Anda di halaman 1dari 39

1.

Kelebihan Pembayaran/Kemahalan Harga/Ketekoran Kas Dengan Nilai Total Sebesar Rp. 1.851.068.957,43
NO 1 1 URAIAN Volume/bagian/item pekerjaan yang kurang dilaksanakan (untuk pekerjaan konstruksi). Terdapat Kekurangan Volume Pekerjaan Pengaspalan Jalan Desa Kartasana Kecamatan Pagelaran seluas 312,40 M2 senilai Rp12.185.037,00 Ditemukan adanya kekurangan volume atas pekerjaan sarana dan prasarana. Seharusnya volume pekerjaan yang dipertanggungjawabkan sesuai dengan realisasi volume pekerjaan yang dilaksanakan.

TEMUAN HASIL AUDIT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN TAHUN ANGGARAN 2008
PROGRAM/ KEGIATAN Pengaspalan Jalan

LOKASI Desa Kertasana Kec. Pagelaran Kab. Pandeglang Prop. Banten Kec. Tanta Kec. Pugaan Kec. Kelua Kec. Benua Lawas Kab. Tabalong Prop. Kalimantan Selatan Kec Tapin Utara Kec. Tapin Selatan Kab. Tapin Prop. Kalimantan Selatan

NILAI 661.209.410,85 12.185.037,00

Pembangunan Sarana dan Prasarana

69.497.670,64

Dari hasil audit pelaksanaan PNPM Mandiri Tahun 2008 di Kabupaten Tapin ditemukan kekurangan volume pekerjaan atas pelaksanaan kegiatan oleh TPK Desa dengan nilai equivalen sebesar Rp25.910.362,00 dengan rincian sebagai berikut : Kec. Tapin Utara 1) TPK Desa Rantau Kiwa Selisih Kurang Volume Siring Jalan (13,68 M3) senilai Rp 6.612.228 2) TPK Desa Lumbu Raya Selisih Kurang Volume Siring Jalan (31,36 M3) senilai Rp 15.304.934 Kec. Tapin Selatan 1) TPK Desa Sawang Selisih Kurang Volume Galian Sumur (13 M) senilai Rp 3.993.200 Desa Leksana Kecamatan Karangkobar mendapat bantuan dari PNPM Mandiri Perdesaan Tahun 2008 untuk pembangunan sarana/prasarana fisik berupa pembangunan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) dengan dana PNPM sebesar Rp78.015.000,00 dan swadaya sebesar Rp13.585.500,00. Sampai dengan saat audit pekerjaan tersebut telah selesai 100%. Dari hasil pemeriksaan fisik, panjang saluran tersebut adalah 268 meter sisi kanan dan 241 sisi kiri. Sesuai dengan Laporan Pertanggungjawaban Dana (LPD), SPAL yang dibangun di desa Leksana adalah sepanjang 268 meter x 2. Dari hasil pemeriksaan atas pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana pada kecamatan yang diaudit ditemukan adanya kekurangan volume fisik pekerjaan senilai Rp 39.058.495,09.

Perbaikan Jalan Pembuatan Sumur Gali

25.910.362,00

Desa Leksana Kec. Karangkobar Kab. Banjarnegara Prop. Jaw a Tengah Desa Batuagung Kec. Balapulang Desa Lembasari Desa Dukuhbangsa Kec. Jatinegara Desa Maribaya Kec. Kramat Kab. Tegal Prop. Jawa Tengah Desa Losari Lor Kec. Losari Kab. Brebes Prop. Jawa Tengah Desa Kecipir Kec. Losari Kab. Brebes Prop. Jawa Tengah Desa Candiwulan Kec. Adimulyo Desa Adiwarno Kec. Adimulyo

Pembangunan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)

4.614.204,29

Pembangunan Sarana dan Prasarana

39.058.495,09

Kekurangan volume pasangan batu yaitu pada pondasi saluran sebanyak 5,52m3. Seharusnya pelaksanaan pekerjaan fisik sesuai dengan RAB yang dibuat oleh Kader Tehnik desa dan disepakati dalam Musdes.

Pembangunan Saluran Air

1.938.312,00

Pekerjaan bahu jalan kurang dikerjakan sepanjang 328,8m dikarenakan lahan tempat bahu jalan tidak ada. Seharusnya pelaksnaan pekerjaan fisik sesuai dengan RAB yang dibuat oleh Kader Tehnik desa dan disepakati dalam Musdes.

Pekerjaan Jalan Telford

980.000,00

Pekerjaan pembuatan saluran irigasi Desa Candiwulan senilai Rp 84.129.500,00 dengan biaya yang berasal dari bantuan PNPM-MD sebesar Rp 83.021.000,00 dan swadaya Rp 1.258.500,00 dinyatakan telah selesai dan telah dimanfaatkan masyarakat desa Candiwulan. Berdasarkan audit fisik pekerjaan di lapangan masih ditemukan adanya pekerjaan beton cor pada kepala pengait dinding linning yang belum dilaksanakan dengan volume 12 m senilai Rp 6.664.200,00.

Pembuatan Saluran Irigasi Jalan Rabat Beton

16.956.557,06

10

Pembangunan jalan rabat beton Desa Adiwarno senilai Rp 72.123.825,00 dinaiai PNPM MD sebesar Rp 66.975.200,00 sesuai SPPB No. 414.2/301/08 tanggal 02 Agustus 2008 dan swadaya masyarakat Rp 5.148.625,00 Berdasarkan audit atas kegiatan pembangunan jalan rabat beton tersebut diketahui hal-hal sebagai berikut : 1) Jalan tersebut telah dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Adiwarno dan sekitarnya 2) Pengeluaran/pembayaran kepada pihak ketiga tidak didukung dengan bukti yang memadai. 3) Terdapat kekurangan volume fisik pekerjaan rabat beton dengan volume 33,75 m senilai Rp 14.696.741,25 4) Terdapat pekerjaan tambah berupa jembatan plat beton senilai Rp 4.404.384,19 Pembangunan jalan makadam dan gorong-gorong seluas 1.850 m3 senilai Rp45.029.000,00.oleh TPK desa Godog kecamatan Polokarto, realisasinya 1.784,4 m3 sehingga kurang 65,6 m atau senilai Rp2.112.700,00. Dilain pihak terdapat pekerjaan tambahan jalan masuk di luar RAB tidak dibuatkan BA revisi tambah kurang senilai Rp1.120.000,00, sehingga nilai kekurangan pekerjaan sebesar Rp992.700,00. Pembuatan Talud oleh TPK Desa Watubonang Kecamatan Tawangsari sesuai desain gambar perencanaan bentuk talud dua ruas kiri dan kanan dengan volume pekerjaan 220,5 m3, tetapi realisasinya hanya satu sisi dengan volume 204,9 m3 sehingga terdapat kekurangan volume 15,6 m3 senilai Rp5.460.000,00. Selisih tersebut ternyata merupakan biaya upah untuk mengangkut batu ke lokasi yang sebelumnya tidak diperhitungkan dalam RAB dan tidak dibukukan dalam BKU/LPD. Rehab Jalan Aspal Gorong-Gorong Plat Beton di Dusun Brahu Desa Celep Kecamatan Nguter dengan luas 1.617 m2 senilai Rp45.114.300,00 terdapat kekurangan pekerjaan seluas 0,1m x 297m = 29,7m2 senilai Rp828.630,00. Pembangunan lantai cor pada saluran irigasi oleh TPK Desa Pojok Kecamatan Tawangsari dengan luas 19,50 m2 senilai Rp60.291.000,00 seharusnya dengan tebal ukuran 7 cm tetapi realisasinya hanya 3 cm sehingga terdapat kekurangan volume sebesar 78m3 dengan nilai Rp1.800.000,00 Pembangunan gedung TK senilai Rp51.795.000,00 TPK Desa Tambakboyo Kecamatan Tawangsari terdapat kekurangan sebesar Rp2.856.200,00: Berdasarkan pemeriksaan Fisik yang kami lakukan terhadap pembangunan Jalan Rabat Beton pada desa Tinggi Hari sesuai dengan SPPB Nomor: 01/SPPB/UPK/X/2008 Tanggal 25 Oktober 2008 dengan nilai Rp 94.972.650 ditemukan adanya Volume pekerjaan yang kurang dilaksanakan. Berdasarkan pemeriksaan fisik atas pembangunan sarana/prasarana, ditemukan adanya kekurangan fisik pekerjaan pada tiga desa di Kecamatan Tugu Mulyo dan satu desa di BKL Ulu dengan nilai sebesar Rp 7.420.593,23 Terdapat volume yang kurang dikerjakan pada pekerjaan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) pada Desa Lawang Agung, dimana panjang saluran menurut, RAB adalah 1605 m namun realisasi saluran yang terpasang adalah1460 m.

Kab. Kebumen Prop. Jawa Tengah

Desa Godog Kec. Polokarto Desa Watubonang Kec. Tawangsari Desa Celep Kec. Nguter Desa Pojok Kec. Tawangsari Desa Tambakboyo Kec. Tawangsari Kab. Sukoharjo Prop. Jawa Tengah

Pembangunan Jalan Makadam dan Gorong-gorong Pembangunan Talud Rehab Jalan Aspal Gorong-gorong plat beton Lantai cor saluran irigasi Pembangunan Gedung TK

11.937.530,00

11

12

13

Berdasarkan pemeriksaan fisik terhadap pekerjaan pembangunan sarana prasarana ditemukan adanya kekurangan fisik dibandingkan dengan spesifikasi teknis/gambar yang seharusnya pada 3 desa dengan nilai sebesar Rp 13.700.910,00

14

15

TPK Desa Sukawijaya, Kecamatan Tambelang, melaksanakan paket pekerjaan saluran air sepanjang 350 m, senilai Rp101.135.500. Seluruh dana tersebut telah dicairkan dan, menurut keterangan TPK dan hasil pemeriksaan lapangan, pekerjaan telah selesai dilaksanakan (100%) namun volume salurang air terbangun sepanjang 330 m atau berkurang sepanjang 20 m. Menurut keterangan TPK dan dokumen pengeluaran yang ada, pengurangan volume pekerjaan tersebut disebabkan adanya tambahan biaya mobilisasi bahan/material mengingat lokasi pekerjaan sulit dijangkau dengan kendaraan roda empat. Nilai pekerjaan saluran air yang tidak dilaksanakan, sepanjang 20 m, adalah sebesar Rp5.583.735. Biaya mobilisasi bahan sesuai dengan bukti pengeluaran sebesar Rp5 Juta. Terhadap perubahan volume pekerjaan tersebut tidak dibuat Berita Acara Revisi. TPK Desa Sukawijaya belum melaksanakan MDST dan belum menyusun dokumen akhir. Dari hasil pemeriksaan terhadap Pembangunan Los Pasar di Kelurahan Balairaja Kec Pinggir sebesar Rp239.271.900,00 terdapat kekurangan volume atas pekerjaan Saluran Air Keliling sepanjang 49 M dengan nilai sebesar Rp3.366.300,00 dan kelebihan perhitungan dalam RAB untuk pekerjaan Kuda-Kuda sebanyak 1,17 M3 dan Gording sebanyak 0,21 M3 dengan nilai sebesar Rp2.463.326,28. Dari hasil pemeriksaan terhadap Rehabilitasi Pelabuhan TPK di Desa Mengkirau Kec Merbau sebesar 155.372.000,00 terdapat kekurangan volume atas pekerjaan atap sebanyak 2 kodi seng dengan nilai sebesar Rp3.000.000,00

Desa Tinggi Hari Kec. Pulau Pinang Kab. Lahat Prop. Sumatera Selatan Kec. Tugu Mulyo Kab. Musi Rawas Prop. Sumatera Selatan Desa Lawang Agung Kec. Muara Dua Kisam Kab. Ogan Kemiring Ulu Selatan Prop. Sumatera Selatan Kec. Teluk Gelam Kec. Tulung Selapan Kab. Ogan Kemiring Ilir Prop. Sumatera Selatan Desa Sukawijaya Kec. Tambelang Kab. Bekasi Prop. Jawa Barat

Pembangunan Jalan Rabat Beton

23.177.301,00

Pembangunan Sarana dan Prasarana

7.420.593,00

Pembangunan Saluran Air Limbah

15.658.043,00

Jalan Setapak Perluasan Terminal Titian Beton Bertiang Pekerjaan Saluran Air

13.700.000,00

5.583.735,00

16

Kel. Balairaja Kec. Pinggir Kab. Bengkalis Prop. Riau Desa Mengkirau Kec. Merbau Kab. Bengkalis Prop. Riau

Pembangunan Los Pasar

2.463.326,28

Rehabilitasi Pelabuhan TPK

3.000.000,00

17

Dari hasil pemeriksaan fisik dan pengukuran yang dilakukan terhadap Pekerjaan Normalisasi Tali Air dan Cor Beton dengan nilai Rp157.161.500,00 terdapat kekurangan volume beton cor sebesar 3,09 m3 dengan nilai sebesar Rp2.386.147,75

18

19

20

Pelaksanaan kegiatan di Desa Penjajab Kecamatan Pemangkat dengan nilai BLM untuk prasarana fisik sebesar Rp131.412.500. Kegiatan tersebut untuk membangun 1 (satu) unit jembatan ukuran 12 M x 3,5 M. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik diketahui bahwa terdapat item pekerjaan kurang yaitu selempang belian 7/15 cm terpasang 4 (empat) seharusnya 10 (sepuluh) sehingga kurang 6 (enam) selempang belian senilai Rp3.300.000,00 (dari 6 x 550.000). Volume pekerjaan yang kurang dilaksanakan pada pekerjaan: a. Pembangunan gedung perpustakaan di Kel. Lawela, Kec. Batauga senilai Rp1.141.800,00 Dari hasil audit atas pekerjaan pembangunan perpustakaan di Desa Lawela, ditemukan volume kaca dalam RAB lebih tinggi dibandingkan dengan volume fisik di lapangan senilai Rp1.141.800,00. b. Dari hasil audit atas pekerjaan pembangunan gedung sekolah 2 RKB di Desa Lakambau, ditemukan volume kaca fisik di lapangan lebih rendah dibandingkan dengan RAB senilai Rp586.000,00. Dari hasil pemeriksaan fisik pekerjaan sarana dan prasarana yang dilaksanakan oleh masyarakat terdapat kelebihan nilai SPPB atas volume pekerjaan yang kurang dilaksanakan senilai Rp 66.877.991,00

Desa Alah Air Timur Kec. Tebing Tinggi Kab. Bengkalis Prop. Riau Desa Penjajab Kec. Pemangkat Kab. Sambas Prop. Kalimantan Barat Kec. Batauga Kab. Buton Prop. Sulawesi Tenggara

Pekerjaan Normalisasi Tali Air dan Cor Beton

2.386.147,75

Pembangunan Jembatan

3.300.000,00

Gedung Perpustakaan Pembangunan Gedung SD

1.727.800,00

21

22

Pemeriksaan fisik terhadap pekerjaan peningkatan Jalan Sirtu sepanjang 4.779 M di Desa Terusan Makmur Kecamatan Selat ditemui kekurangan luas terpasang sebesar 38 M2 dari luas pekerjaan yang tercantum dalam RAB/gambar sebesar 7.162,50 M2 (4.779 M X 1,50 M). Bahan sirtu yang didatangkan oleh pemasok sebesar 1.185 M3 telah mempertimbangkan tolensi kehilangan sebesar 20%. Kekurangan pekerjaan peningkatan jalan sirtu seluas 38 M2 masih memerlukan bahan sirtu sebesar 4,56 M3 (38 M2 X 0,10 M X 120%) atau senilai Rp726.600,00 (4,56 M3 X Rp160.000,00/M3). Dari hasil pemeriksaan fisik atas pekerjaan perkerasan jalan di Kelurahan Lapandan , Kecamatan Makale dijumpai kekurangan volume atas 2 (dua) item pekerjaan yang tidak sesuai dengan volume pekerjaan menurut RAB

Kec. Lebong utara, Kec. Lebong tengah, Kec. Lebong Selatan dan Kec. Rimbo Pengadang Kab. Lebong Prop. Bengkulu Desa Terusan Makmur Kec. Selat Kab. Kapuas Prop. Kalimantan Tengah

Pekerjaan Sarana dan Prasarana Fisik

66.877.991,00

Pekerjaan Jalan Sirtu

726.600,00

23

Volume yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) pasangan plafon pada pekerjaan pembuatan gedung Pendidikan Anak Usia Dini di Desa Saukang dan Desa Kampala Kecamatan Sinjai Timur yang dibuat oleh tim usulan yang difasilitasi oleh FT kecamatan ternyata volume dalam RAB lebih besar dari Volume terpasang

24

Berdasarkan hasi pemeriksaan terhadap realisasi keuangan dan fisik pekerjaan sarana/prasarana di 7 desa dan 4 kecamatan di Kabupaten Asahan masih terdapat sisa dana yang harus dipertanggung jawabkan senilai Rp. 194.747.400,74 karena kekurangan voume pekerjaan.

25

Berdasarkan audit dan pemeriksaan fisik atas pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana di desa sampel dijumpai pekerjaan yang kurang dikerjakan dengan Senilai Rp115.419.500,00

26

27

Pekerjaan aspal jalan sepanjang 940 m dengan anggaran sebesar Rp83.555.800,00 dilaksanakan mulai pada tanggal 8 September 2008 dan realisasi fisiknya sampai dengan saat pemeriksaan lapangan tanggal 13 Maret 2009 mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp 83.555.800,00 ( 100%). Pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh Sdr Banu Akhmadi alamat Desa Karangkemiri, Kec. Karangwelas, Banyumas. Dalam pekerjaan jalan tersebut menggunakan batu pecah 2/3 sebanyak 50,55 m3 dan dipenuhi dengan batu pecah ukuran 2/3 hasil swadaya masyarakat sebanyak 87 m3, tetapi dijumpai pertanggungjawaban pembelian batu pecah 2/3 sebanyak 8 m3 senilai Rp1.120.000,00.yang ternyata tidak benar. Pengadaan pipa PVC dipertanggungjawaban sesuai dengan RAB sebesar Rp55.789.000,00 dengan bukti dari Toko Mekar Jaya Purwodadi. Dalam pelaksanaannya pipa PVC dibeli dari beberapa took di Semarang, Purwodadi dan Wonosari sebesar Rp 53.336.195,00, dan masih terdapat saldo Rp2.452.805,00

Desa Lapandan Kec. Makale Kab. Tana Toraja Prop. Sulawesi Tengah Desa Saukang Desa Kampala Kec. Sinjai Timur Kab. Sinjai Prop. Sulawesi Selatan Kec. Meranti Kec. Air Joman Kec. Tanjung Balai Kec. Simpang Empat Kab. Asahan Prop. Sumatera Utara Kec. Bukit, Desa Bujang Kec.PRG Desa Belang Ara Kec.PRG Ds Taman Firdaus Kec.PRG Ds SimpangLancang Kab. Bener Meriah Prop. Aceh Tengah Desa Kemawi Kec. Somagede Kab. Banyumas Prop. Jawa Tengah

Pekerjaan Perkerasan Jalan

13.861.000,00

Pembangunan Gedung Pendidikan Anak

4.509.000,00

Pekerjaan Sarana dan Prasarana

194.747.400,74

Sarana dan Prasarana Fisik

115.419.500,00

Pekerjaan Aspal Jalan

1.120.000,00

Desa Mojorebo Kec. Wirosari Kab. Grobogan

Pengadaan Pipa PVC

2.452.805,00

2 1

Spesifikasi pekerjaan tidak sesuai/lebih rendah dari yang ditetapkan dalam kontraknya. Contoh: kayu yang terpasang kelas II yang seharusnya sesuai dalam spesifikasi kontrak adalah kayu kelas I. Pekerjaan pembuatan jalan Onderlaag di kampung Bali Sadar Tengah sepanjang 1.200 meter telah dilaksanakan dengan nilai dalam RAB sebesar Rp. 132.493.800,00, namun dari hasil pemeriksaan fisik di lapangan diketahui bahwa terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis sepanjang 25 meter dimana pada lokasi sepanjang 25 m tersebut batu yang digunkan untuk badan jalan adalah batu bulat. Dengan demikian terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknisnya senilai Rp. 2.760.287,50. Spesifikasi pekerjaan tidak sesuai dengan RAB pada kegiatan Pembangunan MCK di Desa Kaofe, Kec. Kadatua senilai Rp762.000,00. Dari hasil audit atas pekerjaan pembangunan MCK di Desa Kaofe telah selesai diaksanakan dan digunakan oleh masyarakat, namun ditemui adanya pekejaan yang tidak sesuai spesifikasi dengan RAB senilai Rp762.000,00 yaitu pada pekerjaan pintu, grendel angin dan atap seng. Pengadaan meubelair di desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan dilaksanakan melalui penyedia barang. Dari 27 meja yang dibeli, sebanyak 9 meja yang bagian atasnya tidak sesuai dengan kontrak yaitu menggunakan triplek.

Prop. Jawa Tengah Desa Bali Sadar Tengah Kec. Banjit Kab. Way Kanan Prop. Lampung Desa Kaofe Kec. Kadatua Kab. Buton Prop. Sulawesi Tenggara Desa Kepuharjo Kec. Cangkringan Kab. Sleman Prop. DI Jogjakarta Desa Kalinapu Kec. Dusun Timur Kab. Barito Timur Prop. Kalimantan Tengah Desa Lune Kec. Pajo Kab. Dompu Prop. NTB Desa Panji Anom Kec. Sukasda Kab. Buleleng Prop. Bali

Pembuatan Jalan Onderlag

56.573.353,50 2.760.287,50

Pembangunan MCK

762.000,00

Pengadaan Meubelair

2.700.000,00

Terdapat pengadaan bahan yang tidak sesuai spesifikaasi teknis sebesar Rp35.000.000,00 Dari hasil pemeriksaan terhadap pembangunan puskesmas pembantu di Desa Kalinapu Kecamatan Dusun Timur, terdapat Pengadaan bahan kayu berbentuk log/kurang lebih 350 kayu log dengan diameter 15 cm dengn nilai Rp35.000.000,00 yang tidak sesuai dengan spesifikasi bahan yang diperlukan. Bahan material yang dipasok rekanan tidak sesuai dengan spesifikasi dalam SPK yaitu kayu usuk 3/5cm dan 4/6cm senilai Rp 3.621.600 yang seharusnya 5/7cm senilai Rp 6.666.000 sehingga terdapat selisih harga yang harus dipertanggung jawabkan sebesar Rp 3.044.400 dan terdapat pula selisih pintu KM/WC 2 buah senilai Rp 400.000 Dari hasil pemeriksaan fisik atas pekerjaan perkerasan jalan telford sepanjang 800 M dengan lebar 2,5 M di Desa Panji Anom dijumpai adanya ketidak sesuaian spesifikasi teknis antara pekerjaan yang telah dilaksanakan dengan yang tertuang dalam gambar desain dan RAB. Menurut RAB pekerjaan perkerasan jalan telford tersebut menggunakan bahan Batu pecah 10/15, Batu pecah 2/15, Batu pecah 2/3, Pasir & tanah lempung dengan nilai sebesar Rp.58.841.000,00. Namun realisasi pekerjaan tersebut hanya menggunakan Batu pecah 10/15 Batu pecah 5/7 dan volume buis beton 40 Cm dalam RAB sebanyak 20 buah namun realisasi yang terpasang hanya 16 buah dengan nilai Rp.46.934.334,00. Sehingga terdapat selisih atas pekerjaan tersebut sebesar Rp.11.906.666,00 Biaya kegiatan perjalanan dinas/pelatihan/ training/ kegiatan lain yang diperhitungkan lebih tinggi dari realisasi yang seharusnya. Dari hasil audit atas buku kas DOK Pelatihan masyarakat dan bukti pendukungnya pada UPK kecamatan Kersana dijumpai adanya pembayaran biaya transpor kepada peserta pelatihan TPK sebesar Rp 390.000,00 namun dipertanggungjawabkan sebesar Rp 780.000,00 sehingga terdapat kelebihan sebesar Rp 390.000,00. Dari hasil audit atas buku kas DOK Pelatihan masyarakat dan bukti pendukungnya pada UPK kecamatan Jatibarang dijumpai adanya kegiatan pelatihan TPK selama 1 hari namun biaya transpornya selama dua hari dengan kelebihan pembayaran sebesar Rp 1.320.000,00. Seharusnya biaya transport dibayar untuk satu hari. Harga kontrak yang diperhitungkan lebih tinggi dari yang seharusnya. Contoh: perhitungan volume pekerjaan lebih tinggi dibandingkan dengan gambar design/back up perhitungan volume, kesalahan aritmatik, PPN yang turut diperhitungkan. Dari hasil pemeriksaan fisik atas pekerjaan pembangunan saluran irigasi di Lembang Rante Dada, Kecamatan Mengkendek, ditemukan adanya komponen pekerjaan yang volume RAB nya terlalu tinggi dibandingkan dengan realisasi fisik di lapangan senilai Rp. 5.900.000,00 Harga satuan yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibuat oleh Tim Pengelola Kegiatan (TPK) yang difasilitasi oleh FT kecamatan ternyata lebih besar dari harga wajar yang terjadi di Kecamatan Bulupoddo sehingga tedapat Kemahalan harga pekerjaan sebesar Rp 21.897.000,00 Berdasarkan hasil pengujian yang kami lakukan terhadap perhitungan volume dalam RAB dan membandingkannya dengan gambar teknis dan take of sheet (TOS) yang dibuat oleh TPK dan diperiksa oleh Fasilitator Teknik, ditemukan adanya kelebihan perhitungan volume (kelebihan nilai SPPB) dengan nilai sebesar Rp 41.134.555,00 Hasil audit terhadap RAB (Rencana Anggaran Biaya) kegiatan pembangunan gedung di empat desa penerima PNPM dijumpai adanya kelebihan volume bahan dibandingkan gambar design bangunan gedung bersangkutan senilai Rp10.935.000,00

Pembangunan Puskesmas

35.000.000,00

Bahan Material

3.444.400,00

Perkerasan Jalan Telford sepanjang 800 M

11.906.666,00

3 1

4 1

Kec. Kersana Kab. Brebes Prop. Jawa Tengah Kec. Jatibarang Kab. Brebes Prop. Jawa Tengah Desa Lembang Rante Dada Kec. Mengkendek Kab. Tana Toraja Prop. Sulawesi Selatan Kec. Bulupoddo Kab. Sinjai Prop. Sulawesi Selatan Kec. Lebong utara, Kec. Lebong tengah dan Kec. Rimbo Pengadang Kab Lebong Prop. Bengkulu Kec. Air Besi Kec. Arga Makmur Kec. Lais Kab. Bengkulu Utara Prop. Bengkulu

Pembayaran Transpor

1.710.000,00 390.000,00

Pembayaran Transpor

1.320.000,00

Pembangunan saluran irigasi

527.612.673,08 5.900.000,00

Pembangunan Instalasi Listrik dan Perpipaan

21.897.000,00

Pembangunan Prasarana dan Sarana Fisik

41.134.555,00

Pembangunan Gedung

10.935.000,00

Berdasarkan gambar teknis pekerjaan pembangunan sarana dan prasarana yang telah disetujui, FT menghitung secara detail volume fisik kegiatan dalam kertas kerja yang dinamakan Take Of Sheet (TOS). Setelah diperiksa oleh KM Kab. Teknik, hasil perhitungan di Take Of Sheet tersebut dipakai untuk menentukan kuantitas/volume di dalam RAB. Berdasarkan hasil audit kami terhadap perhitungan dimaksud, terdapat kelebihan perhitungan volume dari kebutuhan fisik yang sebenarnya pada 8 desa dengan nilai sebesar Rp 124.520.011,00. TPK Desa Jatirejo Kecamatan Jatiroto membayar 745 zak Semen dengan harga Rp 42.000,00 per zak melebihi harga penawaran/kontrak yaitu sebesar Rp 41.000,00 per zak. Seharusnya pembayaran atas material yang dilelangkan sesuai dengan harga kontrak.

Dari hasil pemeriksaan dan perhitungan terhadap RAB pekerjaan pengaspalan jalan di Desa Negla Kecamatan Losari, dijumpai adanya kelebihan perhitungan material antara RAB dibandingkan realisasi pekerjaan. Material tersebut berupa aspal sebanyak 2 drum, batu pecah 2/3 sebanyak 24,1632m3 dan batu pecah sebanyak 24,1632m3 dengan nilai keseluruhan Rp 7.361.113,00. Volume pekerjaan jalan paving diperhitungkan lebih tinggi dari gambar desain berakibat nilai kontrak/sppb terlalu tinggi senilai Rp14.885.000,00 Perhitungan volume kebutuhan material dan nilai RAB pekerjaan jalan paving tersebut terlalu tinggi yaitu koefisien material pasir urug sebesar 0,20/m2 dari seharusnya sebesar 0,10 /m2berdasarkan gambar desain dan pedoman analisa SNI yang digunakan

Dari hasil pemeriksaan terhadap LPJ desa Wukirharjo Kecamatan Prambanan diketahui bahwa realisasi pembayaran pekerjaan pengadaan bahan material untuk pekerjaan rabat beton lebih tinggi dari yang telah ditentukan dalam SPK sebesar Rp. 1.670.000,00

10

Pengadaan bahan untuk kegiatan rehabilitasi gedung TK Basari dan Puspitasari di desa Glagaharjo Kecamatan Cangkringan tidak dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam SPK. Pelaksanaan pengiriman dan pembayaran barang dilakukan secara retail berdasarkan nota pembelian dan dengan harga yang berubah-ubah sesuai dengan alasan adanya kenaikan harga pada saat realisasi pengadaan.

