Sinopsis :
Cerita ini berisi tentang perebutan kekuasaan antara penguasa Danau
Matano dengan penguasa Danau Wasuponda, karena tidak
menginginkan peperangan penguasa Danau Matano memikirkan cara
lain tanpa harus berperang, kemudian mereka bertarung untuk membuat
masing-masing danau menjadi kering, penguasa Danau Matano
membuat danau mereka kering dengan menggabungkan seluruh
kekuatan sehingga membuat gunung yang berada di tepi danau hancur
dan jatuh menimpa danau, yang membuat danau tersebut kehabisan air.
Kemudian pada saat bagian penguasa Danau Wasuponda tidak terjadi
apa-apa, mereka keletihan setelah mencoba terus menerus, tiba-tiba
muncul lah sebuah daratan yang sampai sekarang dinamakan
Wasuponda.
Mengidentifikasi karakteristik:
a. Kemustahilan
Kemustahilan pada cerita ini terjadi pada saat penguasa
Danau Matona merobohkan sebuah gunung yang berada ditepi
danau. Hal tersebut tercantum dalam kutipan teks berikut :
Saat itu siang hari. Matahari bersinar terik. Di angkasa tak ada
sepotong awanpun terlihat. Penguasa dan penghuni Danau Matano
mengelilingi Danau Wasuponda. Mereka beraksi. Dengan kekuatan
penuh, mereka menghantamkan tangan ke salah satu gunung di tepi
Danau Wasuponda.
Blar!
Gunung itu runtuh. Suara dahsyat menggelegar.
Byur, byur!
Bebatuan gunung beguguran memenuhi Danau Wasuponda.
Akibatnya air danau meluap, mengalir ke segala arah. Danau
Wasuponda akhirnya kering.
b. Kesaktian
Kesaktian pada cerita ini tidak ada, karena tidak ada bukti
valid atau penjelasan dalam teks tentang sebuah kesaktian
c. Anonim
Anonim berarti tidak diketahui secara jelas nama pencerita
atau pengarang, bisa saja cerita ini disampaikan secara lisan serta
turun temurun.
d. Istana sentris
Istana sentris pada cerita ini tidak ada, karena cerita ini tidak
berlatarkan atau bertemakan kerajaan. Namun, cerita ini bertemakan
tentang asal usul munculnya daerah wasuponda