnya
adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya adalah 131.107.255.255. Alamat
network broadcast digunakan untuk mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang
terdapat di dalam sebuah jaringan yang berbasis kelas. Router tidak dapat meneruskan
paket-paket yang ditujukan dengan alamat network broadcast.

Subnet broadcast

Alamat subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit
host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (classless). Sebagai
contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah 131.107.26.255. Alamat
subnet broadcast digunakan untuk mengirimkan paket ke semua host dalam sebuah
jaringan yang telah dibagi dengan cara subnetting, atau supernetting. Router tidak dapat
meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat subnet broadcast.

Alamat subnet broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas
alamat IP, sementara itu, alamat network broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan
yang tidak menggunakan kelas alamat IP.

All-subnets-directed broadcast

Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit-bit
network identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan dengan
alamat tak berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini akan
disampaikan ke semua host dalam semua subnet yang dibentuk dari network identifer yang
berbasis kelas yang asli. Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah network identifier
131.107.26.0/24, alamat all-subnets-directed broadcast untuknya adalah 131.107.255.255.
Dengan kata lain, alamat ini adalah alamat jaringan broadcast dari network identifier alamat
berbasis kelas yang asli. Dalam contoh di atas, alamat 131.107.26.0/24 yang merupakan
alamat kelas B, yang secara default memiliki network identifer 16, maka alamatnya adalah
131.107.255.255.

Semua host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan menengarkan dan
memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC 922 mengharuskan router IP
untuk meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini ke semua subnet dalam jaringan
berkelas yang asli. Meskipun demikian, hal ini belum banyak diimplementasikan.

Dengan banyaknya alamat network identifier yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak
relevan lagi dengan perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan alamat jenis
ini telah ditinggalkan.

Limited broadcast

Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4
menjadi 1 (11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255). Alamat ini
digunakan ketika sebuah node IP harus melakukan penyampaian data secara one-to-
everyone di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui network identifier-nya.
Contoh penggunaanya adalah ketika proses konfigurasi alamat secara otomatis dengan
menggunakan Boot Protocol (BOOTP) atau Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP).
Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah klien DHCP harus menggunakan alamat ini untuk
semua lalu lintas yang dikirimkan hingga server DHCP memberikan sewaan alamat IP
kepadanya.

Semua host, yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan memproses
paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya dengan
menggunakan alamat ini, paket jaringan akan dikirimkan ke semua node di dalam semua
jaringan, ternyata hal ini hanya terjadi di dalam jaringan lokal saja, dan tidak akan pernah
diteruskan oleh router IP, mengingat paket data dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan
lokal saja. Karenanya, alamat ini disebut sebagai limited broadcast.

Alamat IP Versi 6

Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat
dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun
total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena
ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus
juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga
2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan
ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk
infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas
proses routing dan tabel routing.

Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur
alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam
IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful
address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan
dengan stateless address configuration.

Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai
alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host,
dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan
sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam
IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix.

Pengalamatan IPv6 didefinisikan dalam RFC 2373.

Format Alamat

Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat
dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan
heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi
yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, berbeda
dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format.

Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:

00100001110110100000000011010011000000000000000000101111001110110000001010101010000000001
111111111111110001010001001110001011010
Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka
biner di atas harus dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit:

0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010


0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010

Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan
heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan
tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut:

21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A

Penyederhanaan bentuk alamat

Alamat di atas juga dapat disederhanakan lagi dengan membuang angka 0 pada awal setiap
blok yang berukuran 16-bit di atas, dengan menyisakan satu digit terakhir. Dengan
membuang angka 0, alamat di atas disederhanakan menjadi:

21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A

Konvensi pengalamatan IPv6 juga mengizinkan penyederhanaan alamat lebih jauh lagi, yakni
dengan membuang banyak karakter 0, pada sebuah alamat yang banyak angka 0-nya. Jika
sebuah alamat IPv6 yang direpresentasikan dalam notasi colon-hexadecimal format
mengandung beberapa blok 16-bit dengan angka 0, maka alamat tersebut dapat
disederhanakan dengan menggunakan tanda dua buah titik dua (::). Untuk menghindari
kebingungan, penyederhanaan alamat IPv6 dengan cara ini sebaiknya hanya digunakan
sekali saja di dalam satu alamat, karena kemungkinan nantinya pengguna tidak dapat
menentukan berapa banyak bit 0 yang direpresentasikan oleh setiap tanda dua titik dua (::)
yang terdapat dalam alamat tersebut. Tabel berikut mengilustrasikan cara penggunaan hal
ini.

