Anda di halaman 1dari 23

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Di zaman era globalisasi saat ini manusia sudah mengalami banyak kemajuan

teknologi. Semua hal sudah bisa dilakukan dengan menggunakan kemajuan

teknologi, bahkan sekarang manusia sudah bisa melakukan semua hal hanya

dengan sentuhan jari. Akan tetapi di balik semua itu jelas sekali bahwa globalisasi

membwa dua akibat. Pada satu sisi melahirkan “dunia tanpa batas“, menimbulkan

keunggulan di mana factor – factor teknologi, informasi, dan komunikasi

membuat gaya baru dalam kehidupan masyarakat. Namun di sisi lain ada harga

yang harus di bayar akibat globalisasi ini yaitu munculah suatu tindak kejahatan

baru di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi yang biasa kita sebut Cyber

crime.

Kejahatan Cyber crime menunjukan bahwa kemajuan ekonomi juga

menimbulkan kejahatan bentuk baru yang tidak kurang bahaya dan besarnya

korban yang diakibatkannya. Indonesia dewasa ini sudah dilanda kriminalitas

kontemporer yang cukup mengancam lingkungan hidup, sumber energy dan pola

– pola kejahatan di bidang ekonomi seperti kejahatan bank, kejatahan computer,

penipuan terhadap konsumen berupa barang – barang produksi kualitas rendah

yang dikemas indah dan dijajakan lewat advertensi secara besar – besaran dan

1
2

berbagai pola kejahatan korporasi yang beroperasi lewat penetrasi dan

penyamaran.

Dalam Kongres Perserikatan bangsa bangsa X tentang The Prevention of

Crime an The Treatment of Offenders di Vienna, 10-17 april 2000, member

pengertian tentang cyber crime dalam dua katagori, yaitu Cybercrime dalam

pengertian sempit ( kejatahan computer ): apapun perilaku yang tidak sah yang di

arahkan atas bantuan operasi elektronik dengan sasaran kemanan system

computer dan data yang dipercaya.

Cybercrime dalam pengertian luas ( kejahatan yang terkait dengan computer )

: apapun perilaku yang tidak sah yang dilakukan atas bantuan, atau dalam

hubungan dengan suatu system computer atau jaringan, mencakup kejahatan

pemilikan tidak sah dan menawarkan atau membagi – bagikan informasi atas

bantuan suatu system computer atau jaringan.1

Cyber Crime muncul bersamaan dengan lahirnya revolusi teknologi

informasi. Sebagaimana yang di kemukakan oleh Ronni R. nitibaskara bahwa : “

Interaksi social yang meminimalisir kehadiran secara fisik, merupakan ciri lain

revolusi teknologi informasi. Dengan interaksi semacam ini, penyimpangan

hubungan social yang berupa kejahatan ( crime ), akan menyesuaikan bentuknya

dengan karakter baru tersebut “.2

Cyber crime juga memiliki ciri – ciri khusus, yaitu :


1
. Dr.Johannes Ibrahim SH.,MH. , Kartu Kredit Dilematis Antara Kontrak dan Kejahatan
( Bandung,PT Refika ADITAMA,2004),Hal.90.
2
.Tubagus Ronny Rahman Niti Baskara, Ketika Kejahatan Bedaulat : Sebuah Pendekatan Kriminologi,
Hukum dan Sosiologi, Peradaban, Jakarta, 2001, hlm 38.
3

1. Non – violence ( tanpa kekerasan )

2. Sedikit melibatkan kontak fisik ( Minimize of Physical contact )

3. Menggunakan peralatan ( equipment ) dan teknologi

4. Memanfaatkan jaringan telematika ( telekomunikasi , media dan informatika

Global).

Apabila memperhatikan cirri ketiga dan keempat yaitu menggunakan

peralatan dan teknologi serta memanfaatkan jaringan telematika global, Nampak

jelas bahwa cyber crime dapat dilakukan dimana saja, kapan saja serta berdampak

kemana saja, seakan – akan tanpa batas atau ( borderless ). Keadaan ini

mengakibatkan pelaku kejahatan, korban, tempat terjadinya perbuatan pidana

( Locus delicti ) serta akibat yang di timbulkan nya dapat terjadi di beberapa

Negara, disini lah salah satu aspek transnasional atau internasional dari kejahatan

