Anda di halaman 1dari 3

Tony Buzan USE YOUR HEAD (GUNAKAN KEPALA ANDA)

Suatu ketika ada cerita yang luar biasa, bermula dari mimpi seorang yang terkenal dengan prestasi nya di sekolah yan tak kunjung membaik. Akan tetapi dia memiliki mimpi yang tinggi untuk masuk universitas Cambridge, salah satu universitas terkemuka di Inggris, dialah Edward Hughes yang berusaha mewujudkan mimpinya. Dia diperkenalkan oleh ayahnya sebuah buku yang mengubah dunianya, dari orang yang kurang pandai menjadi orang yang sangat pandai. Kuncinya adalah menggunakan kepala untuk berfikir memaksimalkan fungsi otak. Melalui buku ini Edward mengambil salah satu cara memaksimalkan otaknya yaitu dengan membuat peta pikiran. Yang dengan itu saja hasilnya sangat luar biasa. Dia bisa masuk universitas Cambridge dengan predikat terbaik dari yang pernah ada.

Apa sebenarnya rahasia Edward Hughes sehingga dia bisa mendapatkan prestasi sedemikian besar?. Rahasianya adalah dia memaksimalkan kemampuan kepalanya. Lalu apa saja yang menjadi kemampuan dari otak, dalam buku ini ada beberapa fungsi otak yang bisa dimaksimalkan: a) Kemampuan membaca cepat atau yang lazim disebut SPEED READING, b) MEMORI, c) PETA PIKIRAN atau MIND MAPPING. SPEED READING, pemahaman yang lama tentang membaca adalah membaca kata per kata. Sehingga cakupan materi yang dibaca akan sangat sedikit, karena semakin banyak materi yang dibaca maka waktu yang diperlukan juga akan semakin lama, Pemahaman yang lain adalah membaca harus dibunyikan dengan tujuan agar semakin mudah diingat, pemahaman inipun sebenarnya juga melambatkan kecepatan baca kita, karena dengan membunyikan kata maka itupun secara tidak langsung akan menyebabkan kita membaca kata per kata. Lalu apa sebenarnya keunggulan dari membaca cepat?. Pertama membaca cepat akan meringankan tugas fisik mata. Hal ini dikarenakan jika kita membaca lambat maka kita membutuhkan fiksasi 5 kali lipat setiap halaman daripada membaca cepat. Kedua, alur dan irama membaca yang cepat membuat nyaman pembaca pada arti sebab ketika membaca lambat orang akan sering berhenti dan mulai lagi. Hal ini membuat orang cepat bosan dan kehilangan konsentrasi, pikirannya terseret menjauh dan kehilangan arti apa yang dibaca. Teknik membaca tingkat lanjut terdiri atas 3 hal; a) Teknik alat bantu visual, b) Fokus yang diperluas, c) Persepsi kecepatan tinggi. a) Teknik alat bantu visual, dalam persepsi lama orang sering menganggap hal ini adalah salah, tapi sekarang justru kitalah yang salah ketika kita melarang anak-anak kita menggunakan alat bantu membaca. Dengan alat bantu ini justru membantu kita untuk membantu menetapkan kebiasaan ritmik mata, membantu pembaca mempertahankan fokus pada bacaan, dan sebagai penanda baris yang kita baca. Dengan demikian hal ini bisa membantu kita membaca lebih cepat, tentunya dengan dikombinasikan dengan teknik yang lain. b) Fokus yang diperluas, memperluas cakupan pandangan mata dengan melihat lebih banyak tulisan yang akan dibaca. c) Persepsi kecepatan tinggi, membaca lebih cepat dengan membalik halaman juga lebih cepat. Sering membiasakan membaca cepat menyebabkan kita lebih konsentrasi hari diibaratkan seperti mengendarai sebuah mobil, semakin cepat orang mengendara maka ia akan lebih berhati-hati. Begitu juga pikiran kita, semakin cepat kita membaca sebenarnya juga semakin kita melakukan penyerapan informasi. Yang terakhir untuk melengkapi latihan membaca tingkat lanjut di atas adalah dengan melakukan latihan metonom. Latihan Metronom adalah mengkombinasikan membaca dengan kecepatan tinggi dibantu dengan alat bantu visual

dengan menyetel ketukan untuk mengatur kecepatannya. Setelah menemukan irama yang nyaman kita dapat menambah latihannya dengan menambah ketukan per menit .

MEMORI. Hal lain yang perlu dikembangkan bagi otak kita adalah mengingat atau memori. Memaksimalkan memori bisa dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut; a)Teknik Meninjau Ulang, b) Sistem Memori Spesial dan Mnemonik, c) Sistem SMASHIN SCOPE, d) Sistem Angka sajak. a) Teknik meninjau ulang, dalam menjalankan teknik ini kita harus melakukan pola terprogram untuk meninjau ulang sebelum data ingat kita turun. Mis: peninjauan pertama dilakukan 10 menit setelah periode belajar selama 1 jam. Proses ini minimal dilakukan selama 5 menit. Melalui proses ini memori kira-kira akan bertahan 1 hari. Setelah itu peninjauan ulang berikutnya harus dilakukan minimal 4 menit dan memori mungkin akan tetap bisa bertahan kurang lebih satu minggu jika peninjauan ulang selama 2 menit diikuti peninjauan ulang lebih lanjut sekitar 1 bulan. Setelah itu pengetahuan itu akan berada dalam Memori Jangka Panjang . Peninjauan ulang pertama terutama bila catatan dibuat sebaiknya berupa revisi catatan cukup lengkap yang mungkin berarti mengganti catatan orisinal dan menggantikannya dengan catatan revisi dan bersifat final. Peninjauan ulang kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya sebaiknya dirancang dalam bentuk sebagai berikut: tanpa melihat catatan final, mencoret-coret pada sehelai kertas segala sesuatu yang dapat diingat kembali. Hasil coretan ini kemudian harus dibandingkan dengan catatan final dan kalau ada koreksi atau tambahan apapun pada apa yang diingat kembali harus dibuat. Catatan dan coretan sebaiknya dalam bentuk Peta Pikiran. b) Sistem Memori Spesial dan Mnemonik, sistem ini menggunakan asosiasi atau hubungan untuk mengingat dari memori untuk menghunbungkannya dengan angka yang tepat. Sistem yang paling baik untuk sistem ini adalah Sistem Angka Sajak diamana di dalamnya berhubungan dengannya. c) Sistem SMASHIN SCOPE, hal yang terpenting dari sistem memori ini dan semua sistem yang lain adalah memastikan bahwa kata bersajak dan kata yang harus diingat secara total dan secara aman dihubungkan menjadi satu. Untuk melakukan itu semua bisa menggunakan sistem SMASHIN SCOPE ini yang merupakan kependekan dari 12 cara yang ada; 1) setiap angka memiliki kata bersajak yang

Synaesthesia/Sensuality

(yang ditangkap pancaindra),

menghubungkan panca indera untuk menghasilkan ingatan, bisa menggunakan penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, sentuhan, dan kinestetisia, 2) Movement (gerakan), menghubungkan gerakan untuk membantu menghasilakn ingatan yang baik, 3)

Association (asosiasi), mengasosiasikan sesuatu tentang apa Humour (humor), semakin lucu

yang diingat, mis: menggunakan sistem pasak, 4) Sexuality(seksualitas), 5)

kita membuat , menggelikan, konyol dan tidak masuk akal dalam membuat gambara maka semakin mudah untuk mengingat tentang suatu, 6) Imagination (imajinasi), imanjinasi lebih luas dari pengetahuan, berfikir imajinatif membuat ingatan menjadi lebih baik, 7)

Number,

memberi nomor menambah spesifikasi dan

efisiensi pada prinsip tatanan dan urutan, 8) Symbolism, memberi simbol yang bermakna untuk sesuatu yang ingin diingat kembali, contoh: bola lampu, 9) Colour, jika memungkinkan kita bisa menggunakan warna yang berwarna warni untuk membuat ide lebih berwarna dan lebih mudah diingat, 10) Order and/or sequence, 11)

Positive images (gambaran positif), gambaran positif dan menyenangkan dapat membuat memori lebih bagus

karena membuat otak ingin kembali pada gambaran itu, 12) Exageration, melebih-lebihkan bentuk, ukuran, suara sehingga lebih mudah dihafal. d) Sistem Angka Sajak, sistem ini menggabungakan angka dan sajak, maksudnya misalkan kita disuruh untuk menghafalkan sepuluh jenis benda maka cara yang harus dilakukan adalah menghubungkan kata ganti untuk angka tersebut dan merangkainya dengan cerita. Semakin unik cerita maka ingatan akan semakin baik. Contoh: 1=kismis, bayangkan roti kismis itu berada di atas meja yang rapuh yang akan segera hancur akibat berat roti, rasakan lezatnya roti yang dibakar, dst

Untuk lebih mudah mengakses informasi yang kita peroleh dari membaca dan mengingat maka kita membutuhkan satu cara yaitu menggunakan Peta Pikiran atau Mind Map. Keunggulan dari Mind Map dibanding dengan catatan biasa adalah; 1) Pusat ide utama lebih jelas ditetapkan, 2) Tingkat kepentingan dari setiap ide ditunjukkan dengan jelas. Ide yang lebih penting akan lebih dekat dengan pusat ,sedangakan ide yang kurang penting berada di tepi, 3) Kaitan antara masing-masing Konsep Kunci akan segera dapat dikenali karena kedekatan dan hubungannya, 4) Hasilnya, mengingat kembali dan meninjau ulang kan menjadi lebih efektif dan lebih cepat, 5) Sifat dari strukturnya memungkinkan penambahan informasi baru dilakukan dengan mudah tanpa coretan yang mengotori atau menuliskan dengan tulisan kecil, dsb, 6) Setiap peta yang dibuat akan terlihat dan berbeda dari peta yang lain. Hal ini akan membantu untuk mengingat kembali, 7) Dalam bidang yang lebih kreatif dalam membuat catatan, seperti menyiapkan esai dan sebagainya, sifat terbuka dari peta akan memungkinkan otak menjadi jauh lebih siap untuk membuat hubungan baru. Aturan memetakan pikiran; 1)Mulailah dengan gambar berwarna di tengah, 2) Gambarlah seluruh peta pikiran, 3) Kata-katanya harus ditulis dengan huruf cetak, 4) Kata dengan huruf cetak harus diletakkan di atas garis, dan setiap garis harus dihubungkan dengan garis yang lain, 5) Kata-kata harus dalam unit, satu kata per baris, 6) Gunakan berbagai warna dalam seluruh Peta Pikiran, 7)Biarkan pikiran sebebas mungkin Selanjutnya untuk belajar menggunakan peta pikiran dapat menggunakan Teknik Belajar Organik Peta Pikiran (TBOPP). Untuk teknik ini dibagi menjadi 2 tahap, Tahap Persiapan dan Tahap Aplikasi. Tahap Persiapan terdiri dari: a) Membaca Cepat, merekam secara cepat terhadap informasi b) Waktu dan Jumlah, memperkirakan waktu untuk menulis ide c) Pengetahuan Peta Pikiran tentang subjek, mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang subjek, d) Pertanyaan Sasaran, menyusun pertanyaan apa yang akan dicari jawabanny. Tahap Aplikasi terdiri dari: a) Tinjauan Umum, melakukan tinjauan umum terhadap informasi yang diperoleh, b) Tinjauan Awal, melakukan peninjauan seuatu yang belum termuat di tinjauan umum lebih mendetail, c) Tinjauan Secara Mendalam, menambahkan isi dari inforamasi yang tertinggal d) Tinjauan Ulang, mengisi semua bidang yang harus dilengkapi, mempertimbangkan ulang bagian-bagian yang diberi tanda sebagai sesuatu yang penting, yang terakhir menuangkan semua informasi ke dalam peta pikiran.

Cara-cara inilah yang digunakan Edward Hughes untuk meraih suksesnya, kuncinya adalah memahami, peduli,dan menggunakan kepala kita dengan cara yang sesuai dengan rancangan yang sesungguhnya atas kepala kita.

Anda mungkin juga menyukai