Anda di halaman 1dari 3

Tugas Bahasa Indonesia

Menulis Resensi Buku

Atlas Dunia Abad Pertengahan

Oleh: Debrina Agnes Pranajiwa/11

Data Buku: Judul Penulis Ilustrator Editor Penerjemah Penerbit Percetakan Cetakan Tebal Tinggi Buku

: Atlas Dunia Abad Pertengahan : Simon Adams : Kevin Maddison : Shelomi Angeli, S.Hum, Dwi Kartika Wardhani, S.Si : Aruminingsih, S.Si : Erlangga : PT Gelora Aksara Pratama : I, 2007 : 50 halaman + cover : 30, 4 cm

Isi Buku: Dunia abad pertengahan berlangsung pada periode antara dunia klasik atau akhir masa lampau (400 Masehi), dan awal dunia modern (1400 Masehi). Sebutan Medieval atau Abad Pertengahan berasal dari bahasa Latin yaitu medium aevum yang berarti era pertengahan. Banyak orang berpikir, Abad Pertengahan identik dengan ksatria Eropa, kastilkastil megah, dan juga pasukan berkuda dengan baju besi. Yah, memang itu tidak salah. Tapi, sebenarnya Abad Pertengahan jauh lebih menarik daripada itu! Apakah kalian tahu bahwa dulunya di Eropa hanya kaum biarawan dan pelajar serta pendeta-lah yang dapat membaca dan menulis? Apakah kalian tahu bahwa Raja Charlegmane yang adidaya itu sebenarnya tidak bisa membaca maupun menulis? Apakah kalian tahu bahwa Orang Arab-lah yang pertama kali melakukan operasi katarak? Semuanya dapat kalian ketahui jawabannya di buku ini!

Resensi: Lagi-lagi, salah satu sub-grup dari penerbit Erlangga, yaitu Erlangga for Kids, kembali menerbitkan sebuah buku Ilmu Pengetahuan Umum yang baru. Yang berjudul Atlas Dunia Abad Pertengahan. Sebuah bacaan ringan yang isinya ternyata tidak seringan yang kita duga. Atlas Dunia Abad Pertengahan menurut saya memiliki ilustrasi yang bagus dan menarik -tentu saja karena buku ini ditujukan untuk anak-anak yang terkadang (atau sering, malah) memilih buku hanya berdasar pada gambar. Ketika saya membaca buku ini, -yah, meskipun saya tahu bahwa buku ini adalah buku anak-anak- tapi saya merasa wawasan saya bertambah. Dari sekian banyak halaman yang telah saya baca, semuanya menarik perhatian saya. Terutama saat pembahasan mengenai Eropa Abad Pertengahan yang terletak pada halaman 34-35. Di situ dituliskan bahwa pada masa abad pertengahan, umumnya penduduk Eropa tinggal di desa yang dimiliki oleh tuan tanah. Yah, memang bukan sebuah topik yang cukup menarik bagi kebanyakan orang. Tapi, entah mengapa saya senang sekali ketika melihat foto Daerah Riquewihr (Prancis) yang ada pada pojok kiri halaman 34. Terlihat jelas di situ bahwa nuansa Masa Abad Pertengahan terasa kental di situ. Padahal foto tersebut diambil bukan selama Abad Pertengahan, melainkan pada tahun 2005. Sungguh suatu hal menakjubkan. Mengenai fisik buku ini, seperti yang sudah saya katakan di awal, buku ini memiliki ilustrasi yang sangat bagus. Apalagi buku ini adalah buku hardcover sehingga dapat membuat buku ini menjadi makin awet. Yah, mengingat (sekali lagi) bahwa buku ini ditujukan sebagai bacaan untuk anak-anak. Yang notabene seringkali mengutak-atik buku bacaan mereka. Belum lagi jika mereka nantinya malah membanting buku bacaan mereka. Sangat merepotkan bukan? Nah, hardcover-lah solusinya. Mengenai isi buku, saya tidak akan berkomentar apa-apa lagi. Menurut saya, isi buku ini terbilang sangat lengkap untuk bisa dikatakan sebagai sumber pengetahuan umum. Hanya saja, saya kira penggunaan diksi dalam buku ini terlalu berat untuk dibaca oleh anak-anak kecil. Sebab, bahasa yang digunakan sedikit terlalu kaku dan rumit untuk dapat dimengerti oleh anak-anak seusia SD kelas 2-5. Yang jelas, terlepas dari semua hal tadi, buku ini sangat pantas bagi anda yang ingin mencari bacaan ringan si kala senggang. Siapa bilang Abad PErtengahan hanya berisi ksatria-ksatria gagah dari Eropa? Tidak hanya itu! Dan buku inilah yang akan menunjukkan pada anda semua, apa yang belum kita ketahui mengenai Abad Pertengahan.

Anda mungkin juga menyukai