TESIS
Oleh:
Ghali Nur Pambudi
NPM. 7219600039
Dosen Pembimbing:
1. Dr. Nuridin, S.H., M.H.
2. Dr. Soesi Idayanti, S.H., M.H.
i
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP USAHA
MIKRO KECIL MENENGAH YANG
TERDAMPAK PANDEMI COVID-19
Mengetahui,
Ketua Program Studi Magister Hukum
ii
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP USAHA
MIKRO KECIL MENENGAH YANG
TERDAMPAK PANDEMI COVID-19
Mengetahui,
Ketua Program Studi Magister Hukum
iii
Dengan ini saya, Ghali Nur Pambudi menyatakan bahwa Karya
Ilmiah/Tesis ini adalah asli hasil karya saya sendiri dan karya ilmiah ini belum
pernah diajukan sebagai pemenuhan persyaratan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan Strata Satu (S1) maupun Magister (S2) dari Universitas Pancasakti
maupun Perguruan Tinggi lain.
Semua informasi yang dimuat dalam Karya Ilmiah ini yang berasal dari
penulis lain baik yang dipublikasikan atau tidak, telah diberikan penghargaan
dengan mengutip nama sumber penulis secara benar dan semua isi dari Karya
Ilmiah/Tesis ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya sebagai penulis.
Abstrak
iv
Pandemi covid-19 telah merubah peta perekonomian dunia. Usaha mikro
kecil menengah merupakan salah satu sektor industri yang berdampak sangat
parah akibat pandemi covid-19. Perlindungan hukum juga menjadi penentu
pulih dan berkembangnya iklim usaha mikro kecil menengah.
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kebijakan pemerintah terhadap
usaha mikro kecil menengah yang terdampak pandemi covid-19 dan mengkaji
bentuk perlindungan hukum terhadap usaha mikro kecil menengah yang
terdampak pandemi covid-19. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan normatif empiris. Teknik pengumpulan data penelitian ini
dilakukan melalui penelusuran kepustakaan secara konvensional dan online.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
karena data disajikan dalam secara naratif-deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pemerintah sejak 2020 mengeluarkan
berbagai kebijakan dalam mendukung pemulihan sektor usaha mikro kecil
menengah antara lain pemberlakuan protokol kesehatan ketat dalam
menjalankan aktifitas ekonomi, kebijakan struktural, bantuan kepada para
pelaku usaha mikro kecil menengah, pengenalan teknologi digital dan pelatihan
bagi para pelaku dan pekerja usaha mikro kecil menengah, pengadaan program
pemulihan ekonomi nasional, program gerakan nasional bangga buatan
Indonesia, program percepatan vaksinasi, restrukturisasi kredit, dan
pembentukan holding BUMN ultra mikro. Bentuk perlindungan hukum
pemerintah bagi perkembangan sektor usaha mikro kecil menengah di Indonesia
terdapat pada Pasal 7 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Terkait dengan situasi pandemi
covid-19 dibutuhkan perlindungan hukum bagi pelaku usaha mikro kecil
menengah baik dari segi kemudahan periinan, perlindungan kekayaan hak
intelektual, dan juga perlindungan hukum platform digital. Ketiga hal tersebut
menjadi kunci bagi keberhasilan pelaku usaha mikro kecil menengah untuk
bertahan dan untuk terus berkembang pada masa pandemi covid-19 ini.
Abstract
v
The covid-19 pandemic has changed the map of the world economy.
Micro, small and medium enterprises are one of the industrial sectors that have
had a very severe impact due to the covid-19 pandemic. Legal protection is also
a determinant of the recovery and development of the micro, small and medium
business climate.
The purpose of this study is to examine government policies towards
micro, small and medium enterprises affected by the covid-19 pandemic and to
examine forms of legal protection for micro, small and medium enterprises
affected by the covid-19 pandemic. The approach used in this study is an
empirical normative approach. This research data collection technique was
carried out through conventional and online literature searches. The data
analysis technique used in this research is qualitative because the data is
presented in a descriptive-narrative way.
The results of the study show that since 2020 the government has issued
various policies to support the recovery of the micro, small and medium
business sector, including the implementation of strict health protocols in
carrying out economic activities, structural policies, assistance to micro, small
and medium enterprises, introduction of digital technology and training for
perpetrators and micro, small and medium enterprises workers, the provision of
a national economic recovery program, the proud national movement program
made in Indonesia, an accelerated vaccination program, credit restructuring,
and the formation of an ultra-micro BUMN holding. The form of government
legal protection for the development of the micro, small and medium business
sector in Indonesia is contained in Article 7 of the Law of the Republic of
Indonesia Number 20 of 2008 concerning Micro, Small and Medium
Enterprises. Related to the covid-19 pandemic situation, legal protection for
micro, small and medium enterprises is needed, both in terms of ease of
licensing, protection of intellectual property rights, and also legal protection of
digital platforms. These three things are the key to the success of micro, small
and medium businesses to survive and to continue to develop during this covid-
19 pandemic.
vi
KATA PENGANTAR
penyusunan Tesis ini dapat diselesaikan. Dengan Tesis ini pula, penulis dapat
Tegal. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Rasulullah SAW., yang
Penyusunan Tesis ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan berbagai
sampaikan kepada:
Pancasakti Tegal).
3. Dr. Sanusi, S.H., M.H. (Ketua Program Studi Magister Hukum Universitas
Pancasakti Tegal).
5. Dr. Nuridin, S.H., M.H. (Dosen pembimbing I) dan Dr. Soesi Idayanti, S.H.,
vii
Allah SWT. sebagai amal shalih.
7. Kedua orang tua saya Ayahanda Setia Budie TH dan (almh) Ibunda Nur
dalam menempuh studi, dan semua pihak yang memberikan motivasi dalam
balasan yang lebih dari yang mereka berikan kepada penulis. Akhirnya hanya
kepada Allah SWT. penulis berharap semoga Tesis ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN.......................................................................... iv
ABSTRAK........................................................................................................ v
ABSTRACT..................................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian......................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian....................................................................... 8
E. Originalitas Penelitian................................................................. 9
F. Kerangka Konseptual.................................................................. 12
G. Kerangka Teoritis........................................................................ 18
H. Metode Penelitian........................................................................ 22
I. Sistematika Penulisan.................................................................. 28
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 30
ix
A. Pengertian dan Karakteristik Usaha Mikro Kecil Menengah...... 30
B. Pandemi Covid-19....................................................................... 36
C. Perlindungan Hukum................................................................... 39
D. Kepastian Hukum........................................................................ 47
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................... 54
A. Simpulan...................................................................................... 95
B. Saran............................................................................................ 96
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 97
x
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xi
Alamat : Potrowangsan RT 003/RW 020, Sidoarum, Kec.
Godean, Kab. Sleman, DI Yogyakarta
Instansi : -
Lulus/Gelar
No Nama Sekolah Tahun
Yang Dicapai
.
1. SD Negeri 1 Sanggau 2008 Lulus
2. SMP Negeri 1 Sanggau 2011 Lulus
3. SMA Negeri 2 Slawi 2014 Lulus
4. Fakultas Hukum Universitas 2019 Lulus
Muhammadiyah Yogyakarta
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(covid-19) atau dikenal sebagai virus corona. Penyebaran penyakit ini sangat
cepat dan mudah sekali ditularkan dari satu orang ke orang lain. Covid-19
covid-19 ini.
berskala besar. Bukan hanya Jakarta tetapi kota-kota besar juga diberlakukan.
luar rumah, menggantinya dengan sistem kerja dan belajar secara daring dari
kesehatan yang terjadi telah memberikan dampak buruk bagi dunia usaha.
Sejak setahun terakhir sudah banyak pelaku usaha yang terpaksa mengambil
1
2
kebijakan operasional, hingga produk yang dijual atau bahkan sampai gulung
tikar. Bukan hanya di sektor usaha kecil tetapi di perusahaan besar juga.
keadaan yang memaksa. Keadaan memaksa atau disebut dengan force majeure
adalah termasuk kondisi yang tidak dapat diprediksi sebelumnya. Hal ini tidak
diakibatkan karena keadaan alam atau keadaan yang bersifat darurat. Namun
alasan force majeure tersebut tidak bisa dijadikan sebagai alasan bagi pelaku
1
I Putu Yudhi Setiawan, “Perlindungan Hukum Terhadap Hak Pekerja Akibat Pemutusan
Hubungan Kerja Karena Dampak Covid-19 Sebagai Keadaan Memaksa”, Jurnal Kertha Semaya,
Vol. 9 No. 7 Tahun 2021, hlm. 1174-1186.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthasemaya/article/download/64256/39521/.
3
manufaktur, serta usaha mikro kecil menengah.2 Usaha mikro kecil menengah
penjualan atau bahkan penutupan usaha sementara. Hal ini disebabkan oleh
pandemi ini terjadi. Keadaan ini menyebabkan para pengelola usaha termasuk
usaha mikro kecil menengah harus melakukan strategi yang akurat untuk
hubungan kerja pada industri besar dan menengah. Usaha mikro kecil
Indonesia di masa krisis saat itu. Usaha mikro kecil menengah adalah
kelompok usaha yang memiliki jumlah besar jika dilihat dari perspektif
perkembangannya.3
berbagai bidang bisnis. Adanya sektor usaha mikro kecil menengah ini
2
Melani Darman, “Aspek Perlindungan Hukum Terhadap UMKM dan Tantangan
Pengembangan Usaha Dalam Pemanfaatan Tekhnologi Informasi Pada Masa Pandemi Covid-19”,
Lex Jurnalica, Vol. 18 No. 2, Agustus 2021. https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Journal-
22473-11_2039.pdf.
3
Suryani Evi, “Analisis Dampak Covid-19 Terhadap UMKM”, Jurnal Inovasi Penelitian,
Vol. 1, No. 8 (2020). https://stp-mataram.e-journal.id/JIP/article/view/272.
4
yang menempati angka penyerapan tenaga kerja yang cukup besar dan apabila
dilihat dari jumlah pelaku usahanya, maka usaha mikro kecil menengah adalah
sektor usaha yang dengan jumlah pelaku usaha yang paling banyak. Sangat
wajar usaha mikro kecil menengah merupakan salah satu penggerak utama
perekonomian di Indonesia.
dengan komposisi usaha mikro kecil menengah sangat dominan yaitu 64,13
juta (99,92%) dari keseluruhan sektor usaha.4 Kelompok ini pula yang
merasakan imbas negatif dari pandemi covid-19. Jika sektor ini terganggu
Persoalan yang hari ini sedang dihadapi oleh pelaku usaha mikro kecil
geliat usaha, namun lebih jauh dari itu bahwa pandemi ini telah membuat 30 %
dari usaha mikro kecil menengah gulung tikar.5 Persoalan permodalan dan
4
Rais Agil Bahtiar, “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah Serta Solusinya”, Info Singkat, Vol. XIII, No. 10 II Puslit Mei 2021.
http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-XIII-10-II-P3DI-Mei-2021-
1982.pdf.
5
Siti Nuzul Laila Nalini, “Dampak Covid-19 Terhadap Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah”, Jesya, Vol. 4, No. 1 (2021), hlm. 664.
https://stiealwashliyahsibolga.ac.id/jurnal/index.php/jesya/article/download/278/184/.
5
menengah telah memberikan terobosan bagi pelaku usaha agar tetap mampu
oleh pemerintah karena ada beberapa alasan kuat mengapa usaha mikro kecil
masih sangat rendah. Dari dana sejumlah Rp. 123,46 triliun yang dialokasikan
oleh pemerintah untuk pemulihan usaha mikro kecil menengah, tidak sampai
Banyak orang memulai usaha baru atau memasuki dunia usaha mikro
kecil menengah demi keberlangsungan hidup. Namun itu semua tidak mudah,
karena pandemi ini yang membuat banyak orang juga membuat usaha atau
tinggi, tetapi persaingan yang justru meningkat lebih tinggi lagi pasti
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan
pelaku usaha nasional atau usaha mikro kecil menengah tidak tercapai. 7
Terdapat dua hal yang menjadi permasalahan usaha mikro kecil menengah
serta adanya kelemahan atau kekurangan usaha mikro kecil menengah ketika
regulasi tersebut dapat memberikan ruang untuk pelaku usaha mikro kecil
Sektor usaha mikro kecil menengah sangat perlu perhatian khusus dalam
konsumsi atau setengah jadi. Apalagi di tengah sentimen positif bahwa kondisi
perekonomian tahun ini akan membaik membuat sektor usaha mikro kecil
8
Mukti Fajar, UMKM Di Indonesia Prespektif Hukum Ekonomi, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2016, hlm. 120.
8
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
covid-19.
2. Manfaat Praktis
E. Originalitas Penelitian
Originalitas penelitian adalah kriteria utama dan kata kunci dari hasil
akademik. Muatannya berisi sampai di mana masalah atau isu hukum tersebut
telah diteliti atau dikaji serta apa bedanya dengan penelitian yang akan
menghindari pengulangan kajian dengan sebuah tema dengan fokus studi yang
Judul Tesis:
Nama Peneliti,
No. Tahun dan Judul Hasil Penelitiannya Originalitas Penelitian
Penelitian
1. Reni Ratna Penelitian ini bertujuan Peneliti akan fokus
Undang-Undang No. 11
perlindungan hukum
pemerintah terhadap
menengah khususnya
sektor perkebunan di
Usaha Mikro, Kecil untuk asing yang dapat kecil menengah yang
menengah.
pemberdayaan
ekonomi kerakyatan.
F. Kerangka Konseptual
konsep satu terhadap konsep yang lainya dari masalah yang ingin diteliti.
panjang lebar tentang suatu topik yang akan dibahas. Kerangka ini didapatkan
dari konsep ilmu atau teori yang dipakai sebagai landasan penelitian yang
didapatkan pada tinjauan pustaka atau kalau dapat dikatakan oleh peneliti
1. Perlindungan Hukum
Bahasa Indonesia perlindungan berasal dari kata lindung yang memiliki arti
peraturan yang tertulis dan tidak tertulis yang bersifat memaksa untuk
berorientasi pada keadilan dan daya guna, demi damai dalam masyarakat.9
Dalam kajian hukum yang dibuat oleh Kementerian Hukum dan Hak
represif, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Dengan kata lain
9
Syamsul Arifin, Pengantar Hukum Indonesia, Medan: Medan Area University Press,
2012, hlm. 5-6.
14
harus melihat tahapan yaitu perlindungan hukum lahir dari suatu ketentuan
hukum dan segala peraturan hukum yang diberikan oleh masyarakat yang
masyarakat.
hak dari orang yang bersangkutan. Ini berarti bahwa perlindungan hukum
yang diberikan kepada pelaku usaha juga merupakan hak dari pelaku usaha
situasi iklim persaingan usaha yang sehat dan kompetitif itu akan terjadi
alokasi sumber daya secara efisien, karena itu pelaku usaha akan
10
Johanes E. Paendong, “Perlindungan Hukum Bagi Pelaku Usaha Kecil Dalam Persaingan
Usaha Di Indonesia Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat”, Lex Privatum, Vol. V No. 4 Juni 2017.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexprivatum/article/view/16096/15602.
15
hidup usaha mikro kecil menengah ikut dipengaruhi oleh kedua faktor
internal seperti motif ekonomi dan eksternal yaitu lingkungan dan habitat
ekonomi yang menjadi tempat hidup seseorang atau suatu komunitas dalam
Usaha mikro kecil menengah adalah unit usaha produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha di semua
kecil, usaha menengah, usaha besar umumnya didasarkan pada nilai aset
awal (tidak termasuk tanah dan bangunan), omset rata-rata per tahun, atau
berdasarkan tiga alat ukur ini berbeda menurut negara. Oleh karena itu
Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan badan
usaha perorangan yang memenuhi usaha mikro sebagaimana diatur
dalam undang-undang tersebut. Usaha kecil adalah usaha ekonomi
produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha mikro atau usaha besar yang
11
Wika Undari dan Anggia Sari Lubis, “Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)
Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”, Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial
Humaniora, Vol. 6 No. 1 Mei 2021.
https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/JP2SH/article/view/702/522.
