Resensi Film Paris
Resensi Film Paris
Disusun Oleh :
Alvian Dwi Yulianto
6211.0910.56
JURUSAN HUBUNGAN
INTERNASIONAL
FISIP UNJANI
Jl. Trs. Jenderal Sudirman Cimahi
2011
IDENTITAS FILM :
Pemeran :
Studio :EuropaCorp
M6 Eclair Films Canal+
Lionsgate (AS)
Dalam film ini juga mengisahkan cinta antara Reece dan kekasihnya, Caroline (Kasia
Smutniak) Mereka bertunangan sesaat sebelum Reece akan menjalankan misi bersama Max.
Sedihnya ternyata selama ini Reece dikhianati oleh Caroline. Reece mengalami dilema ketika
ia tahu Caroline adalah bagian dari sindikat teroris Pakistan yang ada di Paris. Akhirnya,
kebenaran terungkap pada saat makan malam bersama patner dan pacarnya. Reece akhirnya
tahu bahwa teryata Caroline telah bergabung dengan teroris dan berencana melakukan
serangan terhadap sebuah konferensi tingkat tinggi di duta besar paris. Selama ini Caroline
memata-matai Reece dan menjadi pacarnya untuk mengetahui keberadanya agar rencananya
dapat tercapai. Dan Caroline sendiri yang akan menjadi eksekutor dalam bom bunuh diri itu.
Diakhir cerita menjadi jelas “tujuan” yang ia maksud adalah melakukan bom bunuh diri
(Jihad) di KTT dengan tujuan membunuh Menlu Amerika Serikat From Paris With Love
banyak mengandung adegan yang tidak disangka-sangka. Wax makan malam bersama
pacarnya yang diperankan Kasia Smutniak. Kebetulan pacarnya juga mengundang temannya.
saat santai makan bersama, tiba-tiba teman pacar Reece mendapat telepon dari seseorang.
Beberapa detik setelah perempuan menutup telepon, Wax tiba-tiba menembak kepalanya.
Reece pun kaget dan langsung melontarkan protes. Akhirnya Wax terus terang bahwa teman
pacar parternya itu adalah salah satu anggota jaringan teroris. Dan yang paling mengagetkan
adalah ternyata pacar Reece juga ikut terlibat teroris
Akhirnya, kebenaran terungkap pada saat makan malam bersama partner dan
pacarnya. Reece akhirnya tahu bahwa ternyata Caroline telah bergabung dengan organisasi
teoris dan berencana melakukan serangan pada Konferensi Duta Besar di Paris. Selama ini
Caroline mematai-matai Reece dan menjadi pacarnya untuk mengetahui keberadaannya agar
rencananya dapat tercapai.
Ternyata Caroline sendiri yang akan melakukan serangan pada Konferensi tersebut dengan
cara melakukan bom bunuh diri. Pertemuan terakhir pacarnya sebelum Reece menembak
mati pacarnya sendiri sesaat Caroline akan meledakkan dirinya sendiri. Jalan cerita film ini
cukup menarik untuk ditonton, apalagi jika kita menyaksikan aksi-aksi John Travolta sewaktu
membekuk para mafia.Sebagai seorang agen yang profesional maka Reece harus mengambil
sikap. Sebuah akhir yang sangat dramatis terjadi menutup kasus perburuan itu. Singkat cerita,
aksi tembak-menembak dan kejar-kejaran layaknya film action menjadi menu utama film.
Tapi yang layak dikritisi adalah bagaimana cara film ini menceritakan siapa dan bagaimana
terorisme.
Judul dari film ini yang saya lihat sangat beraroma romantic, dan itu tidak sesuai
dengan poster dari film apalagi isi film tersebut. Ini adalah salah satu kelemahan film “From
Paris With love” , judul yang romantic tetapi isi sangat amat actionist. Dan tidak kalah
lemahnya film ini adalah ide cerita yang biasa menurut saya mengenai sekelompok teroris
yang diburu oleh agen-agen rahasia Amerika, dan akhirnya para agen Amerika itupun
berhasil melaksanakan tugasnya.
