Anda di halaman 1dari 55

Psikodinamika untuk Mahasiswa Psikologi

published on 23 September 2010 | Berita Berita Mahasiswa

[www.uinsgd.ac.id] Ratusan mahasiswa psikologi memadati ruangan rektorat hingga membludak


ke luar ruangan, sebagian dari mereka bahkan tidak mendapatkan tempat duduk. Mereka begitu
antusias mendengarkan pembicara saat mengikuti Stadium General Psikodinamika di di Aula
All-Jamiah pagi ini, Kamis (23/09).

Acara yang digelar oleh Senat Mahasiswa Psikologi ini menghadirkan pembicara dari Fakultas
Psikologi Unuversitas Padjadaran Bandung. Menurut salah seorang panitia, psikodinamika
adalah bagaimana seorang psikolog mempraktikan ilmunya ketika mendiagnosa pasien.

“Psikodinamika merupakan metode penanganan pasien yaitu untuk menilai adanya kelainan-
kelainan psikologis seorang pasien mental,’ungkapnya.

Ia melanjutkan, kenapa kami, mahasiswa psikologi menyelenggarakan kegiatan ini,”karena


selama ini matakuliah ini dianggap sebagai sesuatu yang menyeramkan, oleh karena itu melalui
kuliah umum ini kita ingin merubah mindset mahasiswa psikologi secara umum,”paparnya.

Pemaparan narasumber diperoleh ringkasan bahwa psikodinamika melingkupi ranah


pdikodiagnostik mulai dari pengertian, fungsi, persiapan diagnosa dan memotivasi mahasiswa
agar lebih sungguh-sungguh dalam mempelajari psikodinamika.*** [dudi]

UIN Direhab, perkuliaan tetap Berjalan

published on 27 September 2010 | Berita Berita Insidental

[www.uinsgd.ac.id] "Mulai hari Senin tnggal 27 September 2010 proses belajar mengajar
mahasiswa Ushuluddin tidak lagi belajar di Gedung Ushuluddin (Y), tapi di Aula Pascasarjana
dan Gedung Olahraga (Gor) UIN SGD Bandung" ungkap Saeful Anwar mahasiswa Aqidah
Filsafat kepada PusInfoKomp, (Senin, 27/9).

Renopasi Gedung perkuliahan membuat proses belajar mengajar dialihkan "Iya ini akibat
renovasi dan pembongkaran gedung perkuliahan Y ruangan 7-8 membuat proses belajar
mengajar dipindakhan ke Aula Pascasarjana untuk mahasiswa Ushuluddin" ungkap salah satu
mahasiswa Perbandingan Agama.

Hal senada dikatakan oleh Febti, mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik ini
mengatakan bahwa mulai hari ini perkuliahan untuk jurusan Ilmu Komunikasi dan KPI dialihkan
ke Yayasan Karyabudi yang berlokasi di Cileunyi. Sementara untuk jurusan MD, PMI dan BPI
dialihkan sementara ke SD Cileunyi yang berlokasi di Cibiru Hilir.

Menyangkut jadwal kuliah, staf Akademik Fakultas Dakwah mengatakan," untuk jadwal masih
tetap sama, namun ada pengunduran jadwal sekitar 30 menit sehingga kalo harusnya masuk jam
2 maka menjadi jam 02.30,"ungkapnya.
Saat ditanya kebijakan proses pemindahan sementara belajar mengajar yang tidak ditempatkan
padu satu tempat, Moh Majib Pembantu Rektor IV menuturkan "Semuanya tergantung pada
kebijakan Fakultas masing-masing untuk tetap menyelenggarakan proses belajar mengajar"
tegasnya.

Maka wajar bila ada yang menyelenggarakan proses perkuliahanya di Aula Pascasarjana, GOR,
tambahnya. Ia menghimbau "Meski terjadi pengrehaban dan pembongkaran gerung perkuliahan.
Proses belajar tetap harus berjalan dan tidak mengganggu pemugaran ini" Berbeda dengan MOh
Najib, kumpulan mahasiswa yang tergabung dengan Forum demokratisasi Kampus (FDK)
menolak direhab.

"Kami atas nama FKD menolak dengan tegas direha gedung perkuliahan, tapi harus di ganti
dengtan gedung baru seperti UIN Jakarta, UIN Jogya" kata orator aksi. ***[Ibn Ghifarie, dudi]

Ijtihad Mazhab Hukum Islam Tentang Riddah

published on 30 September 2010 | Berita Berita Mahasiswa

[www.uinsgd.ac.id] "Dalil yang dijadikan dasar penetapan hukum mati bagi pelaku riddah
(murtad) bersifat lanni. Oleh karen itu ia termasuk ke dalam wilayah ijtihaadi" ungkap H.
Zakarian Syafei saat Sidang Terbuka Doktor Program Studi Hukum Islam Pascasarjana UIN
SGD Bandung bertajuk Ijtihad Mazhab Hukum Islam Tentang Riddah dan Sanksinya serta
Prospek Implemantasinya di Indonesia dengan Tim Promotor A. Djazuli, Nurwadjah EQ, Hendi
Suhendi di Aula Al-Jamiah, Kamis (30/9)

"Ijtihad merupakan alternatif untuk menjawab persoalan riddah dan pendekatan zawajir.
Nampaknya paling layak untuk diaplikasikan dalam sistem hukum pidana islam" jelasnya
Menurutnya Fuqoha (pakar Hukum Islam) klasik dan kontemporer tiada kata sepakat tentang
jarimah riddah apakah termasuk hudud atau tazir. Begitu soal sanksi hukumnya apakah hukuman
mati atau bukan, katanya.

"Akar perbedaannya terletak pada metodologi istimbat a-ahkam yang mereka pergunakan,
sehingga produk hukumnya berbeda pula" tegasnya.

Perbedaan ini dapat menyulitkan dalam mengimplementasikan hukum riddah dalm sistem
hukum pidana di Indonesia, tambahnya Naskah Disertasi initelah diuji daalm Sidang Tertutup
Program Doktor (S3) pada hari kamis (5/8) dan dinyatakan lulus dengan Tim Penguji,
diantaranya; Dadang Kahmad, M. Anton Athoillah, A. Djazuli, Nurwadjah EQ, Hendi Suhendi,
Dwidja Priyanto, M. A. Tihami, Juhaya S. Praja dan I Nurul Aen [Ibn Ghifarie]

Sains Perspektif Islam

published on 1 Oktober 2010 | Berita Berita Mahasiswa

[www.uinsgd.ac.id] "Secara tidak langsung Rektor memerintahkan kepada saya dalam


mengemban Fakultas Sains dan Teknologi di UIN SGD Bandung ini harus berbeda dengan
Fakultas Sains yang ada di Perguruan Tinggi (PT) lain karena kita PT Islam" ungkap M Subandi
mengawali Bedah Buku Daras Wahyu Memandu Ilmu.

Menjawab intruksi ini lahirlah pemikiran Sains perspektif Islam melalui buku Daras
Mikrobiologi di Perguruan Tinggi Islam untuk Biologi Pendidikan. "Meski buku Sains dan
Teknologi di Perguruan Tinggi Islam bukan buku daras" tegasnya.

Sains Islam ini menitik beratkan kepada Al-Quran sebagai sumber kehidupan umat islam, seperti
"Firman Allah yang secara tidak malu memberikan tamsil terhadap nyamuk atau lalat supaya kita
belajar" paparnya.

Rektor menyambut kehadiran buku daras berbasis wahyu memandu ilmu ini. "Saya merasa
gembira sekali karena telah hadir dari kalangan UIN SGD Bandung pemikir-pemikir Sain.
Mudah-mudahan dapat menggantikan tokoh Ibu Sina atau Ibnu Rusyd" katanya "Untuk
mewujudkan Sains islam ini harus diterapkan dalam paradigma, silabi, kurikulum dan proses
belajar mengajar di kalangan UIN SGD Bandung" jelasnya.

Salah satu proses belajar mengajar Sains yang asyik dengan cara bermain. Ini yang digagas oleh
Yunita "Memang kadang masyarakat menggap belajar Sains itu sulit, maka untuk mempermudah
belajar Sains melalui metode bermain dengan memberikan contoh yang akrab dalam kehiduapan
sehari-hari" katanya.

Seperti perubahan warna-warni pada makanan. "Kita lihat tahu ini. Apakah warna kuningnya
memakai zat pewarna atau kunyi? Masukanlah cuka pada tahu ini. Jika berubah berarti memaki
pewarna. BIla tidak asli memakaia kunyit" tambahnya.

Senada dengan Yunita. Dedeh menuturkan belajar Sain ini harus bersumber pada kehidupan
sehari-hari, seperti Kita sering menguburkan manyat. Saat dimasukan keliang lahat. Kapan yang
dikenakan mayat harus dibuka dan ditempelkan kepada bantalan-bantalan tanah yang telah kita
bikin bulan sebelumnya.

"Proses mikroorganisme ini akan mempercepat pembusukan dan tidak menularkan penyakait
herhadap orang lain" tegasnya.

Berkenaan dengan wahyu memandu ilmu ini. "BIla keilmuan tidak dibarengi dengan wahyu
maka akan terjadi kafir" ujarnya Mengenai komentar terhadap buku karya M Subandi ini ada
beberapaang harsu diperbaiki berkenaan dengan; "Kesalahan ketik, ejaan, penomoran,
pengulangan materi, rujukan yang tidak mencantumkan sumbernya. Ini bisa dikategorikan
plagiat dan kejujuran kunci dalam menulis buku" sarannya Selain ini, ia berpesan "Untuk
menuliskan sebuah buku ini harus diikutseratakan anak didik suapay terbiasa menulis dan
meneliti" katanya.

Saat menjawab pertanyaan Dedeh tentang sumber yang tidak mencantumkan rujukan ini diakui
oleh M Subandi Memang buku ini terdapat kekurangan dan saran dari para ahli diharapkan bisa
memperbaiki buku ini" Ia berharap "Dengan adanya Sains dalam Islam ini bisa menjadikan
Fakultas Sain dan Teknologi UIN SGD Bandung lebih islami daripada Fakultas Ushuluddin dan
Syariah". [Ibn Ghifarie]

Akhlak Menjadi Basis Utama dalam Mencapai Kemajuan Bangsa

published on 2 Oktober 2010 | Berita Berita Universitas

[www.uinsgd.ac.id] Tong hariwang teumeunang gawe mun kuliah di UIN mah. Sabab nyata nu
boga elmu mah bakal diangkat harkat jeung martabatna ku gusti Allah Subhanahu Wataala.
Kiwari keur ngaronjatkeun harkat martabat lulusan, UIN Sunan Gunung Djati ngayakeun
kerjasama jeung 7 negara diantarana AS, Jerman, Rusia, Austria, Canda, Australia jeung
Malaysia. Mung kade Ama mah nitip ka hidep, kade ku tambahna elmu teh, ku tambahna titel
ulah rek adigung adiguna. Urang kudu bisa mawa diri. Nyaah ka fakir, yatim jeung miskin.
Hormat kasasama, ngahargaan ka saluhureun jeung nyaah ka sahandapeun.

Begitu pesan Sunan Gunung Djati yang diperankan oleh Drs. Jeje, Dosen Fakultas Syariah dan
Hukum saat melepas santrinya pada acara Wisuda Diploma, S-1, S-2, dan S-3 di Aula Utama
UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Sabtu (02/10/10).

Wisuda yang ke 52 ini, Rektor meluluskan 1054 orang yang terdiri dari 66 diploma, 869 sarjana,
118 orang Magister dan satu orang doktor.

Pada kesempatan tersebut Rektor memberikan 3 pesan yang harus selalu diinternalisasikan
dalam diri semua lulusan yaitu pentingnya periku yang baik atau akhlakuk karimah, pentingnya
kualitas diri dan harus menjadi problem solver bagi masyarakat terutama menyangkut masalah
kemiskinan dan pengangguran.

" Sebagai bentuk dukungan dan doa kepada saudara yang akan terjun ke tengah-tengah
masyarakat, saya menitipkan 3 pesan: pertama, menjadi seorang sarjana lulusan pergurutan
tinggi Islam, apalagi ada embel-embel Islam di belakang gelar yang saudara-saudara sandang
tentu memiliki beban dan tanggung jawab moral yang sangat besar.

Hal ini bukan hanya karena saudara-saudara dituntut untuk bersikdap dan berbuat lebih dewasa,
mandiri dan bijak dalam melakukan sesuatu, tetapi yang lebih penting adalah tuntutan dan
keharusan secara moral agar kehadiran saudara-saudara menjadi pioneer di tengah masyarakat
yang mengedepankan nilai-nilai keislaman. Karena pada dasarnya tugas saudara dari jurusan
apapun adalah membangun akhlak bangsa. Bangsa dan peradaban yang hancur pada masa
sejarah karena ia tidak menjunjung tinggi akhlaknya.Kedua, tugas dan tantangan nyata ke depan
sebagai sarjana Islam adalah mewujudkan Islam Rahmatan lilalamin. Bagaimana menampilkan
Islam dengan moderat, sejuk dan damai di tengah-tengah masyarakat sehingga tidak
memunculkan Islamophobia. Karena itu tugas seorang Sarjana Islam adalah bagaimana
mendakwahkan Islam secara Kaffah dengan memberikan pengetahuan, pemahaman dan
wawasan tentang ajaran Islam secara komprehensif kepada masyarakat. dan Ketiga, di antara
sekian banyak persoalan bangsa yang dihadapi saat ini adalah masalah kemiskinan dan
pengangguran. Keduanya merupakan setali tiga uang yang dalam beberapa hal bersifat
kausalitas. Yang harus diwaspadai adalah dampak kelanjutannya dari dua masalah tersebut
seperti kriminalitas, gizi buruk, dekadensi moral dan lain sebagainya," Papar Rektor Panjang
lebar.

"Oleh karena itu saya berharap ilmu dan pengetahuan yang telah ditimba dijadikan modal dalam
membangun entrepreneurship agar tidak menjadi beban serta menjadi solusi dari permasalah
tersebut,"lanjutnya.*** [duri, Ibn Ghifarie]

Bedah buku Persfektif Wahyu Memandu Ilmu

published on 5 Oktober 2010 | Berita Berita Universitas

[www.uinsgd.ac.id] Perlahan tapi pasti, konsep wahyu memandu ilmu diwujudkan. Salah
satunya adalah diimplementasikan dalam proses pengajaran yang dilakukan oleh akademisi.
Namun sebelum menjadi tahapan operasional, konsep wahyu memandu ilmu
dikonseptualisasikan dalam bidang kajian ilmu masing-masing jurusan di lingkungan civitas
akademika UIN.

Konseptualisasi tersebut dituangkan dalam bentuk buku daras yang akan dikenalkan kepada
mahasiswanya. Salah satu buku yang menggunakan persfektif wahyu memandu ilmu adalah
karangan Dr. Ir. M. Subandi, MPA yang mengeksplorasi mikrobiologi berdasarkan persfektif Al-
Qur'an. Buku ini dibedah oleh pengarang yang difasilitasi oleh Pusat Kajian Informasi Islam
pada hari Jum'at (1/10/10) di aula Al-Jamiah.

Hari ini, Senin (04/10/10) bertempat di Aula Al-Jamiah, Pusat Kajian Informasi Islam
membedah kembali buku yang menggunakan persfektif wahyu memandu ilmu; pertama buku
hasil karya Dra. N. Kardinah, M.Pd dan Tarsono, M.Pd dan kedua buku hasil karya Agus Abdul
Rahman, S.Psi., M.Psi masing-masing berjudul Pengantar Psikologi Kounseling dan Psikologi
Sosial Persfektif Ayat Kauliah dan Ayat Kauniah. Panelis bedah buku adalah Dr. Fenti
Hikmawati dan Dr. Hj. Andewi serta dikomentatori Prof. Ahmad Tafsir yang tidak dapat hadir.

Kardinah menyebutkan bahwa salah satu pendekatan yang digunakan dalam buku ini adalah
menggunakan pendekatan psikologi misalnya dalam civic education dan homeshooling.

Sementara itu menurut Karsono buku yang sedang dibedah ini dapat membantu seorang pengajar
bagaimana menemukan konsep diri pada murid-muridnya. Dalam hal ini bahwa seorang Guru
dapat menjadi konselor sekaligus.

"Buku ini menggunakan pendekatan psikoanalisis, kognitif dan wahyu,"ujarnya.

"Kita bisa mengembangkan bahwa seorang pendidik mampu menjadi konselor. itu saja yang bisa
disampaikan bisa saya sampaikan menyangkut isi dan kandungan buku ini,"pungkasnya.
Sementara itu, Agus, membedah buku karyanya sendiri yang berjudul 'Psikologi Sosial Persfektif
Ayat Kauliyah dan Ayat Kauniah. Menurutnya buku ini berbicara tentang proses mental
seseorang yang dijelaskan dalam Al-Qur'an.***[dudi]

Presentasi Sayembara Logo UIN

published on 7 Oktober 2010 | Berita Berita Universitas

[www.uinsgd.ac.id] Peserta sayembara desain logo Universitas Islam Negeri Sunan Gunung
Djati Bandung akan mempresentasikan hasil karyanya hari ini, Kamis (07/10) di Aula Al-
Jamiah. Tampak hadir Pembantu Rektor Bidang Pengembangan Prof. Dr. Moh Najib, M.Ag, M.
Yamin selaku ketua panitia, Kasubbag Humas Sakrim Miharja serta sejumlah peserta lomba.

Menurut M. Yamin, dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam sayembara ini penilaiannya
akan diprioritaskan dari batang tubuh dan isi selain tentunya visual. Hal ini menjadi
pertimbangan utama bagi senat universitas dalam menentukan pemenang.

" Dari jumlah yang dipresentasikan akan dipilih 3 terbaik dan diajukan ke rapat senat dan rapat
senat yang menentukan yang terbaik. 3 terbaik tersebut ditentukan menurut criteria yang sudah
ditentukan oleh panitia lomba,"ujarnya.

Presentasi hasil karya cipta desain dikomentatori oleh Bambang Qomaruzzaman dan Deden
Efendi dari Jurnal Khazanah dan Pusat Penelitian.

Peserta pertama yang melakukan presentasi adalah Ridlozia Abdullah dari Fakultas Dakwah dan
Komunikasi. Ia memberikan alasan bahwa keikutsertaanya dalam mengikuti lomba desain dan
logo didasari oleh kKomitmennya terhadap lembaga. Ia memberikan landasan dari logo yang
dibuatnya menyangkut perubahan IAIN ke UIN.

"Perubahan IAIN ke UIN yang seharusnya menjadi simbolisasi atas perubahan secara mendasar
termasuk di dalamnya perubahan logo, ini menunjukan ikhtiar saya untuk menunjukan kecintaan
saya kepada kampus."ucap Ridho

Peserta lainnya adalah Benny Agam, seorang desainer lulusan STSI Bandung. desain logo Beny
fokus pada globe dan seberkas sinar, " Globe ini mencerminkan keteguhan iman dan
menunjukan bahwa ilmuwan islam yang pertama kali menemukan bumi, Sementara cahaya
menunjukan bahwa uin siap berkompetisi dengan PT lain baik nasional maupun
Internasional,"ujarnya memberi alasan.

Peserta lain adalah seorang guru lulusan seni rupa UPI, Wan Ridwan Husen. Dasar pemikiran
pembuatal logonya diambil dari visi misi UIN Bandung, "Pengetahuan adalah cahaya,
Pengetahuan adalah kekuata, Allah adalah masa depan utama," ujarnya mengutif visi misi UIN.

Desain yang ditawarkannya berbentuk metamorfosa kujang, berbentuk cahaya dan lafadz Allah.
Peserta lainnya ada mahasiswa UIN Abu Dzar Al-Ghifarie, yang menawarkan 3 konsep logo,
yakni kujang, pena dan kitab dengan 10 garis sebagai tanda lahirnya UIN Bandung pada tanggal
10 Oktober.

Sementara itu yang masih tergolong mahasiswa adalah Cecep Abdurahman yang memfokuskan
pada huruf uin berbentuk kitab terbuka dengan matahari diatasnya.

Zaenal Mukarom, peserta dari Kopertasi Jabar Banten menawarkan 6 konsep logo UIN yang
berfokus pada bulatan satelit. Ia memberikan alasan kenapa fokus pada bulatan satelit, tidak pada
huruf. "Diharapkan menjadi satelit sebagai sumber rujukan dan panduan bagi dunia," ujarnya

Terakhir, presentasi ditutup oleh desainer profesional lulusan ITB, Priatmo.

Peserta tinggal menunggu hasil keputusan dewan juri yang diserahkan kepada senat universitas
UIN Sunan Gunung Djati Bandung. *** [dudi]

Pentingnya Kesadaran Beragama

published on 8 Oktober 2010 | Berita Berita Mahasiswa

[www.uinsgd.ac.id] "Kita sebagai kalangan intelektual harus tanggap terhadap perbagai gejala
sosial yang berada disekitar kita. Terkait dengan maraknya kekerasan antaragama, maka kita
penting untuk mengkaji ulang soal kesadaran kerukunan antarumat beragama" ungkap Iman
Taufik Ketua Bidang Kajian dan Penelitian Forum Wacana Pascasarjana UIN SGD Bandung saat
memberikan sambutan dalam Diskusi Reguler Dwi Mingguan Forum Wacana bertajuk
"Kesadara Bersama dalam Membangun Kerukunan Antarumat Beragama" di Gedung
Pascasarjana UIN SGD Bandung lantai II, Kamis (7/10).

Menurut Wahyu Iryana, Ketua Umum Forum Wacana Pascasarjana UIN SGD Bandung
menuturkan "Kegiatan diskusi 2 mingguan yang ketiga ini menghadirkan narasumber Mahmud
Mubarik dari Ahmadiyah dan menjabat sebagai Sekretaris Tabligh Ahmadiyah Cabang
Bandung" paparnya.

Saat menjawab pertanyaan tentang pemateri dari Ahmadiyah dan tidak ada pembandung dalam
diskusi ini, ia menjelaskan "Ini sebagai upaya kaum pelajar dalam menyikapi kekerasan agama
yang melanda Ahmadiyah" tegasnya.

Untuk pemateri yang tidak ada pembanding, ia berkata "Memang tidak ada pembanding dalam
setiap diskusi reguler Forum Wacana 2 mingguan ini, kecuali untuk Bedah buku dan harus ada
pembandingnya" jelasnya.

Mengenai cara membangun kesadaran beragama, dimata Mahmud Mubarik "Sebelum kita
membicarakan soal kesadaran bersama dalam membangun kerukunan antarumat beragama
terlebih dahulu kita harus membedakan antara otak bawah sadar, sadar dan kesadaran beragama.
Karena tanpa mengurai persoalan ini niscara kesadaran beragama terwujud" katanya.
Otak bawah sadar bukan untuk berpikir, tetapi hanya menyimpan informasi dan proses berpikir
terjadi di otak sadar. "Untuk itu, salah satu point terpenting dari pembedaan otak bawah sadar
dan sadar adalah konfersi sesuatu yang negatif menjadi positif dalam otak kita" ujarnya.

Berkenaan dengan kesadaran beragama; Pertama, Kita harus mengaktifkan energi negatif
menjadi positif. Kedua, Mengahui keragaman sebagai sunatullah sambil mengitif surat Al-
Maidah:48 Kalaulah tuhan berkeinginan untuk menjadikan umatnya satu, bisa saja, tetapi Tuhan
tidak menginginkan karena ingin mengetahui umatnya untuk berfikir dan berlomba-lombalah
dalam kebajikan. Ketiga, Kita tidak boleh saling menyalahkan dan kafir mengkafirkan,
tambahnya.

Ia berpesan, "Untuk menghasah kesadaran beragama kita harus mengasah otak kita dengan cara
membaca buku, diskusi dengan hal-hal yang postif" kilahnya Pascadiskusi 2 mingguan
rombongan Ahmadiyah bersilaturahmi ke ruangan Asisiten Direktur I yang diterima oleh
Nurwadjah Ahmad EQ sebagai Asisiten Direktur II Pascasarjana UIN SGD Bandung karena
Direktur dan Asisten Direktur I sedang berhalangan ada kepentingan.

"Saya menyambut silaturahmi ini dan maaf pertemuan ini tidak diterima Direktur dan Asisiten
Direktur I karena ada halangan dan kebetulan saya yang menjadi piket hari ini" jelasnya.

"Dengan adanya pertemuan dan diskusi ini kesadaran beragama kita tidak ikut-ikitan terpancing
melakukan tindakan kekerasan terhadap kelompok lain yang kita anggap menyimpang. Juga
diskusi ini dilakukan sangat rutin dan pencaknya akan digelarnya Stadium General, harap
Wahyu.*** [Ibn Ghifarie]

Dies Natalis UIN ke 42, Mendagri Harapkan UIN Lahirkan Pemimpin yang Santun

published on 11 Oktober 2010 | Berita Berita Universitas

[www.uinsgd.ac.id] Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung merayakan


diesnatalis yang ke 42. Serangkaian acara sebelumnya mewarnai kegiatan tersebut dari rentang
April hingga Oktober. Ulang tahun UIN yang jatuh pada tanggal 10 Oktober tersebut
dilaksanakan Senin, (11/10) di Aula Utama.

Turut hadir sejumlah mantan Rektor IAIN, pejabat dan tokoh masyarakat Kota Bandung, Jawa
Barat dan Nasional. Yang istimewa karena pada kesempatan kali ini, Mendagri Gamawan Fauzi
mengisi Orasi Ilmiah dengan tema 'Tanggung Jawab Cendekiawan dalam Revitalisasi Etika
Berdemokrasi Menuju Terwujudnya Masyarakat Indonesia Sejahtera dan Berkeadilan'.

"Umur UIN baru menginjak 4 tahun tapi kenapa diselenggarakan dies natalisnya yang ke-42
kalinya, karena UIN tidak dapat lepas dari akar sejarahnya yang berangkat dari IAIN maka tetap
saja diperingati untuk yang ke-42 kalinya", ucap Rektor mengawali sambutannya.

Rektor menyampaikan kepada hadirin yang memadati ruangan, arah pengembangan paradigma
UIN yang berdasarkan wahyu memandu ilmu, yaitu tidak memisahkan antara ayat kauliah dan
ayat kauniah. Di UIN tidak hanya belajar agama saja, namun juga ilmu-ilmu umum. Oleh karena
itu UIN merupakan perguruan tinggi yang holistik dan integratif. "Dengan demikian sejak
berubah menjadi UIN, maka fakultas tarbiyah menjadi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
Fakultas Syariah menjadi Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Dakwah menjadi Fakultas
Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Adab dan Humaniora. Di samping itu terdapat pula fakultas
Sain dan Teknologi, Fakultas Psikologi, dan baru akan berdiri Fakultas Sosial Politik. Sementara
ke depan kita akan mengembangkan fakultas Kedokteran,"paparnya panjang lebar.

Melihat kenyataan integrasi ilmu ini, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, berharap bahwa
UIN mampu mengembalikan kejayaan Islam, "Insya Allah dari UIN akan lahir pemimpin-
pemimpin berkualitas,"ujarnya.

"Kampus ini menjadi istimewa karena mampu memadukan ayat kauliah dan ayat kauniah.
Diharapkan ke depan UIN mampu memadukan kehidupan duniawi dan selanjutnya. Konsep ini
sebenarnya muncul dari ayat Al-Qur'an yang sering kita jadikan do'a Robbana aatina fiddunya
hasanah wafil-akhiroti hasanah waqinaa 'adza bannar, atau yang sering kita sebut sebagai doa
sapujagat,"lanjutnya.

"Fiddunya hasanah maknanya bahwa seseorang muncul dengan sebuah ide wadah dunia yang
bercahaya dan harta yang banyak yaitu antara dunia dan akhirat secara bersamaan," Ungkapnya.

Pada ksempatan ini lelaki asal Sukabumi ini menyampaikan bahwa seharusnya seorang muslim
itu kaya raya,"seorang muslim harunya mampu mengelola materi dan sekaligus bertakwa kepada
Allah. Dalam konsep keseimbangan orang yang takwa harus sekaligus kaya, dan kaya sekaligus
takwa," harapnya.

Ia mengungkapkan bahwa dalam penggalan sejarah Islam, bandingan yang masuk surga itu
adalah 9 yang kaya dan 1 yang miskin.

Sementara itu, Ketua Dewan Penyantun UIN, Prof. Ginanjar Kartasasmita, menyampaikan
kegembiraannya atas transformasi IAIN menjadi UIN. Ia berharap bahwa dengan transformasi
tersebut dapat merubah mindset keberhasilan bukan menjadi PNS.

"Cita-cita menjadi universitas terkemuka harus disambut dengan kesadaran persaingan global
sehingga internasionalisasi pemikiran menjadi sangat penting. Perguruan tinggi ini memiliki
tanggung jawab untuk mengentaskan kemiskinan dan memperbaiki moral yang tentu bukan
basa-basi atau sekedar sloganisme. Jadi yang harus dirubah itu adalah mindset orang-orangnya
bukan sistemnya saja," cetusnya.

Dengan kerendahan hati seorang menteri, Gamawan Fauzi mengatakan bahwa orasi ilmiah yang
akan disampaikannya hanyalah sebagai pelengkap dari apa yang telah disampaikan oleh yang
terdahulu; rektor, gubernur dan seniornya Pak Ginanjar Kartasasmita. Ia menyampaikan tentang
proses dan perjalanan demokrasi yang terjadi di Indonesia.

"Tatanan yang mendasar dalam demokrasi adalah perubahan mendasar. Dalam kurun waktu 11
tahun terdapat perubahan-perubahan dalam demokrasi kita yang awalnya semu. Pertama, ada
kesempatan untuk rakyat dalam segala bidang. dulu yang menjadi pejabat sudah bisa ditebak.
kebanyakan dari birokrasi dan militer. Kini semua memiliki kesempatan, dari mulai pedagang
sampai artis yang menjadi pemimpin," ujarnya.

"Kedua pemilu yang bebas dan jurdil. Dulu pemerintah selalu mengklaim pemilu yang adil, tapi
sebelum penetapan calon kita sebetulnya sudah tahu siapa yang akan menjadi pejabat bupati atau
gubernur. Belum bertandang sudah tau siapa yang akan menjadi pemenang,"lanjutnya.

Ia juga menyampaikan bahwa ruang dan wacana publik sudah masuk dalam arena demokrasi.
Sekarang Pers menjadi lebih hebat daripada negara dan pemerintah. Jika Pemerintah salah maka
rakyat dapat menggugat namun jika pers yang salah pers hanya memenuhi hak jawab, itulah
hebatnya pers," jelasnya.

Di samping itu salah satu ciri demokrasi yang berjalan sekarang adalah adanya check and
balance dimana pemerintah tidak bisa melakukan hal-hal untuk kepentingannya sendiri atau
masyarakat semaunya.

Berkaitan dengan tanggung jawab cendekiawan dalam kehidupan demokrasi, Mendagri berharap
bahwa perguruan tinggi memiliki tanggung jawab untuk melakukan penelitian-penelitian yang
berkaitan dengan kondisi masyarakat, kenapa masyarakat sekarang menjadi mudah marah,
tersinggung, emosi," Sekarang semua orang sangat mudah emosi, marah terhadap pemerintah
maka mobilnya dibakar, marah terjadap KPU maka kantornya yang dirusak," Papar Menteri.

"Oleh karena itu UIN harus mampu berpikir bagaimana melahirkan demokrasi Islam khas
Indonesia, inilah yang harus dibangun oleh UIN," tegasnya.

" Jika demokrasi dibangun oleh manusia-manusia yang berpendidikan baik dan menengah
mencapai mapan, maka akan dinamislah demokrasi. Oleh karena itu demokrasi yang
dikembangkan oleh UIN adalah demokrasi yang ramah, rasional, Islami, bukan demokrasi yang
marah-marah, demikian harapan saya terhadap UIN," Menteri Gamawan Fauzi menutup orasi
ilmiahnya.*** [dudi]

Pascasarjana UIN SGD Bandung Gelar Lokakarya Nasional Jurnal Terakreditasi Kedua

published on 12 Oktober 2010 | Berita Berita Insidental

[www.uinsgd.ac.id] Seluruh pengelola jurnal dari Perguruan Tinggi yang ada di Jawa Barat
mengikuti Lokakarya Jurnal Nasional Terakreditasi kedua yang digelar oleh Jurnal Khazanah
Pascasarjana UIN SGD Bandung di Aula Sidang Senat UIN SGD Bandung, Selasa (12/10).

"Pasca Lokalarya nasional di Cipanas Garut awal Agustus itu, kita lanjutkan pelatihan Jurnal
Terakreditasi kedua hari ini dengan menghadirkan pembicara Suminar S Achmadi sebagai Tim
Akreditasi Ditjen Dikti Kemendiknas," ungkap M Anton Athoillah kepada PusInfokomp.

Menurut Suminar S. Achmadi, "Penyakit keberadaan Jurnal diantaranya; Pertama, Kurang


Naskah. Kedua, Duit. Untuk kurang pendanaan tinggal langsung menghubungi Rektor, tetapi
untuk kurang naskah kita harus membuat gabungan jurnal dengan Perguruan Tinggi lain supaya
nilai akredetasinya bagus dan pertukaran naskah menjadi solusi atas persoalan ini" katanya.

Soal tradisi menulis di jurnal terakreditasi apakah sesuatu dapat dikategorikan prestisius, ia
menuturkan "Ya. Ini sebuah prestasi yang prestisius. Karena tugas seorang dosen tidak hanya
mengajar, tetapi penelitian. Udah begitu perbanyaklah menulis laporannya itu di jurnal"
tegasnya.

Mengenai segi yang dinilai dan bobotnya pada instrumen akreditasi 2006 vs 2010, ia
menjelaskan "Pertama, Penamaan berkala (5 vs 3). Kedua, Kelembagaan Penerbit (5 vs 5).
Ketiga, Penyuntingan (21 vs 18). Keempat, Penampilan (9 vs 8). Kelima, Gaya Penulisan (11 vs
13). Keenam, Subtansi Isi (36 vs 40). Ketujuh, Keberkalaan (10 vs 9). Kedelapan,
Penyebaranluasan (3 vs 4). Kesembilan, Disinsentif (-3 vs -20)" paparnya.

Menjawab pertanyaan dari peserta tantang hakikat pembaruan, ia berkata "Go Internasional,
karena banyak para sainstis yang hanya jago kandang. Selain itu, kurangnya sumbangan terhadap
para peneliti ini harus dipicu dan diberi sumbangan" cetusnya Untuk jurnal khazanah, yang perlu
diperhatikan dari pengelola ini apakah keberadaan jurnal Khazanah menjadi rujukan bagi
Perguruan Tinggi lain. M Anton Athoillah berpesan "Seluruh jurnal yang ada di tiap Fakultas
harus di merjer supaya terakreditasi dan sesuai dengan keilmuwannya" harapnya [Ibn Ghifarie,
Dudi]

Tim Ekspedisi Mahapeka dilepas Rektor

published on 13 Oktober 2010 | Berita Berita Mahasiswa

[www.uinsgd.ac.id] Sebanyak 8 orang yang tergabung dalam tim Mahapeka Putri yang akan
melakukan ekspedisi ke Gunung Binaia Pulau Seram, Maluku akan dilepas Rektor UIN
Bandung, Prof. Dr. H. Nanat Fatah Natsir, MS hari ini, Rabu (13/10) di halaman Gedung
Rektorat.

Ke delapan orang tersebut adalah Nurlaila, alumni Mahapeka angkatan 1998, Inayah Fajriah
(AS/V), Iman Suparman (AS/ III), Sifa Huzaima (IF/III), Siti Sahrani (SPI/ III), Ligita Pratiwi
(Jur/ VII), Fia Afifah (Jur/ VII), Leni Purwaningsih (Jur/ VII).

Keberangkatan dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober dari Bandung dan take off tanggal 17
Oktober. Sementara Nurlaila akan berangkat thari ini, Rabu (13/10) untuk melakukan koordinasi
dengan tim pendamping dari Maluku PPS WPA-KANAL, organisasi pecinta alam dari daerah
setempat.

Menurut Nurlaila, "selama melakukan ekspedisi, kami akan melakukan penelitian tentang
kebudayaan setempat, menyangkut adat istiada, eksplorasi tingkat kesulitan dari arah utara dan
hasilnya akan diterbitkan dalam bentuk buku," ucapnya
"Ini merupakan bentuk tridarma perguruan tinggi, hasil penelitian ini akan disosialisasikan ke
seluruh daerah, karena selama ini penelitian tentang binaia sangat kurang bahkan tidak ada," ujar
Dosen IAIN Ambon tersebut.

Menyangkut Eskpedisi yang akan dilakukannya, ia mengatakan," Gunung Binaia memiliki 3


puncak, yaitu 3027 m, 3017 m, 3011 m. ketiga puncak tersebut akan dijelajah dan mencapi 6
desa termasuk satu desa yang akan kami teliti di luar Gunung Binaia," Ujar alumni PBI UIN ini.

Delapan orang yang akan berangkat Sabtu (16/10) ini di lepas oleh Pembantu Rektor III.
Menurut sumber informasi, Rektor tidak dapat melepas langsung karena bentrok jadwal. ***
[dudi]

Himmas Selenggaran PRO

published on 1 November 2010 | Berita Berita Mahasiswa

[www.uinsgd.ac.id] Sekitar 55 orang mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa


Himas (Himmas) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung
mengadakan acara Public Relations Orientation (PRO) di ruang Dosen Fakultas Dakwah dan
Komunikasi dan di Gunung Puntang Banjaran. Acara diselenggarakan dari tanggal 15 - 17
Oktober 2010.

Acara yang mengusung tema “Public Relations: Inside and Out” ini mengundang dosen-dosen
lulusan jurusan Humas UIN SGD Bandung sebagai pemateri.

Ketua pelaksana kegiatan, Yudi Rahman mengatakan bahwa kegiatan ini diadakan dengan tujuan
untuk melatih sikap sigap dari para peserta di samping pengenalan jurusan sekaligus pengenalan
tentang kehumasan. Kegiatan PRO ini dikuti oleh 55 peserta, semuanya mahasiswa baru Ilmu
Komunikasi Konsentrasi Humas.

"Selama pelakasanaan kegiatan PRO di Gunung Puntang, banyak dihadiri oleh para alumni dan
memberikan tambahan materi tentang Event Organizer. Ini merupakan acara khas penerimaan
anggota baru dari jurusan Humas,"ujar Yudi.

"Beberapa materi penting acara PRO, seperti Teknik Lobi dan Negosiasi, Event Organizer (EO),
Pedekate Bareng PR, Achievement Motivation, dan Kepemimpinan dan Keorganisasian
disampaikan kepada para peserta agar para peserta betul-betul faham tentang kehumasan,"ujar
Yudi ketika di temui di sela-sela kuliah saat acara PRO telah sukses dilaksanakan.***
[dudi,yudi]

Memotret Indonesia Melalui Tan Malaka

published on 4 November 2010 | Berita Berita Mahasiswa

[www.uinsgd.ac.id] "Pelajaran berharga dari sosok Tan Malaka adalah lahirnya cara pandang
sejarah yang lain untuk memotret Indonesia dari sisi lain," ungkap Bambang Q-Anees saat bedah
buku Tan Malaka, Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia" Jilid III Maret 1947-Agustus 1948
yang diselanggarakan Hima Aqidah Filsafat dan Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin di
Auditorium Utam UIN SGD Bandung, Rabu (3/11) pukul 19.00 wib.

Korelasinya dengan masa sekarang, "Semangat perubahan yang ada dalam diri Tan Malaka harus
ditanam dalam diri orang-orang muda, karena orang-orang tua telah kaku dan tak mau
melakukan perubahan. Untuk itu orang muda harus mengambil spirit revolusi ulang" jelasnya.

Sumbangan atas kesadaran berfilsafat di Indonesia hanya disuarakan oleh dua orang; Pertama,
M. Hatta melalui buku pengantar filsafat dan Kedua, Tan Malaka dengan Madilognya. "Meski
buku-buka Tan Malaka yang dilarang, tetapi karya Hatta tidak" tegasnya.

Mengenai metodologi buku ini dikomentari oleh Ajid Tohir. Ada beberapa kesan saya atas buku
ini,"Pertama, Banyaknya khazanah menarik dan dinamis di Indonesia, tetapi mengapa hanya Tan
Malaka yang menjadi kajianya? Kedua, Dalam pola penulisan buku ini bersifat narativisme yang
terkesan jenuh. Terlalu detil dan panjang membuat orang malas untuk membacanya. Ketiga,
Sumber rujukan ini hanya berasal dari koran dan komentar-komentar orang. Keempat, Buku ini
bersifat novel dengan tokoh sentral Tan Malaka yang tidak menempatkan sosok tokoh ini pada
sisitem sosial. Kelima, Ketiaadaan pembanding dalam tokoh ini membuat kesan buku satu arah,
"Ujar Ajid.

katanya Terlalu detil dan jelas dalam sub-bab buku ini yang membuat Tolib Rahmatullah
memberikan komentar ats buku ini. "Mari kita lihat pada sub-bab pertama yang terlalu detil dan
jelas membuat kita jenuh membacanya" tegasnya.*** [Ibn Ghifarie]

Pentingnya Belajar Jurnalisme Investigasi

published on 6 November 2010 | Berita Berita Mahasiswa

[www.uinsgd.ac.id] Semula tulisan yang ada dalam buku Jurnalisme Investigasi ini catatan di
blog yang dibukunan. Saat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) giat menyuarakan liputan
Jurnalisme Investigasi yang sudah berusia 15 tahun tidak mempunyai modul panduan Jurnalisme
Investigasi. "Untuk itu dicarikalah wartawan yang nganggur, seperti saya karena wartawan yang
baik itu yang tidak mempunyai karya buku waktu muda. Dari modul Jurnalisme Investigasi ini
lahir buku yang diterbitkan Mizan.

Hal tersebut dikatan oleh Dandhy Dwi Laksono saat mengawali bedah buku Jurnalisme
Investigasi yang digelar Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SGD
Bandung di Aula Al-Jamiah, Sabtu (6/11) .

Kita mengenal wartawan Kompas, grup MNC yang banyak memuat berita, tapi tidak
memberikan knowledge dan minim liputan Investigasi. Juga yang terjadi pada diri wartawan-
wartawan senior yang menjadi elit birokrasi pada medianya. mereka semakin sedikit berkarya
Investigasi.

"Imbasnya wartawan-wartawan muda tidak mempunyai kemauan untuk melakukan Investigasi


guna mendalami persoalan. ketika gejala ini kian merbak kita penting belajar Jurnalisme
Investigasi supaya media tidak hanya menjadikan oskestra dan media sebagai pabrikasi berita"
jelasnya.

Menjawab pertanyaan apakah model Jurnalisme Investigasi akan banyak diminati, ia menuturkan
"Tidak, bahkan tidak laku. sebagai contoh Jurnalisme Investigasi di UI menjadi matakuliah
pilihan. dua tahun yang lalu peminatnya 14 dan satu taun ini hanya 3 orang" tegasnya.

Memang diakuinya, belajar jurnalisme di tingkat perguruan tinggi diarahkan kepada; "Pertama,
Permainan industri media sebagai marketing. Kedua, Menjadi jurnalis pesohor atau selebritis"
paparnya.

Parahnya, ketika saya diberi kesempatan oleh SCTV untuk mengetes calon wartawan selalu ada
yang bertanya "Bisakah saya hanya menjadi presenter saja. Dengan tidak terlibat di dunia
lapangan. Padahal setiap orang besar dalam dunia jurnalis terlahir dari lapangan" keluhnya.

