Anda di halaman 1dari 8

Deskripsi kota:

Langsa
Sebuah kota jasa perdagangan yang memiliki struktur perekonomian yang cukup baik, kota ini memiliki jumlah penduduk sekitar 200.000 orang. Dengan rincian sebagai berikut : Jumlah penduduk 200.000 orang, yang terdiri dari o 25.000 anak perempuan 1-15 tahun dan 25.000 anak laki-laki 1-15 tahun 65.000 wanita yang berumur 16-45 tahun dan 60.000 orang pria berumur 16-45 tahun 12.500 orang wanita yg berumur 46-100 tahun dan 12.500 orang pria yang telah berumur 46-100tahun

Penduduk usia produktif berjumlah 125.000 orang yang terdiri dari : o o o o o 30.000 orang bekerja sebagai PNS 50.000 orang bekerja sebagai tenaga informal/buruh/petani/nelayan dll 20.000 orang sebagai pedagang/ wiraswasta 10.000 orang sebagai pegawau swasta 10.000 orang tidak bekerja/menganggur

Luas kota langsa adalah 50.000 Ha yang terdiri dari o o 7.500 Ha areal persawahan 7.500 Ha areal perkebunan o o Luas areal kebun ubi berkisar 500 Ha Luas areal kebun Sawit berkisar 5.000 Ha Luas areal kebun Kentang berkisar 1.000 Ha Luas areal kebun karet berkisar 1000 Ha

10.000 Ha Areal Industri 20.000 areal kososng yg masih bisa digunakan untuk perkebunan/pertanian 5.000 Ha Areal Perdagangan

Jalur transportasi di kota langsa cukup baik dengan penjelasan sebagai beikut: o o o o Langsa Perlak(40km) kondisi jalan Baik Sekali Langsa Idi (60km) kondisi jalan Baik Sekali Langsa Lokop (110km) kondisi jalan Kurang Baik Langsa Kuala Simpang (30km) kondisi jalan Baik Sekali

Pasokan listrik untuk kota langsa cukup baik dan merata, 99% kota langsa teraliri listrik. Ongkos angkut untuk bahan baku adalah Rp. 50/km/kg sedangkan barang jadi 1000/km/kg Kota idi memiliki pelabuhan yang dapat menghasilkan ikan sebanyak 4.000 ton/hari Pendapatan masyarakat kota langsa : o 30.000 orang bekerja sebagai PNS memiliki pendapatan rata-rata 3.000.000 / bln 50.000 orang bekerja sebagai tenaga informal/buruh/petani/nelayan dll memiliki pendapatan rata-rata 2.000.000/bln 20.000 orang sebagai pedagang/ wiraswasta memiliki pendapatan rata-rata 7.500.000/bln 10.000 orang sebagai pegawau swasta memiliki pendapatan rata-rata 4.000.000 10.000 orang tidak bekerja/menganggur memiliki pendapatan ratarata 0

Tingkat upah buruh di kota langsa berkisar Rp. 1.000.000 / bln

Deskripsi kota:

Kuala Simpang
Sebuah kota jasa perdagangan yang memiliki struktur perekonomian yang baik, kota ini memiliki jumlah penduduk sekitar 100.000 orang. Dengan rincian sebagai berikut : Jumlah penduduk 100.000 orang, yang terdiri dari

10.000 anak perempuan 1-15 tahun dan 10.000 anak laki-laki 1-15 tahun 35.000 wanita yang berumur 16-45 tahun dan 30.000 orang pria berumur 16-45 tahun 7.500 orang wanita yg berumur 46-100 tahun dan 7.500 orang pria yang telah berumur 46-100tahun

Penduduk usia produktif berjumlah 65.000 orang yang terdiri dari : o o o o o 10.000 orang bekerja sebagai PNS 20.000 orang bekerja sebagai tenaga informal/buruh/petani/nelayan dll 5.000 orang sebagai pedagang / wiraswasta 10.000 orang sebagai pegawau swasta 5.000 orang tidak bekerja/menganggur

Luas kota Kuala Simpang adalah 250.000 Ha yang terdiri dari o o 30.000 Ha areal persawahan 180.000 Ha areal perkebunan o o Luas areal kebun ubi berkisar 10.000 Ha Luas areal kebun Sawit berkisar 155.000 Ha Luas areal kebun Rambutan berkisar 7.500 Ha Luas areal kebun karet berkisar 7.500 Ha

5.000 Ha Areal Industri 30.000 areal kosong yg masih bisa digunakan untuk perkebunan/pertanian 5.000 Ha Areal Perdagangan

Jalur transportasi di kota langsa cukup baik dengan penjelasan sebagai beikut: o o o o Kuala Simpang Perlak (70km)kondisi jalan Baik Sekali Kuala Simpang Idi (95km)kondisi jalan Baik Sekali Kuala Simpang Lokop (150km)kondisi jalan Kurang Baik Kuala Simpang Langsa (30km) kondisi jalan Baik Sekali

