Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PAPER BELA NEGARA DAN WIDYA MWAT YASA

PROFIL PEMIMPIN BANGSA INDONESIA DALAM


PERSAINGAN DI KANCAH INTERNASIONAL

Oleh :
Kelompok 1
Kelas AB
1. Elisabeth Naroline N (115230001)
2. Annisa Rachma (115230002)
3. Rhira Nadia Azizah (115230003)
4. M. Naufal Aufaa H. (115230004)
5. Uswatun Chasanah (115230006)
6. M. Rifki Ananda P. (115230007)
7. Marni Kasibulan (115230008)
8. Reynaldi Ahmad F. (115230009)
9. Raditya Bimareta (115230010)

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2023
ABSTRAK
Profil Pemimpin Bangsa Indonesia dalam Persaingan Rancah Internasional.
Pemimpin bangsa Indonesia memainkan peran kunci dalam mengemban tugas untuk
menjaga kepentingan negara dalam persaingan rancah internasional yang semakin
kompleks. Abstrak ini akan menguraikan beberapa karakteristik utama yang harus
dimiliki oleh pemimpin Indonesia untuk berhasil dalam konteks global ini.
Pertama, pemimpin Indonesia perlu memiliki pemahaman yang mendalam
tentang isu-isu global yang berkaitan dengan keamanan, ekonomi, dan lingkungan.
Mereka harus mampu menggabungkan pengetahuan ini dengan visi yang jelas untuk
membawa Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi dalam persaingan internasional.
Kedua, kepemimpinan yang inklusif dan kolaboratif sangat penting.
Pemimpin harus mampu mengelola kerja sama dengan negara-negara lain, organisasi
internasional, dan sektor swasta untuk mencapai tujuan bersama. Ini melibatkan
diplomasi yang bijaksana, membangun hubungan yang kuat, dan mempromosikan
budaya kerjasama.
Ketiga, integritas dan akuntabilitas adalah landasan utama. Pemimpin
Indonesia harus menjadi teladan dalam tata kelola yang baik dan menangani isu-isu
korupsi serta pelanggaran hak asasi manusia dengan tegas.
Terakhir, pemimpin bangsa Indonesia harus memiliki visi jangka panjang
yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan, inovasi, dan kesejahteraan rakyat.
Mereka harus memimpin dengan kepedulian terhadap perkembangan ekonomi, sosial,
dan lingkungan, serta memastikan bahwa kebijakan dan tindakan mereka mendukung
masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Dengan karakteristik-karakteristik ini, pemimpin bangsa Indonesia dapat
sukses dalam menghadapi tantangan persaingan rancah internasional dan membawa
Indonesia menjadi pemain utama dalam panggung global.

i
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan memiliki populasi
yang cukup besar, memiliki peran vital dalam konteks persaingan di kancah
internasional. Posisi strategis, sumber daya alam melimpah, dan budaya yang
beragam telah menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci dalam geopolitik global.
Dalam menghadapi tantangan dan peluang yang berkembang di panggung dunia,
pemimpin bangsa Indonesia telah memainkan peran penting membentuk citra dan
pengaruh negara ini di mata komunitas internasional.
Indonesia sebagai negara merdeka memiliki banyak cerita sukses dalam
diplomasi dan pengaruh internasional. Salah satu pemimpin besar Indonesia adalah Ir.
Soekarno, presiden pertama negara Indonesia, yang memimpin perjuangan
kemerdekaan Indonesia dari kolonialisme Belanda dan memainkan peran penting
dalam pergerakan non-blok selama Perang Dingin.
Dilanjutkan oleh Presiden Soeharto, yang memerintah Indonesia lebih dari
tiga dekade, membawa stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Meskipun terdapat kontroversial dalam beberapa aspek, pemerintahan Soeharto
berhasil mengangkat Indonesia sebagai kekuatan regional yang dihormati. Pada
pemerintahannya, Indonesia menjadi anggota aktif dalam berbagai forum
internasional dan memainkan peran penting dalam isu-isu seperti perdamaian Timor
Timur dan perdagangan global.
Pada era reformasi, Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri
melanjutkan upaya diplomatik Indonesia di tingkat internasional. Indonesia menjadi
anggota aktif dalam ASEAN dan berperan dalam penyelesaian konflik di kawasan
Asia Tenggara. Sementara itu, era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY) menghadirkan Indonesia sebagai negara demokratis yang stabil dengan
pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Pemimpin saat ini, yang menjabat pada saat penulisan artikel ini, juga
memiliki peran besar dalam persaingan internasional. Mereka harus menghadapi
tantangan global seperti perubahan iklim, perdagangan internasional, dan ketegangan
geopolitik. Kemampuan pemimpin Indonesia dalam mengelola hubungan dengan
negara-negara lain, mewujudkan kepentingan nasional, dan mendukung kerja sama
regional sangat menentukan posisi Indonesia di panggung internasional.
Dengan demikian, profil pemimpin bangsa Indonesia dalam persaingan di
rancah internasional adalah topik yang relevan dan penting. Artikel ini akan mengulas
peran dan pencapaian pemimpin-pemimpin Indonesia dalam membentuk identitas
dan pengaruh Indonesia di mata dunia, serta tantangan dan peluang yang dihadapi
dalam menjaga posisi yang semakin meningkat di panggung internasional.

ii
PEMBAHASAN
A. PRESTASI KEPEMIMPINAN PRESIDEN-PRESIDEN INDONESIA PADA
KANCAH INTERNASIONAL

1. Kepemimpinan Presiden Soekarno


Soekarno lahir pada 6 Juni 1902 di Jawa Timur, dari Raden Sukemi
Sosrodihardjo dan R.A Ida Nyoman Rai, yang saat itu termasuk dalam keluarga
bangsawan dan merupakan keluarga terhormat jika dilihat secara struktur sosial.
Sebagai seorang pemimpin, Soekarno disebut sebagai sosok yang sempurna, terlebih
dalam memimpin negara Indonesia yang sangat luas dan beragam ini. Soekarno tidak
hanya berkharisma dan berwibawa, tetapi ia juga seorang cendekiawan dan ideolog.
Jika melihat dari gaya kepemimpinannya, tidak diragukan lagi kalau Soekarno masuk
dalam golongan pemimpin bergaya kharismatik, yang mana dirinya memiliki daya
tarik, berwibawa serta energi yang luar biasa sehingga mampu mempengaruhi orang
lain untuk menjadi pengikutnya. Soekarno sangat ahli dalam mengubah presepsi
orang lain sehingga menjadi sama dengannya, serta mampu membuat mereka agar
mau mengikuti perintah dan keinginannya dengan senang hati.

Presiden Pertama Indonesia ini juga dikenal sebagai seorang dengan


temperamen yang meledak-ledak, tetapi mampu menularkan semangatnya yang besar
ini kepada orang lain. Ia mampu membakar semangat seluruh rakyat dan
menginspirasi mereka semua untuk berani melakukan hal yang diinginkan. Setiap
orang yang mengikuti pemimpin dengan gaya yang sama dengan Presiden Soekarno
biasanya memiliki keyakinan yang kuat bahwa pemimpinnya selalu benar, merasa
sayang dan bangga dengan pemimpinnya, memiliki motivasi yang kuat untuk terlibat
dalam misi kelompoknya, mau mematuhi pemimpin dan yakin bahwa mereka dapat
berkontribusi bagi kelompoknya.

Kepemimpinan Soekarno memiliki prestasi untuk Indonesia yaitu:

1. Gerakan Non-blok di bawah Soekarno tercatat berhasil membentuk Gerakan


Non-Blok (GNB) pada konferensi Asia-Afrika yang dilaksanakan di Kota
Bandung pada tahun 1955. Konferensi Asia Afrika menjadi sejarah baru yang
terukir di dunia pada era1950-an. Kala itu, perang dingin masih berlangsung
antara Amerika Serikat dan sekutunya dari blok Barat dengan Uni Soviet
beserta para sekutunyadari blok timur.
Negara-negara lain yang tidak terlibat tentunya harus bersikap netral. KAA di
Bandung pada 18-25 April 1955 dan di ikut oleh 29 negara.
Presiden soekarno bertidndak sebagai orator ulung yang memberikan
semangat kepada seluruh negara peserta. Hasil dari konferensi tersebut adalah
Dasasila Bandung, berisi 10 poin pertemuan tersebut dan seluruhnya
mendukung kedamaian dan kerja sama dunia.
2. Berhasil menyelenggarakan Asian Games 1962

iii
Soekarno juga berhasil menyelanggarakan Asian Games 1962, sebuah pesta
olaraga terbesar di Asia. Dalam ajang tersebut, ada 17 negara peserta dengan
1.545 atlet dan 501 ofisial. Untuk mepersiapkan pesta olaraga 4 tahun itu,
Bung Karno mendirikan patung Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia.
Patung tersebut khusus disediakan untuk menyambut para tamu negara yang
hadir pada Asian Games 1962.
Patung yag menjadi salah satu ikon Jakarta di desain oleh Henk Ngantung dan
dibuat oleh seniman patung asal Yogyakart, Edhi Sunarso. Selain patung
selamat dating, fasilitas lain yang juga disiapkan adalah Hotel Indonesia,
jembatan semanggi dan Glora Bungkarno.

2. Kepemimpinan Soeharto

Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto, adalah Presiden kedua Indonesia yang


menjabat dari tahun 1967 sampai 1998, menggantikan Soekarno. Soeharto lahir pada
8 Juni 1921, Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul dan meninggal pada 27 Januari
2008, di Jakarta. Masa kepresidenan: 27 Maret 1968 – 21 Mei 1998. Jabatan
sebelumnya: Presiden Indonesia (1968–1998), dimakamkan di Astana Giribangun.

Soeharto. Masa Bakti 1969 – 1998. Dikenal sebagai Bapak Pembangunan


karena pencanangan program pembangunan dengan Repelita (Rencana
Pembangunan Lima Tahun), Pelita (Pembangunan Lima Tahun), serta keberhasilan di
bidang Pangan dan bidang KB ( Keluarga Berencana ).
Keberhasilan Presiden Soeharto diantaranya:

1. Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN yang Pertama di Bali, 23-24 Februari


1976.
2. Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang berhasil
meluncurkan Satelit, yaitu Satelit Palapa A1, 8 Juli 1976.
3. Swasembada Pangan 1984.
4. Ratifikasi Perjanjian yang menyatukan wilayah Indonesia melalui Zona
Ekonomi Ekslusif di tahun 1982 dalam perjanjian United Nations Convention
on the Law of the Sea (Unclos).

3. Kepemimpinan BJ Habibie

BJ. Habibie. Masa Bakti 1998 -1999. Dikenal sebagai Bapak Tekhnologi
dengan keberhasilannya membuat Pesawat Terbang CN 235 dan membuat Rumus
Keretakan pada Sayap Pesawat. Rumus ini dipakai pada Maskapai yang ada di dunia.
Berikut ini Prestasi dari BJ. Habibie:
1. Membuat Pesawat;
2. Menjabat Presiden Direktur PT IPTN;
3. Menjabat Menteri Riset dan Teknologi;

4. Kepemimpinan Abdurrahman Wahid

iv
Gus Dur adalah salah satu tokoh Indonesia yang memiliki prestasi di kancah
internasional. Gus Dur menjadi Presiden keempat Indonesia dari tahun 1999 hingga
2001. Ia adalah presiden pertama yang dipilih secara demokratis oleh rakyat
Indonesia melalui pemilu langsung. Gus Dur juga dikenal sebagai presiden yang
berani melakukan reformasi politik, ekonomi, dan sosial di Indonesia. Ia menghapus
larangan terhadap partai-partai politik yang berbasis etnis atau agama, menghapus
diskriminasi terhadap minoritas, dan memperbaiki hubungan Indonesia dengan
negara-negara tetangga dan dunia internasional Gus Dur juga merupakan tokoh Islam
yang moderat dan toleran. Ia adalah pendiri dan ketua umum Nahdlatul Ulama (NU),
organisasi Islam terbesar di Indonesia. Ia juga menjadi anggota Dewan Penasihat
Dunia untuk Dialog Antaragama dan Perdamaian (World Council of Religious
Leaders for Interfaith Dialogue and Peace). Ia aktif berdialog dengan tokoh-tokoh
agama lain, seperti Paus Yohanes Paulus II, Dalai Lama, dan Rabi Israel Singer. Ia
juga mendukung hak-hak perempuan, hak asasi manusia, dan demokrasi dalam Islam.

Gus Dur juga merupakan tokoh yang dihormati di dunia internasional. Ia


mendapatkan banyak penghargaan dan gelar kehormatan dari berbagai negara dan
organisasi. Beberapa di antaranya:
1. Penghargaan Magsaysay untuk Perdamaian dan Pemahaman Internasional
dari Filipina pada tahun 1993.
2. Penghargaan Perdamaian Niwano dari Jepang pada tahun 2000.
3. Penghargaan Perdamaian Sydney dari Australia pada tahun 2003.
4. Penghargaan Perdamaian Madaniyah dari Qatar pada tahun 2006.

5. Kepemimpinan Megawati

Presiden Megawati Soekarnoputri. Masa Bakti 2001 – 2004. Sebagai Presiden


Perempuan Pertama Indonesia. Prestasinya diantaranya adalah:
1. Salah satu prestasi Megawati Soekarnoputri di kancah internasional adalah
menjadi inisiator pembentukan Bali Democracy Forum (BDF), sebuah forum
tahunan yang bertujuan untuk mempromosikan demokrasi dan kerjasama di
kawasan Asia-Pasifik². BDF pertama kali diselenggarakan pada tahun 2008 di
Bali, dengan dihadiri oleh 17 kepala negara dan ribuan delegasi dari berbagai
negara dan organisasi³. BDF menjadi salah satu wadah dialog dan pertukaran
pengalaman tentang demokrasi di kawasan yang beragam dan dinamis.
2. Menjadi anggota Dewan Penasihat Panel Tingkat Tinggi (High-Level Panel)
PBB tentang Agenda Pembangunan Pasca-2015, yang bertugas untuk
memberikan rekomendasi kepada Sekretaris Jenderal PBB tentang tujuan
pembangunan global setelah berakhirnya Millenium Development Goals
(MDGs)². Megawati Soekarnoputri menjadi salah satu dari 27 anggota panel
yang terdiri dari pemimpin politik, sipil, dan bisnis dari seluruh dunia². Panel
ini menghasilkan laporan berjudul "A New Global Partnership: Eradicate
Poverty and Transform Economies through Sustainable Development", yang
menjadi dasar bagi pembentukan Sustainable Development Goals (SDGs).

v
6. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Masa Bakti 2004-2014. Sebagai Presiden pertama yang dipilih langsung oleh
rakyat dan dipilih kembali pada periode yang kedua. Prestasi Presiden SBY
diantaranya:

1. Melaksanakan Forum Dunia di Indonesia, yaitu World Culture Forum dan


Bali Democraci Forum.
2. SBY berhasil memimpin Indonesia menjadi anggota G-20, sebuah kelompok
negara-negara ekonomi terbesar di dunia, pada tahun 2008.
3. SBY juga berhasil meningkatkan hubungan bilateral dan multilateral
Indonesia dengan negara-negara lain, terutama di kawasan Asia Pasifik.
4. SBY juga mendapat penghargaan internasional atas kinerja dan
kepemimpinannya sebagai presiden Indonesia. Beberapa penghargaan yang
diterima oleh SBY adalah World Statesman Award dari Appeal of Conscience
Foundation pada tahun 2006, Star of the Republic of Indonesia dari Presiden
Korea Selatan pada tahun 2009, dan Global Citizen Award dari Atlantic
Council pada tahun 20133.

7. Presiden Joko Widodo


Masa bakti 2015-2024. Jokowi menjabat sebagai presiden dua periode.
1. Menerima Penghargaan Perdamaian Internasional Imam Hasan bin Ali Tahun
2022 yang diserahkan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 7 November
2022. Penghargaan dari Abu Dhabi Forum Peace Award tersebut diserahkan
langsung oleh Sekretaris Jenderal Forum Perdamaian Abu Dhabi Cheikhna
Abdallah AlSheikh AlMahfodh Bin Bayah.
2. Penghargaan kedua diberikan pada tahun 2016 untuk National Interfaith Peace
Platform di Afrika Tengah atas perannya dalam memulihkan masyarakat dan
memperkuat nilai-nilai perdamaian melalui caranya sendiri dan komunikasi
langsung dengan warga setelah perang saudara di Republik Afrika Tengah
sejak 2012.

vi
B. KARAKTERISTIK PEMIMPIN INDONESIA UNTUK INDONESIA EMAS
TAHUN 2045

Kriteria seorang pemimpin adalah sifat, karakter, atau cara seseorang dalam
upaya membina dan mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar mau
bekerjasama, komitmen, dan setia untuk melaksanakan semua kegiatan sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi. Beberapa
teori mengenai kriteria pemimpin yang baik antara lain adalah:
1. Teori sifat, yang berpandangan bahwa pemimpin adalah seseorang yang
memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang membedakan dengan yang
bukan pemimpin, seperti percaya diri, berkeinginan kuat, ketegasan,
karismatik, antusias, dan keberanian.
2. Teori perilaku, yang berpandangan bahwa perilaku pemimpin secara
langsung memengaruhi efektivitas kelompok. Pemimpin dapat menyesuaikan
gaya kepemimpinannya untuk memengaruhi orang lain dengan efektif.
3. Teori kontinjensi, yang berpandangan bahwa efektivitas gaya perilaku
pemimpin tertentu tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi.
Pemimpin harus dapat menyesuaikan diri dengan faktor-faktor seperti
karakteristik bawahan, tuntutan tugas, dan lingkungan organisasi.

Berikut beberapa kriteria pemimpin masa depan untuk mewujudkan Indonesia


Emas 2045,diantaranya:

1. Pemimpin masa depan harus memiliki jiwa kepemimpinan Pancasila, yaitu


pemimpin yang menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam memimpin
negara, seperti nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan.
2. Pemimpin masa depan harus memegang teguh sumpah jabatannya, tegas
dalam menegakkan konstitusi, dan tidak terlibat dalam kasus hukum.
Pemimpin masa depan juga harus memiliki integritas, kompetensi, dan
kapabilitas yang tinggi.
3. Pemimpin masa depan harus mampu mengantisipasi dan menghadapi
perubahan demografi yang signifikan, seperti immobilitas sukarela, mobilitas
virtual, de-mega-urbanisasi, fertilitas di bawah replacement level, mortalitas
rendah, dan keluarga super-extended.
4. Pemimpin masa depan harus mampu meningkatkan kualitas pendidikan
kewarganegaraan yang berbasis karakter Pancasila, sehingga dapat
membentuk generasi emas yang tangguh, berpikir maju, dan berjiwa
nasionalis.

vii
Gaya kepemimpinan adalah cara atau metode yang digunakan oleh seorang
pemimpin untuk mempengaruhi, mengarahkan, dan membimbing bawahan atau
anggota kelompoknya dalam mencapai tujuan bersama. Ada berbagai macam gaya
kepemimpinan yang dikemukakan oleh para ahli, seperti gaya kepemimpinan otoriter,
demokratis, laissez-faire, karismatik, transformasional, transaksional, dan sebagainya.
Setiap gaya kepemimpinan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta
berbeda-beda dalam hal efektivitasnya tergantung pada situasi dan kondisi organisasi.
Terdapat 8 (delapan) karakteristik kepemimpinan yang ideal, yaitu: jujur, cerdas,
bertanggung jawab, visioner, adil, perilaku disiplin, inisiatif dan lugas.
Karakter merupakan kunci keberhasilan suatu organisasi. Suatu organisasi
akan maju atau mundur tergantung dari pemimpinnya. Kepemimpinan merupakan
suatu seni untuk menciptakan kesesuaian paham, suatu bentuk persuasi dan inspirasi,
suatu kepribadian yang mempunyai pengaruh, tindakan dan perilaku, titik sentral
proses kegiatan kelompok (Sapto Harmoko, 2017). Seseorang akan dipilih sebagai
seorang pemimpin oleh anggota kelompok apabila dirinya dipandang mampu dan
dianggap memiliki berbagai kriteria jiwa kepemimpinan, seperti kewibawaan,
kebijaksanaan, kepandaian atau keilmuan, keadilan, dan sebagainya.
Salah satu cara seorang pemimpin menyelesaikan permasalahan kelompoknya
adalah dengan menggunakan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan
karakteristik anggota kelompok. Gaya kepemimpinan yang sering disarankan adalah
servant leadership atau kepemimpinan yang mengayomi dan melayani. Gaya
kepemimpinan ini menekankan pada sikap pemimpin yang berorientasi pada
kepentingan dan kebutuhan anggota kelompok, serta memberikan dukungan,
bimbingan, dan motivasi kepada mereka. Pemimpin yang menerapkan gaya ini
diharapkan dapat meningkatkan penyesuaian sosial, kinerja, dan loyalitas anggota
kelompok.

C. PERMASALAHAN EKSTERNAL YANG AKAN MUNCUL


Faktor eksternal yang harus mampu dihadapi dan diselesaikan pemimpin
Indonesia di masa depan dengan cara yang cerdas, kreatif, inklusif, dan berkelanjutan
agar bangsa Indonesia mampu meningkat dalam hal kesejahteraan, pendidikan,
kesehatan, inovasi, dan daya saing yaitu :
1. Perkembangan teknologi
2. Kelanjutan kebijakan pemerintah terhadap Covid-19
3. Perubahan iklim dunia
4. Krisis energi, pangan, keuangan, kemanusiaan
5. Pesatnya multilateralisme
6. Tatanan global dampak perang Rusia-Ukraina

viii
Banyaknya permasalahan yang harus diatasi suatu bangsa terutama pemimpin
Indonesia yang transformative maka diperlukan visi, misi, kompetensi, dan integritas
yang saling berkaitan untuk menunjang pencapaian Indonesia Emas 2045. Pemimpin
Indonesia yang baik juga memerlukan kemampuan yang baik dalam berkolaborasi
dengan berbagai pihak sehingga tujuan utama suatu negara dapat tercapai sesuai
dengan seyogyanya rencana pembangunan tersebut dilakukan. Maka dengan adanya
pemimpin yang mampu mengantisipasi dampak-dampak negatif berdasar factor
eksternal di atas diharapkan Indonesia dapat mencapai Indonesia Emas 2045 dengan
maksimal.

ix
PENUTUP
Sebagai negara yang berpenduduk besar dan memiliki potensi sumber daya
yang melimpah, pemimpin Indonesia harus dapat memanfaatkan semua potensi ini
untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam persaingan rancah
internasional. Keberhasilan pemimpin dalam mengembangkan diplomasi yang
efektif, mengatasi tantangan internal, dan mewujudkan pembangunan yang
berkelanjutan akan menjadi kunci kesuksesan dalam menghadapi kompetisi global.
Penutup ini juga mencerminkan harapan untuk pemimpin masa depan
Indonesia yang akan memimpin dengan visi, integritas, dan komitmen untuk
mengangkat martabat bangsa dalam konteks global. Dengan pemimpin yang
berkualitas, Indonesia dapat memainkan peran yang lebih signifikan dalam
merancang masa depan dunia.

x
DAFTAR PUSTAKA
Adi, A. (2019). Kepemimpinan Pancasila: Pemimpin Bangsa yang Dibutuhkan
Indonesia. Kompasiana.
Administrator. (2022, November 22). Peran Indonesia di Kancah Internasional Kian
Nyata. Indonesia.go.id. [Peran Indonesia di Kancah Internasional Kian
Nyata]
Aji, R. (2020). Kriteria Pemimpin Bangsa yang Baik Menurut Ahli Hukum Tata
Negara. IDN Times.
Anwar, M. A., & Suryani, N. (2019). Perubahan Demografi dan Tantangan Pemimpin
Masa Depan Indonesia.
Arifin, Z., & Suharso, P. (2018). Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Karakter
Pancasila untuk Mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045. Jurnal
Pendidikan Kewarganegaraan, 6(2), 131-140.
Enceng, D., & Aslichati, L. (2010). Konsep Dasar Kepemimpinan. Jakarta:
Universitas Terbuka2.
Kadiyono, A. L., & Gunawan, G. (2020). Profil Pemimpin Publik: Studi Deskriptif
mengenai Kepemimpinan pada Generasi Milenial. Psympathic: Jurnal
Ilmiah Psikologi, 7(1), 31-38.
Lesminadi, G., Hardjono, & Agustin, R. W. (2019). Servant leadership: Sebuah gaya
kepemimpinan yang mengayomi dan melayani, ditinjau dari
penyesuaian sosial. Candrajiwa: Jurnal Psikologi Universitas Sebelas
Maret Surakarta, 8(2), 1-102
Santoso, C. B. (2018). Exploration of Asia Leadership Theory: Looking for an Asian
Role in the Field of Leadership Theory. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, 22(1), 1-14.
Sapto Harmoko. (2017). Gaya Kepemimpinan Transformasional (Studi Kasus pada
Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta). Unilib: Jurnal Perpustakaan,
9(2), 1-113.
Sari, U. T. (2019). The Effect of Ethical Leadership on Voice Behavior: The Role of
Mediators Organizational Identification and Moderating Self-Efficacy
for Voice. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 21(2), 97-105.

xi

Anda mungkin juga menyukai