11

12

13

14

Mark up volume pekerjaan talud dalam RAB di Desa Mantingan Kecamatan Jaken senilai Rp11.000.000,00 RAB pekerjaan fisik talud di Desa Mantingan Kecamatan Jaken direncanakan panjang 123m dan tinggi 3m senilai Rp151.147.100,00. Hasil audit fisik pekerjaan talud rata-rata ketinggian 2,2 meter, sehingga terdapat kekurangan volume pekerjaan dan melihat kondisi jalan menunjukkan tinggi talud tidak realistis direncanakan setinggi 3m. Berdasarkan perhitungan volume pekerjaan dan RAB pembuatan Gedung TPA diperlukan genteng untuk atap sebanyak 5.600 buah, setelah dilakukan pemasangan genteng ternyata kebutuhan lapangannya hanya sebanyak 4.800 buah sehingga terdapat 800 buah genteng atau senilai Rp 720.000,00 yang tidak digunakan. Hal tersebut terjadi karena adanya kesalahan dalam menghitung kebutuhan volume genteng untuk Gedung TPA. Saat dilakukan audit fisik di lapangan, genteng tersebut masih ada di lokasi pekerjaan dan tidak dimanfaatkan. Seharusnya volume dalam RAB sesuai dengan kebutuhan lapangannya. Rencana Anggaran Biaya untuk pembuatan Talud Penahan Tanah dengan volume sebesar 121 m3 adalah sebesar Rp 40.275.000,00. Desa ali S adar U tara B Dari hasil perhitungan volume talud di lapangan ternyata volume yang terpasang hanya sebesar 38,00 m3, sehingga volume dalam RAB Kec. Banjit terlalu besar 83 m3 atau senilai Rp 27.626.652,00. Hal tersebut terjadi karena adanya kesalahan dalam menghitung volume Talud Kab. Way Kanan Penahan Tanah dalam RAB oleh TPK Kampung Bali Sadar Utara. Disamping itu atas permintaan dari masyarakat Kampung Bali Sadar Prop. Lampung Utara, telah dibuat satu unit gorong-gorong dengan nilai Rp 4.040.000,00 yang sebelumnya tidak ada dalam Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB). Dengan adanya kelebihan volume dalam RAB atas Pembuatan Talud Penahan Tanah serta adanya pembuatan gorong- gorong sebanyak satu unit yang tidak ada dalam rencana, terdapat kelebihan pembayaran kepada TPK Bali Sadar utara sejumlah Rp 23.586.652,00 (Rp 27.626.652,00-Rp 4.040.000,00). Hasil audit terhadap kegiatan pembangunan gedung TK di desa Candiwulan dijumpai kesalahan dalam perhitungan kebutuhan volume Desa Candiwulan bahan pekerjaan pondasi batu belah, urugan pasir dan dinding yaitu dihitung dengan koefisien 1,30 atau dengan menambahkan faktor Kec. Adimulyo penyusutan sebesar 30%. Desa Meles Kebutuhan bahan dalam RAB seharusnya dihitung sesuai analisa harga pekerjaan Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan nilai koefisien Kec. Adimulyo tertentu yang sudah memperhitungkan penyusutan dan factor loss sehingga tidak perlu lagi menambahkan faktor penyusutan. Desa Arjosari Kec. Adilmulyo Dari audit terhadap kegiatan pembangunan pasar desa Meles tersebut dijumpai bahwa perhitungan kebutuhan bahan/material dalam Kab. Kebumen RAB menggunakan koefisien yang tidak tepat/tidak dihitung menggunakan analisa pekerjaan sesuai ketentuan dalam SNI yang secara Prop. Jawa Tengah

Kec. Tambang Kec. XIII Koto Tambang Kec. Siak Hulu Kec. Kampar Kiri Hulu Kab. Kampar Prop. Riau Desa Jatirejo Kec. Jatiroto Kab. Wonogiri Prop. Jawa Tengah Desa Negla Kec. Losari Kab. Brebes Prop. Jawa Tengah Desa Patemon Kec. Bojongsari Desa Kedarpan Kec. Kejobong Kab. Purbalingga Prop. Jawa Tengah Desa Wukirharjo Kec. Prambanan Kab. Sleman Prop. DI Jogjakarta Desa Glagaharjo Kec. Cangkringan Kab. Sleman Prop. DI Jogjakarta Desa Mantingan Kec. Jaken Kab. Pati Prop. Jawa Tengah Desa Way Tawar Kec. Pakuan Ratu Kab. Way Kanan Prop. Lampung

Pembangunan Sarana dan Prasarana

124.520.011,00

Pembelian Semen

745.000,00

Pekerjaan Pengaspalan Jalan

7.361.113,00

Pekerjaan Jalan Paving

14.885.000,00

Pekerjaan Rabat Beton

1.670.000,00

Rehabilitasi Gedung TK

2.631.550,00

Pembangunan Talud

11.000.000,00

Pembuatan Gedung TPA

720.000,00

Pembuatan Talud

23.586.652,00

Pembangunan Gedung TK Pembangunan Pasar Pembangunan Jalan Telford

38.349.146,10

15

16

keseluruhan terdapat selisih sebesar Rp 7.198.669,20 Hasil audit terhadap kegiatan pembangunan jalan telford di desa Arjosari dijumpai kesalahan dalam perhitungan kebutuhan volume bahan/material sirtu, batu belah 10/15, pasir urug, batu belah 5/7 yaitu dihitung dengan koefisien 1,30 atau dengan menambahkan faktor penyusutan sebesar 30%. Dalam RAB untuk Pembangunan Jalan Telford Desa Arjosari sepanjang 650 meter kebutuhan bahan/materialnya dihitung sebesar Rp 59.015.000,00, sedangkan Kebutuhan bahan/material seharusnya dihitung dengan analisa pekerjaan menurut SNI sebesar Rp 32.398.437,50 atau terdapat selisih Rp.26.616.562,50 Kebutuhan bahan dalam RAB seharusnya dihitung sesuai analisa harga pekerjaan Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan nilai koefisien tertentu yang sudah memperhitungkan penyusutan dan factor loss sehingga tidak perlu lagi menambahkan faktor penyusutan. Berdasarkan penjelasan dari TPK Desa Arjosari kelebihan material tersebut digunakan untuk pengurugan jalan yang akan dibangun tersebut. Seharusnya pengurugan badan jalan adalah dengan material tanah urug bukan dengan material tersebut di atas, dan dilaksanakan dengan swadaya masyarakat. Pembangunan sarana berupa jembatan gelagar besi di Dusun Ciboboko sesuai SPPB No 04/SPPB/PNPM/JTG/X/2008 tanggal 8 Oktober 2008 senilai sebesar Rp 183.864.500,00 dan realisasi sebesar Rp 184.654.500,00. Dari hasil audit dan sesuai gambar purnalaksana ternyata volume gelagar utama baja WF 400X200 yang dipasang sejumlah 3564 Kg ( 18 M X 3 batang X 66 Kg). Sedangkan menurut kwitansi pembayaran CV Daya Teknik dibayar sesuai kontrak yaitu sebesar Rp 99.830.000,00 diantaranya untuk gelegar utama baja WF 400X200 dibayarkan sebesar 3960 Kg, sehingga terdapat kelebihan pembayaran kepada CV Daya Teknik sebesar Rp 6.039.000 (396 Kg X Rp 15.250,00) Terdapat kelebihan pembayaran volume material pada pekerjaan JUT Kecamatan Baula Desa Baula yaitu material perkerasan jalan berupa Tasirtu sebesar 169,57M = Rp 8.478.500,00 dan pekerjaan timbunan tanah sebanyak 115M = Rp 4.600.000,00

Desa Mekarasih Kab. Sumedang Prop. Jawa Barat

Jembatan Gelagar Besi

6.039.000,00

17

Terdapat kelebihan perhitungan volume pembesian dalam penyusunan RAB pada pekerjaan pembangunan 2 unit jembatan permanen sebesar Rp 14.654.000,00

18

Dari hasil audit PNPM Mandiri Perdesaan Desa/Kelurahan Landono untuk pekerjaan jalan usaha tani di 7 (tujuh) desa/kelurahan yang disampel ditemukan adanya kelebihan pembayaran.

19

Terdapat Penganggaran yang Melebihi Volume Kebutuhan/terpasang. Dari keterbatasan data tersebut kami hanya dapat menguji beberapa item pembiayaan dalam RAB untuk pembangunan gedung TPQ di Desa Sabatai dan Sekolah Minggu di Desa Darame Atas pertanggungjawaban pada TPK Lelema dan Picuan Baru ditemukan kondisi sebgai berikut : Pada TPK Lelema Kecamatan Tumpaan, ditemukan bukti pembelian solar sebanyak 500Ltr dengan harga Rp 5.000.000,00. (Rp 10.000/Ltr). Pada beberapa bukti yang lain harga pembelian solar maksimal Rp 5000,00/Ltr. Realisasi kelebihan bayar adalah : 5000 Ltr X Rp 5000,00 = Rp 2.500.000,00. Pada TPK Picuan Baru Kecamatan Motoling, ditemukan realisasi pembayaran sewa alat berat yang melebihi harga kontrak dengan uraian sebagai berikut : Harga Kontrak sebesar Rp 8.000.000,00 Yang Dibayar (Bukti) Rp 10.109.170,00 Lebih Bayar Rp 2.109.170,00 Dari hasil pemeriksaan fisik atas kegiatan prasarana dan sarana yang dibangun oleh masyarakat ditemui adanya pemborosan keuangan TPK atas kelebihan perhitungan volume RAB, yaitu terjadi pada 2 desa.

20

Desa Baula Kec. Baula Kab. Kolaka Prop. Sulawesi Tenggara Desa Pewutaa Kec. Baula Kab. Kolaka Prop. Sulwasesi Tengah Landono, Tridana Mulya, Watu-watu, Lamong Jaya, Pangan Jaya, Onembute, Moolo Indah Kab. Konawe Selatan Prop. Sulawesi Tenggara Desa Sabatai Desa Darame Kab. Halmahera Utara Prop. Maluku Utara Desa Lelema Kec. Tumpaan Desa Picuan Baru Kec. Motoling Kab. Minahasa Selatan Prop. Sulawesi Utara

Perkerasan Jalan

13.078.500,00

Pembangunan Jembatan

14.654.000,00

Pekerjaan Jalan Usaha Tani

89.919.500,00

Pembangunan Gedung TPQ

9.492.000,00 4.609.170,00

Pembelian Solar dan Pembayaran Sewa

21

22

Sesuai surat perjanjian penerima bantuan No.07/PNPM-SPPB/BLP/X/2008 tanggal 15 Oktober 2008, bahwa Desa Bulutellue Kecamatan Bulupoddo mendapat bantuan PNPM Mandiri perdesaan untuk pembangunan 2 (dua) gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebesar Rp 232.510.692,72.

Kec. Rimbo Pengadang (Tapus) dan Lebong Utara (Garut) Kab. Lebong Prop. Bengkulu Desa Bulutellue Kec. Bulupoddo Kab. Sinjai

Pembangunan Sarana dan Prasarana

8.125.000,00

Pembangunan Gedung PAUD

27.199.828,98

23

Dari hasil pemeriksaan penjumlahan terhadap dokumen Rencana Anggaran Biaya, ternyata jumlah yang tercantum di Rekapitulasi sebesar Rp 232.510.692,72 sedangkan jumlah rincian lampiran RAB hanya sebesar Rp 205.310.863,74 sehingga terdapat kesalahan jumlah yang lebih besar sebesar Rp 27.199.828,98. Berdasarkan hasil audit diketahui bahwa TPK desa Ban melakukan pembelian 4 jenis material untuk pembangunan jalan melebihi standar yang ditentukan dalam RAB senilai Rp. 11.020.000,00 sedangkan volume pembuatan jalan sesuai RAB. Berdasarkan hasil audit sampling uji petik atas kegiatan prasarana pada 4 (empat) kecamatan (Balanipa, Limboro, Tinambung dan Mapilli) penerima dana bantuan langsung PNPM-MP Kabupaten Polman tahun 2008 ditemui adanya hasil perhitungan (Volume) Rencana Anggaran Biaya (RAB) kegiatan prasarana pada 7 (tujuh) desa yang melebihi kebutuhan menurut gambar desainnya sebesar Rp 32.184.147,00 Pembangunan pasar di Desa Pontanakayang yang dilaksanakan oleh masyarakat (TPK Desa) sesuai SPPB Nomor : 014-SPPB/PNPM- MP/BBD/X/08, tanggal 15 Oktober 2008 senilai Rp197.237.600,00 dan berdasarkan hasil audit atas bukti kwitansi pembayaran bahan material kayu papan kelas I local sesuai SPPB nomor : 001/TPK-PTK/PNPM-MP/XI/08, tanggal 29 Nopember 2008 yang dilaksanakan rekanan Marsuking senilai Rp14.880.000,00, ternyata pertanggungjawaban penggunaan dana tidak sesuai dengan fisik di lapangan sehingga terjadi kelebihan pembayaran sebesar Rp2.697.000,00 dengan rincian sebagai berikut : (1) Menurut RAB/Kwit. Pembayaran 9,60m3 @Rp1.550.000,-= Rp 14.880.000,00 (2) Menurut hasil audit di lapangan 7,86m3 @Rp1.550.000,- = Rp 12.183.000,00 Selisih 1,74m3 @ Rp1.550.000,00 = Rp 2.697.000,00 TPK PNPM Mandiri Perdesaan di beberapa desa lebih membayar bahan/material dari jumlah material yang diterima sebagai berikut: Desa Mojopuro lebih membayar 1 unit papan proyek senilai Rp 150.000,00, Desa Beji lebih bayar 8 m3 Batu Berem dan 8 m3 Koral senilai Rp1.600.000,00 dan Desa Wonoharjo lebih bayar 10,53 m3 pasir beton Rp 1.579.000,00

Prop. Sulawesi Selatan

24

Desa Ban Kab. Karangasem Prop. Bali Kab. Polewali Mandar Prop. Sulawesi Barat

Pembangunan Jalan

11.020.000,00

32.184.147,00

25

Kab. Mamuju Prop. Sulawesi Barat

2.697.000,00

26

5 1

7 1

Kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa yang Tidak Benar Terdapat pengadaan bahan bangunan untuk pembangunan gedung pertemuan di kelurahan Pergam Kecamatan Rupat yang tidak benar sebesar Rp3.230.000,00. Hal ini disebabkan kesengajaan Ketua dan Bendahara TPK kelurahan Pergam yang merekayasa faktur pembelian sehingga merugikan desa sebesar Rp3.230.000,00, Ketua dan Bendaharawan TPK Kelurahan program merupakan suami istri. Tagihan jasa konsultan yang lebih diperhitungkan (ineligible). Dari hasil audit atas Buku Kas Dana Operasional UPK Kecamatan Kersana dijumpai adanya pembayaran tunjangan jabatan pengurus UPK dalam tahun 2008 sebanyak 13x Rp 400.000,00. Seharusnya menurut Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya UPK, tunjangan jabatan pengurus UPK sebanyak 12xRp 400.000,00. Pengeluaran kegiatan atau pembayaran kepada pihak ketiga yang tidak didukung dengan bukti pengeluaran yang cukup sehingga tidak dapat diyakini kewajarannya. Berdasarkan hasil pengujian terhadap penggunaan dana pada TPK di 5 desa dijumpai adanya pembayaran kepada pihak ketiga untuk pembelian bahan dan pembayaran upah tidak didukung dengan bukti pengeluaran/kwitansi yang cukup sebesar Rp 27.824.750,00

Desa Mojopuro Kec. Jatiroto Desa Beji Desa Wonoharjo Kec. Nguntoronadi Kab. Wonogiri Prop. Jawa Tengah Kecamatan Rupat Kab. Bengkalis Prop. Riau Kec. Kersana Kab. Brebes Prop. Jawa Tengah Kec. Pedamaran Kec. Teluk Gelam Kec. Tulung Selapan Kab. Ogan Kemiring Ilir Prop. Sumatera Selatan Desa Bambapun Kec. Dondo Desa Kamalu Kec. Ogodeide Desa Lantapan Kec. Galang Kab. Donggala Prop. Sulawesi Tengah Desa Satria

Pembelian Bahan Material

3.259.500,00

Pembangunan Gedung Pertemuan

3.230.000,00 3.230.000,00

Tunjangan Fasilitator

400.000,00 400.000,00

Sarana dan Prasarana Fisik

337.876.350,00 27.824.750,00

Dari hasil audit terhadap pertanggungjawaban penggunaan dana operasional yang dilakukan oleh TPK di 12 desa yang di uji petik, ditemukan pengeluaran sebesar Rp.9.313.800,00 yang tidak didukung dengan bukti pengeluaran yaitu berupa perhitungan HOK untuk masing-masing mandor/pekerja/tukang, dengan rincian sebagai berikut : - TPK desa Bambapun Kec. Dondo Rp.1.350.000,00 - TPK desa Kamalu Kec. Ogodeide Rp.1.950.000,00 - TPK desa Lantapan Kec. Galang Rp. 6.013.800,00

Pembangunan Posyandu dan Jembatan Beton Pembangunan Sarana Irigasi Pembangunan Talud

9.313.800,00

Pada dokumen pertanggungjawaban keuangan UPK Kecamatan Bongomeme dan TPK Desa Satria Kecamatan Mootilango, terdapat

Pertanggungjawaban Keuangan

10.000.000,00

transaksi yang tidak didukung dengan bukti pengeluaran yang memadai senilai Rp. 10.000.000,00.

Dari hasil audit atas buku Kas DOK perencanaan dan bukti pendukungnya pada UPK kecamatan Songgom dijumpai adanya pembayaran biaya transport bulan Pebruari 2008 kepada PJOK kecamatan Songgom sebesar Rp 300.000,00 yang tidak didukung dengan Surat Tugas, dan Surat Perintah Perjalanan Dinas yang menyatakan lamanya perjalanan dan desa tujuan. Seharusnya pembayaran transport tersebut didukung dengan ST dan SPPD. Realisasi pertanggungjawaban dana untuk pekerjaan sarana prasarana Desa Kasegeran Kecamatan Cilongok tahun 2008 menurut Buku Kas Umum TPK adalah sebagai berikut - Rabat beton 542 m X 2, m Rp 41.166.400,00 - Talud 352 m Rp 42.811.100,00 - Gorong-gorong plat 2 unit Rp 10.434.800,00 Dari hasil pemeriksaan fisik pekerjaan dan bukti-bukti administrasi diketahui ternyata : - Jalan rabat beton sudah mulai mengelupas bagian permukaannya dan mulai pecah-pecah. - Talud yang dikerjakan hanya sepanjang 205,5 m - Gorong-gorong plat dua unit - Bukti-bukti pengeluaran sebesar Rp 94.412.300,00 tidak dapat diyakini kebenarannya. Realisasi pengeluaran yang sebenarbya menurut pernyataan tertulis dari ketua TPK Desa Kasegeran adalah sebagai berikut : - Bahan Rp 52.571.430,00 - Alat Bantu Rp 1.955.000,00 - Upah pekerja Rp 20.040,000,00 Jumlah Rp 74.566.430,00 Terdapat pengeluaran yang tidak dapat dipertanggungjawabkan sebesar Rp6.740.000,00 berupa pembayaran tanpa bukti yang sah sebesar Rp4.100.000,00 dan pertanggungjawaban dua kali sebesar Rp2.640.000,00. Pembayaran transportasi Pelatihan TPMD, KPMD I, KPMD Lanjutan, UPK-Pokja-PK Kecamatan Pahonga Lodu berdasarkan bukti pengeluaran kas sebesar Rp10.900.000,00 (disesuaikan dengan jumlah anggarannya). Berdasarkan bukti tanda terima dan hasil konfirmasi kepada peserta, pembayaran yang dilakukan hanya sebesar Rp6.800.000,00 sehingga pembayaran sebesar Rp 4.100.000,00 tidak dapat dipertanggungjwabkan. Demikian juga biaya transport bidan sebesar Rp 240.000,00 dan biaya perawatan nifas sebesar Rp 2.400.000,00 di Desa Lambakara dipertanggungjawabkan dua kali sebesar Rp 2.640.000,00. Pada perjanjian/kontrak pembangunan jalan usaha tani sepanjang 2.000 m di Desa Koto Rendah Kecamatan Siulak Atas sebesar Rp 100.000.000,00 (belum termasuk mobilisasi alat berat sebesar Rp 15.000.000,00), penyaluran dana dari UPK ke TPK untuk item pekerjaan jalan usaha tani tersebut sebesar Rp 129.200.200,00 atau melebihi nilai kontrak sebesar Rp 14.200.200,00. Berdasarkan Laporan Penggunaan Dana (LPD) I dan LPD II pada UPK, jumlah pembayaran kepada kontraktor sebesar Rp 129.200.200,00 sedangkan yang ada bukti pendukungnya hanya sebesar Rp 83.148.200,00, sisa sebesar Rp 46.052.000,00 belum dapat dipertanggungjawabkan. Pembayaran kepada pihak ketiga melebihi RAB dan tidak didukung dengan bukti pengeluaran yang memadai dengan kondisi pada beberapa desa

Kec. Mootilango Kec. Bongomeme Kab. Gorontalo Prop. Gorontalo Kec. Songgom Kab. Brebes Prop. Jawa Tengah Desa Kesegeran Kec. Cilongok Kab. Banyumas Prop. Jawa Tengah

Pembayaran Transpor

300.000,00

Pekerjaan Sarana dan Prasarana

94.412.300,00

Kab. Sumba Timur Prop. NTT

Pembayaran Kegiatan

16.120.000,00

Desa Koto Rendah Kec. Siulak Atas Kab. Kerinci Prop. Jambi

Jalan Usaha Tani

46.052.000,00

8 1

Berdasarkan hasil audit dokumen pertanggungjawaban keuangan TPK Desa Lelema, Lompad dan Kilometer 3, terdapat transaksi pengeluaran yang tidak didukung dengan bukti dengan rincian sebagai berikut : TPK Lelema Rp 55.100.000,00 TPK Lompad Rp 1.787.000,00 TPK Kilometer 3 Rp 3.360.000,00 Jumlah Rp 60.247.000,00 Pembayaran termin/hasil pekerjaan melebihi nilai persentase kemajuan fisik/hasil pekerjaan yang telah diselesaikan. Terdapat pengadaan seragam SD dan SMP di desa Kadipaten Kecamatan Kadipaten yang belum selesai 100% tetapi pembayaran sudah dilakukan 100% dengan rincian sbb: - Seragam SD sebanyak 6 stel Rp.300.000,00 - Seragam SMP sebanyak 20 stel Rp.1.060.000,00

Kec. Pangkalan Lesung Kec. Kerumutan Kec. Langgam Kec. Pangkalan Kuras Kab. Pelalawan Prop. Riau Desa Lelema Desa Lompad Desa Kilometer 3 Kab. Minahasa Selatan Prop. Sulawesi Utara Desa Kadipaten Kec. Kadipaten Kab. Majalengka Prop. Jawa Barat

Pembayaran Upah Mandor Pembayaran Upah Pembayaran Sewa Alat Pengadaan material

73.606.500,00

Administrasi Dokumen

60.247.000,00

Pengadaan Seragam

67.627.000,00 1.360.000,00

Terdapat pembayaran termin/hasil pekerjaan melebihi nilai persentase kemajuan fisik/hasil pekerjaan yang telah diselesaikan yaituterdapat bahan/materilal batu split 502 m2 senilai Rp. 60.2540.000,00 yang belum diangkut ke lokasi pekerjaan dengan jarak kurang lebih 1 km, atas biaya pengangkutan material tersebut telah dibayar lunas. Pekerjaan meenjadi tanggungjawab koordinator desa Audit atas pelaksanaan PNPM MP di Desa Isimu Utara Kecamatan Tibawa terdapat 1 (satu) MCK yang belum dikerjakan senilai Rp. 6.027.000,00. Dana pembuatan MCK tersebut telah disalurkan 100% kepada Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Desa Isimu Utara.

9 1

Jumlah barang yang diterima kurang (lebih rendah) dari jumlah barang yang dibeli (volume kontrak). Terdapat pembelian material sirtu pada Desa Langgea Kecamatan Abuki dan pembelian besi pada Desa Bajo Indah Kecamatan Soropia yang jumlah barang yang diterima kurang dari jumlah barang yang dibeli sebesar Rp3.653.000,00. Hal ini disebabkan panitia penerima barang tidak melakukan pemeriksaan fisik pada saat barang diterima, sehingga mengakibatkan kelebihan pembayaran untuk pembelian sirtu pada Desa Langgea Kecamatan Abuki sebesar Rp2.673.000,00 dan pembelian besi Desa pada Bajo Indah Kecamatan Soropia sebesar Rp.980.000,00 Dalam pembangunan prasarana onderlag di Desa Way Kalam Kecamatan Penengahan sepanjang 1.310 m , terdapat kontrak pengadaan batu belah dengan supplier Hasan Ali Albana sebanyak 766 m3 @ 112.500 = Rp 86.175.000,00. Berdasarkan hasil audit diketahui volume batu belah yang diterima sebanyak 760 m3 atau kurang sebanyak 6 m3 atau senilai Rp 675.000,00 sedangkan pembayaran tetap sebesar Rp 86.175.000,00 Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan terhadap barang-barang hasil pengadaan meubelair untuk perlengkapan Gedung PAUD, dapat disimpulkan bahwa papan tulis/white board yang seharusnya ada 3 unit, ternyata hanya ada 2 unit. Sehingga terdapat 1 unit papan tulis yang belum diadakan senilai Rp 200.000,00. Kekurangan Pengadaan Perabot Gedung TK yaitu berupa 4 buah meja siswa. Seharusnya berjumlah 14 buah namun realisasinya berjumlah 10 buah. Jumlah Barang Yang Diterima Kurang dari seharusnya sebanyak 7 unit senilai Rp2.10.000,00 pada kegiatan Pelatihan pengolahan strawberry desa Serang

10 1

Terdapat ketekoran kas atau penyimpangan pengggunaan dana proyek. Terdapat pembelian bahan yang melebihi kebutuhan sebesar Rp13.982.060,00

Terdapat Kelebihan Pembayaran Harga Barang di Desa Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu, karena kesalahan penjumlahan atas nota pembelian besi siku tanggal 24 Desember 2008 dari Depo Bahan Bangunan Matahari Medan sehingga kelebihan bayar sebesar Rp 4. 725.000,00 Dari pertanggungjawaban keuangan, terdapat ketekoran kas Pelaksana Kegiatan (PK) Desa Sukamakmur Kecamatan Tolangohula sebesar Rp. 9.029.661,00.

Dari hasil audit terhadap pertanggungjawaban keuangan TPK, terdapat ketekoran kas pada TPK Desa Lelema Kecamatan Tumpaan sebesar Rp. 2.180.992,00. Pada pelaksanaan kegiatan pembangunan Puskesmas Pembantu di Lembang Lea Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja , ditemukan adanya kelebihan pembayaran atas bahan / material sebesar Rp. 5.301.000,00

Desa Sukakerta Kec. Kadupandak Kab. Cianjur Prop. Jawa Barat Desa Isimu Utara Kec. Tibawa Kab. Gorontalo Prop. Gorontalo Desa Langgea Kec. Abuki Desa Bajo Indah Kec. Soropia Kab. Konawe Prop. Sulawesi Tenggara Desa Way Kalam Kec. Panengahan Kab. Lampung Selatan Prop. Lampung Desa Kalibening Kec. Talang Padang Kab. Tanggamus Prop. Lampung Desa Gondang, Kec Tugu. Kab. Pamekasan Prop. Jawa Timur Desa Serang Kec. Karangrrejo Kab. Purbalingga Prop. Jawa Tengah Desa Sikapat, desa Karangturi dan Desa Banjarsari Kulon Kec. Sumbang. Desa Karangtengah Kec. Cilongok Kab. Banyumas Prop. Jawa Tengah Desa Buluh Cina Kec. Siak Hulu Kab. Kampar Prop. Raiu Desa Sukamakmur Kec. Tolangohula Kab. Gorontalo Prop. Gorontalo Desa Lelema Kec. Tumpaan Kab. Minahasa Selatan Prop. Sulawesi Utara Desa Lembang Lea Kec. Makale Kab. Tana Toraja Prop. Sulawesi Selatan

Perkerasan Jalan

60.240.000,00

Pembuatan MCK

6.027.000,00

Pembelian Bahan Material

7.128.000,00 3.653.000,00

Pembangunan Prasarana Onderlag

675.000,00

Perlengkapan Gedung PAUD

200.000,00

Pengadaan Perabot Sekolah

500.000,00

Pelatihan Pengolahan Strawberry

2.100.000,00

Talud Jalan dan Irigasi

187.702.170,00 13.982.060,00

Pembelian Besi Siku

4.725.000,00

Pertanggungjawaban Kas

9.029.661,00

Pertanggungjawaban Keuangan

2.180.992,00

Pembangunan Puskesmas

5.301.000,00

Atas pelaksanaan pembangunan sumur gali dan jembatan titian di Desa Kandris Kecamatan Banua Lima terdapat penyimpangan dana oleh Ketua TPK Desa Kandris sebesar Rp49.559.800,00

Jumlah bonus yang dibagikan kepada pengurus 3 (tiga) UPK terlalu tinggi sehingga mengakibatkan terjadinya kelebihan pembayaran bonus sebesar Rp1.474.519,00

Dari pertanggungjawaban keuangan, terdapat ketekoran kas Pelaksana Kegiatan (PK) Desa Sukamakmur Kecamatan Tolangohula sebesar Rp. 9.029.661,00.

10

11

Dari hasil audit terhadap kegiatan pelatihan TPK selama 2 hari dan pelatihan KPMD selama 3 hari yang diselenggarakan oleh UPK Kecamatan Seruwey, ditemukan pembayaran biaya transport kepada peserta yang tidak hadir (sesuai dengan daftar hadir peserta) sebesar Rp.1.570.000,00 Hasil pemeriksaan fisik atas hasil pelaksanaan pembangunan prasarana yang dilaksanakan oleh TPK mendapati adanya realisasi fisik bangunan yang belum sesuai dengan spesifikasi bangunan yang seharusnya, sehingga mengakibatkan adanya sisa dana sebesar Rp29.787,477,00, yaitu : Pada TPK Bebanir Bangun, Kecamatan Sambaliung, sebesar Rp20.880.712,00 yang berasal dari 2 (dua) ruangan tidak terbangun senilai Rp18.999.212,00, 2 (dua) buah kusen jendela gantung pada pintu depan/utama tidak terpasang senilai Rp170.000,00, dan bahan/perlengkapan 2 (dua) buah jendela berupa daun jendela, jalusi, engsel, dll yang telah dianggarkan tetapi batal diadakan senilai Rp1.711.500,00. Pada TPK Tumbit Dayak, Kecamatan Sambaliung, sebesar Rp8.906.765,00 yang berasal dari pembangunan jalan sirtu yang kurang dibangun sepanjang 66,67m. Pembangunan jalan ekonomi tidak sesuai dengan RAB sehingga terdapat selisih pekerjaan yang tidak dilaksanakan berupa pasangan talud dan gorong-gorong sebesar Rp 59.082.000

Desa Kandris Kec. Banua Lima Kab. Barito Timur Prop. Kalimantan Tengah Kec. Sambaliung Kec. Gunung Tabur Kec. Segah Kab. Berau Prop. Kalimantan Timur Desa Sukamakmur Kec. Tolangohula Kab. Gorontalo Prop. Gorontalo Kab. Aceh Tamiang Prop. NAD Kec. Sambaliung Kab. Berau Prop. Kalimantan Timur

Pembangunan Sumur Gali dan Jembatan Titian

49.559.800,00

Pembayaran Bonus

1.474.519,00

Pertanggungjawaban Kas

9.029.661,00

1.570.000,00

Pembangunan Prasarana

29.787.477,00

12

Hasil pelaksanaan pembangunan jalan lingkungan Desa Rasbou belum memadai dan tidak sesuai dengan RAB, hal ini tampak bahwa : - Tanah urug pilihan dangan bahan Sirtu (611 m3) namun yang terpasang pasir pantai dan batu kali berukuran 10 s/d 15 cm, - Terdapat timbunan badan jalan berupa pasir pantai yang tidak layak untuk jalan lingkungan, - Pasangan plat deuker menggunakan besi beton ukuran 10 mm, menurut RAB seharusnya 12 mm, sehingga terdapat kelebihan sebesar Rp 1.260.000

Desa Matua Kec. Woja Kab. Dompu Prop. NTB Desa Rashou Kec. Huru Kab. Dompu Prop. NTB

Pembangunan Jalan Ekonomi

59.802.000,00

Pembangunan Jalan Lingkungan

1.260.000,00


2. Tunggakan pembayaran angsuran/pengembalian pinjaman Usaha Ekonomi Produktif dan Simpan Pinjam Perempuan yang cukup signifikan sebesar Rp. 51.128.447.047,00
No 1 URAIAN Terdapat tunggakan SPP di UPK di Kecamatan Muaradua Kisam dan Buay Sandang Aji sebesar Rp 367.660.500,00 atau 17,42 % dari saldo pinjaman per Pebruari 2009 sebesar Rp 2.110.256.500,00 dengan rincian sebagai berikut. LOKASI Kec. Muara Dua Kisam Kec. Buay Sandang Aji Kab. Ogan Kemiring Ulu Prop. Sumatera Selatan Kab. Maluku Tengah Prop. Maluku Kec. Dimembe Kab. Minahasa Utara Prop. Sulawesi Utara Kec. Sangir Kab. Solok Selatan Prop. Sumatera Barat Kab. Solok Selatan Prop. Sumatera Barat Kec. Langgam Kec. Pangkalan Kuras KEGIATAN Simpan Pinjam Perempuan NILAI 367.660.500,00

2 3

Berdasarkan hasil audit terhadap pengelolaan dana Simpan Pinjam Perempuan untuk kelompok-kelompok perempuan di beberapa kecamatan di wilayah Maluku Tengah, masih terdapat tunggakan pokok sebesar Rp 578.198.879,00 Dari hasil audit terhadap pengelolaan pinjaman SPP di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Dimembe, terdapat tunggakan SPP sebesar Rp 223.242.664,00 atau 29,86% dari saldo pinjaman per 31 Maret 2009 sebesar Rp 747.502.169,00 Berdasarkan audit diketahui bahwa terdapat dana bergulir SPP (perguliran tahun 2007) di UPK Kec. Sangir per 31 Maret 2009 (tanggal audit di lapangan) yang pembayaran angsurannya oleh 2 kelompok penerima SPP menunggak lebih dari 6 kali angsuran (kolektibitas 5) sebesar Rp 6.534.850,00. Berdasarkan hasil audit diketahui bahwa terdapat dana bergulir Usaha Ekonomi Produktif (UEP) per 31 Maret 2009 (tanggal audit di lapangan) yang pembayaran angsurannya oleh kelompok penerima menunggak lebih dari 6 kali angsuran (kolektibilitas 5) sebesar Rp3.102.179.528,00 Terdapat tunggakan UEP di Kecamatan Langgam per 28 Februari 2009 sebesar Rp252.434.000,00, diantaranya sebesar Rp21.397.000,00 merupakan tunggakan Desa Terusan (sekarang menjadi Kecamatan Pangkalan Kerinci) dan senilai Rp40.854.400,00 Desa Sei Kijang (sekarang menjadi Kecamatan Sei Kijang)

Simpan Pinjam Perempuan Simpan Pinjam Perempuan Simpan Pinjam Perempuan UEP UEP SPP

578.198.879,00 223.242.664,00

6.534.850,00

5 6

3.102.179.528,00 252.434.000,00 56.535.400,00

Dari hasil audit diketahui adanya tunggakan dana SPP per 31 Desember 2008 untuk Kecamatam Langgam (pokok dan bunga) sebesar Rp30.384.500,00 dan Kecamatan Pangkalan Kuras sebesar Rp8.151.000,00, sedangkan per 28 Februari 2009 untuk Kecamatan Langgam (pokok dan bunga) sebesar Rp51.854.400,00 dan Kecamatan Pangkalan Kuras sebesar Rp4.671.000,00 Terdapat tunggakan SPP dan UEP di UPK per 31 Desember 2008 di Kabupaten Serang sebesar Rp 3.218.012.500,00 atau 16,18 % dari saldo pinjaman per 31 Desember 2008 sebesar Rp 19.890.454.347,00 dengan rincian sebagai berikut: Jumlah Tunggakan SPP Rp 1.510.033.456,00 Jumlah Tunggakan UEP Rp 1.707.979.044,00 Terdapat pinjaman UEP sebesar Rp51.857.908,00 di UPK Kec. Tarub dan SPP sebesar Rp5.226.350,00 di UPK Kec. Balapulang per 23 Maret 2009 yang angsuran pokoknya telah menunggak lebih dari 8 kali (Kolektibilitas V).

Kab. Pelalawan Prop. Riau Kab. Serang Prop. Banten UEP dan SPP 3.218.012.500,00

10

Terdapat tunggakan SPP/UEP di UPK Karangreja senilai Rp400.021.414,00 (pokok dan bunga pinjaman)atau 27,54% dari pinjaman sebesar Rp1.452.533.269,00 dengan rincian : UEP Rp. 348.027.214,00 SPP Rp. 51.994.200,00 Tunggakan pengembalian SPP dan UEP di Kecamatan Ampibabo dan Tomini sampai dengan akhir tahun 2008 relatif tinggi, masing-masing sebesar Rp.349.960.320,00 (24,48%) dan Rp.933.414.600,00 (23,20%). Tingginya tunggakan relatif sama dengan kondisi tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan tingkat kesadaran/kepedulian pemanfaat untuk mengembalikan pinjaman relatif rendah. Berdasarkan hasil audit atas pelaksanaan SPP di UPK BKL Ulu Terawas dan Kecamatan Karang Jaya terdapat tunggakan angsuran yang sudah masuk dalam kategori kolektibilitas V sebesar Rp 49.040.000,00 dengan rincian : Ketua Kelompok SPP yang tidak menyetorkan angsuran dari anggota kelompoknya kepada UPK, senilai Rp 25.250.000,00 (UPK BKL Ulu Terawas) Anggota kelompok belum membayar angsuran pinjaman ke Ketua kelompok senilai Rp 23.790.000,00 ( UPK Karang Jaya) Pinjaman bermasalah dengan tunggakan diatas 3 bulan per 31 Desember 2008 sebesar Rp. 477.814.930,00 dengan rincian sebagai berikut : UEP 462.942.364 SPP 14.872.566 Berdasarkan hasil audit atas Kegiatan Unit Ekonomi Produktif (UEP) dan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPKP) di empat Unit Pengeola Kegiatan (UPK) Kecamatan yang disampling per tanggal 28 Februari 2009 terdapat saldo rekening pengembalian UEP sebesar Rp766.152.196,00 dan SPKP sebesar Rp401.873.378,00 Hasil audit atas pengelolaan dana BLM Kegiatan Simpan Pinjam khusus Perempuan (SPP) oleh UPK dijumpai adanya tunggakan pinjaman dana bergulir dengan kolektibilitas 5 (macet) sampai dengan 31 Desember 2008 sebesar Rp 1.699.581.125,00 atau 27,31% dari jumlah Saldo Pinjaman SPP yang tersalurkan sejak Siklus 4 Th. 2003 hingga PNPM Mandiri Perdesaan Th. 2008 sebesar Rp6.224.383.275,00. Dari hasil sampling audit dijumpai adanya kredit macet (tunggakan) SPP pada : UPK Kecamatan Woja, di Desa Kandai Dua, terdapat 9 kelompok yang tunggakannya sebesar Rp 51.515.000,00 dan Desa Monta Baru, terdapat 8 kelompok yang masih menunggak sebesar Rp 70.238.600,00 UPK Kecamatan Hu'u, di Desa Hu'u, terdapat tunggakan sebesar Rp 32.615.000 dan Desa Rasabou, terdapat tunggakan sebesar Rp 45.612.700 serta Desa Adu, terdapat tunggakan sebesar Rp 53.775.500 yang statusnya masuk dalam kategori koektibilitas V (diatas 6 kali angsuran) Terdapat Tunggakan SPP dan UEP di UPK pada 3 kecamatan dari 4 kecamatan yang disampel masing-masing sebesar Rp 384.225.491,00 dan Rp 465.732.436,00 atau 16,30% dan 36,52 % dari saldo pinjaman per 31 Desember 2008 sebesar Rp 2.356.825.923,00 dan Rp 1.275.369.435,00.Seharusnya pembayaran angsuran pinjaman dilakukan setiap bulan sesuai jadwal angsuran dalam perjanjian.

Kec. Tarub Kec. Balapulang Kab. Tegal Prop. Jawa Tengah Kec. Karangreja Kab. Purbalingga Prop. Jawa Tengah Kec. Ampibabo Kec. Tomini Kab. Parigi Moutong Prop. Sulawesi Tengah Kec. Ulu Terawas Kec. Karang Jaya Kab. Musi Rawas Prop. Sumatera Selatan Kec. Padaherang Kab. Ciamis Prop. Jawa Barat Kab. Belu Prop. NTT Kab. Lombok Barat Prop. NTB Kec. Woja Kec. Huu Kab. Dompu Prop. NTB Kec. Songgom Kec. Jatibarang Kec. Kertasana Kab. Brebes Prop. Jawa Tengah Kab. Kebumen Prop. Jawa Tengah

Usaha Ekonomi Perdesaan

51.857.908,00 5.226.350,00

Dana Pinjaman

400.021.414,00

SPP UEP

349.960.320,00 933.414.600,00

11

Simpan Pinjam Perempuan

49.040.000,00

12

Dana Pinjaman

477.814.930,00

13 14

Dana Pinjaman Simpan Pinjam Perempuan Simpan Pinjam Perempuan

766.152.196,00 1.699.581.125,00

15

16

Simpan Pinjam Perempuan dan Usaha Ekonomi Perdesaan

51.515.000,00 70.238.600,00 32.615.000,00 45.612.700,00 53.775.500,00 384.225.491,00 465.732.436,00

17

Dari uji petik terhadap empat Unit Pengelola Kegiatan (UPK) di Kabupaten Kebumen diketahui bahwa jumlah tunggakan untuk kegiatan UEP dan SPP sampai dengan Pebruari 2009 pada empat UPK tersebut adalah: tunggakan UEP Rp162.604.350 dan tunggakan SPP sebesar Rp 113.343.850

18 19

Terdapat tunggakan SPP di Setiap UPK di Kabupaten Karawang dengan jumlah seluruhnya sebesar Rp 2.860.172.221,00 atau 39,34% dari saldo pinjaman per Februari 2009 sebesar Rp 7.270.925.554,00 dengan rincian sebagaimana tercantum pada lampiran 11. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap Laporan Bulanan Program yang disusun oleh KM-Kabupaten Sekadau Bulan Januari terlihat adanya tunggakan dari kegiatan Simpan Pinjam perempuan (SPP) sebesar Rp213.869.716,00 yang terdiri dari pokok pinjaman sebesar Rp188.069.191,00 dan bunga sebesar Rp25.800.525,00. Tunggakan tersebut meningkat sampai dengan akhir bulan maret 2009 menjadi Rp280.659.085,00 yang terjadi di 6 (enam) kecamatan yaitu Kecamatan Belitang Hulu, Kecamatan Nanga Mahap, Kecamatan Nanga Taman, Kecamatan Sekadau Hulu, Kecamatan Sekadau Hilir dan Kecamatan Belitang Hilir. Kondisi ini jelas memperlihatkan adanya kenaikan tunggakan sebesar Rp66.789.369,00 atau 31,23%.

Kab. Karawang Prop. Jawa Barat Kec. Belitang Hulu Kec. Nanga Taman Kec. Nanga Mahap Kec. Sekadau Hulu Kec. Sekadau Hilir Kec. Belitang Hilir Kab. Sekadau

Simpan Pinjam Perempuan Usaha Ekonomi Perdesaan Simpan Pinjam Perempuan Simpan Pinjam Perempuan

113.343.850,00 162.604.350,00 2.860.172.221,00 213.869.716,00

20

21 22 23 24 25 26

Dari hasil audit terhadap pengelolaan kegiatan perkembangan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) yang dikelola oleh UPK Kecamatan Amurang terdapat realisasi tunggakan pengembalian SPP atas Pokok dan Bunga sesuai laporan pada 31 Maret 2009 masing-masing sebesar Rp. 193.485.365,00 dan Rp. 13.324.626,00. Dari hasil audit atas pengelolaan dana SPP dan UEP di Kabupaten Tolitoli terdapat tunggakan SPP dan UEP sebesar Rp.1.442.341.843,00 atau 31 % dari saldo pinjaman per 31 Desember 2008 sebesar Rp.4.661.404.649,00 Terdapat Tunggakan Pinjaman UEP dan SPP kategori kolektibilitas V masing-masing sebesar Rp.305.543.470,00 dan Rp.20.416.197,00 atau 46,11% dari saldo pinjaman per 31 Desember 2008 sebesar Rp.706.932.629,00 Terdapat tunggakan UEP dan SPKP di empat UPK kecamatan masing-masing sebesar Rp716.076.292,00 dan Rp103.221.267,00 atau 61,00 % dan 40,00% dari saldo pinjaman per 31 Desember 2008 Berdasarkan Laporan kolektibilitas pinjaman SPP dan UEP terdapat tunggakan SPP dan UEP sebesar Rp 472.761.825 atau 12,79% dari saldo pinjaman per 31 Desember 2008 Hasil audit atas kegiatan pinjaman UEP dan SPP per 31 Desember 2008 pada Kabupaten MTB ternyata tunggakan pelunasan UEP dan SPP yang telah jatuh tempo dan cukup material sebesar Rp.316.488.451,00. Terjadi peningkatan yang cukup signifikan atas tunggakan pinjaman baik UEP maupun SPP. Terhadap kelompok yang menunggak telah dilakukan upaya pembinaan oleh TPK maupun UPK, namun belum cukup berhasil untuk menekan perkembangan jumlah tunggakan.

27

28

Program Unit Ekonomi Produktif (UEP) dimana masyarakat diberikan bantuan sesuai dengan besarnya unit usaha yang dikelola sedangkan unit Simpan Pinjam Perempuan (SPP) diberikan bantuan modal untuk membuka usaha, yang akan dikembalikan dalam bentuk pinjaman ditambah bunga. Dalam pelaksanaan, kedua unit ini telah mengalami tunggakan UEP dan SPP per saat audit sebesar Rp214.968.916,00 Terdapat tunggakan SPP dan UEP di UPK di Kecamatan Baula SPP menunggak 1 sd 2 kali sebesar Rp 33.955.733,00 atau 7,12%, menunggak 5 sd 6 sebesar Rp 6.139.167,00 atau 1,29%, menunggak diatas 6 kali sebesar Rp 13.241.499,00 atau 2,78% dan UEP menunggak diatas 6 kali sebesar Rp 132.208.736,00 atau 61,84% . Berdasarkan laporan kolektibilitas pinjaman SPP dan EUP di Kabupaten Polman (tidak termasuk alokasi dana pada Kec. Tubbi Taramanu dan Kecamatan Matangnga) per 31 Desember 2008 terdapat tunggakan pinjaman sebesar Rp1.744.409.071,00 SPP 486.899.429,00 UEP 1.257.509.642,00 Atas audit yang kami lakukan, hingga bulan Februari 2009, kami jumpai Tunggakan SPP dari kelompok perempuan dengan nilai total sebesar Rp. 79.912.000,00 Tunggakan UEP di Desa Musuk, Kec.Musuk per 31 Jan 2009 adalah sebesar Rp26.320.000,00 atau 14,65% dari seluruh saldo pinjaman sebesar Rp179.683.000,00. Pinjaman tersebut bermasalah karena sebagian besar penerima pinjaman tidak sesuai dengan nama pemanfaat yang diusulkan dalam proposal. Termasuk dalam tunggakan tersebut adalah pinjaman yang telah direscheduling senilai Rp11.770.000,00 namun tidak ada realisasi angsurannya. Pengendalian oleh Camat dan UPK terhadap pengelolaan pinjaman bergulir pada desa pasca program tidak optimal, sehingga terjadi tunggakan yang relatif tinggi per 31 Januari 2009

Prop. Kalimantan Barat Kec. Amurang Kab. Minahasa Selatan Prop. Sulawesi Utara Kab. Toli-Toli Prop. Sulawesi Tengah Kab. Majalengka Prop. Jawa Barat Kab. Ende Prop. NTT Kab. Sambas Prop. Kalimantan Barat Kab. Maluku Tenggara Barat Prop. Maluku UPK Cilawu, UPK Samarang, UPK Cisurupan dan UPK Cisompet Kab. Garut Prop. Jawa BArat Kab. Halmahera Timur Prop. Maluku Utara Kec. Baula Kab. Kolaka Prop. Sulawesi Tenggara Kab. Polewali Mandar Prop. Sulawesi Barat

Simpan Pinjam Perempuan UEP SPP Dana Pinjaman Dana Pinjaman SPP UEP UEP SPP UEP SPP

193.485.365,00 13.324.626,00 1.341.460.424,00 100.881.419,00 305.543.470,00 20.416.197,00 716.076.292,00 103.221.267,00 447.833.090,00 24.928.735,00 108.227.150,00 208.261.301,00 836.669.449 303.045.674

UEP SPP SPP UEP Dana Pinjaman

114.453.008,00 100.515.908,00 196.228.000,00 163.645.587,00 486.899.429,00 1.257.509.642,00

29

30 31

Kab. Lombok Tengah Desa Musuk Kec. Musuk Kab. Boyolali Prop. Jawa Tengah Kec. Sawit Kec. Andong Kec. Kemusu Kab. Boyolali Prop. Jawa Tengah Kec. Sumbang Kab. Banyumas Prop. Jawa Tengah kec. Amuntai Utara dan Kec. Sungai Pandan Kab. Hulu Sungai Utara Prop. Kalimantan Selatan Kab. Pandeglang Prop. Banten Kec. Dampit Kab. Malang Prop. Jawa Timur Kec. Batauga

Simpan Pinjam Perempuan UEP

79.912.000,00 26.320.000,00

32

33

Terdapat tunggakan SPP dan UEP di UPK di Kecamatan Sumbang sebesar Rp 70.393.180,- dengan rincian : Tunggakan UEP : Rp 57.056.530,- Tunggakan SPP : Rp 13.336.650,- Terdapat tunggakan UEP per 31 Desember 2008 di UPK di Kecamatan Amuntai Utara sebesar Rp 685.265.841,00 atau 100 % dari saldo pinjaman sedangkan di Kec.Sungai Pandan sebesar 407.653.530,00 atau 70% dari total pinjaman sebesar Rp560.338.528,94

34

UEP SPP UEP SPP UEP SPP Usaha Ekonomi Perdesaan dan Simpan Pinjam Perempuan Usaha Ekonomi Perdesaan

340.551.400,00 69.445.800 239.359.300 69.879.950 643.623.198 27.593.000 70.393.180,-

1.092.919.371,00

35 36

37

Realisasi pengembalian dana bergulir UEP di Kabupaten Pandeglang per Desember 2008 sebesar Rp. 4.932.865.158,00 atau 50,47% dari target pengembalian pokok yang sudah jatuh tempo sebesar Rp. 9.774.566.758,00. Terdapat tunggakan pinjaman UEP yang masuk dalam kategori kolektibilitas V yaitu sudah berumur di atas 6 bulan pada kecamatan Dampit senilai Rp221.830.132,00 atau 18,12% dari saldo pinjaman per 31 Desember 2008 (Rp 1.224.548.918,00). Kondisi ini tidak sesuai dengan PTO PNPM Mandiri Perdesaan yang menyebutkan bahwa UEP adalah pinjaman bergulir yang diberikan kepada Kelompok Usaha dan UPK harus memperhatikan kelancaran pengembaliannya. Penunggakan dana UEP di Kec. Batauga sebesar Rp78.420.150,00.

Usaha Ekonomi Perdesaan Pinjaman Usaha Ekonomi Perdesaan

4.841.701.600,00 221.830.132,00

UEP

78.420.150,00

38

39

40

41

42

43

44

Sampai dengan tahun 2005 telah disalurkan dana UEP untuk Kabupaten Tabanan (Kec. Kerambitan) dari pemerintah sebesar Rp 756.049.700,00. Pengelolaan dana UEP dilaksanakan oleh Forum Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang selanjutnya disalurkan kepada LPD-LPD sebagai modal kerja. Jumlah perguliran dana sampai dengan 31 Desember 2008 sebesar Rp 2.500.500.000,00 dengan saldo pinjaman pokok sebesar Rp 825.625.000,00. Dari saldo pinjaman pokok tersebut terdapat pinjaman pokok yang macet sebesar Rp 28.125.000,00 atas nama LPD Kelating (jatuh tempo pinjaman tanggal 8 Mei 2008). Terdapat pemberian pinjaman UEP non-prosedural yang dilakukan oleh Ketua UPK Kecamatan Purwanegara yang lama kepada perorangan (bukan kelompok usaha masyarakat) sebesar Rp34.249.093,00 pada tanggal 1 Juni 2004 yang sampai dengan saat audit masih tersisa sebesar Rp10.300.00,00 Sesuai dengan Penjelasan PTO 10.1.2 b tentang ketentuan pendanaan, disebutkan bahwa tidak diperbolehkan memberikan pinjaman secara individu atau perorangan. Dari hasil audit terhadap UPK ditemukan adanya tunggakan SPP dan UEP yang cukup besar (Per Februari 2009). Jumlah tunggakan tersebut sebagian besar berasal dari perguliran SPP/UEP PPK sebelum tahun 2007. Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu kinerja UPK yang bersangkutan. Sesuai dengan Penjelasan PTO 10.5 tentang Penanganan Pinjaman Bermasalah, mekanisme pengelolaan pinjaman bermasalah dilaksanakan melalui tahapan Identifikasi dan Laporan, Pembentukan Tim Penyehatan Pinjaman, serta Penentuan Aspek dan Scoring Indikator Penilaian. Jumlah tunggakan pengembalian pokok pinjaman sebesar Rp1.045.231.354 atau 26,67% dari saldo pinjaman, Per 28 Februari 2009, sebesar Rp3.919.511.354. Tunggakan jasa pengembalian s.d. bulan Februari 2009 sebesar Rp276.313.326, sehingga jumlah tunggakan seluruhnya (pokok pinjaman dan jasa) sebesar Rp1.321.544.680 atau 33,72% dari saldo pinjaman. Hasil Audit di 4 Kecamatan penerima PNPM di Kabupaten Sumedang yaitu Kec Sumedang Utara , Rancakalong, Jatigede dan Darmaraja diketahui sampai dengan akhir Desember 2008 terdapat tunggakan pinjaman UEP dan SPP sebesar Rp.894.126.199,00. Jumlah tersebut merupakan tunggakan kategori kolektibilitas V yaitu menunggak pokok diatas 6 kali angsuran. Dari hasil audit atas laporan kolektibilitas dana perguliran Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di UPK Kecamatan Aimere per tanggal 4 Februari 2009, ditemui adanya tunggakan di atas 6 kali angsuran (kolektibilitas V) sebesar Rp100.805.889,00 terdiri dari UEP sebesar Rp83.206.889,00 yang berasal dari saldo pinjaman BLM PPK I dan SPP sebesar Rp17.599.000,00 yang berasal dari saldo pinjaman Siklus 5 yang sampai dengan saat audit berakhir belum dapat diselesaikan oleh para peminjamnya Terdapat di tujuh kecamatan penerima program PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Tebo sebesar Rp 633.645.482,00 atau 8,43% dari saldo pinjaman per 31 Desember 2008. Menurut PTO aspek produktivitas dana menunjukkan potensi pendapatan dari jasa pinjaman di masyarakat mempunyaipotensi lebih produktivitas yang lebih besar dibandingkan dana yang ada di kas dan Bank

Kab. Buton Prop. Sulawesi Tenggara Kec. Kerambitan Kab. Tabanan Prop. Bali Kec. Purwanegara Kab. Banjarnegara Prop. Jawa Tengah Kec. Purwanegara Kec. Karangkobar Kab. Banjarnegara

UEP

28.125.000,00

UEP Non Prosedural

10.300.000,00

UEP, SPP, dan Non Prosedural

512.415.005,00

Kab. Bekasi Prop. Jawa Barat Kab. Sumedang Prop. Jawa Barat Kec. Aimere Kab. Ngada Prop. NTT

Dana Pinjaman

1.321.544.680,00

UEP SPP Dana Pinjaman

2.471.237.106 172.781.800,00 100.805.889,00

45

46

47

48

Kecamatan Tebo Tengah, Rimbo Bujang, Tebo Ulu, Tebo Ilir, Sumay, VII Koto, Rimbo Ulu Kab. Tebo Prop. Jambi Tingkat tunggakan pengembalian pinjaman per 31 Desember 2008 terhadap saldo pinjaman pada tiga UPK Kecamatan cukup tinggi. Kec. Gubug Kec. Gubug Rp. 679.353.031,00 Kec. Karangayu Kec. Karangrayung Rp. 611.690.550,00 Kec. Pulokulon Kec. Pulokulon Rp. 1.518.256.500,00 Kab. Grobogan Prop. Jawa Tengah Terdapat tunggakan SPP dan UEP di UPK di Kecamatan Beduway dan Tayan Hulu sebesar Rp45.224.667 atau 15,93 % dari saldo pinjaman per Desember 2008 Kec Tayan Hulu dan Beduway sebesar Rp283.970.367,00. Data tunggakan diharapkan dapat disajikan untuk level kabupaten Kab. Sanggau Prop. Kalimantan Barat Pinjaman bermasalah di Kabupaten Cirebon dan penanaganannya dapat kami uraikan sebagai berikut : Kab. Cirebon Pinjaman bermasalah per 31 Desember 2008 sebesar Rp. 7.548.092.242,00. Penanganan Masalah : J B arat Prop. awa (1) Pelaksanaan kegiatan yang dihentikan dan FK yang ditarik dari lokasi (2) Penanganan Masalah oleh Konsultan Manajemen (KM Kab) Kabupaten Cirebon. UEP 6.612.754.084 SPP 1.300.416.282 Berdasarkan hasil rekapitulasi atas Laporan Bulanan Kecamatan mengenai perkembangan pinjaman dana UEP dan SPP per 28 Februari 2009 dijumpai adanya 69% Kab. Belu tunggakan pengembalian dengan rincian: pokok pinjaman sebesar Rp2.824.739.786,00 dan bunga sebesar Rp539.654.146,00, yang berasal dari pinjaman dana UEP Prop. NTT dan SPKP mulai PPK I Tahun 1998-2002 sampai dengan PNPM-MP Tahun 2008 sebesar Rp4.826.771.761,00. JUMLAH TOTAL

SPP dan UEP

633.645.482,00

Dana Pinjaman

679.353.031,00 611.690.550,00 1.518.256.500,00

SPP Dana Pinjaman

45.224.667,00

7.548.092.242,00

Dana Pinjaman

4.826.771.761,00

51.128.447.047,00

3.
No 1

Pengendapan Dana Perguliran Simpan Pinjam Perempuan dengan Total Nilai Sebesar Rp. 10.376.384.586,00
URAIAN LOKASI Kec. Silo PROGRAM/ KEGIATAN Simpan Pinjam NILAI 281.009.000,00

Hasil penerimaan kembali dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) tahun 2007 dan 2008 di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Silo Kabupaten Jember per 31 Desember 2008 sebesar Rp

281.009.000,00, belum digulirkan kembali ke masyarakat. (Pengendapan dana perguliran dalam jumlah yang cukup signifikan) 2 Dari hasil audit di empat kecamatan dan 12 desa, hanya di desa Tambarangan hasil pengembalian SPP telah digulirkan sedangkan di 11 desa lainnya belum dilakukan perguliran lebih lanjut atas pengembalian SPP tersebut. Tampak dari jumlah pengendapan dana di rekening 4 UPK tersebut senilai Rp.707.515.990 yaitu : - Kecamatan Bungur Rp.319.597.499. - Kecamatan Tapin Selatan Rp. 24.984.032 - Kecamatan Tapin Tengah Rp. 74.936.014 - Kecamatan Tapin Utara Rp.287.998.445 Hal ini tidak sesuai dengan tujuan program diantaranya yaitu untuk mengembangkan lebih lanjut dana perguliran. Terdapat pengendapan dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) per 31 Desember 2008 sebesar Rp 390.864.600,00 dibeberapa UPK antara lain pada : - UPK Sitinjau Laut dana SPP yang mengendap dan belum disalurkan ke kelompok sebesar Rp 254.528.500,00. - UPK Kayu Aro sebesar dana SPP yang mengendap dan belum disalurkan ke kelompok sebesar Rp 81.367.500,00 - UPK Gunung Kerinci dana SPP yang mengendap dan belum disalurkan ke kelompok sebesar Rp 54.968.600,00 Pengendapan dana SPP berasal dari Pengembalian dana SPP (Cicilan pokok + bunga) yang tidak langsung digulirkan kepada kelompok yang sebelumnya telah disiapkan melalui Musyawarah Antar Desa (MAD) sehingga tidak mengendap terlalu lama di UPK Kecamatan. Akibatnya dana SPP yang ada tidak dapat dimanfaatkan Dari hasil audit terhadap pengelolaan dana simpan pinjam kelompok perempuan UPK Kecamatan Amurang, terdapat pengendapan dana simpan pinjam kelompok perempuan sebesar Rp. 332.986.384,00 yang belum disalurkan. Hasil konfirmasi dengan UPK dan Fasilitator Kecamatan sampai dengan saat audit tidak ada pengajuan proposal dari masyarakat sehingga MAD perguliran tidak bisa dilaksanakan.

Kab. Jember Prop. Jawa Timur Kec. Bungur Kec. Tapin Selatan Kec. Tapin Tengah Kec. Tapin Utara Prop. Kalimantan Selatan

Perempuan Simpan Pinjam Perempuan 707.515.990,00

Dari hasil audit terhadap pengelolaan dana SPP di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Likupang Barat , terdapat hasil penerimaan kembali SPP sebesar Rp 487.560.228,00 atau 103,76% dari saldo pinjaman per 31 Maret 2009 sebesar Rp 469.880.212,00, yang belum digulirkan kepada masyarakat.

Hasil penerimaan kembali Simpan Pinjaman Perempuan (SPP) di 2 Unit Pengelola Kegiatan (UPK) sebesar Rp 183.194.000,00 belum digulirkan kembali ke masyarakat (pengendapan dana perguliran dalam jumlah yang cukup signifikan)

Berdasarkan hasil audit, nilai angsuran pokok SPP dari kelompok yang telah lunas per 31 Januari 2009 dan siap digulirkan kembali ke masyarakat sebesar Rp. 275.500.000,00 namun sampai berakhirnya audit belum ada kegiatan yang dilakukan dalam rangka pelaksanaan perguliran dana SPP tersebut. Dari hasil pemeriksaan terhadap berkas realisasi pemberian pinjaman dana SPP dan hasil pemeriksaan fisik lapangan, dijumpai adanya dana SPP TA 2008 yang belum disalurkan sebesar Rp1.974.741.095,00 s.d. 31 Desember 2008. Di samping itu tingkat pegendapan dana perguliran masih tinggi, terlihat dari saldo kas dan bank pengembalian dana SPP per 31 Maret 2009 sebesar Rp 1.053.918.247,00 atau 22,66% dari saldo pinjaman sebesar Rp4.651.031.798,00. Hasil pemeriksaan terhadap penyaluran dana Simpan Pinjam Perempuan periode tahun 2008 dijumpai adanya Dana SPP yang belum disalurkan oleh UPK kepada 10 Kelompok SPP per tanggal 10 Maret 2009 sebesar Rp. 458.954.500,00

Kecamatan Sitinjau Laut Kecamatan Kayu Aro Kecamatan Gunung Kerinci Kab. Kerinci Prop. Jambi Kec. Amurang Kab. Minahasa Selatan Prop. Sulawesi Utara Kec. Likupang Barat Kab. Minahasa Utara Prop. Sulawesi Utara Kec. Lebong Utara Kec. Lebong Tengah Kab. Lebong Prop. Bengkulu Kab. Asahan Prop. Sumatera Utara Kab. Bone Prop. Sulawesi Selatan Kec. Linggang Bingung Kec. Nyuatan Kec. Tering Kec. Penyinggahan Kec. Barong Tongkok Kab. Kutai Barat Prop. Kalimantan Timur Kab. Kutai Barat Prop. Kalimantan Timur

Simpan Pinjam Perempuan

390.864.600,00

Simpan Pinjam Perempuan

332.986.384,00

Simpan Pinjam Perempuan

487.560.228,00

Simpan Pinjam Perempuan

183.194.000,00

Simpan Pinjam Perempuan Simpan Pinjam Perempuan

275.500.000,00

1.974.741.095,00 1.053.918.247,00 458.954.500,00

Simpan Pinjam Perempuan

10

Hasil evaluasi laporan perkembangan pinjaman SPP bulan Februari 2009 terdapat saldo realisasi pengembalian dana SPP PNPM di tingkat UPK Kabupaten Kutai Barat sebesar Rp. 643.311.799,00 yang sampai saat audit tanggal 13 Maret 2009 belum digulirkan kepada kelompok penerima pinjaman yang telah diverifikasi dan diputuskan oleh Forum MAD/BKAD atau kelompok penerima pinjaman yang masuk daftar tunggu perguliran SPP

Simpan Pinjam Perempuan

643.311.799,00

11

12

13 14

15

Kec Tayan Hulu dan Beduway Kab. Sanggau Prop. Kalimantan Barat Berdasarkan hasil audit , saldo pada saat audit lapangan ternyata hasil penerimaan kembali pinjaman di UPK Jati Agung sebesar Rp 141.370.438,00 dan UPK Palas sebesar Rp 71.164.797,00 ( Kec. Jati Agung melebihi 25% dari Rp 180.500.000 ) serta UPK Penengahan sebesar Rp 79.917.291,00 ( melebihi 25% dari Rp 200.000.000). Pengendapan dana perguliran tersebut dalam jumlah yang cukup Kec. Palas signifikan Kec. Panengahan Kab. Lampung Selatan Prop. Lampung Berdasarkan saldo Bank per saat audit, masih terdapat pengendapan dana yang berasal dari UEP dan SPKP pada empat UPK kecamatan Kab. Ende Prop. NTT Terdapat di tujuh kecamatan penerima program PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Tebo sebesar Rp1.707.068.613,00 atau sebesar 22,71% dari saldo pinjaman per 31 Desember 2008 Kecamatan Tebo Menurut PTO aspek produktivitas dana menunjukkan potensi pendapatan dari jasa pinjaman di masyarakat mempunyaipotensi lebih produktivitas yang lebih besar dibandingkan dana yang ada Tengah, Rimbo di kas dan Bank Bujang, Tebo Ulu, Tebo Ilir, Sumay, VII Koto, Rimbo Ulu Kab. Tebo Prop. Jambi Pengembalian Dana Simpan Pinjam Khusus Perempuan (SPP) dan UEP di 4 (empat) kecamatan sample belum digulirkan kembali sebesar Rp357.859.963,00 Kab. Buton Prop. Sulawesi Tenggara JUMLAH TOTAL Hasil penerimaan kembali pinjaman di tiga Unit Pengelola Kegiatan sebesar Rp699.672.428,19, belum digulirkan kembali ke masyarakat. (Pengendapan dana perguliran dalam jumlah yang cukup signifikan)

SPP

699.672.428,00

Simpan Pinjam Perempuan

292.452.526,00

SPP SPP dan UEP

529.775.213,00 1.707.068.613,00

Dana Perguliran

357.859.963,00

10.376.384.586,00

4.
No 1

Penyalahgunaan Dana Simpan Pinjam Perempuan oleh Ketua/Pengurus/Pihak Lain dengan Total Nilai Sebesar Rp. 169.852.354,00
URAIAN LOKASI Desa Pekat Kec. Pekat Kab. Dompu Prop. NTB Desa Purnasari Jaya Kec. Talisayan Kab. Berau Prop. Kalimantan Timur Kec. Kema Kab. Minahasa Utara Prop. Sulawesi Utara Kec. Remboken Kab. Minahasa Prop. Sulawesi Utara Kec. Kersana Kab. Brebes Prop. Jawa PROGRAM/ KEGIATAN Simpan Pinjam Perempuan NILAI 37.065.750,00

Terdapat penyalahgunaan dana SPP pada UPK Kecamatan Pekat sebesar Rp 37.065.750 yang dilakukan oleh Bendahara UPK (Sdri. Nurrusamawati)

Dari hasil audit secara uji petik diketahui adanya setoran angsuran bulan Februari 2009 sebesar Rp950.000,00 dari 3 (tiga) orang anggota kelompok SPP Mawar III, Kampung Purnasari Jaya Kecamatan Talisayan, yang digunakan oleh Ketua Kelompok SPP Mawar III untuk kepentingan pribadi, sehingga mengakibatkan terhambatnya aliran dana SPP ke UPK yang dapat disalurkan kembali ke kelompok SPP lainnya.