ini.3

Karena begitu majunya teknologi yang dipergunakan oleh pelaku kejahatan

dalam cyber crime ini, mengakibatkan timbulnya berbagai masalah hukum

tersendiri dalam penanggulanganya. Sehingga tepatlah apa yang dikemukakan

oleh Mochtar Kusumaatmadja bahwa : “ perkembangan kedua yang mempunyai

akibat yang besar sekali terhadap perkembangan masyarakat internasional dan

hukum internasional yang mngaturnya ialah kemajuan teknologi.kemajuan

3
. Tubagus Ronny Rahman Niti Baskara, Op.Cit.Tentang cirri-ciri cyber crime.
4

tekhnik dalam berbagai alat perhubungan menambah mudahnya perhubungan

yang melintasi batas Negara. 4

Salah satu kejahatan yang berkaitan dengan Cyber crime adalah kejahatan

pembobolan ATM dimana penegakan hukumnya masih sangat memprihatinkan.

Hal tersebut terkait dengan berbagai aspek yg mempengaruhi penegakan hukum,

diantaranya masalah regulasi di bidang teknologi informasi. Aspek lainnya adalah

kemampuan aparat penegak hukum, kesadaran hukum masyarakat, dan sarana

prasarana yang mendukung penegakan hukum di bidang teknologi.

Sebelum membahas tentang kejahatan yang berhubungan dengan kartu

kredit,perlu diketahui juga sejarah awal tentang kartu ATM tersebut Pada mulanya

mesin pintar ini ditemukan oleh Don Wetzel, Vice President of Product Planning

pada perusahaan Docutel (Sumber: Kompas.co.id). Kompas.co.id juga menerangkan

bahwa konsep ATM pertama kali lahir pada tahun 1968, lalu Perusahaan Docutel

membeli mesin ATM dari tiga orang pembuatnya, yaitu Don Wetzel, yang pada saat

itu adalah seorang Vice President of Product Planning di Docutel, Tom Barnes,

Kepala Mekanik dan George Chastian, seorang insyinyur listrik. Ide awalnya berasal

dari Wetzel, ketika mengantre di bank. Wetzel kerapkali merasa capai ketika

berurusan dengan bank yang harus selalu mengantre untuk satu layanan sebagai

nasabah bank. Hingga akhirnya ketiga penemu ini menciptakan mesin ATM yang di

Indonesia dikenal dengan istilah Anjungan Tunai Mandiri. Dan prototipenya muncul

4
Mocthar Kusumaatmadja,Pengantar Hukum Internasional,Putra Abardin, cetakan ke-2, Bandung,
1977, hlm.15-16.
5

setahun kemudian, dan akhirnya Ducotel mendaftarkannya pada Kantor paten pada

tahun 1973.dana yang dihabiskan untuk sebuah mesin ATM pertama kali adalah

sekitar lima juta dollar. Kemudian Perusahaan Docutel mengembangkan peralatan

penanganan bagasi secara otomatis pada tahun 1968.

ATM pertama dipasang atau digunakan oleh sebuah bank di New York, yaitu

Chemical Bank New York. Namun, fakta ini masih menjadi sebuah controversial oleh

banyak pihak, karena banyak bank yang mengclaim sebagai pengguna Automatic

Teller Machine pertama, tapi Chemical Bank New York menyatakan hal tersebut

berdasarkan catatan yang dibuat oleh Wetzel.

ATM pertama ini tidak diletakkan di lobi bank, melainkan di dinding luar

bank yang menghadap ke jalan raya. Dan untuk melindungi mesin dari hujan dan

sinar matahari bank menggunakan kanopi. Dan saat ini, perkembangan ATM telah

merambah ke seluruh dunia termasuk Negara ini untuk melakukan berbagai transaksi

perbankan. Secara umum  ATM terdiri dari box ATM, tombol angka sebagai

keyboard yang dilengkapi tombol cancel, enter dan exit, kemudian sebuah layar atau

monitor dan kamera (optional) yang biasa terlihat dari luar bilik ATM. Sementara di

dalam ATM itu sendiri terdiri dari sebuah CPU, keyboard, modem, kotak uang,

printer mini dan card reader.5

5
http://izzmail.blogspot.com/2009/10/deskripsi-atm-automatic-teller-machine.html (21 des 15.00)
6