Pasokan listrik untuk kota Kuala Simpang cukup baik dan merata, 80% kota Kuala Simpang teraliri listrik. Ongkos angkut untuk bahan baku adalah Rp. 50/km/kg sedangkan barang jadi 1000/km/kg Kota idi memiliki pelabuhan yang dapat menghasilkan ikan sebanyak 2.000 ton/hari Pendapatan masyarakat kota Kuala Simpang: o 10.000 orang bekerja sebagai PNS memiliki pendapatan rata-rata 3.000.000 / bln 20.000 orang bekerja sebagai tenaga informal/buruh/petani/nelayan dll memiliki pendapatan rata-rata 4.000.000/bln 5.000 orang sebagai pedagang/wiraswasta memiliki pendapatan ratarata 6.500.000/bln 10.000 orang sebagai pegawau swasta memiliki pendapatan rata-rata 4.000.000/bln 5.000 orang tidak bekerja/menganggur memiliki pendapatan rata-rata 0/bln

Tingkat upah buruh di kota Kuala Simpang berkisar Rp. 750.000 / bln

Deskripsi kota:

IDI
Sebuah kota pertanian dan perkebunan yang memiliki struktur perekonomian yang Biasa, kota ini memiliki jumlah penduduk sekitar 300.000 orang. Dengan rincian sebagai berikut : Jumlah penduduk 300.000 orang, yang terdiri dari o 30.000 anak perempuan 1-15 tahun dan 20.000 anak laki-laki 1-15 tahun 125.000 wanita yang berumur 16-45 tahun dan 105.000 orang pria berumur 16-45 tahun 10.000 orang wanita yg berumur 46-100 tahun dan 10.000 orang pria yang telah berumur 46-100tahun

Penduduk usia produktif berjumlah 230.000 orang yang terdiri dari :

o o

10.000 orang bekerja sebagai PNS 180.000 orang bekerja sebagai tenaga informal/buruh/petani/nelayan dll 10.000 orang sebagai pedagang / wiraswasta 5.000 orang sebagai pegawai swasta 25.000 orang tidak bekerja/menganggur

o o o

Luas kota Idi adalah 350.000 Ha yang terdiri dari o o 90.000 Ha areal pertanian 210.000 Ha areal perkebunan o Luas areal kebun ubi berkisar 10.000 Ha Luas areal kebun Sawit berkisar 175.000 Ha Luas areal kebun Kentang berkisar 7.500 Ha Luas areal kebun karet berkisar 7.500 Ha Luas areal kebun rambutan berkisar 10.000 ha

40.000 areal kososng yg masih bisa digunakan untuk perkebunan/pertanian 5.000 Ha Areal Industri 5.000 Ha Areal Perdagangan

o o

Jalur transportasi di kota Idi kategori baik dengan penjelasan sebagai beikut: o o o o Idi Perlak (20km) kondisi jalan Baik Sekali Idi Kuala Simpang (95km) kondisi jalan Baik Sekali Idi Lokop (70km) kondisi jalan Kurang Baik Idi Langsa (60km) kondisi jalan Baik Sekali

Pasokan listrik untuk kota Idi cukup baik dan merata, 80% kota Idi teraliri listrik. Ongkos angkut untuk bahan baku adalah Rp. 50/km/kg sedangkan barang jadi 1000/km/kg

Kota idi memiliki pelabuhan yang dapat menghasilkan ikan sebanyak 10.000 ton/hari Pendapatan masyarakat kota Idi: o o PNS memiliki pendapatan rata-rata 3.000.000 / bln tenaga informal/buruh/petani/nelayan dll memiliki pendapatan ratarata 2.000.000/bln pedagang/wiraswasta memiliki pendapatan rata-rata 4.500.000/bln pegawau swasta memiliki pendapatan rata-rata 4.000.000 tidak bekerja/menganggur memiliki pendapatan rata-rata 0

o o o

Tingkat upah buruh di kota Idi berkisar Rp. 850.000 / bln

Kelompok 1 Terdiri dari seorang direktur, manager pemasaran, manager produksi, manager SDM/personalia dan manager keuangan merencanakan akan mendirikan sebuah perusahaan pengolahan minyak sawit. Perusahaan ini diberi nama PT. Angin Badai. Mereka mengadakan rapat tertutup untuk menentukan dilokasi mana pabrik akan dibangun, menentukan pasokan bahan baku akan dipasok dari daerah mana dan hasil produksinya akan dipasarkan ke daerah mana. Sebagai bahan pertimbangan gunakan analisa ongkos angkut dan metode kuantitatif.

Kelompok 2 Terdiri dari seorang direktur, manager pemasaran, manager produksi, manager SDM/personalia dan manager keuangan merencanakan akan mendirikan sebuah perusahaan pengolahan Keripik Ubi. Perusahaan ini diberi nama PT. Badai Untung. Mereka mengadakan rapat tertutup untuk menentukan dilokasi mana pabrik akan dibangun, menentukan pasokan bahan baku akan dipasok dari daerah mana dan hasil produksinya akan dipasarkan ke daerah mana. Sebagai bahan pertimbangan gunakan analisa ongkos angkut dan metode kuantitatif.

Kelompok 3 Terdiri dari seorang direktur, manager pemasaran, manager produksi, manager SDM/personalia dan manager keuangan merencanakan akan mendirikan sebuah perusahaan perkebunan sawit. Perusahaan ini diberi

nama PT. Laba Menggunung. Mereka mengadakan rapat tertutup untuk menentukan dilokasi mana Perkebunan akan dibangun, menentukan hasil produksinya akan dipasarkan ke daerah mana. Sebagai bahan pertimbangan gunakan analisa ongkos angkut dan metode kuantitatif.

Kelompok 4 Terdiri dari seorang direktur, manager pemasaran, manager produksi, manager SDM/personalia dan manager keuangan merencanakan akan mendirikan sebuah perusahaan perkebunan ubi. Perusahaan ini diberi nama PT. Laba Terus. Mereka mengadakan rapat tertutup untuk menentukan dilokasi mana perkebunan akan dibangun, menentukan hasil produksinya akan dipasarkan ke daerah mana. Sebagai bahan pertimbangan gunakan analisa ongkos angkut dan atau metode kuantitatif penentuan lokasi.

Kelompok 5 Terdiri dari seorang direktur, manager pemasaran, manager produksi, manager SDM/personalia dan manager keuangan merencanakan akan mendirikan sebuah perusahaan Penggilingan padi. Perusahaan ini diberi nama PT. Topan Laba. Mereka mengadakan rapat tertutup untuk menentukan dilokasi mana pabrik akan dibangun, menentukan pasokan bahan baku akan dipasok dari daerah mana dan hasil produksinya akan dipasarkan ke daerah mana. Sebagai bahan pertimbangan gunakan analisa ongkos angkut dan metode kuantitatif.

Kelompok 6 Terdiri dari seorang direktur, manager pemasaran, manager produksi, manager SDM/personalia dan manager keuangan merencanakan akan mendirikan sebuah perusahaan Pengalengan buah rambutan. Perusahaan ini diberi nama PT. Maju Terus. Mereka mengadakan rapat tertutup untuk menentukan dilokasi mana pabrik akan dibangun, menentukan pasokan bahan baku akan dipasok dari daerah mana dan hasil produksinya akan dipasarkan ke daerah mana. Sebagai bahan pertimbangan gunakan analisa ongkos angkut dan atau metode kuantitatif penentuan lokasi.

Kelompok 7 Terdiri dari seorang direktur, manager pemasaran, manager produksi, manager SDM/personalia dan manager keuangan merencanakan akan mendirikan sebuah perusahaan Pengalengan ikan. Perusahaan ini diberi nama PT. Ikan Sedap. Mereka mengadakan rapat tertutup untuk menentukan

dilokasi mana pabrik akan dibangun, menentukan pasokan bahan baku akan dipasok dari daerah mana dan hasil produksinya akan dipasarkan ke daerah mana. Sebagai bahan pertimbangan gunakan analisa ongkos angkut dan atau metode kuantitatif penentuan lokasi.

Kelompok 8 Terdiri dari seorang direktur, manager pemasaran, manager produksi, manager SDM/personalia dan manager keuangan merencanakan akan mendirikan sebuah perusahaan perkebunan kentang. Perusahaan ini diberi nama PT. Kentang gurih. Mereka mengadakan rapat tertutup untuk menentukan dilokasi mana perkebunan akan dibangun, menentukan hasil produksinya akan dipasarkan ke daerah mana. Sebagai bahan pertimbangan gunakan analisa ongkos angkut dan atau metode kuantitatif penentuan lokasi.

Kelompok 9 Terdiri dari seorang direktur, manager pemasaran, manager produksi, manager SDM/personalia dan manager keuangan merencanakan akan mendirikan sebuah perusahaan Mini market/Grosir yang menjual khusus barang keripik ubi, minyak sawit, rambutan kaleng dan ikan kaleng. Perusahaan ini diberi nama PT. Unsam Mart. Mereka mengadakan rapat tertutup untuk menentukan dilokasi mana toko akan dibangun, menentukan pasokan bahan baku akan dipasok dari daerah mana dan hasil produksinya akan dipasarkan ke daerah mana. Sebagai bahan pertimbangan gunakan analisa ongkos angkut dan metode kuantitatif.

Anda mungkin juga menyukai