Anda di halaman 1dari 2

"Gentleman Achmad Soebardjo: Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia dengan Karisma dan

Kecerdasan di Sidang PBB Tahun 1947"

1. Karisma 'Gentleman' Delegasi Indonesia di Sidang PBB Tahun 1947

Pada tahun 1947, Indonesia mengirimkan delegasi ke Sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
yang diadakan di Lake Success, New York. Delegasi Indonesia ini terdiri dari beberapa tokoh penting,
termasuk Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan Achmad Soebardjo. Salah satu anggota delegasi yang
menjadi sorotan dunia adalah Soebardjo, yang dikenal dengan julukan 'Gentleman'. Esai ini akan
membahas mengapa Soebardjo disebut sebagai 'Gentleman' dan bagaimana karismanya
memengaruhi delegasi Indonesia di Sidang PBB tahun 1947.

2. Awal Kehidupan dan Karir Soebardjo

Achmad Soebardjo lahir pada tanggal 13 April 1903 di Kota Solo, Jawa Tengah. Ia adalah putra
dari seorang pegawai negeri Belanda dan ibu Jawa. Soebardjo menghabiskan sebagian besar masa
kecilnya di Belanda dan belajar hukum di Universitas Leiden. Setelah menyelesaikan studinya, ia
kembali ke Indonesia dan menjadi salah satu pendiri Partai Nasional Indonesia pada tahun 1927.
Soebardjo kemudian ditangkap oleh pemerintah kolonial Belanda dan dipenjara selama beberapa
tahun sebelum dibebaskan pada tahun 1942. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945,
Soebardjo diangkat sebagai Menteri Luar Negeri pertama.

3. Kepribadian dan Karisma Soebardjo

Soebardjo dikenal sebagai seorang yang sangat elegan dan sopan. Ia sering memakai jas, dasi,
dan topi saat bertemu dengan diplomat asing. Ia juga memiliki kemampuan berbicara yang sangat
baik, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kemampuan berbicaranya yang luar biasa
ini membuat banyak orang terkesan dengan Soebardjo dan merasa nyaman berbicara dengannya.

Selain itu, Soebardjo juga memiliki sifat yang rendah hati dan mampu mendengarkan pendapat
orang lain. Ia tidak pernah memaksakan pendapatnya dan selalu mencari jalan tengah dalam
menyelesaikan masalah. Sikap rendah hati dan kemampuan mendengarkan orang lain ini membuat
Soebardjo menjadi sosok yang sangat dihormati oleh koleganya.

4. Kontribusi Soebardjo di Sidang PBB Tahun 1947

Delegasi Indonesia di Sidang PBB tahun 1947 bertujuan untuk memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia dan mendapatkan pengakuan internasional atas kemerdekaan tersebut. Soebardjo,
sebagai Menteri Luar Negeri, memainkan peran penting dalam mencapai tujuan tersebut. Ia mampu
mengorganisir delegasi Indonesia dengan baik dan mempersiapkan argumen yang kuat untuk
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Selama sidang, Soebardjo juga mampu mempertahankan posisi Indonesia dalam perdebatan
yang sengit dengan delegasi Belanda dan Inggris. Ia menggunakan kemampuan berbicaranya yang
luar biasa itu untuk mempengaruhi para diplomat asing dan memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia dengan cara yang elegan dan tegas.

Tak hanya itu, Soebardjo juga mampu menjalin hubungan baik dengan delegasi dari negara-
negara lain. Ia sering mengundang para diplomat asing untuk makan malam atau minum teh
bersama, dan selalu melayani tamunya dengan sopan dan ramah. Hubungan baik yang ia jalin
dengan para diplomat asing ini membuat delegasi Indonesia di Sidang PBB tahun 1947 mendapatkan
dukungan yang lebih besar dalam perjuangan mereka untuk kemerdekaan.

5. Karisma 'Gentleman' Soebardjo di Mata Dunia

Kepribadian Soebardjo yang elegan, sopan, dan rendah hati membuat banyak orang terkesan
dan menghormatinya. Ia sering dijuluki sebagai 'Gentleman' oleh media internasional karena sikap
dan gaya bicaranya yang santun dan sopan. Karismanya yang unik ini membuat Soebardjo menjadi
sosok yang sangat dihormati dan dianggap sebagai salah satu diplomat terbaik Indonesia pada
masanya.

Selain itu, karisma 'Gentleman' Soebardjo juga membantu meningkatkan citra Indonesia di mata
dunia. Ia mampu memperlihatkan sisi elegan dan modern dari Indonesia kepada para diplomat
asing, dan menghapus citra Indonesia sebagai negara yang hanya dihuni oleh orang-orang yang tidak
beradab atau primitif.

6. Kesimpulan

Achmad Soebardjo, yang dikenal dengan julukan 'Gentleman', adalah salah satu anggota
delegasi Indonesia di Sidang PBB tahun 1947 yang sangat berpengaruh. Karismanya yang elegan,
sopan, dan rendah hati membuat banyak orang terkesan dan menghormatinya. Soebardjo
memainkan peran penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan memperbaiki citra
Indonesia di mata dunia. Kepribadian Soebardjo yang unik ini membuatnya dianggap sebagai salah
satu diplomat terbaik Indonesia pada masanya dan warisan karismanya masih terus dirasakan hingga
saat ini.

Melalui kecerdasan dan karisma 'Gentleman'-nya, Achmad Soebardjo telah memberikan


kontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia di Sidang PBB tahun 1947. Sikapnya yang
elegan, sopan, dan rendah hati menjadi teladan bagi para diplomat Indonesia di masa depan.
Soebardjo juga berhasil memperbaiki citra Indonesia di mata dunia dan membantu menjalin
hubungan baik dengan negara-negara lain.

Kepribadian Soebardjo yang unik ini membuatnya dianggap sebagai salah satu diplomat terbaik
Indonesia pada masanya dan karismanya masih terus dirasakan hingga saat ini. Sebagai negara yang
beraneka ragam budaya dan adat istiadat, sikap rendah hati dan sopan santun seperti yang
ditunjukkan oleh Soebardjo sangat penting untuk dijaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya.
Hal ini penting untuk memperkuat hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara lain dan
juga membangun citra positif Indonesia di mata dunia.

Dalam kesimpulannya, keberhasilan Achmad Soebardjo sebagai 'Gentleman' dalam Sidang PBB
tahun 1947 telah memberikan dampak yang sangat besar bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia
dan hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara lain. Ia adalah contoh nyata bahwa
kecerdasan, karisma, dan sikap yang santun dan sopan sangat penting dalam mencapai tujuan
diplomatik yang diinginkan. Karisma 'Gentleman' Achmad Soebardjo telah menjadi inspirasi bagi
para diplomat Indonesia untuk menjaga nilai-nilai tersebut dan memperkuat hubungan diplomatik
Indonesia di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai