Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

Tari Kreasi Daerah

Tari Muli Betanggai

O
L
E
H

Tiara Handayani
XI IPA 2

SMA Negeri 4 Metro


TP. 2010 / 2011
BAB I
a. Latar Belakang

Seni adalah alat komunikasi yang halus karena sifat sifat simbolis
yang terkandung dalam karya seni yang bersangkutan, sehingga dalam seni
dituntut lebih banyak persyaratan untuk dapat mengungkapkan yang akan
disampaikan.

Kesenian adalah segala sesuatu yang menghasilkan pengalaman batin


dan disajikan secara indah sehingga dapat menarik dan menimbulkan
pengalaman batin bagi penikmatnya. Seni tari sebagai salah satu cabang
kesenian merupakan gerak yang mengandung makna simbolis, yaitu gerak
yang mengalami proses tertentu, telah mengalami perubahan dari bentuk
gerakan alami. Seni tari secara umum memiliki aspek – aspek gerak, ritmis,
keindahan dan ekspresi. Selain itu seni tari juga memiliki unsur – unsur
ruang, tenaga dan waktu. Seni tari sebagai salah satu seni pertunjukan
merupakan ekspresi naluri manusia dalam perilaku dan aktivitas sehari –
hari. Manusia memanifestasikannya ke dalam gerak yang memiliki makna
dan maksud tertentu.

Tari adalah seni yang menekankan pada keindahan gerak, musik dan
perasaan. Bisa dikatakan bahwa nilai estetis atau keindahan pada tari
terletak pada gerak dan iringan musik yang didukung oleh keindahan
kostum dan perasaan. Seni tari pun berberhubungan dengan keadaan
masyarakat dan budaya setempat. Dilihat dari kenyataan bahwa pendidikan
seni secara formal yang menekankan pada pendidikan sikap, perlu mengarah
pada problema remaja, budaya tradisional yang mengikat dan sangat
menekan perkembangan jiwa remaja. Dengan demikian, remaja harus
dikenalkan kepada kebudayaan bangsa Indonesia yang bernilai tinggi,
sehingga diharapkan remaja memahami budaya bangsa khususnya budi
pekerti yang luhur.

Dari kenyataan dalam kehidupan inilah diangkat sebuah kesenian


yang berasal dari daerah Lampung yaitu ”tari Muli Betanggai”. Awalnya tari
Muli Betanggai hanya dipentaskan pada saat acra gawi adat masyarakat
Lampung. Namun, dalam perkembangannya saati ini tari Muli Betanggai
tidak lagi mutlak sebagai pelengkap acara gawi adat masyarakat Lampumg,
tetapi sudah bergeser menjadi tari pertunjuka atau tontonan pada saat
acara – acara besar.

b. Permasalahan

Permasalahan atau tantangan yang dihadapi dalam menyampaikan


materi tentang Tari Muli Betanggai adalah sebagai berikut.
1. Seberapa besar rasa cinta masyarakat Lampung terhadap tari Muli
Betanggai ?
2. Seberapa tahu dan faham masyarakat Lampung tentang kesenian
masyarakat Lampung ?
3. Mengapa pada saat ini tari Muli Betanggai jarang sekali ditampilkan ?
4. Bagaimana cara agar masyarakat Lampung dapat lebih
mengembangkan tari Muli Betanggai, sehingga tidak menjadi sebuah
tarian yang membosankan ?

c. Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini, yaitu


1. Menanamkan rasa cinta masyarakat terhadap budaya tradisional.
2. Agar masyarakat dapat lebih tahu dan memahami budaya tradisional.
3. agar tari Muli Betanggai dapat lebih sering ditampilkan
dimasyarakat.
4. Mengembangkan kretivitas yang dimiliki dan membuat inovasi –
inovasi gerakan baru agar tari Muli Betanggai tidak membosankan
dan menjadi menarik jika dilihat .

d. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut.


1. Masyarakat dapat memiliki rasa cinta yang tinggi terhadap budaya
tradisional.
2. Masyarkat Lampung dapat lebih mengetahui dan memahami budaya
trdisional terutama yang ada di daerah Lampung khususnya tari Muli
Betanggai.
3. Tari Muli Betanggai dapat lebih ditampilkan dan budaya tari Muli
Betanggai ini akan terus terwariskan.
4. makin banyaknya masyarakat terutama mulei - mulei Lampung yang
menarikan tari Muli Betanggai.
5. Tari Muli Betanggai menjadi sebuah kesenian masyarakat Lampung
yang amat disukai dan disenangi.
BAB II
a. Landasan Kreasi Tari

Substansi tari adalah gerak. Gerak tari yang indah itu berasal dari
gerak sehari – hari yang distilir dan diberi bentuk ekspresif yang berirama,
sehingga kita melihat sesuatu yang lain dari kehidupan yang biasa kita
alami.

