Anda di halaman 1dari 160

Sinopsis Prosecutor Princess Episode 1 8 Mei 2010

Filed under: Prosecutor Princess meylani aryanti @ 3:58 am Inilah acara wisuda bagi para jaksa. Para wisudawan dan wisudawati terlihat serius dan angkuh. Hye Ri tampil dengan sepatu hak tingginya yang cemerlang. Dia juga terlihat gembira menyambut hari besar itu.

Akan tetapi, segera setelah acara wisuda berakhir Hye Ri berkata kalau dia tidak bisa menghadiri acara after ceremony. Masalahnya, ibunya sedang sakit parah. Siapa yang bisa bilang kalau itu hanya perkataan bohong. Tapi begitulah. Hye Ri pergi ke sebuah resort ski setelah acara wisudanya.

Hye Ri pergi berbelanja terlebih dahulu baru ke resor ski itu. Kelihatannya dia akan bertemu dengan seorang teman jadi mereka bisa menghadiri acara lelang Gioberni. Acara lelang itu menampilkan baju mahal dan eksklusif. Sementara itu, ayah Hye Ri rada-rada kesal dengan alasan sakit itu. Dia berbicara pada istrinya dengan sedikit kasar. Namun, istrinya menjawab dengan tenang seolah-olah tidak terjadi apaapa. Ibu Hye Ri: Mungkin aku menderita anemia. Pak Ma: Dengan tubuh seperti itu anemia?

Ketika Hye Ri sampai di resor ski, Jaksa Yoon juga sampai di tempat itu. Kenapa Se Joon ada di tempat itu? Alasannya adalah karena seorang plagiat bernama Kim Dong Suk akan menghadiri acara lelang Gioberni. Dia membawa seorang anak buah yang akan merekam barang-barang yang di lelang jadi bisa dibuat tiruannya dan dijual sebagai benda yang asli. Asisten Jaksa Yoon bertanya-tanya kenapa semua wanita menyukai koleksi itu. Se Joon menjawab kalau semua wanita ingin menjadi ratu. Dong Suk adalah bagian dari penjahat yang suka membuat barang tiruan dan merugikan banyak selebritis. Orang ini sering sekali lolos dan Jaksa Yoon ingin membalas dendam. Dia pergi ke tempat itu tanpa penasehatnya. Kasus ini sangat penting buatnya jadi dia tidak peduli pada birokrasi. Beberapa meter jauhnya, Hye Ri sedang main ski. Dia sudah bekerja keras selama ini jadi pantas mendapat liburan. Akan tetapi, Hye Ri sedang dibuntuti. Orang ini tidak jelas laki-laki atau perempuan. Orang misterius.

Waktunya beraksi! Hye Ri dirampok. Liburan kali ini tidak semulus yang dia kira. Sekarang dia tidak punya apa-apa, uang atau telepon. Satu lagi, kamar yang telah dia pesan ditempati oleh orang lain. Dialah In Woo, pria yang keren yang bisa bikin jatuh cinta. Teman Hye Ri tidak jadi datang. Satu yang pasti, Hye Ri tidak membatalkan pemesanannya.

Acara lelang dimulai. Se Joon, asistennya, Hye Ri, Dong Suk, dan anak buahnya bersama. Hye Ri duduk di disamping anak buah Dong Suk dan bahkan meminjam telpon wanita itu untuk menelpon mama Ma. Sayangnya, dia sedang tidur. Hye Ri bahkan tidak peduli kalau dia tidak punya uang dan memulai penawaran. Dia ingin sepatu itu. In Woo juga di acara itu dan mulai menawar. Hye Ri tidak dapat membiarkan itu. Jadi dia menawar 7 juta won untuk sepatu itu dan menang. Gila! Masalahnya, Hye Ri itu tidak punya uang jadi sepatu itu toh jatuh juga ke tangan orang lain: In Woo. Hye Ri diganggu oleh orang yang dia sangka telah mencuri uangnya. Sialnya, orang itu adalah Jaksa Yoon.

Se Joon kesal dengan ulah Hye Ri. Dia memandang Hye Ri sekilas dan memerhatikan antinganting wanita itu. Tiba-tiba dia ingat pada sesuatu. Dong Suk! Akan tetapi, Se Joon kalah cepat. Penipu itu sudah kabur.

Hye Ri benar-benar hancur sekarang. Dia tidak punya uang, telpon, tidak ada tempat menginap dan bahkan tidak bisa menghubungi kenalannya. Dia melihat In Woo dengan sepatu di acara

lelang. Dan hanya ada satu ide di kepala Hye Ri: pergi ke kamar In Woo dan menyetujui penawaran pria itu untuk berbagi kamar. In Woo setuju. Sementara dia pergi, Hye Ri mencoba sepatu itu lalu mandi.

Ketika In Woo tiba, dia menemukan Hye Ri tenggelam di bathtub dan menolongnya. Hye Ri mengira pria itu psikopat dan berteriak. Keesokan harinya, mereka berjanji untuk bertemu lagi jadi Hye Ri bisa membayar semua uang yang dipinjamnya dari In Woo. Kekasih In Woo tidak datang. Jadi Hye Ri lantas berkata kalau sebaiknya dia menjual sepatu itu saja. In Woo setuju dan Hye Ri pulang ke rumah dengan hati senang. Tapi ada masalah: dia kehilangan nomer telpon In Woo! Hye Ri akhirnya mulai bekerja sebagai jaksa. Dia berdandan sangat canggih. Sikapnya sangat salah dan dia sama sekali tidak menyadari itu. Dia menolak mendengarkan perintah dari Jung Sun. Ini memang nasib. Hye Ri bekerja di kantor yang sama dengan Yoon Se Joon. Hye Ri langsung mengenali Se Joon sejak pertama kali melihatnya. Tapi, Se Joon bersikap kalau dia sama sekali tidak mengenal Hye Ri.

Keesokan harinya adalah yang paling aneh. Hye Ri belum juga mengganti roknya yang terlalu pendek dan malah membuat pertanyaan mengganggu: apakah Se Joon dan Jung Sung berpacaran? Masalahnya mereka datang bersama. Jung Sun hanya menyuruh Hye Ri untuk mengurus urusannya sendiri dan dia ditegur karena pakaian dan dandannya sngat tidak sesuai.

Ada acara yang diadakan dan Hye Ri serta rekan-rekan sekantornya pergi minum. Jung Sun khawatir sebab Hye Ri minum banyak banget. Ada juga acara karaoke dimana Hye Ri menyanyi dengan antusias. Hye Ri juga menari gila-gilaan dengan pakaian sensualnya! Se Joon terlihat bingung. Ketika mereka semua pergi dari tempat hiburan itu, ada seorang pria misterius lagi. Dia mirip dengan pria tempo hari yang merampok Hye Ri. Weitsss dia cuma In Woo. Hye Ri ingin menyembunyikan mabuk yang dia alami semalam dari ibunya. Dia sudah hampir kabur waktu melihat mama membawakannya teh? Ibu berpikir kalau berat badan Hye Ri naik.

In Woo memutuskan untuk terlibat dalam kehidupan Hye Ri. Jadilah dia berakhir di kantor Jaksa Yoon. Kantor itu cukup terkenal di sekitar sana dan Hye Ri berpikir kalau In Woo datang kesana untuk meminta uangnya. Takut dan gelisah, Hye Ri berteriak.

Sinopsis Prosecutor Princess Episode 2 31 Mei 2010


Filed under: Prosecutor Princess meylani aryanti @ 3:40 am Hye Ri berteriak melihat kedatangan In Woo. Meski Se Joon protes atas sikap Hye Ri itu, dia tetap meyeret In Woo keluar kantor untuk berbicara padanya. Hye Ri hanya ingin memisahkan urusan pribadi dan kantor. Akan tetapi, In Woo datang ke kantor Hye Ri bukan untuk menagih hutang, melainkan sebagai pengacara dari pria yang Hye Ri penjarakan.

Hye Ri bersembunyi di luar, di dekat pilar untuk menunggu In Woo. Pria ini datang dengan diam-diam dan langsung menagih hutang Hye Ri. Hye Ri dengan cepat membela diri dan mengatakan kalau dia akan membayar In Woo segera. In Woo menyerang dengan mengatakan, Apa kau lintah darat? Apa kau ini mata duitan? Apa kau selalu membawa puluhan ribu dollar bersamamu? Atau apa kau ingin membayarku dengan kartu kredit? In Woo berkata kalau dia ingin uangnya tunai. Hye Ri berjanji kalau dia akan memberikan uangnya besok saat makan siang.

Di kantor, asisten Se Joon bercerita jika In Woo adalah pengacara top yang selalu memenangkan kasusnya. Akan tetapi, dia hanya memilih kasus yang dia sukai tanpa menghiraukan uang. Ketika Hye Ri kembali, Se Joon menyerahkan file sebuah kasus baru tentang ibu-ibu yang sedang bertengkar dan mengatakan padanya kalau Hye Ri sebaiknya memikirkan ulang tentang keputusannya terhadap kasus perampokan. In Woo kembali ke kantornya, dimana dia bertemu dengan Jenny Ahn, yang juga seorang pengacara sama seperti In Woo. Ketimbang bertanya bagaimana dia meyakinkan Se Joon untuk mengubah keputusannya, Jenny malah bertanya bagaimana pertemuan In Woo dengan Hye Ri. Jenny: Bagaimana perasaanmu setelah bertemu dengan Hye Ri secara langsung? In Woo: Aku bertemu dengan wanita yang seharusnya dulu aku temui. Jenny: Lalu semuanya akan dimulai sekarang. Bekerjalah dengan baik.

Hye Ri tetaplah Hye Ri. Tepat jam 6 dia berkemas-kemas dan pergi. Se Joon bertanya apakah dia tidak punya rencana untuk kerja lembur. Hye Ri menjawab tidak kenapa dia harus kerja lembur padahal dia hanya pegawai negeri yang tidak akan dibayar bila kerja lembur. Se Joon berkomentar, Apa kau pikir jaksa yang lain mau kerja lembur karena tidak bisa mengatakan hal itu? Atau mereka tidak berpikir kesana? Hye Ri hanya berkata kalau jaksa yang lain kerja lembur karena kasus yang banyak maka pemerintah harus menyewa lebih banyak jaksa.

Sementara Hye Ri melepaskan jenuhnya dengan sahabatnya Yoon Ah di kelas yoga, Se Joon dan Jung Sun kerja lembur sambil makan jjajangmyun. Mereka saling bertanya apa yang harus dilakukan pada Hye Ri keluhan banyak muncul karena sikapnya. Setelah pimpinan pergi, Jung Sun meminta Se Joon untuk bicara pada Hye Ri serta menyerahkan semuanya padanya. Tapi Se Joon berkomentar kalau Hye Ri tidak akan berubah hanya dengan cara itu. Keesokan harinya, Hye Ri pergi untuk bertemu dengan In Woo di restoran yang sudah ditentukan sambil membawa uangnya. Dia menyerahkan uangnya, sekitar 1000 won dan meminta In Woo menghitung uang itu dihadapannya. In Woo setuju. Hye Ri tidak akan puas hanya melihat In Woo menghitung uang. Dia bertanya, bagaimana In Woo bisa tahu apakah dia mengikutinya? Tentu saja In Woo tidak akan melakukan hal itu. Dia mengatakan kalau dia Hye Ri maka dia akan melakukan hal yang sama kecuali membawa uang recehan.

Mereka ada acara makan siang kenegaraan dan In Woo bertanya kenapa Hye Ri tidak pergi ke seminarnya. Hye Ri terkejut karena In Woo tahu hal itu dan memintanya untuk menjaga rahasia itu. Seminar itu adalah hal penting. Setiap jaksa yang baru lulus harus hadir disana agar tahu aturan pekerjaan mereka. Hye Ri bahkan menawari In Woo uang agar tetap tutup mulut. In Woo hanya tertawa. Setelah selesai makan, In Woo berkata kalau dia tahu bila mereka akan bertemu lagi. Hye Ri tidak peduli dan menyebut In Woo pria dangkal lalu pergi. Ketika Hye Ri sampai di kantor, Se Joon baru saja pergi untuk memberikan kuliah. Dia menemukan file kasus yang sedang dikerjakannya di meja kerjanya dan sebuah file tentang kasus selebritis dimana seorang seleb menuntut seleb lainnya dan semua ini dimulai dengan kisah cinta segitiga. Hye Ri tentu sangat tertarik. Tapi, ibu-ibu yang kasusnya ditangani Hye Ri tiba.

Mereka mempunyai cerita yang berbeda tentang siapa yang bersalah, tapi Hye Ri hanya peduli pada bukti bukan pengakuan ibu-ibu itu. Jelas kalau korban itu berbohong, Hye Ri berkata kalau tamparan itu adalah buktinya dan menyalahkan ibu yang dianggap sebagai korban. Ibu yang dituduh itu menolak tuduhan. Jadi Hye Ri permisi untuk menggunakan kamar mandi padahal sebenarnya dia hanya ingin membaca kasus selebritis itu. Di dalam kamar mandi, dia mendengar kalau karyawan lain mengejeknya. Hye Ri berhenti membaca kasus itu dan mengahadapi rekan kerjanya. Mereka pasti iri sebab dia lebih cantik daripada siapapun di kantor ini. Se Joon kembali dan tidak bisa menemukan file kasus selebriti itu. Hye Ri bertingkah aneh dan pencarian besar-besaran pun dilakukan untuk menemukan berkas itu. Sementara itu, pegawai yang lain berkumpul di depan pintu untuk menyaksikan Hye Ri yang membuat kesalahan besar pertamanya. Untungnya, Jung Sun lewat di depan lift dan melihat salah satu ajumma membaca sebuah kertas yang terlihat seperti file kasus.

Se Joon menegur Hye Ri secara pribadi. Apa Hye Ri tidak mendapat pelajaran keamanan selama seminar? Dia meminta Hye Ri untuk berhati-hati oke, Hye Ri mungkin tidak peduli pada orang lain atau menikmati pertemanan dengan jaksa senior, atau kerja lembur, tapi Hye Ri harus hatihati karena perbuatannya bisa mengahancurkan atau menyelamatkan hidup seseorang. Hye Ri berkata dia merasa dia sudah bersikap berdasarkan standarnya. Se Joon tahu dia tidak bisa memaksa dan pergi. Se Joon mengantar Jung Sun pulang ke rumah. Ibunya memperingatkan Jung Sun karena selalu datang terlambat dan seorang anak bernama Bin, mengatakan padanya agar dia mulai menjaga dirinya sendiri atau dia tidak akan pernah menikah. Ibu masuk ke kamar Jung Sun dan menjelaskan apa yang dimaksud Bin Jung Sun akan terus bertambah tua dan tawaran untuk kencan buta sudah berhenti. Jung Sun sebenarnya punya pria yang disukainya, hanya saja pria itu tidak menyadarainya. Sementara itu, Se Joon sedang duduk di kamarnya sambil memandangi foto istrinya yang sudah meninggal. Dia mirip sekali dengan Hye Ri. Meski Se Joon sudah menegurnya, Hye Ri tetap saja pulang pada jam 6, lalu bersenang-senang entah itu shoping atau ke spa bareng teman-temannya. Di pihak lain, jaksa yang lain bunuh diri dengan pekerjaan yang menumpuk. Mereka harus melakukan sesuatu dan Se Joon meminta agar mereka menemukan jaksa terlatih lainnya untuk Hye Ri. Seorang asisten langsung mengirim email ke Jung Sun, Jaksa Lee Min Suk dan Chae Ji Won. Mereka mengerti betapa mengerikannya hal itu dan menolaknya. Buruknya, Hye Ri mengajak mereka semua makan di sebuah restoran yang super duper mahal. Tak ada yang bisa menerima hal itu sebab mereka hanya pegawai pemerintah. Menurut Hye Ri, ini adalah ide bagus mereka bisa datang kesini dua kali seminggu. Mereka hanya perlu mengeluarkan biaya tambahan sebesar 200-300 dolar per bulan untuk makan siang ini. Mereka semua menolak jadi Hye Ri dengan baik hati menawari untuk membayarnya.

Jung Sun berbicara pada Hye Ri. Bagaimana mungkin dia menawarkan hal semahal itu? Saat Jung Sun makan siang, dia tidak pernah menghabiskan lebih dari 10 dolar. Hye Ri tidak setuju seleranya tidak sama dengan orang lain dan tidak adil bila dia memaksakan dirinya makan makanan seperti itu. Jung Sun berkata kalau acara makan siang adalah kesempatan bagi semua orang untuk mengenal lebih dekat dan meminta nasehat tidak ada hubungannya dengan makanan. Asisten Se Joon akhirnya mengatahui apa yang mengganggu dari Hye Ri. Dia melihat kalung Hye Ri dan ingat kalau dia adalah wanita yang menghalangi Se Joon untuk menangkap penjahat Kim Dong Suk. Asisten itu membisikkan ini ke orang lain dan berita itu pun menyebar dengan cepat. Semua orang tahu kalau Hye Ri tidak datang ke acara seminar dan malah datang ke acara lelang. Berita ini akhirnya sampai ke telinga pimpinan dan dia sangat marah. Solusinya: Hye Rin mendapat kantor baru dengan kasusnya sendiri. Dia sangat senang mendengar promosi ini. Sementara itu, asisten Jung Sun dan Min Suk lebih baik mati daripada mendapatkan hal ini. Ketika Hye Ri memberitahu keluarganya tentang hal ini, ayah gembira untuk kesuksesan putrinya dan ibu berkata bila Hye Ri menikah dengan teman kencan butanya yang merupakan orang politik maka keluarga mereka akan menjadi keluarga yang sempurna secara politk, sosial dan financial! Tapi saat di kamar Hye Ri, ibu menarik kembali ucapannya dan berkata kalau sebaiknya dia merasakan cinta sejati dulu. Hye Ri berkata kalau cinta sejati tidak ada yang ada, orang hanya harus mencintai dirinya sendiri. Hye Ri pindah ke kantor barunya dengan segala hal yang bertema bunga. Jenny datang untuk memberitahu In Woo hal ini. In Woo terkejut dan tidak dapat mempercayainya. Sementara jaksa yang lain mendapatkan kasus yang banyak, Hye Ri hanya mendapat beberapa dan kasus ini adalah kasus yang gampang. Jelas kalau mereka tidak percaya pada kemampuan Hye Ri. Akan tetapi, Hye Ri berpikir kalau mereka membantu meringankan pekerjaannya. Di kantornya, Hye Ri praktis tidak melakukan apa-apa.

In Woo mengunjungi Hye Ri sambil membawa bunga untuk mengucapka selamat padanya. In Woo bertanya apakah dia telah menjadi jaksa yang baik. Hye Ri bertanya-tanya apakah In Woo tertarik padanya. In Woo mengiyakan tapi bukan dalam cara yang seperti itu. Dia hanya berkata kalau Hye Ri akan membutuhkannya segera. Hye Ri tidak bodoh. Dia menyadari kalau aneh bila dia tidak melakukan apa-apa di kantornya. Dia bersembunyi di kamar mandi untuk mendengarkan berita terbaru. Hye Ri akhirnya tahu kalau semua orang sudah tahu kalau dia menghilang saat acara seminar. Dan semua orang tidak percaya kalau Hye Ri begitu bodoh untuk tahu kalau para senior dan pimpinan sudah menyerah berurusan dengannya. Hye Ri membuang bunga pemberian In Woo lalu pergi ke kantornya. Berani-beraninya In Woo memberitahu semua orang kalau dia tidak menghadiri acara seminar. In Woo bersikeras kalau dia tidak pernah memberitahu siapapun tapi Hye Ri tidak percaya. Hye Ri akan menuntut In Woo karena sudah menyebar fitnah. Dia lalu keluar tapi In Woo mengejarnya. Ini bukan salahnya dia menyuruh Hye Ri untuk memperbaiki sikapnya yang semborono dulu. Hye Ri berkata kalau In Woo mengahncurkan statusnya, dia akan kembali dan membunuhnya. Hye Ri pergi menemui pmpinan dan meminta kasus yang pantas. Dia minta maaf karena sudah melewatkan acara seminar, hanya itu. Pimpinan langsung berkata kalau Hye Ri sudah banyak membuat masalah dan dia tidak menyadari hal itu. Dia tidak punya rasa tanggung jawab dan sudah ditolak oleh semua departemen. Hye Ri meninggalkan kantor dengan terguncang. Dia berpura-pura kalau pimpinan pasti sudah gila. Akan tetapi, jaksa yang lain tahu yang lebih baik.

Hye Ri pergi ke klub malam itu dan menari dengan dua orang pria. Dia dan Yoon Ah berpesta bareng pria-pria itu. Sampai polisi masuk dan menangkap pria-pria itu. Mereka berkata kalau Hye Ri adalah pacar dari salah satu pria itu dan dia dibawa ke klub ini. Pria-pria itu ternyata

gigolo. Semuanya harus masuk penjara. Dan para wartawan berusaha mendapatkan gambar Hye Ri

Sinopsis Prosecutor Princess Episode 3 8 Juni 2010


Filed under: Prosecutor Princess meylani aryanti @ 4:55 am Sebelum sampai di kantor polisi, Hye Ri dan Yoo Na mendiskusikan situasi mereka yang sulit serta bagaimana mereka akan membuat kejadian ini dibawah kendali. Hye Ri adalah seorang jaksa dan mendapat tuduhan seperti ini akan menghancurkan karir dan reputasinya. Yang paling buruk, karena dia adalah petugas hukum, dia tahu bila dia harus membayar untuk pembelaan ini.

Setelah menerima sms dari In Woo, Yoo Na menyarankan untuk menelponnya saja. Dengan begitu mereka dapat menyelesaikan seluruh kesalahpahaman ini tanpa diketahui ayah Hye Ri. Hye Ri langsung ingat bagaimana dia menendang kaki In Woo dan betapa kejamnya dia karena masalah tidak hadir di seminar itu. Jadi dia tidak bisa melakukan itu. Yoo Na menasehati Hye Ri kalau dia bisa saja sekarang kehilangan kehormatan dihadapan seseorang yang tidak punya kehoramatan.

Hye Ri setuju tapi enggan. In Woo berkata dia tidak ingin mengambil kasus atau uang Hye Ri dan mengancam akan menutup telpon bila Hye Ri tidak menjelaskan apa yang sedang terjadi. Hye Ri menjelaskan semua kekacauan ini tapi dengan cara yang aneh dan In Woo memarahinya karena Hye Ri bahkan tidak tahu apa yang dia bicarakan. Tanpa pengacara, Hye Ri harus menghadapi investigasi penyidik, yang cenderung lebih percaya pada kedua pria yang bersama Hye Ri di klub ketimbang dirinya. Kedua pria itu mengambil keuntungan dengan mengatakan

kalau Hye Ri dan temannya menawarkan uang untuk bisa bersenang-senang semalam bareng mereka.

Hye Ri tidak mengerti kenapa kedua pria ini berbohong dan mencoba menyadarkan mereka, Tidakkah kalian tahu berbohong dan memberikan kesaksian yang salah adalah kejahatan besar? Mereka tetap mengaku sebagai korban yang tidak bersalah sama sekali. Mereka tidak akan mengubah kesaksian mereka. Berikutnya, In Woo muncul. Dia berteriak terkejut. In Woo: Sayang! Apa yang terjadi? Apa kau baik-baik saja? Apa kau terluka? Oh, aku membawamu ke klub berharap agar kau dan Yoo Na bersenang-senang untuk pertama kalinya setelah waktu yang cukup lama! Apa ini? Pemerkosaan? Siapa penipu itu? Kedua orang ini?

Ketika In Woo memeprkenalkan dirinya sebagai tunangan Hye Ri, dia langsung bangkit untuk protes, tapi In Woo membuatnya duduk lagi. Dia lalu berbicara dengan kedua penipu itu. Hanya dengan mengamati pakaian mereka serta mendengarkan argument mereka, In Woo berhasil membuat kedua orang itu tersandung. In Woo memnunjuk kaus mereka yang merupakan kaus bermerk dan bertanya siapa yang membelikan dan kapan. Kedua penipu itu bingung, dan In Woo menjelaskan kenapa dia menjadi tajam begini. In Woo: Aku mendengar kalian lari dari rumah Maret lalu. Jadi aku bertanya-tanya kapan orang tua kalian membelikan kaus-kaus ini untuk kalian. Apa kalian kabur dari rumah untuk menipu noona? Kalian ditangkap Desember lalu saat sedang mencari noona di internet, kan? Hye Ri dibebaskan, dan In Woo berkata kalau Hye Ri buta sebab tidak melihat jika pria-pria itu masih muda. Tapi Hye Ri mengkhawatirkan sesuatu yang lebih penting bagaimana bila kejadian ini tersebar di kantor jaksa? In Woo memintanya untuk tidak khawatir dan berjanji dia tidak akan mengatakan sepatah katapun. Dia lalu menawarkan diri untuk mengantar Hye Ri pulang. Dia melihat keadaan Hye Ri yang menyedihkan dan bahwa Hye Ri akan minum dengan

perut kosong. Akan tetapi, In Woo terlalu optimis sebab kejadian itu tidak hanya menyebar di kantor jaksa tapi di seluruh Korea! Kencan buta Hye Ri dibatalkan. Semua temannya membencinya dan dia dianggap mencemarkan nama baik jaksa.

Hye Ri menolak untuk pergi bekerja dan mempertimbangkan untuk berhenti. Dia merasa sangat kacau dan tidak bisa menghadapi orang-orang jahat dikantor. Dia bahkan tidak sadar kalau nama dan foto-fotonya telah beredar di internet. Ayah Hye Ri telah menyelidiki apa yang dilakukan putrinya di kantor dan menemukan kalau dia diremehkan. Hye Ri tidak mandiri tapi diabaikan. Dia sudah dua kali melakukan kesalahan. Flashback: Hye Ri dulu adalah mahasiswa jurusan design dan seorang model juga. Ayah dan ibu datang ke acara fashion show Hye Ri tapi dia dituduh menjiplak rancangan Vera Wang. Sebagai model, Hye Ri juga tidak berbakat. Dia berjalan dengan tidak benar dan bersembunyi dibalik buket bunganya. Bahkan dia terjatuh beberapa kali. Ayah yang melihat ini langsung menarik rambut Hye Ri, membakar semua pakaiannya, kartu, dan membuat Hye Ri akhirnya mengejar karir sebagai jaksa.

Kembali ke masa kini. Ayah berkata kalau Hye Ri gagal menjadi jaksa dalam dua minggu, dia akan membuat Hye Ri hidup sendiri. Ayah: Pepatah orang tua mencintai anaknya tanpa syarat adalah pepatah yang paling aku benci. Itu membuatku muak. Pepatah itu tidak ada di dunia nyata. Apa yang gratis? Aku membiarkanmu menghabiskan uang sebanyak yang kau mau. Sekarang giliranmu melakukan apa yang aku ingin kau lakukan. Mengapa aku harus mengalah? Ayah juga berkata kalau dia sudah membelikan apapun seumur hidup Hye Ri. Hye Ri tidak punya pilihan. Dia harus pergi bekerja dan menuruti semua kemauan ayahnya. Dan ibu hanya menyuruh Hye Ri untuk menuruti apa kata ayah!

Sekali lagi, semua kartu Hye Ri disita. Bahkan kunci mobilnya dan dia hanya mendapat 5000 won! Dia juga harus naik bus. Meski begitu, Hye Ri tidak lupa bila dia adalah seorang wanita terhormat dan tetap berdandan di dalam bus. Apa yang paling Hye Ri takutkan terjadi. Reputasinya telah benar-benar dirusak dan semua orang tahu tentang skandal-nya. Tidak ada orang yang ingin menyembunyikan hal itu. Bos Hye Ri memainkan permainan paling kejam. Dia tidak membentak Hye Ri, tidak memarahinya, dan tidak mencoba membunuhnya. Dia hanya mengatakan kalau tidak ada kasus buat Hye Ri untuk diselesaikan.

Hye Ri kalah jadi dia mengunjungi semua teman sekantornya. Mereka tidak menghiraukan Hye Rid an berpura-pura buta. Akhirnya, Hye Ri bertemu dengan Jaksa Yoon, yang memberitahu Hye Ri untuk berhenti bila dia tidak suka pekerjaannya. Hye Ri: Kenapa kau begitu membenciku. Kau sudah mengenalku, kau melihatku di resor ski. Se Joon: Bagaimana aku bisa lupa? Hye Ri: Lalu, kenapa kau bersikap seolah-olah kau tidak mengenalku? Jika kau bersikap sepertinya kau tidak mengebalku, seharusnya kau seperti itu hingga akhir Kenapa kau menceritakan pada semua orang tentangku? Asisten Jaksa Yoon masuk dan mengatakan yang sebenarnya: dia yang menyebar berita itu. Se Joon keluar tanpa berkata apa-apa. Asisten itu lalu bercerita tentang Kim Don Suk dan Se Joon yang tidak mampu menangkapnya. Sekarang Hye Ri tahu kenapa Se Joon membencinya. In Woo menemui reporter yang membuntuti Hye Ri. Dia memerintahkan reporter itu untuk tidak mengeluarkan cerita tentang Hye Ri. Jurnalis itu curiga kenapa? Apa In Woo melakukan ini untuk menyelamatkannya? Berpura-pura menjadi tunangannya? Tapi In Woo tidak bisa digertak. Dia tahu latar belakang jurnalis ini: salah satu artikelnya membuat seseorang bunuh diri. Sang jurnalis menulis tentang rekaman skandal seks Jin Young Ra. Dia menerima uang dari musuh Jin Young Ra.

In Woo menemui Hye Ri yang sekarang tidak lagi bersikap jutek. Dia memberitahu Hye Ri kalau dia telah memastikan bahwa artikel tentang dirinya akan segera ditarik. Hye Ri: Lalu bagaimana kau mengenal orang itu? Apa kau menemuinya? Apa kau yang membuat artikel itu ditarik? In Woo: Apa yang seharusnya aku lakukan? Apa lagi yang bisa aku lakukan? Kalau tidak, aku akan disalahkan lagi! In Woo lalu menertawakan ancaman ayah Hye Ri serta cara Hye Ri yang mau menerima ancaman itu. Hye Ri berkata kalau ancaman itu bukan kata-kata kosong. Dia akan diasingkang jika tidak memecahkan satu kasus. Jika dia ingin sukses dan mendapatkan hak atas pakaiannya, dia harus memecahkan sebuah kasus atau melakukan penyelidikan sendiri (In Woo terihat curiga!). Hye Ri ingin menangani pemesanan makan siang, tapi sekali lagi dia diperingatkan untuk tidak perlu melakukan itu. Semua temannya pergi ke restoran Korea tanpa mengajaknya juga. Mereka pasti berpikir bila Hye Ri bakal pergi ke resto mahal. Hye Ri sangat kelaparan jadi dia pun mulai makan dari kotak makan siangnya yang hanya berisi sayuran. Dia mencoba meyakinkan dirinya pada kebahagiaannya tapi gagal. Dia akhirnya mengganyang habis kue dan permen. Tidak puas dengan hal itu, dia pergi ke restoran Korea untuk makan sepuasnya. Sayangnya, restoran yang dipilih Hye Ri sama dengan yang dipilih teman-teman kantornya. Dan Hye Ri mendengar mereka membicarakan dirinya.

Ji Won: Ma Hye Ri melakukan itu? Min Suk: Dia mungkin di kantornya sekarang. Makan tomat! Ji Won: Dia akan berhenti, benar kan? Min Suk: Bagaimana kalau bertaruh? Se Joon: Apa untungnya bertaruh pada seseorang yang bakal berhenti juga? Jung Sun: Apa Jaksa Ma bilang dia akan berhenti? Se Joon: Bagaimana dia akan bertahan, ketika dia tidak mempunyai kemampuan dan usaha?

Khususnya di lingkungan seperti ini. Pimpinan: Benar. Karena kau adalah pembimbingnya, kau pasti tidak merasa enak dengan hal ini. Min Suk: Apa yang kau bicarakan? Jaksa Yoon adalah orang pertama yang mengusirnya! Jung Sun: Dia tidak mengusir Hye Ri, dia hanya tidak bisa menanganinya. Jujur saja, siapa sih yang bisa menangani Hye Ri?! Ji Won: Seseorang tanpa rasa tanggung jawab dan bakat. Aku pasti tidak suka menangani orang seperti dia. Pimpinan: Ah, itu aneh. Dia tidak bisa melakukan pekerjaannya dengan baik, bahkan tidak bisa mengusahakan yang terbaik tapi masih ingin terlihat professional. Aku tidak mengerti dia! Min Suk: Biasanya, kau menyebut orang seperti itu gila. Pada saat inilah, isakan Hye Ri terdengar keras dan mereka akhirnya menyadari keberadaannya. Membicarakan orang lain jelas salah. Mereka semua bahkan bisa-bisanya terlihat menyesal! Hye Ri menenangkan diri dan mengahadapi Jaksa Yoon. Dia menyuruh Se Joon untuk bersiap-siap. Untuk menunggu dan melihat. Sebab dia akan menendang pantat Se Joon dan menjadi lebih baik darinya (go girl!). Hye Ri akan menyingkirkan wajah mengerikan Se Joon dan membuatnya menyesal sebab sudah berani menyingkirkannya. Hye Ri mengatakan pada Se Joon kalau dia akan membuktikan jika dia mampu melakukannya. Dia bisa bersikap professional.

Sementara itu, In Woo dan Jenny sedang membicarakan Hye Ri. In Woo bertanya apakah Hye Ri cocok di posisi Jaksa. Tapi, Jenny menolak memberikan pendapatnya. In Woo berkata dia tidak peduli, pendapatnyalah yang penting. Ketika malam tiba, barulah kita tahu kenapa In Woo terobsesi pada Hye Ri. In Woo sedang berdiri di depan rumah Hye Ri dan flashback: ketika mereka masih kecil, Hye Ri memberikan In Woo muffin yang sangat lezat. In Woo miskin? Mungkin saja. Hye Ri berkata kalau dia seharusnya tidak kelaparan, dia bisa mati. Kemudian Hye Ri sampai dan In Woo tidak bisa mengubah wajah melankolisnya dan Hye Ri bisa merasakannya tapi menyalahartikannya. Hye Ri berkata jika dia membuatnya ketakutan dengan wajah seperti itu. In Woo tidak merespon tuduhan ini dan malah bertanya kenapa Hye Ri menangis. Hye Ri diam saja dan akhirnya, In Woo menawarkan sebuah kasus untuk ditangani Hye Ri. Dia setuju dan mereka pun merencanakan pertemuan di kantor In Woo besok. Tapi In Woo sama sekali tidak mengatakan apa-apa tentang kasus ini. Hye Ri berpikir kalau In Woo menyukainya kenapa pula In Woo mengikutinya kemana-mana? Dia merasa bangga pada hal itu.

Lalu, siapa sih gadis yang dirawat oleh Jung Sun? Ternyata dia adalah putri Jaksa Yoon. Dia bukan ayah yang penuh perhatian dan gadis itu berhasil membuatnya tersenyum. Mereka sedang makan bersama dan gadis itu ingin memanggil Jung Sun. Akan tetapi, Se Joon menolaknya. Di sisi lain, In Woo sedang menjelaskan rencananya pada Hye Ri. Dia sedang menyelidiki beberapa tempat judi illegal dan Hye Ri harus menyamar kesana dan menggrebeknya. In Woo mengajarkan caranya pada Hye Ri. Karena Hye Ri punya daya ingat yang luar biasa, dia mampu mengingat penjelasan In Woo.

Hye Ri masih harus belajar bagaimana menjadi ajumma yang sebenarnya. Dia dan In Woo pergi ke tempat permandian umum. Hye Ri memperhatikan ibu-ibu yang ada disana. Mereka berteriak, mereka bergerak dengan kasar, mereka menggoyangkan tangan, mereka menggaruk kaki, mereka tertawa keras-keras dan Hye Ri hanya mengikuti apa yang dilakukan para ajumma itu. In Woo senang melihat ini. Ketika sesi latihan berakhir, mereka membeli alat-alat yang berhubungan dengan kegiatan mata-mata. Masalahnya, Hye Ri tidak ingin memakai telpon dengan feature keamanan dan Hye Ri hanya meminta yang basic, yang hanya menerima feedback. Hye Ri didandani dan dikirim ke tempat judi itu dengan seorang pengawal hanya untuk mengobservasi. Di kantornya, Hye Ri menguyah permen karet sambil membaca sebuah file kasus. Dia bertingkah seperti seorang ajumma. Berikutnya, Hye Ri pun dikirim ke lapangan. Perlengkapannya telah dipasang oleh Jenny dan Hye Ri pun mengenakan sepatu Gioberni-nya. Hye Ri percaya kalau sepatunya akan membawa keberuntungan. In Woo berkata kalau keberuntungan dibawa oleh seseorang dan memberikan sebuah bros padanya. Tapi, keberuntungan itu bakal dihapus oleh asisten Hye Ri: pria ini diminta oleh Jaksa Yoon untuk menemaninya dalam penyelidikan kasus Kim Don Suk. Dan dia pergi tanpa memberitahu Hye Ri.

Hye Ri seharusnya tidak memakai sepatunya yang itu. Pria menakutkan memandangi Hye Ri. Dia memutuskan untuk berjalan pergi. Sekarang lebih banyak lagi pria mengerikan yang memandangi Hye Ri dan tragedi pun tidak bisa dihindari. Hye Ri berusaha pergi dengan alasan ingin ke kamar mandi. Akan tetapi, kamar mandinya tidak punya ruangan. Itu tempat antah berantah! Hye Ri lalu mengirim sms pada Penyidik Cha. Tapi, cahaya hp-nya membuat Hye Ri kesulitan mengirim sms. Pria mengerikan itu mendekati Hye Ri dan menanyakan pertanyaan. Dia melihat alat mata-mata di punggung Hye Ri ketika dia terjatuh dan pengejaran pun dimulai. Cha menerima sms Hye Ri dan pesannya sangat aneh. Pesan itu berisi tentang makanan di lemari es! Cha menelpon Se Joon, yang sedang menunggu berita tentang Kim Don Suk di kantor, dan menyuruhnya untuk memeriksa kulkas. Se Joon menemukan GPS dan sebuah surat yang ditulis oleh Hye Ri: Penyidik Cha, jika anda membaca surat ini, artinya Jaksa Ma sudah berhasil membuat video bukti tentang adanya rumah judi illegal. Tolong, datanglah ke tempatku bersama polisi. Aku membawa transmitter GPS jadi ikuti saja peta-nya. Ada sekitar 40 atau 50 penjudi dan 11 orang lari dari tempat ini, jadi pastikan anda membawa cukup orang untuk menangkap orang-orang ini. Hye Ri telah sukses melakukan penyelidikan. Tapi In Woo tidak akan berkesempatan menyelamatkan Hye Ri. Dia tidak tahu dimana Hye Ri berada. Untung bagi Se Joon karena ada GPS dan mampu menemukan keberadaan Hye Ri.

Hye Ri ditanyai tapi dia tidak menjawab apa-apa. In Woo dan Se Joon sedang dalam perjanan mencari Hye Ri dan kemudian dia melihatnya. Penyelamatnya datang: Se Joon! Hye Ri bingung kenapa Se Joon datang sendiri dan bertanya dengan keras dimana para polisi?

Beberapa menit kemudian, In Woo tiba. Dia melihat Hye Ri sedang dipeluk oleh Se Joon! Oh ho

Sinopsis Prosecutor Princess Episode 4 8 Juni 2010


Filed under: Prosecutor Princess meylani aryanti @ 5:51 am Salah satu orang jahat mulai mengeluarkan sebuah pisau. In Woo mengambil sebuah botol alkohol dan mengosongkannya. Ketika pria pembawa pisau itu bersiap-siap untuk menikam Se Joon, In Woo melemparkan botol itu tepat ke pusat listrik. Se Joon sadar dan mulai melawan pria jahat itu. Akan tetapi, Se Joon terluka. Listrik di dalam gedung mati dan suasana jadi kacau sebab orang-orang yang ada disana berusaha mengambil sebanyak mungkin uang.

Saat seorang pria jahat mengambil sebuah batu besar untuk dilemparkan ke Se Joon, Hye Ri berpikir cepat dan melepas sepatunya dan melemparnya ke pria itu. Sepatu tepat mengenai kepalanya dan pria itu menjatuhkan batunya. Se Joon memukul pria itu dan menyeret Hye Ri. Akan tetapi, Hye Ri ingin mengambil kembali sepatunya tapi Se Joon malah menggendong Hye Ri lalu mulai berlari. Polisi datang dan Hye Ri meminta Se Joon untuk menurunkannya. Dia melihat darah di tangan Se Joon dan mulai ketakutan. Akan tetapi, Se Joon malah menegurnya karena kecerobohannya dia bisa saja terlukan dan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Apa ini cara Hye Ri untuk membuktikan kalau dia juga bisa bersikap professional.

Ma Hye Ri menjawab, Aku melakukannya agar aku bisa hidup! Dia ingin membuktikan ke orang-orang di sekitarnya kalau dia bisa melakukan sesuatu dan tidak bodoh seperti yang lain pikir. Hye Ri mengeluarkan sapu tangannya dan membalutkannya di luka Se Joon. Dia berkata, Sunbae, aku menunjukkan padamu aku sukses! Se Joon bertanya darimana Hye Ri tahu tentang rumah judi itu. Tapi, Hye Ri sudah berjanji pada In Woo untuk tidak mengatakan apa. Dia menunda menjawab pertanyaan itu dengan menyuruh Se Joon mengambil tape recorder di punggungnya.

Se Joon merasa tidak nyaman dan menolak melakukannya. Hye Ri melakukannya sendiri dan mendapati benda itu sudah rusak. Sekarang polisi tidak bisa melakukan apa-apa. Tidak ada bukti. Hye Ri meratapi kegagalannya dan kuku-nya yang patah. Sementara itu, In Woo hanya melihat dari kejauhan. Se Joon mengantar Hye Ri pulang meski Hye Ri bersikeras agar mereka ke rumah sakit dulu. Se Joon bertanya apakah orang tuanya akan khawatir karena Hye Ri pulang ke rumah babak belur. Tapi, Hye Ri berkata, Justru, aku harus pulang dalam keadaan seperti ini! polisi mungkin bisa melakukan sesuatu tentang masalah tempat judi itu tapi Hye Ri mungkin harus mengundurkan diri karena masalah jadi bertambah besar.

Kedua orang tua Hye Ri shock melihat putrinya pulang dalam keadaan babak belur, khususnya ibu. Ayah Hye Ri bertanya apakah dia sukses dan dia menjawab dengan jujur kalau dia hampir berhasil. Ayah tidak berkata apa-apa lagi. Dia tidak marah, tidak juga senang. Ketika ibu merawat luka Hye Ri, dia terus saja meratapi fakta jika dia tidak akan bebas dari ayah sampai dia menikah. Hye Ri mulai memikirkan Se Joon dan betapa gagah dia menyelamatkannya tadi. Di saat yang sama, Se Joon juga memikirkan kejadian yang tadi ketika seorang perawat menyembuhkan lukanya.

Di rumahnya, Jenny mengoleskan salep ke memar In Woo. Jenny mengatakan pada In Woo jika segalanya berjalan tidak mulus dan dia harus keluar dari permainan ini sekarang. Akan tetapi, In Woo sangat memikirkan fakta bahwa Hye Ri terluka dan merasa kalau semuanya adalah salahnya sebab dia tidak memikirkan keselamatan Hye Ri. Keesokan paginya, rumah keluarga Ma digegerkan oleh teriakan keras Hye Ri. Lemar pakaian Hye Ri digembok dan dikunci. Ibu bergegas masuk tapi kemudian mengatakan pada anaknya kalau ini adalah tipikal ayahnya yang salalu berbuat sebelum dia berbicara. Ayah ingin Hye Ri menyelesaikan kasus dan harus pergi bekerja. Ibu meminta Hye Ri untuk bertahan. Ibu berkata, Aku minta maaf karena menjadi ibu seperti ini tapi, hidupku juga ada ditanganmu! Di kantor, Pimpinan mengkuliahi Se Joon tentang bagaimana tidak bertanggung jawabnya Hye Ri karena mengirim banyak sekali polisi dan menginvestigasi sebuah kasus sebelum melaporkannya. Se Joon membela Hye Ri dengan berkata kalau dia nerusaha mengumpulkan bukti yang kuat. Se Joon juga telah melakukan penyelidikan tanpa melaporkan terlebih dahulu. Pimpinan terkejut sebab Se Joon ada di pihak Hye Ri. akan tetapi, Se Joon hanya berkata, Aku merasa bertanggung jawab sebagai mentor-nya!

Hye Ri tiba di tempat kerja dengan sepatu datar, long dress dan jas panjang. Dia berbalik dan melihat semua teman sekantornya mereka tidak pakaian yang dikenakan Hye Ri! Ketika Hye Ri meminta maaf pada Pimpinan karena telat, pria itu menolaknya. Tapi, ketika Hye Ri minta maaf karena membuat Se Joon terluka, pimpinan terkejut. Pimpinan melayangkan kepalany ke Se Joon dia terluka? Kenapa dia tidak bilang? Apa dia bermaksud melindungi Hye Ri? Pimpinan melaporkan kejadian itu pada presiden departemen dan mengatakan tentang perbuatan Hye Ri, yang meski gegabah, membuktikan bila dia ingin menjadi seorang jaksa dan untuk itu dia harus diberi kesempatan. Hye Ri dibebaskan dan harus menulis surat permohonan maaf. Kali ini Se Joon membantunya jadi Hye Ri lebih baik tidak mengacaukannya. Pimpinan: Jika kau tidak membayar hutangmu, maka sebagai gantinya Se Joon yang akan membayarnya! Hye Ri: Jaksa macam apa yang melakukan itu? Sebuah kasus bukanlah uang. Jadi bagaimana mungkin Jaksa Yoon membayarnya jika aku tidak memecahkan kasus-nya? Pimpinan: Kami akan memindahkannya ke Dokdo atau kemana saja! Hye Ri: Kantor Kejaksaan sedang dibangun di Dokdo? Pimpinan: Ya, karena orang-orang Jepang tetap bersikeras kalau itu adalah wilayah mereka, jadi kami mencoba membangun satu kantor kejaksaan. Apa kau ingin pergi ke Dokdo juga?

Hye Ri kemudian menemui Se Joon dan sekarang dia sudah terpikat pada Se Joon. Se Joon memberinya sebuah kasus kekerasan pada anak dan memintanya untuk bekerja dengan baik. Hye Ri berterimakasih lalu bertanya tentang luka Se Joon. Dia berkata kalau lukanya baik-baik saja tapi Hye Ri bersikeras ingin melihatnya sendiri. Bahkan, dia mencoba membuka kancing baju Se Joon untuk melihatnya. Jung Sun masuk pada saat itu. Ada tamu untuk Hye Ri. Jung Sun duduk dan langsung bertanya pada Se Joon kenapa dia mau berbuat banyak untuk Hye Ri bahkan mau terluka untuknya. Se Joon menolak alasan dia melakukan itu karena Hye Ri mirip dengan

istrinya. Wajah mereka memang mirip tapi kepribadian mereka sangat berbeda. Jung Sun senang mendengar ini tapi tetap tidak nyaman. Hye Ri lari keluar menuju bangku taman untuk bertemu dengan In Woo. In Woo langsung terkesan melihat gaya berpakaian Hye Ri. In Woo bertanya, Apa kau berhenti memakai sepatu hak tinggi? Kau benar-benar pendek! Hye Ri memperhatikan In Woo memakai kaca mata. Dia menarik kaca mata itu dan melihat luka di bawah mata In Woo. Hye Ri bertanya apa In Woo terlibat perkelahian? Tapi, In Woo membalik segalanya dan malah menarik kaca mata Hye Ri, yang akhirnya memperlihatkan memar di matanya.

Hye Ri kemudian mulai bercerita kalau dia sudah mendapatkan kasus. In Woo dengan sembarangan mengembalikan barang-barang Hye Ri yang dia ditinggalkan, termasuk di dalamnya sepatu dan bajunya. Hye Ri melihat sepatunya dan menyadari jika In Woo ada di rumah judi itu juga. Dia bertanya bagaimana In Woo tahu lokasinya berubah. In Woo berkata, Jika aku tahu, apakah aku akan datang terlambat? In Woo bersikap cool dan berkata bahwa dia tidak ingin tertangkap berada di situasi seperti itu jadi dia tidak pernah ada di perkelahian itu. Hye Ri bertanya tentang memar-memar di mata In Woo tapi dia mengelak dengan berpura-pura menelpon. Di dalam tas Hye Ri, sebuah kotak mulai berdering. Dia membukanya dan menemukan sebuah hand phone. Hye Ri sangat tersentuh tapi dengan gamblang dia berkata bahwa dia tidak ingin mengecoh seseorang dia tidak ingin In Woo menyukainya. In Woo berkata kalau dirinya tidak bisa melakukan itu dan apakah Se Joon juga menyukainya? Hye Ri terkejut bagaimana In Woo bisa tahu? In Woo berkata kalau dia punya kekuatan. Dia juga berkata jika mereka bertemu maka mereka akan bertemu. Di samping itu, Hye Ri berhutang padanya. In Woo bilang pada Hye Ri jika mereka harus tetap menjaga hubungan mereka seperti yang sudah-sudah. Dia kemudian menghadiahkan Hye Ri telur rebus untuk mengobatinya memar di wajahnya. In Woo berjalan pergi dan berkata pada dirinya sendiri, Yoon Se Joon, kau lebih baik daripada aku!

Hye Ri bekerja keras menyelesaikan kasus yang diberikan Se Joon padanya. Dia masuk ke ruangan Se Joon untuk menanyakan beberapa pertanyaan. Tapi Se Joon menyuruhnya menemui Jung Sun saja dia lebih tahu tentang kekerasan anak-anak. Hye Ri tidak perlu merengus dihadapan Jung Sun tapi dia mau mencatat semua nasehat Jung Sun. Kasus-nya seperti ini: Ibu membawa putrinya yang berusia 7 tahun, Ji Min, les musik pada seorang instruktur terkenal. Suatu hari, toko ibu kebanjiran karena kebocoran saluran air dan tidak bisa menjemput Ji Min tepat waktu. Instrukturnya berkata Ji Min akan baik-baik saja dan dia bermain dengan gadis itu di kantornya. Dia menyentuh Ji Min dan pintu pun tertutup. Minggu berikutnya, Ji Min menolak untuk pergi les sebab dia merasa sakit. Keeseokan harinya, ibu tahu apa yang terjadi waktu dia memandikan anaknya.

Hye Ri memotong kesaksian ibu Ji Min. Apakah ibu tidak memandikan putrinya selama satu minggu penuh? Meski anaknya protes, tidakkah para ibu selalu memandikan anaknya juga? Ibu berkata kalau dia merasa lelah setelah bekerja, dia tidak akan memandikan anaknya. Sebenarnya ini alasan yang lemah banget. Malam itu, Hye Ri menunjukkan sebuah gambar pada ayahnya, yang mencantumkan nama Hye Ri sebagai Kepala Jaksa dalam sebuah file kasus. Sekarang, bisakah ayah membuka lemari baju Hye Ri? Hanya karena dia mendapatkan sebuah kasus tidak membuat Hye Ri menjadi seorang Jaksa. Tapi, Hye Ri mengungkapkan kalau kasus ini tidak ke kejaksaan, maka pembimbingnya akan dikirim ke daerah pedesaan (Se Joon). Ayah menyerahkan kunci lemari baju pada putrinya tapi dia tetap memebawa kunci mobil dan kartu kredit Hye Ri sampai dia memenangkan kasus yang ditanganinya sekarang. Keesokan harinya, Kim Min Shik instruktur musik datang untuk ditanyai. Hye Ri sangat keras padanya dan bertanya apakah dia pernah menyentuh Ji Min. Kim membuka tangan di

pangkuannya dan berkata bahwa dia hanya menepuk pantat Ji Min sebagai tanda pujian. Dia membawa Ji Min ke kantornya yang kedap suara untuk bermain dengannya dan saat muridnya untum kelas jam 5 datang, Kim menyuruh murid itu untuk menunggu bukan karena dia meminta Ji Min untuk bungkam tapi karena muridnya itu datang terlalu awal. Hye Ri berkata kalau Ji Min menuduhnya tapi Kim Min Shik membela diri dengan berkata kalau ibu Ji Min perlu uang karena itu dia membuat kasus ini. Min Shik sudah memberikan diskon pada ibu dalam pembayaran les anaknya sebab ibu mengeluh tentang kesulitan financial untuk menopang hidup anaknya setela bercerai. Ini baru berita besar buat Ma Hye Ri!

Hye Ri menyergap Se Joon tepat setelah dia keluar dari kamar mandi dan meminta nasehat. Se Joon bilang bahwa dengan pembelaan yang kuat dari terdakwa, Hye Ri harus mendapatkan kesaksian Ji Min dan dia perlu psikolog anak ketika bertemu dengan gadis itu. Hye Ri berkata kalau masa lalu Min Shi bersih tidak ada tuduha criminal dan istrinya cantik. Dia tidak punya motif untuk memperkosa anak-anak tapi itu tidak membebaskannya. Sama halnya, anak tidak akan berbohong tentang hal seperti itu, benar kan? Ibu juga tidak punya bukti lain. Hye Ri bingung dia tidak tahu siapa yang benar dan siapa yang salah. Hye Ri bertemu dengan Ji Min dan ibunya bersama seorang penasehat anak. Meski Hye Ri sangat ramah, Ji Min tetap bersembunyi dibelakang ibunya. Hye Ri membuka buku diary-nya dan mulai membaca kata-kata yang bisa dia gunakan. Dia mulai dengan, Wah, kau mirip sekali dengan ibumu! Kemudian Hye Ri menyarankan agar mereka main boneka saja dan berpurapura kalau boneka itu adalah Ji Min dan instruktur musiknya. Hye Ri mencoba bertanya tentang apa yang terjadi hari itu tapi Ji Min tidak menjawab. Putus asa, Hye Ri menyarankan agar mereka main teka-teki saja. Tapi ini membuat Ji Min takut dia main teka-teki hari itu dengan Min Shik. Ji Min minta pulang dan Hye Ri malah meminta ibu untuk keluar. Ji Min pun mulai menangis. Jelas sekali kalau cara Hye Ri bertanya menimbulkan trauma!

Di akhir sesi bertanya, penasehat anak mengatakan pada Hye Ri jika anak-anak itu cepat tanggap kalau Hye Ri ingin mendapatkan jawaban, dia harus mengerti bagaimana anak-anak berpikir dulu. Kembali ke kantor. Hye Ri benar-benar kehabisan ide. Dia mondar mandir di kantor. Dia tidak tahu bagaimana berhubungan dengan anak umur 7 tahun sebab dia tidak kenal satu pun anak berusia segitu. Dan saat dia berumur 7 tahun, hal yang paling suka dia lakukan adalah makan! Hyung Soo mengatakan pada Hye Ri kalau Se Joon punya putri berusia tepat 7 tahun. Ini berita besar buat Hye Ri: Se Joon sudah menikah. Tapi istrinya sudah meninggal. Se Joon sedang mereview kasus pemukulan ajumma. Dia melihat foto dengan tanda tamparan di pipi korban. Korban itu pun dipanggil. Se Joon mulai bertanya apakah ajumma yang menampar itu menampar sang korban dengan tangan kanan. Ajumma yang menjadi korban berkata iya karena itu ada bekas di pipi kirinya. Se Joon meminta ajumma untuk menunjukkan dimana bekas ibu jarinya. Ajumma meletakkan tangan kirinya sendiri untuk menunjukkan kalau bentuk tamparan itu sama persis. Gambarnya memang cocok bentuk tangan ibu itu.

Dalam perjalanan pulang, In Woo tiba-tiba menelpon Hye Ri dan bertanya apakah dia perlu bantuan dalam menangani kasusnya. In Woo menduga kalau Hye Ri tidak perlu bantuan tapi sebelum menutup telpon, Hye Ri berkata kalau dia perlu bantuan. In Woo menyarankan untuk berlatih bersikap ramah pada anak-anak dengan putri Se Joon. Lagipula, Hye Ri perlu berbaikbaik pada anak Se Joon sebelum menikahinya. Hye Ri terkejut sepertinya seluruh dunia sudah tahu jika Se Joon sudah menikah kecuali dirinya. Hye Ri mengakui cara berpikirnya yang kuno tidak masuk akal kalau dia jatuh cinta pada single father. In Woo tidak merasa ada masalah dengan hal seperti itu tapi Hye Ri berkata kalau cinta seharusnya tidak seperti itu.

Keesokan harinya, polisi menyerahkan surat tuntutan yang harus diproses oleh jaksa dan kebetulan itu untuk Ma Hye Ri. Surat-surat itu terus bertumpuk dan Hye Ri terus mengecap tanpa memedulikannya. Ternyata salah satu surat tuntutan itu adalah kasus yang sedang ditangani In Woo dan ayah dari klien itu meminta bantuan In Woo. Ketika Hye Ri pulang, Se Joon bergabung dengannya di dalam lift. Dengan canggung Hye Ri bertanya apa yang dilakukan Se Joon pada akhir pekan. Dia berkata kalau dia bermain dengan putrinya. Hye Ri tidak bertanya lagi tapi saat tiba di rumah dia terus memikirkan Se Joon yang ada bersamanya ketika dia mengenakan sepatu keberuntungannya. Dia akhirnya menyimpulkan kalau Se Joon adalah takdirnya dan dengan senang membuat kue bersama ibunya. Mereka mengenang kembali masa-masa ketika mereka membuat kue bersama. Hye Ri berkata kalau tidak apa bila ibunya berhenti sejenak toh, dia sudah menikah dan tidak perlu menjaga berat badan lagi.

Pada akhir pekan, Se Joon, Bin dan Jung Sun bermain bersama di taman. Mereka adalah keluarga yang bahagia dan tiba-tiba saja Hye Ri menelpon. Dia bertanya apakah dia boleh mengunjungi Se Joon. Dia sudah ada di depan rumah Se Joon. Se Joon langsung memasang wajah aneh. Dia cepat-cepat pulang. Se Joon meminta Hye Ri untuk tidak berada dekat-dekat rumahnya lagi. Hye Ri meminta maaf dan berkata, Tidak ada anak-anak di sekitar rumahku. Putrimu 7 tahun dan Ji Min 7 tahun jadi aku bertanya-tanya bagaimana anak usia 7 tahun. Aku akan bertanya padamu tapi apa yang aku katakan sekarang adalah alasan. Alasanku adalah aku ingin bertemu denganmu. Aku penasaran tentang rumah seperti apa yang kau tinggali. Mungkin kan menyukai seseorang?

Se Joon terkejut. Hye Ri berkata lagi, Aku menyukaimu. Tidak bisakah aku berkata begitu? Se Joon berkata kalau dia tidak bisa. Hye Ri seharusnya berkonsentrasi pada pekerjaan. Lagipula, dia tidak bisa menyukai gadis yang sudah menyusahkannya. Seperti Se Joon tidak serius. Hye Ri pergi tepat ketika Bin dan Jung Sun tiba. Bin tidak melihat Hye Ri tapi dia melihat hadiah dan menarik sebuah kue yang berisi namanya. Hye Ri menemui ibu Ji Min di toko dan membicarakan masalah biaya diskon biaya les musik. Ibu Ji Min terlihat tidak nyaman pada fakta itu. Berikutnya, Hye Ri tahu dari pimpinan kalau ibu Ji Min ingin mengganti Jaksa. Hye Ri tidak mengerti kenapa dia ingin mengganti Jaksa. Dia lantas menelpon In Woo untuk meminta bantuan. Dengan kecewa, Hye Ri berjalan keluar gedung. Dia bertemu dengan ajumma penyerang. Ajumma berkata kalau Hye Ri pasti suka sekali tomat makanya dia kurus sekali. Dan di hadapan semua jaksa, Hye Ri disiram dengan tomat hancur oleh ajumma itu. Ajumma marah karena Hye Ri tidak mendengarkan keterangannya meski sekarang dia sudah dibebaskan dari tuduhan. Kerumunan orang terbentuk dan In Woo tiba.

Ajumma itu pergi dan Se Joon turun untuk mendekati Hye Ri. Hanya saja, In Woo mendahuluinya dan memakaikan jas-nya pada Hye Ri lalu menuntunya ke mobil. Jaksa Chae dan Lee bertanya-tanya apakah pria itu pacar Hye Ri dan Jung Sun tentu tidak melewatkan ekspresi Se Joon. Di dalam mobil, In Woo menyerahkan tisu pada Hye Ri untuk membersihkan diri. Hye Ri berusaha untuk tidak menangis tapi In Woo menyuruhnya untuk menangis saja. Dia mulai terisak. In Woo membawa Hye Ri ke apartemennya agar dia bisa membersihkan diri. Dia meminjamkan Hye Ri pakaian dan saat Hye Ri keluar ternyata pakaian itu tidak cocok. In Woo berkata, Wow, berat badanmu pasti naik! Berikutnya Yoon Ah menelpon dan bertanya apakah Hye Ri

mengenakan bajunya hari ini. Ternyata video kalau Hye Ri diserang sudah beredar di internet. Dan jika Hye Ri belum kaget, orang yang mengedarkan video itu berusaha membuat Hye Ri kaget sekarang. Hye Ri meledak, menangis kenapa harus dia yang dipilih? In Woo kaget tapi membiarkan Hye Ri menangis sebelum mengantarnya pulang.

Hye Ri tidak bisa tidur dan sebelum fajar tiba, dia menyewa taksi. Dia pergi ke bandara sambil membawa barang-barangnya. Dia meninggalkan kartu kredit untuk ibunya. Hye Ri minta maaf karena tidak bisa menjadi Jaksa. Tidak peduli apapun yang dia lakukan, semuanya tidak berhasil. Dia akan bersembunyi selama 3 bulan dan tidak ingin ayahnya tahu. Atau lebih baik ibu bilang pada ayah kalau Hye Ri pergi untuk bunuh diri. Setelah membeli tiket, Hye Ri pergi ke gerbang keberangkatan. Tapi In Woo menarik tangannya dan mengatakan kalau dia tidak diijinkan pergi kemana-mana.

Sinopsis Prosecutor Princess Episode 5 13 Juni 2010


Filed under: Prosecutor Princess meylani aryanti @ 6:00 am In Woo mengatakan pada Hye Ri kalau dia tidak boleh pergi kemana-mana. Apa maksudnya? Kenapa dia tidak boleh pergi? In Woo tidak akan mengatakan alasan yang sebenarnya dan hanya bilang Hye Ri tidak boleh pergi ke Jepang atau kemana saja di luar Korea. Hye Ri mulai terganggu dan bertanya lagi kenapa? In Woo menjawab, Karena aku tidak akan membiarkanmu pergi!

Hye Ri terlihat tidak puas dengan larangan ini dan terlihat sedikit bingung. In Woo mulai mendekati Hye Ri dan dia masih memegang tangannya. Dia lalu melepaskan genggamannya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Hye Ri. Hye Ri jelas tidak terima pada perlakuan seperti ini. Dia ketakutan. In Woo bertanya, Ma Hye Ri, kau ingin seperti ini? Hye Ri menjawab, Kapan aku pernah mengatakan pada Pengacara Seo kalau aku ingin melakukan sesuatu seperti ini?

In Woo hanya tidak ingin Hye Ri lari dari masalahnya. Hye Ri sebenarnya ingin memarahi In Woo ketika seorang bertanya apakah mereka akan begitu terus sepanjang waktu. Ada antrian di belakang mereka dan Hye Ri berkata jika keadaannya benar-benar memalukan. Dia mencoba bertahan tapi In Woo lebih kuat. Dia berkata, Kemana kau akan pergi ketika kau kembali, setelah bersembunyi dari ayahmu? Dan bagaimana kalau ayahmu tidak setuju dengan hal ini? Bukankah kau bilang ayahmu tidak setuju bila kau hidup secara serampangan? Apa yang akan kau lakukan nanti? Hye Ri berkata jika dia akan bekerja sebagai pengacara tapi In Woo tidak mempercayainya dia selalu memandang rendah pengacara. Dan juga, Hye Ri itu jaksa dan telah dipecat, siapa yang akan menyewanya? Hye Ri tidak peduli. Dia akan menemukan cara sendiri untuk bertahan hidup tanpa bantuan In Woo atau siapapun. Dia hanya tidak ingin kembali setelah semua penghinaan yang dia terima. In Woo masih berusaha. Dia bertanya tentang kasus gadis kecil itu. Bagaimana dengan pembelaannya? Apakah Hye Ri akan meninggalkannya tanpa berpikir lagi? Hye Ri sudah memutuskan untuk pergi. Lagipula, ibu gadis itu tidak menyukainya. Jadi ini akan menjadi situasi yang menguntungkan buat mereka berdua. In Woo kemudian menyebut nama Jaksa Yoon. Tapi Hye Ri tetap menolak untuk pergi hanya karena Yoon Se Joon. Dia sudah membenci Hye Ri. Tapi, In Woo menjawab dengan marah kalau Jaksa Yoon akan menanggung kegagalan Hye Ri. Apakah Hye Ri ingin memperlihatkan

pada Jaksa Yoon imej dirinya yang jelek? Hye Ri masih mempertahankan sikap keras kepalanya. Dia tidak ingin menjadi Jaksa dan benar-benar tidak ingin berada di tempat seperti itu. In Woo: Berapa orang, sih, yang mau bekerja sebagai jaksa karena mereka melakukannya? Mereka melakukan ini untuk memberi makan diri sendiri, untuk hidup, bukan untuk mati. Hidup memang seperti itu. Siapa kau hingga ingin melakukan hal yang kau suka atau kau rasa menyenangkan? Hye Ri: Siapa kau hingga berani mengatakan padaku apa yang harus aku lakukan? Kau pergi dan jalani hidupmu itu. Tapi kenapa kau seperti ini padaku? In Woo: Karena aku malu! Aku pikir kau punya sesuatu. Seorang jaksa yang kabur dari acara seminarnya untuk membeli barang-barang bermerek, meski disebut bodoh, tidak apa. Meski kau tidak ingin, meski kau tidak menyukainya, aku pikir kau paling tidak punya harga diri. Aku pikir kau akan menunjukkannya pada mereka semua. Fakta bahwa kau tidak akan menunjukkan pada mereka jika kau adalah jaksa yang tidak berbakatitu bukan kehebatannmu? Itulah kanapa kau harus menunjukkan pada mereka baru pergi. Bagiku, yang percaya padamu; bagi Jaksa Yoon yang memberimu kesempatan; bagi Ji Min yang terluka tunjukkan pada mereka harga dirimu!

Hye Ri cukup tersentuh tapi dia tetap tidak yakin. Dia tidak peduli bila orang lain melihatnya sebagai orang yang tidak berguna. Hye Ri menolak semuanya meski In Woo sudah mengatakan semuanya dengan wajah sedih. Dia berusaha untuk merasa kalau dia tidak tersentuh oleh katakata In Woo itu. Akan tetapi, kata-kata itu menggema di telinganya, ketika dia memimpikan Ji Min dan Profesor. Ketika Hye Ri berpikir kalau dirinya sedang terbangun, dia mengalami sebuah mimpi yang nyata lagi. Kali ini, teman-teman kantornya yang melarangnya untuk tinggal. Mimpi dan In Woo, jadi Hye Ri memutuskan untuk meninggalkan rencananya dan berlari untuk mengahadapi kenyataan.

Di markas In Woo. Jenny sedang berbicara dengan seseorang bernama direktur Kang, yang akhirnya mengungkap jika Hye Ri pergi maka sebuah kasus akan berada dalam bahaya. In Woo bersikap tenang. Dia tahu Hye Ri masih punya harga diri dan dia pasti akan kembali. Jenny bertanya kenapa In Woo tidak menunggu Hye Ri jika dia yakin Hye Ri akan kembali. In Woo hanya tidak ingin Hye Ri menunjukkan kebiasaan jelek. Jenny bernyanyi lagi: In Woo gugup, dia takut jika Hye Ri tidak akan tinggal, In Woo tidak seyakin itu tentang Hye Ri. Tapi, Jenny tidak melanjutkan perkataannya sebab seorang penguntit, yang ternyata sekretaris In Woo mengatakan kalau Jaksa Ma keluar dari pesawat. Sementara itu, Hye Ri pulang ke rumah yang membuat ayahnya senang. Di tempat kerja, Hye Ri kembali dengan menyamar, dan di pintu masuk teman2 sekerjanya sedang membicarakan video insiden tomat itu. Ketika Hye Ri memperoleh perhatian mereka, teman2 Hye Ri itu hanya memandangnya tanpa rasa bersalah. Hye Ri cukup beruntung sebab dia tiba di kantor bos-nya beberapa menit setelah surat pengunduran dirinya. Dia mendapat kesempatan untuk bicara dan meminta kesempatan kedua. Bos hanya melempar surat itu dan membiarkan Hye Ri melanjutkan kewajibannya. Tapi tidak hanya itu, Jaksa Yoon dan Ketua Lee juga membantu Hye Ri. Mereka berusaha menghapus semua video insiden tomat itu dari internet.

Hye Ri harus menunjukkan pada semua orang kalau dia memang bisa. Jadi dia mulai melanjutkan investigasinya tentang kasus Ji Min. Tapi, kemudian Se Joon memanggilnya. Se Joon berkata kalau tidak sulit untuk mengungkap ajumma yang memukul itu berbohong. Dia kemudian membuat Hye Ri menganalisa situasi keseluruhan, mengatakan dengan tegas kalau Hye Ri sudah menuduh ajumma yang tidak bersalah melakukan penyerangan. Hye Ri mendapat maksud Se Joon. Penyiraman tomat itu memang kejam tapi Hye Ri sudah bersikap tidak adil pada ajumma itu. Jadi dia pantas mendapatkannya. Jaksa Yoon kemudian mengalihkan topik pembicaraan dengan mengatakan kalau putrinya menyukai kue yang Hye Ri buatkan untuknya. Dia siap membantu Hye Ri dalam kasus Ji Min. Ketika Hye Ri pulang kerja lebih awal, In Woo muncul entah dari mana dan menawarkan diri untuk menjadi supirnya. Hye Ri menolaknya dan mereka bertengkar sedikit tentang kenapa akhirnya Hye Ri tinggal dan bagaimana In Woo tahu dia tidak jadi pergi. Pada akhirnya, Hye Ri mengaku kalau In Woo berhasil menahannya dan In Woo berkata, Jadi sekarang kau milikku!

In Woo mengantar Hye Ri pulang. Hye Ri ingin membuat kue seperti yang dia buatkan untuk putrinya Se Joon. Meski bentuk kuenya mengerikan banget, tapi dia sangat tulus membuatnya. Dengan kotak penuh kue, Hye Ri pergi ke rumah Ji Min. Dia mengatakan pada ibu bahwa dia melakukan banyak kesalahan, tapi dia tidak bermaksud melakukannya. Dia hanya tidak tahu apaapa tentang anak-anak dan sekarang masih belajar. Hye Ri bahkan bercerita tentang rencananya untuk pergi dan juga tentang mimpinya tentang Ji Min dan guru les-nya. Ibu mengijinkan Hye Ri untuk menjahit baju boneka Ji Min yang robek dan mengisyaratkan untuk melanjutkan kasus itu.

Ada yang aneh. Setiap baju boneka Ji Min robek, yang menandakan kalau anak itu sangat trauma. Hye Ri mulai sensitive dan hubungannya dengan Ji Min mulai tumbuh. Hye Ri tidak ingin serius dan mau menari serta menyanyi dengan sangat jelek dihadapan gadis kecil itu. Mereka tertawa dan sangat menikmati suasananya. Hye Ri senang dengan kesuksesannya dan pulang bersama In Woo. Hye Ri sangat puas pada dirinya. Kepercayaan Ji Min sudah ditangan. Ketika membicarakan kasus ini, mereka sadar kalau mereka belum makan malam. Jadi mereka setuju untuk pergi keluar dan makan apapun yang In Woo pilih. Ketika mereka sampai di rumah, Hye Ri sudah tertidur. In Woo mencoba membangunkannya tapi tidak bisa. Dia membuka topi Hye Ri dan memandanginya, sangat dekat. Dia menyentuh wajah Hye Ri lalu menggulung jaketnya untuk dijadikan bantal bagi Hye Ri agar dia merasa nyaman. In Woo kemudian tidur disebelah Hye Ri. Hye Ri bangun dan bertanya-tanya kenapa meraka ada disana. Setelah menyadari jika bantal yang dia pakai adalah jaket In Woo, Hye Ri membuka gulungan itu dan menyelimutkannya pada In Woo. Hye Ri keluar dari mobil dan In Woo, ternyata dia tidak tidur sungguhan. Dia hanya berpura-pura tidur.

Keesokan harinya, Hye Ri mewawancarai Ji Min dan ibunya. Disana juga ada penasehat anak. Rupanya, guru les Ji Min bermain es dan lonceng dengan gadis itu. Jadi ketika sang guru berkata es, Ji Min tidak boleh bergerak dan kemudian sang guru memanfaatkannya lalu mulai melecehakn gadis kecil itu. Hye Ri meminta maaf karena menanyakan pertanyaan ini dan bertanya kenapa Ji Min tidak menyuruh gurunya berhenti. Ji Min sudah melakukannya tapi gurunya terus saja beraksi. Guru les Ji Min juga mengancam jika dia tidak akan memberikan les padanya lagi. Setelah wawancara ini, Hye Ri menemui atasannya dengan membawa tuduhannya yang sangat menakjubkan. Bos-nya sangat terkejut ketika Hye Ri bilang akan mengadakan sidang di pengadilan. Dia ingin membunuh pria yang pasti akan memperkosa Ji Min kalau saja siswa yang les jam 5 tidak datang lebih awal. Masalahnya, dia tidak punya bukti, hanya pengakuan hukum, dan tidak cukup untuk memenangkan pengadilan. Solusinya adalah hanya meyakinkan Ji Min untuk memberikan pengakuan secara pribadi, yang tentu saja akan menambah trauma gadis itu. Bos Hye Ri tahu situasi ini memusingkan dan sulit. Tapi, Hye Ri mengatakan kalau itu adalah pilihan terbaik. Juga, dia sudah berjanji pada ibu Ji Min untuk membuktikan kalau Kim Yoon Shik bersalah. Atasan memberi Hye Ri beberapa kasus berharga dan ingin tahu bagaimana Hye Ri menanganinya sebelum mengambil keputusan final. Sekali lagi, Hye Ri mendapatkan file kasus putra pemilik toko bunga (Shin Dong Ha) yang sedang menyiapkan buket bunga putih untuk In Woo. In Woo membawa bunga itu ke pinggir danau. Tidak jelas untuk siapa. Dia berdiri disana untuk beberapa saat lalu meninggalkan bunganya begitu saja. Di kantornya, Hye Ri menampilkan pertanyaannya. Dia punya semua fakta yang tertulis di bukunya, dan ingin tahu versi Dong Ha tentang konflik kekerasan dengan seorang pria bernama Lee Yong Chul. Dong Ha berkata kalau dia ingin menolong seorang gadis yang dilecehkan oleh Yong Chul. Mereka ingin kabur tapi lebih banyak pria muncul, yang membuat mereka akhirnya terpisah. Tiga orang pria menyerang Dong Ha dan mulai memukulnya. Sampai akhirnya dia menemukan pipa, yang membuatnya bisa membela diri. Tapi waktunya salah. Soalnya waktu dia mulai mengayunkan pipanya, polisi datang. Terjadi kesalahpahaman dan dia pun ditangkap. Masalahnya, gadis itu menghilang dan tidak ada yang tahu tentangnya. Untuk itu, Dong Ha sekarang terbelit masalah rumit karena aksi heroiknya. Tepat ketika Hye Ri akan mengusir Dong Ha, In Woo muncul dan mengatakan kalau dia adalah pengacara Dong Ha. Hye Ri terkejut. In Woo tidak ada waktu untuk bercanda, jadi dia langsung

ke pokok permasalahannya dia ingin meminta perpanjangan waktu agar mampu mengumpulkan bukti untuk membuktikan kalau Dong Ha tidak bersalah. Jaksa Ma tidak yakin. Rasanya itu mustahil, bohong, dan tambahan pula, mereka tidak punya bukti atau saksi. Hye Ri tidak akan memberikan perpanjangan. Alasan untuk perpanjangan tidak cukup.

In Woo percaya pada kliennya, jadi dia melakukan taruhan: In Woo akan menemukan bukti dan membawanya kehadapan Hye Ri. In Woo yakin jika Hye Ri akan menyesali keputusannya. Dia sebenarnya sudah mendapatkan sedikit klu tentang gadis misterius yang ditolong Dong Ha. Sekretaris In Woo menemukan kalau gadis itu membeli kaca mata baru setelah penyerangan itu. Dia punya kontak info dan ada taruhan dengan Hye Ri.

Hari H tiba. Baik Hye Ri (dengan jubahnya yang bersinar!) maupun In Woo bersiap-siap untuk hari besar itu. Secara tak terduga, asisten Hye Ri masuk ke ruangan Hye Ri sambil membawa surat yang berisi info yang relevan tentang masa lalu Yoon Shik. Kelihatannya, dia dulu punya catatan kejahatan di tempat dia bekerja dulu di AS. Pengadilan dimulai. Akan tetapi, Ji Min menolak untuk bicara. Dia menutup mulutnya rapatrapat. Di luar, di ruang tunggu, banyak orang menyaksikan proses pengadilan itu, termasuk In Woo. Tapi mereka kelihatan khawatir dan gugup sebab gadis itu tidak mengatakan apa-apa. Jaksa Ma mengambil keputusan drastis: dia harus melucu, menari-nari seperti angsa, sama dengan yang dia lakukan sebelumnya di rumah Ji Min. Taktik ini berhasil. Ji Min mau berbicara dan mengatakan kalau guru les-nya memang menyakitinya dengan menggunakan pelajaran biola sebagai alasan.

Semua orang tersentuh dengan pengakuan Ji Min dan mulai merasa kalau gadis itu kehilangan masa kanak-kanaknya dengan cara yang tidak adil dan kejam. Bahkan pengacara sang guru les tidak dapat menahan dirinya. Dia terlihat jijik dan marah. Jaksa Ma harus membuat pernyataan akhirnya. Ma Hye Ri: Kemampuan seorang anak untuk membayangkan sangat besar. Khususnya, seorang anak usia 7 tahun seperti Ji Min. Tapi, bagi anak usia 7 tahun, rasa sakit, takut dan rasa ngeri dilecehkan secara seksual sangat tidak bisa dibayangkan. Apa kau ingat air mata Ji Min? Ada rasa takut Apa kau pikir itu sandiwara? Bukti Ji Min Kim Yoon Shik Hal itu hanya ada di pikiran mereka. Bagi terdakwa, dia mungkin hanya memiliki ingataningatan. Tapi, bagi Ji Min, dia tidak hanya memiliki ingatan, hatinya penuh dengan luka akibat kejadian itu yang bahkan tidak ingin dia ingat.

Kemudian, Hye Ri menyerahkan bukti tambahan yang membuktikan kalau Yoon Shik tidak sebersih dan sebaik yang dia tampilkan: Yoon Shik kembali ke Korea karena sebuah perjanjian yang dia buat dengan sekolah lamanya dimana insiden-nya yang terdahulu terjadi. Yoon Shik kalah dan saat pengadilan berakhir, Hye Ri menemui Ji Min dan mereka saling berpelukan. Saat pelukan ini, muncul seorang wanita misterius yang memperhatikan. Media menunggu Jaksa Ma dan memujinya atas cara jitunya mengahadapi setiap rintangan yang dia temui. Perubahan dalam sikap Hye Ri terlihat: pertama-tama dia berterima kasih dan mengatakan kalau dia bukan Jaksa pertama yang memenangkan sebuah kasus. Dan bahwa, mereka semua adalah bajingan kotor yang hanya memusatkan perhatian pada kecantikannya.

In Woo telah melihat semua ini dan sangat bangga pada Hye Ri. Tapi Hye Ri kelihatannya tidak terlalu peduli sebab dia malah mencari Se Joon dan mengatakan kalau hari ini dia sangat mengagumkan. Hye Ri menelpon In Woo untuk membicarakan kasus Dong Ha. Kenapa In Woo tidak memberitahunya kalau dia punya bukti lain tentang kasus Dong Ha itu? Memang tidak dan In Woo malah mengatakan kalau Hye Ri berhutang makan malam padanya. Sayangnya, Hye Ri diundang ke acara kumpul bareng rekan2 kerjanya dan tidak hanya itu, Ketua Lee mengungkap jika Jaksa Yoon adalah orang yang menelpon media untuk menghentikan publikasi video insiden tomat itu. Hye Ri terpesona dan In Woo, yang masih di telpon, mendengarkan dengan putus asa. Ketika Hye Ri pergi minum dengan rekan2 kerjanya, In Woo malah minum dengan ayah Dong Ha. In Woo bersikap sedikit kejam malam itu. Dia bertanya pada ayah Dong Ha apakah Dong Ha orang yang baik atau apakah dia pernah membuat orang lain menderita. Ayah Dong Ha menjawab kalau anakanya bukan orang yang sempurna dan masa sulitnya sekarang pasti hukuman dari perbuatannya di masa lalu. Ada berita baik. Gadis itu akhirnya ditemukan. Sementara itu, ketika acara ngumpul jaksa berakhir, Hye Ri meminta Se Joon untuk mengantarnya pulang. Di dalam mobil, dia meminta perhatian Se Joon tapi ditolak. Hye Ri sedikit mabuk dan mulai menertawakan pernyataan Se Joon tentang orang yang mabuk dan apa yang dulu dia katakan tentang dirinya yang menyukai Se Joon. Se Joon tersnyum dan berkata, Tidak! In Woo menunggu di luar rumah Hye Ri dan melihat tunangannya tiba bersama Se Joon. In Woo menyaksikan bagaimana berterus terangnya Se Joon ketika Hye Ri mengahadapinya dan bertanya kenapa dia menghindari dan menolak cintanya. Se Joon: Aku memang sangat tertarik padamu. Aku ingin bersenang-senang semalam denganmu. Untuk membuatku melakukan itu, bukankah karena hal itu kau bersikap seperti ini? Hye Ri kesal. Dia berkata kalau tubuhnya spesial. Dia juga spesial dan dia tidak peduli apa yang orang lain bilang tentang dirinya. In Woo telah mendengar apa yang dikatakan dan terlihat kesal. Ketika Hye Ri masuk ke rumahnya, Se Joon mencoba mengikutinya tapi In Woo menghentikannya dengan mengarahkan lampu mobilnya ke mata Se Joon yang membuatnya tidak bisa melihat dengan jelas. Keesokan paginya, Ayah Ma mengatakan pada Hye Ri jika pria yang dulu menolak berkencan buta dengannya, kini ingin bertemu dengannya. Hye Ri menolak dan bilang kalau dia tidak suka

pria yang plin-plan. Ayah berkata kalau harga diri seorang wanita ada saat seorang pria mengikutinya.

Di kamar mandi kantor, Hye Ri bertemu dengan Jung Sun. Dia bertanya tentang penyakit yang diderita istri Se Joon tapi Jung Sun tidak mau menjawabnya. Berikutnya, Hye Ri malah berkata, Aku menyukai Jaksa Yoon. Aku punya segalanya. Jadi kenapa dia tidak mau menerimaku?

Masih ingat dengan wanita yang memandangi Hye Ri dan Ji Min yang berpelukan di pengadilan? Ternyata dia adalah teman Hye Ri semasa kuliah dulu. Dia berencana untuk membuat pengumuman besar. Dia mengirimkan foto Hye Ri yang masih gendut pada Min Suk, yang tentu saja langsung menyebarkannya.

Sinopsis Prosecutor Princess Episode 6 13 Juni 2010


Filed under: Prosecutor Princess meylani aryanti @ 6:24 am Hye Ri gendut? Semua orang sangat terkejut melihat foto yang dikirim Min Suk ke semua orang. Di sisi lain, Hye Ri lari ke kamar mandi dan menangis. Dia mendengarkan dua orang gadis yang bergosip yang mengatakan jika Hye Ri tidak punya hak sekarang untuk memandang rendah mereka. Hye Ri mengingat kejadian yang sama beberapa tahun yang lalu ketika dia masih di SMA. Hye Ri tidak akan memedulikan komentar apapun karena ibunya akan menyuruhnya diet dan ayahnya akan membelikan apa saja asal dia bisa masuk sekolah hukum.

Hye Ri sebenarnya ingin keluar dari biliknya dan menyuruh para penggosip diam tapi dia tidak melakukannya. Alih-alih, Hye Ri malah menelpon In Woo, yang masih marah karena pertemuan yang tidak beruntung malam sebelumnya, untuk diajak makan. In Woo berpikir kalau urusan asmara Hye Ri tidak berjalan baik tapi Hye Ri bilang dia hanya ingin makan meski dia tahu di rumah nanti dia akan memuntahkannya.

Ketika Hye Ri pulang ke rumah, ibunya mencium bau minyak Cina di rambut dan pakaian anaknya dan otomatis langsung ketakutan. Ibu lalu mengeluarkan foto Hye Ri yang masih gendut. Hye Ri menjauhkan dirinya dari foto itu. Dia lalu menimbang berat badannya dan mendapati beratnya 48.2 kg. Hye Ri lalu melepaskan semua perhiasan di tubuhnya dan mendapatkan kembali berat idealnya: 48 kg.

Di kantor keesokan harinya, Jaksa yang lain memperhatikan sikap Hye Ri yang lemah dan Se Joon ingat apa yang dikatan Hye Ri malam sebelumnya: Hye Ri mendapatkan kepercayaan diri dari tubuhnya dan merasa kalau tubuhnya sangat berharga. Ketika Hye Ri lewat di hadapan teman-teman sekerjanya yang membisikkan tentang dirinya, Hye Ri lari ke dalam lift dan

bersembunyi di pojok di belakang semua orang. Min Suk merasa bersalah dan meminta maaf atas email tersebut. Dia tidak bermaksud untuk mengirimkannya ke semua orang dan Hye Ri menerima permintaan maaf itu.

Tiba-tiba saja, Hye Ri menerima kunjungan tak terduga: In Woo. Dia membawa saksi untuk kasus Shin Dong Ha. Memang bagus tapi Hye Ri berkata kalau In Woo seharusnya memberitahukannya dulu kalau dia akan menemukan gadis itu. In Woo berkata kalau dia tidak punya alasan untuk melakukan hal itu. Dia hanya melakukan apa yang wajib dilakukan pengacara terdakwa. Dia tidak akan menyimpan bukti ini sendiri. Hye Ri sedih melihat sikap In Woo yang malah menambah masalahnya. Ketua berkata pada Hye Ri jika seharusnya dia membiacarakan dulu perpanjangan waktu yang diminta In Woo. Tapi yang sudah berlalu biarlah berlalu tidak ada yang berpikir jika In Woo akan menemukan korban atau bukti lainnya. Sang korban tidak ingin meneruskan tuntutan tentang pemerkosaan itu jadi sebenarnya tidak ada kasus yang nyata. Tapi, Hye Ri perlu melakukan sesuatu untuk menangani bukti baru ini.

Setelah pertemuan itu, Hye Ri mendapat telpon dari Ji Min. Dia diundang ke rumah Ji Min dimana Ji Min dan ibunya memberikan semangkok besar ddukbokki kesukaan Ji Min. Maksud Ji Min menelpon Hye Ri adalah untuk mengucapkan terima kasih padanya karena sudah bekerja sangat bagus untuk menyelesaikan kasusnya. Meski tanpa keputusan hakim, mereka sudah merasa menang. Ji Min juga memberikan Hye Ri hadian berupa kupon buatan tangan salah satunya adalah kupon pertunjukkan biola. Hye Ri sangat tersentuh pada sikap ini. Ibu Ji Min menunjukkan kekhawatirannya kalau anaknya akan menjadi ketakutan secara psikologis tapi karena Hye Ri sudah mampu memenangkan kasus

itu, Ji Min mungkin bisa menjalani sisa hidupnya tanpa merasa bahwa jika dialah yang bersalah. Hye Ri sangat setuju jika Ji Min suatu hari nanti akan melupakan masalah ini dan mulai mengatakan jika Ji Min jatuh cinta maka lukanya akan hilang. Ibu Ji Min sangat menghargai ini.

Hye Ri kembali ke kantor. Dia menyadari betapa besar kekuatannya. Shin Dong Han, Ajumma penyerang dan Ji Min, mereka semua disalahkan. Dan Hye Ri punya kekuatan untuk mengembalikan nama baik mereka. Omelan Se Joon mulai membayangi Hye Ri lagi dan dia pun mulai mengubah pandangannya pada pekerjaannya. Pertama-tama, dia mengatakan pada Ketua bahwa kasus Shin Dong Han akan ditulis sebagai kasus pembelaan diri dan tuntuan hukum akan dihilangkan. Ketua tersenyum pada dirinya karena dia selalu tahu kalau Hye Ri itu pintar.

Di luar penjara, In Woo dan Tuan Shin menunggu Shin Dong Han keluar. Sebuah pertemuan yang sangat mengahrukan. Tuan Shin berterima kasih pada In Woo dan Jenny. Dia berkata bahwa dia mungkin tidak akan mampu melanjutkan hidupnya jika putranya benar-benar dipenjarakan. Dia juga bertanya bagaimana dia bisa membalas kebaikan In Woo. In Woo: Mungkin ada waktunya nanti ketika saya akan memerlukan bantuan anda. Ayah Shin Dong Han mengatakan, Orang seperti Tuan Pengacara, kenapa memerlukan bantuan saya? In Woo menjawab, Kalau ada, maukah anda membantu? Ayah Shin Dong Han mengatakan kalau dia berjanji akan membantu In Woo.

Dan In Woo menangkap saksi pertamanya untuk sebuah kasus misterius. Jenny memberikan pujian pada In Woo tentang penilaiannya terhadap Hye Ri. In Woo mengatakan kalau dia tahu Hye Ri akan menghentikan kasus itu apapun yang terjadi. Jenny menjawab, Kalau saja aku sudah tahu hal ini, seharusnya aku mengatakan sesuatu. Ada sesuatu yang terjadi pada Hye Ri tapi karena kau sibuk In Woo menjadi tegang dan meminta update harian penguntitnya dari Jenny. Pada waktu makan siang, semua orang pergi makan siang meninggalkan Hye Ri sendiri dengan semangkanya. Ketua menyuruh jaksa yang lain menjemput Hye Ri. Se Joon datang saat Hye Ri akan memasukkan biscuit ke mulutnya. Dia menarik Hye Ri dan Hye Ri malah meninggalkan hp dan makan siangnya. Semua pegawai di kantor itu pergi ke restoran tahu untuk makan siang yang sangat cocok untuk Hye Ri. Hye Ri merasa malu sebab mereka mau pergi kesana demi dirinya dan semua orang sangat peduli pada masa lalunya. Jaksa Chae mengambil mangkuk nasi Hye Ri lalu mengatakan kalau dia akan membantu Hye Ri menghabiskan setengah nasinya. Min Suk mengambil sup-nya juga. Mereka berkata kalau awalnya mereka akan pergi ke restoran seafood tapi tidak jadi dan semua itu demi Hye Ri. Jaksa Ma berkata kalau sebaiknya mereka pergi kesana saja karena dia alergi tahu. Dia kemudian lari keluar restoran.

In Woo tiba di kantor Hye Ri dengan tas penuh makanan. Dia mendapati kantor Hye Ri terkunci dan telponnya tidak dijawab. Dia keluar gedung dengan kecewa lalu menyadari alasan kenapa Hye Ri mengajaknya makan adalah karena dia tertekan pada tersebarnya foto itu. In Woo bergumam pada dirinya, Aku masih belum menjadi temanmu!

Hye Ri duduk di sebuah taman dan bersedih tentang bagaimana para jaksa yang lain sangat kejam padanya. Se Joon menemukannya disana. Dia menyerahkan sebuah bungkusan pada Hye Rid an mengatakan kalau makanan itu rendah kalori dan tidak akan membuat Hye Ri bertambah berat badan. Hye Ri berpikir kalau Se Joon mengolok-olok dirinya juga. Tapi Se Joon berkata kalau dia tidak berpikir jika hal ini lucu dan memang tidak ada yang berpikir begitu serta tak ada yang peduli. Itu hanya karena Hye Ri terlalu memikirkan dirinya yang membuatnya bersedih dan menutup diri. Apakah dia malu karena pernah gendut? Atau apakah dia malu karena tertangkap pernah gendut? Hye Ri menjawab kalau dia malu karena keduanya. Flashback: di saat masih kuliah di sekolah hukum dulu, Hye Ri masih belum melakukan diet yang ibunya suruh. Di perpustakaan dia bertemu dengan seniornya yang tampan yang mau menolongnya mencarikan buku. Dia bahkan tahu nama Hye Rid an dengan cepat Hye Ri berpikir jika seniornya itu naksir dirinya. Ketika sedang belajar, Hye Ri melihat seniornya Jin Dong Wook memandangi dirinya dari lantai seberang. Hye Ri mengatakan ini pada temannya dari mereka tertawa bersama. Di luar, Dong Wook memotret Hye Ri dan temannya. Hye Ri ingin agar Dong Wook ada di foto itu dan mereka pun berpose bersama. Akan tetapi, Dong Wook meletakkan tangannya di pinggang teman Hye Ri itu.

Pada saat Dong Wook ulang tahun, Hye Ri memberikan kue dan jam sebagai hadiah. Dong Wook jelas tidak nyaman dengan hadiah ini dan untungnya, teman Hye Ri muncul. Wanita itu menyuruh Dong Wook pergi lalu mengatakan pada Hye Ri kalau selama ini mereka berkencan. Hye Ri bertanya kenapa dia tidak pernah memberitahukannya selama ini. Temannya itu bilang jika dia berharap Hye Ri akan mampu mengetahuinya sendiri. Di samping itu, apakah Hye Ri percaya kalau pria tampan seperti Dong Wook akan jatuh cinta padanya?

Hye Ri pulang ke rumah dan menghibur dirinya dengan piring yang penuh dengan kue. Dia makan hingga tertidur dan ibu melihat Hye Ri dalam keadaan seperti itu. Ketika Hye Ri bangun, dia menemukan dirinya di sebuah penjara yang berisi poster menurunkan berat badan dan alat olahraga. Jika Hye Ri bisa turun 40 kg, ibu akan membelikan apapun yang dia mau dan dia juga boleh berhenti dari sekolah hukum. Awalnya Hye Ri tidak tahu apa yang terjadi sampai dia melihat ibunya di luar sel itu. Tiga pelatih professional tiba dan mulai melatih Hye Ri. Treadmil, timbangan, dan hanya salad untuk makan malam. Hye Ri mulai menangis dan minta makan pada ibu tapi ibu tidak meneyerah.

Ibu Hye Ri: Di dunia ini hanya ada dua jenis wanita. Wanita yang kurus dan wanita yang gemuk. Wanita yang punya ketrampilan dan wanita yang tidak punya ketrampilan. Wanita yang dicintai suaminya dan wanita yang direndahkan. Kau ingin menjadi yang mana? Kau bisa menjadi seseorang bila kau kurus. Jangan hidup seperti ibumu dan berubahlah, Hye Ri!

Mendengar keputusasaan dalam suara ibunya, Hye Ri mulai bersumpah untuk mengendalikan hidupnya dan mulai serius berlatih. Dia mulai lari di atas treadmill. Akhirnya, untuk pertama

kalinya, Hye Ri mengenakan pakaian dengan ukuran lebih kecil. Masih dengan rambut panjangnya, Hye Ri keluar mengahadapi dunia. Tidak ada yang merendahkannya dan malah para pria melihatnya sebagai cewek hot! Hye Ri mulai percaya diri dan memutuskan bahwa dia tidak akan direndahkan lagi karena berat badannya.

Se Joon mendengarkan dan kagum pada ketekunan Hye Ri. Dia berkata kalau seharusnya Hye Ri mengikuti nasehatnya sendiri dan tidak mendengarkan apa yang dikatakan orang lain. Se Joon berkata, Ketika kau melepaskan masa lalu, maka pada saat itulah masa depanmu dimulai. Setelah itu, Se Joon pergi. Tapi, Hye Ri tidak sendiri disana sebab sepnjang waktu In Woo bersembunyi, mendengarkan dan menyaksikan apa yang terjadi. Dia melihat Hye Ri membuka bungkusan yang diberikan Se Joon dan mulai berlari, Berhenti, berhenti, berhenti!

In Woo: Ah, yang benar saja! Aku bisa saja terlambat! Letakkan itu dan ayo makan ini. Sushi. Hye Ri: (melongo). In Woo: Letakkan makanan itu. Hye Ri: Ah! Tidak mungkin! Jangan! Apa yang kau lakukan sekarang, Pengacara Seo? In Woo: Aku tahu ini akan terjadi. Aku tahu saja kalau kau masih mabuk. Itu karena pekerjaan. Sudah pernahkan aku membawakan makanan untukmu? Hye Ri: Membawakanku makanan? Jangan repot. Mulai sekarang aku hanya akan memperlakukanmu sebagai Pengacara Seo. Tolong ambil ini dan pergi. In Woo: Hey bagaimana bisa kau tidak menghormati pria yang membawakan makanan jauhjauh kesini? Hye Ri: Kau membelinya. Tidak membuatnya! In Woo: Itu juga dibeli. Siapa yang membelikannya untukmu? Hye Ri: (tidak peduli dan mulai makan).

In Woo: Tidak! Makan ini. Bukankah aku menang taruhan? Jika aku menang, bukankah kau harus mendengarkan permintaanku?

Usaha In Woo sia-sia sebab Hye Ri sudah memakan makanan yang diberikan Se Joon padanya. In Woo coba menggodanya tapi Hye Ri tidak peduli. Hye Ri menyebutnya pria aneh dan mengatakan kalau cara In Woo memperlakukannya terlihat seperti beban. In Woo meminta Hye Ri untuk tidak khawatir dia akan menjadi orang yang lebih menyenangkan baginya, seorang teman yang bisa dia ajak bicara tentang apa saja. Ketika Hye Ri pergi, In Woo bergumam pada dirinya sendiri, Terlambat memang menyebalkan! Kembali ke kantor, Se Joon masih memikirkan kasus Kim Dong Suk. Dia mencoba menemukan cara untuk menghubungi kaki tangan wanitanya, Lee Moon Ae, ketika Hye Ri masuk untuk menanyakan sesuatu. Se Joon menyuruhnya ke Jung Sun tapi Hye Ri melihat sebuah foto dan langsung mengenali wanita itu sebagai orang yang dia pinjami telpon waktu acara lelang. Jika mereka menelusuri telpon rumah Hye Ri makan nomer handphone Lee bisa dilacak. Hye Ri tahu dia pintar dan ingin terlibat untuk memecahkan kasus itu bersama.

Se Joon tidak akan membiarkannya dan malah meminta Jaksa Cha untuk membantunya. Hye Ri setuju tapi dengan satu syarat: dia harus setuju untuk menjadi kupon superman. Lucu memang dan Se Joon tidak percaya dia setuju melakukannya. Hye Ri senang karena akhirnya bisa dekat dengan Se Joon. Hye Ri mulai membantu misalnya mengambil kopi atau apapun. Tapi selalu didahului Jung Sun. Hye Ri mencoba bersosialisasi dengan Se Joon tapi lagi-lagi dia selalu bersama Jung Sun. Dia bahkan mau kerja lembur agar bisa pulang bareng Se Joon dan dapat tumpangan tapi Jung Sun selalu ada disana.

Bosan selalu pulang kerja sendirian, Hye Ri mendapatkan solusi untuk memecahkan masalah asmaranya. Dia ingin pindah. Tapi orang tua Hye Ri menolak bagaimana mungkin gadis yang masih sendiri hidup jauh dari orang tua? Tapi Hye Ri berkilah jika dia selalu pulang kerja sendiri. Dia bisa saja mendapat kecelakaan.

Tidak mampu meyakinkan orang tuanya, Hye Ri menelpon In Woo. Karena ini weekend, jadi dia berpikir Hye Ri ingin berkencan dengannya. In Woo bersemangat bertemu Hye Ri. Tapi, dia malah memintanya untuk mencapai impiannya agar bisa hidup sendiri. In Woo berpikir kalau Hye Ri ingin uang tapi Hye Ri malah memintanya untuk mencari ide meyakinkan ayahnya. Hye Ri mengungkapkan jika dia ingin pindah ke lingkungan tempat tinggal Se Joon dan Jung Sun jadi dia bisa mendapat tumpangan setiap hari. In Woo cemburu dan bertanya apa yang dia lihat dari Se Joon. Apakah karena dia keren? In Woo duduk di SUV-nya dan menuntun Hye Ri untuk melakukan aksinya. Hye Ri akan berpura-pura mendapat kecelakaan. Tapi, di menit-menit terakhir, Hye Ri ketakutan dan In Woo menyuruhnya untuk keluar. Pada akhirnya, In Woo lah yang menabrakkan mobil Hye Ri ke mobilnya. Hye Ri menelpon ayahnya dan mengatakan kalau dia mendapat kecelakaan dan orang yang dia tabrak masuk rumah sakit. Ayah mempercayai cerita itu dan sadar kalau Hye Ri harus menemukan apartemen yang dekat dengan kantornya. Ibu menyarankan agar mereka pindah ke apartemen bareng Hye Ri tapi ayah menolak. Dia sudah susah payah membeli rumah ini lagipula feng sui-nya bagus.

Hye Ri menyampaikan kesuksesannya pada partner in crime-nya. In Woo lalu menawarkan diri untuk mengantar Hye Ri mencari apartemen. Hye Ri cepat-cepat menolak. Bagaimana kalau Se Joon melihat mereka bersama. Dia bisa salah paham. Hye Ri menemukan apartemen yang cantik

dan langsung pindah. Dia pergi ke teras dan mulai memimpikan Se Joon dan dirinya berdua disana sambil memegang segelas anggur dan memandangi kota.

Sebuah telpon mengganggu. Dari In Woo. Dia bertanya apakah Hye Ri sudah bertemu dengan Jaksa Yoon. Hye Ri meminta In Woo untuk tidak mengolok-olok dirinya. Tapi aneh, suara In Woo terdengar sangat dekat In Woo berkata kalau dia berdiri di teras sendirian. Hye Ri berputar dan melihat In Woo berdiri di teras dan teras itu letaknya hanya satu lantai di atas apartemen Hye Ri. Dia begitu terkejut hingga tidak menjawab selama beberapa waktu. Sampai In Woo menoleh ke bawah ke tempat Hye Ri

Hye Ri bertanya apa yang dilakukan In Woo di atas sana. In Woo menjawab kalau ini adalah RUMAHNYA! In Woo tersenyum

Sinopsis Prosecutor Princess Episode 7 22 Juni 2010


Filed under: Prosecutor Princess meylani aryanti @ 9:34 am In Woo terkejut melihat keberadaan Hye Ri. Begitu pula sebaliknya. Untuk memperjelas masalahnya, mereka bertemu untuk membicarakan kebetulan yang sangat aneh ini. In Woo bilang jika dia tidak punya alasan untuk pindah tetap setelah Hye Ri pindah. Lagipula, dia tidak punya kesempatan buat memberitahu kalau dia pindah. Hye Ri tidak memberitahu kemana dia pindah. Mungkinkah Hye Ri yang mengikuti In Woo???

In Woo tidak akan melakukan hal gila demi Hye Ri. Wajah Hye Ri tidak bisa digambarkan. Bagaimana mungkin In Woo tidak menyukainya lagi? Menurut In Woo, mereka akhirnya bertetangga ini disebut dengan takdir. Ibu Hye Ri menelpon, menanyakan apakah Hye Ri merasa takut. Hye Ri menjawab kalau tentu saja dia tidak takut! Ayah bahkan menyarankan agar memasang CCTV jadi mereka bisa memantau kehidupan Hye Ri. Keesokan harinya, In Woo memberitahu Hye Ri kalau Jaksa Yoon sudah akan berangkat kerja. Hye Ri menemui Se Joon yang bersama Jung Sun. Hye Ri bahkan tidak berpura-pura jika ini adalah sebuah kebetulan. Di dalam mobil, Jung Sun mencoba mengajak Hye Ri bercakap-cakap dan Hye Ri menjelaskan kenapa dia ada disini. Setelah itu, dia memuji Jung Sun yang katanya punya mata dan kulit yang indah. Sebaiknya, Jung Sun melepas kaca matanya saja!

Di kantor, Hye Ri ada kegiatan wawancara lagi. Kali ini, kasusnya lagi2 dengan seorang ajumma. Wanita ini telah menyewakan sebuah tempat di daerah pedesaan dengan harga murah. Dia menggunakannya sebagai jaminan untuk meminjam uang dan sekarang tidak mampu membayar utangnya. Bahkan, uang sewa tempat itu sekarang telah dipinjam orang dan ajumma ini ada dalam masalah besar. Tapi ada sesuatu yang aneh. Bang Unni berjanji padanya kalau dia akan menangani segalanya dan berhasil membuat ajumma ini menandatangani sebuah kontrak.

Hye Ri membiarkan ajumma itu pergi. Asistennya bertanya kenapa Hye Ri berbuat seperti itu. Hye Ri menjawab kalau dia tidak bisa mengatakan apakah ajumma itu salah atau benar. Dia tidak mau melakukan kesalahan lagi. Berikutnya, Hye Ri dipanggil oleh atasan dan memintanya untuk mengahadiri sebuah autopsi. Jung Sun akan pergi dengannya. Korbannya adalah wanita berusia 26 tahun bernama Min Jung Hee. Hal pertama yang ingin Hye Ri lakukan di dalam kamar otopsi itu adalah keluar. Tapi Jung Sun memarahinya dan akhirnya Hye Ri bersedia untuk menyentuh bagian rusuk mayat itu. Ternyata bagian itu remuk! Ouch!

Waktunya makan siang. Hye Rid an Jung Sun memilih topik yang sangat luar biasa: mayat dan Jaksa Yoon. Jung Sun memulai percakapan dengan mengajari Hye Ri cara2 menangani mayat secara professional. Hye Ri tidak tahan dan mengganti percakapan dengan menuduh Jung Sun lebih pinta menangani mayat ketimbang manusia yang masih hidup. Jung Sun: Apa maksudmu? Hye Ri: Kau tahu aku menyukai Jaksa Yoon. Bagaimana bisa kau menumpang dengannya saat berangkat kerja?! Jung Sun: Apa? Hye Ri: Karena apa lagi aku pindah? Jung Sun: Kau pindah karena Jaksa Yoon, benar kan? Hye Ri: Kerja lembur memberikan pengaruh jadi tolong aku. Khususnya, ketika pulang ke rumah dari kantor! Jung Sun: Kau lebih dungu dariku. Aku juga menyukai Jaksa Yoon!

Tidak ada pertengkaran ala cewek. Jung Sun mengatakan kalau cinta Hye Ri bertepuk sebelah tangan. Hye Ri tidak bisa membiarkan hanya karena Jaksa Jin melihat Jaksa Yoon lebih dulu. Dia menghina dengan menyebut pencuri pacar. Tapi sudah terlambat. Kemudian Hye Ri mengatakan kalau dia tidak akan menagganggu hak Jung Sun untuk menumpang dengan Jaksa Yoon dan mengajaknya berkelahi! Jung Sun memberitahu Hye Ri tentang sebuah legenda: jika kau pulang ke rumah sebelum sore pada ujian otopsi pertama, maka akan ada hantu yang mengikutimu. Jika kau menunjukkan rumahmu pada hantu ini, maka dia akan tinggal disana selamanya! Hye Ri memuji cerita Jung Sun lalu mencoba menginap di rumah orang tuanya. Ibu menolak dengan mengatakan kalau ini akan jadi kebiasaan. Hye Ri harus belajar hidup sendiri! Apa pilihannya sekarang? Pilihan pertama adalah Jaksa Yoon, tapi kemudian Hye Ri ingat pada percakapannya dengan Jaksa Jin.

Di luar sebuah rumah milik seorang wanita misterius (Ha Jung Nan), In Woo mendengarkan sebuah pertengkaran. Seorang pria mencoba membawa wanita itu tapi dia menolak. Wanita itu bahkan memberika uang pada pria itu dan memintanya untuk pergi selamanya. Tepat ketika pria itu memungut uangnya dan pergi, In Woo masuk dan menenangkan wanita itu dengan mengatakan kalau dia lebih baik hidup tanpa pria itu.

Pilihan kedua Hye Ri adalah dengan membuat bingung hantu itu dengan cara pergi ke tempat Yoo Na. Tapi, sahabatnya itu sedang merayakan hari 100 jadiannya jadi dia tidak bisa menemani Hye Ri. Dia mendapat ide bagus dan memerlukan sepatu keda Yoo Na. Waktu itu, In Woo sedang berkendara dan tiba2 melihat sesuatu Hye Ri! Sebenarnya, dia ingin turun dan mengobrol tapi kemudian mendapatkan sebuah ide. Dia mengenakan jas hujannya dan kaca mata. Kemudian In Woo keluar dan tiba2 muncul lagi dan berpura2 juga melakukan olahraga.

Pada waktu tengah malam, Hye Ri gembira karena legenda itu sudah berakhir, hingga In Woo memberitahunya kalau menjadi hantu itu adalah urusan satu malam. Dia bahkan bilang kalau hantu itu mengikutinya! Hye Ri tidak bisa tidur, meski lampu dinyalakan. Jadi dia menelpon In Woo dan membuat alasan agar In Woo datang ke rumahnya. Tapi In Woo tidak mau. Dia bahkan menjulurkan pancing dengan pot bunga yang indah. Hye Ri mencoba lagi tapi lagi2 In Woo melakukan hal yang sama. Akhirnya, Hye Ri pergi ke balkon dan berteriak. In Woo bertanya apakah Hye Ri memaku kuku di dalam rumahnya. Beberapa menit kemudian In Woo muncul dan pada akhirnya mereka menghabiskan malam bersama lagi. Sementara Hye Ri tertidur, In Woo malah memikirkan sesuatu.

Keesokan harinya, Hye Ri dibangunkan oleh sebuah jam ajaib yang bisa merekam suara. Ada suara In Woo: Bangun, Ma Hye Ri! Ma Hye Ri kau perlu tumpangan. Ma Hye Ri! Kau harus menemui Jaksa Yoon! Apa yang kau tunggu? Ayo mandi! Sementara itu, Pengacara Seo mengunjungi sebuah apartemen tua yang sudah 6 tahun dijual. Ada banyak pecahan. In Woo mengatakan pada Jenny kalau rencana mereka tidak mendapat masalah apa2. Mereka tidak punya waktu lagi tapi Hye Ri masih jadi masalah apakah dia akan mampu melakukannya. In Woo akan memastikan hal tersebut.

Ayah Hye Ri bertemu dengan seseorang yang mengatakan kalau menjadikan Hye Ri sebagai seorang jaksa adalah keputusan yang tepat. Kelihatannya, orang ini adalah teman lama Tuan Ma dimana mereka sangat sudah lama tidak bertemu. Mereka berbincang-bincang lagi hingga Ayah Hye Ri mengatakan ucapan terima kasihnya pada pria itu sehingga dia bisa menyediakan dana untuk sebuah kampanye. Ketika sedang meneliti kasus yang melibatkan seorang selebritis dan pengguna internet, Hye Ri mendapat telpon dari ayah, yang mengunjungi rumahnya bersama ibu. Jadi, Hye Ri harus keluar kantor. Ibu membawakan makanan rendah kalori dan ayah bertanya apakah dia ketakutan dan mengalami kesulitan. Dia juga melarang kehadiran pria di rumah Hye Ri. Mereka lalu pergi ke balkon dimana Hye Ri berpura2 dia tidak mengenal tetangganya. Mereka tidak sadar kalau In Woo memperhatikan.

Perasaan In Woo sedang tidak bagus. Dia masuk ke dalam dan memperhatikan sepasang sepatu bola. Kembali ke kantor jaksa, Se Joon sudah mendapatkan dimana lokasi keberadaan si tukang tiru. Dia mengusahakan untuk menangkap penipu itu. Pertarungan tidak dapat dihindarkan, di dalamnya termasuk para pekerja, asisten, dan para penyidik. Mata Jaksa Yoon hanya terarah pada rajanya penipu. Jaksa Yoon mengikuti Don Suk dan langsung membuat pria itu kalah telak!

Di kantor, Hye Ri tertidur menunggu kedatangan Se Joon. Ketika orang yang ditunggunya kembali, Hye Ri menawarkan tumpangan. Se Joon menerimanya tapi dia yang akan menyetir. Akhirnya, Se Joon mengungkapkan isi hatinya pada Hye Ri. Se Joon: Tiga tahun lalu istriku meninggal karena kanker. Karena aku sangat menyukai pekerjaan sebagai Jaksa, aku menjalaninya dengan kegembiraan. Aku menjalani setiap drama penangkapan. Pada waktu itu, kanker di perut istriku semakin parah. Dia menjalaninya sendiri. Aku tidak tahu apa2. Aku tidak melihat istriku meninggal sebab aku sedang berada di lapangan menangkap Kim Dong Suk. Aku pria yang gila. Aku pikir kalau aku tidak ada di lapangan, istriku tidak akan meninggal. Tapi dia pergi dan aku tidak sempat mengucapkan selamat tinggal. Se Joon sudah membuka hatinya. Dia mengatakan kalau istrinya tidak beruntung bersamanya. Se Joon juga jadi tidak nyaman sebab di dalam pikirannya sang istri masih hidup. Setelah tiga tahun pergi, istrinya masih belum juga mati dan ketika memikirkan Kim Dong Suk, dia bisa berpurapura kalau istrinya masih bersamanya, menunggu. Sekarang Se Joon harus menghadapi kenyataan, istrinya sudah tidak ada. Hye Ri tersentuh mendengar cerita ini. Dia menangis saat tiba di rumah. In Woo mendekatinya dan bertanya kenapa dia seperti itu. Hye Ri menjelaskan kalau Jaksa Yoon sangat keren karena tidak melupakan istrinya setelah tiga tahun meninggal. In Woo merasa kalau hal ini biasa2 saja tapi Hye Ri menjelaskan bahwa pria yang selama tiga tahun tidak melupakan istrinya sangatlah keren!

Keesokan harinya, In Woo tidak bisa melihat Hye Ri berjemur di balkon rumahnya. Jadi In Woo memanfaatkan pancingnya lagi. Kali ini dia berhasil menarik perhatian Hye Ri. Dia berhasil membuat Hye Ri bicara dan dia mengaku kalau tidak suka minum sendiri. In Woo bertanya apa yang akan dilakukan Hye Ri jika Se Joon juga menyukainya. Hye Ri sudah mengubah keputusannya yang dulu kalau dia tidak akan mencintai duda dengan satu anak. Jika Hye Ri

serius dan mau menerima Se Joon apa adanya, In Woo akan membantu Hye Ri mendapatkan Se Joon. Hye Ri bingung: apa dia harus memperjuangkan Se Joon atau menyerah saja. Hari berikutnya, Hye Ri merasakan hal aneh tiap kali dia menatap mata Se Joon. Ketika kasus fitnah selebriti itu tiba, Hye Ri mewawancarai terdakwa: wanita yang menghabiskan waktunya di internet, ada juga wanita yang suka memposting berita, dan seorang ahjumma yang merasa kemiripan antara sang artis dengan selingkuhan suaminya. Hye Ri membacakan tuduhan mereka dan mengatakan kalau tuduhan seperti itu bisa menyebabkan bunuh diri. Setelah membuat mereka berpikir lagi, Hye Ri menyuruh mereka menulis tentang pikiran dan perasaan mereka. Sebelum menyuruh mereka pergi, Hye Ri mengatakan pada ahjumma kalau dia harus melupakan masa lalu untuk menyambut masa depan. Dia mengutip perkataan Se Joon dan mendapatkan titik terang tentang pilihannya. Karena Hye Ri sangat bergantung pada In Woo, dia setuju untuk menerima bantuannya. Dia memanggil In Woo dari balkon sambil menunjukkan kupon Superman. Jadi, dia sendiri mengantar kupon itu dan setelahnya pergi ke rumah In Woo. Hye Ri akan belajar memasak.

Hye Ri: Aku rasa aku sangat berterimakasih. In Woo: Bukan rasa tapi aku sangat berterimakasih. Hye Ri: Aku sangat berterimakasih. In Woo: Bagaimana kau akan membayar semua kebaikan ini? Hye Ri: Bagaimana aku bisa membayarmu? In Woo: Tuliskan aku juga. Hye Ri: Apa? In Woo: Kupon Wonder Woman. Hye Ri: Kupon Wonder Woman? In Woo: Karena Jaksa Ma adalah wanita, jadi gunakan saja Wonder Woman. Ketika Seo In Woo memerlukan Ma Hye Ri maka kau harus datang tidak peduli apapun yang terjadi.

Hye Ri itu pintar dan sudah bisa membaca apa yang akan terjadi. Jadi dia membuat aturan: tidak ada permintaan yang berhubungan dengan kejaksaan dan tidak ada permintaan setelah jam 2 pagi. In Woo tidak merasa ada masalah dengan aturan ini dan terlihat sangat senang waktu Hye Ri mengecap selembar kertas. Ketika Hye Ri pulang untuk berkencan dengan Jaksa Yoon, In Woo menghibur Hye Ri. Akan tetapi, Hye Ri bergumam pada dirinya kalau In Woo itu orang yang menyedihkan.

Di rumah Se Joon, Bin, putrinya Se Joon mengecek boks surat saat ayahnya sedang memasak. Dia menemukan surat Hye Ri. Sayangnya, dia tidak menunjukkannya pada Se Joon. Tepat ketika Hye Ri pergi, In Woo bertemu dengan Jenny. Dia benar2 terganggu pada hubungan In Woo dengan Hye Ri apakah In Woo akan membantu Hye Ri mendapatkan Se Joon? In Woo berkata kalau dia hanya ingin bersikap baik pada Hye Ri. Selagi Hye Ri masih bisa bersenang2, biarlah dia menikmatinya. Jika Jaksa Yoon adalah kebahagiaan bagi Hye Ri, biarlah begitu. Kencan Hye Ri kacau. Dia sudah menunggu tapi Se Joon tidak datang. Bin akan mengaku pada ayahnya tapi sudah terlambat. Hye Ri sudah terlanjur kecewa. Dia akhirnya pergi. In Woo sangat gelisah menunggu kedatangan Hye Ri. Ketika dia melihat Wonder Woman-nya, mereka memutuskan untuk keluar mengobrol. Hye Ri mengaku kalau sekarang dia tahu bagaimana rasanya menunggu. In Woo menjelaskan kalau menunggu seorang pria selama 4 jam tidak membuat Hye Ri tahu bagaimana rasanya menunggu. In Woo bertambah marah lagi waktu Hye Ri bilang dia menyerah. Kemudian Se Joon tiba namun tidak dilihat Hye Ri. In Woo membuat rencana cepat.

In Woo: Mulai dari sekarang aku akan melakukan sesuatu. Hye Ri: Melakukan apa? In Woo: Pertama-tama, aku akan memelukmu Lalu ini

In Woo mencium Hye Ri dihadapan Se Joon!

Sinopsis Prosecutor Princess Episode 8 27 Juni 2010


Filed under: Prosecutor Princess meylani aryanti @ 8:35 am Ketika ciuman itu berakhir, In Woo melihat Se Joon pergi. Hye Ri berusaha membebaskan dirinya. Dia bertanya apa terjadi pada In Woo, kenapa pikirannya bisa begitu gila. In Woo menjelaskan kalau dia melakukan itu untuk Hye Rid an Se Joon. Jika Se Joon tidak merespon ciuman itu, berarti dia tidak tertarik. Hye Ri ketakutan kalau2 Se Joon mungkin salah mengerti dan berlari untuk mengejarnya. Tapi, dia tidak ada dimana2.

Hye Ri masuk ke apartemen In Woo dan bertanya kenapa In Woo melakukan hal tadi. Se Joon sama sekali tidak ada, jadi apakah In Woo berbohong agar dapat menciumnya? In Woo menjelaskan: kalau Se Joon pergi, itu artinya dia cemburu. Motif In Woo hanyalah ingin membantu Hye Ri mendapatkan Se Joon jadi dia tidak punya maksud tersembunyi. Hye Ri marah pada In Woo tapi dia tidak benar2 bisa melupakan ciuman itu. In Woo merasa terganggu dan bergumam pada diri sendiri, Gila! Keesokan harinya, Hye Ri bangun pagi dan malah bertabrakan dengan In Woo yang sudah berdiri dengan cool di dalam lift. Hye Ri awalnya ingin menggunakan lift yang lain tapi In Woo menarik tangannya dan memaksanya untuk berkendara bersamanya. Dia juga menggoda Hye Ri karena begitu ingin tahu reaksi Se Joon. Jadi Hye Ri keluar dari sana. Selama perjalanan ke kantor, Jung Sun berkata kalau Bin terlihat cukup murung setelah acara weekendnya bareng Se Joon. Sedangkan, Se Joon terlihat galak! Jung Sun mengatakan kalau Se Joon terlihat lebih manis kalau tersenyum, yang membuat Se Joon bingung karena Jung Sun tidak pernah berkata begitu sebelumnya.

Mereka berdua tiba di kantor dan melihat Hye Ri sedang mengintip ke dalam kantor Se Joon, ingin tahu apakah dia sudah sampai. Dia menutupi perbuatannya dengan berkata kalau dia ingin mencari Jung Sun untuk menanyakan masalah otopsi itu. Reaksi Se Joon yang diam membuat Hye Ri berpikir kalau dia tidak melihat ciuman itu. Akan tetapi, semuanya jadi lebih membingungkan soalnya dia memberikan Se Joon kupon Superman dan tidak tahu apakah Se Joon sudah menerimanya atau belum. Hye Ri melepaskan kemarahannya pada sebuah kasus baru tentang kecelakaan mobil. Dia bertanya kenapa pelaku dan suami korban memutuskan begitu cepat. Hye Ri bertanya lebih banyak lagi sebab dia ingin tahu semua hal yang berhubungan dengan kasus itu. Sementara itu, Jenny dan In Woo menyelesaikan kasus mereka sendiri dengan detektif bangunan apartemen. Wanita yang mengajukan kasus itu sangat berterimakasih. Sedangkan, Unni Ha Jung Nan menjual toko minumannya tanpa tahu bahwa suaminya yang abuser juga menjual rumahnya. Dia menelpon In Woo, yang langsung ke tempatnya. In Woo mengatakan padanya kalau sebaiknya dia menyelesaikan mesalah ini dengan membuat tuntutan hukum. Kalau tidak, dia akan selalu menjadi korban. Hye Ri mengadu pada Yoon Ah. Dia bertanya apakah pengacara itu menyukainya sebab dia menciumn Hye Ri. Hye Ri tidak percaya itu. Yoon Ah lalu bertanya bagaimana berlangsungnya ciuman itu, apakah dipaksakan. Perasaannya berbeda tergantung pada siapa orangnya kecuali

Hye Ri ketakutan karena sebuah patukan. Yoon Ah menjelaskan kalau Hye Ri tidak suka, sebaiknya dia menganggapnya sebagai patukan ketimbang ciuman! Yoon Ah juga mengatakan kalau yang perlu dilakukan Hye Ri adalah mengecek kotak surat Se Joon untuk mengetahui apakah Se Joon sudah melihat kupon itu atau belum. Jadi Hye Ri pergi ke kotak surat itu dan mendapati bahwa semua surat sudah diambil. Besoknya, Hye Ri menemui Se Joon untuk membuatnya mengaku kalau dia sudah melihat kupon itu. Karenanya, Hye Ri tahu kalau dia melihat ciuman itu. Hye Ri ketakukan dan mengatakan kalau In Woo hanya temannya tapi Se Joon tidak peduli. Dia benar2 memberikan Hye Ri kesempatan lagi untuk menggunakan kupon Superman. Waktunya kasus baru: Kecelakaan Mobil itu. Wanita yang mengendarai mobil, Woo Sung Mi, sedang melaksanakan shift malamnya dan karena kelelahan, dia segera pulang ke rumah. Dia tidak melihat Choi In Sook keluar dan akhirnya menabraknya. Woo langsung membawa wanita itu ke rumah sakit. Akan tetapi, Choi meninggal. Suami Choi bingung sekali. Tapi Woo menyelesaikan kasus itu dalam waktu tiga hari setelah pemakaman dengan uang 100.000 dolar. Hye Ri bertanya apakah Woo menjadi tidak bisa melihat karena kelelahan. Dia juga bertanya kenapa kasus ini bisa diselesaikan dalam waktu 3 hari. Sebagai tambahan, Woo mendapatkan dana itu dengan cepat dari tabungannya. Penyidik Cha dan Jung Hee berpikir kalau Woo mungkin mengatakan yang sebenarnya sebab dia terlihat tenang. Tapi Hye Ri tetap curiga. Ketika Hye Ri tiba di rumah, In Woo sedang menunggunya dan bertanya apakah dia sudah bertemu dengan Se Joon. Hye Ri berkata kalau tidak peduli apapun, yang dilakukan In Woo itu salah. Dia bisa saja mencium Hye Ri di tempat lain. In Woo berkata, Untuk membodohi orang, kau harus melakukannya secara nyata. Itu adalah ciuman yang nyata tapi juga sangat tidak nyata. Hye Ri mengumumkan kalau Se Joon sama sekali tidak cemburu. In Woo menjelaskan lagi: Hye Ri tahu sedikit sekali tentang laki2. In Woo berjanji akan membawakan makan siang kalau Hye Ri mau mentraktirnya makan. In Woo merencanakan hari kamis. Akan tetapi, Hye Ri punya kerjaan hari kamis. Pada hari kamis, Hye Ri pergi untuk menyelidiki lokasi dimana Choi ditabrak. In Woo melihatnya di tempat parkir dan menyarankan agar mereka pergi dengan mobilnya saja. In Woo: Pakai mobilku saja. Orang itu mungkin punya dendam. Bagaimana kalau dia mengikutimu lagi? Hye Ri: Aku tidak akan kalah karena hal itu. In Woo: Kau adalah tipe ideal hantu. Hye Ri: Tapi kenapa? In Woo: Kau cantik. Kau menyenangkan. Kau naf. Kau punya semua hal yang disukai hantu. Kita harus pergi dengan mobilku jadi hantu itu akan mengikutiku ke rumahku. Hye Ri: Benarkah? In Woo: Apa maksudmu dengan benarkah? Apa kau betapa terpencilnya tempat kecelakaan itu? Kau bilang kau juga akan pergi ke kuil. Bukan hantu yang harus kita takutkan, tapi manusia. Kau benar2 tidak punya rasa takut. Hye Ri: Apa yang dibicarakan pria ini? In Woo: Ayo pergi!

Mereka tiba di lokasi kejadian dan In Woo membantu dengan menandai tempat dimana korban berada, dsb. Hye Ri ingin melakukan test drive untuk melihat bagaimana Woo bersikap, dan meraka tidak tahu kenapa Woo berkendara begitu cepat pada awalnya. Kelihatannya, Choi tidak muncul begitu saja. Tapi Woo benar2 salah. Untuk mengetes teori ini, mereka harus melakukan kembali kejadiannya. In Woo menolak. Dia lebih baik menunggu Hye Ri menggunakan boneka untuk reka ulang kejadian ini. Tapi Hye Ri tidak ingin menunggu lama, lagi pula dia tidak meminta In Woo untuk menabraknya. Dia dengan cepat melakukan rencana itu dan In Woo terpaksa menurut. Akan tetapi, ketika In Woo melajukan mobil ke Hye Ri, dia mendapatkan secercah pandangan wanita yang berdarah di tanah. Sebelum mencapi Hye Ri, In Woo mengerem mobilnya. In Woo keluar dari mobil dan akan berteriak pada Hye Ri. Tapi, Hye Ri malah langsung berbicara. In Woo mengerem bahkan sebelum mobilnya sampai ke Hye Ri. Sementara itu, Woo mengerem tepat ketika dia menabrak Choi. Untuk itu, Woo sedang cepat2, dan Choi tidak bersalah karena menyeberang. Hye Ri begitu kegirangan dan berikutnya mereka menuju sebuah kuil untuk berbicara pada seorang biksu disana. Biksu itu mengatakan kalau Choi datang ke sana dua kali seminggu karena dia punya masalah dengan pernikahannya. Suaminya punya wanita simpanan dan ingin bercerai. Suaminya menyelesaikan masalah ini dengan cepat sebab satu masalahnya telah tersingkir. Sementara itu, Woo tidak tahu apa2 tentang ini. Setidaknya, sekarang Hye Ri tahu kalau suami Choi berbohong.

Ketika mereka kembali ke mobil melewati hutan, Hye Ri mematahkan hak sepatunya. In Woo dengan baik hati menawarkan sepatunya dan kalau dia tidak mau, dia bersedia menggendong Hye Ri. Tentu saja, Hye Ri memilih sepatu. Tapi kemudian In Woo menginjak ranting dan melukai kakinya. Dia membungkus kakinya dengan saputangan. Jadi Hye Ri mengembalikan lagi sepatu In Woo dan mau digendong.

Perjalanannya sangat panjang dan In Woo bilang kalau dia memperluas jalannya. Hye Ri ingin sampai lebih cepat jadi In Woo menyuruhnya diam sehingga dia bisa mempercepat langkahnya. Di rumah, Hye Ri kegirangan untuk memecahkan susunan investigasinya tapi In Woo ingin makan dulu. Dia pergi ke kamar mandi Hye Ri untuk mencuci kakinya dan dia meninggalkan cap kaki berdarah yang tidak lepas dari perhatian Hye Ri. Ketika In Woo memeriksa kulkas Hye Ri, yang ada hanyalah tomat, melon dan salad. Sudah waktunya berbelanja. In Woo membeli barang2 persediaan di dapur, yang membuat Hye Ri terkejut. In Woo beralasan, Barang2 ini diperlukan dimana manusia hidup, bukan kelinci! Hye Ri memperhatikan jalan In Woo semakin pincang lalu menyelinap untuk membeli obat. Ketika sampai di rumah, Hye Ri memberikan perban dan balsam pada In Woo. Dia kaget dan memandangi Hye Ri dengan takjub dan tersentuh. Hye Ri: Kenapa kau memandangi aku seperti itu? In Woo: Ma Hye Ri membelikan ini. Hye Ri: Jika kau akan memasak sambil berdiri, setidaknya kau harus memasang perban. Kenapa kau tetap memandangiku seperti itu? In Woo: Mengejutkan. Tanpa berkata apa2, kau tahu aku kesakitan! Hye Ri menolak untuk memasak dan malah duduk di sofa untuk menunggu makanannya siap. In Woo mengambil kesempatan dengan mengeluhkan lukanya dan meminta Hye Ri saja yang memasak. Hye Ri tidak bisa memasak. In Woo menyuruhnya masak ramen saja. Hye Ri juga tidak tahu bagaimana membuat ramen. Pelajaran memasak dimulai. In Woo mengajarkan Hye Ri cara membuat ramen. Setelah selesai, Hye Ri malah memakan saladnya. Dia memperhatikan dengan iri In Woo yang makan ramen. In Woo mengerti dan menawari Hye Ri, yang berkata, Sedikit saja, ya!

Makan selesai dan waktunya mendiskusikan kasus. Akan tetapi, dengan cepat In Woo tertidur. Hye Ri sedang membiacarakan hukum asuransi yang menurutnya sangat terlambat sebelum menyaradi In Woo sudah tidur. Hye Ri mencoba membangunkan In Woo agar dia pulang saja. Tapi tidak berhasil. Karena mengingat jasa In Woo yang sudah mau menggendongnya, Hye Ri membiarkannya tidur. Tidak lama kemudian, In Woo mulai bermimpi buruk. Dia bergerak seperti orang gila. Hye Ri mencoba menenangkan dengan mengatakan kalau itu cuma mimpi. Hye Ri memegangi tangan In Woo dan In Woo malah memegang balik tangan Hye Ri dengan kencang. Hye Ri harus dengan hati2 membebaskan dirinya.

Keesokan harinya, alarm In Woo membangunkan Hye Ri. Di sampingnya, sudah ada sarapan untuk Hye Ri. Dia dan In Woo bertemu di depan apartemen dan Hye Ri mengucapkan terima kasih padanya. Kemudian In Woo meminta (tidak. Memaksa) Hye Ri untuk mengantarnya ke pengadilan. Ketika mereka sampai di kantor Hye Ri, mereka diperhatikan oleh Se Joon, Jung Sun, dan Min Suk. Se Joon memperhatikan dengan curiga ketika In Woo memilih arah yang berbeda. Seorang ahjumma, Hwang Soo Ja, kembali untuk melakukan sesi pertanyaan. Dia dikenai tuntutan hukum yang lain. Tapi, Hye Ri memperhatikan jepit rambut yang dipakai ahjumma itu. Hye Ri bertanya dimana dia mendapatkan jepit rambut itu. Hwang Soo Ja menjawab kalau dia membelinya di pasar Dongdaemun musim panas lalu. Akan tetapi, Hye Ri menjelaskan kalau jepit rambut itu adalah edisi terbatas yang dikeluarkan Gioberni. Jepit rambut itu hanya dibuat 7 buah dan semuanya langsung terjual habis waktu dikeluarkan Pebruari lalu. Hwang Soo Ja langsung mengubah nada suaranya dan mengatakan kalau Bang Unni memberikan jepit rambut ini padanya sebagai hadiah. Tapi Hye Ri tersenyum dan menyuruh timnya untuk menelpon departemen store untuk mendapatkan nama2 orang yang membeli jepit rambut itu. Kemudian mereka akan tahu apakah cerita Hwang Soo Ja memang benar. Hye Ri mengajak semua teman2 jaksanya untuk makan siang di sebuah resto Korea untuk merayakan kesuksesannya. Jaksa Cha mengatakan kalau akan baik sekali bila Hye Ri membawa teman2nya makan setiap kali dia sukses. Jung Sun bertanya bagaimana Hye Ri bisa menang. Hye Ri lalu memuji dirinya karena tahu soal fashion. Tidakkan hal itu mengesankan? Se Joon setuju kalau itu memang mengesankan dan Jung Sun tersenyum atas pencapaian Hye Ri. Setelah makan siang, Se Joon mengajak Hye Ri minum kopi. Semuanya orang penasaran pada hubungan mereka. Atasan memperhatikan ekspresi Jung Sun lalu mengatakan kalau semuanya tidak seperti yang terlihat. Se Joon hanya ingin meluruskan pada Hye Ri kalau In Woo bukanlah orang yang seperti pernah dia katakan. Dia bertanya apakah Hye Rid an In Woo hanya berteman dan kalau memang begitu, apakah Hye Ri tahu kalau In Woo berasal dari Amerika? Hye Ri berkata kalau dia tidak mencampuri urusan hidup orang lain kecuali mereka mengatakan sesuatu. Se Joon juga bertanya kenapa In Woo membantu Hye Ri dalam kasus perjudian itu. Dia lalu memperingatkan Hye Ri kalau In Woo adalah tipe orang yang bisa memanfaatkan orang lain untuk keuntungannya dia bahkan pernah menyuap saksi sebelumnya! Hye Ri lalu pulang ke rumah dan melihat In Woo sedang berganti pakaian di belakang mobil. Hye Ri heran kenapa In Woo berpakaian begitu berbeda. In Woo bertemu dengan Ha Jung Nan dimana wanita ini mengaku kalau dia akan menurunkan perkara hukum suaminya sudah memberikannya banyak kesusahan. In Woo berkata kalau itu memang yang terbaik menurut Jung Nan, maka lakukan saja demikian. Dia hanya ingin melihat wanita itu bahagia dan dicintai oleh pria yang lebih baik. Akan tetapi, In Woo juga menggenggam erat tangannya. Entah apa maksudnya! Pada saat itu, Hye Ri menelpon In Woo untuk memeriksa keberadaannya. In Woo bertanya, Kenapa kau bersikap seolah-olah kau adalah istriku? Kita tidak sedang dalam hubungan yang

memungkinkan untuk bertanya dan menjawab hal itu! Hye Ri membuat alasan dan memilih untuk diam di parkir untuk bisa bertemu dengan In Woo. Tapi dia tidak melihat In Woo pulang. Jadi dia tidak bisa memecah kecurigaannya. Kemudian, dia menemui In Woo langsung di apartemennya. Hye Ri: Pengacara Seo, kau berasal dari Amerika? In Woo: Kau tidak tahu itu? Hye Ri: Kau tidak memberitahuku. In Woo: Kau tidak bertanya padaku. Aku tidak bercerita tentang diriku kecuali ada yang bertanya. Hye Ri: Sejak kapan kau tinggal di Amerika? In Woo: Aku pergi ke Amerika waktu kelas 6. Empat bulan setelah pindah kesana ibuku meninggal dalam kecelakaan mobil. Aku tinggal dengan ayahku. Hye Ri bertanya kenapa In Woo ikut ujian di Korea. In Woo menjawab, Seseorang yang aku kenal yang masuk sekolah fashion dan hukum disini juga lulus ujian. Hye Ri membela diri dengan mengatakan kalau dia tidak belajar selama lebih dari dua jam sebelum ujian. In Woo berkata kalau dirinya pasti lebih pinta karena hanya tidur 4 jam! Hye Ri tetap bertanya kenapa In Woo kembali ke Korea. In Woo jadi heran kenapa dia begitu ingin tahu. Tiba2 lagi! Hye Ri beralasan bahwa In Woo tahu lebih banyak tentang dirinya ketimbang yang dia pikir. In Woo menjelaskan bahwa Hye Ri tahu hal2 penting tentang dirinya: wajah In Woo, temperamen, dan kepribadian. Dia juga mengatakan kalau Se Joon pasti sudah mengganggu pikiran Hye Ri dengan menjelaskan hal yang aneh2. Tambahan pula, Se Joon memang tidak pernah menyukainya (In Woo). Sementara Hye Ri memikirkan penjelasan In Woo, pengacara ini mengeluarkan banyak foto. Semuanya adalah orang2 yang berhubungan dengan kasus yang sedang dikerjakan In Woo dan diantaranya ada foto2 Hye Ri waktu masih remaja. Tapi In Woo melewatkan satu foto yang terselip di bawah karpet. Keesokan harinya, Hye Ri bertemu dengan Ha Jung Nan. Suami wanita ini, Go Man Chul, juga hadir untuk diperiksa. Mereka di kantor Hye Ri untuk menyelesaikan kasus kepemilikan apartemen. Selama sesi ini, mereka bertengkar tentang siapa sebenarnya yang punya apartemen itu. Ha menuduh Go membeli apartemen itu dengan uang orang lain. Dipotong oleh ayah Hye Ri dan kelihatannya dia terlibat dalam kasus ini. Hye Ri pergi ke apartemen In Woo malam itu untuk meminjam beberapa buku dan dia melihat foto di bawah karpet. Dia tidak berkata apa2 saat tahu kenapa In Woo punya foto Hye Ri waktu tiba2 Jenny masuk. Hye Ri kaget melihat ada wanita yang masuk dan Jenny heran kenapa Hye Ri ada di apartemen In Woo. Hye Ri kaluar sambil membawa foto itu bersamanya. Foto itu diambil waktu ulang tahun Yoon Ah dan memang mengherankan kenapa Hye Ri tidak mengenal In Woo. Jenny memperhatikan kalau In Woo menyembunyikan banyak darinya sekarang. In Woo hanya bilang kalau banyak hal tak terduga terjadi. Misalnya saja menjadi tetangga. Jenny tahu ada hal lain selain itu In Woo mungkin jatuh cinta pada Hye Ri tapi Jenny diam saja. In Woo ingin tetap seperti itu. Jenny memperingatkan In Woo: dia sudah tidak punya banyak waktu dan ini

adalah Ma Hye Ri! In Woo mengantar Jenny keluar, dan Hye Ri mengikutinya. In Woo terkejut melihat Hye Ri selarut ini.

In Woo: Kau terkejut karena Jenny, benar kan? Hye Ri: Pengacara Seo In Woo. Sebenarnya kau siapa?

Sinopsis Prosecutor Princess Episode 9 1 Juli 2010


Filed under: Prosecutor Princess meylani aryanti @ 7:28 am In Woo bilang bahwa menginvestigasi tidak cocok dengan Hye Ri. Tapi Hye Ri punya bukti dan menunjukkan foto. Dia mengharapkan ada penjelasan atas semuanya. Ketika Hye Ri menjelasakn tentang kejadian di resor ski dan di bandara, In Woo tidak terlalu mendengarkan. Pikirannya sibuk memikirkan cara untuk membela diri. Akhirnya, saat Hye Ri selesai bicara, In Woo malah berkata tidak akan menjelaskan apa2 dan mendorong Hye Ri untuk menyelidiki semuanya bila dia begitu penasaran. Hye Ri tidak mempercayai ini!

Kalau mau tahu, sebenarnya In Woo khawatir sebab sudah bertindak ceroboh. Saat sampai di rumah, In Woo memandangi foto2 itu. Bagaimana mungkin ini terjadi? Apakah Hye Ri membuatnya menjadi orang tolol? In Woo tidak suka ini. Dia sudah melakukan usaha ekstra untuk menjalankan balas dendam ini dan menagakkan keadilan. Dia tidak mau ada yang menghalangi jalannya.

Sementara itu, Hye Ri sedang menelpon Yoon Ah sambil meletakkan semua barang yang In Woo belikan untuknya ke dalam sebuah kotak. Hye Ri begitu marah dan menanyakan pertanyaannya seperti siapa In Woo hingga berani bersikap seperti ini. Tidakkan dia ingin menjelaskan semuanya? Benar2 tidak bisa dipercaya! Hye Ri membuka pintu dengan kakinya dan langsung menuju apartemen In Woo sambil membawa kotak itu. Ada orang yang sedang mengawasinya! Hye Ri dengan kasar melempar kotak itu ke tangan In Woo sambil berteriak. In Woo tercengang. Hye Ri menjelaskan tentang dirinya yang menjadi jaksa dan akan menyelidiki siapa In Woo sebenarnya. Hye Ri lalu kembali ke rumah dimana dia bergumam pada dirinya sendiri. Dia harus meninggalkan Korea secepat mungkin. Sebab, banyak orang memasuki rumahnya seolah-olah rumah ini adalah tempat public atau apa. Keesokan paginya, Hye Ri baru sadar kalau dia belum mengembalikan jam In Woo!

Di apartemen In Woo, Jenny menanyakan masalah foto itu, tentang bagaimana In Woo bisa begitu ceroboh yang bisa saja menghancurkan kasus mereka. In Woo memintanya untuk tidak khawatir tapi Jenny menyuruh In Woo diam. Jenny berkata kalau In Woo yang membuat rencana ini dan dia harus bertanggung jawab pada rencana ini.

Hye Ri bertemu dengan Yoon Ah di sebuah kafe. Yoon Ah memberitahu Hye Ri cerita dibalik foto itu. Dia mengatakan kalau ini memang keajaiban dimana cinta akhirnya bertemu. Seo In Woo pasti jatuh cinta pada Hye Ri tapi itu adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan. Hye Ri menjelaskan kalau banyak hal aneh terjadi yang berhubungan dengan In Woo. Yoon Ah membela In Woo dengan mengingatkan kalau dirinya tidak bisa datang ke resor waktu itu bukan karena In Woo. Hye Ri tentu tidak akan mengatakan kalau dia punya penggemar yang membantunya di saat susah. Yoon Ah menjelaskan: kalau Se Joon terlihat keren karena tidak bisa melupakan istrinya, maka In Woo juga kerena karena jatuh cinta pada Hye Ri! Di saat yang bersamaan, Nyonya Ha dan mantan suaminya bertengkar. Pria itu ingin agar dia menarik tuduhannya tapi Ha tidak akan menyerah. Kelihatannya, uang yang diberikan mantan suaminya untuk membeli rumah berasal dari sumber yang illegal. Jika jaksa mengetahuinya, maka hal itu akan jadi bencana. Bahkan, mantan suaminya itu bisa masuk penjara. Pria itu mengatakan pada Ha apakah dia pikir pria itu akan membiarkannya pergi? Ancaman ini membuat Ha takut. Dia tahu siapa pria yang dimaksud.

Se Joon sedang menangani sebuah kasus yang melibatkan mantan CEO Brothers Construction Corporation, sejak pertama kali mereka mulai membangun kompleks kondominium Nam Woo. Pria itu mengatakan kalau mereka hanya pemborong bawahan. Jadi mereka tidak bertanggung jawab atas bangunan yang rusak. Lalu. Siapa yang memberikan kontrak itu pada mereka? Pria itu tidak ingat, Tae Jin atau siapa. Dengan ini, Se Joon menyelidiki semua kontraktor bawahan dan perusahaan pemenang yang membangun kompleks Nam Woo.

Berita bagus untuk Hye Ri tentang kecelakaan itu. Woo Sung Mi membeli tiga asuransi pribadi empat bulan sebelum kecelakaan itu. Ini benar2 aneh. Hye Ri mulai menghitung: 3 asuransi dikali masing2 asuransi yang seharga 30.000 jadinya 90.000 dolar! Cocok. Awalnya, Hye Ri tidak memperoleh apa2 dari kasus ini. Pemenangnya hanyalah suami Choi In Suk. Suami Choi In Suk menerima 1,1 juta dollar. Masalahya, asuransi jiwa suami Choi In Suk dibeli 3 dan 5 tahun yang lalu. Jadi tidak ada keanehan disini. Hye Ri meminta rekaman telpon dan keadaan sekitar saat asuransi Sung Mi dibeli.

In Woo berada di rumah noona-nya dan menanyakan wanita itu kenapa dia menarik tuduhannya. Dia mengarang alasan yang mengindikasikan kalau ada motif tersembunyi yang tidak bisa dia bagi. Tapi In Woo begitu berambisi dan berjanji akan menemukan pengacara yang hebat untuk kasus noona. Tepat ketika Hye Ri sampai di rumah, dia bertemu dengan seorang pria. Pria ini adalah penguntit nomer 2. Sementara itu, In Woo sedang tidak mood untuk bersikap cool malam ini. Jadi saat Hye Ri memintanya untuk bertemu, In Woo pergi dengan penyamarannya sebagai penulis. Dia terlihat serius waktu mendekati Hye Ri. Hye Ri ingin tahu sudah berapa lama In Woo menyukainya secara diam2 serta kenapa dia membantu Hye Ri untuk mendapatkan Se Joon. In Woo menjawab bahwa Hye Ri memintanya untuk tidak menyukainya dan hanya menjadi teman. Jadi Hye Ri tidak merasa bersalah. Hye Ri: Aku mengatakan kata2 itu waktu aku tidak tahu apa2. Aku mengerti bagaimana perasaanmu tapi ini terlalu rumit dan aku tidak bisa menerimanya. Jadi aku benar2 ingin membereskan kekacauan ini. In Woo: Bagaimana? Hye Ri: Pindah dari sini. Meski kau mengingkarinya, aku tahu kau mengikutiku waktu aku pindah kesini. Jadi kembaliha. In Woo: Baiklah.

Jawaban ini memang yang diinginkan Hye Ri tapi dia diam beberapa saat. Hye Ri mencoba untuk bertindak masuk akal dengan mengatakan tentang foto itu lagi. Tapi, In Woo melakukan apa yang selalu dia lakukan: apapun yang dia inginkan. In Woo tidak menjelaskan apapun. Malah, dia mengatakan kalau foto itu seharusnya menjadi hadiah perpisahan. Sebab, foto itu adalah miliknya. Hye Ri: Bagaiman mungkin foto ini milikmu? In Woo: Kau bahkan tidak tahu foto itu. Bagaimana mungkin foto itu jadi milikmu? Berikan padaku! Keesokan harinya, rekaman telpon Sung Mi tiba dan setelah melakukan beberapa analisis, Hye Ri menemukan kalau ada satu nomer yang paling sering dihubungi. Siapa orang itu? Bisa saja kekasih. Tapi jika mereka sudah tidak bicara selama 4 bulan, mungkin mereka sudah putus. Tapi petunjuk tidak berhenti disitu. Asuransi dijual pada Sung Mi dari kenalan suami In Sook yang nomernya sering dihubungi itu. Semuanya jadi jelas dan Hye Ri melaporkan penemuannya pada Se Joon. Kesimpulan akhir Hye Ri adalah Sung Mi dan Yoo Chul adalah pasangan kekasih yang bersekongkol untuk membunuh In Sook. Mereka pura2 baru kenal saat pertama kali bertemu setelah kecelakaan itu. Se Joon mengakui kalau Hye Ri itu cerdas tapi dia heran, buktinya ada dimana? Konspirasi itu benar2 solid. Tapi mereka hasus menemukan bukti. Telpon saja tidak cukup dan Hye Ri perlu bantuan Se Joon. Waktu akan pergi, Hye Ri mendapat ide brilian: bagaimana kalau menggunakan kupon makan malamnya sekarang. Se Joon kaget pada awalnya yang membuat Hye Ri yakin bakal ditolak. Tapi kemudian Se Joon bertanya Hye Ri ingin makan apa.

Hye Ri pergi ke ruangan Jung Sun dan memberitahu wanita malang itu tentang perubahan sikap Se Joon yang sekarang mau menerima perhatiannya. Hye Ri berpikir kalau dia melakukan hal yang baik dengan tidak menyembunyikan hal ini dari rivalnya. Se Joon keluar bersama Hye Ri setelah memberikan alasannya pada Jung Sun. Hye Ri terlihat begitu gembira. Se Joon bertanya dimana mereka akan makan malam. Hye Ri berkata kalau Se Joon hanya harus mengikutinya. Awalnya Se Joon mengira kalau mereka akan pergi dengan mobil yang berbeda. Hye memberitahu kalau mereka harus melakukan sesuatu sebelum makan malam. In Woo diberitahu hal ini tepat waktu tapi dia tidak ingin pasangan itu diikuti. Jenny berkata kalau Hye Ri pasti sudah sukses merebut hati Se Joon yang membuat In Woo berkata, Adakah hal yang tidak bisa dilakukan Se Joon ketika dia mencurahkan seluruh pikirannya pada hal itu?

Hye Rid an Se Joon sedang menikmati sore yang indah di bawah pohon. Se Joon terlihat sedikit aneh dia hanya ingin ke pokok utama yaitu untuk makan malam dan mengakhiri kencan gila ini. Hye Ri bertahan dan tidak ingin Se Joon meninggalkannya. Dia lalu mengundang Jaksa Yoon ke dalam mimpinya: berjalan di bawah bunga Cheery sambil berpegangan tangan! Hye Ri berkata kalau berpegangan tangan adalah pilihan. Se Joon menjelaskan kalau dulu dia pernah melakukan ini dengan istrinya. Hye Ri berada di situasi yang sulit dan kemudian setuju untuk langsung makan malam saja. Mereka pergi ke sebuah resto di atas kapal dan Se Joon tidak menyembunyikan ketidaknyamanannya. Hye Ri berkata kalau tidak mungkin Se Joon pergi kesana dengan istrinya sebab dia disana waktu pembukaan tempat itu beberapa waktu yang lalu. Hye Ri menjelaskan kalau dulu ada 33 hal yang dia lakukan bersama pacarnya. Se Joon bertanya apakah ini adalah salah satunya yang membuat Hye Ri langsung berkata tidak. Pertanyaannya adalah kenapa Hye Ri mengajak Se Joon ke tempat yang menyedihkan? Itu adalah tempat favorit mantan pacarnya. Hye Ri mengatakan kalau dia dulu punya banyak pacar jadi Se Joon tidak perlu merasa terbebani olehnya. Dia sudah berpengalaman. Akhirnya, dia menjelaskan hubungannya dengan In Woo kalau mereka hanya teman yang kadang berciuman.

Fakta lain: mereka sedang berada di atas kapal dan Hye Ri gampang mabuk laut. Jadi Hye Ri pergi keluar buat muntah. Jaksa Yoon mengikutinya dan menepuk punggungnya dengan pelan. Kemudian Se Joon terlihat tersenyum. Kenapa Hye Ri malah memilih makan di atas kapal kalau dia mabuk laut? Hye Ri membela diri dengan berkata kalau dulu dia tidak selemah ini.

Malam telah tiba. Se Joon dan Hye Ri kembali ke bawah pohon bunga cheery. Kali ini Se Joon mau melakukannya demi Hye Ri. Itu adalah mimpi Hye Rid an dia akan membantu jadi Se Joon meraih tangan Hye Rid an berjalan di bawah bunga cheery. Setelah itu, mereka pulang ke rumah. Ketika di dalam mobil, Hye Ri memastikan bahwa Se Joon tidak perlu menjemputnya besok. Se Joon menggoda kalau dia memang tidak punya keinginan melakukan itu. Sebelum pergi, Hye Ri mengatakan bahwa In Woo bukanlah orang jahat yang ingin memanfaatkannya, dia hanya menyukai Hye Ri. Sementara itu, sebenarnya In Woo melihat pemandangan ini dari balkonnya. Keesokan harinya, Hye Ri ingin membuat sarapan. Dia membuka kulkas dan mendapati bahwa beberap sayuran hilang. Penguntit nomer 2 pasti sarapan juga di rumah Hye Ri! Di kantor, Jaksa Jin merasa sangat tidak nyaman di sekitar Hye Rid an Se Joon, yang bersikap seolah-olah mereka melakukan sesuatu yang illegal. Akan tetapi, Min Sook memberitahu Hye Ri: kalau dua jaksa berkencan, salah satunya harus dipindahkan. Untuk kasus Nam Woo, ternyata ada perusahaan bangkrut yang terlibat. Tapi masih ada lagi jadi Se Joon terus menyelidikinya. Langkah pertama adalah mewawancarai CEO perusahaan yang dimaksud, Go Man Chul. Dia dihubungi oleh orang dari kantor jaksa dan dia malah menghubungi Tuan Ma (ayah Hye Ri). Pertemuan antara Go Man Chul dan Jaksa Yoon direncanakan pada hari senin. Di pihak lain, pengacara yang diusulkan oleh In Woo pada Ha Jung Ran adalah Jenny, yang membatalkan tuntutan. Jenny menjelaskan kalau kedua kasus itu harus dikombinasikan sebab Hye Ri akan menanganinya dengan sangat baik. Tambahan, kalau

kasus Jung Ran diputuskan oleh Hye Ri maka dia tidak akan mendapatkan kasus Man Chul. In Woo meminta Jenny untuk menunggu sampai Man Chul muncul. Saatnya melihat kehidupan Jaksa Jin Jung Sun. Perkembangan hubungan antara Se Joon dan Hye Ri menghancurkan kepercayaan dirinya. Dia pulang kantor lebih cepat untuk mengamati isi lemarinya. Koleksi pakaiannya hanya terdiri dari banyak sekali setelan. Tapi ada sebuah dress yang informal dan cantik. Jung Sun mengenakan baju itu. Dia juga mengubah gaya rambut dan melepas kaca matanya. Dia terlihat sangat manis. Jaksa Jin kemudian pergi ke jalan bunga cheery itu. Dia menunjukkan bahwa dia juga bisa tampil feminine! Go girl!

Hye Ri masuk ke dalam rumah. Dia merasakan ada sesuatu yang aneh. Channel tv berubah dan ada pria mengerikan di dalam lemarinya. Dia langsung menelpon In Woo, yang seketika itu datang untuk menyelamatkan. In Woo menemukan pria itu dan pria itu pun dibawa ke kantor polisi. Dia mengaku kalau dia tinggal di rumah Hye Ri ketika dia sedang tidak dirumah. Pria itu juga menambahkan kalau itu adalah gaya hidup di abad ke 21! Semua orang terkejut! Setelahnya, In Woo dan Hye Ri mengobrol di tempat mereka berciuman dulu. In Woo menyuruh Hye Ri untuk pindah dari apartemen itu. Hye Ri tidak menumpang mobil Se Joon, tidak juga berkencan. Jadi apa maksudnya? Tapi satu hal sukses: Hye Ri berkencan dengan Se Joon. In Woo memasang tampang terkejut setelah mendengar berita ini. Dia juga memastikan bahwa dia harus segera pindah dari tempat itu sebab Hye Ri sudah tidak memerlukan bantuannya lagi. In Woo akan pergi tapi Hye Ri menghentikannya. Mungkin In Woo memang bukan orang yang jahat! In Woo merasa bersalah dan pergi. Hye Ri tidak bisa terus berpikir buruk tentang In Woo. Pria itu selalu ada untuknya dan Hye Ri mulai menyukainya. Hye Ri memikirkan permintaannya lalu pergi ke In Woo dan mengatakan kalau dia tidak perlu pindah sudah cukup menyukai seseorang dan mengusirnya terlalu kejam. In Woo bilang dia tidak akan pindah. Ketika Hye Ri pergi, In Woo terlihat sangat bersalah karena sudah mengkhianati kepercayaan Hye Ri. Jenny yang mendengar berita ini terkejut atas ketidaktahuan Hye Ri yang malah percaya pada In Woo. Kenapa Hye Ri begitu berbeda dengan ayahnya? In Woo: Semua anak adalah bagian berbeda dari orang tua mereka. Mereka hanya tampil berbeda. Ma Hye Ri adalah anak Ma Sang Tae!

Ke rumah orang tua Hye Ri. Ma sang Tae sedang berdiskusi dengan istrinya (Ae Ja). Mereka terlihat khawatir ketika Sang Tae menjelaskan kalau dia akan segera menikahkan putrinya. Jadi mereka bisa memiliki ikatan keluarga yang kuat yang bisa membantu mereka di saat sulit seperti sekarang. Sang Tae tahu kalau hari ini akan datang dan dia tidak mempersiapkan diri dengan baik. Dia bahkan memberitahu istirnya untuk bertanggung jawan sebab sudah membesarkan wanita single yang mandiri. Ibu Hye Ri bereaksi lebih mengerikan dan sangat terguncang. Investigasi Se Joon sudah membalikkan semua orang yang terlibat dan Man Chul sudah bersiap2 melarikan diri. Saat semua ini terungkap. Hye Ri sedang menanyai suami In Sook. Dia menegaskan kalau dia pertama kali bertemu dengan Sung Mi adalah pada hari saat kecelakaan itu terjadi. Hye Ri sangat marah ketika dia melempar daftar rekaman telpon di atas meja. Dia membela diri dengan mengatakan bahwa dia menutupi hal itu sebab akan terdengar sangat janggal bila mantan kekasihnya menabrak istrinya hanya beberapa bulan setelah mereka putus. Hye Ri mulai menyimpulkan kalau pria itu membunuh istirnya di rumah dan mengemasnya sebagai kecelakaan. Dia tetap tidak mengaku jadi Hye Ri harus meneruskan penyelidikannya sebab dia tidak mempunyai bukti yang cukup untuk memecahkan kasus ini. Giliran Sung Mi yang diperiksa. Benar2 aneh kalau dia memindahkan orang yang terluka sendirian. Apakah dia tidak punya inisiatif untuk menelpon polisi atau ambulan meski pun dia mengatakan kalau itu adalah hal tercepat yang bisa dilakukan? Sung Mi tertawa, mengejek semua tuduhan yang dibuat. Hye Ri membela diri dan terus menekan Sung Mi untuk bicara. Tapi wanita ini tentu tidak akan buka mulut. Sekali lagi, Hye Ri harus menemukan bukti yang kuat. Setelah menghadapi kedua orang itu, Hye Ri mengobrol dengan Se Joon. Jaksa Yoon tersenyum melihat kemarahan Hye Ri. Mereka mulai berbagi. Meski kecelakaan itu terjadi di area bebas CCTV, tapi rekaman bisa didapat di toko di sekitar TKP untuk memastikan kalau mereka bersama di dalam mobilnya. Se Joon terlihat bangga. Hye Ri akan memeriksa setiap CD di toko itu. Meski sulit tapi Hye Ri akan melakukannya demi keadilan. In Woo tahu keberadan Man Chul dari jaringannya yang kuat. Dia meminta Jenny untuk menangani semua ini. Ketika sedang menelpon, In Woo melihat Hye Ri tiba di rumah. Dia ingin memanggil namanya tapi ingat Jenny masih mendengarkan. Jadi dia menutup telpon dan menuju ke tempat Hye Ri. Jaksa Ma sedang tidur di pintu masuk gedung apartemen. In Woo menyangka dia sakit. Hye Ri menanyakan foto itu, mengatakan jika In Woo tidak mau menjelaskan apa2, dia sebaiknya berhenti bersikap seolah2 dia mengenal Hye Ri. In Woo tidak menjawab tapi hanya

bertanya apakah dia harus pindah? Hye Ri tidak bisa berdiri dengan bagus. Jadi setelah menangkap Hye Ri yang hampir jatuh, In Woo mengantar Jaksa Ma ke apartemennya.

Ibu sedang ada di rumah Hye Ri. Awalnya dia berusaha bersembunyi. Tapi ketika dia mendengar In Woo memanggil Hye Ri sayang, dia langsung menemui mereka. Hye Ri mencoba menjelaskan kalau mereka bukan kekasih. In Woo menyukai ini. Ae Ja telah menjadwalkan kencan untuk anaknya dan tanggal pernikahannya juga telah ditetapkan. Hye Ri tidak mau jadi ibu mengganti fokusnya dengan menanyai In Woo. Seo In Woo sangat sopan dan memanggil Ae Ja dengan sebutan ibu. Dia memegang tangan Ae Ja dan bersedih karena dia tidak punya ibu.

Ae Ja bertanya kenapa Hye Ri menyukai In Woo. Hye Ri menjawab: Ibu dia seperti superman! Melihat ibunya bingung, Hye Ri lalu menjelaskan kalau In Woo selalu ada untuknya. Dia selalu membantu Hye Ri saat dalam kesulitan. Ibu terlihat sangat gembira mendengar cerita ini. In Woo sendiri merasa sangat bersalah. Setelahnya, Hye Ri menjelaskan bahwa dia tidak menyebutkan Se Joon seba ingat nasehat tentang menangani pria dan ketakukannya.

In Woo tidak bisa memikirkan apa2. Jenny memperhatikan ini saat mereka duduk di bar. Mereka sedang minum dan Jenny menyuruh In Woo untuk menggali lebih dalam tentang objek utama mereka: Hye Ri. Terlalu banyak manipulasi? Jenny bertanya kenapa hari ini In Woo terlihat sangat kacau. Apakah ada yang terjadi? In Woo: Jenny, aku ingin berhenti. Jenny: Apa? In Woo: Aku pikir aku tidak bisa meneruskannya lagi. Jenny: Apa kau membicarakan Hye Ri? In Woo: Ma Hye Ri sangat tolol. Aku tidak bisa melakukannya lagi sebab dia terlalu lemah! Jenny: Apa yang kau bicarakan? In Woo: Aku terus membohonginya tapi dia tetap mempercayaiku. Dia memahami kata2 tulus yang aku katakan setiap waktu di atas segala2nya. Dia tetap saja memilih ketulusanku. Aku jadi gila, Jenny.

In Woo: Aku tidak ingin melakukan apa2.

Sinopsis Prosecutor Princess Episode 10 6 Juli 2010


Filed under: Prosecutor Princess meylani aryanti @ 9:37 am In Woo mengaku pada Jenny kalau sebenarnya dia tidak ingin melakukan apa2 dengan Hye Ri. Dia tidak ingin mencintainya dan dia tidak ingin melukainya. In Woo hanya ingin pergi dari kehidupan Hye Ri! Jenny meminta In Woo untuk menelan kata2 itu lagi Hye Ri adalah putrinya Ma Sang Tae! Hye Ri cukup bodoh karena mau melakukan apa yang disuruh In Woo.

Tapi In Woo menjawab kalau Hye Ri tidak bodoh dan dia bukan anak Ma Sang Tae. Jadi sekarang apakah mereka harus menghentikan semua yang telah mereka lakukan sejauh ini? In Woo juga tidak akan bertemu dengan Hye Ri kalau bukan karena Ma Sang Tae. In Woo memandang Jenny dengan sedih. Tapi Jenny hanya menutup matanya.

Sementara itu, Hye Ri sama sekali tidak bisa tidur. Ibu tiba2 menelpon dan langsung bertanya apakah Hye Ri sedang bersama In Woo. Ibu berkata, Aku ingin mengucapkan selamat tinggal padamu. Ibu akan pergi ke dunia yang lain. Ibu juga minta maaf pada Hye Ri yang menambah keprihatinan Hye Ri. Ternyata ibu tidak pernah memberitahu Hye Ri kalau perusahaan ayah sedang mengalami kondisi buruk. Dia hanya meminta Hye Ri untuk pulang ke rumah dan menyelesaikan permasalahan itu. Hye Ri bilang kalau dia akan pulang bila kasusnya sudah selesai. Tepat pada saat itu, ayah datang yang membuat ibu langsung menutup telpon. Ibu mencari alasan kalau dia hanya ingin bicara pada Hye Ri tapi ayah tidak peduli. Merasa kesepian, Hye Ri menelpon In Woo. Tapi telponnya tidak dijawab. In Woo mabuk di bar dan Jenny tidak mau menerima telpon itu. Di teras, Hye Ri bertanya2 kenapa In Woo tidak di rumah tapi kemudian dia mendapat telpon dari Se Joon. Dia sedang menunggu Hye Ri di kursi taman dan Hye Ri langsung berlari menemuinya. Se Joon bertanya apakah Hye Ri telah begadang semalaman makanya dia pulang pagi. Hye Ri sekarang pasti kelelahan dan untuk itulah Se Joon datang. Dia ingin mengajari Hye Ri beberapa gerakan peregangan untuk menenangkan pikiran Hye Ri.

Se Joon mulai melakukan peregangan di tangan dan memberitahu Hye Ri bagaimana melakukannya. Hye Ri melihat ke sekeliling dan Se Joon berhanti melakukan peregangan. Hye Ri berkata kalau mereka harus melakukannya bersama agar terlihat seperti kencan. Se Joon mengiyakan dan mereka mulai melakukan stretching dengan mengangkat yang lain dengan

pungung. Hye Ri berteriak waktu Se Joon mengangkatnya. Dan waktu giliran Hye Ri untuk mengangkat Se Joon, dia berteriak kesakitan. Hye Ri hampir tumbang dan Se Joon menggenggam tangannya agar tidak jatuh. Mereka kemudian tersenyum dan tertawa!

In Woo akhirnya bangun dan Jenny menyuruh In Woo tidur di rumahnya saja. In Woo menolak dia harus melindungi Hye Ri yang sering ketakutan waktu malam. In Woo tersenyum pada diri sendiri waktu dia ingat Hye Ri yang ketakutan. Jenny jadi berpikir, In Woo begitu tergila-gila pada gadis ini! Jenny mengantar In Woo ke apartemennya tapi In Woo menyuruhnya pulang. Di saat yang sama, Se Joon mengantar Hye Ri ke apartemennya. Mereka tidak bertemu tapi Hye Ri melihat In Woo yang mabuk sedang berjalan sendiri. In Woo hampir jatuh dan Hye Ri memegang tangannya. In Woo malah menepis tangannya. Hye Ri mencoba membantu In Woo lagi dan kali ini In Woo memegang tangannya dan berteriak, Tinggalkan aku! Tapi aku benar2 tidak ingin kau In Woo jatuh di tempat tidur dan mulai bermimpi tentang segala hal yang dia lalui bersama Hye Ri, mulai dari resor ski hingga di bandara. Hye Ri kembali menonton semua rekaman CCTV. Dia berhenti sebentar untuk memikirkan tentang keehatan In Woo sebelum akhirnya melanjutkan pekerjaannya hingga pagi. Akhirnya! Hye Ri melihat mobil Woo Sung Mi yang melintas di depan toko. Sepertinya ada bayangan aneh yang terlihat seperti suami korban. Hye Ri benar2 kegirangan dan dia menelpon In Woo.

In Woo bangun dan melihat kalau Hye Ri manelpon. Hanya saja dia mengabaikan telpon itu. In Woo lalu bangun dan akan membuka bajunya untuk mandi waktu Hye Ri membunyikan bel di pintu. In Woo membuka pintu dan Hye Ri bertanya apakah In Woo baik2 saja. In Woo menghindari tatapan Hye Ri serta menjawab pendek2. Hye Ri jadi lupa maksud kedatangannya karena sikap In Woo. Tapi kemudian dia mengundang In Woo untuk melakukan perayaan atas

kesuksesannya mendapatkan bukti untuk kasusnya. Meski In Woo ingin menolak tapi dia merasa begitu terkesan pada keberhasilan Hye Ri. Berikutnya, In Woo mandi.

In Woo menemui Hye Ri di luar dengan kaca mata. Hye Ri melihat kedatangan In Woo dan dia terlihat sedikit gugup sadar kalau In Woo ternyata keren dengan kaca mata. Hye Ri berkata kalau mereka akan pergi ke restoran yang lain sebab resto yang biasa dia kunjungi tidak menyediakan sup. In Woo tadi malam mabuk jadi dia perlu sup. In Woo terlihat kaget sebab Hye Ri begitu perhatian. Mereka pergi ke resto yang dimaksud dan In Woo sama sekali tidak menyentuh makanannya. Malah, In Woo hanya memandang Hye Ri yang sedang makan.

Hye Ri: Apa kau memandangiku? In Woo: Aku sedang menyaksikan. Hye Ri: Kenapa? Karena aku makan dengan anggunnya? In Woo: Karena kau terlihat seperti kelinci yang makan daging untuk pertama kalinya dan heran karena ternyata ada rasa seenak ini di dunia! Hye Ri: Apa kau bisa melepas kaca matamu? In Woo: Jangan hiraukan aku dan lanjutkan saja makanmu. Hye Ri: Kenapa kau menangis kemarin? In Woo: (menunduk) Hye Ri: Aku melihat semuanya. Jadi apa maksudnya menutupi matamu hari ini? Kau menangis kan? In Woo: Bagaimana dengan Yoon Se Joon? Bukankah kau datang kesini dengan Jaksa Yoon pada hari seperti hari ini kan? Pada hari ketika kau mencapai sesuatu, ketika hal bagus terjadi, pada hari yang menggembirakan dan menyedihkan bukankah orang2 selalu bertemu orang yang mereka sukai?

In Woo sebenarnya ingin membuat Hye Ri kesal agar dia menjauh. Hye Ri merespon dengan mengatakan kalau hari ini weekend jadi Se Joon ingin menghabiskan waktu dengan anaknya. Hye Ri berkata, Hari ini adalah hari minggu yang menggembirakan. Pada hari seperti ini, dengan orang yang membuatmu nyaman, duduk seperti ini sambil makan makanan enak, ini adalah perasaan paling membahagiakan. Tidakkah kau berpikir begitu? Hye Ri lalu melanjutkan makannya. In Woo terlihat sedikit malu dan langsung melepas kaca matanya. Keesokan harinya, Hye Ri menganalisis rekaman itu jadi dia bisa mendapatkan gambar yang jelas. Jelas sekali kalau mereka bersama Woo Sung Mi dan suami korban. Jadi Hye Ri hanya perlu membawa mereka kemari untuk ditanyai. Akan tetapi, Park Yoo Chul (suami korban) bersiap2 untuk meninggalkan negara ini dan membiarkan anak2nya sendiri. Di saat yang sama, Woo Sung Mi meminta libur dari tempat kerjanya. Hye Ri bertanya pada atasan apakah dia bisa pergi dengan polisi saat melakukan penangkapan. Se Joon mendukung Hye Ri. Dia tahu bagaimana rasanya menyaksikan penangkapan pertama. Atasan memberitahu Se Joon kalau dia benci ambil bagian tapi kemudian dia bertanya bagaimana perasaan Hye Ri.

Hye Ri menjawab kalau dia bisa membayangkan bagaimana wajah para tersangka ketika ditangkap, khususnya Park Yoo Chul karena dia sudah menantang Hye Ri untuk menemukan bukti. Dan atasan berteriak, AKU PUNYA BUKTINYA DISINI, KAU BAJINGAN! Itu kan, yang ingin kau bilang? Hye Ri berkata, Bajinga? Bagaimana kalau aku ditangkap komisi disiplin? Hye Ri (yang ditemani Penyidik Cha dan asisten Se Joon) pergi untuk menangkap Park Yoo Chul di luar rumahnya. Dia mulai membacakan hak2 Park lalu melihat dua anak Park mengintip dari pintu sambil menangis. Mereka meminta agar Hye Ri tidak membawa pergi ayah mereka. Hye Ri merendahkan suaranya dan menyelesaikan pembacaan hak2 itu.

Polisi membawa Park dan Woo ke kantor Hye Ri lalu menunjukkan bukti dari rekaman CCTV itu. Hye Ri tidak akan mengurangi tuntutan mereka tapi dia ingin tahu bagaimana Choi meninggal. Woo mengaku kalau dia menyuntikkan obat ke Choi pada suatu pagi. Dia tahu Choi punya kebiasaan minum segera setelah bangun jadi suatu pagi Woo memasukkan obat tidur ke minuman Choi. Waktu korban tertidur, dia menyuntikkan dua dosis obat ke Choi hingga dia meninggal. Mereka membawa tubuh Choi keluar lalu ke TKP dimana Woo menabrak lagi tubuh Choi.

Hye Ri tidak percaya ini. Choi dibunuh dua kali! Park Yoo Chul malah bisa2nya membela diri, Aku tidak melakukan pembunuhan itu secara langsung. Dia (Woo) yang melakukan suntikan itu! Hye Ri kabur ke kamar mandi dan mulai menangis. Jung Sun menyuruh Hye Ri keluar sebab dia akan menggunakan kamar mandi. Hye Ri keluar dan Jung Sun menyuruhnya untuk pergi. Dia harus menghadapi hukum sebab mereka yang terlibat di dunia hukum selalu bertemu dengan orang2 seperti itu. Jung Sun berkata, Jika kau menangis di saat seperti ini, maka kelopak mata gandamu akan lepas! Hye Ri tidak bisa membesarkan anak2 itu sendiri dan dia memang tidak harus melakukan itu. Sebagai Jaksa, mereka hanya melakukan hal yang sesuai dengan kapasitas mereka! Se Joon punya masalah sendiri. Kelihatanya Go Man Chul kabur sebab dia tidak bisa dihubungi lewat telpon. Jadi Se Joon meminta surat perintah. Pada acara rapat, Pimpinan mereview semua kasus lalu menutup rapat dengan mendadak. Jung Sun memandang Min Suk dengan tatapan aneh. Pimpinan melebih-lebihkan reaksinya dan Jaksa Chae langsung memandang Hye Ri dengan tatapan ingin ditraktir. Semua orang tertawa melihat hal itu dan Hye Ri bilang kalau itu tidak apa2. Semua orang ingin diperlakukan special hari ini dan mereka ingin pergi ke rumah Hye Ri. Hye Ri bisa memilih makanan.

Jung Sun memperhatikan kalau ini adalah perhatian singkat tapi Jaksa Chae mengatakan kalau ini adalah ide Jung Sun. Se Joon berkata kalau menangkap penjahat di tahun2 pertama bisa menjadi hal yang rumit dan Hye Ri harus bersama banyak orang pada saat itu. Hye Ri sangat tersentuh karena mereka semua peduli padanya! Sementara itu, In Woo mengantar Jenny ke rumahnya. Dia mengucapkan terima kasih pada Jenny karena sudah bisa bersabar dengannya dan tidak banyak bertanya. Jenny mengatakan kalau dia bukan istri In Woo jadi dia tidak perlu mengomel. Tapi kalau mau tahu, Jenny sangat khawatir dan takut kalau rencana mereka akan kacau!

Hye Ri menyambut semua teman2nya di rumahnya. Dia menggelar pesta wine di teras rumahnya. Dia bahkan mengganti bajunya dengan baju merah, khusus untuk acara itu. Lucunya, Hye Ri sudah membuat semacam jadwal untuk acara pesta wine ini. Pertama-tama mereka akan minum wine kemudian nongkrong di balkon untuk berbincang-bincang. Padahal semua temannya mengharapkan jjajangmyun dan soju. Pimpinan bersulang untuk Hye Rid an Hye Ri tergoda untuk bertanya tentang istri pimpinan. Jung Sun mencoba memberi sinyal pada Hye Ri tapi terlambat. Pimpinan berkata kalau dia tidak pernah menikah. Kenapa? Karena dia tidak bisa. Hye Ri terkejut mendengar hal seperti itu. Jaksa Chae bahkan cukup berani untuk berkata kalau semua orang bisa menikah. Dia sendiri menikah. Dan Min Suk juga membuat pernyataan berani dengan mengatakan kalau seseorang sedang mencoba menikah dua kali. Lebih aneh lagi waktu Jung Sun menegak semua wine-nya sekalian. Teman2 kerja Hye Ri tidak terbiasa dengan makanan eropa. Mereka hanya ingin makan kimchi. Hye Ri memutuskan bahwa dia bisa minta pada In Woo.

Hye Ri pergi ke apartemen In Woo dan Jenny membukakan pintu untuknya. Hye Ri terkejut tapi dia bertanya apakah In Woo ada dia ingin meminjam sesuatu padanya. Jenny berkata kalau In

Woo sedang ada di kamar mandi tapi Jenny bisa pergi dan bertanya pada In Woo kalau Hye Ri mau. Hye Ri menghentikan Jenny dan berkata kalau itu bukan masalah besar lalu kabur! Sebenarnya Hye Ri cemburu sebab Jenny ada di apartemen In Woo dan In Woo sedang mandi pula! Tapi Jenny bohong. In Woo pergi untuk membeli makanan amerika buatnya. Sementara menunggu In Woo, Jenny memikirkan lagi kesan pertamanya waktu bertemu dengan Hye Ri. Waktu itu, Hye Ri pergi ke kantor In Woo dan berteriak kalau dia akan menuntut In Woo sebab sudah mengatakan pada semua orang kalau dia pergi ke acara lelang ketimbang menghadiri seminar Jaksa. Jelas Jenny tidak menyukai Hye Ri serta, dia lebih tidak suka lagi bila In Woo jatuh cinta pada Hye Ri meski tidak diakuinya. Ketika In Woo kembali ke apartemennya, didikan Jenny ketahuan. Dia diadopsi oleh ibu amerika dan dibesarkan dengan diberi makanan amerika jadi dia tidak terbiasa makan makanan Korea.

Hye Ri berkata pada semua temannya kalau dia tidak bisa menemukan kimchi. Jaksa Chae menawarkan diri untuk membeli di toko terdekat. Dia sekalian juga akan membeli soju. Pimpinan mengikutinya. Saat itulah, Se Joon dan Hye Ri menengadah dan melihat In Woo di terasnya. Dia melihat ke tempat Hye Ri tapi menolak untuk bersikap ramah. Jung Sun melihat kalau Hye Ri + Se Joon begitu seimbang memutuskan untuk pergi. Min Suk yang merasa akan menjadi orang ketiga pergi juga! Se Joon bertanya kenapa In Woo masih disini padahal dia pikir In Woo sudah pindah. Hye Ri mengatakan kalau dia yang menghentikan In Woo dan setelahnya In Woo membantu Hye Ri waktu penguntit aneh tinggal di apartemennya. Se Joon sedikit marah karena Hye Ri tidak menelponnya. Hye Ri menjelaskan kalau In Woo lebih dekat jadi lebih nyaman kalau menelponnya saja. Semua jaksa pulang dalam keadaan mabuk. Jung Sun bilang kalau dia akan pergi dulu dan Se Joon bisa membantu Hye Ri bersih2. Hye Ri tidak ingin Jung Sun pulang sendiri malam2 begini. Tapi Jung Sun berkata kalau dia bisa hapkido dan takwondo dia akan baik2 saja. Dia kabur untuk menghindari interaksi aneh lainnya. Hye Ri mendesak Se Joon untuk mengikutinya.

Se Joon mengikuti Jung Sun sambil berteriak memanggilnya, Jaksa Jin! Jaksa Jin! Dan Jung Sun berjalan lebih cepat dan lebih cepat lagi. Akhirnya Se Joon memanggil, Jung Sun ah! Jung Sun berhenti dan menghapus air matanya sebelum berbalik untuk memandang Se Joon. Jung Sun beralasan kalau dia ingin olahraga karena sudah makan terlalu banyak. Se Joon senang karena dia tidak marah padanya. Jung Sun berkata kalau dia bisa merasakan perasaan antara Se Joon dan Hye Ri. Se Joon memberikan jawaban yang tidak jelas, Perasaan seseorang tidak bisa dikendalikan sesuai keinginannya! Jung Sun berkata kalau selama Se Joon menyukai hal itu, itu bagus dia senang kalau Se Joon senang! In Woo dan Jenny mendiskusikan rencana mereka. In Woo meminta Jenny untuk menginap di rumahnya sebab keesokan harinya dia punya pekerjaan penting untuk dilakukan. Jenny mengingatkan kalau dia datang ke Korea dengan In Woo selama setahun jadi In Woo boleh melakukan apapun yang dia ingin lakukan. Ketika sudah genap setahun, dia ingin kembali ke Amerika dengan cepat, bersama2. Kemudian Jenny langsung merebut tempat tidur dan bilang kalau In Woo tidur di karpet saja sebab sofanya sama sekali tidak nyaman.

Sebaliknya, Hye Ri tidak bisa tidur. Jadi dia keluar ke teras untuk melakukan peregangan. Sialnya, dia melihat Jenny sedang berdiri di teras In Woo dan mengenakan baju In Woo! Itu bukan sesuatu yang ingin Hye Ri lihat. Jadi Hye Ri bersembunyi ketika Jenny memandang ke tempatnya. Jenny tidak terlalu memikirkan Hye Ri lagi. Sedangkan, Hye Ri tidak terlalu kaget waktu melihat wanita lain yang menarik perhatian Pengacara Seo In Woo. Keesokan harinya, Hye Ri pergi ke tempat parkir dan bertemu dengan In Woo yang baru saja pulang dari mengantar Jenny. In Woo bertanya apakah Hye Ri bersenang-senang dengan semua jaksa kemarin. Hye Ri malah membalikkan pertanyaan dengan berkata kenapa In Woo menanyakan hal yang sangat jelas. Hye Ri bicara cukup cepat jadi In Woo bertanya apakah Hye

Ri bertengkar dengan Jaksa Yoon. Hye Ri malah terganggu dan bertanya kenapa memanggil Se Joon seperti itu, seolah-olah In Woo sedang mengejek pahlawannya. Hye Ri pergi tapi dengan cepat dia memaki diri sendiri karena bicara seperti itu.

Jung Sun sedang dalam mobilnya sendiri waktu Se Joon datang untuk menjemputnya, Jung Sun bilang kalau dia tidak ingin menumpang dengannya lagi. Alasannya adalah dia akan mulai melakukan olahraga di pagi hari. Dan dia tidak akan bisa pergi ke kantor berbarengan dengan Se Joon lagi. Ini adalah langkah awal Jung Sun untuk melupakan Se Joon! Oh no!

Sementara itu, Go Man Chul sedang menelpon Ma Sang Tae. Dia diperintahkan agar meninggalkan Korea melalui Incheon. Ma Sang Tae ingin agar Go menghilang selama beberapa bulan dan dia bisa kembali dengan diam2 nanti. Go langsung berangkat tapi mobil yang ada di depannya sengaja pelan2. Go ingin menyalip tapi mobil itu malah negbut. Dan mendadak mobil itu berhenti di tempat pemberhentian. Go tidak bisa mengerem dan menabrak mobil itu. Ternyata itu Jenny. Polisi yang ada di pemberhentian itu mendatangi mobil Go dan dia malah membuat kesalahan besar dengan menvoba kabur. Tentu saja dia ditangkap dan dibawa ke kantor polisi. Jenny hanya tersenyum.

Hye Ri akhirnya memperhatikan kalau Ha Jung Nan menarik tuntutan hukumnya. Dia dipanggil oleh pimpinan. Pimpinan akan menggabungkan kasus Hye Ri dengan kasus Se Joon (kasus Go Man Chul). Se Joon memberikan Hye Ri catatan. Hye Ri memeriksa catatan itu dan tahu kalau Go tidak pernah melakukan pekerjaan rombongan malah, dia adalah CEO sebuah pabrik kertas. Hye Ri curiga kalau dia meminjamkan namanya pada orang lain, yang kemudian melakukan deal illegal. Akan tetapi, waktu Hye Ri menanyainya, Go menolak untuk buka mulut dan memberitahu siapa yang menjalankan perusahaan itu. Ma Sang Tae sangat kaget waktu mendengar kalau Hye Ri yang menangani kasusnya. Sedangkan In Woo mencoba mengumpulkan tenaga dengan memandang sepatu bolanya lagi. Hye Ri putus asa dengan Go Man Chul tapi dia tiba2 ingat kalau Go membeli tanah 15 tahun lalu bukan dengan uangnya. Hye Ri mengunjungi Ha Jung Nan dan mengatakan pada wanita itu kasus baru yang melibatkan Go. Ha kaget waktu mendengar Go terlibat dalam kasus pembangunan itu. Jadi Hye Ri bertanya apakah ada orang lain yang memberi Go uang sebagai kompensasi. Ha mulai gelisah dan berkata kalau dia tidak tahu apa2 dan dia tidak mau mendengar apa2 tentang Go lagi!

Hye Ri pulang ke rumah dengan kecewa. Dia bertemu dengan In Woo yang sedang duduk2. In Woo menyerahkan sebotol jus sebab Hye Ri terlihat lelah sekali. Hye Ri menerimanya. In Woo bertanya apakah dia bekerja lembur karena kelihatannya dia tidak datang dari berkencan. Hye Ri menjawab kalau tebakan In Woo salah. In Woo menyuruh Hye Ri istirahat saja soalnya kelihatannya Hye Ri muak bicara dengan seseorang dan tentu tidak ingin bicara dengannya. Hye Ri berkata kalau In Woo benar dia muak biacar pada orang2 dan apakah In Woo tahu cara bagaimana membuat orang lain bicara ketika mereka tidak mau? In Woo memberikan nasehat. Keesokan harinya, Hye Ri bertanya pada Go apakah dia akan merespon sama: lakukan sesuai hukum atau aku tidak punya apa2 untuk dikatakan!

Hye Ri: Young Jin Corporation adalah perusahaan palsu. Kau diminta oleh seseorang dan hanya meminjamkan namau, kan? tidak ada yang bisa kau katakan. Orang itu bilang kalau kau mau melakukan tanggung jawab ini, dia akan memberimu uang. Tapi jika kau mengatakan namanya, dia tidak akan membiarkanmu pergi. Dia mengancammu kan? lakukan sesuai hukum. Benar? Go: Ya Hye Ri: Orang itu, ketika kau memberitahunya kalau kau mendapat telpon dari kejaksaan karena masalah Apartemen Nam Woo. Dia menyuruhmu bersembunyi sekarang kan? Ketika surat perintah dikeluarkan, dia mengatakan padamu kalau dia akan membantumu kabur dari negara ini kan? Alasannya adalah dia ingin menggunakanmu agar bisa melewati undang2 kasus ini, kata dia. Go: Uh tunggu, apa maksudmu? Hye Ri: Jika kau tidak tertangkap dalam kurun waktu masa undang2 pembatasan, lalu dia akan terbebas dari segala tuduhan atas kasus Young Jin Corporation. Kau tahu kan? Bahkan dalam gugatan perdata, berkat kau yang tidak punya nama dalam aset itu, dia tidak akan membayar sepeser pun. Kau juga tahu itu kan? Go: (menunjukkan ekspresi menolak!) Hye Ri: Tapi orang itu, jika dia mendapatkan semua keuntungan itu karena kau, dia seharusnya memberimu setidaknya 2 miliar dollar. Berapa yang dia janjikan padamu? Well bagaimana dengan 100.000 dolar?

Go Man Chul sadar kalau dia sudah kalah. Waktu polisi akan membawanya kembali ke sel, Go berhenti di tengah dan akan mengaku pada Hye Ri. Go mengatakan kalau dia memang hanya meminjamkan namanya dan dia sama sekali tidak tahu bagaimana perusahaan itu dijalankan.

Hye Ri bertanya siapa orang yang meminjam namanya itu. Go Man Chul menjawab, Ma Sang Tae. Presiden S.T. Construction, Ma Sang Tae! Tidaaaaaaaaaaaakkkkkkkkk.

Sinopsis Prosecutor Princess Episode 11 17 Juli 2010


Filed under: Prosecutor Princess meylani aryanti @ 7:22 am Hye Ri terlihat ketakutan. Ma Sang Tae adalah teman masa kecil Go Man Chul sewaktu masih di desa dulu. Go tidak bisa melanjutkan ceritanya sebab dia sangat kaget yang membuatnya keluar ruangan. Apakah ayahnya terlibat dalam kegiatan illegal? Yang Hye Ri tahu ayahnya adalah pria yang baik. Hye Ri sedang memikirkan harus mengapakan ayahnya ketika Se Joon masuk. Dia bertanya apa yang Hye Ri lakukan. Hye Ri menolak memberikan apa yang telah dia dapat dari Go man Chul.

Hye Ri kembali ke Go yang dengan gelisah menunggu. Hye Ri bertanya apakah mereka bisa melanjutkan semua ini besok. Apa yang terjadi? Tapi tentu saja Hye Ri tidak bisa mengatakan yang sebenarnya. Hye Ri harus keluar dari sana. Dia merasa sangat lemas. Ketika mendekam di dalam sel-nya, Go sangat terkejut karena Hye Ri begitu gampang membuatnya bicara. Tapi ada yang aneh. Jaksa itu punya nama keluarga yang sama dengan Sang Tae. Apa mungkin mereka punya hubungan? Go menyesal karena gampang saja bicara! Jenny menyebutkan kalau Go Man Chul adalah makhluk yang jinak, dia bergerak sesuai yang direncanakan. Ini sangat menggembirakan. Yang lebih heboh lagi, Jenny dan In Woo bahkan tahu Hye Ri sangat terkejut dan keluar dari kantornya. In Woo mengatakan kalau keterkejutan Hye Ri itu hanya bersifat sementara.

Hye Ri pergi ke kantor ayahnya. Ayah menawari Hye Ri minum untuk menenangkan diri. Tapi Hye Ri langsung pada pokok permasalahannya. Apa ayah tahu pria bernama Go Man Chul? Ma Sang Tae mengakui kalau dia memang mengenal pria itu dan menyuruh Hye Ri untuk pergi. Hye Ri tidak puas kenapa pria itu bilang ayah meminjam namanya? Sang Tae lalu menceritakan sebuah cerita tentang hubungan persaudaraan di desa dimana ayah meminjamkan uang untuk bisnis Go Man Chul. Lalu, apakah ayah tahu tentang Young Jin Construction? Ayah mengatakan kalau di dunia ini tidak semua hal merupakan hal yang menggembirakan, tapi dia bukanlah pria jahat. Hye Ri sangat ingin ayahnya bersikap jujur jadi dia menerima saja apa yang dikatakan ayah! Ayah bertanya2 apakah dia akan diinterogasi oleh Hye Ri? Tentu saja tidak! Tapi yang jelas karena pengakuan Go Man Chul, ayah pasti akan diinterogasi!

Kembali ke rumah. In Woo sedang berada di pintu masuk dengan baju kuningnya. Hye Ri memperhatikan dan langsung mengajak In Woo bersenang-senang. Tapi In Woo tidak tertarik. Hye Ri mencoba menarik perhatian In Woo, dan dia tersandung dan hampir jatuh. In Woo memegang tangan Hye Ri agar tidak jatuh. Dia bahkan tetap memegang tangan Hye Ri! Inilah untuk pertama kalinya Hye Ri memperhatikan kalau In Woo memegang tangannya. Hye Ri bertanya kemana In Woo akan pergi? Mereka bisa pergi bersama kan? Hye Ri mengatakan pada In Woo kalau tips yang dia berikan sukses dan Go Man Chul malah menyebutkan nama Ma Sang Tae. In Woo kaget (ini harus!).

Sang Tae berbicara dengan Direktur Min. Mereka terlihat khawatir dan Min menyarankan agar mereka mengungkapkan tentang Direktur Song, yang bertanggung jawab atas Young Jin Construction tapi ternyata juga sudah meninggal. Hye Ri yang akan memeriksa ayahnya membuat Direktur Min menguatkan alasannya: salahkan Direktur Song! Tapi apa mungkin membuat keluarga Direktur Song tutup mulut? Untuk itu, Ma Sang Tae harus memberikan sejumlah uang pada mereka agar kasus Nam Woo beres.

In Woo masih berbicara pada Hye Rid an heran kenapa dia masih sedih. Jika ayahnya mengatakan kalau dia tidak bersalah, bukannya semuanya akan baik2 saja. In Woo juga bertanya tentang kisah Go Man Chul. Kemudian dia menanyakan pertanyaan paling besar: tidakkah Hye Ri membenci ayahnya? Tidak juga karena dia adalah ayah Hye Ri. jadi bagaimana bisa membencinya? Hye Ri kemudian bertanya apakah In Woo membenci ayahnya? In Woo juga menjawab tidak. Dia tidak pernah membenci ayahnya sebab ayahnya selalu menepati janjinya.

Ae Ja mengatakan pada Sang Tae kalau Hye Ri sudah punya pria yang dia sukai. Tidak, dia bahkan mencintai pria itu. Mereka saling mencintai. Ae Ja menceritakan tentang In Woo:

pengacara, pintar, lucu, tampan, dan hangat. Dengan adanya pria seperti itu, Hye Ri tidak perlu pergi ke acara kencan buta. Pengacara Seo sudah cukup. Ibu menyingkirkan segala rasa takutnya, dia menyerahkan surat cerai pada suaminya. Sang Tae tidak terkesan, dia menjawab dingin dan tidak tertarik, Baiklah! Sang Tae bukan pria jahat. Ae Ja terlalu lemah melanjutkan ancamannya. Tapi yang jelas dia berhasil. Ae Ja sangat gembira. Bukan hanya karena dia tidak jadi bercerai tapi juga karena dia mampu membela kehidupan cinta anaknya. Dia ingin agar Hye Ri segera menikah, yang malah dijawab Hye Ri dengan mengatakan kalau dia tidak ada hubungan apa2 dengan In Woo. Hye Ri melepas perhiasannya dan dia menemukan bros keberuntungan yang In Woo berikan padanya sebelum menyelesaikan urusan judi itu. In Woo sudah memberikan banyak hal untuknya: handphone, jam weker ajaib, dan In Woo memasak untuknya. Di kantor, Hye Ri menghadapi masalah besar: ayah Hye Ri terlibat dalam kasus konstruksi itu. Pimpinan memberitahukan kalau ayah Hye Ri akan diperiksa. Hye Ri yakin pada ayahnya jadi tidak ada masalah disini. Pimpinan mengikutsertakan Se Joon dalam kasus ini. Segera setelah pertemuan, Hye Ri mengirimkan setumpuk dokumen pada Se Joon yang merupakan catatan kasus Go Man Chul.

Se Joon menanyai Go Man Chul, yang malah menarik kembali tuduhannya: Sang Tae tidak meminjam namanya tapi Direktur Song yang sudah mati yang melakukannya. Lalu, kenapa Go dulu menuduh Sang-tae? Go menjelaskan kalau dia ingin balas dendam pada Sang-tae karena dulu dia pernah mempermalukannya saat meminjam uang. Ini adalah kesempatan besar sebab putrinya adalah jaksa dalam kasus ini. Bagi Se Joon, ini tidak masuk akal. Dia menuduh seseorang tapi kemudian menariknya kembali. Dia pasti tidak ingin kebohongannya ketahuan. Kenapa dia tidak memikirkan ini dari awal? Go Man Chul memerikan jawaban yang tidak memuaskan. Ketika jaksa bertanya tentang kematian Direktur Song, Man Chul menjelasakan kalau kejadiannya setahun yang lalu. Dia bahkan hadir di acara pemakaman. Setelah interogasi itu, Se Joon melaporkan pada pimpinan bahwa terdakwa mengubah pernyataannya. Interogasi berjalan lancar. Ma menjawab dengan tenang, serta menyangkal adanya hubungan antara dirinya dengan Direktur Song yang sudah meninggal. Dia bahkan meminta untuk adanya investigasi menyeluruh. Hanya ada dua kemungkinan: Ma memang orang yang sangat percaya diri atau memang dia tidak bersalah. Sejauh ini, tidak bukti hubungannya dengan Man Chul dan Direktur Song.

Ma Hye Ri tenang dan memutuskan pergi shoping. Dia sudah lama tidak berbelanja. Tapi ada yang berubah: dia menacri sesuatu yang berhubungan dengan In Woo. Hal pertama yang dia ambil adalah sepasang kaca mata. Yoo Na kebingungan. Apakah pacar Hye Ri itu penguntit. Hye Ri tidak menjelaskan apa2. Akhirnya, dia memutuskan untuk membeli gelang. Sementara itu, Se Joon menerima foto2 keren yang menampilkan Jung Sun. Bin yang mengirimkan itu tidakkah Jung Sun sedang bersama ayah sekarang? Bin sangat putus asa! Apakah Se Joon tidak tahu kalau Jung Sun menyukainya?

In Woo menerima telpon dari Hye Ri. Dia meletakkan hadiah yang akan diberikannya pada In Woo dalam sebuah ember dan sekarang mengirimnya dengan pancing. In Woo sebenarnya ingin bersikap dingin tapi ini sangat menyentuh dan dia memegang hadiah yang diberikan Ma Hye Ri! Hye Ri: Ibuku mengatakan kalau aku seharusnya tidak berhutang besar pada orang lain. Ketika aku memikirkannya, aku telah berhutang banyak padamu! In membuka kotak kecil itu. Dan ternyata berisi gelang dan sebuah kartu. Kartu Hye Ri: Pengacara Seo, yang selalu aku syukuri, aku menyukaimu. Tapi tentu saja ini bukan pernyataan cinta! In Woo sama sekali tidak bisa berkata apa2. Dia mengeluarkan gelang itu dari kotaknya dan menggenggamnya erat sekali. Di apartemennya, Hye Ri menunggu telpon In Woo dengan tidak sabar. Kenapa dia perlu waktu begitu lama. Pada akhirnya, In Woo tidak menelpon. Jadi keesokan harinya, Hye Ri menunggu In Woo di dalam lift. In Woo muncul seolah-olah tidak terjadi apa2. Dia menyapa Hye Ri dengan gaya cool-nya. Hye Ri mencari gelang yang diberikannya tapi kelihatannya In Woo tidak memakainya. In Woo melihat kekecewaan Hye Ri. Sebelum pergi, Hye Ri berbicara dengan In Woo.

Hye Ri: Apakah kau tidak menyukainya? Seseorang seharusnya mengatakan apakah dia menyukainya atau tidak. Aku bisa menukarnya kalau kau tidak menyukainya! In Woo: Apa? Hye Ri: Gelang itu! In Woo: Ah, itu. Maaf, aku tidak terlalu memerhatikannya. Kehidupan cinta Jaksa Yoon tidaklah mudah. Dia dan Hye Ri seharusnya membentuk klub patah hati saja. Se Joon lewat di depan rumah Jung Sun dan dia melihat mobilnya masih ada di rumah. Ibu Jung Sun memberitahu Se Joon kalau Jung Sun mengantar Bin ke sekolah. Untuk itulah, Se Joon langsung melesat ke sekolah anaknya. Disana dia melihat Jung Sun yang sedang menggendong Bin. Se Joon sangat kaget karena, yang pertama pengakuan Bin tadi malam dan pemandangan yang ada di depannya. Ketika sedang bicara pada pimpinan tentang kasus yang ditanganinya, pimpinan memberitahu Hye Ri sebuah pepatah: manusia menentukan takdir manusia lainnya, itu adalah sebuah beban! Hye Ri tersadar dan dia pergi ke Jung Sun untuk meminta bantuan tentang masalah yang dihadapinya masalah suami/selingkuhan yang menjadi pembunuh Hye Ri ingin agar mereka diberikan terapi. Setelah mengatakan kalau dia mau melakukan itu, Jung Sun diberitahu kalau ada yang menunggu untuk diinterogasi ternyata mantan penguntit Hye Ri. Dia datang bersama ibunya yang menawarkan uang. Tapi Jung Sun menolaknya, dia bisa melakukan kerja sosial. Ketika Hye Ri menyapa sang penguntit, dia bertanya bagaimana kabar pacar Hye Ri.

Jung Sun membawa Hye Ri keluar. Dia tidak bisa mengerti hubungan yang dijalani Hye Ri dengan Se Joon. Karena Hye Ri tidak menjelaskan apa2, jadi Jung Sun memperingatkan Hye Ri: jangan mempermainkan perasaan Se Joon, jangan membuatnya menangis, atau kalau tidak Hye Ri akan berada dalam bahaya. Hye Ri tidak takut pada ucapan Jung Sun. Dia malah bertanyatanya kenapa Jung Sun tidak bisa mengatakan perasaannya pada Se Joon. Bagi Jung Sun, cinta adalah tidak mengatakan perasaan pada orang yang disukai untuk menghindarkan ketidaknyamanan dan agar selamat dari penolakan. Dia berpikir kalau Jaksa Yoon belum siap, jadi dia menunggunya. Hye Ri kelaparan tapi tidak ingin makan makanan vegetarian. Jadi dia mengambil ramen dan mulai memasak seperti yang diberitahukan In Woo. Merasa kalau semuanya tidak sama tanpa In Woo, jadi Hye Ri menelponnya dan mengatakan kalau dia tidak punya makanan di rumah. Ketika In Woo memasak, Hye Ri berkeliling di rumah In Woo seolah-olah dia belum pernah

kesana sebelumnya. Mereka mulai makan dan Hye Ri tidak bisa menutup mulutnya untuk bertanya apa hubungan In Woo dengan Jenny. Tapi In Woo hanya diam.

Jenny menelpon di saat yang tidak tepat. Tapi ini memberi In Woo kesempatan untuk mengusir Hye Ri. In Woo tidak menghiraukan kehadiran Hye Ri dan malah mengundang Jenny makan malam. Hye Ri pergi setelah dia tahu apa pesan yang terkandung dalam kata2 In Woo. Tapi dia tidak mengerti kenapa dia menangis karena kejadian itu. Dia melanjutkan memakan ramen yang dia masak sendirian. Sementara itu, In Woo merasa sangat hancur dan memakan sisa ramen Hye Ri dengan sumpit yang Hye Ri gunakan. Hari berikutnya, Jaksa Yoon membicarakan masalah Go Man Chul dengan pimpinan. Mereka sampai di jalan buntu dan semua tersangka ternyata bersih. Sedangkan Song Ki Joon sudah mati jadi tidak bisa ditanyai. Go Man Chul dibebaskan. Tapi Se Joon tidak mengikuti apa yang Hye Ri ikuti: rupanya Ma Sang Tae memberikan tanah pada Go Man Chul. Jadi Hye Ri bertanya pada Nyonya Ha. Tapi wanita ini berkata kalau dia tidak tahu apa dan menolak mengaku kalau dia membeli apartemen dengan uang yang didapat dari hasil menjual tanah yang diberikan Ma Sang Tae.

Jenny mengatakan kalau segalanya sangat menyenangkan karena berjalan sesuai dengan rencana. In Woo mengatakan kalau semuanya memang menyenangkan dan lucu. Tapi In Woo terlihat marah. Dia marah karena semua berjalan tidak sesuai dengan rencana: dia tidak berencana untuk jatuh cinta pada anak musuhnya! Ma Hye Ri tidak bisa berhenti menggali tentang masa lalu ayahnya. Dia mencari di internet dan mendapatkan info kalau 15 tahun yang lalu ada pembunuhan terjadi di lokasi pembangunan dan Tuan Seo dituduh melakukannya. Tapi Hye Ri perlu lebih banyak informasi jadi dia pergi ke

ruang dokumentasi. Flashback memberitahu kita kalau In Woo juga melakukan hal yang sama bertahun-tahun yang lalu. Hye Ri membaca semua pernyataan sama seperti yang In Woo lakukan.

In Woo menunggu di luar gedung itu, menunggu Hye Ri sampai ke luar. Dia bersembunyi di balik pohon. Sayangnya, In Woo tidak bisa menemai Hye Ri di saat2 susah seperti sekarang. In Woo merentangkan tangan (dia memakai gelang yang diberikan Hye Ri) seolah-olah dia menyentuh wajah Hye Ri. Baiklah, In Woo kembali ke jalannya semula untuk membalas dendam. Hye Ri mencoba menghubungi In Woo. Dia sangat memerlukan In Woo untuk menumpahkan kesedihannya dan untuk meminta nasehat. Hye Ri cepat sekali putus asa jadi dia pergi ke apartemen In Woo. Tapi buruknya, tidak ada jawaban. Hye Ri buru2 ke kantor In Woo tapi dia berhadapan dengan Jenny yang mengatakan kalau dia tidak bisa memberitahu masalah pribadi Pengacara Seo kepada sembarangan orang. Hye Ri ingin percaya kalau In Woo akan segera menghubunginya karena dia tahu Hye Ri dalam kesulitan. Tapi pikiran rasional Hye Ri mengatakan kalau tidak akan seperti itu. Dia keluar gadung kantor In Woo. Sambil menangis, Hye Ri memanggil nama In Woo.

Hye Ri: Pengacara Seo Pengacara Seo

Sinopsis Prosecutor Princess Episode 12 21 Juli 2010


Filed under: Prosecutor Princess meylani aryanti @ 4:49 am

Hye Ri benar2 pusing dia pergi kerja sangat terlambat dengan mood jelek dan ternyata hal ini mendapat perhatian Se Joon. Dia memanggil Hye Ri untuk diajak bicara, yang disaksikan oleh Jung Sun, di ruang duduk. Se Joon bertanya apakah ada hal yang ingin dibicarakan Hye Ri. Hyeri tersandung kata2nya sendiri tapi dia tidak akan mengatakan yang sebenarnya.

Hye-ri melakukan interview dengan Ha Jung-nan dimana dia sama sekali tidak bisa memusatkan pikirannya. Bagaimana semua informasi ini terhubung? Tanah, Go Man Chul, Ha Jung Nan, ayahnya dan seorang pembunuh. Hye-ri benar2 tidak bisa berkonsentrasi dan memilih untuk pulang lebih awal. Dia mengingat lagi saat2 gembiranya bersama In Woo khususnya saat dimana In-woo membelikannya makan siang dan mengatakan kalau dia akan menjadi teman Hye-ri serta menjadi orang yang menyenangkan. Dia mencoba meyakinkan dirinya kalau dia tidak akan peduli sebab dia dan In-woo tidak punya hubungan apa2. Dia lalu pulang ke apartemennya dengan tidak gembira.

Di akhir jam kerja, Jung Sun mengingatkan Se Joon agar tidak membelikan Bin hadiah yang sama seperti yang dia belikan dua tahun belakangan ini: boneka. Mereka kemudian jalan2 dan Jung Sun bertanya tentang Hye-ri. Se-joon mengakui kalau dia bukan orang yang menyenangkan bagi Hye-ri untuk diajak berbagi masalahnya dan memperhatikan kalau Jung-sun juga seperti itu sekarang. Inilah awal hubungan Se-joon dan Jung-sun: ketika Jung-sun pertama kali kenal dengan Se-joon, dia sangat cerewet dan dia juga adalah teman baik mendiang istri Se-joon. Istri Se-joon telah merancang kencan buta untuk Jung-sun dan pada kencan ketiga, Jung-sun datang dalam keadaan mabuk ke rumah Se-joon. Dia mengumumkan kalau istri Se-joon mendapatkan pria ideal Jungsun! Dia merasa sangat malu sebab Se-joon ingat hal yang seperti itu. Se-joon mengatakan kalau

Jung-sun menjadi lebih dewasa ketika istrinya meninggal dan mulai menjaga Bin seperti anak sendiri.

Hye-ri kembali ke rumah orang tuanya dan membuat kedua orang tuanya kaget. Ibu sangat gembira karena ayah telah menegaskan lagi cintanya pada ibu dengan tidak mau menceraikannya. Hye-ri berkeliling rumah seolah-olah dia ingin menegaskan kebaikan ayahnya. Dia bahkan bertanya pada ibu tentang pernikahan mereka. Ibu berkata kalau ayah adalah pria yang baik dan ibu jatuh cinta pada ayah setelah beberapa kali bertemu dengannya di restoran ibu. Tapi dia jarang bicara dengan ayah sejak ayah memberinya kartu kredit jadi dia tidak tahu tentang bisnis ayah. Ibu juga mengatakan kalau dulu ayah adalah pria yang romantis.

Ma Sang-tae sangat perhatian pada anaknya. Dia memerhatikan kalau wajah Hye-ri tidak ceria seperti biasanya. Hye-ri seharusnya facial. Ayah bertanya apakah ada sesuatu yang terjadi di tempat kerja. Hye-ri menjawabnya dengan bertanya apakah ada hal yang terjadi di kantor ayah. Hye-ri berkata kalau hidup itu lebih baik tanpa masalah. Ibu sangat takjub ketika melihat bahwa Hye-ri ternyata sudah dewasa. Ibu bahkan mengatakan, Karena Hye-ri kita sudah dewasa, pasti sulit baginya menjadi orang yang sudah dewasa kini! Yep Mom!

Malam itu, Hye-ri dan ibu berbaring dengan rapat di tempati tidur. Ibu memberitahu Hye-ri kalau dia bisa maju dengan kecepatan penuh dan menikahi In-woo. Setelahnya, mereka bisa pindah ke mansion. Tempat itu cukup besar untuk dua keluarga. Penyebutan nama In-woo membuat Hye-ri menangis. Dia mengaku pada ibu kalau dia memang menyukai In-woo, bukan sebagai teman tapi dia mencintai In-woo. Ibu menenangkan putrinya dan bertanya apakah mereka bertengkar. Tapi Hye-ri hanya menjawab, Aku merindukannya! Pada tengah malam, Hye-ri bangun dan membuka lemarinya. Dia memandang dengan dalam baju yang diberikan In-woo padanya saat insiden tomat. Sekarang Ma Hye-ri sadar apa itu cinta.

Di rumah keluarga Jin, nenek dan Jung Sun merayakan ulang tahun Bin. Jung-sun menyerahkan hadiah pada anak itu dan mengatakan kalau dia tidak akan bisa ikut merayakan ulang tahun Bin. Nenek dan Bin curiga dengan siapa Jung-sun sering keluar? Apakah dia sudah melupakan Sejoon? Dengan siapa dia pergi ke cherry blossom? Jung-sun tersenyum dan pergi ke kamar mandi.

Hye-ri melanjutkan investigasinya pada ayahnya ada terlalu banyak misteri dalam kasus ini yang sayang kalau dilewatkan. Hye-ri mengunjungi pemilik toko bunga Tuan Shin Jung-nam, yang menjadi saksi kunci pembunuhan 15 tahun yang lalu itu untuk menguatkan alibi ayahnya. Mendengar tentang pembunuhan itu, wajah Shin menjadi kelam. Tapi ini memang waktu yang tepat. Shin Dong Ha muncul dan mengenali Hye-ri sebagai jaksa kasusnya. Hye-ri juga ingat hubungan mereka dengan In-woo dan bertanya bagaimana Tuan Shin tahu In-woo. Tuan Shin mengatakan kalau selama beberapa waktu, dia tidak tahu kalau In-woo adalah pengacara. Yang dia tahu adalah setiap minggu selama 1 tahun In-woo selalu datang dan membeli bunga. Tapi, setelah putranya terlibat kasus itu, dia baru tahu kalau ternyata In-woo adalah pengacara. Shin Dong Ha bertanya apa yang Hye-ri lakukan disini. Tuan Shin segera mengusirnya dan mengatakan kalau Hye-ri disini untuk melihat tanaman. Tuan Shin dan Hye-ri duduk untuk berbincang. Tuan Shin menceritakan kembali kesaksiannya: malam itu, Tuan Shin sedang mendapatkan giliran sebagai penjaga di sekitar lokasi bangunan itu. Dia melihat sebuah cahaya menyala di sebuah pondok di kejauhan dan mendekati tempat itu. Dia melihat ada mayat disana yang bersimbah darah dan seorang pria yang menyentuh darah itu dengan tangannya. Orang yang diduga sebagai pembunuh memakai kaca mata yang bisa saja Ma Sang-tae atau bukan. Tuan Shin lalu melaporkan hal ini sebab dia berpikir dia sudah melihat pembunuhan. Hye-ri pergi dengan sangat puas. Dia hanya perlu menemukan pembunuhnya sekarang. Yang dia tidak mengerti adalah kenapa ayahnya memberikan tanah pada orang yang mendukung alibinya malam itu. Pada saat itu, Hye-ri mendapat telpon dari Jung-sun yang mengabarkan tentang ultah Bin. Jung-sun mengatakan kalau Se-joon mungkin ingin mengundang Hye-ri tapi tidak punya waktu. Bin merayakan ultah di pizza hut dengan ayahnya dan Jung-sun mengundang Hye-ri. Dia mengatakan kalau ini benar2 nyata dan mengucapkan selamat untuk Hye-ri.

Hye-ri pergi ke resto yang dimaksud dengan patah semangat sebab dia memikirkan perkataan Jung-sun tempo hari. Yang tidak Hye-ri sadari adalah Jung-sun sedang mengawasi di depan resto dari mobilnya. Dia melihat Hye-ri masuk ke dalam restoran. Akan tetapi, Hye-ri memilih duduk di luar resto untuk beberapa saat untuk mengolah perasaannya. Pada saat itu, Bin keluar. Bin berpikir kalau ibunya baru saja tiba dan bertanya pada Hye-ri apakah dia tahu namanya. Hye-ri bertanya apakah dia harus mengetahuinya. Dan Bin tahu kalau wanita ini bukan ibunya.

Bin: Lalu, kenapa kau datang? Hye-ri: Untuk meminta maaf. Dan untuk mengucapkan selamat. Bin: Bagaimana kau bisa mengucapkan selamat dan meminta maaf di saat yang bersamaan? Hye-ri: Benar. Jujur saja, aku datang kesini untuk mengucapkan selamat pada seseorang dan aku rasa aku harus meminta maaf dulu. Bin: Pada siapa? Hye-ri: Pada orang yang aku sukai. Menyukai seseorang dan mulai menyukai seseorang, aku tahu kalau keduanya berbeda.

Jung-sun sangat ingin tahu apa yang mereka bicarakan. Khusunya, setelah Bin terlihat tidak kaget saat bicara dengan duplikat ibunya. Kemudian, Hye-ri menelpon Jung-sun dan mengatakan kalau dia tidak bisa bergabung dalam pesta itu. Hye-ri menyebutkan nama Se-joon yang ditangkap oleh Bin. Jung-sun menyuruh Hye-ri untuk tutup mulut. Pertama, hal itu bisa membuat Bin kaget dan kedua, Se-joon sedang mendekat. Jung-sun menuntun Hye-ri, Balik kanan dan jalan lurus. Jangan berbalik dan bersikaplah biasa! Hye-ri berhasil menghindari Se-joon. Sedetik berikutnya, Jung-sun keluar dari mobilnya dan berbicara pada Hye-ri. Hye-ri meminta maaf dan mengaku kalau hal yang dia lakukan ini konyol apalagi setelah dia mengatakan kalau dia menyukai Se-joon. Dia meninggalkan hadiah itu pada Jung-sun. Se-joon menelpon untuk bertanya pada Jung-sun apakah pertemuannya itu lebih penting dari Bin. Jung-sun merasa sangat bersalah saat tiba di resto, khususnya setelah melihat Bin menangis.

Jung-sun menenangkan Bin, menghapus air matanya dan memberikan hadiah dari Hye-ri tapi dia tidak menyebutkan nama. Se-joon curiga hadiah itu adalah e-book! Dia terkagum melihat hadiah itu. Bin dengan gembira membaca buku2 disitu tapi sebelumnya dia berkata, Apa kau yakin ini bukan hadiah yang dikirim oleh ibuku? Beberapa saat yang lalu, aku melihat orang yang mirip sekali dengan ibuku!

Bin menyingkir dan Jung-sun meminta maaf pada Se-joon karena sudah mengganggu. Se-joon ingin tahu kenapa Jung-sun memberitahu ulang tahun Bin pada Hye-ri. Jung-sun menjelaskan kalau dia merasa bersalah sebeb Hye-ri menceritakan kencannya dengan Se-joon. Dia juga ingin membuat Bin terbiasa pada Hye-ri, khususnya apabila Se-joon akan menikahi Hye-ri! Se-joon meminta maaf pada karena bersikap kasar pada Jung-sun. Dia berpikir kalau hanya dia yang akan terpengaruh oleh kemiripan Hye-ri dengan mendiang istrinya. Tapi dia tidak pernah berpikir kalau Bin dan Jung-sun juga akan terpengaruh. Malam itu, Se-joon datang ke rumah Hye-ri untuk berbicara dengannya. Dia berjalan dengan cool-nya saat naik tangga. Hye-ri berkata kalau Se-joon berjalan dengan begitu cool dan Se-joon membalas gurauan Hye-ri dengan bertanya apakah hal itu yang harus dikatakan padanya. Tapi kemudian Hye-ri tersandung kata2nya sendiri: dia mengatakan pada Se-joon kalau dia tahu apa yang dia sukai dan tidak dia sukai. Meski dia menyukai Se-joon lebih dulu, sekarang tidak lagi. Hye-ri mencoba menemukan kata2 yang tepat. Kemudian Se-joon berkata, Berhentilah. Kau tidak harus menjelaskannya. Aku tahu hal itu. Se-joon juga bertanya apakah Hye-ri lapar lalu menambahkan kalau Bin suka hadiahnya. Hye-ri: Aku pikir jika Bin membaca banyak buku, dia tidak akan menjadi seperti diriku. Se-joon: Ada apa denganmu? Hye-ri: Aku sedikit Prinsip2ku sedikit kekurangan konsistensi.

Sekali lagi, Hye-ri duduk sendiri di kursi taman sambil bersedih. Dia mengenakan baju yang diberikan In-woo padanya. Hye-ri mengenang lagi semua hal yang pernah dia alami bersama Inwoo. Semuanya! Yang jelas, Hye-ri kemudian menjadi zombie. Dia terlihat tidak bergairah. Pada hari ke-3, dia akhirnya melihat In-woo! Hye-ri segera berlari menemui In-woo di pintu masuk. Dia memborbardir In-woo dengan pertanyaan: Kemana kau pergi? Apa yang terjadi? Apa ada sesuatu yang terjadi? Bagimana bisa seseorang melakukan itu? Kau seharusnya memberitahu seseorang kemana kau akan pergi sebelum pergi!

Hye-ri sebenarnya mengakui cintanya ketika dia berkata kalau dia menunggu In-woo dan sangat ketakutan sebab tidak ada orang yang diajak berbagi. In-woo mengatakan pada Hye-ri kalau mereka tidak punya hubungan apa2 yang bisa membuat mereka bersikap mesra seperti itu. Inwoo menjauhi Hye-ri yang malah membuat Hye-ri lebih sedih lagi ketikan dia kembali ke apartemennya. In-woo sendiri hanya melihat dari kejauhan.

Keesokan harinya, Hye-ri bertekad kalau dia tidak akan melepaskan In-woo. Dia ingin bicara dengan In-woo. Ini adalah Hye-ri yang tegas dan ketika In-woo mencoba menutup pintu

rumahnya, Hye-ri menahannya dengan sepatunya. Dia berkata apakah In-woo ingn bicara di luar dengannya atau dia akan masuk ke rumah In-woo. Mereka bicara di luar. In-woo menolak untuk menatap mata Hye-ri atau menjawab pertanyaannya. Ini sangat melukai Hye-ri. Dia ingin tahu apa dirinya bagi In-woo? Kenapa In-woo tiba2 menghapus dirinya dari kehidupan In-woo dengan tiba2?

In-woo: Aku ada pekerjaan jadi aku pergi ke suatu tempat untuk menyelesaikannya. Dan aku merapikan semua hal yang tidak penting di lingkunganku. Hye-ri: Apa kau mengatakan bahwa aku adalah hal yang tidak penting? Benar2 lucu. Bisakah seseorang diatur seolah-olah kau bisa menyapunya dengan sapu? In-woo: Aku bisa. Hye-ri marah pada jawaban In-woo dan berkata kalau itu bukan In-woo. Dia berkata kalau Inwoo tidak akan pernah menghilang kecuali In-woo sedang berusaha untuk melupakannya, khususnya dengan pesaing ketat seperti Yoon Se-joon! In-woo: Hal2 seperti itu, apakah kau tidak pernah berpikir kalau itu mungkin khayalanmu saja? Hye-ri: Tidak! Karena tidak ada alasan lain. In-woo: Dunia tidak sesederhana seperti yang kau percayai. Dunia tidak hanya bisa diisi oleh kejadian yang hanya ada di kepalamu. Hye-ri: Hal yang tidak berubah meski kau berusaha Pengacara Seo tidak membenciku! Hye-ri mengancam dengan kematian kalau In-woo pergi tanpa memberitahunya lagi dan bergerak pergi. Meski percakapan itu bisa dibilang tidak menyenangkan, tapi Hye-ri puas sebab tahu kalau In-woo muncul lagi. In-woo tidak percaya pada kegetiran Hye-ri tapi sekarang terbukti kalau dia punya kekuatan yang tidak bisa diremehkan. Bila In-woo ingin menyingkirkannya, ini bukan pekerjaan mudah. Untungnya mereka tidak bicara di dalam apartemen sebab Jenny ada disana.

Ketika In-woo kembali, Jenny mengatakan kalau dia harus pindah tapi In-woo mengatakan kalau pindah itu terlalu membebani. Kita tahu kalau sebenarnya In-woo kembali ke Amerika untuk mengunjungi orang tua angkatnya juga orang tua angkat Jenny. Kemudian Jenny tetap memberitahu In-woo info terbaru tentang Hye-ri dan mengatakan kalau Hye-ri tidak punya teman bicara. Perkembangan kasus yang Hye-ri tangani juga lambat dan Jenny takut kalau kasus itu akan dihentikan. In-woo percaya pada Hye-ri kalau dia akan memikirkan apakah harus menyembunyikan kasus itu atau tidak. Dan satu lagi, Hye-ri sudah tahu banyak. Di rumah, Ma Sang-tae bertanya apakah persiapan pernikahan Hye-ri sudah berjalan dengan baik. Ibu sangat kaget sebab dia pikir mereka sudah setuju untuk membiarkan Hye-ri menentukan pilihannya sendiri. Ayah malah menantang ibu dan meminta surat cerai. Ibu menjadi marah dan berteriak, Baik! Ayo sah-kan! Seorang pria yang ingin membuang istrinya yang sudah tidak berguna dan menjual putrinya, aku tidak ingin hidup dengannya! Ayah terkejut mendengar ucapan ibu khususnya lagi kalau dia dianggap menjual anaknya. Hye-ri tidak mengerti kalau sebenarnya In-woo tidak ingin diganggu olehnya. Keesokan harinya, Hye-ri menunggu In-woo di tangga dan saat melihat In-woo, dia bersembunyi di balik jeruji. Dia berharap bisa membuat In-woo terkejut dengan berpura-pura kalau dia tidak tahu In-woo disana. Tapi Hye-ri tidak tahu kalau In-woo sudah melihat Hye-ri mengintip di jeruji itu sepanjang waktu. Hye-ri menyapa In-woo dengan menanyakan, Apa kau marah padaku? atau Apa Jenny tidak suka kau berteman denganku? Itu membuat In-woo membentak Hye-ri hingga Hye-ri tersandung dan In-woo meraih tangan Hye-ri. Hye-ri ingin tahu kenapa In-woo memperlakukannya dengan dingin. In-woo berkata, Aku sudah bilang, aku menyingkirkan perasaanku padamu! In-woo pergi dan Hye-ri bergumam kalau In-woo seharusnya tidak melakukan itu sendirian!

Kembali ke kasusnya: Hye-ri mengunjungi tetangga Seo Dong Gun di kantor polisi untuk menanyakan kasus pembunuhan yang terjadi 15 tahun yang lalu itu. Hye-ri menanyakan beberapa pertanyaan tentang Seo, yang dituduh melakukan pembunuhan tapi tetap bersikeras kalau dia tidak bersalah. Pria itu mengatakan kalau meski buktinya banyak tapi Seo bukan tipe orang yang bisa melakukan itu. Hye-ri mengatakan kalau Seo akan segera dibebaskan tapi pria itu mengatakan kalau Seo sebenarnya sudah mati. Hye-ri memulai pembicaraan telpon tentang kasus itu dengan In-woo tapi sayang itu Cuma khayalannya. Telpon berbunyi dan ayah ada di ujung telpon. Ayah datang untuk membicarakan pernikahan Hye-ri. Sang-tae ingin agar Hye-ri pergi ke kencan buta itu tapi dia juga memastikan kalau Hye-ri tidak merasa bahwa ayah menjualnya! Ayah sudah memilih pria yang bisa memberikan apapun untuk Hye-ri. Ayah berkata, Meski kau tidak menyukainya, meskipun ini caraku, aku menyayangimu! Ayah berkata kalau ayah sangat menyayangi Hye-ri tanpa syarat karena dia adalah putrinya! Tapi Hye-ri ingin menegaskan lagi kalau ayah memang orang yang tidak melakukan hal jahat. Tapi ayah mengatakan kalau dia juga melakukan hal jahat. Ayah bangkit untuk pergi sebelum Hye-ri sempat bertanya lagi.

Di luar apartemen, Hye-ri memanggilkan taksi untuk Sang-tae. Kebetulan In-woo lewat. Hye-ri ingin sekali menyapa In-woo tapi dia melihat wajah dingin pria itu jadi memutuskan untuk membatalkannya. Tapi In-woo mengamati Hye-ri dan ayahnya ketikan ayah memberikan uang pada Hye-ri lalu pergi. In-woo berbalik dan Hye-ri melihatnya meninggalkan balkon. Itu membuat Hye-ri lebih berani untuk mengajak In-woo makan. In-woo tidak ingin menyenangkan Hye-ri dan mengatakan, Hatiku sakit sekali tapi lapar juga membuat tubuhku kelelahan! Inwoo mau pergi makan tahu pedas bersama Hye-ri. Tahunya sangat pedas hingga Hye-ri mulai tidak tahan. In-woo segera meraih sapu tangan di kantongnya tapi tiba2 berhenti. Hye-ri melihat beberapa wanita minum soju jadi dia memesan beberapa botol untuk dirinya sendiri. Tapi minuman ini efeknya cepat sekali. In-woo mencoba mengajak Hye-ri pulang. Tapi Hye-ri hanya ingin agar In-woo tinggal bersamanya seperti dulu. Hye-ri marah pada In-woo sebab In-woo melakukan banyak hal untuknya tapi kemudian dia memilih pergi. Hye-ri pingsan di bar itu. In-woo membawanya pulang dan memerhatikannya saat dia sedang tidur. Dia memohon agar Hye-ri membiarkannya pergi sebab kalau tidak Hye-ri akan semakin sakit. Inwoo bahkan mengusap rambut In-woo.

Istri Go Man Chul mengangkat telpon dan ternyata di saluran itu ada Ha Jung Nan (yang merupakan wanita simpana Man Chul). Istri Man Chul sangat marah karena suaminya masih mengunjungi wanita itu setelah 15 tahun. Berikutnya Hye-ri muncul dan istri Go mengira kalau Hye-ri adalah wanita simpanan yang baru. Tapi pengenal Hye-ri membuat wanita itu diam. Dia malah dengan senang mengundang Hye-ri masuk. Wanita itu ingin agar Hye-ri menemukan Ha dan menuntut suaminya karena melakukan perselingkuhan.

Hye-ri tidak bisa melakukan itu, dia harus punya bukti kuat. Wanita itu bergumam kalau saja dia punya uang, mereka pasti sudah masuk penjara. Go melihat Hye-ri keluar dari rumahnya dan bersembunyi di belakang mobil. Ketika Man Chul masuk ke rumahnya, dia kena lemparan bantal. Istrinya mengatakan kalau dia membicarakan tentang perceraian mereka. Man Chul sangat lega mendengar ini. Man Chul melaporkan pada Sang-tae kalau putrinya masih menyelidiki pembunuhan 15 tahun lalu itu. Man-chul bahkan sempat2nya mengejek Sang-tae dia punya kejahatan dan seorang putri yang merupakan jaksa. Kemudian istri Go Man-chul menghubungi Hye-ri dan memberikan bukti tentang perselingkuhan suaminya. Itu adalah foto Go dan Ha 15 tahun yang lalu. Memang itu bukan bukti kuat untuk perselingkuhan tapi itu menjadi bukti kuat bagi Hye-ri untuk kasus lain: tanggal dan waktu diambilnya foto itu sama dengan kejadian pembunuhan itu. Go dan Ha pergi ke hotel pukul 9.55 pm dan 10.32 pm. Alibi ayah yang mengatakan kalau dia bersama mereka dari jam 9 pm sampai tengah malam palsu!

Hye-ri pergi ke bar-nya Ha Jung-nan. Disana dia melihat In-woo dalam penyamarannya sebagai penulis. In-woo pergi dari tempat itu. Ha sedang minum dengan temannya yang Hye-ri kenali. Dia adalah wanita yang membantu Hye-ri dalam kasus judi itu. Ha menjadi tidak nyaman karena semuanya saling kenal. Lebih sulit lagi ketika dia menyebut In-woo sebagai penulis. Wanita dari kasus judi itu mengatakan kalau In-woo hanya berpura-pura sebagai pengacara agar bisa bertemu dengan Hye-ri padahal sebenarnya dia adalah penulis yang sedang menulis novel. Hye-ri bertanya kapan mereka bertemu dan Ha menjawab kalau In-woo telah menjadi pelanggan tetapnya selama 2 tahun belakangan ini. Ini membuat Hye-ri berpikir Tuan Shin dan Han Jung-nan bertemu In-woo dua tahun lalu dan mereka tidak tahun kalau In-woo adalah pengacara. Ketika dia pulang, Hye-ri memikirkan kembali kasusnya: Go Man-chul dan Ha Jung-nan adalah alibi ayah yang ternyata salah. Tuan Shin adalah saksinya. Seo Dong Gun dituduh melakukan kejahatan dan meninggal di penjara. Dia punya putra yang pergi ke Amerika. Hye-ri kebetulan bertemu dengan pengacar yang baru pulang dan Amerikan dan In-woo tidak punya orang tua

Hye-ri menerima file rahasia dari penyidik yang menyatakan kalau Seo In-woo adalah putra Seo Dong-gun! Dan dibelakangnya, In-woo sedang berdiri menunggu reaksi Hye-ri. Dia hanya bisa memandang In-woo. Dia terkejut, merasa dibohongi dan akhirnya tahu kebenarannya

Sinopsis Prosecutor Princess Episode 13 28 Juli 2010


Filed under: Prosecutor Princess meylani aryanti @ 5:53 am Setelah membaca dokumen yang menyatakan keterlibatan In-woo dalam kasus itu, Hye-ri yang shok sama sekali tidak bisa berdiri dan berjalan dengan baik. In-woo mendekatinya tepat waktu

untuk meraih tangannya. Hye-ri mengatakan kalau tangan In-woo hangat dan In-woo mengangguk, Itu benar, itu aku. Hye-ri bertanya apa yang benar, bahwa In-woo mengenal Hye-ri sejak pertama mereka bertemu. Sekali lagi In-woo mengangguk. Itu bukan kebetulan, bukan takdir, bukan apa2 tapi hal yang sudah direncanakan.

Hye-ri: Kau memanfaatkanku? In-woo: Mungkin Tentu saja.

In-woo dengan dingin berkata kalau Hye-ri adalah tipe orang yang jarang memerhatikan sekeliling dengan hati2 ketikan sudah berfokus pada satu hal. Flashback menunjukkan kalau bukan hanya dompet Hye-ri yang dicuri tapi juga nomer handphone In-woo. Hye-ri benar2 melihat dunianya hancur. In-woo membantunya duduk di bangku dan berdiri di sampingnya sampai Hye-ri memutuskan untuk pergi. Melihat keadaan Hye-ri yang menyedihkan, In-woo mengantar Hye-ri pulang. Hari itu, Hye-ri tidak pergi ke kantor, yang membuat Pimpinan sangat marah padanya. Pimpinan menegaskan kalau pendidikan Hye-ri yang seperti putri membuatnya tidak bertanggung jawab pada apapun. Jaksa yang lain mencoba menenangkan Pimpinan dengan membuat alasan mungkin Hye-ri sakit. Se-joon dan Jung-sun mencoba menghubungi Hye-ri tapi tidak berhasil.

Sementara itu, Hye-ri sedang menangis di rumah. Dia ingat apa yang pernah dikatakan Se-joon: Apa yang kau tahu tentang Pengacara Seo? Dia bahkan mengabaikan telpon ayah dan terus saja mengasihani diri sendiri karena begitu bodoh dan buta. Kembali ke rumah In-woo, Jenny menerima berita besar lewat telpon. In-woo menjamin kalau dia tidak akan pergi kerja dan menutup telponnya. Jenny jadi bertanya-tanya In-woo tidak akan pergi atau dia tidak bisa pergi?

Tentu saja, In-woo tidak bisa pergi. Dia merasa begitu menyesal. Setelah berhasil mengumpulkan sisa kekuatan yang ada, Hye-ri pergi ke apartemen In-woo bertelanjang kaki. Dia bahkan tidak membiarkan In-woo mengatakan sepatah kata pun dan menampar wajah pengacara itu. Hye-ri masih bisa mempertahankan kekuatannya cukup lama dan dia tersandung waktu akan pergi. In-woo berteriak, Berpeganganlah pada dirimu! Kuatkan dirimu! Hye-ri tersenyum getir. In-woo lah yang membuatnya seperti itu.

Di rumah keluarga Ma, Ae-ja dan Sang-tae membiacarakan Hye-ri. Kemana dia? Apakah dia ada di tempat yang sinyalnya tidak bagus? Ae-ja melindingi anaknya dengan mengatakan kalau tidak

menelpon karena larangan Hye-ri untuk melakukan itu. Ae-ja: Hye-ri tidak menyukai ayahnya dan dia tidak menyukai orang yang membuatmu menjadi ayahnya! Ke rumah Jung-sun dimana ibu Jung-sun telah meminta anaknya dan Se-joon untuk melakukan pertemuan dengan alasan yang ajaib. Ibu berkata kalau salah satu teman Jung-sun ingin mengenalkan Se-joon pada salah satu kenalannya. Apa tidak apa2? Se-joon tidak ingin melakukan itu jadi dia malah mengirim Jung-sun ke spa terdekat untuk menemui orang itu. Jungsun jelas menolak. Ibu Jung-sun sekarang bertanya apakah Se-joon tahu pacar putrinya? Se-joon sangat menyukai hal ini dan mulai menggoda Jung-sun tentang pacar khayalannya. Setelah pergi keluar untuk mendapatkan udara segar, Jung-sun dan Se-joon memutuskan untuk mengunjungi Hye-ri.

Sudah malam dan Jung-sun menelpon Hye-ri untuk menawarkan bantuan. Karena tidak ada yang bisa dilakukan untuk Hye-ri, Jung-sun dan Se-joon memutuskan untuk duduk di bangku. Jungsun masih tetap merasa tidak nyaman karena duduk dengan Se-joon. Ini membuatnya merasa menjadi orang ketiga. Se-joon: Melihat Ma Hye-ri rasanya tidak nyaman tapi juga menyenangkan. Penampilan fisiknya sangat mirip dengan istriku tapi kepribadiannya sangat berbeda. Jika kepribadian ibu Bin sama dengan Hye-ri tentu dia tidak akan terkena kanker. Eunji menjadi ibu pada usia itu dan tidak sempat menikmati masa mudanya. Untuk beberapa alasan, itu membuatku banyak berpikir. Jung-sun mengerti perasaan Se-joon. Rasa bersalahnya telah mencegahnya untuk mendekati orang lain itu bukan hal mudah. Se-joon akhirnya mengaku bahwa apa yang dia rasakan pada Hye-ri hanya karena dia mirip dengan mendiang istrinya. Dia berpikir bahwa istrinya mengirimkan seseorang agar bisa dipegang erat. Pada akhirnya, melalui fantasi inilah, Se-joon mendapatkan gambaran nyatanya. Se-joon kemudian memandang Jung-sun sambil tersenyum.

Hye-ri melanjutkan penyelidikan kasusnya dengan pergi ke rumah Go Man-chul dan menunjukkan foto itu pada pria itu. Man-chul jelas kaget. Tapi dia mengatakan kalau dia tidak tahu apa2 tentang foto itu. Sementara berbicara dengan Hye-ri, Man-chul masih sempatnya menggunakan telpon dan menelon seseorang (Ma Sang-tae) dan memperingatkan orang itu tentang penemuan foto. Orang yang diperingatkan itu melakukan reaksi cepat. Tepat ketika Hye-ri sampai di toko Ha Jung-nan, dua orang yang berkendara motor mencuri tas-nya. Hye-ri memasuki toko Ha Jungnan sambil menangis. Dia juga mengatakan tentang alibi palsu itu bahwa ada perbedaan jam tanpa membiarkan Jung-nan berbicara sepatah katapun. Jung-nan meminta bukti. Hye-ri berkata, Sebenarnya, buktinya adalah kau, Ha Jung-nan! Ada kejutan! Tidak ada yang hilang saat sesuatu yang dicuri adalah hal yang penting buat Inwoo. Pengendara motor kedua mencuri tas itu dari pencuri pertama dan mengembalikannya pada Hye-ri. Karena sekarang jati diri In-woo sudah terbongkar, Hye-ri yakin kalau tas-nya yang bisa kembali pasti karena In-woo. Hye-ri kemudian bertanya pada Ha Jung-nan tentang Penulis Seo. Orang seperti apakah dia? Tepat setelah Hye-ri pergi, Jung-nan mengundang In-woo ke toko. In-woo akhirnya mengaku kalau dia adalah pengacara dan telah berbohong pada Jung-nan selama ini. Dia minta maaf tapi dia benar2 harus melakukan itu. Di sisi lain, pencuri yang tidak berhasil itu melapor ke Ma Sangtae bahwa aksinya gagal dan praktis membuat Sang-tae sangat khawatir. Ini mungkin ada hubungannya dengan kejahatannya yang akan terungkap. Tapi siapa yang membantu Hye-ri dalam kasus ini?

Berikutnya terjadi sebuah kejadian di toko-nya Yoo-na. Di satu sisi, ada Hye-ri yang ditipu tapi bersikeras mencari kebenaran dari kasus yang ditanganinya, meski hal itu akan menyakitinya. Di sisi lain, ada Jenny yang merupakan kaki tangan In-woo. Ada pertengkaran kecil sebelum pertengkaran yang sesungguhnya. Tapi bagaimana Yoo-na tahu saingan Hye-ri? Yoo-na: Dia (Jenny) adalah tamu VIP yang memberitahukan tentang pelelangan Giobernie dan Hotel-nya!

Jenny mengatakan kalau ini bukan pertarungan antar gang sebab tidak ada yang dirugikan. Hyeri membalas: Kau menolongnya dari awal dan membuatku nampak seperti orang bodoh! Apa Hye-ri marah sekarang? Apa dia ingin maaf? Hye-ri tidak memerlukan permintaan maaf dari orang seperti mereka. Jenny sendiri tidak punya rencana untuk minta maaf meski diminta sekali pun! Semua kemewahan yang Hye-ri punya saat ini dibeli dengan penderitaan In-woo. Hye-ri mengambil segalanya dari In-woo. Tepat ketika Jenny mengakhiri pidatonya, dia meminta Hyeri untuk menempatkan dirinya di posisi In-woo!

Hye-ri mungkin masih terluka tapi dia masih bisa melawan. Dia pulang ke rumahnya dan menuju balkon lalu memaksa In-woo untuk minum teh dengannya. Ini sebagai ucapan terima kasih karena sudah mengembalikan tas-nya. Semuanya dimulai dengan pertanyaan Hye-ri tentang bagaimana In-woo berhasil meraih perhatian Hye-ri. Apakah In-woo menghabiskan banyak uang? In-woo mengangguk. Apakah dia membuat pemilik apartemen yang dulu pindah? In-woo mengangguk. Apakah In-woo belajar bagaimana memanipulasi pikiran? In-woo mengangguk. Jadi In-woo melakukan segalanya untuk membuat Hye-ri tersentuh! Hye-ri: Apa yang kau inginkan dariku? In-woo: Membuktikan kalau ayahku tidak bersalah. Hye-ri: Apa? In-woo: Bukan seorang pembunuh tapi ayahku yang meninggal dengan tuduhan sebagai pembunuh. Pakaian ayahku yang membuktikan kalau dia seorang pembunuh, aku ingin membersihkannya dari semua itu. Sekarang giliran In-woo yang bicara dan kita diajak ke masa lalu. Flashback: In-woo, ayahnya dan ibunya semuanya sangat bahagia. Mereka melakukan semua hal yang dilakukan keluarga bahagia: bermain sepakbola, makan bersama sampai, Direktur Yoo menelpon ayah In-woo

dan mengatakan kalau dia harus bertemu dengan Tuan Ma dimana hal itu langsung membuat ayah In-woo gugup dan bergegas ke proyek. Secara mengejutkan dia melihat Direktur Yoo mati dengan bersimbah darah. Ayah In-woo memegang kepala Yoo sehingga tangannya terkena darah. Dia mencoba untuk menghubungi polisi tapi sambungan telponnya diputus.

Berikutnya, Tuan Seo sudah masuk penjara. In-woo yang waktu itu masih remaja mengunjungi ayahnya. Pada awalnya, dia takut melihat wajah ayahnya, bukan karena dia membenci ayahnya tapi karena dia takut akan menangis. In-woo tahu kalau ayahnya bukan penjahat dan dia akan membuktikan kalau ayahnya tidak bersalah. Kembali ke masa kini sebentar dimana In-woo mengatakan pada Hye-ri kalau ayahnya pergi ke proyek karena pertemuan Yoo dan Ma. Setelah mendengar bahwa ayah Hye-ri menyangkal pergi kesana, In-woo tahu bahwa Ma Sang-tae adalah penjahat yang sebenarnya. Kata2 In-woo membuat Hye-ri ingat pernyataan ayahnya kalau dia tidak pernah pergi ke proyek tapi dia malah mengirim Direktur Seo. Ma Sang-tae berbohong!

Flashback lagi: In-woo (yang masih remaja) pergi ke rumah Ma Sang-tae untuk meminta pertolongan. Dia bersikeras kalau ayahnya bukan pembunuh dan ayahnya tidak bersalah. Tapi Ma Sang-tae menyingkirkannya dan membanting pintu di hadapan wajah In-woo. Hye-ri yang waktu itu masih kecil melihat dari atas balkon. Tepat ketikan In-woo mencari keadilan untuk ayahnya, Tuan Seo malah meninggal karena serangan jantung. (In-woo dewasa, yang sedang mengobrol dengan Hye-ri berkata kenapa ayahnya tidak mau menunggu sampai In-woo besar dan menjadi pengacar). Kemudian kita melihat In-woo di sebuah danau dimana di tempat itu dia menabur abu ayahnya. Disana pula In-woo berjanji pada dirinya kalau dia akan membuktikan ayahnya tidak bersalah!

Setelah semua kejadian mengerikan yang terjadi Korea, ibu In-woo memutuskan untuk pindah ke Amerika agar mereka tidak menderita lagi. Bahkan, dia Amerika pun mereka masih mengalami kesulitan dimana mereka sulit menemukan pekerjaan dan sulit beradaptasi dengan lingkungannya. Karena merasa kesepian, In-woo pergi dan bersembunyi di gang yang penuh denga sampah. Ketika sedang mencari In-woo, ibu menyeberang jalan dan tidak melihat mobil yang datang dan akhirnya menabraknya. Flashback berakhir saat In-woo menangisi ibunya yang meninggal. Hye-ri tersentuh tapi satu pertanyaan masih belum terjawab: kenapa In-woo menggunakan dirinya untuk membalas dendam? In-woo mengatakan kalau itu bukan semata-mata balas dendam tapi dia juga ingin membebaskan ayahnya dari tuduhan. Hye-ri berkata kenapa In-woo menggunakan dirinya dan berpikir kalau itu bukan balas dendam? In-woo: Aku rasa akan menyenangkan. Segera setelah aku kembali ke Korea dan lulus ujian, aku mulai menyelidiki kasus pembunuhan Yoo Myung-woo. Aku menemukan Ma Sang-tae dan mereka yang terlibat. Ketika investigasi berjalan lancar, putri Ma Sang-tae lulus ujian dan berencana untuk menjadi seorang jaksa. Benar2 lucu. Aku berusaha mencari tahu orang seperti apa dia, naf, ingin tahu dan tidak punya rasa curiga. Jika tidak ada insiden, maka dia adalah pilihan yang terbaik.

Hye-ri sangat marah pada kata2 ini. Apa In-woo pikir dia akan melanjutkan kasus ini dimana yang terlibat adalah ayahnya dan bukan orang lain? In-woo berpikir kalau Hye-ri akan melanjutkannya. Dia adaah seorang jaksa yang selalu mengungkap kebenaran. Membuat dirinya mengungkap masa lalu ayahnya, bukankah itu balas dendam? In-woo tetap mengatakan kalau Hye-ri adalah seorang jaksa. Itu adalah hal yang paling tepat untuk dilakukan, membela orang yang bersalah. Lalu bagaimana dengan permintaan maaf atas semua yang telah dilakukan Inwoo? Karena telah menggunakan dirinya karena telah melakukan kebohongan?

In-woo: Seseorang yang memulai semua itu dan tahu akan merasa bersalah, tidak merasa menyesal. Hye-ri: Bahkan tidak satu kali pun? In-woo: Seseorang yang akan menyesal, tidak akan melakukan hal seperti itu.

Sambil menangis, Hye-ri menegaskan kalau dia akan mempercayai ayahnya kecuali bukti kuat ditemukan. In-woo dengan sinis berkata, Oh ya, karena apa yang kau temukan tidak cukup jelas. Hye-ri berlari keluar dan In-woo memperhatikannya lewat balkonnya lalu mengikutinya dari jarak yang tidak terlalu jauh. Beberapa saat yang lalu In-woo memberitahukan hal2 kejam pada Hye-ri tapi sekarang dia mengikutinya. sementara itu, Ma Sang-tae menemukan teman di belakang anaknya: dia adalah putra Seo Dong-geun! Di sisi lain, Ha Jung-nan ingin mengakui kebenaran pada Hye-ri. Kelihatannya, foto yang dibawa Hye-ri, yang mengindikasikan kalau Jung-nan dan Man-chul keluar hotel bersama, menunjukkan kebenarannya. Mereka pergi pada jam 10.30 karena Sang-tae menelpon Man-chul. Toko memang tutup pada hari itu tapi Jung-nan membukanya untuk Sangtae agar dia bisa masuk dengan Man-chul sekitar jam 11 malam. Man-chul adalah orang yang menyuruh Jung-nan untuk berbohong dan mengatakan bahwa mereka sudah minum sejak jam 9 malam.

Alasan kenapa Jung-nan mengaku adalah kerena In-woo memintanya demikian. Jung-nan mengerti maksud In-woo melakukan itu dan merasa kasihan padanya. Jadi dia harus mengatakan apa yang dia tahu tentang malam itu. Hye-ri tidak mengerti kenapa Jung-nan merasa seperti itu. Jung-nan menjelaskan kalau In-woo sudah banyak membantunya selama 2 tahun belakangan ini dengan sangat tulus.

Hye-ri: Lalu kau percaya pada Seo In-woo? Jung-nan: Meskipun itu hanya ketulusan sesaat ketulusan tetaplah ketulusan. Hye-ri terlihat bingung. Inikah yang harus dia percaya juga? Sementara itu, Ma Sang-tae melakukan pendekatan yang lebih baik. Tapi In-woo malah memotongnya. Bagi orang yang sudah membunuh ayahnya, Ma Sang-tae sangat berani menanyakan bagaimana dia dibesarkan. In-woo tidak akan mengijinkan hal itu. Tidak akan juga menerima kata2 Sang-tae tentang kasus lama itu atau masalah memanfaatkan Hye-ri dalam kasus ini.

Sang-tae: Menggunakan putriku dalam investigasi? In-woo: Apa kau punya bukti kalau aku memanfaatkannya? Yah, aku menduga bahwa tidak memiliki bukti aku memanfaatkannya, tidak berarti aku tidak melakukannya.

In-woo merasa bahwa Sang-tae gugup pada kasus ini dan menggunakn lebih banyak kata2 untuk membuatnya marah. Sang-tae ingin terlihat percaya diri tapi dia tidak akan mengatakan pada putrinya tentang pertemuan ini. Yang tentu saja akan mengindikasikan kalau dia adalah pembunuh yang sebenarnya. Sang-tae bahkan harus kabur dari pertemuannya karena Hye-ri menelpon dan ingin bertemu dengannya.

Pengakuan Ha Jung-nan telah membuat Sang-tae terpojok. Jika bukan dia penjahat yang sebenarnya maka dia pasti menyembunyikan rahasia yang lebih besar. Sekarang Sang-tae mengaku kalau dia mengatakan yang sebenarnya. Dia tidak bisa mengatakan dimana dia malam itu tapi dia tidak bersalah. Dia meminta Hye-ri untuk memeriksa kasus konstruksi itu lagi dan apa yang dia katakan adalah yang sebenarnya meski hal itu akan menghancurkan reputasinya. Kenapa ayah berbohong disini? Kalau ayah memang tidak bersalah kenapa dia tidak memberitahu Hye-ri apa yang terjadi malam itu? Ayah tidak bisa memberitahunya dan dia tidak akan melakukan itu.

Sang-tae: Jika kau akan tetap keras kepala dan melanjutkan kasus itu, berhentilah menjadi jaksa dan pulanglah ke rumah. Hye-ri: Jangan coba2 menakutiku. Meski kau menyeretku pulang ke rumah meski kau membakar semua pakaian, sepatu dan tas-ku aku bukan Ma Hye-ri yang menuruti semua perintah ayahnya karena ketakutan. Setelah pertemuan ini, Hye-ri ingin kembali ke In-woo tapi permintaan maaf masih jadi masalah. Kenapa In-woo tidak sedikit pun merasa bersalah? Kenapa dia tidak mengakui itu? Ketika sedang bicara pada jam weker ajaib pemberian In-woo, Hye-ri mendapatkan ide ajaibnya. Karena sudah lelah mendengarkan pesan In-woo yang berulang-ulang, Hye-ri mencoba menghapusnya tapi ternyata itu malah membawa ke pesan lain.

In-woo: Nona Ma Hye-ri, berapa usiamu sekarang? Dimana kau hidup sekarang? Tidak dimana kau tinggal sekarang? Sekarang aku mengikutimu dan pindah. Aku berada di rumah dengan teras mengikutimu. Sangat indah disini. Di tempat seindah ini, aku mempersiapkan kehancuranmu. Bersama denganmu, membuatku merasa bahagia dan tidak tenang, tidak tahu bahwa ada perubahan pada rencanaku, menyalahkan diriku karena memilihmu, tahu bahwa kau akan terlukan Aku masih akan melukaimu. Aku akan mengakhirinya tapi tidak mampu berhenti. Jadi, kata maaf, aku tidak bisa mengatakannya. Hye-ri, jangan hanya makan rumput dan hiduplah lama dengan sehat. Temukanlah orang yang akan mencintamu dan akan menghapus lukan yang aku berikan padamu Berbahagialah. Jadi aku bisa merasa sedikit bersalah padamu. Ketika kau mendengarkan ini, aku harap kau sudah berumur 77 tahun. Seperti di Titanic, anak atau cucumu, katakan pada mereka bagaimana saat kau masih muda, lugu, tidak dewasa, dan cantik, ada seseorang yang membuat hidupmu hancur. Bajingan semacam itu ada tapi di atas semua hal yang dia lakukan, aku bisa bahagia dan tertawa. Ketika kau bisa bicara buruk tentang diriku, aku harap itu akan ada nanti. Aku minta maaf. Aku minta maaf. Aku minta maaf.

Ketika In-woo melihat Hye-ri berdiri di luar rumahnya, dia jadi bertanya-tanya: kenapa Hye-ri tidak membuang jam itu? Hye-ri memerintahkan In-woo untuk menghapus pesannya denga kekuatan penuh. In-woo menyuruh Hye-ri untuk pergi tapi Hye-ri masih bersikeras. Dia ingin agar pesan itu dihapus. Sekarang, Hye-ri bahkan berani masuk ke rumah In-woo. Dia mencegah In-woo membanting pintu di depan wajahnya dengan kakinya. In-woo tidak ingin Hye-ri masuk ke dalam apartemennya. Hye-ri memulai kata2nya di dalam rumah In-woo. Dia bertanya apakah In-woo tahu bagaimana dia mencari In-woo ketika menghilang? Dimana dan kenapa dia melakukan itu. In-woo tidak menunjukkan keingintahuan. Dia terlihat lebih putus asa dan terganggu.

In-woo: Aku tidak memikirkan itu. Hye-ri: Pembohong! In-woo mencoba membebaskan diri dari Hye-ri tapi dia mengkuti In-woo. Hye-ri ingin membangunkan In-woo, ingin menunjukkan yang sebenarnya. Hye-ri bertanya: Ini karena kau menyesal, kan? In-woo mengatakan kalau ini tidak masuk akal. Hye-ri: Kau adalah satu2nya orang yang aku pikirkan ketika aku kesusahan. Ketika aku tidak mampu mengatakan apa2 pada orang lain, tapi harus aku jaga untuk diriku sendiri. Ketika aku merasa akan mati, karena hal itu begitu sulit buatku, aku ingin memberitahumu. Aku harus memberitahumu. Kau menghilang. Satu2nya orang yang paling aku percaya di muka bumi ini, tiba2 menghilang. In-woo: Hentikan ini. Ada apa denganmu? Apa kau sudah gila? Aku tidak menyukaimu, ini semua sudah berakhir. Aku memintamu untuk menahan dirimu. Apa kau ingin memberitahuku hal2 itu sekarang? Hye-ri: Ya, benar. Ini bukan satu2nya hal yang ingin aku katakan. Ada banyak hal yang ingin aku sampaikan padamu. In-woo: Ma Hye-ri, ada apa denganmu? Hye-ri: Orang yang membuatku merasakan neraka dan sakit Aku mencintaimu, kau bajingan. Tidakkah kau mengerti? Apa kau ingin aku mengatakannya lagi? In-woo: Jangan jangan Hye-ri: Aku mencintaimu, bajingan. Karena itulah, meski kau akan melukaiku nanti, hanya bilang padaku kalau kau menyesal. Katakan padaku sekarang. Aku tahu, aku tidak akan bisa hidup sampai umur 77 tahun. Aku merasa aku akan mati karena kanker akibat stress yang kau berikan padaku jadi bagaimana mungkin kau mengharapkan agar aku hidup sampai umur 77 tahun. Aku tidak akan pernah menemukan pria yang mencintaiku. Sakit yang kau sebabkan begitu besar, yang lukanya akan begitu buruk, dan tidak akan ada yang mampu mencintaiku sekarang. Kemudian, aku akan bisa hidup lagi kalau kau juga begitu. Jika sakit, aku juga akan sakit. Jangan bilang kalau semuanya bohong, ya? Pengacara Seo, kau menyesal, katakan kau menyesal.

Pada titik ini, Hye-ri dan In-woo menangis. In-woo menghapus air mata Hye-ri tapi tetap tidak mampu mengucapkan kata maaf. Di atas semua itu, In-woo meraih pinggang Hye-ri

Sinopsis Prosecutor Princess Episode 14 30 Juli 2010


Filed under: Prosecutor Princess meylani aryanti @ 7:44 am

Ciuman itu. In-woo dan Hye-ri hanyut dalam emosi masing2 jadi sulit menjelaskan apa yang dirasakan, apakah senang atau sedih. In-woo memegang Hye-ri kencang sekali dan berkata akan lebih mudah bila Hye-ri memilih untuk membencinya saja. Hye-ri menolak hal itu, sebab dia merasa nyaman setelah tahu kalau mereka saling mencintai, lalu berkata, Aku merasa aku bisa bernafas dengan baik. Hye-ri yang pertama kali melepaskan pelukan itu dan berkata, Sudah cukup, sekarang.

Mereka berdua pindah ke taman dan melanjutkan percakapannya disana. In-woo memberitahu Hye-ri tentang ayah angkatnya dan Hye-ri senang sebab ayah angkat In-woo sangat baik

padanya. Akhirnya, Hye-ri mengingat In-woo sebagai anak laki2 yang dulu sekali datang ke rumahnya dan berdiri di luar.

Hye-ri muda membawakan muffin dan susu pada In-woo muda untuk dimakan agar dia tidak kelaparan sendirian. Akan tetapi, In-woo sedang tidak ingin bersikap baik jadi dia melempar susu yang dibawa Hye-ri. Hye-ri berkata kalau itu tidak apa2 sebab muffin-nya masih selamat. Tapi In-woo muda juga melempar kue itu ke tanah. In-woo dan Hye-ri (yang sudah dewasa) duduk dalam diam. Mereka bahkan duduk berjauhan dan akhirnya Hye-ri bangkit untuk pergi. In-woo tidak mengejar Hye-ri.

Di rumah keluarga Ma, Ae-ja melakukan pidato panjang kalau dia sama sekali tidak khawatir pada Hye-ri, sampai Sang-tae mengatakan pemikirannya. Hye-ri punya pacar dan itu In-woo. Tidak apa2 sebenarnya soalnya In-woo punya silsilah keluarga yang baik. Di sisi lain, Hye-ri mengunjungi Shin Jung-nam dan pria ini sama sekali tidak senang melihat Jaksa Ma. Yang Hyeri inginkan adalah untuk mendapatkan cerita yang utuh kalau sebenarnya Jung-nam tidak melihat Seo Dong-geun membunuh Yoo Myung-woo. Ternyata, Jung-nam berhenti dari pekerjaannya setelah pembunuhan itu dan membuka toko bunga. Hye-ri mengatakan kalau Jung-nam mungkin saja dibayar untuk berbohong.

Shin menjadi gugup dan dia bertanya kenapa Hye-ri terus mengganggunya seperti ini. Hye-ri mengulangi namanya dan mengungkapkan kalau dia adalah anak dari Ma Sang-tae. Di atas semua itu, pengacara putra Jung-nam (In-woo) adalah putra dari Seo Dong-geun. Jung-nam jatuh ke perangkap yang dibuat oleh generasi kedua korban dan pembunuh 15 tahun itu.

Setelah Hye-ri pergi, Shin Jung-nam kembali kena pukul dengan kedatangan In-woo. Dia datang untuk melihat tanaman dan bertanya kepada Jung-nam apakah Jung-nam pernah berpikir kenapa In-woo membeli freesia setiap minggu. Ayah In-woo suka freesia, meski pun biasanya wanita yang menyukai bunga itu. In-woo mengingatkan Shin kalau dia pernah berjanji akan menolongnya setelah kasus anaknya dibereskan. In-woo kembali untuk menagih janji itu. Sementara itu, Sang-tae khawatir kalau In-woo mendekati Hye-ri dan membohongi perasaannya. Dia memanggil In-woo untuk datang ke kantornya dan bicara. Sang-tae hanya ingin tahu hubungan In-woo dengan anaknya. Apakah In-woo ingin balas dendam? Kalau memang begitu, kenapa In-woo harus melakukannya lewat Hye-ri? In-woo tidak peduli pada perhatian ayah pada anaknya ini. Dia hanya ingin Ma Sang-tae meminta maaf dan Sang-tae sama sekali tidak bisa membuka mulutnya tentang kasus itu. In-woo juga mengatakan pada Sang-tae untuk berusaha lebih keras untuk mempengaruhi Hye-ri agar mau menjauh dari In-woo. Sebab, dia tidak akan menghentikan kasus ini.

In-woo mengatakan pada Sang-tae untuk menghadapi masa lalunya dan mengakui kesalahannya kalau tidak, dia akan memanfaatkan Hye-ri untuk dirinya sendiri. Dalam perjalanan pulang, Inwoo bertemu dengan Hye-ri. Jaksa Ma menyapa In-woo dengan mengatakan ;halo saja. Tapi mereka berjalan saling melewati dan tangan mereka begitu dekat satu sama lain. Mereka sempat berbalik untuk saling bisa melihat tapi tiba2 berhenti dan malah meneruskan perjalanan.

Inilah cerita tentang Jung-sun dan Se-joon. Se-joon datang untuk menjemput Jung-sun dan bersikeras agar mereka naik mobil bersama lagi ke kantor. Jung-sun bahkan tidak pergi ke gym setelah mendaftar sebagai anggota (Se-joon mengecek hal ini ke gym-nya). Lagipula, hanya buang2 energi saja bila berangkat kerja dengan dua mobil. Jung-sun melawan balik dan mengatakan kalau mobilnya hemat energi. Se-joon tersenyum inilah Jung-sun yang dia kenal. Se-joon menyeret Jung-sun untuk masuk mobilnya. Hore!

Hye-ri akhirnya kembali bekerja setelah beberapa hari absent. Dia menyapa rekan sesama jaksa. Semua teman Hye-ri benar2 merindukan kehadiran Hye-ri! Dia ikut rapat dimana Min-suk dan Jaksa Chae lebih memerhatikan Hye-ri ketimbang kasus yang mereka tangani. Jaksa Chae

bahkan mengatakan pada Hye-ri kalau seharusnya Hye-ri tidak menghentikan liburannya karena dia adalah pegawai pemerintah jadi dia tidak akan dipecat. Jung-sun dan Min-suk mengungkapkan kalau Pimpinan sangat khawatir pada Hye-ri dan mereka harus menghentikan Pimpinan meski hanya muncul di depan pintu ruangan Hye-ri tanpa pemberitahuan dahulu, meski dia seorang pimpinan. Pria ini melawan tapi Se-joon menjelaskan kalau apa yang dikatakan Jung-sun benar apalagi dia mengatakannya dalam bahasa resmi. Hal ini diperhatikan oleh Hye-ri yang sedikit kagum akhirnya Jung-sun dan Se-joon bisa dekat. Kemudian, Shin menelpon Hye-ri dan dia pun pergi ke toko bunga Shin Jung-nam. Shin memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya karena dia telah berjanji pada In-woo yang waktu itu muncul setelah Hye-ri pergi. Shin mengeluarkan koper yang berisi uang yang telah dia simpan selama bertahun-tahun. 15 tahun yang lalu, putranya Dong-ha masuk rumah sakit karena gagal jantung dan dia tidak punya uang untuk membayar biaya rumah sakit. Malam itu, Shin meninggalkan pos penjagaannya untuk bernegosiasi dengan pihak rumah sakit tapi tidak membantu sama sekali. Dia bergegas kembali ke lokasi pembangunan dan melihat sebuah mobil Ma Sang-tae di dalamnya. Shin sangat sibuk saat itu jadi pada awalnya dia tidak berpikir kalau itu Ma Sang-tae. Shin pergi berkeliling dan melihat Seo Dong-geun di ruangan dimana di sisinya ada Yoo yang berdarah. Shin pergi untuk menelpon polisi tapi saat dia kembali Seo sudah menghilang. Akan tetapi, semua uang yang mengelilingi Yoo tetap utuh. Tanpa berpikir, Shin bergegas dan mengambil semua uang itu. Dia tidak pernah menyadari kalau uang itu juga milik Ma Sang-tae. Sebagai gantinya, Shin harus tutup mulut dan Ma Sang-tae membiarkan uang itu untuknya sehingga bisa membayar biaya rumah sakit.

Hye-ri kaget mendengar berita ini dan langsung pergi ke tempat ayahnya. Dia ingin tahu apa yang terjadi hari itu dan sudah tidak ada gunanya lagi ayah berbohong sebab dia sudha tahu segalanya dari Shin. Sang-tae terkejut karena Hye-ri tahu begitu banyak tapi dia membela diri dan bertanya apakah Hye-ri bersikap seperti ini karena Seo In-woo. Hye-ri mengakui hal ini dan ayah sangat terkejut mengetahui kalau Hye-ri mau melakukan apa saja yang diperintahkan Inwoo. Akan tetapi, Hye-ri berkata kalau dia hanya mencari kebenaran. In-woo tahu kalau pada akhirnya Hye-ri akan mengetahui yang sebenarnya. Hye-ri juga tidak bertemu dengan para saksi secara tidak sengaja. In-woo lah yang memastikan agar Hye-ri bertemu dengan para saksi ini.

Ma Sang-tae bertanya apakah Hye-ri akan mengadili ayahnya demi In-woo. Hye-ri lebih setia pada hal itu. Dia menolak dugaan ini jika dia bersikap demi kepentingan In-woo, dia pasti akan melaporkan kasus itu ke kejaksaan. Tapi karena Hye-ri menyayangi ayahnya, dia menolak untuk percaya pada semua hal itu sampai bukti yang kuat ditemukan kalau ayahnya adalah sang pembunuh. Hye-ri akan mempertahankan ketidakterlibatan ayahnya tapi dia juga merasa bersedih pada In-woo sebab dia juga menderita. Sang-tae mencoba meyakinkan anaknya kalau In-woo hanya memanfaatkannya. Tapi Hye-ri yang sudah dewasa berkata kalau dia juga akan melakukan hal yang sama. Hye-ri masih malu untuk berhadapan dengan In-woo dan tahu kalau dia tidak bisa meminta In-woo untuk memaafkan ayahnya karena kematian ayah In-woo adalah atas perbuatan ayah Hye-ri. Sang-tae memberikan sebuah situasi pada Hye-ri: bagaimana kalau ayah adalah pembunuhnya? Hye-ri tidak menjawab jika dia berpihak pada yang satu maka dia akan kasihan pada yang lain. Hye-ri benar2 jadi gila!

Sang-tae menyaksikan dengan mata kepala sendiri jika Hye-ri telah menjadi wanita dewasa. Di sebuah jembatan, Sang-tae memikirkan kembali ucapan Hye-ri dan In-woo dan sadar bahwa dia harus membuat pilihan. Pilihan ini akan berimbas pada kehidupan putrinya entah itu positif atau negative. Ini hanya masalah apakah sang-tae mampu menyingkirkan harga diri dan mengabaikan reputasinya. Sang-tae pulang ke rumah dalam keadaan mabuk dan dia bertanya pada istrinya, Menjadi sempurna dan hangat, apalagi yang kau bilang kau perlukan? Ae-ja menjawab, Memiliki kedamaian!

Sang-tae menceritakan kembali masa lalu ketika mereka pertama kali menikah dulu. Mereka tinggal di rumah kecil lalu mengunjungi pimpinan sebuah perusahaan untuk membuat perusahaan sendiri. Sang-tae bertanya apaka Ae-ja senang hidup miskin. Ibu manjawab kalau itu bukan masalah menjadi miskin tapi mereka lebih bahagia karena mereka bekerja keras. Tapi sang-tae benci hidup miskin sebab dia berasal dari keluarga miskin dan ingin keluar dari lingkaran itu. Sang-tae: Dimulai dengan anakku, akan yang dilahirkan mempercayaiku, Ma Sang-tae, dengan banyak lemak, dengan mata paling indah di dunia yang bahkan tidak bisa dibandingkan dengan permata apapun, dimulai dari Hye-ri dan anak2nya, anak2 dari anak2 Hye-ri, dengan berani dan dengan bangga, aku ingin mereka hidup seperti itu selamanya. Ae-ja: Ada apa denganmu? Sang-tae: Ada yang salah. Ini bukan yang aku inginkan. Aku akan menghancurkan putriku. Keesokan harinya Sang-tae menunggu di depan rumah Hye-ri dan melihat anaknya itu berjuang untuk berangkat kerja. Hye-ri begitu lelah dan khawatir tapi Sang-tae tidak bisa keluar dari mobilnya untuk menolong putrinya. Melihat Hye-ri menderita seperti itu membuat Sang-tae merasa harus menelpon In-woo dan mengunjunginya di apartemennya.

Sang-tae: Kau tidak mirip ayahmu. Kau bukan putra Seo Dong-geun. Ayahmu adalah pria yang lembut. Pria baik dengan hati yang lembut. Selama pengembangan kembali Cheonji-dong, Seo Dong-geun menangani negosiasi. Sampai akhirnya, dia berpihak pada korban penghancuran. Jika dia orang yang cermat, berencana, dan perhitungan sepertimu, hal itu tidak akan terjadi padanya malam itu. In-woo: Apa kau mencoba mengatakan kalau itu adalah salah ayahku? Sang-tae: Yang aku maksud bahwa kepribadian menentukan nasibmu. Seperti Hye-ri ayahmu

seperti dia. Jika Hye-ri seperti aku kau tidak akan berani bermimpi untuk mendekatinya. Jika Seo Dong-geun sepertimu semasa hidupnya, dia tidak akan pernah dituduh sebagai pembunuh. In-woo: Kedengarannya kau mengimplikasikan kalau dia dituduh atas kehendaknya sendiri. Sang-tae: Tidak. Aku marah pada diriku sendiri karena tidak tahu kalau kau masuk ke kehidupan putriku. Aku akan menanyakanmu langsung. Jika kau menginginkan maaf, aku akan minta maaf. Dan jika kau ingin aku berlutut, aku akan berlutut. Aku tidak sengaja menjebak ayahmu. In-woo: Jika kau ingin aku agar menutup kasus itu, aku tidak bisa melakukan itu. Sang-tae: Aku tidak ingin menjadi palu yang menusuk hati putrinya dan menghancurkan hidupnya. In-woo: Itulah yang ingin aku berikan pada ayahku. Bagaimana kau ingin dilihat oleh putrimu ayahku pasti juga sama. Jadi, aku tidak bisa memenuhi permintaanmu. Sang-tae: Lalu, jika aku mengakuinya, apakah kau akan melepaskan Hye-ri-ku? Dari putriku, yang kau dekati karena aku, apakah kau akan menghilang selamanya?

Sang-tae: Kau bilang kau berada disini untuk membersihkan nama ayahmu. Apakah tidak cukup bagimu untuk memanfaatkan putriku yang tidak tahu apa2 untuk mengungkap kasus ayahnya sendiri? In-woo: Aku tidak punya keinginan untuk melakukan itu, selain membersihkan nama ayahku, aku tidak punya keinginan lain. Sang-tae: Kau berjanji padaku? Hye-ri tidak mirip denganku. Dia tidak kejam. Jika kau secara sengaja menyakitinya, aku tidak akan melepaskanmu. In-woo: Aku berjanji padamu. Sang-tae: Baiklah. Jika kau putra Seo Dong-geun, kau seharusnya menjaga janjimu dengan baik. Ma Sang-tae hanya meminta agar In-woo tidak mengatakan apa2 pada Hye-ri sampai dia mendapatkan kesempatan untuk mengatakannya sendiri pada putrinya. Sementara itu, di kantor Jung-sun dan Hye-ri bicara dari hati ke hati. Jung-sun ingin tahu apa yang menganggu Hye-ri tapi Hye-ri terlalu kaget untuk berkata apapun. Jung-sun menganggap sikap diam ini berarti Hyeri tidak ingin mengatakan apapun tapi kemudian Hye-ri mau bicara.

Hye-ri bertanya apakah Jung-sun pernah merasa terganggu karena kehadirannya. Dia juga bertanya apa yang harus dilakukan bila kenyataan lebih menakutkan dari yang dipikirkan. Haruskah kita terus mengejarnya meski hal itu akan membawa kehancuran pada orang lain atau bahkan keluarga sendiri? Jung-sun menjawab dengan sederhana saja tidak ada jawabnya. Setiap jaksa membuat keputusan berdasarkan keyakinan dan latar belakang mereka masing2. Hye-ri ingin tahu apa yang dilakukan Jung-sun tapi Jung-sun berkata dia ingin tahu detail kasusnya. Hye-ri tidak bisa mengatakannya jadi Jung-sun lantas berpikir kalau itu pasti ada hubungannya dengan Pengacara Seo. Hye-ri menjamin kalau itu tidak seperti yang Jung-sun pikirkan jadi Jung-sun lantas bertanya apakah mereka putus. Hye-ri sekali lagi mengatakan kalau dirinya dan In-woo tidak menjalin hubungan seperti itu. Jung-sun bertanya apakah In-woo bukan pria yang Hye-ri harapkan dari awal kalau memang begitu, Hye-ri harus segera melupakannya.

Kemudian, Jung-sun pergi ke kantor Se-joon untuk mengambil berkas sebuah kasus. Tiba2 matanya tertuju pada desktop di komputer Se-joon dimana disana ada sebuah file dengan nama Jung-sun. Dia membuka file itu isinya adalah foto2 Jung-sun di jalan cherry blossom itu (foto dengan baju fashionable itu lho!). Se-joon mendekati Jung-sun dan Jung-sun malah kabur bahkan tanpa mengambil file itu dia terlalu malu! Se-joon sadar kalau Jung-sun melihat foto itu dan segera menemuinya di luar. Jung-sun bertanya kenapa Se-joon punya fotonya apakah dia sudah bicara pada Bin? Ibu Jung-sun tidak bisa mengurusi foto seperti itu.

Jung-sun: Apa Bin mengatakan sesuatu? Se-joon: Mengatakan apa? Bahwa kau menyukaiku? Jung-sun: (Bengong) Se-joon: Kenapa kau terkejut? Kau mengatakan itu sendiri? Jung-sun: Aku?! Kapan aku mengatakannya? Aku hanya bilang Jaksa Ma

Hye-ri pulang ke rumah dengan sedih. Dia melihat In-woo duduk di bangku taman juga bersedih setelah pertemuannya dengan Ma Sang-tae. Hye-ri bersembunyi di belakang sebuah pilar dan dengan handphonenya mengambil foto In-woo. Sayangnya, Hye-ri hanya bisa memotret bagian samping dan belakang In-woo sebab In-woo tidak menghadap ke arahnya. Yang Hye-ri tidak tahu adalah In-woo yang merasakan kehadiran Hye-ri jadi dia dengan sengaja berbalik agar Hyeri tidak mendapatkan gambar yang bagus.

Tiba2 Hye-ri mendengar sebuah suara: Bukankah itu Jaksa Ma disana? Hye-ri menengadah tapi In-woo tidak ada dimana-mana. Ternyata, In-woo tepat berada di belakangnya. In-woo berkata kalau Hye-ri pasti sudah benar2 gila apakah Hye-ri begitu tergila-gila padanya hingga

mengambil fotonya secara sembunyi2? Kenapa Hye-ri meniru starteginya? Yah, karena Hye-ri tidak punya foto In-woo sementara In-woo punya banyak foto Hye-ri! Karena merasa malu, Hyeri berbalik untuk pergi. Tapi In-woo kemudian berkata kalau khusus untuk sore ini mereka akan melanggar peraturan mereka dan gila2an. Mereka menuju ke taman dimana In-woo membuka kopernya yang menunjukkan semua alat penyamarannya sept. kamera. In-woo mengeluarkan kameranya dan Hye-ri berusaha mengambil benda itu untuk mengetahui apakah In-woo mengambil foto dirinya dengan alat itu.

Ketika Hye-ri berusaha mengambil kamera itu, In-woo merentangkan tangannya sehingga benda itu jauh dari jangkauan Hye-ri. Di taman itu, In-woo mulai berpose, dan Hye-ri dengan enggan mengambil foto In-woo yang bergaya cool itu. In-woo sadar kalau dia harus melakukan pose yang lain. Misalnya, pose menembak, pose melompat, pose wajah lucu, atau yang lainnya. Dan In-woo tersenyum begitu ceria untuk Hye-ri tapi dia sadar kalau ini semua ini harus menemui akhirnya. Hye-ri melihat-lihat foto itu dan heran kenapa mereka tidak berfoto bersama. Hye-ri minta foto bersama tapi In-woo menolaknya. In-woo: Aku tidak berfoto dengan sembarang gadis. Hye-ri: Sembarang gadis? In-woo: Kau bukan pacar bahkan di masa depan. Kau bukan teman. Kau bukan anggota keluarga. Kau bukan siapa2. Apakah kau setuju? Hye-ri: Seorang seharusnya bicara sepantasnya seorang pengacara. Menjadi seseorang dan bukan siapa2, apakah itu sama? Kalau tidak, apa bedanya? In-woo: Ini dia kebiasaanmu yang suka sekali banyak bertanya. Kau harus berhati-hati pada hal itu. Para pria benci hal yang seperti itu. Wanita membuatmu bosan dengan pertanyaan Hye-ri: Para wanita benci pria seperti dirimu. Tidak pernah kehabisan. Kata per kata. Ketika wanita bicara kau membalas. Dan kau bicara dengan sikap yang menghina. Dan dan Ada lagi. In-woo: Ada lagi? Hye-ri: Banyak! Ada lebih banyak lagi! In-woo: Lalu, kenapa kau menyukai pria seperti itu? Mengambil gambar diam2 apa yang harus dilakukan dengan ketenaranku? Hye-ri: Kau yang awalnya lebih dulu mengambil fotoku diam2. Apa kau benar2 tidak akan berfoto bersamaku? In-woo: Ya! Hye-ri: Lalu, berikan padaku semua fotoku yang kau ambil diam2. Berapa yang kau foto ketika kau mengikuti secara sembunyi2? Berikan semuanya padaku!

In-woo: Aku akan berikan semuanya padamu. Toh aku berencana untuk membuang semuanya. Kapan kau akan datang untuk mengambilnya?

In-woo tertawa dan berkata kalau foto2 adalah hal yang tidak berguna mereka tidak bisa menunjukkan semua ekspresi dan kejadian dalam hidup mereka. In-woo pergi dan bergumam pada diri sendiri, Di kepalaku, di mataku, di hatiku, ada semua ekspresimu Mereka tiba di rumah dan Hye-ri siap untuk berpisah. Tapi In-woo tidak dan mengusulkan agar mereka taruhan minum. Mereka pergi ke sebuah rseto dan In-woo membuatkan bom soju untuk Hye-ri. In-woo gagal membuat tornado dalam gelas setelah mencampur soju dan bir. Jadi Hye-ri dengan ahlinya membuatkan yang seperti itu untuk In-woo. Mereka bersulang dan In-woo menghabiskan minumnya sekalian. Hye-ri melihat dengan hati2 dan hanya meminum punyanya satu teguk. Ada yang terjadi dan Hye-ri tahu itu. In-woo: Dari semua hal yang aku katakan terakhir kali, semua itu adalah kesalahan. Jadi aku ingin membenarkannya. Karena akan menyenangkan bila memanfaatkanmu jadi Ma Sang-tae akan ditikam oleh putrinya sendiri. Bukan karena itu aku memilihmu, Ma Hye-ri. Ini mungkin kedengaran seperti alasan tapi aku perlu seorang jaksa. Meski aku menjadi jaksa, aku tidak akan mampu menangani kasus ayahku. Jika bukan aku, jaksa macam apa yang akan menyelidiki dengan penasaran kasus yang bahkan sudah diputuskan lebih dari 10 tahun yag lalu. Khususnya kasus itu tidak memiliki kecurigaan untuk dibuka lagi. Pada awalnya begitu mudah membersihkan nama ayahku. Tapi kau yang paling aman Meski sudah terlambat, aku ingin minta maaf. Karena sudah memanfaatkanmu yang tidak tahu apa. Aku minta maaf. Hye-ri: Permintaan maaf itu, sudah kau ucapkan tiga kali. In-woo: Ketika sedang berhadapan denganmu, aku ingin mengatakannya secara resmi. Dan, meski merasa bersalah, aku tidak bisa melakukan apa2. Aku minta maaf.

Hye-ri menerimanya dengan tersenyum. Mereka pulang ke rumah dalam keadaan mabuk dan Inwoo suka sekali fakta kalau ada orang yang menangkapnya ketika mabuk. Mereka masuk ke lift dimana mereka berpegangan pada besi bersebelahan agar tidak jatuh. Jari mereka bersentuhan tapi tidak menimbulkan efek apa2 dan tiap kali jari mereka bersentuhan mereka menjauhkannya. Mereka mencapai lantai empat dan Hye-ri keluar dari lift. In-woo hanya bisa menunduk. Hye-ri hampir ingin masuk kembali tapi pintu lift sudah tertutup. In-woo menangis di dalam sana.

Mereka tidak bisa tidur. In-woo ingin menelpon Hye-ri tapi tidak bisa. Sedangkan Hye-ri hanya memandang foto In-woo. Dan Ma Sang-tae mengambil foto Hye-ri yang lebih muda. Keesokan paginya, Jenny menelpon In-woo untuk memeriksa keadaannya. Tapi In-woo tidak ingin pergi ke kantor. Dia pergi ke apotek terdekat untuk membeli obat dan dalam perjalanan pulang, dia melihat ibu Hye-ri membawa buah2an yang banyak sekali. In-woo menyembunyikan obatnya dan membantu ibu untuk membawa buah2an itu ke apartemen Hye-ri. Ae-ja berkata akan sangat menyenangkan bila In-woo dan Hye-ri menjadi pasangan pengacara.

Ibu Hye-ri menawarkan untuk membuatkan In-woo teh atau makan siang. Tapi In-woo menolaknya. Ae-ja bertanya kenapa In-woo terlihat canggung di dekatnya dan In-woo menjawab, Kami putus. Ae-ja jelas kaget tapi dia tidak menyalahkan In-woo. Dia meninggalkan apartemen Hye-ri dan ibu melihat obat In-woo. Beberapa saat kemudian, ibu muncul di apartemen In-woo sambil membawa bubur. In-woo sama sekali tidak ingin menerima perlakukan seperti ini tapi Ae-ja mengatakan kalau ini adalah hal seharusnya dilakukan tetangga. Dia bahkan menunggu In-woo sampai selesai makan.

Ketika sedang makan, ibu bertanya kenapa mereka putus. Apa itu karena ayah Hye-ri? Atau apakah mereka bertengkar? In-woo terlihat tidak nyaman jadi ibu akhirnya tutup mulut. In-woo memperhatikan kalau ibu dan Hye-ri mirip. Mereka sangat menyenangkan. Ibu kemudian mengatakan kalau dia senang mendengar kata ibu yang dikatakan In-woo padanya. Soalnya, ibu selalu ingin punya anak laki2. Dan karena In-woo tidak punya ibu maka Ae-ja selalu berharap kalau dia akan menjadi ibu bagi In-woo. Kalau saja ada hal yang bisa Ae-ja lakukan untuk In-woo Lalu Jenny datang dan berkata, Sayang, aku membawakan bubur untukmu. Apakah ini pembantunya? In-woo meminta Jenny untuk menjaga ucapannya dan meminta maaf pada Ae-ja dan sekali lagi memanggil ibu. Ae-ja segera keluar sebab dia kaget melihat pacar baru In-woo. Jenny sangat tidak senang dan berkata kalau ibu bisa tahu hal2 tentang In-woo.

Akan tetapi, In-woo meminta Jenny untuk tidak khawatir. Dia tidak naf dengan terus bersikap baik pada Park Ae-ja dan dia tahu Ma Sang-tae akan segera mengatakan sesuatu pada Hye-ri. Karena itulah, dia mau menunggu sedikit lebih lama meski deadline-nya sudah dekat agar dia tahu apak yang akan dilakukan keluarga Ma. Jenny khawatir kalau Hye-ri akan menutupi kasus itu tapi In-woo punya keyakinan sendiri. Hye-ri pergi ke kediaman orang tuanya untuk bicara pada ayahnya. Dia menelpon Hye-ri setelah dia menyuruh ibu keluar. Sebab, semakin sedikit ibu tahu, itu lebih baik.

Sang-tae: Aku akan memberitahu semua hal yang membuatmu penasaran dan sangat ingin kau ketahui. Yoo Myung-woo Aku membunuhnya.

Sinopsis Prosecutor Princess Episode 15 2 Agustus 2010


Filed under: Prosecutor Princess meylani aryanti @ 9:29 am Lima belas tahun yang lalu, Ma Sang-tae memiliki perusahaan yang kecil dan ingin memperluas perusahaan itu. Dia sedang menangani sebuah proyek pembangunan ulang ketika mereka bertemu dengan beberapa masalah dari korban pembongkaran. Dong-geun bertanggung jawab atas negosiasi tapi dia tidak punya kabar bagus untuk Sang-tae: para korban itu tidak akan pindah meski sudah dibayar. Karena ayah In-woo pria yang baik, dia tidak melihat manipulasi dari Yoo Myung-woo (pimpinan para korban). Yoo sebenarnya bukan orang yang bersih2 amat jadi Sangtae heran kenapa Seo tidak bisa melihat ini.

Ada politikus yang terlibat dan dia adalah koneksi Ma Sang-tae untuk urusan bisnis. Yoo memiliki startegi untuk memperoleh uang: mengadu ke media. Oleh karena itulah, Ma Sang-tae patuh dan pergi ke lokasi pembongkaran dengan berkasnya. Myung-woo mengatakan kalau dia tidak punya bukti tentang hubungan politikus itu. Myung-woo memulai perkelahian untuk memperoleh uang. Dia mencekik Ma Sang-tae tapi dalam waktu singkat, Myung-woo sudah menjadi mayat. Ma Sang-tae memukul kepalanya dengan batu.

Hye-ri kaget. Itu kecelakaan, kan? Sang-tae mengatakan kalau saja kasus ini tetap tidak dibuka, dia akan membawa kasus ini hingga ke liang kuburnya. Sang-tae tidak ingin kehilangan apa yang sudah dia capai jadi dia berbohong waktu mendengar Dong-geun ditangkap. Ayah akan mengakui perbuatannya tapi Hye-ri harus pergi ke luar negeri untuk menghindari cemoohan orang lain. Sang-tae: Kau pikir aku mau mengakui hal ini karena aku takut pada Jaksa baru sepertimu?

Sang-tae mencoba menyembunyikan maksudnya yang sebenarnya tapi wajahnya terlihat sangat menderita. Saat Ae-ja masuk ke dalam rumah, Hye-ri sudah menangis. Sang-tae berkata kalau dia akan mengaku dan dia akan memberitahukan berita bagus ini pada In-woo. Ae-ja pingsan. Sementara itu, In-woo sedang mencuci peralatan makannya ketika dia tiba2 ingat pada Hye-ri dan ibunya yang sama2 menyayanginya. Hal ini membuat In-woo sadar kalau Ae-ja sama baiknya seperti ibu kandung In-woo dulu. Rasanya tidak adil bila juga menghancurkan hidup wanita itu.

Kembali ke Ae-ja yang pingsan. Ae-ja bertanya apakah karena fakta bahwa mereka sudah berpisah, sekarang Sang-tae bersama wanita lain. Apakah itu artinya Sang-tae suka main perempuan? Ketika Ae-ja sadar kembali, dia mendapatkan pemberitahuan: Seo In-woo adalah korban tidak bersalah dari kejadian buruk ini. Setelah pertemuan keluarga ini, Hye-ri keluar dari rumahnya dan mengalami halusinasi. Dia melihat In-woo yang masih remaja di depan rumahnya. Hye-ri bertanya apakah dia lapar dan dijawab iya.

Hye-ri: Kepadamu, aku menawarkan muffin dan kau tidak mau memakannya. Jika aku tahu kejadiannya seperti ini Jika aku tahu kenapa kau berdiri disana Aku akan memberitahukan ayahku. Aku minta maaf. Aku minta maaf. Aku minta maaf. Tapi kau, kenapa kau tidak memberitahuku? ayahmu Ma Sang-tae, kan? Ayahmu membunuh seseorang dan menuduh ayahku melakukannya. Jadi jangan berkagak di depanku dengan menawarkan muffin. Itu menjijikkan. Kenapa kau tidak memberitahukanku?

Pada titik ini, kita bisa tahu kalau In-woo itu memang penguntit sejati. Dia selalu muncul di saat yang tepat. In-woo: Karena aku pikir kau akan menangis. Jika aku melihatmu menangis, aku pikir aku tidak akan mampu menahannya dan menangis juga. Kemudian In-woo pergi. Park Aeja sangat terguncang setelah mengetahui cerita In-woo yang sebenarnya dan maksud In-woo berpura-pura menyukai Hye-ri. Sang-tae bersikap sebagai pria yang tenang tapi Ae-ja tidak tahan. Sang-tae sudah membunuh orang! Ayah membela diri dengan mengatakan kalau itu hal yang tidak direncanakan.

Hye-ri tiba di kompleks apartemennya dan menepon In-woo. Dan ternyata, In-woo ada di belakang Hye-ri, lagi. Tapi In-woo sedang tidak mood untuk senang2 seperti tempo dulu. Dia hanya menutup telponnya dan berkata apa kabar. Beberapa saat kemudian mereka pindah ke tempat dimana mereka berciuman dulu. Hye-ri berkata, Aku minta maaf pengacara Seo Tidak. Tuan Seo In-woo, aku minta maaf. Karena ayahku, ayahmu, atas kuasa ayahku, dituduh melakukan kejahatan dan menderita. Aku minta maaf. Dengan formal, Hye-ri memberitahukan kalau ayahnya telah mengaku melakukan kejahatan. Inwoo bisa melihat Hye-ri gemetaran tapi Hye-ri terus melanjutkan perkataannya. Kejadian itu tidak direncanakan dan Hye-ri percaya pada ayahnya. Fakta ini membuat In-woo bingung jadi Hye-ri menjelaskan: (1). Jika terbukti kalau itu adalah sebuah penyerangan dalam kasus itu, ketika UU Pembatasan telah berlaku, maka Sang-tae akan bebas. Atau, (2). Jika tidak terbukti ada penyerangan maka Sang-tae akan dituduh sebagai pembunuh. Dia bisa di penjara selama kurang lebih 7-15 tahun.

Hari berikutnya, Ae-ja yang berantakan masuk ke rumah Hye-ri dan mulai memukul, berteriak, menangis serta hal2 lain yang biasa dilakukan jika hidup kita hancur. Baik Hye-ri dan ibunya sedang mengalami masa sulit dimana mereka akan segera menghadapi hari2 yang gelap dan penuh dengan penderitaan.

In-woo muncul di saat yang tepat lagi. Dia sedang lewat sambil membawa mangkuk yang berisi entah apa. Dia melihat ibu dan Hye-ri bertengkar. In-woo tidak ikut campur tapi dia hanya mendengarkan omelan ibu terhadap penyelidikan yang dilakukan Hye-ri. Putri macam apa yang tidak membela ayahnya? Sang-tae ingin agar mereka berdua pergi keluar negeri sebelum hal ini tersebar dan Hye-ri harus berhenti dari pekerjaannya. Kenapa Hye-ri tidak meminta In-woo untuk melupakan hal ini? Kenapa Hye-ri tidak memohon?

Hye-ri: Aku ingin melakukannya. Apa kau tahu betapa aku ingin melakukannya? Aku ingin meminta pada In-woo untuk memaafkan ayahku. Tapi ketika aku melihat wajahnya, aku tidak bisa mengatakan apa2, aku tidak mungkin bisa berkata apa2. Ae-ja: Ini karena kau menyukainya, benar kan? Karena itulah kau memihak padanya, benar kan? Hye-ri: Tidak seperti itu, Bu. Ini karena aku tahu. Karena ayah, dia Aku tahu bagaimana dia hidup. Aku tahu apa yang hilang darinya. Tanpa ibu tanpa ayah selama 15 tahun. Ae-ja kembali ke akal sehatnya. Dia akhirnya tahu bagaimana putrinya menderita karena keadaan ini. Bagaimana Hye-ri menderita karena cintanya dan karena kesalahan ayahnya. Tapi, bagaimana dengan mereka sekarang? Apa yang akan Ae-ja lakukan? Hye-ri akan berhenti menjadi jaksa dan akan membela ayahnya sebagai pengacara. Sambil menangis, mereka berdua berpelukan. In-woo secara diam2 mendengarkan percakapan ibu-anak itu. Dia melihat mereka hancur berkeping-keping. Apakah ini yang In-woo inginkan? Apakah ini yang ayahnya inginkan? Untuk melihat keluarga Ma hancur? Sesuatu dalam rencana In-woo berjalan dengan salah. Ini bukan rencana itu sendiri, bukan investigasinya atau faktanya. Ketika sedang memikirkan kenyataan ini, In-woo lupa pada perasaannya sendiri dan perasaan korban balas dendamnya.

Kembali ke Jung-sun dan Se-joon. Jung-sun akhirnya menerima feminisme-nya dan mulai memakai krim kecantikan. Ibu Jung-sun dan Bin telah menyingkirkan semua pakaian Jung-sun dan hanya meninggalkan beberapa dengan rok. Jung-sun tidak punya pilihan, apakah dia harus pergi dengan rok atau jins. Jung-sun berkata, Jins? Aku bukan jaksa Ma!

Jung-sun tidak mau menumpang dengan Se-joon. Bin telah memperingatkan ayahnya tentang masalah rok ini. Jung-sun sama sekali tidak punya tempat untuk bersembunyi dan dia harus pergi dengan Se-joon. Se-joon berkata kalau kaki Jung-sun indah sekali tapi cara berjalan Jung-sun sangat memalukan. Yang lebih memalukan lagi adalah Jung-sun terjepit dan Se-joon harus menyentuh kaki Jung-sun dengan tangannya. Di kantor semua orang terkejut dan Hye-ri adalah yang paling senang melihat Jung-sun. Sekarang kita ke tempat lain. In-woo menghilang dan Jenny sangat panik. Dia mengambil beberapa dokumen dari meja In-woo dimana dokumen2 ini akan berakhir di meja bos Hye-ri. Dimanakah In-woo? Dia sedang ada di pinggir danau. In-woo berulang kali bertanya, Ayah, apa yang harus aku lakukan?

Hye-ri hampir saja berhenti tapi tidak jadi. Dia akan berjuang. Ketika dia pergi keluar, dia ingat lagi pada masa ketika dia masih lebih muda. Dimana saat itu dia masih muda dan berani dengan gaya serta mobilnya. In-woo tiba2 muncul. Dia senang dan membawa makanan. Hye-ri mengatakan pada In-woo kalau mereka tidak sedang berada dalam posisi dimana mereka bisa makan bersama. In-woo menjanjikan berita bagus kalau Hye-ri mau makan dengannya. Mereka pergi ke tempat dimana dulu Se-joon memberikan sandwich pada Hye-ri. Disana, Hye-ri mulai bertanya-tanya, Apakah kau tiba2 sakit atau demam sehingga kau tidak melakukan apa yang ingin kau lakukan? Tempat yang sama dan sushi yang sama. Kau ingin agar kita pergi kemari.

In-woo ingin melepaskan stress-nya. Hye-ri menghindari tatapan In-woo. Tidak mau mendengarkan kata2 In-woo. Jadi In-woo mengatakan apakah mereka tidak bisa berbicara seperti orang biasa saja? Ketika Hye-ri melihat In-woo pada akhirnya, In-woo mengatakan agar Hye-ri berhenti menatap satu sama lain. In-woo belum selesai. Dia memutuskan untuk menutupi kasus itu. Dia tahu akan sulit membuktikan apakah itu penyerangan atau bukan meskipun Hye-ri percaya pada ayahnya. Tapi sudah terlambat. Dokumen itu telah sampai ke tangan bos dengan pesan dari Jenny. Jenny: Ayah seorang jaksa terlibat dalam sebuah kasus pembunuhan yang terjadi 15 tahun yang lalu. Ada resiko penyembunyian. Jadi tolong investigasi ulang kasus ini dengan hati2. Materi dan bukti terkait kasus ini dilampirkan.

In-woo, setelah sampai di kantornya, meminta Jenny untuk memesan tiket pesawat. Dia sudah bosan berada di Korea. Mereka pergi ke balkon dimana Jenny menunjukkan ketidakpercayaannya pada pengakuan ayah Hye-ri. In-woo mengatakan pada Jenny kalau Sangtae membuktikan bahwa dia adalah ayah yang peduli dan menepati janjinya. Mereka mungkin salah menilai. Apakah In-woo berharap agar Jenny menerima In-woo yang pemaaf ini? Karena

Jenny tidak mau, dia khawatir pada ketidakbersalahan ayah In-woo. In-woo peduli pada Sang-tae yang tidak bisa membuktikan perbuatannya sebagai penyerangan. Kenapa Sang-tae begitu penting?

In-woo: Dia adalah ayah Hye-ri. Menempatkan ayah Hye-ri di depan pengadilan dengan tanganku sendiri, dengan tanganku sendiri membuat Hye-ri berhenti menjadi jaksa, dengan tanganku sendiri mengguncang seluruh keluarga itu Seluruh hidupku Aku tidak akan punya kepercayaan diri untuk menjalaninya dengan pantas. Jenny tidak melihat seperti cara In-woo dan sedikit kesal pada sikap baru In-woo. Sementara itu, Hye-ri masih bingung atas perubahan sikap In-woo. Dia mencoba memahami apa yang terjadi tapi Jenny ada disini! Mereka mulai berbincang. Teori Jenny adalah Hye-ri mengatakan pada Inwoo kalau dia menyukai In-woo untuk melemahkan keputusan In-woo buat membersihkan nama ayahnya. Dia tidak mengerti kepribadian Hye-ri dan berkata kalau dia membenci Hye-ri. Di sisi lain, Hye-ri menjadi putus asa tapi Jenny mengatakan hal lain: In-woo akan kembali ke Amerika dengan tangan kosong karena Hye-ri, karena cinta In-woo pada Hye-ri. Tapi, apa yang hilang dari Hye-ri? Dia berada di posisi yang sama seperti sebelumnya sedangkan In-woo mengorbankan segalanya untuk bisa pergi ke Korea.

In-woo sedang berkemas. Hye-ri menelponnya dan mereka bertemu. Hye-ri membuat sebuah rencana: dia akan membantu In-woo membuktikan kalau ayah In-woo tidak bersalah asalkan Inwoo mau membuktikan kalau kematian itu adalah sebuah kecelakaan. Apakah Hye-ri akan melaporkan kasus itu dan mengabaikan penderitaan yang akan dia terima? Hye-ri tidak peduli, dia harus menolong In-woo dan kenapa In-woo harus melupakan ketidakterlibatan ayahnya. Inwoo telah melupakan ayahnya yang telah meninggal sedangkan ayah Hye-ri masih hidup dan

sangat berarti untuknya. In-woo tidak bisa melakukan ini sebab dia tidak mau bersama dosa ini seumur hidupnya. Hye-ri: Kalau itu baik untuknya, tidak bagiku. Sangat buruk. In-woo: Jangan bertindak bodoh dan jangan pedulikan hal ini.

Mereka mulai saling menyalahkan diri sendiri. Hye-ri mengganti fokusnya dan mengatakan kalau membiarkan ini berlalu begitu saja, Hye-ri tidak akan mampu menyayangi ayahnya, menikmati semua baju, sepatu dan tas yang dibelikan ayahnya. Satu2nya kekuatan Hye-ri melakukan investigasi gila ini adalah karena keyakinannya pada Ma Sang-tae. Kalau memang itu adalah yang sebenarnya, maka biarkan itu dibuktikan. Hye-ri memberitahukan keluarganya. Pada awalnya, Sang-tae tidak percaya pada komitmen Hye-ri pada kasus ini. Akan tetapi, ketika ibu mengatakan betapa mengagumkannya In-woo, Sang-tae berkata kalau Hye-ri masih lebih baik. Di gerbang rumah Hye-ri, In-woo sedang menunggu. Dia telah menerima permintaan Hye-ri dan Hye-ri begitu gembira. Karena waktunya hampir habis, sekarang sudah waktunya Hye-ri menyampaikan kasus ini pada bos. Bos berpikir kalau Hye-ri pasti sudah gila atau sedang diancam membuka kembali kasus yang terjadi 15 tahun yang lalu? Bos tidak tahu apakah itu hal baik atau buruk dan sekarang bos sedang memikirkan kasus itu setelah menerima buktinya. Apa? Hye-ri sangat kaget.

Ma Sang-tae sedang mendiskusikan kasus ini dengan Direktur Kim ketika In-woo tiba. Tidak, Pengacara Se In-woo. Dia disini atas permintaan Hye-ri. Sang-tae berkata dengan heran, Apakah ini kerenggangan generasi atau kalian berdua keren karena masih muda? Kau dan Hyeri, bagaimana mungkin kalian berdua?

Ma Sang-tae sama sekali tidak mengerti bukankah seharusnya mereka bermusuhan ataukan dia membaca skenario yang salah? In-woo mengatakan kalau dia tidak senang melakukan ini. Tapi dia dan Hye-ri membuat rencana gila ini untuk menyelamatkan ayah masing2 dan karena In-woo tahu akar permasalah ini maka wajar kalau dia menjadi pengacara Sang-tae. Semuanya akan baik2 saja bagi Sang-tae asalkan In-woo ingtat janjinya yang akan meninggalkan Hye-ri dan In-woo menegaskan kalau dia akan menepati janjinya karena dia adalah putra Dong-geun.

Mereka harus membicarakan kasus itu sekarang dan In-woo punya pertanyaan yang menarik bagaimana Sang-tae bisa tahu kalau Dong-geun ditangkap padahal hal itu tidak diberitakan di koran? Apakah yang membantu Sang-tae adalah Anggota Dewan Kim? Jadi dia memang terlibat dalam kasus ini sebagai orang yang membantu menutupi kasus ini dan bukan sebagai pembunuh. Sang-tae mengatakan pada In-woo kalau dia menelpon Kim pada malam setelah terjadinya kejadian itu. Dia mengatakan semua yang terjadi pada hari itu.

Kantor Jaksa sedang menggebu-gebu. Jung-sun dan Se-joon dipasangkan untuk menangani kasus Tuan Ma. Mereka menemui Hye-ri dan menghadapi situasi ini: sementara Jung-sun terlihat tidak nyaman, Se-joon masih dengan sikap lamanya dan mengatakan kalau dia akan melakukan sebisanya untuk menemukan kebenaran.

Ketika In-woo tiba di rumah, Hye-ri menyapanya dan bertanya bagaimana pertemuan dengan ayahnya. In-woo meminta Hye-ri untuk masuk ke dalam dan berbincang. Tapi Hye-ri bertanya apakah In-woo membuat catatan sebab Hye-ri tidak bisa melihat file kasus itu. Hye-ri bisa meminta Jaksa Jin agar bisa melihat file kasus itu. Menurut In-woo, tidak ada gunanya melihat file kasus itu dan menjadi gugup seperti sekarang. Mereka masuk ke rumah In-woo tapi rumah In-woo benar2 sudah kosong. In-woo telah berkemas jadi mereka bisa menggunakan tempat itu sebagai kantor. Disana ada sebuah kotak yang berisis semua file, gambaran In-woo tentang kasus itu, yang jelas semua hal yang berkaitan dengan kasus lama itu. In-woo: Aku adalah tipe orang yang menakutkan, cermat dan tekun!

Mereka punya dua tujuan dalam investigasi kasus ini: satu, untuk membuktikan kalau ayah Hyeri tidak bermaksud untuk membunuh orang itu dan kedua, untuk membuktikan kalau kematian Yoo adalah karena penyerangan. Tidak ada bukti yang mendukung Sang-tae dan mereka membutuhkan kesaksian Anggota Dewan Kim. Tapi pria ini tidak akan mau melakukannya karena ada indikasi korupsi. Hye-ri harus menemukan cara untuk membuat pria itu bicara. Inwoo kaget Hye-ri sudah dewasa. Tiba2 Hye-ri ingat ketika bos mengatakan kalau kasus ini sudah dilaporkan dan Hye-ri jadi bertanya-tanya Hye-ri: Dengan sebuah kesempatan Melakukan ini denganku, memang bukan rencana balas dendam atau yang lainnya, kan? In-woo: APA?!! Hye-ri mencoba untuk membetulkan perkataannya. Dia menjelaskan kalau dia tidak mencurigai In-woo tapi ada hal aneh yang terjadi. In-woo mengaku kalau sebelumnya dia memang menggunakan cara kotor tapi kali ini, dia tulus ingin membantu. In-woo bertanya apa yang

terjadi tapi Hye-ri tidak mau mengatakan dan malah meneruskan kasus itu In-woo merasakan ada yang aneh dan menyarankan untuk istirahat. Mereka minum bir di sebuah kursi dan saling membuat senang satu sama lain. Mereka berdua sudah melewati banyak penderitaan, dan meskipun mereka masih baik2 saja sampai sekarang (In-woo sudah tidak menjadi penguntit dan melupakan balas dendamnya), mereka sadar kalau kasus ini mungkin saja akan mengakhiri hubungan mereka. Sementara itu, Jung-sun dan Se-joon menginterogasi Ma Sang-tae yang menyanggah kalau dia sudah membunuh Yoo. Sedangkan saksinya mengakui padahal sebelumnya mereka tidak mau mengaku. Sekarang semunay berbalik. Pengakuan mereka menentang Sang-tae. Jung-nan mengaku kalau dia melihat darah di celana panjang Sang-tae. Man-chul mengaku kalau dia sudah berbohong dan mengaku telah menerima tanah. Akhirnya Tuan Shin mengaku kalau dia melihat Sang-tae meninggalkan TKP. Tapi dia telah mendapatkan uang untuk membayar biaya rumah sakit.

Ada pertemuan untuk membahas perkembangan kasus ini. Mereka sama sekali tidak bisa memutuskan apakah ini penyerangan atau pembunuhan. Se-joon berpikir kalau UU Pembatasan hampir diberlakukan dan mereka tidak punya banyak waktu untuk melakukan penelitian. Mereka harus memilih pembunuhan dan membiarkan pengadilan yang memutuskan. Alibi palsu, kehabisan waktu, dan kebohongan adalah factor yang memberatkan. Tapi semua orang yang ketakutan akan melakukan hal yang sama. Lebih jauh, mereka tidak punya bukti kuat kalau itu pembunuhan, menurut Min-suk. Karena para jaksa terbagi dua, mereka memutuskan untuk voting. Tapi mereka tidak mendapatkan hasil apa2 sebab Jung-sun tidak yakin dan tidak memilih.

In-woo, yang sangat perlu kesaksian, mengunjungi Anggota Dewan Kim. Berita tentang Sangtae telah sampai ke media dan seluruh kesepakatan Perusahaan Konstruksi dibatalkan

Sinopsis Prosecutor Princess Episode 16 (Final) 2 Agustus 2010


Filed under: Prosecutor Princess meylani aryanti @ 10:07 am Ma Sang-tae menjadi gila karena semuanya jadi kacau. Masyarakat mendapatkan kabar kalau pembunuh dari 15 tahun yang lalu itu mungkin saja Sang-tae. Para investor meminta uang mereka kembali lebih awal dan Sang-tae tidak bisa melakukan apa2 selain memenuhi permintaan mereka.

Hye-ri khawatri pada ayahnya khususnya setelah berita tentang ayah menyebar di internet. Dia pergi menemui In-woo untuk menenangkan diri. In-woo menjamin bahwa menyerahkan kasus ke Komite Penyidik tidak berarti mendapatkan tuntutan. Dia juga memberitahu Hye-ri kalau akhirnya dia mendapatkan kesaksian Anggota Dewan Kim Ki-hwan.

Ternyata, Tuan Ma memberikan diari-nya pada In-woo yang dengan jelas menunjukkan hubungan antara Ma dan Kim. In-woo kemudian menggunakan itu untuk mendorong Anggota Dewan Kim untuk bersaksi dimana Tuan Ma telah mendorong Yoo Myung-woo untuk melakukan penyerangan dan menyalahkan Dong-geun.

Berikutnya, Jenny muncul di rumah In-woo. Pengacara Seo meminta Hye-ri untuk tinggal tapi Hye-ri merasa tidak nyaman dan karena itu waktu Jenny masuk, dia memilih untuk pergi. Ketika Hye-ri sudah pergi, Jenny mengaku kalau Hye-ri lebih menarik dan tak terduga dari yang dia pikir sebelumnya. Jenny sudah mengirim amplop ke Pimpinan karena takut Hye-ri akan menutupi kasus ini. Tapi malah, Hye-ri mengijinkan agar investigasi ini dilanjutkan. In-woo mengatakan pada Jenny kalau seharusnya Jenny membantu dirinya sebagai teman bukannya malah melakukan hal tanpa sepengetahuannya. Jenny minta maaf atas perbuatannya tapi dia bilang kalau dia juga merasa dikhianati. Dia membantu In-woo untuk mewujudkan tujuan tunggalnya tapi In-woo bahkan tidak mampu menyelesaikannya.

Keesokan harinya, Ma Sang-tae menjalani interogasi kedua bersama Se-joon dan kali ini ada Inwoo juga. Sehari sebelumnya, Se-joon telah menanyai Kim Ki-hwan. Kim mengaku kalau Ma Sang-tae memang menelponnya dan mengatakan kalau Yoo Myung-woo menyerangnya. Kim menasehati Ma Sang-tae agar menyalahkan Dong-geun jadi dia akan punya waktu untuk merencanakan hal selanjutnya. Semua ini sesuai dengan pengakuan Ma Sang-tae. Se-joon kemudian bertanya kenapa Sang-tae menelpon Kim. Sang-tae menjawab kalau hanya Kim yang tahu kenapa dia menemui Yoo. Ketika ditanya pertanyaan yang sama, Kim mengatakan kalau pada awalnya dia tidak tahu kenapa Sang-tae menelponnya. Hye-ri mondar-mandir di lorong sampai akhirnya Ayah serta Inwoo keluar dari kantor Se-joon. Di ujung lorong, Pimpinan dan tiga jaksa menyaksikan adegan itu terbuka. Menyadari kalau mereka mengganggu momen pribadi orang, mereka kemudian kembali ke tempat asal mereka. Hye-ri dengan ceria bertanya apakah interogasinya berjalan lancar.

Ma Sang-tae menyuruh Hye-ri untuk pergi dan berpura-pura kalau dia tidak mengenal Sang-tae. Ayah lewat di samping Hye-ri lalu masuk ke lift. In-woo mengikutinya. sang-tae menolak untuk melihat mata putrinya sampai pintu lift tertutup setengah. Di dalam lift, Sang-tae menghapus air matanya dan berkata, Ketika kau bertambah dewasa, kau menjadi seperti ini. Maaf. Putra Seo Dong-geun, aku minta maaf. Benar2 minta maaf.

Di rumahnya, In-woo mengurusi tubuh orang yang sudah meninggal sedangkan Hye-ri menyebarkan sampah sesuai dengan foto TKP. Mereka melakukan olah TKP. Hye-ri mencoba ingin menyandung semua benda dan membuktikan apakah salah diantaranya bisa menyebabkab terpeleset. Dia meluncur di atas sebuah tas plastik. Untungnya In-woo ada disana yang menyelamatkan Hye-ri lalu mereka mengetes benda itu. Itu tidak cukup untuk membuat jatuh. Hye-ri berpura-pura sebagai Yoo Myung-woo dan mencekik leher In-woo, seperti kesaksian Sang-tae. Akan tetapi, Hye-ri malah mengerjap-ngerjap sebab dia takut bagaimana In-woo akan mendorongnya. Karena tidak ingin melukai Hye-ri, mereka bertukar tempat dan Hye-ri yang mendorong In-woo. Hal itu hanya membuat In-woo mundur dan terpental ke kloset tapi tidak cukup untuk membuatnya jatuh. Mereka kemudian memikirkan kembali bukti dan kesaksian. Mereka memutuskan kalau Yoo minum soju sebelum bertemu dengan Ma. Karena Yoo minum soju dari kotaknya, maka Yoo pasti terpeleset karena kotak soju itu. Hye-ri merobek kotak soju itu dan kembali mengulangi olah TKP. Kali ini In-woo terpeleset dan jatuh dengan keras. Hye-ri memastikan kalau In-woo baik2 saja. Mereka kemudian melihat potongan kotak soju itu terbang ke tempat lain, sama seperti di TKP.

Se-joon melaporkan pada Pimpinan kalau In-woo akan membuktikan kalau Sang-tae tidak bersalah dengan bukti dari Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan Korea. Ini adalah kasus

penyerangan, bukan pembunuhan. Dengan slideshow yang mengesankan, In-woo menjelaskan kalau kotak soju Yoo menyebabkan Yoo jatuh dan kepalanya menghantam batu. Hanya orang dengan ukuran Yoo yang menyebabkan kejadian itu bisa terjadi. Seorang saksi dan seorang detektif bahkan mengatakan kalau Yoo membeli soju sebelumnya. Di lokasi kejadian sendiri tercium bau soju yang keras.

Jung-sun bertanya apakah mungkin noda yang ada di toilet sudah ada disana sebelumnya dan bukan karena hantaman dari Yoo. In-woo menyatakan kalau kloset itu baik2 saja sebelum ditinggalkan. Setelah saksi pergi, hanya Yoo, Ma dan Seo yang masuk ke ruangan itu. Tidak mungkin orang lain yang membuat tanda itu sebab orang dengan ukuran yang berbeda akan menciptakan tanda yang berbeda pula. Dan juga, orang dengan ukuran yang berbeda akan terpental dalam jarak yang berbeda tidak seperti yang terjadi pada Yoo. In-woo menyimpulkan kalau mendorong seseorang ke kloset tidak terbukti sebagai pembunuhan. Yang dilakukan Ma Sang-tae hanya mendorong Yoo ke kloset. Ada jug bukti yang menunjukkan kalau seseorang telah menyentak kloset itu dan sidik jari yang ditemukan disana adalah sidik jari Yoo. Dan akhirnya, jika Ma Sang-tae memang ingin membunuh Yoo, dia tidak akan melakukannya di tanahnya sendiri yang punya penjagaan 24 jam. Pimpinan meminta Se-joon untuk menyelidiki ulang dan melihat apakah penjelasan In-woo masuk akal. Tapi itu hanyalah formalitas. Keesokan harinya, Se-joon mengatakan kalau dia tidak akan menuntut Ma Sang-tae dan akan meloloskan kasus itu sebagai penyerangan. Karena UU Pembatasan untuk kasus penyerangan sekarang sudah tidak berlaku lagi maka kasus itu murni akan ditutup. Sayangnya, keputusan itu tidak bisa menyelamatkan perusahaan Ma Sang-tae karena saham terus anjlok. Berita itu jelas mengungkap perbuatan korup Anggota Dewan di masa lalu dan untuk itu dia harus diadili. In-woo melihat semua ini di internet dan benar2 sakit melihatnya. Dia bahkan bertanya pada Jenny apakah mereka bisa melakukan sesuatu tapi Jenny bilang itu di luar kemampuan mereka. Bersamaan dengan krisis ekonomi, perusahaan konstruksi memang menderita dan kasus ini menjadi penghancur perusahaan Ma Sang-tae.

Ma Sang-tae secara resmi bangkrut. Para bibi masuk ke kediaman keluarga Ma dan mulai mengotori tempat itu. Ibu Hye-ri melakukan yang terbaik untuk melindungi tempat itu dan tidak akan membiarkan para wanita itu naik ke lantai atas. Hye-ri kembali ke rumahnya yang sudah rusak dan melihat ibu berjongkok di pojok. Dia bertanya apakah ibu baik2 saja dan ternyata ibu memeluk satu2nya harta keluarga itu Sepatu Keberuntungan. Ibu tidak ingin para wanita tadi mengambil sepatu itu sebab sepatu itu adalah tiket kebahagiaan putrinya. Kenyataannya, semua yang ada di lemari Hye-ri hilang. Dan In-woo menelpon di saat yang tepat. Hye-ri bertemu dengan In-woo dan Hye-ri menolak bantuan darinya sama seperti In-woo yang menolak bantuan Hye-ri dalam pengadilan ulang ayah In-woo. Hye-ri berkata, Aku bisa menerima bantuan dari orang lain. Tapi bukan kau. Tidakkah kau mengerti? In-woo bahkan tidak bisa melindungi wanita yang dia cintai!

Mereka bertemu lagi di pengadilan dan berdasarkan kesaksian Ma Sang-tae, Seo Dong-geun dinyatakan tidak bersalah. In-woo kaget dia bahagia, dan tenang. Jenny juga bahagia. Sedangkan Hye-ri dan ibunya saling berpegangan tangan karena tahu keadilan sudah ditegakkan. Jenny memeluk In-woo seusai pengadilan dan ketika In-woo beralih ke Hye-ri dan ibunya, mereka hanya bisa saling pandang. Ada wartawan juga disana. Ibu Hye-ri secara senang mengucapkan selamat tapi kemudian dia menahan diri lalu membungkuk dan mengatakan, Aku minta maaf. Hye-ri menjual apartemennya dan meninggalkan semua furniturnya disana. Semua jaksa berkumpul di rumah Jung-sun untuk merayakan kepindahan Jung-sun ke cabang lain di Chuncheon. Mereka mengucapkan selamat tinggal dan Pimpinan memperhatikan kalau belakangan ini Se-joon menjadi pendiam. Tapi tentu saja, Se-joon tidak sependiam Hye-ri. Dia bertanya apa yang akan dilakukan pada rumah ini. Ibu Jung-sun langsung maju dan

menggunakan kesempatan ini untuk mengumumkan kalau dia juga akan pindah ke Chuncheon. Pokoknya, kemanapun Jung-sun pergi, ibu akan mengikutinya.

Jung-sun berjalan pulang ke rumah bersama Se-joon dan Se-joon mengatakan kalau dia sangat senang untuk Jung-sun. Bayangkan makanan enak yang bisa dinikmati Jung-sun di Chuncheon. Tapi Jung-sun malah berkata kalau Se-joon seharusnya khawatri. Kenapa? Toh, disana tidak ada jaksa yang keren. Jung-sun mengatakan kalau dia tidak terlalu memperhatikan wajah pria dan Se-joon langsung menghentikan langkahnya. Dia menunjuk wajahnya sendiri benarkah? Jungsun berkata, Apakah kau berpikir kalau aku suka padamu karena kau keren? Yang dipikirkan Jung-sun hanyalah Bin. Dimana dia akan tinggal? Se-joon justru tidak khawatir sebab Bin akan tinggal bersama Jung-sun dan ibunya di Chuncheon. Jung-sun berpikir kalau ini seperti melompati anak tangga dan Se-joon meraih tangan Jung-sun lalu berkata, Seperti melengkapi teka-teki, ayo hidup seperti itu! Hye-ri kembali ke rumah dan dia meniru kebiasaan In-woo yang suka bicara pada diri sendiri. Hye-ri mengucapkan selamat tinggal dan In-woo melihat Hye-ri. In-woo ingin menyapa Hye-ri dengan pantas dimana hal ini tidak dia lakukan di pengadilan ayahnya. Hye-ri mengucapkan selamat dan In-woo mengulurkan tangannya. Hye-ri meraihnya dengan pelan dan enggan. Mereka bersalaman seolah-olah mereka tidak akan bertemu lagi. Dan benar saja, In-woo memang akan meninggalkan Korea.

Malam itu, Hye-ri bermimpi dimana dia berjalan telanjang kaki di taman di luar apartemennya. In-woo berdiri di depannya sambil menenteng tas kecil. Mereka saling pandang dengan tatapan sedih dan In-woo berbalik lalu pergi. Hye-ri tidak mampu bergerak dari tempatnya. Kali ini, Hye-ri mencoba menyentuh In-woo tapi dia hanya menyentuh udara. Hye-ri bangun dari tidurnya dan berlari ke apartemen In-woo yang ternyata kosong. Dia telah pergi. Hey-ri pergi

ke taman. Tapi In-woo tidak ada disana. In-woo dan Jenny ada di bandara sedang menuju gerbang ke berangkatan. In-woo sempat berhenti tapi kemudian dia berjalan bersama Jenny. Hye-ri menengadah dan sebuah pesawat terbang di atasnya.

Satu tahun kemudian. Hye-ri berjalan ke kantornya masih dengan sepatu hak tinggi dan baju yang fashionable. Tapi ketika dia masuk ke kantronya, dia langsung berganti dengan setelan formal warna hitam. Hye-ri sedang menangani kasus penyerangan dimana warga Korea mendorong orang asing di dalam bus sebab menurutnya orang asing itu bau. Hye-ri mencoba mengajari pria itu kalau mereka berada di abad 21! Dia tidak seharusnya membuat komentar rasis karena pria asing itu bekerja keras di Korea. Terdakwa sangat kesal dan ingin jaksa pria saja. Hal itu bukan kata2 yang baik diucapkan pada jaksa apalagi Hye-ri. Dia mengatakan pada pria itu kalau komentar rasisnya dianggap sebagai kejahatan dan untuk itu pria itu adalah penjahat di mata semua orang!

Penyidik Cha dan Asisten Jung-im saling tersenyum skor untuk Hye-ri! Kemudian kita beralih ke sebuah toko kue. Siapakah yang punya? Ternyata Park Ae-ja. Disana juga ada Ma Sang-tae yang sedang mengolah adonan. Dia beristirahat sejenak untuk melihat istrinya memuji pelanggan mereka karena sudah berbelanja ke toko mereka. Ae-ja melihat suaminya dan Sang-tae membuat alasan kalau tangannya sakit. Dia mengeluh sampai kapan dia harus mengolah adonan. Dia sudah ingin memanggang kue-nya!

Hye-ri masuk dan ibu langsung berkata kalau ayah sudah merancang kencan buta untuk Hye-ri. Ayah datang sambil membawa notepad-nya siap untuk mengatakan semua detail-nya. Hye-ri meraih beberapa kue dan mengatakan kalau dia sibuk! Dan lihat, dimana mereka tinggal di rumah lama Jung-sun!

Yoon-ah datang ke rumah Hye-ri untuk belanja online. Sekarang, ketimbang membeli semua tas itu, Hye-ri hanya memilih satu yang akan dia beli dengan uang tabungannya bulan depan. Yoonah melihat perubahan ini dan merasa sedih karena sekarang Hye-ri bersikap seperti ini. Tapi Hye-ri berkata untuk tidak pernah takut seperti yang dikatakan ayahnya: manusia adalah makhluk yang adaptif. Yoon-ah bertanya apakah Hye-ri sudah melupakan In-woo sebab dia tidak datang sambil menangis ke Yoon-ah lagi. Hye-ri berkata kalau dia belum melupakan Inwoo dan dia tidak akan pernah melupakan In-woo. Dia akan ada diingatan Hye-ri! Memang sakit tapi In-woo adalah bagian hidup Hye-ri sekarang dan tidak bisa dihapus.

Dan inilah Seo In-woo yang keluar dari bandara Incheon dengan kaca mata dan jaket ungu. Dia membawa banyak barang yang menandakan kalau dia akan tingga lama di Korea. Jenny

menelpon In-woo untuk memastikan kalau dia sudah sampai di Korea. Jenny mengatakan kalau dia sudah bosan di Amerika tapi itu tidak akan lama. Soalnya, dia akan bergabung dengan Inwoo di Korea. Segera! In-woo langsung pergi ke kantor dan disapa oleh asisten baru. Dia melihat ada buket bunga di mejanya. Dan wajah In-woo seolah-olah mengatakan mudah-mudahan ini dari Hye-ri! In-woo keluar gedung dan dia melihat Hye-ri berjalan masuk. Hye-ri tidak melihta In-woo sebab dia sedang menelpon, bicara terus dan tertawa. In-woo hanya bisa memandang Hye-ri dari pintu kaca dengan tatapna kaget dan dia sama sekali tidak bisa bernafas. Tapi, dia mengumpulkan seluruh akal sehatnya dan berjalan pergi. Kemudian, Hye-ri berbalik dan melihat punggung Inwoo. Hye-ri berlari untuk memastikan kalau itu In-woo tapi dia tidak bisa memastikan jadi dia terus berjalan pergi.

Ada acara pernikahan. Jung-sun sedang mempersiapkan upcara pernikahannya dengan bantuan Bin. Sedangkan Se-joon malah asik duduk bermalas-malasan. Jung-sun bersedih dan mengatakan kalau banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan mereka hanya punya waktu 4 bulan. Se-joon menanggapinya dengan santai. Tapi Bin terlihat kaget. Jung-sun berkata kalau Se-joon sangat tidak sopan sebab sama sekali tidak membantu. Apakah ini karena Se-joon sudah pernah menikah sebelumnya. Bin duduk di sebelah Jung-sun dan meminta maaf atas ketidaksopanan ayahnya.

Jung-sun meminta Bin untuk memilih gaun juga sementara itu dia mengambil USB dari kalung rosario yang Jung-sun pakai di lehernya. Tapi Se-joon sebenarnya peduli beginilah cara Sejoon untuk bersikap romantis. Dia meletakkan mainan di belakang laptop Jung-sun dan pergi mencuci piring. Tak lama, lagu Will You Marry Me dari Lee Seung-gi terdengar. Jung-sun mengangkap laptopnya untuk mengetahui asal suara itu. Suara itu keluar dari sebuah mainan dan

di leher mainan itu terlingkar kalung yang berisi cincin pertunangan. Jung-sun memandangi Sejoon dan mereka pun tersenyum. In-woo keluar dari apartemennya bangunan yang sama. Dia lalu mulai lari di daerah yang tidak jauh dari sana. Dan ternyata Hye-ri juga lari disana. Dia melewati In-woo dengan senyuman yang sangat lebar. Yang aneh, In-woo terus saja berlari tanpa mempedulikan Hye-ri. Seharusnya tidak begini dan Hye-ri berbalik lalu mengejar In-woo.

Hye-ri: Tunggu. Tunggu sebentar. Sudah lama sekali. In-woo: Apa yang kau lakukan sekarang? Hye-ri: Kau bersikap sangat aneh Pengacara Seo. Sudah satu tahun kita tidak bertemu. Mana sapaan aneh itu? Kau seharusnya bertanya apa kabar? atau aku sangat merindukanmu? terlebih dahulu. In-woo: Apa kau tidak tahu aku telah kembali? Hye-ri: Apa? Benarkah? Kau telah kembali?! Dan kau pindah ke daerah sini? In-woo: Bukan apa-apa. Begini Hye-ri: Tunggu Dimana rumahmu? In-woo: (Ingat janjinya pada Ma Sang-tae) Kenapa kita tidak menghentikan ini saja Jaksa Ma?

Hye-ri: Apa maksudmu? In-woo: Aku tidak punya keinginan untuk mengulangi hubungan kita di masa lalu? Aku minta maaf. Hye-ri: Jika kau perlu teman, telpon saja aku. Ketika kau ingin makan dan minum sampai bosan. Ketika kau kesepian atau sedih. Ketika kau sakit atau ingin mengeluarkan semua isi perutmu. Ketika kau stress, telpon aku. In-woo: Apa yang kau lakukan sekarang?

Hye-ri: Aku berharap kau akan menjadi pengacara hebat. In-woo: Apa kau hanya bermain-main sekarang? Hye-ri: Nomer hp-ku berganti. In-woo mengambilnya dan memasukkannya ke kantongnya. Hye-ri berkata kalau In-woo akan kehilangan nomer hp itu tapi In-woo tidak peduli. Dia hanya ingin keluar dari obrolan gila ini. Hye-ri: Aku ingin kau menjadi bagian dari hidupku lagi. In-woo: Lupakan. Hye-ri: Aku tahu kita akan bertemu lagi. Kita menjalin hubungan sebisa kita. Ayo kita bertemu ketika kita perlu. (Pada titik ini, Hye-ri mengulangi apa yang In-woo ucapkan dulu agar bisa menjadi teman Hye-ri) Aku tidak akan memintamu untuk bertanggung jawab, jadi berhentilah bersikap kejam. In-woo: Berhentilah bermain-main! Hye-ri: Apa itu terlihat seperti aku bermain-main? In-woo: Jika kau tidak main-main maka kita punya masalah. Hye-ri: Lalu kenapa kau kembali? In-woo: Itu bukan urusanmu. Bukan karena aku tertarik padamu. Hye-ri: Tidak mungkin! Dan In-woo pun kabur dari sana. Hye-ri bertanya-tanya apakah In-woo sudah melupakannya. Hye-ri mendapat telpon dan itu dari Jenny. Dia menelpon jauh-jauh dari AS untuk bertanya apakah semuanya baik-baik saja. Hye-ri jelas menjawab tidak!

Sekitar enam bulam yang lalu Jenny singgah ke Seoul dalam perjalanan bisnisnya ke Jepang. Dia menemui Hye-ri dan sama sekali tidak percaya kalau hidup Hye-ri sangat berbeda dengan yang dulu. Hye-ri kehilangan segalanya tidak hanya harta tapi juga semangat hidup. Permintaan Jenny adalah untuk menyelamatkan In-woo. Setelah kembali ke AS, In-woo hanya bekerja dari pagi hingga malam di kantor ayah angkatnya. Dia tidak pernah keluar, kumpul bareng teman atau bertemu dengan para gadis-gadis. Jenny kesal melihat In-woo seperti dan tahu kalau ini karena Hye-ri. Jenny bahka mencoba untuk mengajak In-woo kembali ke Korea tapi tidak berhasil. Jenny berkata kalau In-woo sebenarnya ingin ke Korea tapi setelah mendengar kehancuran keluarga Ma, dia menyalahkan dirinya dan tidak mau kembali ke Korea. Sebenarnya, sebuah kantor

pengacara menghubungi mereka jadi bila mereka benar2 akan pulang ke Korea, maka Hye-ri harus tahu. Kembali ke masa kini. Jelas kalau Jenny dan In-woo mengambil tawaran itu. Hye-ri bersedih karena In-woo menghindarinya tapi Jenny menjamin kalau itu hanya akting. Dia yakin hanya Hye-ri yang ada di hati In-woo dan oleh sebab itu, Jenny memberitahu Hye-ri semuanya. Jenny juga menyuruh Hye-ri untuk mengunjungi rumah In-woo kalau dia tidak percaya. Dan pergilah Hye-ri kesana. Rumah In-woo adalah apartemen lama Hye-ri. Dekorasi dan Furniturnya masih sama seperti yang Hye-ri tinggalkan dulu serba pink dengan motif bunga. Bahkan, kode kunci rumah itu masih sama. Hye-ri sangat tersentuh. Dia membersihkan tempat itu sedikit untuk Inwoo. Ketika In-woo kembali, dia menadapati kalau apartemennya agak berbeda dari sebelumnya lebih rapi. Tapi dia tidak terlalu memikirkannya. Tapi dia heran ketika masuk ke kamar mandi dan menemukan ada handuk tambahan tergantung disana. Di kotak obat juga berisi penuh obatobatan dan In-woo mulai curiga. Dengan segera, In-woo pergi ke dapur dan memeriksa semua barang yang ada disana siapa tahu saja ada orang iseng yang menumpang diam2 dengannya. Seperti Hye-ri dulu. Tapi dia aman!

Keesokan harinya, In-woo mendengar alarm aneh: Seo In-woo! In-woo! In-woo! Seo In-woo! Bangun! Kau harus pergi kerja! Kau harus menemui Ma Hye-ri! kau harus menemui Ma Hyeri! In-woo pergi ke teras dan melihat versi baru alarm bom! Kemudian dia mendengar suara tawa dari atas yang ternyata itu adalah Ma Hye-ri yang sekarang menempati apartemen lama Inwoo. Alarm itu kemudian berteriak, Apa yang kau lihat! Kemudian, sebuah ember yang dikaitkan di pancing muncul di depan In-woo.

In-woo bertanya apa yang dilakukan Hye-ri dan dijawab kalau sekarang Hye-ri menggunakan kupon wonder woman-nya. In-woo mengeluarkan kupon itu dari ember dan Hye-ri berkata kalau sekarang dia akan menggunakan kupon itu. Dia yang menulis kupon itu jadi dia bisa menggunakannya. Hye-ri berharap bisa bertemu In-woo di taman malam ini. In-woo mengatakan kalau dia sudah membuang kupon itu dulu. Tapi Hye-ri malah membalas, Apa yang kau maksud dengan membuangnya? Kupon itu ada di dompetmu. Kau tidak tahu aku punya kemampuan seperti seorang cenayang! In-woo bilang dia tidak akan datang. Hye-ri berteriak kalau dia akan bertemu In-woo disana. Dia kemudian pergi dan In-woo juga melakukan hal yang sama. Tentu saja, Ma Sang-tae tidak suka bila putrinya pindah. Ae-ja mencoba menenangkan dengan berkata kalau rumah mereka terlalu kecil untuk anak gadis yang sudah dewasa. Apalagi Hye-ri telah menghabiskan uang yang dia peroleh. Ma Sang-tae terlukan mendengar kalimat ini karena seharusnya dialah yang menjadi pencari nafkah. Tapi Ae-ja berkata kalau In-woo dan Hye-ri mengalami masa sulit karena mereka saling mencintai. Ma Sang-tae terlihat syok mengetahui Inwoo sudah kembali. Hye-ri duduk sendiri di taman dan In-woo sama sekali tidak terlihat batang hidungnya. Lagipula, hari sudah semakin gelap. Hye-ri hanya membawa senter dan dia sangat ketakutan. Dia kemudian ingat kalau dulu In-woo tahu bagaimana takutnya Hye-ri pada saat malam tiba. Hye-ri menenangkan diri dengan berpikir kalau In-woo pasti muncul. In-woo sendiri ada di rumah. Dia mengeluarkan kupon wonder woman dari dalam dompetnya ini kupon yang asli. Tiba2 saja Ma Sang-tae muncul di rumahnya. Mabuk.

Sang-tae ingin tahu apa yang dilakukan In-woo di apartemen Hye-ri. Dia ingin tahu apakah Inwoo melanggar janjinya. In-woo berkata kalau dia tidak melanggar janjinya. Tapi In-woo tidak menjelaskan kenapa dia tinggal di apartemen lama Hye-ri. sang-tae kemudian mengatakan alasan kenapa dia datang sebab ada hal yang ingin dia katakan. Dia minta maaf karena sudah membuat Seo Dong-geun menderita tapi dia sama sekali tidak pernah mengakui kalau dia bersalah. Jadi sekarang secara resmi, Sang-tae mengatakan kalau dia bersalah. Dia kemudian mengeluarkan dua muffin dari dalam sakunya. Sang-tae berkata, Makan ini. Aku yang membuatnya. Bagi dengan Hye-ri atau makan saja sendiri. Dengan ijin ini, In-woo mengambilnya sebagai tiket untuk menemui Hye-ri tanpa melanggar janjinya. In-woo berlari ke taman tapi dalam perjalanan dia terpeleset. In-woo jatuh tapi bangkit lagi agar bisa bertemu Hye-ri. Dia tidak duduk di bangku. In-woo melihat kuponnya dan

mendapati kalau kupon itu masih berlaku kupon tidak bisa digunakan setelah jam 2 pagi. Hyeri berlari di belakang In-woo dan berteriak, Kau sangat terlambat! Hye-ri terlihat seperti orang yang akan marah tapi berikutnya dia malah berlutut dan mulai terisak. Hye-ri melihat darah keluar dari jins In-woo. Hye-ri berbalik dan menyuruh In-woo untuk naik ke punggungnya. Dia akan menggendong In-woo pulang!

Dengan tidak yakin, In-woo pelan2 naik ke punggung Hye-ri dan Hye-ri benar2 mengangkat Inwoo dan berjalan beberapa langkah. Karena In-woo sangat tidak stabil di punggung Hye-ri maka dia memutuskan untuk turun. In-woo maju lalu memeluk Hye-ri. Hye-ri membantu In-woo pulang dengan memegang tangan In-woo. Pengacara Seo bertanya apa yang akan dilakukan Hye-ri kalau dia benar2 tidak datang. In-woo kemudian meletakkn tangannya di pundak Hye-ri lalu tersenyum. Hye-ri juga memegang tangan Hye-ri dan mereka berjalan menembus malam.

Sebuah kencan di taman. Hye-ri dan In-woo berjalan sambil berpegangan tangan. In-woo berkata kalau seharusnya mereka membawa kamera. Lalu, dari dalam kantongnya Hye-ri mengeluarkan kamera yang sama dengan yang dipakainya untuk memotret In-woo. Hye-ri menyerahkan kamera itu pada In-woo dan menyuruhnya untuk mengambil foto dirinya. Dan tiba2 saja, Hye-ri mulai berpose seperti In-woo In-woo: Aku tidak bisa memotretmu. Tapi kenapa kau tidak bisa berhenti meniruku? Hye-ri: Siapa yang mengkopi siapa? Aku belum mengambil foto apa2 hari itu. In-woo: (mengambil foto yang Hye-ri bicarakan) Hye-ri: Apa ini? Kau tidak boleh mengambilnya tanpa permisi. In-woo: Mari berhenti melakukan ini secara terpisah dan ayo lakukan bersama. Hye-ri: Aku tidak berfoto dengan pria sembarangan. In-woo: Pria sembarangan?

In-woo kemudian ingat apa yang dia pernah bilang pada Hye-ri: Aku tidak berfoto dengan gadis sembarangan. Kau bukan pacar dan tidak akan menjadi pacar. Kau bukan teman atau saudara. Kau bukan siapa-siapa. In-woo: Ah, yang benar saja. Sampai kapan kau akan meniruku? Hye-ri: Aku sudah bilang padamu. Aku kurang kreatifitas tapi punya bakat besar meniru seseorang! In-woo: Baiklah, baiklah, lanjutkan. Tapi kau mungkin tidak akan mampu mengatakan kalimat yang selanjutnya, kan? Coba saja! Hye-ri: Kau bukan istri atau suamiku. Aku tidak tahu apakah kau akan menjadi suamiku. Jika kau bukan teman atau saudara, berarti kau bukan siapa2. Benar bukan? In-woo: Di kepalamu, kau baru saja aku gila. Benar begitu, kan? Hye-ri: Bagaimana kau tahu? In-woo: Tapi, apakah aku bisa berfoto denganmu atau tidak? Hye-ri: Jika aku bilang tidak, bagaimana kau akan melakukannya? In-woo meraih Hye-ri di pundakknya dan mencoba berfoto. Hye-ri mendorong In-woo lalu Inwoo meraih pinggang Hye-ri. Ketika terbebas, Hye-ri melompat dan memukul kepala In-woo. Berikutnya, In-woo meraih leher Hye-ri dan Hye-ri menjepit agar bisa bebas.

Tapi In-woo mencium dahi Hye-ri

Dan mereka pun berfoto bersama The end.

Anda mungkin juga menyukai