Anda di halaman 1dari 22

PELURUHAN INTI

A.

Tujuan Mensimulasikan peluruhan inti dari tidak stabil menjadi stabil

B.

Permasalahan Sekumpulan inti yang tidak stabil memiliki peluang P untuk meluruh menjadi inti stabil. Dengan jumlah inti tidak stabil sebanyak 100 inti. Simulasikan peluruhan inti tersebut.Variasikan nilai peluang dan besar nilai pengulangan untuk perhitungan peluruhan inti tiap satu satuan waktu.

C.

Analisis Masalah Model Peluruhan

Kita asumsikan permasalahan peluruhan ini dengan model kotak, dimana kotak sebelah kiri merupakan kotak untuk inti mula-mula

21

dengan jumlah 100 inti dan kotak sebelah kanan merupakan kotak untuk inti yang telah meluruh. Diantara kedua kotak tersebut terdapat batas pemisah, dimana terdapat celah kecil sebagai jalan inti untuk meluruh. Asumsikan kembali bahwa celah kecil tersebut hanya akan dilewati oleh satu inti persatuan waktu atau dipengaruhi oleh nilai peluang inti yang tidak stabil (kotak kiri) menjadi inti stabil (kotak kanan). Sehingga ketika jumlah inti di kotak kanan mendekati jumlah inti di kotak kiri, maka inti tersebut mengalami kestabilan. Jika waktu untuk meluruh diperpanjang, maka inti akan mengalami peluruhan total.

Analogi Grafik Fungsi Eksponensial Turun Untuk Peluruhan Inti

Jika inti mula-mula berjumlah 100 inti maka inti yang akan meluruh sekitar 50 inti untuk waktu maksimum sekitar 100 sekon. Karena peluruhan inti menggunakan sembarang inti tidak stabil maka disetiap satu sekon akan ada lebih dari satu nilai peluruhan inti (ditandai dengan titik-titik kuning pada grafik). Jumlah nilai peluruhan inti tersebut akan tergantung pada masukan jumlah inti peluruhan

yang akan dicoba setiap satu sekon. Dalam permasalahan ini jumlah

21

inti yang akan dicoba akan divariasi. Jumlah yang akan dicoba tersebut kita definisikan sebagai Ntrial, dengan Ntrial 10 , 20, 50, 100, dan 200.

Formulasi Numerik Dalam peluruhan inti kita akan mengenal yang namanya aktivitas. Aktivitas sebuah sampel inti radioaktif adalah laju peluruhan inti atom pembentuknya, jika N menyatakan banyaknya inti dalam sampel pada suatu saat, maka aktivitas R adalah sebagai berikut : Aktivitas R! dN dt . . . . . . . . . . . (1) dN , dt

Tanda minus dipakai supaya R menjadi kuantitas positif karena

tentu saja secara intrinsik berharga negatif. Pengukuran eksperimental aktivitas sampel radioaktif menunjukkan bahwa aktivitas menurun

secara eksponensial terhadap waktu. Jika pengukuran eksperimental menunjukkan aktivitas menurun secara eksponensial maka kita dapat menyatakan informasi empiris mengenai perubahan aktivitas terhadap waktu dalam bentuk : Hukum Aktivitas R ! R0 exp (Pt ) . . . . . . (2)

Dengan P disebut konstanta peluruhan yang mempunyai harga yang berbeda untuk setiap radioisotop. Hubungan antara konstanta peluruhan dan umur paro adalah ketika t=T1/2, maka aktivitas R telah menurun menjadi R0. jadi; R ! R0 exp (Pt ) 1 R0 ! R0 exp (PT1 / 2 ) 2 exp(PT1 / 2 ) ! 2 PT1 / 2 ! ln 2 Sehingga; P! 0,693 . . . . . . . (3) T1 / 2

Dari permasalahan peluruhan inti dengan model kotak, kita asumsikan laju perubahan diruang kiri akan dinyatakan dengan ;

21

(N ( t ) N (t ) ! (t X Dimana

. . . . . . . . . (4)

N (t ) adalah peluang partikel inti pindah dari kotak kiri ke kotak X kanan Dan X = waktu rata-rata untuk inti meluruh Untuk (t p 0 dN N ! dt X dN N  !0 dt X Ingat solusi persamaan diferensial orde 1 linear y + py = Q maka y ! exp(  I ) exp( I ) Q dt  C exp(  I ) dim ana; I ! p dt Sehingga, y= dN 1 ;p= ; y = N ; dan Q = 0 dt X I!

1 1 dt ! t X X

1 1 1 N ! exp( t ) exp t (0) dt  C exp  t X X X 1 ! C exp  t X Masukkan syarat awal; Saat t=o sekon ; N=N0 Subtitusi syarat awal ke persamaan (5) Maka C = N0 Subtitusi nilai C ke persamaan (5) 1 N ! N 0 exp  t X

. . . . (5)

21

Ingat bahwa waktu rata-rata ditentukan dari waktu inti untuk berdisintegrasi dan bervariasi dari 0 s/d g karena tidak diketahui inti mana yang meluruh detik berikutnya. Sehingga P ! Maka; 1 X N ! N 0 exp  Pt

Dengan anggapan bahwa konstanta P merupakan peluang masingmasing inti untuk meluruh per satuan waktu. Karena asumsi permasalahan ini merupakan permasalahan peluruhan inti dari kotak kiri ke kotak kanan maka jumlah inti di kotak kiri akan berkurang satu per satuan waktu ke kotak kanan dan kotak kanan tidak mungkin memiliki peluang untuk inti pindah ke kotak sebelah kiri.

Algoritma 1. pilih sembarang inti tidak stabil dan bangkitkan bilangan random r pada interval 0<r<1 2. jika r<=P, maka inti tidak stabil meluruh (P adalah peluang inti tidak stabil meluruh) 3. naikkan t hingga tercapai kondisi dimana semua inti tidak stabil telah meluruh 4. definisikan nilai N0=100 inti, nilai peluang inti tidak stabil meluruh (P) dicoba P=0,01, nilai untuk waktu maksimum dicoba tmax=100, dan nilai untuk jumlah peluruhan yang akan dicoba tiap satu satuan waktu (Ntrial). 5. Amati grafik hubungan antara N(t) dengan t, apakah berbentuk N ! N 0 exp  Pt 6. Variasikan nilai P dan amati bagaimana bentuk grafik N(t) dengan t 7. Variasi nilai Ntrial, amati perubahan nilai N(t)nya dicoba Ntrial=10, 20, 50, 100, dan 200

21

Diagram Alir

Mulai

Definisikan nilai No, p, tmax, dan ntrial

Definisikan nilai matriks awal Nkiri dan Ntrial agar nol

Buat loopig untuk Ntrial

Bangkitkan bil. Random 0<r<1

Jika r<=p maka Nkiri meluruh

Naikkan nilai t dengan looping

Definisikan tempat untuk setiap Nkiri meluruh (Nkum)

21

Variasikan nilai p dan Ntrial

Buat nilai Nrata-rata untuk setiap Nkum

Tampilkan nilai N(t) VS t dan plotkan

Akhir
Keterangan : Nkiri = inti tidak stabil Nkum = tempat menyimpan nilai-nilai inti tak stabil yang telah meluruh Nrata = tempat menyimpan hasil nilai rata-rata Nkum yg di bagi Ntrial

D.

