Anda di halaman 1dari 2

Metalurgi Zamrud

Jika orang menyebut Kahayya adalah mutiara hitam, maka aku menyebutnya sebagai zamrud. Indah dan
menghijau beratapkan langit yamg bersih, bertaburkan gemintang di malam hari. Dikelilngi sayap
gumung yang menjunta indah, mengalirkan air jernih dan bersih bagai beningnya zamrud, ditemani
hamparan danau Lurayya yang riak airnya menenngkan rasa.

Aku adalah salah satu dari ratusan bahkan ribuan orsng yang paling bersyukur terlahir di belahan bumi
ysng inah ini. Terlahir di antara orsmg-orang yang murah dengan senyuman, serta menjaga
kebersamaan antar sesama. Jika orang lain bilang rasa syukurku berlebihan, Cobalah sesekali duduk
merenung sambil memancing ikan dipinggi danau, lalu dakilah Puncak Lurayya. Kau hanya akan
merasakan sebagian kecil dari seluruh keindahan yang ada. Hingga semilir angin yang berlalu akan
membisikkan padamu kata-kata syahdu, yang membuatmu sadar bahwa panomarama alam yang
bagaimana lagi yang lebih indah dari ini.

Lagi dan lagi aku katakan, belahan bumi yan imdah ini membuatku betah dan rindu. Betah dengan
dinginnya udara malam di Kale Tabbuakang, betah dengan kicauan-kicauan burung dan desiran angin
yang merambat oada pepohonan. Lalu ketika akusedang dibelahan bumi yang lain, aku selalu rindu.
Rindu dengan sapaan arunika di Bukit Donggia, rindu dengan lambaian senja di sela gunung
Bawakaraeng, dan aroma bunga Edelweis yang menyerbak dipinggir-pinggir jalan menuju lembah
Kunang-Kunang.

Sampai sekarang, aku masih belum punya alasan lain mengapa aku mncintai lekukan pegununga dan
hamparan lembah-lembah serta segala hal yang ada di Kahayya ini. Hamparan lembah Lanynying-
Lanynying yang tersaji anggun di bawah pelukan gunung Sapu Bintoeng. Bunga-bunga berwarna-warni
dipinggiran lembah seolah mengisyaratkan bahwa Kahayya adalah zamrud yang abadi.

Gunung dan lembah serasa tidak lengkap jika tanpa sungai. Adilnya Tuhan, dari perut pegunungan
Bawakaraeng dan Lompobattang mengalir deras air sungai membelah bebatuan. Menghidupkan banyak
makhluk dengan airnya yang bening. Memanjakan mata dengan pesona-pesona lekuknya yang gemulai,
disertai suara desiran air yang memecahkan sepi. Sungai Balantieng yang bersanding dengan Air Terjun
Gamaccaya telah cukup membuat kita percaya, bahwa Than menciptakan Kahayya dengan sangat Adi.
Aku yakin, semesta pun mengatakan demikian.

Lalu apa kabar dengan mutiara hitamya? Dia yang menjadikanku ''apa aku hari ini''. Mutiara yan
berharga yang menjdi sumner kehidupan pokok di Kahayya. Sesekali, cobalah tuan winggah di beranda-
beranda orang disini, lalu rasaka kafein mutiara hitam. Aromanya yang harum akan membuatmu betah
berbincang hangat. Pahitnya yang nikmat, membuatmu enggan meyudahi seruputa demi seruputan,
hingga yang tertinggal hanyalah ampasnya.

Atau jika bernda ruah terlalu sesak karen asap dari pengasapan tembakau yang membiatmu enggan
singgh, mari kita berbimcamg rngan di Teras Donggia sambil menyeruput si mitiara hitam itu. Nanti
sesekali kutambahkan madu yang emarin ku ambil di kebun dekat rumshku. Mungki kau akan merasa
senang dan tenang membicarakan perihal perjalananmu yang sedikit terhambat di Puncak Coko, atau
tentang penatmu ysng hilang ketika berada disini.

Hingga akhirnya kita akhiri perjumpan di sore itu. Lalu katamu sebelum mengakhiri perbincangan hangat
kita ''mutiara hitam dan zamdud bening adalah sebutan ysng sangat pantas untuk menggambarkan
tempat yang istimewa ini, tempat yang indah dan murni bagai suasuatu yang sudah dimetalurgi''. Itu
sudah cukup membuatku yakim, bahw hatimu juga sudah terpikat dengan sepihan surga di pelukan
gunung Kelewa ini. Apa kau berjanji akan kembali lagi? ''Itu sudah pasti'' katamu.

Biodat diri:

Hijrah Alamat Tabbuakng Desa Kahaya.

Anda mungkin juga menyukai