Para tokoh:
Wo wo wo…
Tiba saatnya istirahat sekolah
Ya ya ya…
Lupakan sejenak ilmu eksakta
Ya ya ya wiyuuu…
Wo wo wo…
Tiba saatnya istirahat sekolah
Ya ya ya…
Lupakan sejenak ilmu eksakta
Ya ya ya wiyuuu…
Nina : Baca saja! Makanan datang nih. Ruri, kamu masih sering lewat
taman?
Hati-hati lho! Aku baca di koran tadi pagi, semalam ada pemerkosaan
disana.
Ruri : Iya. Aku juga dengar dari Bapak. Selanjutnya lebih baik pulang
Lewat depan kelurahan walau sedikit jauh memutar. Tidak apa
-apalah? Daripada ada apa-apa. (MEMBACA SMS. KAGET
. MENYEMBUNYIKAN RASA KAGET)
Ruri : (GUGUP) Belum baca kok he he he… Aduh! Tiba-tiba ingin ke WC.
Tunggu sebentar ya! Sampai nanti. (MENINGGALKAN HP)
LAMPU BERUBAH
MEJA-KURSI KANTIN BERUBAH POSISI MENJADI MEJA-KURSI DI KELAS.
2
DALAM KELAS. SIANG.
Ruri : Temen kita ada yang nyelewengin uang yang kita rencanakan untuk
Pergi keBali ni .Mau tau ?
Ruri : Memang orang alim nggak tahu yang enak? Tidak suka yang enak-
enak? Dan gak butuh duit .Hmm?
Orang 1: Tak percaya!
Semua : Huuu…
Ruri : Tapi benar lho. Dengan mata kepala sendiri kubaca SMS itu. Malah
Lebih dulu baca daripada Nina. Tadi barusan. Aku pura-pura ke WC,
terus kesini memberitahu kalian. Dibilangin tidak mau percaya.
Gimana? Udah kamu ambil duit itu kan ! Awas kalau tidak
Semua: (TERTAWA)
LAMPU BERUBAH
3
RUANG TAMU KELUARGA TOGI. SORE.
Togi : Penonton tahu tidak? Ini apa? Tidak tahu? Masa tidak tahu? Wah
antena atau KI PET tapi SIM KART. SIM KART lama diganti dengan
tidak diisi pulsa. Maklum! BBM naik, listrik naik, ongkos bus kota naik.
Pulsa pun dihemat. Karena terlalu hemat, tenggang waktu aktif SIM KART
habis. Jadi harus beli kartu baru. Yang menyebalkan, nomor telepon
di buku telepon. Kalau tidak, harus tanya lagi ke orangnya. Hilang dong
Sebenarnya bukan itu yang menarik. Tapi ini nih (BUNYI SMS MASUK)
Nah! Datang lagi. Betul dia lagi. (MEMBACA) Aku tidak kenal anda.
Jelas saja tidak kenal. Aku juga tidak kenal anda. Tadinya kupikir ini
nomor Bawahan saya, si super bego dan lemot. Ternyata bukan. Mungkin
LAMPU BERUBAH
4
DALAM KELAS. PAGI.
MEJA DAN KURSI TERSUSUN RAPI. DI KELAS HANYA ADA NINA DAN TUTI.
Nina : (MENYANYI)
Kepada angin dan matahari
Kemana jawab akan kutemui
Tak tahu aku apa yang terjadi
Seolah aku kembang bangkai mati
Baunya tajam menusuk nurani
Perjalanan kehidupan
Butuh teman untuk berbagi
Walau tak abadi tapi berganti
Sesaat saja dibutuhkan hati
Hati yang damai
Teman yang ramai
Tuti : Aku masih sahabatmu. Tak usah risau. Tapi jujur Nin! Kita kan
sahabat.
Aku butuh kejujuranmu. Benar tidak isi SMS itu? Terus terang! Tidak
usah malu atau sungkan. Aku sahabat yang bisa menjaga rahasia.
