Feeling Ku Menari
Feeling Ku Menari
Reon tersentak dari tidurnya.Matanya melirik ke arah jam digital yg berada di meja belajar
nya.Dan mengedipkan matanya sekali
Bajunya basah kuyup.Mimpi tadi benar-benar membuat nya ketakutan.Semalam dia masih
bersama dengan Puty.Entah apa yg dipikirkan nya sampai bisa bermimpi seperti itu.
Reon mengusap wajahnya dengan kedua tangan.Dengan sigap Reon mencoba mencari
tanda-tanda kehadiran Puty di suatu jejaring sosial.Jari-jarinya berlomba menggerakan trackpad
handphone.RADIO OFF.
“Sial !!”Reon membanting hanphone nya dan berlari mencari charger.Tak berapa lama
handphone nya aktif kembali.
Air mata hari ini terhapuskan karena kehadiranmu REON.Tulisan itu di posting oleh Puty
sekitar 4 jam yg lalu.
‘berarti Puty bohong mengatakan dirinya hendak tidur pada jam 10 malam tadi’Reon
bergumam dalam hati.Reon menekan tombol-tombol angka nomor handphone Puty yg telah di hafal
nya luar kepala.Tuuuut...Tuuut..Tuut....Nihil tidak ada jawaban.
“oke..aku mandi dulu..bye...”Reon mengakhiri panggilan dari handphone nya dan berlalu
menuju kamar mandi.
Siang itu,matahari dengan sangat tega mengeluarkan sinarnya dengan sangat
terang.Matahari tidak peduli dengan Reon yang sedang di jemur di lapangan sekolah.Reon
mengutuk matahari dalam hatinya.Apa saja yg dapat dikatakan nya ditujukan kepada matahari.
“Minumlah Reon kamu sudah 3 jam berdiri terus”Puty menyodorkan sebotol air mineral.
“Sok gak mau la kamu..padahal aku kan udah usaha..woo”Puty mulai aksi nya bibir nya
manyun-manyun,telapak kakinya menggesek-gesek apa yg di pijaknya,kepalanya menunduk.
“ya udah sini...”Reon merebut air mineral yg di genggam Puty dan meneguknya habis.
Reon hendak menjambak pelan rambut Puty sebelum akhirnya seorang guru mereka
datang.Melihat itu Reon pun berkata dalam hati
“Kok gitu siih,padahal aku kan senang karena bisa di hukum barengan sama kamu..berdua di
lapangan..panas-panasan sampai matahari iri pada kita dan memanggil awan gelap..menurunkan
gerimis dan akhirnya kita kehujanan..dan aku sedikit sebal sampai akhirnya pak guru menyuruh kita
balik ke kelas masing-masing”Puty menjelaskan kepada Reon.
“Jadi kamu gak senang yah?ya sudah”Puty menggeser duduk nya menjauh dari Reon.
Angin tepi laut berhembus dengan kencang.Sore itu memang cukup dingin.Atau mungkin
juga bisa pengaruh dari hujan tadi siang.
“Hatchiiu”
“Tuhkan...itu tuh yang kamu senangin tadi...kena hujan kok senang sih Put?”Reon masih
memainkan rambut Puty.
“bukan karena hujan tau,ini karena angin nya kencang jadi dingin”Puty menjawab dengan
nada bete.
“Sini kamu”Reon memeluk tubuh Puty dan mencubit hidung gadis itu.
‘aku tak akan melepaskan mu Puty’Reon berbicara dalam hatinya sambil memandang
matahari yang mulai tenggelam.Di sisi yang lain Puty menitikan air matanya..air mata kesedihan
tanpa disadari oleh Reon.
Masih di tepi laut,tetapi warna hari sudah mulai kelam.Reon dan Puty masih betah duduk di
pasir tepi laut yang dingin.
“menurut agama saya ada,tapi saya ragu”Reon menjawab sambil menyeruput es kelapa
“Ada satu...kenapa ?”
BRUUKK!!
“Hei kenapa kamu?”Reon memampah tubuh Puty yg hampir terjatuh tersandung batu.
“iya”
Pukul menunjukan jam 9 malam.Puty masih betah berhadapan dengan komputer.Puty baru
saja menulis sepatah kata.Itu untuk Reon.Itu khusus untuk Reon.Tidak yang lain!!.Bait kata yang
paling di sukai Puty adalah
“Puty!!!”
