Anda di halaman 1dari 15

RESENSI FILM

FROM PARIS WITH LOVE


Resensi ini di Buat untuk Memenuhi Tugas
Analisis Politik Luar Negeri Pada Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Jenderal Achmad Yani
(FISIP UNJANI)

Disusun Oleh :
Alvian Dwi Yulianto
6211.0910.56

JURUSAN HUBUNGAN
INTERNASIONAL
FISIP UNJANI
Jl. Trs. Jenderal Sudirman Cimahi
2011
IDENTITAS FILM :

From Paris with Love

Sutradara :Pierre Morel

Produser : Luc Besson


India Osborne

Penulis :Luc Besson


Adi Hasak

Pemeran :

• John Travolta sebagai Charlie Wax


• Jonathan Rhys Meyers sebagai James Reese
• Kasia Smutniak sebagai Caroline
• David Gasman sebagai turis Jerman
• Richard Durden sebagai Duta besar Bennington
• Yin Bing sebagai M. Wong
• Amber Rose Revah sebagai Nichole
• Eric Godon sebagai Menteri luar negeri
• Francois Bredon sebagai The Thug
• Chems Dahmani sebagai Rashid (As Chems Eddine Dahmani)
• Sami Darr sebagai The Pimp
• Julien Hagnery sebagai Chinese Punk
• Mostefa Stiti sebagai Dir Yasin
• Rebecca Dayan sebagai Foreign Minister's Aide
• Michael Vander-Meiren sebagai kru bandara
• Didier Constant sebagai Customs Official
• Alexandra Boyd sebagai kepala delegasi
• Stephen Shagov sebagai pengaman kedutaan
• Mike Powers sebagai pengaman kedutaan
• Nick Loren sebagai Kepala pengamanan
• Farid Elouardi sebagai Bearded Driver
• Melissa Mars sebagai Wax's Hooker
• Yin Hang sebagai Asian Hooker 'German'
• Frederic Chau sebagai Chinese Maitre D
• Tam Solo sebagai Suicidal Pakistani

Musik :David Buckley

Sinematografi :Michel Abramowicz

Penyunting :Frédéric Thoraval

Studio :EuropaCorp
M6 Eclair Films Canal+

Distributor :EuropaCorp (Perancis)

Warner Bros. (UK)

Lionsgate (AS)

Tanggal rilis :05 Februari 2010

Genre : Action , Crime , Thriller


Tanggal releas : 5 February 2010 (USA)
Durasi : 92 min
Negara Film :France
Bahasa :Inggris
Perancis
Anggaran :$52 juta
Pendapatan kotor :$52,795,309
RESENSI