12
Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia: Isu-Isu Penting,
Jakarta: LP3ES, hlm. 11.
16
maju usaha mikro kecil menengah sangat penting, tidak hanya karena
mengalami peningkatan.14
3. Pandemi Covid-19
Akhir tahun 2019 sampai dengan awal tahun 2020 masyarakat
yang dikenal dengan virus corona. Penyakit karena infeksi virus ini disebut
paru-paru yang berat, hingga kematian. Virus ini bisa menyerang siapa saja,
13
Ibid, hlm. 12
14
Sugeng Lubar Prastowo, “Analisis Kompetensi Pelaku Usaha, Peran dan Kebijakan
Pemerintah Terhadap Kinerja UKM Di Kota Tangerang Dengan Kreativitas Strategi Pemasaran
Sebagai Variabel Intervening”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 25, No. 2, Januari 2020.
http://ejournal.unis.ac.id/index.php/JEB/article/view/435.
17
seperti golongan usia lanjut, orang dewasa, anak-anak, bayi, termasuk ibu
atau yang biasa disebut dengan covid-19 yang menjadi pandemi karena
virus ini telah menyebar ke berbagai negara bahkan sudah mendunia. WHO
berpotensi menjadikan jatuh dan sakit. Pandemi sendiri adalah wabah yang
kehidupan baru yang diadaptasi oleh hampir semua negara dunia dan
masyarakat.
G. Kerangka Teoritis
abstraksi dari hasil pemikiran atau kerangka dan acuan yang pada dasarnya
15
Diah Handayani, “Penyakit Virus Corona 2019”, Jurnal Respirologi Indonesia, Vol. 40,
No. 2, April, 2020. https://jurnalrespirologi.org/index.php/jri/article/download/101/110.
18
adanya hubungan timbal balik yang erat antara teori dengan kegiatan
masalah yang akan dikaji.16 Teori hukum dapat digunakan untuk menganalisis
dan menerangkan pengertian hukum dan konsep yuridis yang relevan untuk
Masyarakat yang difokuskan pada teori ini yaitu masyarakat yang berada
pada posisi lemah, baik secara ekonomis maupun lemah dari aspek yuridis.
manusia yang dirugikan orang lain dan perlindungan itu diberikan kepada
16
Darsono Prawironegoro, Filsafat Ilmu Kajian tentang Pengetahuan yang Disusun Secara
Sistematis dan Sistemik Dalam Membangun Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Nusantara Consulting,
2010, hlm. 540.
17
Salim H.S., Perkembangan Teori Dalam Ilmu Hukum, Jakarta: Rajawali, 2010, hlm. 21.
18
Sadjipto Raharjo, Ilmu Hukum, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2000, hlm. 54.
19
hukum yang dilindungi serta objek perlindungan yang diberikan oleh hukum
kepada subjeknya.19
meliputi:
ekonomi rakyat yang lemah agar bisa maju, mandiri dan berdaya saing.
kecil menengah.
melainkan juga karena ada pengakuan terhadap itu. Hak tidak hanya
19
H. Salim dan Erlies Septiana, Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian Tesis dan
Disertasi, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013, hlm. 263.
20
Indonesia Tahun 1945. Untuk itu setiap produk yang dihasilkan oleh
bermasyarakat.
yang berhak menurut hukum dapat memperoleh haknya dan bahwa putusan
21
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Yogyakarta: Liberty, 2007,
hlm. 160.
22
Fernando M. Manulang, Hukum Dalam Kepastian, Bandung: Prakarsa, 2007, hlm. 95.
22
Sebagai pisau analisis yang akan digunakan dalam penelitian tesis ini adalah
H. Metode Penelitian
permasalahan yang timbul dari latar belakang masalah. Penulisan proposal tesis
penelitian ini.
atau aturan yang berlaku untuk suatu karya ilmiah. Oleh karena itu metode
kualitas dari hasil penelitian tersebut sangat ditentukan oleh ketetapan metode
penelitian yang digunakan. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini
yaitu:
1. Jenis Penelitian
pengumpulan data atau karya tulis ilmiah yang bertujuan dengan obyek
2. Pendekatan Penelitian
norma atau aturan dan pelaksanaan aturan hukum dalam perilaku nyata dan
merupakan bukti telah berperilaku yang sesuai atau tidak sesuai dengan
faktual (in action) pada suatu peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam
23
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan,
Jakarta: Prenadamedia Group, 2014, hlm. 199.
24
Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti, 2004, hlm. 52.
24
3. Spesifikasi Penelitian
sebagai ilmu yang bersifat preskriptif. Ilmu hukum sebagai ilmu preskriptif
konsep hukum dan norma-norma hukum. Sifat preskriptif itu yang dianggap
dipelajari dalam ilmu sosial lainnya yang objeknya sama yaitu hukum.
variabel atau obyek yang diteliti. Sumber data penelitian adalah tempat di
adalah sumber data sekunder, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh
peraturan perundang-undangan.27
25
Muhaimin, Metode Penelitian Hukum, Mataram: Mataram University Press, 2020,
hlm.115.
26
M. Syamsudin, Operasionalisasi Penelitian Hukum, Jakarta, PT RajaGrasindo Persada,
2007, hlm. 98.
27
H. Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2009, hlm. 106.
25
baik dalam bentuk tulisan dalam buku, jurnal ilmiah, maupun sumber
tesis ini:
28
Ibid., hlm. 141.
26
Nomor 245.
dan Menengah.
yang utama adalah buku teks karena buku teks berisi mengenai prinsip-
digunakan meliputi:
1) Buku-buku hukum.
kajian.
tertier yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Kamus Besar Bahasa
beda dan bertentangan satu sama lain. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian karena dalam penelitian ini data yang diperoleh akan diproses dan
nantinya akan menjadi hasil akhir dari penelitian. Metode analisis data
metode analisa data secara kualitatif, data disusun yaitu digolongkan dalam
I. Sistematika Penulisan
tesis ini dibagi menjadi 4 (empat) bab. Adapun maksud dari pembagian tesis
ini ke dalam bab-bab dan sub bab adalah agar untuk menjelaskan dan
Bab I Pendahuluan. Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang
sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka. Pada bab ini akan diuraikan mengenai tinjauan
29
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B, Bandung: Alfabeta, 2012,
hlm. 244.
30
Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji, Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat,
Jakarta: Rajawali Pers, 2001, hlm. 14.
29
Bab III Hasil Penelitian dan Pembahasan. Pada bab ini akan diuraikan
pandemi covid-19.
Bab IV Penutup. Pada bab ini akan diuraikan simpulan dari hasil
yang telah disampaikan sebelumnya. Dalam bab ini juga berisi saran-saran
berbeda tergantung pada negara dan aspek-aspek lainnya. Oleh karena itu,
diperoleh pengertian yang sesuai tentang usaha mikro kecil menengah, yaitu
Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro. Usaha kecil adalah
usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perseorangan atau
badan usaha bukan merupakan anak cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
usaha menengah atau besar yang memenuhi kriteria usaha kecil. Usaha
menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha kecil
atau Usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan.31
31
Eni Suharti, Undang-Undang Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM, Jakarta: Sinar
Grafika 2008, hlm. 3.
30
31
Usaha Kecil, termasuk usaha mikro adalah entitas usaha yang mempunyai
kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000, tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha dan memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp.
1.000.000.000. Sementara itu, Usaha Menengah merupakan entitas usaha
milik warga negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih besar
dari Rp. 200.000.000 s.d. Rp. 10.000.000 tidak termasuk tanah dan
bangunan.
