Anda di halaman 1dari 4

Laut

Amal Hamzah

Berdiri aku di tepi pantai Memandang lepas ke tengah laut Ombak pulang memecah berderai Keribaan pasir rindu berpaut

Ombak datang bergulung-gulung Balik lagi ke tengah segara Aku takjub berdiri termangu Beginilah rupanya permainan masa

Hatiku juga seperti dia Bergelombang-gelombang memecah pantai Arus suka beralih duka Payah mendapat perasaan damai

Gunung Tampomas
deddi anggadiredja wahai tampomas kau tak kan meletus sampai kiamat nanti kau trima pendok mas yang sakti pangeran sumedang telah menjadi saksi seizin Sang Hyang Widi

dikakimu kau persembahkan kali airnya jernih sekali air sumber kehidupan rakyat sumedang larang

dari tebing-tebingmu sampai ke kaki pucuk-pucuk cemara menari-nari dipuncak yang paling tinggi ada tempat sidang para wali dilembahmu ada sawah para petani Sumedang, 1961

PEMANDANGAN DI QUE-LIN
by Husseyn Umar

gunung-gunung dan bukit-bukit hitam tinggi dan tajam menjulang menusuk-nusuk awan

air sungai Li berkelok-kelok bermain-main di celah kaki-kakinya

bilakah sebenarnya dewa-dewa telah turun dari langit sempat-sempatnya membuat pahatan alam yang begini cantik!

KEINDAHAN ALAM
by Kuntowijoyo

Batapa indahnya alam in Laut berombak-ombak Awan berarak-arak Udara segar bertiup-tiup

Aku berdiri di atas guning, Berdiri di bawah langit Untuk melihat keindahan alam, Keindahan dunia

Aku mempertaruhkan nyawa, bertahan diri di atas gunung Demi melihat keindahan alam keindahan ciptaan Tuhan

Anda mungkin juga menyukai