"Melihat gejala-gejala itu, SCTV membuat program SCTV Goes to Campus sebagai ajang
mencari bibit insan televisi karena televisi hanya menjual ilusi untuk menjadi penyiar dengan
siaran tertinggi, tambahnya.

Terkait dengan pentingnya materi Jurnalisme Investigasi, ia berpesan kepada Dosen untuk rajin
menulis di blog, memberikan contoh karyanya kepada mahsiswa menjadi penting dan dalam
perguruan tinggi. "Untuk itu, liputan Jurnalisme Investigasi menjadi barang mewah dengan
banyak diomongin daripada dikerjakan" tandasnya.

Mengenai isi buku Jurnalisme Investigasi, ia menjelaskan "Buku ini menjelaskan teknik liputan
Jurnalisme Investigasi dengan harus memiliki lima unsur; Pertama, Modal kemauan, ketekunan
dan keberanian. Kedua, Networking atau jaringan. Ketiga, Pengetahuan yang memadai.
Keempat, Keterampilan mengkupas hasil laporan. Kelima, Komitmen dari instutusi media"
tuturnya.

Bagi A.S. Haris Sumadiria yang tampil sebagai pembanding bedah buku ini, mengurai dengan
mengutif komentar Najwa Shihab, "Penulis meracik pengalaman dan aneka tips para rekan
wartawannya serta pengalamannya pribadi sebagai wartawan di berbagai media elektronik
maupun cetak, menjadikan buku ini kaya akan perspektif. Ditulis dengan gaya ringan dan banyak
kisah seru bak novel detektif. "

"Memang buku ini ditulis dengan gaya ringan. Sampai-sampai bila buku hadir sebagai pengantar
tidur. Buku ini akan membawa kita terus untuk dibaca sampai tamat. Meski dalam liputanya
yang happy ending" paparnya.

Keperihatinan dunia media yang minim karya Jurnalisme Investigasi. "Seharusnya kita
menjadikan media sebagai wahana perjuangan, bukan ajang komersialisasi" katanya

Ia berpesan media harus ditopang dengan Sumber Daya Manusia yang memadai, materi liputan
yang berkualitas, metode yang jelas dengan berguru pada ahlinya "Supaya liputan Jurnalisme
Investigasi tidak bersifat elitis, tetapi populis" harapnya .
Menurut Dadan Suherdiana, Ketua jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi
kehadiran bedah buku ini merupakan rangkaian kegiatan jurusan yang ikut merencanakan dan
merujuk kepada arahan jurnal yang lebih baik. "Juga memberikan bekal dan semoga bermanfaat
bagi mahasiswa yang ingin berpropesi sebagai wartawan, karena materi liputan Jurnalisme
Investigasi merupakan primadona dalam jurnalis dan tantangan tinggi mahasiswa. Untuk itulah
bedah buku dan belajar Jurnalisme Investigasi menjadi penting" tegasnya.

Acara yang berlangsung selama tiga jam dari pukul 09.00-12.00 WIB ini, berlangsung sangat
meriah dan berakhir dengan adanya penyerahan kenang-kenangan dari Mizan kepada Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan kepada kedua panelis.

Dandhy Dwi Laksono yang berperan sebagai penuli dan Wartawan berharap banyak kepada para
mahasiswa yang membaca bukunya. Semoga dapat menjadi jurnalis-jurnalis Investigasi yang
bertanggung jawab pada pekerjaannya. *** [Ibn Ghifarie, Agustin]

Mabim Gerbang Awal Menuju TGB LPIK

published on 13 November 2010 | Berita Berita Mahasiswa

[www.uinsgd.ac.id] Sekitar 13 mahasiswa dari berbagai jurusan mengikuti Masa Bimbingan


(Mabim) Lembaga Pengkajian Ilmu Keislaman (LPIK) UIN SGD Bandung dan Mabim ini
sebagai gerbang awal menuju Taaruf Generasi Baru (TGB) LPIK, ungkap Ridwan Rustandi
Ketua OC dalam sambutan Mabim bertakjuk Sejarah Peradaban Manusia di Saung Kajian LPIK,
Jumat malam (12/11).

Menurut Sabik Ghidafian Hafidz, Ketua Umum untuk mewujudkan gagasan Sejarah Peradaban
Manusia, "Paling tidak ini bisa dilihat dari materi-materi yang disampaikan dalam Mabim ini,
Ada pengantar Metode Studi Agama-agama, Filsafat, Sastra, Pemikiran Islam dan Jurnalis"
tegasnya.

"Mengenai pemateri yang mengisi pada Mabim ini dari Pembina dan Post sebutan untuk alumni
LPIK," tambahnya.

Ia menghimbau, Kepada selurus peserta Mabim untuk mengikuti kegiatan ini dari hari pertama,
Jumat tanggal 12 November 2010 samapi hari terakhir Minggu 14 November 2110. "Jika peserta
ada yang tidak mengikuti satu kegiatan dari Mabim ini, maka mereka tidak akan bisa mengikuti
TGB yang akan dilaksanakan pada tanggal 26-28 November 2010 nanti" harapnya.*** [Ibn
Ghifarie]

Mahasiswa UIN Bandung Lestarikan Alat Musik Tradisional

published on 24 November 2010 | Berita Berita Mahasiswa


v:* {behavior:url(#default#VML);} o:* {behavior:url(#default#VML);} w:*
{behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} /* Style Definitions */
table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-
tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-
style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-
bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-
serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-
family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-
family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}

[www.uinsgd.ac.id] Bunyi karinding, alunan toleat, dentuman celempung mengiringi gemuruh


hujan saat kelompok mapahlayung tampil dalam rangka memeriahkan acara “ngajaga sora awi”
yang diadakan oleh anak-anak filsafat Universitas Islam Bandung yang berlangsung di
Auditorium setempat, Minggu (21/11).

Untuk menjaga kelestarian budaya dan kesenian sunda, moment ini ditujukan untuk
mensosialisasikan sekaligus memperkenalkan kesenian dan music sunda yang semuanya terbuat
dari sora awi kepada khalayak yang perlahan mulai tak peduli terhadap budaya bangsanya
sendiri.

“Kami bermaksud untuk memicu dan menumbuhkan sikap peduli masyarakat dan mahasiswa
terhadap budaya sunda yang terabaikan dan hampir punah” jawab Aras yang diwawancarai dan
sekaligus menjabat sebagai ketua panitia acara tersebut.

Tidak hanya alat music sunda saja, mapahlayung juga menambahkan alat music kontemporer
sebagai instrument tambahan dalam performennya seperti gitar dan biola. “kami menambahkan
gitar dan biola supaya si pendengar tidak merasa jenuh dan sekaligus membuktikan bahwa alat
music sunda itu fleksibel, bisa dikolaborasikan dengan alat music kontemporer saat ini” tambah
yoga personil dari mapahlayung.

Tema yang dibawakan oleh mapahlayung melingkupi kritik sosial, theologies, keilmuan dan
budaya itu sendiri. Seperti lagu yang berjudul “nyukcruk galur ngajaga lembur” merupakan lagu
andalan untuk mengajak orang sunda agar lebih menjaga dan melestarikan budayanya atau dalam
istilah sunda sering disebut ngajaga lemah cai.

Model Transformasi Hukum Islam

published on 25 November 2010 | Berita Berita Insidental

[www.uinsgd.ac.id] Latar belakang lahirnya Bank Syariah dan ditetapkanya peraturan perbankan
syariah terkait dengan dua hal: Internasional berkenaan dengan OKI dan nasional atas dasar;
Pertama, Teologis dan filosofis yaitu menyangkut status hukum bunga bank; Kedua, latar
belakang sosiologis-antropologis; ketiga, latar belakang politik, ungkap Atang Abd Hakim saat
Sidang Terbuka promosi doktor bertajuk Transformasi Fiqh Muamalah ke dalam Peraturan
Perbankan Syariah di Indonesia (1992-2008) di Aula Al-Jamiah, Rabu (24/11).

Mengenai sistem bagi hasil keuntungan dan kerugian (profit and loss sharing) lebih memberikan
rasa keadilan bagi para pihak yang bertransaksi ekonomi dibandingkan dengan sisitem bunga
(interest).
"Ia adalah bagian dari prinsip syariah yang ditegakkan di atas pilar-pilar keadilan, kemanfaatan,
keseimbangan dan keuniversalan (0rahmat lil al-alamin)" paparnya.

"Di ranah ekonomi perbankan dengan sisitem bagi hasil bank dapat menciptakan iklim investasi
yang sehat dan adil karena semua pihak dapat saling berbagi, baik keuntungan maupun resiko
kerugian sehingga akan melahirkan posisi yang berimbang antara bank dan nasabah,"jelasnya.

"Soal proses masuknya fiqh mualamah ke dalam UU. No. 21 tahun 2008 melalui proses taqnin
atau legislasi dengan cara adaptasi dan harmonisasi. Ia dapat dinyatakan sebagai model
transformasi fiqh mualamah ke dalam UU di Indonesia melalui unsur-unsur; Pertama, Filsafat
hukum muamalah yang meliputi al-maslahat atau tujuan hukum fiqh muamalah, al-amr bi al-
maruf wa nahy an al-munkar atau prinsip-prinsip hukum islam, asas fiqh muamalah, kaidah
hukum, watak serta tabiat hukum fiqh muamalah; Kedua, Metodologi hukum islam yaitu
bertahap (tadarruj); Ketiga, Huium materi dan hukum formal fiqh muamalah." tegasnya .

Menjawab pertanyaan penemuan baru, ia menuturkan terdapat empat penemuan; Pertama,


Organisasi keagamaan, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia dan partai politik memiliki peran
yang besar atas lahirnya bank Syariah dan penetapan peraturan perundang-undangannya; Kedua,
sisitem bagi hasil keuntungan dan kerugian (profit and loss sharing) lebih unggul dan lebih
memberikan rasa keadilan bagi para pihak yang bertransaksi ekonomi dibandingkan dengan
sistem bunga (interest); Ketiga, Transformasi melalui adaptasi dan harmonisasi fiqh muamalah
ke dalam UU.No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dapat dinyatakan sebagai model
transformasi hukum Islam ke dalam Peraturan Perundang-Undangan Indonesia; Keempat,
Terbuktinya bahwa hukum Islam merupakan salah satu bahan baku sekaligus sumber
pembentukan sistem hukum nasional. ***[Ibn Ghifarie, Ahmad]

SMF Dakwah dan Komunikasi Gembleng Calon Pemimpin

published on 1 Desember 2010 | Berita Berita Mahasiswa

[www.uinsgd.ac.id] Banyak kader bangsa yang dilahirkan dari organisasi intra, namun tentu
tidak hanya intra saja namun juga ekstra. Kebanyakan dari mereka dilahirkan dari sosok aktifis
kampus. Baik itu para pejabat dan para anggota dewan. Mereka tidak mungkin jadi begitu saja
tanpa adanya proses penggemblengan di organisasi. Namun tentu saja di organisasi, mahasiswa
dituntut untuk mampu bersikap kritis terhadap kondisi social politik. Karena hal tersebut menjadi
bagian tak terpisahkan dari peran dan fungsi mahasiswa. Kita kenal peristiwa 65 yang pada
akhirnya melengserkan pemerintahan yang ada saat itu, Peristiwa Malari, Reformasi 1998.
Peristiwa-peristiwa fenomenal tersebut lahir karena adanya sikap kritis dari mahasiswa aktifis.

Demikian dikatakan oleh Dr. Ujang Saefullah, M.Si saat memberikan sambutan pada acara
Pelatihan Kepemimpinan Tingkat Menengah yang diselenggarakan oleh Senant Mahasiswa
Fakultas Dakwah dan Komunikasi pada Selasa, [29/11] di sebuah lokasi balai diklat Kp.
Mekarbiru Desa Pasirbiru Cibiru Bandung.

Asep Munjib, ketua Senat Fakultas mengharapkan bahwa pelatihan ini dapat benar-benar
dioptimalkan oleh para peserta, karena pelatihan ini menjadi media penggemblengan mahasiswa.
Sementara itu, Jatnika Sadili menyatakan bahwa suatu Negara itu akan baik dan maju jika
kampusnya berfikir maju dan kritis, sementara kampus akan baik dan maju jika mahasiswanya
maju dan mampu melahirkan ide, gagasan cemerlang serta mampu bersikap kritis.

Selain bertema kepemimpinan, panitia menyuguhkan bagaimana calon pemimpin bangsa harus
mampu melakukan komunikasi empatik terhadap siapapun, di samping sejarah bagaiamana
gerakan-gerakan mahasiswa yang mampu membawa perubahan terhadap bangsa ini.

Saat dihubungi di tempat terpisah, berkaitan dengan peserta pelatihan, Asep Munjib mengatakan,
kita sebetulnya menargetkan 5 orang perjurusan, namun yang dikirimkan rata-rata 3 ada juga
yang 2 utusan setiap jurusan, sehingga jumlahnya hanya mencapai 15 orang, namun bukan tanpa
alasan, karena masing-masing jurusan sedang menyelenggarakan kegiatan, seperti misalnya
Jurnalistik saat itu sedang konsentrasi untuk Opab jurusan.

Sementara itu pembicara yang dihadirkan terdiri dari para pejabat fakultas Dakwah dan
Komunikasi; Prof. Dr. Asep Muhyidin, M.Ag, Drs. Ahmad Sarbini, M.Ag, Dr. Syukriadi
Sambas, M.Si serta ahli politik dari Fakultas Syariah, Dr. Fauzan Ali Rasyid, M.Si.

“Kegiatannya akan diselenggarakan sampe tanggal 1 Desember besok, dan peserta sendiri udah
disiapkan penginapan kang,” ujar ketua penyelenggara, Widiasari.*** [dudi]

Formaca Cari Penulis Handal

published on 2 Desember 2010 | Berita Berita Mahasiswa

[www.uinsgd.ac.id] Sekitar 12 mahasiswa pascasarjana UIN SGD Bandung mengikuti Pelatihan


Menulis dan Jurnalis kedua bersama Iip D Yahya penulis lepas yang diselenggarakan Forum
Wacana Mahasiswa (Formaca) di gedung Pascasarjana UIN SGD Bandung lantai II ruang 203,
Kamis (2/12).

Menurut Wahyu ketua umum Formaca menuturkan "Pelatihan ini upaya menggali potensi
mahasiswa pasca dalam bidang menulis yang jarang kaum intelektual ini muncul di media,
sehingga muncullah penulis-penulis handar dari Kampus" tegasnya .

"Berangkat dari persoalan ini, maka kami atas nama Formaca bekerjasama dengan Asisten
Direktur I menggelar acara pelatihan menulis dan jurnalis terbatas, "jelasnya.

Kurang tampilnya ilmuwan UIN SGD Bandung di media menjadi persoalan dasar. "Maka wajar
bila seorang ilmuwan itu tidak dikenal. Ya sepintar apa pun bila tidak tampil ke media akan tidak
dikenal dan menjadi rujukan atas perbagai problematika umat" kata Iip.

Mengingat tiga level manusia dianggap ada; Pertama, Apabila berpikir. Kedua, Menulis dan
Ketiga, Tampil di media massa. "Ini hukum yang berlaku sekarang" paparnya.

Satu hal yang luput dari kampus UIN SGD Bandung ini, "Jarangnya silaturahmi ke redaksi
media semakin ketinggalan dan tak pernah tampil di media" Meski media itu independent, tapi
keindependenannya diperlukan dan ingin dihargai "Untuk itu sering-seringlah silaturahmi ke
redaksi,"pesanya.

Soal waktu menulis, ia yang harus diperhatikan "Pengendapan tulisan bila tidak pas momentnya.
Misalnya kita dapat ide Muludan saat ramadhan tidak bisa dipaksakan, tapi harus diendapkan
sampai waktunya tiba. Juga internalisai dalam tulisan" ujarnya .

Ia menghimbau,"Untuk membiasakan menulis tumpahkanlah segala gagasan dan jangan bosan-


bosan untuk membacanya sebagai proses editing" pesannya***[Ibn Ghifarie]

Rektor diamanahi kembali untuk Pimpin ICMI

published on 8 Desember 2010 | Berita Berita Insidental

[www.uinsgd.ac.id] Rektor Universitas Islam


Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr.
Nanat F. Natsir kembali masuk jajaran ketua
ICMI periode 2010-2015. Setelah sebelumnya
pernah diberi amanah untuk memimpin ICMI
periode 2005-2010. Sistem kepemimpinan bergilir
ini menempatkan Rektor satu-satunya ketua dari
kalangan akademis dan agamawan. Prosesi
muktamar diselenggarakan sejak tanggal 4-7
Desember di Ballroom ICC IPB, Jalan
Padjadjaran Bogor.

Selasa pagi (07/12) setelah melalui proses


pemilihan Presidium ICMI hingga adzan shubuh dan dilakukan penghitungan suara pukul 08.00
di tempat yang sama. Prof.Dr. Nanat F. Natsir mengungguli calon lainnya. Rektor UIN Sunan
Gunung Djati tersebut meraih suara terbanyak kedua setelah Ilham Habibie, putra Mantan
Pendiri ICMI Prof. Ing. B.J. Habibie. Tiga orang lainnya yang masuk jajaran presidium itu
adalah Marwah Daud Ibrahim, Priyo Budi Santoso, Sugiharto.

Prof. Dr. Nanat Fatah Natsir meraih 308 suara dibawah Ilham Akbar Habibie yang mengantongi
suara terbanyak dari muktamirin sejumlah 410 suara, sementara itu Dr. Marwah Daud Ibrahim
mendapat 276 suara, Drs H Priyo Budi Santoso meraup 271 suara, dan Dr Sugiharto, SE 231
suara Mereka mengalahkan lima calon presidium lainnya yaitu Azyumardi Azra 192 suara,
Teuku Abdullah Sanny 117 suara, Zoeraini Djamal Irwan 79 suara, Zulkifli Hasan 207 suara,
dan Sri Astuti Buchori 137 suara. Sebelumnya satu calon Mohammad Musa`ad dari Papua
mengundurkan diri. Ilham dan Rektor UIN merupakan calon yang diusung oleh ICMI Orwil
Jawa Barat.

Ketua pengarah acara, Prof. Dr. Hidayat Syarif berharap bahwa kepemimpinan ICMI akan
menghasilkan sinergi karena presidium berlatar belakang berbeda, Ilham sebagai teknokrat,
Nanat sebagai agamawan, Priyo dan Marwah sebagai politisi dan Sugiharto sebagai professional.
Rektor UIN sendiri merupakan satu-satunya presidium dari kalangan akademis dan
agamawan.*** [dudi]

Rahasia Menulis

published on 9 Desember 2010 | Berita Berita Mahasiswa

[www.uinsgd.ac.id] Apa kesulitan yang dihadapi dalam memulai satu tulisan? ungkap Iip D.
Yahya saat mengawali Pelatihan Jurnalis dan Penelitain ketiga yang digelar Formaca (Forum
Wacana Mahasiswa Pascasarjana) di Gedung Pascasarjana UIN SGD Bandung lantai II ruangan
206, Kamis (9/12).

Menjawab pertanyaan itu Wahyu Iryana, Ketua Umum Formaca menuturkan "Data kurang
dalam menulis yang sesuai dengan latar belakang keilmuannya. Untuk itu, jadi susah menulis"
paparnya.

Bagi Iman Ketua Pelaksana menerangkan "Yang paling susah itu tidak fokus. Saat saya menulis
banyak ide-ide yang bermunculan, sehingga tidak fokus dan tidak selesai satu tulisan" keluhnya.

"Bagi saya yang susah itu merangkai kata dan kosa kata" ujar Dea.

Faktor malas dan tidak mempunyai kemauan yang menjadi penyebab kesulitan menulis.
"Apalagi saya terbiasa menulis novel yang tidak terkesan baku dan kaku seperti menulis artikel"
kata June.

Kiat mengawali menulis menurut Iip ini bisa dibiasakan dengan cara menuliskan catatan harian
atau diary. "Pengalaman saya selama meneliti Kyai di Pesantren-pesantren selalu mempunyai
catatan harian. Entah itu berkaitan dengan keuangan utang-piutang" tegasnya.

"Memang harus diakui dalam proses pendidikan kita ada yang kita tinggalkan berkenaan dengan;
Pertama, Menulis catatan harian. Kedua, Membaca buku sastra. Ketiga, Skenografi. Keempat,
Khitobah. Untuk itu, keempat unsur ini menjadi rahasia menulis bila kita bisa menggali potensi
ini,"jelasnya.

Mengenai bahasa tutur dan tulisan, ia meberikan jurus jitu saat kita menulis, "Awal penulisan
yang ada bahasa tutur biarkan saja. Lalu pada proses editing gaya bahasa tutur yang tidak
langsung ini dialihkan ke bahasa tulisan yang langsung" katanya .

Ia menghimbau kepada seluruh peserta, apabila kita semua mempunyai pesantren, madrasah atau
sekolah dengan akan didiknya kita wajib membiasakan menulis dan khitobah supaya dapat
dikenal orang dan tidak gugup dalam menyampaikan gagasan. Meskipun kedua tradisi ini tidak
masuk kurikulum.*** [Ibn Ghifarie]

Mahasiswa Manajemen Dakwah Dorong Optimalisasi Pengelolaan Zakat

published on 10 Desember 2010 | Berita Berita Mahasiswa


/* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-
rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-
style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-
top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-
serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-
family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-
family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-
font:minor-bidi;}

[www.uinsgd.ac.id]“Pengelolaan zakat hari ini diserahkan kepada pemerintah, karena


pemerintah mempunyai power untuk memaksa bagi yang tidak mengeluarkan zakat. Hal serupa
dikatakan juga oleh Fauz Noor, akan tetapi zakat yang diberikan kepada kyai bukan tidak sah,
justru hal ini merupakan sejarah zakat yang sampai saat ini masih berlaku di beberapa daerah.”

