Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia “Hydrogen” Vol. 4 No.

2, ISSN 2338-6480
TINGKAT PERANAN PEMBELAJARAN KIMIA DALAM MENDUKUNG
GERAKAN SEKOLAH SEHAT, AMAN, RAMAH ANAK,
DANMENYENANGKAN (STUDI KASUS)

Yusran Khery1, Pahriah2, & Hasinarmi3


Program Studi Pendidikan Kimia FPMIPA IKIPMataram
E-mail: yusrankhery@gmail.com1 pahriahkimia@gmail.com2

ABSTRACT: This study aimed to determine the level of learning the role of chemistry in supporting
a healthy school movement, a safe, child-friendly, and fun (a case study in SMAN3 Mataram). This
study used qualitative design to find out how the learning process chemistry students in the school
to support the movement of healthy, safe, child friendly, fun environment SMAN3 Mataram. Subject
of research was teachers and students learning chemistry class III. The instrument used in this study
was the observation of the environment of the school and the learning process, interviews with
teachers to find out the learning process in learning chemistry related to school environment healthy,
safe, child friendly and pleasant and the student questionnaire to determine the level of the role of
chemistry learning in support of the movement schools healthy, safe, child friendly, and fun during
the process of chemical learning. The results of the study was indicate that the rate of learning the
role of chemistry in supporting a healthy school movement, a safe, child-friendly, and fun can
improve student learning SMAN3 Mataram.

Keywords: Movement of Healthy Schools, Safe, Child Friendly, and Fun

PENDAHULUAN bukan tujuan akhir dari pembelajaran kimia


Ilmu kimia secara umum termasuk tetapi lebih jauh bagaimana pemahaman konsep
kedalam rumpun IPA yang mempelajari gejala- itu digunakan dalam proses pemecahan masalah
gejala alam dan khususnya mempelajari tentang yang dihadapinya di lingkungan (Depdiknas,
susunan, struktur, komposisi, sifat, perubahan 2003).
materi serta energi yang menyertai perubahan Pembelajaran kimia cenderung hanya
tersebut. Ilmu kimia berperan besar terhadap menghadirkan konsep-konsep, hukum-hukum
kesejahteraan umat manusia. Hampir semua dan teori-teori saja, yang diperoleh siswa hanya
yang ada di alam semesta ini menggunakan kimia sebagai produk tanpa menyuguhkan
bahan kimia sebagai sumber kehidupan umat bagaimana proses ditemukannya konsep,
manusia. Dalam kehidupan sehari-hari kita hukum, dan teori tersebut, sehingga tidak
mengkonsumsi zat kimia bahkan hampir semua tumbuh sikap ilmiah dalam diri siswa.
produk industri untuk keperluan hidup sehari- Pembelajaran kimia di sekolah cenderung hanya
hari umat manusia menggunakan bahan kimia menghafal konsep dan kurang mampu
dalam proses produksi.Kimia sebagai bagian menggunakan konsep tersebut jika menemui
dari rumpun IPA perlu diajarkan kepada siswa masalah dalam kehidupan nyata yang
guna meningkatkan pengetahuan dan berhubungan dengan konsep yang dimiliki.
keterampilan IPA sebab dapat menjadi sarana Akibatnya, pembelajaran kimia menjadi
dalam memahami proses dan produk sains, nilai kehilangan daya tariknya dan lepas relevansinya
sains, memiliki sikap ilmiah, dan dapat menjadi dengan dunia nyata yang seharusnya menjadi
warga negara yang bermoral serta tanggap obyek ilmu pengetahuan tersebut (Depdiknas,
terhadap masalah lingkungannya (Poedjiadi, 2003).
2007). Berdasarkan hal tersebut, sangatlah
Pembelajaran kimia dapat diartikan penting untuk membenahi konsep sebuah
sebagai cara untuk memberikan pemahaman pendidikan yang menyelenggarakan sistem
kepada siswa tentang kimia. Namun bila dilihat belajar mengajar yang menghargai setiap
dari perannya dalam mewujudkan tujuan potensi yang ada, serta diselaraskan dengan
pembelajaran, peran pembelajaran kimia kondisipsikologi siswa. Hal tersebut bertujuan
memiliki peran yang lebih dari itu. agar otak para siswa akan mudah untuk bekerja
Pembelajaran kimia sebenarnya dapat dalam proses pembelajaran. Proses belajar pun
digunakan untuk melatih siswa untuk dapat akan menjadi sangat optimal dan efektif. Siswa
menggunakan konsep yang diterimanya dalam tidak hanya dikurung di dalam kelas, tetapi juga
konteks yang sebenarnya. Pemahaman konsep belajar di ruang terbuka dengan berbagai variasi

