Anda di halaman 1dari 19

MOTTO

Orang yang berilmu tidak akan diam dikampung halaman,


Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang,
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan,
Berlelah-lelah manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.
( Imam syafii)
Ketahuilah wahai kekasih, manusia tidaklah diciptakan dengan main
main, ataupun secara serampangan, namun dicipta secara
mengagumkan untuk sebuah tujuan yang mulia.
(Imam Ghazali)
Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang ulang. Karena itu,
keunggulan bukanlah suatu perbuatan, melainkan sebuah kebiasaan.
(Aristoteles)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul Pengaruh
Bahasa Asing Terhadap Bahasa Indonesia. Shalawat dan salam selalu
terlantunkan untuk sang panutan Nabi Agung Muhammad SAW .
Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka Memenuhi Tugas Bahasa
Indonesia.
Terimakasih penulis sampaikan pihak yang telah membantu hingga
selesainya penulisan karya tulis ini. Pada kesempatan ini pula penulis ingin
mengucapan terimakasih kepada :
1. Drs.H.Moh.Said .M.Pd.I selaku Kepala MA NU BANAT KUDUS
2. Ibu Erlina Nur A .S.Pd selaku Wali Kelas XI IPA U2
3. Bapak Muksir .S.Pd selaku pembimbing karya tulis yang telah
memberikan pengarahan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.
4. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan karya tulis ini.
Semoga karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi
semua pihak.Amin

Kudus,

Pebruari
2015

Penulis

DAFTAR ISI

Motto
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan

...........................................
...........................................
...........................................
...........................................

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat penulisan

.........................................
.........................................
.........................................
.........................................

1
2
3
4
4
4
5
5

BAB II Pembahasan
2.1 Kedudukan Bahasa Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
6
2.2 Jati diri Bahasa Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
7
2.3 Penyerapan Bahasa asing kedalam Bahasa Indonesia . . . . . . . . . . . . . .
11
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
16
3.2 Saran
..............................................
17
Daftar Pustaka
18
Lampiran
19

..............................................
..............................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap negara mempunyai media komunikasi yang mana dapat
memperlancar suatu hubungan antar individu. Alat komunikasi ini kita sebut
bahasa.
Bahasa Indonesia merupakan media komunikasi yang digunakan oleh
rakyat indonesia dalam berbahasa antar daerah. Bahasa Indonesia juga bisa
disebut sebagai jati diri bangsa Indonesia itu sendiri. Bahasa Indonesia sudah
dikenal dari anak-anak hingga dewasa karena merupakan suatu media yang
menasional.
Keadaan ini sungguh memprihatinkan. Jika generasi penerus bangsa
Indonesia sudah tidak bisa menghargai bahasa sendiri maka bahasa
Indonesia tidak bisa menjalankan fungsinya sebagai bahasa Nasional.
Sudah saatnya pemerintah bertindak dalam menyelamatkan bahasa
Indonesia dari keterpinggiran. Setidaknya penyelamatan ini dimulai
pemerintah yang mengeluarkan kebijakan agar bahasa Indonesia tetap dapat
menjalankan fungsinya walaupun terdapat sekolah yang dianggap memenuhu
standar Internasional. Tidak hanya pemerintah tetapi masyarakat yang
berpendidikan harus membantu dalam menyelamatkan bahasa Indonesia,
agar bahasa Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Sehingga
bahasa Indonesia bisa maju dengan tetap menghargai bahasa sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia ?
4

b. Bagaimana jati diri Bahasa Indonesia ?


c. Bagaimana cara penyerapan bahasa asing kedalam Bahasa Indonesia ?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia dalam
perkembangannya saat ini
b.