Demikian dikatakan oleh pembicara dalam seminar Nasional Zakat yang diselenggarakan oleh
Mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah UIN SGD Bandung, di Aula
Rektorat, Rabu [08/ 12]. Ratusan mahasiswa memadati ruangan.

Acara seminar nasional tersebut merupakan acara pembuka untuk kegiatan Pra Rapat Kerja
Nasional Forum Komunikasi Mahasiswa Manajamen Dakwah Seluruh Indonesia (FKM-MD).

Budi Budiman mengatakan bahwa pengelolaan zakat diserahkan kepada pemerintah, karena
pemerintah mempunyai power untuk memaksa bagi yang tidak mengeluarkan zakat. Begitu juga
Fauz Noor mengamini, akan tetapi zakat yang diberikan kepada kiyai bukan tidak sah, justru hal
ini merupakan sejarah zakat yang sampai saat ini masih berlaku dibeberapa daerah.

Menurut Hamdin, ketua pelaksana seminar, mengatakan bahwa seminar ini memiliki tujuan agar
pengelolaan zakat bisa lebih baik lagi, karena pada realitasnya, pengelolaan zakat kurang
optimal. Hal ini sejalan dengan mata kuliah yang didapat di jurusan MD. Suara senada juga
disampaikan oleh ketua Himpunan Mahasiswa MD Malki Lukmanul Hakim, disamping itu acara
seminar ini merupakan hasil kongres FMK-MD di Aceh, kira-kira tiga bulan yang lalu.

Setelah acara seminar selesai, perwakilan mahasiswa MD Fakultas Dakwah dan Komunikasi pun
diberangkatkan ke Lembang untuk mengikuti acara selanjutnya. Acara yang memiliki tema
‘Perkembangan zakat di tengah kemiskinan umat, realitas zakat dan pajak di Indonesia’ ini akan
diselenggarakan hingga tanggal 10 Desember yang mengambil tempat selanjutnya di Balai
Latihan Koperasi Lembang.

Forum Komunikasi Mahasiswa Manajemen Dakwah (FKM-MD) se-Indonesia ini dihadiri oleh
mahasiswa IAIN Ar-Raniry Aceh Darusasalam, IAIN Walisongo Semarang, IAIN Sunan Ampel
Surabaya, UIN SUSKA Riau, dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebagai panitia acara
tersebut.*** [Yudi, Dudi]

Mahasiswa UIN Antusias Ingin jadi Entrepreuner


published on 15 Desember 2010 | Berita Berita Universitas

[www.uinsgd.ac.id] Sekitar 47 mahasiswa UIN dari tiap jurusan digembleng untuk menjadi
wirausaha setelah lulus kelak. ke-47 mahasiswa tersebut diberangkatkan ke Al-Mahdliyin Garut
dan di karantina selama 4 hari dari Kamis hingga Minggu tanggal 9-12 Desember 2010.

"Target kita sebetulnya 50 orang, namun dari jurusan jurnalistik dan BPI tidak hadir karena
sedang mempersiapkan pelantikan jurusan," Ujar Ujang Saefullah.

Menurut salah satu pembina mahasiswa tersebut, ke-47 mahasiswa sangat antusias mengkuti
pelatihan tersebut bahkan termotivasi untuk menjadi pengusaha kelak.

"Ternyata banyak sekali alumni UIN yang jadi pengusaha, tidak hanya yang menjadi pengusaha
ekspor Import bonsai saja yang sering diceritakan oleh Pak Rektor, namun juga ada yang
pengusaha pakan ternak, yang setiap bulannya mengeluarkan biaya produksi dan pegawai sampai
1,4 M'," lanjutnya.

Menurut Pembantu Dekan Fakultas Dakwah tersebut mengatakan bahwa Dosen kewirausahaan
di UIN itu seharusnya Praktisi agar sesuai dengan bidangnya.

"Antusiasme tersebut mendorong HD. Sutisno, pemilik Pasar Induk Caringin, yang menjadi
salah satu pembicara untuk memfollow up ke-47 mahasiswa tersebut dengan mengundangnya,"
lanjutnya.

"Arahan menjadi entrepreneur memang menjadi arahan pak Rektor agar lulusan UIN tidak fokus
menjadi pegawai," ia menutup penuturannya di sela-sela rapat Dosen Fakultas Dakwah pada
selasa (14/12). *** [dudi]

Mahasiswa Pascasarjana Ikuti Tes Toefl

published on 16 Desember 2010 | Berita Berita Mahasiswa

[www.uinsgd.ac.id] Upaya mengingkatkan kualitas mahasiswa pascasarjana dan seagai prasyarat


mengikuti ujian munaqosah, maka Tata Usaha Pascasarjana bekerjasama dengan Pusat Bahasa
UIN SGD menggelar ujain TOEFAP (Test Of English For Akademic Purpose) di Labotarorium
Pusat Bahasa.

"Seluruh mahasiswa Pascasarjana tahun akademik 2010/2011 wajib mengikuti tes ini untuk
mengikngkatkan kemampuan bahasa Inggris dan Arab serta prasyarat untuk mengikuti ujian
munaqosah nanti" ungkap Wawan Gunawan Kepala Tata Usaha Pascasarjana UIN SGD
Bandung saat dihubungi PusInfoKomp diruangan kerjanya, Gedung Pascasarjana lantai I, Rabu
(15/12).

Menurut Imam, staf Pusat Bahasa UIN SGD Bandung menjelaskan "Kami diberi tugas dan
amanah untuk menguji kemampuan bahasa Inggris dan Arab mahasiswa Pascasarajan serta tes
TOEFL ini sebagai prasyarat untuk mengikuti ujian munaqosah" katanya.
Selain itu, kami juga diberi tugas untuk membimbing bila ada mahasiswa yang memiliki
kemampuan bahasanya kurang memenuhi persyaratan dari 450 skornya. "Untuk itu, kami akan
membimbingnya sampai memenenuhi angka minimal 450 skornya" jelasnya.

Materi yang akan diujikanya berkenaan dengan; Pertama, Listening comprehension sebanyak 50
soal. Kedua, Structure dan Written Expression sebanyak 40 soal. Ketiga, Reading
Compresention sebanyak 50 soal, tegasnya.

Mengenai teknisnya, "Seluruh peserta yang tidak mencapai angka minimal 450 harus mengikuti
pelatihan selama 10 pertemuan dengan ketentuan setelah 5 kali akan diadakan ujian dan pada
pertemuan 10 juga diadakan ujian" tambahnya.

Ia berharap "Yang lebih penting peserta akan diberikan tips dan buku panduan dalam mengikuti
pelatihan ini supaya tes Toeflnya bagus serta segala beban administrasi diserahkan seluruhnya
kepada peserta" ujarnya. ***[Ibn Ghifarie]

Formaca Jalin Kerjasama dengan Teropong Pikiran Rakyat

published on 17 Desember 2010 | Berita Berita Mahasiswa

[www.uinsgd.ac.id] Sekitar 10 orang mahasiswa Pascasarjana UIN SGD Bandung yang


tergabung dalam Forum Wacana Mahasiswa Pascasarjana (Formaca) melakukan kunjungan,
audiensi dan silaturahmi ke redaksi Pikiran Rakyat, Jl. Soekarno Hatta No. 147. Bandung 40223
yang diterima secara langsung oleh Wakhudin bidang Teropong di Aula Pikiran Rakyat, Kamis
(16/12) sore.

Menurut Wahyu Iryana, Ketua Umum Formaca menuturkan "Kunjungan, audiensi dan
silaturahmi ini sebagai bentuk penutupan dari Pelatihan Menulis dan Penelitian bersama Iip D.
Yahya yang telah dilaksanakan selama 1 bulan dari Nopember ke Desember dengan 4 kali
pertemuan tiap hari kamis di gedung Pascasarjana UIN SGD Bandung" tegasnya.

Soal hasil audiensi dan silaturahmi dengan Pikiran rakyat, ia menuturkan "Hasilnya ya
mengadakan kerjasama dalam rubrik teropong Pikiran Rakyat meneliti tentang dakwah islam
melalui media" paparnya.

Iip D Yahya menyambut baik hasil kerjamasa antara Formaca dengan pubrik Teropong Pikiran
Rakyat "Sae wae kantun prak".*** [Ibn Ghifarie]

Mulai Januari 2011 Gedung Al-Jamiah Akan Direnovasi

published on 20 Desember 2010 | Berita Berita Universitas

[www.uinsgd.ac.id] Sejak bulan Januari 2011 Gedung Al-Jamiah UIN SGD Bandung akan
direnovasi dan dialihkan ke Pascasarjana serta proses perkuliahan Pascasrjana akan dialihkan ke
Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Provinsi Jabar. Jalan Raya Sukamiskin, Kota
Bandung. Ini dibenarkan oleh M. Anton Athoillah Asisten Direktur I Pascasarjana, "Ya.
Rencananya sejak tanggal 3 Januari 2011 proses perkuliahan Pascasarjana akan dialihkan ke
LPQ Sukamiskin Bandung" katanya.

Saat dihubungi PusInfoKomp diruangan kerjanya, gedung Pascasarjana UIN SGD Bandung,
Senin (20/12).

Meski dipindahkan, ia berharap "Mudah-mudahan proses perkuliahan tetap berjalan dengan


lancar sesuai dengan kalender akdemik" paparnya.

Renovasi yang akan dilaksanakan bulan Januari ini merupakan hasil Sidang Senat Universitas
pada tanggal 15 Desember di Aula Al-Jamiah dan termasuk gelombang renovasi kedua, seperti
dikemukakan oleh Afif Muhammad "Hasil dari rapat Senat ini salah satunya proses perkuliahan
Pascasarjana UIN SGD Bandung akan dipindahkan ke LPTQ Jabar yang berada di Sukamiskin
dan Pascasarjana akan ditempati Rektorat karena gedung Al-Jamia akan direnovasi" paparnya.

Untuk tahapan pertama Fakultas Ushuluddin, Fakultas Dakwah dan Komunikadi serta Fakultas
Adab dan Humaniora telah direnovasi dan hampir selesai. Dari pantauan PusInfokomP renovasi
Fakultas Psikologi akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Ini terlihat dari pengangkutan barang-
barang Fakultas Psikologi pada hari jumat tanggal 17 Desember 2010.*** [Ibn Ghifarie]

Menulis Tanpa Berfikir

published on 23 Desember 2010 | Berita Berita Mahasiswa

[www.uinsgd.ac.id] Sekitar 19 mahasiswa Pascasarjana UIN SGD Bandung mengikuti pelatihan


Penerbitan Buku Bersama Bambang Q-Anees di gedung Pascasarjana lantai II ruang 206, Kamis
(23/12).

Menurut Wahyu Iryana, Ketua Umum Forum Wacana mahasiswa Pascasarjana menuturkan
"Setelah kita mengikuti pelatihan menulis dan penelitian bersama Iip D. Yahya, maka kelanjutan
untuk mengingatkan kulitas mahasiswa digelarlah pelatihan ini bersama Bambang Q-Anees"
katanya.

Pelatihan ini menjadi gerbang untuk membiasakan menulis tentang apa saja, tambahnya
Kesalahan dalam menulis yang saring kita lakukan adalah menulis sambil berpikir. Salah satu
cara untuk memecahkan persoalan ini, "Menulis aja lah. Karena selam yang ini kita lakukan
adalah menulis sambil berfikir. Bukti dari kesalahan ini tidak ada hasilnya" tegasnya.

Padahal penulis hebat tidak pernah menulis sekali jagi dan selalu gagal. Berbeda dengan penulis
pemula setelah selesai menulis sekali berhenti dan merasakan diirnya telah berhasil dengan
penulisannya. "Untuk itu, menulislah tanpa berfikir. Karena berfikir itu menata gagasan"
paparnya.

Mengenai tahapan dalam menulis ia menerangkan "Ada tiga tahapan yang seringkita lupakan
dalam menulis. Pertama, Tulislah segera segala gagasan, karena setiap gagasan itu cepat dan
jarang kembali. Kedua, Setelah menulis apa adanya dan tidak memperdulikan titik, koma, dan
salah ketik. Barulah kita perbaiki dengan menambahkan bukti dan teori. Ketiga, Memperindah
tulisan. Apakah awalan dan akhiran tulisan ini tidak menggigit" katanya Mengenai kesulitan
dalam membuat paragraf, ia memberikan pedoman; Pertama, Model PSP (Pendapat-Sanggahan-
Pendirian). Kedua, Model PDK (Pendirian-Dukungan-Kesimpulan) Apa pun karya tulisnya
harus bersifat mendukung atau menolak. Walapun ada dua pendekatan lagi. Deskritfit,
Eksploratif. Dan yang kita bincangkan hari ini argumentatif. Apakah mendukung atau menolak"
katanya.

Ia menghimbau kedapa seluruh peserta untuk membiasakan menulis. Pertama, Lungkanlah


waktu untuk menulis apakah sebelum atau sesudah tidur. Kedua, Buatlah dua hari sekali berlatih
menulis. Apakah menggunakan model PSP atau PDK, saranya "Akan tetapi yang lebih penting,
tuliskan sebelum tidur dan lakukan periska setelah tidur terhadap tulisan yang kita buat"
pesanya.*** [Ibn Ghifarie]

Melirik Karya Seniman Di Galeri seni Mahasiswa UIN Bandung

published on 29 Desember 2010 | Berita Berita Mahasiswa

[www.uinsgd.ac.id] Bagaimana kalau mahasiwa berimajinasi. Seperti apa sebenarnya realitas


dunia dalam benak mahasiswa. Untuk mengetahui tentang yang satu ini, ada baiknya anda
datang berkunjung ke Galeri teater atau LSLK (lembaga seni lukis dan kaligrafi). Maka disana
kita akan melihat bagiamana alam pikiran mahasiswa tumpah dalam sebuah lukisan.

Orisinilitasnya yang khas patut diacungi jempol. Tiba di Galeri LSLK adalah ketakjuban akan
sentuhan seni yang alami. Mungkin tempat ini sepertinya lebih cocok disebut ruang seni. Corak
arsitektur bangunan yang natural, dan setting tempat yang didesain sedemikian alamiah, mampu
mengundang siapa saja yang datang ingin menyegarkan fikiran dari kepenatan sejenak.

Siang itu (19/12) sang kreator, bersama seniman lainnya, Ani Mulyani, Nenden, Abah, Rio
sedang santai di depan ruang galeri lukisan, tempat karya-karya dipajang. Suasana Galeri siang
itu sangat lengang. "Biasanya nanti sore suka ramai mahasiswa dan keluarga besar seniman suka
kesini sambil ngelukis atu sekdar musikalisasi puisi," kata Ani menanggapi suasana Galeri yang
berlokasi di jalan A.H. Nasution 105 bandung.

Memang sudah ada puluhan lebih pengunjung yang telah datang ke Galeri LSLK atau teater.
Bahkan mahasiswa di luar kampuspun sering berkunjung da berbagi karya. Maklum mungkin
karna usianya sudah cukup lama. Tepatnya bersamaan degan berdirinya kampus UIN ini. Di
tambah degan prestasi dalam karya seninya sudah merambah kemana-mana dan dikenal orang.
"Waktu itu pernah juga ada pengunjung dari Belanda datang," ujar Ani

Mayoritas apresiasi dari sekian pengunjung dan penikmat seni yang datang ke Galeri seni adalah
kepada teater karna selain dalam bermain peran, teater juga memiliki divisi rupa yang bergerak
dalam seni yang lebih kompleks. Patung, panggung dan lain-lain.

Selain itu ketua lembaga seni lukis menuturkan bahwa menghargai sebuah karya, apalagi bagi
seorang seniman adalah penting bagi perkembangan jiwa seorang mahasiswa untuk lebih maju
dan bersaing. "Dengan memuji dan memajang karya kreator disni akan membuat mahasiswa
yang melihat semakin termotivasi untuk berkarya," ujarnya saat melihat-lihat lukisan-lukisan di
salah satu ruangan Galeri LSLK.

Sungguh pengalaman yang sangat mengagumkan masuk ke dalam dunia imajinasi seniman
kampus. ***[Dani]

Beriwira usaha sebelum wisuda

published on 29 Desember 2010 | Berita Berita Insidental

[www.uinsgd.ac.id] Mahasiswa harus kreatif agar dapat mengembangkan potensi diri mereka.
Pengembangan ini dapat dilakukan seperti kegiatan yang dilaksanakan oleh salah satu UKM
(Unit Kegiatan Mahasiswa) di Universitas Islam Negeri Sunan Dgunung Djati Bandung yakni
LIKM (Lembaga Inkubasi Kewirausahaan Mahasiswa ).

Kegitan rekrutmen anggota baru yang dilakukan oleh UKM Kewirausahaan tersebut merupakan
agenda rutin dalam rangka menanamkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa UIN yang
dikemas dalam acara pelatihan kewirausahaan bagi mahasiswa.

“kegitan ini berlangsung guna membentuk karakter dan mendidik buat buka usaha sendiri dan
mandiri “ kata Rizal salah seorang panitia dari kegiatan tersebut.

Dia juga menuturkan bahwa kegiatan ini diikuti 30 peserta yang terdiri atas panitia dan peserta.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini dari berbagai jurusan diantaranya jurusan Admitrasi Negara,
kimia, pendidikan agama islam dan muamalah. Dana kegiatan ini berasal dari peserta dan Al
Jamiah.

Menurut olan sebagai instruktur pelatihan mengatakan “ pelatihan seperti sangat bermanfaat bagi
mahasiswa yang mau mandiri dan berwira usaha sebelum wisuda” saat ditemui di Gedung
Student Center Kamis (16/12). Kegiatan ini banyak terkendala secara teknis dan waktu.

Peserta sangat antusias dalam kegiatan ini tapi mereka kesulitan dalam mengatur waktu dengan
kegiatan perkuliahan, sebab mereka bersala dari jurusan yang berbeda. *** [Dodi]

Pramuka Harus Ikut Membangung Masyarakat

published on 30 Desember 2010 | Berita Berita Mahasiswa

[www.uinsgd.ac.id] Peransaka kali ini mengumpulkan delapan satuan karya yang terdiri dari
Saka Bahari, Saka Bakti Husada, Saka Dirgantara, Saka Bhayangkara, Saka Taruna Bumi, Saka
Wanabakti, Saka Kencana, dan Saka Wirakartika. "Kegiatan tiap saka berbeda. Saka Bahari,
untuk mereka yang senang dengan bidang kelautan atau saka Bakti Husada untuk teman-teman
yang punya minat dan bakat di bidang kesehatan," ucap Tatan Munandar, ketua Dewan Kerja
Pramuka Jawa Barat.
Dengan bantuan dari berbagai instansi yang terkait, masing-masing anggota bisa mengarahkan
sendiri, sesuai dengan minat dan bakatnya. "Beberapa instansi yang terkait itu adalah dari TNI,
darat, laut, dan udara. Lalu dari kepolisian pun ada. Tujuannya satu, agar masing-masing anggota
bisa menemukan kemandiriannya. Saka hanyalah sebagai sarana dan alat bantu. Ilmu yang
didapat tentunya bisa langsung diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, disesuaikan dengan
kemampuan mereka," tutur Tatan. Diakui Tatan, ada kecenderungan penurunan jumlah anggota
pandega tiap tahunnya. "Selain jumlah peserta yang memang cenderung berkurang, ada kendala
pula dari sistem khusus yang terdapat di perguruan tinggi masing-masing. Idealnya, Pramuka itu
masuk ke unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang punya kaitannya dengan badan eksekutif
mahasiswa (BEM)," katanya. "Inilah yang menjadi salah satu tantangan kami, bagaimana
mengembalikan peran dan potensi penegak pandega di Jawa Barat," ujar Tatan menambahkan.

Sejauh ini, perguruan tinggi yang masih aktif gerakan Pramuka adalah Universitas Islam Negeri
(UIN) Gunung Djati, Unpas, Unpad, dan UPI. "Di Fakultas Tarbiyah UIN, misalnya, Pramuka
jadi UKM yang wajib diikuti semua mahasiswa," ucap Tatan yang sejak kelas IV SD sudah
bergabung dengan Pramuka. Seperti yang sudah disebutkan di atas, kegiatan Pramuka di
perguruan tinggi, tidak lagi berkutat pada permainan atau hal-hal teknis dasar, tetapi sudah
masuk ke tahap pendidikan. "Masalah teknis dan permainan ada di penggalang. Jika pembinaan
watak di penggalang dengan permainan, penegak dan pandega melalui ilmu pengetahuan dan
kegiatan bakti masyarakat. "Pramuka itu harus ikut serta membangung masyarakat. Apa yang
didapat saat penggalang, itu untuk persiapan menuju penegak dan pandega," ujar Tatan
menjelaskan. Lebih spesifik lagi, kegiatan Pramuka pandega di perguruan tinggi lebih diarahkan
pada kegiatan yang menopang pengetahuan dasar mereka. "Seperti mahasiswa UIN yang suka
mengadakan pelatihan jurnalistik atau pengenalan informasi dan teknologi. Memang kegiatannya
tidak sebatas kepramukan. Kegiatan teknis tetap ada dan tetap dikaji karena bagaimanapun masih
diperlukan. "Yang terpenting lagi, menurut Tatan, Pramuka bisa menumbuhkan kemampuan
wirausaha dan keterampilan kerja dari anggotanya. (Pikiran Rakyat, 30/12)

Pelepasan A. Chozin Nasuha

published on 4 Januari 2011 | Berita Berita Insidental

[www.uinsgd.ac.id] Prof. Dr. H.A. Chozin Nasuha memasuki masa pensiun. Pelepasan guru
besar Fakalutas Syariah & Hukum dan Ketua Konsentrasi Studi Tafsir Pascasarjana UIN SGD
Bandung ini digelar di Fakultas Syariah dan Humum, Selasa (4/12).