1.1 Isi Film/Subtansi Film


From Paris With Love mengisahkan seorang agen Amerika kelas dunia, Charlie Wax
(John Travolta) yang hendak memburu teroris di Prancis. Di Prancis, Wax bekerjasama
dengan seorang sekretaris pribadi dua besar Prancis, James Reece (Jonathan Rhys Meyers).
Reese sebenarnya juga seorang mata-mata kelas teri. Dia juga berkeinginan menjadi seorang
agen kelas tinggi. Kerjasama dengan Wax merupakan salah satu ujian untuk menempuh
menjadi agen kelas tinggi. Dalam perjalanannya memburu teroris, Reece begitu dikejutkan
oleh tindakan Wax yang menurutnya keterlaluan dan tidak mengindahkan prosedur. Wax
yang jago berkelahi dan jago tembak cepat, terkadang "seenaknya" membunuh mereka yang
dianggap anggota jaringan teroris internasional. Namun lama-lama Reese pun terbiasa
dengan tindakan yang dilakukan Wax.
Reece yang ternyata seorang agent CIA rendahan pun akhirnya membebaskan Charlie
dan harus mau bekerja sama dengan Charlie untuk menghentikan pembunuhan para politikus
di Paris sekaligus juga menteror kota Paris. Reece memiliki pacar seorang Perancis yang
sangat menawan, tapi yang menjadi masalah dalam kehidupannya adalah pekerjaan
sampingannya sebagai seorang agen CIA. Mengganti pelat nomor mobil, melakukan
pengintaian kecil-kecilan dan memasang alat penyadap. Pekerjaan James Reese (Jonathan
Rhys Meyers) sebegai agen rahasia pemerintah Amerika bisa dibilang masih belum diakui. Ia
hanya bertugas melaksanakan pekerjaan yang ringan dan sampingan saja. Hingga suatu hari
Reece diberi tugas penting, yakni menjadi partner Charlie Wax (John Travolta) untuk
melaksanakan misi pemberantasan teroris di Paris. Reece yang sebelumnya belum pernah
membunuh orang dengan senjata harus belajar dengan cepat dari partner seniornya. Berawal
dari sopir yang mengantar kemanapun Wax pergi hingga pasangan tandem dalam baku
tembak dengan sekelompok teroris yang sedang merencanakan sabotase terhadap pertemuan
perdamaian dunia di Paris. Semua bertambah suram ketika dengan misterius para teroris
ternyata telah mengendus keterlibatan Reese sebagai agen rahasia Amerika. Bagaimana hal
tersebut bisa terjadi? James Reese harus berjuang mati-matian mengerahkan tenaga dan
intelektualitasnya untuk menyelamatkan karir dan kehidupan asmaranya.
Hal yang sangat diinginkan Reece adalah menjadi seorang agen CIA yang bonafid
yang disertai dengan aksi-aksi yang menegangkan. Jadi, ketika ia ditawarkan sebuah tugas
lapangan, ia menerimanya dan menganggap dirinya sangat beruntung, sampai ia bertemu
dengan partner barunya, agen khusus Charlie Wax (John Travolta) - seorang yang sangat
periang, temparamen, yang dikirim ke Paris untuk menghentikan sebuah serangan teroris.
Wax membawa Reece mengenal kehidupan seorang agen CIA di mana pembantaian adalah
salah satu cara untuk menyelesaikan masalah. Hingga Reece merasa bahwa pekerjaannya
selama ini di belakang meja adalah pekerjaan yang terbaik untuk dirinya. Tapi ketika Reece
menemukan bahwa dia adalah sasaran dari kejahatan yang akan dilakukan oleh para teroris
melalui cincin yang diberikan oleh tunangannya, dia menyadari bahwa tak ada jalan kembali
dan bahwa Wax mungkin satu-satunya harapan bagi dirinya untuk menyelesaikan dan
mengagalkan serangan teroris yang akan dilakukan di Paris.
Ternyata, nyawa para politikus itupun banyak yang mengincar, sehingga pembunuh –
pembunuh dari segala penjuru pun memburu para politikus di Paris sekaligus juga menteror
kota Paris. Reece yang tadinya hidup santai pun mau tak mau harus bahu membahu dengan
Charlie yang tengil, keras kepala, bawel, tapi ahli beladiri, menembak, dan segudang ilmu
militer lainnya, untuk menuntaskan misi menyelamatkan para politikus serta melindungi
Paris dari serangan teroris walaupun harus mengubah Paris menjadi kota yang amburadul dan
tak ubahnya mirip dengan arena pertempuran massal sekalipun. James Reece tak pernah
mengira bahwa bekerja di kedutaan besar Amerika Serikat di Perancis memiliki risiko yang
sangat tinggi. Ia sadar bahwa bekerja dalam bidang intelejen memang punya risiko tapi ia tak
pernah mengira bahwa risikonya bakal sebesar itu. Sementara itu, Charlie Wax (John
Travolta) adalah pria yang membuka mata James Reece tentang risiko sebenarnya dari
pekerjaan ini.
Charlie adalah seorang agen CIA yang dikirim ke Perancis untuk menggagalkan
sebuah usaha terorisme yang telah tercium pihak intelijen Amerika. Berbeda dengan, James
Reece adalah orang yang lucu namun tak ragu-ragu menembak bila itu diperlukan. Karena
tugas mengharuskan, tak ada pilihan buat Richard selain mendampingi Charlie selagi ia
berusaha melacak jejak para teroris ini. Pengalaman baru jelas ia dapatkan.Promosi bisa
dipastikan sudah di depan mata. Cerita ini dimulai saat James Reece (Jonathan Rhys Meyers),
staf duta besar AS untuk Perancis yang diam-diam jadi agen rahasia. Suatu saat dia dipercaya
untuk menjadi partner agen rahasia yang dikirim langsung dari AS untuk misi besar. Adalah
Charlie Max (John Travolta) seorang agen rahasia berpostur militer, kepala botak, dan
lengkap dengan jenggot, pokoknya gayanya seperti seorang preman. Reece yang tak tahu
apa-apa tentang misinya cuma bisa mengikuti apa yang dikatakan Max.
Misi dimulai dengan menguak bandar kokain berkedok rumah makan Cina, dari situ
mereka mengetahui akses ke markas teroris. Nah, itulah misi utama mereka, memberantas
teroris yang sedang merencanakan aksi bom bunuh diri di berbagai tempat, termasuk saat
KTT akan berlangsung di Paris. Max memang sudah berpengalaman untuk pekerjaan satu ini.
aksinya luar biasa dari mulai kejar-kejaran, baku tembak semuanya bikin kita tegang dari
menit ke menit. Max sangat handal menebak gerak-gerik lawan, jago membaca situasi dan
instuisinya tidak pernah salah. John Travolta tidak tangung-tangung memainkan perannya,
dia sangat maksimal, apalagi karakter Travolta sangat cocok dengan karakter Charlie Max.