Untuk mengetahui jati diri Bahasa Indonesia yang membedakannya


dengan bangsa lain.

c. Untuk mengetahui beberapa kata dalam Bahasa Indonesia yang diserap


dari bahasa asing.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Bagi Penulis
Dapat meningkatkan kemampuan penulisan dalam membuat karya tulis,serta
menambah wawasan tentang berbagai kosakata dalam Bahasa Indonesia
yang di serap dari bahasa asing.
2. Bagi Pembaca
Dapat menambah wawasan serta dapat menjadikan karya tulis ini sebagi
bahan penelitian yang lebih komperhensif untuk mengetahui pengaruh
bahasa asing terhadap penggunaan bahasa Indonesia ,sehingga pembaca
lebih meningkatkan kemampuan berbahasa asing, namun tetap lebih
mengedepankan bahasa indonesia sebagai bahasa Nasional.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kedudukan Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional tentunya mempunyai
kedudukan yang sangat penting dalam sejarah perkembangan bangsa
Indonesia, beberapa kedudukan bahasa Indonesia yaitu sebagai :
1.

Lambang Kebanggaan Nasional.


Sebagai lambang kebanggaan Nasional bahasa Indonesia memancarkan

nilai- nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang
dicerminkan bangsa Indonesia ini, kita harus bangga, menjunjung dan
mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan terhadap
bahasa Indonesia, kita harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu,
dan acuh tak acuh. Kita harus bangga memakainya dengan memelihara dan
mengembangkannya.
2.

Lambang identitas Nasional.


Sebagai lambang identitas Nasional, bahasa Indonesia merupakan

lambang bangsa ini. Berarti bahasa Indonesia dapat mengetahui identitas


seseorang, yaitu sifat, tingkah laku, dan watak sebagai bangsa Indonesia. Kita
harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin di
dalamnya. dan jangan sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan
gambaran bangsa kita yang sebenarnya.
6

3.

Alat pemersatu Bangsa yang sangat beragam perbedaannya


Dengan fungsi ini memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam

latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya, dapat menyatu


dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama. Dengan
bahasa Indonesia, bangsa ini dapat merasa aman dan serasi hidupnya,
karena mereka tidak merasa bersaing dan tidak merasa lagi dijajah oleh
masyarakat suku lain. Karena dengan adanya kenyataan bahwa dengan
menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya
daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-masing. Kedudukan
dan fungsi bahasa daerah masih tegar dan tidak bergoyah sedikit pun.
Bahkan, bahasa daerah diharapkan dapat memperkaya khazanah
bahasa Indonesia.
4.

Alat penghubung antar Budaya dan antar Daerah.


Manfaat bahasa Indonesia dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-

hari. Dengan bahasa Indonesia seseorang dapat saling berhubungan untuk


segala aspek kehidupan. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang
berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan,
dan kemanan mudah diinformasikan kepada warga. Apabila arus informasi
antarmanusia meningkat berarti akan mempercepat peningkatan
pengetahuan seseorang. Apabila pengetahuan seseorang meningkat berarti
tujuan pembangunan akan cepat tercapai.

2.2 Jati Diri Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia mempunyai ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah okok tertentu yang
membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya di dunia ini, baik bahasa asing maupun bahasa
daerah. Dengan ciri-ciri umum dan kaidah0kaidah pokok ini pulalah dapat dibedakan mana
bahasa Indonesia dan mana bahasa asing ataupun bahasa daerah. Oleh karena itu, ciri-ciri umum
dan kaidah-kaidah pokok tersebut merupakan jati diri bahasa Indonesia. Ciri-ciri umum dan
7

kaidah-kaidah pokok yang dimaksud adalah antara lain sebagai berikut :


a. Bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk menyatakan jenis kelamin.
Kalau kita ingin menyatakan jenis kelamin, cukup diberikan kata ketarngan penunjuk jenis
kelamin Contoh:
Bahasa Inggris : lion lioness, host hostess, steward -stewardness.
Bahasa Arab : muslimi muslimat, mukminin mukminat, hadirin hadirat
Bahasa Sanskerta : siswa siswi, putera puteri, dewa dewi.
Dalam era globalisasi ini, jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap
warga negara Indonesia. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh
pengaruh dan budaya asing yang jelas-jelas tidak sesuai dan (bahkan) tidak cocok dengan bahasa
dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh dari luar atau pengaruh asing ini sangat besar
kemngkinannya terjadi pada era globalisasi ini. Batas antarnegara yang sudah tidak jelas dan tidak
ada lagi, serta pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi dengan
mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa Indonesia. Sudah barang
tentu, hal ini semua menyangkut tentang kedisiplinan berbahasa nasional, yaitu pematuhan aturanaturan yan berlaku dalam bahasa Indonesia dengan memperhatikan siatuasi dan kondisi
pemakaiannya. Dengan kata lain, pemakai bahasa Indonesia yang berdisiplin adalah pemakai
bahasa Indonesia yang patuh terhadap semua kaidah atau aturan pemakaian bahasa Indonesia
yang sesuai dengan situasi dan kondisinya.
Seiap warga negara Indonesia, sebagai warga masyarakat, pada dasarnya adalah pembina bahasa
Indonesia. Hal ini tidak berlebihan karena tujuan utama pembinaan bahasa Indonesia ialah
menumbuhkan dan membina sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Untuk menyatakan sikap
positif ini dapat dilakukan dengan (1) sikap kesetiaan berbahasa Indonesia dan (2) sikap
kebanggaan berbahasa Indonesia. Sikap kesetiaan berbahasa Indonesia teruangkap jika bangsa
Indonesia lebih suka memakai bahasa Indonesia daripada bahasa asing dan bersedia menjaga agar
pengaruh asing tidak terlalu berlebihan. Sikap kebanggan berbahasa Indonesia terungkap melalui
kesadaran bahwa bahasa Indonesia pun mampu mengungkapkan konsep yang rumit secara cermat
dan dapat mengungkapkan isi hati yang sehalus-halusnya. Yang perlu dipahami adalah sikap
positif terhadap bahasa Indonesia ini tidak berarti sikap berbahasa yang tertutup dan kaku. Bangsa
Indonesia tidak mungkin menuntut kemurnian bahasa Indonesia (sebagaimana aliran purisme) dan
menutup diri dari saling pengaruh dengan bahasa daerah dan bahasa asing. Oleh karena itu,
8

bangsa Indonesia harus bisa membedakan mana pengaruh yang positif dan mana pengaruh yang
negatif terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Sikap positif seperti inilah yang bisa
menanamkan percaya diri bangsa Indonesia bahwa bahasa Indonesia itu tidak ada bedanya dengan
bahasa asing lain. Masing-masing bahasa mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Sikap positif
terhadap bahasa Indonesia memberikan sumbangan yang signifikan bagi terciptanya disiplin
berbahasa Indonesia. Selanjutnya, disiplin berbahasa Indonesia akan membantu bangsa Indonesia
untuk mempertahankan dirinya dari pengaruh negatif asing atas kepribadiannya sendiri. Hal ini
sangat diperlukan untuk menghadapi pergaulan antarbangsa dan era globalisasi ini.
Era globalisasi merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk dapat mempertahankan diri di
tengah-tengah pergaulan antarbangsa yang sangat rumit. Untuk itu, bangsa Indonesia harus
mempersiapkan diri dengan baik dan penuh perhitungan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan
adalah masalah jati diri bangsa yang diperlihatkan melalui jati diri bahasa. Jati diri bahasa
Indonesia memperlihatkan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang sederhana, Tatabahasanya
mempunyai sistem sederhana, mudah dipelajari, dan tidak rumit. Kesederhanaan dan
ketidakrumitan inilah salah satu hal yang mempermudah bangsa asing ketika mempelajari bahasa
Indonesia. Setiap bangsa asing yang mempelajari bahasa Indonesia dapat menguasai dalam waktu
yang cukup singkat. Namun, kesederhaan dan ketidakrumitan tersebut tidak mengurangi
kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia dalam pergaulan dan dunia kehidupan bangsa Indonesia
di tengah-tengah pergaulan antarbangsa. Bahasa Indonesia telah membuktikan diri dapat
dipergunakan untuk menyampaikan pikiran-pikiran yang rumit dalam ilmu pengetahuan dengan
jernih, jelas, teratur, dan tepat. Bahasa Indonesia menjadi ciri budaya bangsa Indonesia yang dapat
diandalkan di tengah-tengah pergaulan antarbangsa pada era globalisasi ini..
b. Bahasa Indonesia mempergunakan kata tertentu untuk menunjukkan jamak. Artinya, bahasa
Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk menyatakan jamak. Sistem ini pulalah
yang membedakan bahasa Indonesia dengan bahasa sing lainnya, misalnya bahasa Inggris, bahasa
Belanda, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa lain. Untuk menyatakan jamak, antara lain,
mempergunakan kata segala, seluruh, para, semua, sebagian, beberapa, dan kata bilangan dua,
tiga, empat, dan seterusnya; misalnya: segala urusan, seluruh tenaga, para siswa, semua persoalan,
sebagian pendapat, beberapa anggota, dua teman, tiga pohon, empat mobil.
Bentuk boy dan man dalam bahasa Inggris yang berubah menjadi boys dan men ketika
menyatakan jamak, tidak pernah dikenal dalam bahasa Indonesia. Bentuk bukus (jamak dari kata
9

