Anda di halaman 1dari 16

FORTOPOLIO

TARI LENGGOK MAK INANG

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 7 :

1. WIDIA WATI
2. RAHMI ATI SILMI
3. M. FIRLY
4. M. ANDIKA APRIANDA

KELAS : X.IPS.3
GURU PEMBIMBING : RIZKY KURNIATY, S.Pd

SMA NEGERI 1 KAYUAGUNG


TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga

kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas pelajaran seni budaya.

Semua kesalahan dan kekeliruan yang terdapat dalam karya tulis ini, sepenuhnya

tanggung jawab kami.

Akhirnya, dengan karya tulis ini kami persembahkan pada ibu/bapak guru dan teman-

taman sekalian. Semoga menjadi titik sumbangan bagi pembangunan ilmu pengetahuan yang

sangat luas.

Kami memohon maaf apabila ada kekeliruan dalam setiap kata, kalimat, paragraph

maupun bab-babnya kiranya ibu/bapak guru memakluminya.

Kayuagung, Desember 2017


Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Inang memberi pengertian sebagai pengasuh. Tarian Inangmemberi gambaran

bagaimana lembut dan sopan santunnyaperibadi seseorang wanita pengasuh. Penari

lelaki merupakan pasangan untuk menggambarkankeserasian dalam kehidupan keluarga

atau masyarakat. Lenggok Tari Inang yang biasa ditarikan ialah Inang Selendang,Ayam

Didik, Tari Payung, Tari Sapu Tangan, Tari Lilin dan lain-lain bergantung kepada

peralatan yang diragakan di dalamtarian tersebut.

B. Tujuan Penulisan

Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, berdasarkan latar belakang dan rumusan

masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini yaitu :

Mengetahui fungsi dan makna Tari Mak Inang Itu sendir

C. Metode Yang Digunakan

Metode yang kami gunakan adalah metode Objektif Praktis, yaitu kami mencari data-

data yang kami butuhkan dari 1 sumber yaitu di Internet.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tari Mak Inang


Tari Mak Inang merupakan tarian yang diciptakan semasa zaman kesultanan Melayu
Melaka. Tarian ini amat terkenal pada masa dahulu sebagaimana ianya terkenal pada
hari ini.
Tarian dan lagu Mak Inang adalah sangat lembut dan mempunyai kualiti yang tinggi
sebagai persembahan kepada istana raja serta pembesar-pembesar luar Negara yang
datang melewati Melaka pada ketika itu. Tarian ini juga turut dikenali sebagai tarian Si
Kembang Cina. Tarian ini biasanya diiringi dengan lagu dan pantun.

B. Asal-usul Tari Mak Inang


Tarian Inang atau lebih dikenali sebagai Tarian Mak Inang suatu ketika dahulu dicipta
semasa zaman Kesultanan Melayu Melaka. Tarian ini amat terkenal pada masa dahulu
sebagaimana ianya terkenal pada hari ini. Tajuk lagu Mak Inang yang mengiringi tarian
ini telah dititahkan ciptaannya oleh Sultan Mahmud Shah yang sangat gemarkan
kesenian Melayu. Arahan ini telah dikeluarkan oleh Sultan kepada ketua inang atau
ketua dayang untuk diajar kepada para dayang untuk dipersembahkan kepada Sultan
semasa majlis keramaian. Rentak tariannya adalah sangat lemah gemulai dan
mempunyai ciri-ciri yang bersesuaian untuk di tarikan di Istana Di-Raja. Ianya turut
dinamakan juga sebagai Tarian Si Kembang Cina kerana banyak terdapat pengaruh Cina
terhadap musiknya. Kadangkalanya penari-penarinya mengunakan skaf panjang semasa
melakukan persembahan. Kini tarian Mak Inang lebih dikenali sebagai Tarian Inang
(versi moden tarian Mak Inang) dan seringkali dipersembahkan pada majlis-majlis
keramaian dan perkahwinan. Tarian ini ditarikan mengikut laju tempo rebana, biola dan
gendang. Semasa menari, para penari melambaikan sapu tangan yang berwarna-warni.

C. Jenis-jenis Tari Mak Inang


1. Tari Mak Inang Melayu
2. Tari Mak Inang Pulau Kampai
3. Tari Mak Inang Kahyangan
D. Gerak-Gerakan dalam Tari Mak Inang
Contoh ragam gerakan pada tari Mak Inang Pulau Kampai
a. Ragam 1

Ragam ini menggambarkan pertemuan antara laki-laki dan perempuan muda yang
belum saling kenal. Keduanya memetik bunga yang ada di sekitar tempat tersebut
untuk mencari perhatian dan mengisi waktu masing-masing. Ragam gerakan pada
bagian ini dibagi menjadi dua, yaitu ragam 1A dan ragam 1B.