Bagi kamu yang sudah mempunyai tabungan di bank entah itu bank milik

pemerintah atau milik swasta tentunya kenal dengan kartu ATM, karena pada saat

pertama kali membuka tabungan atau membuka rekening di suatu bank akan

dijelaskan oleh bagian Customer Service nya mengenai produk dan layanan yang

disediakan oleh bank tersebut, dan salah satunya adalah ATM. Tapi terkadang

Customer Service tidak menjelaskan secara rinci apa itu ATM, calon nasabah pun

kadang juga malu jika bertanya lebih detail apa itu ATM. Bagi kamu yang ingin tahu

lebih rinci mengenai kartu ATM, dibawah ini akan dijelaskan secara rinci apa itu

pengertian ATM.

Pengertian ATM. ATM dalam bahasa inggris dikenal dengan Automatic teller

machine, atau dalam bahasa Indonsia dikenal dengan Anjungan Tunai Mandiri. ATM

merukan alat elektronik yang diberikan oleh bank yang kepada pemilik rekening yang

dapat digunakan untuk bertransaksi secara elektronis seperti mengecek saldo,

mentransfer uang dan juga mengambil uang dari mesin ATM tanpa perlu dilayani

seorang teller. Setiap pemegang kartu diberikan PIN (personal identification number),

atau nomor pribadi yang bersifat rahasia untuk keamanan dalam penggunaan ATM.

Lalu apa beda kartu ATM dengan kartu Debit. yang membedakan adalah cara

penggunannya. Jika digunakan untuk bertransksi di mesin ATM, maka kartu tersebut

dikenal sebagai kartu ATM, tapi jika digunakan untuk bertransaksi pembayaran dan

pembelanjaan non-tunai dengan menggunakan mesin EDC (Electronic Data Capture),


7

maka kartu tersebut dikenal sebagai Kartu Debit.Untuk kartu Debit selain otorisasi

dengan PIN, dimungkinkan pula otorisasi dengan tanda tangan seperti halnya Kartu

Kredit. Batas (limit) transaksi Kartu Debit dan Kartu ATM tergantung dari jenis kartu

yang anda miliki. Umumnya terdiri dari limit jumlah dan frekuensi transaksi, baik

untuk penarikan tunai, belanja, transfer.

Kegunaan KArtu ATM

Kartu Debit dan Kartu ATM berguna sebagai alat bantu untuk melakukan transaksi

dan memperoleh informasi perbankan secara elektronis.

Jenis transaksi yang tersedia antara lain:

1. Penarikan tunai

2. Setoran tunai

3. Transfer dana

4. Pembayaran

5. Pembelanjaan

Jenis informasi yang tersedia antara lain:

* Informasi saldo

* Informasi kurs

Seiring dengan kemajuan teknologi, jenis transaksi dan informasi yang tersedia akan

terus bertambah.
8

Keuntungan menggunakan kartu ATM:

* Mudah. Tidak perlu datang ke bank untuk melakukan transaksi atau memperoleh

informasi.

* Aman. Tidak perlu membawa uang tunai untuk melakukan transaksi belanja di

took.

* Fleksibel. Transaksi penarikan tunai/pembelanjaan via ATM/EDC dapat dilakukan

dijaringan bank sendiri, jaringan lokal dan internasional.

* Leluasa. Dapat bertransaksi setia saat meskipun hari libur.

Persoalaan kartu ATM memang banyak terjadi,tidak hanya dikaranakn kecanggihan

dan kemudahan yang dimiliki oleh kartu tersebut sehingga dapat memudahkan bai

para konsumen untuk menyimpan dan mengambil uang dengan,oleh Karena

kecanggihan tersebutlah ATM diincar bagi pelaku kejahatan unutk dibobol dengan

berbagai macam modus pembobolan seperti yang dilansir pada artikel ini modus

pembobolan ATM antara lain:

Modus pertama, pelaku mencuri data digital kartu ATM nasabah dengan
skimmer yang terpasang di mesin ATM. Kemudian untuk mencuri nomor PIN
nasabah, pelaku menggunakan bantuan kamera pengintai yang terpasang di dalam
ruang ATM atau dengan mengintip langsung ketika nasabah mengetik nomor
PIN.Pelaku kemudian menyalin data ke kartu palsu dan selanjutnya menguras
tabungan nasabah.

