Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
B. STRUKTUR B.1 BETON UMUM 1) Uraan a) Yang dmaksud dengan beton adaah campuran antara semen portand atau semen hdrauk yang setara, agregat haus, agregat kasar, dan ar dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk massa padat. b) Peker|aan yang datur daam seks n harus mencakup peaksanaan seuruh struktur beton bertuang, beton tanpa tuangan, beton prategang, beton pracetak dan beton untuk struktur ba|a kompost, sesua dengan spesfkas dan gambar rencana atau sebagamana yang dsetu|u oeh Dreks Peker|aan. c) Peker|aan n harus pua mencakup penyapan tempat ker|a untuk pengecoran beton, pengadaan perawatan beton, anta ker|a dan pemeharaan fondas sepert pemompaan atau tndakan an untuk mempertahankan agar fondas tetap kerng. d) Mutu beton yang dgunakan pada masng-masng bagan dar peker|aan daam kontrak harus sepert yang dtun|ukkan daam gambar rencana atau sebagamana dperntahkan oeh Dreks Peker|aan. Mutu beton yang dgunakan daam kontrak n dbag sebaga berkut: Tabe 7.1.1.(1) Mutu Beton dan Penggunaan |ens Beton fc (MPa) bk (Kg/cm 2 ) Uraian Mutu tngg 45 K500 Umumnya dgunakan untuk beton prategang sepert tang pancang beton prategang, geagar beton prategang, peat beton prategang dan se|ensnya. Mutu sedang 20 x < 45 K250 x < K500 Umumnya dgunakan untuk beton bertuang sepert peat anta |embatan, geagar beton bertuang, dafragma, kereb beton pracetak, gorong-gorong beton bertuang, bangunan bawah |embatan, perkerasan beton semen Mutu rendah 15 x < 20 K175 x < K250 Umumya dgunakan untuk struktur beton tanpa tuangan sepert beton skop, trotoar dan pasangan batu kosong yang ds adukan, pasangan batu. 10 x < 15 K125 x < K175 Dgunakan sebaga anta ker|a, penmbunan kemba dengan beton. 2) Penerbtan Det Peaksanaan Det peaksanaan untuk peker|aan beton yang tdak dsertakan daam Dokumen Kontrak pada saat peeangan akan dterbtkan oeh Dreks Peker|aan seteah penn|auan rancangan awa teah seesa daksanakan sesua dengan Seks 1.9 dar Spesfkas n. 3) |amnan Mutu Mutu bahan yang dpasok dar campuran yang dhaskan dan cara ker|a serta has akhr harus dpantau dan dkendakan sepert yang dsyaratkan daam Standar Ru|ukan d bawah n. 4) Toerans a) Toerans Dmens : Pan|ang keseuruhan sampa dengan 6 m. Pan|ang keseuruhan ebh dar 6 m + 5 mm + 15 mm RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - % Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur Pan|ang baok, peat dek, koom dndng, atau antara kepaa |embatan - 0 dan + 10 mm b) Toerans Bentuk : Perseg (sesh daam pan|ang dagona) Keurusan atau engkungan (penympangan dar gars yang dmaksud) untuk pan|ang s/d 3 m Keurusan atau engkungan untuk pan|ang 3 m - 6 m Keurusan atau engkungan untuk pan|ang > 6 m 10 mm 12 mm 15 mm 20 mm c) Toerans Kedudukan (dar ttk patokan) : Kedudukan koom pra-cetak dar rencana Kedudukan permukaan horzonta dar rencana Kedudukan permukaan vertka dar rencana 10 mm 10 mm 20 mm d) Toerans Anyemen Vertka : Penympangan ketegakan koom dan dndng 10 mm e) Toerans Ketnggan (eevas) : Puncak anta ker|a d bawah pondas Puncak anta ker|a d bawah peat n|ak Puncak koom, tembok kepaa, baok mentang 10 mm 10 mm 10 mm f) Toerans Anyemen Horsonta : 10 mm daam 4 m pan|ang mendatar. g) Toerans untuk Penutup / Semut Beton Tuangan : Semut beton sampa 3 cm Semut beton 3 cm - 5 cm Semut beton 5 cm - 10 cm 0 dan + 5 mm - 0 dan + 10 mm 10 mm 6) Standar Ru|ukan Standar Nasiona !ndon"sia (SN!)# SNI 03-1968-1990 : Metode pengu|an tentang anass sarngan agregat haus dan kasar. SNI 03-1972-1990 : Metode pengu|an sump beton. SNI 03-1973-1990 : Metoda pengu|an berat s beton. SNI 03-1974-1990 : Metode pengu|an kuat tekan beton. SNI 03-2460-1991 : Spesfkas abu terbang sebaga bahan tambahan untuk campuran beton. SNI 03-2491-1991 : Metode pengu|an kuat tark beah beton. SNI 03-2493-1991 : Metode pembuatan dan perawatan benda u| beton d aboratorum. SNI 03-2495-1991 : Spesfkas bahan tambahan untuk beton. SNI 03-2816-1992 : Metode pengu|an kotoran organk daam pasr untuk campuran mortar dan beton. SNI 03-3403-1994 : Metode pengu|an kuat tekan beton nt pemboran. SNI 03-3418-1994 : Metode pengu|an kandungan udara pada beton segar. SNI 03-3976-1995 : Tata cara pengadukan dan pengecoran beton. SNI 03-4141-1996 : Metode pengu|an gumpaan empung dan butr-butr mudah pecah daam agregat. SNI 03-4142-1996 : Metode pengu|an |umah bahan daam agregat yang oos sarngan No.200 (0,075 mm). SNI 03-4156-1996 : Metode pengu|an bdng dar beton segar. SNI 03-4433-1997 : Spesfkas beton sap paka. SNI 03-4806-1998 : Metode pengu|an kadar semen portand daam beton segar dengan cara ttras voumetr. RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - & Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur SNI 03-4807-1998 : Metode pengu|an untuk menentukan suhu beton segar semen portand. SNI 03-4808-1998 : Metode pengu|an kadar ar daam beton segar dengan car ttras voumetr. SNI 03-4810-1998 : Metode pembuatan dan perawatan benda u| beton d apangan. SNI 03-2834-2000 : Tata cara pembuatan rencana campuran beton norma. SNI 03-6429-2000 : Metode pengu|an kuat tekan beton snder dengan cetakan snder d daam tempat cetakan. SNI 03-2492-2002 : Metode pengamban dan pengu|an beton nt. SNI 03-6817-2002 : Metode pengu|an mutu ar untuk dgunakan daam beton. SNI 03-6889-2002 : Tata cara pengamban contoh agregat. SNI 15-2049-2004 : Semen portand. SNI 15-7064-2004 : Semen portand kompost. SNI 15-0302-2004 : Semen portand pozzoan. SNI 2417:2008 : Metode pengu|an keausan agregat dengan mesn Los Angees. SNI 2458:2008 : Metode pengamban contoh untuk campuran beton segar. SNI 3407:2008 : Metode pengu|an sfat kekekaan bentuk agregat terhadap arutan natrum sufat dan magnesum sufat. Pd T-07-2005-B : Peaksanaan peker|aan beton untuk |aan dan |embatan. $m"rican Soci"t% &or T"sting and Mat"rias ($STM) # ASTM C 403-90 : Time of Setting of Concrete Mixtures by Penetration Resistance ASTM C 33-93 : Standard Spesification for Concrete Aggregates. ASTM C 989-95 : Spesification for Ground Granulated Blast urnace Slag for use in Concrete and Mortars. $m"rican 'oncr"t" !nstit(t" ($'!) # ACI !"!R-92 : State#of#t$e#art on %ig$#Strengt$ Concrete AC& 305R-99 : %ot 'eat$er Concreting 7) Penga|uan Kesapan Ker|a a) Penyeda |asa harus mengrmkan contoh dar seuruh bahan yang hendak dgunakan dengan data pengu|an yang memenuh seuruh sfat bahan yang dsyaratkan daam Spesfkas n. b) Penyeda |asa harus mengrmkan rancangan campuran (mix design) untuk masng-masng mutu beton yang akan dgunakan sebeum peker|aan pengecoran beton dmua, engkap dengan has pengu|an bahan dan has pengu|an percobaan campuran beton d aboratorum berdasarkan kuat tekan beton untuk umur 7 dan 28 har, kecua dtentukan untuk umur- umur yang an oeh Dreks Peker|aan. Propors bahan dan berat penakaran has perhtungan harus memenuh krtera tekns utama, yatu keecakan ((or)ability), kekuatan (strengt$), dan keawetan (durability). c) Campuran Percobaan Sebeum dakukan pengecoran, Penyeda |asa harus membuat campuran percobaan menggunakan propors campuran has rancangan campuran serta bahan yang dusukan, dengan dsakskan oeh Dreks Peker|aan, yang menggunakan |ens nstaas dan peraatan yang sama sepert yang akan dgunakan untuk peker|aan (serta sudah memperhtungkan waktu pengangkutan d). Daam konds beton segar, adukan beton harus memenuh syarat keecakan (na slump) yang teah dtentukan. Pengu|an kuat tekan beton umur 7 har dar has campuran percobaan harus mencapa kekuatan mnmum 90 % dar na kuat tekan beton rata-rata yang dtargetkan daam rancangan RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - $ Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur campuran beton (mix design) umur 7 har. Bamana has pengu|an beton berumur 7 har dar campuran percobaan tdak menghaskan kuat tekan beton yang dsyaratkan, maka Penyeda |asa harus meakukan penyesuaan campuran dan mencar penyebab ketdak sesuaan tersebut, dengan memnta saran tenaga ah yang kompeten d bdang beton untuk kemudan meakukan percobaan campuran kemba sampa dhaskan kuat tekan beton d apangan yang sesua dengan persyaratan. Bamana percobaan campuran beton teah sesua dan dsetu|u oeh Dreks Peker|aan, maka Penyeda |asa boeh meakukan peker|aan pencampuran beton sesua dengan Formua Campuran Ker|a (*ob Mix ormula, |MF) has percobaan campuran. d) Penyeda |asa harus mengrm Gambar det untuk seuruh perancah yang akan dgunakan, dan harus memperoeh persetu|uan dar Dreks Peker|aan sebeum setap peker|aan perancah dmua. e) Penyeda |asa harus membertahu Dreks Peker|aan secara tertus pang sedkt 24 |am sebeum tangga rencana mua meakukan pencampuran atau pengecoran setap |ens beton, sepert yang dsyaratkan d bawah. 8) Penympanan dan Perndungan Bahan Cara penympanan semen harus mengkut ketentuan sebaga berkut : a) Semen dsmpan d ruangan yang kerng dan tertutup rapat b) Semen dtumpuk dengan |arak setngg mnmum 30 cm dar anta ruangan, tdak menempe/meekat pada dndng ruangan dan tngg tmbunan maksmum 8 zak semen c) Tumpukan zak semen dsusun sedemkan rupa sehngga tdak ter|ad perputaran udara d antaranya, dan mudah untuk dperksa d) Semen dar berbaga |ens/merek dsmpan secara terpsah e) Semen yang baru datang tdak boeh dtumpuk d atas tumpukan semen yang sudah ada dan penggunaannya harus dakukan menurut urutan pengrman f) Apaba semen teah dsmpan ebh dar 2 (dua) buan, maka sebeum dgunakan harus dperksa terebh dahuu bahwa semen tersebut mash memenuh syarat 9) Konds Tempat Ker|a Penyeda |asa harus men|aga temperatur semua bahan, terutama agregat kasar, dengan temperatur pada tngkat yang serendah mungkn dan harus d|aga agar seau d bawah 30 o C sepan|ang waktu pengecoran. Sebaga tambahan, Penyeda |asa tdak boeh meakukan pengecoran bamana : a) Tngkat penguapan meampau 1,0 kg/m 2 /|am sesua dengan petun|uk Gambar 7.1.1.(1).
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - ' Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur )ambar *.1.1. (1) +iagram ,"n"nt(an Tingkat ,"ng(a-an $ir Rata.rata b) Lengas nsb dar udara kurang dar 40 %. c) Tdak d|nkan oeh Dreks Peker|aan, seama turun hu|an atau ba udara penuh debu atau tercemar. 10) Perbakan Atas Peker|aan Beton Yang Tdak Memenuh Ketentuan a) Perbakan atas peker|aan beton yang tdak memenuh krtera toerans yang dsyaratkan atau yang tdak memk permukaan akhr yang memenuh ketentuan, atau yang tdak memenuh sfat-sfat campuran yang dsyaratkan, harus mengkut petun|uk yang dperntahkan oeh Dreks Peker|aan dan dapat meput : ) Perubahan propors campuran beton untuk ssa peker|aan yang beum dker|akan; ) Tambahan perawatan pada bagan struktur yang has pengu|annya gaga; ) Perkuatan atau pembongkaran menyeuruh dan penggantan bagan peker|aan yang dpandang tdak memenuh ketentuan; b) Bamana ter|ad perbedaan pendapat daam mutu peker|aan beton atau adanya keraguan dar data pengu|an yang ada, Dreks Peker|aan dapat memnta Penyeda |asa meakukan pengu|an tambahan yang dperukan untuk men|amn bahwa mutu peker|aan yang teah daksanakan dapat dna dengan ad. Baya pengu|an tambahan tersebut harusah men|ad tanggung |awab Penyeda |asa. c) Perbakan atas peker|aan beton yang retak atau bergeser yang dakbatkan oeh keaaan Penyeda |asa merupakan tanggung |awab Penyeda |asa dan harus dakukan dengan baya sendr.. Penyeda |asa tdak bertanggung |awab atas kerusakan yang tmbu berasa dar bencana aam yang tdak dapat dhndarkan, asakan peker|aan yang rusak tersebut teah dterma dan dnyatakan oeh Dreks Peker|aan secara tertus teah seesa. B$/$N 1) Semen RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - ( Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur a) Semen yang dgunakan untuk peker|aan beton harus |ens semen Portand tpe I, II, III, IV, dan V yang memenuh SNI 15-2049- 2004 tentang Semen Portand. b) Semen tpe IA (Semen Portand tpe I dengan air#entraining agent ), IIA (Semen Portand tpe II dengan air#entraining agent), IIIA (Semen Porgtand tpe III dengan air#entraining agent), PPC (Portland Po++olan Cement), dan PCC (Portland Composite Cement) dapat dgunakan apaba dznkan oeh Dreks Peker|aaan. Apaba ha tersebut dznkan, maka Penyeda |asa harus menga|ukan kemba rancangan campuran beton sesua dengan merek semen yang dgunakan. c) D daam satu proyek hanya dapat dgunakan satu merek semen, kecua |ka dznkan oeh Dreks Peker|aan. Apaba ha tersebut dznkan, maka Penyeda |asa harus menga|ukan kemba rancangan campuran beton sesua dengan merek semen yang dgunakan. 2) A r Ar yang dgunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaan annya harus bersh, dan bebas dar bahan yang merugkan sepert mnyak, garam, asam, basa, gua atau organk. Ar harus du| sesua dengan; dan harus memenuh ketentuan daam SNI 03-6817-2002 tentang Metode pengu|an mutu ar untuk dgunakan daam beton. Apaba tmbu keragu- raguan atas mutu ar yang dusukan dan karena sesuatu sebab pengu|an ar sepert d atas tdak dapat dakukan, maka harus dadakan perbandngan pengu|an kuat tekan mortar semen dan pasr standar dengan memaka ar yang dusukan dan dengan memaka ar murn has sungan. Ar yang dusukan dapat dgunakan apaba kuat tekan mortar dengan ar tersebut pada umur 7 (tu|uh) har dan 28 (dua puuh deapan) har mempunya kuat tekan mnmum 90% dar kuat tekan mortar dengan ar sung untuk perode umur yang sama. Ar yang dketahu dapat dmnum dapat dgunakan. 3) Agregat a) Ketentuan Gradas Agregat (1) Gradas agregat kasar dan haus harus memenuh ketentuan yang dberkan daam Tabe 7.1.2.(1), tetap atas persetu|uan Dreks Peker|aan, bahan yang tdak memenuh ketentuan gradas tersebut mash dapat dgunakan apaba memenuh sfat-sfat campuran yang dsyaratkan yang dbuktkan oeh has campuran percobaan. Tabe 7.1.2.(1) Ketentuan Gradas Agregat Ukuran Sarngan Persen Berat Yang Loos Untuk Agregat Inc (n) Standar (mm) Haus Kasar Ukuran maks 37,5 mm Ukuran maks 25 mm Ukuran maks 19 mm Ukuran maks 12,5 mm Ukuran maks 10 mm 2 50,8 - 100 - - - - 1 38,1 - 95 -100 100 - - - 1 25,4 - - 95 - 100 100 - 19 - 35 - 70 - 90 - 100 100 12,7 - - 25 - 60 - 90 - 100 100 3/8 9,5 100 10 - 30 - 20 - 55 40 - 70 95 - 100 # 4 4,75 95 - 100 0 - 5 0 -10 0 - 10 0 - 15 30 - 65 # 8 2,36 80 - 100 - 0 - 5 0 - 5 0 - 5 20 - 50 #16 1,18 50 - 85 - - - - 15 - 40 # 50 0,300 10 - 30 - - - - 5 - 15 RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - ) Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur # 100 0,150 2 - 10 - - - - 0 - 8 (2) Agregat kasar harus dph sedemkan rupa sehngga ukuran agregat terbesar tdak ebh dar |arak bersh mnmum antara ba|a tuangan atau antara ba|a tuangan dengan acuan, atau ceah- ceah annya dmana beton harus dcor. b) Sfat-sfat Agregat (1) Agregat yang dgunakan harus bersh, keras, kuat yang dperoeh dar pemecahan batu atau kora, atau dar penyarngan dan pencucan (|ka peru) kerk dan pasr sunga. (2) Agregat harus bebas dar bahan organk sepert yang dtun|ukkan oeh pengu|an SNI 03-2816-1992 tentang Metode pengu|an kotoran organk daam pasr untuk campuran mortar dan beton, dan harus memenuh sfat-sfat annya yang dberkan daam Tabe 7.1.2.(2) ba contoh-contoh damb dan du| sesua dengan prosedur yang berhubungan. Tabe (1) Ketentuan Mutu Agregat Sfat-sfat Metode Pengu|an Batas Maksmum yang dznkan untuk Agregat Haus Kasar Keausan agregat dengan mesn Los Angees SNI 2417:2008 - 40% Kekekaan bentuk agregat terhadap arutan natrum sufat atau magnesum sufat SNI 3407:2008 10% - natrum 12% - natrum 15% - magnesum 18% - magnesum Gumpaan empung dan partke yang mudah pecah SNI 03-4141- 1996 3% 2% Bahan yang oos sarngan No.200. SNI 03-4142- 1996 5% untuk konds umum, 3% untuk konds permukaan terabras 1% (3) Agregat harus bebas dar bahan organk sepert yang dtun|ukkan oeh pengu|an SNI 03-2816-1992 tentang Metode pengu|an kotoran organk daam pasr untuk campuran. 4) Batu Untuk Beton Skop Batu untuk beton skop harus keras, awet, bebas dar retak, tdak berongga dan tdak rusak oeh pengaruh cuaca. Batu harus bersudut runcng, bebas dar kotoran, mnyak dan bahan-bahan an yang mempengaruh katan dengan beton. Ukuran batu yang dgunakan untuk beton skop tdak boeh ebh besar dar 250 mm. 5) Bahan Tambah yang dgunakan sebaga bahan untuk menngkatkan kner|a beton dapat berupa bahan kma, bahan mnera atau has mbah yang berupa serbuk pozzoank sebaga bahan pengs por daam campuran beton. a) Bahan kma RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - * Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur Bahan tambahan yang berupa bahan kma dtambahkan daam campuran beton daam |umah tdak ebh dar 5% berat semen seama proses pengadukan atau seama peaksanaan pengadukan tambahan daam pengecoran beton. Ketentuan mengena bahan tambahan n harus mengacu pada SNI 03-2495-1991. Untuk tu|uan penngkatan kner|a beton segar, bahan tambahan campuran beton dapat dgunakan untuk keperuan-keperuan : menngkatkan kner|a keecakan adukan beton tanpa menambah ar; mengurang penggunaan ar daam campuran beton tanpa mengurang keecakan; mempercepat pengkatan hdras semen atau pengerasan beton; memperambat pengkatan hdras semen atau pengerasan beton; menngkatkan kner|a kemudahan pemompaan beton; mengurang kecepatan ter|adnya kehangan sump ,slump loss-. mengurang susut beton atau memberkan sedkt pengembangan voume beton (ekspans); mengurang ter|adnya bdng ,bleeding-; mengurang ter|adnya segregas. Untuk tu|uan penngkatan kner|a beton sesudah mengeras, bahan tambahan campuran beton bsa dgunakan untuk keperuan-keperuan : menngkatkan kekuatan beton (secara tdak angsung); menngkatkan kekuatan pada beton muda; mengurang atau memperambat panas hdras pada proses pengerasan beton, terutama untuk beton dengan kekuatan awa yang tngg; menngkatkan kner|a pengecoran beton d daam ar atau d aut; menngkatkan keawetan |angka pan|ang beton; menngkatkan kekedapan beton (mengurang permeabtas beton); mengendakan ekspans beton akbat reaks aka agregat; menngkatkan daya ekat antara beton baru dan beton ama; menngkatkan daya ekat antara beton dan ba|a tuangan; menngkatkan ketahanan beton terhadap abras dan tumbukan. Apaba menggunakan bahan tambahan yang dapat menghaskan geembung udara, maka geembung udara yang dhaskan tdak boeh ebh dar 5%. Penggunaan |ens bahan tambahan kma untuk maksud apapun harus berdasarkan has pengu|an aboratorum yang menyatakan bahwa hasnya sesua dengan persyaratan dan dsetu|u oeh Dreks Peker|aan. b) Mnera Mnera yang berupa bahan tambahan atau bahan mbah dapat berbentuk abu terbang ,fly as$-, pozzoan, mkro sca atau silica fume. Apaba dgunakan bahan tambahan berupa abu terbang, maka bahan tersebut harus sesua dengan standar spesfkas yang dtentukan daam SNI 03-2460-1991 tentang Spesfkas abu terbang sebaga bahan tambahan untuk campuran beton. Penggunaan |ens bahan tambahan mnera untuk maksud apapun harus berdasarkan has pengu|an aboratorum yang menyatakan bahwa hasnya sesua dengan persyaratan dan dsetu|u oeh Dreks Peker|aan. ,EN'$M,UR$N +$N ,EN$K$R$N 1) Ketentuan Sfat-sfat Campuran RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - + Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur a) Seuruh beton yang dgunakan daam peker|aan harus memenuh keecakan (slump), kekuatan (strengt$), dan keawetan (durability) yang dbutuhkan sebagamana dsyaratkan. b) Bamana pengu|an beton pada umur yang ebh awa sebeum 28 har menghaskan kuat beton d bawah kekuatan yang dsyaratkan, maka Penyeda |asa tdak dperkenankan mengecor beton ebh an|ut sampa penyebab dar has yang rendah tersebut dapat dketahu dengan past dan sampa teah damb tndakan-tndakan yang men|amn bahwa produks beton memenuh ketentuan yang dsyaratkan daam Spesfkas. c) Apaba kuat tekan beton berumur 28 har tdak memenuh ketentuan yang dsyaratkan, maka harus damb tndakan mengkut ketentuan d) Perbakan atas peker|aan beton yang tdak memenuh ketentuan dapat mencakup pembongkaran dan penggantan seuruh beton. 2) Penyesuaan Campuran a) Penyesuaan Sfat Keecakan ,'or)ability- Apaba sfat keecakan pada beton dengan propors yang semua drancang sut dperoeh, maka Penyeda |asa boeh meakukan perubahan rancangan agregat, dengan syarat daam ha apapun kadar semen yang semua drancang tdak berubah, |uga raso ar/semen yang teah dtentukan berdasarkan pengu|an yang menghaskan kuat tekan yang memenuh tdak dnakkan. Pengadukan kemba beton yang teah dcampur dengan cara menambah ar atau oeh cara an tdak dznkan. Bahan tambahan (aditif) untuk menngkatkan sfat keecakan hanya d|nkan ba secara khusus teah dsetu|u oeh Dreks Peker|aan. b) Penyesuaan Kekuatan Bamana beton tdak mencapa kekuatan yang dsyaratkan, atas persetu|uan Dreks Peker|aan kadar semen dapat dtngkatkan asakan tdak meebh batas kadar semen maksmum karena pertmbangan panas hdras. Cara an dapat |uga dengan menurunkan raso ar/semen dengan pemakaan bahan tambahan |ens plastici+er yang berfungs untuk menngkatkan kner|a keecakan adukan beton tanpa menambah ar atau mengurang penggunaan ar daam campuran beton tanpa mengurang keecakan adukan beton. c) Penyesuaan Untuk Bahan-bahan Baru Perubahan sumber atau karakterstk bahan tdak boeh dakukan tanpa pembertahuan tertus kepada Dreks Peker|aan. Bahan baru tdak boeh dgunakan sampa Dreks Peker|aan menerma bahan tersebut secara tertus dan menetapkan propors baru berdasarkan atas has pengu|an campuran percobaan baru yang dakukan oeh Penyeda |asa. d) Bahan Tambahan Ba untuk penyesuaan campuran peru menggunakan bahan tambahan, maka daam peaksanaannya harus mendapat persetu|uan dar Dreks Peker|aan. 3) Penakaran Bahan a) Seuruh komponen beton harus dtakar menurut beratnya. Ba dgunakan semen kemasan daam zak, kuanttas penakaran harus sedemkan sehngga kuanttas semen yang dgunakan adaah setara RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - , Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur dengan satu satuan atau kebuatan dar |umah zak semen. Agregat harus dukur beratnya secara terpsah. Ukuran setap penakaran tdak boeh meebh kapastas aat pencampur. b) Untuk mutu beton fc > 20 Mpa atau K250 seuruh komponen bahan beton harus dtakar menurut berat. Untuk mutu beton fc < 20 MPa atau K250 dznkan dtakar menurut voume sesua SNI 03-3976- 1995. Ba dgunakan semen kemasan daam zak, kuanttas penakaran harus sedemkan sehngga kuanttas semen yang dgunakan adaah setara dengan satu satuan atau kebuatan dar |umah zak semen. Agregat harus dtmbang beratnya secara terpsah. Ukuran setap penakaran tdak boeh meebh kapastas aat pencampur. c) Penakaran agregat dan ar harus dakukan dengan bass konds agregat |enuh kerng permukaan (|KP). Untuk mendapatkan konds agregat yang |enuh kerng permukaan dapat dakukan dengan cara menyemprot tumpukan agregat yang akan dgunakan dengan ar pang sedkt 12 (dua beas) |am sebeum penakaran. Apaba agregat tdak daam konds |enuh kerng permukaan, maka harus dadakan perhtungan koreks penakaran berat ar dan agregat dengan menggunakan data resapan dan kadar ar agregat apangan. Sedangkan apaba dtakar menurut voume, maka harus memeperhtungkan faktor pengembangan (bul)ing factor) agregat haus sepert dtun|ukkan daam Gambar 7.1.3.(1)
Gambar 7.1.3.(1) Faktor Pengembangan Agregat Haus 4) Pencampuran a) Beton harus dcampur daam mesn yang d|aankan secara mekans dar |ens dan ukuran yang dsetu|u sehngga dapat men|amn dstrbus yang merata dar seuruh bahan. b) Pencampur harus dengkap dengan tangk ar yang memada dan aat ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendakan |umah ar yang dgunakan daam setap penakaran. c) Pertama-tama aat pencampur harus ds dengan agregat dan semen yang teah dtakar, dan sean|utnya aat pencampur d|aankan sebeum ar dtambahkan. d) Waktu pencampuran harus dukur pada saat ar mua dmasukkan ke daam campuran bahan kerng. Seuruh ar yang dperukan harus dmasukkan sebeum waktu pencampuran teah berangsung seperempat bagan. Waktu pencampuran untuk mesn berkapastas m 3 atau kurang harusah 1,5 ment; untuk mesn yang ebh besar waktu harus dtngkatkan 15 detk untuk tap penambahan 0,5 m 3 . RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - %- . a / t o r
P e n g e m b a n g a n
0
1 Kadar Air Permu/aan (Moisture Content) 0 1 (2 Kadar Air-Re3apan) Ka3ar "edang Halu3 Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur e) Ba tdak memungknkan penggunaan mesn pencampur, Dreks Peker|aan dapat menyetu|u pencampuran beton dengan cara manua, sedekat mungkn dengan tempat pengecoran. Penggunaan pencampuran beton dengan cara manua harus dbatas pada beton non-struktura. ,E0$KS$N$$N ,EN)E'OR$N 1) Penyapan Tempat Ker|a a) Penyeda |asa harus membongkar struktur ama yang akan dgant dengan beton yang baru atau yang harus dbongkar untuk dapat memungknkan peaksanaan peker|aan beton yang baru. Pembongkaran tersebut harus daksanakan sesua dengan syarat yang dsyaratkan daam Seks 7.15 dar Spesfkas n. b) Penyeda |asa harus mengga atau menmbun kemba pondas atau formas untuk peker|aan beton sesua dengan gars yang dtun|ukkan daam Gambar atau sebagamana yang dperntahkan oeh Dreks Peker|aan sesua dengan ketentuan dar Spesfkas n, dan harus membershkan dan menggaru tempat d sekeng peker|aan beton yang cukup uas sehngga dapat men|amn dcapanya seuruh sudut peker|aan. |aan ker|a yang stab |uga harus dsedakan |ka dperukan untuk men|amn bahwa seuruh sudut peker|aan dapat dperksa dengan mudah dan aman. c) Seuruh teapak pondas, pondas dan gaan untuk peker|aan beton harus d|aga agar senatasa kerng dan beton tdak boeh dcor d atas tanah yang berumpur atau bersampah atau d daam ar. Atas persetu|uan Dreks beton dapat dcor d daam ar dengan cara dan peraatan khusus untuk menutup kebocoran sepert pada dasar sumuran atau cofferdam. d) Sebeum pengecoran beton dmua, seuruh acuan, tuangan dan benda an yang harus dmasukkan ke daam beton (sepert ppa atau seongsong) harus sudah dpasang dan dkat kuat sehngga tdak bergeser pada saat pengecoran. e) Ba dsyaratkan atau dperukan oeh Dreks Peker|aan, bahan andasan untuk peker|aan beton harus dhampar sesua dengan ketentuan dar Spesfkas n. f) Dreks Peker|aan akan memerksa seuruh gaan yang dsapkan untuk pondas sebeum menyetu|u pemasangan acuan atau ba|a tuangan atau pengecoran beton dan dapat memnta Penyeda |asa untuk meaksanakan pengu|an penetras ke daaman tanah