Dalam film ini juga mengisahkan cinta antara Reece dan kekasihnya, Caroline (Kasia
Smutniak) Mereka bertunangan sesaat sebelum Reece akan menjalankan misi bersama Max.
Sedihnya ternyata selama ini Reece dikhianati oleh Caroline. Reece mengalami dilema ketika
ia tahu Caroline adalah bagian dari sindikat teroris Pakistan yang ada di Paris. Akhirnya,
kebenaran terungkap pada saat makan malam bersama patner dan pacarnya. Reece akhirnya
tahu bahwa teryata Caroline telah bergabung dengan teroris dan berencana melakukan
serangan terhadap sebuah konferensi tingkat tinggi di duta besar paris. Selama ini Caroline
memata-matai Reece dan menjadi pacarnya untuk mengetahui keberadanya agar rencananya
dapat tercapai. Dan Caroline sendiri yang akan menjadi eksekutor dalam bom bunuh diri itu.
Diakhir cerita menjadi jelas “tujuan” yang ia maksud adalah melakukan bom bunuh diri
(Jihad) di KTT dengan tujuan membunuh Menlu Amerika Serikat From Paris With Love
banyak mengandung adegan yang tidak disangka-sangka. Wax makan malam bersama
pacarnya yang diperankan Kasia Smutniak. Kebetulan pacarnya juga mengundang temannya.
saat santai makan bersama, tiba-tiba teman pacar Reece mendapat telepon dari seseorang.
Beberapa detik setelah perempuan menutup telepon, Wax tiba-tiba menembak kepalanya.
Reece pun kaget dan langsung melontarkan protes. Akhirnya Wax terus terang bahwa teman
pacar parternya itu adalah salah satu anggota jaringan teroris. Dan yang paling mengagetkan
adalah ternyata pacar Reece juga ikut terlibat teroris

Akhirnya, kebenaran terungkap pada saat makan malam bersama partner dan
pacarnya. Reece akhirnya tahu bahwa ternyata Caroline telah bergabung dengan organisasi
teoris dan berencana melakukan serangan pada Konferensi Duta Besar di Paris. Selama ini
Caroline mematai-matai Reece dan menjadi pacarnya untuk mengetahui keberadaannya agar
rencananya dapat tercapai.
Ternyata Caroline sendiri yang akan melakukan serangan pada Konferensi tersebut dengan
cara melakukan bom bunuh diri. Pertemuan terakhir pacarnya sebelum Reece menembak
mati pacarnya sendiri sesaat Caroline akan meledakkan dirinya sendiri. Jalan cerita film ini
cukup menarik untuk ditonton, apalagi jika kita menyaksikan aksi-aksi John Travolta sewaktu
membekuk para mafia.Sebagai seorang agen yang profesional maka Reece harus mengambil
sikap. Sebuah akhir yang sangat dramatis terjadi menutup kasus perburuan itu. Singkat cerita,
aksi tembak-menembak dan kejar-kejaran layaknya film action menjadi menu utama film.
Tapi yang layak dikritisi adalah bagaimana cara film ini menceritakan siapa dan bagaimana
terorisme.

1.2 Kelemahan Film

Judul dari film ini yang saya lihat sangat beraroma romantic, dan itu tidak sesuai
dengan poster dari film apalagi isi film tersebut. Ini adalah salah satu kelemahan film “From
Paris With love” , judul yang romantic tetapi isi sangat amat actionist. Dan tidak kalah
lemahnya film ini adalah ide cerita yang biasa menurut saya mengenai sekelompok teroris
yang diburu oleh agen-agen rahasia Amerika, dan akhirnya para agen Amerika itupun
berhasil melaksanakan tugasnya.

1.3 Kekuatan Film

Film yang bergenre Action, Crime, Thriller ini sangat menarik , dan layak untuk
ditonton oleh penyuka film action. Inti film dan sekaligus kekuatan dari film ini adalah
sempurnanya sebuah misi menuntaskan menyelamatkan para politikus serta melindungi Paris
dari serangan teroris walaupun harus mengubah Paris menjadi kota yang amburadul dan tak
ubahnya mirip dengan arena pertempuran massal sekalipun dan tidak kalah penting
bagaimana Amerika Serikan begitu concern kepada masalah-masalah teroris. Di film ini juga
digambarkan bahwa seorang agen yang bertugas tidak pernah menyangka bahwa bekerja di
kedutaan besar Amerika Serikat di Perancis memiliki risiko yang sangat tinggi. Mungkin ia
sadar bahwa bekerja dalam bidang intelejen memang punya risiko tapi ia tak pernah mengira
bahwa risikonya bakal sebesar itu, dan peran ini sangat baik diperankan oleh sang aktor
James Reece (Jonathan Rhys Meyers). Ceritanya mudah dipahami. Semua setting dari film
kelihatan natural.
1.4 Kontribusi Film Terhadap Ilmu HI

1.4.1 Ilmu Hubungan Internasional


Sejarah hubungan internasional sering dianggap berawal dari (Perdamaian
Westphalia) pada 1648, ketika sistem negara modern dikembangkan. Sebelumnya,
organisasi-organisasi otoritas politik abad pertengahan (Eropa) didasarkan pada
tatanan hirarkis yang tidak jelas. Westphalia membentuk konsep legal tentang
kedaulatan, yang pada dasarnya berarti bahwa para penguasa, atau kedaulatan-
kedaulatan yang sah tidak akan mengakui pihak-pihak lain yang memiliki kedudukan
yang sama secara internal dalam batas-batas kedaulatan wilayah yang sama. Otoritas
Yunani dan Roma kuno kadang-kadang mirip dengan sistem Westphalia, tetapi
keduanya tidak memiliki gagasan kedaulatan yang memadai.

[Westphalia] mendukung bangkitnya negara-bangsa (nation-state),


institusionalisasi terhadap diplomasi dan tentara. Sistem yang berasal dari Eropa ini
diekspor ke Amerika, Afrika, dan Asia, lewat kolonialisme, dan “standar-standar
peradaban”.Sistem internasional kontemporer akhirnya dibentuk lewat dekolonisasi
selama [Perang Dingin].Namun, sistem ini agak terlalu disederhanakan. Sementara
sistem negara-bangsa dianggap “modern”, banyak negara tidak masuk ke dalam
sistem tersebut dan disebut sebagai “pra-modern”. Lebih lanjut, beberapa telah
melampaui sistem negara-bangsa dan dapat dianggap “pasca-modern”.

Ini membuat emampuan wacana HI untuk menjelaskan hubungan-hubungan di


antara jenis-jenis negara yang berbeda ini diperselisihkan.“Level-level analisis”
adalah cara untuk mengamati sistem internasional, yang mencakup level individual,
negara-bangsa domestic-sebagai suatu unik, level internasional yang terdiri atas
persoalan-persoalan transnasional dan internasional level global.

Hubungan Internasional, adalah cabang dari ilmu politik, merupakan suatu


studi tentang persoalan-persoalan luar negeri dan isu-isu global di antara negara-
negara dalam sistem internasional, termasuk peran negara-negara, organisasi-
organisasi antar pemerintah, organisasi-organisasi nonpemerintah atau lembaga
swadaya masyarakat, dan perusahaan-perusahaan multinasional. Hubungan
Internasional adalah suatu bidang akademis dan kebijakan publik dan dapat bersifat
positif atau normatif karena berusaha menganalisis serta merumuskan kebijakan luar
negeri negara-negara tertentu.