111
Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia “Hydrogen” Vol. 4 No. 2, ISSN 2338-6480
model pembelajaran dan dikemas dalam setiap jenjang pendidikan.Setelah dilakukan
aktivitas yang menantang. Budaya belajar harus perbaikan pada bidang pendidikan, semakin
menjadi eksplorasi yang menyenangkan disadari bahwa semakin banyak kekurangan.
sehingga pertumbuhan seluruh kepribadian Kekurangan tersebut terletak pada inti kegiatan
terintegrasi dengan nilai-nilai yang dipelajari pendidikan itu sendiri yaitu proses belajar
(Subagyo, 2013). mengajar yang melibatkan anak didik dan
Sekolah ramah anak adalah sekolah pendiddik.
yang aman, bersih, sehat, hijau, inklusif dan Berdasarkan observasi yang telah
nyaman bagi perkembangan fisik, kognisi dan dilakukan pada proses pembelajaran kimia di
psikososial anak perempuan dan anak laki-laki SMANegeri 3 Mataram. Bahwa masih banyak
termasuk anak yang memerlukan pendidikan siswa yang kurang memahami konsep kimia dan
khusus dan/atau pendidikan layanan khusus. akibatnya siswamengalami kesulitan
Tujuan dari sekolah ramah anak adalah menghubungkan apa yang ada
terhindar dari kekerasan fisik, kekerasan dilingkungan.Hasil wawancara dengan guru
psikhis, kekerasan seksual pemenuhan hak mata pelajaran kimia di SMANegeri 3 Mataram
Pendidikan Anak (PHPA), agar semua anak menunjukkan kurangnya kemampuan siswa
tanpa terkecuali terpenuhi hak pendidikannya dalam mengungkapkan informasi yang
dan terhindar dari berbagai tindak kekerasan dan diperoleh selama proses pembelajaran, siswa
diskriminasi. Sekolah ramah anak salah satunya kurang terampil dalam konsep pembelajaran
adalah sarana dan prasarana di dalam sekolah kimia selama kegiatan belajar mengajar
(Wahono 2013). berlangsung didalam kelas, penulisan tugas
Sekolah sehat pada prinsipnya adalah tidak disusun dengan baik dan bahasa kurang
bagaimana membuat sekolah tersebut memiliki komunikatif, serta proses belajar kurang
kondisi lingkungan belajar yang normal (tidak mengaitkan materi ajar dengan kehidupan nyata
sakit) baik secara jasmani maupun rohani.Hal setiap harinya. Dalam kehidupan sehari-hari
ini ditandai dengan situasi sekolah yang bersih, siswa banyak menemukan dan mengkonsumsi
indah, tertib, dan menjunjung tinggi nilai-nilai bahan yang mengandung zat kimia, maka dari
kekeluargaan dalam kerangka mencapai itu diharapkan bagi siswa dan warga sekolah
kesejahteraan lahir dan batin setiap warga untuk berhati-hati untuk mengkonsumsi
sekolah.Aman adalah situasi dimana seseorang makanan yang dicampuri dengan bahan kimia
bebas dari bahaya dan rasa takut. yang berlebihan atau tidak sama sekali
Sedangkan pada sekolah ramah anak mengkonsumsinya, karena akan
dapat dimaknai sebagai sekolah yang membahayakan bagi kesehatan.
menjunjung tinggi hak-hak anak sebagai pribadi Berdasarkan pada latar belakang
yang harus dididik dengan perasaan dan budi tersebut, peneliti mengkaji lebih dalam
pekerti yang baik dan menjadikan kepentingan penelitian “ Tingkat Peranan Pembelajaran
dan kebutuhan siswa sebagai pertimbangan Kimia Dalam Mendukung Gerakan Sekolah
utama dalam menentangkan setiap keputusan Sehat, Aman, Ramah Anak, dan Menyenangkan
dan tindakan yang diambil oleh pengelolah dan (Studi Kasus di SMA Negeri 3 Mataram).
penyelenggara pendidikan. Sekolah
menyenangkan adalah sekolah yang mampu METODE
membuat semua warga sekolah senang, puas, Penelitian ini merupakan penelitian
akan situasi sekolah. Sekolah menyenangkan kualitatif sebab pada penelitian ini menggali
tidak hanya tertuju pada upaya bagaimana segala informasi mengenai gejala-gejala, fakta-
membuat peserta didik betah kesekolah, namun fakta, atau kejadian-kejadian yang diamati dan
juga menyenangkan bagi guru, tenaga dideskripsikan dalam sebuah narasi mengenai
kependidikan, bahkan orang tua peserta didik implementasi program tingkat pembelajaran
(Didik Suhardi, 2015) kimia dalam mendukung gerakan sekolah sehat,
Dalam hal ini sangat jelas bahwa aman, ramah anak dan menyenangkan di SMA
pendididkan memberikan seseorang modal Negeri 3 Mataram.Tehnik pengumpulan data
pengetahuan dan kompetensi yang dibutuhkan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
untuk membuat pembedaan atau penaksiran observasi, wawancara dan angket. Tehnik
nilai. Nilai sopan, santun, malu, kerja keras, pengumpulan data yang diamati dalam
kejujuran, kepercayaan, dan lain-lain yang penelitian ini yaitu: (1) Observasi yaitu melihat
dibentuk, diperkuat, dan dipertahankan terutama proses pembelajaran kimia dan keadaan
melalui pendidikan formal yaitu sekolah. lingkungan sekolah; (2)Wawancara dilakukan
Masalah pendidikan yang untuk di kepada informan diantarannya: Guru
Indonesi adalah sangat rendahnya mutu pada kimia,Warga Sekolah untuk mengetahui proses

112
Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia “Hydrogen” Vol. 4 No. 2, ISSN 2338-6480
pembelajaran kimia dan lingkungan sekolah;(3) mendukung tumbuh kembang siswa secara
Angket siswa untuk mengetahui proses optimal serta membentuk perilaku hidup
pembelajara kimia dan kaitannya terhadap sehat dan terhindar dari pengaruh negatif.
lingkungan. Oleh karena itu, SMA Negeri 3 Mataram
memiliki lingkungan sekolah sehat yang
HASIL dan PEMBAHASAN dapat mendukung proses pendidikan
A. Hasil sehingga mencapai hasil yang optimal baik
Hasil Observasi dari segi pengetahuan, keterampilan maupun
Pada penelitian ini peneliti sikap dan dapat belajar memahami alam
mengobservasi lingkungan dan proses yang bisa digunakan dan dimanfaatkan
pembelajaran siswa, selain menggunakan untuk belajar dengan baik terutama pada
observasi peneliti juga mewawancarai guru pembelajaran kimia yang mempelajari
bidag studi kimia yaitu Bapak H. Dwi gejala-gejala alam dan khususnya
Susanto S.Pd.Dari hasil observasi yang mempelajari tentang susunan, struktur,
diamati oleh peneliti di SMA Negeri 3 komposisi, sifat, perubahan materi serta
Mataram adalah merupakan sekolah yang energi yang menyertai perubahan tersebut.
menjujung tinggi nilai-nilai kekeluargaan Dari hasil observasi yang diamati
dan memiliki sarana dan prasarana yang oleh peneliti pada saat proses pembelajaran
baik. Dalam proses pembelajaran guru terutama pada pembelajaran kimia, bahwa
memperhatikan keterlibatan siswa dalam siswa SMA Negeri 3 Mataram menerima
pengorganisasian pengetahuan, sehingga proses pembelajaran dengan baik dengan
proses pembelajaran berlangsung dua arah. model pembelajaran yang diberikan oleh
Banyak jenis aktivitas yang dilakukkan oleh guru sehingga siswa dapat memahami materi
siswa selama mengikuti pembelajaran yaitu yang telah disampaikan. Disamping itu juga
siswa melakukan tanya jawab dengan siswa merasa senang dan menyenangkan
gurunya dan sebagian dari siswa ada yang dalam menerima materi kimia, sehingga
melakukan diskusi dengan temannya dan pembelajaran kimia tidak membosankan
ada pula yang bermain. Dalam hal tersebut bagi siswa. Selain itu juga siswa merasa
penelitian ini mendukung studi empiris aman, nyaman berada dilingkungan yang
yang menyatakan bahwa kondisi fasilitas sehat, bersih, indah, tertib, rindang dan
sekolah berpengaruh terhadap proses belajar memiliki penghijauan yang memadai
siswa. Dapat dilihat diantaranya yaitu: sehingga siswa dapat belajar dengan baik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa peranan
Karakteristik tata ruang di SMA Negeri pembelajaran kimia dalam mendukung
3 Mataram gerakan sekolah sehat, aman, ramah anak
penataanruang tidak hanya dan menyenangkan bagi perkembangan
memperhatikan segi fisik saja, tetapi mutu belajar siswa.
penataan ruang yang ramah lingkungan,
diciptakan sehingga timbul suasana belajar Hasil Wawancara
yang nyaman. Hal ini ditandai dengan Berdasarkan hasi wawancara dengan
adanya area hijau, penataan ruang yang bapak H. Dwi Sunosto, S.Pd guru mata
tertib disesuaikan dengan manfaat/fungsi pembelajaran kimia di SMA Negeri 3
ruangan. Kebersihan yang terjaga, dan Mataram bahwa pelaksanaan guru selama
tersedianya tempat sampah di tiap ruang mengajar dan kemampuan siswa dalam
adanya aliran udara yang baik dan sinar pembelajaran kimia serta model yang
matahari yang cukup terutama di ruang digunakan dalam proses belajar mengajar.
kelas, ruang kelas sudah berbasis Guru dan siswa belajar dengan baik dengan
multimedia, terdapatnya beberapa fasilitas model yang diterapkan oleh guru dan siswa
tambahan; kegiatan K3 (Kebersihan, mudah mencerna dan cepat mengerti. Hal ini
Keindahan, Kerapian) ditanamkan pada diri menandakan bahwa guru dan siswa saling
siswa, pengembangan tata ruang kelas tidak beriteraksi dan bertukar pikiran yang bisa
lepas dari 6K (Keamanan, Kebersihan, membawa perubahan pada diri siswa
Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, dan menggunakan pembelajaran kontekstual
Kerindangan) upaya memelihara kebersihan yang menggunakan jenis pertanyaaan yang
menjadi tanggung jawab semua warga membangkitkan dan lain sebagainya.
sekolah. Penjelasan ini juga sama dengan pernyataan
Lingkungan sekolah sehat adalah Dra. Emilia Kustanti.
suatu kondisi lingkungan sekolah yang dapat

113
Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia “Hydrogen” Vol. 4 No. 2, ISSN 2338-6480
Dari hasil wawancara didapatkan siswa dapat berpikir kreatif dalam belajar.
informasi bahwa respon siswa terhadap Kemuadian bapak Dwi Sunosto S.Pd
materi kimia yang guru ajarkan yaitu sangat mengkaitkan materi dengan kehidupan
baik pada materi yang guru jelaskan, sedang sehari-hari. Pembelajaran kimia itu bisa
perilaku peserta didik, antara lain motivasi didapat dimana saja dan kapan saja, karena
atau semangat belajar, keseriusan, perhatian, tanpa kita sadari ilmu kimia itu berada
kerajinan, kedisiplinan, keingintahuan, dimana mana dalam lingkungan ini
pencatatan, pertanyaan, senang melakukan diantaranya: di rumah sakit obat-obatnya
latihan soal, dan sikap belajar yang positif. menggunakan bahan kimia, dalam industri
Penjelasan ini juga sama dengan pernyataan mengunakan bahan kimia dan lain-lainnya.
Dra. Emilia Kustanti. Pernyataan ini juga sama dengan yang
Siswa SMA Negeri 3 Mataram diungkapkan oleh ibu Dra. Emilia Kustanti.
merupakan siswa teladan dan pintar Menurut bapak Dwi Sunosto S.Pd
walaupun ada sebagian siswa yang kurang dan ibu Dra. Emilia Kustanti selaku guru
merespon pada pembelajaran kimia, tetapi kimia pada SMA Negeri 3 Mataram
siswa tersebut memiliki kemampuan untuk merupakan sekolah yang sehat, aman, ramah
belajar dan mengembangkan potensi anak dan menyenangkan bagi tumbuh
belajarnya dengan kondisi lingkungan kembang siswa untuk belajar dan menerima
sehingga siswa tersebut dapat pembelajaran dilingkungan tersebut.
mengekspresikan dirinya untuk belajar lebih Lingkungan sangat berpengaruh terhadap
baik lagi dengan adanya lingkungan sekolah proses belajar siswa, karena tanpa
sehat, aman, ramah anak dan lingkungan yang sehat, aman, ramah anak,
menyenangkan. Respon siswa dalam dan menyenangkan tersebut tidak dapat
menerima materi kimia baik dan materi yang melakukkan aktivitas dengan baik terutama
dijelaskan siswa secara umum menguasai pada proses pembelajaran.
materi yang diajarkan. Pada saat proses Berdasarkan hasil wawancara dengan
belajar mengajar siswa sering bertanya pada Dra. Emilia Kustanti menyatakan bahwa
guru dan guru merespon dengan baik. keaadan kelas dan siswa disaat proses
Kendala-kendala yang guru temukan belajar mengajar bagus dan model yang
pada proses pembelajaran yaitu siswa ada digunakan yaitu ceramah, tanya jawab dan
yang fokus dan juga tidak. Tetapi sejauh ini latihan soal. Langkah- langkah khusus yang
pengetahuan siswa terhadap materi kimia guru lakukan ketika menerapkan model
yang Bapak Dwi Sunosto S.Pd jelaskan, pembelajaran yaitu dengan tanya jawab
bahwa siswa secara umum sudah menguasai materi yang lalu pada awal proses
materi yang telah guru ajarkan. Dan solusi pembelajaran berlangsung guna untuk
yang biasa dilakukan oleh Bapak Dwi menginggatkan kembali materi yang sudah
Sunosto S.Pd untuk mengatasi kendala- dijelaskan sebelum memasuki materi yang
kendala adalah guru harus tegas dalam arti baru. Kesulitan atau kendala-kendala yang
mengingatkan siswa, memberikan motivasi guru hadapin hampir tidak ada hanya situasi
terhadap siswa dan guru memberikan reward siswa yang ribut di dalam kelas dan
bagi siswa yang benar dalam menjawab soal kemampuan siswa dalam kelas sedang.
yang diberikan oleh guru. Selama mengajar Guru menciptakan proses
interaksi siswa dengan guru pada saat pembelajaran kimia secara kreaktif dan
menyampaikan materi adalah siswa aktif menyenangkan adalah menghubungkan
mendengar, bertanya ataupun materi kimia dalam kehidupan sehari-hari,
menjawab.Komunikasi dua arah bertanya sehingga siswa tidak bingung dan siswa
dan menjawab antara guru dengan siswa dan tidak hanya menerima materi saja tetapi
siswa dengan siswa.Dalam media yang siswa harus belajar memahami materi yang
digunakan siswa merasa senang, tertarik dan sudah diterima dan mengkaitkan dengan apa
tidak bosan sehingga siwa dapat mencerna yang ada dilingkungan. Pada saat proses
pelajaran kimia dengan baik. belajar mengajar guru dan siswa dalam
Cara yang bapak Dwi Sunosto, S.Pd keadaan sehat sehingga siswa dan guru dapat
dalam menciptakan proses pembelajaran belajar dengan baik pada saaat proses
kimia secara kreatif dan menyenangkan pembelajaran berlangsung.
yaitu dengan model dan media yag Pendapat guru tentang pembelajaran
digunakan pada saat proses pembelajaran kimia itu bagus karena siswa-siswanya
dan permainan, sehingga siswa tertarik dan antusiasi dalam pembelajaran kimia
senang dengan pembelajaran kimia dan sehingga siswa tertarik dan senang belajar