keras, pengu|an kepadatan atau penyedkan annya untuk memastkan cukup tdaknya daya dukung dar tanah d bawah pondas. Bamana d|umpa konds tanah dasar pondas yang tdak memenuh ketentuan, Penyeda |asa dapat dperntahkan untuk mengubah dmens atau ke daaman dar pondas dan/atau mengga dan menggant bahan d tempat yang unak, memadatkan tanah pondas atau meakukan RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - %% Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur tndakan stabsas annya sebaga-mana yang dperntahkan oeh Dreks Peker|aan. 2) Acuan a) Acuan dar tanah, bamana dsetu|u oeh Dreks Peker|aan, harus dbentuk dar gaan, dan ss-ss sampng serta dasarnya harus dpangkas secara manua sesua dmens yang dperukan. Seuruh kotoran tanah yang epas harus dbuang sebeum pengecoran beton. b) Acuan yang dbuat dapat dar kayu atau ba|a dengan sambungan dar adukan yang kedap dan kaku untuk mempertahankan poss yang dperukan seama pengecoran, pemadatan dan perawatan. c) Kayu yang tdak dserut permukaannya dapat dgunakan untuk permukaan akhr struktur yang tdak terekspos, tetap kayu yang dserut dengan teba yang merata harus dgunakan untuk permukaan beton yang terekspos. Seuruh sudut- sudut ta|am Acuan harus dbuatkan. d) Acuan harus dbuat sedemkan sehngga dapat dbongkar tanpa merusak beton. 3) Pengecoran a) Penyeda |asa harus membertahukan Dreks Peker|aan secara tertus pang sedkt 24 |am sebeum memua pengecoran beton, atau meneruskan pengecoran beton bamana pengecoran beton teah dtunda ebh dar 24 |am. Pembertahuan harus meput okas, konds peker|aan, mutu beton dan tangga serta waktu pencampuran beton. Dreks Peker|aan akan member tanda terma atas pembertahuan tersebut dan akan memerksa acuan, dan tuangan dan dapat mengeuarkan persetu|uan tertus maupun tdak untuk memua peaksanaan peker|aan sepert yang drencanakan. Penyeda |asa tdak boeh meaksanakan pengecoran beton tanpa persetu|uan tertus dar Dreks Peker|aan. b) Tdak bertentangan dengan dterbtkannya suatu persetu|uan untuk memua pengecoran, pengecoran beton tdak boeh daksanakan bamana Dreks Peker|aan atau waknya tdak hadr untuk menyakskan operas pencampuran dan pengecoran secara keseuruhan. c) Segera sebeum pengecoran beton dmua, acuan harus dbasah dengan ar atau does mnyak d ss daamnya dengan mnyak yang tdak mennggakan bekas. d) Tdak ada campuran beton yang boeh dgunakan bamana beton tdak dcor sampa poss akhr daam cetakan daam waktu 1 |am seteah pencampuran, atau daam waktu yang ebh pendek sebagamana yang dapat dperntahkan oeh Dreks Peker|aan berdasarkan pengamatan karakterstk waktu pengerasan ,setting time- semen yang dgunakan, kecua dberkan bahan tambahan (aditif) untuk memperambat proses pengerasan ,retarder- yang dsetu|u oeh Dreks. RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - %& Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur e) Pengecoran beton harus dan|utkan tanpa berhent sampa dengan sambungan konstruks ,construction /oint- yang teah dsetu|u sebeumnya atau sampa peker|aan seesa. f) Beton harus dcor sedemkan rupa hngga terhndar dar segregas partke kasar dan haus dar campuran. Beton harus dcor daam cetakan sedekat mungkn dengan yang dapat dcapa pada poss akhr beton untuk mencegah pengaran yang tdak boeh meampau satu meter dar tempat awa pengecoran. g) Bamana beton dcor ke daam acuan struktur yang memk bentuk yang rumt dan penuangan yang rapat, maka beton harus dcor daam apsan- apsan horsonta dengan teba tdak meampua 15 cm. Untuk dndng beton, tngg pengecoran dapat 30 cm menerus sepan|ang seuruh keng struktur. h) Beton tdak boeh |atuh bebas ke daam cetakan dengan ketnggan ebh dar 150 cm. Beton tdak boeh dcor angsung daam ar. Bamana beton dcor d daam ar dan pemompaan tdak dapat dakukan daam waktu 48 |am seteah pengecoran, maka beton harus dcor dengan metode Trem atau metode drop#bottom#buc)et, dmana bentuk dan |ens yang khusus dgunakan untuk tu|uan n harus dsetu|u terebh dahuu oeh Dreks Peker|aan. Tremi harus kedap ar dan mempunya ukuran yang cukup sehngga memung-knkan pengaran beton. Trem harus seau ds penuh seama pengecoran. Bamana aran beton terhambat maka Trem harus dtark sedkt dan ds penuh terebh dahuu sebeum pengecoran dan|utkan. Bai) Trem atau 0rop#Bottom#Buc)et harus mengarkan campuran beton d bawah permukaan beton yang teah dcor sebeumnya ) Pengecoran harus dakukan pada kecepatan sedemkan rupa hngga campuran beton yang teah dcor mash pasts sehngga dapat menyatu dengan campuran beton yang baru. |) Bdang-bdang beton ama yang akan dsambung dengan beton yang akan dcor, harus terebh dahuu dkasarkan, dbershkan dar bahan-bahan yang epas dan rapuh dan teah dsram dengan ar hngga |enuh. Sesaat sebeum pengecoran beton baru n, bdang-bdang kontak beton ama harus dsapu dengan adukan semen dengan campuran yang sesua dengan betonnya k) Ar tdak boeh darkan d atas atau dnakkan ke permukaan peker|aan beton daam waktu 24 |am seteah pengecoran. 4) Sambungan Konstruks ,Construction *oint- a) |adwa pengecoran beton yang berkatan harus dsapkan untuk setap |ens struktur yang dusukan dan Dreks Peker|aan harus menyetu|u okas sambungan konstruks pada |adwa tersebut, atau sambungan konstruks tersebut harus detakkan sepert yang dtun|ukkan pada Gambar. Sambungan konstruks tdak boeh dtempatkan pada pertemuan eemen-eemen struktur terkecua dsyaratkan demkan. RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - %$ Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur b) Sambungan konstruks pada tembok sayap harus dhndar. Semua sambungan konstruks harus tegak urus terhadap sumbu meman|ang dan pada umumnya harus detakkan pada ttk dengan gaya geser mnmum. c) Bamana sambungan vertka dperukan, ba|a tuangan harus menerus meewat sambungan sedemkan rupa sehngga membuat struktur tetap monot. d) Ldah aur harus dsedakan pada sambungan konstruks dengan ke daaman pang sedkt 4 cm untuk dndng, peat dan antara teapak pondas dan dndng. Untuk peat yang teretak d atas permukaan, sambungan konstruks harus detakkan sedemkan sehngga peat-peat mempunya uas tdak meampau 40 m 2 , dengan dmens yang ebh besar tdak meampau 1,2 ka dmens yang ebh kec. e) Penyeda |asa harus menyedakan peker|a dan bahan tambahan sebagamana yang dperukan untuk membuat sambungan konstruks tambahan bamana peker|aan terpaksa mendadak harus dhentkan akbat hu|an atau terhentnya pemasokan beton atau penghentan peker|aan oeh Dreks Peker|aan. 4) Atas persetu|uan Dreks Peker|aan, bahan tambahan (adtf) dapat dgunakan untuk peekatan pada sambungan konstruks, cara penger|aannya harus sesua dengan petun|uk pabrk pembuatnya. g) Pada ar asn atau mengandung garam, sambungan konstruks tdak dperkenankan pada tempat- tempat 75 cm d bawah muka ar terendah atau 75 cm d atas muka ar tertngg kecua dtentukan an daam Gambar. 5) Pemadatan a) Beton harus dpadatkan dengan penggetar mekans dar daam atau dar uar yang teah dsetu|u. Bamana dperukan, dan bamana dsetu|u oeh Dreks Peker|aan, penggetaran harus dserta penusukan secara manua dengan aat yang cocok untuk men|amn pemadatan yang tepat dan memada. Penggetar tdak boeh dgunakan untuk memndahkan campuran beton dar satu ttk ke ttk an d daam cetakan. b) Harus dakukan tndakan hat-hat pada waktu pemadatan untuk menentukan bahwa semua sudut dan d antara dan sektar bes tuangan benar- benar ds tanpa pemndahan kerangka penuangan, dan setap rongga udara dan geembung udara ters. c) Penggetar harus dbatas waktu penggunaannya, sehngga menghaskan pema-datan yang dperukan tanpa menyebabkan ter|adnya segregas pada agregat. d) Aat penggetar mekans dar uar harus mampu menghaskan sekurang-kurang-nya 5000 putaran per ment dengan berat efektf 0,25 kg, dan boeh detakkan d atas acuan supaya dapat menghaskan getaran yang merata. RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - %' Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur e) Aat penggetar mekans yang dgerakkan dar daam harus dar |ens pusatng (berdenyut) dan harus mampu menghaskan sekurang-kurangnya 5000 putaran per ment apaba dgunakan pada beton yang mempunya sump 2,5 cm atau kurang, dengan radus daerah penggetaran tdak kurang dar 45 cm. f) Setap aat penggetar mekans dar daam harus dmasukkan ke daam beton basah secara vertka sedemkan hngga dapat meakukan penetras sampa ke dasar beton yang baru dcor, dan menghaskan kepadatan pada seuruh keda-aman pada bagan tersebut. Aat penggetar kemudan harus dtark pean-pean dan dmasukkan kemba pada poss an tdak ebh dar 45 cm |araknya. Aat penggetar tdak boeh berada pada suatu ttk ebh dar 30 detk, |uga tdak boeh dgunakan untuk memndah campuran beton ke okas an, serta tdak boeh menyentuh tuangan beton. g) |umah mnmum aat penggetar mekans dar daam dberkan daam Tabe 7.1.4.(1). Tabe 7.1.4.(1) |umah Mnmum Aat Penggetar Mekans dar Daam Kecepatan Pengecoran Beton (m 3 / |am) |umah Aat 4 2 8 3 12 4 16 5 20 6 6) Beton Skop Pengecoran beton skop yang terdr dar campuran beton keas fc 15 MPa atau K175 dengan batu-batu pecah ukuran besar. Batu-batu n detakkan dengan hat-hat, tdak boeh d|atuhkan dar tempat yang tngg atau dtempatkan secara berebhan yang dkhawatrkan akan merusak bentuk acuan atau pasangan-pasangan an yang berdekatan. Semua batu- batu pecah harus cukup dbasah sebeum dtempatkan. Voume tota batu pecah tdak boeh meebh sepertga dar tota voume peker|aan beton skop. Untuk dndng-dndng penahan tanah atau par yang ebh teba dar 60 cm dapat dgunakan batu-batu pecah berukuran maksmum 25 cm, tap batu harus cukup dndung dengan adukan beton seteba 15 cm; batu pecah tdak boeh ebh dekat dar 30 cm daam |arak terhadap permukaan atau 15 cm daam |arak terhadap permukaan yang akan dndung dengan beton penutup ,caping-. ,EN)ER1$$N $K/!R 1) Pembongkaran Acuan a) Acuan tdak boeh dbongkar dar bdang vertka, dndng, koom yang tps dan struktur yang se|ens ebh awa 30 |am seteah pengecoran beton. Cetakan yang dtopang oeh perancah d bawah peat, baok, geegar, atau struktur busur, tdak boeh dbongkar hngga pengu|an menun|ukkan bahwa pang sedkt 85 % dar kekuatan rancangan beton teah dcapa. RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - %( Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur b) Untuk memungknkan penger|aan akhr, acuan yang dgunakan untuk peker|aan ornamen, sandaran ,railing-, dndng pemsah (parapet), dan permukaan vertka yang terekspos harus dbongkar daam waktu pang sedkt 9 |am seteah pengecoran dan tdak ebh dar 30 |am, tergantung pada keadaan cuaca. 2) Permukaan (Penger|aan Akhr Basa) a) Terkecua dperntahkan an, permukaan beton harus dker|akan segera seteah pembongkaran acuan. Seuruh perangkat kawat atau ogam yang teah dguna-kan untuk memegang cetakan, dan cetakan yang meewat badan beton, harus dbuang atau dpotong kemba pang sedkt 2,5 cm d bawah permukaan beton. Ton|oan mortar dan ketdakrataan annya yang dsebabkan oeh sambungan cetakan harus dbershkan. b) Dreks Peker|aan harus memerksa permukaan beton segera seteah pembong-karan acuan dan dapat memerntahkan penambaan atas kekurangsempurnaan mnor yang tdak akan mempengaruh struktur atau fungs an dar peker|aan beton. Penambaan harus meput pengsan ubang-ubang kec dan ekukan dengan adukan semen. c) Baman Dreks Peker|aan menyetu|u pengsan ubang besar akbat keropos, peker|aan harus dpahat sampa ke bagan yang utuh ,sound-, membentuk permukaan yang tegak urus terhadap permukaan beton. Lubang harus dbasah dengan ar dan adukan semen acan (semen dan ar, tanpa pasr) harus doeskan pada permukaan ubang. Lubang harus sean|utnya ds dan dtumbuk dengan adukan yang kenta yang terdr dar satu bagan semen dan dua bagan pasr, yang harus dbuat menyusut sebeumnya dengan mencampurnya kra-kra 30 ment sebeum dpaka. 3) Permukaan (Peker|aan Akhr Khusus) Permukaan yang terekspos harus dseesakan dengan peker|aan akhr berkut n, atau sepert yang dperntahkan oeh Dreks Peker|aan : a) Bagan atas peat, kerb, permukaan trotoar, dan permukaan horsonta annya sebagamana yang dperntahkan Dreks Peker|aan, harus dgaru dengan mstar bersudut untuk memberkan bentuk serta ketnggan yang dperukan segera seteah pengecoran beton dan harus dseesakan secara manua sampa haus dan rata dengan menggerakkan perata kayu secara meman|ang dan mentang, atau oeh cara an yang cocok, sebeum beton mua mengeras. b) Perataan permukaan horsonta tdak boeh men|ad cn, sepert untuk trotoar, harus sedkt kasar tetap merata dengan penyapuan, atau cara an sebagamana yang dperntahkan oeh Dreks Peker|aan, sebeum beton mua mengeras. c) Permukaan bukan horsonta yang nampak, yang teah dtamba atau yang mash beum rata harus dgosok dengan batu gurnda yang agak kasar (medum), dengan menempatkan sedkt adukan semen pada permukaannya. Adukan harus terdr dar semen dan pasr haus yang dcampur sesua dengan propors yang RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - %) Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur dgunakan untuk penger|aan akhr beton. Penggosokan harus daksanakan sampa seuruh tanda bekas acuan, ketdakrataan, ton|oan hang, dan seuruh rongga ters, serta dperoeh permukaan yang rata. Pasta yang dhaskan dar penggosokan n harus dbarkan tertngga d tempat. 4) Perawatan Dengan Pembasahan a) Segera seteah pengecoran, beton harus dndung dar pengerngan dn, tempe-ratur yang terau panas, dan gangguan mekans. Beton harus d|aga agar kehangan kadar ar yang ter|ad semnma mungkn dan dperoeh temperatur yang reatf tetap daam waktu yang dtentukan untuk men|amn hdras yang sebagamana mestnya pada semen dan pengerasan beton. b) Beton harus drawat, sesegera mungkn seteah beton mua mengeras, dengan menyemutnya dengan bahan yang dapat menyerap ar. Lembaran bahan penyerap ar n yang harus dbuat |enuh daam waktu pang sedkt 3 har. Semua bahan perawat atau embaran bahan penyerap ar harus dbeban atau dkat ke bawah untuk mencegah permukaan yang terekspos dar aran udara. Bamana dgunakan acuan kayu, acuan tersebut harus dpertahankan basah pada setap saat sampa dbongkar, untuk mencegah terbukanya sambungan-sambungan dan pengerngan beton. Lau ntas tdak boeh dperkenankan meewat permukaan beton daam 7 har seteah beton dcor atau seteah beton mencapa kekuatan mnmum yang dsyaratkan. c) Lanta beton sebaga aps aus harus drawat seteah permukaannya mua mengeras dengan cara dtutup oeh apsan pasr embab seteba 5 cm pang sedkt seama 21 har atau seteah beton mencapa kekuatan mnmum yang dsyaratkan. d) Beton yang dbuat dengan semen yang mempunya sfat kekuatan awa yang tngg atau beton yang dbuat dengan semen basa yang dtambah bahan tambahan (adtf), harus dbasah sampa kekuatanya mencapa 70 % dar kekuatan rancangan beton berumur 28 har atau seteah beton mencapa kekuatan mnmum yang dsyaratkan. 5) Perawatan dengan Uap Beton drawat dengan uap untuk maksud mendapatkan kekuatan yang tngg pada permuaannya. Bahan tambahan (adtf) tdak dperkenankan untuk dpaka daam ha n kecua atas persetu|uan Dreks Peker|aan. Perawatan dengan uap harus dker|akan secara menerus sampa waktu dmana beton teah mencapa 70 % dar kekuatan rancangan beton berumur 28 har atau seteah beton mencapa kekuatan mnmum yang dsyaratkan. Perawatan dengan uap untuk beton harus mengkut ketentuan d bawah n: a) Tekanan uap pada ruang uap seama perawatan beton tdak boeh meebh tekanan d uar. b) Temperatur pada ruang uap seama perawatan beton tdak boeh meebh 38 0 C seama sampa 2 |am sesudah pengecoran seesa, dan kemudan temperatur dnakkan berangsur-angsur sehngga mencapa 65 0 C dengan kenakan temperatur maksmum 14 0 C / |am secara ber-sama- sama. RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - %* Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur c) Beda temperatur yang dukur d antara dua tempat d daam ruang uap tdak boeh meampau 5,5 0 C. d) Penurunan temperatur seama pendngnan tdak boeh ebh dar 11 0 C per |am. e) Temperatur beton pada saat dkeuarkan dar penguapan tdak boeh 11 0 C ebh tngg dar temperatur udara d uar. f) Setap saat seama perawatan dengan uap, d daam ruangan harus seau |enuh dengan uap ar. g) Semua bagan struktura yang mendapat perawatan dengan uap harus dbasah mnmum seama 4 har sesudah seesa perawatan uap tersebut. Penyeda |asa harus membuktkan bahwa peraatannya beker|a dengan bak dan temperatur d daam ruangan perawatan dapat datur sesua dengan ketentuan dan tdak tergantung dar cuaca uar. Ppa uap harus dtempatkan sedemkan atau baok harus dndung secukupnya agar beton tdak terkena angsung semburan uap, yang akan menyebabkan perbedaan temperatur pada bagan-bagan beton. ,EN)EN+$0!$N MUTU +! 0$,$N)$N 1) Penermaan Bahan Bahan yang dterma (ar, semen, agregat dan bahan tambahan ba dperukan) harus dperksa oeh pengawas penermaan bahan dengan mengecek/memerksa bukt tertus yang menun|ukkan bahwa bahan-bahan tersebut teah sesua dengan ketentuan persyaratan. Apaba bahan-bahan yang dbutuhkan |umahnya cukup banyak dengan pengrman yang terus menerus, maka dengan perntah Dreks Peker|aan, untuk agregat kasar dan agregat haus Penyeda |asa harus meakukan pengu|an bahan secara berkaa seama peaksanaan dengan nterva maksmum 1000 m 3 untuk gradas dan maksmum 5000 m 3 untuk abras, sedangkan untuk bahan semen dengan nterva setap maksmum pengrman 300 ton. Tetap apaba menurut Dreks Peker|aan terdapat ndkas perubahan mutu atau sfat bahan yang akan dgunakan, maka Penyeda |asa harus segera meakukan pengu|an bahan kemba sebeum bahan tersebut dgunakan. &) Pengu|an Untuk Keecakan ,'or)ability- Satu pengu|an 1slump1, atau ebh sebagamana yang dperntahkan oeh Dreks Peker|aan, harus daksanakan pada setap adukan beton yang dhaskan dan dakukan sesaat sebeum pengecoran, dan pengu|an harus danggap beum dker|akan terkecua dsakskan oeh Dreks Peker|aan atau waknya. Campuran beton yang tdak memenuh ketentuan keecakan sepert yang dusukan tdak boeh dgunakan pada peker|aan, terkecua ba Dreks Peker|aan daam beberapa ha menyetu|u penggunaannya secara terbatas dan secara tekns mutu beton tetap bsa d|aga. Keecakan ,(or)ability- dan tekstur campuran harus sedemkan rupa sehngga beton dapat dcor pada peker|aan tanpa membentuk rongga, ceah, geembung udara atau geembung ar, dan sedemkan rupa sehngga pada saat pembongkaran acuan dperoeh permukaan yang rata, haus dan padat. 3) Pengu|an Kuat Tekan (a) Penyeda |asa harus mendapatkan se|umah has pengu|an kuat tekan benda u| beton dar peker|aan beton yang daksanakan. Setap has adaah na rata-rata dar dua na kuat tekan benda u| daam satu set benda u| (1 set = 3 buah benda u| ), yang sesh na antara keduanya 5% untuk satu umur, untuk setap kuat tekan beton dan untuk RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - %+ Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur setap |ens komponen struktur yang dcor terpsah pada tap har pengecoran. (b) Untuk keperuan pengu|an kuat tekan beton, Penyeda |asa harus menyedakan benda u| beton berupa snder dengan dameter 150 mm dan tngg 300 mm atau kubus 150 x 150 x 150 mm, dan harus drawat sesua dengan SNI 03-4810- 1998. Benda u| tersebut harus dcetak bersamaan dan damb dar beton yang akan dcorkan, dan kemudan drawat sesua dengan perawatan yang dakukan d aboratorum. (c) Untuk keperuan evauas mutu beton sebaga dasar pembayaran harus menggunakan data has u| kuat tekan beton sesua dengan umur yang dtetapkan daam Kontrak. Has-has pengu|an pada umur yang sean dar yang dtetapkan daam Kontrak hanya boeh dgunakan untuk keperuan sean dar tu|uan evauas mutu beton sebaga dasar pembayaran. Na-na perbandngan kekuatan yang dgunakan untuk keperuan n harus dsesuakan dengan grafk perkembangan kuat tekan campuran sebaga fungs waktu. d) Untuk pencampuran secra manua, maka pada peker|aan beton dengan |umah masng-masng mutu beton 60 m 3 harus dperoeh satu has u| untuk setap maksmum 5 m 3 beton pada nterva yang kra-kra sama, dengan mnmum satu has u| tap har. Daam segaa ha |umah has pengu|an tdak boeh kurang dar empat has untuk masng-masng umur. Apaba peker|aan beton mencapa |umah > 60 m 3 , maka untuk setap maksmum 10 m 3 beton berkutnya seteah |umah 60 m 3 tercapa harus dperoeh satu has u|. e) Untuk pengecoran has produks ready mix, maka pada peker|aan beton dengan |umah masng-masng mutu 60 m 3 harus dperoeh satu has u| untuk setap maksmum 15 m 3 beton pada nterva yang kra-kra sama, dengan mnmum satu has u| tap har. Daam segaa ha |umah has pengu|an tdak boeh kurang dar empat. Apaba peker|aan beton mencapa |umah > 60 m 3 , maka untuk setap maksmum 20 m 3 beton berkutnya seteah |umah 60 m 3 tercapa harus dperoeh satu has u|. f) Seuruh beton yang dgunakan daam peker|aan harus memenuh kuat tekan yang dsyaratkan daam Tabe 7.1.6.(1) atau yang dsetu|u oeh Dreks Peker|aan. Tabe 7.1.6.(1) Ketentuan Kuat Tekan Mutu Beton Kuat Tekan Karakterstk (kg/cm 2 ) fc (Mpa)
g) Kuat Tekan Karakterstk Beton dperoeh dengan rumus berkut n : RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - %, Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
fc) = fcm - k.S n fci = 1 fcm = adaah kuat tekan rata-rata n
n (fci 2 fcm) 2 S = = 1 adaah standar devas n - 1
fc) 3 kuat tekan karakterstk beton fcm 3 kuat tekan rata-rata beton fci
= na has pengu|an n = |umah has S = standar devas k = 1,645 untuk tngkat kepercayaan 95% Catatan : Smbo-smbo fc)4 fcm4 fci dgunakan untuk benda u| snder150 mm - 300 mm sedangkan untuk benda u| kubus 150 x 150 x 150 mm dapat dgunakan smbo-smbo bk,
bm, dan
sebaga penggant fc), fcm, dan fci. h) Mutu beton dan mutu peaksanaan danggap memenuh syarat, apaba dpenuh syarat-syarat berkut : (1) Tdak boeh ebh dar 5% ada d antara |umah mnmum (20 atau 30) na has pemerksaan benda u| berturut-turut ter|ad kurang dar fc atau bk. (2) Apaba seteah seesa pengecoran seuruhnya untuk masng-masng mutu beton dapat terkumpu |umah mnmum benda u|, maka has pemerksaan benda u| berturut-turut harus memenuh fc) (fcm - 1,645.S) atau bk ( bm - 1,645 S) (3)|ka benda u| yang terkumpu kurang dar |umah mnmum yang teah dtentukan, maka na standar devas (S) harus dtngkatkan dengan faktor modfkas yang dberkan daam Tabe 7.1.6.(2) Tabe 7.1.6.(2) Faktor Modfkas Standar Devas Untuk |umah Has U| Mnmum 20 Untuk |umah Has U| Mnmum 30 |umah has U| Faktor Modfkas |umah has U| Faktor Modfkas - - 10 1,36 - - 11 1,31 - - 12 1,27 - - 13 1,24 - - 14 1,21 - - 15 1,18 - - 16 1,16 RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - &- Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur - - 17 1,14 8 1,37 18 1,12 9 1,29 19 1,11 10 1,23 20 1,09 11 1,19 21 1,08 12 1,15 22 1,07 13 1,12 23 1,06 14 1,10 24 1,05 15 1,07 25 1,04 16 1,06 26 1,03 17 1,04 27 1,02 18 1,03 28 1,02 19 1,01 29 1,01 20 1 30 1 (4) Apaba seteah seesa pengecoran beton seuruhnya untuk masng- masng mutu beton terdapat |umah benda u| kurang dar mnmum, maka apaba tdak dna dengan cara evauas menurut da-da matematka statstk yang an, tdak boeh satupun na rata-rata dar 4 has pemerksaan benda u| berturut-turut, f cm , 4 ter|ad kurang dar (fc + 0,82.Sr), d mana Sr = devas standar rencana. (5) Sesh antara na tertngg dan terendah d antara 4 has pemerksaan benda u| berturut-turut tdak boeh ebh besar dar 4,3.Sr. ) Ba dar has perhtungan dengan kuat tekan menun|ukkan bahwa kapastas daya dukung struktur kurang dar yang dsyaratkan, maka apaba pengecoran beum seesa, pengecoran harus segera dhentkan dan daam waktu sngkat harus dadakan pengu|an tambahan yang tdak merusak (non#destructi5e) menggunakan aat sepert pau beton (rebound $ammer) atau pengu|an beton nt (core drilling) pada daerah yang dragukan berdasarkan aturan pengu|an yang beraku. Daam ha dakukan pengamban beton nt, harus damb mnmum 3 (tga) buah benda u| pada tempat-tempat yang tdak membahayakan struktur dan atas persetu|uan Dreks Peker|aan. Tdak boeh ada satupun dar benda u| beton nt mempunya kekuatan kurang dar 0,75fc. Apaba dar pengu|an tdak merusak menggunakan aat sepert pau beton dperoeh suatu na kekuatan tekan beton karakterstk, atau kuat tekan rata-rata dar pengu|an beton nt yang tdak kurang dar 0,85fc, maka bagan konstruks tersebut dapat danggap memenuh syarat dan peker|aan yang dhentkan dapat dan|utkan kemba. Daam ha n, perbedaan umur beton saat pengu|an terhadap umur beton yang dsyaratkan untuk penetapan kuat tekan beton peru dperhtungkan dan dakukan koreks daam menetapkan kuat tekan beton yang dhaskan. |) Apaba dar has pengu|an yang dtentukan dperoeh has yang tdak memenuh syarat, maka Penyeda |asa harus mengadakan percobaan beban angsung dengan penuh keahan. Apaba dar percobaan n dperoeh suatu has na kekuatan beton yang mencapa tdak kurang dar 0,70 fc, maka bagan konstruks tersebut dapat danggap memenuh syarat. Tetap apaba hasnya tdak mencapa na tersebut, maka bagan konstruks yang bersangkutan hanya dapat dpertahankan dan peker|aan yang dhentkan dapat dan|utkan kemba seteah dpenuh saah satu dar kedua tndakan berkut : (1) mengadakan perubahan-perubahan pada rencana semua sehngga pengaruh beban pada konstruks tersebut dapat dkurangn; (2) mengadakan perkuatan-perkuatan pada bagan konstruks tersebut dengan cara yang dapat dpertanggung |awabkan; Apaba kedua tndakan d atas tdak dapat daksanakan, maka dengan perntah dar Dreks Peker|aan, Penyeda |asa harus segera membongkar beton dar konstruks tersebut. RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - &% Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur ,EN)UKUR$N +$N ,EMB$2$R$N 1) Pengukuran untuk Pembayaran a) Cara Pengukuran a5 Beton akan dukur dengan |umah meter kubk peker|aan beton yang dgunakan dan dterma sesua dengan dmens yang dtun|ukkan pada gambar ker|a atau yang dperntahkan oeh Dreks Peker|aan. Tdak ada pengurangan yang akan dakukan untuk voume yang dtempat oeh ppa dengan gars tengah kurang dar 200 mm atau oeh benda annya yang tertanam sepert "(ater stop", ba|a tuangan, seongsong ppa ,conduit- atau ubang sungan ,(eep$ole-. (2) Tdak ada pengukuran tambahan atau yang annya yang akan dakukan untuk acuan, perancah untuk baok dan anta pemompaan, penyeesaan akhr permukaan, penyedaan ppa sungan, peker|aan peengkap annya untuk penyeesaan peker|aan beton, dan baya dar peker|aan tersebut teah danggap termasuk daam harga penawaran untuk peker|aan beton. (3) Kuanttas bahan untuk anta ker|a, bahan dranase porous, ba|a tuangan dan mata pembayaran annya yang berhubungan dengan struktur yang teah seesa dan dterma akan dukur untuk dbayarkan sepert dsyaratkan pada Seks an daam spesfkas n. (4) Beton yang teah dcor dan dterma harus dukur dan dbayar sebaga beton struktur atau beton tdak bertuang. Beton struktur harus beton yang dsyaratkan atau dsetu|u oeh Dreks Peker|aan sebaga fc=20 MPa atau K-250 atau ebh tngg dan beton tak bertuang harus beton yang dsyaratkan atau dsetu|u untuk fc315 MPa atau K-175 atau fc310 MPa atau K-125. Apaba beton dengan mutu (kekuatan) yang ebh tngg dperkenankan untuk dgunakan d okas untuk mutu (kekuatan) beton yang ebh rendah, maka voumenya harus dukur sebaga beton dengan mutu (kekuatan) yang ebh rendah. b) Pengukuran Untuk Peker|aan Beton Yang Dperbak (1) Apaba peker|aan teah dperbak d atas, kuanttas yang akan dukur untuk pembayaran harus se|umah yang harus dbayar |ka peker|aan semua teah memenuh ketentuan. (2) Tdak ada pembayaran tambahan akan dakukan untuk tap penngkatan kadar semen atau setap bahan tambahan, |uga tdak untuk tap pengu|an atau peker|aan tambahan atau bahan peengkap annya yang dperukan untuk mencapa mutu yang dsyaratkan untuk peker|aan beton. 2) Dasar Pembayaran Kuanttas yang dterma dar berbaga mutu beton yang dtentukan sebagamana yang dsyaratkan d atas, akan dbayar pada harga kontrak untuk mata pembayaran dan menggunakan satuan pengukuran yang dtun|ukkan d bawah dan daam daftar kuanttas. Harga dan pembayaran harus merupakan kompensas penuh untuk seuruh penyedaan dan pemasangan seuruh bahan yang tdak dbayar daam mata pembayaran an, termasuk "(ater stop", ubang sungan, acuan, perancah untuk pencampuran, pengecoran, peker|aan akhr dan perawatan beton, dan untuk semua baya annya yang peru dan azm untuk penyeesaan peker|aan yang sebagamana mestnya, yang durakan daam seks n. RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - && Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur Nomor Mata ,"mba%aran Uraian Sat(an ,"ng(k(ra n 7.1 (7) Beton mutu sedang, fc20 MPa atau K-250 Meter Kubk 7.1 (10) Beton mutu rendah, fc10 MPa atau K-100 Meter Kubk C. B$1$ TU0$N)$N UMUM 1) Uraan Peker|aan n harus mencakup pengadaan dan pemasangan ba|a tuangan sesua dengan Spesfkas dan Gambar, atau sebagamana yang dperntahkan oeh Dreks Peker|aan. 2) Penerbtan Det Peaksanaan Deta peaksanaan untuk ba|a tuangan yang tdak termasuk daam Dokumen Kontrak pada saat peeangan akan dterbtkan oeh Dreks Peker|aan seteah penn|auan kemba rancangan awa teah seesa menurut Seks 1.9 dar Spesfkas n. 3) Peker|aan Seks Lan Yang Berkatan Dengan Seks In a) Rekayasa Lapangan b) Keseamatan dan Kesehatan Ker|a c) Beton 4) Standar Ru|ukan SNI 07-6401-2000 : Spesfkas Kawat Ba|a dengan Proses Canay Dngn untuk Tuangan Beton. SNI 03-6812-2002 : SpesfkasAnyaman Kawat Ba|a Poos yang Das untuk Tuangan Beton. SNI 03-6816-2002 : Tata Cara Pendetaan Penuangan Beton. AASHTO M31M - 90 : Deformed and Pan Bet-Stee Bar for Concrete Ren-forcement. AWS D 2.0 : Standards Specfcatons for Weded Hghway and Raway Brdges. 5) Toerans a) Toerans untuk fabrkas harus sepert yang dsyaratkan daam SNI 03- 6816-2002. b) Ba|a tuangan harus dpasang sedemkan sehngga semut beton yang menutup bagan uar ba|a tuangan adaah sebaga berkut : ) 3,5 cm untuk beton yang tdak terekspos angsung dengan udara atau terhadap ar tanah atau terhadap bahaya kebakaran; ) Sepert yang dtun|ukkan daam Tabe 7.3.1.(1) untuk beton yang terendam/ tertanam atau terekspos angsung dengan RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - &$ Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur cuaca atau tmbunan tanah tetap mash dapat damat untuk pemerksaan; ) 7,5 cm untuk seuruh beton yang terendam/tertanam dan tdak bsa dcapa, atau untuk beton yang tak dapat dcapa yang ba keruntuhan akbat karat pada ba|a tuangan dapat menyebabkan berkurangnya umur atau struktur, atau untuk beton yang dtempatkan angsung d atas tanah atau batu, atau untuk beton yang berhubungan angsung dengan kotoran pada seokan atau caran korosf annya. Tabe 7.3.1.(1) Teba Semut Beton Mnmum dar Ba|a Tuangan untuk Beton Yang Tdak Terekspos Tetap Mudah Dcapa Ukuran Batang Tuangan yang akan dsemut (mm) Teba Semut Beton Mnmum (cm) Batang 16 mm dan ebh kec 3,5 Batang 19 mm dan 22 mm 5,0 Batang 25 mm dan ebh besar 6,0 6) Penympanan dan Penanganan a) Penyeda |asa harus mengangkut tuangan ke tempat ker|a daam katan, dber abe, dan dtanda dengan abe ogam yang menun|ukkan ukuran batang, pan|ang dan nformas annya sehubungan dengan tanda yang dtun|ukkan pada dagram tuangan. b) Penyeda |asa harus menangan serta menympan seuruh ba|a tuangan sedemkan untuk mencegah dstors, kontamnas, koros, atau kerusakan. 7) Penga|uan Kesapan Ker|a a) Sebeum memesan bahan, seuruh daftar pesanan dan dagram pembengkokan harus dsedakan oeh Penyeda |asa untuk mendapatkan persetu|uan dar Dreks Peker|aan, dan tdak ada bahan yang boeh dpesan sebeum daftar tersebut serta dagram pembengkokan dsetu|u. b) Sebeum memua peker|aan ba|a tuangan, Penyeda |asa harus menyerahkan kepada Dreks Peker|aan daftar yang dsahkan pabrk ba|a yang memberkan berat satuan nomna daam kogram untuk setap ukuran dan mutu ba|a tuangan atau anyaman ba|a das yang akan dgunakan daam peker|aan. 8) Mutu Peker|aan dan Perbakan Atas Peker|aan Yang Tdak Memenuh Ketentuan a) Persetu|uan atas daftar pesanan dan dagram pembengkokan daam segaa ha tdak membebaskan Penyeda |asa atas tanggung |awabnya untuk memastkan ketetan dar daftar dan dagram tersebut. Revs bahan yang dsedakan sesua dengan daftar dan dagram, untuk memenuh rancangan daam Gambar, harus atas baya Penyeda |asa. b) Ba|a tuangan yang cacat sebaga berkut tdak akan d|nkan daam peker|aan : RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - &' Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur ) Pan|ang batang, ketebaan dan bengkokan yang meebh toerans pembuatan yang dsyaratkan daam SNI 03-6816-2002; ) Bengkokan atau tekukan yang tdak dtun|ukkan pada Gambar atau Gambar Ker|a Akhr ,inal S$op 0ra(ing-; ) Batang dengan penampang yang mengec karena karat yang berebh atau oeh sebab an. a) Bamana ter|ad kesaahan daam membengkokkan ba|a tuangan, batang tuangan tdak boeh dbengkokkan kemba atau duruskan tanpa persetu|uan Dreks Peker|aan atau yang sedemkan sehngga akan merusak atau meemahkan bahan. Pembengkokan kemba dar batang tuangan harus dakukan daam keadaan dngn terkecua dsetu|u an oeh Dreks Peker|aan. Daam segaa ha batang tuangan yang teah dbengkokkan kemba ebh dar satu ka pada tempat yang sama tdak d|nkan dgunakan pada Peker|aan. Kesaahan yang tdak dapat dperbak oeh pembengkokan kemba, atau bamana pembengkokan kemba tdak dsetu|u oeh Dreks Peker|aan, harus dperbak dengan menggant seuruh batang tersebut dengan batang baru yang dbengkokkan dengan benar dan sesua dengan bentuk dan dmens yang dsyaratkan. b) Penyeda |asa harus menyedakan fastas d tempat ker|a untuk pemotongan dan pembengkokan tuangan, bak |ka meakukan pemesanan tuangan yang teah dbengkokan maupun tdak, dan harus menyedakan persedaan (stok) batang urus yang cukup d tempat, untuk pembengkokan sebagamana yang dperukan daam memperbak kesaahan atau keaaan. 