Alamat asli yang Alamat setelah


Alamat asli
disederhanakan dikompres

FE80:0000:0000:0000:02AA:00FF:FE9A:4CA2 FE80:0:0:0:2AA:FF:FE9A:4CA2 FE80::2AA:FF:FE9A:4CA2

FF02:0000:0000:0000:0000:0000:0000:0002 FF02:0:0:0:0:0:0:2 FF02::2

Untuk menentukan berapa banyak bit bernilai 0 yang dibuang (dan digantikan dengan tanda
dua titik dua) dalam sebuah alamat IPv6, dapat dilakukan dengan menghitung berapa
banyak blok yang tersedia dalam alamat tersebut, yang kemudian dikurangkan dengan
angka 8, dan angka tersebut dikalikan dengan 16. Sebagai contoh, alamat FF02::2 hanya
mengandung dua blok alamat (blok FF02 dan blok 2). Maka, jumlah bit yang dibuang adalah
(8-2) x 16 = 96 buah bit.
Format Prefix

Dalam IPv4, sebuah alamat dalam notasi dotted-decimal format dapat direpresentasikan
dengan menggunakan angka prefiks yang merujuk kepada subnet mask. IPv6 juga memiliki
angka prefiks, tapi tidak didugnakan untuk merujuk kepada subnet mask, karena memang
IPv6 tidak mendukung subnet mask.

Prefiks adalah sebuah bagian dari alamat IP, di mana bit-bit memiliki nilai-nilai yang tetap
atau bit-bit tersebut merupakan bagian dari sebuah rute atau subnet identifier. Prefiks
dalam IPv6 direpesentasikan dengan cara yang sama seperti halnya prefiks alamat IPv4,
yaitu [alamat]/[angka panjang prefiks]. Panjang prefiks mementukan jumlah bit terbesar
paling kiri yang membuat prefiks subnet. Sebagai contoh, prefiks sebuah alamat IPv6 dapat
direpresentasikan sebagai berikut:

3FFE:2900:D005:F28B::/64

Pada contoh di atas, 64 bit pertama dari alamat tersebut dianggap sebagai prefiks alamat,
sementara 64 bit sisanya dianggap sebagai interface ID.

Jenis-jenis Alamat IPv6

IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:

 Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara
dua host dalam sebuah jaringan.
 Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke
banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi
one-to-many.
 Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota
terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many.
Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan
hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.

Jika dilihat dari cakupan alamatnya, alamat unicast dan anycast terbagi menjadi alamat-
alamat berikut:

 Link-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat
berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam satu subnet.
 Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat
berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah intranet.
 Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar
dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet IPv6.

Sementara itu, cakupan alamat multicast dimasukkan ke dalam struktur alamat.

Unicast Address

Alamat unicast IPv6 dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis alamat, yakni:
 Alamat unicast global
 Alamat unicast site-local
 Alamat unicast link-local
 Alamat unicast yang belum ditentukan (unicast unspecified address)
 Alamat unicast loopback
 Alamat Unicast 6to4
 Alamat Unicast ISATAP

Unicast global addresses

Alamat unicast global IPv6 mirip dengan alamat publik dalam alamat IPv4. Dikenal juga
sebagai Aggregatable Global Unicast Address. Seperti halnya alamat publik IPv4 yang dapat
secara global dirujuk oleh host-host di Internet dengan menggunakan proses routing, alamat
ini juga mengimplementasikan hal serupa. Struktur alamat IPv6 unicast global terbagi
menjadi topologi tiga level (Public, Site, dan Node).

Field Panjang Keterangan

Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat, bahwa alamat ini adalah


001 3 bit
sebuah alamat IPv6 Unicast Global.

Berfungsi sebagai level tertinggi dalam hierarki routing. TLA ID diatur


Top Level
oleh Internet Assigned Name Authority (IANA), yang
Aggregation 13 bit
mengalokasikannya ke dalam daftar Internet registry, yang kemudian
Identifier (TLA ID)
mengolasikan sebuah TLA ID ke sebuah ISP global.

Direservasikan untuk penggunaan pada masa yang akan datang


Res 8 bit
(mungkin untuk memperluas TLA ID atau NLA ID).

Next Level
Aggregation 24 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal milik situs (site) kustomer tertentu.
Identifier (NLA ID)

Site Level Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah situs individu. SLA
Aggregation 16 bit ID ditetapkan di dalam sebuah site. ISP tidak dapat mengubah bagian
Identifier (SLA ID) alamat ini.

Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik
Interface ID 64 bit
(yang ditentukan oleh SLA ID).

Unicast site-local addresses

Alamat unicast site-local IPv6 mirip dengan alamat privat dalam IPv4. Ruang lingkup dari
sebuah alamat terdapat pada internetwork dalam sebuah site milik sebuah organisasi.
Penggunaan alamat unicast global dan unicast site-local dalam sebuah jaringan adalah
mungkin. Prefiks yang digunakan oleh alamat ini adalah FEC0::/48.
Field Panjang Keterangan

Nilai ketetapan alamat unicast


111111101100000000000000000000000000000000000000 48 bit
site-local

Mengizinkan hingga 65536


(216) subnet dalam sebuah
struktur subnet datar.
Administrator juga dapat
Subnet Identifier 16 bit
membagi bit-bit yang yang
memiliki nilai tinggi (high-order
bit) untuk membuat sebuah
infrastruktur routing hierarkis.

Berfungsi sebagai alamat dari


Interface Identifier 64 bit sebuah node dalam subnet
yang spesifik.

Unicast link-local address

Alamat unicast link-local adalah alamat yang digunakan oleh host-host dalam subnet yang
sama. Alamat ini mirip dengan konfigurasi APIPA (Automatic Private Internet Protocol
Addressing) dalam sistem operasi Microsoft Windows XP ke atas. host-host yang berada di
dalam subnet yang sama akan menggunakan alamat-alamat ini secara otomatis agar dapat
berkomunikasi. Alamat ini juga memiliki fungsi resolusi alamat, yang disebut dengan
Neighbor Discovery. Prefiks alamat yang digunakan oleh jenis alamat ini adalah FE80::/64.

Panjan Keteranga
Field
g n

Berfungsi
sebagai
tanda
111111101000000000000000000000000000000000000000000000000000000
64 bit pengenal
0
alamat
unicast
link-local.

Berfungsi
sebagai
alamat dari
Interface ID 64 bit sebuah
node
dalam
subnet
yang
spesifik.

Unicast unspecified address

Alamat Unicast yang belum ditentukan adalah alamat yang belum ditentukan oleh seorang
administrator atau tidak menemukan sebuah DHCP Server untuk meminta alamat. Alamat
ini sama dengan alamat IPv4 yang belum ditentukan, yakni 0.0.0.0. Nilai alamat ini dalam
IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:0 atau dapat disingkat menjadi dua titik dua (::).

Unicast Loopback Address

Alamat unicast loopback adalah sebuah alamat yang digunakan untuk mekanisme
interprocess communication (IPC) dalam sebuah host. Dalam IPv4, alamat yang ditetapkan
adalah 127.0.0.1, sementara dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:1, atau ::1.

Unicast 6to4 Address

Alamat unicast 6to4 adalah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam
Internet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini sering digunakan sebagai
pengganti alamat publik IPv4. Alamat ini aslinya menggunakan prefiks alamat 2002::/16,
dengan tambahan 32 bit dari alamat publik IPv4 untuk membuat sebuah prefiks dengan
panjang 48-bit, dengan format 2002:WWXX:YYZZ::/48, di mana WWXX dan YYZZ adalah
representasi dalam notasi colon-decimal format dari notasi dotted-decimal format w.x.y.z
dari alamat publik IPv4. Sebagai contoh alamat 157.60.91.123 diterjemahkan menjadi
2002:9D3C:5B7B::/48.