Modus kedua, pelaku memasang suatu alat di dalam mesin ATM untuk menjepit
kartu ketika nasabah memasukkan kartu. Pelaku juga memasang stiker palsu di body
mesin. Di stiker tertulis nomor hotline palsu yang dapat dihubungi jika mengalami
gangguan.Setelah kartu tertahan di dalam mesin, korban kemudian menghubungi
9

nomor hotline tersebut dan diterima oleh petugas bank gadungan. "Petugas gadungan
pura-pura minta identitas nasabah, seperti nama, alamat, tanggal lahir. Terakhir dia
minta nomor PIN," ucap Ito."Bagi yang tidak paham, jujur saja menceritakan.
Petugas itu langsung bilang kartu Anda tertahan. Besok saja tunggu konfirmasi," ucap
dia. Setelah korban pergi, pelaku kemudian mendatangi mesin ATM dan mengambil
kartu korban lalu menguras tabungan.

Modus ketiga, hampir sama dengan modus kedua. Namun pada modus ketiga,
pelaku tidak menggunakan stiker, tetapi pelaku sendiri yang menghampiri korban dan
menyarankan kepada korban untuk menghubungi calI center 14000. "Tapi ketika
dihubungi yang terima operator gadungan," ucap Edward. Selanjutnya sama dengan
modus ketiga.

Modus keempat, pelaku mencuri data digital kartu ATM beserta nomor PIN lalu
menjualnya kepada pelaku lain seharga Rp 1 juta per data.6

Dari paparan artikel di atas dapat terlihat berbagi macam modus yang digunakan

oleh para pelaku untuk membobol ATM itu sendiri.oleh karena itu perlu pengakan

hukum dan upaya-upaya hukum dialkuakn khususnya aparat penegak hukum untuk

memberantas serta mengadili pelaku pembobolan ATM tersebut.

Persoalan ATM muncul beriringan dengan pesatnya jumlah pengguna kartu

kredit.ironisnya, ketika muncul persoalan diatas pihak konsumen sering disalahkan

selaku pengguna kartu, walaupun sebenarnya pihak bank selaku penyelenggara

(provider) punya andil dalam memunculkan kompleksitas persoalan tersebut.

Kesiapan penyelenggarakan alat pembayaran dengan menggunakan ATM merupakan

kewajiban para pihak, bank selaku penyelanggara utama adalah pihak yang paling

bertanggung jawab atas persiapan tersebut dan segala sesuatu yang terjadi berkenaan

6
http://wahw33d.blogspot.com/2010/03/4-modus-pembobolan-atm.html (21 des 2010 15.15)
10

dengan ATM, dari bagaimana proses awal kartu akan diterbitkan yaitu standarisasi

penerbitan kartu, proses pelaksanaan yang berkaitan dengan fasilitas, kenyaman dan

keamanan semua perangkat yang dipakai serta bagaimana finishing penerbitan kartu

yang berkaitan dengan ketentuan-ketentuan pemakain serta penyelesaian sengketa

konsumen apabila nantinya terjadi masalah yang merugikan mereka.

B. Permasalahan

Berdasarakan uraian dari latar belakang tersebut di atas,maka selanjutnya

dapat dirumuskan permasalahan yaitu : “Bagaimanakah penegakan hukum

terhadap pelaku pembobolan ATM di kota Pontianak? “

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah :

1. Untuk mendapatkan data dan informasi mengenai kejahatan pembobolan

ATM di kota Pontianak

2. Untuk mengetahui bagaimana penegekan hukum terhadap pelaku pembobolan

ATM di kota Pontianak

3. Untuk memberikan sumbangan pengetahuan tentang kejahatan pembobolan

ATM di kota Pontianak


11

D. Kerangka Pemikiran

1. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini menggunakan sejumlah konsep hukum yang terkandung

dalam variable penelitian maupun dalam rumusan permasalahan penelitian.

Agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap konsep – konsep tersebut maka

dapat di uraikan definisi operasional sebagai berikut :

Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk


tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto,
electronic data interchange ( EDI ), surat elektronik ( electronic mail ),
telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, hurf, tanda, angka, Kode Akses,
symbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat
dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.7

Transaksi elektronik adalah perbuatan melanggar hukum yang dilakukan

dengan menggunakan computer, jaringan computer, dan atau media elektronik

lainnya.8

Teknologi Informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan,

menyiapkan,menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis, dan atau

menyebarkan informasi.9

Dokumen elektronik adalah setiap Informasi elektronik yang di buat,


diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital,

7
Ibid pasal 1 ayat 1
8
Ibid pasal 1 ayat 2
9
Ibid pasal 1 ayat 3
12

electromagnetic, optical, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan


atau didengar melalui komputer atau sistem elektronik, termasuk tetapi tidak
terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf,
tanda, angka, kode akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti
atau dapat dipahami orang yang mampu memahaminya.10
Sistem elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang

berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, menolah, menganalisa, menyimpan,

menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau menyebarkan Informasi

Elektronik.11

Penyelenggaraan Sistem Elektronik adalah pemanfaatan Sistem elektronik

dan penyelengara Negara, Orang, badan usaha, dan/atau masyarakat.12

Jaringan system elektronik adalah terhubungnya dua system elektronik atau

lebih, yang bersifat tertutup atau terbuka agen elektronik.13

Agen elektronik adalah perangkat dari suatu sistem yang dibuat untuk

melakukan suatu tindakan terhadap suatu informasi elektronik tertentu secara

otomatis yang diselenggarakan oleh orang.14

Sertifikat elektronik adalah sertifikat yang bersifat elektronik yang memuat

tanda tangan elektronik dan identitas yang menunjukan status subyek hukum para

pihak dalam transaksi lektronik yang dikeluarkanoleh penyelenggara sertifikasi

elektronik.15

10
Ibid pasal 1 ayat 4
11
Ibid pasal 1 ayat 5
12
Ibid pasal 1 ayat 6
13
Ibid pasal 1 ayat 7
14
Ibid pasal 1 ayat 8
15
Ibid pasal 1 ayat 9
13

Penyelenggara sertifikat elektronik adalah badan hukum yang berfungsi

sebagai pihak yang layak dipercaya, yang memberikan dan mengaudit sertifikat

elektronik.16

Lembaga sertifikasi keandalan adalah lembaga independen yang di bentuk

oleh profesional yang diakui, disahkan, dan diawasi oleh pemerintah dengan

kewenangan mengaudit dan mengaudit dan mengeluarkan sertifikat keandalan

dalam transaksi elektronik.17

Komputer adalah alat untuk memproses data elektronik, magnetic, optic, atau

system yang melaksanakan fungsi logika, aritmatika, dan penyimpanan.18

Akses adalah kegiatan melakukan interaksi dengan system elektronik yang

berdiri sendiri atau dalam jaringan.19

Kode akses adalah angka, huruf, symbol, karakter lainnya atau kombinasi

diantaranya, yang merupakan kunci untuk dapat mengakses computer, dan atau

sistem elektronik lainnya.20

Selain istilah-istilah diatas dapat dimasukan pula bentuk-bentuk kejahatan

komputer dan cyber adalah sebagai berikut:

1. Penipuan komputer (computer fraud) yang mencakup:

a. Bentuk dan jenis penipuan

16
Ibid pasal 1 ayat 10
17
Ibid pasal 1 ayat 11
18
Ibid pasal 1 ayat 14
19
Ibid pasal 1 ayat 15
20
Ibid pasal 1 ayat 16
14

Adalah berupa pencurian uang atau harta benda dengan menggunakan

sarana komputer / cyber dengan melawan hukum, yaitu dalam bentuk

penipuan data dan penipuan program, yang secara terinci adalah sebagai

berikut :

 Memasukkan instruksi yang tidak sah, yaitu dilakukan oleh seorang

yang berwenang atau tidak, yang dapat mengakses suatu system dan

memasukkan instruksi untuk keuntungan sendiri dengan melawan

hukum (misalnya transfer)

 Mengubah data input,yang dilakukan seseorang dengan cara

mesakukkan data untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain

dengan cara melawan hukum ( misalnya,memasukan data gaji pegawai

melebihi yang seharusnya)

 Merusak data ialah dilakukan seseorang untuk merusak print-out atau

output dengan maksud untuk mengaburkan,menyembunyikan data

atau informasi dengan itikad tidak baik

 Penggunaan komputer untuk sarana melakukan perbuatan pidana ialah

dalam pemecahan informasi melalui komputer yang hasilnya

digunakan untuk melakukan kejahatan, atau mengubah program.

