Muktamar tafsir nasional yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu al-Qur’an dan
Tafsir Universitas Nurul Jadid yang mengusung tema “al-Qur’an and Hadith values in
Promoting Moderate Islam” menghasilkan beberapa keputusan;
Bidang Kajian dan Intelektual
Para muktamirin yang dihadiri oleh mahasiswa dari 28 perguruan tinggi di Indonesia
bersepekat untuk mempromosikan Islam Moderat dengan cara-cara milenial dan kekinian
yang sesuai dengan kebutuhan kalangan pemuda. Pandangan ini dihasilkan dari telaah
atas kerja-kerja pengarus-utamaan moderasi di Indonesia yang cenderung serius dan
menggunakan bahasa-bahasa yang rumit. Tugas Himpunan Mahasiswa Ilmu al-Qur’an
dan Tafsir di Indonesia adalah mengemas gagasan besar dari para tokoh nasional itu
menjadi sesuatu yang ‘dekat’ dengan para pemuda, misalnya teater, novel, dan bahkan
komik. Tentu kerja-kerja ini mengikuti spirit yang tersirat di dalam al-Qur’an.
Muktamirin mengecam tindakan-tindakan kekerasan yang mengatasnamakan al-Qur’an
sebagai dasar pembenarannya. Al-Qur’an adalah kitab toleran yang dapat dipraktikkan di
setiap zaman dan masa. Kekerasan yang dinisbatkan terhadapnya merupakan kegagalan
pemahaman tentang al-Qur’an itu sendiri.
Bidang Publikasi Ilmiah
Di samping promosi gagasan moderasi melalui gagasan, muktamirin juga menginisiasi
lahirnya publikasi Ilmiah berupa jurnal maupun buku ringan yang mewacanakan isu-isu
moderasi dan pengarus-utamaannya bagi kalangan pemuda.
Melalui publikasi ini, seluruh mahasiswa ilmu al-Qur’an dan Tafsir se-Indonesia dapat
berkontribusi menawarkan gagasannya tentang Islam moderat yang berbasis al-Qur’an.
Salah satu muktamirin mengatakan bahwa, selama ini sasaran penguatan moderasi
ditujukan kepada mahasiswa, itu artinya mahasiswa diposisikan sebagai objek. Pada
muktamar ini, gagasan moderasi tidak hanya dapat muncul dari kalangan dosen dan para
tokoh, tetapi mahasiswa juga berhak menyuarakan tentang itu.
Bidang IT.
Mahasiswa sebagai kalangan milenial penting untuk turut serta dalam menyuarakan nilai-
nilai moderasi di media sosial, facebook, twitter, Youtube, whatsapp, telegram dan
Instagram. Ini bertujuan untuk mengimbangi gagasan ekstremisme yang belakangan
marak di dunia maya dan para pengguna media sosial saat ini telah dikuasai oleh para
pemuda.
Bidang Kerjasama
Mahasiswa program studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir se-Indonesia yang mengikuti
muktamar di Universitas Nurul Jadid kemarin berkomitmen untuk melaksanakan
muktamar ke-II berikutnya. Kampus yang akan ditempati sebagai lokasi muktamar
berikutnya akan ditentukan dikemudian hari.
Di samping akan dilaksanakan muktamar ke-II, Muktamirin sepakat melakukan
kerjasama antara satu kampus dengan kampus yang lain dalam hal informasi yang
menguntungkan kedua belah pihak, kegiatan, dan bahkan pertukaran mahasiswa antar
kampus.
Bidang kemasyarakatan
Muktamirin sepakat akan melakukan pendampingan, pembelajaran dan pengabdian
kepada masyarakat tentang isu-isu aktual.