Anda di halaman 1dari 28

Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)

PPP Idi Kabupaten Aceh Timur


B. STRUKTUR
B.1 BETON
UMUM
1) Uraan
a) Yang dmaksud dengan beton adaah campuran antara semen portand atau semen
hdrauk yang setara, agregat haus, agregat kasar, dan ar dengan atau tanpa bahan
tambahan membentuk massa padat.
b) Peker|aan yang datur daam seks n harus mencakup peaksanaan seuruh struktur
beton bertuang, beton tanpa tuangan, beton prategang, beton pracetak dan beton
untuk struktur ba|a kompost, sesua dengan spesfkas dan gambar rencana atau
sebagamana yang dsetu|u oeh Dreks Peker|aan.
c) Peker|aan n harus pua mencakup penyapan tempat ker|a untuk pengecoran beton,
pengadaan perawatan beton, anta ker|a dan pemeharaan fondas sepert
pemompaan atau tndakan an untuk mempertahankan agar fondas tetap kerng.
d) Mutu beton yang dgunakan pada masng-masng bagan dar peker|aan daam kontrak
harus sepert yang dtun|ukkan daam gambar rencana atau sebagamana
dperntahkan oeh Dreks Peker|aan. Mutu beton yang dgunakan daam kontrak n
dbag sebaga berkut:
Tabe 7.1.1.(1) Mutu Beton dan Penggunaan
|ens
Beton
fc
(MPa)
bk
(Kg/cm
2
)
Uraian
Mutu
tngg
45 K500
Umumnya dgunakan untuk beton prategang
sepert tang pancang beton prategang,
geagar beton prategang, peat beton
prategang dan se|ensnya.
Mutu
sedang
20 x < 45 K250 x < K500
Umumnya dgunakan untuk beton bertuang
sepert peat anta |embatan, geagar beton
bertuang, dafragma, kereb beton pracetak,
gorong-gorong beton bertuang, bangunan
bawah |embatan, perkerasan beton semen
Mutu
rendah
15 x < 20 K175 x < K250
Umumya dgunakan untuk struktur beton
tanpa tuangan sepert beton skop, trotoar
dan pasangan batu kosong yang ds adukan,
pasangan batu.
10 x < 15 K125 x < K175
Dgunakan sebaga anta ker|a, penmbunan
kemba dengan beton.
2) Penerbtan Det Peaksanaan
Det peaksanaan untuk peker|aan beton yang tdak dsertakan daam
Dokumen Kontrak pada saat peeangan akan dterbtkan oeh Dreks
Peker|aan seteah penn|auan rancangan awa teah seesa daksanakan
sesua dengan Seks 1.9 dar Spesfkas n.
3) |amnan Mutu
Mutu bahan yang dpasok dar campuran yang dhaskan dan cara ker|a
serta has akhr harus dpantau dan dkendakan sepert yang dsyaratkan
daam Standar Ru|ukan d bawah n.
4) Toerans
a) Toerans Dmens :
Pan|ang keseuruhan sampa dengan 6 m.
Pan|ang keseuruhan ebh dar 6 m
+ 5 mm
+ 15 mm
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - %
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
Pan|ang baok, peat dek, koom dndng, atau
antara kepaa |embatan
- 0 dan + 10
mm
b) Toerans Bentuk :
Perseg (sesh daam pan|ang dagona)
Keurusan atau engkungan (penympangan dar
gars yang dmaksud) untuk pan|ang s/d 3 m
Keurusan atau engkungan untuk pan|ang 3 m -
6 m
Keurusan atau engkungan untuk pan|ang > 6
m
10 mm
12 mm
15 mm
20 mm
c) Toerans Kedudukan (dar ttk patokan) :
Kedudukan koom pra-cetak dar rencana
Kedudukan permukaan horzonta dar rencana
Kedudukan permukaan vertka dar rencana
10 mm
10 mm
20 mm
d) Toerans Anyemen Vertka :
Penympangan ketegakan koom dan dndng 10 mm
e) Toerans Ketnggan (eevas) :
Puncak anta ker|a d bawah pondas
Puncak anta ker|a d bawah peat n|ak
Puncak koom, tembok kepaa, baok mentang
10 mm
10 mm
10 mm
f) Toerans Anyemen Horsonta : 10 mm daam 4 m pan|ang mendatar.
g) Toerans untuk Penutup / Semut Beton Tuangan :
Semut beton sampa 3 cm
Semut beton 3 cm - 5 cm
Semut beton 5 cm - 10 cm
0 dan + 5 mm
- 0 dan + 10
mm
10 mm
6) Standar Ru|ukan
Standar Nasiona !ndon"sia (SN!)#
SNI 03-1968-1990 : Metode pengu|an tentang anass sarngan agregat haus dan
kasar.
SNI 03-1972-1990 : Metode pengu|an sump beton.
SNI 03-1973-1990 : Metoda pengu|an berat s beton.
SNI 03-1974-1990 : Metode pengu|an kuat tekan beton.
SNI 03-2460-1991 : Spesfkas abu terbang sebaga bahan tambahan untuk
campuran beton.
SNI 03-2491-1991 : Metode pengu|an kuat tark beah beton.
SNI 03-2493-1991 : Metode pembuatan dan perawatan benda u| beton d
aboratorum.
SNI 03-2495-1991 : Spesfkas bahan tambahan untuk beton.
SNI 03-2816-1992 : Metode pengu|an kotoran organk daam pasr untuk
campuran mortar dan beton.
SNI 03-3403-1994 : Metode pengu|an kuat tekan beton nt pemboran.
SNI 03-3418-1994 : Metode pengu|an kandungan udara pada beton segar.
SNI 03-3976-1995 : Tata cara pengadukan dan pengecoran beton.