Selain ilmu politik, hubungan internasional menggunakan berbagai bidang


ilmu seperti ekonomi, sejarah, hukum, filsafat, geografi, sosiologi, antropologi,
psikologi, studi-studi budaya dalam kajian-kajiannya. HI mencakup rentang isu yang
luas, dari globalisasi dan dampak-dampaknya terhadap masyarakat-masyarakat dan
kedaulatan negara sampai kelestrarian ekologis, proliferasi nuklir, nasionalisme,
perkembangan ekonomi, terorisme, kejahatan yang terorganisasi, keselamatan umat
manusia, dan hak-hak asasi manusia.

Apa yang secara eksplisit diakui sebagai teori hubungan internasional tidak
dikembangkan sampai setelah Perang Dunia I, dan dibahas secara lebih rinci di bawah
ini Namun, teori HI memiliki tradisi panjang menggunakan karya ilmu-ilmu sosial
lainnya. Penggunaan huruf besar “H” dan “I” dalam hubungan internasional bertujuan
untuk membedakan disiplin Hubungan Internasional dari fenomena hubungan
internasional. Banyak orang yang mengutip Sejarah Perang Peloponnesia karya
Thucydides sebagai inspirasi bagi teori realis, dengan Leviathan karya Hobbes dan
The Prince karya Machiavelli memberikan pengembangan lebih lanjut.

Demikian juga, liberalisme menggunakan karya Kant dan Rousseau, dengan


Meskipun hak-hak asasi manusia kontemporer secara signifikan berbeda dengan jenis
hak-hak yang didambakan dalam hukum alam, Francisco de Vitoria, Hugo Grotius,
dan John Locke memberikan pernyataan-pernyataan pertama tentang hak untuk
mendapatkan hak-hak tertentu berdasarkan kemanusiaan secara umum. Pada abad ke-
20, selain teori-teori kontemporer intenasionalisme liberal, Marxisme merupakan
landasan hubungan internasional.

Perkembangan fenomena hubungan internasional telah memasuki aspek-aspek


baru, dimana Hubungan Internasional tidak hanya mengkaji tentang negara, tetapi
juga mengkaji tentang peran aktor non-negara di dalam ruang lingkup politik global.
Peran non-state actor yang semakin dominan mengindikasikan bahwa non-state actor
memegang peran yang penting. Dewasa ini, fenomena hubungan internasional telah
memasuki ranah budaya (seperti klaim tari pendet Malaysia terhadap indonesia),
sehingga Hubungan Internasional memerlukan kajian teoritis dari dispilin ilmu
lainnya.
1.4.2 Teori Kepentingan Nasional
Jika di hubungkan antara film “From Paris With Love” dengan Ilmu
Hubungan Internasional. Disini penulis menggunakan teori Kepentingan Nasional /
National Interest untuk membantu menghubungkan/menganalisanya.

Sejarah Kemunculan Teori National Interest tumbuh dan menguat setelah


Perang Dunia II, khususnya sejak AS menerapkan kepentingan nasional sebagai
landasan dalam politik luar negerinya. Setelah itu, semua tindakan negara – negara
dalam interaksinya didasarkan pada kepentingan nasionalnya masing-masing.
Kepentingan nasional dijadikan alasan yang mudah dan klasik bagi suatu negara
dalam hubungannya negara lain, baik hubungan kerjasama maupun hubungan
konfliktual.

Kepentingan nasional diartikan sebagai kemampuan minimum negara bangsa


dalam melindungi identitas fisik (wilayah, tanah, territorial), identitas politik ( rezim
ekonomi politik), dan identitas kulturalnya (norma etnis, linguistik, sejarah) dari
gangguan negara bangsa lain, Kepentingan nasional menurut menurut Jack D Plano &
Roy Olton diartikan sebagai kepentingan vital suatu bangsa yang harus diperjuangkan
demi kelangsungan hidupnya. Kepentingan vital dimaksud terdiri dari : Independence,
self preservation, territorial integrity, military security, economic well-being.
Kepentingan nasional diartikan sebagai tujuan yang harus dicapai oleh setiap negara
dalam melaksanakan politik luar negerinya. Kepentingan nasional merupakan hasil
kompromi politik antara berbagai pihak dalam suatu negara yang berbeda
kepentingannya.

Teori Kepentingan Nasional merupakan teori yang lahir dari paradigma /


pendekatan realis yang dicetuskan oleh Hans J. Morgenthau. Teori Kepentingan
Nasional menjadi populer dalam disiplin ilmu hubungan internasional karena
dipopulerkan oleh AS pada masa-Perang Dingin. Ketika itu, AS selalu mendasarkan
politik luar negerinya pada kepentingan nasional. Segala tindakan yang dilakukan
oleh AS dalam kancah politik internasional selalu mengatasnamakan kepentingan
nasional. Kepentingan nasional diartikan sebagai tujuan yang harus dicapai oleh
setiap negara dalam melaksanakan politik luar negerinya.
Kepentingan nasional merupakan hasil kompromi politik antara berbagai
pihak dalam suatu negara yang berbeda kepentingannya. Kepentingan nasional
biasanya terdapat dalam setiap konstitusi negara sehingga harus diperjuangkan oleh
setiap entitas yang ada negara tersebut. Kepentingan nasional diartikan sebagai
kemampuan minimum negara bangsa dalam melindungi identitas fisik (wilayah,
tanah, territorial), identitas politik ( rezim ekonomi politik), dan identitas kulturalnya
(norma etnis, linguistik, sejarah) dari gangguan negara bangsa lain.

Sesuai dengan namanya teori ini menunjuk negara / nation state/ negara
bangsa / pemerintah / atau sering disebut sebagai aliran State Centris sebagai unit
analisis national interest. Negara dianggap sebagai aktor yang dominan dalam
hubungan antar bangsa. Semua tindakan yang dilakukan oleh aktor-aktor lain di luar
negara, pada akhirnya akan bermuara pada aktor negara bangsa / nation / bangsa.

Dasar Tindakan Teori National Interest adalah Mementingkan “prudence”


(bersikap bijak dengan mempertimbangkan kalkulasi “untung rugi” ) dalam interaksi antar
negara. Mengabaikan moral, etika dan legal hukum. Aturan noramtif dan moral
internasional akan dipakai sejauh tidak menghambat kepentingan nasional suatu
negara yang besrifat riel / realistis. Sifat dari teori ini cenderung Abstrak, sulit untuk
dioperasionalkan atau dikongkretkan karena menurut Morgenthau tidak bisa dikuantifikasi.
Artinya, kepentingan nasional sulit untuk diukur dan dihitung secara statistik – matematik.
Kepentingan nasional merupakan teori / konsep yang sulit untuk diuraikan secara
detail mengenai kejelasan motif kepentingan apa dibalik tindakan suatu aktor dalam
hubungan inernasional, apakah kepentingan ekonomi, politik, atau militer.

Kepentingan nasional merupakan alat sekaligus tujuan Artinya, suatu ketika


kepentingan nasional dipergunakan sebagai cara / sarana / media untuk mencapai
tujuan nasional suatu negara. Namun disisi lain, kepentingan nasional diartikan
sebagai tujuan akhir- suatu negara yang dicapai atau diraih dengan menggunakan
cara-cara kepentingan nasional juga. Teori ini tidak lepas terhadap kritik, antara lain:
Sulit untuk membedakan antara Kepentingan Nasional dengan Kepentingan Global,
Regional, dan Lokal, sulit untuk menentukan luas atau range kepentingan nasional
suatu Negara, sulit untuk menghubungkan kepentingan nasional suatu negara dengan
kepentingan nasional negara lain. Sering dipakai sebagai alat oleh super power untuk
melakukan kebijakan luar negeri yang bersifat intervensionis .
Donald E. Nuchterlin menyatakan dalam perspektif hubungan internasional,
tindakan suatu negara terhadap negara lain tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor
yang sebenarnya bermuara pada kepentingan nasional. Nuchterlin menyatakan bahwa
kepentingan nasional suatu negara dipengaruhi oleh faktor ideologi, pertahanan,
ekonomi, dan tata regional/internasional.

1.4.3 Analisis Singkat

JACK C PLANO & ROY OLTON (national interest teory)

Mengapa Amerika Serikat bersedia melindungi para politikus yang ada di


kota Paris serta menjaga kota Paris dari serangan teroris Pakistan?

Jawabannya : Amerika serikat mempunyai kepentingan nasionalnya dengan Perancis,


agar kepentingannya berhasil/tercapai maka Amerika bersedia mengirimkan Agennya
untuk membantu menuntaskan masalah terror yang ada di Perancis (Paris) :

◦ Independence / kemandirian (sebagai negara kuat Amerika bisa menolong


para sekitunya yang menghadapi masalah)

◦ Self preservation / mempertahankan diri (karena jika Prancis diganggu yang


mana disana akan terdapat KTT maka kepentingan Amerika Serikat
terganggu)

◦ Teritorial Integrity / keutuhan wilayah (jika teror dapat di lakukan oleh teroris
di Perancis maka secara tidak langsung mengancam kedaulatan Prancis)

◦ Military Security / keamanan militer (menunjukkan bahwa kemampuan militer


Amerika Serikat(CIA) mereka tangguh walaupun seorang diri.

◦ Economic Well-being / kemakmuran ekonomi (demi kepentingan ekonomi


pula akhirnya Amerika Serikat membantu Perancis).

Donald E. Nuchterlin(national interest teory)

Mengapa teroris mengincar/menerorPrancis(Paris)?.


Jawabannya : karena Perancis adalah salah satu dari sekutu Amerika yang mempunyai
peranan yang tak jauh beda dengan Amerika, yang disebabkan juga oleh :

◦ Faktor ideologi (para plaku terror tidak menginkan ideoligi


mereka[agama/islam] diganti dengan ideology barat yang cenderung liberalis)

◦ Faktor pertahanan (jika dibiarkan konfrensi itu berlangsung maka pukan tidak
mungkin menghasilkan kesepakatan dalam menguatkan militer mereka yang
akhiryna memusnahkan para teroris yang tidak senang dengan tindakannya)

◦ Faktor ekonomi (respon terhadap kekayaan yang akan memberi kekuasaan)

◦ Faktor Tata regional (jika KTT dibiarkan berlangsung maka ketata regionalan
barat[liberalis] akan semakin menjadi)

1.4.4 Kontribusi Film Terhadap Ilmu HI


Kontribusi apa yang diberikan oleh film From Paris With Love untuk ilmu
HI?, inilah yang penulis coba menjawabnya, yaitu sebuah kekuasaan dapat berperan
penting dalam prespektif realis (actkr tunggal [negara-bangsa] ) dan jika ditarik garis
lurus ini berhubungan dengan prespektif realis, yang menyebutkan bahwa “perang
dapat di cegah dan perdamaian dapat/bisa tercipta dengan adanya balance of power
(pereman internasional),yang mana para pelaku teror ingin menunjukan bahwa
mereka bisa menjadi balances (pengimbang) dari aktor dominan saat ini yaitu
Amerika Serikat salah satu contoh kongkretnya dengan terteror (diserangnya gedung
WTC di New York) ini menmperlihatkan bahwa sebenarnya ada kekuatan besar lain
di luarhegemoni Amerika Serikat.

Teori balance of power adaah turunan dari teori power, Teori BoP muncul dan
banyak dianut dalam dunia hubungan internasional pada masa Perang Dingin ketika
terjadi rivalitas antara Blok Barat (AS) dan Blok Timur (US), jadi disini dapat terlihat
bahwa bahwa kejadianteror di Prancis ini menjadi salah satu reverensi bagi penstudi
HI bahwa selain Balance of Power yang pernah terjadi antara blok barat atau blok
timur, disini terlihat contoh kekuatan lain yang akan muncul mengalahkan hegemoni
saat ini yaitu Agama. Penulis simpulkan bahwa kontribusi film From Paris With Love
adalah nyata, yaitu sebuah reverensi bagi penstudi HI untuk menjelaskan sebuah
kekuatan /hegemoni baru akan muncul yang sekarang selalu membayangi hegemon
lama, dengan teror-teror yang diciptakannya. Ini adalah keniscayaan sebuah
keseimbangan kekuatan Balance of Power(Bop) dewasa ini.

ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI

RESENSI FILM

From Paris With Love


Resensi ini di Buat untuk Memenuhi Tugas Metode Analisis Politik Luar Negeri

Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Achmad Yani

(FISIP UNJANI)

Oleh :

Alvian Dwi Yulianto


(6211091056)

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

FISIP-UNJANI

Jl. Trs. Jenderal Sudirman Cimahi

2010

Anda mungkin juga menyukai