Anda di halaman 1dari 4

prospek manajemen proyek profesional dalam pemberantasan kkn di indonesia

oleh: nugget f.gunawi pmp


pengamat
email: nugget@prosys.co.id

toyota landcruisher tersebut menabrak sekumpulan orang termasuk motor pengojek di


suatu pagi didaerah jakarta barat. dua orang meninggal dan tiga orang luka parah.
pengemudi mobil dan 3 penumpangnya hanya luka ringan. dari surat kenderaan,
diketahui bahwa pemilik mobil adalah seorang pejabat bank bumn tingkat madya
(kepala cabang daerah gemuk di jakarta). kepala cabang bank bumn punya toyota
landcruisher ?. masyarakat peduli pemberantasan kkn yang cermat mengamati gaya
hidup para ofiser pemerintah dan swasta dapat melihat betapa pada sekelompok
eksklusif mudah sekali memperoleh simbol simbol kemewahan secara berlebihan
seperti antara lain mobil mewah, rumah kedua ketiga, depsosito diatas �-1 milyar.
apakah gaji plus penghasilan lain mereka sebesar lebih dari rp.50 juta sebulan ?

pada jaman orde baru bahkan hingga kini, kita dapat merasakan dan melihat betapa
banyak sekali para pejabat pemerintah apakah, menteri-dirjen-direktur-pimpro-
kepala dinas-kepala biro-staf biasa-gubernur-bupati-sekwilda hingga camat/lurah,
hidup mewah diatas dari peghasilan resmi mereka. keadaan ini juga bukan monopoli
pejabat pemerintah/bumn, banyak para pejabat swasta pun ikut main. mulai dari ceo,
direktur, manajer pengadaan, manajer keuangan, konsultan bekerjasama menggrogoti
uang perusahaan dengan berbagai cara dari yang halus hingga yang kasar. gurita kkn
ada dimana mana, disemua sektor, disemua tingkatan, disemua golongan, disegala
profesi, siap memangsa apa saja yang dapat dijarah.

bila kita simak dengan teliti, sebagian besar peluang terjadinya kkn diatas timbul
karena adanya proyek proyek. dikalanagan pemerintahan hampir semua proyek
dikknkan. proyek bantuan bank dunia untuk kesehatan, proyek pengadaan buku, proyek
rehabilitasi jalan, proyek bantuan bencana alam, bahkan proyek keagamaan pun
dikorup. di swasta mulai dari proyek mendirikan pabrik, properti, perkebunan,
kehutanan, pariwisata, perluasan pabrik, cetak mencetak, pembelian besar tidak
terlewatkan dari kkn. boleh dikatakan semua pihak yang terlibat ikut gabung
memudahkan terjadinya korupsi dan kolusi. persekongkolan ini begitu kompaknya
sehigga secara administratip dikemas sesuai dengan peraturan dan ketentuan. tapi
kalu kita mau jeli melihat 'deliverable'nya, jelas terjadi pembengkakan harga atau
mutu yang dicatut. malahan dari hulu kkn terjadi antara ofiser pemilik proyek
dengan pejabat bank, konsultan.

semua "bad practices" ini dapat terjadi karena tidak diaplikasikannya metode dan
teknik manajemen proyek yang baku yang diumumkan secara terbuka dan fair,
disamping lemahnya atau lumpuhnya kontrol manajemen. ambil contoh soal owner
estimate. estimasi biaya proyek atau anggaran proyek yang dijadikan dasar
penentuan kelayakan usaha belum teruji atau tidak divalidasi baik secara internal
maupun ekternal yang lebih indenpenden. akibatnya peluang pembengkakan harga
proyek untuk maksud "penjarahan" sangat mungkin terjadi.

begitu pula mengenai aspek pemilihan rekanan. pada banyak proyek, rekanan dipilih
berdasarkan kemauan pengelola proyek yang berbau kkn. sehingga tender diatur
sedemikian dan pasti jauh dari transparan dan fair. unsur kknnya menyebabkan ada
harga yang dinaikkan untuk mengkompensasi jatah untuk oknum pengelola proyek.
banyak pula kasus yang mengorbankan scope dan quality yang dikurangi. saya yakin
anda pembaca punya banyak cerita tentang bad practice yang masih merajalela hingga
kini. tulisan ini tidak membantah bahwa semua kkn tersebut merajalela juga karena
rendahnya moral profesionalisme dan etika dikalangan para pejabat, manajer dan
masyarakat.

bagaimana kita masyarakat profesional manajemen proyek menghadapi ini? saya


menghimbau semua profesional manajemen proyek untuk menggalang kekuatan bersatu
menyatakan perang total, perang habis habisan melawan kkn. untuk ini, khususnya
para pmp harus berdiri didepan sebagai pasukan komando yang menerabas belukar dan
duri kkn. ledakkan pusat pusat prasarana kkn. misalnya konspirasi di procurement,
asosiasi pimpro korup, persekongkolan tender tertutup/diatur, kongkalingkong ceo
dengan pejabat bank, monster estimator suka mark up, dll.

nah itu pencanangan perang melawan kkn dari segi moral. namun yang lebih penting
lagi bagaimana manajemen proyek profesional dengan konsep dan cara yang sistematik
dapat membantu perang melawan kkn. menurut pendapat pribadi saya ada beberapa
pendekatan yang boleh diambil. pertama, adalah pendekatan jangka pendek 2-4 tahun,
yaitu sederhana saja dengan menerapkan manajemen proyek yang profesional.
dilingkungan usaha dan industri masing masing segera pmpkan beberapa manajer
kunci(pmp adalah singkatan dari project management professional-suatu pengakuan
atas profesi project manager dengan sertifikat internasional). aplikasikan best
practices dari beberapa metode, alat bantu dan teknik manajemen proyek baik secara
praktis menggunakan chcek list maupun dengan lebih terstrukur menggunakan project
mangament system. berlakukan pengukuran kinerja proyek dan kinerja manajer proyek
dan berikan ganjaran bagi proyek yang berhasil dan berikan hukuman bagi proyek
yang gagal. manajemen puncak harus memberikan komitmen dan dukungan penuh atas
program ini.

pendekatan kedua berjangka panjang, lebih ditujukan pada pembentukan pusat


keunggulan manajemen proyek profesional di lingkungan usaha masing masing.
kemudian meningkatkankan pusat keunggulan di industri masing masing seperti it -
engineering construction - manufaacturing - jasa layanan umum. pengembangan secara
institusional (institutional development) ini dapat mencakup antara lain namun tak
terbatas pada ; aneksasi pmp dengan peningkatan karir dan remunerasi, pemanfaatan
program/project management office, pembakuan gaji profesional manajemen proyek,
pengharusan sertifikasi pmp atau yang setara secara nasional bagi manajer proyek,
formalisasi kelembagaan jasa manajemen proyek (misalnya untuk verifikasi owner
estimate kepada bank), dan aspek kelambagaan lainnya yang relevan.

tentunya secara rinci semua aspek diatas perlu dibahas oleh kita masyarakat
manajemen proyek dalam suatu forum yang berkelanjutan. hasil yang disepakati harus
dilaksanakan dengan konsisten dan sangant disiplin. saya yakin sekali bila kita
sebagai bagian dari masyarakat yang elit dan eksklusif ini dapat memciptakan suatu
"operational excellence dibidang pengelolaan proyek, secara gradual akan terbentuk
suatu kelompok elit yang dapat menularkan kemajuan ini pada masyarakat
disekitarnya. subkontrakor akan terimbas positip. begitu pula vendor utama,
pemilik proyek, konsultan, pengguna jasa akhir. makin lama dari waktu kewaktu
kelompok elit ini akan makin membesar. karena penularan best practice, kalau semua
komit, akan sampai merambah kedaerah, ke anggota gapensi, dprd.

camkanlah, dalam satu dekade kedepan dimelinium baru, hampir semua operasi bisnis
akan mengambil bentuk proyek proyek. saya membayangkan masyarakat profesional
manajemen proyek akan menjadi benchmark bagi professi lainnya dalam meraih
operational excellence. mari kita mulai walaupun kecil kecilan, sedikit, dengan
analisa resiko, tender terbuka dan fair, progress review meeting yang efektip,
dilingkungan kita. dan tolong lihat hasilnya. pasti, insya allah anda memperoleh
efisiensi operasi. wassalam. selamat berjuang perang melawan kkn !

pernah diterbitkan di buletin lokal project management inst. chapter indonesia

gerakan antikorupsi, sebuah perang sunyi di belantara curiga


dikirim olehkpk on 2/1/2006 11:30:00 (337 pembacaan)
perang melawan korupsi selalu vis a vis dengan fitnah, kecurigaan, dan serangan
balik.
ibarat dua sisi mata uang, aksi pemberantasan korupsi kadang berada pada sisi
atas, namun bisa saja fitnah, tebaran curiga, dan aneka modus serangan balik yang
berada di sisi atas mata uang itu.
serangan balik dilancarkan bila upaya pemberantasan korupsi mulai mengusik
kepentingannya, orang-orangnya, dan/atau kelompoknya.
serangan balik tak cuma mengarah ke lembaga kpk, tetapi juga menyerang personal
secara irasional.
rumor dan fitnah kerap ditebar untuk membangun tembok kecurigaan publik.
bahkan, kecurigaan bahwa upaya pemberantasan korupsi merupakan pesanan politik
pemerintahan terhadap lawan-lawan politiknya, kerap dikembangkan dalam wacana-
wacana publik.
modus serangan balik pun dibungkus rapi dengan penilaian akan adanya pelanggaran
prosedur hukum dan pelemahan sistematis yang perlahan terhadap institusi
pemberantas korupsi.
pengalaman itu rasanya telah banyak dialami selama hampir dua tahun berdirinya
komisi pemberantasan korupsi (kpk), pun waktu-waktu sebelumnya saat berbagai upaya
pemberantasan korupsi dilakukan oleh kelompok-kelompok yang memimpikan indonesia
yang bersih, dan waktu pula telah mengajarkan bahwa hanya segelintir orang saja
yang bermimpi indonesia bebas korupsi.
aksi-aksi penindakan yang dilakukan kpk seharusnya hanya menjadi cambuk atau
pelecut untuk perbaikan sistem birokrasi di indonesia. namun faktanya, semua hanya
menjadi penonton adegan demi adegan pemberantasan korupsi semua itu apakah
eksekutif, legislatif, maupun yudikatif tetap diam terpaku, meski satu per satu
fakta dipertontonkan.
tidak ada satu pihak pun yang mencoba memanfaatkan momentum untuk perbaikan
sistem.
akibatnya, aksi-aksi pemberantasan korupsi dari tahun ke tahun masih berkutat pada
masalah yang sama.
semua mungkin masih ingat apa yang dilakukan sugiarto, ketua tim pemberantasan
korupsi di tahun 1967.
ketika itu tim pemberantasan korupsi sudah menangkap seorang pejabat polri,
mengobrak-abrik dolog, pertamina, maupun departemen agama. namun 37 tahun
kemudian, pemandangan tetap sama. kasus menjadi salah satu bukti bahwa minyak,
gula, dan beras masih menjadi komoditi yang dikorupsi.
lembaga-lembaga negara dan bumn masih jadi ladang korupsi.
artinya, 37 tahun kemudian, indonesia masih tetap berjalan di tempat, karena aksi
penindakan yang bisa saja radikal ternyata tak membawa perubahan.
kuncinya satu, momentum penindakan tak segera diikuti dengan perbaikan sistem yang
bisa mencegah praktik-praktik korup.
berbagai usulan untuk perbaikan sistem masih ditanggapi dengan dingin, baik oleh
eksekutif maupun legislatif, dan yudikatif
pemetaan gerakan antikorupsi belum juga kunjung dirampungkan, begitu pula dengan
satuan tugas yang bertugas mereformasi birokrasi tetap hanya sebuah janji yang tak
ditindaklanjuti.
fakta-fakta ini menjadi bukti kecil bahwa tak banyak orang sadar indonesia dalam
kondisi darurat korupsi.
tak banyak orang mau mengakui indonesia sedang sakit. aneka terobosan untuk
mengobati indonesia kerapkali dicibir sebagai upaya mengada-ada belaka.
pengalaman dua tahun ini telah memberi pelajaran banyak bagi gerakan antikorupsi,
salah satu di anataranya ternyata masih sedikit orang yang ingin melihat indonesia
bersih.
kesunyian dan kesendirian masih menemani niat baik melawan korupsi.
tak banyak teman, tak banyak kapital, dan tak banyak dukungan yang menemani
gerakan melawan soliditas kekuatan para koruptor ini. serangan-serangan balik
mengajarkan bahwa gerakan antikorupsi masih belum masif.
kelompok-kelompok antikorupsi masih merupakan kelompok kecil yang berjalan
sendirian.
kesunyian "perang" masih menemani upaya melawan gegap gempitanya lawan yang punya
segudang kapital, segunung dukungan politik dan kekuatan, serta segerombolan
kawan.
soliditas kekuatan koruptor jauh lebih rekat dan besar dibandingkan soliditas
antikorupsi yang sungguh sangat rentan diobrak-abrik.
fakta-fakta di atas adalah realitas yang harus diterima sebagai konsekuensi logis
sebuah pilihan.
realitas bahwa pemberantasan korupsi masih setengah hati, masih sebatas setengah
niat adalah realitas yang tidak bisa dipungkiri.
semua bersorak saat koruptor yang ditangkap adalah lawan politiknya, orang lain
yang tak dikenal dekat, namun sikap ambigu muncul saat teman, sahabat, saudara,
atau anggota separtai dikatakan koruptor. ramai-ramai teriakan menghujat
dilancarkan untuk menyerang aksi pemberantasan korupsi.
teriakan antikorupsi ternyata masih sebatas slogan-slogan yang beterbangan di
ruang-ruang kosong.
lontaran sporadis para pejabat negara menjadi bukti belum adanya kesadaran yang
sama akan kondisi indonesia yang sakit.
teriakan bahwa korupsi telah memiskinkan rakyat memang menggema kencang di satu
sisi, namun saat aksi pemberantasan korupsi mengobrak-abrik lembaga mereka,
menyeret teman atau sahabat mereka, teriakan menghujat jauh lebih riuh menggema.
di samping itu semua, kerumitan praktik korupsi menjadi problem tersendiri.
kerumitan tersebut menjadi sebuah komplikasi yang nyata karena upaya pengungkapan
praktik korupsi belum didukung oleh tiga uu yang dipersyaratkan seharusnya ada,
yakni uu perlindungan saksi dan korban, uu kebebasan mmperoleh informasi publik,
dan uu pembuktian terbalik.
padahal dengan adanya ketiga uu itu ditambah cara berpikir progresif dengan
strategi aktif menjemput bola, maka upaya-upaya mencari alat bukti untuk
mengungkap praktik korupsi bisa lebih cepat dan lengkap. negara dalam darurat
korupsi haruslah menjadi pemahaman bersama sehingga terobosan-terobosan agresif
tidak membuat masing-masing kita terkejut-kejut dan berteriak menghujat.
belum lagi, soal lain, sekelompok orang yang sebenarnya memiliki niat yang sama
atas dasar integritas individual yang baik, namun karena masing-masing berada di
lembaga berbeda, muncullah semacam kecemburuan kelembagaan, atau lebih celaka lagi
merasa �saya paling bersih�, dan �mereka memiliki masa lalu yang suram�.
tidak ada satu pun manusia yang bersih, termasuk kita. sungguh sebuah kesia-siaan
yang mengganggu akal sehat.
"perang" melawan korupsi memang tak cuma butuh niat baik belaka yang dikemas dalam
slogan-slogan kosong di ruang-ruang hampa udara.
perlu agresivitas luar biasa dan keberanian besar untuk mewujudkannya dalam aksi-
aksi nyata memberantas korupsi.
dan catatan yang perlu selalu diingat, korupsi bukanlah budaya, korupsi bisa
terjadi karena sistem yang dibangun tidak benar dan sikap permisif yang masif
terhadap praktik-praktik korupsi yang terakumulasi selama bertahun-tahun.

refleksi subyektif dari erry riyana hardjapamekas


(yang disepahami oleh pimpinan kpk)

Anda mungkin juga menyukai