Salah satu karya pria kelahiran Cirebon 9 Agustus 1940 monumental selama mengabdi di UIN
SGD Bandung adalah sumbangan "Pembentukan Ilmu Ushul Al-Tafsir" saat pengukuhan Guru
Besar tahun 2007. Diungkapkannya, pemilihan pokok Bahasan Pembentukan Ilmu Ushul Al-
Tafsir bertujuan ingin mengembangkan ilmu Ushul Al-Tafsir di UIN SGD Bandung.

Melalui Ilmu Ushul Al-Tafsir ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai keragaman
penafsiran ayat-ayat Al-Quran. Ilmu Ushul Al-Tafsir merupakan salah satu cabang Ilmu Tafsir
yang merangkum beragam pendekatan dan metode serta lengkap dengan karakteristik penafsiran
ayat-ayat Al-Quran, jelasnya.
Hal ini menandaskan adanya perkembangan pemikiran dan metodologi dalam menafsirkan ayat
Al-Quran, yang selama ini banyak dilakukan melalui pendekatan teks, tetapi seringkali
mengabaikan konteks. Berdasar kepada hal tersebut, tulisan ini akan memberikan sekelumit
tentang apa, bagaimana dan seperti apa Ilmu Ushul Al-Tafsir itu dibentuk.

Ilmu Ushul Al-Tafsir ini diharapkan menjadi bagian khazanah pengembangan keilmuan yang
dapat berguna bagi umat Islam, khususnya dalam kajian Ilmu Tafsir Al-Quran, tambahnya.

Ihwal pelepasan ini dibenarkan oleh M Anton Athoillah, Mantan Ketua Jurusan Menejmen
Keuangan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum "Ya. Tadi itu hanya sebatas pelepasan Prof.
Chozin yang dilakukan oleh Fakultas Syariah dan Hukum" paparnya

Rencananya untuk tingkat Universitas acara pelepasan Prof. Chozin ini akan dilaksanakan pada
tanggal 11 Januari 2011 dan mohon dicek untuk acaranya, tambahnya [Ibn Ghifarie]

Memanfaatkan Mesjid sebagai Tempat Diskusi

published on 6 Januari 2011 | Berita Berita Mahasiswa

[www.uinsgd.ac.id] Sekitar empat puluh mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung
Djati Bandung yang terdiri dari beberapa kelompok, melakukan diskusi di lingkungan masjid
ikomah, selasa petang (03/1). Dari mulai masalah kuliah, politik, budaya hingga kegiatan sehari-
hari. Hal ini dikatakan oleh Opik salah satu mahasiswa jurusan jurnalistik.

"Kegiatan ini selalu ada di lingkungan mesjid, malah sebagian mahasiswa mengerjakan tugas
kuliah disana. Kerena didukung dengan fasilitas hotspot yang memadai ditambah suasana mesjid
yang cukup nyaman", ujarnya.

Seperti halnya salah satu kelompok diskusi yang terdiri dari berbagai jurusan, melakukan diskusi
tentang filsafat di lingkungan masjid. Ada juga UKM yang melakukan kegiatanya disana.
"Malah pernah kegiatan perkuliahan dilakukan dimasjid," kata nenden mahasiswa jurusan teknik
informatika.

Di tempat yang sama, salah satu pengurus masjid, tohir mengatakan, bahwa pada awalnya
kegiatan kampus tidak boleh dilakukan di lingkungan masjid, bahkan dapat teguran dari DKM
ikomah sendiri, namun dengan beberapa pertimbangan di samping masjid ikomah merupakan
fasilitas kampus, maka diperbolehkan dengan catatan ketika masuk waktu sholat, harus
membubarkan kegiatannya dan melaksanakan sholat berjama’ah, karena kita hidup bukan untuk
dunia saja tapi untuk akhirat juga. *** [dudi, hafid]

Peran Komunitas dalam Pembelajaran Kampus

published on 6 Januari 2011 | Berita Berita Insidental

[www.uinsgd.ac.id] Unversitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati identik dengan nilai dan corak
keislaman. Tapi tidak hanya terbatas dengan kegiatan-kegiatan yang menyangkut tentang syari’at
Islam layaknya UKM UPTQ dan LDM. di kampus UIN pun tersebar komunitas-komunitas
umum seperti bela diri atau teater. Di pihak lain terdapat pula komunitas yang tidak masuk
kepada salah satu UKM manapun di kampus.

Contohnya komunitas rumput yang sat ditemui sedang melakukan casting di fakultas syari’ah,
selasa petang. Menurut fitri salah satu kru, komunitas ini mengadakan casting untuk penggarapan
film yang berjudul”cinta dalam ember”,yang direncanakan akan rilis awal februari ini.

Komunitas yang digagas mahasiswa UIN SGD Bandung ini awalnya bertujuan untuk
mengaplikasikan beberapa materi kuliah kejurnalistikan. Hingga saat ini komunitas rumput
berkembang dan memfokuskan kegiatannya di tiga bidang diantaranya, kelas kajian, kelas film
dan kelas penulisan baik ilmiah maupun sastra.

Sampai sekarang [4/1] komunitas rumput telah menghasilkan beberapa karya salah satunya film
karek kuping versus korek api yang diikutkan dalam ganesha festival film yang diadakan oleh
mahasiswa komunitas film ITB juga telah diputar di storylab yang merupakan sekolah film
dibandung dalam acara screening bersama komunitas film sebandung raya. Dengan harapan,
kampus UIN SGD ini menjadi kampus yang kreatif” ujar hadi mantan ketua komunitas rumput.
[dudi, hafid]

Rektor Gelar Silaturahmi dengan Tokoh Masyarakat

published on 6 Januari 2011 | Berita Berita Universitas

[www.uinsgd.ac.id] Memediasi akibat penyerangan warga Nusa Tenggara Timur (NTT)


semalam yang salah sasaran terhadap keluarga Haji Odang warga Cipadung gang Kujang, maka
pihak rektorat menggelar silaturahmi dengan tokoh masyarakat sekitar UIN SGD Bandung di
ruang Sidang Senat Al-Jamiah, Kamis (6/1).

Pertemuan islah dipimpin langsung oleh Rektor Nanat Fatah Natsir dengan didampingi
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Jaya Supriyanto, Camat Cibiru Tatang dan hadir pula
Yosep Saeful Akbar anggota Dewan Kota Bandung, Aki Anang sesepuh masyarakat dan H.
Odang keluarga korban dari Awaluddin (4), Ihsan M Baldawi (28), Dadi Rustia (33) dan Sentiani
(16).

Rektor memohon maaf dan ikut prihatin terhadap masyarakat sekitar yang terganggu atas
kejadian semalam serta diberikan ketabahan, kesabaran dan ssemoga cepat sembuh kepada
keluarga korban, katanya.

"Silatuharmi ini diadakan untuk melakukan islah antara pihak kampus dengan warga karena
keberadaan warga dengan kampus tak bisa dipisahkan kaljasadi wahid atau bagaikan tubuh yang
satu" tuturnya.

Perlu diketahui bentrokan ini, "Bukan antara mahasiswa dengan warga Cipadung karena sampai
saat ini belum diketahui identitasnya. Meskipun kami akui ada beberapa mahasiswa yang ikut
menghakimi kejadian itu dan pelaku belum menyerahkan diri,"paparnya.
"Segala kehawatiran warga yang melahirkan solidaritas warga ini memang cukup berasalan dan
supaya tidak terjadi bentrokan yang berkelanjutan diadakan pertemuan ini dengan harapan islah,
damai,"tambahnya.

Diakui Jaya Supriyanto "Memang kehawatiran ini sangat beralasan. Untuk itu, kami atas nama
kepolisian ikut prihatin atas kejadian ini dan memang kehawatira warga ini cukup beralasan, tapi
yang sangat dihawatirkan ini bukan terjadi bentrokan antara warga dengan warga melainkan
adanya pihak ketiga yang memanfatakan situasi ini, sehingga melebar kepada bentrokan antara
suku NTT dengan Sunda" tegasnya .

Suasana silaturahmi ini dirundung pilu saat H. Odang menuturkan kronologi kejadian
penyerangan yang salah sasaran, "Papa awas ada yang nyerang dan membakar rumah. Inimah Pa
Haji dan kita salah sasran" keluhnya.

"Akibat anak, mantu dan cucu saya yang jadi korban dan sedang dirawat di Rumah Sakit Hasan
sadikin Bandung" katanya.

Mengenai kerusakan dan pengobatan korban, "Kami atas nama pihak kampus bersedia dan
menanggung atas segala kerusakan dan pengobatan korban yang berada di Rumah Sakit" kata
Rektor.

Soal penyelesaian kejadian ini, Tatan menyerahkan "Segala ketentuan ini kepada pihak penegak
hukum dan kita semua dituntut untuk komitmen supaya menciptakan lingkungan yang kondusif"
ujarnya.

Menurut Yosep kejadian ini bukan yang pertama tetapi akumulasi dari sebelumnya dan
puncaknya pada semalam yang menelam korban. Ia menyarankan kepada pihak kampus,
"Koreksi terhadap kampus saat Ospek (Orientasi Kampus) mahasiswa baru itu harus ada
pemberian materi tentang lingkungan" ujarnya.

Ihwal penyesuaian warga pendatang terhadap asli dikeluhkan oleh Aki Anang, "Akibat
kurangnya penyesuain diri terhadap lingkuan kejadian semacam ini terjadi dan tentang pelaku
harus ditindak tegas sesuai dengan aturan hukum" saranya.

Ulah oknum mahasiswa asal NTT ini, menurut M. Helmi staf Humas UIN SGD Bandung akan
diberikan sanksi secara tegas. "Bila terbukti adanya oknum mahasiswa yang melakukan
penyerangan ini, dari pihak kampus akan memberikan acaman dan sanksi yang tegas terhadap
warga NTT itu" paparnya.

Saat ditemui PusInfoKomp diruangan Humas UIN SGD Bandung, gedung Al-Jamiah lantai I ia
menuturkan "Sekali lagi, kejadin ini tidak ada kaitanya dengan kampus" pungkasnya.*** [Ibn
Ghifarie]

Perpindah Kuliah

published on 10 Januari 2011 | Berita Berita Insidental


[www.uinsgd.ac.id] "Sejak tanggal 13 Januari 2011 proses perkuliahan Fakultas Ushuluddin UIN
SGD Bandung akan dilaksanakan pada kampus Akademik Tataboga Bandung (ATB) belakang
Rumah Makan Ponyo Cinunuk dan hari ini barang-barang serta peralatan kantor dipindahkan ke
Gedung Y (kuliah mahasiswa Ushuluddin) yang telah selesai direnovasi" kata Ade M dosen
Ushuluddin kepada Pusinfokomp di ruangan Humas UIN SGD Bandung, Senin (10/01).

Saat direnovasi tahap pertama proses perkuliahan fakultas Ushuluddin dilakukan di Aula
Pascasarjana berhubung Pascasarjana akan dipakai rektorat dan dipindakhan ke LPTQ Jawa
Barat Sukamiskin, maka Ushuluddin pindah ke ATB.

"Berhubung kontral dengan Pasca habis dan Pasca juga dipindahkan ke LPTQ Sukamiskin, maka
Ushuluddin dipindahkan ke ATB" jelasnya.

Tak hanya Ushuluddin, Fakultas Sains dan Teknologi saat renovasi tahap kedua akan
dipindahkan ke Al-Jawami, "Untuk Fakultas Sains dan Teknologi pada saat renovasi kampus
tahap kedua ini segala kegiatan perkuliahan dipindahkan ke Al-Jawami" kata Cecep Nurul Alam
Ketua Jurusan Teknik Informatika.

Meski penataan Laboratorium dan koneksi jaringan internet belum bisa diakses "Memindahkan
barang sangat gampang. Ini untuk laboratorium dan jaringan koneksi internet belum bisa
dipasang" paparnya.

Ia berharap, setelah selesai dibereskan jejaring internet untuk menunjang kegiatan mahasiswa
dan dosen dapat diakses dan digunakan, tegasnya.*** [Ibn Ghifarie]

Tafsir Ala Chozin

published on 11 Januari 2011 | Berita Berita Insidental

[www.uinsgd.ac.id] Pendekatana tafsir al-Quran itu ada Matsurah (tektualis), ray (rasional) dan
Sufistik (Intuitif). "Bagi saya dari ketiga pendekatan itu ada satu metode yang bisa dijadikan
sumber yakni wakie" ungkap A. Chozin Nasuha saat Pelepasan 70 Tahun Prof. Dr.H.A.Chozin
Nasuha di Auditorium Utama UIN SGD Bandung, Selasa (11/01).

"Pendekatan tafsir Wakie ini bukan hal baru dalam dunia islam, tapi sunah salaf yang telah kita
tinggalkan dan dilupakan" jelasnya.

Untuk cara penafsiran ini, "Semuanya harus berdasarkan ijma ulama, seperti penafsiran kutiba
alakumussiam yang beratri diwajibkan berpuasa ini berdasarkan hasil ijma ulama atau kata ukhfi
yang berarti kus, karena kesepakatan ulama kata itu ditafsirkan menyakitkan" tambahnya.

Ia berharap pendekatan model hermenetik ini tepat secara holistik untuk digunakan dalam
memahami al-Quran. "Misalnya kata ahlul Madinah tidak dimaknai ahli madinah saja, tetapi
segala kultur yang ada pada waktu itu dan inilah ruh yang harus kita tangkap" paparnya.
Mengenai gagasan pendekatan tafsir baru ini, bagi Cik Hasan Bisri dosen Peradilan Islam dan
Metodologi Penelitian pada Fakultas Syariah dan Hukum serta Kepala Pusat Penjaminan Mutu
menuturkan, "Pendekatan ini bukan hal yang baru tetapi kelanjutan dari Lokakarya "Model
Penelitian Quran".

Menurut Pak Chozin, wilayah penelitian al-Quran dibagi menjadi tiga; Pertama, Teks Quran;
pendekatannya menggunakan filologi. Kedua, Tafsir Quran; pendekatannya menggunakan teori
kesejarahan, kebahasaan dan kesastraan, logika dan filsafat, ilmu-ilmu budaya dan sebangsanya.
Ketiga, Tafsir Quran; pendekatan menggunakan teori-teori matsurah (tektualis), teori-teori ray
(rasional), dan teori shufistik (intuituf).

"Apa yang dikemukakan oleh Pak Chozin relatif baru. Meskipun beliau mengakui bahwa
tulisanya masih mengandung kekurangan yang perlu disempurnakan agar dapat digunakan oleh
siapa pun yang memarlukannya" tulisnya dalam buku Mengerti Quran: Pencarian Hingga Masa
Senja Pascapurnabakti Chozin ingin tetap menulis Tafsir, seperti dikemukakan oleh A. Darun
Setiady, baginya ancang-ancang setelah pensiun, tampaknya tidak akan pernah kesepian baik
intelktual, emosional maupun spiritual.

"Ia masih menyiksakan seberkas cita-citanya menulis Tafsir Chozin yang akan diselesaikan
hingga tahun 2020. Entah corak Tafsir Chozin yang akan ditulisnya, masih didiskusikan tema-
temanya, tulisnya "Metode yang hendak dikembangkannya lebih pada penekanan metode
kontekstual dengan formatisasi Ijaz al-Quran" tambahnya

Pelepasan 70 tahun Chozin ini dihadiri oleh kerabat, mahasiswa, kolega dan Dekan Fakultas
Syariah dan Hukum Hendi Suhendi serta pemberian buku Mengerti Quran: Pencarian Hingga
Masa Senja 70 Tahun Prof. Dr.H.A. Chozin Nasuha dengan penyunting Cik Hasan Bisri, Ahmad
Hasan Ridwan dan Hendar Riyadi.*** [Ibn Ghifarie]

Workshop Penyegaran Metode Penelitian

published on 18 Januari 2011 | Berita Berita Mahasiswa

[www.uinsgd.ac.id] Seluruh mahasiswa program studi Ilmu Agama Islam dengan konsetrasi
Aqidah Akhlak, Quran Hadits, Bahasa Arab dan program studi Religious Studies Pascasarjana
UIN SGD Bandung semester III mengikuti Workshop Penyegaran Metode Penelitian bagi
Mahasiswa Program Beasiswa Kementerian Agama RI di gedung Pascasarjana lantai III ruang
302, Senin (17/01)

Menurut Prof. Dr. H. Dadang Kahmad, M.Si Direktur Pascasarjana menjelaskan “Workshop ini
sangat penting untuk menuliskan Thesis. Berdasarkan pengalaman yang lalu dan mesti ada mata
kuliah Filsafat Ilmu dan Metode Penelitian sering kurang lancar atau sudah lancar, tetapi format
penulisan tidak baku dan tidak sesuai dengan standar umum” katanya.

Pentingnya menulis Thesis sebagai sumbangan terbesar para cendekiwan terhadap khazanah
keilmuan dan keislaman. “Perlu diketahui keberhasilan saudara itu terletak pada penulisan Thesis
anda. Banyak Thesis kita yang dicari oleh para peneliti luar negeri, seperti dari Jerman untuk
Pesantren dan Tarekat oleh peneliti Prancis. Ini menjadi kontrubusi yang sangat besar terhadap
kekhazanah keilmuan dan keislaman” jelasnya.

Ia bersama Asisten Direktur I berusaha untuk mentradisikan penelitian, “Saya meminta Asdir I
untuk mengumpulkan soft copian Thesis supaya dimuat di Jurnal” sarannya.

Mengenai budaya penelitian ini berasal dari dunia Islam, “Tradisi penelitian ini milik muslim
oleh Ibn Haitam dari Andalusia dengan teori eksprimentnya. Untuk itu, kita berusaha
mengambalikan tradisi ini yang telah kita tinggalkan dan belajar dari Barat. Padahal Francis
Bacon berguru pada dunia muslim” tambahnya.

“Semua penelitian itu harus berdasarkan pada koherensi (teoritik) dan korespondensi (empirik)”
paparnya.

Maraknya aksi plagiat, Ia beserta jajarannya berusaha untuk memerangi budaya plagiat “Untuk
menulis Thesis ini harus hasil sendiri, bukan dengan cara dibikinkan sama orang lain, karena
para calo-calo sedang bergentayangan” katanya.

“Pokoknya, tidak diperkenankan nengkenkeun atau bahasa Indonesianya menyuruh orang lain
dengan bayaran dalam membuat Thesis” tegasnya.

Ia memberikan saran tentang teknik penulisan Thesis “Misalnya dalam sehari kita menulis 2
lembar dari hasil penelitian. Kira-kira waktu penelitian 6 bulan, maka akan terkumpul 360
halaman. Ya di edit-edit sedikit. Jadi 200 halaman cukup untuk Tesis” ujarnya.

Keinginan untuk memerangi budaya plagiat dan Thesis sesuai dengan standar kualitasnya,
ditambahkan oleh Dr. HM Anton Athoillah,MM selaku Asisten Direktur I Pascasarjana “Supaya
tidak terjadi budaya nengkenkeun Pasca berusaha menerapkan sistem plagiarism detector. Untuk
pembuatan makalah harus merunningkan soft ini” katanya.

Keberlangsungan program studi beasiswa dengan meraih penyelenggaraan terbaik, “Ini karena
keberlangsungan mahasiswa yang sering menggelar tradisi Seminar Internasional, tapi kebiasaan
ini tidak dilakukan di Kampus lain” paparnya.

Kuatnya ikhtiar untuk membudayakan penelitian dalam proses perkuliahan “Mahasiswa boleh
mempersentasikan hasil penelitianya sebelum di sidangkan. Meskipun ini telah dilakukan oleh
mahasiswa terhadap pemikiran Miftah Farid dari mulai mahasiswa yang meneliti, dosen
pembimbing, tokoh yang ditelitinya hadir. Menariknya seolah-olah sebelum meraih magister
sudah di sidangkan” tegasnya.

Ia mengingatkan kepada seluruh peserta, salah satu kebijakan penelitian di program Pascasarjana
“Sekarang untuk persyaratan pengambilan ijazah dan transkip nilai harus membuat summery
(ringkasan) dari hasil penelitian yang dibuat Thesis itu untuk diterbitkan secara berkala di jurnal-
jurnal sebab banyak ijazah dan transkip nilai yang sudah sepuluh tahun tidak diambil karena
pernah meminjam copian-nya” katanya.
Acara workshop ini dihadiri secara langsung oleh Ketua program studi (Prodi) Ilmu Agama
Islam, Prof. Dr. H. Endang Soetari, Ad., M.Si dan Religious Studies Prof. Dr. H. Afif
Muhammad, MA karena ketua Prodi menjadi pemateri Oreintasi dan Prosedur Penelitian untuk
Thesis Pendidikan Agama Islam dan Religious Studies.*** [Ibn Ghifarie]

Rektor Bentuk Tim Khusus Untuk Desain Logo Baru

published on 19 Januari 2011 | Berita Berita Universitas

[www.uinsgd.ac.id] Menindaklanjuti pemenang saembara Desain Loga UIN SGD baru atas
nama Priatmo Tiroprodjo dengan bertajuk "Sembilan Matahari" maka Senat Universitas
menggelar rapat di ruang Sidang Al-Jamiah, Rabu (19/01).

Menurut Asep S. Muhtadi, anggota Senat menuturkan, pemenang sayembara desain logo
Sembilan Matahari ini hampir mirip dengan motif nonfiguratif atau abstrak kaligrapi dalam buku
Atlas Budaya Islam; menjelajah khazanah peradaban gemilang terbitan Mizan tahun 2000,
katanya.

"Coba lihat logo ini mirip dengan kaligrafi yang ada pada buku ini" tegasnya .

Menanggapi persoalan itu, Pritmo menjelaskan saya tidak tahu dan belum pernah baca buku itu
jika desain logo ini mirip, paparnya.

Jika ada kemiripan berarti ide saya ini sama dengan apa yang ada dalam buku itu, tambahnya.

Ihwal kemiripan desain ini dibenarkan oleh Bambang Q-Aness, ya ada dalam buku Atlas Budaya
Islam terbitan Mizan pada halaman 420, paparnya.