buku), mahasiswas (jamak dari mahasiswa), dan penas (jamak dari pena), misalnya, tidak dikenal
dalam bahasa Indonesia karena memang bukan kaidah bahasa Indonesia.
c. Bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk menyatakan waktu. Kaidah
pokok inilah yang juga membedakan bahasa Indonesia dengan bahasa asing lainnya. Dalam
bahasa Inggris,misalnya, kita temukan bentuk kata eat (untuk menyatakan sekarang), eating
(untuk menyatakan sedang), dan eaten (untuk menyatakan waktu lampau). Bentukan kata seperti
ini tidak ditemukan dalam bahasa Indonesia. Bentuk kata makan tidak pernah mengalamai
perubahan bentuk yang terkait dengan waktu, misalnya menjadi makaning (untuk menyatakan
waktu sedang) atau makaned (untuk menyatakan waktu lampau). Untuk menyatakan waktu, cukup
ditambah kata-kaa aspek akan, sedang, telah, sudah atau kata keterangan waktu kemarin,
seminggu yang lalu, hari ini, tahun ini, besok, besok lusa, bulan depan, dan sebagainya.
d. Susunan kelompok kata dalam bahasa Indonesia biasanya mempergunakan hukum D-M
(hukum Diterangkan Menerangkan), yaitu kata yang diterangkan (D) di muka yang
menerangkan (M). Kelompok kata rumah sakit, jam tangan, mobil mewah, baju renang, kamar
rias merupakan contoh hukum D-M ini. Oleh karena itu, setiap kelompok kata yang diserap dari
bahasa asing harus disesuaikan dengan kaidah ini. Dengan demikian, bentuk-bentuk Garuda
Hotel, Bali Plaza, International Tailor, Marah Halim Cup, Jakarta Shopping Center yang tidak
sesuai dengan hukum D-M harus disesuaikan menjadi Hotel Garuda, Plaza Bali, Penjahit
Internasional, Piala Marah Halim, dan Pusat Perbelanjaan Jakarta. Saya yakin, penyesuaian nama
ini tidak akan menurunkan prestise atau derajat perusahaan atau kegiatan tersebut. Sebaliknya, hal
inilah yang disebut dengan penggunaan bahasa Indonesia yang taat asas, baik dan benar.
e. Bahasa Indonesia juga mengenal lafal baku, yaitu lafal yang tidak dipengaruhi oleh lafal asing
dan/atau lafal daerah. Apabila seseorang menggunakan bahasa Indonesia lisan dan lewat lafalnya
dapat diduga atau dapat diketahui dari suku mana ia berasal,maka lafal orang itu bukanlah lafal
bahasa Indonesia baku. Dengan kata lain, kata-kata bahasa Indonesia harus bebas dari pengaruh
lafal asig dan/atau lafal daerah. Kesulitan yang dialami oleh sebagian besar pemakai bahasa
Indonesia adalah sampai saat ini belum disusun kamus lafal bahasa Indonesia yang lengkap.
Akibatnya, sampai sekarang belum adapatokan yang jelas untuk pelafalan kata peka, teras,
perang, sistem, elang. Tetapi, pengucapan semangkin (untuk semakin), mengharapken (untuk
mengharapkan), semua (untuk semua), mengapa (untuk mengapa), thenthu (untuk tentu), therima
10

kaseh (untuk terima kasih), mBandung (untuki Bandung), dan nDemak (untuk Demak) bukanlah
lafal baku bahasa Indonesia.

2.3 Penyerapan Bahasa asing kedalam Bahasa Indonesia


Kata serapan dalam bahasa atau lebih tepatnya antar bahasa
adalah merupakan suatu hal yang lumrah. Setiap kali ada kontak bahasa
lewat pemakainya pasti akan terjadi serap menyerap kata. Unit bahasa
dan struktur bahasa itu ada yang bersifat tertutup dan terbuka bagi
pengaruh bahasa lain. Tertutup berarti sulit menerima pengaruh, terbuka
berarti mudah menerima pengaruh. Bunyi bahasa dan kosa kata pada
umumnya merupakan unsur bahasa yang bersifat terbuka. Oleh karena
itu, dalam kontak bahasa akan terjadi saling pengaruh, meminjam atau
menyerap unsur asing dengan sendirinya
Tidak ada dua bahasa yang sama persis apalagi bahasa yang berlainan
rumpun. Dalam proses penyerapan dari bahasa pemberi pengaruh kepada
bahasa penerima pengaruh akan terjadi perubahan-perubahan. Ada
proses penyerapan yang terjadi secara utuh, tetapi ada juga proses
penyerapan yang terjadi dengan beberapa penyesuaian baik dalarn
bahasa lisan maupun bahasa tulisnya.
Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang
telah banyak menyerap unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata.
Bahasa asing yang memberi pengaruh kosa kata dalam bahasa Indonesia
antara lain : bahasa Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab dan bahasa
Inggris. Masuknya unsur-unsur asing ini secara historis juga sejalan
dengan kontak budaya antara bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa
pemberi pengaruh. Mula-mula bahasa Sansekerta sejalan dengan
masuknya agama Hindu ke Indonesia sejak sebelum bahasa Indonesia
memunculkan identitas dirinya sebagai bahasa Indonesia, kemudian
bahasa Arab karena eratnya hubungan keagamaan dan perdagangan
antara masyarakat timur tengah dengan bangsa Indonesia, lalu bahasa
Belanda sejalan dengan masuknya penjajahan Belanda ke Indonesia,
kemudian bahasa Inggris yang berjalan hingga sekarang, salah satu faktor
penyebabnya adalah semakin intensifnya hubungan ilmu pengetahuan
dan teknologi antara bangsa Indonesia dengan masyarakat pengguna
bahasa Inggris.
Unsur-unsur asing ini telah menambah sejumlah besar kata ke
dalam bahasa Indonesia sehingga bahasa Indonesia mengalami
11

perkembangan sesuai dengan tuntutan zaman. Dan sejalan dengan


perkembangan itu muncullah masalah-masalah kebahasaan, khususnya
penyerapan kata-kata bahasa Inggris.
Ada dua cara penyerapan kata-kata dan ungkapan-ungkapan dari bahasa
inggris ke dalam bahasa Indonesia. Cara pertama adalah dengan
menyerap secara seluruhnya, baik dalam ejaan maupun pada ucapannya.
Cara kedua adlah dengan menyesuaikan ejaan maupun ucapannya.
Penyerapan dengan [enyesuaian pada umumnya mengacu pada ucapan
kata aslinya. Dengan demikian akan terjadi dalam ejaannya, diselaraskan
dengan kaidah bahasa Indonesia.
Berikut ini dapat dilihat beberapa macam pola penyerapan katakata dalam bahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia.

1. Kata-kata dalam bahasa Inggris yang berawal dengan huruf C,Ch, dan Q.
Contoh:
Inggris
Ucapan
Indonesia
Certificate Se(r)tifikeit Sertifikat
Censor
Sensor
Sensor
Canteen
Kantiin
Kantin
Check
Cek
Cek
Character Karakte(r) Karakter
2. Suku kata bahasa inggris yang berakhir dengan -tion dan -sion,
berubah menjadi -si
Contoh:
Inggris
Indonesia
Arti
Adoption
Adopsi
Mengangkat(anak)
Association Asosiasi
Himpunan,ikatan
Attension
Atensi
Perhatian
Calculation Kalkulasi
Perhitungan
Combination Kombinasi
Kumpulan
3. Kata-kata dalam bahasa Inggris yang mempunyai suku-kata akhir -ty
akan berubah menjadi -tas dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris
Indonesia
Arti
Activity
Aktivitas
Kegiatan
Facility
Fasilitas
Sarana
Integrity
Integritas
Sifat jujur
Priority
Prioritas
Yang diutamakan
Namun, hal ini tidak berlaku untuk kata:
12

Inggris
Comodity
Penalty
Royalty

Indonesia
Komoditi
Penalty
Royalty

Arti
Barang dagangan
Hukuman
Pembayaran kepada pemegang
hak cipta.
4. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir -nt akan
berubah menjadi -n dalam bahasa Indonesia
Contoh:
Inggris
Indonesia
Arti
Argument
Argument
Bantahan
Component Komponen
Bagian dari suatu
alat
Dominat
Dominan
Unggul
Element
Elemen
Unsure
Namun, Hal ini tidak berlaku untuk kata-kata berikut:
Inggris
Indonesia
Arti
Comment
Komentar
Pendapat
Investment Investasi
Penanaman
modal
5. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir -ism akan
berubah menjadi -isme dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris
Indonesia
Arti
Antogonism Antagonism
Bertentangan
Dualism
Dualism
Bersifat men-dua
Egoism
Egoism
Mementingkan diri
sendiri
Organism
Organism
Mahluk hidup
Optism
Optismisme
Rasa percaya diri
yang kuat
6. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir -ive akan
berubah menjadi -if dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris
Indonesia
Arti
Aggressive Agresif
Galak
Attracktive Atraktif
Menarik
Competitive Kompetitif
Bersaing
Destructive Destruktif
Bersifat merusak
Negative
Negatif
Kurang,buruk
13

Selective

Selectif

Pilih-pilih

7. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir -nal akan
berubah menjadi -nal dalam bahasa Indonesia, namun ejaan keseluruhan
berubah sesuai dengan ucapannya.
Contoh:
Inggris
Indonesia
Arti
Emotional
Emosional
Perasa
Functional
Fungsional
Berkenaan dengan kerjanya dan
tugasnya
Rational
Rasional
Masuk akal
Proportional Proporsional Sebanding,sesuai
Traditional
Tradisional
Adat,kebiasan
8. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata awal ph- sesuai
dengan ucapannya menjadi f- dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris
Indonesia
Arti
Phantom
Fantom
Tiruan,ilusi
Phenomena Fenomena
Peristiwa yang hebat
Phrase
Frasa
Untaian kata
Physics
Fisika
Ilmu fisika
Physiologi
Fisiologi
Ilmu faal
9. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata awal th- akan
berubah menjadi t- dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris
Indonesia
Arti
Theatre
Teater
Gedung pertunjukkan
Theme
Tema
Pokok bahasan
Therapy
Terapi
Pengobatan
Thermomete Thermometer Alat pengukur suhu
r
10. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir -y akan
berubah menjadi -i dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris
Indonesia
Arti
Anarchy
Anarki
Kekacauan
Biography
Biografi
Riwayat hidup
Calligraphy Kaligrafi
Seni menulis indah
Planology
Planologi
Ilmu tata kota
14

11. Akhiran suku-kata -ic dalam bahasa Inggris dapat menjadi beberapa
bentuk.
Contoh:
Inggris
Indonesia Arti
1.Athelete
Atlit Atletis Olahragawan Sifat badan yang
Athletic
Atletik
kokoh
Athletics
Cabang olah raga atletik
2. Fantasy
Fantasi
Khayalan Karya seni penuh
Fantasia
Fantasia
fantasi
Fantastic
Fantastis
Sesuatu yang menakjubkan
3. Mechanic Mekanik
Montir Tata cara kerjanya
Mechanism Mekanisme Berkaitan dengan mesin
Mechanical Mekanis
4. Politics
Ilmu politik Ilmu tentang tata-cara
Political
Politis
mengelola negara Berkaitan
Politic
Politik
dengan politik
Berkaitan dengan pemerintahan
12. Kata-kata dalam bahasa Inggris yang berawal dengan huruf C dapat
berubah menjadi S, K, atau diawali dengan huruf C dalam bahasa Indonesia,
sesuai dengan ucapannya.
Contoh:
Inggris
Indonesia
Arti
Ceremony
Seremoni
Upacara
Celebrity
Selebriti
Boring-orang terkenal
Circuit
Sirkuit
Tempat balapan mobil
Chaotic
Keiotik,keiotis Berantakan
Check
Cek
Memeriksa
Kata-kata serapan memang menambah pembendeharaan kosa-kata
bahasa Indonesia. Namun, penyerapan atau peminjaman kata-kata asing
tersebut juga akan menimbulkan kerancuan, keragu-raguan, atau kekeliruan.
Dari beberapa contoh di atas terlihat jelas bahwa bahasa Inggris
sangat mempengaruhi pemakaian kosa-kota dan bahkan struktur bahasa
Indonesia. Banyak kata yang mengalami perubahan. Perubahan-perubahan
yang terjadi terkadang dapat menimbulkan kerancuan dalam pemakaiannya.
Bahkan, pemakaian bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sering digabungkan
dalam satu rangkaian kalimat. Hal ini terjadi supaya orang yang
menggunakannya akan terlihat lebih modern.
Penyerapan kosa-kata tersebut dapat menambah pembendaharaan
kosa-kota Indonesia. Hal ini sudah tentu akan mempermudah kita
berinteraksi khususnya kepada negar-negara lain. Namun.penyerapan kosa15