SNI 03-4141-1996 : Metode pengu|an gumpaan empung dan butr-butr mudah
pecah daam agregat.
SNI 03-4142-1996 : Metode pengu|an |umah bahan daam agregat yang oos
sarngan No.200 (0,075 mm).
SNI 03-4156-1996 : Metode pengu|an bdng dar beton segar.
SNI 03-4433-1997 : Spesfkas beton sap paka.
SNI 03-4806-1998 : Metode pengu|an kadar semen portand daam beton segar
dengan cara ttras voumetr.
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - &
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
SNI 03-4807-1998 : Metode pengu|an untuk menentukan suhu beton segar
semen portand.
SNI 03-4808-1998 : Metode pengu|an kadar ar daam beton segar dengan car
ttras voumetr.
SNI 03-4810-1998 : Metode pembuatan dan perawatan benda u| beton d
apangan.
SNI 03-2834-2000 : Tata cara pembuatan rencana campuran beton norma.
SNI 03-6429-2000 : Metode pengu|an kuat tekan beton snder dengan cetakan
snder d daam tempat cetakan.
SNI 03-2492-2002 : Metode pengamban dan pengu|an beton nt.
SNI 03-6817-2002 : Metode pengu|an mutu ar untuk dgunakan daam beton.
SNI 03-6889-2002 : Tata cara pengamban contoh agregat.
SNI 15-2049-2004 : Semen portand.
SNI 15-7064-2004 : Semen portand kompost.
SNI 15-0302-2004 : Semen portand pozzoan.
SNI 2417:2008 : Metode pengu|an keausan agregat dengan mesn Los
Angees.
SNI 2458:2008 : Metode pengamban contoh untuk campuran beton segar.
SNI 3407:2008 : Metode pengu|an sfat kekekaan bentuk agregat terhadap
arutan natrum sufat dan magnesum sufat.
Pd T-07-2005-B : Peaksanaan peker|aan beton untuk |aan dan |embatan.
$m"rican Soci"t% &or T"sting and Mat"rias ($STM) #
ASTM C 403-90 : Time of Setting of Concrete Mixtures by Penetration
Resistance
ASTM C 33-93 : Standard Spesification for Concrete Aggregates.
ASTM C 989-95 : Spesification for Ground Granulated Blast urnace Slag for
use in Concrete and Mortars.
$m"rican 'oncr"t" !nstit(t" ($'!) #
ACI !"!R-92 : State#of#t$e#art on %ig$#Strengt$ Concrete
AC& 305R-99 : %ot 'eat$er Concreting
7) Penga|uan Kesapan Ker|a
a) Penyeda |asa harus mengrmkan contoh dar seuruh bahan yang hendak
dgunakan dengan data pengu|an yang memenuh seuruh sfat bahan
yang dsyaratkan daam Spesfkas n.
b) Penyeda |asa harus mengrmkan rancangan campuran
(mix design) untuk masng-masng mutu beton yang
akan dgunakan sebeum peker|aan pengecoran
beton dmua, engkap dengan has pengu|an bahan
dan has pengu|an percobaan campuran beton d
aboratorum berdasarkan kuat tekan beton untuk
umur 7 dan 28 har, kecua dtentukan untuk umur-
umur yang an oeh Dreks Peker|aan. Propors
bahan dan berat penakaran has perhtungan harus
memenuh krtera tekns utama, yatu keecakan
((or)ability), kekuatan (strengt$), dan keawetan
(durability).
c) Campuran Percobaan
Sebeum dakukan pengecoran, Penyeda |asa harus membuat
campuran percobaan menggunakan propors campuran has
rancangan campuran serta bahan yang dusukan, dengan dsakskan
oeh Dreks Peker|aan, yang menggunakan |ens nstaas dan peraatan
yang sama sepert yang akan dgunakan untuk peker|aan (serta sudah
memperhtungkan waktu pengangkutan d). Daam konds beton
segar, adukan beton harus memenuh syarat keecakan (na slump)
yang teah dtentukan. Pengu|an kuat tekan beton umur 7 har dar
has campuran percobaan harus mencapa kekuatan mnmum 90 %
dar na kuat tekan beton rata-rata yang dtargetkan daam rancangan
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - $
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
campuran beton (mix design) umur 7 har. Bamana has pengu|an
beton berumur 7 har dar campuran percobaan tdak menghaskan
kuat tekan beton yang dsyaratkan, maka Penyeda |asa harus
meakukan penyesuaan campuran dan mencar penyebab ketdak
sesuaan tersebut, dengan memnta saran tenaga ah yang kompeten
d bdang beton untuk kemudan meakukan percobaan campuran
kemba sampa dhaskan kuat tekan beton d apangan yang sesua
dengan persyaratan. Bamana percobaan campuran beton teah sesua
dan dsetu|u oeh Dreks Peker|aan, maka Penyeda |asa boeh
meakukan peker|aan pencampuran beton sesua dengan Formua
Campuran Ker|a (*ob Mix ormula, |MF) has percobaan campuran.
d) Penyeda |asa harus mengrm Gambar det untuk seuruh
perancah yang akan dgunakan, dan harus
memperoeh persetu|uan dar Dreks Peker|aan
sebeum setap peker|aan perancah dmua.
e) Penyeda |asa harus membertahu Dreks Peker|aan
secara tertus pang sedkt 24 |am sebeum tangga
rencana mua meakukan pencampuran atau
pengecoran setap |ens beton, sepert yang
dsyaratkan d bawah.
