Anda di halaman 1dari 2

1.

Latar Belakang

Pengendalian kegiatan pemeliharaan jalan bukanlah pekerjaan yang mudah. Masalah di dalam
pemeliharaan jalan merupakan masalah umum yang selalu dihadapi oleh hampir seluruh daerah
di Indonesia, termasuk Kabupaten Bandung yang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Jawa
Barat. Kegiatan pemeliharaan jalan yang dilaksanakan selama ini oleh Dinas Pekerjaan Umum
Subdin Bina Marga Kabupaten Bandung ternyata belum menghasilkan kualitas yang maksimal.
Hal tersebut terlihat dari hasil analisis Indeks Prasarana Jalan (IPJ) yang menunjukkan
kecenderungan mengalami penurunan nilai selama tahun 2001-2003 walaupun pengeluaran
pemerintah daerah untuk kegiatan pemeliharaan jalan cenderung meningkat. Salah satu
komponen yang berhubungan dengan kualitas kegiatan pemeliharaan jalan adalah penerapan
pengendalian mutu yang merupakan salah satu bagian dari pengelolaan mutu.

2. Ruang Lingkup Studi

Kabupaten Bandung terdiri atas 11 wilayah yaitu wilayah Padalarang, Cileunyi, Margahayu,
Banjaran, Cililin, Cikalongwetan, Cicalengka, Ciparay, Majalaya, Soreang, dan Lembang. Sesuai
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung tahun 2002, tugas Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Bandung dalam memelihara jaringan jalan pada masing-masing wilayah dibantu oleh
Cabang Dinas yang berada pada tiap wilayah tersebut. Evaluasi dilakukan terhadap penerapan
pengendalian mutu dalam kegiatan pemeliharaan rutin pada perkerasan lentur jalan yang
dilaksanakan oleh Cabang Dinas pada ruas jalan kabupaten yang kegiatan pemeliharaannya
dibiayai dari dana APBD. Tinjauan pengendalian mutu yang dievaluasi berdasarkan prosedur
dan spesifikasi (prosedur and specification base), yaitu meliputi kegiatan pengendalian terhadap
tata laksana dan penggunaan bahan/sumber daya.

3. Kondisi Jaringan Jalan di Kabupaten Bandung

Jaringan jalan di Kabupaten Bandung tersebar dalam 11 (sebelas) wilayah Cabang Dinas, yaitu
Cabang Dinas Padalarang, Cileunyi, Margahayu, Banjaran, Cililin, Cikalong Wetan, Cicalengka,
Ciparay, Majalaya, Soreang dan Lembang, dengan total panjang jalan beraspal sebesar 3.291,68
km. Dari total panjang jalan tersebut pada tahun 2003 yang mempunyai kondisi baik sepanjang
200 km, kondisi sedang 1.057,29 km, kondisi rusak sepanjang 1.495,18 km dan kondisi rusak
berat sepanjang 539,21 km. Kondisi ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun
2002 yang mempunyai kondisi sedang 1.007,29 km, kondisi rusak 1.545,18 km dan kondisi
rusak berat sepanjang 739,21 km.

4. Pengendalian Mutu Kegiatan Pemeliharaan Rutin Jalan di Kabupaten Bandung

Pola penanganan pekerjaan pemeliharaan rutin jalan di Kabupaten Bandung dilakukan secara
swakelola dengan penanggung jawab kegiatan terdapat pada tingkat Kepala Dinas. Sedangkan
pimpinan kegiatan terdapat pada tingkat Kepala Subdin Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan
dan Jembatan. Sedangkan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan pada masing-masing wilayah yang
ada di Kabupaten Bandung dilakukan oleh Cabang Dinas terkait.
Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan rutin perkerasan lentur jalan kabupaten dilakukan secara
swakelola tidak penuh (swakelola upah borong), yaitu dengan menggabungkan antara peralatan
dan buruh. Peralatan yang digunakan merupakan milik Dinas PU Kabupaten Bandung sedangkan
buruh atau regu pekerja yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan pemeliharaan bukan
merupakan tenaga organik dan pembayaran upahnya dilakukan secara upah borong.
Ketersediaan Unit Peralatan Pemeliharaan Rutin (UPR) dan peralatan laboratorium pada Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Bandung masih terbatas. Bahkan pada Cabang Dinas tidak terdapat
UPR dan peralatan laboratorium. Selain itu, kondisi beberapa peralatan laboratorium berada
dalam keadaan rusak sehingga tidak dapat digunakan secara maksimal. Laporan inventaris alat-
alat berat dan peralatan laboratorium yang terdapat pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Bandung

5. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap penerapan pengendalian mutu pada kegiatan pemeliharaan
rutin perkerasan jalan di Kabupaten Bandung yang dilakukan dengan membandingkan antara
penerapannya di lapangan dengan prosedur dan spesifikasi yang terdapat di dalam NSPM
pemeliharaaan disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan pemeliharaan rutin jalan di Kabupaten
Bandung belum menerapkan pengendalian mutu yang sesuai dengan prosedur dan spesifikasi
yang tertuang dalam Manual Pemeliharaan Rutin Untuk Jalan Nasional dan Jalan Propinsi
No.002/T/Bt/1995. Terdapat beberapa penyimpangan dalam tata laksana dan penggunaan
sumber daya. Penyimpangan-penyimpangan tersebut berpotensi mempengaruhi mutu hasil
kegiatan pemeliharaan. Kurangnya komitmen dan

Anda mungkin juga menyukai