Usaha kecil adalah usaha produktif milik warga negara Indonesia, yang
berbentuk badan usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan
hukum, atau badan usaha berbadan hukum seperti koperasi; bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang yang dimiliki, dikuasai atau
berafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah
atau besar. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000, tidak
termasuk tanah dan bangunan atau memiliki hasil penjualan paling banyak
Rp. 200.000.000 per tahun, sedangkan usaha menangah, merupakan usaha
yang memiliki kriteria aset tetapnya dengan besaran yang dibedakan antara
industry manufaktur (Rp. 200.000.000 s.d. 8 Rp. 500.000.000) dan non
manufaktur (Rp. 200.000.000 s.d. Rp. 600.000.000).
a. Menurut omset. Usaha kecil adalah usaha yang mempunyai aset tetap
1.000.000.000.
b. Menurut jumlah tenaga kerja. Usaha kecil adalah usaha yang mempunyai
mikro kecil menengah adalah usaha yang mempunyai modal awal yang
kecil atau nilai kekayaan (aset) yang kecil dan jumlah pekerja yang kecil
32
yang diberikan oleh pemerintah atau intitusi lain dengan tujuan tertentu
a. Perusahaan memiliki aset maksimal Rp. 600 juta di luar tanah dan
bangunan32.
Dalam tingkat dunia atau di negara lain, terdapat berbagai definisi yang
sebagai berikut:
2. Pendapatan.
3. Jumlah aset.
yang dapat membedakan antara usaha mikro kecil menengah dengan usaha
ini dengan usaha berskala besar adalah dari segi permodalannya dan sumber
yang relatif kecil dibandingkan dengan usaha berskala besar. Oleh karena itu
32
Tulus Tambunan, UMKM di Indonesia, Bogor: Ghalia Indonesia, 2009, hlm. 18.
33
usaha mikro kecil menengah lebih banyak bergerak di sektor informal karena
lima.
4. Fast Moving Enterprise, merupakan usaha mikro kecil menengah yang telah
usaha besar.
4. Bersifat padat karya atau menyerap tenaga kerja yang cukup banyak.
34
5. Peluang pasar cukup luas, sebagian besar produknya terserap di pasar lokal
diekspor.
6. Beberapa komoditi tertentu memiliki ciri khas terkait dengan karya seni
menguntungkan.
produktivitas dan daya saing adalah tujuan dan peran usaha mikro kecil
yaitu:
pemberdayaan masyarakat.
4. Pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta kontribusinya terhadap neraca
pembayaran.
dalam berbagai sektor kegiatan ekonomi. Usaha mikro kecil menengah selama
ini terbukti dapat diandalkan sebagai katup pengaman di masa krisis, melalui
Selain itu usaha mikro kecil menengah dapat dijadikan sebagai sumber
rendah.
masyarakat setempat. Pada sisi lain, usaha mikro kecil menengah mampu
menyerap tenaga kerja dalam skala yang besar mengingat jumlah penduduk
Indonesia yang besar sehingga hal ini dapat mengurangi tingkat pengangguran.
Usaha mikro kecil menengah merupakan suatu usaha yang potensial bagi
33
Wika Undari dan Anggia Sari Lubis, “Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)
Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”, Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial
Humaniora, Vol. 6. No. 1 Mei 2021.
https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/JP2SH/article/view/702/522.
36
akan lebih berkembang dengan baik dengan adanya dukungan dari pemerintah
internasional.
sangat diharapkan oleh suatu negara manapun karena perannya yang vital
menengah mampu menyerap jumlah angkatan kerja yang siap bekerja tetapi
masyarakat.
B. Pandemi Covid-19
adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit mulai dari
gejala ringan, sedang sampai berat. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan
34
Abdul Halim, “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi”, Growth: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan, Vol. 1, No. 2, 2020.
https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP/article/download/39/30.
35
Kadeni dan Ninik Srijan, “Peran Umkm (Usaha Mikro Kecil Menengah) Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Masyaraka”, Equilibrium, Vol. 8, No. 2, Juli 2020. http://e-
journal.unipma.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/7118/2791.
37
unta ke manusia. Di akhir tahun 2019 telah muncul jenis virus corona baru
penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan.
khusus. Orang tua dan orang-orang yang memiliki komorbit seperti penyakit
Virus covid-19 adalah virus baru yang terkait dengan keluarga virus yang
sama dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan beberapa jenis
virus flu biasa. Covid-19 adalah penyakit corona virus zoonosis ke tiga yang
Tanda dan gejala umum infeksi covid-19 antara lain demam, batuk kering
dan kelelahan. Gejala lain yaitu kehilangan indera perasa dan pembau,
konjungtivitis (mata merah), nyeri sendi dan otot, sakit kepala, sakit
tenggorokan, ruam kulit, mual dan muntah, Buang air besar lebih dari tiga kali
36
Nur Indah Fitriani, “Tinjauan Pustaka Covid-19: Virologi, Patogenesis, dan Manifestasi
Klinis”, Jurnal Medika Malahayati, Vol. 4, No. 3, Juli 2020.
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/medika/article/view/3174/pdf.
38
dengan konsistensi cair, menggigil dan pusing. Gejala penyakit covid-19 yang
berat yaitu sesak napas, kehilangan nafsu makan, kebingungan, nyeri dada,
suhu tinggi diatas atau sama dengan 38° C. Rata-rata diperlukan waktu 5-6 hari
WHO menetapkan covid-19 yang menjadi pandemi karena virus ini telah
pandemi sebagai suatu kondisi populasi pada dunia dan berpotensi menjadikan
jatuh dan sakit. Pandemi sendiri adalah wabah yang berjangkit secara
dan pemerintahan.
2020 berawal dari salah satu warga negara indonesia yang melakukan kontak
langsung dengan warga negara asing yang berasal dari Jepang. Seiring
meningkatnya jumlah kasus infeksi virus corona di tanah air, pemerintah pusat
sosial berskala besar saat ini sudah ditetapkan di berbagai daerah di Indonesia.
covid-19 pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dan mata uang
pada triwulan I tahun 2020, baik negara berkembang dan maju. Dengan risiko
pertumbuhan ekonomi global akan mengalami kontraksi. Hal ini terlihat pada
kontraksi yang tetap berlanjut di beberapa indikator dini seperti kinerja sektor
manufaktur dan jasa serta keyakinan konsumen dan bisnis. Berbagai negara
melakukan stimulus fiskal dan moneter guna mengurangi risiko resesi tersebut.
C. Perlindungan Hukum
Perlindungan hukum terdiri dari dua kata, yaitu perlindungan dan hukum.
tingkah laku yang berlaku dalam suatu kehidupan bersama, yang dapat
sebagai kumpulan peraturan atau kaidah yang bersifat umum dan normatif,
hukum bersifat umum karena berlaku bagi setiap orang dan bersifat normatif
karena menentukan apa yang seyogyanya dilakukan, apa yang tidak dapat
samping itu, hukum memiliki kekuatan memaksa yang diakui secara resmi di
37
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum, Yogyakarta: Liberty, 2005, hlm. 40.
38
Ibid, hlm. 4.
41
kepada yang dilindungi atas segala bahaya atau resiko yang mengancamnya.
dari delapan arti, yaitu hukum dalam arti penguasa, hukum dalam arti para
petugas, hukum dalam arti sikap tindakan, hukum dalam arti sistem kaidah,
hukum dalam arti jalinan nilai, hukum dalam arti tata hukum, hukum dalam arti
ilmu hukum, hukum dalam arti disiplin hukum. Beberapa arti hukum dari
ini dipahami oleh masyarakat umum yang tidak tahu tentang hukum. Tetapi
hukum juga meliputi hal-hal yang sebenarnya sudah hidup dalam pergaulan
masyarakat.40
kesamaan unsur-unsur, yaitu (1) unsur tindakan melindungi, (2) unsur pihak-
pihak yang melindungi dan (3) unsur cara-cara melindungi. Dengan demikian,
tiga jenis atau tiga macam konstruksi hukum yaitu, pertama, konstruksi hukum
dihadapi.
normatif dan bukan ilmu alam.41 Lebih lanjut Hans Kelsen menjelaskan bahwa
Indonesia dapat disamakan dengan istilah proteksi, yang artinya adalah proses
membahayakan atau lebih bersifat negatif, sesuatu itu bisa saja berupa
41
Jimly Asshiddiqie dan M. Ali Safa’at, Teori Hans Kelsen Tentang Hukum, Jakarta:
Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MK RI, 2006, hlm. 12.
42
Hans Kelsen, Dasar-Dasar Hukum Normatif, Jakarta: Nusamedia, 2009, hlm. 343.