8) Penympanan dan Perndungan Bahan
Cara penympanan semen harus mengkut ketentuan sebaga berkut :
a) Semen dsmpan d ruangan yang kerng dan tertutup rapat
b) Semen dtumpuk dengan |arak setngg mnmum 30 cm dar
anta ruangan, tdak menempe/meekat
pada dndng ruangan dan tngg tmbunan maksmum 8 zak
semen
c) Tumpukan zak semen dsusun sedemkan rupa sehngga tdak
ter|ad perputaran udara d antaranya, dan mudah
untuk dperksa
d) Semen dar berbaga |ens/merek dsmpan secara terpsah
e) Semen yang baru datang tdak boeh dtumpuk d atas tumpukan
semen yang sudah ada dan penggunaannya harus dakukan
menurut urutan pengrman
f) Apaba semen teah dsmpan ebh dar 2 (dua) buan, maka
sebeum dgunakan harus dperksa terebh dahuu bahwa semen
tersebut mash memenuh syarat
9) Konds Tempat Ker|a
Penyeda |asa harus men|aga temperatur semua bahan, terutama agregat
kasar, dengan temperatur pada tngkat yang serendah mungkn dan harus
d|aga agar seau d bawah 30
o
C sepan|ang waktu pengecoran. Sebaga
tambahan, Penyeda |asa tdak boeh meakukan pengecoran bamana :
a) Tngkat penguapan meampau 1,0 kg/m
2
/|am sesua dengan
petun|uk Gambar 7.1.1.(1).

RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - '
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
)ambar *.1.1.
(1) +iagram
,"n"nt(an
Tingkat ,"ng(a-an $ir Rata.rata
b) Lengas nsb dar udara kurang dar 40 %.
c) Tdak d|nkan oeh Dreks Peker|aan, seama turun hu|an atau ba
udara penuh debu atau tercemar.
10) Perbakan Atas Peker|aan Beton Yang Tdak Memenuh Ketentuan
a) Perbakan atas peker|aan beton yang tdak memenuh
krtera toerans yang dsyaratkan atau yang tdak
memk permukaan akhr yang memenuh
ketentuan, atau yang tdak memenuh sfat-sfat
campuran yang dsyaratkan, harus mengkut
petun|uk yang dperntahkan oeh Dreks Peker|aan
dan dapat meput :
) Perubahan propors campuran beton untuk ssa peker|aan yang beum
dker|akan;
) Tambahan perawatan pada bagan struktur yang has pengu|annya
gaga;
) Perkuatan atau pembongkaran menyeuruh dan penggantan bagan
peker|aan yang dpandang tdak memenuh ketentuan;
b) Bamana ter|ad perbedaan pendapat daam mutu
peker|aan beton atau adanya keraguan dar data
pengu|an yang ada, Dreks Peker|aan dapat
memnta Penyeda |asa meakukan pengu|an
tambahan yang dperukan untuk men|amn bahwa
mutu peker|aan yang teah daksanakan dapat
dna dengan ad. Baya pengu|an tambahan
tersebut harusah men|ad tanggung |awab
Penyeda |asa.
c) Perbakan atas peker|aan beton yang retak atau
bergeser yang dakbatkan oeh keaaan Penyeda
|asa merupakan tanggung |awab Penyeda |asa dan
harus dakukan dengan baya sendr.. Penyeda
|asa tdak bertanggung |awab atas kerusakan yang
tmbu berasa dar bencana aam yang tdak dapat
dhndarkan, asakan peker|aan yang rusak tersebut
teah dterma dan dnyatakan oeh Dreks
Peker|aan secara tertus teah seesa.
B$/$N
1) Semen
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - (
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
a) Semen yang dgunakan untuk peker|aan beton harus |ens semen
Portand tpe I, II, III, IV, dan V yang memenuh SNI 15-2049-
2004 tentang Semen Portand.
b) Semen tpe IA (Semen Portand tpe I dengan air#entraining agent
), IIA (Semen Portand tpe II dengan air#entraining agent), IIIA
(Semen Porgtand tpe III dengan air#entraining agent), PPC
(Portland Po++olan Cement), dan PCC (Portland Composite
Cement) dapat dgunakan apaba dznkan oeh Dreks
Peker|aaan. Apaba ha tersebut dznkan, maka Penyeda |asa
harus menga|ukan kemba rancangan campuran beton sesua
dengan merek semen yang dgunakan.
c) D daam satu proyek hanya dapat dgunakan satu merek semen,
kecua |ka dznkan oeh Dreks Peker|aan. Apaba ha
tersebut dznkan, maka Penyeda |asa harus menga|ukan
kemba rancangan campuran beton sesua dengan merek
semen yang dgunakan.
2) A r
Ar yang dgunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaan annya
harus bersh, dan bebas dar bahan yang merugkan sepert mnyak,
garam, asam, basa, gua atau organk. Ar harus du| sesua dengan; dan
harus memenuh ketentuan daam SNI 03-6817-2002 tentang Metode
pengu|an mutu ar untuk dgunakan daam beton. Apaba tmbu keragu-
raguan atas mutu ar yang dusukan dan karena sesuatu sebab pengu|an
ar sepert d atas tdak dapat dakukan, maka harus dadakan
perbandngan pengu|an kuat tekan mortar semen dan pasr standar
dengan memaka ar yang dusukan dan dengan memaka ar murn has
sungan. Ar yang dusukan dapat dgunakan apaba kuat tekan mortar
dengan ar tersebut pada umur 7 (tu|uh) har dan 28 (dua puuh deapan)
har mempunya kuat tekan mnmum 90% dar kuat tekan mortar dengan
ar sung untuk perode umur yang sama. Ar yang dketahu dapat
dmnum dapat dgunakan.
3) Agregat
a) Ketentuan Gradas Agregat
(1) Gradas agregat kasar dan haus harus memenuh ketentuan
yang dberkan daam Tabe 7.1.2.(1), tetap atas persetu|uan Dreks
Peker|aan, bahan yang tdak memenuh ketentuan gradas tersebut
mash dapat dgunakan apaba memenuh sfat-sfat campuran yang
dsyaratkan yang dbuktkan oeh has campuran percobaan.
Tabe 7.1.2.(1) Ketentuan Gradas Agregat
Ukuran Sarngan Persen Berat Yang Loos Untuk Agregat
Inc
(n)
Standar
(mm)
Haus
Kasar
Ukuran
maks
37,5 mm
Ukuran
maks
25 mm
Ukuran
maks
19 mm
Ukuran
maks
12,5
mm
Ukuran
maks
10 mm
2 50,8 - 100 - - - -
1 38,1 - 95 -100 100 - - -
1 25,4 - - 95 - 100 100 -
19 - 35 - 70 - 90 -
100
100
12,7 - - 25 - 60 - 90 -
100
100
3/8 9,5 100 10 - 30 - 20 - 55 40 - 70 95 -
100
# 4 4,75 95 - 100 0 - 5 0 -10 0 - 10 0 - 15 30 - 65
# 8 2,36 80 - 100 - 0 - 5 0 - 5 0 - 5 20 - 50
#16 1,18 50 - 85 - - - - 15 - 40
# 50 0,300 10 - 30 - - - - 5 - 15
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - )
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
# 100 0,150 2 - 10 - - - - 0 - 8
(2) Agregat kasar harus dph sedemkan rupa sehngga ukuran
agregat terbesar tdak ebh dar |arak bersh mnmum antara
ba|a tuangan atau antara ba|a tuangan dengan acuan, atau ceah-
ceah annya dmana beton harus dcor.
b) Sfat-sfat Agregat
(1) Agregat yang dgunakan harus
bersh, keras, kuat yang
dperoeh dar pemecahan batu
atau kora, atau dar
penyarngan dan pencucan (|ka
peru) kerk dan pasr sunga.
(2) Agregat harus bebas dar bahan organk sepert yang dtun|ukkan
oeh pengu|an SNI 03-2816-1992 tentang Metode pengu|an kotoran
organk daam pasr untuk campuran mortar dan beton, dan harus
memenuh sfat-sfat annya yang dberkan daam Tabe 7.1.2.(2)
ba contoh-contoh damb dan du| sesua dengan prosedur yang
berhubungan.
Tabe (1) Ketentuan Mutu Agregat
Sfat-sfat Metode
Pengu|an
Batas Maksmum yang dznkan
untuk Agregat
Haus Kasar
Keausan agregat
dengan mesn Los
Angees
SNI 2417:2008 -
40%
Kekekaan bentuk
agregat terhadap
arutan natrum sufat
atau magnesum
sufat
SNI 3407:2008 10% - natrum 12% - natrum
15% -
magnesum
18% -
magnesum
Gumpaan empung
dan partke yang
mudah pecah
SNI 03-4141-
1996 3% 2%
Bahan yang oos
sarngan No.200.
SNI 03-4142-
1996
5% untuk
konds umum,
3% untuk
konds
permukaan
terabras
1%
(3) Agregat harus bebas dar bahan organk sepert yang dtun|ukkan
oeh pengu|an SNI 03-2816-1992 tentang Metode pengu|an kotoran
organk daam pasr untuk campuran.
4) Batu Untuk Beton Skop
Batu untuk beton skop harus keras, awet, bebas dar retak, tdak
berongga dan tdak rusak oeh pengaruh cuaca. Batu harus bersudut
runcng, bebas dar kotoran, mnyak dan bahan-bahan an yang
mempengaruh katan dengan beton. Ukuran batu yang dgunakan untuk
beton skop tdak boeh ebh besar dar 250 mm.
5) Bahan Tambah
yang dgunakan sebaga bahan untuk menngkatkan kner|a beton dapat
berupa bahan kma, bahan mnera atau has mbah yang berupa serbuk
pozzoank sebaga bahan pengs por daam campuran beton.
a) Bahan kma
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - *
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
Bahan tambahan yang berupa bahan kma dtambahkan daam
campuran beton daam |umah tdak ebh dar 5% berat semen seama
proses pengadukan atau seama peaksanaan pengadukan tambahan
daam pengecoran beton. Ketentuan mengena bahan tambahan n
harus mengacu pada SNI 03-2495-1991.
Untuk tu|uan penngkatan kner|a beton segar, bahan tambahan
campuran beton dapat dgunakan untuk keperuan-keperuan :
menngkatkan kner|a keecakan adukan beton tanpa menambah ar;
mengurang penggunaan ar daam campuran beton tanpa mengurang
keecakan; mempercepat pengkatan hdras semen atau pengerasan
beton; memperambat pengkatan hdras semen atau pengerasan
beton; menngkatkan kner|a kemudahan pemompaan beton;
mengurang kecepatan ter|adnya kehangan sump ,slump loss-.
mengurang susut beton atau memberkan sedkt pengembangan
voume beton (ekspans); mengurang ter|adnya bdng ,bleeding-;
mengurang ter|adnya segregas.
Untuk tu|uan penngkatan kner|a beton sesudah mengeras, bahan
tambahan campuran beton bsa dgunakan untuk keperuan-keperuan :
menngkatkan kekuatan beton (secara tdak angsung); menngkatkan
kekuatan pada beton muda; mengurang atau memperambat panas
hdras pada proses pengerasan beton, terutama untuk beton dengan
kekuatan awa yang tngg; menngkatkan kner|a pengecoran beton d
daam ar atau d aut; menngkatkan keawetan |angka pan|ang beton;
menngkatkan kekedapan beton (mengurang permeabtas beton);
mengendakan ekspans beton akbat reaks aka agregat;
menngkatkan daya ekat antara beton baru dan beton ama;
menngkatkan daya ekat antara beton dan ba|a tuangan;
menngkatkan ketahanan beton terhadap abras dan tumbukan.
Apaba menggunakan bahan tambahan yang dapat menghaskan
geembung udara, maka geembung udara yang dhaskan tdak boeh
ebh dar 5%.
Penggunaan |ens bahan tambahan kma untuk maksud apapun harus
berdasarkan has pengu|an aboratorum yang menyatakan bahwa
hasnya sesua dengan persyaratan dan dsetu|u oeh Dreks
Peker|aan.
b) Mnera
Mnera yang berupa bahan tambahan atau bahan mbah dapat
berbentuk abu terbang ,fly as$-, pozzoan, mkro sca atau silica fume.
Apaba dgunakan bahan tambahan berupa abu terbang, maka bahan
tersebut harus sesua dengan standar spesfkas yang dtentukan
daam SNI 03-2460-1991 tentang Spesfkas abu terbang sebaga
bahan tambahan untuk campuran beton.
Penggunaan |ens bahan tambahan mnera untuk maksud apapun
harus berdasarkan has pengu|an aboratorum yang menyatakan
bahwa hasnya sesua dengan persyaratan dan dsetu|u oeh Dreks
Peker|aan.
,EN'$M,UR$N +$N ,EN$K$R$N
1) Ketentuan Sfat-sfat Campuran
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - +
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
a) Seuruh beton yang dgunakan daam peker|aan harus
memenuh keecakan (slump), kekuatan (strengt$),
dan keawetan (durability) yang dbutuhkan
sebagamana dsyaratkan.
b) Bamana pengu|an beton pada umur yang ebh awa sebeum 28 har
menghaskan kuat beton d bawah kekuatan yang dsyaratkan, maka
Penyeda |asa tdak dperkenankan mengecor beton ebh an|ut sampa
penyebab dar has yang rendah tersebut dapat dketahu dengan past dan
sampa teah damb tndakan-tndakan yang men|amn bahwa produks
beton memenuh ketentuan yang dsyaratkan daam Spesfkas.
c) Apaba kuat tekan beton berumur 28 har tdak memenuh ketentuan
yang dsyaratkan, maka harus damb tndakan mengkut ketentuan
d) Perbakan atas peker|aan beton yang tdak memenuh ketentuan dapat
mencakup pembongkaran dan penggantan seuruh beton.
2) Penyesuaan Campuran
a) Penyesuaan Sfat Keecakan ,'or)ability-
Apaba sfat keecakan pada beton dengan propors yang semua
drancang sut dperoeh, maka Penyeda |asa boeh meakukan
perubahan rancangan agregat, dengan syarat daam ha apapun kadar
semen yang semua drancang tdak berubah, |uga raso ar/semen yang
teah dtentukan berdasarkan pengu|an yang menghaskan kuat tekan
yang memenuh tdak dnakkan. Pengadukan kemba beton yang teah
dcampur dengan cara menambah ar atau oeh cara an tdak dznkan.
Bahan tambahan (aditif) untuk menngkatkan sfat keecakan hanya
d|nkan ba secara khusus teah dsetu|u oeh Dreks Peker|aan.
b) Penyesuaan Kekuatan
Bamana beton tdak mencapa kekuatan yang dsyaratkan, atas
persetu|uan Dreks Peker|aan kadar semen dapat dtngkatkan asakan
tdak meebh batas kadar semen maksmum karena pertmbangan panas
hdras. Cara an dapat |uga dengan menurunkan raso ar/semen dengan
pemakaan bahan tambahan |ens plastici+er yang berfungs untuk
menngkatkan kner|a keecakan adukan beton tanpa menambah ar atau
mengurang penggunaan ar daam campuran beton tanpa mengurang
keecakan adukan beton.
c) Penyesuaan Untuk Bahan-bahan Baru
Perubahan sumber atau karakterstk bahan tdak boeh dakukan tanpa
pembertahuan tertus kepada Dreks Peker|aan. Bahan baru tdak boeh
dgunakan sampa Dreks Peker|aan menerma bahan tersebut secara
tertus dan menetapkan propors baru berdasarkan atas has pengu|an
campuran percobaan baru yang dakukan oeh Penyeda |asa.
d) Bahan Tambahan
Ba untuk penyesuaan campuran peru menggunakan bahan tambahan,
maka daam peaksanaannya harus mendapat persetu|uan dar Dreks
Peker|aan.
3) Penakaran Bahan
a) Seuruh komponen beton harus dtakar menurut beratnya. Ba
dgunakan semen kemasan daam zak, kuanttas penakaran harus
sedemkan sehngga kuanttas semen yang dgunakan adaah setara
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - ,
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
dengan satu satuan atau kebuatan dar |umah zak semen. Agregat
harus dukur beratnya secara terpsah. Ukuran setap penakaran tdak
boeh meebh kapastas aat pencampur.
b) Untuk mutu beton fc > 20 Mpa atau K250 seuruh komponen bahan
beton harus dtakar menurut berat. Untuk mutu beton fc < 20 MPa
atau K250 dznkan dtakar menurut voume sesua SNI 03-3976-
1995. Ba dgunakan semen kemasan daam zak, kuanttas
penakaran harus sedemkan sehngga kuanttas semen yang
dgunakan adaah setara dengan satu satuan atau kebuatan dar
|umah zak semen. Agregat harus dtmbang beratnya secara
terpsah. Ukuran setap penakaran tdak boeh meebh kapastas
aat pencampur.
c) Penakaran agregat dan ar harus dakukan dengan bass konds
agregat |enuh kerng permukaan (|KP). Untuk mendapatkan konds
agregat yang |enuh kerng permukaan dapat dakukan dengan cara
menyemprot tumpukan agregat yang akan dgunakan dengan ar
pang sedkt 12 (dua beas) |am sebeum penakaran. Apaba
agregat tdak daam konds |enuh kerng permukaan, maka harus
dadakan perhtungan koreks penakaran berat ar dan agregat
dengan menggunakan data resapan dan kadar ar agregat
apangan. Sedangkan apaba dtakar menurut voume, maka harus
memeperhtungkan faktor pengembangan (bul)ing factor) agregat
haus sepert dtun|ukkan daam Gambar 7.1.3.(1)



Gambar 7.1.3.(1) Faktor Pengembangan Agregat Haus
4) Pencampuran
a) Beton harus dcampur daam mesn yang d|aankan secara mekans
dar |ens dan ukuran yang dsetu|u sehngga dapat men|amn
dstrbus yang merata dar seuruh bahan.
