MATRIK DAN SISTEM PERSAMAAN LINIER BARISAN DAN DERET FUNGSI DUA PEUBAH PERSAMAAN DIFFERENSIAL SISTEM BILANGAN KOMPLEKS
MINGGU
1 2 3 4 5 6 7
MATERI (UTS)
- Matriks dan operasi Matriks - Operasi Baris Elementer - Sistem Persamaan Linier - Eliminasi Gauss-Jordan - SPL Homogen - Matriks Invers - Determinan, Ekspansi Kofactor, Metode Reduksi Baris - Menyelesaikan SPL dengan invers, Metode Crammer - Barisan, Deret takhingga - Deret Suku Positif : geometri, harmonik - Uji kekonvergenan - Deret Ganti Tanda, Konvergen Bersyarat - Deret Pangkat; Selang kkonvergenan, operasi - Deret Taylor, Maclaurin
2
MINGGU
8 9 10 11 12 13 14
MATERI (UAS)
- Fungsi 2 Peubah ; Peta Kontur - Limit dan Kekontinuan, Turunan Parsial -Domain Fungsi 2 Peubah -Maksimum Dan Minimum - Pers. Differensial orde 1 biasa : Peubah Terpisah , linear, Bentuk y/x - Trayektori Orthogonal -Pers. Differensial orde 2 Homogen -Koefiisien Tak Tentu ,Variasi Parameter - Bilangan Kompleks - Operasi Aritmatika - Akar dan Pangkat - Kurva dan Dareah dalam Bidang kompleks - Limit, Turunan, Fungsi analitik - Fungsi Elementer
3
MATRIKS
Notasi Matriks
Definisi Sebuah matriks adalah suatu susunan bilangan dalam bentuk segi empat. Bilangan bilangan dalam susunan tsb disebut elemen dari matriks. Elemen baris ke i dan kolom ke j dinotasikan dengan simbol aij Ukuran matriks menyatakan banyaknya baris dan kolom suatu matriks Bentuk Umum matriks m x n
a11 a 21 M a m1 a12 K K M K a 22 M am 2 a1 n a2n M a mn
MATRIKS
Notasi Matriks
a11 a 21 a m1 a12 a 22 am 2 a1 n a2n a mn
Baris 1
Elemen m,n
Kolom 2
MATRIKS
Matriks Bujur sangkar order n
Sebuah matriks dengan n baris dan n kolom Diagonal utama : a11,a22,,ann Order 2 Order 3
1 A= 2
3 4
1 B = 2 3
2 1 3
5 4 3
Diagonal Utama
Handout Matematika Teknik 2, D3 Teknik Telekomunikasi IT Telkom Bandung 7
MATRIKS
MATRIKS IDENTITAS
Matriks Bujur sangkar dengan nilai 1pada diagonal utama dan nilai 0 pada elemen diluar diagonal utama. Matriks Identitas dinotasikan dengan I
I 2x2
1 = 0
0 1
I 3x3
MATRIKS NOL
1 = 0 0
0 1 0
0 0 1
0 0
0 0 0 0
0 0
0 0
[0
0]
8
MATRIKS
MATRIKS SEGITIGA
Suatu matriks bujur sangkar yang semua elemennya diatas diagonal utama adalah nol (segitiga bawah) Suatu matriks bujur sangkar yang semua elemennya dibawah diagonal utama adalah nol (segitiga atas) lower triangular 4x4
a11 a 21 a 31 a 41 0 a 22 a 32 a 42 0 0 a 33 a 43 0 0 0 a 44
MATRIKS
MATRIKS Eselon Baris Tereduksi
Sifat-sifat bentuk Eselon Baris Tereduksi 1. Pada baris tak-nol, Bilangan pertama pada baris ini adalah 1. Kita menyebut (bil 1) sebagai 1 utama 2. Jika terdapat baris nol (baris yg semua elemennya 0), maka baris baris tsb dikelompokkan pada bagian bawah matriks 3. Dalam dua baris-taknol yang berurutan, 1 utama baris yang lebih bawah terletak lebih kekanan daripada 1 utama baris atasnya 4. Setiap Kolom yang memuat 1 utama, hanya memiliki elemen 0 selain 1 itu sendiri Penyelesaian sistem persamaan linier (bab berikutnya) akan lebih mudah bila Matriks diperbesar dalam bentuk Eselon Baris Tereduksi . Matriks dengan sifat 1,2 and 3 saja disebut memiliki bentuk Eselon Baris
Handout Matematika Teknik 2, D3 Teknik Telekomunikasi IT Telkom Bandung 10
MATRIKS
Matriks Eselon Baris Tereduksi
Contoh : Matriks bentuk Eselon Baris Tereduksi
1 0 2 0 1 3
1 0 3 2 0 1 1 2
1 0 2 1 0 1 1 2 0 0 0 0
1 0 2 0 2 3
1 1 3 0 1 1
sifat 1
2 2
0 1 2 1 1 0 1 2 0 0 0 0
sifat 4
sifat 3
11
OPERASI-OPERASI MATRIKS
Penjumlahan dan Pengurangan matriks Perkalian Skalar Perkalian Matriks Transpose matriks Trace matriks Operasi Baris Elementer
12
OPERASI-OPERASI MATRIKS
Penjumlahan dan Pengurangan
Definisi Jika A and B are Matriks dg ukuran sama, maka jumlah A+B adalah the matriks yg diperoleh dg menambahkan elemen2 B yg berkaitan dg elemen2 A dan selisih AB adalah matriks yg diperoleh dg mengurangkan elemen2 B yg berkaitan dg elemen matriks A. Contoh : Penjumalahn
1 2 1 2
3 + 4
3 4
5 6 5 6
1 + 3 = 2 + 4 1 3 = 2 4
3 + 5 4 + 6
4 8 = 6 10 2 2 2
13
Contoh: Pengurangan
3 3 4 4
3 5 = 2 4 6
OPERASI-OPERASI MATRIKS
Perkalian Skalar
Definisi Bila A adalah sembarang matriks dan k scalar,maka hasil kali kA adalah matriks yg dipeoleh dg mengalikan setiap elemen matriks A dg k Contoh : Perkalian skalar
1 2 3 3 4 5 6
3 .1 = 3 .4
3 .2 3 .5
3 .3 3 .6
3 = 12
6 15
9 18
14
OPERASI-OPERASI MATRIKS
PERKALIAN MATRIKS
Definisi Bila A matriks m x r dan B matriks r x n , maka hasil kali A x B adalah matriks m x n yg elemen2 ditentukan dg aturan berikut. Elemen ke i,j AB diberikan dg rumus (AB)ij = ai1b1j+ ai2b2j++ airbrj Contoh :PERKALIAN MATRIKS
1 2 3 4 5 6
1 2 1 . 1 + 2 . 2 + 3 . 1 1 . 2 + 2 . 3 + 3 . 4 8 = 2 3 = 4 . 1 + 5 . 2 + 6 . 1 4 . 2 + 5 . 3 + 6 . 4 20 1 4
20 47
15
OPERASI-OPERASI MATRIKS
Transpose Matriks
Definisi Bila A sembarang matriks m x n, maka transpose A, dinotasikan dg AT, didefinisikansbg matriks n x m yg nilainya diperoleh dari pertukaran baris2 dan kolom2 A Contoh : transpose matriks
1 2 3 A= 4 5 6
1 AT = 2 3
4 5 6
16
OPERASI-OPERASI MATRIKS
Trace matriks
Definisi Bila A matriks bujur sangkar n x n, maka trace A, dinotasikan dg tr(A), didefinisikan sbg jumlah elemen2 diagonal A, atau dapat dituliskan dg rumus tr(A) = a11+a22++ann Contoh : trace matriks
1 4 7 A = 2 5 8 3 6 9
tr(A) = 1+5+9=15
17
OPERASI-OPERASI MATRIKS
OPERASI BARIS ELEMENTER(OBE)
Operasi Baris Elementer adalah operasi2 untuk mengeliminasi matriks ke bentuk eselon baris tereduksi. Bila kita memiliki matriks (augmented matriks) dlm bentuk eselon baris tereduksi, kita dpt menyelesaikan sistem persamaan linier dengan mudah Terdapat 3 operasi 1. Mengalikan suatu baris dg kontanta tak-nol 2. Pertukaran dua baris 3. Menambahkan kelipatan suatu baris ke baris lain
18
OPERASI-OPERASI MATRIKS
Langkah2 Eliminasi
(Membuat bentuk eselon baris tereduksi Diketahui matriks Amxn Lihat baris 1, ubah a11 menjadi 1 (pilih operasi yg paling mudah) Ubah elemen a21, a31,..,am1 menjadi 0 Lanjutkan ke baris 2, ubah a22 menjadi 1 (bila a22=0 maka yg diubah adalah a2k) ubah a1k, a3k,..,amk menjadi 0 (k=2,3,4n) Ulangi langkah 3 and 4 sampai baris terakhir (diperoleh bentuk eselon baris tereduksi)
19
OPERASI-OPERASI MATRIKS
Contoh eliminasi menggunakan OBE
3 A = 1 2 1 1 1 1 0 1 8 3 7
a11 1 utama
3 A = 1 2 1 1 1 1 0 1 8 3 7
r1 r 2 1 3 ~ 2
not zero Pertukaran brs 1 dan brs 2 * * Kita dpt memilih operasi yg lain
Handout Matematika Teknik 2, D3 Teknik Telekomunikasi IT Telkom Bandung 20
OPERASI-OPERASI MATRIKS
Contoh eliminasi menggunakan OBE(2)
1 0 2 1 2 1 0 1 1 3 1 2 r1 + r 3 1 0 ~ 7 0 1 2 1 0 1 1 3 1 1 1 3r 3 + r 2 0 ~ 0
1 utama
1 1 1 0 2 1 3 4 1
0 1 1
2 2 1
7 4 1
r 2 + r 3 1 0 ~ 0
r3 ~
1 0 0
0 1 0
2 2 1
7 4 3
kalikan brs 3 dg -1
OPERASI-OPERASI MATRIKS
Contoh eliminasi menggunakan OBE(3)
1 0 0 0 1 0 2 2 1 7 4 3
2r3 + r 2 ~
1 0 0
0 1 0
2 0 1
7 2 3
2 r 3 + r1 ~
1 0 0
0 1 0
0 0 1
1 2 3
1. Semua notasi OBE diberikan utk membantu mhsdalam memahami materi ini. Kita tdk perlu menuliskan notasi ini pd bab selanjutnya 2. Kita dpt mengelompokkan beberapa OBE agar lebih singkat
Handout Matematika Teknik 2, D3 Teknik Telekomunikasi IT Telkom Bandung 22
23
LATIHAN
Perhatikan matriks2 berikut
1 2 1 1 2 A = 2 3 1 B = 2 1 3 4 1 1 2
2 2 1 C= 3 1 2
1 D= 2
3 4
2 E = 3 1
1. Hitung a. BC d. CB b. A BC e. D CB c. CE f. EET A
LATIHAN
3. Ubahlah matriks2 berikut ke bentuk eselon baris tereduksi
1 a . 0 2 1 1 2 0 2 2 3 4 10 3 b. 1 2 2 3 1
1 c. 2 3
1 2 3
1 1 0
1 1 0
1 2 1
1 d . 2 3
2 4 6
3 6 9
25
PENDAHULUAN
Persamaan Linear
Sembarang garis lurus pada bidang xy dapat disajikan dalam persamaan
a1 x + a2 y = b
dimana a1,a2,b : konstanta dan a1,a2 keduanya tidak nol Secara umum
a1 x1 + a 2 x 2 + ... + a n x n = b
Sebuah pers.linier dg peubah x1,x2,,xn
27
PENDAHULUAN
Sistem Persamaan Linier (SPL)
Himpunan berhingga pers. Linier dg peubah x1,x2,,xn is disebut sistem
persamaan linier Barisan : {s1, s2, , sn} disebut solusi sistem Pers. Linier jika x1= s1,x2= s2,,xn= sn adalah solusi dari setiap persamaan dalam sistem
Contoh : SPL
x+ y =1 x y =1
{x = 1, y = 0}
Solusi SPL 1+ 0 = 1 10 =1
28
PENDAHULUAN
Solusi sistem PersamaanLinier
Sebuah SPL yg tidak memiliki solusi disebut SPL yang inconsistent Dalam bidang xy, solusi SPL dapat disajikan sebagai
x y =0 2x 2 y = 0
2x-2y=0 x-y=0 x-y=0 x+y=2 Solusi takhingga banyak x-y=-2
x y =0 x+ y =2
x y =0 x y = 2
x-y=0
Solusi tunggal
ELIMINASI GAUSS-JORDAN
SPL dalam bentuk Matriks
Sembarang sistem dg m pers. linier dan n peubah dpt ditulis sbg
a11 x1 + a12 x2 + ... + a1n xn = b1 a21 x1 + a22 x2 + ... + a2 n xn = b2 am1 x1 + am 2 x2 + ... + amn xn = bn M M M M
a11 a 21 M a m1
a12 a 22 M am 2
K K K
a1 n a2n M a mn
x1 b1 x b 2 = 2 M M x n bn
Dinotasikan A x = b or Ax = b
Handout Matematika Teknik 2, D3 Teknik Telekomunikasi IT Telkom Bandung 30
ELIMINASI GAUSS-JORDAN
AUGMENTED MATRIX
Matriks Augmented sistem Ax=b adalah matriks yg elemen2nya gabungan dari elemen A (left side) dan elemen b (right side)
a11 a 21 M a m1 a12 a 22 M am 2 K K K a1 n a2n M a mn x1 b1 x b 2 = 2 M M x n bn
a11 a 21 M am1
a12 a22 M am 2
K a1n | b1 K a2 n | b2 M | M K amn | bn
31
ELIMINASI GAUSS-JORDAN
Definisi Suatu prosedur yg sistematik utk menyelesaikan SPL dg mereduksi matriks augmented ke bentuk eselon baris tereduksi Contoh 1 Selesaikan SPL berikut
3x + y + z = 8 x+ y =3 2x + y + z = 7
3 1 2 1 1 1 1 0 1 x 8 y = 3 z 7
32
ELIMINASI GAUSS-JORDAN
Contoh 1 (lanjutan) Kita telah mengeliminasi matriks ini ke bentuk eselon baris (lihat hal 22) Bentuk eselon baris tereduksi dari matriks augmented :
1 0 0 0 1 0 0 0 1 | 1 | 2 | 3
x =1
y=2
or
z=3
x 1 y = 2 z 3
Solusi SPL
33
ELIMINASI GAUSS-JORDAN
Contoh 2 Selesaikan SPL berikut
1 2 1 0 1 1 x 2 3 1 1 x 3 4 2 = 4 x 1 1 3 3 x 4
Eselon Baris-tereduksi
1 0 2 3 | 1 0 1 1 2 | 2 kolom 3,4 tdk punya 1 utama 0 0 0 0 | 0 x3=s , x4=t
Solusi
1 [A | b ] = 2 1 0 1 1 2 3 | 1 3 4 | 4 ~ ... ~ 1 1 | 3
34
ELIMINASI GAUSS-JORDAN
Contoh 2 (lanjutan)
1 0 2 3 | 1 0 1 1 2 | 2 0 0 0 0 | 0
x1 + 2 x 3 + 3 x 4 = 1 x 2 x3 2 x 4 = 2
x1 = 1 2 s 3t
x 2 = 2 + s + 2t
Solusi SPL :
x1 1 2 s 3t x 2 + s + 2t 2 = x3 s t x4
35
ELIMINASI GAUSS-JORDAN
Contoh 3 Selesaikan SPL berikut
1 2 3 2 1 3 3 0 3 x 4 y = 1 z 2
Solusi:
1 [A | b ] = 2 3 2 1 3 3 | 4 0 | 1 ~ ... ~ 3 | 2
36
SPL HOMOGEN
Suatu SPL dikatakan homogen bila semua bagian konstantanya bernilai 0; Ini berarti sistem memiliki bentuk :
a11 x1 + a12 x2 + ... + a1n xn = 0 a21 x1 + a22 x2 + ... + a2 n xn = 0 M M M am1 x1 + am 2 x2 + ... + amn xn = 0 M
a11 a 21 M a m1
a12 a 22 M am 2
K K K
a1 n a2n M a mn
x1 0 x 0 2 = M M xn 0
Every SPL homogen adalah konsisten Semua SPL memiliki x1=0,x2=0,,xn=0 sbg salah solusi trivial solution
Dinotasikan:
Ax = 0
SPL HOMOGEN
Terdapat 2 kemungkinan solusi SPL Homogen SPL hanya memiliki solusi trivial SPL memiliki tak hingga solusi sebagai tambahan dr solusi trivial Contoh Selesaikan SPL homogen berikut :
1 2 1 0 1 1 2 3 3 4 1 1 x1 x 0 2 = 0 x3 0 x4
1 2 1
0 1 1
2 3 | 0 3 4 | 0 1 1 | 0
1 0 0
0 1 0
2 1 0
3 2 0
0 0 | 0 | |
Augmented matrix
38
SPL HOMOGEN
Contoh (lanjutan)
1 0 0 0 1 0 2 1 0 3 2 0 | 0 | 0 | 0
Solusinya :
x1 2 s 3t x s + 2t 2 = x3 s x4 t
39
MATRIKS INVERS
Definisi Bila A,B matriks bujur sangkar n x n, dan B dpt dicari sdh AB=BA=I, maka A dikatakan invertible(dpt dibalik) dan B disebut invers dari A dan dinotasikan dg A-1 Bagaimana menentukan A-1 ? Bila A matriks 2x2
a A= c b d
40
MATRIKS INVERS
Kita dpt mencari A-1dg menggunakan Operasi Baris Elementer ( Eliminasi Gauss-Jordan) thd matriks augmented [A|I].Matriks eselon baris yang kita inginkan adalah [I|A-1]. Bila bagian kiri dari matriks eselon baris bukan I(identitas), maka A is tidak invertible Contoh 1 Tentukan invers dari Solusi
1 [A | I ] = 1 1 1 2 2 3 | 1 3 | 0 2 | 0 0 1 0
1 A = 1 1 1 2 2 3 3 2
0 1 0 ~ 0 0 1
1 1 1
3 |
0 1 0
0 | 1 1 | 1
0 0 1
41
MATRIKS INVERS
Contoh 1(lanjutan)
1 ~ 0 0 0 1 0 3 | 2 0 | 1 1 | 0 1 1 1 0 0 1
I
1 0 0 | 2 4 3 ~ 0 1 0 | 1 1 0 0 0 1 | 0 1 1
2 = 1 0 4 1 1 3 0 1
42
MATRIKS INVERS
Contoh 2 (lanjutan)
1 [A | I ] = 1 1 1 2 2 3 | 1 3 | 0 3 | 0 0 1 0 0 0 ~ ... 1
1 ~ 0 0 0 1 0 3 | 2 0 | 1 0 | 0 1 1 1 0 0 1
Kita tdk dpt mereduksi ke bentuk matriks identitas Sifat dari matriks invers (AB)-1 = B-1A-1
A tdk invertible
43
LATIHAN
1. Selesaikan SPL berikut
4 a. 2 3 3 2 3 5 3 5 x 1 y = 2 z 3
3 b. 2 1 0 1 1 x 2 1 1 x 4 2 = 2 x 1 2 3 1 x 4 2 3
DETERMINAN
Definisi Metode Ekspansi Kofaktor Metode Reduksi Baris
Definisi
Fungsi determinan
Definisi Misal A matriks bujur sangkar. Fungsi determinan A dinotasikan det(A) atau |A| adalah jumlah hasil kali bertanda dari A.
a A = 11 a 21 a 12 a 22
a1 _ a 2 _
Permutasi(1..2) {(1,2),(2,1)
46
Definisi
Fungsi determinan
Hasil kali elementer a11a22 a12a21 + tanda Hasil kali elementer bertanda +a11a22 a12a21
Det(A) = +a11a22 a12a21 Kita dapat menghitung det Anxn dg definisi ini, tetapi hal ini sangat tidak efisien
47
a 21 a 31
a 23 a 33
c12 =
det( A ) = a 1 j C 1 j + a 2 j C 2 j + ... + a nj C nj
atau Ekspansi sepanjang baris ke- i
, for each 1 j n
det( A ) = a i 1 C i 2 + a i 2 C i 2 + ... + a in C in
, for each 1 i n
= -2+4+2 = 4
Ketika kita menghitung det(A) menggunakan ekspansi kofaktor (sepanjang kolom 1) berulang2,kita akan memperoleh A = a 11 .a 22 ... a nn
51
1/3 x row 1
=2/3 R
=2R
1 2 3 2 4 6 2 1 2
2. Pertukaran 2 baris
3 1 2 4 2 1 5 3 = R 2
1 3 2 2 4 1 3 5 2
2 x row 2
=R
3 1 2
4 2 1
5 3 2
1 = 3 2
2 4 1
3 5 2
1 = 0 0
2 2 3
3 4 4
1 2 3 =2 0 1 2 0 0 2
= 2 .1 .1 .2 = 4
Latihan
1. Hitung determinan matriks menggunakan metode ekspansi kofaktor dan reduksi baris
1 a. 2 3 1 1 2 2 2 1 1 b. 2 3 0 2 2 0 1 1
1 c. 2 3 1 1 2 0 0 1
1 3 a 3 2 4 = b 4
1 3 a 3 = 2 4 b 4
b.
54
Latihan
3. Misal A matriks 3x3
3 4 A= 5 6 5 5 6 6 7 7 8 9 9 8 7 9
dan det(A)= - 6
a. 3 A = ?
5 6 8 7 4 5 7 8 b. =? 6 10 14 18 6 6 9 9
55
57
A 1
Solusi SPL
2 X = A 1b = 1 0 4 1 1 3 0 1 1 2 3
3 =1 1
58
Aturan Cramer
Aturan Cramer Bila Ax=b adalah SPL dg n variabel s.d.h det(A)0, maka SPL akan memiliki solusi tunggal. Bila Aj adalah matriks yg diperoleh dg mengganti elemen2 dalam kolom ke- j matriks A dg elemen2 b, maka solusi SPL adalah
x1 =
59
Aturan Cramer
Contoh Selesaikan SPL dibawah ini
3 1 2 4 2 1 5 3 2 x 1 y = 0 z 1
Solusi
3 A = 1 2 4 2 1 5 3 = ... = 4 2
Lihat hal. 53
60
Aturan Cramer
Solusi (lanjutan)
1 A1 = 0 1
4 5 2 3 = ... = 3 1 2 5 3 = ... = 0 2
= ... =
Solusi SPL
x1 = 1 4 0 1 = 1, x2 = = 0, x3 = = 4 4 4 4
3 1 A2 = 1 0 2 1
3 A3 = 1 2 41 20 1 1
-1
61