b. Perbuatan pidana penipuan yang sesungguhnya dapat termasuk unsure

perbuatan lain, yang pada pokonya dimaksudkan menghindarkan diri dari


15

kewajiban (misalnya pajak) atau untuk memperoleh sesutau yang bukan

hak atau miliknya melalui sarana komputer.

c. Perbuatan curang untuk memperoleh sarana tidak sah harta benda milik

orang lain, misalnya sesorang yang dapat mengakses komputer

mentransfer rekening orang ke rekening nya sendiri sehingga merugikan

orang lain

d. Konspirasi penipuan adalah perbuatan pidana yang dilakukan beberapa

orang bersama-sama untuk melakukan penipuan dengan sarana komputer

e. Pencurian ialah dengan sengaja mengambil dengan melawan hukum hak

atau milik orang lain dengan maksud untuk dimiliknya sendiri

2. Perbuatan pidana penggelapan, pemalsuan pemberian informasi melalui

komputer yang merugikan pihak lain dan menguntungkan diri sendiri

3. Hacking ialah melakukan akses terhadap system komputer tanpa seizing atau

dengan melawan hukum sehingga dapat menembus system pengamanan

komputer yang dapat mengancam berbagai kepentingan

4. Perbuatan pidana komunikasi ialah hacking yang dapat membobol system on-

line komputer yang dapat mengancam berbagai kepentingan

5. Perbuatan pidana perusakan system komputer,baik merusak data atau

menghapus kode-kode yang menimbulkan kerusakan dan kerugian. Termasuk

dalam golongan perbuatan ini adalah berupa penambahan atau perubahan

program,informasi,media sehingga merusak system, demikian pula sengaja


16

menyebarkan virus yang dapat merusak program dan system komputer,atau

pemerasan dengan menggunakan sarana komputer / telekomunikasi

6. Perbuatan pidana yang berkaitan dengan hak milik intelektual, hakcipta,

dan hak paten berupa pembajakan barang-barang tiruan untuk

mendapatkan keuntungan melalui perdagangan.21

Selain istilah diatas akan saya bahas mengenai pengertian dari tindak pidana

yaitu antara lain:

 Pengertian Hukum

Ada beberapa pendapat para pakar mengenai pengertian hukum

1. Mayers menjelaskan bahwa hukum itu adalah semua aturan yang

menyangkut kesusilaan dan ditujukan terhadap tingkah laku manusia

dalam masyarakat serta sebagai pedoman bagi penguasa Negara dalam

melaksanakan tugasnya.

2. Utrecht berpendapat bahwa hukum adalah himpunan perintah dan

larangan untuk mencapai ketertiban dalam masyarakat dan oleh

karenanya masyarakat harus mematuhinya.

3. Simorangkir mengatakan bahwa hukum adalah peraturan yang

bersifat memaksa dan sebagai pedoman tingkah laku manusia dalam

masyarakat yang dibuat oleh lembaga berwenang serta bagi sapa saja

yang melanggarnya akan mendapat hukuman.

Niniek Suparni,S.H.,M.H., Cyber Space Probematika dan Antisipasi Pengaturannya, Jakarta, Sinar
21

Grafika, 2009, hlm 5-6.


17

4. Sudikno Mertokusuro menyatakan bahwa hukum adalah sekumpulan

peraturan-peraturan atau kaidah-kaidah dalam suatu kehidupan

bersama, keseluruhan peraturan tentang tingkah laku yang berlaku

dalam kehidupan bersama yang dapat dipaksakan pelaksanaannya

dengan suatu sanksi.

5. Achmad Ali menyatakan hukum adalah seperangkat norma tentang

apa yang benar dan apa yang salah, yang dibuat dan diakui

eksistensinya oleh pemerintah yang dituangkan baik dalam aturan

tertulis (peraturan) maupun yang tidak tertulis yang mengikat dan

sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya secara keseluruhan dan

dengan ancaman sanksi bagi pelanggar aturan tersebut. 22

 Pengertian hukum pidana menurut Prof. Simons

Hukum pidana adalah kesemuanya perintah-perintah dan larangan-

larangan yang diadakan oleh Negara dan yang diancam dengan

suatu nestapa (pidana) barang siapa yang tidak

menaatinya,kesemuanya aturan-aturan yang menetukan syarat-

syarat bagi akibat hukum itu dan kesemuanya aturan-aturan untuk

mengadakan(menjatuhi) dan menjalankan pidana tersebut.

22
http://id.shvoong.com/social-sciences/1997188-pengertian-hukum/ (selasa 21 des 11.00)
18

 Pengertian pidana menurut Prof Pompe

Hukum pidana adalah : semua aturan-aturan hukum yang

menetukan terhadap perbuatan-perbuatan apa yang seharusnya dijatuhi

pidana dan apakah macam pidana itu

 Pengertian pidana menurut Prof. Van Hamel

Hukum pidana adalah : semua dasar-dasar dan aturan-aturan yang

dianut oleh suatu Negara dalam menyelenggrakan ketertiban umum

yaitu dengan melrang apa yang bertentangan dengan hukum dan

mengenakan suatu nestapa kepada yang melarang larangan tersebut.23

 Pengertian tindak pidana menurut KUHP adalah perbuatan yang

dilakukan setiap orang\subjek hukum yang beruap kesalahan dan

bersifat melanggar hukum atau pun tidak sesuai dengan perundang-

undangan

 Unsur-unsur tindak pidana menurut Moeljanto adalah :

a.      perbuatan manusia


b.      memenuhi rumusan UU (syarat formil : sebagai konsekuensi
adanya asas legalitas)
c.      bersifat melawan hokum (syarat materiil : perbuatan harus
betul-betul dirasakan oelh masyarakat sebagai perbuatan yang
tidak boleh atau tidak patut dilakukan karena bertentangan dengan
tata pergaulan di masyarakat)
d.      Kesalahandan kemampuan bertanggungjawab tidak masuk
sebagai unsure perbautan pidana karena unsur ini terletak pada
orang yang berbuat.

23
http://staff.ui.ac.id/internal/132108639/material/HUKUMPIDANA1.pdf(21 des 11.15)
19

Pengertian penegakan hukum Raimond Flora.L. SH


Adalah :Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau
berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam
interaksi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Ditinjau dari sudut subyeknya,
penegakan hukum itu dapat dilakukan oleh subyek yang luas, yang diartikan sebagai
upaya penegakan hukum yang melibatkan semua subyek hukum dalam setiap
hubungan hukum. Siapa saja yang menjalankan aturan normatif atau melakukan
sesuatu atau tidak melakukan sesuatu dengan mendasarkan diri pada norma aturan
hukum yang berlaku, berarti dia menjalankan atau menegakkan aturan hukum. Dalam
arti sempit, dari segi subyeknya itu, penegakan hukum itu hanya diartikan sebagai
upaya aparatur penegakan hukum tertentu untuk menjamin dan memastikan tegaknya
hukum itu, apabila diperlukan, aparatur penegak hukum itu diperkenankan untuk
menggunakan daya paksa. 24

Pengertian ATM adalah : Pengertian ATM. ATM dalam bahasa inggris


dikenal dengan Automatic teller machine, atau dalam bahasa Indonsia dikenal dengan
Anjungan Tunai Mandiri. ATM merukan alat elektronik yang diberikan oleh bank
yang kepada pemilik rekening yang dapat digunakan untuk bertransaksi secara
elektronis seperti mengecek saldo, mentransfer uang dan juga mengambil uang dari
mesin ATM tanpa perlu dilayani seorang teller. Setiap pemegang kartu diberikan PIN
(personal identification number), atau nomor pribadi yang bersifat rahasia untuk
keamanan dalam penggunaan ATM25

2. Kerangka konsep

Setelah melihat dari tinjauan pustaka diatas maka penulis dapat

merumuskan kerangka konsep sebagai berikut :

Dalam perkembangan tekhnologi seperti sekarang ini, tidak dapat

dpungkiri bahwa tindak kejahatan akan terjadi dengan berbagai macam

modus. Hal ini merupakan akibat dari kemajuan tekhnologi yang sangat pesat

tanpa diikuti dengan aturan-aturan hukum yang dapat menjerat si pelaku

kejahatan sehingga menimbulkan efek jera bagi si pelaku kejahatan tersebut.

