Anda di halaman 1dari 2

bangkitlah riau bangkit

===========
bagian pertama (1)
===========
ghirah para petinggi riau memacu laju pertumbuhan daerah patut mendapat
acungan jempol. wawasannya luas dan progresif. wacana dialogis terus mengembang.
gagasan bermunculan. contoh nyata: wacana pembentukan riau bangkit. senyampang
ikut berpartisipasi membangun riau, pemimpin umum metro riau r yudhi dw, mencoba
mencari pelajaran dari jawa timur. dia mencermati langkah-langkah provinsi itu
dalam rangka pembentukan wira jatim grup. holding company bumd jawa timur itu kini
melenggang mantap, bahkan lagi dipersiapkan untuk go public. mulai edisi ini, kami
turunkan oleh-olehnya.
=============
mencuatnya wacana pembentukan riau bangkit perlu kita pahami secara positif.
yakin, semua pihak yang melontarkan gagasan itu, pastilah mempunyai keinginan yang
sama. yakni,agar provinsi ini tidak ketinggalan dari daerah lain. bila perlu, kita
harus maju mendahului provinsi lain.
perlu kita sadari, tidak seorang pun dari kita yang ingin menghambat
gerakan-gerakan progresif. lontaran-lontaran pemikiran disampaikan dalam rangka
menjaga iklim demokratis yang memang harus dikembangkan. tidak satu pun yang
kontra produktif.
sikap husnudhan alias berprasangka baik, merupakan satu kunci untuk
mempercepat tercapainya cita-cita mulia itu. hindarkan diri dari prasangka-
prasangka negatif yang bisa mengganggu ranah demokrasi daerah ini. mari sama-sama
kita bangun wacana untuk menemukan langkah terbaik, demi kemajuan daerah.
acuan dasar ini mutlak harus kita bangun, untuk sama-sama mewujudkan riau
bangkit menjadi benar-benar bangkit. tidak ada yang salah dari gagasan itu.
bahkan, bisa dikata sangat baik. paling kurang, pelajaran ini kami dapatkan
setelah menyimak proses dialogis dalam pembentukan wira jatim grup di surabaya.
awal munculnya gagasan pembentukan holding company di jawa timur itu sangat
indah. hampir semua pihak melontarkan konsepnya. ada yang lembut dan berbobot.
tidak sedikit juga yang pedas, namun tetap bermakna. keragaman konsep yang
terlontar tampak sebagai satu suasana dialogis- demokratis. keragaman dalam
kesatuan tujuan.
satu gaya indah bisa dipetik dari gubernur jatim imam utomo. sikapnya sebagai
bapak dari semua lapisan masyarakat tampak sangat matang. sekeras apapun konsep
dilontarkan masyarakat disana, diterimanya dengan manis. ini bisa kita simak dari
beberapa bundel koran di jatim, yang dengan mudah bisa ditemukan di perpustakaan-
perpustakaan mereka.
beberapa person yang terlibat dalam tim kreatif pembentukan holding itu pun
dengan manis memberikan paparan. lugas dan jelas. mereka memberikan banyak
pelajaran yang patut kita teladani, dalam rangka mewujudkan riau bangkit.
iklim kondusif mereka rasakan betul pada saat-saat awal gagasan itu
dilontarkan. imam utomo, sang gubernur, meminta tim ini untuk menampung dan
menyarikan semuanya. beruntung sekali saya bisa diskusi mendalam dengan mereka.
banyak pelajaran yang bisa dipetik dari diskusi panjang itu.

kenapa harus dibentuk holding?


awalnya, gagasan ini muncul atas sebuah keprihatinan. eksekutif dan legislative,
di sana sama-sama prihatin atas kondisi bumd yang terus-menerus merugi. padahal
jumlah unitnya tidak sedikit: 36 perusahaan. lokasi aset dan kantornya tersebar.
selama bertahun-tahun, semua unit usaha itu sepertinya �wajib� rugi. tidak boleh
laba. alasannya, bila merugi, pasti ditutup dengan subsidi dari apbd. aman. bila
laba, mereka harus menyetor uang ke kas pemprov. rasanya merepotkan.
badan usaha yang ada, hampir semuanya warisan jaman penjajahan belanda. pabrik
kulit di wonocolo dan pabrik minyak goreng di ngagel. teknologinya kuno dan
manajemen bisnisnya �out of date� . order yang menghidupi badan usaha ini 99 %
hanya mengandalkan proyek-proyek pemerintah.
para pimpinan dan kepala divisinya, dulu, dipilih bukan karena keahliannya dalam
bisnis. kedekatan individu dengan pusat kekuasaan provinsi, menjadi syarat utama.
praktik kkn di hampir semua lini menjadi budaya. posisi penting dalam manajemen,
menjadi sarang para pensiunan pejabat tinggi. terkadang, pos ini juga digunakan
sebagai tempat transit para pejabat untuk meloncat ke jenjang yang lebih empuk.
kondisi demikian berlangsung bertahun-tahun. keadaannya terus memburuk. kronis.
mulanya tidak ada yang peduli. begitu dilontarkan, semua masyarakat terperangah.
tidak terkecuali para pakar dan akademisi. semua bingung memikirkan solusinya.
sulit dicari ujungnya. sangat tidak jelas, harus mulai dari mana perbaikan kinerja
sekian banyak bumd ini.
inilah kehebatan seorang imam utomo. sabar tapi tetap optimistis. dia
lontarkan terus berbagai gagasan untuk menemukan langkah terbaik memperbaiki
perusahaan-perusahaan itu. tanggapan dari masyarakat terus mengalir. semuanya
ditampung.
adalah tim kreatif yang dia tugasi menangkap semua gagasan masyarakat. banyak
sekali yang mencoba ikut memberi sumbang saran. tim kecil inilah yang menampung
semua konsep yang terlontar lewat media di sana. sekali seminggu, tim ini
menyarikan konsep-konsep itu dalam satu kesimpulan awal. berdasarkan kesimpulan
itu, tim kreatif menyusun tabulasi aplikatifnya. konsep inilah yang kemudian
disodorkan kepada gubernur untuk dikaji.
adu konsep antara para pakar, akademisi, pelaku bisnis, tokoh masyarakat, lsm
setiap hari bisa ditemukan di koran. juga, para birokrat dan kalangan dewan.
mereka saling mendukung dan saling mengkritisi satu sama lain. indah sekali. tidak
satu pun ada nada menghujat. tidak juga ada yang memaksakan maunya, alias
otoriter. termasuk gubernur imam utomo, yang sebenarnya memiliki hak prerogatif
untuk masalah yang satu ini.
suasana dialogis ini dia pelihara terus. itu sebabnya, meski wacana ini
dilontarkan sejak tahun 2000, wira jatim grup resmi terbentuk baru tahun 2004.
kesadaran menempatkan bumd pada ranah bisnis di kalangan birokrat baru menemukan
ujungnya. pernik-pernik yang mengganjal penyehatan sejumlah badan usaha itu mulai
terkuak. ujung dan pangkalnya sudah mulai ketahuan. pertanyaannya kemudian,
bagaimana prosesnya? sistemnya? siapa yang harus tampil sebagai komandannya?
(bersambung) ***

Anda mungkin juga menyukai