Ragam 1A
Gerakan penari di tempat, kaki berjalan, tangan melenggang, 1x8
Pada hitungan 1-4 maju penari melenggang serong kanan menuju garis tengah
(garis bayangan) dan pada hitungan 4 kaki kiri tepat menginjak garis tengah.
Bersamaan dengan itu posisi tangan kiri berada di depan dada, telapak tangan
menghadap ke depan, ujung jari sejajar dengan sisi bahu sebelah kiri dan
dilentikkan. Pada hitungna 5-8, mundur kembali ke semula dengan posisi tangan
tidak berubah.
Maju beredar dalam hitungan 1x8 menuju ke sisi kanan pasangan dan saat
melewati garis tengah membelok ke kanan. Tangan bergerak seolah memetik
bunga. Caranya, pada hitungan 1 dan hitungan ganjil berikutnya, tangan kanan
dinaikkan serong kanan atas dengan jari melentik, ujung jari menghadap ke atas,
telapak tangan menghadap serong kanan depan dan tangan kiri diantarkan serong
kiri bawah. Apabila ditarik garis bayangan dari ujung jari kanan ke ujung jari kiri
merupakan garis lurus yang menyilang badan. Pada hitungan 2 dan hitungan
genap berikutnya, tangan menyilang di depan badan setinggi pinggang dengan
posisi pergelangan tangan kiri dan telapak kanan dikepalkan.
Maju beredar dalam hitungan 1x8 kembali ke tempat dengan edaran membentuk
mata pancing atau huruf s terbalik. Tangan bergerak seolah memetik bunga
dengan cara pada hitungan 1 dan hitungan ganjl berikutnya tangan kiri dinaikkan
serong kiri atas dengan jari melentik, ujung jari menghadap ke atas, telapak
tangan menghadap serong kiri depan, tangan kanan menghadap serong kiri depan
dan tangan kanan diantarkan serong kanan bawah dengan jari melentik, telapak
tangan menghadap serong kanan bawah. Pada hitungan 2 dan hitungan genap
berkutnya, tangan menyilang di depan badan setinggi pinggang dengan posisi
pergelangan tangan kiri di atas pergelangan tangan anan dan telapak tangan
dikepalkan. Gerakan ini kebalikan dari nomor 3.
Ragam 1B

Gerakan di tempat, kaki berjalan, tangan melenggang, 1x8.


Pada hitungan 1-4 maju penari melenggang serong kiri menuju garis tengah (garis
bayangan) dan pada hitungan 4 kaki kiri tepat menginjak garis tengah. Bersamaan
dengan itu posisi tangan kiri berada di depan dada, telapak tangan menghadap ke
depan, ujung jari sejajar dengan sisi bahu sebelah kiri dan dilentikkan. Pada
hitungna 5-8, mundur kembali ke semula dengan posisi tangan tetap.
Gerakan ini sama dengan gerakan ragam 1A nomor 3
Gerakan ini sama dengan gerakan ragam 1A nomor 4
b. Ragam 2

Gerakan pada ragam yang kedua menceritakan bahwa sepasang muda-mudi itu
sudah mengenal satu sama lain, meskipun belum akrab. Keduanya mencari
kepastian perasaan masing-masing sambil ajuk-mengajuk hati, menyelami sukma.
Ragam 2A
Gerakan di tempat, kaki berjalan, tangan melenggang. Pada hitungan 1 sampa 4
penari melenggang di tempat sambil turun/jongkok dengan arah serong kanan dan
pada hitungan 5 sampai 8 perlahan-lahan kembali berdiri.
Sama dengan gerakan nomor 2 pada gerakan ragam 1A.