b) Pencampur harus dengkap dengan tangk ar yang memada dan aat
ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendakan |umah ar yang
dgunakan daam setap penakaran.
c) Pertama-tama aat pencampur harus ds dengan agregat dan semen
yang teah dtakar, dan sean|utnya aat pencampur d|aankan
sebeum ar dtambahkan.
d) Waktu pencampuran harus dukur pada saat ar mua dmasukkan ke
daam campuran bahan kerng. Seuruh ar yang dperukan harus
dmasukkan sebeum waktu pencampuran teah berangsung
seperempat bagan. Waktu pencampuran untuk mesn berkapastas
m
3
atau kurang harusah 1,5 ment; untuk mesn yang ebh besar
waktu harus dtngkatkan 15 detk untuk tap penambahan 0,5 m
3
.
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - %-
.
a
/
t
o
r

P
e
n
g
e
m
b
a
n
g
a
n

0

1
Kadar Air Permu/aan (Moisture Content) 0 1
(2 Kadar Air-Re3apan)
Ka3ar "edang
Halu3
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
e) Ba tdak memungknkan penggunaan mesn pencampur, Dreks
Peker|aan dapat menyetu|u pencampuran beton dengan cara manua,
sedekat mungkn dengan tempat pengecoran. Penggunaan
pencampuran beton dengan cara manua harus dbatas pada beton
non-struktura.
,E0$KS$N$$N ,EN)E'OR$N
1) Penyapan Tempat Ker|a
a) Penyeda |asa harus membongkar struktur ama yang
akan dgant dengan beton yang baru atau yang
harus dbongkar untuk dapat memungknkan
peaksanaan peker|aan beton yang baru.
Pembongkaran tersebut harus daksanakan sesua
dengan syarat yang dsyaratkan daam Seks 7.15
dar Spesfkas n.
b) Penyeda |asa harus mengga atau menmbun kemba
pondas atau formas untuk peker|aan beton sesua
dengan gars yang dtun|ukkan daam Gambar atau
sebagamana yang dperntahkan oeh Dreks
Peker|aan sesua dengan ketentuan dar Spesfkas
n, dan harus membershkan dan menggaru
tempat d sekeng peker|aan beton yang cukup
uas sehngga dapat men|amn dcapanya seuruh
sudut peker|aan. |aan ker|a yang stab |uga harus
dsedakan |ka dperukan untuk men|amn bahwa
seuruh sudut peker|aan dapat dperksa dengan
mudah dan aman.
c) Seuruh teapak pondas, pondas dan gaan untuk
peker|aan beton harus d|aga agar senatasa kerng
dan beton tdak boeh dcor d atas tanah yang
berumpur atau bersampah atau d daam ar. Atas
persetu|uan Dreks beton dapat dcor d daam ar
dengan cara dan peraatan khusus untuk menutup
kebocoran sepert pada dasar sumuran atau
cofferdam.
d) Sebeum pengecoran beton dmua, seuruh acuan,
tuangan dan benda an yang harus dmasukkan ke
daam beton (sepert ppa atau seongsong) harus
sudah dpasang dan dkat kuat sehngga tdak
bergeser pada saat pengecoran.
e) Ba dsyaratkan atau dperukan oeh Dreks Peker|aan,
bahan andasan untuk peker|aan beton harus
dhampar sesua dengan ketentuan dar Spesfkas
n.
f) Dreks Peker|aan akan memerksa seuruh gaan yang
dsapkan untuk pondas sebeum menyetu|u
pemasangan acuan atau ba|a tuangan atau
pengecoran beton dan dapat memnta Penyeda
|asa untuk meaksanakan pengu|an penetras ke
daaman tanah keras, pengu|an kepadatan atau
penyedkan annya untuk memastkan cukup
tdaknya daya dukung dar tanah d bawah pondas.
Bamana d|umpa konds tanah dasar pondas yang tdak memenuh
ketentuan, Penyeda |asa dapat dperntahkan untuk mengubah dmens
atau ke daaman dar pondas dan/atau mengga dan menggant bahan
d tempat yang unak, memadatkan tanah pondas atau meakukan
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - %%
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
tndakan stabsas annya sebaga-mana yang dperntahkan oeh
Dreks Peker|aan.
2) Acuan
a) Acuan dar tanah, bamana dsetu|u oeh Dreks
Peker|aan, harus dbentuk dar gaan, dan ss-ss
sampng serta dasarnya harus dpangkas secara
manua sesua dmens yang dperukan. Seuruh
kotoran tanah yang epas harus dbuang sebeum
pengecoran beton.
b) Acuan yang dbuat dapat dar kayu atau ba|a dengan
sambungan dar adukan yang kedap dan kaku
untuk mempertahankan poss yang dperukan
seama pengecoran, pemadatan dan perawatan.
c) Kayu yang tdak dserut permukaannya dapat
dgunakan untuk permukaan akhr struktur yang
tdak terekspos, tetap kayu yang dserut dengan
teba yang merata harus dgunakan untuk
permukaan beton yang terekspos. Seuruh sudut-
sudut ta|am Acuan harus dbuatkan.
d) Acuan harus dbuat sedemkan sehngga dapat
dbongkar tanpa merusak beton.