Pembahasan Dalam permasalahan peluruhan inti, saya memiliki tujuan untuk mensimulasikan peluruhan inti dari inti tidak stabil menjadi inti stabil. Dalam mensimulasikan kita memerlukan proses random, dimana proses random merupakan proses acak yang didefinisikan oleh METLAB dengan intruksi : R=rand(n) Di modelkan peluruhan inti pada permasalahan ini adalah sebuah kotak yang dibagi menjadi dua ruang bagian yang dipisahkan oleh dinding pemisah. Salah satu ruang berisi N inti partikel dimana N inti tidak stabil pada saat t = 0 s berjumlah 100 inti. Kita asumsikan bahwa kotak sebelah kiri memiliki 100 inti tidak stabil pada saat t = 0 s (inti sebelum meluruh) maka Nkiri=No. Apabila kita berikan lubang pada dinding maka ada peluang inti di kotak 21

sebelah kiri akan berpindah ke kotak sebelah kanan. Karena ini merupakan peluruhan inti, maka peluang inti yang ada dikotak sebelah kanan berpindah ke kotak sebelah kiri bernilai nol. Kita asumsikan kembali bahwa lubang pada dinding hanya memungkinkan satu inti untuk berpindah atau meluruh satu per satuan waktu. Sehingga kemungkinan inti tidak stabil akan menjadi inti stabil akan dipengaruhi oleh besar peluang inti untuk meluruh dan waktu yang dibutuhkan untuk meluruh. Pada penyelesaian peluruhan inti ini, kita menggunakan bilangan random 0<r<1, sehingga kita dapat definisikan pada program simulasi di METLAB dengan r = round(rand). Dimana kita menggunakan variasi Ntrial dengan nilai 10, 20, 50, 100, dan 200. Ntrial adalah jumlah pengulangan yang dicoba untuk inti tidak stabil meluruh dalam satu satuan waktu sehingga kita memiliki nilai-nilai inti yang telah meluruh yang didefinisikan dengan nama Nkum maka kita dapat merata-rata nilai inti yang meluruh dengan perhitungan Nkum dibagi dengan Ntrial. Setiap hasil simulasi yang telah dijalankan dengan variasi Ntrial, maka akan mendapatkan nilai Nrata berkisar dari jumlah inti tidak stabil yang belum meluruh dengan tmax=100 s. Karena yang digunakan adalah bilangan random maka setiap Ntrial dicoba kembali untuk disimulasikan dengan nilai yang sama akan menghasilkan nilai Nrata yang berbeda, begitu seterusnya. Akan tetapi jika waktu peluruhan semakin lama maka inti yang telah meluruh lebih dari inti yang belum meluruh. Semakin lama lagi waktu yang digunakan maka Nrata akan memiliki nilai yang berkisar dengan nilai nol atau inti tersebut telah meluruh total atau mungkin inti suatu unsur tertentu akan berubah jika inti tersebut meluruh menjadi inti unsur lain. Saat nilai peluang inti untuk meluruh divariasikan, maka hasil Nrata akan tetap berkisar dari jumlah inti tidak stabil yang belum meluruh. Saat disimulasikan untuk P=0,01 Ntrial 200 dengan pengulangan simulasi sebanyak 5 kali maka Nrata akan menghasilkan nilai 49.42, 49.59, 49.755, 49.125 dan 49.795. Disimulasikan untuk P=0,9 Ntrial 200 akan menghasilkan Nrata 50.49, 50.08, 50.225, 49.24, dan 50.185. Jika dibandingkan dengan rata-rata nilai yang dihasilkan oleh Nrata, maka hasil untuk P yang lebih kecil akan menghasilkan inti meluruh (Nrata) yang lebih 21