Pada hitungan 1 sampai 4 penari beredar menuju ke sisi kanan pasangan melewati
garis tengah, tangan kiri lentik terkembang bergerak dari arah kiri atas menuju
tengah badan. Sedangkan tangan kana melentik terkembang dengan ujung jari
menghadap ke atas bergerak dari arah kanan bawah menuju ke garis tengah badan
dan bertemu dengan tangan kiri sehingga membentuk silangan tangan depan
badan dengan posisi tangan kanan berada di dalam.
Pada hitungan 5 sampai 8, penari membalikkan badan dan mundur. Tangan kiri
langsung ke sisi kiri badan, tangan kiri penari laki-laki berkacak pinggang,
sedangkan tangan kiri penari perempuan berada di pangkal paha. Adapun tangan
kanan diputarberpatah Sembilan di depan dada, telapak tangan menghadap ke
depan, ujung jari sejajar dengan sisi bahu sebelah kiri dan dilentikkan.
Penari maju beredar 1x8 kembali ke tempat dengan edaran membentuk mata
pancing atau huruf s terbalik

Pada hitungan 1 sampai 4, tangan lentik terkembang ke kiri dank ke kanan


dengan ujung jari menghadap ke depan. Pada hitungan 4 sampai 8 tangan kanan
berada di sisi kanan badan, tangan kiri penari laki-laki berkacak pinggang,
sedangkan tangan kanan penari perempuan berada di pangkal paha atau
menyingsingkan kan. Adapun tangan kiri berada di depan badan sebelah kanan
setinggi pinggang dengan jari melentik, telapak tangan menghadap ke kanan,
ujung jari serong ke atas kurang lebih 45 derajat.
Ragam 2B

Gerakan di tempat, kaki berjalan, tangan melenggang. Pada hitungan 1-4 penari
melenggang di tempat sambil berjongkok menyerong ke kiri dan pada hitungan 5-
8 penari berdiri dengan perlahan-lahan.
Gerakan sama dengan ragam 2A nomor 2.
Gerakan sama dengan gerakan ragam 2A nomor 3.
Gerakan sama dengan gerakan ragam 2A nomor 4.

c. Ragam 3

Ragam gerakan ketiga menggambarkan penzahiran sikap serta sifat dari keduanya
yang diungkapkan dengan gerakan memetik beberapa kuntum bunga. Si jejaka
mengikuti memetik beberapa kuntum bunga kemudian merangkainya dengan
gerakan pencak (bunga) silat. Maksud dari gerakan ini adalah untuk
memperlihatkan bahwa ia dapat melindungi sang dara, menjadi pengayom, dan
dapat menjadi patriot bangsa. Karangan bunga tersebut kemudian diserahkan
kepada si dara. Si dara menerima karangan bunga tersebut dengan penuh
kepercayaan sebagai cerminan kasih yang berbalas. Gerakan-gerakan pada raga
mini, yaitu:
Penari perempuan: bergerak turun atau jongkok secara perlahan 1x8 dan perlahan
naik 1x8. Tangan bergerak lemah gemulai menggambarkan sedang merangkai
bunga. Pada hitungan 1, tangan kanan bergerak ke samping kanan. Pada hitungan
2, tangan kanan ke tengah/dalam. Pada hitungan 3, tangan ke depan. Pada
hitungan 4, tangan kembali ke tengah/dalam. Pada hitungan 5, tangan kiri ke
samping kiri. Pada hitungan 6 tangan kiri ke tengah/dalam. Hitungan 7 tangan kiri
ke depan, dan hitungan 8 tangan kiri kembali ke tengah/dalam.
Penari laki-laki: gerakan di tempat hitungan 1x8 dengan gerakan puncak (bunga)
silat yang mengambarkan memetik satu atau dua tangkai bunga, kemudian
diangkat dan dirangkai.
Pada hitungan 1x8 berikutnya, penari maju menuju pasangan dan meyerahkan
karangan bunga yang telah dirangkai, yaitu pada hitungan 1 sampai 4 maju dan
hitungan 5 sampai 8 mundur kembali ke tempat semula.
Pada hitungan 1 sampai 4 penari beredar menuju garis tengah, hitungan 5 dan 6
mundur melingkar dengan sisi kanan badan sebagai poros, hitungan 7 dan 8
kembali maju melingkar dengan sisi kanan sebagai poros. Tangan kiri berada di
sisi kiri badan; tangan iri penari laki-laki berkacak pinggang, sedangkan tangan
kiri penari perempuan berada di pangkal paha atau menyingsingkan kain. Adapun
tangan kanan berada di kiri depan badan setinggi pinggang, jari melentik, telapak
tangan menghadap ke kiri, ujung jari serong ke atas sekitar 45 derajat. Sama
dengan gerakan ragam 2A nomor 4.

d. Ragam 4

Gerakan-gerakan pada ragam 4 menggambarkan tumbuhnya saling pengertian di


antara keduanya, kemudian mereka bersepakat untuk memohon restu kepada
kedua orangtua mereka untuk menjalin hubungan pernikahan.
Ragam 4

Melenggang di tempat dalam hitungan 1x8.


Pada hitungan 1-4, penari melenggang maju serong kanan menuju garis tengah
dan pada hitungan 4 kaki kiri tepat menginjak garis tengah. Pada hitungan 5-8
penari mundur kembali ke tempat semula dengan tetap melenggang.
Pada hitungan 1-4, penari maju melenggang manuju garis tengah, kemudian pada
hitungan 5 berbelok ke kanan dan maju, hitungan 8 badan berbalik dari kiri denan
kaki kiri menyilang di belakang kaki kanan sembari membuka tangan lentik
terkembang berpatah Sembilan.
Sama dengan gerakan ragam 2A nomor 4.
Ragam 4B

Penari melenggang di tempat pada hitungan 1x8.


Pada hitungan 1-4, penari melenggang maju serong kiri menuju garis tengah dan
pada hitungan 4 kaki kiri tepat menginjak garis tengah, hitungan 5-8 mundur
kembali e tempat semula dengan tangan tetap melenggang.
Sama dengan gerakan ragam 4A nomor 3.
Sama dengan gerakan ragam 4A nomor 4.

E. Cara Persembahan
Tarian Inang ditarikan secara berpasangan oleh penari lelaki dan wanita. Penari wanita
memakai selendang dan berbaju kebaya bersama hiasan cucuk sanggul sementara penari
lelaki pula memakai sepasang baju Melayu lengkap bersongkok dan bersamping.
Pergerakan tariannya banyak tertumpu kepada bahagian tangan yang diangkat selaras
bahu baik oleh penari lelaki mahupun penari wanita. Tempo pergerakan Tarian Inang
yang sederhana ialah 2/4 diselangi dengan paluan gong. Inang juga boleh ditarikan
dengan pantas iaitu 4/4 berdasarkan irama masri. Ianya ditarikan pada majlis keramaian
orang ramai. Tarian ini mempunyai tempoh yang pantas dan di iringi dengan alat musik
REBANA, BIOLA, dan GENDANG.

F. Kostum Tarian Mak Inang


a) Kostum Penari Wanita

Di dalam Tarian Inang, pakaian penari perempuan boleh dibahagikan kepada dua
jenis pakaian, yaitu pertama, baju kurung, yang siap dengan kain, baju dan
selendang. Selendang dipakai dan dilekatkan di bahu dengan kemas dan biasanya
tidak melingkar di leher pemakai. Dan kedua, baju kebaya labuh, yang terdiri
daripada kain, baju dan juga selendang.

Panjang lengan baju adalah kira-kira dua jari dari pergelangan tangan sehingga
gelang yang dikenakan oleh kaum perempuan dapat dilihat. Lebar lengan baju kira-
kira tiga jari dari permukaan lengan. Kedalaman baju adalah bervariasi dari sampai
batas betis atau sedikit ke atas, tetapi tidak singkat.
Biasanya penari perempuan akan memegang sapu tangan kecil berwarna-warni
sebagai tambahan bagi menyerikan tarian. Bagi penari perempuan yang berpakaian
lengkap, akan dihiasi dengan siput sanggul (cucuk sanggul) yang terdiri daripada 3
jenis iaitu, siput tegang, siput cekak, dan siput lintang. Boleh juga disesuaikan
dengan selendang atau penutup kepala.
b) Kostum Pakaian Lelaki

Bagi penari Inang lelaki terdapat 3 jenis pakaian Melayu. Pertama, baju Melayu
Cekak Musang yang terdiri dari samping, kain dan songkok. Baju ini biasa
digunakan pada acara-acara keluarga seperti kenduri, perayaan dan aktiviti
keramaian. Kedua, baju Melayu Gunting Cina, baju ini biasa digunakan dalam
situasi sehari-hari di rumah bagi acara yang tidak rasmi. Terakhir ialah baju Melayu
Teluk Belanga, baju ini terdiri dari samping, kain, dan songkok. Kebiasaannya
penari Inang lelaki menggunapakai baju Melayu Cekak Musang mengikut
kesesuaian majlis, yang biasanya melibatkan majlis-majlis formal.
G. Makna dan Fungsi Tari Mak Inang
Makna dan fungsi Tari Mak Inang itu sendiri dapat kita lihat sebagai berikut :
1. Fungsi Tari Mak Inang
Dalam Fungsi Sosial Tari dalam kehidupan sosial masyarakat memiliki 2 fungsi,
yaitu :
Tari untuk kebutuhan hiburan/kesenangan,
Tari untuk memberikan kesenangan kepada pihak lain (penonton),
2. Dalam Fungsi Pendidikan
Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode tertentu sehingga
orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku sesuai
dengan kebutuhan (lihat Psikologi Pendidikan, 2006 :10). Peranan seni tari dalam
pendidikan diartikan bagaimana dampak positif dari aktivitas manusia dalam seni
tari dan bagaimana pengaruh positifnya terhadap kehidupan manusia baik secara
individu maupun kelompok.
3. Dalam Fungsi Ekonomi
Maksudnya ialah kehidupan dalam dunia seni tari bila dilaksanakan secara
profesional, akan menimbulkan pertumbuhan ekonomi bagi kehidupan pelaku,
pengelola, bahkan lebih luasnya lagi menjadi sumber defisa negara yang berkaitan
dengan dunia pariwisata.
4. Makna Tari Mak Inang
Gerakan rentak Mak inang agak lebih cepat dibanding Rentak Asli kadang malahan
cukup bertenaga untuk menggambarkan gerakan jenaka menghibur. Tari Mak inang
ini dapat berkembang menjadi tari pentas dan bisa memiliki disiplin tertentu serta
tari ini bermakna rekresional yang mempunyai fungsi dalam rasa kebersamaan dan
kekeluargaan.

H. Nilai-nilai
Selain menjadi salah satu kekayaan budaya masyarakat Melayu, Tari Mak Inang Pulau
Kampai juga mempunyai nilai-nilai yang dapat diambil manfaatnya antara lain:
Nilai Keindahan : Keindahan yang muncul dalam Tari Mak Inang Pulau Kampai berasal
dari kombinasi ragam gerakan, alunan music, dan kemahiran dalam menarikan tarian
ini. Tari Mak Inang Pulau Kampai membutuhkan gerakan yang lincah dan lembut dari
para penari. Iringan music yang digunakan dalam Tari Mak Inang Pulau Kampai adalah
lagu-lagu Melayu yang terkenal indah dan merdu.
Nilai Kearifan Lokal : Tari Mak Inang Pulau Kampai bercerita tentang proses bujang
dan dara untuk menemukan pasangan hidup hingga ke pernikahan. Melalui tarian ini
terlihat bahwa masyarakat Melayu mempunyai kearifan tersendiri mengena masalah
mencari pasangan atau calon suami/istri.
Nilai Pelestarian Budaya : Tari Mak Inang Pulau Kampai merupakan salah satu
kekayaan budaya Melayu yang memperkaya khazanah budaya Indonesia. Pelestarian
tarian ini menjad penting artinya sebagai salah satu upaya untuk melestarikan tradisi dan
kebudayaan Melayu secara umum. Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam rangka
pelestarian Tari Mak Inang Pulau Kampai adalah dengan member ruang pementasan
bagi para penari tarian tradisional Melayu. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan
mengajarkan tarian ini kepada generasi muda.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian yang kami tuliskan dalam karya tulis ini, bahwa seni tari merupakan sebuah
karya manusia yang diekspresikan dalam gerak gerak yang indah.
Di mana setiap unsure geraknya mempunyai arti dan tujuan dari sang koreografinya. Gerak
seni tari bukan hanya tertumpu pada tubuh saja tetapi kelengkapan tari ( Rias, busana,
musik, dll ) menjadi kebutuhan yang sangat terkait. Berbagai macam tari yang sering kita
lihat banyak di pengaruhi oleh fungsi social seperti tari upacara, tari hiburan dan tari
pertunjukkan. Sementara bedasarkan penyajiannya bentuk tarian terbagi atas tari tunggal,
tari rampak, tari berpasangan dan tari paduan berpasangan.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.find-pdf.com/cari-jenis+jenis+tari+mak+inang+melayu+riau.html
http://kebudayaan.kpkk.gov.my/about/perkhidmatan/?c5=457&menu_id=53&c3=50&click=1
http://sriandalas.multiply.com/journal/item/57
http://www.sagangonline.com/index.php?sg=full&id=359&kat=62
http://bobezani.tripod.com/budaya.htm
http://memori-kedah-net/page_pengenalan-
php?PageNum_Recordset1=2&totalrows_Recordset1=35&p=2&idstopic=6&kandungan=23&mt
opic=1
http://asmaaini.blogspot.co.id/2013/06/tari-mak-inang-pulau-kampai.html
https://www.slideshare.net/LolaBea/kostum-tarian-inang

Anda mungkin juga menyukai