24
http://www.scribd.com/doc/2953532/Penegakkan-Hukum (21 des 12.30)
25
http://ridwanaz.com/umum/pengertian-kartu-atm-dan-kartu-debit/ (21 des 13.00)
20

Maka dari itu perlu adanya penegakan hukum bagi pelaku pembobolan

ATM tersebut. Banyak upaya yang harus ditingkatkan lagi untuk

memberantas pelaku pembobol tersebut.sarana dan prasana bagi pihak

kepolisian agar dapat menungkapkan kejahatan ini juga saya rasa perlu untuk

lebih ditingkatkan lagi,karena semakin canggih nya tekhnologi yang ada pada

saat sekarang ini akan lebih memacu untuk para penjahat untuk lebih pintar

dalam melakukan kejahatan itu sendiri.

Membicarakan kejahatan tidak lengkap jika hanya melihat dari segi

perbuatanya dan juga tidak dapat disebut kejahatan jika tidak ada korban

karena salah satu ciri kejahtan adalah adanya korban disamping bersifat

merugikan dari perbuatan / kejahtan itu dan reaksi social atas kejahatan

tersebut. Keberadaan korban ini tidak dapat dihindari, tetapi jumlahnya dapat

diminimalisir jika orang-orang yang terlibat di dalamnya sudah mengetahui

risiko dan akibat yang akan diterima dari kejahatan itu sendiri.

Adanya kejahatan pembobolan ATM dengan berbagai macam modus

yang ada seharusnya bisa menjadi acuan lagi bagi pihak Bank agar

meningkatkan sistem keamanan pada ATM tersebut.saya rasa jika pihak Bank

dapat meningkatkan system keamanan pada ATM tersebut dapat mencegah

pelaku pembobolan ATM dalam melancarkan aksi pembobolanya.sistem

keamanan yang tidak dapat ditembus oleh si pembobol akan dapat

mengurangi pembobolan ATM itu sendiri.


21

E.Hipotesis

Bertitik tolak pada uraian tersebut, maka penulis merumuskan hipotesis yang

masih dibuktikan kebenaranya sebagai berikut : “ bahwa penegakan hukum

terhadap pelaku pembobolan ATM di kota Pontianak masih sangat

memprihatinkan karena disebakan factor kemampuan aparat penegak

hukum,kesadaran hukum masyarakat dan sarana prasarana yang mendukung

penegakan hukum di bidang tekhnologi “.

E. Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis meneliti dengan menggunakan metode pendekatan yuridis

sosiologis atau metode empiris yang mengkaji dan mengolah data hasi penelitian

lapangan dengan bertitik tolak pada aspek hukum secara normative dengan didukung

oleh dokumen-dokumen yang berkaitan dengan permasalahn baik berupa peraturan

maupun kasus-kasus yang terkait dengan pokok permasalahan.

1. Bentuk penelitian

a) Penelitian Kepustakaan (Library Resseach), yitu dengan mempelajari

berbagai literature, artikel dan peraturan perundang-undangan yang

erat kaitanyan dengan penelitian ini.

b) Penelitian lapangan ( Field Reseach) yaitu penulis terjun secara

langsung ke lapangan untuk mendapatkan dan mengumpulkan data

yang terkait dengan peneltian ini.

2. Tekhnik dan Alat Pengumpul Data

a) Tekhnik Komunikasi Langsung


22

Yaitu dengan mengadakan kontak langsung dengan sumber data

(Responden) dalam bentuk wawancara terhadap pihak-pihak yang

terkait dengan alat pengumpulan data berupa pedoman wawancara

yang telah disusun pertanyaannya sesuai dengan aspek-aspek

penelitian.

b) Tekhnik Komunikasi tidak langsung

Yaitu dengan mengdakan kontak secara tidak langsung dengan sumber

data ( Responden ) melalui angket ( quisioner ) dengan pertanyaan-

pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3. Populasi dan Sampel

a) Populasi

Populasi adalah seluruh objek atau seluruh unit yang akan diteliti.

Dari definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah

keselurhan objek peneliti sumber data dalam membantu memecahkan

suatu masalah penelitian. Adapun yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah :

 Hakim Pengadilan Negeri Pontianak yang pernah menangani

perkara tindak pidana pembobolan ATM

 Pihak Kepolisian Khuhusnya Pihak Polda Kal-bar


23

 Pihak Bank

b) Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang merupakan sumber data

yang akan diteliti untuk mewakili populasi dalam penarikan sampel.

Adapun sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

 Hakim Pengadilan Negeri Pontianak 1 orang

 Pihak Polda Kal-bar 2 orang

 Pihak Bank yang terkait 2 orang

Anda mungkin juga menyukai