Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Wildan Alfiansyah

NIM : 202210360311193
Prodi : Hubungan International

Tugas Film “The Ambassador”


Hal-hal yang saya anggap menarik dari film “The Ambassador” ialah bagaimana cara para Duta Besar
dari Amerika Serikat menjalani tugas mereka dengan baik. Mereka datang jauh dari negara mereka ke
negara tujuan agar hubungan antarnegara dapat berjalin damai dan memperbaiki hubungan saling
panas antara negara mereka dan negara sekutu. Para Dubes harus pandai dalam menyikapi konflik dan
masalah yang terjadi di negara tujuan, mereka harus bisa dekat dengan warga sekitar sambal menjaga
etika yang ada di negara tersebut. Nasib negara mereka ditentukan dari tugas yang mereka jalankan

Saya akan mengambil contoh seperti yang sudah saya tonton di menit awal film, tugas yang jalani oleh
Duta Besar Amerika Wendy Chamberlain di Pakistan. Saat itu sedang panasnya isu Islam radikal yang
ingin berperang dengan negara Barat yakni demi membasmi para orang-orang kafir yang dianggap
mereka membahayakan para warga yang ada disana. Dengan dipenuhi potensi bahaya serangan yang
dapat terjadi padanya di sana Wendy Chamberlain ditemani tim penjaga yang diperlengkapi senjata, dia
harus turun langsung ke lapangan agar dapat menyampaikan tujuannya yaitu menjelaskan Amerika
kepada Pakistan maupun sebaliknya di sebuah Madrasah. Dari sini Wendy belajar tentang yang
bagaimana pengikut Islam yang sebenarnya dan yang mana hanya memanfaatkannya. Wendy juga harus
menyampaikan informasi yang telah didapatkannya ini ke ibukota negaranya, Washington D.C., agar
mengetahui apakah Pakistan akan menjadi musuh atau sekutu.

Setelah melihat kisah Dubes AS Wendy Chamberlein ini, saya teringat tentang tugas kedutaan yang
pernah saya pelajari di Matkul Diplomasi. Menurut saya tugas kedutaan yang telah Wendy Chamberlein
lakukan adalah “representation & friendly relations” dan “clarifying intensions”. Dan juga tugas
diplomasi global yang dilakukan adalah Messaging dan Talk

Tugas Dubes yang selanjutnya dilakukan oleh Howard Baker, pensiunan Pemimpin senat dan kepala staff
Presiden Reagan, kemudian menjadi Duta Besar AS yang bertugas di Tokyo, Jepang. Jepang yang adalah
salah satu pos diplomatic peting bagi AS. Keduanya negara ini saling menhargai satu sama lain sebagai
sekutu terpenting.

Jepang memiliki pendirian yang kuat akan “kelayakan”. Wakil yang di datangkan ke Jepang haruslah
negarawan bermatabat, harus dapat menjaga sikap dan kehormatan dikarenakan budaya ketimuran
Jepang yang kuat ini.

Negarawan harus belatih protokol formal, langkah demi Langkah. Tradisi ini dilakukan selama berabad-
abad dan sangat formal di Jepang yang kepala negaranya adalah seorang kaisar. Namun, pada
kenyataanya hubungan As-Jepang sedang kacau, dan Dubes Baker harus berusaha apa yang ia bisa
untuk memperbaiki hubungan ini.

Fungsi kedutaan yang diperlihatkan oleh Howard Baker adalah “Representation & Friendly Relations”
dan tugas diplomasi globalnya adalah Messaging dan Talk.
Kemudian membahas tentang sejarah wakil Amerika, ia hamper setua dengan negara itu sendiri.
Benjamin Franklin, wakil pertama Amerika oleh 13 koloni dikirim ke Paris demi menandatangani
perjanjian dan membantu perjuangan kemerdekaan. Nama Ben Franklin kemudian dijadikan nama
tempat Departemen Luar Negeri menyambut tamu asing yang terpandang, tentu sebagai penghormatan
atas namanya. Selain Ben Franklin diplomat jaman dulu juga ada Thomas Jefferson dan John Quincy.

Untuk menjadi duta besar, masing-masing diplomat dan orang politik dipilih langsung oleh Presiden.
Pada faktanya, satu dari 4 Dubes adalah teman Presiden atau orang yang telah berhutang budi ke
presiden.

Anda mungkin juga menyukai