3) Pengecoran
a) Penyeda |asa harus membertahukan Dreks Peker|aan
secara tertus pang sedkt 24 |am sebeum
memua pengecoran beton, atau meneruskan
pengecoran beton bamana pengecoran beton
teah dtunda ebh dar 24 |am. Pembertahuan
harus meput okas, konds peker|aan, mutu
beton dan tangga serta waktu pencampuran
beton.
Dreks Peker|aan akan member tanda terma atas pembertahuan
tersebut dan akan memerksa acuan, dan tuangan dan dapat
mengeuarkan persetu|uan tertus maupun tdak untuk memua
peaksanaan peker|aan sepert yang drencanakan. Penyeda |asa tdak
boeh meaksanakan pengecoran beton tanpa persetu|uan tertus dar
Dreks Peker|aan.
b) Tdak bertentangan dengan dterbtkannya suatu
persetu|uan untuk memua pengecoran,
pengecoran beton tdak boeh daksanakan
bamana Dreks Peker|aan atau waknya tdak
hadr untuk menyakskan operas pencampuran
dan pengecoran secara keseuruhan.
c) Segera sebeum pengecoran beton dmua, acuan
harus dbasah dengan ar atau does mnyak d
ss daamnya dengan mnyak yang tdak
mennggakan bekas.
d) Tdak ada campuran beton yang boeh dgunakan
bamana beton tdak dcor sampa poss akhr
daam cetakan daam waktu 1 |am seteah
pencampuran, atau daam waktu yang ebh
pendek sebagamana yang dapat dperntahkan
oeh Dreks Peker|aan berdasarkan pengamatan
karakterstk waktu pengerasan ,setting time-
semen yang dgunakan, kecua dberkan bahan
tambahan (aditif) untuk memperambat proses
pengerasan ,retarder- yang dsetu|u oeh Dreks.
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - %&
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
e) Pengecoran beton harus dan|utkan tanpa berhent
sampa dengan sambungan konstruks
,construction /oint- yang teah dsetu|u sebeumnya
atau sampa peker|aan seesa.
f) Beton harus dcor sedemkan rupa hngga terhndar
dar segregas partke kasar dan haus dar
campuran. Beton harus dcor daam cetakan
sedekat mungkn dengan yang dapat dcapa pada
poss akhr beton untuk mencegah pengaran yang
tdak boeh meampau satu meter dar tempat awa
pengecoran.
g) Bamana beton dcor ke daam acuan struktur yang
memk bentuk yang rumt dan penuangan yang
rapat, maka beton harus dcor daam apsan-
apsan horsonta dengan teba tdak meampua
15 cm. Untuk dndng beton, tngg pengecoran
dapat 30 cm menerus sepan|ang seuruh keng
struktur.
h) Beton tdak boeh |atuh bebas ke daam cetakan
dengan ketnggan ebh dar 150 cm. Beton tdak
boeh dcor angsung daam ar.
Bamana beton dcor d daam ar dan pemompaan tdak dapat
dakukan daam waktu 48 |am seteah pengecoran, maka beton harus
dcor dengan metode Trem atau metode drop#bottom#buc)et, dmana
bentuk dan |ens yang khusus dgunakan untuk tu|uan n harus
dsetu|u terebh dahuu oeh Dreks Peker|aan.
Tremi harus kedap ar dan mempunya ukuran yang cukup sehngga
memung-knkan pengaran beton. Trem harus seau ds penuh
seama pengecoran. Bamana aran beton terhambat maka Trem
harus dtark sedkt dan ds penuh terebh dahuu sebeum
pengecoran dan|utkan.
Bai) Trem atau 0rop#Bottom#Buc)et harus mengarkan campuran
beton d bawah permukaan beton yang teah dcor sebeumnya
) Pengecoran harus dakukan pada kecepatan
sedemkan rupa hngga campuran beton yang
teah dcor mash pasts sehngga dapat menyatu
dengan campuran beton yang baru.
|) Bdang-bdang beton ama yang akan dsambung
dengan beton yang akan dcor, harus terebh
dahuu dkasarkan, dbershkan dar bahan-bahan
yang epas dan rapuh dan teah dsram dengan ar
hngga |enuh. Sesaat sebeum pengecoran beton
baru n, bdang-bdang kontak beton ama harus
dsapu dengan adukan semen dengan campuran
yang sesua dengan betonnya
k) Ar tdak boeh darkan d atas atau dnakkan ke
permukaan peker|aan beton daam waktu 24 |am
seteah pengecoran.
4) Sambungan Konstruks ,Construction *oint-
a) |adwa pengecoran beton yang berkatan harus
dsapkan untuk setap |ens struktur yang dusukan
dan Dreks Peker|aan harus menyetu|u okas
sambungan konstruks pada |adwa tersebut, atau
sambungan konstruks tersebut harus detakkan
sepert yang dtun|ukkan pada Gambar.
Sambungan konstruks tdak boeh dtempatkan
pada pertemuan eemen-eemen struktur terkecua
dsyaratkan demkan.
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - %$
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
b) Sambungan konstruks pada tembok sayap harus
dhndar. Semua sambungan konstruks harus
tegak urus terhadap sumbu meman|ang dan pada
umumnya harus detakkan pada ttk dengan gaya
geser mnmum.
c) Bamana sambungan vertka dperukan, ba|a tuangan
harus menerus meewat sambungan sedemkan
rupa sehngga membuat struktur tetap monot.
d) Ldah aur harus dsedakan pada sambungan
konstruks dengan ke daaman pang sedkt 4 cm
untuk dndng, peat dan antara teapak pondas
dan dndng. Untuk peat yang teretak d atas
permukaan, sambungan konstruks harus
detakkan sedemkan sehngga peat-peat
mempunya uas tdak meampau 40 m
2
, dengan
dmens yang ebh besar tdak meampau 1,2 ka
dmens yang ebh kec.
e) Penyeda |asa harus menyedakan peker|a dan bahan
tambahan sebagamana yang dperukan untuk
membuat sambungan konstruks tambahan
bamana peker|aan terpaksa mendadak harus
dhentkan akbat hu|an atau terhentnya
pemasokan beton atau penghentan peker|aan oeh
Dreks Peker|aan.
