Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“TANTANGAN PANCASILA MENGHADAPI GLOBALISASI”


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu:
Irwan Kurniawan Soetijono S.H, M. Hum

Disusun Oleh:
Riena Robiatul Norlaeli (210210302089)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021

1
PRAKATA

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada kita semua. Atas izin dan rahmat-Nya makalah ini
dapat disusun dan diselesaikan guna memenuhi tugas mata kuliah umum
Pendidikan Kewarganegaraan dengan judul “Tantangan Pancasila Menghadapi
Globalisasi” . Dengan itu saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Irwan
Kurniawan Soetijono S.H, M. Hum selaku dosen pengampu mata kuliah umum
Pendidikan Kewarganegaraan karena wawasan penulis bisa bertambah luas
melalui diberikannya tugas dengan topik yang telah diberikan.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan segala bentuk saran serta kritik
yang membangun dari berbagai pihak terutama dosen pengampu dan para
pembaca. Saya harap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca dan perkembangan dunia pendidikan.

Jember, 16 Desember 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
JUDUL 1
PRAKATA 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan 5
BAB II PEMBAHASAN 6
A. Definisi Pancasila 6
B. Definisi Globalisasi 7
C. Tantangan Pancasila Menghadapi Globalisasi 8
BAB III PENUTUP 10
A. Kesimpulan 10

DAFTAR PUSTAKA 11

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila adalah pusat utama sumber hukum di Indonesia. Sila-sila yang
terdapat di dalamnya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Ditetapkannya pancasila sebagai dasar negara berarti Indonesia merupakan negara
pancasila. Sebagai negara pancasila, artinya negara harus tunduk, membela dan
melaksanakan seluruh perundang-undangan. Negara yang di dirikan, di
pertahankan dan berkembang yang bertujuan melindungi dan mengembangkan
martabat dan hak asasi yang dimiliki setiap warga negara Indonesia supaya setiap
individu dapat hidup dengan layak selayaknya manusia pada umumnya, dapat
mewujudkan kesejahteraan lahir batin dan kesejahteraan umum seluruh rakyatnya
serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan keadilan sosial merupakan negara
Pancasila. Sangat disayangkan saat ini sudah banyak masyarakat yang asing
dengan pancasila, pancasila sudah jarang di dengar khususnya pada generasi
muda. Hal ini dikarenakan nilai nilai pancasila sudah mengalami pergeseran dan
memudar serta terjadinya nilai pancasila yang bertentangan, selain itu juga karena
nilai-nilai pancasila pengamalannya kurang optimal. Maka dari itu, dalam
menyikapi persoalan tersebut diperlukan nilai-nilai pancasila sebagai salah satu
cara.
Pengertian globalisasi yaitu adanya perubahan sosial yang dapat diamati
melalui bertambahnya keterkaitan manusia dan faktor yang merupakan akibat dari
transkulturasi dan teknologi modern yang berkembang. Saat ini globalisasi kian
marak terjadi, mengakibatkan setiap bangsa lenyap sehingga muncul beberapa
tantangan yang harus di hadapi. Yang bisa mengancam eksistensi pancasila yaitu
tantangan dari luar dan tantangan dari dalam, untuk globalisasi termasuk
tantangan dari luar, sedangkan yang termasuk tantangan dari dalam yaitu
pluralism. Globalisasi merubah hubungan antara satu negara dengan negara lain.
Pengaruh dari globalisasi harus cepat ditangani dengan melakukan antisipasi
menerapkan pemahaman dan nilai-nilai pancasila di amalkan untuk mengatasi.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi pancasila?
2. Apa definisi globalisasi?
3. Bagaimana tantangan pancasila menghadapi globalisasi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari pancasila.
2. Untuk mengetahui definisi dari globalisasi.
3. Untuk mengetahui bagaimana tantangan pancasila dalam menghadapi
globalisasi.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Pancasila
Pengertian pancasila secara etimologis yaitu mengandung lima dasar, lima
sendi atau lima unsur. Pancasila sendiri berasal dari bahasa Sanskerta, panca
artinya lima dan sila yaitu dasar,sendi atau unsur. Pada awalnya pancasila terdapat
pada teks kepustakaan Buddha di India, tepatnya di dalam kitab suci Tri Pitaka
berisikan ajaran moral guna mengcapai nirvana melalui samdhi dan ajaran moral
yang ada berbeda setiap golongannya, ajaran moralnya antara lain: Dasasila,
Saptasila dan Pancasila. Sedangkan secara historis, pancasila berarti lima dasar
yang kemudian dijadikan dasar negara yang terdapat didalam Undang-Undang
Dasar 1945 pada bagian pembukaan alinea IV. Adanya pancasila bermula dari
sidang pertama BPUPKI yang bertujuan untuk membahas mengenai perumusan
dasar negara dengan dihadiri tiga tokoh pembicara, yaitu: Mohammad Yamin,
Soekarno dan Soepomo. Tepat pada tanggal 1 Juni pacasila disahkan melalui
pidato yang dilaksanakan Ir. Soekarno. Melalui pidatonya, Ir. Soekarno
menyampaikan tentang gagasan calon rumusan dasar negara yang disebut
pancasila, beliau mengetahui akan hal itu dari temannya yang merupakan seorang
ahli bahasa yang sampai sekarang belum diketahui namanya karena tidak
disebutkan. Maka dari itu saat tanggal 1 juni disebut hari lahirnya pancasila.
Kemudian setelah itu diadakan pertemuan yang dihadiri sembilan tokoh yang
bertepatan pada tanggal 22 Juni 1945 dengan tujuan untuk membahas lanjutan
dari pidato dan usulan tentang dasar negara yang sebelumnya sudah dilaksanakan
saat sidang BPUPKI. Sembilan tokoh ini yang kemudian disebut dengan panitia
sembilan.
Dari berbagai rumusan pancasila yang beragam, namun yang sah dan benar
hanya yang tercantum pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Rumusan
yang sah dan benar sebagai dasar negara ini disahkan oleh PPKI, karena
sebelumnyaterdapat beberapa persepsi rumusan pancasila. Isi dari rumusan
pancasila itu sendiri adalah:

6
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Keadilan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

B. Definisi Globalisasi
Pengertian globalisasi yaitu adanya perubahan sosial yang dapat diamati
melalui bertambahnya keterkaitan manusia dan faktor yang merupakan akibat dari
transkulturasi dan teknologi modern yang berkembang. Selain itu bisa juga
ditandai dengan adanya peradaban individualis yang merosot dan tumbuhnya
peradaban antar negara satu dengan yang lain saling kebergantungan. Hal ini
sebagai tantangan untuk generasi muda karena hubungan antar negara dan antar
manusia akan berubah. Globalisasi terjadi karena adanya perubahan dengan relatif
cepat yang berdampak positif, namun selain berdampak positif globalisasi juga
memberikan dampak negatif untuk bangsa Indonesia. Dari dampak positif yang
timbul, bangsa Indonesia harus cerdas untuk memanfaatkan sebagai peluang dan
berdiri kokoh terhadap nilai-nilai yang telah ada. Namun untuk dampak negatif,
ketahanan ideologi bangsa akan melemah akibat berkembangnya teknologi
informasi. Hal ini bisa dilihat dari beredarnya opini publik yang bisa
menyebabkan ketidakstabilan sebuah negara dan bocornya dokumen rahasia
negara di beberapa situs jaringan internet yang kemudian menyebar luas.

7
C. Tantangan Pancasila Menghadapi Globalisasi
Ideologi bangsa Indonesia yaitu ideologi pancasila dalam menghadapi
tantangan yang berat dimulai dari tantangan internal dan tantangan eksternal.
Tantangan yang pancasila hadapi dalam tantangan internal yaitu perannya sebagai
pemersatu bangsa Indonesia yang tentunya tidak semudah yang dibayangkan
untuk dilaksanakan. Sedangkan pada tantangan eksternal, pancasila dihadapkan
dengan kecenderungan peran negara berakhir yang disebabkan oleh aktor
internasional meningkat pada era globalisasi. Namun peran negara yang berakhir
bukan berarti peran ideologi tidak ada karena manusia ialah sumber genetik dari
ideologi, sehingga ideologi masih tetap ada dan tetap eksis. Dapat kita lihat
sendiri dalam kehidupan sehari-hari munculnya beberapa aktor baik nasional dan
internasional, terkadang membawa pengaruh negatif bagi masyarakat Indonesia
khususnya generasi penerus bangsa. Mayoritas perilaku dari aktor akan ditiru oleh
generasi muda, seperti gaya rambut yang di cat dengan warna mencolok padahal
masih berstatus pelajar dan menggunakan style baju yang kurang sesuai dengan
norma sosial yang ada seperti baju yang terlalu terbuka, celana sobek-sobek
sehingga tidak mencerminkan generasi yang baik. Bahkan lebih parahnya sering
dijumpai masyarakat yang memakai produk luar negeri, bahasanya pun
menggunakan bahasa asing, padahal kita mengetahui bahwa bahasa persatuan
yang baik yaitu bahasa Indonesia.
Seharusnya sebagai warga negara Indonesia kita menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar karena bahasa menunjukkan bangsa. Upaya lain
yang bisa dilakukan yaitu dengan menggunakan dan melestarikan produk dalam
negeri, tidak melupakan tradisi setiap suku atau kebudayaan daerah yang ada
karena Indonesia merupakan negara yang didalamnya terdapat beraneka ragam
suku,agama dan ras, menaati dan patuh terhadap hukum yang berlaku, untuk
pelajar dan mahasiswa bisa dengan rajin belajar supaya kelak bisa menjadi orang
sukses yang berguna bagi sesama dan bagi bangsa dan supaya lebih pintar lagi
dalam mengolah informasi yang didapat dari pihak tidak dikenal dan tidak dapat

8
dipertanggung jawabkan sehingga tidak akan menggiring opini negatif yang bisa
merugikan banyak pihak.
Tantangan bagi bangsa Indonesia yang kian menjemuk sehingga dalam
menghadapi persoalan yang akan di hadapi bangsa untuk kedepannya diperlukan
persatuan bangsa. Selain ancaman yang bisa merusak eksistensi ideologi
pancasila, ternyata juga adanya dukungan dari berbagai persepsi bahwa bagi
bangsa Indonesia pancasila merupakan ideologi terbaik. Sila-sila yang terdapat
dalam pancasila harus di implementasi dan di terapkan di kehidupan sehari-hari
yang bisa dilakukan setiap masyarakat, bukan hanya sebagai simbolik ideologi
bangsa. Pada era perkembangan globalisasi, pancasila bisa menjadi filterisasi dari
pengaruh modernisasi yang dapat mengancam eksistensi peradaban bangsa
Indonesia. Bangsa Indonesia yang mempunyai ciri khas mengenai dasar negara
dan pandangan, sehingga menggunakan pendekatan pancasila. Pendekatan
pancasila dalam hal ini berarti cara berpikir, dalam bertindak dan berperilaku di
kehidupan sehari-hari baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat maupun
kenegaraan mempertimbangkan pengamalan sila-sila pancasila.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam era globalisasi, bangsa yang kuat merupakan bangsa yang tidak
gampang menyerah dan mengeluh tetapi menjadi bangsa yang mampu
mengalirkan sumber-sumber kesejahteraan yang ada di wilayah global tersebut
dengan memanfaatkan dengan baik teknologi,informasi atau modal supaya
kesejahteraan dan kebutuhan kita. Dalam globalisasi ini jangan mau kalah, tetapi
jadilah pemenang. Setiap warga negara juga wajib mempertahankan negara yang
mereka tempati guna kelangsungan hidup bangsanya tetap terpelihara. Sikap dan
sifat warga negara sangat menentukan dalam mempertahankan negaranya, jika
sebuah warga aktif dan peduli terhadap negaranya dan persoalan yang tengah
negaranya hadapi maka kelangsungan hidup bangsanya akan terpelihara namun
sebaliknya jika warga negara acuh tak acuh akan menyebabkan negaranya tidak
terpelihara kelangsungan hidupnya dan akan terancam bahkan cepat atau lambat
negaranya bisa hancur.
Dalam konteks dasar negara,pancasila dalam era globalisasi mempunyai peran
yang merupakan tuntutan untuk setiap warga negara mempunyai pemahaman
yang sama sehingga memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan,
peranan dan fungsi pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam
menghadapi tantangan sosial, setiap warga negara bisa mengupayakan beberapa
hal seperti untuk pelajar dan mahasiswa bisa dengan rajin belajar supaya kelak
bisa menjadi orang sukses yang berguna bagi sesama dan bagi bangsa dan supaya
lebih pintar lagi dalam mengolah informasi yang didapat dari pihak tidak dikenal
dan tidak dapat dipertanggung jawabkan sehingga tidak akan menggiring opini
negatif yang bisa merugikan banyak pihak. Tantangan yang dihadapi oleh
pancasila dalam era globalisasi terdapat dua macam yaitu internal dan eksternal.

10
DAFTAR PUSTAKA

Aziz, A. dan M. Rana. 2020. Pudarnya Nilai-Nilai Pancasila. Cetakan 1.


Cirebon:CV. Elsi Pro.

Budiwibowo, S. 2016. Revitalisasi Pancasila dan Bela Negara Dalam Menghadapi


Tantangan Global Melalui Pelajaran Berbasis Multikultural. Jurnal
Pancasila dan Kewarganegaraan. 4(2):565-585.

Fauzan, A., E. Kurniawansyah, dan M. Salam. 2020. Pengembangan Buku


Revitalisasi dan Reaktualisasi Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara Menghadapi Tantangan Globalisasi. Jurnal Civic Education.
4(2):43-51.

Sulaiman, A. 2015. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Bandung: CV.


Arvino Raya.

Universitas Negeri Semarang. 2018. Pertarungan Ideologi Pancasila di Tengah


Kepungan Ideologi-Ideologi Dominan. Cetakan 1. Semarang: UNNES
PRESS.

11

Anda mungkin juga menyukai