“Puty....ini hujan looh..tapi kamu gak bole nyentuh hujan”Reon tertawa sambil mengingat
kejadian 1 bulan yang lalu,saat ia bermain hujan bersama Puty.Reon menutup matanya meresapi
setiap tetes air hujan yang menyentuh kulitnya.
“aduuh...mas Reon..kok mbiarin tubuhnya basah kuyup toh?”pembantu Reon muncul dari
dalam rumah membawa payung.
“Puty..ya ampuun”Reon mengangkat Puty yang terduduk di aspal yg basah,tubuh Puty sudah
basah kuyup terkena air hujan.
“niih..di minum teh nya”Reon menyodorkan secangkir teh hangat pada Puty.Gadis itu
menerima dan meneguk nya dua kali.
“kayaknya aku pernah dengar perkataan kamu nih..kapan yaa”Reon berpikir keras
“kalau saya gak ada di dunia..pasti banyak yang senang kan Reon?”
“gak mau dengar kamu ya? Yaudah aku cerita ama nyamuk aja”Puty membuang muka
“Gak guna bodoh...cerita ama aku aja”memutar badan Puty menghadap dirinya.
“terkadang emang gitu Puty..tetapi jangan kamu jadikan beban..enjoy your self..your own
self “Reon berkata sambil tersenyum dikulum.
“kamu sanggup gak berhubungan dengan saya satu hari saja?”Puty bertanya
‘Reon aku tahu Tuhan itu adil...Tuhan sangat adil...Tuhan kasih aku sesuatu yang sangat
berarti...Tuhan kasih aku keluarga dan teman-teman yang sangat sayang sama aku...Tuhan juga
kasih kamu yang sangat baik sama aku...aku sayang kamu Reon’
Puty keluar lagi dari rumahnya.Padahal sepuluh menit yang lalu Reon baru saja mengantar
nya pulang.Puty sedang mencari Kattie kucing peliharaan nya.
Kepala nya sakit luar biasa,pandangan nya mengabur,tubuh nya melemah,jantung nya
berdetak makin pelan hingga tak berdetak lagi.Puty tak sadarkan diri.
Pukul menunjukan jam 3 subuh.Reon terbangun lagi perasaan nya tidak enak.Sudah belasan
kali Reon mencoba menghubungi Puty tapi tak ada jawaban.Hari ini hari minggu berarti Reon dan
Puty tak sekolah.Reon berencana akan mengajak Puty lari pagi seperti Minggu-minggu
biasanya.Reon memutuskan akan menjemput Puty jam setengah enam.Reon melanjutkan tidurnya
walaupun hatinya gelisah tak menentu.
“Reon...”saudara laki-laki Puty menyentuh punggung Reon.Reon hanya bisa menatap nanar
ke satu gundukan di depannya.Bagaimanapun Reon harus yakin dan percaya bahwa di balik tanah itu
Puty telah berbaring tak berdaya karena semua nya adalah nyata.Reon tak bisa melawan takdir
Tuhan.
Puty pernah meledek Reon saat Reon melenguh karena mau muntah.Puty berkata laki-laki
tak boleh lemah. Reon mencengkram kuat-kuat lengan baju nya.Reon pingsan.Harga dirinya sebagai
laki-laki tak bisa di pertahankan nya di depan Puty.
Reon mematikan handphone nya.Reon sudah muak atas semua pesan-pesan yang inti nya
sama saja “menegaskan nya untuk sabar”.Reon menghempaskan tubuhnya ke atas sofa.Tiba-tiba
pembantu Reon datang.
“Mas Reon..tadi pas saya nyapu .. saya nemuin ini di bangku teras mas..permisi
mas..”Pembantu Reon berbalik ke dapur setelah meletakan selembar kertas yang terlipat-lipat dan
sedikit basah di atas meja. Reon membuka nya.
Tapi sekarang,untuk melihat senyum Puty saja Reon tak berhak.Puty sudah menjadi milik
Tuhan untuk selamanya.Puty bukan milik nya lagi.
Reon mengingat kata-kata Puty “Laki-laki tidak boleh lemah ”.Reon menyeka air mata nya
dan berteriak.