Anda di halaman 1dari 24

PERKEMBANGAN POLITIK DAN EKONOMI INDONESIA PASCA PENGAKUAN KEDAULATAN Click to edit Master subtitle style

3/31/12

PERKEMBANGAN POLITIK DAN EKONOMI INDONESIA PASCA PENGAKUAN A. Proses Kembalinya RI sebagai KEDAULATAN sebagai Negara Kesatuan Indonesia
B. negara Kesatian Berbagai peristiwa yang berhubungan dengan Pemilu 1955 C. di Perubahan Ekonomi Kolonial Tingkat Pusat dan Daerah menjadi Ekonomi Nasional
D. Upaya Konstituante untuk Menyusun E. UUD Dekrit Presiden 5 Juli 1959 F. Langkah yang ditempuh Pemerintah setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959
3/31/12

A.

Proses Kembalinya RI. sebagai Negara Kesatuan Indonesia sebagai negara Kesatuan BFO (Bijeenkmst Voor Federal Overleg) atau Badan Permusyawaratan Federal dibentuk oleh pemerintah pemerintah belanda guna mengikat hubungan antara negara federal (Negara Bagian) Tujuan Pembentukan sebagai memecah ketuanya Adalah Sultan Untuk belah bangsa

Hamid Indonesia II. Awal Februari 1950 rakyat menuntut agar negara bagian itu dibubarkan, sehingga mulailah Negara Pasundan Sunyoto Merupakan orang pertama yang merupakan Wilayah dari Jawa mendesak mengeluarkan mosi agar 3/31/12 Barat di bubarkan.

Kemudian pada tanggal 4 Januari 1950 Juga menuntut agar Negara Jawa Timur juga dibubarkan lepas dan kembali ke RI ini disepakati dalam Kemudian disusul Jakarta Raya pada tanggal porum DPR Malang. 22 April 1950 Juga menuntut agar kembali

ke RI. Setelah Jakarta Raya menuntut agar kembali ke RI maka pada tanggal 8 Maret 1950 Mengeluarkan UU Darurat No. 11 tahu1950 tentang tata cara perubahan susunan Setelah UU Daruratmenjaditahu1950 Semua Kenegaraan RIS No. 11 RI. negara bagian bergabung kembali masuk Kenegaraan RI di Yogyakarta, kecuali tiga negara bagian yaitu 1. Republik Indonesia 3/31/12 (RI),

Pada salah satu dari 3 negara bagian yang belum menggabung ke NKRI yaitu negara Sumatra Timur selalu bergojolah mentut kembali ke NKRI sehingga tanggal 21-22 Januari 1950 dibentuk Front Nasional Sumatra Timur meneluarkan resolusi yang Setalah sisa 2 Negara bagian yang tinggal menuntut agar negara Sumatra Timur lekas maka di Sulawesi yaitu Negara Indonesia bergabung ke NKRI. Timur juga mengalami gojolak menuntut menggabung ke RI, Maka Muhammad Hatta (RIS), Sukowati (NIT), dan Mansur (NST) mengadakan pertemua dan menyepakati Akhirnya pada tanggal 19 Mei 1950 diadakan menggabungantara pemerintah RIS yang perundingan ke RI. diwakili Muhammad Hatta dengan mandat dari Negara Indonesia Timur (NIT), dan 3/31/12 Negara Sumatra Timur (NST) dengan wakil

Hasil pertemuan itu memutuskan 2 kesepakatan yaitu:


1. RIS dan RI sepakat membentuk negara kesatuan berdasarkan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. 2. RIS dan RI sepakat membentuk panitia bersama untuk menyusun UUD.

3/31/12

B.

Berbagai peristiwa yang berhubungan dengan Pemilu 1955 di Tingkat Politik dan Ekonomi Daerah 1. Situasi Pusat 2. Pemilu Indonesia tahun 1955.

Ad. 1. Situasi Politik dan Ekonomi di Indonesia sebelum Pemilu tahun Setelah dibubarkannya RIS menjadi 1955 Negara Kesatuan RI, dengan UUDS tahun 1950 yang menganut 1. Kedudukan kepala negara tidak Demokrasi Liberal maka berbagai ciri yangdapat dipimpin oleh Perdana dapat kita ketahui dari 2. Kabinet diganggu gugat. Demokrasi(PM) yang bertanggung Menteri Liberal ini adalah: 3. Susunan kabinet dan program 3/31/12 jawab kepada parlemen

4. Masa jabatan Kabinet tidak dipastikan lama Waktunya. 5. Kabinet dapat dijatuhka oleh parlemen, sebalinya parlemen juga dapat dibubarkan oleh pemerintah Sebagai Catatan dari sistem parlemen, 1. Setiap kabinet yang berkuasa membutuhkan suara matoritas dalam parlemen. 2. Jika parlemen menarik dukungannya Akibat atau Kelemahan Sistem terhadap kabinet, maka kabinet akan Parlemen tidak 1. Pemerintah yaitu: stabil karena sering jatuh. terjadi penggantian kabinet. 3. Lalu mandat dikembalikan kepada 2. Pemerintah tidak sempat presiden. melaksanakan program dengan baik.
3/31/12

Sistem Parlemen Menganut Sistem Partai: Artinya; Setiap partai bebas untuk berkembang dan hidup serta tumbuh di Indonesia. yang pernah besar dan Bebagai Partai berkembang adalah : PNI, Masyumi, NU, PRI, PSI, MURBA, PSII, PARTINDO, PARLINDO, dan lain-lain. berbagai Partai besar yang sering kekuasaan dalam kurung tahun 5 dari tahun 1950 -1955 adalah : PNI, Masyumi dan telah menempatkan empat kabinet yang (7 September 1950 1. KABINET NATSIR pernah berkuasa masing-masing yaitu: Maret 1951) sampai 21
3/31/12

Dalam Kabinet Natsir yang menjadi Perdana menteri adalah Moh. Natsir dari partai Masyumi. Program yang tercapai Kabinet ini adalah: a. Peningkatan Perekonomian b. Meningkatkan Ekspor Indonesia c. Hubungan baik Kabinet dengan Militer.

1. KABINET SUKIMAN - SUYIRYO (27

dengan Masyumi yang dipimpin oleh DR.Sukiman Wiryoatmojo (Masyumi) dan Suwirno (PNI). Namun tidak lama berkuasa 3/31/12

April 1951 sampai 23 Februari 1952) Kabinet ini merupakan koalisi dari partai PNI

3. KABINET WILOPO (3 April 1952 sampai 3


Juni 1953) dari Partai PNI.

Program kerja Kabinet Wilopo adalah : 1. Melaksanakn pemilu

2. Memajukan tarap hidup rakyat 4. KABINET Ali Sastroamijoyo (31 Juli 3. Mengembalikan irian Barat 1953 sampai 24 Juli 1955)

dari partai PNI luar 4. Melaksanakan politik dan NU Kabinet ini memiliki Program:negeri bebas aktif 1. Keamanan, pemilu, kemakmuran,keuangan, organisasi, 3/31/12 perburuhan, dan erundang-

Ad. 2. Pemilu Pertama tahun 1955.

Pemilu I dan berhasil membagi 16 daerah pemilihan yang meliputi 208 Pemilu diselenggarakan dalamKabuapten, 2 tahap 2139 kecamatan dan desa 43.429 serta 28 masing-masing: partai. 1. Tahap I 29 September 1955 untuk memilih DPR dan berhasil menetapkan perolehan kursi DPR (Masyumi 60 anggota, PNI 58 Anggota, NU 47 Anggota, dan PKI 32 anggota dan melantiknya pada tanggal, 20 mei 1956.
Pemilu I ini berhasil memunculkan 4 partai besar 3/31/12 yaitu PNI 22,3%, Masyumi 20,9%, NU 18,4% dan

Masa Kabinet Burhanuddin Harahap tahun 1955 berhasil menyelenggarakan

Perubahan Ekonomi Kolonial menjadi Ekonomi Nasional Perusahaan Belanda seperti : Jacobson dan Van Den Berg, Internasional, Borneo Sumatera Matscappij, Lindeteve dan Geo Wehry yg sering disebut The Big Five yang mendapat hak monopoli sebagaimana jaman penjajahan yang masih mendapat DR. Sumitro Djojohadikusumo pernah pengakuan sebagaimana dalam mengusulkan pemberikan kredit bagi Komferensi pribumi, dalam rangka pengusaha Meja Bundar. memperkuat atau menumbuhkan 3/31/12 ekonomi kelas menengah bagi kaum

C.

Pada tahun 1949

terjadi kesemrautan peredaran uang, peredaran uang lebih besar dari peredaran barang, serta maca-macam uang seperti uang jepang, ORI, ORIS,dan NICA membuat peredaran tidak terkendali sehingga inflasi terjadi Akhirnya pada tgl, 19 Mei 1950 Salah satu langkah yang ditempuh pemerintah mengatasi inflasi adalah dengan melakukan pemotongan uang (Sanering).

Pada tahun 1950

berdasarkan berbagai

masukan pemerintah mengeluarkan program BENTENG yang bertujuan mengangkat perusahaan pribumi dengan mengucurkan kredit bagi kurang 3/31/12 lebih 700 perusahaan pribumi

Mengganti Uang di bank sebahagian menjadi Obligasi Republik Indonesia, dan uang yang beredar dipotong menjadi 2 dan potongan kira yang dianggap berlaku dengan nilai setengah dari harga semula, dan rupanya usaha ini berhasil mengendalikan keuangan Masa Kabinet Sukiman berhasil mengadakan negara. rasionalisasi de Javanscher Bank, dn berhasil menarik peredaran uang kepada pemerintah kira-kira1,5 milyar sehingga digunakan membayar hutang pada Bank Central. Pada tahun 1951 indonesia membeli emas untuk cadangan devisa atau simpanan valuta dan pembangunan baru mulai nampak pada masa Kabinet Ali 3/31/12

Kabinet Ali Sastroamijoyo I berhasil melaku Nasionalisasi ekonomi dangan Cara: 1. Pemberian bantuan besar kepada pengusaha pribumi. 2. Memperluas perdagangan bagi pribumi pada perusahaan asing. Pada tgl, 28 Maret 1963 Presiden mengumumkan DEKLARASI EKONOMI yang intinya pemerintah memegakendali atas perekonomian Indonesia. Pada tgl, 17 April 1964 karena Deklarasi Ekonomi ini kurang Efektif maka ditetapkan Komando Operasi Ekonomi dan KesatuanOperasi dalam Perdagangan.
3/31/12

D.

Konstituante dibentuk untuk membuat UUD baru sebagai pengganti UUDS 1950 Tanggal, 10 Nopember 1956 Konstituante pertama kali bersidang namu mengalami kegagalan yang Masing-masing partai membawa disebabkan: ideologinya masing-masing sehingga yang sering mengganjal dlm itu adalah Pataipersidangan menghendaki Islam masalah Dasar Negara. kembali ke Piagam Jakarta versi revisi Piagam Jakarta, Sedang Patai 3/31/12 Non Islam menghendaki kembali ke

Upaya Konstituante untuk Menyusun UUD

Tanggal, 25 April 1950 Presiden Soekarno Berpidato di depan sidang Konstituante yang isinya menganjutkan untuk kembali ke UU 1945, namun 1959 mengahasilkan Tanggal, 30 Mei menjadi perdebatan yang akhirnya diadakan pemungutan sebanyak 266 anggota menghendaki usara dengan hasil Sebagai berikut: kembali ke UUD 45 dan 199 suara tidak menyetujui sehingga tidak memenuhi Juni 1959 yang diakhiri Tanggal, 1 kuorum hasilnya juga gagal, karena memungitan suara tidak yg juga memenuhi gagal. kuorum. Tanggal, 2 Juni 1959 hasilnya juga tidak mencapai 2/3 suara akibatnya Negara Gawat, Rakyat banyak 3/31/12 mengadakan rapat-rapat umum,