9) Penggantan Ukuran Batang Penggantan batang dar ukuran berbeda akan hanya d|nkan ba secara |eas dsahkan oeh Dreks Peker|aan. Bamana ba|a dgant harusah dengan uas penampang yang sama dengan ukuran rancangan awa, atau ebh besar. B$/$N 1) Ba|a Tuangan a) Ba|a tuangan harus ba|a poos atau berur dengan mutu yang sesua dengan Gambar dan memenuh Tabe 7.3.2.(1) berkut n : Tabe 7.3.2.(1) Tegangan Leeh Karakterstk Ba|a Tuangan Mutu Sebutan Tegangan Leeh Karakterstk atau Tegangan Karakterstk yang memberkan regangan tetap 0,2 (kg/cm 2 ) U24 Ba|a Lunak 2.400 U32 Ba|a Sedang 3.200 U39 Ba|a Keras 3.900 U48 Ba|a Keras 4.800 b) Ba anyaman ba|a tuangan dperukan, sepert untuk tuangan peat, anyaman tuangan yang d as yang memenuh SNI 03-6812- 2002 dapat dgunakan. 2) Tumpuan untuk Tuangan RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - &( Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur Tumpuan untuk tuangan harus dbentuk dar batang bes rngan atau bantaan beton pracetak dengan mutu fc 20 MPa sepert yang dsyaratkan daam Seks 7.1 dar Spesfkas n, terkecua dsetu|u an oeh Dreks Peker|aan. Kayu, bata, batu atau bahan an tdak boeh d|nkan sebaga tumpuan. 3) Pengkat untuk Tuangan Kawat pengkat untuk mengkat tuangan harus kawat ba|a unak yang memenuh SNI 07-6401-2000. ,EMBU$T$N +$N ,ENEM,$T$N 1) Pembengkokan a) Terkecua dtentukan an oeh Dreks Peker|aan, seuruh ba|a tuangan harus dbengkokkan secara dngn dan sesua dengan prosedur SNI 03-6816-2002, menggunakan batang yang pada awanya urus dan bebas dar ekukan-ekukan, bengkokan-bengkokan atau kerusakan. Ba pembengkokan secara panas d apangan dsetu|u oeh Dreks Peker|aan, tndakan pengamanan harus damb untuk men|amn bahwa sfat-sfat fsk ba|a tdak terau berubah banyak. b) Batang tuangan dengan dameter 2 cm dan yang ebh besar harus dbengkok-kan dengan mesn pembengkok. 2) Penempatan dan Pengkatan a) Tuangan harus dbershkan sesaat sebeum pemasangan untuk menghangkan kotoran, umpur, o, cat, karat dan kerak, perckan adukan atau apsan an yang dapat mengurang atau merusak peekatan dengan beton. b) Tuangan harus dtempatkan akurat sesua dengan Gambar dan dengan kebu-tuhan semut beton mnmum yang dsyaratkan daam Pasa 7.3.1.(5) d atas, atau sepert yang dperntahkan oeh Dreks Peker|aan. c) Batang tuangan harus dkat kencang dengan menggunakan kawat pengkat sehngga tdak tergeser pada saat pengecoran. Pengeasan tuangan pembag atau pengkat ,stirrup- terhadap tuangan ba|a tark utama tdak dperkenankan. d) Seuruh tuangan harus dsedakan sesua dengan pan|ang tota yang dtun|ukkan pada Gambar. Penyambungan ,splicing- batang tuangan, terkecua dtun|ukkan pada Gambar, tdak akan d|nkan tanpa persetu|uan tertus dar Dreks Peker|aan. Setap penyambungan yang dapat dsetu|u harus dbuat sedemkan hngga penyambungan setap batang tdak ter|ad pada penampang beton yang sama dan harus detakkan pada ttk dengan tegangan tark mnmum. e) Bamana penyambungan dengan tumpang tndh dsetu|u, maka pan|ang tumpang tndh mnmum harusah 40 dameter batang dan batang tersebut harus dberkan kat pada u|ungnya. f) Pengeasan pada ba|a tuangan tdak dperkenankan, terkecua ternc daam Gambar atau secara khusus d|nkan oeh Dreks Peker|aan secara tertus. Bamana Dreks Peker|aan menyetu|u pengeasan untuk sambungan, maka sambungan daam ha n adaah sambungan dengan pan|ang penyauran penuh yang memenuh ketentuan dar AWS D 2.0. Pendngnan terhadap pengeasan dengan ar tdak dperkenankan. g) Smpu dar kawat pengkat harus darahkan membeakang permukaan beton sehngga tdak akan terekspos. RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - &) Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur h) Anyaman ba|a tuangan yang das harus dpasang sepan|ang mungkn, dengan bagan tumpang tndh daam sambungan pang sedkt satu ka |arak anyaman. Anyaman harus dpotong untuk mengkut bentuk pada kerb dan bukaan, dan harus dhentkan pada sambungan antara peat. ) Bamana ba|a tuangan tetap dbarkan terekspos untuk suatu waktu yang cukup ama, maka seuruh ba|a tuangan harus dbershkan dan does dengan adukan semen acan (semen dan ar sa|a). |) Tdak boeh ada bagan ba|a tuangan yang teah dpasang boeh dgunakan untuk memku perengkapan pemasok beton, |aan ker|a, anta untuk kegatan beker|a atau beban konstruks annya. ,EN)UKUR$N +$N ,EMB$2$R$N 1) Pengukuran untuk Pembayaran a) Ba|a tuangan akan dukur daam |umah kogram terpasang dan dterma oeh Dreks Peker|aan. |umah kogram yang dpasang harus dhtung dar pan|ang aktua yang dpasang, atau uas anyaman ba|a yang dhampar, dan satuan berat daam kogram per meter pan|ang untuk batang atau kogram per meter perseg uas anyaman. Satuan berat yang dsetu|u oeh Dreks Peker|aan akan ddasarkan atas berat nomna yang dsedakan oeh pabrk ba|a, atau ba Dreks Peker|aan memerntahkan, atas dasar pengu|an penmbangan yang dakukan Penyeda |asa pada contoh yang dph oeh Dreks Peker|aan. b) Pen|ept, pengkat, pemsah atau bahan an yang dgunakan untuk penempatan atau pengkatan ba|a tuangan pada tempatnya tdak akan dmasukkan daam berat untuk pembayaran. c) Penuangan yang dgunakan untuk gorong-gorong beton bertuang atau struktur an d mana pembayaran terpsah untuk struktur yang engkap teah dsedakan daam Seks an dar Spesfkas n, tdak boeh dukur untuk pembayaran menurut Seks n. 2) Dasar Pembayaran |umah ba|a tuangan yang dterma, yang dtentukan sepert yang durakan d atas, harus dbayar pada Harga Penawaran Kontrak untuk Mata Pembayaran yang dtun|ukkan d bawah n, dan terdaftar daam Daftar Kuanttas, dmana pembayaran tersebut merupa-kan kompensas penuh untuk pemasokan, pembuatan dan pemasangan bahan, termasuk semua peker|a, peraatan, perkakas, pengu|an dan peker|aan peengkap an untuk menghaskan peker|aan yang memenuh ketentuan. Nomor Mata ,"mba%aran Uraian Sat(an ,"ng(k(ran 7.3.(2) Ba|a Tuangan U32 Poos Kogram 7.3.(6) Anyaman Kawat Yang Das ,'elded 'ire Mes$- Kogram +. TUR$, 3!N20 S/EET,!0E RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - &* Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I) PPP Idi Kabupaten Aceh Timur 1) Umum a) Yang dmaksud dengan turap adaah suatu |ens tang pancang khusus yang dgunakan untuk dndng penahan tanah atau untuk pengamanan terhadap gerusan b) Peker|aan yang datur daam Seks n mencakup turap yang dsedakan dan dpancang atau dtempatkan sesua dengan Spesfkas n, dan sedapat mungkn mendekat Gambar menurut penetras atau kedaamannya sebagamana yang dperntahkan oeh Dreks Peker|aan c) Peker|aan n |uga harus mencakup |ens peker|aan berkut n : a) Pengadaan Turap Vny GW.610/9 Lebar (wdth, w) = 610 mm Tngg (heght, H) = 180 mm Teba (thckness, t) = 9 mm Momen Inersa = 12576 cm 4 /m Densty = 1450-1550 kn/m3 Endurance on extended matera = 40 Mpa Modue of eastcty at the extenson = 2600 Mpa Modue of eastcty at nfexon = 2600 Mpa Lmt of Pastcty at compresson = 55-60 Mpa Secton Moduus = 1.610 cm 3 /m a) Pemancangan Turap b) Peker|aan Beton Bertuang |ens turap yang akan dgunakan harus sepert yang dtun|ukkan daam Gambar Pemancangan dakukan dengan menggunakan Vbro Hammer kapastas 30 KW. Sebeum pemancangan, kepaa turap harus dpotong tegak urus terhadap pan|angnya dan top pemancang ,dri5ing cap- harus dpasang untuk mempertahankan sumbu tang pancang segars dengan sumbu pau. Seteah pemancangan, peat top, batang ba|a atau pantek harus dtambatkan pada pur, atau tang pancang dengan pan|ang yang cukup harus dtanamkan ke daam pur ,pile cap-