Film yang bergenre Action, Crime, Thriller ini sangat menarik , dan layak untuk
ditonton oleh penyuka film action. Inti film dan sekaligus kekuatan dari film ini adalah
sempurnanya sebuah misi menuntaskan menyelamatkan para politikus serta melindungi Paris
dari serangan teroris walaupun harus mengubah Paris menjadi kota yang amburadul dan tak
ubahnya mirip dengan arena pertempuran massal sekalipun dan tidak kalah penting
bagaimana Amerika Serikan begitu concern kepada masalah-masalah teroris. Di film ini juga
digambarkan bahwa seorang agen yang bertugas tidak pernah menyangka bahwa bekerja di
kedutaan besar Amerika Serikat di Perancis memiliki risiko yang sangat tinggi. Mungkin ia
sadar bahwa bekerja dalam bidang intelejen memang punya risiko tapi ia tak pernah mengira
bahwa risikonya bakal sebesar itu, dan peran ini sangat baik diperankan oleh sang aktor
James Reece (Jonathan Rhys Meyers). Ceritanya mudah dipahami. Semua setting dari film
kelihatan natural.
1.4 Kontribusi Film Terhadap Ilmu HI
Apa yang secara eksplisit diakui sebagai teori hubungan internasional tidak
dikembangkan sampai setelah Perang Dunia I, dan dibahas secara lebih rinci di bawah
ini Namun, teori HI memiliki tradisi panjang menggunakan karya ilmu-ilmu sosial
lainnya. Penggunaan huruf besar “H” dan “I” dalam hubungan internasional bertujuan
untuk membedakan disiplin Hubungan Internasional dari fenomena hubungan
internasional. Banyak orang yang mengutip Sejarah Perang Peloponnesia karya
Thucydides sebagai inspirasi bagi teori realis, dengan Leviathan karya Hobbes dan
The Prince karya Machiavelli memberikan pengembangan lebih lanjut.
Sesuai dengan namanya teori ini menunjuk negara / nation state/ negara
bangsa / pemerintah / atau sering disebut sebagai aliran State Centris sebagai unit
analisis national interest. Negara dianggap sebagai aktor yang dominan dalam
hubungan antar bangsa. Semua tindakan yang dilakukan oleh aktor-aktor lain di luar
negara, pada akhirnya akan bermuara pada aktor negara bangsa / nation / bangsa.
◦ Teritorial Integrity / keutuhan wilayah (jika teror dapat di lakukan oleh teroris
di Perancis maka secara tidak langsung mengancam kedaulatan Prancis)
◦ Faktor pertahanan (jika dibiarkan konfrensi itu berlangsung maka pukan tidak
mungkin menghasilkan kesepakatan dalam menguatkan militer mereka yang
akhiryna memusnahkan para teroris yang tidak senang dengan tindakannya)
◦ Faktor Tata regional (jika KTT dibiarkan berlangsung maka ketata regionalan
barat[liberalis] akan semakin menjadi)
Teori balance of power adaah turunan dari teori power, Teori BoP muncul dan
banyak dianut dalam dunia hubungan internasional pada masa Perang Dingin ketika
terjadi rivalitas antara Blok Barat (AS) dan Blok Timur (US), jadi disini dapat terlihat
bahwa bahwa kejadianteror di Prancis ini menjadi salah satu reverensi bagi penstudi
HI bahwa selain Balance of Power yang pernah terjadi antara blok barat atau blok
timur, disini terlihat contoh kekuatan lain yang akan muncul mengalahkan hegemoni
saat ini yaitu Agama. Penulis simpulkan bahwa kontribusi film From Paris With Love
adalah nyata, yaitu sebuah reverensi bagi penstudi HI untuk menjelaskan sebuah
kekuatan /hegemoni baru akan muncul yang sekarang selalu membayangi hegemon
lama, dengan teror-teror yang diciptakannya. Ini adalah keniscayaan sebuah
keseimbangan kekuatan Balance of Power(Bop) dewasa ini.
RESENSI FILM
Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Achmad Yani
(FISIP UNJANI)
Oleh :
FISIP-UNJANI
2010