Tari Muli Betanggai adalah tari yang berlandasan kehidupan sehari –


hari, yang biasanya dipentaskan dalam acara – acara gawi adat maupun
acara – acara besar lainnya. Tari Muli Betanggai ini menggambarkan
keceriaan mulei – mulei Lampung dengan memainkan keindahan tanggainya.
Dalam tarian Muli Betanggai ini tampak jelas sekali penggambaran
keceriaan mulei – mulei Lampung mulai dari setiap gerakan, iringan musik,
hingga pembawaan mulei – mulei Lampung saat menarikannya.

b. Materi Gerak tari

1. Gerak maju (10 X 8)


2. Injit – injit (4 X 8)
3. Langkah 3 tak jadi I (4 X 8)
4. Sembah (8 X 8)
5. Samber melayang (8 X 8)
6. Langkah maju mundur (4 X 8)
7. Langkah 3 tak jadi II (4 X 8)
8. Muter – muter (2 X 8)
9. Langkah 3 tak jadi I (8 X 8)
10. Langkah 3 tak jadi III
11. Langkah pulang (4 X 8)

c. Keunikan Gerak Tari


Dengan banyaknya ragam seni tari daerah yang berada di Nusantara
dapat kita bayangkan betapa besar bangsa kita yang kaya akan khazanah
budaya dan bahasa. Berangkat dari permasalahan tersebut dapat kita
kembangakan bermaam – macam jenis tari kreasi yang akan bermuara pada
pembentukan budaya bangsa yang tinggi dan tidak meninggalkan budya atau
tradisi asli daerah.
Keunikan tari kreasi ini terletak pada pengolahan materi tari Muli
Betanggai, sehingga mendapatkan bentuk baru yang memperkaya jenis tari
daerah Lampung. Gerak, pakaian, dan irama tari dimodifikasi sehingga
dapat ditemukan bentuk tari Nasional yang bersumber dari tari daerah dan
dapat memperkokoh kesatuan bangsa.

d. Deskripsi gerak Tari

Jenis Tari : Tari kreasi dari daerah Lampung ”Muli Betanggai”


Koreografer : Tiara Handayani
Penari : Tunggal putri
No
Iringan
urutan Tata Laku gerak Pola lantai
hitungan
gerak
1 1–8 Kaki berjalan lambat,
tangan mengukel didepan.
1–4 Berjalan cepat sambil
jinjit, tangan mengukel
didepan.
5-8 Kaki berjalan memutar,
tangan kiri didepan dada
dan tangan kanan lurus
kesamping.
2 1–4 Kaki injit – injit, tangan
kanan dan kiri ditekuk,
posisi tangan kiri agak
kebawah dan tngan kanan
ke atas.
5–8 Kaki injit – injit, tangan
posisi samber melayang.
3 1–8 Langkah 3 tak jadi, tangan
mengukel dengan posisi
tangan kanan kedepan dan
tangan kiri disamping
pinggang.
1-8 Langkah 3 tak jadi, tangan
mengukel dengan posisi
tangan kanan kedepan dan
tangan kiri disamping
pinggang.
4 1–8 Kaki diam, tangan lurus
kedepan kemudian ukel.
1–8 Kaki diam, tangan lurus ke
depan lalu putar didepan.
1-8 Kaki diam, tangan ditarik
ke samping.
1–8 Tangan ditarik kebawah.
1-8 Kaki diam, tangan kedepan
kemudian posisi
menyembah.
5 1–8 Berjalan kedepan, tngan
kiri berada didepan dada
dan tangan kanan ke bawah
dan ke atas mendekati
tangan kiri.
1 -8 Berjalan memutar dengan
tangan melenggang.
6 1–2 Kaki kanan ke depan
BAB III

a. Kesimpulan

Kesenian taradisonal seperti tari – tarian daerah harus kita


lestarikan dan kembangkan, serta kita kenalkan kepada muda / mudi pada
zaman sekarang ini supaya generasi berikutnya dapat mengetahui dan
mengenalnya, dan supaya generasi – generasi berikutnya dapat berkreasi
lebih baik dan membanggakan Indonesia.

b. Saran – saran

• Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk


memelihara dan melestarikan kesenian tradisonal yang terdapat di
negara kita dan khususnya dilingkungan kita.
• Agar kesenian tradisional Indonesia tetap terpelihara dan tetap ada,
serta tidak membosankan maka diperlukan inovasi – inovasi untuk
membuat kesenian tersebut menjadi berbeda dan lebih menarik
namun tetap memiliki makna yang sama.
• Kepada para pembaca, jika ingin lebih mengetahui tentang bahasan
ini bisa membaca buku atau majalah yang memuat tentang kesenian
tradisional Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai