Anda di halaman 1dari 14

MEMBANGUN ARGUMEN

TENTANG DINAMIKA DAN


TANTANGAN PENDIDIKAN
PANCASILA
NAMA KELOMPOK :
1. AGIS ARINTAN F (2261201100022)
2. DIMAS DWI FRENDY R (2261201100025)
3. IQRAR AQOBAH V (belum ada nim)
4. NADIATUZ ZAIN R (2261201100076)
5. NISSA ELLIYASABIT (2261201100037)
Materi
Materi 1 Materi 2

● DINAMIKA ● TANTANGAN
PENDIDIKAN PENDIDIKAN
PANCASILA PANCASILA
DINAMIKA PENDIDIKAN MAT
PANCASILA ERI

I
Dinamika Pendidikan Pancasila yaitu Penetapan Pancasila
sebagai dasar negara yang memberikan pengertian bahwa
negara Indonesia adalah Negara Pancasila. Hal itu
mengandung arti bahwa negara harus tunduk kepadanya,
membela dan melaksanakannya dalam seluruh perundang-
undangan.
Penetapan Pancasila sebagai dasar negara tak hendak menghapuskan
perbedaan (indifferentism), tetapi merangkum semuanya dalam satu
semboyan empiris khas Indonesia yang dinyatakan dalam seloka " Bhinneka
Tunggal Ika ". Maka Pancasila merupakan intelligent choice karena mengatasi
keanekaragaman dalam masyarakat Indonesia dengan tetap toleran terhadap
adanya perbedaan.
Dinamika pendidikan Pancasila pada awal kemerdekaan dilakukan
dengan cara pidato dan rapat oleh para tokoh bangsa yang disiarkan
pada radio atau surat kabar. Selanjutnya dinamika pendidikan Pancasila
mulai berkembang dengan diawali diterbitkannya buku yang berisi
pidato Bung Karno yang berjudul Lahirnya Pancasila. Mulai dari situlah
banyak bermunculan buku-buku pendidikan terkait patriotisme dan
Pancasila seperti Manusia dan Masyarakat Baru Indonesia dan
Penetapan Tujuh Bahan-Bahan Pokok Indoktrinasi.
Pendidikan Nasional No. 2 tahun 1989 ayat 2 yang telah menjelaskan bahwa
“Isi kurikulum setiap jenis, jalur, dan jenjang Pendidikan wajib memuat :

1. Pendidikan Pancasila

2. Pendidikan Agama

3. Pendidikan Kewarganegaraan.

Pada masa sekarang Pendidikan Pancasila tetap dilaksanakan pada Pendidikan


formal dan di luar itu Pendidikan Pancasila masih tetap bisa diakses secara
fleksibel dengan kemudahan teknologi yang membantu semua kalangan
masyarakat mengakses buku, video, maupun jurnal secara online. Sedangkan pada
jenjang lanjut seperti Perkuliahan umumnya memiliki mata kuliah khusus untuk
mendalami Pendidikan Pancasila.
Menurut Kirdi Dipoyudo
(1979:30)

“Negara Pancasila adalah suatu negara yang didirikan, dipertahankan


dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan
martabat dan hak-hak asasi semua warga bangsa Indonesia (kemanusiaan
yang adil dan beradab), agar masing-masing dapat hidup layak sebagai
manusia, mengembangkan dirinya dan mewujudkan kesejahteraannya lahir
batin, memajukan kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir batin
seluruh rakyat, dan mencerdaskan kehidupan bangsa (keadilan sosial)”.
Dinamika Pendidikan Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia
memperlihatkan adanya pasang surut dalam pemahaman dan pelaksanaan
nilai-nilai pancasila. Misalnya pada masa pemerintahan presiden Soekarno,
terutama pada tahun 1960-an NASAKOM lebih populer dari pada Pancasila.
Pada zaman pemerintahan presiden Soeharto, Pancasila dijadikan pembenar
kekuasaan melalui perantara P-4 sehingga pasca turunnya Soeharto ada
kalangan yang mengidentikkan Pancasila dengan P-4. Pada masa pemerintahan
era reformasi, ada kecenderungan para penguasa tidak respek terhadap
pancasila, seolah-olah Pancasila ditinggalkan.
mengapa Pancasila seolah "lenyap" dari kehidupan kita. Pertama, situasi dan lingkungan
kehidupan bangsa yang telah berubah baik di tingkat domestik, regional maupun global. Situasi dan
lingkungan kehidupan bangsa pada tahun 1945. 66 tahun yang lalu telah mengalami perubahan yang
amat nyata pada saat ini, dan akan terus berubah pada masa yang akan datang.

Beberapa perubahan yang kita alami antara lain:

1. Terjadinya proses globalisasi dalam segala aspeknya

2. Perkembangan gagasan hak asasi manusia (HAM) yang tidak diimbangi dengan kewajiban asasi
manusia (KAM)

3. Lonjakan pemanfaatan teknologi informasi oleh masyarakat, di mana informasi menjadi kekuatan
yang amat berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan, tapi juga yang rentan terhadap
"manipulasi" informasi dengan segala dampaknya.

Ketiga perubahan tersebut telah mendorong terjadinya pergeseran nilai yang dialami bangsa
Indonesia, sebagaimana terlihat dalam pola hidup masyarakat pada umumnya, termasuk dalam corak
perilaku kehidupan politik dan ekonomi yang terjadi saat ini. Dengan terjadinya perubahan tersebut
diperlukan
TANTANGAN PENDIDIKAN
PANCASILA MA
TE
RI
Tantangan pendidikan pancasila ialah menentukan bentuk
dan format agar mata kuliah pendidikan pancasila dapat
2
diselenggarakan diberbagai program studi dengan menarik dan
efektif. Abdulgani menyatakan bahwa Pancasila adalah
leitmotive dan leitstar, dorongan pokok dan bintang petunjuk
jalan. Tanpa adanya leitmotive dan leitstar Pancasila ini,
kekuasaan negara akan menyeleweng. Agar Pancasila menjadi
dorongan pokok dan bintang petunjuk jalan bagi generasi
penerus pemegang estafet kepemimpinan nasional, maka nilai-
nilai Pancasila harus dididikkan kepada para mahasiswa melalui
mata kuliah Pendidikan Pancasila.
TANTANGAN PENDIDIKAN
PANCASILA DIBAGI MENJADI 2
YAITU:
TANTANGAN INTERNAL TANTANGAN EKSTERNAL

Tantangan internal adalah segala Tantangan eksternal adalah segala


bentuk gangguan dari dalam negeri bentuk gangguan dari luar negeri yang
yang dapat menggoyahkan kesatuan dan dapat menggoyahkan kesatuan dan
persatuan NKRI. Gangguan-gangguan persatuan NKRI. Berikut ini adalah
tersebut dapat menghambat sejumlah contoh tantangan eksternal
pembangunan nasional dan mengancam yang dihadapi Indonesia.
keutuhan negara. Berikut ini adalah
sejumlah tantangan internal yang
dimiliki bangsa Indonesia.
Contoh tantangan Internal dan tantangan
Eksternal meliputi :
Tantangan Tantangan
Internal : Eksternal :
1. Keanekaragaman Bangsa. 1. Globalisasi.
2. Kesenjangan Sosial & Ekonomi 2. Intervensi Asing.
masyarakat. 3. Jaringan Narkoba
3. Sparatisme.
4. Radikalisme.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai