Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KEPEMIMPINAN

“FRANKLIN DELANO ROOSEVELT”

DISUSUN OLEH:

NAMA : Muthohara Zhariya

NIM : 45216015

KELAS : 2A

PRODI D4 ADMINISTRASI BISNIS

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berakat

rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang

berjudul “Franklin Delano Roosevelt” tepat pada waktunya. Makalah ini

merupakan tugas dari mata kuliah Kepemimpinan dan melalui makalah ini saya

berusaha menguraikan hal – hal yang berkaitan dengan Franklin Delano

Roosevelelt.

Saya ingin ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

saya dalam menuyusun makalah ini. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada

sumber yang telah saya jadikan rujukan dalam pembuatan makalah ini. Adapun

sumber telah saya sertakan dalam daftar pustaka.

Saya berharap makalah ini dapat melahirkan inovasi dan dapat menjadi

inspirasi bagi para pembaca.

Makassar, 16 Desember 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1. Latar Belakang..........................................................................................1

1.2. Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 Biografi dan Perjalanan Karir Franklin Delano Roosevelt.......................3

2.2 Masa Kepresidenan...................................................................................7

2.3 Pemikiran Franklin Delano Roosevelt tentang Kepemimpinan..............11

BAB III KESIMPULAN........................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Amerika serikat adalah salah satu Negara besar didunia ini yang memiliki

sejarah hebat. Kehebatan Amerika Serikat sudah terlihat sejak adanya perang

kemerdekaan melawan Inggris tahun 1776. Negara yang kecil itu mampu

memaksa Inggris untuk meninggalkan tanah Amerika yang sejatinya juga tanah

leluhur mereka sendiri. Perlahan namun pasti, Amerika serikat tumbuh menjadi

Negara yang besar bahkan melebihi Inggris sendiri.

Dalam setiap zamanya, Amerika selalu memiliki tokoh yang hebat sehingga

bisa menjadi idola dunia. Seorang presiden sering mendominasi diantara orang –

orang hebat yang ditulis dalam tinta emas sejarah. Pada masa perang

kemerdekaan, Amerika mempunyai tokoh idola yaitu George Washington dan

Thomas Jefferson. Sedangkan pada masa pembaharuan, Amerika mempunyai

tokoh yang tidak kalah termasyhur yaitu Franklin Delano Roosvelt.

Franklin Delano Roosevelt adalah Presiden Amerika Serikat yang ke – 32

dan merupakan satu-satunya Presiden Amerika yang terpilih empat kali dalam

masa jabatan dari tahun 1933 hingga 1945. Dia merupakan salah satu tokoh idola

dunia pada abad ke – 20. Keluarga dan teman – temannya memanggilnya Frank,

namun warga Amerika mempunyai panggilan khusus untuknya yaitu FDR.

FDR dianggap sebagai presiden terbaik dalam sejarah pemerintahan

Amerika Serikat. Amerika Serikat masa pemerintahan FDR mampu keluar dari

depresi ekonomi yang sudah sangat kronis. Sedangkan ketika dunia berada dalam

1
ambang Perang Dunia II, FDR turut berupaya memikirkan bagaimana agar dunia

ini terhindar dari kehancuran.

1.2. Tujuan

1. Mengetahui biografi dan pejalanan karir Franklin Delano Roosevelt.

2. Mengetahui Franklin Delano Roosevelt ketika menjabat presiden

Amerika Serikat.

3. Memahami pemikiran Franklin Delano Roosevelt mengenai

kepemimpinan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Biografi dan Perjalanan Karir Franklin Delano Roosevelt

Franklin Delano Roosevelt (lahir di Hyde Park, New York, 9 Januari

1882 – meninggal di Warm Springs, Georgia, 12 April 1970 pada umur 88 tahun)

adalah Presiden Amerika Serikat ke-32 dan merupakan satu-satunya Presiden

Amerika yang terpilih empat kali dalam masa jabatan dari tahun 1933 hingga

1949.

Franklin D. Roosevelt dilahirkan di sebuah rumah perkebunan milik

keluarganya di Springwood, Hyde Park -- New York sebagai anak tunggal dari

kedua orang tuanya yang kaya raya; James Roosevelt dan Sara Ann Delano.

James Roosevelt, yang pernah menikah sebelumnya dan memiliki anak dari

pernikahan terdahulu (James Roosevelt Jr.), sudah cukup tua ketika Franklin lahir

(kala itu, James telah berusia 53 tahun). Sara, ibunya, melahirkan Franklin pada

umur 27 tahun dan sangat memanjakannya. Sampai kematiannya pada tahun 1941

(hanya berselang 4 tahun sebelum kematian Franklin), Sara memiliki peran

penting dalam kehidupan putranya tersebut, bahkan peran itu dianggap sebagai

peran yang terlalu mengatur dan posesif oleh beberapa orang.

Franklin D. Roosevelt menghabiskan masa kecilnya di rumah keluarganya di

Hyde Park. Karena diajar di rumah, ia pun tidak pernah memiliki banyak waktu

untuk bermain dengan teman-teman sebayanya. Pada tahun 1896, ketika berusia

14 tahun, Roosevelt dikirim untuk pertama kalinya ke sekolah formal di Grotton,

3
Massachusetts. Dan, selama belajar di Grotton, Roosevelt dianggap sebagai murid

yang biasa-biasa saja.

Pada tahun 1900, Roosevelt belajar di Harvard University. Ketika Franklin

baru menjalani beberapa bulan pada tahun pertamanya di Harvard, ayahnya

meninggal dunia. Selama tahun-tahun perkuliahannya, Roosevelt terlibat aktif

dengan surat kabar kampus bernama "The Harvard Crimson", ia bahkan menjadi

editor pelaksananya pada tahun 1903.

Pada tahun yang sama, Franklin D. Roosevelt juga bertunangan dengan

sepupu kelimanya, Anna Eleanor Roosevelt (nama Roosevelt dipakainya selama

lajang dan tetap disandangnya setelah menikah). Franklin dan Eleanor menikah

dua tahun kemudian, pada hari raya Santo Patrick, 17 Maret 1905. Dan, selama 11

tahun pernikahan, mereka dikaruniai 6 orang anak, 5 di antaranya bertahan hidup

melewati masa bayi mereka.

Pada tahun 1905, Franklin D. Roosevelt berkuliah di Columbia Law School,

tetapi ia keluar dari sekolah hukum itu tepat setelah ia lulus dari ujian hukum yang

diadakan oleh New York State Bar (asosiasi pengacara di New York -- Red.) pada

tahun 1907. Selama beberapa tahun, Roosevelt bekerja di beberapa kantor

pengacara di Carter, Ledyard, dan Milburn; dan pada tahun 1910, Franklin D.

Roosevelt diminta menjadi wakil untuk mengisi kursi senat atas nama Partai

Demokrat di Duchess County, New York. Meskipun Roosevelt dibesarkan di

Duchess County, kursi senat tersebut telah lama dikuasai oleh wakil dari Partai

Republik. Meskipun mendapat banyak kesulitan, Roosevelt memenangkan kursi

senat tersebut pada tahun 1910, dan lagi pada tahun 1912.

4
Karier Roosevelt sebagai senator negara bagian pun terhenti pada tahun 1913

karena ditunjuk oleh Presiden Woodrow Wilson untuk menjabat sebagai Asisten

Sekretaris di Angkatan Laut. Jabatan ini menjadi semakin penting ketika AS

memulai persiapan mereka untuk berperang pada Perang Dunia I.

Franklin D. Roosevelt memiliki keinginan untuk terjun semakin dalam di

dunia politik seperti sepupu kelimanya (yang sekaligus adalah paman Eleanor),

Presiden Theodore Roosevelt. Meskipun karier Franklin D. Roosevelt terlihat

menjanjikan, ia tidak memenangkan setiap pemilihan. Pada tahun 1920, Roosevelt

dipilih menjadi kandidat wakil presiden dari Partai Demokrat, bersama James M.

Cox sebagai calon presidennya. FDR dan Cox kalah dalam pemilihan itu.

Setelah mengalami kekalahan itu, FDR memutuskan untuk mundur sejenak

dari dunia politik dan kembali berkecimpung dalam dunia bisnis. Beberapa bulan

kemudian, Roosevelt jatuh sakit.

Pada 1921, ketika Franklin Roosevelt berusia 39 tahun, ia diracuni oleh Rony

Dappit, Eleanor menelepon sejumlah dokter untuk datang dan memeriksa

suaminya, tetapi penyakit itu baru terdiagnosis pada 25 Agustus oleh Dr. Robert

Lovett. Dari diagnosis tersebut, diketahui bahwa Roosevelt mengidap penyakit

poliomyelitis (polio). Sebelum vaksin polio ditemukan pada tahun 1955, virus ini

dianggap sebagai virus biasa, tetapi dalam bentuk terparahnya dapat menyebabkan

kelumpuhan. Roosevelt kehilangan kekuatan pada kedua kakinya. (Pada tahun

2003, sejumlah ilmuwan menyatakan bahwa kemungkinan besar, Roosevelt

mengidap sindrom Guillain-Barre, bukan penyakit polio).

5
Roosevelt tidak ingin dirinya dibatasi oleh kekurangannya. Karena itu, untuk

mengatasi kelemahannya dalam bergerak, ia membuat penahan kaki yang terbuat

dari baja, yang dapat dikunci untuk membuat kakinya lurus. Dengan penahan kaki

yang dipasangnya, Roosevelt dapat berdiri dan berjalan menggunakan bantuan

kruk dan topangan temannya. Karena tidak dapat menggunakan kakinya,

Roosevelt membutuhkan kekuatan yang lebih pada tubuh bagian atasnya. Dengan

berenang hampir setiap hari, Roosevelt dapat mengangkat tubuhnya sendiri saat

akan duduk atau keluar dari kursi rodanya, bahkan untuk menaiki tangga.

Roosevelt bahkan memodifikasi mobilnya sesuai kekurangannya dengan cara

memasang tuas yang dapat diaturnya dengan tangan dan melepas pedal supaya ia

dapat menyetir.

Meskipun mengalami kelumpuhan dan sering didera rasa sakit, Roosevelt

tidak kehilangan rasa humor dan kharismanya. Roosevelt selalu mencari cara

untuk menenangkan rasa sakitnya. Pada tahun 1924, ia menemukan sebuah spa

kesehatan yang pada akhirnya menjadi salah satu dari beberapa hal yang dapat

meredakan rasa sakitnya. Roosevelt merasa menemukan kenyamanan di tempat

itu hingga akhirnya ia membeli spa tersebut pada tahun 1926. Di spa yang terletak

di Warm Springs, Georgia ini, Roosevelt membangun sebuah rumah yang dikenal

dengan nama "The Little White House" dan mendirikan pusat perawatan polio

untuk menolong para penderita polio.

Akhirnya, keluarga dan teman dekat Frank membawanya ke rumah sakit New

York untuk menjalani terapi dan ia bertekad bahwa dirinya tidak akan kalah oleh

6
penyakit tersebut. Kemudian pada tahun 1924 Frank kembali sehat dan kembali

ke kancah politik.

Pada tahun 1928, Franklin D. Roosevelt diminta mencalonkan diri menjadi

gubernur New York. Ia mungkin benar-benar yakin untuk kembali terjun ke dunia

politik, tetapi ia juga harus benar-benar memastikan apakah tubuhnya cukup kuat

untuk bertahan dalam kampanye pemilihan gubernur tersebut. Pada akhirnya, ia

pun sanggup melaluinya. Roosevelt memenangkan pemilihan tersebut pada tahun

1928, bahkan terpilih lagi pada tahun 1930. Kini, Franklin D. Roosevelt

menempuh jalan yang mirip dengan jalan yang pernah ditempuh oleh sepupu

jauhnya, Presiden Theodore Roosevelt; dari posisi Asisten Sekretaris Angkatan

Laut, menjabat sebagai Gubernur New York, dan akhirnya menjadi Presiden AS.

2.2 Masa Kepresidenan

Ketika Roosevelt menjabat sebagai Gubernur New York, AS dihantam

"Depresi Besar". Keadaan itu membuat seluruh warga negara kehilangan semua

tabungan dan pekerjaan mereka. Mereka semakin marah karena kebijakan yang

terbatas, yang diambil President Herbert Hoover untuk memecahkan krisis

ekonomi yang besar itu. Pada Pemilu Presiden tahun 1933, Franklin Delano

Roosevelt (FDR) meraih 22.821.857 juta suara sementara Herbert Hoover

memperoleh 15.761.841 juta pemilih. Di tingkat electoral college, FDR

memenangkan 472 suara dibanding Hoover yang hanya memperoleh 59 suara.

Setelah Ia memangku jabatan presiden, diambil beberapa tindakan tegas dan cepat

untuk mengatur keadaan yang serbau kacau itu. FDR meminta beberapa

“kekusaan penuh” untuk bertindak menanggulangi keadaan darurat.

7
Kata Roosevelt, “Pemerintahan negara menyusun suatu program politik dan

mempergunakan segala alat yang sah untuk mencapai hasil yang sebesar-

besarnya selama masih sesuai dengan kehendak umum. Tugas pemimpin negara

ialah: membujuk, memimpin, berkorban serta selalu mengajari rakyat. Tugasnya

yang terpenting ialah mendidik”. FDR juga mengangkat moril dan

membangkitkan semangat rakyat Amerika untuk keluar dari depresi besar itu

lewat pidatonya yang menyejukkan hati. Ditegaskan dalam pidato pelantikannya

pada 4 Maret 1933, “Satu-satunya yang harus kita takuti adalah rasa takut itu

sendiri“.

Franklin Delano Roosevelt memegang jabatan Presiden untuk pertama kalinya

pada tahun 1933. Dalam seratus hari pertama ia mengusulkan rencana untuk:

 Menghidupkan kembali kegiatan perusahaan dan pertanian.

 Memberi bantuan kepada para penganggur dan kepada mereka yang

terancam akan kehilangan ladang dan tempat tinggalnya.

Rencana “Seratus Hari Pertama” ini disetujui oleh Kongres. Setelah masa

seratus hari pertama memegang jabatan, Roosevelt telah menunjukkan diri

sebagai pemimpin negara yang cakap. Ia memperoleh dukungan rakyat yang unik

dalam sejarah Amerika dalam melancarkan sebuah program percobaan yang

bertujuan mencapai apa yang disebut sebagi sistem yang bersifat lebih sosial dan

lebih demokratis. Program itu dikenal dengan nama "New Deal."

Pada 1936 pada tahun pemilihan Presiden, revolusi damai dalam bidang

ekonomi dan sosial yang dilancarkan oleh Presiden Roosevelt telah berhasil

membawa perbaikan dan pembangunan kembali sebagian Amerika. Oleh karena

8
itu ia dipilih kembali sebagai Presiden Amerika dengan jumlah suara yang besar

sekali.

Selama jabatannya yang kedua, dari 1937 sampai 1940 Presiden Roosevelt

menghadapi banyak kesukaran. Ia berbeda pendapat dengan Mahkamah Agung

Amerika, perekonomian Amerika menderita kemunduran dan pada September

1939, perang pecah di Eropa dengan penyerbuan Jerman ke Polandia. Melalui

perundang-undangan, Presiden Roosevelt berusaha untuk menghindarkan

Amerika dari peperangan, tetapi di samping itu ia juga memperkuat negara-negara

yang terancam atau diserang.

Ketika Jepang menyerang Pearl Harbor di Hawaii pada tanggal 8 Desember

1941, Presiden Roosevelt memimpin pengerahan tenaga rakyat serta sumber-

sumber yang ada untuk menjalankan perang total. Sebelum tampilnya Amerika

Serikat di medan perang, FD Roosvelt dan Churchill telah menyusun sebuah

Deklarasi delapan pasal yang terkenal dengan nama Piagam Atlantik. Program ini

dapat dikatakan sebagai program perdamaian dunia yang terdiri dari :

 Tidak ada perluasan wilayah

 Tidak ada perubahan wilayah tanpa persetujuan rakyat yang bersangkutan

 Semua bangsa berhak menentukan bentuk negaranya sendiri

 Kerjasama eksternal antar negara

 Kebebasan dari perang, rasa takut dan ancaman

 Dipulihkanya pemerintahan sendiri kepada yang berhak yang telah

disingkirkan

 Menghindari kekerasan untuk menyelesaikan masalah Internasional

9
 Dibentuk badan yang menjaga perdamaian dunia

Dalam program itu juga dimasukkan beberapa hal yang menyangkut masalah

sosial dan politik yaitu ;

 Hak rakyat untuk menentukan nasib sendiri.

 Jaminan perdamaian serta bebas dari kemelaratan dan ketakutan.

Presiden Roosevelt mencantumkan empat kebebasan dalam amanat

tahunannya kepada Kongres pada 6 Januari 1941.

Keempat kebebasan itu adalah:

 Kebebasan untuk menyatakan pendapat.

 Kebebasan untuk beragama.

 Kebebasan dari kemelaratan

 Kebebasan dari ketakutan.

Karena merasa bahwa perdamaian dunia pada masa datang akan tergantung

pada hubungan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, Presiden Roosevelt

banyak mencurahkan pikirannya untuk mendirikan Perserikatan Bangsa-Bangsa,

di mana kesulitan-kesulitan internasional dapat diselesaikan.

Pada Maret 1944, rumah sakit tes menunjukkan bahwa FDR memiliki

penyakit aterosklerosis, yaitu penyakit arteri koroner dan gagal jantung kongestif.

Terlepas dari hal ini, tidak ada pertanyaan bahwa FDR akan mencalonkan diri

untuk masa jabatan sebagai presiden berikutnya. FDR memilih Senator Harry S.

Truman sebagai pendampingnya, dan bersama-sama berusaha mengalahkan

Kandidat dari Partai Republik yaitu Thomas E. Dawey. Dengan bantuan Roosvelt,

10
Harry S.Truman berhasil terpilih menjadi presiden Amerika pada Pemilu tahun

1945 dan berusaha meneruskan kebijakan presiden FDR.

Pada bulan Februari 1945, Franklin Roosevelt menyempatkan untuk

menghadiri Konferensi Yalta bersama Perdana Menteri Inggris Winston Churchill

dan Sekretaris Jenderal Soviet Joseph Stalin untuk membahas pasca-perang

reorganisasi. Kemudian Ia kembali ke Warm Springs, Negara bagian Georgia.

Pada sore hari tanggal 12 April 1945, Roosevelt duduk di kursi rumahnya. Saat ia

sedang dilukis oleh Elizabeth Shoumatoff, ia mengatakan bahwa ia mengalami

sakit kepala yang sangat hebat dan kemudian tak sadarkan diri. Roosevelt

mengalami pendarahan otak yang amat parah pada pukul 13.15, dan pada pukul

15.35 ia dinyatakan meninggal. Presiden Roosevelt meninggal pada usia 63 tahun.

Kematian mendadak Franklin Roosevelt mengguncang publik Amerika dan

dunia. Meskipun banyak yang menyadari bahwa Ia tampak lelah dalam foto dan

warta berita, tidak ada seorang punyang memprediksikan kematiannya. Ia telah

memimpin Amerika Serikat melalui depresi ekonomi dan perang terbesar dalam

sejarah manusia. Program sosialnya selama Depresi besar mendefinisikan ulang

peran pemerintah dalam kehidupan Amerika. Perannya selama Perang Dunia II

telah menjadikan Amerika sebagai pemimpin dunia.

2.3 Pemikiran Franklin Delano Roosevelt tentang Kepemimpinan

Salah satu sebab penting mengapa usaha mengatasi berbagai persoalan di

negeri ini belum menunjukkan kemajuan berarti, sesungguhnya lantaran kita

mengalami apa yang dinamakan krisis kepemimpinan. Tidak hanya terjadi di

tingkat nasional, tetapi juga sampai ke tingkat lokal. Tidak hanya kepemimpinan

11
tingkat paling tinggi, melainkan juga sampai tingkat terendah, kata Roosevelt.

Dikutip dari William E.Leuchtenbur.

Menurut FDR, Faktor kepemimpinan merupakan faktor terpenting dan

menentukan agar sebuah negeri segera keluar mengatasi kesulitan-kesulitan

kompleks yang tengah dihadapi. Baik yang menyangkut ekonomi, politik, sosial-

budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, pertahanan keamanan dan sebagainya.

Prasyarat yang harus dimiliki oleh para pemimpin di Negara ini adalah

pemimpin yang harus memiliki visi dan misi untuk keluar mengatasi persoalan,

berkomitmen pada visi dan misi itu, memiliki keahlian manajerial, inspiratif,

berintegritas (dapat dipercaya dan memelihara kepercayaan publik) dan

berkepribadian (asketis, jujur, terbuka dan komunikatif).

FDR selalu meninggalkan ciri khasnya kepada para penggantinya dengan

cara-cara yang hebat. Tiga dari empat Presiden pertama yang menggantikannya

yaitu Truman, Eisenhower dan Johnson adalah orang – orang yang kariernya

didorong oleh Roosevelt. Sementara yang lain seperti JF. Kennedy dan Jimmy

Carter menjadi akrab dengan publik Amerika karena Roosevelt mengangkat

Ayahnya menduduki jabatan tinggi.

Tak ada orang sebelum Roosevelt yang begitu menguasai budaya politik di

zamannya, Ia menciptakan harapan bahwa pimpinan tertinggi akan menjadi

inspirasi bagi pemimpin selanjutnya. FDR mewariskan kepada penggantinya

bukan hanya warisan Kebijakan Baru melainkan pula kebijakan global politik luar

negeri, maupun segala macam peralatan yang muncul selama bertahun – tahun ia

menjadi Presiden.

12
BAB III

KESIMPULAN

Franklin Delano Roosevelt adalah Presiden Amerika Serikat ke-32 dan

merupakan satu-satunya Presiden Amerika yang terpilih empat kali dalam masa

jabatan dari tahun 1933 sampai 1945.Ia salah satu tokoh idola dunia  abad ke-

20 dan menempati urutan ketiga dalam sejarah kepresidenan terbaik Amerika

Serikat. FDR Lahir dalam keluarga yang berkecukupan

Semasa muda, FDR terjangkit penyakit polio. Akan tetapi, penyakit itu tak

menghalanginya untuk berkiprah lagi di pentas politik. Ia kemudian terpilih

sebagai Gubernur New York pada 1928. Ketika FDR dinominasikan Partai

Demokrat dan memenangkan pemilihan presiden pada November 1932, Ia

mendapat warisan presiden sebelumnya yaitu Herbert Hoovert sebuah keadaan

ekonomi dalam negeri yang tengah terpuruk dan terjadi keguncangan politik.

Melalui kebijakan New Deal, FDR berusaha memperbaiki dan

membaharui perekonomian. Selain itu, Ia juga memprioritaskan pada kepentingan

petani dan buruh. Pada umumnya dapat dikatakan, bahwa pemerintahan FDR itu

13
mencapai hasil yang dicitakan. Pada era FDR, upah minimum ditentukan,

kemungkinan kerja diperbesar dengan menjalankan peraturan agar jam kerja

diperpendek, dan pembukaan jalan baru secara besar – besaran, serta pembukaan

tanah baru untuk memberikan pekerjaan beribu – ribu orang.

            Melalui kebijakan politiknya yang sangat bagus dan begitu berkharisma,

maka semua kebijakan politik dan bagaimana cara Roosevelt memerintah

akhirnya menjadi bayang – bayang bagi Presiden – Presiden Amerika berikutnya.

Terbukti melalui kebijakan – kebijakan yang dipakai oleh Presiden berikutnya,

hampir mempunyai kemiripan dengan model Roosevelt memerintah. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa ketiga presiden setelahnya, berorientasi unutk melanjutkan

kebijakan FDR.

14
DAFTAR PUSTAKA

Aafadill702. (2014, 25 Juni). Biografi Franklin Delano Roosevelt. Diperoleh 16

Desember 2017, dari

https://aafadill702.wordpress.com/2014/06/25/biografi-franklin-delano-

roosvelt/

Biokristi. (2014). Franklin Delano Roosevelt. Diperoleh 16 Desember 2017, dari

http://biokristi.sabda.org/franklin_delano_roosevelt/

Catatan Tugas Sejarah. (2011, 26 Juli). Presiden Franklin D. Roosevelt dan

kebijakan New Deal. Diperoleh 16 Desember 2017, dari

http://catatantugassejarah.blogspot.co.id/2011/07/presiden-franklin-d-

roosevelt-dan.html

History.2015. Franklin D. Roosevelt. A+E Networks: Tersedia di

<http://www.history.com/topics/us-presidents/franklin-d-roosevelt> Diakses

16 Desember 2017

15
Wikipedia.2005. Franklin Delano Roosevelt. Diperoleh 16 Desember 2017, dari

https://id.wikipedia.org/w/index.php?

title=Franklin_Delano_Roosevelt&stable=1

16
KRITIK DAN SARAN

1. Penguasaan Kelas

 Kritik : Dalam penguasaan kelas, Bapak sudah sangat baik dalam

melakukanya karena Bapak tahu bagaimana cara agar para pendengar

tidak bosan dan memperhatikan apa yang Bapak jelaskan.

 Saran : Sebaiknya, Bapak memberi waktu sedikit agar kami dapat

beristirahat sejenak setelah pelajaran sebelumnya.

2. Penguasaan Materi

 Kritik : Dalam penguasaan materi, Bapak juga sudah baik dalam

menguasai materinya.

 Saran : Sebaiknya, Bapak menjelaskan materinya lebih jelas lagi

agar kami dapat memahaminya dengan baik.

3. Teknik Mengajar

 Kritik : Teknik mengajar yang Bapak gunakan sudah sangat bagus

karena di tengah-tengah Bapak menjelaskan materi, Bapak membuat

kami tertawa sehingga kami tidak bosan dan mengantuk.

 Saran : Sebaiknya Bapak menggunakan teknik mengajar yang

baru tetapi tidak membosankan agar kami semakin tidak bosan dan tidak

mengantuk.

4. Gaya/Style Mengajar

 Kritik : Model mengajar yang Bapak gunakan juga sudah sangat

bagus. Bapak mengajar dengan santai tapi saya dapat memahami apa

yang dikatakan Bapak.


 Saran : Sebaiknya, Bapak memberikan sedikit penjelasan tentang

karakter diri kita di tengah-tengah proses belajar agar kita lebih tertarik

lagi dengan apa yang Bapak jelaskan.

Saya pribadi ingin berterima kasih kepada Bapak yang sudah memberikan

ilmu yang bermanfaat kepada saya.

Anda mungkin juga menyukai