Menurut tradisi Keraton Surakarta, busana yang di gunakan pada saat Upacara Pernikahan adalah Busana Kampuh/dodot yaitu kain khusus sepanjang +/- 4,5 m yang di hiasi taburan prada emas pada babaran kain nya, yaitu corak Alas- Alasan berwarna hijau yaitu corak yang terdiri dari aneka satwa dan tumbuhan yang ada di rimba / hutan seperti garuda (makna nya dapat meninggikan kedudukan raja), kura kura ( perlambang dunia bawah/bumi) , ular ( perlambang air dan bumi), burung ( menggambarkan bahwa manusia akan selalu kembali ke pencipta) , ayam jantan( symbol keberanian), gunung (symbol tempat bersemayamnya para dewa), gajah ( symbol kendaraan raja), harimau (symbol kewibawaan), kawung 9 simbol kesucian danumur panjang). Secara keseluruhan, Motif Alas Alasan bermakna kemakmuran dan kewibawaan. Dahulu kampuh hanya boleh dikenakan oleh Raja, Putra Mahkota, Patih, dan Pangeran pada saat acara tertentu dan saat pernikahan (upacara Panggih). Namun seiring perubahan masa saat ini kampuh di perbolehkan di kenakan oleh khalayak masyarakat umum dengan tujuan untuk melestarikan kebudayaan turun temurun dari Keraton dan dengan tidak menghilangkan unsur tradisional dan makna yang terkandung di dalam filosofi kampuh itu sendiri. Sebagai pelengkap kampuh, Pengantin Pria selalu menggunakan Kuluk yaitu penutup kepala yang memanjang keatas. Pada masa lalu warna Kuluk mencerminkan pemakai nya warna biru muda sekali di gunakan oleh Raja, biru muda oleh Pangeran Adipati, biru tua oleh sentana. Warna kuluk hitam di gunakan saat mengenakan busana kanigaran oleh Raja . Kelengkapan Busana Kanigaran/Beskap Taqwo pada dasarnya sama dengan busana dodotan hanya saja jika busana dodotan di kenakan tanpa baju, maka busana kanigaran / Taqwo di lengkapi busana baju sikepan beludru berwarna hitam. Riasan Pengantin Wanita pada Busana Dodot Solo/Basahan Solo Sanggul pengantin Solo Basahan di sebut sanggul bokor mengkurep yang di tutup oleh rajut melati dan pada sebelah kanan konde di sematkan melati tibo dodo dengan perhiasan kembang goyang diatas sanggul. Berbeda dengan riasan Solo Putri bagian dahi pengantin menggunakan paes warna hijau gelap.
Beskap ini merupakan beskap yang di dalam nya di lapisi oleh kemeja yang memiliki kancing berjumlah 9 yang biasa nya berwarna emas/perak.
Beskap yang di dalam nya tidak di lapisi kemeja dan memiliki kancing yang menyamping dan berjumlah 6.
Beskap Langenharjan
Beskap yang menyerupai bentuk Jas model barat , di dalamnya di lapisi kemeja serta rompi dan menggunakan dasi kupu kupu Beskap Atela
Beskap tutup yang memiliki kancing yang lurus dari atas ke bawah dan berjumlah 9. Kategori | Blog Tags: Busana dan Rias Pengantin Adat Solo
Tinggalkan Komentar
Name (required)
Website
Kirim Komentar
270
270
Blog Update
Upacara Tebus Kembar Mayang Pernikahan Indah & Nathan 18 Juni 2011 Malam Midodareni Upacara Nuju Bulan 2 Calon Ibu Kembar Upacara Tedak Siten
Testimonial
Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih atas bantuan nya bu, Kami puas terhadap pelayanan dan ibu dkk dlm acara mitoni ini. Kami akan promosi kan ke temen temen. Makasih.
Bp Saefudin
Find us on