Anda di halaman 1dari 9

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI : PERILAKU KEKERASAN

A. TOPIK Sesi 1 TAK Stimulasi Persepsi: Mengenal Perilaku Kekerasann yang biasa dilakukan

B. TUJUAN 1. Klien dapat menyebutkan stimulasi penyebab kemarahannya 2. Klien dapat menyebutkan respon yang dirasakan saat marah (tanda dan gejala marah) 3. Klien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah (perilaku kekerasan) 4. Klien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan

C. LANDASAN TEORI Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang lainnya, saling tergantung dan memiliki norma yang sama (Stuart & Laraia, 2001). Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya dalam membangun hubungan dengan orang lain serta mengubah perilaku yang destruktif dan maladaptif. Fungsi kelompok adalah sebagai tempat saling berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama lain, untuk menemukan solusi dari masalah yang dihadapi. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah terapi yang dirancang untuk meningkatkan kesehatan psikologis dan emosional pasien dengan masalah keperawatan jiwa dan bertujuan membantu anggota dalam meningkatkan koping dalam mengatasi stressor dalam kehidupan. TAK memiliki tujuan terapeutik dan tujuan rehabilitatif. Terapi aktivitas kelompok dibagi empat, yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas stimulasi realita, dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi. Pada kesempatan ini perawat akan berfokus pada TAK stimulasi persepsi. TAK stimulasi persepsi adalah upaya menstimulasi pasien untuk mengolah pikiran sesuai dengan stimulasi yang diberikan (berpersepsi). TAK jenis ini diindikasikan untuk pasien yang mengalami koping yang tidak efektif dalam bentuk terjadinya harga diri rendah, halusinasi, perilaku kekerasan,ansietas, defisit perawatan diri dan sebaginya. Bentuk kegiatannya adalah diskusi dan latihan bersama keterampilan koping untuk mengatasi masalah masing-masing. Dalam hal ini perawat akan berfokus pada pasien dengan perilaku kekerasan.

Sebagian besar pasien di Ruang Bangau mengalami masalah perilaku kekerasan dan halusinasi. Pasien dengan perilaku kekerasan akan diajak mengikuti TAK agar mereka dapat mengenali perilaku kekerasan yang biasa mereka lakukan.

D. KLIEN 1. Karakteristik/kriteria: Klien yang mengalami indikasi perilaku kekerasan. Selain itu klien dapat diajak bekerjasama, tidak disorientasi, tidak inkoheren, tidak sedang mengalami halusinasi, sehat fisik, cukup kooperatif serta dapat memahami pesan yang diberikan. 2. Proses seleksi: Klien diseleksi berdasarkan pengkajian dari perawat. Penyeleksian masalah berdasarkan masalah keperawatan. Kemudian mengklarifikasi klien dan bekerjasama dengan perawat ruangan. Selanjutnya dilakukan kontrak dengan klien. 3. Jumlah peserta TAK: Perawat yang terdiri dari 4 orang Leader Co leader Fasilitator Observer : Eza Bertra, S.Kep. : Rizkika Ramadhani, S.Kep. : Riska Hediya, S.Kep. : Chodijah Abdul Qudus, S.Kep.

Pasien: terdiri dari. Pasien - Tn .S - Tn. J - Tn. A - Tn. A -

E. PENGORGANISASIAN 1. Waktu Hari/tanggal : Jumat, 27 April 2012 Waktu Tempat : 10.00 s.d 10.30 WIB (30 menit) : Aula Ruang Bangau

2. Tim terapis Setting: peserta dan terapis duduk bersama di kursi dalam posisi melingkar.

Ruangan nyaman dan tenang O K K K L

CL

F K K

Keterangan: K O : Klien : Observer L F : Leader : Fasilitator CL : Co Leader

Tim terapis dan uraian tugas Leader: Eza Bertra Uraian tugas: a. Menyusun proposal kegiatan TAK b. Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK c. Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok e. Mampu memimpin TAK dengan baik

Co Leader: Rizkika Ramadhani Uraian tugas: a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien b. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang c. Mengingatkan leader tentang waktu

Fasilitator: Riska Hediya Putri a. Memfasilitasi klien yang kurang aktif b. Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan berlangsung c. Mempertahankan kehadiran peserta

Observer: Chodijah Abdul Qudus Uraian tugas: a. Mengobservasi jalannya/proses kegiatan b. Mencatat perilaku verbal dan nonverbal klien selama kegiatan berlangsung

3. Metode dan media a. Metode yang digunakan, antara lain: Permainan Diskusi dan tanya jawab

b. Media Spidol Karton

F. PROSES PELAKSANAAN 1. Persiapan a. Memilih klien perilaku kekerasan yang sudah kooperatif b. Membuat kontrak dengan klien c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan 2. Orientasi Dilaksanakan selama 5 menit, terdiri dari: a. Salam terapeutik 1. salam dari terapis kepada klien 2. perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama) 3. menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama) b. Evaluasi/validasi 1. menanyakan perasaan klien saat ini 2. menanyakan masalah yang dirasakan c. Kontrak Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan. Menjelaskan aturan main:

Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada terapis Lama kegiatan 30 menit Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir Setiap klien yang mau menceritakan pendapat akan diberikan permen sebagai reward.

2. Tahap kerja Tahap kerja dilaksanakan selama 20 menit, terdiri dari: a. Perawat menjelaskan aturan main ; - Minta klien untuk memperhatikan apa yang diucapkan oleh perawat - Perawat menyebutkan nama salah satu anggota tubuh, kemudian klien diharuskan untuk memegang anggota tubuh klien yang diucapkan oleh perawat ( misal: Pegaaang.hidung!) - Klien yang salah memegang anggota tubuh, mendapatkan tugas yang harus diselesaikan. Klien harus maju ke depan dan menceritakan hal-hal apa yang bisa membuat klien marah/ kesal , perasaan klien saat ada hal yang membuatnya kesal, tindakan-tindakan apa saja yang dilakukan oleh klien saat sedang kesal (berkata kasar, merusak lingkungan, mencederai/ memukul orang lain, memukul diri sendiri), dan dampak dari perilaku kekerasan yang dilakukan oleh klien. - Leader memancing klien dengan pertanyaan-pertanyaan apabila klien tampak kesulitan bercerita. - Tuliskan jawaban klien pada lembar evaluasi yang ditulis di karton. h. Memberikan reinforcement positive pada peran serta klien dalam kegiatan i. Dalam menjalankan kegiatan, semua klien harus terlibat. j. Beri kesimpulan penyebab; tanda dan gejala; perilaku kekerasan; dan akibat perilaku kekerasan. k. Menanyakan kesediaan klien untuk mempelajari cara baru yang sehat menghadapi kemarahan. 3. Tahap terminasi Tahap terminasi dilaksanakan selama 5 menit, terdiri dari: a. Evaluasi - Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK - Terapis menanyakan maanfaat kegiatan TAK yang telah dilaksanakan

- Terapis memberikan pujian atas keberhasilan klien b. Rencana tindak lanjut 1. Menganjurkan klien menilai dan mengevaluasi jika terjadi penyebab marah, yaitu tanda dan gejala; perilaku kekerasan yang terjadi; serta akibat perilaku kekerasan. 2. Menganjurkan klien mengingat penyebab; tanda dan gejala; perilaku kekerasan dan akibatnya yang belum diceritakan. c. Kontrak yang akan datang Menyampaikan bahwa TAK stimulasi persepsi ini bukanlah TAK terakhir yang akan disampaikan perawat mahasiswa profesi UNSRI. Tapi akan ada TAK selanjutnya dari mahasiswa lain yang sedang praktek di ruangan sesuai dengan kebutuhan klien, sehingga waktu dan tempat belum bisa dipastikan. Untuk TAK selanjutnya, klien akan diberitahukan lagi.

G. EVALUASI 1. 100% klien mengikuti TAK dari awal sampai akhir 2. 80% kegiatan dilakukan sesuai dengan jadual kegiatan yang telah dibuat

SESI 1 : TAK Stimulasi Persepsi : Perilaku kekerasan Kemampuan psikologis

No

Nama Klien

Penyebab PK

Memberi tanggapan tentang Tanda & Gejala PK Perilaku kekerasan Akibat PK

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien 2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengetahui penyebab perilaku kekerasan, tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Beri tanda jika klien mampu dan tanda x jika klien tidak mampu.

Referensi: Keliat, Budi A., Arkemat. (2004). Keperawatan jiwa: terapi aktivitas kelompok. Jakarta: EGC

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI : PERILAKU KEKERASAN

OLEH: Chodijah Abdul Qudus Riska Hediya Putri Rizkika Ramadhani Eza Bertra 041117060 041117060 04111706049 04111706049

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2012

Anda mungkin juga menyukai