Meskipun demikian, alamat ini sering ditulis dalam format IPv6 Unicast global address,
2002:WWXX:YYZZ:SLA ID:Interface ID.

Unicast ISATAP Address

Alamat Unicast ISATAP adalah sebuah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6
dalam sebuah Intranet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini menggabungkan
prefiks alamat unicast link-local, alamat unicast site-local atau alamat unicast global (yang
dapat berupa prefiks alamat 6to4) yang berukuran 64-bit dengan 32-bit ISATAP Identifier
(0000:5EFE), lalu diikuti dengan 32-bit alamat IPv4 yang dimiliki oleh interface atau sebuah
host. Prefiks yang digunakan dalam alamat ini dinamakan dengan subnet prefix. Meski
alamat 6to4 hanya dapat menangani alamat IPv4 publik saja, alamat ISATAP dapat
menangani alamat pribadi IPv4 dan alamat publik IPv4.

Multicast Address

Alamat multicast IPv6 sama seperti halnya alamat multicast pada IPv4. Paket-paket yang
ditujukan ke sebuah alamat multicast akan disampaikan terhadap semua interface yang
dikenali oleh alamat tersebut. Prefiks alamat yang digunakan oleh alamat multicast IPv6
adalah FF00::/8.

Field Panjang Keterangan

1111
8 bit Tanda pengenal bahwa alamat ini adalah alamat multicast.
1111

Berfungsi sebagai tanda pengenal apakah alamat ini adalah alamat transient atau
bukan. Jika nilainya 0, maka alamat ini bukan alamat transient, dan alamat ini
Flags 4 bit
merujuk kepada alamat multicast yang ditetapkan secara permanen. Jika nilainya 1,
maka alamat ini adalah alamat transient.

Berfungsi untuk mengindikasikan cakupan lalu lintas multicast, seperti halnya


Scope 4 bit
interface-local, link-local, site-local, organization-local atau global.

Group
112 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal group multicast
ID

Anycast Address

Alamat Anycast dalam IPv6 mirip dengan alamat anycast dalam IPv4, tapi
diimplementasikan dengan cara yang lebih efisien dibandingkan dengan IPv4. Umumnya,
alamat anycast digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) yang memiliki banyak klien.
Meskipun alamat anycast menggunakan ruang alamat unicast, tapi fungsinya berbeda
daripada alamat unicast.

IPv6 menggunakan alamat anycast untuk mengidentifikasikan beberapa interface yang


berbeda. IPv6 akan menyampaikan paket-paket yang dialamatkan ke sebuah alamat anycast
ke interface terdekat yang dikenali oleh alamat tersebut. Hal ini sangat berbeda dengan
alamat multicast, yang menyampaikan paket ke banyak penerima, karena alamat anycast
akan menyampaikan paket kepada salah satu dari banyak penerima.

Perbandingan Alamat IPv6 dan IPv4

Tabel berikut menjelaskan perbandingan karakteristik antara alamat IP versi 4 dan alamat IP
versi 6.

Kriteria Alamat IP versi 4 Alamat IP versi 6

Panjang alamat 32 bit 128 bit

32
Jumlah total host 2 =±4 miliar host 2128
(teoritis)

Ya, kelas A, B, C, D, dan E. Template:BrBelakangan tidak


Menggunakan
digunakan lagi, mengingat telah tidak relevan dengan Tidak
kelas alamat
perkembangan jaringan Internet yang pesat.