E. Dekrit Presiden 5 Juli 1959


Keluarnya Dekrit Presiden setelah Konstiuante gagal menetapkan UUD 1945 atau membuat UUD Baru. Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang diumumkan dalam upacara Resmi di Istana Merdeka Konstituante 1. Pembubaran adalah: 2. Berlakunya kembali UUD 1945 dan idak berlakunya UUDS 1950. 3. Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat3/31/12

F. Langkah yang diambil pemerintah setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 1. Pembubaran Kabinet Juanda mulai 10 Penetapan anggota DPR Juli 1959 2. Penetapan ini tertuang dlm Penetapan presiden No. 1 tahun 1959 tanggal, 22 Juli 1959. yang isinya menyatakan bahwa Presiden 3. sebelum adanya DPR dan MPR dan Pembentukan MPRS In Soncreta Pembentukan MPRS ini Penetapan dlm rangka pelaksanaan dekrit presiden RI Panglima Tertinggi tertuang dlm penetapan presiden Angkatan 1959 tanggal, bahwa No. 2 tahunPerangyang isinya 5 Juli 1959. anggota MPRS terdiri dari anggota 3/31/12

a. Sidang Umum pertama 10 Nopember 7 Desember 1960 menetapkan : MPRS No. I/MPRS/1960, 1. Ketatapan menetapkan pidato presiden tgl 17 Agustus 1959 yg No. II/MPRS/1960, 2. Ketatapan MPRSberjudul Penemuan Kembali Revolusi kita, tentang garis-garis pola Manifesto politik RI (15-22 GBHN. pembangunan nasional Semeste b. Sidang Umum kedua sebagaiMei Berencana Tahapan Pertama 19611963) Menghasilkan ketetapan MPRS No. 1963. III/MPRS/1963 tentang pengangkatan 3/31/12 Presiden Soekarno/mandataris MPRS

Berbagai Keputusan sidang MPRS antara waktu 1960 1969 adalah:

c. Sidang Umum ketiga (11-16 April 1965) Menghasilkan ketetapan MPRS No. V/MPRS/1965 tentang pidato presiden berjudul Berdiri di atas Kaki Sendiri (Berdikari) sebagai 4. Pembentukan DPAS Pedoan Revolusi dan Politik Luar DPAS adalah Dewan Pertimbangan Negeri Indonesia. Agung Sementara yang dibentuk a. Anggota DPAS diangkat dan berdasarkan No.3 tahun 1959. yang diberhentikan oleh atas petanyaan Presiden. b. Memberi jawaban bertugas: presiden dan mengajukan usul c. Anggotapemerintah. DPAS berjumlah 45 orang kepada diketahui oleh presiden.
3/31/12

4. Pembentukan DPR-GR (24Juni 1960) Didasarkan pada Peneteapan presiden no. 4 tahun 1960 yang berkedudukan menggantikan DPR hasil pemilu 1965 yang dibubarkan sejak 5 Maret 1960 5. Pembentukan Dewan Perancang karena berselisih dengan pemerintah. Nasional (Depernas) tgl, 15 Agustus 1959 yg dipimpin oleh MR. Muh. 6.Yamin dan tahun 1963 diganti Pembentukan Front Nasional menjadi BAPPernas. No. 13 Tahun berdasarkan Penpres 1. Menyelesaikan 1957 denga Tujuan: revolusi Nasional Indonesia. 2. Melaksanakan pembangunan 3/31/12 semeste nasional.

7. Pembentukan Badan Pengurus egiatan Aparatur Negara (BPKAN) tgl, 15 Agustus 1959 yang diketuai oleh 8. Penetapan GBHN Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Didasarkan pd pidato presiden tgl 17 Agustus 1959 yg berjudul Penemuan kembali Revolusi Kita atau dikenal MANIPOL diganti menjadi Politik RI juga dengan MANIFESTO GBHN berdasarkan Penetapan Presiden No. 1 (Manipol). tahun 1960 dan dikukuhkan dengan Ada 5 Instisari isi MANIPOL yaitu. ketetapan MPRS No. 1 /MPRS/1960. 1. UUD 1945 4. Ekonomi Terpimpin 3/31/12 2. Sosialisme 5. kepribadina

Anda mungkin juga menyukai