43
warga negara tidak dilanggar, dan bagi yang melanggar akan dapat dikenakan
adalah peraturan yang dibuat oleh pemerintah data yang berlaku bagi semua
orang atau warga dalam masyarakat sebangsa dan setanah air. Pengertian
hukum dalam bentuk perangkat hukum baik yang bersifat preventif maupun
yang bersifat represif, ada yang tertulis maupun tidak tertulis. Dengan kata lain
perlindungan hukum sebagai suatu gambaran dari fungsi hukum itu sendiri,
1. Menurut Philipus Hardjo perlindungan hukum bagi rakyat ada dua yaitu:
sengketa.
kepentingannya tersebut.43
yang tidak sesuai dengan aturan hukum, untuk mewujudkan ketertiban dan
(sanction). Bentuk perlindungan hukum yang paling nyata atau jelas yaitu
pengertian beragam dalam masyarakat dan salah satunya yang paling nyata dari
itu sendiri adalah mencapai keadilan. Maka dari itu, adanya perlindungan
yang dilindungi.47
46
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2006, hlm. 54.
47
Salim HS dan Erlies Septiana Nurbaini, Penerapan Teori Hukum pada Penelitian Tesis
dan Disertasi, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2013, hlm. 261.
46
hukum preventif.
dan hukuman tambahan yang diberikan apabila sudah terjadi sengketa atau
D. Kepastian Hukum
Dalam menegakan hukum ada tiga nilai yang harus diperhatikan, yaitu
kepastian hukum, kemanfaatan dan keadilan. Ketiga nilai tersebut harus ada
orang tidak paham apa yang harus diperbuatnya dan akhirnya timbul
mentaati peraturan hukum akibatnya kaku dan akan menimbulkan rasa tidak
adil
Hukum tanpa kepastian akan kehilangan jati diri serta maknanya, karena
tidak lagi dapat digunakan sebagai pedoman perilaku setiap orang. Kepastian
aturanaturan itu memiliki aspek yuridis yang dapat menjamin adanya kepastian
dijalankan dengan baik.48 Sudah tentu kepastian hukum sudah menjadi bagian
yang tidak terpisahkan hal ini lebih diutamakan untuk norma hukum tertulis.
kepastian itu sendiri karena esensi dari keteraturan akan menyebabkan seseorag
ahli yang pada tujuannya adalah untuk menjamin terlaksananya hukum yang
bersifat umum, sehingga adanya kepastian hukum ini secara tidak langsung
bahwa kepastian hukum tidak dapat berjalan secara bersamaan dengan keadilan
dan kemanfaatan.
Teori ini yang diartikan menurut salah satu pakar yaitu Gustav Radbruch
yang berwarga negara Jerman, menjelaskan bahwa salah satu jaminan bagi
warga untuk timbulnya sebuah keadilan dalam hal yang bersangkutan dengan
membuat penegak hukum taat dengan aturan yang telah dibuat. Hukum
tersebut menjadi salah satu ajaran yang digunakan oleh penegak hukum untuk
aparat hukum harus juga melihat aturan-aturan yang telah di buat sehingga
yang bersifat umum yang menjadi pedoman bagi individu bertingkah laku
atau melakukan tindakan terhadap individu. Adanya aturan semacam itu dan
Ada tiga cita (idée) dalam hukum yaitu keadilan, kemanfaatan dan
dilaksanakan dan tuntutan itu pasti dipenuhi dan bahwa setiap pelanggaran
hukum akan ditindak dan dikenakan sanksi hukum juga. Tema kepastian dalam
wenang, yang berarti bahwa seseorang akan dapat memperoleh sesuatu yang
Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28D Ayat (1) yang mengatakan bahwa
hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum. Kepastian
hukum adalah jaminan bahwa hukum dijalankan, bahwa yang berhak menurut
hukum dapat memperoleh haknya dan bahwa putusan dapat dilaksanakan. Oleh
karena itu tentang apa arti dari sebuah kepastian hukum merupakan suatu hal
Pendapat Montesquieu, yang ditulis dalam bukunya De l’esprit des lois (The
hukum. Peradilan pada saat itu secara nyata menjadi pelayan monarki.
jika tindakan itu telah diputuskan oleh legislatif sebelumnya dan oleh sebab itu,
melanggar apa yang telah diputuskan oleh pihak legislatif. Gagasannya ini
kemudian dikenal sebagai azas nullum crimen sine lege, yang pada tujuannya
kesewenangan negara.
51
hukum antara warga negara dengan negara. Sebagai sebuah nilai, kepastian
hukum tidak semata-mata selalu berkaitan dengan negara, karena esensi dari
wenangan, tidak terbatas pada negara saja, tetapi juga oleh sekelompok pihak
Undang yang berisi aturan-aturan yang bersifat umum menjadi pedoman bagi
aturan itu menjadi batasan bagi masyarakat dalam membebani atau melakukan
tindakan terhadap individu. Adanya aturan itu dan pelaksanaan aturan tersebut
sekiranya dapat dikemukakan bahwa “summum ius, summa injuria, summa lex,
summa crux” yang artinya adalah hukum yang keras dapat melukai, kecuali
52
bukan merupakan tujuan hukum satusatunya akan tetapi tujuan hukum yang
aturan yang bersifat umum membuat individu mengetahui perbuatan apa yang
bisa atau tidak bisa dilakukan. Ke dua, berupa keamanan hukum bagi individu
umum itu individu dapat mengetahui apa saja yang bisa dibebankan atau
melihat hukum sebagai sesuatu yang otonom, yang mandiri, karena bagi
penganut pemikiran ini, hukum tak lain hanya kumpulan aturan. Bagi penganut
aliran ini, tujuan hukum tidak lain dari sekedar menjamin terwujudnya
sifatnya yang hanya membuat suatu aturan hukum yang bersifat umum. Sifat
kepastian hukum.
Kepastian hukum memiliki kaitan yang erat dengan aturan hukum positif
49
Dominikus Rato, Filsafat Hukum Mencari: Memahami dan Memahami Hukum,
Yogyakarta: Laksbang Pressindo, 2010, hlm. 59.
53
hukum positif yang berlaku di negara dapat ditegakan tanpa pandang bulu atau
tebang pilih.
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pandemi di seluruh penjuru dunia sangat berpengaruh pada segala aspek. Tidak
menjadi langka dan harga akan melonjak naik, yang mengakibatkan tingginya
angka inflasi, terutama disebabkan karena ekspor dan impor bahan baku juga
barang modal terdampak pandemi covid-19 secara luas sedangkan bahan baku
dan persebaran informasi yang sangat cepat juga menampak efek buruk dari
penawaran.
program untuk tetap di rumah saja (stay at home) pada gilirannya akan
54
55
pendapatan harian, tentunya akan menjadi suatu kelompok yang paling rentan
yang dirumahkan dan beberapa usaha mikro kecil menengah yang terpaksa
tutup karena adanya dampak ekonomi yang besar terhadap jalannya usaha
besar. Hal ini terjadi karena berkurangnya aktivitas masyarakat di luar rumah.
mikro kecil menengah akan berdampak positif pada peningkatan jumlah tenaga
terjadi krisis yang melanda dunia bahkan Amerika Serikat, tetapi krisis tersebut
jumlah usaha mikro kecil menengah di Indonesia mencapai 64,19 juta unit,
sedangkan tahun 2019 data usaha mikro kecil menengah tersebut meningkat
menjadi 65,48 juta unit. Kondisi ini merupakan hal positif yang harus terus
dikembangkan agar peningkatan jumlah unit usaha mikro kecil menengah ini
ekonomi Indonesia. Pada tahun 2017 dan 2018 kontribusi usaha mikro kecil
pentingnya usaha mikro kecil menengah karena tiga alasan yaitu: alasan
pertama karena kinerja usaha mikro kecil menengah cenderung lebih baik
dalam menghasilkan tenaga kerja yang produktif. Ke dua, sebagai bagian dari
50
Suhardjono, Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah, Yogyakarta: UPPAMP
YKPN, 2003, hlm. 37.