Berhubung desain logo sembilan matahari mirip dengan kaligrafi yang ada dalam buku Atlas
Budaya Islam, maka pihak Rektorat membuat tim khusus untuk menyusun desain logo UIN SGD
Bandung yang baru. ***[Ibn Ghifarie]

Pengumuman Lelang Renovasi UIN SGD Bandung

published on 22 Januari 2011 | Berita Berita Insidental

PENGUMUMAN PRAKUALIFIKASI

Nomor : 01/Peng.Kons.RG/DIPA/UIN/I/2011

Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Tahun Anggaran 2011, akan
melaksanakan Seleksi Umum Jasa Konsultansi dengan Prakualifikasi, untuk pekerjaan sebagai
berikut :
Kode Sub
No Jenis Barang HPS (Rp) Bidang/Sub
Layanan
Manajemen
Konstruksi
1 756.750.000 32001
Renovasi
Gedung
Perencanaan
2 Renovasi 924.236.000 11001
Gedung
Perencanaan
Pembangunan
3 202.389.000 11001
Kantin dan
Kopma 3 Lt
Pengawasan
Pembangunan
4 142.589.000 31001
Kantin dan
Kopma 3 Lt
1. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Isian Prakualifikasi:

Tanggal : 25 Januari 2011s/d 02 Februari 2011

Waktu : 09.00 s/d 14 WIB (Jam Kerja)

Tempat: Jl. A.H. Nasution No 105 Bandung 40614

2. Syarat pendaftaran: Foto copy Akte Perusahaan, SIUJK, SBU yang dikeluarkan oleh LPJK
dan Foto copy KTP Pendaftar

3. Informasi lebih lanjut dapat dilihat di papan pengumuman UIN SGD Bandung.

Bandung, 24 Januari 2011

Panitia Pengadaan Barang/Jasa

ttd

Drs.H. Jaenudin, M.Ag

Perpustakaan Pindah Ke Cibiru Hilir

published on 24 Januari 2011 | Berita Berita Insidental

[www.uinsgd.ac.id] Unit Perpustakaan UIN SGD Bandung pendah ke Jl Cibiru Hilir No 28 A


Cibiru Bandung dalam pengumuman saat masuk ke gedung Al-Jamiah samping Bagian Humas.
Ihwal perpindahan ini dibenarkan oleh Mas Jawa yang sudah lama pelayani mahasiswa untuk
memoto copy Skripsi di Perpustakaan, Senin (24/1) .

Tak hanya Perpustakaan yang pindah, mulai hari ini tanggal 24 Januari 2011 aktivitas
perkuliahan Pascasarjana UIN SGD Bandung dilaksanakan di LPTQ Jawa Barat di Sukamiskin,
seperti dalam pengumuman di depan Pascasarjana.

Mengenai pengambilan KRS masih di berlangsung di tempat regisrasi manual "Ya pengambilan
KRS masih berjalan. Hari ini untuk mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SGD
Bandung" kata Mumuh Mukhsin Kepala Bagian Akademik saat meninjau suasana pengambilan
KRS.

Meski ada ketidak biasaan, hari Sabtu pengambilan KRS masih dilayani. "Pada perinsipnya
sama. Berhubung ada surat edaran yang dikeluarkan oleh Kepala Biro Administrasi Umum, A.
Hamdan Dimyati kepada Bapak/Ibu Orang Tua Mahasiswa tertulis untuk Fakultas Syariah dan
Hukum tanggal 21-22 Januari 2011.

Padahal tanggal 22 Januari itu kan hari sabtu. Kampus biasanya libur" jelasnya Ia menuturkan,
Mahasiswa tepat waktu dalam pembayaran SPP dan Praktikum serta pengambilan KRS juga
sesuai dengan jadwal. Ini yang diharapkan oleh penyelenggara suapay tetap waktu dalam
pembayaran dan pengambilan KRS, katanya.*** [Ibn Ghifarie]

Studi Banding PAI IAIN Raden Intan Lampung

published on 26 Januari 2011 | Berita Berita Mahasiswa

[www.uinsgd.ac.id] Sekitar 200 mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah
IAIN Raden Intan Bandar Lampung beserta Pembantu Dekan I, Khaerul Anwar, Pembantu III,
Yahya Ade, Ketua Jurusan PAI, Istihanah dan dosen pembimbing melakukan Studi Banding ke
PAI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SGD Bandung yang diterima oleh Pembantu Dekan I,
Uus Ruswandi dan Pembanatu Dekan III, Hasan Basri di Aula Al-Jamiah, Rabu (26/01).

Menurut Yahya Ade, Studi Banding ini berkaitan dengan kurikulim PAI, Kegiatan Mahasiswa
"Kedatangan kami ini bukan hanya Iqra yang nyata dan tidak nyata serta memperpanjang
Silaturahmi semata.

Akan tetapi kunjungan ini semoga kemesraan dan jangan sampai cepat berlalu dan mohon maaf
karena Dekan kami tidak bisa ikut studi banding karena sedang ada pemeriksaan oleh Irjen
tentang proyek-proyek yang ada di kampus kami" paparnya .

Perlu kami sampaikan, "Silaturahmi ini bukan yang pertama karena sekitar tahun 2005 kami
telah melakukan kunjungan ke UIN SGD Bandung tapi tidak membawa mahasiswa. Baru pada
kesempatan ini kita bisa berkunjung dengan mahasiswa, dosen pendamping, Ketua Jurusan,
Pembantu Dekan yang diketuai rombongan oleh Fauzi dan ikut Wakil Gubernur Mahasiswa,
Sunarto, jelasnya.
Untuk jurusan atau program studi pada fakultas Tarbiyah kami ada sembilan "Entah itu jurusan
atau prodi kami memiliki sembilan. Jurusan PAI masih menjadi jurusan favorit" katanya.

Mengenai kegiatan mahasiswa, kondisinya hampir sama dengan kampus-kampus lain setelah
reformasi. "Malahan sebelum berangkat Studi Banding ini para mahasiswa melakukan demo dua
kali. Setelah saya turun dan ikut berbaur dengan mahasiswa yang demo duduk-dukuk. Terus
terang saya terenyuh. Oleh karena itu, kepribadian in harus tetap dipertahnkan" tegasnya.

Setelah dibuka dialog dan tanya jawab kami akan berkeliling di kampus UIN SGD Bandung dan
pergi ke SMA Muthohari untuk melakukan kunjungan, katanya.

Pihak Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SGD Bandung melalui Hasan Basri mengucapkan
"Selamat datang di kampus UIN SGD Bandung dan kami merasa berbahagia karena mendapat
kesempatan untuk dikunjungi oleh mahasiswa jurusan PAI angakatan 2008" ujarnya.

Pertemuan ini harus memberikan manfaat dan berokah bagi kedua belah pihak dan mohon maaf
jika Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan tidak bisa hadir dalam pertemuan ini karena ada
kegiatan yang tidak bisa diwakilkan, tuturnya Perlu di informasikan keberadaan kami dalam
kondisi darurat karena gedung sedang direnovasi. "Untuk kantor masih tetap disini dan proses
perkuliahan di luar kampus" katanya.

Soal kegiatan mahasiswa, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan menurut Pembantu Rektor I dan III
paling banyak melakukan kegiatan dan kami terus mendukung segala kegiatan yang menunjang
akademik. "Walapun karakteristik mahasiswa kami relatif aga lebih dinamis, seperti yang terlihat
di televisi atau terdengar di radio" ujarnya .

Jurusan yang berada di Fakultas Tarbiyah dan Keguraun ini ada; Pendidikan Agama Islam (PAI),
Kependidikan Islam (KI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI),
Pendidkan Fisika, Pendidikan Kimia, Pendidikan Biologi, Pendidikan Guru MI. "Untuk jurusan
PAI masih manjadi jurusan favorit" tambahnya .

Bagi saya pertemuan ini serasa kumpul keluarga. "Saya urang Bandung, tapi orang tua ayah, ibu
dari bandar Lampung dan lahir dari Lampung. Mudah-mudahan pertemuan ini tidak berhenti di
sini dan harus dilanjutkan dengan pertemuan lain" harapnya.***[Ibn Ghifarie]

Studi Banding MUI Profinsi Phuket Thailand ke UIN SGD Bandung

published on 27 Januari 2011 | Berita Berita Universitas

[www.uinsgd.ac.id] Sekitar 36 orang perwakilan MUI Profinsi Phuket Thailand yang dipimpin
oleh Manoch Panchaland, Chif Executive Of The SAO melakukan Studi Banding ke UIN SGD
Bandung yang diterima langsung Rektor UIN SGD Bandung, Nanat Fatah Natsir, Pembantu
Rektor IV bidang Bidang Kerjasama, Perencanaan, Pengembangan, dan Sistem Informasi, Moh.
Najib, Tajul Arifin di Aula Al-Jamiah, Kamis (27/01).
Menurut Manoch, silaturahmi ke UIN SGD Bandung ini berkenaan dengan sistem pendidikan
Islam karena antara Indonesia dan Thailand ada kesamaan rumpun Melayu serta beragam Islam
"Kita ini satu rumpun Melayu dan yang paling penting beragama Islam" katanya.

Perlu diketahui, perkembangan Islam di Thailand tidak hanya dari Indonesia. Melainkan
perkembangan Islam di Indonesia dipengaruhi oleh Thailand. "Almarhum Abdurahman Wahid
mengakui keislaman nenak moyangnya dan perkembangan Islam di Indonesia berasal dari
Thailand. Oleh karena itu, kedua negara ini sangat erat hubunganya dengan Islam" paparnya.

Pertemuan ini perlu kita tindak lanjuti. Apalagi pada tanggal 1-5 Februari 2011 nanti kami akan
melakukan pertemuan Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) se-Asia di Islamic Center Bangkok
Thailand, katanya.

Rektor menyambut baik studi banding dan mengucapkan selamat datang kepada rombongan
MUI Propinsi Phuket Thailand. Mengingat jumlah mahasiswa asal Patani Thailand yang kuliah
di UIN SGD Bandung sangat banyak, tuturnya.

Perlu diinformasikan sistem perkuliahan yang paling banyak diminati oleh mahsiswa adalah
jurusan Pendidikan Agam Islam "Untuk Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan yang paling
favorit adalah Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Fakultas Sains dan Teknologi adalah Teknik
Informatika" jelasnya.

Menyambut kunjungan ini dalam bidang kerjasama. Bagi Moh Najib, "Kita akan melakukan
kerjasama dalam bidang pendidikan untuk yang lulus dari Madrasah Aliyah bisa melanjutkan
kuliah ke UIN SGD Bandung. Kebetulan ada alumni IAIN Hasan Daud yang mengajar di sana
pada saat pertemuan di Kualalumpur ada dan kita membicarakan soal kerjasama pendidikan ini"
ungkapnya.

Sebagai bukti dari banyaknya mahasiswa asal Patani Thailand yang telah kuliah di UIN SGD
Bandung ikut menghadiri acara silaturahmi ini, "Pertemuan silaturahmi ini tidak hanya diikuti
oleh 36 rombongan dengan diketuai oleh Manoch Panchaland. Sekitar 20 mahasiswa asal Patani
Thailand yang telah kuliah di sini juga menghadiri acara studi banding ini" kata Heri Susanto.

Silaturahmi antara Profinsi Phuket Thailand dengan UIN SGD Bandung ditutup dengan acara
foto bersama antara Petinggi Kampus dengan Chif Executive Of The SAO dan rombongan MUI
Profinsi Phuket Thailand dengan 20 mahasiswa asal Patani Thailand. ***[Ibn Ghifarie]

Kopma Pindah di Tadikapuri

published on 1 Februari 2011 | Berita Berita Insidental

[www.uinsgd.ac.id] Rencana renovasi lampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung, berdampak
pada seluruh instansi civitas akademik. Koperasi Mahasiswa (Kopma) salah satu UKK/UKM
yang terkena dampak dari renovasi tersebut. “Pada akhir Februari ini rencananya kita akan
pindah tempat Tadiikapuri ruangannya, 31/01, tempat kuliah mahasiswa Fakultas Syariah.”ujar
Uli Ketua Kopma (31/1).
Setelah turunnya surat instruksi rektor, mengenai pemindahan lokasi sementara tempat
perkuliahan sekertariat dan instansi lainnya. Seluruh civitas akademik sudah mulai berbenah diri.
Persiapan pemindahan Kopma sudah dimulai sejak beberapa hari lalu. Ini terlihat dari sebagian
lemari penjualan mini market kopma yang sudah kosong. Tahap tersebut dilaksanakan agar
memudahkan saat perpidahan dan barang tidak expire.

Akibat dari renovasi tersebut sudah terlihat dari beberapa bulan ke belakang dari omzet
penjualan, “Sebelum adanya pembangunan ini omzet penjualan sampai perharinya sampai 7 juta,
sedangkan sekarang hanya berkisar 1 sampai 2 juta. Di tempat kami yang baru, juga diperkirakan
akan seperti itu.”ucapnya.

Uli menuturkan keluhannya terhadap sekertariat nanti, “saya masih bingung dengan masalah
lokasi sekretariat. Saya dan pengurus lainnya masih menunggu kebijakan dari atas. Namun
harapannya, lokasinya berdekatan dengan mini market biar ga ribet.” [Fauzan, Riza/Suaka]

Instruksi Rektor Tentang Renovasi Kampus

published on 2 Februari 2011 | Berita Berita Insidental

Nomor : Un.05/11.4.KS.00/113/2010

Berkenaan dengan rencana rehab/renovasi kampus dan new building Kampus UIN Sunan
Gunung Djati Bandung, sesuai Keputusan Menteri Agama RI Nomor 14 Tahun 2010 tanggal 2
September 2010 tentang Penghapusan Bangunan Gedung Milik Negara pada Universitas Islam
Negeri Bandung yang akan dilaksanakan pada awal tahun 2011, dengan ini kami instruksikan
kepada:

1. Para Pembantu Rektor;

2. Para Dekan Fakultas

3. Direktur Program Pascasarjana

4. Para Kepala Biro

5. Para Kepala/Ketua Pusat

6. Para Ketua Senat Mahasiswa Fakultas

7. Para Ketua HMJ8. Dewan Mahasiswa

9. Para Ketua UKM di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung

agar segera mengosongkan Gedung/ ruangan paling lambat tanggal 15 Januari 2011, dengan
tempat pemindahan terlampir.
Lampiran:

1. Ruang kuliah Fak. Adab dan Humaniora di SMK Kifayatul Achyar dan SMA Muhamdiyah
IVtertanggal sejak tahun 2010 s.d Desember 2011

2. Kantor Fak. Adab dan Humaniora di lantai I Gedung Z B mulai 15 Januari2011 s.d Desember
2011

3. Ruang kuliah Fak. Dakwah dan Komunikasi di Yayasan Karya Budi Cileunyi sejak tahun
2010 s.d Desember 2011

4. Kantor Fak. Dakwah dan Komunikasi Lantai I di Gedung Z A mulai 15 Januari 2011 s.d
Desember 2011

5. Ruang kuliah Fak. Syari’ah dan Hukum di Gedung SMA Negeri 1 Cileunyi/Cibiru Hilir mulai
15 Januari 2011 s.d Desember 2011

6. Kantor Fak. Syari’ah dan Hukum sebagian di Lantai II Gedung W (R.16 s.d 20) mulai 15
Januari 2011 s.d Desember 2011

7. Ruang kuliah Fak. Ushuluddin di Yayasan Al-Amanah Cinunuk mulai 15 Januari 2011 s.d
Desember 20118. Kantor Fak. Ushuluddin di lantai I Gedung Y mulai 15 Januari 2011 s.d
Desember 2011

9. Ruang Fak. Tarbiyah dan Keguruan di Yayasan Bakti Nusantara dan Yayasan Amal Bakti
sejak tahun 2010 s.d Desember 2011

10. Kantor Fak. Tarbiyah dan Keguruan Lantai I dan sebagian di lantai II Gedung W (R 1 sampai
15) mulai 15 Januari 2011 s.d Desember 201111. Ruang kuliah dan kantor Fak. Sains dan
Teknologi di STAI/MA/MTs. Al-Jawami Cileunyi mulai 15 Januari 2011 s.d Desember 2011

12. Ruang kuliah dan kantor Fak. Psikologi di STT Mandala sejak tahun 2010 s.d Desember
2011

13. Ruang kuliah dan Kantor Program Pascasarjana di Gedung LPTQ Jawa Barat mulai 15
Januari 2011 s.d Desember 201114. Ruang kantor rektorat di Gedung Pascasarjana mulai 15
Januari 2011 s.d Desember 201115. Ruang kantor dan buku perpustakaan di lantai III Gedung W
mulai 15 Januari 2011 s.d Desember 2011

Workshop Prodi Ekonomi Islam

published on 4 Februari 2011 | Berita Berita Insidental

[www.uinsgd.ac.id] Sekitar 20 calon dosen Program Studi Ekonomi Islam Pascasarjana UIN
SGD Bandung mengikuti Workshop Prodi Ekonomi Islam di ruang sidang gedung Pascasarjana
lantai II, kata Rudi Heryana kepada PuskomInfo, Jumat (4/1).
Menurut, M Anton Athoillah, Asisten Direktur I bidang Akademik dan Kemahasiswaan
menuturkan "Pertemuan kedua Workshop Prodi Ekonomi Islam Pascasarjana UIN SGD
Bandung paling tidak akan membahas dua hal; Pertama, Visi, Misi, Tujuan, Strategi karena
kehadiran Prodi Ekonomi Islam pengembangn dari konsentrasi Ekonomi Islam" katanya Kedua,
calon dosen yang hadir pada hari in akan mengisi lolom yang telah disediakan dari panitia.
Untuk calon dosen ini akan diajukan kepada Majlis Pertimbangan Akademik (MPA) sebagai
dosen tetap prodi Ekonomi Islam, tuturnya .

Kehadiran Program Studi Ekonomi Islam di Pascasarjana ini pasca dikeluarkannya Pengumuman
Hasil Penilaian Proposal Pembukaan Prodi Baru Tahun 2010 Nomor Dj.I/Dt.I.IV/1/PP.00.9/3030
/2010 tanggal 20 Januari 2010 izin penyelenggaraan Penilaian Usul Pembukaan Program Studi
Baru PTAI.

Dari program Studi yang diajukan oleh Pascasarjana UIN SGD Bandung; Ekonomi Islam (S2),
Sosiologi Agama (S2) dan Studi Agama-agama (Religious Studies) (S2), Ekonomi Islam (S3),
Sosiologi Agama (S3) dan Religious Studies (S3) hanya Ekonomi Islam dan Religious Studies
(S2) yang disetujui, paparnya.*** [Ibn Ghifarie]

KKM Merupakan Amanat Kurikulum

published on 8 Februari 2011 | Berita Berita Insidental

[www.uinsgd.ac.id] Kuliah Kerjanyata Mahasiswa (KKM) merupakan program akademik yang


permanen menjadi amanat kurikulum, diselenggarakan secara rutin setahun sekali. Pada
hakekatnya merupakan wujud kongkrit untuk memenuhi tuntutan dinamika Kampus dan
masyarakat tanpa harus kehilangan esensi dan ciri-ciri khusus program KKM, tulis Syukriadi
Sambas, Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UIN SGD Bandung pada Panduan
Kuliah Kerjanyata Mahasiswa (KKM) Tahun 2011.

Menurut Ati Rahmawati, staf LPM menjelaskan untuk tahun 2011 KKM UIN SGD Bandung di
Garut Selatan; Kec. Mekarmukti, Kec. Caringin, Kec. Talegong, Kec. Cisewu, Kec. Bungbulang,
Kec. Pamulihan dan Kec. Pakenjeng dengan tema "Implementasi Ilmu Membangun Karakter
Bangsa" saat ditemui PusInfoKomp diruangan LPM Gedung Pascasarjana Lantai II, Selasa
(08/01).

Mengenai jadwal pendaftaran dilaksanakan pada tanggal 14-18 Februari 2011 dan pelaksanaanya
pada tanggal 10 Maret-11 April 2011, katanya Soal persyaratan daftar KKM; Pertama, Mengisi
Formulir. Kedua, Membayar SPP.Ketiga, Telah menyelesaikan 75% dari mata kuliah yang
disaajikan, paparnya.*** [Ibn Ghifarie]

Agama dan Sains itu Sangat Relevan

published on 9 Februari 2011 | Berita Berita Mahasiswa

[www.uinsgd.ac.id] Relasi antara agama dengan sains itu ada yang bersifat konflik, independent,
dialog dan integrasi. "Untuk tiplogi dialog dan integrasi sangat dibutuhkan sebab agam dan sains
itu sangat relevan. Saat kita membicarakan hubungan agama dan sains berarti kita sedang
membicarakan kemanusiaan dan peradaban manusia" kata Husein Herianto dalam Seminar
Sehari bertajuk Agama dan Sains; Duel atau!...? sebuah pengantar untuk menafsir iman yang
diselenggarakan oleh Lembaga Pengkajian Ilmu Keislaman (LPIK), Women Studies Center
(WSC) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Aqidah Filsafat di aula Student Center, Rabu (09/02) .

Pentingnya terjadi hubungan yang baik-baik saja antara agama dan sains itu "Mengingat relasi
antara agama dan sains sangat baik berdasarkan pandangan normatif, sejarah dan ideologi"
paparnya.