Simpan Pinjam Perempuan

950.000,00

Dari hasil audit terhadap pengelolaan keuangan PNPM di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara, ditemukan adanya pengembalian angsuran simpan pinjam perempuan (SPP) yang digunakan oleh Bendaharawan UPK untuk kepentingan pribadi sebesar Rp 21.280.300,00, berasal dari: Pengembalian angsuran pinjaman SPP dari 4 desa (desa tontalete, lansot, lilang, dan desa walio) yang tidak dicatat oleh Bendaharawan di pembukuan UPK dengan jumlah sebesar Rp 16.414.920,00 Pengembalian angsuran pinjaman SPP yang sudah dicatat di pembukuan UPK tetapi tidak disetor ke rekening Bank SPP sebesar Rp 4.865.380,00 Penyalahgunaan Dana Pengembalian SPP dari Kelompok oleh Bendaharawan UPK Kecamatan Remboken setidak-tidaknya sebesar Rp 11.061.254,00

Simpan Pinjam Perempuan

21.280.300,00

Simpan Pinjam Perempuan

11.061.154,00

Pengembalian angsuran pinjaman SPP kelompok Addenium I dan Addenium II Desa Kersana Kecamatan Kersana disalahgunakan oleh Ketua kelompok sebesar Rp 1.890.000,00. Seharusnya angsuran tersebut disetorkan ke UPK dengan jatuh tempo bulan Pebruari 2009.

Simpan Pinjam Perempuan

1.890.000,00

Berdasarkan laporan penanganan masalah yang diselenggarakan Konsultan/Fasilita-tor di tingkat Kabupaten, diketahui bahwa pada bulan Juli 2008 telah diidentifikasi terjadinya penyalahgunaan Dana Perguliran untuk Simpan Pinjam Perempuan (SPP). Bentuk penyalahgunaan tersebut berupa pemakaian dana perguliran oleh Ketua UPK tanpa melalui prosedur yang ditentukan untuk kepentingan pribadi. Terhadap penyimpangan tersebut yang telah teridentifikasi secara internal pada bulan Juli 2008, telah dilakukan upaya-upaya penyelesaian dan pengembaliannya, sehingga pada akhir Tahun Anggaran 2008 telah berhasil dilakukan pengembalian sebesar Rp.21.000.000,00 Hasil sampel audit di 4 (empat) kecamatan (Papalang, Mamuju, Budong-budong dan Kalukku) penerima dana bantuan langsung PNPM-MP Kabupaten Mamuju tahun 2008 untuk kegiatan simpan pinjam perempuan sebesar Rp1.944.429.485,00. Berdasarkan hasil audit, terdapat penyimpangan dana pengembalian kelompok di Desa Babana, Tinali Salumanurung dan Kire kecamatan Budong-budong senilai Rp20.426.000,00 yaitu dana tersebut digunakan oleh mantan Ketua UPK dan Pelakasana Tugas UPK untuk kepentingan pribadi. Terdapat pengambilan secara pribadi atas jaminan Kelompok SPP oleh mantan Pengurus UPK yang sekarang menjabat Kepala Desa Gitgit dan Pengurus UPK Kecamatan Sukasada (Ketua dan Sekretaris) sebesar Rp. 25.779.150,00.Jumlah tersebut merupakan uang jaminan kelompok yang ditahan oleh UPK pada saat pencairan dana SPP kepada kelompok pada tahun 2007. Besarnya syarat jaminan yang ditahan oleh UPK adalah sebesar Rp.1.000.000,00 per kelompok. Pada saat pelunasan oleh kelompok dalam tahun 2008 UPK tidak bisa mengembalikan jaminan tersebut, sehingga diperhitungkan dengan kewajiban kelompok sebagai pelunasan SPP oleh kelompok.kepada UPK. Jumlah kelompok yang jaminannya tidak dikembalikan adalah sebanyak 26 kelompok. Dana yang diambil secara pribadi tersebut terdiri dari Jaminan Kelompok yang telah diperhitungkan sebagai pelunasan pinjaman sebesar Rp. 20.779.150,00 dan Jaminan Kelompok yang belum diperhitungkan sebagai pelunasan pinjaman sebesar Rp.5.000.000,00. Atas kondisi tersebut yang bersangkutan telah menyatakan kesanggupannya untuk mengembalikan uang tersebut tanggal 13 Pebruari 2009 dengan Surat Pernyataan tanggal 10 Pebruari 2009. Namun sampai saat audit tanggal 7 Maret 2009 belum ada realisasi pengembaliannya. JUMLAH TOTAL

Tengah Kec. Binuan Kab. Serang Prop. Banten Kab. Mamuju Prop. Sulawesi Barat Kab. Buleleng Prop. Bali

Simpan Pinjam Perempuan

51.400.000,00

Simpan Pinjam Perempuan Simpan Pinjam Perempuan

20.426.000,00

25.779.150,00

169.852.354,00


5.
NO 1 1

Terdapat Aset yang Belum/Tidak Dapat Dimanfaatkan atau Dimanfaatkan Untuk Tujuan Lain Dengan Nilai Total Sebesar Rp. 7.615.474.117,00
LOKASI Desa Magersari Kec. Pagelaran Kab. Ogan Kemiring Ulu Selatan Prop. Sumatera Selatan Desa Karangsari Kec. Pengasih Kab. Kulonprogo Prop. DI Jogjakarta Kec. Nanggulan Kab. Kulonprogo Prop. DI Jogjakarta Desa Tirtosari Kec. Kretek Kab. Bantul Prop. DI Yogyakarta Desa Seren Selimbau, Lumar Karya Bakti, Sei Bitung Bukit Serayan, Samalantan Kab. Bengkayang Prop. Kalimantan Barat Desa Sidoyang Kec. Damsol Kab. Donggala Prop. Sulawesi Tengah Desa Tulamben Kab. Karangasem Prop. Bali Desa Bungaya Kab. Karangasem Prop. Bali Kec. Karangreja Desa Serang dan Desa Kaliori Kab. Purbalingga KEGIATAN Pembangunan MCK NILAI 2.570.572.310,00 202.875.500,00

URAIAN Barang/aset yang diadakan oleh proyek belum dimanfaatkan Terdapat pembangunan prasarana MCK sebanyak 14 unit yang belum dapat digunakan oleh masyarakat.

Pelaksanaan kegiatan fisik di Desa Karangsari kecamatan Pengasih terdapat pekerjaan Rabat Beton sepanjang 1985m dengan nilai Rp. 188.397.300,00 dan pembangunan 1 unit Gedung TK senilai 61.810.000,00 yang fisiknya telah selesai 100% tetapi belum diadakan MDST.

Pekerjaan Rabat Beton

250.207.300,00

Pembangunan los pasar dengan biaya sebesar Rp 202.669.400,00 telah selesai 100% dan pada tanggal 31 januari 2009 telah dilaksanakan MDST namun belum dimanfaatkan karena peraturan mengenai penglolaan los pasar tersebut belum ada. Dalam tahun 2008 Tim Pengelola Kegiatan desa Tirtosari kecamatan Kretek telah melaksanakan kegiatan peningkatan kualitas hidup bidang pendidikan berupa pengadaan alat peraga edukatif dan peralatan drum band untuk TK dengan dana sebesar Rp. 17.520.000,00. Berdasarkan hasil audit dilapangan dijumpai peralatan drumband untuk TK PKK 14 Mulekan II dan TK Marsudisiwi Tegaltapen sebesar Rp. 10.450.000,00 belum dimanfaatkan. Pekerjaan yang diadakan oleh PNPM Mandiri Perdesaan belum dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Seharusnya pengelolaan kegiatan PNPM dijamin dapat memberi manfaat kepada masyarakat secara berkelanjutan. Dari hasil hasil pemeriksaan fisik yang kami lakukan terhadap pembangunan Poskesdes di Desa Sioyong Kecamatan Damsol, diketahui bahwa pekerjaan pembangunan tersebut telah selesai bahkan telah diresmikan oleh Bupati Donggala, namun sampai dengan tanggal 23 Februari 2009 belum dimanfaatkan.

Pembangunan Los Pasar Peralatan Drum Band

202.669.400,00

10.450.000,00

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Pembangunan Gedung PAUD Pembangunan Poskesdes

786.555.000,00

89.938.500,00

Desa Tulamben telah menerima dana PNPM MP untuk kegiatan bidang pendidikan berupa beasiswa sebesar Rp. 130.824.000,00. Beasiswa diberikan kepada 948 siswa di 5 sekolah dasar berupa paket seragam sekolah. Berdasarkan konfirmasi di lapangan ternyata masih terdapat pakaian seragam yang belum diserahkan ke 11 siswa senilai Rp. 1.518.000,00 dan perubahan nama 30 siswa penerima senilai Rp. 4.140.000,00. Desa Bungaya telah menerima dana PNPM MP untuk kegiatan pelatihan menjahit yang sebagian dananya digunakan untuk membeli 20 unit mesin jahit senilai Rp. 21.810.000,00. Dari hasil konfirmasi diketahui bahwa desa Bungaya telah membentuk tim pemelihara untuk melestarikan kegiatan namun belum mempunyai rencana kerja yang jelas atas keberlanjutan kegiatan ketrampilan padahal penunjang kegiatan tersebut berupa mesin jahit telah tersedia. Terdapat hasil kegiatan yang belum dimanfaatkan yaitu : - Bangunan gedung Perpustakaan Desa Kaliori Kec. Karanganyar. - Peralatan untuk pengolahan strawberry terdiri dari 6 unit barang senilai Rp 9.880.000,00 pada kegiatan Pelatihan Desa Serang.

Bantuan Pendidikan Pelatihan Menjahit

5.658.000,00

21.810.000,00

Pelatihan Peng Strawberry dan Pemb Gedung

45.723.400,00 9.880.000,00

10

Dari hasil evaluasi atas pengadaan seragam dan perlengkapan sekolah yang telah dilaksanakan oleh Pengelola Kegiatan (PK) Desa Caringin Wetan sebanyak 204 paket senilai Rp.17.000.000,00 dan Caringin Kulon sebanyak 20 paket senilai Rp.3.750.000,00 belum seluruhnya diberikan kepada penerima manfaat. Pekerjaan/ hasil kegiatan yang telah selesai diadakan oleh PNPM Mandiri Perdesaan belum diserahterimakan dari TPK kepada Masyarakat. Seharusnya terhadap pekerjaan yang telah selesai agar diserahterimakan oleh TPK kepada Masyarakat melalui Musyawarah Desa Serah Terima.

11

12

Pengelolaan asset yang merupakan hasil proyek PNPM MP belum dimanfaatkan secara optimal.

Prop. Jawa Tengah Desa Caringin Wetan Desa Caringin Kulon Kec. Caringin Kab. Sukabumi Prop. Jawa Barat Desa Mayak, Seluas Desa Babane, Samalantan Kab. Bengkayang Prop. Kalimantan Barat Kec. Pangakalan Lesung Kec. Kerumutan Kec. Langgam Kec. Pangkalan Kuras Kab. Pelalawan Prop. Riau

Perpustakaan Desa Seragam dan Perlengkapan Sekolah

17.000.000,00 3.750.000,00

13

14

15

Dana bantuan langsung PNPM-MP Kabupaten Polman tahun 2008 untuk kegiatan pendidikan di Kelurahan Tinambung Kecamatan Tinambung yang ditetapkan sebesar Rp 101.560.000,00 yang penyalurannya melalui Pokja Pendidikan Kecamatan Tinambung kepada pemanfaat sebagai bantuan beasiswa 219 orang siswa SD/MI sebesar Rp 52.560.000,00 dan 85 siswa SMP/MTs sebesar Rp 23.800.000,00 serta honor 21 orang guru sukarela sebesar Rp 25.200.000,00 ternyata sampai dengan saat audit (03 April 2009) belum disalurkan kepada pemanfaat Pelaksanaan Rehab Gedung PAUD di Desa Bondalem telah selesai dilaksanakan pada awal Januari 2009. Gedung tersebut memiliki kapasitas dua ruangan yang dilengkapi dengan dua kamar mandi/ WC, namun sampai saat audit Gedung tersebut belum dimanfaatkan sebagai ruang belajar mengajar PAUD. Untuk sementara kegiatan PAUD di lakukan pada salah satu Gedung di halaman Balai Desa yang sebelumnya ditempati oleh siswa TK Yayasan Yuda Dharma. Belum dimanfaatkannya gedung tersebut karena masih menunggu tahun ajaran baru, sehingga berakibat adanya potensi tidak dimanfaatkannya gedung tersebut dan tujuan program tidak tercapai secara optimal Dari hasil audit kegiatan PNPM Mandiri tahun 2008 di desa Hangui Kecamatan Bungur ditemukan adanya 1 buah bangunan Kamar Mandi dan WC yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.

Kab. Polewali Mandar Prop. Sulawesi Barat

Pembangunan jalan telford Pembangunan jalan rabat beton Pembangunan MTs + Meubilier Pembangunan MDA Pemasangan Plafon. Drainase Instalasi Air. Pemasangan Tiang Listrik

105.105.000,00 195.142.000,00 228.326.230,00 241.934.980,00

101.560.000,00

Desa BondalemKecTejakula Kab. Buleleng Prop. Bali Desa Hangul Kec. Bungur Kab. Tapin Prop. Kalimantan Selatan Desa Sukoreno Kec. Kalisat Kab. Jember Prop. Jawa Timur Desa Amadanom Kec. Dampit Kab. Malang Prop. Jawa Timur Desa Jladri Kec. Buayan Kab. Kebumen Prop. Jawa Tengah Desa Tominuku Kec. Alor Tengah Utara Kab. Alor Prop. NTT Desa Binong Kec. Binong Kab. Subang Prop. Jawa Barat

Rehab gedung PAUD

32.487.000,00

Pembuatan MCK

19.680.000,00

2 1

Hasil pekerjaan dalam kondisi rusak / tidak sempurna sehingga tidak dapat memberikan manfaat secara optimal Pekerjaan kegiatan di Desa Sukoreno Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember senilai Rp 127.585.000 sebagian dilaksanakan oleh kepala desa senilai Rp74.327.900,00 dan dalam kondisi rusak, yaitu beberap ruas jalan telford amblas/bergelombang, gorong-gorong pecah, dan pekerjaan genteng dan pintu kurang sempurna.

Pembangunan Gedung PAUD dan Jalan Telford Pembangunan Tembok Penahan Tanah Jalan Rabat Beton

3.091.791.600,00 127.585.000,00

Pada tahun 2008 sesuai dengan SPPB (Surat Perjanjian Pemberian Bantuan) Nomor: 010/UPK-BPPK/DPT/IX/2008 Desa Amadanom Kecamatan Dampit melaksanakan kegiatan pembangunan TPT (Tembok Penahan Tanah) dengan target 200 m dan saluran irigasi panjang 180 m. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik kami temukan bahwa pekerjaan tersebut sudah berhasil diselesaikan dengan baik, namun terdapat bangunan plengsengan saluran sepanjang 3 m yang mengalami kerusakan senilai Rp1.576.500,00 dan sampai dengan saat audit belum diperbaiki. Hal tersebut tidak sesuai dengan PTO yang menyebutkan bangunan hasil pelaksanaan kegiatan harus dipelihara oleh tim pemelihara di desa. Pembangunan jalan rabat beton Desa Jladri dinanai PNPM MD sebesar Rp 86.093.200,00, sesuai SPPB No. 414.2/306/08 tanggal 02 Agustus 2008. Pembuatan jalan rabat telah selesai dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Jladri dan sekitarnya, namun berdasarkan pemeriksaan fisik di lapangan, jalan tersebut telah mengalami kerusakan di beberapa lokasi. Hasil pekerjaan dalam kondisi rusak sehingga tidak dapat memberikan manfaat secara optimal. Kondisi ini ditemukan di Ds. Tominuku pada Paket Pembangunan Jalan sirtu + rabat beton sepanjang 2.200 m dengan dana sebesar Rp 262.787.900, yang di dalamnya termasuk pekerjaan rehabilitasi jembatan kayu senilai Rp11.270.000. Pekerjaan rehab jembatan kayu tersebut sudah selesai dikerjakan, namun pada saat dilakukan pemeriksaan fisik tanggal 9 Maret 2008 jembatan tersebut dalam kondisi rurak (salah satu gelagar kayu patah) sehingga tidak dapat dilewati kendaraan roda 4. Meja, Kursi dan Lemari Kayu untuk SD di Desa Binong Kecamatan Binong yang dilaksanakan sesuai SPPB No.19/UPK-PNPM/BNG/XII/2008 tanggal 16 Desember 2008 senilai Rp. 22.800.000,00 dalam keadaan dimakan rayap dimana menurut penjelasan dari Pelaksana Kegiatan hal tersebut disebabkan pembuatan meubeler tersebut dilakukan pada musim hujan

1.576.500,00

86.093.200,00 11.270.000,00

Pembangunan Jalan Rabat Beton

Prasarana Sekolah

22.800.000,00

Pekerjaan aspal jalan sepanjang 1.105 m dengan anggaran sebesar Rp94.463.100,00 dilaksanakan mulai pada tanggal 24 September 2008 dan realisasi fisiknya sampai dengan saat pemeriksaan lapangan tanggal 14 Maret 2009 mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp 78.875.400,00 ( 83,49%)Sisa anggaran yang belum direalisasikan sebesar Rp15.587.700,00 (Rp 94.463.100,00 Rp78.875.400,00) belum dibuat rencana peruntukannya dan tidak terdapat bukti yang menunjukkan adanya utang atau bahan/upah yang belum dibayar untuk pekerjaan jalan tersebut. Berdasarkan hasil audit di lapangan diketahui terdapat kerusakan (aspal terkelupas, berlubang, dan amblas) di beberapa titik jalan. Surat pernyataan yang dibuat oleh TPK dan diketahui oleh Kepala Desa Somakaton tanggal 1 April 2009 menyebutkan bahwa sisa dana sebesar Rp 15.587.700,00 tersebut akan digunakan untuk prasarana fisik lainnya setelah melalui musyawarah desa khusus. Hasil paket pekerjaan jembatan rangka kayu ulin di Desa Rintisan Kecamatan Danau Panggang senilai Rp 287.990.500,00 tidak sempurna dan tidak berfungsi dengan baik.

Desa Somakaton Kec. Somagede Kab. Banyumas Prop. Jawa Tengah

Pekerjaan Aspal Jalan

94.463.100,00

Berdasarkan pemeriksaan fisik ditemui adanya drainase yang telah mulai rusak di Jorong Sungai Kapur Kec. KPGD, padahal pekerjaan tersebut baru selesai diserahterimakan (telah MDST). Pekerjaan drainase tersebut merupakan bagian dari kegiatan pembangunan jalan dan jembatan yang mendapat alokasi dana PNPM-MP sebesar Rp284.313.700,00. Kerusakan tersebut terjadi karena kurang sempurnanya pekerjaan (pengecoran lantai drainase terlalu tipis) serta pengalihan aliran air irigasi yang debitnya cukup deras ke drainase yang dibangun oleh PNPM- MP oleh salah seorang warga untuk memutar turbin PLTMH sederhana (kapasitas 2 KW) yang dibangun secara swadaya oleh warga tersebut. Hasil kegiatan/pekerjaan dalam kondisi rusak/tidak sempurna sehingga tidak memberikan manfaat secara optimal : a Pada Desa Kedarpan Kec Kejobong, Pekerjaan jalan paving senilai Rp110.186.500,00 sebagian besar dalam kondisi rusak berupa pecah-pecah yang disebabkan mutu paving yang jelek dan Pada Desa Serang Kec Karangreja, pekerjaan jalan paving senilai Rp 179.973.900,00 sebagian mengalami kerusakan berupa pecah-pecah yang disebabkan spesisifikasi ketebalan paving lebih rendah dari RAB dan Desain yaitu 6 cm dari seharusnya 8 cm. b. Pada Desa Krenceng Kec Kejobong, Pekerjaan talud jalan sepanjang 93 m dengan tinggi 2,5 m senilai Rp55.237.000,00 pada lokasi yang berada disisi sungai/saluran air tidak dilengkapi dengan patok pengarah sehingga rawan kecelakaan. c. Pada Desa Brakas Kec Karanganyar, Pekerjaan talud jalan sepanjang 15 m dengan tinggi 1,5 m senilai Rp 15.721.500,00 pada lokasi yang berada disisi sungai/saluran irigasi tidak dilengkapi dengan patok pengarah sehingga rawan kecelakaan Dari hasil audit fisik di lapangan terhadap kegiatan pembuatan sumur bor sebanyak 3 unit di Desa Wonodadi Kecamatan Gading Rejo dijumpai kondisi sebagai berikut : Pemanfaatan sumur bor oleh masyarakat masih belum maksimal, dikarenakan listrik untuk menghidupkan pompa airnya berasal dari salah satu rumah warga. Rumah pompa di 1 (satu) unit sumur bor yang berlokasi di samping masjid belum dibuat. Atas pembangunan sumur pompa tangan (SPT) di kecamatan Petangkep Tutui di Desa Ramania dari jumlah 10 buah SPT terdapat 2 buah spt yang tidak berfungsi dengan baik senilai Rp12.994.000,00.

Desa Rintisan, Kec. Danau Panggang Kab. Hulu Sungai Utara Prop. Kalimantan Selatan Desa Sungai Kapur Kec. KPGD Kab. Solok Selatan Prop. Sumatera Barat Desa Kerdapan Desa Krenceng Kec. Kejobong Desa Brakas Kec. Karanganyar Kab. Purbalingga Prop. Jawa Tengah Desa Wonodadi Kec. Gading Rejo Kab. Tanggamus Prop. Lampung Desa Ramania Kec. Petangkep Tutui Kab. Barito Timur Prop. Kalimantan Tengah Desa Pucanganom Kec. Giritontro Kab. Wonogiri Prop. Jawa Tengah

Pembangunan Jembatan

287.990.500,00

Pembangunan Saluran Air

284.313.700,00

Pekerjaan Paving dan Talud Jalan

360.668.900,00

10

Pembangunan Sumur Bor

64.267.500,00

11

Pembangunan Sumur Pompa Tangan

12.994.000,00

12

13

Talud sepanjang 75 m yang dibangun TPK Desa Pucanganom antara tanggal 15 Desember 2008 sampai dengan 12 Januari 2009 dengan anggaran Rp 25.781.000,00 pada saat audit tanggal 10 Maret 2009 sebagian dalam keadaan rusak yaitu 30m talud retak/pecah dan miring. RAB talud tidak memperhitungkan kebutuhan bahan/tenaga untuk pembuatan pasangan pondasi talud yang telah direncanakan dalam gambar detail desain. Data administrasi yang ada menunjukkan bahwa pelaksanaan dan pemakaian bahan tidak sesuai dengan RAB dan gambar detil, misalnya semen PC yang tercatat digunakan untuk talud hanya 60 zak jauh di bawah volume semen yang dibutuhkan dalam RAB sebanyak 189 zak. Seharusnya pembuatan RAB dan pelaksaan pekerjaan sesuai dengan gambar detil yang telah dibuat . Berdasarkan hasil audit fisik dilapangan atas pekerjaan pembuatan onderlag di Desa Fajar Baru Kecamatan Jati Agung sepanjang 2.120 m dengan nilai pekerjaan sebesar Rp 231.347.300. diketahui sepanjang 250 m yaitu di STA 900 STA 1.150 dalam kondisi rusak.

Pembangunan Talud

25.781.000,00

14

Dari hasil Audit dijumpai permukaan jalan masih banyak yang bergelombang, kasar, tidak padat dan pada titik akhir sepanjang 20 meter, bauksit hanya dihamparkan serta tidak dirapikan. Hal tersebut karena kurangnya pekerjaan pemadatan dengan mesin gilas. TPK Desa Sri Bintan dalam pelaksanaan pekerjaan ternyata mengurangi spesifikasi Mesin Gilas yaitu dari rencana menggunakan kapasitas di atas 3 Ton ternyata digunakan Baby Roller dengan kapasitas 0,50 Ton ditambah perkerasan tambahan menggunakan truk. Pengurangan tersebut karena dari dana mesin gilas sebesar Rp 7.500.000 ternyata sebesar Rp 3.000.000 telah digunakan untuk menyewa Bulldozer untuk pembersihan dan galian tanah keras di kiri kanan areal jalan. Atas perubahan spesifikasi alat tersebut tidak dilakukan revisi biaya alat karena penggunaan bulldozer tidak dilaporkan kepada FT Kecamatan Teluk Sebong. Seharusnya pekerjaan dilakukan sesuai spesifikasi yang direncanakan dan menurut Penjelasan PTO dinyatakan bahwa jika akan digunakan alat berat di luar perencanaan /RAB dan menyebabkan perubahan yang material dalam RAB, seharusnya TPK melaporkan terlebih dahulu kepada FK sehingga dapat segera dibuat rencana pembiayaan alat berat dan dilakukan revisi RAB.

Desa Fajar Baru Kec. Jati Agung Kab. Lampung Selatan Prop. Lampung Kec. Teluk Sebong, Desa Sri Bintan Kab. Bintan Prop. Kepulauan Riau

Pekerjaan Onderlag

231.347.300,00

Perkerasan Jalan

60.016.000,00

15

Dari hasil pemeriksaan lapangan atas pelaksanaan pembangunan perbaikan sarana dan prasarana jalan dan bangunan untuk pendidikan dan kesehatan di 12 (dua belas) desa penerima bantuan PNPM-Mandiri Perdesaan ditemui kenyataan bahwa masih terdapat beberapa pekerjaan yang masih perlu diperbaiki di 8 (delapan) desa. Pekerjaan yang dilaksanakan pada Cluster Seunong Desa Kuta Blang Kecamatan Bandar Dua adalah kegiatan rabat beton sepanjang 201 m (sepanjang 178 m kiri dan kanan terdapat saluran, sedangkan sepanjang 23 m adalah talud pengaman) dengan nilai pekerjaan Rp 41.506.000,00. Pekerjaan masih dalam pelaksanaan, dari 178 m saluran pekerjaan tersebut, sepanjang 109 m telah selesai. Diantaranya sepanjang 77 m sudah rusak/amblas pada beberapa lokasi. Dari hasil pemeriksaan dilapangan terhadap pekerjaan jalan rabat beton sepanjang 332 meter didesa Kuta Trieng Kecamatan Meureudu ditemui sepanjang +/- 7 meter dalam kondisi rusak tergerus air. Pekerjaan fisik pada Desa Cut Lagien Cluster Sagoe Kecamatan Bandar Baru ditemukan jalan Sirtu yang belum diisi sepanjang 8x3 meter dan Talud yang patah +/- 1 meter, disamping itu beberapa titik Pekerjaaan Rabat Beton kurang sempurna dan belum rapi.

Kab. Lombok Barat Prop. NTB Desa Kuta Blang Kec. Bandar Dua Kab. Pidie Jaya Prop. NAD Kab. Pidie Jaya Prop. NAD Kab. Pidie Jaya Prop. NAD

16

Pembangunan Perbaikan Sarana dan Prasarana

310.657.200,00 551.390.100,00 41.506.000,00

17 18

Sarana dan Prasarana (Jalan Sirtu, Rabat Beton, dan Talud) Pembangunan Gedung Polindes

72.173.000,00 324.022.800,00

19

20

21

3 1

Dari hasil audit diketahui Pembangunan Gedung Polindes di Desa Geluntung belum selesai 100% (belum dilakukan finishing lantai, tembok dan plafon) sehingga belum siap digunakan. Sampai saat audit masyarakat masih meminjam 1 (satu) ruang sekolah dasar setempat untuk kegiatan Polindes. Pembangunan Gedung Polindes tersebut dibiayai dengan dana PNPM MP sebesar Rp 50.534.000,00 serta dana swadaya masyarakat sebesar Rp 500.000,00. Atas dana swadaya masyarakat tersebut terdiri dari upah tenaga kerja setempat dengan gotong-royong yang dinilai dengan uang. Kegiatan prasarana yang dilaksanakan di Desa Tembok berupa perkerasan dan pengaspalan jalan sepanjang 250 meter, pekerjaan senderan dan drainase. Namun dari hasil pengecekan fisik dilapangan dijumpai adanya kerusakan pada tepi jalan pada P0 sepanjang 25 meter dengan lebar 2 meter dan kerusakan drainase serta bahu jalan disekitar P250 sepanjang 50 meter. Kerusakan tersebut terjadi karena drainase/ selokan yang dibangun hanya berkedalaman 30 Cm dan Lebar 30 Cm dari yang seharusnya 0,5 meter, sehingga tidak dapat menampung luapan air hujan yang mengalir dari jalan raya utama menuju laut melalui jalan tersebut Berdasarkan pemeriksaan fisik yang kami lakukan, terdapat hasil pekerjaan yang rusak sebagai berikut: Pekerjaan perbaikan jalan dengan material tanah berbatu pilihan sepanjang 900m senilai Rp 60.636.800,00 di Desa Ranggagata. Kerusakan terjadi di beberapa titik. Pekerjaan Pembuatan saluran irigasi sepanjang 1320m senilai Rp 225.834.850,00 di Desa Marong. Kerusakan terjadi di satu titik. Lokasi kegiatan tidak tepat sehingga tidak memberikan manfaat secara optimal kepada masyarakat Dari hasil audit dijumpai lokasi pekerjaan semenisasi jalan tidak berada di lingkungan perumahan RTM. Jalan tersebut menghubungkan warga sekitar ke jalan raya. Di samping itu sarana jalan yang ada di sekitar lokasi kegiatan ternyata sudah cukup memadai yaitu sudah ada jalan paving Block dan jalan penghubung lain yang cukup lengkap ke jalan raya. Hal tersebut tidak sesuai dengan PTO butir 1.7.2 bahwa salah satu kegiatan yang akan dibiayai diutamakan memenuhi kriteria lebih bermanfaat bagi masyarakat miskin atau rumah tangga miskin. Lokasi kegiatan pembukaan jalan baru di Desa Kejurun Syiah Utama Kecamatan sulit diakses masyarakat. Bintang dengan nilai Rp 179.525.000,00 kurang tepat (tingkat kemiringan terlalu tinggi) sehingga

Kec. Marga, Desa Geluntung Kab. Tabanan Prop. Bali Desa Tembok Kec. Tejakula Kab. Buleleng Prop. Bali Kab. Lombok Tengah Prop. NTB Kec. Bintan Timur, Desa Kijang Kota Kab. Bintan Prop. Kepulauan Riau Desa Kejurun Syiah Utama Kec. Bintang Kab. Aceh Tengah Prop. NAD Kab. Mamuju Prop. Sulawesi Barat. Kec. Teluk Bintan, Kelurahan Tambeling Tanjung Kab. Bintan Prop. Kepulauan Riau Desa Tamiang Layang Kec. Dusun Timur Kab. Barito Timur Prop. Kalimantan Tengah Desa Ketenong Kec. Lebong Atas Kab. Lebong

50.534.000,00

Pekerasan dan pengaspalan jalan

69.721.000,00

60.636.800,00

Semenisasi 90 x 3M

Jalan

448.801.450,00 35.598.000,00

Pembukaan Jalan BAru

179.525.000,00

Salah satu kegiatan PNPM-MP untuk Kecamatan Papalang Desa Papalang adalah Pembangunan Saluran Irigasi yang dilaksanakan sesuai SPPB No. 003/SPPB/PNPM-MP/UPK/XI/2008/KP, tanggal 24 September 2008 senilai Rp 153.681.000,00. Dari hasil Musyawarah Desa Pembangunan Irigasi tersebut digunakan untuk mengairi persawahan masyarakat Desa Papalang. Dari hasil audit fisik diketahui adanya pembangunan saluran air + 200 M yang penempatan lokasinya berada di sisi jalan raya (Jalan Nasional), sedangkan jalan tersebut saat ini sedang dalam pembangunan oleh proyek lain dengan sumber dana dari Loan (APBN). Dari hasil peninjauan di lapangan, ternyata usulan kegiatan tambatan perahu dari masyarakat ternyata tidak mendesak karena tidak jauh dari lokasi pekerjaan (+/- 300 meter) sudah terdapat bangunan sejenis dengan konstruksi beton yang dibangun dari dana APBD dengan kondisi baik namun tidak digunakan oleh masyarakat.