114
Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia “Hydrogen” Vol. 4 No. 2, ISSN 2338-6480
kimia. Menurut guru mekanisme yang baik dan siswa yang dilakukan dalam lingkungan
pada pembelajaran kimia yaitu selalu ada tertentu dengan dukungan sarana dan
evaluasi dan ceramah mengenai materi prasarana tertentu. Dengan demikian
kimia dan persiapan guru sebelum proses keberhasilan proses pembelajaran atau
pembelajaran berlangsung disesuaikan pada kualitas pembelajaran akan tergantung dan
materi kimia yang akan diajarkan. Persiapan dipengaruhi oleh: guru, siswa, fasilitas
perangkat pembelajaran (RPP) dan lain-lain pembelajaran, lingkungan kelas, dan iklim
dipersiapkan dengan baik sebelum proses kelas maupun lingkungan sekolah.
pembelajaran berlangsung dan proses Sebagaimana dipaparkan dalam
pembelajaran kimia dalam bidang sains itu kajian teori di atas, kualitas pembelajaran
bagus. Pada proses pembelajaran kimia dikatakan baik manakala lingkungan fisik
berlangsung siswa dan guru tidak pernah mampu menumbuhkan semangat siswa
merasa terganggu, sehingga proses untuk belajar; iklim kelas kondusif ; guru
pembelajaran berjalan dengan lancar tampa menyampaikan pelajaran dengan jelas.
gangguan sama sekali dan guru senang Dalam hal ini pada saat proses belajar
mengajar kimia di lingkungan SMANegeri 3 mengajar menggunakan teknologi
Mataram. Lingkungan sangat berpengaruh pembelajaran, baik untuk mengajar maupun
terhadap proses belajar mengajar terutama kegiatan belajar siswa. Keberhasilan dalam
dalam pembelajaran kimia. pembelajaran tidak hanya dipengaruhi oleh
Pada saat proses pembelajaran guru dan lingkungan saja, tetapi faktor siswa
berlangsung siswa dan siswa dapat bertukar cukup berperan, oleh karena itu dalam ini
pikiran dan mengemukakan pendapat dimasukkan dua aspek baru dari sisi siswa,
terhadap materi kimia yang guru ajarkan dan yaitu sikap dan motivasi belajar siswa.Di
pada lingkungan sekolah tersebut siswa SMA Negeri 3 Mataram sebagaimana yang
merasa sehat, aman, ramah anak dan dilihat dari indikator sekolah sehat, aman,
menyengkan untuk belajar dan ramah anak dan menyenangkan yang
mengembangkan potensi belajar siswa menjadi pendukung peningkatan kualitas
dalam lingkungan sekolah tersebut. Dalam pembelajaran.
pembelajaran berlangsung siswa dengan
guru sangat saling menghormati dan Hasil Uji Angket yang Diperoleh
menghargai disaat proses belajar mengajar Sebelum angket ini di uji di sekolah
dan diluar pembelajaran. Kebutuhan siswa terlebih dulu peneliti meminta bantuan
pada saat proses pembelajaran kimia yaitu dosen ahli (validator ahli) untuk memeriksa
buku dan LCD. Diantara materi kimia yang angket tersebut, setelah dosen tersebut
guru ajarkan yaitu hafalan dan pembelajaran sudahmenyatakan layak (baik) dengan nilai
kimia sesuai dengan kurikulum dan sarana 90% layak untuk diteliti baru peneliti
dan prasarana yang sudah ditetapkan oleh menguji disekolah dengan menyebarkan ke
sekolah. siswa.
Kualitas pembelajaran merupakan Angket yang telah terkumpul
ukuran yang menunjukkan seberapa tinggi diberikan penilaian dan skor sesuai dengan
kualitas interaksi antara guru dengan siswa ketentuan dan hasil dari setiap soal tersebut.
yang terjadi dalam tempat pembelajaran Adapun data yang dikumpulkan dari hasil
(ruang kelas) untuk mencapai tujuan angket siswa sebagaimana dapat dilihat
pembelajaran atau mewujudkan kompetensi pada Tabel 1.
tertentu.Interaksi tersebut melibatkan guru
Tabel 1. Hasil instrumen angket proses pembelajaran siswa

Skor yang Skor


No Nama Nilai
diperoleh maksimal
1 DEWA AYU LINDA NAHAYANI 95 120 75
2 ACHMAD MUJAHIDIN IRHAM 70 120 50
3 NI LUH PUTERI ANDINI N.S 79 120 65
4 CHALISTA RIANANDA AZIZA 100 120 83
5 WAHYU ADRIANSYAH 78 120 65
6 RAHMAT INDIRA PERMANA 74 120 61
7 ARYA HANGGARA PRATAMA 80 120 66
8 WADIYA APRILIANTI 83 120 69

115
Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia “Hydrogen” Vol. 4 No. 2, ISSN 2338-6480
9 IDA MADE WIDYARTANA 89 120 74
10 IDA AYU NANDA 100 120 83
11 NABILA NURALIA ROSI 100 120 83
12 MUHAMMAD DAFFA A.P 61 120 50
13 NI WAYAN SRI SULASTRI 71 120 59
14 DELVI EKA RAHAYU 96 120 80
15 DEWA PUTU CADRA RADITYA 84 120 70
16 BAIQ HASRI DWI SYAFITRI 85 120 70
17 AMAIA ULYA ROHIM 89 120 74
18 KHOERUN NISSA 88 120 73
19 MUHAMMAD RIZAL PAHLEVI 85 120 70
20 RIDHO RAHMATULLAH WIBOWO 82 120 68
Rata-rata angket proses pembelajaran siswa 69,8

Berdasarkan Tabel1 diatas, bahwa mengemukan pendapat dalam pembelajaran


siswa sebagian besar sangat menyukai kimia 42%; Ada kegiatan diskusi yang
pembelajaran kimia sesuai dengan hasil memberi saya kesempatan bertanya dan
angket tersebut. Keterampilan dalam menyatakan pendapat 61%; Dengan model
pembelajaran kimia pada indikator angket pembelajaran yang diberikan, siwa merasa
diatas bahwa 65-100 (baik) dan ≥ 65 (tidak lebih dihargai dalam mengeluarkan
baik) dari 20 siswa yang baik nilainnya pendapat 62%; Dalam proses pembelajaran
terdiri dari 16 orang sedangkan yang buruk kimia, siwa memiliki keberanian untuk
4 orang dengan rata-rata sebesar 69,8 (baik). menyeluarkan pendapat 50%; siswa
Kesimpulan dari hasil angket siswa SMA tertantang dengan kegiatan-kegiatan kimia
Negeri 3 Mataram bahwa peranan disekolah 58%; Dalam materi kimia yang
pembelajaran kimia dalam mendukung diberikan oleh guru sanggat bermanfaat
sekolah sehat, aman, ramah anak, dan bagi siswa 88%; Guru memberi sumber
menyenangkan sangat baik untuk proses belajar yang menarik dan menyenangkan
belajar siswa. pada saat proses pembelajaran kimia 72%;
Hasil pernyataan angket (+) Apabila mendengar kata” KIMIA”, siswa
didapatkan nilai yaitu bahwa model merasa senang dan menyenangkan untuk
pembelajaran yang diberikan, siswa merasa mempelajari ilmu kimia 70%; Guru mata
mudah mempelajari kimia dengan nilai 76%; pembelajaran kimia ramah terhadap siswa
Pengajaran kimia yang disajikan oleh guru baik didalam kelas maupun diluar kelas
sangat menarik dan tidak membosankan 90%; Apakag guru mengajarkan ilmu kimia
73%; Guru akan menjadi contoh dalam yang berkaitan dengan kesehatan dalam
kehidupan sehari-hari membuat pelajaran kehidupan sehari-hari 50%; Apakah
kimia semakin menyenangkan 81%; Dalam sebelum proses belajar mengajar dimulai
pelajaran kimia guru mengunakan LCD, guru dan siswa dalam keadaan sehat 86%.
sehingga pelajaran kimia sangat menarik dan Hasil pernyataan angket (-)
menyenangkan 35%; Dalam pembelajaran didapatkan nilai yaitu bahwa siswa bosan
guru pelajaran kimia mengunakan aplikasi mengikuti pelajaran kimia dengan model
yang menyenangkan pada saat proses pembelajaran yang diberikan 78%; Guru
pembelajaran 48%; Adakah guru membuat memberi proses belajar mengajar kimia
pratikum yang menyenangkan pada mononton, tidak ada variasi 75%;
pembelajaran kimia 60%,;Pada saat Penjelajasan guru membuat pembelajaran
melakukan pratikum guru dan siswa merasa kimia bertambah rumit 83%; Contoh soal
aman dan tidak ada gangguan 45%; Dengan yang diberikan tidak membantu siswa dalam
pembelajaran yang diberikan oleh guru mata meahami pelajaran kimia 83%; Guru
pelajaran ada demostrasi yang menarik dan memberi penjelajasan yang membuat siswa
menyenangkan 73%; Dengan penjelasan dan tambah rumit untuk mempelajari materi
contoh dari guru, saya merasa terbantu kimia 83%; Pada proses pembelajaran, siswa
dalam memecahkan masalah/ soal-soal merasa tidak berani mengemukan pendapat
kimia didapatkan sebesar 85%. dan bertanya kepada teman ataupun guru
Dengan pembelajaran yang diberikan 67%; Dalam proses pembelajaran kimia,
oleh guru mata pelajaran, Siswa lebih mudah siswa tidak dapat meningkatkan kerjasama
mengerti materi pelajaran kimia 80%; siswa dengan teman yang lain 87%; Dari

116
Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia “Hydrogen” Vol. 4 No. 2, ISSN 2338-6480
pengajian guru mata pembelajaran kimia pemahaman kepada siswa tentang kimia,
kurang menyenangkan dan membosankan sehingga siswa dapat menggunakan
83%; Pada saat proses belajar mengajar konsepyang diterimanya dalam konteks
adakah hal-hal yang terganggu didalam yang sebenarnya. Pada pembelajaran kimia
sekolah 80%. Data selengkapnya dapat di siswa meninjau pemahaman sejau mana
lihat pada lampiran. konsep itu digunakan dalam proses
pemecahan masalah yang dihadapinya di
B. Pembahasan lingkungan (alam). Siswa SMA Negeri 3
Tingkat Peranan Pembelajaran Kimia Mataram merupakan siswa yang berkreatif
dalam Mendukung Gerakan Sekolah dan bekerja keras dalam proses
Sehat, Aman, Ramah Anak, dan pembelajaran.
Menyenangkan
Berdasarkan hasil penelitian di Penerapan Konsep Sekolah Sehat,
sekolah SMA Negeri 3 Mataram adalah Aman, Ramah Anak dan Menyenangkan
sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai pada saat Proses Pembelajaran Kimia
kekeluargaan terhadap warga sekolah Berdasarkan pernyataan tersebut
setempat. Lingkungan sekolah SMA Negeri SMA Negeri 3 Mataram memiliki kondisi
3 Mataram merupakan sekolah sehat yang lingkungan yang sehat untuk tempat belajar
dimana memiliki kondisi lingkungan yang siswa dan tempat beraktivitas warga sekolah
bersih, indah, tertib, dan menjunjung tinggi tersebut.Sekolah SMA Negeri 3 Mataram
nilai-nilai kekeluargaan dalam mencapai merupakan sekolah aman, warganya bebas
kesejahteraan lahir dan batin setiap warga dari bahaya dan rasa takut, suasana
sekolah. Dengan begitu sekolah yang sehat lingkungan yang kondusif untuk belajar,
dapat memungkinkan setiap warga SMA hubungan antar warga sekolah positif, bebas
Negeri 3 Mataram dapat melakukan aktivitas dari tindakan kekerasan, bebas dari
yang bermanfaat dan berhasil guna untuk pengaruh narkotika, bebas dari rokok dan
sekolah tersebut.Dalam pembelajaran kimia asap rokok , bebas dari lecehan seksual, dan
banyak sekali bahan-bahan kimia yang ada memiliki sarana prasarana yang memadai
disekitar kita dan perlu kita pelajari pada yang menjamin rasa aman bagi seluruh
lingkungan hidup, bahkan yang tidak pernah warga sekolah SMA Negeri 3 Mataram.
kita sadari yang ada disekitar kita maupun Lingkungan SMA Negeri 3 Mataram
yang kita rasakan.Maka dari itu memiliki standar sekolah ramah anak adalah
pembelajaran kimia sangat berkaitan dengan sekolah yang menjunjung tinggi hak-hak
sekolah sehat dan sekolah sehat juga dapat anak sebagai pribadi yang harus dididik
membantu siswa SMA Negeri 3 Mataram dengan perasaan dan budi pekerti yang baik.
belajar dengan nyaman guna untuk pada sekolah ramah anak ini menjadikan
mencapai hasil yang maksimal yang kepentingan dan kebutuhan siswa ketika
diinginkannya. Hal ini dapat dilihat juga mengekspresikan pandangannya dalam
pada saat proses pembelajaran dan segala hak khususnya tentang ilmu
pembelajaran kimia berlangsung pengetahuan, sehingga siswa merasa
diantaranya: nyaman dan menyenangkan dalam proses
belajar disekolah. Pada saat proses belajar
Proses Pembelajaran mengajar terutama pada pembelajaran kimia
Proses pembelajaran yang yang peneliti amati, bahwa siswa dan guru
dilaksanakan oleh guru kimia SMA Negeri 3 SMA Negeri 3 Mataram saling memahami
Mataram berjalan dengan baik dan sudah dan ramah terhadap pembelajaran yang
sesuai dengan prosedur yang direncanakan disajikan sehingga proses belajar mengajar
hal ini dapat dilihat dari keterlaksanaan RPP menjadi lebih menyenangkan.
pada setiap kegiatan yang tersaji. Setiap poin Pada tahap selanjutnya sekolah akan
dari persiapan perangkat pembelajaran menjadi sekolah menyenangkan juga
tersebut dilaksanakan dengan baik dan siswa merupakan perpaduan antara sekolah sehat,
dapat menerima dan mencernah dengan baik aman, ramah anak. Artinya, ketika kegiatan-
apa yang diajarkan oleh guru, sehingga kegiatan sekolah sehat, aman, ramah anak
siswa mudah mengerti apa yang dijelaskan. telah terlaksana dengan baik, maka otomatis
sekolah akan menjadi menyenangkan.
Pembelajaran Kimia Berdasarkan hasil Wawancara yang
Pembelajaran kimia di SMA Negeri 3 dilakukan peneliti dengan guru SMA Negeri
Mataram adalah guru memberikan 3 Mataram menunjungkan bahwa antara

117
Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia “Hydrogen” Vol. 4 No. 2, ISSN 2338-6480
guru dan siswa menjunjung tinggi nilai-nilai pembelajaran kimia dalam gerakan sekolah
kekeluargaan. Pada saat proses belajar sehat, aman, ramah anak, dan menyenangkan
mengajar guru dan siswa beradaptasi dengan dapat membantu siswa dalam proses
sempurna, sehingga penjelasan guru mudah pembelajaran kimia
dicerna dan cepat dimengerti oleh siswa 2) Kondisi Lingkungan Sekolah sehat, aman,
dengan bantuan model pembeljaran yang ramah anak, dan menyenangkan adalah dapat
diterapkan oleh guru pada saat mengajar meningkatkan proses belajar mengajar dan
menjadikan pembelajaran kimia menjadi memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga
menyenangkan. sekolah untuk melakukan aktivitas dengan baik.
Sedangkan berdasarkan hasil Angket
pada Tabel 4.1 di atas yaitu siswa SMA DAFTAR RUJUKAN
Negeri 3 Mataram kelas III dengan jumlah Suhardi, D. 2015. Pedoman gerakan sekolah
20 siswa untuk mengukur seberapa sehat, aman, ramah anak, dan
keinginan siswa untuk belajar pembelajaran menyenangkan Sekolah Menengah
kimia dan sejauh mana proses belajar Pertama (SMP). Jakarta: Pembina
mengajar antara guru dan siswa pada mata Sekolah Menengah Pertama.
pembelajaran kimia. Keterampilan dalam Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Standar
pembelajaran kimia pada indikator Kompetensi Mata Pelajaran Kimia SMA
pengamatan peneliti pada lembar instrumen dan MA. Jakarta: Balitbang Depdiknas.
angket bahwa yang menyukai pembelajaran Subagyo, 2013. Aplikasi pembelajaran ramah
kimia 17 orang sedangkan yang kurang anak.guru berprestasi nasional.
hanya 4 orang dari 20 siswa. Dari hasil Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan
tersebut menujukan siswa SMA Negeri 3 Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
Mataram adalah secara umum siswa senang R&D. Cetakan ke 11.Bandung : CV.
pada proses pembelajaran kimia dan siswa Alfabeta.
memiliki kemampuan untuk Sugiyono. 2008. Penelitian Kualitatif.Bandung:
mengembangkan minat dan bakat siswa Alfabeta
pada materi kimia, kemampuan siswa dalam Depdiknas. 2003. Kurikulum Sains Kimia
memahami materi kimia sangat baik pada Sekolah Menengah Umum. Jakarta.
saat proses pembelajaran kimia sesuai Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur
dengan hasil uji angket tersebut. Penelitian: Suatu Pendekatan
Kesimpulan dari hasil angket bahwa Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.
siswa menyukai pembelajaran kimia dan Tim Adiwiyata Tingkat Nasional.2011.
proses mengajar guru pada pembelajaran Panduan Adiwiyata Sekolah Peduli dan
kimia sangat baik.proses pembelajaran Berbudaya
kimia di SMA Negeri 3 Mataram Lingkungan.KerjasamaKementerian
menunjukkan bahwa tingkat peranan Lingkungan Hidup dengan Kementerian
pembelajaran kimia dalam mendukung Pendidikan dan Kebudayaan.
gerakan sekolah sehat, aman, ramah anak Nanik Hidayati, Tukiman Taruna dan
dan menyenangkan di SMA Negeri 3 Purnaweni, Hartuti.2013. Perilaku
Mataram yang memiliki lingkungan sekolah Warga Sekolah dalam Program
yang bersih, indah tertib, rindan dan Adiwiyata di SMK Negeri 2 Semarang.
memiliki penghijauan yang memadai untuk Jurnal Ilmiah. Semarang: UNDIP.
tempat belajar siswa. Mulyasa. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Suatu Pendekatan Praktis.
SIMPULAN Bandung: PT Pemaja Rosdakarya.
Berdasarkan hasil penelitian dan Depdiknas, (2006).Kurikulum Tingkat Satuan
pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan (KTSP). Jakarta.
sebagai berikut: 1) Tingkat peranan

118

Anda mungkin juga menyukai