Meskipun kemunculan isu-isu agama dan sains ada lima alasan; Pertama, Kehadiran saintifik
menguski keyakina pada tataran etik dan telogi. "Ini melahirkan kecemburuan ilahiyah dan hal
apalagi yang akan diusik oleh saintifik terhadap keyakinan". Kedua, Agama yang mengancam
sains "Sebab agama itu tidak rasional, subjektif sedangkan sains harus rasional dan objektif".
Ketiga, Keberadaan sains dan teknologi tidak bisa memecahkan persoalan kebahagiaan,
kesenangan, kesejahteraan, keadilan. "

Pada akhirnya kehadiran sains dan teknologi malahan menjadi problem". Keempat, Agama
membutuhkan sains. "Ini terlihat saat sain dan teknologi tidak bisa memberikan solusi terhadap
persoalan kebahaagiaan. "Jawabanya ada dalam agama. Begitupun soal haral, haram dalam
makanan. Jadi agama sangat membutuhkan sains. Kelima, ketika perkembangan sains semakin
berkembang. "Pada akhirnya menggiring sains yang bermuara pada hakikat agama dan filsafat.
MIsalnya apa hakikat materi. Dunia itu tidak terdiri dari susunan mekanik. Fenomena ini
menjadi babak baru sains yang takjub terhadap kekuatan diluar materi dan melahirkan
religiusitas dan spiritualitas baru" jelasnya.

Diakuinya, perkembangan agama dan sain di Indonesia sangat lambat bila kita membandingkan
dengan Malayasia. "Untuk para akademisi hubungan agama dengan sains sangat tidak familiar.
Walaupun efek sekunder penolakan terhadap teori evolusi yang dikeluarkan oleh Darwin
membuat Islam kelimpungan dan berusaha memberikan bantahan seperti yang dilakukan Harun
Yahya" katanya.

"Kita heboh dan berusaha menjawabnya pada hasil penemuan sains. Akan tetapi kita lupa
melihat proses kreatif, inovatif pada prses penemuannya" keluhnya.

Abdullah, mahasiswa aqidah filsafat menambahkan pentingnya hubungan agama dan sains itu
dikarenakan "Landasan teoritis, etik dan ideologi karena khusus ideologi islam dan kristen tidak
mempunyai kekuatan dalam membangun peradaban manusia lebih baik" katanya.

Upaya menciptakan hubungan agama dan sains yang saling melengkapi dengan membudayakan
riset "Penelitian ini sangat penting. Meskipun pemerintah tidak banyak mendukung untuk riset
dalam urusan pendanaan dan kalang akademisi harus menjadi garda terdepan untuk mengawali
dan membiasakan budaya penelitian ini" ujarnya .

Menurut Deti ketua umum WSC menuturkan "Kehadiran seminar sehari ini dalam rangka
menyambut maulid nabi yang sering terjadi pendikotomian antara agama dan sain. Untuk
menyingkap pendikotomian ini maka digelarlar acara seminar ini" tuturnya .
Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini kita dapat menjadikan al-quran sebagai landasan
hidup "Bukan hanya menjadikan hasil penemuan sains itu harus diembel-embeli dengan Quran.
Jika tidak akan disebut tidak Islami dan bersumber pada al-quran" tegasnya selain itu, "Inilah
cara lain dalam mengkampanyekan gagasan wahyu memandu ilmu" ujarnya.*** [Ibn Ghifarie]

Fokus Pada Kurikulum dan Mata Kuliah Prodi Ekonomi Islam

published on 11 Februari 2011 | Berita Berita Mahasiswa

[www.uinsgd.ac.id] Sekitar 15 calon dosen Program Studi (Prodi) Ekonomi Islam Pascasarjana
UIN SGD Bandung mengikuti Workshop Prodi Ekonomi Islam ketiga di ruang sidang gedung
Pascasarjana lantai II, Jumat (11/1).

Menurut, M Anton Athoillah, Asisten Direktur I bidang Akademik dan Kemahasiswaan


menuturkan "Pertemuan ketiga ini lebih memfokuskan terhadap mata kuliah yang disajikan oleh
Prodi Ekonomi Islam dan kurikulumnya" paparnya.

Perlu diketahui segala mata kuliah yang disajikan ini harus mengacu terhadap Wahyu memandu
ilmu. "Untuk menurunkan konsep itu, dikalangan dosen digelar diskusi rutin tiap bulan yang
tema-temanya berdasarkan mata kulaih yang disajikan" katanya .

Selain itu, upaya menyelaraskan mata kuliah, kurikulum yang ada di Prodi Ekonomi Islam
dengan konsep wahyu memandu ilmu. "Pihak Pasca rencananya akan menggelar Internasional
Seminar pada tanggal 26 Februari 2011 nanti" tegasnya .

"Pertemuan ini memohon kesedian bapak, Ibu untuk bersedia dan membantu merumuskan
kurikulum, mata kuliah S3 prodi Ekonomi Islam", ungkap Bambang Q-Aness.

Mengenai beberapa mata kuliah yang belum disepakati oleh Majelis Pertimbangan Akademik
karena turunan dari konsep wahyu memandu ilmu dalam bentuk mata kuliah Tafsir, Hadits,
Sejarah Peradaban Islam, Pemikiran dalam Islam dan Filsafat Ilmu. Bagi Deden Effendi
menuturkan, lebih memfokuskan terhadap unsur-unsur ekonomi dengan memakai analisis Quran
dan Hadits sebab dari sini lah muncul khazanah wahyu memandu ilmu, ujarnya.*** [Ibn
Ghifarie]

Rektor: Einsteins Tiru Teori Relativitas Al-Kindi

published on 14 Februari 2011 | Berita Berita Mahasiswa


[www.uinsgd.ac.id
] “Alkindi berbicara teori relatifitas ternyata terinspirasi dari Al-Qur’an surat Al-Hajj dan As-
Sajdah ayat 5, begitupun ketika berbicara teori relativitas kita pasti ingat Einstein, jika dilihat
dari lebih dahulu mana, jelas Al-Kindi lebih dahulu sehingga ada kemungkinan bahwa Einstein
meniru teori relatifitas yang pernah dikembangkan oleh Ak-Kindi,” Ucap Rektor saat
memberikan sambutan pada acara Gebyar Eureka di Aula Utama UIN pagi ini, Senin (14/02).

“Acara ini akan digelar selama satu minggu, 14-20 Februari 2011 , hari ini setelah sambutan dari
Rektor akan dilaksanakan seleksi awal lomba cerdas-cermat antar SMP dan SMP se-Jawa Barat
dan Banten,” Ujar salah seorang Panitia kepada PusInfoKom.

Melalui sambutannya, ketua Panitia mengatakan bahwa latarbelakang acara ini karena
pentingnya pendidikan dasar bagi remaja, di antaranya adalah fisika, agar siswa SMP atau SMA
akrab terhadap sains.

Sementara itu Hasan Basri, PD III Fakultas Tarbiyah dan Keguruan mengatakan bahwa
sinergitas ilmu yang menjadi moto pendidikan UIN Bandung harus bisa memberikan dampak
nyata bagi pendidikan secara umum. Ia berharap,” mudah-mudahan kegiatan ini bisa berjalan
lancer dan memberikan dampak yang banyak untuk kita semua,” ungkapnya.

Sedangkan Rektor, sebelum membuka acara mengatakan bahwa pengembangan kurikulum di


UIN merupakan salah satu dorongan dari proses wahyu memandu ilmu.

“ Berbicara fisika merupakan bagian dari ayat kauniah. Apa bedanya sains yang dikembangkan
di UIN dengan sains yang dikembangkan oleh ITB atau UNPAD. UIN menyandarkan diri pada
sejarah perkembangan sains yang dikembangkan oleh ilmuwan muslim masa lalu, seperti Al-
Kindi dan Ibnu Sina,” Ujarnya.
“Kita ambil contoh misalnya ketika berbicara teori relativitas maka teori yang dikembangkan
oleh UIN merujuk pada relatifitas yang dikembangkan oleh Al-Kindi bukan Einstein,” lanjutnya
tegas.

“Alkindi berbicara teori relatifitas ternyata terinspirasi dari Al-Qur’an surat Al-Hajj dan As-
Sajdah ayat 5, begitupun ketika berbicara teori relativitas kita pasti ingat Einstein, jika dilihat
dari lebih dahulu mana, jelas Al-Kindi lebih dahulu sehingga ada kemungkinan bahwa Einstein
meniru teori relatifitas yang pernah dikembangkan oleh Ak-Kindi,” paparnya.

Ia mengungkapkan bahwa hal tersebutlah yang dikembangkan oleh UIN dalam rangka
mewujudkan paradigma wahyu memandu ilmu, teori relatifitas pun dikembangkan dari Al-
Qur’an.

“Oleh karena itu UIN mengembangkan ilmu hasil kajian masa lalu yang dikontekstualkan
dengan masa kini,” tutup Rektor, sebelum akhirnya memukul Gong sebagai tanda dibukanya
acara secara resmi.

Setelah seleksi team cerdas cermat se-Jabar Banten sebanyak 51 sekolah dari SMP dan SMA,
acara akan dilanjutkan dengan bedah buku karya Bambang Qomaruzzaman yang popular dengan
nama Pena Bambang Q-Anees, seorang penulis produktif dari UIN Bandung.

Acara bertajuk Gebyar Fisika Eureka X ini bertema “Sinergitas Wahyu Memandu Ilmu dalam
Mewujudkan Generasi Bervisi Sains dan Berwawasan Global menuju Indonesia Madani”, juga
akan menyelenggarakan seminar nasional, lomba menulis karya ilmiah, menulis cerpen, Tabligh
Akbar bersama Aa Gym, serta penanaman pohon.

Di tempat terpisah dengan waktu yang sama yakni Aula Rektorat Himpunan Mahasiswa Jurusan
Kimia juga sedang menyelenggarakan kuliah umum yang berada di bawah koordinasa bidang
Nalar dan Intelektual.*** [dudi]

Nesya Ketua HMJ Terpilih

published on 17 Februari 2011 | Berita Berita Mahasiswa

[www.uinsgd.ac.id] Nesya Anggiana terpilih


sebagai ketua HMJ Humas periode 2011-2012.
Nesya mengungguli Taufik dengan suara yang
cukup jauh pada pemilu Raya yang
diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa
Jurusan Hubungan masyarakat pada Senin (14/02)
di pelataran Gedung Kuliah Fakultas Dakwah.

Kepengurusan HIMMAS periode tahun 2009-


2010 telah berakhir, oleh karena itu mahasiswa
HIMMAS mengadakan pemilu raya untuk memilih kembali presiden mahasiswa (PRESMA)
humas periode 2010-2011.

Dengan membentuk kepanitian yang terhimpun dalam Komite Pemilu Raya Mahasiswa (KPRM)
yang diketuai oleh Chandra Saipul Bachri. KPRM membuka pendaftaran untuk Calon PRESMA
dari tanggal 7-11 Februari. Dari sekian banyak mahasiswa humas semester 6-8 ada dua calon
dari semester 6 kelas B saudara Taufik Rahman dan saudari Nesya Anggiyana.

Debat kandidat dilaksanakan pada hari sabtu (12/02) di gedung student center UIN Sunan
Gunung Djati Bandung prosesnya umum dan terbuka untuk mahasiswa humas. Kampanye dari
masing-masing kandidat melalui facebook, twitter serta pamflet. Selain itu KPRM membentuk
grup terbuka di facebook yaitu KPRM Public Relations media ini sebagai media untuk
komunikasi politik dimana panitia KPRM memberikan informasi kepada warga HIMMAS, serta
dapat dijadikan media kampanye para kandidat oleh tim sukses masing-masing. Dan respons
warga HIMMAS begitu antusias dalam mendukung calon presiden mahasiswa . Selain itu media
yang digunakan adalah Suara HIMMAS UIN SGD Bandung sebagai media kampanye
kandidat .Pemilu dilaksanakan pada hari Senin(14/02) berlangsung secara bebas dan rahasia
tempat pelaksanaan di belakang gedung z dihadiri oleh 109 pemilih termasuk Presma
sebelumnya Idah Hamidah serta pengurus tahun lalu.

Pemilihan dilaksanakan dari pukul 09.00-14.00 WIB.Pemilu berjalan dengan lancar dan rapih
mulai jumlah kertas suara yang cukup serta tempat yang mendukung. Dari Hasil Perhitungan
suara Taufik Rahman 31 suara, dan Nesya Anggiyana 71 suara sisanya golput 7 suara. Maka
yang menjadi PRESMA HIMMAS 2010-2011 dimenangkan oleh Nesya Anggiyana semester 6.

Tim sukses diantaranya Bayu Decky, Hilmi dan Lukman. Visi dari Nesya” Menjadikan
HIMMAS lebih produktif, kreatif dan inovatif.Serta misinya” Menumbuhkan sense of
belonging (rasa memiliki) dan sense of responsibility ( rasa tanggung jawab) warga humas
terhadap HIMMAS” . Serta menjadikan bidang-bidang di HIMMAS menjadi wadah
untuk berkarya dan mengaktualisasikan diri.

Dan semua itu akan indah jika dikemas dengan Full of Colour, Full of Art, Full of Us. Penuh
warna, penuh seni, penuh dengan kita sebagai mahasiswa humas. Ini merupakan slogan yang
begitu unik. Penuh warna, karena humas begitu banyak perbedaan baik suku ,ras, latar belakang
budaya, tetapi disini tetap satu. Penuh seni ,karena humas sangat kaya akan seni, seni dalam
berkomunikasi, serta seluruh kegiatan humas yang penuh dengan seni seperti bakat-bakat yang
menarik (musik, tari, desain grafis dll), Full of Us (Penuh dengan kita) kita disini semua warga
HIMMAS mulai dari angkatan teratas sampai bawah tidak ada jarak semua warga HIMMAS
satu.

Selama ini HIMMAS dimata Nesya Anggiyana sebagai wadah mahasiswa humas untuk belajar
berorganisasi , berkarya, mempererat silaturahim setiap angkatan. Harapan Nesya adalah dapat
melaksanakan dan menjunjung tinggi pedoman organisasi kemahasiswaan. Mengajak warga
HIMMAS bukan hanya berorganisasi namun bersama-sama memiliki kecerdasan intelektual,
emosional dan spiritual yang baik. Serta semua visi dan misi dapat dijalankan dengan senang
hati, dinamis dan kreatif, sehingga HIMMAS selalu ada (exist) di dalam maupun diluar kampus.
Mantan bendahara umum HIMMAS tahun lalu ini, begitu mengenal serta begitu mencintai
HIMMAS semenjak tercatat sebagai mahasiswa humas tahun 2008 lalu.

Perjalanan karir di HIMMAS bermula dari sering terlibat aktif dan berkontribusi dalam kegiatan-
kegiatan HIMMAS, karena keloyalitasan selama ini maka pada tanggal 20 November 2009
dilantik sebagai wakil bedahara umum, dan tahun 2010 diangkat sebagai bendahara umum
HIMMAS. Meskipun Nesya Anggiyana adalah sosok wanita yang organisatoris namun dalam
hal akademik tetap seimbang, dengan IPK 3,59 ini merupakan prestasi yang cukup baik. Wanita
kelahiran Bogor,17 Juli 1990 ini dibesarkan dalam lingkungan seni maka tidak heran memiliki
bakat yang banyak (multy talent),diantaranya sebelas tahun mendalami tari tradisional dan
kontemporer,dua tahun di teater, satu tahun di Paduan Suara Mahasiswa (PSM) UIN Sunan
Gunung Djati Bandung.

Menurut Nesya “Pengalaman organisasi yang begitu singkat bukan parameter keberhasilan
jalannya organisasi namun yang paling penting adalah sejauh mana kita mencintai organisasi
itu ,seberapa kuat menjalani segala prosesnya dan sejauh mana solidaritas dan harmonisasi dapat
dibangun didalamnya”. Maka dari itu ada tiga prinsip yang ia pegang dalam HIMMAS.
Loyalitas, rasa memiliki, dan Pengabdian.*** [Nesya,Dudi]

Semuanya Untuk Ibadah

published on 18 Februari 2011 | Berita Berita Akademik

[www.uinsgd.ac.id] Tak seperti biasa mesjid Iqomah UIN SGD Bandung dibanjiri lautan
manusia. Muda-mudi, laki-laki perempuan, anak-anak, orang tua, ibu-ibu tumpah ruah mengikuti
tablig akbar bersama Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) yang diselenggarakan oleh Lembaga
Dakwah Mesjid (LDM) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Fisika Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN SGD Bandung, bada Jumat (18/02).

Kendati dalam khutbah Jumat Aa Gym teleh memberikan wasihat kepada majelis Jumat tentang
rezeki bukan hanya dicari tetapi dijemput, "Mari kita menjemput rezeki dan mencari berkah.
Untuk itu, yang kita takutkan bukan urusan rezekinya tapi keyakinan, kejujuran, istiqomah dan
salah menyikapi persoalan dunia" paparnya .

Oleh karena itu, hidup kita bukan hanya untuk mencari tahta, pangkat, jabatan, kedudukan tetapi
ibadah kepada Allah swt. Terlalu rendah bila kita hanya mengutamakan jabatan, tahta sebab
segalanya untuk ibadah, jelasnya.

Memang ada menuhankan popularitas, kekaguman, pujian. Padahal semuanya milik Allah swt.
Jika ini yang terjadi petanda musyrik. Karena cirinya ingin menuhankan selain Allah,
tambahnya.

Pasca jumatan, tabligh akbar pun digelar dengan mengurai apa yang telah dibahas dalam kutbah
jumat, "Mari kita jadikan isi kutbah jumat tadi itu sebagai bahan renungan. Apalagi dalam urusan
rekezi" katanya .
Mari kita mulai dengan satu hadits yang akan pertama dihisab kelak di akhirat; Pertama, Mati di
medan perang sebagai suhada. Kedua, Belajar agama dan mengamalkannya serta membaca al-
Quran sebagai Imam. Ketiga, Seorang dermawan yang rajin sedekah, ujarnya.

Untuk menjadikan kepribadian muslim yang tunduk terhadap Allah harus memiliki prinsip;
Pertama, Memiliki itikad. Kedua, Mencari ilmu taubat. Ketiga, Menjauhi maksiat. Keempat,
Meningkatkan amal. Kelima, Menebarkan manfaat, tegasnya .

Mengenai perguruan tinggi Islam yang tak begitu aktif menggalakan kebersihan dan kerapihan,
ia berpesan "Seharusnya kampus islam itu harus bersih, rapih karena diperintahkan ajaran Islam.
Oleh kerena itu, jika kita melihat sampah bercecer maka pungutilah dan masukan ke tempat
sampah. Begitu pun urusan WC yang bau pesing maka bersihkanlah karena semua urusan yang
kita lakukan ini untuk ibadah kepada Allah swt, bukan untuk mendapatkan pujian" katanya.***
[Ibn Ghifarie]

1800 Mahasiswa Akan Ikuti KKM di Garut Selatan

published on 22 Februari 2011 | Berita Berita Insidental

[www.uinsgd.ac.id] Sekitar 1800 mahasiswa UIN SGD Bandung akan mengikuti Kuliah
Kerjanyata Mahasiswa (KKM) 2011 di Garut Selatan mulai dari 10 Maret sampai 11 April 2011,
kata Asep saeful Mimbar stap Lembaga Pengamdian Masyarakat (LPM) UIN SGD Bandung saat
dihubungi Pusinfokomp di ruang kerjanya gedung Pascasarjana lantai II, Selasa (22/02).

Rencananya seluruh perserta KKM 2011 itu akan menempati 7 Kecamatan dan 50 Desa di Garut
Selatan. Untuk Kecataman Mekarmukti di Desa Cijayana, Karangwangi, Mekarmukti dan
Jagabaya; Kecamatan Caringin di Desa Caringin, Purbayani, Sukarame, Indralayang, Cimahi dan
Samudrajaya; Kecamatan Telegong di Desa Selaawi, Sukamulya, Sukalaksana, Mekermulya dan
Sukamaju; Kecamatan Cisewu di Desa Girimukti, cikarang, Nyalindung, Cisewu, Sukajaya,
Pamalayan dan Karangsewu; Kecamatan Bungbulang di Desa Bungbulang, Bojong, Cikukeu,
Mekarjaya, Manonjaya, Mekarbakti, Hanjuang, Gunamekar, Tegallega, Margalaksana,
Sinarjaya, Gunungjampang dan Hegarmanah; Kecamatan Pamulihan di Desa Linggarjati,
Garumukti, Pananjung, Pakenjeng dan Panawa; Kecamatan Pakenjeng di Desa Neglasari,
Tanjungjaya, Tanjungmulya, Wangunjaya, Sukamulya, Pasirlangu, Talagawangi, Jatiwangi,
Panyindangan, dan Tegalgede, katanya.

"Setiap satu Desa terdiri dari tiga kelompok dan satu kempok terdiri dari 10-15 orang,"
paparnya.*** [Ibn Ghifarie]

Seminar Internasional Epistemologi Ekonomi Islam


Upaya meningkatkan kualaitas pembelajaran Ekonomi Islam dan implementasi paradigma
Wahyu Memandu Ilmu pada kajian ilmu-ilmu keislaman, maka Konsorsium Bidang Ilmu (KBI)
dan Pusat Informasi dan Kajian Islam (PIKI) UIN SGD Bandung menyelenggarakan Seminar
Internasional bertajuk Epistemology of Economics and Integration of Knowledge bersama nara
sumber Prof.Dr. Mohamed Aslam Haneef dan Prof.Dr. Habib Chirzin di ruan Sidang Senat Al-
Jamiah, Sabtu (26/02).

Menurut Rektor UIN SGD Bandung, Prof. Dr. H. Nanat Fatah Natsir, M.Si menjelaskan
Penyelenggaraan Seminar ini sangat tepat karena UIN SGD Bandung sedang berusaha untuk
mengimplementasikan konsep pengambangan keilmuan paradigma Wahyu Memandu Ilmu, baik
dalam tataran filosofis, materi, metodologi, strategi, kurikulum, silabi, wawasan keilmuan dosen,
maupun penelitian dan penerbitan buku-buku yang menbahas keterkaitan antara wahyu dan ilmu,
"katanya.