153.681.000,00

Pembanguan Tambatan Perahu ukuran 2,25 x 150 m

291.628.000,00

Pada lokasi pembangunan PNPM-MP di Kecamatan Dusun Timur di desa Tamiang Layang ditemui adanya pembangunan sumur gali dan MCK tidak tepat sasaran. Berdasarkan Pedoman Umum angka 3.4.1. Pemilihan sasaran alinea ke 2, Lokasi PNPM-MP diutamakan pada kecamatan yang memiliki kriteria : Memiliki jumlah penduduk miskin cukup besar; Tingkat pelayanan dasar rendah; Tingkat kapasitas fiskal rendah; Memiliki desa/kelurahan tertinggal. Dari hasil audit kami atas pelaksanaan sarana dan prasarana ditemui adanya pekerjaan sejenis yang dibangun dalam lokasi yang relatif berdekatan dalam satu desa, yaitu pembangunan Poliklinik Desa (Polindes) di desa Ketenong II dengan nilai Rp 97.935.450,00 yang bersumber dari dana PNPM-MP sedang dalam jarak yang berdekatan dibangun juga Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lebong.

Pembangunan Sumur Gali dan MCK

17.660.000,00

Pembangunan Polindes

97.935.450,00

4 1

5 1

Pembangunan Poskesdes dilakukan pada bulan Oktober 2008, sedangkan pembangunan Polindes PNPM-MP sudah disepakati melalui rembuk warga sejak tahun 2007 dan pembangunan Prop. Bengkulu fisik sejak Juni 2008 Prasarana yang dibangun tidak mencapai hasil/berfungsi seperti yang diharapkan. 312.158.000,00 Dari audit fisik di lapangan terhadap pembuatan 8 (delapan) sumur air dangkal (sumur bor) di Desa Tambah Rejo Kec. Gading Rejo, dapat diambil kesimpulan bahwa sumur bor yang dibuat Desa Tambah Rejo Pembuatan Sumur 76.589.000,00 belum sepenuhnya memberikan manfaat kepada masyarakat yang membutuhkan secara maksimal, hal ini terlihat dari kondisi sebagai berikut : Kec. Gading Rejo Bor Di beberapa lokasi sumur bor, debit air yang dihasilkan dari sumur bor tersebut relatif kecil dan belum sepenuhnya dimanfaatkan. Kab. Tanggamus Beberapa mesin pompa air hasil pengadaan tahun 2008 sampai dengan saat audit lapangan dilakukan, masih belum dioperasikan maupun diujicoba. Prop. Lampung RAB Pembuatan Turbin Listrik sebesar Rp 104.435.000,00 yang seluruhnya telah dipertanggung jawabkan oleh TPK dalam Laporan Penggunaan Dana (LPD) I, II dan III, sedangkan jaringan Desa Gedung Rejo Pembangunan 104.435.000,00 distribusi listrik dari turbin ke kampung / masyarakat akan dikerjakan secara swadaya oleh masyarakat. Kesanggupan swadaya masyarakat untuk membangun Jaringan Distribusi Listrik baru Kec. Baradatu Turbin Listrik dibuat tanggal 28 Februari 2009 berdasarkan Berita Acara Musyawarah Kampung Gedung Rejo. Dari hasil pemeriksaan fisik di lapangan ternyata turbin listrik tersebut belum berfungsi Kab. Way Kanan karena masih dalam pengerjaan, sehingga atas Peralatan Turbin dan Generator senilai Rp 58.065.000,00 yang dibeli secara langsung dari sdr. Sarif Suban belum dapat diuji coba. Belum Prop. Lampung berfungsinya Turbin listrik tersebut disebabkan desain bendung yang dibuat belum dapat mengalirkan air dengan debit yang cukup ke dalam saluran pembawa (intake) sehingga diperlukan perubahan desain atas bendung. Perubahan yang diperlukan berupa tambahan panjang bendung dari semula 40 meter menjadi selebar badan badan sungai. Disamping adanya perubahan desain atas panjang bendung, juga diperlukan perubahan pada desain saluran air, dimana tinggi saluran air pada desain semula adalah 0,90 meter sedangkan ketinggian yang sudah dikerjakan di lapangan sekitar 3,00 meter. Material dan tenaga kerja yang diperlukan sebagai akibat dari adanya pekerjaan tambah tersebut dilaksanakan secara swadaya oleh masyarakat. Pembuatan/penyusunan desain seharusnya didasarkan pada hasil survey lapangan yang cukup dan memadai sehingga desain tersebut dapat diterapkan di lapangan saat pelaksanaan konstruksi. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik terhadap pekerjaan pembuatan sumur bor di Desa Menang Raya Kecamatan Pedamaran ditemukan adanya 1 dari 14 unit sumur bor yang dibangun tidak Desa Menang Raya Pembuatan Sumur 1.500.000,00 berfungsi dan tidak mengeluarkan air. Kec. Pedamaran Bor Kab. Ogan Kemirin Ilir Prop. Sumatera Selatan Dana bantuan langsung PNPM-MP Kabupaten Polman tahun 2008 pada Desa Tandassura Kecamatan Limboro untuk kegiatan pembangunan Drainase/Saluran air sepanjang 1.100 meter Kab. Polewali 129.634.000,00 senilai Rp 129.634.000,00, per saat audit tanggal 03 April 2009 telah disalurkan ke TPK Desa Tandassura sebesar Rp 103.703.000,00 (80%) dengan pencapaian fisik pekerjaan per 31 Maret Mandar 2009 sebesar 74,27% (765 meter). Hasil pekerjaan pembangunan fisik drainase sepanjang 765 meter yang ditempatkan pada sisi kiri dan kanan jalan yang diperuntukkan sebagai sarana Prop. Sulawesi pembuangan air hujan/limbah dari permukiman masyarakat tidak dapat difungsikan sesuai peruntukannya karena posisi bangunan drainase berada diatas permukaan tanah/halaman rumah Barat masyarakat dan lebih berfungsi sebagai tanggul penahan bahu jalan. Prasarana fisik yang dibangun tidak memenuhi standar kesehatan/standar teknis/lingkungan 1.077.894.657,00 Kondisi tersebut ditemukan di Ds. Adang Boum pada Pembangunan Gedung TK dengan dana sebesar Rp 270.591.000. Desa Adang Boum Pembangunan 270.591.000,00 Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik penyelesaian gedung sudah mencapai 90%, namun kondisi bangunan tersebut tidak memenuhi standar keselamatan bagi penggunanya (anak-anak TK) Kec. Teluk Mutiara Gedung TK yaitu jarak antara lantai teras depan dengan halaman tanah lebih dari 1 M. Kab. Alor Prop. NTT Bangunan polindes di Desa Ciasem Girang Kecamatan Ciasem senilai Rp. 166.451.000,00 yang dilaksanakan dengan SPPB No. 10/SPPB-PNPM/X/2008 tanggal 25 Nopember 2008 dan MCK di Desa Ciasem Pembangunan 166.451.000,00 Desa Gempol Kecamatan Pusakanagara senilai Rp.117.929.000,00 belum memenuhi standar kesehatan lingkungan dimana bangunan tersebut tidak dilengkapi dengan saluran pembuangan. Girang Polindes Kec. Ciasem Pembangunan Desa Gempol MCK 117.929.000,00 Kec. Pusakanagara Kab. Subang Prop. Jawa Barat Berdasarkan hasil audit pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan Tahun Anggaran 2008, dijumpai pembangunan prasarana fisik di Kecamatan Malaka Barat, desa Maktihan berupa 2 Desa Maktihan Pembangunan 2 126.790.160,00 unit Posyandu senilai Rp126.790.160,00, yang tidak memenuhi standar kesehatan/ lingkungan karena terletak di lokasi yang sering terjadi genangan air sehingga jalan menuju ke lokasi Kec. Malaka Barat unti Posyandu menjadi berlumpur. Kab. Belu Prop. NTT Pembangunan Pasar Bonai Kecamatan Rambatan dengan anggaran sebesar Rp 229.006.900,00 dipergunakan untuk membangun pasar sebanyak dua unit bangunan. Dari hasil Kec. Rambatan Pembangunan 229.006.900,00 pemeriksaan fisik dibandingkan dengan bestek/gambar rencana serta take off sheet dijumpai adanya : Kab. Tanah Datar Pasar Prop. Sumatera Perubahan disain pada Unit B dengan merubah dan menambah luas bangunan. audit terhadap kegiatan fisik dijumpai adanya pengurangan mutu bangunan seperti yang terjadi pada Barat pemasangan besi beton. Perubahan ukuran besi beton yang terpasang pada sloof, kolom dan balok yaitu besi beton 2 buah ukuran 10 mm dan 2 buah ukuran 8 mm, seharusnya empat buah ukuran 10 mm. Pemasangan besi sengkang pada sloof, kolom dan balok terpasang dengan jarak 30 cm seharusnya dengan jarak maksimal 17,5 mm. Perubahan disain maupun perubahan pembesian tersebut tanpa melalui musyawarah masyarakat. Dana PNPM Jorong Bulakan Kecamatan Rambatan untuk kegiatan fisik sebesar Rp 311.915.300,00 yaitu untuk pembuatan jalan rabat beton dan jembatan gantung. Jembatan Desa Bulakan Pembuatan Jalan 167.126.597,00 gantung dianggarakan sebesar Rp 167.126.597,00 dan material jembatan serta biaya pemasangan (bangunan atas) telah dilakukan pelelangan dengan nilai borongan kepada tukang sebesar Kec. Rambatan Rabat Beton dan

6 1

Rp 125.000.000,00. Dari hasil pemeriksaan fisik dijumpai hal sebagai berikut : Hanger besi terpasang ukuran 12 mm dengan jarak 1 m, seharusnya 16 mm dengan jarak 1,5 m. Besi UNP yang terpasang pada lantai jembatan UNP 50.50.5 seharusnya UNP 100.50.5. Panjang jembatan dengan lantai papan adalah 22 m sedangkan menurut gambar 35 m. Hand rail jembatan dipasang dengan kawat BRC sedangkan rencana menurut take off sheet adalah dengan besi siku. Hasil pekerjaan/pengadaan dimanfaatkan untuk tujuan lain di luar tujuan proyek yang telah ditetapkan dalam Loan Agreement/ PAD/Manual Proyek Dari hasil audit terhadap pembangunan jalan telford di Desa Mataram Kecamatan Gading Rejo diketahui bahwa jalan tersebut selain dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, juga dimanfaatkan untuk angkutan berat pengangkut hasil tambang pasir yang tonasenya melebihi kemampuan teknis dari jalan yang dibangun sehingga jalan yang telah dibangun tersebut cepat rusak. Kegiatan Peningkatan Kapasitas berupa Pelatihan/ Kursus Menjahit di Desa Pegayaman Kecamatan Sukasada dengan alokasi BLM sebesar Rp.25.649.600,00 dilaksanakan dengan pengadaan 15 buah mesin jahit dan pelatihan yang diikuti oleh15 orang peserta dari kelompok perempuan dengan jadwal sesuai proposal tiga kali seminggu selama 39 kali pertemuan. Namun pelaksanaannya baru dilaksanakan 15 kali pertemuan. Mesin jahit tersebut dibagikan kepada masing-masing peserta tanpa dibuatkan bukti tanda terima dan perjanjian jangka waktu pemakaian/ peminjamannya. Pelaksanaan pelatihan selanjutnya dilakukan ke rumah-rumah peserta.

Kab. Tanah Datar Prop. Sumatera Barat

Jembatan

Desa Mataram Kec. Gading Rejo Kab. Tanggamus Prop. Lampung Desa Pegayaman Kec. Sukasada Kab. Buleleng Prop. Bali

Pembangunan Jalan Telford

114.256.100,00 88.606.500,00

25.649.600,00

6.
No 1

Terdapat Penyalahgunaan Dana Alokasi PNPM Mandiri oleh Pengurus Maupun Pihak Lain Dengan Nilai Total Sebesar Rp. 326.893.397,00
URAIAN LOKASI Desa Tepisari Kec. Polokarto Kab. Sukoharjo Prop. Jawa Tengah PROGRAM/ KEGIATAN Dana Pinjaman NILAI 15.693.000,00

Berdasarkan hasil audit ditemukan adanya penyalahgunaan uang tabungan kelompok yang dilakukan oleh FK Paska Kecamatan Polokarto dengan cara : Pada tanggal 6 Maret 2009 mencairkan uang IPTW milik kelompok desa Tepisari untuk kepentingan pribadi sebesar Rp6.000.000,00 secara tidak benar yaitu dengan meminjam KTP milik ketua kelompok, padahal tanggal tersebut pinjaman kelompok belum lunas dan IPTW belum memenuhi syarat dibagikan. Pinjaman tersebut telah dikembalikan ke rekening kelompok tanggal 13 maret 2009. Selama periode Oktober - Desember 2008 telah menerima angsuran dari kelompok. Hak kelompok berupa % IPTW sebesar Rp11.693.000,00 telah disimpan dalam rekening pribadi milik FK Paska. Uang tersebut telah dikembalikan ke bendaharawan UPK, yaitu : Januari 2009 sebesar : Rp 4.000.000,00 Maret 2009 sebesar Rp 6.389.800,00 April 2009 sebesar Rp 1.303.200,00 Jumlah Rp11.693.000,00 Pada saat pemeriksaan kas di UPK Desa Daleman, sesuai BKU seharusnya masih terdapat saldo uang honor guru yang belum digunakan sebesar Rp4.845.455,00 namun uang tersebut telah digunakan oleh ketua TPK Desa Daleman untuk kepentingan pribadi.

Terdapat penggelapan dana UEP/SPP pada UPK Pakuan Ratu oleh mantan Ketua UPK sejumlah Rp 63.902.000,00 yang telah diselesaikan oleh ybs dalam tahun 2008 sebesar Rp 46.902.000,00 dan sisanya baru diselesaikan dalam bulan Pebruari 2009 sebesar Rp17.000.000,00. Penggelapan dana UEP dan SPP juga terjadi pada UPK Banjit sejumlah Rp 1.750.000,00 yang sampai dengan audit berakhir belum ada penyelesaiannya . Penggelapan dana PNPM Mandiri Perdesaan di UPK Kecamatan Seluas oleh Ketua UPK untuk kepentingan pribadi seluruhnya sampai dengan saat audit sebesar Rp84.569.020,00 dan penggelapan dana PNPM di TPK oleh Ketua TPK untuk kepentingan pribadi sebesar Rp4.380.000,00. Seharusnya dana PNPM dipergunakan untuk Bantuan Langsung kepada masyarakat.

Terdapat penyimpangan oleh Ketua TPK Desa Sei Bening Kecamatan Sajingan Besar sebesar Rp15.315.500,00, dari upah yang tidak dibayarkan kepada masyarakat yang berhak. Pihak Konsultan telah membuat berita acara dan surat pernyataan dari ketua TPK Desa Sei Bening untuk penyelesaian tindak lanjut. Penyimpangan tersebut telah dilaporkan oleh masyarakat kepada pihak kepolisian.

Desa Daleman Kec. Polokarto Kab. Sukoharjo Prop. Jawa Tengah Kec. Pakuan Ratu Kab. Way Kanan Prop. Lampung Desa Bengkawan, Seluas Desa Sentangau Jaya, Seluas Desa Mayak, Seluas Desa Suka Maju, Sungai Betung Kab. Bengkayang Prop. Kalimantan Barat Desa Sei Bening Kec. Sanjingan Besar Kab. Sambas

Sisa Dana Honor

4.845.455,00

Dana Perguliran

1.750.000,00

Jembatan Gantung, Operasional UPK, dan Operasional TPK SPP, Operasional UPK, dan Operasional TPK Pembangunan Jalan Telpord, BOP UPK, dan BOP TPK Pembangunan Jalan Telpord Pembayaran Upah

38.932.070,00 30.000.000,00 15.636.950,00 4.380.000,00

15.315.500,00

Penyalahgunaan dana oleh pengurus UPK Polokarto (empat orang) sebesar Rp675.698.108,00 dan telah dikembalikan sebesar Rp475.357.667,00

Prop. Kalimantan Barat Kec. Polokarto Kab. Sukoharjo Prop. Jawa Tengah

Dana Operasional

200.340.422,00

JUMLAH TOTAL

326.893.397,00


7.
No 1

Penyaluran Alokasi Dana Dengan Total Nilai Rp. 2.159.954.600,00 Tidak Tepat Sasaran.
LOKASI Desa Tumpaan Kec. Tumpaan Kab. Minahasa Selatan Prop. Sulawesi Utara Desa Bagok Desa Bamban Kec. Banua Lima Kab. Barito Timur Prop. Kalimantan Tengah Desa Siniyung Kec. Dumoga Timur Desa Tolondadu I Desa Tolondadu II Kec. Bolaang Uki Desa Pinolosian Desa Tolotoyon Kec. Pinolosian Desa Motobang Desa Pindolili Desa Baturapa Kec. Lolak Kab. Bolaang Mongondow Prop. Sulawesi Utara Kec. Karangreja, Kec Bojongsari dan Kec. Karanganyar Kab. Purbalingga Prop. Jawa Tengah Desa Danaraja Kec. Purwanegara Kab. Banjarnegara Prop. Jawa Tengah KEGIATAN Simpan Pinjam Perempuan NILAI 26.325.000,00

URAIAN Dari hasil audit terhadap penyaluran dana simpan pinjam kelompok perempuan yang disalurkan ke kelompok-kelompok penerima SPP di desa Tumpaan Kecamatan Tumpaan terdapat penyaluran dana simpan pinjam yang tidak tepat sasaran kepada 19 anggota bukan dari golongan Rumah Tangga Miskin yang tersebar.

Dari hasil pemeriksaan terhadap kelompok penerima simpan pinjam perempuan dari 4 (empat) kelompok penerima terdapat anggota yang tidak tepat sasaran sebesar Rp 36.000.000,00

Simpan Pinjam Perempuan

36.000.000,00

Terhadap penyaluran dana simpan pinjam kelompok perempuan ke kelompok-kelompok penerima SPP di Desa Siniyung Kecamatan Dumoga Timur, Desa Tolondadu I, Desa Tolondadu II Kecamatan Bolaang Uki, Desa Pinolosian dan Desa Tolotoyon Kecamatan Pinolosian dan Desa Motobang, Desa Pindolili, Desa Baturapa Kecamatan Lolak, terdapat penyaluran dana simpan pinjam tidak tepat sasaran kepada 14 orang PNS/Pensiunan/Guru yang bukan dari golongan Rumah Tangga Miskin sebesar Rp 21.300.000,00

Simpan Pinjam Perempuan

21.300.000,00

Penyaluran pinjaman SPP/UEP program dan perguliran, kepada kelompok sebanyak 152 kelompok dengan jumlah anggota sebanyak 1.616 orang, dijumpai adanya pinjaman yang tidak tepat sasaran yaitu pemberian pinjaman kepada 262 orang (16,21 %) anggota kelompok yang tidak termasuk kriteria Rumah Tangga Miskin (RTM) hasil pemetaan KPMD

Penyaluran Pinjaman

143.900.000,00

Terdapat Pegawai Negeri Sipil yang Mendapatkan Pinjaman UEP. Pada saat dilakukan konfirmasi pinjaman UEP, Sdri Badriyah mengembalikan pokok pinjaman sebesar Rp1.000.000,00, sehingga pinjaman PNS tersebut masih tersisa Rp1.120.000,00 (pokok pinjaman). Hal ini tidak sesuai dengan Penjelasan PTO 10 hal 2 yang menyatakan bahwa pinjaman UEP diberikan hanya kepada kelompok masyarakat miskin yang tidak mempunyai akses baik langsung maupun tidak langsung kepada lembaga keuangan.

Usaha Ekonomi Perdesaan

1.120.000,00

Penyaluran Pemberian Pinjaman Kelompok SPP pada 4 kecamatan yang disampel tidak sepenuhnya tepat sasaran dan belum sepenuhnya sesuai dengan pendataan/pemetaan RTM yang dilakukan oleh KPMD. Dari 313 KK jumlah peminjam dengan nilai Rp327.300.000 ,00, ternyata sebanyak 81 KK sebesar Rp 86.950.000,00 masuk dalam daftar RTM dan sisanya sebanyak 232 KK sebesar Rp 240.350.000,00 tidak masuk dalam daftar RTM.

Usulan kegiatan prasarana fisik belum berpihak kepada masyarakat miskin yaitu usulan: tembok penahan tanah dan jalan telford. Hasil Tim Verifikasi: kurang bermanfaat dalam meningkatkan kesejahteraan RTM dan kurang mendesak.Namun rekomensi akhir Tim Verifikasi menyatakan kegiatan tersebut dianggap layak untuk dilaksanakan. Seharusnya kegiatan yang direalisasikan merupakan kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat miskin.

Penetapan kecamatan dan desa penerima Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) kurang tepat sasaran. Sesuai Lampiran Keputusan Bupati Pelalawan Nomor: Kpts.050/Bappeda/2007/971 Tanggal 8 Oktober 2007 Tentang Penunjukan/Penetapan Tim Khusus Penanggulangan Kemiskinan Daerah Tertinggal Dalam Percepatan Pembangunan Kabupaten Pelalawan ditetapkan kecamatan dan desa miskin/tertinggal. Dari keputusan ini diketahui bahwa Kecamatan Pangkalan Lesung (8 desa) tidak termasuk dalam daftar kecamatan tertinggal/miskin. Selain itu, apabila dibandingkan dengan Lampiran Keputusan Bupati Pelalawan di atas diketahui bahwa ternyata sebanyak 15 desa (Kecamatan Kerumutan 5 desa, Kuala Kampar 2 desa, Pangkalan Kuras 7 desa, dan Langgam 1 desa) penerima PNPM-MP tahun 2008 bukan desa miskin/tertinggal atau 56,10% desa tidak tepat menjadi desa sasaran penerima PNPM-MP. Pada kegiatan PNPM Generasi Sehat dan Cerdas pada Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Desa Paris Kecamatan Tolangohula terdapat penyaluran bantuan transport kepada 9 siswa Sekolah Menengah Pertama tidak tepat sasaran, yaitu orang tua dari 9 siswa penerima bantuan memiliki sepeda motor.

Kec. Losari Kec. Songgom Kec. Jatibarang Kec. Kersana Kab. Brebes Prop. Jawa Tengah Desa Jati Prahu, Sumber, Sukowetan, Kec.Karangan. Kab. Trenggalek Prop. Jawa Timur Kec. Pangkalan Lesung Kab. Pelalawan Prop. Riau

Simpan Pinjam Perempuan

327.300.000,00

Tembok Penahan Tanah Tembok Penahan Tanah Jalan Telford Penetapan Lokasi Penerima Bantuan

15.354.600,00

1.500.000.000,00

10

11

Alokasi dana pendidikan sesuai proposal yang diajukan oleh 2 (dua) TPK pada Kecamatan Amurang sebesar Rp 72.460.000,00. Dari jumlah tersebut ada sebesar Rp 35.745.000,00 yang dialokasikan untuk iuran bulanan sekolah. Dari hasil audit atas pemberian beasiswa bagi siswa miskin tersebut ditemukan kondisi sebagai berikut : 1. Sasaran pemberian beasiswa (iuran sekolah) bagi siswa miskin umumnya sedang mendapatkan beasiswa dari dana BOS KITA untuk SD/SMP dan BKM untuk Sekolah Menengah Umum. 2. Pembayaran dana beasiswa tersebut tidak dilengkapi dengan surat perjanjian dengan pihak sekolah. 3. Pembayaran beasiswa (iuran sekolah) tidak didukung dengan bukti/kuitansi yang dikeluarkan pihak sekolah TPK Kelurahan Karangasem melakukan pengadaan seragam kader sebanyak 290 set senilai Rp. 50.750.000,00 dalam menunjang kegiatan Bina Keluarga Balita. Bentuk pemberian bantuan berupa seragam kader kurang mendukung pencapaian tujuan kegiatan PNPM bidang pendidikan, padahal telah menghabiskan 27% alokasi anggaran kegiatan BKB. JUMLAH TOTAL

Desa Paris Kec. Tolangohula Kab. Gorontalo Prop. Gorontalo Kec. Amurang Kab. Minahasa Selatan Prop. Sulawesi Utara Kel. Karangasem Kab. Karangasem Prop. Bali

Bantuan Transport

2.160.000,00

Bantuan Pendidikan

35.745.000,00

Pengadaan Seragam Kader

50.750.000,00

2.159.954.600,00


8.
No 1

Pelaksanaan Pekerjaan dan Program Kegiatan Senilai Rp. 17.143.287.102,82 Mengalami Keterlambatan Pelaksanaan/Pekerjaan Tidak Sesuai Rencana Waktu.
LOKASI Desa Citumenggung Kec. Bojong Kab. Pandeglang Prop.Banten Desa Kaliputih Kec. Alian Kab. Kebumen Prop. Jawa Tengah Desa Kebapangan Kec. Poncowarno Kab. Kebumen KEGIATAN Perkerasan Jalan NILAI 102.812.600,00

URAIAN Terdapat keterlambatan penyelesaian pekerjaan perkerasan jalan Desa Citumenggung Kecamatan Bojong yang mengakibatkan hasil proyek belum dapat dimanfaatkan

Pembangunan pasar desa di Desa Kaliputih Kecamatan Alian yang didanai PNPM sebesar Rp 138.769.500,00 sesuai SPPB No. 16/SPPB/PNPM-MD/2008 tanggal 07 Agustus 2008 sampai dengan saat audit tanggal 12 Maret 2009 belum selesai. Menurut SPPB pembuatan pasar desa tersebut harus diselesaikan dalam waktu dua bulan sejak ditandatanganinya SPPB yaitu sampai dengan tanggal 7 Oktober 2009.

Pembangunan Pasar Desa

138.769.500,00

Hasil audit pelaksanaan pembangunan prasarana di Desa Kebapangan yang didanai PNPM MD berupa Jembatan Lengkung yang sebilai Rp 157.333.000,00 dan Jalan Makadam dengan Cor senilai Rp 14.717.600,00 sesuai SPPB No. 414.2/429 tanggal 23 Agustus 2008 adalah sebagai berikut : Sampai dengan pelaksanaan audit fisik lapangan tanggal 10 Maret 2009, kedua pekerjaan tersebut belum selesai. Kemajuan fisik pembangunan jembatan lengkung 90% dan pembangunan jalan

Pembangunan Jembatan

172.050.600,00

macadam 50%, dan jumlah tenaga kerja yang ada 8 orang. Pekerjaan pembangunan prasarana tersebut sesuai SPPB akan diselesaikan dalam waktu 2 bulan sejak dimulai tanggal 19 Oktober 2008 atau tanggal 19 Desember 2008. Berdasarkan pemeriksaan yang kami lakukan atas pelaksanaan Kegiatan PNPM-MP tahun 2008 di desa Nanjungan, terdapat pekerjaan yang tidak selesai sampai dengan berakhirnya audit tanggal 2 April 2009 . Kegiatan yang dilaksanakan adalah pekerjaan jalan setapak, anak tangga dan lantai pemandian yaitu sesuai dengan SPPB nomor 009/PNPM-MP/SPPB/XI/2008 tanggal 27 Oktober 2008 sebear Rp 77.659.000. Pelaksanaan kegiatan terlambat dari jadwal yang ditetapkan dalam kontrak. Sesuai SPPB seharusnya pekerjaan selesai dalam waktu 3 bulan setelah tanggal penandatangan SPPB (akhir Desember 2008)

10

11

12

Prop. Jawa Tengah Desa Nanjungan Kec. Merapi Timur Kab. Lahat Prop. Sumatera Selatan Ds. Nailang, Kamot, Waisika, Kec. ATL dan Ds.Dulolong Barat, Kec. ABAL Kab. Alor Prop. NTT Dalam RAB Dok Perencanaan tahun 2008 Kecamatan Ngawen telah dialokasikan dana sebesar Rp 2.490.000,00 untuk kegiatan media informasi dalam rangka mensosialisasikan dan menyebarkan Kec. Ngawen informasi kegiatan PNPM kepada masyarakat melalui media informasi. Sampai dengan akhir tahun 2008 kegiatan ini belum terealisasi padahal kegiatan program berjalan mulai Mei 2008 Kab. Gunungkidul Prop. DI Jogjakarta TPK Desa Karangsari, Kecamatan Cikarang Timur, melaksanakan paket pekerjaan perkerasan jalan sepanjang 580 m Dana yang sudah dicairkan dari UPK Kec. Cikarang Timur sebesar Rp21.797.500, Desa Karangsari digunakan untuk pembelian bahan, seperti batu, pasir, semen, gorong-gorong, papan nama kegiatan, serta upah pekerja untuk pemasangan gorong-gorong. Kec. Cikarang Berdasarkan pemeriksaan lapangan (6 Maret 2009), pekerjaan tersebut belum mulai dilaksanakan, karena lokasi pekerjaan sedang digunakan sebagai jalur mobilisasi bahan untuk kegiatan proyek Timur pembangunan lain dengan lokasi yang berdekatan. Bahan/material yang sudah diadakan, diletakkan di pinggir jalan tanpa pengamanan yang memadai dan sebagian bahan/material telah Kab. Bekasi hilang/berkurang terkena arus air hujan/banjir. Prop. Jawa Barat Pelaksanaan kegiatan terlambat dari jadwal yang ditetapkan dalam RKTL/SPBB - Pelaksanaan Pelatihan Badan pengawasan UPK dan Pelatihan Tim Pengelola Kegiatan Kec B abakan - Terdapat kekurangan pengadaan meubeler pada SDN Babakan Madang 04 - pembuatan rabat beton pada desa Cijayanti Madang - Peningakatan jembatan beton pada Desa Sukamulya dgn realisasi fisik 45 % dan sisa uang yang belum dibayar Rp4.668.500,00 - Peningkatan jalan poros desa dgn Kab. Bogor pekerjaan rabat beton di desa Sukaresmi kec sukamakmur dgn realisasi fisik 40 % -Pembuatan gedung SMA Aliyah pada desa Sukamai Kec sukamakmur dgn realisasi fisik 95 % Prop. J awa B arat - PMT kepada bumil, balita dan lansia pada desa Cihideung Ilir Kec Ciampea belum dilaksanakan senilai Rp132.980.000.00 Dari hasil audit atas kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Donggala ditemukan bahwa seluruh target pencapaian fisik kegiatan belum mencapai 100% pada akhir tahun anggaran 2008 Kec. Sigi Biromaru Desa Ngata Baru, Desa Oloboju, Desa Sidondo I, Kec. Sindue Desa Tamarenja, Desa Lero, Desa Sumari Kec. Palolo Desa Sejahtera. Kab. Donggala Prop. Sulawesi Tengah Terdapat pekerjaan yang terlambat dari jadwal yang ditetapkan dalam kontrak, yaitu pembangunan SD 2 RKB di Desa Banabungi, Kec. Kadatua dengan nilai pekerjaan yang belum dilaksanakan Desa Banabungi sebesar Rp20.278.500,00. Kec. Kadatua Kab. Buton Prop. Sulawesi Tenggara Pelaksanaan pekerjaan Jalan Usaha Tani dan pembangunan sumur bor Desa Puuroda Kecamatan Baula senilai Rp178.175.200,00 terlambat dari jadwal yang ditetapkan dalam kontrak. Berdasarkan Desa Puuroda hasil pemeriksaan fisik di lapangan kemajuan fisik baru mencapai 2% Kec. Baula Kab. Kolaka Prop. Sulawesi Tenggara Dari hasil pemeriksaan fisik tanggal 5 Maret 2009 diketahui bahwa, terdapat pembangunan sarana air bersih dan Gedung TK belum selesai dilaksanakan masing-masing pada : Desa Buli Aspal a. Desa Buli Asal dengan nilai sebesar Rp266.105.678,00 Desa Peteley b. Desa Peteley dengan nilai sebesar Rp109.051.300,00 Desa Woka Jaya c. Desa Woka Jaya dengan nilai sebesar Rp186.320.000,00 Kab. Halmahera Pembangunan sarana air bersih baru mencapai 80% pada desa Buli Asal dan 90% pada desa Peteley, sedangkan Gedung TK baru mencapai 90%. Timur

Pekerjaan Sarana Fisik

39.436.712,00

Pemb. Gedung SD, Pemb. Gedung Polindes, Pemb. Jembatan Lantai Kayu

887.096.000,00

Media Informasi

2.490.000,00

Perkerasan Jalan

107.387.500,00

12.160.000,00

Proyek Prasarana Fisik

2.086.382.111,00

Pembangunan SD

20.278.500,00

Pekerjaan Jalan Usaha Tani dan Sumur Bor

178.175.200,00

Pembangunan Sarana Air Bersih dan Gedung TK

561.476.978,00

13

Kegiatan PNPM Mandiri dan Generasi untuk pendidikan (beasiswa) berupa pengadaan sepatu sekolah dan sepeda untuk SD dan SMP ber nilai diatas Rp15.000.000,00 yang dilaksanakan CV. Sinar Terang dengan nilai kontrak sebesar Rp134.072.200,00. Pengadaan barang tersebut dilaksanakan di kecamatan Manunggu yaitu Desa Bandungan (sepatu dan sepeda), Kaaruyah (sepeda), Tabulo (sepatu) dan Buti (sepatu dan sepeda), dan ternyata sampai dengan berakhirnya audit rekanan belum menyerahkan hasil pekerjaan. Disamping itu dalam kontrak tidak memuat klausul denda keterlambatan.

14

Kecamatan Dumoga Timur pada Tahun Anggaran 2008, mendapatkan alokasi pembiayaan sarana prasarana untuk sepuluh desa sebesar Rp 1.705.000.000,00 untuk kegiatan jalan kebun/desa/tani dan pembangunan sekolah TK. Dari hasil audit tanggal 30 April 2009 di UPK Kecamatan Dumoga Timur pekerjaan belum selesai seluruhnya dan ternyata penyerapan dana baru mencapai 80,76% atau sebesar Rp 1.376.995.829,00, sehingga masih terdapat dana yang belum terserap sebesar Rp 328.004.171,00 atau 19,24% Terdapat pelaksanaan kegiatan berupa pembangunan gedung PAUD di Desa Dusun Curup dengan nilai SPPB (Surat Perjanjian Pemberian Bantuan) sebesar Rp 207.984.500,00 yang penyelesaiannya terlambat dari jadwal yang ditetapkan yaitu akhir Pebruari 2009. Berdasarkan pemeriksaan fisik dilapangan tanggal 12 Maret 2009 penyelesaian/kemajuan pekerjaan baru mencapai 82 %. Sedangkan realisasi keuangan telah mencapai 100%. Dari hasil pemeriksaan berkas pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan fisik PNPM Mandiri Pedesaan Tahun Anggaran 2008 dan pemeriksaan fisik di lapangan yang berakhir tanggal 7 April 2009, dari empat kecamatan yang disampling dijumpai adanya pekerjaan fisik yang belum selesai

15

16

17

Dari 12 (dua belas) desa yang disampling, sampai dengan pemeriksaan berakhir tanggal 8 Maret 2009 masih terdapat 5 desa yang mendapat bantuan pekerjaan , belum selesai pekerjaan 100 %

18

Dalam Program PNPM yang sumber dananya dari anggaran tahun 2008 di Kelurahan Waru Kecamatan Waru terdapat rencana kegiatan Pelatihan Menjahit yang melibatkan masyarakat sebanyak 120 orang dengan anggaran Rp 80.000.000,00. Dana tersebut telah dicairkan seluruhnya ke rekening Tim Pengelola Kegiatan (TPK) kelurahan Waru pada bulan Desember 2008.

19

20

21

22

Berdasarkan laporan kemajuan fisik pekerjaan pembangunan sarana prasarana pada PNPM Kab.Kubar tahun 2008 dijumpai bahwa realisasi fisik pekerjaan per 31 Desember 2008 senilai Rp. 8.713.985.700,00 masih 0 %. Dari jumlah nilai pekerjaan sebesar Rp. 8.713.985.700,00 tersebut telah kami lakukan uji petik pemeriksaan pada 4 Kecamatan senilai Rp.2.970.594.700,00. Sampai dengan saat pemeriksaan fisik berakhir tanggal 13 Maret 2009 seluruh pekerjaan sarana prasarana tersebut senilai Rp. 8.713.985.700,00 belum ada yang selesai 100 % Desa Seraya menerima dana PNPM MP sebesar Rp. 264.750.000,00 yang digunakan untuk pekerjaan Lapen di banjar dinas Kacagbalung sepanjang 3,1 km. Berdasarkan pengecekan fisik di lapangan dijumpai kondisi jalan baru selesai sepanjang 1,7 km. Disamping itu, kondisi lapangan mengakibatkan perlu perubahan desain dengan biaya senilai Rp. 113.617.500,00, padahal sisa dana yang ada tinggal Rp. 71.270.000,00 sehingga perlu swadaya masyarakat baik material maupun tenaga senilai Rp. 42.347.500,00. Perubahan tersebut belum disampaikan dalam forum musyawarah masyarakat yang menyepakati adanya komitmen swadaya. Dari hasil audit secara sampel di 4 (empat) kecamatan penerima dana bantuan langsung PNPM-MP Kabupaten Polman tahun 2008 (Tinambung, Limboro, Balanipa dan Mapilli) untuk kegiatan simpan pinjam perempuan sebesar Rp 613.000.000,- ditemukan adanya sebagian penyaluran dana yang tidak tepat waktu (disalurkan setelah 31 Desember 2008) pada 4 (empat) desa senilai Rp 45.000.000,- serta terdapat 4 (empat) desa yang belum menerima penyaluran dana simpan pinjam karena dananya ditunda/diluncurkan ke tahun berikutnya (2009) sebesar Rp 142.000.000,00 sebagai akibat adanya kebijakan penghematan/pemotongan anggaran sebesar 10% dari total pagu sesuai surat edaran Menteri Keuangan No. SE.375/MK.02/2008 tanggal 11 April 2008 Terdapat pekerjaan yang belum selesai (100%) dilaksanakan senilai Rp34.033.450,00 namun pembukuan dana yang tersisa tidak memadai. Pekerjaan yang belum selesai tersebut adalah: perbaikan/perkerasan jalan dengan rabat beton pada lokasi tanjakan 200 m; Pembangunan gedung Taman Kanak-kanak (TK) masih belum dilengkapi alat permainan anak-anak yang seharusnya terpasang di halaman gedung serta lantai belajar/bermain. Berdasarkan fakta di lapangan pekerjaan perbaikan/perkerasan jalan sebagian besar adalah untuk pembuatan talud penahan badan jalan. Sedangkan pekerjaan perkerasan dengan timbunan sirtu sudah tidak terlihat lagi, dan pekerjaan rabat beton hanya pada lokasi/bagian tanjakan jalan +/- 200m (yang belum dikerjakan tersebut). Namun dari catatan keuangan (Buku Kas) TPK terlihat

Prop. Maluku Utara Desa Bandungan Desa Kaaruyah Desa Tabulo Desa Buti Kec. Manunggu Kab. Boalemo Prop. Gorontalo Kec. Dumoga Timur Kab. Bolaang Mongondow Prop. Sulawesi Utara Desa Curup Kab. Bengkulu Utara Prop. Bengkulu Kec. Kahu Kec. Cina Kec. Palakka Kec. Dua Boccoe Kab. Bone Prop. Sulawesi Selatan Kec. Bulupoddo Kec. Sinjai Timur Kab. Sinjai Prop. Sulawesi Selatan Kel. Waru Kec. Waru Kab. Penajam Paser Utara Prop. Kalimantan Timur Kab. Kutai Barat Prop. Kalimantan Timur Desa Seraya Kab. Karangasem Prop. Bali Kab. Polewali Mandar Prop. Sulawesi Barat Kab. Lombok Barat Prop. NTB

Pengadaan Sepatu dan Sepeda

134.072.200,00

Pembangunan Sarana dan Prasarana

1.705.000.000,00

Pembangunan Gedung PAUD

207.984.500,00

Pekerjaan Sarana dan Prasarana Fisik

454.571.165,00

Pekerjaan Sarana dan Prasarana Fisik

110.017.736,82

Pelatihan Menjahit

80.000.000,00

Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pekerjaan Jalan Lapis Penetrasi

8.713.985.700,00

264.750.000,00

613.000.000,00

Pekerjaan Jalan Rabat Beton dan Pembangunan Gedung TK

551.390.100,00

banyak bukti pengeluaran yang belum dibukukan dan uang kas ternyata masih cukup besar yaitu sebesar Rp34.033.450,00. Berdasarkan Laporan Kegiatan bulan Desember 2008 telah dilaporkan bahwa kondisi kemajuan fisik pekerjaan baru mencapai 80%, namun perkembangan kemajuan pekerjaan sampai saat audit dilakukan terlihat sangat lambat. JUMLAH TOTAL

17.143.287.102,82

9. Penyimpangan Dalam Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa Dengan Total Nilai Kontrak Sebesar Rp. 6.242.963.385,00
NO 1 1 URAIAN Pengadaan bahan/material yang sesuai ketentuan harus dengan proses pelelangan, dilaksanakan dengan penunjukan langsung Dari hasil audit terhadap dokumen pengadaan dan realisasi pengeluaran, diketahui bahwa terdapat pengadaan bahan/material yang dilakukan tanpa pelelangan melainkan dengan pembelian langsung, dengan rincian sebagai berikut : Pembuatan Poskesdes di Desa Bogem Kecamatan Kawedanan senilai Rp 56.172.500,00. Pengadaan sepatu/tas di Desa Milangasri Kecamatan Panekan senilai Rp18.867.500 yang dipecah-pecah, dengan rincian : - Dibeli dari CV Multiwarna senilai Rp. 11.797.500,00 - Dibeli dari Toko Tasmaniac senilai Rp. 3.570.000,00 - Dibeli dari Toko Pasar Baru senilai Rp. 3.500.000,00 Seharusnya sesuai dengan PTO PNPM Mandiri Generasi Tahun 2008 pengadaan dengan nilai di atas Rp15 jt dilakukan PK dengan proses pelelangan secara terbuka dengan sekurang- kurangnya 3 penawaran dari penyedia bahan/barang. Berdasarkan hasil audit terhadap prosedur pengadaan bahan/material pada 12 TPK, dijumpai kondisi sebagai berikut : - Pengadaan bahan/material akan dilakukan dengan proses pelelangan apabila pada RAB terdapat satu item bahan/material dengan nilai Rp15 Juta atau lebih. - Pada TPK Desa Sukawijaya, Kec. Tambelang, untuk pekerjaan pembangunan TPQ, pada RAB terdapat satu item bahan dengan nilai lebih dari Rp15 Juta, namun pelaksanaan pengadaan tidak dilakukangan dengan proses pelelangan. - Pelaksanaan pengadaan bahan/material yang dilakukan secara langsung (tanpa proses pelelangan) tanpa melalui survei harga. Diketahui bahwa terdapat pembelian material yang nilainya diatas Rp 15.000.000,00 tidak dilaksanakan dengan cara lelang. Sesuai dengan Petunjuk Teknis Operasional (PTO) PNPM tahun anggaran 2008, pengadaan bahan yang bernilai di atas Rp 15.000.000,00, harus dilaksanakan dengan cara lelang. LOKASI Desa Bogem Kec. Kawedanan Desa Milangsari Kec. Panekan Kab, Magetan Prop. Jawa Timur Kec. Tambelang Kab. Bekasi Prop. Jawa Barat KEGIATAN Pembangunan Poskedes Pengadaan Sepatu dan Tas NILAI 1.622.982.560,00 56.172.500,00 18.867.500,00

Pengadaan Bahan Material

Pengadaan bahan/material yang sesuai ketentuan harus dengan proses pelelangan, dilaksanakan dengan penunjukan langsung; yaitu: - Pengadaan batu gunung dilaksanakan oleh Kepala Desa tanpa melalui pelelangan. - Pengadaan semen dilaksanakan langsung oleh TPK. - Pengadaan batu gunung. TPK tidak melakukan pengadaan bahan/material secara lelang meskipun nilai pengadaan lebih besar dari Rp15.000.000,00. Hal ini tidak sesuai dengan PTO yang menyatakan bahwa pengadaan barang/jasa lebih besar dari Rp15 juta pengadaannya dilakukan secara lelang.

Pelelangan atas pengadaan barang/material yang nilainya diatas Rp 15.000.000,00 tidak dilakukan oleh 3 (tiga) TPK yaitu TPK Gedung Rejo , Kecamatan Baradatu , TPK Kasui Pasar dan TPK Kasui Lama Kecamatan Kasui Permasalahan mengenai tidak dilakukannya survei harga maupun pelelangan atas pengadaan barang/jasa yang nilainya diatas Rp 15 juta sudah terjadi dalam pelaksanaan Program Pengembangan Kecamatan Fase III Kabupaten Way Kanan Tahun 2006 sebagaimana yang dilaporkan dalam Laporan Hasil Audit BPKP Perwakilan Propinsi Lampung Nomor : LHA- 52/PW.08/2/2007 tanggal 3 April 2007.

Berdasarkan pemeriksaan administrasi terdapat pengadaan bahan/material atau gabungannya diatas Rp 15.000.000,00 tidak dilaksanakan dengan prosedur pelelangan melainkan dengan penunjukan langsung

Desa Wonorejo Desa Domas Kec. Trowulan Desa Karangkuten Kec. Gondang Desa Simongagrok Kec. Dawarblandong Kab. Mojokerto Prop. Jawa Timur Kec. Tapin Utara Kec. Tapin Tengah Kab. Tapin Prop. Kalimantan Selatan Kec. Musuk Desa Musuk dan Desa Sukorame; Kec. Ampel Desa Kembang Kab. Boyolali Prop. Jawa Tengah Desa Gedung Rejo Kec. Baradatu Desa Kasui Pasar Desa Kasui Lama Kec. Kasui Kab. Way Kanan Prop. Lampung Kec. Pedamaran Kec. Lempuin

Pengadaan Semen Pengadaan Semen Pengadaan Semen Pengadaan Semen Pengadaan Kayu

44.467.500,00 16.852.500,00 19.602.000,00 17.167.660,00 16.450.000,00 33.550.000,00 37.526.000,00 22.968.000,00 21.170.000,00 18.225.000,00

Pembuatan Jalan Usaha Tani

Pengadaan Barang/Jasa

58.065.000,00 82.190.600,00 126.762.000,00

Pengadaan Bahan Material

50.794.000,00 76.790.000,00

Pelaksanaan Kegiatan Pengadaan Bahan dan Alat Tidak Sesuai Dengan PTO Pengadaan bahan dan alat di atas Rp. 15.000.000,00 dibeli secara langsung dari toko dan atau pengusaha meubel tanpa dilakukan pelelangan untuk kegiatan prasarana pendidikan dan Kesehatan dengan uraian sebagai berikut :

Pengadaan Bahan/Alat Senilai Rp.15.000.000,00 Ke Atas Dibeli Secara Langsung Dari Pemasok Tanpa Dilakukan Proses Pelelangan atas pelaksanaan proyek prasarana dan sarana fisik di 3 kecamatan.

10

Pengadaan bahan/material yang dilakukan Pengelola Kegiatan (PK) dengan nilai di atas Rp.15.000.000,00 tidak melalui proses pelelangan.

11

Dari hasil audit yang kami lakukan secara uji petik terhadap 12 desa pada 4 kecamatan diketahui adanya pengadaan bahan/material pada 1 kelurahan dan 4 desa yang nilai pengadaannya di atas Rp15.000.000,00 tidak melalui proses pelelangan.

12

13

Pada pelaksanaan pembangunan Polindes di Desa Waai, Kecamatan Salahutu, pihak TPK tidak melaksanakan lelang untuk pengadaan material. Menurut penjelasan TPK, kebijakan ini diambil karena tidak ada satu jenis material yang nilainya diatas Rp15.000.000. Berdasarkan hasil audit atas pelaksanaan pembangunan polindes tersebut, beberapa material utama non lokal nilai keseluruhan diatas Rp 15.000.000,00. Disamping hal tersebut diatas, proses Lelang pengadaan barang oleh TPK Desa Sameth tidak transparan yaitu hanya diikuti 2 penawar, masing-masing dari Ambon dan Kairatu, Kab. SBB yang akhirnya terpilih sebagai pemenang. Pengadaan material/bahan di atas Rp15.000.000,00 dilakukan dengan penunjukan langsung yang terjadi pada pengadaan sirtu pada Desa Toli toli Kecamatan Soropia dengan nilai Rp19.800.000,00 dan pada desa Toolawawo Kecamatan Soropia dengan nilai Rp19.000.000,00.

14

Adanya pengadaan bahan/material dengan nilai diatas Rp 15 juta yang dilakukan melalui pembelian langsung oleh TPK yaitu pada desa Magelang baru

15

16

13 kegiatan yang berada pada 4 kecamatan dan 12 Jorong (tiap kecamatan 3 Jorong), diketahui bahwa seluruh kegiatan belum sepenuhnya melaksanakan pengadaan barang/jasa sesuai ketentuan yang berlaku. Pengadaan bahan bangunan/peralatan yang seharusnya dilakukan dengan pelelangan ternyata dilakukan dengan pembandingan 3 harga, penunjukan langsung atau pengadaan/pembelian langsung (rincian lihat lampiran 2). TPK Desa Ban melakukan pengadaan material untuk pembuatan jalan dengan pelelangan atas material berupa aspal, batu kali, batu 5/7 dan semen. Dari hasil audit terdapat pembelian material lain yang dilakukan dengan pembelian langsung padahal pembelian berasal dari pemasok yang sama dan masih bisa menjadi satu paket dalam pelelangan senilai Rp. 33.260.000,00 Pelaksanaan pekerjaan Rehab Gedung PAUD di Desa Bondalem didanai dari PNPM Mandiri Perdesaan sebesar Rp.30.857.000,00. Atas RAB awal dilakukan revisi kegiatan dengan menggunakan 33 item bahan, namun dalam pelaksanaannya atas bahan yang diadakan tidak dilakukan pelelangan dan survey harga yang dilakukan hanya pada beberapa item bahan. Realisasi pembelian bahan harganya lebih tinggi dari beberapa bahan yang disurvey senilai Rp.691.000,00

17

Kec. Tulung Selapan Kab. Ogan Kemiring Ilir Prop. Sumatera Selatan Desa Cikoneng Desa Darmacaang Desa Nasol Kec. Cikoneng Kab. Bogor Prop. Jawa Barat Kec. Sukahaji, Kec. Kadipaten, Kec. Bantarujeg Kab. Majalengka Prop. Jawa Barat Ds.Mangkalaya Kec. Gunungguruh dan Ds. Caringinwetan Kec. Caringin. Kab. Sukabumi Prop. Jawa Barat Kec. Pangkalan Kuras Kec. Pangkalan Lesung Kab. Pelalawan Prop. Riau Desa Waai Kec. Salahutu Kab. Maluku Tengah Prop. Maluku Desa Toli-Toli Desa Toolawawo Kec. Soropia Kab. Konawe Prop. Sulawesi Tenggara Desa Magelang Baru Kab. Lebong Prop. Bengkulu Kab. Solok Selatan Prop. Sumatera Barat Desa Ban Kab. Karangasem Prop. Bali Desa Bondalem Kec. Tejakula Kab. Buleleng Prop. Bali

85.900.000,00 22.410.000,00 66.877.800,00

Pengadaan Meubelair

237.225.000,00

Pengadaan Bahan /Alat

Seragam dan perlengkapan sekolah.

Pengadaan Bahan Material dan Material

388.402.500,00

Pembangunan Polindes

Pengadaan Bahan Material

38.800.000,00

Pengadaan Bahan Material

Pengadaan Barang dan Jasa Pengadaan Bahan Material Rehab gedung PAUD

33.260.000,00

32.487.000,00

2 1

Pengadaan bahan/material dengan cara pengadaan langsung, dilakukan tanpa melalui survei harga Pengadaan bahan/material dengan cara pengadaan langsung, dilakukan tanpa melalui survei harga.

3 1

Kec. Tapin Utara Paket Perbaikan Jalan Kec. Tapin Tengah Kec. Bungur Kec. Tapin Selatan Kab. Tapin Prop. Kalimantan Selatan Survey harga bahan/material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembangunan prasarana telah dilaksanakan oleh seluruh TPK, dimana TPK Bali Sadar Selatan dan TPK Kasui Pasar Desa Balai Sadar Pengadaan Bahan melakukan survey harga dari 3 (tiga) pemasok, TPK Kasui Lama melakukan survey harga dari 2 (dua) pemasok, sedangkan 9 (sembilan) TPK lainnya melakukan survey harga hanya dari satu Selatan Material pemasok saja. Dengan demikian pelaksanaan survey harga bahan/material oleh 10 (sepuluh) TPK belum sepenuhnya sesuai dengan PTO. Desa asui P asar K Menurut PTO, survey harga dilakukan dari 3 (tiga) pemasok yang memenuhi syarat. Desa Kasui Lama Kab. Way Kanan Prop. Lampung Berdasarkan hasil audit terhadap prosedur pengadaan bahan/material pada 12 TPK, dijumpai kondisi sebagai berikut : Kec. Tambelang Pengadaan Bahan - Pengadaan bahan/material akan dilakukan dengan proses pelelangan apabila pada RAB terdapat satu item bahan/material dengan nilai Rp15 Juta atau lebih. Kab. Bekasi Material - Pada TPK Desa Sukawijaya, Kec. Tambelang, untuk pekerjaan pembangunan TPQ, pada RAB terdapat satu item bahan dengan nilai lebih dari Rp15 Juta, namun pelaksanaan pengadaan Prop. Jawa Barat tidak dilakukangan dengan proses pelelangan. - Pelaksanaan pengadaan bahan/material yang dilakukan secara langsung (tanpa proses pelelangan) tanpa melalui survei harga. Dari dokumen perencanaan pekerjaan perkerasan jalan di Kelurahan Kota Baru dan Desa Sri Bintan, dijumpai FT Kecamatan Teluk Sebong tidak melakukan survey harga untuk item Kec. Teluk Pengerasan Jalan pekerjaan utama yaitu bauksit (bahan untuk perkerasan jalan) dan harga sewa Mesin Gilas. Padahal salah satunya yaitu bauksit dalam RAB kedua lokasi tersebut bernilai diatas Rp Sebong, Kel. Kota ukuran1.030 x 4 x 15.000.000,00 dan harus melalui proses pelelangan. Baru 0,20 M dan 2 unit Hal tersebut tidak sesuai dengan Penjelasan PTO bagian 12 butir 4.3.1 tentang Penentuan Calon Pemasok dalam Prosedur Pelelangan yang menyatakan bahwa TPK melakukan survey harga Kec. Teluk gorong-gorong satuan serta calon pemasok yang diverifikasi oleh FT-Kec dan FT-Kab dimana keduanya harus melakukan survey harga satuan sebagai pembanding. Hasil survey harga ini diketahui paling Sebong, Desa Sri Perkerasan Jalan ( lambat pada proses desain. Bintan 511 x 4 x 0,20 M) dan 3 unit Gorong- Kab. Bintan gorong Prop. Kep. Riau Pengadaan bahan/material dilakukan secara terpisah (dipecah-pecah) yang seharusnya dapat dijadikan satu paket. Pengadaan bahan/material untuk kegiatan pembangunan Poskesdes senilai Rp.137.865.500,00 , oleh TPK Desa Pakisaji Kecamatan Kabat dilakukan dengan pembellian langsungsung tanpa Desa Pakisaji Pengadaan Bahan pelelangan, yaitu antara lain untuk engadaan batu kali, bata merah, pasir dan kerikil Rp.15.355.000,00 , pengadaan semen Gresik Rp.19.504.000,00 , pengadaan besi beton Kec. Kabat Material Rp.11.892.000,00 , dan pengadaan kayu Rp 28.002.000,00 Kab. Banyuwangi Prop. Jawa Timur Prosedur pengadaan barang tidak sesuai ketentuan yaitu penyimpangan dalam metode pengadaan barang dengan cara dipecah-pecah yang seharusnya dapat digabung karena merupakan Desa Ngepeh Pengadaan Bahan satu kelompok barang. Sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam PTO, pengadaan barang dengan nilai diatas Rp15.000.000,00 harus dilaksanakan dengan pelelangan. Desa Gondang Material Kec. Tugu Desa Gayam Desa Panggul Desa Wonocoyo Kec. Panggul Desa Karangan Desa Jatiprahu Ke. Karangan Kab. Pamekasan Prop. Jawa Timur Prosedur pengadaan barang tidak sesuai ketentuan yaitu dengan dipecah-pecah yang seharusnya dapat digabung untuk dilelang dan dokumentasi survey harga tidak tertib. Sesuai PTO Kec.Durenan; Kec. Pengadaan pengadaan barang dengan nilai diatas Rp 15 jt harus dilaksanakan dengan pelelangan Pule; Kec. seragam, sepatu, Bendungan kaos kaki, ATK, Tas.

1.434.658.900,00 101.096.500,00 159.105.000,00 173.213.000,00 136.013.500,00 81.446.200,00 84.395.500,00 154.818.350,00 112.179.750,00 157.796.500,00 79.462.000,00 22.137.000,00 28.490.000,00

84.489.600,00 60.016.000,00

917.940.755,00 74.753.000,00

41.440.000,00 23.061.300,00 30.949.555,00 48.836.000,00 20.021.500,00 23.804.000,00 26.300.000,00

126.774..400,00 97.727.000,00 40.980.000,00

Terjadi pemecahan pengadaan bahan pada penyedia bahan yang sama. Hal ini tidak sesuai dengan PTO yang menyatakan bahwa idak boleh memecah paket pengadaan untuk tujuan menghindari pelelangan.

Dari hasil audit yang kami lakukan secara uji petik terhadap 12 desa pada 4 kecamatan diantaranya 5 desa membuat pertanggungjawaban pengadaan bahan/material yang dipecah-pecah dalam tanggal yang sama/hampir bersamaan waktunya menjadi beberapa faktur pembelian

Kab. Trenggalek Prop. Jawa Timur Kec. Sambi Desa Jatisari dan Desa Tempursari; Kec. Wonosegoro Desa Kedungpilang. Kab. Boyolali Prop. Jawa Tengah Kec. Pangkalan Lesung Kec. Kerumutan Kec. Pangkalan Kuras Kab. Pelalawan Prop. Riau Kab. Lebong Prop. Bengkulu

Bahan Material dan Meubelair

363.294.000,00

4 1

Pengumuman rencana dan proses pengadaan tidak dilakukan secara transparan atau tidak menjangkau masyarakat luas. Pelaksanaan proses pelelangan pengadaan bahan/alat hanya formalitas dan belum transparan atau tidak menjangkau masyarakat luas, hal ini dapat dilihat dalam hal-hal sebagai berikut : Pengumuman lelang tidak dibuat di papan pengumuman desa. Sebagian dilakukan langsung melalui undangan pelelangan ke rekanan/Toko, namun dari data administrasi yang kami audit ternyata tidak lengkap dan prosedurnya tidak dilakukan dengan baik, yaitu jadwal kegiatan tidak disebutkan, Surat Penawaran ada yang tidak ditandatangani oleh rekanan, tidak menyebutkan volume, harga yang ditawarkan, BA pelelangan ada yang tidak ditandatangani oleh peserta lelang, panitia lelang. Sebagian SPK ada yang tidak dibuat tanggal, nomor, jadwal pelaksanaan, tanda tangan. Pengadaan bahan/material tidak memperhatikan prinsip pemberdayaan, hal ini terlihat dari pengadaan bahan/material lokal yang tersedia disekitar lokasi dikontrakkan kepada pemasok senilai Rp 167.252.900

Pengadaan Bahan/Alat

167.252.900,00

Desa Adu Kec. Huu Kab. Dompu Prop. NTB Kab. Majalengka Prop. Jawa Barat

Pembangunan Jalan Ekonomi

167.252.900,00

5 1

Kontrak pengadaan bahan belum memuat ketentuan mengenai sanksi denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan. Berdasarkan hasil analisa terhadap Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) yang dibuat secara bersama-sama oleh Ketua UPK dan PK serta diketahui oleh Kepala Desa dan Camat, ternyata dijumpai bahwa SPPB untuk kegiatan pembangunan sarana prasarana PNPM Generasi belum mengatur lamanya waktu penyelesaian kegiatan serta jadwal pelaksanaan kegiatan. Sedangkan pada PNPM Mandiri batasan waktu penyelesaian telah dicantumkan namun belum mencantumkan sanksi apabila terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan Kontrak pengadaan bahan/material belum memuat ketentuan mengenai sanksi denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan dan tidak memuat mengenai keadaan darurat (force majeour). Hal ini terjadi pada pengadaan jasa pengeboran sumur pada Desa Toolawawo Kecamatan Soropia, pengadaan sirtu pada Desa Padangguni Kecamatan Abuki dan pengadaan sirtu pada Desa Langgea Kecamatan Abuki.

Desa Toolawawo, Kec. Soropia Desa Padangguni Kec. Abuki Desa Langgea, Kec. Abuki Kab. Konawe Prop. Sulawesi Tenggara Desa Dompyong Desa Sumurup Kec. Bendungan Kab. Trenggalek Prop. Jawa Timur Desa Pulau Kuu Kab. Tabalong Prop. Kalimantan Selatan Desa Bajo Indah

Pemberian Bantuan dan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pengeboran Sumur Pengadaan Bahan Material

0,00

6 1

Pembandingan harga minimal pada 3 (tiga) supplier/toko dalam pengadaan barang/bahan/alat tidak didokumentasikan dengan memadai/tidak dilakukan. Pelaksanaan survei pembandingan harga atas pelaksanaan kegiatan pengadaan tidak didokumentasikan dengan baik.

Pengadaan Bantuan Pendidikan

97.000.000,00 97.000.000,00

TPK Kelurahan Pulau dalam Pangadaan Barang dibawah Rp 15.000.000,00 hanya membandingkan harga/survey harga pada 2 (dua) suplier/toko. Berdasarkan PTO bahwa Sebelum menghitung RAB, KPMD dan TPK/TPU berkewajiban untuk melakukan survei harga bahan dan peralatan minimal di 3 lokasi pemasok yang memenuhi persyaratan. Pengadaan Material di bawah Rp15.000.000,00 tidak dilakukan pembandingan harga minimal pada 3 (tiga) supplier/toko. Hal ini terjadi pada Desa Bajo Indah, Desa Toolawawo dan Desa Toli

Pengadaan Barang

Pembelian Bahan

Toli Kecamatan Soropia pada semua pembelian material.

4 5

Pada dokumen kontrak perkerasan jalan ditemukan bahwa kontrak sewa alat berai yang bernilai di atas Rp15.000.000,00 tidak didukung dengan pembanding harga atau survei sewa alat berat yang dibuktikan dengan formulir hasil survey. Dari hasil pemeriksaan pada 6 desa yaitu desa; Sendawar, Padang Kelapa dan Desa Muara Maras di Kecamatan Semidang Alas Maras dan di Desa Talang Padang, Sukamerindu dan Lubuk Lagan di Kecamatan Talo Kecil terhadap tata cara dan hasil survey harga material guna penyusunan RAB, ternyata hasil survey tersebut belum didokumentasikan secara tertulis. Penentuan harga material dalam RAB didasarkan pada harga penawaran dari para calon rekanan/pemasok, bukan berdasarkan harga material dari hasil survey.

Desa Toolawawo Desa Toli-Toli Kec. Soropia Kab. Konawe Prop. Sulawesi Tenggara Kab. Boalemo Prop. Gorontalo Kec. Semidang Alas Maras Kec. Talo Kecil Kab. Seluma Prop. Bengkulu Desa Randugenengan Kec. Dlanggu Kab. Mojokerto Prop. Jawa Timur Kec. Maja Kab. Majalengka Prop. Jawa Barat

Material

Perkerasan Jalan Administrasi Dokumen Pengadaan

7 1

Penyimpangan lain dalam proses pengadaan barang/jasa/material Terdapat kontrak pengadaan semen untuk pekerjaan Tanggul Penahan Tanah di Desa Randugenengan Kecamatan Dlanggu sebanyak 473 zak @ 50 Kg dengan nilai Rp 24.596.000,00 kepada rekanan CV. Eka Dwi Jaya . Dalam kontrak terdapat klausul penaggungan tambahan biaya oleh masyarakat apabila terjadi perubahan harga. Keadaan pada saat droping barang, semen kemasan 50 kg sulit ditemukan di pasar, sehingga rekanan menggantinya dengan kemasan 40 kg sebanyak 591 zak dengan nilai Rp 26.004.000,00 (setara dengan 473 zak @ 50 kg). Seharusnya, sesuai kontrak ,CV EKA DWI JAYA menyerahkan 473 zak @ 50 kg semen atau sejumlah tersebut tanpa ada biaya tambahan, karena tidak ada perubahan harga dipasar. Pelaksanaan Pengadaan Barang di Kecamatan Maja Belum Sesuai Ketentuan 1) Rekanan yang memenangkan pelelangan di desa Paniis Kecamatan Maja adalah rekanan dengan harga penawaran tertinggi. 2) Dokumen kontrak di desa Maja Selatan dan desa Maja Utara Kecamatan Maja belum mencantumkan jadwal pengiriman bahan. 3) Dokumen penawaran dari rekanan di desa Paniis dan desa Maja Selatan Kecamatan Maja hanya menyebutkan jenis, volume, harga satuan dan total, sedangkan spesifikasi barang serta lokasi/tempat penerimaan barang tidak dicantumkan. Dari hasil evaluasi atas pelaksanaan pengadaan bahan dengan nilai di atas Rp.50.000.000,00 untuk kegiatan prasarana fisik yang dilaksanakan secara swakelola oleh TPK di Desa Munjul, Babakan Panjang dan Desa Kalaparea, ditemukan proses pengadaan bahan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku (PTO). Hal tersebut ditunjukkan sebagai berikut : Pada dokumen penawaran tidak dijelaskan : - Syarat khusus barang yang dilelangkan atau syarat teknis berlaku umum di luar barang yang akan dilelangkan. - Item jenis dan jumlah barang yang akan ditawarkan. - Lokasi penerimaan barang. - Informasi harga termasuk pajak. Pada TPK Desa Babakan Panjang, pelaksanaan pendaftaran peserta lelang, penjelasan lelang dan pembukaan penawaran dilakukan pada waktu yang bersamaan dan evaluasi calon peserta lelang dilaksanakan setelah penetapan pemenang lelang. Hasil audt atas pelaksanaan pengadaan barang di desa Cipeuteuy berupa batu split, pasir betan dan semen oleh PD JOKER senilai Rp 102.237.500,00, Desa Jemah berupa sirtu,batu split dan batu abu senilai Rp 96.010.000,00 oleh CV Fauzan Pratama dan Desa Mekarasih berupa pengadaan bangunan atas jembatan senilai Rp 99.830.000,00 oleh CV. Daya Teknik, ditemui hal-hal yang belum sesuai ketentuan diantaranya adalah : Undangan pelelangan yang dilakukan UPK bersama FK atas rencana pengadaan bahan telah menujuk merek tertentu yaitu merk semen Holcim. Terjadi di Desa Cipicung. Dokumen penawaran dari rekanan hanya menyebutkan jenis, volume, harga satuan dan total, sedangkan spesifikasi barang serta lokasi/tempat penerimaan barang tidak dicantumkan. Terjadi di desa Cipicung, Mekarsari, dan Jemah Pada pelaksanaannya terdapat perubahan pekerjaan sehingga terdapat kebutuhan bahan, namun demikian Surat Perjanjian Kerjasama tidak dilakukan revisi atau addendum. Terjadi di desa Cipicung Pada dokumen kontrak belum mencantumkan jadwal pengiriman bahan. Terjadi di Desa Cipicung, Mekarasih dan Jemah. Surat Perjanjian Kontrak tidak ditandatangai oleh Direktur atau pengurus laiinya yang dipersyaratkan pada akta pendirian. Terjadi di Desa Mekarasih (CV. Daya Teknik), Desa Jemah ( CV. Fauzan Pratama). Peminjaman/sewa alat Stome Walls sebesar Rp 12.200.000,00 di Desa Jemah tidak dilakukan melalui proses membandingkan harga dari minimal 3 pemasok dan tidak diikat dengan surat perjanjian kontrak. Pengadaan bahan sejumlah drp 60.142.500,00 di Desa Ranggon belum dilakukan melalui proses pelelangan. Pelaksanaan pelelangan di Desa Jemah hanya diikuti oleh satu pemasok. Pelaksanaan Kegiatan Pengadaan Bahan dan Alat Tidak Sesuai Dengan PTO Pengadaan bahan dan alat di atas Rp. 15.000.000,00 dibeli secara langsung dari toko dan atau pengusaha meubel tanpa dilakukan pelelangan untuk kegiatan prasarana pendidikan dan Kesehatan. Proses pelelangan pengadaan bahan material yang dilakukan ditingkat desa tidak dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam PTO dan peraturan yang berlaku, yaitu : 1. Tidak ada nya Owners Estimate yang dimiliki oleh masing-masing TPK. 2. Tidak adanya konfirmasi harga dari 3 pemasok bahan yang akan dilelang, 3. Undangan pelelangan yang diberikan kepada calon pemasok tidak menyebutkan jenis bahan dan jangka waktu pelaksanaan kegiatan .

Pengadaan Semen

2.003.128.270,00 24.596.000,00

Pengadaan Barang

Ds. Munjul, Babakan Panjang dan Ds.Kalaparea Kec. Nagrak. Kab. Sukabumi Prop. Jawa Barat

Perkerasan, peningkatan jalan dan saluran irigasi.

Kab. Sumedang Prop. Jawa Barat

102.237.500,00 96.010.000,00 99.830.000,00 12.200.000,00 60.142.500,00

Cikoneng Kab. Ciamis Prop. Jaw a Barat Kec. Ogodeide Desa Buga Kec. Basidondo Desa Sibaluton

Prasarana

Pembangunan Sarana Air Bersih Pekerjaan Jalan Desa dan Plat

Proses penentuan pemenang lelang tidak dilakukan evaluasi secara benar dan hanya didasarkan pada harga terendah saja sedangkan jangka waktu pelaksanaan dan jenis bahan yang diadakan tidak dievaluasi, seperti yang terjadi pada : - Desa Buga Kec. Ogodeide - Desa Sibaluton Kec. Basidondo Sedangkan yang terjadi di Desa Anggasan Kec. Dondo, proses penentuan pemenang tidak dilakukan evaluasi dari harga terendah namun berdasarkan data lainnya Berdasarkan pemeriksaan fisik dan konfirmasi kepada pengelola kegiatan dan masyarakat di kecamatan Kao Barat, pekerjaan sarana dan prasarana di 6 desa penerima PNPM Mandiri Perdesaan seluruhnya dikerjakan oleh rekanan. Bahkan dana tahap II desa Soamaetek langsung diserahkan oleh UPK Kecamatan Kao Barat kepada pihak rekanan tanpa melalui TPK desa Soamaetek. UPK beralasan pekerjaan diserahkan kepada rekanan untuk mengamankan proyek.

Kab. Toli-Toli Prop. Sulawesi Tengah

Duieker

Dokumen proses pelelangan atas pengadaan bahan/ material pekerjaan tambatan perahu yang bernilai di atas Rp 15.000.000,00 belum dijumpai di kantor UPK (Unit Pengelola Kegiatan) Kec. Teluk Bintan dan di TPK Kel. Tembeling Tanjung, yaitu atas pengadaan : (1) Batu Pecah senilai Rp.19.240.000,00. (2) Semen senilai Rp. 36.706.000,00. (3) Besi Beton Rp. 86.424.000,00. (4) Kayu senilai Rp. 63.000.000,00. Seharusnya dokumen penting tersebut disimpan di tempat yang aman. Atas pelaksanaan PNPM-MP di Kabupaten Barito Timur terdapat Ketua TPK juga merangkap sebagai pelaksanan pengadaan barang dan jasa. (Ds. Kalinapu, Ds. Maipe, Ds. Bagok, Ds. Bamban, Ds. Ketab, Ds. Bambulung dan Ds. Ramania)

10

11

12

Dari data administrasi dan uji petik ke TPK di 11 desa, dijumpai proses pengadaan bahan bangunan/alat untuk pelaksanaan pekerjaan fisik senilai kurang atau lebih dari Rp 15 juta, belum sepenuhnya dilaksanakan melalui perbandingan harga wajar/setempat maupun melalui proses pelelangan. Hal ini ditandai, antara lain: - Tidak dibentuk Panitia Pengadaan Barang dan Jasa. - Belum seluruhnya melakukan survey harga satuan dan calon pemasok barang yang diverifikasi oleh FT dan Fasilitator Teknik Kabupaten (Fastekkab) - Proses pelelangan belum dilakukan secara transparan, diantaranya dalam penentuan calon pemenang hanya sebatas TPK dan FK/FT saja, serta tidak diumumkan secara terbuka. - Pengadaan barang yang bernilai dibawah Rp 15 juta yang tidak melalui proses pelelangan, namun tidak dilakukan perbandingan harga yang dibuktikan dengan dokumen hasil survey dari minimal 3 (tiga) pemasok. - Hal tersebut bertentangan dengan ketentuan dalam Petunjuk Teknis Operasional (PTO) PNPM-MP Penjelasan XII tentang Pengadaan Barang dan Jasa. Melalui Surat No. 02/TPK/KJ/I/2009 tanggal 20 Januari 2009 pihak TPK Harapan Jaya, Kecamatan Segah telah memutus hubungan kontrak sewa menyewa, senilai Rp240.285.000,00, dengan CV Mitra Media selaku rekanan penyedia alat berat. Guna tetap terlaksananya kegiatan pembangunan jalan usaha tani, selanjutnya pihak TPK Harapan Jaya menunjuk rekanan urutan kedua pemenang lelang untuk melaksanakan kegiatan pembangunan jalan uasaha tani, namun rekanan tersebut menolak. Demikian pula dengan urutan ketiga pemenang lelang. Sampai akhirnya urutan keempat pemenang lelang, CV Mandala Sulae Utama, Kabupaten Berau, bersedia melaksanakan kegiatan tersebut dengan nilai pekerjaan sebesar Rp284.825.000,00 sesuai dengan nilai penawaran yang diajukan oleh CV Mandala Sulae Utama pada saat mengikuti lelang, sebagaimana yang tertuang dalam Surat Perjanjian Sewa Menyewa No. 06/SPK/PNPM/SGH/XI/2008 tanggal 22 Januari 2009 dan Revisi Surat Perjanjian Sewa Menyewa No. 09/SPK/PNPM/SGH/XI/2008 tanggal 25 Februari 2009. Sampai dengan tanggal 28 Februari 2009 pelaksanaan pekerjaan oleh CV Mandala Suale Utama telah mencapai 65%, tetapi belum ada pembayaran yang dilakukan oleh pihak TPK Harapan Jaya. Proses pelelangan dan pembuatan SPK belum sesuai dengan ketentuan, hal ini terjadi pada 3 (tiga) TPK Desa Pekat, Kandindi dan Beringin Jaya Kecamatan Pekat dijumpai bahwa : Surat penawaran harga oleh suplier/rekanan menggunakan Kop Surat PNPM-MP; Hasil proses lelang dan penetapan pemenang tidak dibuatka BA; Pengadaan bahan/material tidak memperhatikan prinsip pemberdayaan masyarakat Pembuatan SPK tidak memuat kepastian hukum yang menguntung kan keuangan masyarakat; Suplier/pemasok yang dinyatakan menang bukan bidangnya (Toko Kelontong)

Kec. Kao Barat Kab. Halmahera Utara Prop. Maluku Utara Kec. Teluk Bintan, Kelurahan Tambeling Tanjung Kab. Bintan Prop. Kepulauan Riau Kec. Dusun Timur Kec. Benus Lima Kec. Pematang Karau Kec. Petangkep Tutui Kab. Barito Timur Prop. Kalimantan Tengah Kab. Barito Selatan Prop. Kalimantan Tengah

Pekerjaan Sarana dan Prasarana

Tambatan Perahu ukuran 2,25 x 150 m

291.628.000,00

Pengadaan Barang dan Jasa

1.031.659.270,00

Administrasi Pengadaan

Desa Harapan Jaya Kec. Segah Kab. Berau Prop. Kalimantan Timur Desa Pekat Desa. Beringin Jaya Desa Kandidhi Timur Kec. Pekat Kab. Dompu Prop. NTB

Pembangunan Jalan Usaha Tani

284.825.000,00

Pengadaan Barang dan Jasa


10. Mekanisme Pelaporan Tidak Dilaksanakan Sesuai Dengan Ketentuan Petunjuk Teknis Operasional
NO 1 URAIAN SPPB untuk Sarana dan Prasarana serta SPP tidak dilengkapi dengan dokumen pendukung Menurut PTO bahwa SPPB untuk Sarana dan Prasarana serta SPP harus dilengkapi dengan dokumen LOKASI Desa Luk Bayur, KEGIATAN Admistrasi Bukti

pendukung.

Laporan perkembangan pinjaman SPP dan UEP pada UPK Kecamatan Karangkobar tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya, yaitu target pengembalian kumulatif disesuaikan dengan realisasi pengembaliannya. Seharusnya UPK Karangkobar menentukan jumlah target pengembalian kumulatif setiap bulannya disesuaikan dengan tanggal pencairan pinjaman tersebut. Tim Koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten dibentuk dengan Surat Keputusan Bupati Banjarnegara No.414.2/27 Tahun 2008 tanggal 29 Februari 2008 tentang pembentukan Tim Koordinasi PNPM-MD Kabupaten Banjarnegara Tahun Anggaran 2008 yang beranggotakan 22 pejabat di lingkungan pemkab. Pelaksanaan kegiatan Tim Koordinasi didukung dengan dana Pembinaan Administrasi Proyek (PAP) sebesar Rp.600.000.000,00 dengan realisasi belanja sebesar Rp 591.855.000,00. Dalam pelaksanaan kegiatan selama tahun 2008 Tim Koordinasi PNPM-MD tidak membuat laporan bulanan kepada Bupati Banjarnegara yang merupakan salah satu tugas yang seharusnya dilakukan berdasarkan SK Bupati tentang Pembentukan Tim Koordinasi Kabupaten dictum kedua butir 5. Pembukuan rekayasa terjadi di Desa Mantingan Kecamatan Jaken dengan cara membukukan sama persis dengan RAB namun tidak didukung bukti yang memadai. - Di Desa Gabus Kecamatan Gabus pembukuan disesuaikan dengan RAB sementara realisasi pengadaan dilakukan secara swakelola dengan harga bahan bervariasi - Di desa Klayusiwalan terdapat kesalahan pembukuan yaitu pencatatan pengeluaran sebesar Rp23.280.000,00 yang dicatat dua kali, pembelian material sebesar Rp 13.914.000,00 yang tidak dicatat, dan koreksi perhitungan Pinjamandari Kas Desa sebesar Rp11.332.000,00. - Terdapat beberapa kesalahan pembukuan Buku Kas Umum di Desa Banjarsari yang tidak didukung dengan bukti yang memadai.

Walangkir, Pulau Kuu, Pugaan, Halangan, Sei Rukam I, Paliat, Pulau dan Pasar Panas Kab. Tabalong Prop. Kalimantan Selatan Kec. Karangkobar Kab. Banjarnegara Prop. Jawa Tengah Kab. Banjarnegara Prop. Jawa Tengah

dan Pelaporan

Pelaporan

Pelaporan

Dari hasil audit ke Desa Bantarpanjang Kecamatan Cibingbin, terhadap Kelompok Simpan Pinjam Melati, kami temukan beberapa kelemahan administrasi pembukuan sebagai berikut : Buku Kas Kelompok belum tertib, dan dibuat dua versi (tulis tangan dan cetakan komputer). Bukti pendukung pengeluaran biaya operasional kelompok belum lengkap. Pembayaran honor kepada pengurus kelompok (Ketua, Sekretaris dan Bendahara) sebesar Rp 450.000,00 masing-masing Rp150.000,00 tidak berdasarkan hasil musyawarah. Kartu iuran anggota belum diisi seluruhnya padahal pembayaran cicilan pertama kelompok kepada UPK sudah dilaksanakan. Pelaksanaan Tugas POKJA Belum Sesuai Dengan Tujuan 1) Administrasi yang ada di POKJA adalah Buku Kas Harian, Buku Bank dan adminstrasi RPD dari desa. 2) Belum ada pelaporan yang disusun oleh POKJA mengenai rencana dan realisasi penggunaan dana tersebut. 3) POKJA diperlukan pada saat pencairan dana POKJA ke desa pemanfaat. UPK Kecamatan Jatigede telah menyusun Laporan Perkembangan Pinjaman (LPP) UEP dan SPP tiap bulannya berbasis desa, namun LPP tersebut belum disusun berbasis Kelompok.

Desa Mantingan Kec. Jaken, Desa Gabus Kec.Gabus, Desa Klayusiwalan Kec. Batangan, Desa Banjarsari Kec. Gabus Kab. Pati Prop. Jawa Tengah Desa Bantarpanjang Kec. Cibingbin Kab. Kuningan Prop. Jawa Barat Kab. Majalengka Prop. Jawa Barat

Administrasi Laporan

Honorarium Pengurus Kelompok

Administrasi Dokumen

Pelaporan yang dibuat atas kegiatan sarana dan prasarana berupa pembuatan jalan belum sesuai dengan kondisi sebenarnya, dimana terdapat jalan rusak berat sepanjang 60 m di Desa Tambun Arang Kecamatan Sumay tidak dilaporkan sesuai kondisinya.

Dari hasil audit atas penyampaian informasi terkait kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Donggala Tahun Anggaran 2008 diketahui adanya beberapa laporan yang tidak memberikan informasi yang akurat.

10

Dari hasil audit tehadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Kab. MTB diketahui bahwa Tim Koordinator dan Satuan Kerja PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Maluku Tenggara Barat

Kec. Jatigede Kab. Sumedang Prop. Jawa Barat Desa Tambun Arang, Kecamatan Sumay Kab. Tebo Prop. Jambi Kec. Sigi Biromaru Desa Ngata Baru, Desa Oloboju, Desa Sidondo I, Kec. Sindue Desa Tamarenja, Desa Lero, Desa Sumari Kec. Palolo Desa Sejahtera. Kab. Donggala Prop. Sulawesi Tengah Kab. Maluku

Laporan Perkembangan Pinjaman Bidang Prasarana, pembuatan jalan

Administrasi Laporan

11

12

13

yang dibentuk melalui SK Bupati 400-250-Tahun 2008 tanggal 11 Agustus 2008 belum melaksanakan administrasi dan dokumentasi yang memadai, seperti laporan kegiatan, penataan foto kegiatan dan laporan berkala baik bulanan, triwulan maupun tahunan, serta belum menunjuk Setrawan Kabupaten dan Kecamatan. Dari hasil audit atas pengelolaan administrasi yang dibuat oleh TPK maupun FD pada 12 desa yang di sample ternyata terdapat beberapa laporan yang tidak dibuat yaitu : pembuatan laporan masalah yang dihadapi di tingkat desa. pembuatan laporan kemajuan fisik, biaya dan HOK tingkat desa. pembuatan laporan kegiatan dan rencana kegiatan FD. tidak mengarsipkan notulen musyawarah tidak membuat laporan/buku realisasi swadaya Dari hasil audit masih ditemukan penyimpangan dalam prosedur pengadaan material antara lain : Pelaporan tidak dibuat sesuai ketentuan, karena tidak membuat Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (BASPK). Hal ini terjadi pada seluruh desa yang disampel. Penggunaan dana tidak dicatat dalam buku kas. Hal ini terjadi pada Desa Toli Toli Kec. Soropia. Dari uji petik diketahui bahwa buku kas harian TPK di Desa/Cluster Seunong, Desa Meurandeh Alue dan Desa/cluster Meugit Kayei Panyang Kecamatan Bandar Dua belum ditutup setiap akhir bulan.

Tenggara Barat Prop. Maluku Kab. Maluku Tenggara Barat Prop. Maluku

Administrasi Laporan

14

Hasil audit atas pelaksanaan kegiatan UPK Kecamatan Penebel ditemukan permasalahan pembukuan dilaksanakan dengan tidak tertib sehingga sulit melakukan trasir dari laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi) ke akun pencatatan maupun bukti-bukti pembukuannya serta nilai perkiraan Neraca tidak dapat dijelaskan disebabkan tidak adanya daftar rinciannya. Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Seririt dan Kecamatan Tejakula masing-masing dilaksanakan pada 19 Desa dan 10 desa dengan jenis kegiatan berupa Sarana/ Prasarana, Kesehatan dan SPP yang umumnya telah selesai dilaksanakan. Namun sampai dengan saat audit terdapat beberapa TPK yang belum menyampaikan dokumen pertanggung jawabannya kepada UPK Kecamatan Seririt yaitu TPK Desa Joanyar, Desa Petemon, Desa Banjarasem, Desa Pangkung Paruk, Desa Mayong dan Desa Ularan dan kepada UPK Kecamatan Tejakula yaitu TPK Desa Pacung, Desa Sembiran, Desa Julah, Desa Les, dan Desa Tembok serta masih terdapat beberapa TPK yang belum melengkapi dokumen penyelesaiannya seperti Desa Sambirenteng, Penuktukan dan Bondalem.

15

16

17

Laporan Neraca Program PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Way Kanan tahun 2008 yang dibuat oleh Fasilisator Kabupaten Way Kanan tidak Valid sehingga Laporan Neraca kabupaten Way Kanan tidak termasuk yang dikompilasi pada Laporan Neraca Program PNPM Mandiri Perdesaan Propinsi Lampung. Hal tersebut dikarenakan adanya ketidak sesuaian data mengenai dana UEP dan SPP pada Neraca maupun pada laporan Perkembangan Pinjaman UEP dan SPP dan Laporan Kolektibilitas Pinjaman UEP dan SPP. Dalam rangka mendorong transparansi dan akuntabilitas khususnya dalam pengelolaan keuangan, UPK harus melaporkan kegiatannya melalui penyusunan Neraca dan Laporan Operasional. Berdasarkan hasil audit atas Laporan Keuangan yang disusun oleh UPK ditemui bahwa laporan yang disusun oleh UPK belum menggambarkan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi.

Desa Toli-Toli Kec. Soropia Kab. Konawe Prop. Sulawesi Tenggara Cluster Seunong, Meurandeh Alue, dan Meugit Kayei Panyang, Kec. Bandar Baru Kab. Pidie Jaya Prop. NAD Kec. Penebel Kab. Tabanan Prop. Bali TPK Desa Joanyar, Desa Petemon, Desa Banjarasem, Desa Pangkung Paruk Desa Mayong dan Desa Ularan Kec. Seririt Pacung, Desa Sembiran, Desa Julah, Desa Les, Desa Tembok, Sambirenteng, Penuktukan dan Bondalem Kec. Tejakula Kab. Buleleng Prop. Bali Kab. Way Kanan Prop. Lampung Kec. Girisubo Kec. Semin Kec. Gedangsari Kab. Gunungkidul Prop. DI Jogjakarta

Pengadaan Material

Laporan Keuangan

Laporan Keuangan


11. Swadaya Masyarakat Sebesar Rp. 435.000.403,00 Tidak Terealisasi Sesuai Dengan Yang Diusulkan
NO 1 URAIAN Hasil audit pelaksanaan pembangunan instalasi air bersih di Desa Karangkembang diketahui bahwa kesanggupan swadaya masyarakat berupa material senilai Rp 16.534.000,00 belum terealisasi sesuai dengan yang dimuat dalam SPPB/yang diusulkan LOKASI Desa Karangkembang Kec. Alian KEGIATAN Instalasi Air Bersih NILAI 16.534.000,00

Berdasarkan hasil audit diketahui bahwa dalam BA Swadaya Masyarakat per tanggal 17 Juni 2008 pada Desa Rejo Mulyo dan per tanggal 20 Juni pada desa Jati Baru Kecamatan Tanjung Bintang (dalam buku Proposal kegiatan ) terdapat swadaya masyarakat berupa peralatan masing masing sebesar Rp 300.000,00 dan Rp 390.000,00 ,namun tidak direalisasikan . Dari hasil pemeriksaan di lapangan terhadap pembangunan gedung PAUD di Desa Kali Bening Kec. Talang Padang, diketahui bahwa dari komitmen awal masyarakat tentang nilai swadaya sebesar Rp 4.353.000,00, ternyata yang direalisasikan hanya sebesar Rp 2.530.000,00 yang terdiri dari : Tanah urug Rp 720.000,00 Upah pekerja Rp 1.250.000,00 Upah tukang Rp 560.000,00 Jumlah Rp 2.530.000,00 Sedangkan sisanya sebesar Rp 1.823.000,00 (Rp 4.353.000,00 Rp 2.530.000,00) dibiayai dari dana PNPM. Dana PNPM bisa digunakan untuk membiayai swadaya disebabkan adanya sisa dana PNPM akibat revisi desain bangunan. Jumlah swadaya masyarakat yang telah ditetapkan dalam seluruh SPC dan dijabarkan pada seluruh SPPB, senilai Rp44.040.000 atau 0,78% dari jumlah BLM untuk kegiatan prasarana sebesar Rp5.617.043.200. Pada pelaksanaannya, berdasarkan laporan FK dan Faskab, realisasi swadaya masyarakat hanya berjumlah Rp 28.759.520 atau 65,30% dari komitmen. Namun, berdasarkan pemeriksaan secara sampel dan keterangan dari TPK, tidak ada TPK yang mencatat realisasi swadaya masyarakat dan membuat laporan bulanan kemajuan swadaya masyarakat. Terdapat swadaya masyarakat tidak terealisasi sesuai dengan yang diusulkan.yaitu pembangunan pekerjaan rabat beton dengan nilai Rp.19578.360,00 yangmenurut usulan pembangunan pekerjaan rabat beton terdapat jalan swadaya masyarakat sebagai salah satu persyaratan dalam usulan. Pada saat pemeriksaan fisik pembangunan rabat beton swadaya masyarakat dengan nilaitidak ada realisasinya, sehingga hanya formalitas saja untuk persyaratan mendapatkan dana PNPM Mandiri Perdesaan. Berdasarkan Laporan Pertanggungjawaban Dana (LPD) dijumpai dana swadaya masyarakat pada tiga desa di wilayah UPK Kecamatan Ende yang tidak direalisasikan sesuai kesepakatan usulan pembiayaan sebagai berikut: Pembangunan rabat beton di Desa Nakuramba, usulan dana swadaya sebesar Rp17.600.000,00 Pembangunan Polindes di Desa Nakuramba, usulan dana swadaya sebesar Rp3.510.000,00 Pembangunan gedung TK di Desa Ndatundora III, usulan dana swadaya sebesar Rp1.695.554,00 Hasil audit terhadap kegiatan PNPM-Perdesaan berupa pembangunan prasarana, diketahui bahwa untuk pelaksanaan pembangunan Jalan Lingkungan dari RT 01 sampai dengan RT 09 di desa Koto Baru Hiang kecamatan Sitinjau Laut, masyarakat belum merealisasikan komitmen Swadaya. Seharusnya masyarakat merealisasikan komitmen Swadaya Sesuai dengan Berita Acara Kesanggupan Swadaya, masyarakat menyanggupi untuk memberi swadaya berupa papan mall dengan volume 0,5 m3 dengan nilai Rp 600.000,00, dan sesuai dengan RAB, seluruh volume papan mall yang diperlukan yaitu sebanyak 0,5 M3 senilai Rp 600.000,00 didanai dari swadaya masyarakat. Namun realisasinya, pengadaan papan mall tersebut dibeli/didanai dari dana PNPM Mandiri Pedesaan, sehingga swadaya masyarakat untuk memberikan papan Mall tidak terealisir. Swadaya masyarakat di Kelurahan Kota Baru dan Desa Sri Bintan berupa peralatan kerja ternyata tidak terealisasi karena saat pelaksanaan pekerjaan ternyata peralatan dibeli juga. Sedangkan di Desa Malang Rapat tidak terealisasi karena dalam pelaksanaan ternyata pekerjaan diborongkan Padahal swadaya tersebut sudah merupakan komitmen saat perencanaan dan sudah tertuang dalam RAB. Sesuai PTO butir 319 dinyatakan bahwa nilai swadaya yang sudah tercantum dalam RAB merupakan kesanggupan masyarakat terhadap kegiatan.

Kab. Kebumen Prop. Jawa Tengah Kec. Tanjung Bintang Kab. Lampung Selatan Prop. Lampung Desa Kali Bening Kec. Talang Padang Kab. Tanggamus Prop. Lampung

Peralatan Pelatihan

690.000,00

Pembangunan Gedung PAUD

1.823.000,00

Kab. Bekasi Prop. Jawa Barat

Swadaya Masyarakat

44.040.000,00

Desa Kertajadi Kec. Cidaun Kab. Cianjur Prop. Jawa Barat Kab. Ende Prop. NTT

Pekerjaan Rabat Beton

19.578.360,00

Desa koto Baru Hiang Kecamatan Sitinjau Laut Kab. Kerinci Prop. Jambi Kec. Teluk Sebong: Kelurahan Kota Baru dan Desa Sri Bintan. Kec.Gunung Kijang, Desa Malang Rapat Kab. Bintan Prop. Kep.Riau Kab. Barito Selatan Prop. Kalimantan Tengah

Pembangunan Rabat Beton Pembangunan Polindes Pembangunan Gedung TK Jalan Lingkungan Rabat Beton

22.805.554,00

600.000,00

Pengerasan Jalan dan Pembangunan PAUD

243.787.100,00

10

Pelaksanaan kegiatan pada 11 Desa di 4 Kecamatan (15 kegiatan), diketahui adanya alokasi kegiatan dari bantuan PNPM-MP sebesar Rp 1.602.163.100,00 dan dari dana swadaya masyarakat senilai Rp 9.743.000,00, berupa bantuan peralatan. Sedangkan khusus kegiatan di Desa Teluk Betung Kecamatan Kurau Kuala terdapat swadaya masyarakat berupa bahan (pasir) dan upah senilai Rp 8.750.000,00 yang tidak diketahui realisasinya karena tidak ada pembukuan/pencatatannya. Swadaya masyarakat berupa peralatan hanya formalitas saja dalam penyusunan proposal ataupun Rencana Anggaran Biaya (RAB), dengan demikian partisipasi masyarakat dan swadaya masyarakat yang mendapat bantuan PNPM-MP, tidak ada realisasinya. Salah satu manfaat dari PNPM-MP adalah mendorong semangat keswadayaan masyarakat, dimana dalam pelaksanaan kegiatan PPK terdapat beberapa swadaya masyarakat baik berupa tenaga kerja maupun materi (lahan), sehingga terjadi penggalian dan pemanfaatan potensi masyarakat sebagai pendukung sumber daya pemerintah daerah. Swadaya masyarakat tidak terealisasi sesuai dengan yang diusulkan. Komitmen swadaya masyarakat sesuai RAB atas pembangunan jalan; sepanjang 2m x 600m, namun realisasinya 2m x 450 m sehingga terjadi kekurangan 2m X 150 m. Seharusnya masyarakat merealisasikan komitmen swadaya yang sudah disepakati bersama sesuai RAB

Pelaksanaan PNPM Mandiri

9.743.000,00

Desa Sukokidul, Kec Pule Kab. Trenggalek Prop. Jawa Timur

Pembangunan jalan rabat beton

75.399.389,00

JUMLAH TOTAL

435.000.403,00

12. Penyediaan Dana PAP (Pengelolaan Administrasi Proyek) oleh Pemda Belum Maksimal
NO 1 2 3 4 5 6 7 URAIAN Dana PAP masih dibawah ketentuan yaitu 5% dari dana BLM. Dana PAP yang digunakan untuk pelaksanaan koordinasi dan monitoring yang disediakan oleh Pemkab untuk tahun 2008 adalah sebesar Rp 483.255.000,00. Jumlah ini kurang dari yang seharusnya disediakan. Dana PAP yang dianggarkan hanya sebesar Rp125.000.000,00, masih lebih rendah di bawah jumlah yang seharusnya disediakan sebesar 5% dari BLM tahun 2008 sebesar Rp7.745.000.000,00, yaitu sebesar Rp387.250.000,00, sehingga kurang Rp262.250.000,00. Dana Pembinaan Administrasi Proyek (PAP) dari sumber dana APBD Kabupaten kuningan sebesar Rp550.000.000 atau hanya sebesar 1,96 % dari total anggaran BLM sebesar Rp28.009.100.000,00 : Seharusnya dana PAP yang harus disediakan Pemda Kuningan minimal 5 % dari total anggaran BLM atau sekurang-kurangnya Rp 1.400.455.000,00 Penyediaan Dana PAP oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang belum maksimal yaitu hanya sebesar Rp.400.000.000,00 atau masih rendah dibawah jumlah yang seharusnya disediakan sebesar 5 % dari BLM tahun 2008 sebesar Rp.1.325.000.000,00. Selain itu penyediaan Dana Pembinaan dan Administrasi Proyek (PAP) beban Pemerintah Kabupaten Seluma tahun anggaran 2008 hanya sebesar Rp 45.000.000,00, atau 2,37 % dari Dana PAP beban APBD yang seharusnya sebesar Rp 95.000.000,00 yaitu 5 % dari dana BLM porsi APBD sebesar Rp 1.900.000.000,00 Penyediaan dana PAP (Pengelola Administrasi Proyek) oleh Pemda belum maksimal, yaitu hanya sebesar Rp 200.000.000 atau 1,14% masih rendah di bawah jumlah yang seharusnya disediakan sebesar 5% dari BLM tahun 200x sebesar Rp 875.000.000 Alokasi dana PAP dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD BPMPD Kabupaten Cirebon TA 2008 untuk PNPM Mandiri Perdesaan sebesar Rp. 253.473.000,00 atau 1, 95% dari total alokasi BLM pada Kabupaten Cirebon sebesar Rp. 13.000.000.000,00 dari jumlah tersebut kegiatan yang berkaitan erat dengan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan hanya sebesar Rp. 10.800.000,00 yaitu Belanja Perjalanan Dinas untuk pemantauan pelaksanaan MAD I, MAD II, monitoring dan pendataan program. Alokasi dana Pembinaan Administrasi Proyek (PAP) dalam DPA tahun anggaran 2008 sebesar Rp.700.000.000,00 atau hanya 4% dari jumlah dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang semula sebesar Rp.17.500.000.000,00 (nilai BLM setelah revisi DIPA menjadi sebesar Rp.13.055.540.000,00), sedangkan untuk tahun anggaran 2009 sebesar Rp.150.000.000,00 atau hanya 0,16% dari jumlah dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sebesar Rp.96.438.900.000,00 yaitu dana DIPA tahun anggaran 2009 sebesar Rp.78.038.900.000,00 dan dana cost sharing sebesar Rp.18.400.000.000,00. LOKASI Kab. Tanggamus Prop. Lampung Kab. Bekasi Prop. Jawa Barat Kab. Kuningan Prop. Jawa Barat Kab. Sumedang Prop. Jawa Barat Kab. Seluma Prop. Bengkulu Kab. Dompu Prop. NTB Kab. Cirebon Prop. Jawa Barat Kab. Garut Prop. Jawa Barat KEGIATAN Dana PAP Dana PAP Dana PAP Dana PAP Dana PAP Dana PAP Dana PAP NILAI 483.255.000,00 125.000.000,00 550.000.000,00 400.000.000,00 95.000.000,00 200.000.000,00 253.473.000,00

Dana PAP

700.000.000,00

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


1.
NO 1

Administrasi Dokumen Tidak Dilaksanakan Dengan Tertib (hal-hal yang harus diperhatikan)
LOKASI Kec. Kobalima Kab. Belu Prop. NTT Kec. Maba Kab. Halmahera Timur Prop. Maluku Utara Desa Datahu Kec. Tibawa Kab. Gorontalo Prop. Gorontalo Kab. Lombok Tengah Prop. NTB Kbb. Lombok Tengah Prop. NTB KEGIATAN Pelaksanaan Kegiatan Kas Bendahara

URAIAN Penggunaan dana tidak dilaporkan/ dipertanggungjawabkan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) pada Kecamatan Kobalima tidak dapat menjalankan fungsinya secara maksimal untuk melaksanakan kegiatan PNPM. Pengurus UPK (Ketua dan Bendahara) yang terbentuk melalui Musyawarah Antar Desa sejak bulan Juli 2008, sudah tidak aktif lagi di UPK Kecamatan Kobalima, sehingga pengelolaan dana program dan pelaksanaan kegiatan di 8 (delapan) desa dilaksanakan oleh Sekretaris UPK. Di samping itu Ketua UPK masih mempunyai tunggakan pinjaman dari dana operasional UPK sebesar Rp4.250.000,00. Berdasarkan hasil cash opname pada Kas UPK Kecamatan Maba diketahui terdapat uang sejumlah Rp 5.542.324,00 yang tidak dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya dan atas pengeluaran uang tersebut tidak ada bukti yang memadai. Sesuai keterangan Bendahara UPK selisih tersebut merupakan saldo Kas saat pergantian Bendahara, dimana pada saat pergantian bendahara, tidak ada penyetoran sisa uang kas dari Bendahara lama kepada Bendahara baru. Terhadap pelaksanaan kegiatan PNPM-MP pada Desa Datahu Kecamatan Tibawa, terdapat pengeluaran tahap III (20%) sebesar Rp. 18.821.850,00 yang belum dipertanggungjawabkan.

Pengeluaran Tahap III

Atas audit yang kami lakukan terhadap TPK Desa Perina, ternyata Bendahara TPK belum sepenuhnya melaporkan/mempertanggungjawabkan penggunaan dana, sebagai berikut: Bendahara belum mencatat pengeluaran untuk ongkos tukang & pekerja pada Buku Kas sebesar Rp 397.500 Dana sisa pelelangan Pencairan II belum dikembalikan pada UPK sebesar Rp 99.450 yang terdiri dari Dana Beasiswa sebesar Rp 28.000,00 dan Perkerasan Jalan sebesar Rp 71.450. Atas audit yang kami lakukan, kami jumpai Bendahara UPK belum membukukan cicilan SPP senilai Rp 17.930.000,00 2 Perubahan penerima bantuan dan perubahan jenis kegiatan tanpa didukung dokumen yang memadai. Seharusnya perubahan penerima bantuan mengadakan musyawarah desa dan ada notulen rapat, berita acara musdes. Perubahan penerima bantuan dan perubahan jenis kegiatan tanpa didukung dokumen yang memadai. Seharusnya perubahan penerima bantuan mengadakan musyawarah desa dan ada notulen rapat, berita acara musdes.

Desa Bogoran Kec Kampak Desa Baruharjo Kec Durenan Kab. Trenggalek Prop. Jawa Timur

Perubahan nama penerima uang transport SMP; Perubahan jenis kegiatan semula pemberian uang sumbangan

pendidikan kepada siswa SMP berubah menjadi seragam siswa. 3 Dokumen Pendukung Transaksi/Kegiatan tidak diadministrasikan dengan tertib Saldo Pinjaman UEP pada Neraca UPK Kecamatan Amuntai Utara tidak didukung dengan data kartu pinjaman yang akurat dan lengkap. Kec. Amuntai Utara Kab. Hulu Sungai Utara Prop. Kalimantan Selatan Desa Karangsalam Kidul Kec. Kedungbanteng Kab. Banyumas Prop. Jawa Tengah Usaha Ekonomi Perdesaan

TPK Desa Karangsalam Kidul Kecamatan Kedung Banteng kurang tertib dalam administrasi keuangan. Hal ini tercermin dari keadaan sebagai berikut : - Dana PNPM Mandiri Perdesaan dipegang oleh ketua TPK dan pembukuannya dikerjakan oleh Sekretaris TPK. - Buku Kas Operasional 3% tidak dibuat. - Kuitansi pembelian material tidak dilampiri nota asli dari toko atau supplier. - Pada saat dilakukan pemeriksaan tanggal 5 Maret 2009, tidak terdapat adanya saldo kas. Berdasarkan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran kas, seharusnya saldo kas per tanggal 5 Maret 2009 adalah sebagai berikut : - Penerimaan dana dari UPK Rp 133.589.350,00 - Pengeluaran Rp 132.221.775,00 Saldo Rp 1.367.575,00 - Dana Operasional TPK 3% Rp 4.007.600,00 - Pengeluaran Rp 2.495.325,00 Saldo Rp 1.512.275,00 Saldo Kas seharusnya Rp 2.879.850,00 Dari hasil audit pada UPK Tekun Kecamatan Ngawen diketahui bahwa pembukuan UEP dan SPP masih belum tertib, Hal teresebut terlihat sebagai berikut : - Pencatatan pembukuan transaksi dilakukan setelah lewat dari sebulan sehingga banyak terdapat saldo minus dan dalam saldo tidak dijelaskan dengan tanda minus. - Masih dijumpai adanya kesalahan dalam penjumlahan dan penulisan saldo harian. - Penulisan saldo harian belum diselesaikan sampai dengan saat audit hanya sampai bulan September 2008. - Saldo pembukuan pada BKU untuk UEP dan SPP masih belum sesuai dengan saldo kasnya Pengadminstrasian Buku Kas Harian Pada UPK dan Buku Kas Umum Pada TPK dan PK Belum Tertib 1) Kolom nomor bukti pada Buku Kas Harian pada UPK dan Kas Umum pada TPK /PK masih ada yang belum diisi 2) Penutupan Buku Kas Harian belum ditandatangani Bendahara dan Ketua UPK. 3) Kuitansi belum dibuat lengkap sesuai dengan ketentuan (tidak bernomor, belum diberi tanggal/nama jelas penerima barang, belum ditandatangani setuju bayar oleh Ketua UPK/PK ) Hasil Audit atas Pelaksanaan POKJA di Kecamatan Rancakalong dan Sumedang Utara ditemui kondisi yang sama yaitu : Administrasi yang ada di POKJA bidang Pendidikan adalah Buku Kas Harian, Buku Bank dan adminstrasi RPD dari desa. Adminstrasi di POKJA Kesehatan hanyalah Buku Bank saja. Belum ada pelaporan yang disusun oleh POKJA mengenai rencana dan realisasi penggunaan dana tersebut. POKJA diperlukan pada saat pencairan dana POKJA ke desa pemanfaat. Dari empat kecamatan yang di sampling, fasilitator kecamatan dan fasilitator teknik kecamatan belum mendokumentrasikan kegiatan PNPM-MP. Sesuai dengan PTO (halaman 37) disebutkan bahwa pada akhir periode F-Kec/FT-Kec harus memastikan adanya dokumentasi foto yang disusun dalam album khusus Dari hasil audit terhadap pengelolaan administrasi dan dokumen pada 4 UPK (Kec. Salahutu, Leihitu, Saparua dan Haruku) dan 12 TPK yang ditetapkan sebagai sample audit, diketahui belum tertata baik hal ini terlihat dari: - Pengerjaan buku kas oleh Bendahara UPK Kecamatan Salahutu belum sesuai dengan ketentuan. Bendahara UPK tidak mencatat penerimaan dana setelah terbit SP2D dan dana telah masuk kedalam rekening UPK - Revisi atas pelaksanaan pekerjaan belum ditandatangani. Banyak terdapat revisi atas pekerjaan yang dilaksanakan dan atas perubahan tersebut tidak diikuti dengan revisi RAB. - Pencatatan di buku kas pada TPK Desa Suli Kecamatan Salahutu hanya formalitas dan tidak sesuai dengan realisasi penggunaannya. Pencatatan yang dilakukan di Buku Kas untuk pengeluaran yang berkaitan dengan pembiayaan Prasarana dilaksanakan sesuai RAB/Design awal, sedangkan realisasinya banyak perubahan / revisi di lapangan. - Administrasi TPK Desa Kaitetu masih perlu ditingkatkan. Laporan-laporan hasil kegiatan yang dilakukan oleh TPK belum dijilid. - Beberapa desa lokasi kegiatan telah menyelesaikan pekerjaannya dan telah dilakukan MDST namun As Built Drawing atas pelaksanaan pekerjaan belum dibuat. - Pengerjaan Buku Kas oleh TPK Desa Alang tidak tertib. Penerimaan dana BLM tahap II dan III belum dicatat. Dari pemeriksaan atas administrasi pengelolaan PNPM Mandiri Perdesaan pada 4 (empat) kecamatan yang kami uji petik, ditemui adanya kelemahan dalam pengadmistrasian baik yang diselenggarakan oleh UPK maupun TPK yakni sebagai berikut: - Seluruh TPK belum membukukan penerimaan dan pengeluaran dana swadaya dari masyarakat - Kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) tidak mengadministrasikan perkembangan usahanya - Dokumen Surat Perjanjian Pemberian Bantuan seluruh desa tidak lengkap, beberapa desa belum ditandatangani Ketua UPK, PJOK dan FK bahkan beberapa desa dokumen tidak ditemukan - Kartu pinjaman SPP (Simpan Pinjam Perempuan) belum dibuat

Administrasi Dokumen

Kec. Ngawen Kab. Gunungkidul Prop. DI Jogjakarta

Administrasi Pembukuan

Kab. Majalengka Prop. Jawa Barat

Administrasi Pembukuan

Kec. Rancakalong Kec. Sumedang Utara Kab. Sumedang Prop. Jawa Barat Kab. Maluku Tenggara Barat Prop. Maluku Kec. Salahutu Kab. Maluku Tengah Prop. Maluku

Administrasi Dokumen

Administrasi Dokumen Pengelolaan Administrasi

Kab. Halmahera Utara Prop. Maluku Utara

Administrasi Dokumen

- Cheklist pemantauan dan pemeriksaan lapangan oleh Fasilitator Kabupaten dan Fasilitator Kecamatan tidak dibuat - Surat Perjanjian Kontrak dengan supplier/pemasok kurang legkap - Daftar harga material/bahan dan upah belum dilampirkan pada proposal usulan kegiatan - Pencatatan buku kas harian baik di UPK maupun TPK tidak dibuat. - Tidak ada verifikasi buku kas umum dan tidak dilakukan penutupan kas pada setiap akhir bulan Dari hasil audit atas administrasi pengelolaan kegiatan PNPM-MP di 4 (empat) Kecamatan dan 12 desa ditemui adanya kelemahan pengadministrasian baik yang diselenggarakan oleh UPK maupun TPK yakni sebagai berikut : UPK Kecamatan Maba Selatan - Jabatan ketua UPK masih lowong karena, ketua telah diangkat menjadi CPNS - Belum dilakukan penutupan buku kas setiap bulan atau setiap periodik oleh UPK dan TPK desa Peteley. - Badan Pengawas UPK, dan Fasilitator Kecamatan tidak bekerja secara maksimal - TPK desa Bicoli tidak aktif namun, honornya tetap diambil. UPK Kecamatan Maba - Jabatan ketua UPK masih lowong dan dirangkap oleh sekretaris - TPK desa Buli Asal, terdapat dana hibah dari PT. Aneka Tambang sebesar Rp 12.100.000,00 yang tidak pisahkan pembukuannya. - Belum dilakukan penutupan buku kas secara periodik oleh UPK dan TPK. UPK Kecamatan Wasile - TPK desa Woka Jaya, terdapat pengeluaran dana operasional tidak di dukung dengan bukti-bukti yang memadai sebesar Rp390.000,00 - Dana operasional TPK 3% dari SPP atau sebesar Rp663.150,00 belum dibuat pencatatan atas pengeluarannya. UPK Kecamatan Wasile Selatan - Terdapat pengeluaran kas dibendahara tidak dibukukan dan tidak didukung bukti yang memadai sebesar Rp6.269.150,00 - Terdapat dana Rp416.150,00 yang belum jelas penggunaannya. Terhadap administrasi dan pencatatan keuangan PNPM-MP, ditemukan bahwa UPK Kecamatan Tibawa tidak membuat Buku Kas dan Buku Pembantu Bank Dana Operasional Kegiatan (DOK) Perencanaan dan Pelatihan masing-masing senilai Rp. 38.600.000,00 dan Rp. 19.950.000,00 Terdapat beberapa laporan pertanggungjawaban yang tidak didukung dengan bukti-bukti yang memadai senilai Rp869.000,00 yaitu pada Desa Ayuhalo Rp215.000, 00, Kaaruyan Rp 222.000,00 dan Salilama Rp432.000,00.

Kec. Maba Selatan Kec. Maba Kec. Wasile Kec. Wasile Selatan Kab. Halmahera Timur Prop. Halmahera

Pengadministrasia n Dokumen

Pada pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Pindolili dan Desa Baturapa Kecamatan Lolak, Desa Pinolosian dan Desa Ilomata Kecamatan Pinolosian serta Desa Toulaya dan Desa Tolondadu II Kecamatan Bolaang Uki, ternyata dokumen penyelesaian kegiatan belum dibuat/ditandatangani pejabat terkait seperti Camat, PJOK, KM-Kab, padahal Musyawarah Desa Serah Terima kegiatan telah dilaksanakan.

Dari hasil audit dijumpai : 1)Pembayaran upah pembuatan gorong-gorong kepada warga sebesar Rp 2.300.000 hanya berupa kwitansi kepada salah seorang pekerja dan tidak didukung formulir Daftar Hadir dan Tanda Terima Insentif Pekerja. 2)Pembelian bahan tidak didukung Bukti Penerimaan Material/ Bahan, Catatan Harian Penerimaan Material/ Bahan dan Buku Material/Bahan. Sesuai PTO atas pembayaran upah dan pembelian bahan harus didukung formulir dimaksud. Atas administrasi kelompok simpan pinjam perempuan terdapat Bendaharawan UPK tidak membuat bukti penerimaan anggsuran kelompok SPP dan 2 Kelompok tidak melaksanakan pengadministrasian pinjaman Bendaharawan seharusnya membuat bukti penerimaan anggsuran dari ketua-ketua kelompok SPP dan setiap kelompok SPP wajib melaksanakan pembukuan minimal, seperti Buku Kas Harian dan Buku Bantu Kas Pengembalian Pinjaman SPP

Kec. Tibawa Kab. Gorontalo Prop. Gorontalo Desa Ayuhalo Desa Kaaruyan Desa Salilama Kab. Boalemo Prop. Gorontalo Desa Pindolili Desa Baturapa Kec. Lolak Desa Pinolosian Desa Ilomata Kec. Pinolosian Desa Toulaya Desa Tolondadu II Kec. Bolaang Uki Kab. Bolaang Mongondow Prop. Sulawesi Utara Kec. Teluk Sebong, Kel. Kota Baru Kab. Bintan Prop. Kepulauan Riau Kec. Petangkep Tutui, Kec. Banua Lima - Desa Bagok Kab. Barito Timur Prop. Kalimantan Tengah Kec. Sangir Kec. KPGD

Administrasi Pembukuan Pertanggungjawab an Pengeluaran

Dokumen Penyelesaian Kegiatan

Pengerasan Jalan ukuran1.030 x 4 x 0,20 M dan 2 unit gorong-gorong Simpan Pinjam Perempuan

Berdasarkan audit diketahui bahwa terdapat selisih antara saldo dana dalam rekening bank UPK dengan saldo dana menurut pembukuan UPK per 31 Maret 2009 (tanggal audit di lapangan) yang belum dapat ditelusuri penyebabnya sebesar Rp 52.899.359,00

Administrasi Pembukuan

Administrasi TPK belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik Dari hasil audit PNPM-MP Tahun 2008 Kabupaten Penajam Paser Utara dengan mengambil sampel 12 Desa dari 4 Kecamatan, ditemui hal-hal sebagai berikut : Pembukuan perlu diperbaiki, terdapat pada 2 desa yaitu desa Babulu Laut Kec. Babulu dan Desa Sotek Kec. Penajam. Pembuatan Dokumen perjanjian dan kelengkapan dokumen yang berkaitan dengan perikatan simpan pinjam perempuan (SPP) di Kecamatan Waru dan Kecamatan Penajam masih lemah/belum lengkap. Tidak membuat buku material, terdapat pada 3 desa yaitu : Desa Babulu Laut Kec. Babulu, Desa Karang Jinawi Kec. Penajam, Buku material telah dibuat namun perlu perbaikan pada Desa Bukit Subur Kec. Penajam. Berdasarkan hasil audit ditemui kondisi berupa pengelolaan keuangan dan administrasi pembukuan UPK dan TPK belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik, sehingga mengakibatkan adanya : Saldo kas tunai lebih sebesar Rp6.623.000,00, yaitu pada UPK Kecamatan Talisayan sebesar Rp2.050.000,00, UPK Kecamatan Segah sebesar Rp823.000,00, TPK Merancang Ulu sebesar Rp2.700.000,00 dan pada TPK Bebanir Bangun sebesar Rp1.050.000,00. Saldo kas tunai kurang sebesar Rp5.946.103,00, yaitu pada UPK Kecamatan Sambaliung sebesar Rp101.603,73, dan pada TPK Purna Sari Jaya sebesar Rp790.500,00, dan pada TPK Suka Murya sebesar Rp5.054.000,00. Biaya operasional sebesar Rp6.970.000,00 pada TPK Pandan Sari Kecamatan Segah belum dapat diyakin kewajarannya. Penerimaan setoran SPP sebesar Rp3.008.000,00 dari 3 (tiga) kelompok SPP yang telah diterima pada tanggal 25 Februari 2009, tetapi oleh Bendahara UPK Talisayan baru dibukukan pada saat audit tanggal 12 Maret 2009. Pengelolaan dokumen dan administrasi keuangan UPK Kecamatan Pekat belum dilaksanakan secara tertib, yaitu : Buku bank tidak dikerjakan sdangkan Buku Kas Harian hanya dikerjakan beberapa bulan saja; Kartu kredit pinjaman tidak dikerjakan, (baru dibuat pada awal tahun 2009) Pengelolaan dokumen/bukti keuangan tidak tertib, hal ini tampak ada beberapa bukti yang masih dibawa oleh bendahara Berdasarkan hasil audit atas pencatatan dana operasional TPK 3% pencatatan hanya dilakukan pada Buku Kas Umum belum dicatat/dibuatkan dalam buku kas khusus (buku pembantu).

Kab. Solok Selatan Prop. Sumatera Barat Kec. Babulu Kec. Penajam Kec. Waru Kab. Penajam Paser Utara Prop. Kalimantan Timur Kab. Berau Prop. Kalimantan Timur

Administrasi Dokumen

Administrasi Dokumen

Kec. Pekat Kab. Dompu Prop. NTB Desa Buter Balik Kec. Kute Panang, Desa Pedekok Kec. Pegasing, dan Desa Kejurun Syiah Utama Kec. Bintang Kab. Aceh Tengah Prop. NAD Kec. Kerambitan dan Kec. Kediri Kab. Tabanan Prop. Bali

Administrasi Dokumen

Catatan buku kas khusus operasional TPK belum dibuat.

Hasil audit atas kegiatan yang dilaksanakan di Pokja Kecamatan diketahui sebagai berikut: (1) Pokja Kecamatan Kerambitan masih menyimpan saldo dana TPK yang pada rekening Pokja Kecamatan sebesar Rp 51.842.000,00 (TPK 8 desa). Antara catatan dan laporan Pokja Kecamatan terdapat selisih sebesar Rp 1.075.000,00. (2) Pokja Kecamatan Kediri masih menyimpan saldo dana TPK yang pada rekening Pokja Kecamatan sebesar Rp 1.620.000,00 (Desa Nyitdah) dan Rp 1.500.000,00 (Desa Pangkung Tibah). Dana yang tersimpan di rek. Pokja Kecamatan Kediri (dana TPK 6 desa) diketahui sebesar Rp 38.146.000,00. Ditemukan juga adanya kuitansi penyerahan dana ke TPK Desa Kaba-kaba sebesar Rp 2.450.000,00 namun tidak ada penarikan dana pada buku tabungan dan belum ada penyerahan dana ke TPK Desa Kaba-kaba. Penyelenggaraan administrasi dan pencatatan keuangan dana PNPM Mandiri Perdesaan di Kabupaten Buleleng masih kurang memadai, kelemahan tersebut diantaranya kurang tertibnya pencatatan dalam Buku Kas Umum, pengadministrasian bukti-bukti pengeluaran, pencatatan Buku Material dan Inventaris dan otorisasi pengeluaran. Kondisi tersebut terjadi pada UPK Kecamatan Sukasada, TPK Desa Penuktukan dan Desa Tembok Kecamatan Tejakula, UPK Kecamatan Banjar, UPK Kecamatan Seririt.

Kec. Banjar,Serirt, Sukasada, Desa Tembok dan Desa Penuktukan Kab. Buleleng Prop. Bali Jumlah Saldo Pinjaman SPP per 31 Desember 2008 menurut Laporan Perkembangan Piutang (LPP) SPP pada UPK Kecamatan Sukasada adalah sebesar Rp 901.492.875,000. Namur terdapat saldo pinjaman Kec. Sukasada sebesar Rp 105.914.575,00 yang tidak ada catatan administrasi piutangnya. Hal tersebut diketahui setelah UPK melakukan identifikasi /klarifikasi atas saldo pinjaman per 31 Desember 2008. Saldo piutang Kab. Buleleng tersebut terdiri dari jenis pinjaman perguliran sebesar Rp 94.960.875,00 dan siklus 9 tahun 2006 sebesar Rp 10.953.700,00 yang terdapat di beberapa desa yakni Desa Sukasada, Silangjana, Pegadungan, Panji, Prop. Bali Tegallinggah, Panjianom, Kayuputih, Sambangan, Wanagiri dan Pancasari. Catatan pembukuan pada 12 desa yang kami sampel atas realisasi komitmen swadaya masyarakat atas pelaksanaan kegiatan fisik tidak memadai. Kab. Garut Di dalam PTO PNPM Mandiri Perdesaan mengenai Swadaya disebutkan bahwa dana BLM bersifat stimulan yang berarti keberhasilan program tidak semata-mata hanya berasal dari Bantuan Langsung Masyarakat. Prop. Jawa Tengah Kegiatan-kegiatan yang akan diadakan perlu didukung juga dari swadaya masyarakat. Laporan atas nilai swadaya masyarakat yang dibuat oleh masing-masing TPK hanya berupa laporan secara total nilai swadaya, tanpa didukung dengan rincian jenis swadaya yang terjadi dan bukti pendukung yang relevan. Berdasarkan audit diketahui bahwa terdapat asset berupa rupa-rupa aktiva yang dicantumkan di neraca UPK per 31 Maret 2009 (tanggal audit di lapangan) sebesar -Rp26.470.875,00 yang belum diketahui Kec. Sangir wujudnya Kec. Sangir Batang Hari Kec. Sungai Pagu Kec. KPGD Kab. Solok Selatan Prop. Sumatera Barat

Aset

2. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasara Hasil Proyek Tidak Optimal.


LOKASI Desa Lengkong Desa Bandingan Kec. Rakit Desa Purwodadi Kec. Karangkobar Kab. Banjarnegara Prop. Jawa Tengah Kec. BKL Ulu Kec. Megang Sakti Kec. Tugu Mulyo Kab. Musi Rawas Prop. Sumatera Selatan Desa Suka Pulih Kec. Pedamaran Kab. Ogan Kemiring Ilir Prop. Sumatera Selatan Kab. Indramayu Prop. Jawa Barat Kec. Pengasih Kab. Kulonprogo Prop. DI Jogjakarta Desa Tiga Berkat Kec. Lumar Desa Samalantan Kec. Samalantan Kab. Bengkayang Prop. Kalimantan Barat Desa Toluaya Kec. Bolaang Desa Kembang Merta Kec. Dumoga Timur Desa Tolotoyo Kec. Pinolosian Desa Pindolili Kec. Lolak Kab. Bolaang Mongondow Prop. Sulawesi Utara Kab. Garut Prop. Jawa Barat KEGIATAN Rehab Jalan Aspal Pengaspalan Jalan Pembangunan Jembatan URAIAN Dari hasil pemeriksaan fisik, ditemukan beberapa pembangunan sarana dan prasarana (sarpras) yang perlu diperbaiki. Sesuai dengan PTO Penjelasan 4 halaman 30 tentang pemeliharaan disebutkan bahwa pasca penyelesaian kegiatan merupakan tahap pasca pelaksanaan pembangunan yang wajib dioperasikan dan dipelihara oleh desa agar kegiatan pembangunan prasarana mempunyai nilai manfaat yang dapat terus berlangsung dan berkembang.

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas prasarana yang telah dibangun di Kecamatan BKL Ulu, Kecamatan Megang Sakti dan Kecamatan Tugu Mulyo ternyata kondisinya telah mengalami kerusakan dan tidak dipelihara

Pemeliharaan Prasarana

Berdasarkan pemeriksaan fisik terhadap pekerjaan perkerasan jalan sepanjang 2000 M x 3,5 M di Desa Suka Pulih Kecamatan Pedamaran ditemukan hasil pekerjaan tidak dipelihara.

Pekerjaan Perkerasan Jalan

Berdasarkan pemeriksaan fisik di lapangan pekerjaan telah selesai 100%, namun dalam kenyataannya fisik yang memerlukan pemeriharaan secara berkala seperti saluran air, saluran Air limbah maupun pengerasan jalan belum terpelihara . Kegiatan fisik di Desa Karangsari, Sendangsari dan Margosari Kecamatan Pengasih diketahui pada pertengahan Januari 2009 fisik pekerjaan telah mencapai 100% dan telah diadakan MDST serta telah dibentuk tim Pemelihara Sarana dan Prasarana namun tim tersebut belum mendapatkan pelatihan. Pekerjaan hasil kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan telah diserahkan oleh TPK kepada Masayarakat namun belum ditetapkan rencana pemeliharaannya terutama terkait dengan tugas tim pemelihara, persiapan pelatihan, dan identifikasi sumber dana yang akan digunakan. Seharusnya hal tersebut telah ditetapkan pada saat Musyawarah Desa Serah Terima.

Pemeliharaan Saluran Limbah Tim Pemelihara

Pembangunan Jembatan Gantung Pembangunan Sarana Air Bersih

Terdapat pekerjaan yang sudah selesai dilaksanakan, namun belum dilakukan pemeliharaan, yaitu di Desa Toluaya Kecamatan Bolaang Uki, Desa Kembang Merta Kecamatan Dumoga Timur, Desa Tolotoyon Kecamatan Pinolosian dan Desa Pindolili Kecamatan Lolak.

Pekerjaan Prasarana Fisik

Dari hasil audit sampel kami terhadap 4 UPK, terhadap aset / inventaris yang dimiliki oleh masing-masing UPK meski sudah dicatat dalam Buku Inventaris, namun atas aset/inventaris dimaksud belum diberi label (identifikasi inventaris milik PNPM) dan Daftar Inventaris di ruangan sehingga pengendalian atas aset/inventaris dimaksud menurut pendapat kami masih lemah.

Pengadministrasian aset

Anda mungkin juga menyukai