kota tersebut jangan diterima begitu saja. Dalam proses penyerapan harus
dapat dilakukan dengan selektif, supaya karakteristik dari bahasa Indonesia
tidak akan hilang.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia merupakan bahasa asing pertama.
Kedudukan tersebut berbeda dengan bahasa kedua. Dalam hal ini dinyatakan
bahwa bahasa kedua adalah bahasa yang dipelajari anak setelah bahasa
ibunya dengan diri bahasa tersebut digunakan dalam lingkungan sekitar.
Sedangkan bahasa asing adalah bahasa negara lain yang tidak digunakan
secara umum dalam interaksi sosial. Kedudukan bahasa Inggris di Indonesia
tersebut mengakibatkan jarangdigunakannya bahasa Inggris dalam interaksi
sosial anak.
Bahasa Indonesia mempunyai ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok
tertentu yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya di dunia
ini,baik bahasa asing maupun bahasa daerah. Dengan ciri-ciri umum dan
kaidah-kaidah pokok ini pulalah dapat dibedakan mana bahasa Indonesia dan
mana bahasa asing ataupun bahasa daerah. Oleh karena itu, ciri-ciri umum
dan kaidah-kaidah pokok tersebut merupakan jati diri bahasa Indonesia. Ciriciri umum dan kaidah-kaidah pokok yang dimaksud adalah sebagai berikut.
Yaitu sebagai bahasa negara dan bahasa resmi. Dalam kedudukannya sebagai
bahasa negara,bahasa Indonesia dipakai dalam segala upacara, peristiwa dan
kegiatan kenegaraan,baik secara lisan maupun tulis. Dokumen-dokumen,
undang-undang,peraturan-peraturan, dan surat-menyurat yang dikeluarkan
oleh pemerintah dan instansi kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa
Indonesia. Pidato-pidato kenegaraan ditulis dan diucapkan dengan bahasa
Indonesia. Hanya dalam kondisi tertentu saja, demi komunikasi internasional,
kadang-kadang pidato kenegaraan ditulis dan diucapkan dengan bahasa
asing, terutama bahasa Inggris. Warga masyarakat pun dalam kegiatan yang
berhubungan dengan upacara dan peristiwa kenegaraan harus menggunakan
bahasa bahasa Indonesia. Untuk melaksanakan fungsi sebagai bahsa negara,
bahasa perlu senantiasa dibina dan dikembangkan.
16

3.2 Saran
Bahasa Indonesia sekarang ini sudah tercampur dengan bahasa-bahasa asing.
Berbagai alasan menghampiri kenapa warga Indonesia lebih suka
menggunakan bahasa asing dari pada bahasa Indonesia, salah satu
alasannya karena menurut mereka menggunakan bahasa asing lebih memiliki
nilai. Bahkan kita mencari pekerjaanpun banyak yang mensyaratkan harus
menguasai bahasa asing terutama bahasa inggris.
Kita sebagai warga Indonesia khususnya sebagai siswa sebaiknya
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Kitapun harus
memupuk diri kita serta generasi muda lainnya agar bangga terhadap bahasa
Indonesia sehingga bisa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar.

17

DAFTAR PUSTAKA
http://rascalsilvent.blogspot.com/2012/11/pengaruh-bahasa-asing-dalam-bahasa.html
http://diedith-arc.blogspot.com/2013/01/makalah-pengaruh-bahasa-asing-dalam.html
http://safinaanajah.blogspot.com/2011/04/pengaruh-bahasa-asing-terhadap.html
http://goamma.blogspot.com/2012/10/menumbuhkan-sikap-bahasa-yangpositif.html
https://davidsbayer.wordpress.com/2011/09/26/penulisan-karya-ilmiah-pkipengaruh-bahasa-asing-dalam-perkembangan-bahasa-indonesia/
http://yelyahchrizna.blogspot.com/2013/01/contoh-pendahuluanmakalah.html

18

LAMPIRAN
Nama

: Husnun Nadiya

Tempat,tanggal lahir

: Tegal, 23 April 1998

Alamat

: Jl. Garuda no.19.Tarub-Tegal

Email

: husnunnadiyas@gmail.com

NIS

: 07651

Nama

: Nabella Khoirinnissa

Tempat,tanggal, Lahir : Semarang, 22 juli 1998


Alamat

: Ungaran timur, Semarang

Email

: nabellanissa@gmail.com

NIS

: 07726

Nama

: Shily Rahmatika Amna

Tempat,tanggal,lahir

: Tegal, 10 Pebruari 1999

Alamat

: Jl.KH.Abdul Latif no.35 Margasari Tegal

Email

: shilyamna@gmail.com

NIS

: 07822

Nama

: Wahyuningsih

Tempat,tanggal,lahir

: Jepara, 13 Mei 1997

Alamat

: Nalumsari, Jepara

Email

: ningsih.wahyu17@yahoo.com

NIS

: 07871

19

Anda mungkin juga menyukai