Kamu tahu sendiri kan?
Nina : Kamu sahabat sejati Tuti. Isi SMS itu benar. Tapi tidak ada
Hubungannya denganku.
Tuti : Tidak ada hubungan? Dia tahu nomormu. Dia menge-SMS berkali
-kali. Dia tahu sekolahmu. Untung dia belum tahu rumahmu. Apa dia
sudah tahu lagi?
Nina : Itu aku yang beritahu. Maksudku, agar dia percaya kalau dia salah
SMS. Aku kasih tahu kalau aku bukan bawahannya.
Nina : Aku cuma ingin jujur. Berharap supaya dia mau mengirim SMS,
menyatakan salah kirim SMS. Itu saja. Bukti itu akan jadi alatku
melawan gosip miring yang beredar. Aku tidak tahan lagi tatapan mata
aneh teman-teman karena SMS pertama itu?
Nina : Ya tidak. Takut lah. Aku takut kalau dia berbahaya seperti katamu
tadi. Aduh bagaima ini? Kalau gosip ini sampai ke guru, bisa gawat.
Pasti akan sampai ke Kepala Sekolah. Terus sampai juga ke keluarga.
Gawat.
Nina : Sudah. Tapi dia tidak mau mengangkat. Malah balas SMS: hemat
pulsa! Cintailah SMS seumur hidup! Lagian kan tidak surprise kalau
sudah ngobrol dulu? Mendingan ketemu langsung saja.Jadi, tidak
mungkin kita saling kenal. Bagaimana dong? Biasanya kamu banyak
akal.
Tuti : Masalah begini nggak berani kasih masukan deh. Urusannya bisa
panjang.
Nanti ada apa-apa, aku ikut bertanggung jawab. Pertama-tama jadi saksi
lalu terdakwa. Saksi kan bisa jadi terdakwa? Nggak ah.
Nina : Jadi dibiarin saja? Nanti teman-teman menganggap isi SMS itu
memang benar. Kelakuanku seperti gosip miring yang beredar sekarang
memang benar. Pembuktian dari sumber SMS bisa membantuku
membersihkan nama.
Tuti : Sementara diamin saja Nin. (DILIRIK GURU) Bukan. Bukan Ibu.
LAMPU BERUBAH
5
RUANG KEPALA SEKOLAH.
Kepala sekolah : Selamat pagi anak manis!
Kepala sekolah: Sudah beli apa aja dengan uang tilepan kamu?
Kepala sekolah : Memalukan. Kamu menorehkan aib di sekolah ini. Tidak Ibu
sangka. Anak cantik dan sepintar kamu bisa berbuat Jahat .Serigala
Kepala sekolah: Maf,langsung to the point aja ! kamu keluar dari sekolah ini yaa.!!
sekolah! Bagaimana masa depanku Bu? Saya masih ingin belajar dan
Kepala sekolah: Tidak bersalah bagaimana? Kamu itu bodoh atau emang bodoh .
Itu tidak benar. SMS itu salah kirim Bu. Salah kirim. Mohon, jangan
Hanya mendengar dari satu sumber! Nomor pengirim SMS itu benar
Kepala sekolah: Nina Nina. Sulit bagi Ibu mempercayaimu. Masalah SMS
Nina : Masalah apa lagi ini? Itu lebih tidak benar lagi Bu. Saya mengagumi
rumahnya searah rumah saya. Jadi sering jalan bersama. Saya memang
menyukai pak Gatot. Kalau dia mau jadi pacar, saya tidak keberatan.
Kepala sekolah: (KE PENONTON). Saya juga mau tahu.
Kepala Sekolah: Saya mau tahu. Eh, maaf. Hmmm… baik-baiklah. Kamu bisa
Nina : Silahkan Bu! Saya sudah menghubungi si pemilik HP. Saya menelepon
langsung. Juga sudah saya SMS. Tapi dia tidak menggubris. Malah
Kepala sekolah: Ibu tidak mau tahu. Pokoknya kamu harus dapat bukti.
Bagaimana caranya, Ibu tidak mau tahu dan tidak ikut campur.
Sudah. Masuk kelas sana! Ibu tunggu paling lambat tiga hari.
LAMPU BERUBAH
Ruri : (MENYANYI)
Nah lo ini dia
Gadis manis sok manis
Tapi bau amis hiii
Teman-teman:
Nah lo ini dia
Putri manis bukan gadis
Hiii
Semua : Huuuuu….!
LAMPU BERUBAH
6
SUATU TEMPAT. SORE.
Dandi : (MENYANYI)
Kekasih
Benarkah berita yang kudengar
Jangan jadikan aku sedih
Aku ingin kejujuran
Kejujuran
Kalau tidak
Apa yang bisa kulakukan
Nina: (MENYANYI)
Tidak kekasih
Semua itu tidak benar
Kesalah paham semata
Dan salah kirim
Hhhh…
Bagaimana dia bisa tahu kamu? Bagaimana bisa tahu? Berita ini
Atau? Baiklah. Aku tidak menunggu lagi hingga malam pengantin. Aku
yang layak! Atau di sini saja? Tapi aku takut ada orang lewat.
Aku mencintaimu Dandi. Tidak ingin berpisah darimu. Aku patuh padamu
seumur hidupku. Bila aku kehilanganmu, tidak tahu harus berbuat apa.
Ayolah!
Dandi : (TERTAWA) Tidak. Aku tidak bodoh. Kamu ingin menjebakku dengan
Kamu ingin aku jadi tumbal kalau kekasihmu yang mungkin sekarang
Nina : Sudah lama kita pacaran. Tidak sekalipun ada niat menghianati.
ciuman pernah kula Aku tidak ingin terlalu menikmati dosa. Berat
Tapi sekarang tidak terpikir lagi dosa, tidak terpikir lagi. Walau harus
melakukan dosa paling besar aku rela. Asal tidak kehilangan dirimu.
Percayalah!
Dandi : Tidak. Tidak. Kita harus saling melupakan. Janji yang pernah kita buat
anggap tidak pernah ada. Anggap masa lalu. Tidak ingin kena getah
perbuatanmu. Titik.
Nina : Semudah itu rasa percayamu hilang? Lalu apa gunanya selama ini
Dandi : Masalah ini kamu bilang angin kecil? Ini topan badai Nina? Please!
Nina : Setidaknya bukan masalah kematian. Gampang sekali tidak percaya
(MENYANYI)
Kepada siapa lagi mengadu
Tidak ada yang percaya
Bahkan kekasih hati
Orang pertama mencium bibirku
Tidak percaya lagi
(MENANGIS)
LAMPU BERUBAH
Nina : Hei!
Tono : Jangan sok jual mahallah! Jual murah saja sudah tidak laku lagi.
(HENDAK MEMELUK)
Tono : Kalau tidak mau, kulaporkan ke keluargamu. Biar dipecat jadi anak.
Atau kita cari tempat aman? Ayolah! Tidak ada yang tahu.
Nina : Tolong!
Nina : (MENYANYI)
Kepada siapa lagi mengadu
Tidak ada yang percaya
Bahkan kekasih hati
Orang pertama mencium bibirku
Tidak percaya lagi
LAMPU BERUBAH
7
TAMAN. SORE. .
Nina: (MEMBACA) Posisi dimana? (KE KAKAKNYA) Kak, dia tanya posisi.
Togi : Oh, sudah dekat. Makin tidak sabaran. Hasrat meledak, kepala mau
Kakak Nina: Tidak usah dulu. Taman dekat jalan besar. Lagipula banyak
penonton. Kakak sembuyi tidak jauh darimu. Begitu ada apa-apa,
Kakak Nina: Tenang! Kalau dia macam-macam akan ku ciat ciat ciat. Dia belum
Nina : Laki-laki juga seperti kucing, suka daging mentah. Daging apa saja. Huh!
bebas dari tatapan sinis teman-teman, sangsi kepala sekolah dan Dandi
(MENANGIS).
