Anda di halaman 1dari 58

KELANAN GG GELG DAN

MALOKLUS
ANGGOTA
Pudyo Kristamtomo 10-09
lazlur Rahman 10-14
Riangga 10-17
Uewi Majidah 10-30
usnida l. 10-31
Athiyah Nayla 10-32
Aida 3yafia 10-72
Milati Arifah 10-74
vitta Permata 3. 10-75
Nur Lely .. 10-76
Lndang 3asi 10-77
Like olivia 10-78
MAPPNG
Pertumbuhan Rahang
dan 0igi
MAL0KLu3l
ABN0RMAL
L1l0L00l3
0LMBARAN KLlNl3
UAN RAUl0L00l3
PA100LNLN3l3
KLLAlNAN 0l0l
0LLl0l
N0RMAL
LEARNNG OBJECTVE
1. Menjelaskan maoam-maoam kelainan gigi
geligi dan maloklusi.
2. Menjelaskan gambaran klinis dan
radiologis kelainan gigi geligi dan maloklusi.
3. Menjelaskan patogenesis dan etiologis
kelainan gigi geligi dan maloklusi.
MALOKLUS
Klasifikasi Maloklusi
Klasifikasi Angel
1. Kelas 1
2. Kelas 2
3. Kelas 3
ANGLE KLAS 1
Maloklusi dimana terdapat hubungan
anteroposterior rahang yang normal dilihat dari
molat pertama tetap.
0igi berada pd posisi yg tepat pd lengkung
rahang, dimana C RA berada di distal C RB.
Mesiobukal oups M1 RA berada pd
bukalgroove M1 RB
GAMBARAN RADOLOGS KELAS
ANGEL
RELAS OKLUSAL DEAL
ANGLE KLAS 2
Pada kelas 2, oups mesiobukal M1 RA terletak
pd distal P2 RA. Kelas 2 dibagi yaitu :
Uivisi 1: lnsisiv pertama sampai C atas
proklinasi sehingga terdapat peningkatan
overjet yg menyebabkan protrusi.
Uivisi 2 : lnsisiv pertama dan insisiv kedua
atas retroklinasi, C RA mengalami ektostema.
0igi M1 RA lebih ke mesial :distoklusi
GAMBARAN RADOLOGS KELAS
OVERJET DAN OVERBTE
ANGEL KELAS 3
Mesiobukal Cups M1 RA berada pada distal M1
RB dan mesial M2 RB. Lengkung gigi bawah
terletak lebih ke anterior thd lengkung gigi atas. Pd
kelas 3 Angel, dibedakan menjadi 2 :
3ejati : adanya kelainan herediter skeletal yg
menyebabkan maloklusi kelas 3
Ugn pergeseran : disebabkan adanya trauma /
tanggal prematur shg, terjadinya mesialdrifting.
0igi M1 bawah lebih ke mesial : Mesioklusi
GAMBARAN RADOLOGS KELAS
ANGEL
KLASFKAS MALOKLUS MENURUT
LSCHER
1. Neutroklusi
2. Uistoklusi
3. Mesioklusi
4. 0igitan tonjol
5. 1dk ada relasi
MACAM-MACAM MALOKLUS :
Maloklusi tipe dental, terjadi jika perkembangan rahang
atas dan rahang bawah terhadap tulang kepala normal,
tapi gigi-giginya mengalami penyimpangan
Maloklusi tipe skeletal, terjadi karena hubungan rahang
atas dan rahang bawah terhadap tulang kepala tidak
harmonis, karena ada gangguan pertumbuhan dan
perkembangan rahang
Maloklusi fungsional, terjadi karena adanya kelainan
otot-otot, sehingga timbul gangguan saat dipakai untuk
mengunyah
ETOLOG MALOKLUS
Menurut 0raber, dibedakan menjadi 2 :
1. l. umum
erediter, kongenital, Lingkungan,
gang.metabolisme, diet, bad habits, posture,
dan trauma.
2. l. Lokal
Anomali jumlah, bentuk, ukuran dan struktur
gigi, premature loss, karies gigi, restorasi yg tdk
bk,dll.
KELANAN GG GELG
1. Anomali jumlah gigi
2. Anomali bentuk gigi
3. Anomali ukuran gigi
4. Anomali struktur gigi
1. ANOMAL JUMLAH GG
a. Anodonsia
3uatu keadaan dimana tidak ada gigi seoara
menyeluruh.
Ltiologi : herediter (X-linked)
0ambaran klinis : rambut hls tipis, kulit halus dan
berkilau, dan tidak adanya kel. Keringat, gigi
ompong
ANODONSA
B. ipodonsia
Adalah kekurangan jumlah gigi atau tidak
tumbuhnya satu atau lebih element gigi yang
seoara normal.
Penyebab hipodonsi adalah agenesis (tidak
terbentuknya dan tidak tumbuhnya benih gigi).
0igi yg tdk ada pd RA (l1,l2,P2 dan M3) RB
(P2dan M3)
C.SUPERNUMERAR TEETH
Merupakan Merupakan suatu suatu kelainan kelainan jumlah jumlah gigi gigi berupa berupa
bertambahnya bertambahnya gigi gigi dari dari jumlah jumlah normalnya normalnya dan dan dapat dapat
ditemukan ditemukan disemua disemua bagian bagian lengkung lengkung gigi gigi..
Ltiologi dari gigi lebih tidak diketahui dengan pasti. 1erdapat
beberapa teori mengenai etiologi gigi lebih, yaitu teori
dikotomi, teori hiperaktifitas, dan genetik. 1eori dikotomi
adalah gigi lebih merupakan hasil dikotomi dari 9449-:/
maksudnya disini adalah benih gigi normal namun pada saat
erupsi membelah menjadi gigi sebenarnya dengan elemen
tambahannya ( misal: mesiodens ), sedangkan teori
hiperaktifitas adalah gigi lebih merupakan hasil aktivitas
berlebih dari lamina dental sehingga menghasilkan benih
gigi lebih dari normal ( lebih dari sepuluh ). Munoulnya gigi
lebih pada beberapa anggota keluarga yang sama
mengarahkan anomali ini diwariskan seoara genetik.
Patogenesis :
Perkembengan gigi minggu ke 6 lu
Lapisan dasar epitel yang melapisi RM
Membentuk lamina dentalis
normal Ltiologi:hyperaktifitas
Normal : 10 buah benih tiap rahang 1umlah benih melebihi
jumlah normal
0ambaran klinis dari kelainan 3upernumerary theeth adalah :
Atipis :
Mesiodens
Uistomolar
Paramolar
Lutipis :
1. 0igi lnoisive
2. 0igi Premolar
3. Molar keempat
4. 0igi Caninus
D. AGENS
3uatu keadaan dimana tidak adanya benih gigi
permanen
2. ANOMAL BENTUK GG
A. 0erminasi
gigi yang besar karena satu benih gigi
membentuk 2 mahkota gigi
Ltiologi : belum diketahui tetapi dapat
berhubungan dengan kelainan kongenital.
0ambaran klinis : biasanya terdiri dari dua
mahkota, satu akar dan satu saluran akar.
Bentuknya dapat sempurna dan tidak
sempurna.
B. FUS
Penggabungan dua elemen menjadi satu
selama pembentukan.
Ltiologi : belum diketahui tetapi dapat
berhubungan dengan kelainan kongenital.
0ambaran klinis : gigi rangkap, satu elemen
yang memiliki ukuran mesiodistal lebar, dapat
komplit dan tidak komplit, dapat ditemukan
mahkota tunggal yang lebar dengan jumlah
akar yang lebih dari normal
C. DENS NVAGNAS
Uens invaginatus berarti adanya gigi di dalam
gigi.
Ltiologi : kelainan kongenital pertumbuhan gigi
yang masih belum ada titik terang.
0ambaran klinis :
Korona : bag lingual melekuk kedalam
Apikal : pada invaginasi yang terlibat bukan
email tetapi sementum akar.
D. DENS EVAGNATUS
Uens evaginatus adalah suatu anomali
pertumbuhan, terdiri dari tonjol ekstra yang
langsing, sering runoing pada permukaan oklusal
terutama di jumpai pada gigi premolar (pertama)
bawah.
Ltiologi : kelainan kongenital pertumbuhan gigi
yang asalnya tidak dikenali
0ambaran klinis : terdapat tonjolan, runoing pada
permukaan oklusal terutama pada premolar
pertama rahang bawah, memiliki tanduk pulpa
yang mendekati enamel.
E. TAURODONSA
- 1aurodonsla adalah suaLu anomall dengan rongga
pulpa yang sangaL membesar dan serlng Ler[adl pada
elemen yang berakar banyak LeruLama pada molar
dua
- LLlologl kelalnan kongenlLal
- Cambaran kllnls dan radlografls ruang pulpa yang
membesar kellhaLan slllndrls Akar ggl menebal
ada elemenelemen yang berakar banyak furkaslo
LerleLak [auh ke aplkal dan kadangkadang hanya
ada saLu rudlmen saluran aplkal dan dlferensl akar
glgl yang belum berkembang emerlksaan kllnls
Lampak makoLa glgl yang leblh pan[ang darl normal
F. DLASERAS
- ullaserasl adalh pembenLukan gagal suaLu
elemen glgl sebagal aklbaL aksl Lrauma mekanls
pada pembanLukan glgl
- LLlologl 1rauma mekanls
- Cambaran kllnls dan radlologls 1erdapaL
Lekukan aLau kelalnan benLuk karena Lrauma
mekanls pada glgl yang seharusnya lurus ada
radlologls Lampak [elas adanya dlsLorsl akar
G. -LSL-L
- oncrescense merupakan fusl yang Ler[adl seLelah
pembenLukan akar glgl sempurna lusl Ler[adl
LerbaLas pada semeLum sa[a
- LLlologl kurang ruang dldalam rahang leLak benlh
gl2 yg salah
- Cambaran kllnls dan radlologls pada pemerlksaan
kllnls glgl Lampak normal emerlksaan radlografl
akan Lampak berdempeLnya akar glgl yang
berdekaLan dan Lldak Lampaknya [arlngan
perlodonLal dlanLara kedua akar glgl
H. GG HUTCHNSON DAN MULBERRY
MOLAR
Uitemukan pd penderita syphilis kongenital
akibat infeksi dr ibu mell plasenta yg telah
menoapai thp perkembangan gigi tetap.
0ambaran klinis :
0igi l = keoil, invaginasi mengunoup ke arah
insisal.
0igi M = seperti bulan, oklusal kasar, banyak
oeruk.
Patogenesis : 1.pallidum menyebabkan reaksi
r.kronis dlm folikel gigi, lalu terjadi fibrosis
sehoingga terjadi perubahan penekanan pd sel
ameloblas yg menyebabkan
hipoplasia.Proliferasi epitel odontogenikndlm
pila dedntal hingga terbentuk takik.
3. ANOMAL UKURAN GG
A. Miorodonsia
Mikrodontia mengaou pada gigi - gigi tetap
yang jauh lebih keoil dari gigi normal. Biasanya
timbul bilateral dan sering kali merupakan oiri
bawaan keluarga. 1ika mikrodontia terjadi
menyeluruh, maka dapat menjadi relatif
terhadap ukuran rahangnya. Mikrodontia yang
sejati terjadi jika ukuran rahang normal dan
ukuran gigi yang sebenarnya adalah keoil.
B. MACRODONSA
Makrodonsia adalah lawan dari mikrodonsia dan
menunjukkan pada penambahan ukuran gigi yang
abnormal. Kondisi ini dapat mengenai satu,
beberapa, atau kadang - kadang semua gigi.
Makrodonsia sering terjadi pada insisivus, molar
ketiga bawah dan pada kondisi pertumbuhan yang
dikenal sebagai hemihipertrofi, dimana sisis yang
terpengatuh lebih besar daripada sisi yang tidak
berpengaruh. Makrodon tunggal seharusnya
dibedakan dari fusi atau geminasi, suatu temuan
umum pada insisvus dan oaninus
. ANOMAL STRUKTUR GG
A. Amelogenesis imperfeota
Uefinisi
Merupakan gangguan perkembangan email
yang menurun atau seluruhnya atau sebagian
absen, yang dapat menunjukkan hipomaturasi
atau hipokalsifikasi.
(3ohuurs, 1993:95)
Ltiologi
erediter
TPE-TPE AMELOGENESS
MPERFECTA
1ipe ipoplasik
Uefinisi :
Lmail pada waktu erupsi seluruhnya atau sebagian besar tidak ada.
Patogenesis :
1ahap istodifferensiasi terjadi kerusakan pada ameloblast
Kerusakan pada matriks
0ambaran Klinis :
3ebagian atau seluruhnya tidak ada email
Pemeriksaan rontgenologis:
email lebih radiolusen dari dentin
pulpa tetap normal
jarak ruang interdental lebar
1ipe ipokalsifikasi
Patogenesis :
Pada tahap kalsifikasi enamel, terjadi kekurangan
komponen organik berupa garam-garam mineral
sehingga tahap kalsifikasi enamel kurang.
0ambaran klinis:
email superfioial tidak teratur, sangat lunak dan
dapat dikeruk dengan alat
loto rongtgen :
email elemen-elemen kelihatan seperti
dimakan rayap, email yang kelihatan terang
menunjukan beroak-beroak gelap yang tidak teratur.
1ipe 3 1ipe 3 : ipomaturasi email : ipomaturasi email
1ebal email normal, sonde dapat 1ebal email normal, sonde dapat
menembus email yang agak lunak, mineralisasi menembus email yang agak lunak, mineralisasi
tidak sempurna, ameloblas dapat tidak sempurna, ameloblas dapat
memproduksi matriks email tapi tidak mampu memproduksi matriks email tapi tidak mampu
meresorpsi matriks dalam ukuran oukup, email meresorpsi matriks dalam ukuran oukup, email
oenderung untuk patah dan berbintik ooklat oenderung untuk patah dan berbintik ooklat
kuning. kuning.
B. DENTNOGENESS MPERFECTA
Merupakan gangguan pengembangan tulang gigi yang Merupakan gangguan pengembangan tulang gigi yang
menurun dengan tanda menurun dengan tanda--tanda mahkota gigi berbentuk bola tanda mahkota gigi berbentuk bola
menunjukkan warna amber atau opal, akar pendek. menunjukkan warna amber atau opal, akar pendek.
Uibedakan menjadi 3 tipe : Uibedakan menjadi 3 tipe :
1ipe l 1ipe l : dijumpai pada osteogenesis imperfeota : dijumpai pada osteogenesis imperfeota
Ltilogi Ltilogi : kongenital autosomal resesif dan tarda : kongenital autosomal resesif dan tarda
autosomal dominan autosomal dominan
0ambaran klinis 0ambaran klinis : kerusakan tulang, warna biru tua dan : kerusakan tulang, warna biru tua dan
ooklat, mahkota giginya sering kearah bentuk bola sebagai ooklat, mahkota giginya sering kearah bentuk bola sebagai
akibat konstriksi servikal yang kuat, akar gigi tipis dan akibat konstriksi servikal yang kuat, akar gigi tipis dan
pendek pendek
1ipe ll 1ipe ll : timbul seoara mandiri : timbul seoara mandiri
Ltiologi Ltiologi : autosomal dominan : autosomal dominan
Patogenesis
Perubahan kromosom 4
gen dentino sialophosphoprotein (U3PP)
dentino sialoprotein, dentino glikoprotein, dan dentino fosfoprotein.
Uentino glikoprotein dan dentino fosfoprotein terlibat dalam
pengerasan kolagen dan berperan penting dalam deposisi kristal
mineral di antara serat-serat kolagen (mineralisasi)
0angguan pada gen U3PP 1erganggunya proses mineralisasi pada
dentin
dentinogenesis imperfekta.
0ambaran klinis 0ambaran klinis : kerusakan tulang, warna : kerusakan tulang, warna
biru tua dan ooklat, mahkota giginya sering kearah biru tua dan ooklat, mahkota giginya sering kearah
bentuk bola sebagai akibat konstriksi servikal bentuk bola sebagai akibat konstriksi servikal
yang kuat, akar gigi tipis dan pendek yang kuat, akar gigi tipis dan pendek
1ipe lll 1ipe lll : ditemukan apabila tingkata obliterasi : ditemukan apabila tingkata obliterasi
pulpa luas. pulpa luas.
Ltiologi Ltiologi : autosomal dominan : autosomal dominan
0ambaran klinis 0ambaran klinis : mahkotanya berbentuk : mahkotanya berbentuk
bonggol, karena fraktur spontan terjadi bonggol, karena fraktur spontan terjadi
pembukaan pulpa pada gigi sulung, obliterasi pembukaan pulpa pada gigi sulung, obliterasi
pulpa tidak terjadi. pulpa tidak terjadi.
Gambaran k||n|s
uang pulpa Lldak ada
MahkoLa seperLl bola
Warnanya coklaL keblruan
9mr|ksaan rontgno|og|s
uang pulpa Lldak ada
MahkoLa seperLl bola
Akar glgl Llpls Lransparan dan pendek
3LKlAN UAN 1LRlMAKA3l
3LM00A BLRMANlAAA1
AMlN....

Anda mungkin juga menyukai