antibodinya: realitas.
cara: berhentilah menipu diri. jangan terlalu serius
dalam menghadapi masalah karena rumah sakit jiwa sudah
dipenuhi pasien yang selalu mengikuti kesedihannya dan
merasa lingkungannya menjadi sumber frustrasi. jadi,
selesaikan setiap masalah yang dihadapi secara tuntas
dan yakinilah bahwa segala sesuatu yang terbaik selalu
harus diupayakan dengan keras.
antibodinya: keberanian.
cara: hindari menjadi sosok yang bergantung pada
kecemasan. ingatlah 99 persen hal yang kita cemaskan
tidak pernah terjadi. keberanian adalah pertahanan
diri paling ampuh. gunakan analisis intelektual dan
carilah solusi masalah melalui sikap mental yang
benar. keberanian merupakan proses reedukasi. jadi,
jangan segan mencari bantuan dari ahlinya, seperti
psikiater atau psikolog.
antibodinya: ambisi.
cara: teruslah bertumbuh, artinya kita terus berambisi
di masa depan kita. kita akan menemukan kebahagiaan
dalam gairah saat meraih ambisi kita tersebut.
antibodi: sublimasi.
cara: jangan membuat diri menjadi neurotik, terpaku
pada diri sendiri. lupakan masalah diri dan hindari
untuk berperilaku sentimental dan terobsesi terhadap
ketergantungan kepada orang lain.
antibodi: kerja.
cara: buatlah diri kita untuk selalu mengikuti jadwal
kerja yang sudah kita rencanakan sebelumnya dengan
cara aktif bekerja. hindari kecenderungan untuk
membuat keberadaan kita menjadi tidak berarti dan
mengeluh tanpa henti.
racun kesembilan: sikap tidak toleran
gejala: pikiran picik, kebencian rasial yang picik,
angkuh, antagonisme terhadap agama tertentu, prasangka
religius.