Anda di halaman 1dari 34

BATUAN BEKU

#3-SAPIIE-2006
PEMBENTUKAN BATUAN BEKU

PEMBENTUKAN PEMBENTUKAN
MAGMA MAGMA

• TEKTONIK LEMPENG

• HASIL PEMBEKUAN LARUTAN MAGMA


Mineral dan Batuan

Kristal dan Mineral

Mikroskop
Distribusi Batuan Dalam Zona Konvergensi Lempeng

Batuan Sedimen Batuan Sedimen


Batuan Beku Extrusif

GUNUNG API
CEKUNGAN SEDIMENTASI

CEKUNGAN SEDIMENTASI

ZONA SUBDUKSI

Batuan Metamorfik Batuan Beku Intrusif Batuan Metamorfik


Thermal Dinamo-Thermal
Siklus Batuan dan Tektonik Lempeng
Batuan Beku Plutonik

Volcano

Pembekuan di dalam
(Batuan Beku Plutonik)
Proses Pembekuan Batuan Beku

EKSTRUSIF (VOLKANIK)
PIROKLASTIK

Aliran Lava
PROSES PEMBENTUKAN MAGMA

PEMBENTUKAN MAGMA DENGAN PROSES PENURUNAN TEKANAN


PROSES PEMBENTUKAN MAGMA

PEMBENTUKAN MAGMA DENGAN PROSES PENAMBAHAN AIR


BATUAN BEKU DAN MAGMA

HUBUNGAN TEKANAN, GRADIEN GEOTHERMAL DAN PEMBEKUAN MAGMA


BATUAN BEKU DAN MAGMA

PEMBENTUKAN BATUAN BEKU PLUTONIK

PERCOBAAN TUTTLE-BOWEN
Batuan Beku, Intrusi dan Vulkanisme

• Mineral start kristalisasi dari magma dan lava


sesudah inti kristal kecil terbentuk dan
berkembang.

• Pendinginan cepat yang umumnya terjadi pada


batuan vulkanik dan membentuk batuan yang
bertekstur afanitik (berbutir halus).

• Pendinginan perlahan dari batuan plutonik


menghasilkan batuan bertexture fanerik
(berbutir kasar).
Texture dan Komposisi

• Texture porhyritik dihasilkan dari proses pendinginan


awal yang perlahan yang diikuti oleh pendinginan cepat
agar dapat memberikan ukuran kristal yang berbeda-
beda, dimana yang besar dinamakan fenokris yang
dikelilinggi oleh kristal yang lebih kecil sebagai
masadasar.

• Texture batuan beku lainnya termasuk vesikular (banyak


lubang-2 hasil pelepasan gas) dan piroklastik akibat
proses ekstrusif (volkanik).

• Komposisi magma akan menentukan komposisi batuan


beku yang terbentuk.

• Satu jenis magma dapat menghasilkan berbagai jenis


batuan beku
FRACTIONAL CRYSTALLIZATION

Proses pembentukan dan pemisahan kristal dalam batuan beku

Penurunan Temperatur

• Komposisi magma berubah dengan bertambahnya kristalisasi


• Larutan sisa magma akan mempunyai komposisi lebih asam
FRACTIONAL CRYSTALLIZATION

• Komposisi magma berubah dengan bertambahnya kristalisasi


• Kristalisasi terjadi dari luar ke dalam
• Larutan sisa magma akan kekurangan elemen tertentu karena kristalisasi
Klasifikasi, Texture dan Komposisi

• Klasifikasi batuan beku didasarkan pada texture dan


komposisi.

• Batuan beku volkanik bertexture afanitik atau porfiritik


termasuk: riolit, andesit, basalt dan tuff.

• Batuan beku plutonik bertexture fanerik termasuk:


granit, gabro dan diorit.

• Pegmatit adalah batuan beku intrusi yang sangat


kasar yang komposisinya sama dengan granit.
Texture kasar ini dihasilkan dari pembekuan larutan
yang kaya akan fase gas (vapor-rich fluid).
DENSITAS DAN KOMPOSISI MAGMA

Pembentukan Dapur Magma Volkanisme

Proses naiknya magma akibat perubahan densitas yang dipengaruhi oleh kristalisasi
DENSITAS DAN KOMPOSISI MAGMA
Komposisi dan Texture Batuan Beku

• Berdasarkan komposisi batuan beku dibagi menjadi dua yaitu:


Felsic (asam) seperti granit dan riolit dan Mafik (basa) seperti
gabro, diorit dan basalt.

• Sedangkan batuan beku yang komposisinya intermedier termasuk


granodiorit dan andesit.

• Pluton adalah tubuh batuan beku yang mengintrusi batuan


samping atau yang membeku jauh dibawah permukaan bumi.
Intrusi diklasifikasikan berdasarkan volume dan geometri. Intrusi
yang konkordan termasuk sill daan lakolit. Intrusi diskordan
termasuk dike, vulkanik neck, batolit dan stock.

• Batolit adalah batuan plutonik yang besar dengan luas permukaan


± 100km2. Stock adalah batolit dengan ukuran jauh lebih kecil.
GEOMETRI BATUAN BEKU INTRUSIF
PROSES PENDINGINAN
1 2

PROSES EROSI

3 4

PROSES EROSI LANJUT


DIKE (DISKORDAN) = MEMOTONG STRUKTUR BATUAN

STRUKTUR BATUAN

DIKE
SILL (KONKORDAN) = SEJAJAR DENGAN STRUKTUR BATUAN

STRUKTUR BATUAN

SILL
VOLCANIC NECK (PLUG)

Leher Volkanik : Sisa Bagian Lubang Kepundan Dipermukaan


BATHOLITH

BATHOLITH: Tubuh Intrusi Dalam Yang Sangat Besar (Luasnya + 100 km2)

Komposisi umum: Granit - Granodiorit


Geometri Batuan Beku Intrusif

• Umur relatif batuan beku Plutonik berdasarkan hukum potong-memotong


• Yang memotong selalu lebih muda dari yang dipotong
Batuan Beku, Intrusi dan Vulkanisme

• Secara umum ada dua jenis magma :

– Asam (Felsic)

– Basa (Mafic)

• Pada kondisi ideal pendinginan magma yang


mafic (basa) akan memberikan sekuen mineral
yang berbeda yang stabil pada kondisi
temperatur tertentu yang dinamakan sebagai
deret atau seri reaksi Bowen.
Reaksi Bowen

• Terdiri dari dua seri: Kontinu dan Diskontinu.


• Memperlihatkan stabilitas mineral pada temperatur dan tekanan tertentu.
• Memperlihatkan perubahan komposisi magma dari Basa menuju Asam sebagai
fungsi penurunan temperatur dan tekanan.
• Memberikan spekturm komposisi batuan beku
Reaksi Bowen

• Mineral yang terbentuk akan bereaksi


kembali dengan larutan pada penurunan
temperatur dan tekanan.
Reaksi Bowen

• Reaksi Bowen terdiri dari seri yang diskontinu


dan yang kontinu.

• Seri diskontinu menghasilkan feromagnesian


mineral, dimana setelah terbentuk setiap
mineral ini akan bereaksi kembali dengan
larutan sisa membentuk mineral dalam sekuen
yang berikutnya.

• Dalam seri yang kontinu meliputi proses


transformasi kristal felspar plagioklas dengan
pengantian Calcium (Ca) dengan Sodium (Na).
Reaksi Bowen dan Jenis Batuan Beku
Reaksi Bowen dan Jenis Batuan Beku

Ultra Mafic

Basic

Intermedier

Felsic
Klasifikasi Batuan Beku
Klasifikasi Batuan Beku
Proses Modifikasi Komposisi Magma

• Komposisi magma dapat berubah dengan


berbagai cara. Pertama terbentuk sebagai
feromagnesian mineral yang mengendap pada
dasar dapur magma, menarik unsur besi dan
magnesium; memperkaya sisa magma dengan
unsur lainnya.

• Asimilasi dengan batuan samping juga merubah


komposisi magma pada kondisi tertentu.

• Pencampuran magma (magma mixing) juga dapat


merubah komposisi asal magma.

Anda mungkin juga menyukai