Alamat multicast
Alamat multicast Kelas D, yaitu 224.0.0.0/4
IPv6, yaitu FF00:/8

Alamat broadcast Ada Tidak ada

Alamat yang
0.0.0.0 ::
belum ditentukan

Alamat loopback 127.0.0.1 ::1

Alamat IP publik IPv4, yang ditetapkan oleh otoritas Alamat IPv6 unicast
Alamat IP publik
Internet (IANA) global

Alamat IPv6 unicast


Alamat IP pribadi IPv4, yang ditetapkan oleh otoritas
Alamat IP pribadi site-local
Internet
(FEC0::/48)

Alamat IPv6 unicast


Konfigurasi alamat
Ya (APIPA) link-local
otomatis
(FE80::/64)

Representasi Colon hexadecimal


Dotted decimal format notation
tekstual format notation

Fungsi Prefiks Subnet mask atau panjang prefiks Panjang prefiks

Resolusi alamat AAAA Resource


A Resource Record (Single A)
DNS Record (Quad A)
ALAT & BAHAN
 2 Unit komputer yang saling terhubung (peer-to-peer)
 Kabell UTP
 OS yang digunakan adalah Windows 7

LANGKAH KERJA
1. Lakukan konfigurasi terhadap komputer yang saling terhubung (peer-to-peer)
a. Komputer 1
 IP Address : 192.168.1.1
 Subnet Mask : 255.255.255.0
b. Komputer 2
 IP Address : 192.168.1.1
 Subnet Mask : 255.255.255.0
2. Lakukan perintah pinging dari komputer 1. Dan lakukan hal berikut untuk melihat
pesan yang didapatkan dari perintah pinging :
a. Pinging biasa
b. Pinging Network Address
c. Pinging IP yang tidak ada dalam 1 network
d. Pinging ke komputer 2 dengan kondisi kabel UTP dilepas
e. Pinging ke komputer 2 dengan kondisi network sudah berbeda
 Komputer 1
 IP Address : 192.168.1.1
 Subnet Mask : 255.255.255.0
 Komputer 2
 IP Address : 192.168.1.50
 Subnet Mask : 255.255.255.224
f. Pinging ke IPv4 tetapi menggunakan opsi untuk IPv6
3. Lakukan analisa terhadap pesan yang ditampilkan perintah ping.
HASIL PENGAMATAN
1. Reply from…

Pesan “Reply from…” merupakan satu – satunya yang menandakan bahwa komputer sedang
terhubung ke komputer lain.

2. Destination host unreachable

Pesan “Destination host unreachable” menandakan bahwa IP yang di ping tidak bisa dicapai.
Dalam hal ini Network address tidak dapat dicapai dalam melakukan ping. Berbeda dengan
Windows XP pesan yang akan muncul jika kita melakukan ping terhadap Network address
yaitu “Bad…”
3. Request timed out

Pesan “Request timed out” menandakan bahwa IP yang di pinging tidak terhubung dengan
komputer yang melakukan pinging. Hal ini dikarenakan respon yang terlalu lama dari IP yang
di pinging.

4. General Faliure

Pesan “General failure” seperti halnya pesan “Request timed out” tapi dalam hal ini bukan
respon yang lama dari IP yang di pinging melainkan tidak adanya hardware yang terkoneksi
dari komputer yang melakukan pinging maupun komputer yang menjadi tujuan pinging.
5. Transmit failed, General Faliure

Pesan “Transmit failure, General failure” menandakan bahwa ada kegagalan pengiriman
data. Dalam hal ini kegagalan pengiriman data dikarenakan IP yang di pinging sudak tidak
satu network lagi dengan komputer yang melakukan pinging sehingga menjadikan hal ini
“General failure”.

6. Please check the name and try again

Pesan “Please check the name and try again” menandakan bahwa ada kesalahan dalam IP
address yang akan di pinging. Jadi ada opsi tambahan khusus jika kita akan melakukan
pinging terhadap IPv6 dan tidak diizinkan untuk memasukan format IPv4.
KESIMPULAN
 Perintah pinging pada umumnya akan menampilkan pesan kesalahan
berupa bacaan RTO atau General Failure. Dan hanya ada 1 pesan dari
perintah ping yang menunjukan bahwa komputer 1 terhubung dengan
komputer lainnya.

Anda mungkin juga menyukai