Kakak Nina: Sudah jangan menangis! Masalah ini segera selesai. Kita sudah di
taman..
Togi : Hei Nina? Dia mau kemana? Tumben lewat taman? Bukankah dia takut
lewat sini? Nggak takut lagi? Sejak kapan? Sendirian pula? Katanya
takut lewat sini. Cari tempat sembunyi. Kacau kalau ketahuan. Bisa
kacau pertemuan.
Nina : Tadi si Abang bukan ya? Oh, mungkin diminta kakak ikut mengawasi
datang.
Mana dia ya? Sudah jam segini belum muncul juga. (SMS MASUK.
Togi : Wah gawat. ada istriku di sini. Kok semua serba kebetulan ya? Aku
sedang menunggu sesorang eh, malah datang dua orang yang tidak
Dia sudah di sini. Wah gawat. Harus pindah lokasi, kalau tidak barabe.
Kakak Nina: (SMS MASUK) SMS dari Nina. (MEMBACA) Dia ngajak pindah
Bagaimana ya?
(MENGETIK) K-A-M-U spasi K-E S-A-N-A spasi S-A-J-A tanda seru A-K-
TOGI : YES. PESAN SUDAH DELIVERED. ADUH! NINA KOK MALAH KE SINI?
ADUH!
HARUS PINDAH POSISI LAGI.
KATANYA MAU
REUNIAN SMA. KOK ADA DI TAMAN INI? NINA MINTA DATANG KALI?
AKU
SENT. KOK UNSENT. YAH UNSENT LAGI. CEK PULSA. AH, PANTAS.
TOGI : ISTRIKU TAHU. ADUH! DIA MEMANGGIL LAGI? TANDA TANDA GAGAL.
KOK
ADA DISINI?
KAKAK NINA: NEMENIN NINA. LHO ABANG KAN MAU REUNIAN? KOK DI
SINI?
TOGI: OH? REUNINYA DITUNDA. JADI ABANG KE TAMAN. CUCI MATA SAJA.
TOGI : OH? TIDAK. UNTUK APA LIHAT WANITA LAIN? ISTRI SENDIRI LEBIH
CANTIK DARI
KAKAK NINA: EH MAU KEMANA? TUNGGU DULU. KITA DI SINI SAJA. PINJAM
HP DULU!
MAU SMS.
TOGI: HARUS SENDIRI-SENDIRI BIAR SERU. BOROS SIH SMS MELULU. (KE
DIRI SENDIRI) UPS, BISA KETAHUAN ISI SMS DARI SI GADIS CANTIK.
JANGAN BANYAK-BANYAK!
MACET. ABANG
NINA : (SMS MASUK). BANG TOGI? KOK DIA SMS PAKAI NOMOR INI? KENAPA
YA?
OOO… DIA PASTI SUDAH MENANGKAP ORANG ITU. ABANG MENG SMS
LEWAT
BENAR-BENAR
SEBENTAR
TOGI: TAPI?
TOGI : (KESAL)
NINA : ITU MEREKA. TAPI MANA LAKI-LAKI ITU? MEREKA BERDUA SAJA.
BANG MANA
ORANGNYA? SUDAH DIBAWA POLISI ATAU KABUR?
KAKAK NINA: ORANGNYA? SIAPA? DARI TADI AKU DENGAN ABANGMU KOK.
KAKAK NINA: KALIMAT INI KAKAK YANG KIRIM PAKAI NOMOR…. OOO,
PENGGANGGU
DIMAKAN. DASAR
KUCING GARONG.
NINA : ABANG?
KAKAK NINA: IYA! DIA BARU GANTI NOMOR. NOMOR BANG TOGI DI HP-MU
SUDAH TIDAK
SEMUA PEMAIN:
(MENYANYI)