57
pengembangan produk.
tenaga kerja.
dengan cepat dibandingkan dengan perusahaan dalam skala besar yang pada
umumnya birokratis.
kelemahan. Salah satu kelemahan yang sering terjadi pada sektor usaha mikro
berasal dari modal. Masih banyak para pelaku usaha mikro kecil menengah
yang memiliki modal yang sangat relatif rendah dan belum dapat memperluas
cakupan usaha.
Menurut WHO, covid-19 sampai saat ini telah tersebar kepada lebih dari
penanganannya, pemerintah lebih memilih jalur kebijakan dari dua arah, yaitu
daerah. Pada akhirnya dua tujuan yang ingin dicapai yaitu pemutusan rantai
diperkirakan mengalami penurunan dari 5,4 % menjadi 2,5 %, dan bahkan bisa
menjadi minus 0,4 persen. Kondisi ini tidak hanya sekadar mendisrupsi
52
Heri Kurniawansyah, “Konsep Kebijakan Strategis Dalam Menangani Eksternalitas
Ekonomi dari Covid-19 Pada Masyarakat Rentan di Indonesia”, Indonesian Journal of Social
Sciences and Humanities, Vol. 1 No. 2, 2020: 130-139.
https://journal.publication-center.com/index.php/ijssh/article/view/117/57.
59
karena banyaknya pekerja yang terlibat langsung. Apalagi jumlah usaha mikro
kecil menengah di Indonesia mencapai 65,48 juta unit. Kelompok ini pula yang
pandemi ini dan hanya sebagian kecil yang mengalami pertumbuhan positif.
mikro kecil menengah yang terdampak mengalami penurunan omset lebih dari
peningkatan omset.
Dalam situasi pandemi ini, terdapat sekitar 37 ribu usaha mikro kecil
menengah yang mengajukan laporan jika mereka terkena efek serius dari
jumlah karyawan dan saluran penjualan atau pemasaran. Meski begitu, ada
juga usaha mikro kecil menengah yang mengambil langkah sebaliknya, yaitu
mikro kecil menengah. Hasil survey dari beberapa lembaga (BPS, Bappenas,
dan World Bank) menunjukan bahwa pandemi ini menyebabkan banyak usaha
listrik, gas, dan gaji karyawan. Beberapa diantaranya sampai harus melakukan
pemutusan hubungan kerja. Kendala lain yang dialami usaha mikro kecil
perilaku konsumen dan peta kompetisi bisnis juga perlu diantisipasi oleh para
sedangkan perubahan lanskap industri dan peta kompetisi baru ditandai dengan
empat karateristik bisnis yaitu hygiene, low-touch, less crowd, dan low-
mobility.
Dari kondisi tersebut, dapat terlihat bahwa sektor usaha mikro kecil
gagasan dan ide usaha baru yang juga dapat berkontribusi sebagai pemecah
Dibutuhkan penanganan yang serius dan kebijakan yang tegas dan tepat
stimulus fiskal, non fiskal dan sektor ekonomi.53 Ketiga stimulus yang
antara lain bidang usaha, bidang bisnis, bidang pajak dan lain sebagainya.
tiga kebijakan ini dikeluarkan untuk membantu beberapa sektor yang ada
seperti:
yang bekerja di sektor industri. Peraturan ini mulai berlaku bulan April
53
Moch.Sulchan, “Analisis Strategi dan Kebijakan Pemerintah dalam Memberikan
Stimulus Ekonomi Terhadap UMKM Terdampak Pandemi Covid-19”, JAE: Jurnal Akuntansi dan
Ekonomi, Vol. 6 No. 1, Tahun 2021.
https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/akuntansi/article/view/14954/1987.
62
selama 6 bulan. Peraturan ini berlaku dari April hingga September 2020.
2020.
seperti:
63
tukar rupiah.
e. Adanya penurunan untuk suku bunga acuan Indonesia 50 BPS dan giro
bagi usaha mikro kecil menengah. Sejumlah ahli ekonomi telah merilis dan
yang ada di negara Indonesia IMF meramal bahwa negara Indonesia masih
6,5 % dari target yang sudah ditentukan di awal sebesar 5 % di tahun 2020.
sampai dengan 2,8 % di tahun 2020 pasca pandemi covid-19 ini. Pada angka-
angka tersebut bisa kita simpulkan bahwa pada jumlah usaha mikro kecil
global di Indonesia ini mendapatkan salah satu perhatian khusus yang cukup
serius dan bisa menjadi salah satu acuan dalam evaluasi pada negara atau
Pada situasi pandemi saat ini cukup memberikan tantangan yang berat
eksistensi wirausaha usaha mikro kecil menengah baru, diartikan perlu adanya
solusi jangka pendek untuk membantu usaha mikro kecil menengah dan
65
panjang, apalagi jika dikaitkan dengan era industri 4.0 yang mensyaratkan
Ada beberapa solusi jangka pendek untuk tetap menjaga eksistensi usaha
usaha mikro kecil menengah, penundaan pembayaran hutang atau kredit untuk
beraktivitas di luar rumah, memakai sarung tangan, dan jaga jarak (social
relaksasi kredit bagi pelaku usaha mikro kecil menengah sebagai bentuk
pada musim pandemi saat ini. Hal ini mampu untuk dilaksanakan oleh para
pelaku usaha mikro kecil menengah karena hal ini bertujuan agar para pelaku
usaha mikro kecil menengah khususnya para pekerja tetap mampu tetap
66
70,1 triliun untuk intensif sebagai dana perpajakan dan sebagai stimulus untuk
perkreditan rakyat dari total anggaran yang sudah disediakan senilai Rp. 405,1
serta tepat sasaran agar eksistensi usaha mikro kecil menengah serta beberapa
sektor diantaranya sektor perbankan baik itu bank milik negara maupun milik
dalam proses peminjaman. Maka dari itu pemerintah mengajak beberapa bank
peminjamnya tersebut adalah para pelaku usaha mikro kecil menengah. Hal ini
bertujuan agar tidak ada penyalahgunaan kebijakan yang akan merugikan salah
Ke empat, untuk kebijakan pada jangka panjang tidak hanya pada saat
bagi usaha mikro kecil menengah yaitu pengenalan teknologi digital dan
67
pelatihan bagi para pelaku dan pekerja usaha mikro kecil menengah serta
kebijakan panjang bagi usaha mikro kecil menengah untuk beradaptasi dengan
pendek, perlu adanya pendampingan bagi para pelaku usaha mikro kecil
pada tahun 2018 baru 3,79 juta usaha mikro kecil menengah (atau sekitar 8 %)
4.0 mulai dari pelatihan ulang (re-training) para pekerja usaha mikro kecil
internet masuk desa, pelibatan dunia akademisi dan usaha besar dalam
digital, serta menghidupkan kembali program kemitraan usaha besar dan usaha
Cara lain yang dapat dilakukan untuk membantu usaha mikro kecil
dana tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dimiliki oleh perusahaan
untuk seluruh BUMN agar mengalihkan dana tanggung jawab sosial dan
lingkungan yang ada untuk membantu secara langsung usaha mikro kecil
misalnya bila BUMN bergerak dalam produksi farmasi seperti produksi alat
pelindung diri, masker dan pakaian medis lain bisa melibatkan usaha mikro
Melihat potensi pasar mengenai kebutuhan alat pelindung diri baik untuk
sekaligus memberi rasa aman dari ancaman pemutusan hubungan kerja atau
penutupan produksi yang dialami usaha mikro kecil menengah dalam jangka
pendek. Untuk perusahaan swasta, dana tanggung jawab sosial dan lingkungan
juga bisa dialihkan untuk membantu usaha mikro kecil menengah yang berada
tempat lain. Tindakan seperti ini setidaknya dalam jangka pendek mampu
Salah satu solusi penting pemulihan usaha mikro kecil menengah adalah
2021. Hasilnya adalah sebagian sektor informal dan usaha mikro kecil
tidak mengalami krisis yang sangat berat dibandingkan beberapa industri besar.
pemutusan hak kerja pada usaha mikro kecil menengah. Pasalnya, berdasarkan
data BPS per Agustus 2020, terdapat penciptaan kesempatan kerja baru dengan
penambahan 760 ribu orang yang membuka usaha dan kenaikan 4,55 juta
buruh informal.
bahwa dana dukungan dapat disalurkan secara cepat dan tepat sasaran.
Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah kurang terintegrasinya data usaha
mikro kecil menengah yang ada. Selain itu, skema dukungan usaha mikro kecil
menengah melalui subsidi bunga kredit usaha rakyat juga perlu mendapat
perhatian lebih mengingat masih banyaknya usaha mikro kecil menengah yang
program dukungan usaha mikro kecil menengah telah terealisasi sebesar Rp.
70
40,23 triliun atau 20,8 % dari pagu sebesar Rp. 191,13 triliun. Realisasi untuk
program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) sebesar Rp. 12,8 triliun atau
Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), dimana hingga akhir tahun
2020 sudah terdapat 11,7 juta usaha mikro kecil menengah on boarding. Pada
tahun 2030 targetnya jumlah usaha mikro kecil menengah yang go digital akan
juga dilakukan melalui ASEAN Online Sale Day (AOSD) di tahun 2020. Dari
64,20 juta usaha mikro kecil menengah di Indonesia, sebanyak 64,13 juta
masih merupakan usaha mikro kecil yang masih berada di sektor informal
penjualan atau pemasaran sektor usaha mikro kecil menengah yang saat ini
konsumsi masyarakat termasuk bagi karyawan dan pelaku usaha mikro kecil
gratis untuk mencapai herd immunity dari 181,55 juta penduduk. Namun
71
hukum atau badan usaha yang mampu. Dalam Keputusan Menteri Kesehatan
senilai Rp. 321.660 per dosis, ditambah biaya penyuntikan Rp. 117.910
sehingga total harga menjadi Rp. 879.140 per dua kali suntikan.
menganggap harga yang ditetapkan oleh pemerintah terlalu mahal. Hal tersebut
untuk memberikan subsidi khusus untuk program vaksinasi gotong royong bagi
badan usaha yang memang tidak mampu. Selain itu, pemerintah akan
Menteri Keuangan Nomor 32 Tahun 2021, subsidi bunga untuk usaha mikro
kecil menengah, baik kredit usaha rakyat dan non kredit usaha rakyat, serta
penambahan plafon kredit usaha rakyat tahun 2021 dari sebesar Rp. 253 triliun
Nasional Madani (Persero). Tanpa holding, gerak tiga perusahaan negara ini
dalam mengembangkan pelaku usaha mikro kecil menengah dan usaha mikro
terarah, dengan bunga lebih rendah, serta mudah dan mampu menjangkau
mendukung pelaku usaha mikro kecil menengah untuk mendapatkan pasar dan
peluang pemasaran yang lebih luas dari sebelumnya. Dengan adanya holding
BUMN ini juga diharapkan dapat mengatasi masalah data usaha mikro kecil
menengah ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak yang terkait. Hal ini
mikro kecil menengah dapat tetap bertahan dalam memajukan usahanya dan
panjang sebagai upaya agar pengembangan usaha mikro kecil menengah ini
salah satu fasilitas untuk pelaku usaha usaha mikro kecil menengah
digital secara umum dan teknologi digital secara khusus agar tetap bertahan
sebagai sarana pemasaran dalam bisnis usaha mikro kecil menengah dapat
bisnisnya.
Peran usaha mikro kecil menengah yang begitu penting, bukan hanya
yang kuat untuk dapat mengembangkan energi potensial dari usaha mikro kecil
kecil menengah ini bukan hanya untuk kebijakan jangka pendek, tetapi juga
Pemasaran produk usaha mikro kecil menengah ini dapat dilakukan dengan
bisnis online sebagai sarana untuk membantu para pelaku usaha usaha mikro
Melalui model pemasaran secara online pelaku usaha usaha mikro kecil
pelanggan dengan mudah. Dengan model pemasaran ini pelaku usaha usaha
tradisional beralih menjadi metode jual yang berbasis online dari mulai tahap
promosi hingga ke tahap jual. Sehingga meskipun masih dalam masa pandemi
covid-19, pelaku usaha usaha mikro kecil menengah yang sudah menggunakan
Pada saat ini bentuk aktivitas ekonomi sebagian besar rakyat Indonesia
adalah bergerak dalam usaha mikro kecil menengah. Sebenarnya dalam banyak
literatur, usaha mikro kecil menengah mempunyai istilah lain yang sering
Republik Indonesia Tahun 1945 sering dipahami sebagai sistem ekonomi yang
layak dipakai oleh bangsa Indonesia. Pada Pasal 33 ayat (1) Undang-Undang
Asas ini dapat dipandang sebagai asas bersama (kolektif). Artinya ekonomi
tidak dipandang sebagai wujud sistem persaingan liberal, akan tetapi ada
diartikan sebagai kegiatan ekonomi yang disusun oleh usaha kecil dan
menengah yang merupakan mayoritas dari unit usaha dan menyerap sebagian
besar tenaga kerja. Dengan demikian menjadi jelas, bahwa ekonomi kerakyatan
oleh pelaku ekonomi yang berukuran kecil menengah. Sektor-sektor ini yang
Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Undang-
undang ini adalah bentuk sikap politik pemerintah dalam melakukan penguatan
kedudukan, peran, dan potensi usaha mikro, kecil dan menengah dalam
55
Mukti Fajar, UMKM Di Indonesia Prespektif Hukum Ekonomi, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2016, hlm. 108.
78
kelembagaan sangat diperlukan bagi usaha mikro kecil menengah agar tidak
selamanya menjadi pelaku usaha mikro kecil menengah yang penuh persoalan
4. Desain dan teknologi dengan meningkatkan kerja sama dan alih teknologi,
kekayaan intelektual.
salah satu yang terkena dampak pandemi covid-19. Berdasarkan data dari
Sebagian besar usaha mikro kecil menengah yang terkena dampak pandemi
mikro kecil menengah yang paling terdampak yaitu para pelaku usaha makanan
pertanian juga merupakan sektor usaha mikro kecil menengah yang terguncang
orang lain dengan tujuan untuk menekan persebaran virus ini. Dengan kondisi
ini banyak konsumen yang beralih ke pembelian secara digital agar dapat
menjaga jarak dengan orang lain. Pandemi covid-19 secara tidak langsung
Perubahan ini sangat berdampak buruk bagi usaha mikro kecil menengah
digital. Beberapa usaha mikro kecil menengah yang masih bergantung pada
penjualan di luar digital (offline) harus terpaksa gulung tikar. Adanya pandemi
menjadi online atau yang biasa disebut sebagai kewirausahaan digital. Pelaku
sarana media sosial atau market place sebagai perantara agar mendapatkan
pembeli.
berpotensi untuk menguasai pasar dalam negeri, terutama saat kebutuhan impor
tidak bisa berjalan seperti situasi normal. Usaha mikro kecil menengah bisa
menjadi solusi memenuhi kebutuhan. Akan tetapi, potensi tersebut tidak mudah
direalisasikan karena keran impor bahan baku masih di buka sehingga produksi
dalam negeri tidak terserap secara maksimal. Hal tersebut membuat pelaku
usaha mikro kecil menengah sulit menembus pasar domestik untuk urusan
bahan baku. Selain itu, penurunan volume perdagangan juga dialami oleh
pelaku usaha mikro kecil menengah yang melakukan ekspor ke luar negeri. Di
sisi lain, mereka yang bergerak di daerah tujuan wisata juga mengalami
khusus bagi usaha mikro kecil menengah agar mampu melewati tekanan
satunya adalah, memasukan pelaku usaha mikro kecil menengah dan koperasi
pembayaran pajak selama enam bulan sejak April 2020 hingga September
pelaku usaha mikro kecil menengah dan koperasi. Dalam pemberian bantuan
karena pandemi covid-19 ini berakibat daya beli menurun karena penurunan
lebih luas karena kondisi ini membentuk risiko krisis yang mengancam
usaha bertahan menghadapi krisis dalam masa pandemi ini. Dana yang
dialirkan akan habis karena sumber masalah tidak dipadamkan dan penyebaran
Masalah usaha mikro kecil menengah di masa pandemi covid-19 ini perlu
diberikan payung hukum, sehingga dengan payung hukum usaha mikro kecil
punya nilai kepastian hukum, serta keadilan yang diberikan apabila suatu
Indonesia Tahun 1945 Pasal 33 dan Pasal 34 Ayat (1), dan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan
83
kesejahteraan sosial.
pusat semata, namun juga menjadi tanggung jawab pemerintah daerah sesuai
arti formal dan juga dalam artian material yaitu sebagai suatu negara
tujuan yang ingin dicapai bangsa Indonesia, hal tersebut terlihat dari penerapan
konsep dan pola negara hukum pada umumnya, yang di negara kita telah
Indonesia.
namun aktif dalam semua aspek kehidupan dan penghidupan rakyat. Negara
tidak dapat tinggal diam dengan alasan tidak dapat mencampuri urusan
liberal) yang memandang bahwa prinsip pasar bebas ini sesuai dengan
pelaksanaan keadilan.
57
Lutfi J. Kurniawan dan Mustafa Lutfi, Perihal Negara, Hukum dan Kebijakan Publik,
Semarang: Setara Press, 2011, hlm. 12.
85
bertentangan dengan hukum yang berlaku. Hukum dalam konteks luas, baik
yang bersifat tertulis maupun tidak tertulis yang sesuai dengan nilai-nilai yang
ekonomi, yang berkaitan dengan usaha mikro kecil menengah. Tidak hanya
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pada Pasal 33 Ayat (4) Amandemen
tidak cukup dalam fungsinya yang tradisional yaitu untuk menjamin adanya
manusia, yang mewujudkan berlakunya asas dan kaidah itu menjadi nyata.
58
Gunarto Suhardi, Peranan Hukum Dalam Pembangunan Ekonomi, Yogyakarta:
Universitas Atma Jaya, 2002, hlm. 19.
87
Banyak usaha mikro kecil menengah yang tidak membuka usahanya lagi
mangatasi dampak covid-19 terutama terhadap pelaku usaha usaha mikro kecil
pemerintah pusat diantaranya adalah dari segi peningkatan daya beli, bantuan
yang pemerintah belum mengetahui sampai kapan pandemi ini akan berakhir.59
59
Andi Amri, “Dampak Covid-19 Terhadap UMKM di Indonesia”, Jurnal Brand, Vol. 2
No. 1 Juni 2020. https://ejournals.umma.ac.id/index.php/brand/article/view/605.
88
intelektual, dan juga perlindungan platform digital. Ketiga hal tersebut menjadi
kunci bagi keberhasilan pelaku usaha mikro kecil menengah untuk bertahan
Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah terutama Pasal 7
meliputi aspek:
1. Pendanaan.
3. Informasi usaha.
4. Kemitraan.
5. Perijinan usaha.
6. Kesempatan berusaha.
7. Promosi dagang.
8. Dukungan kelembagaan.
Bila ditelaah aspek pada Pasal 7 tersebut, maka ke semua hal tersebut
praktik yang berkembang, terdapat beberapa hal yang menjadi catatan penting.
pemerintah dan pelaku usaha lebih giat untuk menggunakan sarana teknologi
Ijin
Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah, yang
menyebutkan bahwa:
sistem perijinan online yang biasa juga disebut dengan OSS (Online Single
3. DPMPTSP.jabarprov.go.id
4. DPMPTSP.sumbarprov.go.id
usaha mikro kecil menengah yang lebih banyak dilakoni oleh masyarakat
daerah maupun Online Single Submission sendiri tetap saja pelaku usaha
yang telah diuraikan di atas. Hal yang demikian akan kembali membuat
Merek
dagang maupun merek jasa merupakan suatu hal yang sangat penting bagi
pelaku usaha tidak terkecuali sektor usaha mikro kecil menengah. Di dalam
Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-
angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang
memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan
barang atau jasa.
Hak atas merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada
pemilik merek yang terdaftar dalam daftar umum merek untuk jangka
waktu tertentu dengan menggunakan sendiri merek tersebut atau
memberikan ijin kepada pihak lain untuk menggunakannya.
atau sistem konstitutif hak merek dikenal dengan istilah first to file, yang
berarti bahwa siapa yang mendaftarkan lebih dulu, itulah yang dilindungi,
dalam sistem ini negara Indonesia pasti akan menjamin perlindungan merek
yang telah terdaftar di dalam daftar umum merek. Sistem konstitutif ini pada
siapa yang lebih dahulu menggunakan. Oleh karena itu, kesadaran untuk
ini penting agar kiranya para pemilik merek bisa melindungi mereknya dari
Data menunjukan pendaftaran merek yang dilakukan oleh usaha mikro kecil
usaha usaha mikro kecil menengah ini seringkali dijual tanpa merek dan
dan jasa pihak ke tiga. Hal ini tentu sangat merugikan bagi para pengusaha
usaha mikro kecil menengah itu sendiri karena mereka tidak mendapatkan
lain bisa mencapai 3,1 juta transaksi perhari. Namun platform perdagangan
1. Shopee.
2. Tokopedia.
3. Bukalapak.
4. Lazada.
5. Blibli.
beberapa fintech atau e-wallet yang artinya membuat pelaku usaha mikro
94
dimana pelaku usaha sektor ini lebih banyak tersebar di daerah pedesaan
harus dipastikan mampu bersaing dengan platform digital yang sudah lebih
dahulu besar.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
sebagai berikut:
mikro kecil menengah, pengenalan teknologi digital dan pelatihan bagi para
95
96
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan
perlindungan hukum bagi pelaku usaha mikro kecil menengah baik dari segi
bagi keberhasilan pelaku usaha mikro kecil menengah untuk bertahan dan
B. Saran
yang diambil guna memulihkan sektor usaha mikro kecil menengah agar
pendampingan.
Daftar Pustaka
Buku:
Asshiddiqie, Jimly, dan M. Ali Safa’at, Teori Hans Kelsen Tentang Hukum,
Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MK RI, 2006.
Kurniawan, Lutfi J., dan Mustafa Lutfi, Perihal Negara, Hukum dan Kebijakan
Publik, Semarang: Setara Press, 2011.
97
98
S. Salim H., dan Erlies Septiana Nurbaini, Penerapan Teori Hukum pada
Penelitian Tesis dan Disertasi, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2013.
Salim, H., dan Erlies Septiana, Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian Tesis
dan Disertasi, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013.
Soekanto, Soerjono, dan Sri Mamuji, Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan
Singkat, Jakarta: Rajawali Pers, 2001.
Artikel Jurnal:
Amri, Andi, “Dampak Covid-19 Terhadap UMKM di Indonesia”, Jurnal Brand,
Vol. 2 No. 1 Juni 2020.
https://ejournals.umma.ac.id/index.php/brand/article/view/605.
Bahtiar, Rais Agil, “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Sektor Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah Serta Solusinya”, Info Singkat, Vol. XIII, No. 10 II
Puslit Mei 2021. http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info
%20Singkat-XIII-10-II-P3DI-Mei-2021-1982.pdf.
100
Berry, Albert, and Edgard Rodriquez, “Small And Medium Enterprises Dynamics
In Indonesia” Bulletin of Indonesian Economic Studies,” Vol. 37(3): page.
363-384.
https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/00074910152669181.
Kadeni dan Ninik Srijan, “Peran Umkm (Usaha Mikro Kecil Menengah) Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Masyaraka”, Equilibrium, Vol. 8, No. 2, Juli
2020.
http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/7118/2791.
Nalini, Siti Nuzul Laila, “Dampak Covid-19 Terhadap Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah”, Jesya, Vol. 4, No. 1 (2021), hlm. 664.
101
https://stiealwashliyahsibolga.ac.id/jurnal/index.php/jesya/article/
download/278/184/.
Paendong, Johanes E., “Perlindungan Hukum Bagi Pelaku Usaha Kecil Dalam
Persaingan Usaha Di Indonesia Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat”, Lex Privatum, Vol. V No. 4 Juni 2017.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexprivatum/article/view/16096/1560
2.
Undari, Wika, dan Anggia Sari Lubis, “Usaha Mikro Kecil Dan Menengah
(UMKM) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”, Jurnal
Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora, Vol. 6 No. 1 Mei 2021.
https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/JP2SH/article/view/702/522.