PANCASILA Disusun dalam Rangka Melengkapi FilsaIat Pancasila
Disusun Oleh . Dian Susanti 3301409054 HKn, S1
FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
I PENDHULUN 1.1Latar elakang Mendengar kata pahlawan, orang pada umumnya membayangkan tentara atau pejuang bersenjata yang mati membela negara. Hal ini diperkuat oleh adanya Makam Pahlawan atau Taman Pahlawan. Di sana terdapat kumpulan pusat tentara atau pejuang bersenjata yang mati membela negara. Pahlawan dalam pengertiannya seperti ini adalah pahlawan dalam arti sempit. Tetapi pengertian inilah yang dikenal secara luas. Dalam kamus besar ahasa Indonesia disebutkan, pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbananya dalam membela kebenaran. Juga iartikan pejuang yang gagah berani(1993.715). yang menjadi inti dari pengerrtian ini adalah keberanian dan pengorbanan. Seorang pahlawan adalah orang yang berani berkorban demi kebenaran. erdasarkan pengertian ini setiap aspek kehidupan dapat melahirkan seorang pahlawan sebab setiap kehidupan mengandung kebenaran. Pengorbanan yang diberikan tak terbatas pada nyawa dan raga. Demikian pula ikap gagah berani tidak terbatas pada konteks perang. Dengan demikian terdapat Pahlawan Perang, Pahlawan Perdamaian, Pahlawan Kemanusiaan, Pahlawan Peradaban, Pahlawan Pendidikan, dan pahlawan-pahlawan lain. Tetapi kita sering abai dengan pahlawan di luar pahlawan perang. Seperti penjelasan di atas kita mempunyai banyak pahlawan dalam berbagai aspek kehidupan. Yang diantaranya memiliki nilai yang semuanya sama dengan yang lain. Setiap pahlawan besar pada bidangnya, karena setiap pahlawan punya keberanian berkorban demi kebenaran. Dilihat dari aspek kehidupan yang ditempatinya, kesetaraan nilai kepahlawanan adalah keniscayaan. Dalam konteks totalitas kehidupan aspek-aspek kehidupan memiliki derajat nilai yang sama. Pengorbanan jiwa raga yang dilakukan oleh pejuang bersenjata untuk mencapai kemerdekaan indonesia sama nilainya dengan pengorbanan pikiran yang dilakukan oleh ung Karno untuk tujuan yang sama. Kita sering lupa dengan hal ini karena tergiur oleh simbol-simbol perang dalam memaknai seorang pahlawan.
II PEMHSN . Pahlawan "Pahlawan" adalah sebuah kata benda. Secara etimologi kata "pahlawan" berasal dari bahasa Sanskerta "phala", yang bermakna hasil atau buah. Menurut Kamus esar ahasa Indonesia, pahlawan berarti orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani. Pahlawan adalah seseorang yang berpahala yang perbuatannya berhasil bagi kepentingan orang banyak. Perbuatannya memiliki pengaruh terhadap tingkah laku orang lain, karena dinilai mulia dan bermanIaat bagi kepentingan masyarakat bangsa atau umat manusia. Dalam bahasa Inggris pahlawan disebut "hero" yang diberi arti satu sosok legendaris dalam mitologi yang dikaruniai kekuatan yang luar biasa, keberanian dan kemampuan, serta diakui sebagai keturunan dewa. Pahlawan adalah sosok yang selalu membela kebenaran dan membela yang lemah. Dalam cerita perwayangan dikenal tokoh rjuna dari Pandawa dinilai sebagai pahlawan yang membela kebenaran dari kebatilan. Pahlawan juga dipandang sebagai orang yang dikagumi atas hasil tindakannya, serta siIat mulianya, sehingga diakui sebagai contoh dan tauladan. Pahlawan sering dikaitkan dengan keberhasilan dalam prestasi gemilang dalam bidang kemiliteran. Pada umumnya pahlawan adalah seseorang yang berbakti kepada masyarakat, negara, bangsa dan atau umat manusia tanpa menyerah dalam mencapai cita-citanya yang mulia, sehingga rela berkorban demi tercapainya tujuan, dengan dilandasi oleh sikap tanpa pamrih pribadi. Seorang pahlawan bangsa yang dengan sepenuh hati mencintai negara bangsanya sehingga rela berkorban demi kelestarian dan kejayaan bangsa negaranya disebut juga sebagai patriot. Kategori pahlawan pun ada banyak, tergantung dengan prestasi yang disumbangkannya, seperti pahlawan kemanusiaan, pahlawan nasional, pahlawan perintis kemerdekaan, pahlawan revolusi, pahlawan proklamasi, pahlawan iman, pahlawan tanpa tanda jasa, pahlawan kesiangan, dan sebagainya.