Konsep paradigma Wahyu Memandu Ilmu, maksudnya pengembangan keilmuan di UIN SGD
Bandung memiliki karakteristik sebagai berikut; Pertama, Pengamangan ilmu tidak bertentangan
dengan wahyu atau dengankata lain ilmu dikembangkan sejalan dengan wahyu, baik dalam
ontologi, epistemologi maupun aksisologi. Kedua, Pengambangan ilmu bernafaskan wahyu, baik
ontologi, epistemologi maupun aksisologi. Ketiga, Tidak ada dikotomi antara ilmu dan wahyu,
tetapi yang ada hanyalah sebatas pengkategorian ilmu. Keempat, Wahyu merupakan sumber
ilmu, sehingga ayat Quraniyah memnadu ayat Ouniyah, "paparnya.

Ia berharap, "mudah-mudahan kerjasama yang selama ini sudah terjalin terus dilanjutkan,
terutama pengembangan wahyu memandu ilmu di bidang disiplin ilmu lainnya, misalnya sains
dan teknologi, yang lebih dijabarkan dalam proses pembelajaran yang meliputi aspek wawasan
keilmuan dosen, materi, metodologi, kurikulum dan silabi yang lebih rinci, sehingga
pengembangan wahyu memandu ilmu bukan hnaya berbeda dalam wacana filosofis, tetapi
masuk ke aspek lebih detil materi, metodologi dan silabi,"ujarnya.

Dengan terwujudnya proses pembelajaran wahyu memandu ilmu aka lahir pemikir-pemikir
muslim cemerlang dari kampus UIN SGD Bandung seperti yang pernah terjadi pada zaman
keemasan peradaban Islam masa lalu, tegasnya.

Hadir Prof.Dr. H. Ahmad Tafsir, MA, Guru Besar dan Ketua Konsorsium Bidang Ilmu; Prof.Dr.
H. Agus Salim Mansyur, M.Pd. Guru Besar dan Dekan Fakultas Adab & Humaniora; Dr. H.
Anton Athoillah, MM, Asisten Direktur I Pascasarjana; Dr. H. Atang Abdul Hakim, M.Ag.
Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum sebagai panelis. Seminar Internasional yang dipandu oleh
Dr. H. Ahmad Hasan Ridwan.

Untuk pengembangan kajian Islam kontemporer di UIN SGD Bandung bagi Agus Salim
Mansyur setidaknya berdiri pada tiga aksis. Pertama, upaya menggali dan menghidupkan
khazanah muslim klasik, agar kajian keislaman kontemporer dapat terlacak esensi dan
perenialitasnya hingga ke masa klasik. Kedua, kritisisme dan adaptasi terhadap perkembangan
pemikiran dan realitas modern yang banyak dimotori oleh peradaban Eropa dan Amerika, yang
sedikit banyak “berbeda” dengan peradaban muslim. Ketiga, upaya integrasi ilmu dan peradaban,
agar peradaban muslim dapat kembali sejajar bahkan terkemuka kembali di era informasi,
komunkikasi, dan digital, saat ini dan masa yang akan datang, katanya.

Senada dengan Rektor, A. Tafsir menguraikan basis filsafat untuk integrasi pengetahuan
quraniyah dan pengetahuan kauniyah sebab Sumber segala pengetahuan adalah Allah (mâ ‘ilma
lanâ illâ mâ ‘allamtanâ). Manusia disuruh Allah belajar (iqra, istiqra, belajar dalam bentuk
meneliti), ujarnya.

Allah menyediakan dua lokus untuk dipelajari; Pertama, Al-quran yang berisi pengetahuan
Allah. Kedua, Al-kaun, yang juga berisi pengetahuan Allah. Ia menuturkan, dari mempelajari al-
Quran muncullah pengetahuan (teori, dan konsep tentang); Natural sciences, Social sciences,
Humaniora. Sedangkan dari mempelajari al-Kaun muncullah pengetahuan (toeri, konsep
tentang); Natural sciences, Social sciences, Humaniora. Ia menegaskan, teori-teori pada
kelompok pengetahuan dari Quran itu tidak mungkin dan tidak boleh bertentangan dengan teori-
teori kelompok pengetahuan dari al-kaun, disebabkan; Pertama, Dua kelompok itu merupakan
pengetahuan Allah. Kedua, Tidak ada perlawanan dalam pengetahuan Allah Memang masalah
ekonomi muncul karena terdapat perbedaan antara sumber daya ekonomi yang tersedia dan
kebutuhan manusia.

Di mata Anton Athoillah menuturkan Pada titik pandang ekonomi konvensional, mereka muncul
karena ketersediaan sumber daya terbatas, sedangkan kebutuhan manusia tidak terbatas. Jadi,
masalah utama adalah kelangkaan, papranya.

Persoalan ini telah mendapat kritik dari ekonom muslim. Beberapa intelektual Muslim
menyatakan bahwa masalah ekonomi utama sebenarnya bukan kelangkaan, tapi satu distribusi.
sumber daya ekonomi yang disajikan di alam semesta ini adalah relatif melimpah dan tidak
terbatas. Padahal kebutuhan manusia terbatas. Solusinya, dengan menggunakan teori Islam,
manusia dituntut untuk mengendalikan keinginan mereka, karena jika mereka tidak dapat
mengontrolnya maka mereka akan menderita kerugian diri mereka. Karena tujuan manusia untuk
memenuhi kebutuhan barang dan jasa adalah untuk mencapai kesejahteraan, katanya.

Dalam ekonomi konvensional, kesejahteraan mendefinisikan dalam perspektif materialisme dan


hedonisme murni. Islam memiliki titik pandang yang sangat berbeda; Pertama, Holistik dan
keseimbangan kesejahteraan, yang benar-benar melampirkan kedua dimensi material dan
spiritual, dan juga yang individual dan sosial. Kedua, Kesejahteraan di dunia ini dan kehidupan
akhirat, karena manusia tidak hanya hidup di dunia ini, tetapi juga di akhirat satu. Nah konsep
yang dalam Islam adalah Falah, yaitu kebahagiaan di dunia dan kehidupan akhirat, juga hidup
yang hebat dan dihormati (thoyyibah hayyatan), paparnya.

Kehadiran Seminar Internasional ini Dr. A. Darun Setiadi tidak hanya sampai pada seminar saja.
Alam tetapi semangat mahasiswa yang mengambil studi ekonomi strata I, II, dan III harus
mendapatkan apresiatif, pesannya Untuk kerjasama S2, S3 dengan universitas Malayasia kita
akan melakukan studi bandung dan MOU (Memorandum of Understanding) sekitar bulan maret
dan mohon doanya dari semua kalangan, harapnya.*** [Ibn Ghifarie]

Upaya Meningkatkan Mutu Madrasah di Jabar


published on 2 Maret 2011 | Berita Berita Insidental

BANDUNG, (PRLM).- Rektor UIN SGD Nanat Fatah Natsir mengatakan, madrasah kesulitan
dalam mengembangkan diri, karena anggaran yang dialokasikan dari pemerintah untuk madrasah
masih sangat minim. Menurut Nanat, sampai saat ini tidak ada kewajiban dari pemerintah
kabupaten/kota untuk mengalokasikan anggaran madrasah.

Nanat menjelaskan, jika dibandingkan pada tahun ini, Kementerian Agama yang membawahi
madrasah mengalokasikan anggaran Rp 14,5 triliun untuk sekitar 40.000 madrasah se-Indonesia
yang sebagian besar swasta. Sementara itu, Kementerian Pendidikan Nasional mengalokasikan
Rp 44 triliun untuk sekolah yang sebagian besar negeri.

"Bagaimana mau meningkatkan kualitas, kalau anggarannya saja tidak seimbang. Padahal ada
potensi sumber daya manusia di madrasah, karena saat ini ada sekitar tujuh juta siswa madrasah
di Indonesia," ungkap Nanat pada diskusi "Membangun Sinergi untuk Meningkatkan Mutu
Madrasah di Jawa Barat", yang berlangsung di Aula Pikiran Rakyat, Jln. Soekarno-Hatta No.
147, Kota Bandung, Rabu (2/3).

Untuk itulah diperlukan sinergitas semua pihak untuk sama-sama meningkatkan mutu
pendidikan madrasah. Manajer Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) YPM Salman ITB
Syamril mengungkapkan, sinergitas ini terdiri dari pemerintah pusat dan daerah, perguruan
tinggi, media massa, tokoh masyarakat, lembaga dana seperti CSR perusahaan, serta organisasi
guru, LSM pendidikan, dan yayasan dakwah. (A-187/das)*** Sumber Pikiran Rakyat Online

Rektor Lepas 1850 Peserta KKM 2011

published on 10 Maret 2011 | Berita Berita Insidental

[www.uinsgd.ac.id] Sejak pagi, pukul 06.30, antrian mobil elf berjajar panjang di dari depan
Mesjid hingga gedung Rektorat. antrian tersebut merupakan pesanan kampus untuk
memberangkatkan 1850 mahasiswa yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa
(KKM) di daerah Garut Selatan.

Rektor sendiri yang melepas ke-1850 peserta Kuliah Kerjanyata Mahasiswa (KKM) tersebut di
Auditorium Utama UIN SGD Bandung, Kamis (10/03).

Penyelenggaraan KKM di Garut Selatan (Kecamatan Pakenjeng, Pemulihan, Bungbulang,


Mekermukti, Caringin, Cisewu, Talegong) merupakan program terpadu Tri Dharma Perguruan
Tinggi yang kegiatannya dititikberatkan pada kegiatan di masyarakat secara nyata.

Untuk itu dalam amanatnya, Rektor berpesan untuk pemberdayaan masyarakat yang nyata ini
harus dipergunakan dengan sebaik mungkin. Bukan hanya pada aspek pendidikan, tetapi
pemberdayaan ekonomi juga penting meningat lokasi KKM kurang tingkat ekonominya,
katanya.
Oleh karena itu, prinsip Kulil haq walau kana muron, katakanlah yang hak. Walapun pahit
rasanya harus kita pegang supaya fokus KKM terhadap cara belajar diri masyarakat bisa kita
ambil, karena di kampus kita hanya mendapatkan teori yang kadang berbeda pada saat kita di
lapangan, paparnya.

Ia berharap kepada seluruh peserta KKM bisa menjada alamamater dan selamat jalan kepada
peserta KKM, ujarnya Menurut Chatib Saefullah, Ketua Panitia Penyelenggara Kuliah
Kerjanyata Mahasiswa (PP KKM) menjelaskan KKM 2011 bertajuk Implementasi Ilmu
Membangun Karekter Bangsa ini dilaksanakan dari tanggal 10 Maret-11 April 2011 di 7
Kecamatan Pakenjeng, Pemulihan, Bungbulang, Mekermukti, Caringin, Cisewu, Talegong
Kabupaten Gerut Selatan dengan 150 kelompok, 50 dosen pembimbing dan 1850 peserta KKM,
tuturnya.

Ia menghimbau kepada peserta KMM yang lokasinya di Cisewu supaya memakai rute jalan
Garut-Bungbulang, bukan ke Pangalengan karena kondosinya hujan dan hawatir terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan, pesannya.

Di luar aula tampak mahasiswa mengangkut segala barang bawaan berupa peralatan masak
seperti tabung gas, ember, serta tas ransel besar. [Ibn Ghifarie, dudi]

Rektor, lepas 623 Wisudawan

published on 12 Maret 2011 | Berita Berita Universitas

[www.uinsgd.ac.id] Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Prof.Dr. H. Nanat
Fatah Natsir, melepas 623 wisudawan/ wisudawati. Pelepasan wisudawan dilakukan di aula
utama UIN Bandung pada Sabtu (12/03).

Sejak Jumat mahasiswa telah melakukan geladi resik, dan sejak pukul 6 pagi hari (Sabtu, 12/03)
sekitaran kampus telah dipadati oleh kendaraan calon wisudawan/ ti yang datang dari luar kota
serta para pedagang yang menjajakan berbagai keperluan pengunjung wisuda.

Rektor, dalam sambutannya mengatakan bahwa Tridarma Perguruan Tinggi harus tercermin dari
3 jenjang pendidikan di UIN, yaitu S-1 harus merealisasikan pendidikan, S-2 merealisasikan
pengabdian, dan S-3 harus merealisasikan penelitian." Jika salah satunya kosong maka perguruan
tinggi tidak memiliki nilai apa-apa. Ujar Rektor.

Rektor memberikan bocoran, bagaimana agar lulusan UIN bisa hidup di tengah-tengah
masyarakat di jaman globalisasi saat itu, yaitu bahwa para lulusan harus mampu menganalisa
kekurangan-kekurangan yang ada di dalam dirinya," karena bagaimanapun era globalisasi
memberikan peluang-peluang kepada saudara" cetusnya.

"Saudara tiddak perlu pesimis dalam menghadapi masa depan karena potensi daerah tempat
saudara tinggal memerlukan SDM-SDM seperti saudara yang mampu mengembangkannya. Oleh
karena itu saudara harus mampu memberdayakan masyarakat daerah," lanjutnya.
Berkaitan dengan adanya konflik agama yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, Rektor
meminta kepada lulusan agar mampu mendekati mereka bukan malah menjauhi mereka.

Pesan terakhirnya Rektor meminta kepada wisudawan agar bisa menjaga almamater dan bangga
terhadap almamaternya tersebut.

Dari 623 wisudawan terdiri dari 28 orang lulusan fakultas Ushuluddin, 290 orang lulusan
fakultas Tarbiyah, 146 lulusan fakultas Syariah, 36 orang lulusan fakultas Dakwah, 17 orang
lulusan fakultas Psikologi, 53 orang fakultas Sains dan Teknologi, 15 orang lulusan S-2 dan 4
orang lulusan S-3.

Sementara itu 5 IPK tertinggi diraih oleh; Yanto Nugraha, S.PD Pendidikan Bahasa Inggris
(3,87), Ayuni Adawiyah, S.Si Biologi (3,87), Roni Rodiana, S.Kom.I Manajemen Dakwah
(3,84), Ali Sobri, S.Sy Muamalah (3,74) dan Yanti Siti Hajaroh, S.Hum Bahasa dan Sastra Arab
(3,72).*** [dudi, ibn ghifarie]

Jurusan Fisika, Tinjau Ulang Kurikulum ‘Wahyu Memandu Ilmu”

published on 15 Maret 2011 | Berita Berita Akademik

[www.uinsgd.ac.id] Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Bandung meninjau ulang
kurikulumnya. Hal ini diketahui dari workshop yang diselenggarakan pihak jurusan Fisika di
Aula Rektorat, pada Selasa (15/03) pagi ini.

Workshop Peninjauan Kurikulum Fisika ini menghadirkan Guru Besar Pendidikan Agama Islam
UIN, Prof.Dr. Ahmad Tafsir, MA., dan Guru Besar bidang fisika ITB, Prof. Dr. Eng Khairurrijal.

Menurut pandangan Tafsir mengatakan, “Ada beberapa point yang harus menjadi perhatian
dalam peninjauan kurikulum fisika di UIN Bandung yang berbasis wahyu memandu ilmu;
Pertama. Bahwa secara teoritik hampir semua ilmu tidak ada yang bertentangan, hanya saja
dicari mana yang teori-teori yang tidak sejalan dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits, karena pada
dasarnya hukum fisika itu adalah hukum universal, hukum Tuhan sehingga tidak mungkin
bertentangan. Jika ada hukum fisika yang bertentangan dengan prinsip Al-Qu’an maka harus
dicari dimana letak kesalahannya.” Jelasnya.

“Kedua satuan pendukung harus sesuai dengan teori. Cari ayat atau hadits pendukung teori
tersebut karena semua hukum fisika tidak ada yang bertentangan. Tugas mahasiswa atau dosen
UIN adalah untuk mencara pendukung sehingga berefek pada penguatan iman.” Lanjutnya.

Menurut Guru Besar Pendidikan Islam tersebut, sebagai point ketiga bahwa kurikulum yang
berbasis wahyu memandu ilmu tidak boleh berlawanan pada tingkat pembelajaran. “Contohnya
saja jika ada pelajaran renang, maka seorang murid perempuan tidak boleh diajarkan oleh guru
laki-laki begitupun tempatnya harus terpisah antara laki-laki dengan perempuan, karena hal ini
tidak diperbolehkan dalam ajaran Islam.”Cetusnya.
“Point keempat bahwa harus ada rekayasa integrasi antara ilmu Islam pada bahan pelajaran,
misalnya berbicara tentang fisika harus diupayakan kaitannya dengan ilmu keislaman, atau
bahasa inggris muatannya harus berdasarkan ilmu keislaman.” Pungkasnya.

Sementara itu menurut Khairurrijal, “SKS yang disediakan cenderung berlebih begitupun
distribusinya terlalu berat pada mata kuliah Kompetensi Dasar, baiknya mata kuliah dasar
tersebut disajikan pada semester 3-6 bukan pada semester 1-2,” ujarnya.

“Adapun isu utama yang harus dikembangkan oleh jurusan fisika UIN adalah menghubungkan
Mata Kuliah Kompetensi utama dan hukum fisika hingga akhirnya melahirkan penemuan-
penemuan baru dalam bidang fisika, misalnya menemukan hukum fisika yang bertentangan
dengan prinsip hukum Allah.” Ujar Rizal. ***[dudi]

Sahabat Nabi, Siapa, Dimana dan Bagaimana?

published on 16 Maret 2011 | Berita Berita Akademik

[www.uinsgd.ac.id] "Dilatarbelakangi oleh diskusi sejarah tentang problem yang dihadapi oleh
para mahasiswa tentang tema penelitiannya yang terlalu lokal, para dosen menganggap bahwa
problem tersebut dikarenakan minimnya sumber-sumber sejarah. Buku ini sebagai hasil
penelitian desertasi ternyata mendapat apresiasi yang sangat berharga dari kalangan ilmuwan
Barat dan Indonesia, kehadiran buku ini seolah menjawab akan kesulitan referensi tersebut.”

Demikian dikatakan oleh Setia Gumelar, Ketua Jurusan Sejarah Peradaban Islam saat
memberikan sambutan dalam acara Bedah Buku ‘Sahabat Nabi, Siapa, Kemana dan Bagaimana’
karya Fuad Jabali di Aula Rektorat, pagi ini, Rabu (16/ 03).

Ia berharap bahwa kehadiran buku tersebut menjadi awal untuk melahirkan penelitian baru untuk
para mahasiswa Sejarah.

Buku yang diangkat dari hasil penelitian desertasinya tersebut, terbit tahun 2003 di Kanada,
adapun penelitiannya dilakukan selama kurun waktu 1995-1997.

Jabali pada awalnya ingin meneliti tentang Islam Madinah dan tradisi lokal yang menghasilkan
berbagai aliran dalam Islam; ada Islam Rasional, yang tidak Rasional, dan lain sebagainya.
Selama 2 tahun ia telah melahap habis 50 buku biografi sejarah. Dalam pandangannya, banyak
hal-hal yang tidak diketahui oleh kita tentang sahabat nabi, padahal kita mengaku-ngaku sebagai
pengikutnya.

“Ada hubungan yang sangat dinamis antara Nabi dan para sahabatnya,” Ujar Jabali.

Buku yang dipenuhi oleh hampir setengahnya keseluruhan tebal buku tersebut, menggunakan
referensi ahli hadits, salah satu alasan yang dikemukakan oleh Jabali karena seringkali ahli
sejarah dibenci oleh ahli hadits.
“Oleh karena itu buku ini menggunakan sumber hadits agar tidak dibenci oleh para ahlulhadits,
ahli hadits benci terhadap sejarawan karena sejarawah seringkali membangkit-bangkitkan
konflik masa lalu. Maka bagaimana menulis sejarah dengan menggunakan ahlihadits”ujarnya
sembari bergurau.

“Dibenak ahlul hadits ada kesadaran-kesadaran tentang kekurangan para sahabat, namun hal ini
ditutupi oleh ahli hadits oleh karena itu definisi yang muncul untuk para sahabat pun menemukan
definisi baru. Sekarang yang muncul tentang definisi sahabat adalah siapa saja yang melihat dan
pernah bertemu dengan nabi hingga wafatnya dalam keadaan Islam, ialah yang disebut sebagai
sahabat. Di kitab klasik definisi tersebut tidak ada.” lanjutnya.

“Sementara pengertian sahabat versi klasik, seperti menurut kalangan Mu’tazillah, bahwa
sahabat nabi itu adalah mereka yang bersentuhan langsung dengan nabi, bukan hanya melihat
atau bertemu saja.” Ujarnya.

“Jika saya baru bertemu dengan anda, apakah lantas anda menjadi sahabat saya? Tentu saja
tidak, karena yang namanya sahabat itu bersentuhan, touchable. Jika ada seorang yang dikatakan
sahabat bertemu dengan Rosul hanya dalam waktu 2 jam lantas ia kembali lagi ke kampung
halaman, padahal ia mungkin hanya menerima 2 hadits dan 2 ayat Al-Qur’an, tetapi di kampung
halamannya ia menjadi tokoh agama, dan melaluinya agama itu mendapat tempat di hati
masyarakat, apa yang terjadi dengan agama”.

Dalam pandangannya, Sahabat telah mereduksi agama seperti sekarang. “Dulu tidak yang
namanya akidah, yang ada hanyalah syahadat, tapi kemudian setelah adanya konflik muncullah
istilah akidah, akidah diciptakan bukan untuk memasukan orang tapi justeru untuk mengeluarkan
orang.

Hal senada dikatakan oleh Cendekiawan Muslim, Jalaluddin Rakhmat, yang menjadi
pembanding dalam bedah buku tersebut bahwa para sahabat sebetulnya telah melakukan reduksi
terhadap agama, bahkan di tangan para sahabat agama itu berubah bentuknya.

“Jika kita menelusuri banyak kitab, mungkin hanya 20 persen saja yang berasal dari sunnah
Rosulullah, selebihnya adalah sunnah Sabahat,” Ujar Kang Jalal.

Di akhir ulasannya, Kang Jalal mengutif salah satu pernyataan Aisyah r.a. ketika beliau akan
meninggal bahwa ia telah memberikan kontribusi untuk membangun agama, membuat hal-hal
baru dalam agama sepeninggal Rosulullah Solallohu Alaihi Wasallam.***[dudi]

Anda mungkin juga menyukai