sedikit dibandingkan P yang lebih besar, begitupula sebaliknya walaupun perbedaan hasil inti yang meluruh tersebut sangat kecil. Dan saat nilai peluang diberikan satu maka Nrata akan memiliki nilai akhir nol saat t =100 s, Itu sesuai dengan asumsi bahwa peluang yang diberikan satu berati satu inti akan memiliki peluang untuk meluruh selama satu sekon. Jika kita memvariasikan nilai Ntrial maka kita akan menghasilkan nilai Nrata yang berbeda pula. Saat kita menggunakan nilai Ntrial=10 dibandingkan dengan niali Ntrial=200 maka secara teori akan menghasilkan nilai-nilai untuk Nrata yang saling presisi untuk Ntrial=200 dan sedikit berbeda nilai-nilai Nrata untuk Ntrial=10. Semua itu dapat terjadi karena saat pengulangan yang dicoba sebanyak Ntrial maka akan menghasilkan nilai-nilai Nkum sebanyak Ntrial, jika jumlah Ntrial besar maka niali-nilai Nkum akan semakin banyak. Sama seperti jumlah data percobaan yang diambil, semakin banyak data percobaan akan semakin presisi hasil data yang didapat. Saat kita simulasikan kedalam program maka nilai Nrata untuk Ntrial=10 dengan pengulangan simulasi sebanyak 5 kali adalah 49.2, 51, 51, 47.8, 52.7, sedangkan nilai Nrata untuk Ntrial=200 adalah 50.565, 50.27, 50.02, 49.785, 50.475. Jika dibandingkan maka kisaran nilai untuk Ntrial 10 lebih acak dibandingkan dengan Ntrial=200 yang rata-rata nilai Nratanya lebih saling mendekati nilai 50, itu berarti hasil teori dengan hasil simulasi terdapat kecocokan yaitu saat Ntrial besar maka hasil Nrata akan mendekati nilai jumlah inti dari inti mula-mula selama tmax=100 s. Kelemahan dari proes peluruhan inti diatas adalah Hasil peluruhan inti tidak memiliki nilai yang tetap walaupun berkisar antara nilai yang sama yaitu 50, itu disebabkan karena bilangan yang digunakan adalah bilangan random. Asumsi bahwa hanya ada satu inti yang dapat meluruh satu per satuan waktu akan menghasilkan grafik yang tidak terlihat seperti grafik eksponensial tetapi terlihat seperti garis lurus. Padahal pada

kenyataannya dialam, terdapat inti yang meluruh dalam satuan waktu dimungkinkan lebih dari satu inti yang meluruh. Walaupun hasil grafik seperti garis lurus namun grafik yang dihasilkan merupakan grafik eksponensial sesuai dengan persamaan N ! N 0 exp  Pt .....(terlampir)

21

E.

Kesimpulan Simpulan yang dapat diambil dari permasalahan peluruhan inti adalah : - Peluruhan inti merupakan peluruhan eksponensial - Hasil peluruhan dari 100 inti yang belum meluruh dengan waktu peluruhan 100 s adalah berkisar dari jumlah inti tidak stabil sebelum peluruhan - Hasil peluruhan inti dengan variasi Ntrial atau jumlah pengulangan peluruhan yang dicoba adalah berkisar antara dari jumlah inti sebelum peluruhan dengan 100 inti dan dalam waktu 100 s. Saat Ntrial yang digunakan besar maka rata-rata nilai untuk Nrata (inti yang telah meluruh) lebih presisi atau saling mendekati dibandingkan dengan Ntrial yang kecil. Saat menggunakan jumlah Ntrial yang sedikit maka hasil rata-rata untuk Nrata adalah kisaran nilai yang sangat tidak presisi - Karena peluruhan ini menggunakan bilangan random 0<r<1 maka hasil Nrata akan berubah-ubah (tidak tetap). Untuk P besar maka nilai-nilai Nrata akan besar atau berkisar nilai 50 untuk tmax=100 s dan untuk P kecil sperti P=0.01 maka nilai-nilai Nrata akan berkisar dibawah 50 walaupun ada kemungkinan diatas 50 namun sangatlah sedikit yang ditemukan. Kecuali untuk peluang peluruhan satu dengan tmax=100 s maka nilai Nrata akhir adalah nol - Semakin waktu peluruhan lama maka inti tidak stabil akan menjadi inti stabil atau bahkan meluruh total dan berubah menjadi inti baru - Karena saat t=100 s menghasilkan inti yang meluruh berkisar dari mula-mula maka t=T1/2 asehingga waktu paruh untuk simulasi ini adalah 100 s untuk peluang peluruhan dibawah satu.

F.

DAFTAR PUSTAKA Drs. Suarga, M.Sc., M.Math., Ph.D. (2007). Fisika Komputasi Solusi Problem Fisika Dengan METLAB. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta Beiser, Arthur. (1992). Konsep Fisika Modern edisi ke-4. Jakarta : Erlangga

21

G.

Lampiran

Listing Program N0=100;tmax=10;Ntrial=10;P=0.01; t=1:tmax; Nkiri=zeros(1,tmax); Nkum=zeros(1,tmax); for i=1:Ntrial Nkiri=N0; for t=1:tmax r=round(rand); if r<=P Nkiri=Nkiri-1; end Nkum(t)=Nkum(t)+Nkiri; end end t=1:tmax; Nrata=Nkum/Ntrial; hasil=[t' Nrata'] plot(t,Nrata) grid xlabel('t (waktu)'); ylabel('Nrata(cacah partikel setelah meluruh)');

Keterangan : tmax, Ntrial, dan P dapat divariasikan nilainya.

21

Hasil Angka

Untuk p=0,01 dan tmax=100

ntrial = 10 hasil = t Nrata

ntrial = 20 hasil = t Nrata

ntrial = 50 hasil = t Nrata

1.0000 99.4000 2.0000 99.1000 3.0000 98.5000 4.0000 98.0000 5.0000 97.7000 6.0000 97.0000 7.0000 96.6000 8.0000 96.0000 ............ .......... ......... ........... ............ .......... ......... .......... ........... ...........

1.0000 99.5000 2.0000 99.0000 3.0000 98.5500 4.0000 98.0000 5.0000 97.6500 6.0000 96.9000 7.0000 96.4500 8.0000 95.9500 ............. .............. ............. ............. ........... . ........... ........... ............ ........... ............

1.0000 99.6400 2.0000 99.2400 3.0000 98.7200 4.0000 98.1600 5.0000 97.7200 6.0000 97.3400 7.0000 96.8200 8.0000 96.4200 ............. ............. ............. ............. ........... ........... ............ ........... ..

91.0000 53.4000 92.0000 53.1000 93.0000 52.5000 94.0000 52.0000 95.0000 51.3000 96.0000 50.9000 97.0000 50.4000 98.0000 50.0000 99.0000 49.5000 100.0000 49.1000

91.0000 53.8500 92.0000 53.3500 93.0000 52.9000 94.0000 52.6500 95.0000 52.1500 96.0000 51.7000 97.0000 51.2000 98.0000 50.6000 99.0000 50.1000 100.0000 49.7000

91.0000 54.3600 92.0000 53.7400 93.0000 53.2600 94.0000 52.9000 95.0000 52.3200 96.0000 51.7800 97.0000 51.2200 98.0000 50.7400 99.0000 50.2800 100.0000 49.8400

21

ntrial = 100 hasil = t Nrata

ntrial = 200 hasil = t Nrata

Untuk p = 1 dan tmax = 100 s, Ntrial=100 untuk ini semua hasil selalu berkisar sama walau Ntrial bervariasi dan akan berbeda saat waktu di perpanjang hasil = t Nrata 1 99 2 98 3 97 4 96 5 95 6 94 7 93 8 92 9 91 10 .. .. .. 90

1.0000 99.5700 2.0000 99.1200 3.0000 98.6200 4.0000 98.1500 5.0000 97.6200 6.0000 97.0700 7.0000 96.5400 8.0000 96.0200 9.0000 95.5300 10.0000 95.0900 11.0000 94.6100 12.0000 94.0800 13.0000 93.5700 14.0000 93.0700 ............. ............ ............. ............ .......... ........... .......... ..........

1.0000 99.5250 2.0000 99.0000 3.0000 98.4750 4.0000 97.9550 5.0000 97.4500 6.0000 96.9400 7.0000 96.4750 8.0000 96.0100 9.0000 95.4500 10.0000 94.9450 11.0000 94.4300 12.0000 93.9100 13.0000 93.3800 14.0000 92.9200 ............. ............ ............ ............ ........... ........... ........... ............

91.0000 54.8400 92.0000 54.3300 93.0000 53.8500 94.0000 53.4400 95.0000 53.0400 96.0000 52.6300 97.0000 52.2200 98.0000 51.7100 99.0000 51.2000 100.0000 50.6400

91.0000 54.5350 92.0000 54.0350 93.0000 53.5350 94.0000 53.0300 95.0000 52.5400 96.0000 52.1150 97.0000 51.6050 98.0000 51.1100 99.0000 50.6200 100.0000 50.1350

91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 21

Untuk p = 0.01 dan tmax=200, Ntrial=10 hasil = t Nrata

Ntrial = 20 hasil = t Nrata

Ntrial = 50 hasil = t Nrata

1.0000 99.2500 2.0000 98.6500 3.0000 98.2000 4.0000 97.5000 5.0000 96.9500 6.0000 96.5000 7.0000 96.1000 8.0000 95.7500 9.0000 95.2500 10.0000 94.7000 11.0000 94.2500 12.0000 93.7000 13.0000 93.0000 14.0000 92.5000 15.0000 92.1000 . . .. . .. 190.0000 191.0000 192.0000 193.0000 194.0000 195.0000 196.0000 197.0000 198.0000 . . 4.2500 3.7000 3.1500 2.8500 2.4000 1.6500 1.1000 0.7000 0.0500

1.0000 99.4800 2.0000 99.0000 3.0000 98.5000 4.0000 98.0200 5.0000 97.5800 6.0000 97.1000 7.0000 96.6800 8.0000 96.1800 9.0000 95.7400 10.0000 95.3000 .. .. . 190.0000 191.0000 192.0000 193.0000 194.0000 195.0000 196.0000 197.0000 198.0000 199.0000 .. .. .. 5.0000 4.3400 3.7800 3.3600 2.8800 2.4000 1.8200 1.3800 0.9200 0.4400

1.0000 99.4000 2.0000 99.1000 3.0000 98.8000 4.0000 98.3000 5.0000 97.7000 .. .. .. .. . . 182.0000 183.0000 184.0000 185.0000 186.0000 187.0000 188.0000 189.0000 190.0000 191.0000 192.0000 193.0000 194.0000 195.0000 196.0000 197.0000 . . . . . 7.4000 6.8000 6.4000 5.9000 5.3000 5.0000 4.6000 4.1000 3.5000 3.3000 2.8000 2.4000 1.7000 1.1000 0.8000 0.2000

200.0000 -0.0200

198.0000 -0.3000 199.0000 -1.0000 200.0000 -1.7000

199.0000 -0.4000 200.0000 -1.1000 21

Dari hasil angka diatas terlihat kisaran nilai peluruhan tidak berbeda jauh walaupun semakin besar kita menggunakan Ntrial maka nilai-nilai peluruhan akan semakin besar begitu pula sebaliknya walaupun perbedaan nilai tersebut tidak begitu signifikan.

Hasil Grafik Untuk p=0.01 dan tmax=100 1. Ntrial = 10


1 00

90

n rata(cacah partikel setelah meluruh)

80

70

60

50

40

10

20

30

40

50 t (w a k t u)

60

70

80

90

1 00

2. Ntrial=20
100

90

nrata(cacah partik el s etelah meluruh)

80

70

60

50

40

10

20

30

40

50 t (w ak tu)

60

70

80

90

100

21

3. Ntrial = 50
1 00

90

nrata(cacah partikel s etelah m eluruh)

80

70

60

50

40

10

20

30

40

50 t (w a k tu)

60

70

80

90

1 00

4. Ntrial = 100
1 00

95

90 nrata(cacah partikel s etelah m eluruh)

85

80

75

70

65

60

55

50

10

20

30

40

50 t (w a k tu)

60

70

80

90

1 00

21

5. Ntrial = 200
1 00

95

90 nrata(cacah partikel setelah meluruh)

85

80

75

70

65

60

55

50

10

20

30

40

50 t (w a k tu)

60

70

80

90

1 00

Untuk p = 1, tmax=100, dan Ntrial = 100


100

90

80 nrat a(c ac ah part ik el s etelah m eluruh)

70

60

50

40

30

20

10

10

20

30

40

50 t (wak tu)

60

70

80

90

100

21

Untuk p=0.01, dan tmax=200 1. Ntrial=10 ,


1 00

80

nrata(cacah partikel s etelah m eluruh)

60

40

20

-2 0

20

40

60

80

1 00 t (w a k tu)

1 20

1 40

1 60

1 80

2 00

2. Ntrial=20 ,
1 00

80

nrata(cacah partikel setelah meluruh)

60

40

20

-2 0

20

40

60

80

1 00 t (w a k tu)

1 20

1 40

1 60

1 80

2 00

21

3. Ntrial=50 ,
100

80

nrata(c ac ah partik el s etelah m eluruh)

60

40

20

-20

20

40

60

80

100 t (wak tu)

120

140

160

180

200

21

Pembuktian Apakah Grafik N(t) VS t memenuhi persamaan N ! N 0 exp  Pt Listing Program Tambahan Untuk Melihat Perbedaan Hasil Grafik Numerik (dari hasil program random yang telah dijalankan) dan Analitik (dari persamaan). N0=100; tmax=100; Ntrial=200; P=0.01; t=1:tmax; Nkiri=zeros(1,tmax); Nkum=zeros(1,tmax); for i=1:Ntrial Nkiri=N0; for t=1:tmax r=round(rand); if r<=P Nkiri=Nkiri-1; end Nkum(t)=Nkum(t)+Nkiri; end end t=1:tmax; Nrata=Nkum/Ntrial; tparuh=100; lamda=0.693/tparuh; N_true=N0*exp(-lamda*t); hasil=[t' Nrata' N_true'] plot(t,Nrata,'o',t,N_true),xlabel('t'),ylabel('Nrata') legend('solusi numerik','solusi analitik') grid xlabel('t (waktu)'); ylabel('Nrata(cacah partikel setelah meluruh)');

21

Hasil Grafik
100 s olus i num erik s olus i analitik

90

Nrat a(c ac ah pa rtik el s et ela h m e luru h)

80

70

60

50

40

10

20

30

40

50 t (wa k tu)

60

70

80

90

100

Hasil Angka t Nrata N_true

1.0000 99.5450 99.3094 2.0000 99.0650 98.6236 3.0000 98.5500 97.9425 . . . . . .

98.0000 50.8700 50.7053 99.0000 50.3700 50.3551 100.0000 49.8800 50.0074

Terbukti Nilai hasil Nrata dengan N_true saat tmax=100 s tidak begitu signifikan, berarti grafik N(t) VS t mendekati bentuk persamaan N ! N 0 exp  Pt

21

Pembuktian Matematis Grafik dari P=0.01, tmax=100 s dengan No=100 inti Menghasilkan T1/2=100 s dan Nrata=sekitar 50 inti Maka ; P = 0,693/ T1/2 P =0,00693 Sehingga; N ! 100 exp  0.693 N= 100 (0,500073595) N } 50 inti . . . . . . . sesuai

Maka dari hasil grafik yang diperoleh, jika kita subtitusikan ke persamaan N ! N 0 exp  Pt maka akan menghasilkan nilai peluruhan inti yang sama dengan hasil nilai peluruhan inti pada grafik yaitu berkisar antara 50 untuk tmax = 100 s.

Mengetahui, Yogyakarta, 21 Oktober 2009 Praktikan

Dyah Nur (06306144012)

21

Anda mungkin juga menyukai