4) Atas persetu|uan Dreks Peker|aan, bahan tambahan
(adtf) dapat dgunakan untuk peekatan pada
sambungan konstruks, cara penger|aannya harus
sesua dengan petun|uk pabrk pembuatnya.
g) Pada ar asn atau mengandung garam, sambungan
konstruks tdak dperkenankan pada tempat-
tempat 75 cm d bawah muka ar terendah atau 75
cm d atas muka ar tertngg kecua dtentukan an
daam Gambar.
5) Pemadatan
a) Beton harus dpadatkan dengan penggetar mekans
dar daam atau dar uar yang teah dsetu|u.
Bamana dperukan, dan bamana dsetu|u oeh
Dreks Peker|aan, penggetaran harus dserta
penusukan secara manua dengan aat yang cocok
untuk men|amn pemadatan yang tepat dan
memada. Penggetar tdak boeh dgunakan untuk
memndahkan campuran beton dar satu ttk ke
ttk an d daam cetakan.
b) Harus dakukan tndakan hat-hat pada waktu
pemadatan untuk menentukan bahwa semua sudut
dan d antara dan sektar bes tuangan benar-
benar ds tanpa pemndahan kerangka
penuangan, dan setap rongga udara dan
geembung udara ters.
c) Penggetar harus dbatas waktu penggunaannya,
sehngga menghaskan pema-datan yang
dperukan tanpa menyebabkan ter|adnya
segregas pada agregat.
d) Aat penggetar mekans dar uar harus mampu
menghaskan sekurang-kurang-nya 5000 putaran
per ment dengan berat efektf 0,25 kg, dan boeh
detakkan d atas acuan supaya dapat
menghaskan getaran yang merata.
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - %'
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
e) Aat penggetar mekans yang dgerakkan dar daam
harus dar |ens pusatng (berdenyut) dan harus
mampu menghaskan sekurang-kurangnya 5000
putaran per ment apaba dgunakan pada beton
yang mempunya sump 2,5 cm atau kurang,
dengan radus daerah penggetaran tdak kurang
dar 45 cm.
f) Setap aat penggetar mekans dar daam harus
dmasukkan ke daam beton basah secara vertka
sedemkan hngga dapat meakukan penetras
sampa ke dasar beton yang baru dcor, dan
menghaskan kepadatan pada seuruh keda-aman
pada bagan tersebut. Aat penggetar kemudan
harus dtark pean-pean dan dmasukkan kemba
pada poss an tdak ebh dar 45 cm |araknya.
Aat penggetar tdak boeh berada pada suatu ttk
ebh dar 30 detk, |uga tdak boeh dgunakan
untuk memndah campuran beton ke okas an,
serta tdak boeh menyentuh tuangan beton.
g) |umah mnmum aat penggetar mekans dar daam
dberkan daam Tabe 7.1.4.(1).
Tabe 7.1.4.(1) |umah Mnmum Aat Penggetar Mekans dar Daam
Kecepatan Pengecoran Beton (m
3
/ |am) |umah Aat
4 2
8 3
12 4
16 5
20 6
6) Beton Skop
Pengecoran beton skop yang terdr dar campuran beton keas fc 15
MPa atau K175 dengan batu-batu pecah ukuran besar. Batu-batu n
detakkan dengan hat-hat, tdak boeh d|atuhkan dar tempat yang tngg
atau dtempatkan secara berebhan yang dkhawatrkan akan merusak
bentuk acuan atau pasangan-pasangan an yang berdekatan. Semua batu-
batu pecah harus cukup dbasah sebeum dtempatkan. Voume tota batu
pecah tdak boeh meebh sepertga dar tota voume peker|aan beton
skop.
Untuk dndng-dndng penahan tanah atau par yang ebh teba dar
60 cm dapat dgunakan batu-batu pecah berukuran maksmum 25 cm, tap
batu harus cukup dndung dengan adukan beton seteba 15 cm; batu pecah
tdak boeh ebh dekat dar 30 cm daam |arak terhadap permukaan atau 15
cm daam |arak terhadap permukaan yang akan dndung dengan beton
penutup ,caping-.
,EN)ER1$$N $K/!R
1) Pembongkaran Acuan
a) Acuan tdak boeh dbongkar dar bdang vertka, dndng, koom yang tps
dan struktur yang se|ens ebh awa 30 |am seteah pengecoran beton.
Cetakan yang dtopang oeh perancah d bawah peat, baok, geegar,
atau struktur busur, tdak boeh dbongkar hngga pengu|an
menun|ukkan bahwa pang sedkt 85 % dar kekuatan rancangan
beton teah dcapa.
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - %(
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
b) Untuk memungknkan penger|aan akhr, acuan yang
dgunakan untuk peker|aan ornamen, sandaran
,railing-, dndng pemsah (parapet), dan
permukaan vertka yang terekspos harus
dbongkar daam waktu pang sedkt 9 |am
seteah pengecoran dan tdak ebh dar 30 |am,
tergantung pada keadaan cuaca.
2) Permukaan (Penger|aan Akhr Basa)
a) Terkecua dperntahkan an, permukaan beton harus dker|akan segera
seteah pembongkaran acuan. Seuruh perangkat kawat atau ogam
yang teah dguna-kan untuk memegang cetakan, dan cetakan yang
meewat badan beton, harus dbuang atau dpotong kemba pang
sedkt 2,5 cm d bawah permukaan beton. Ton|oan mortar dan
ketdakrataan annya yang dsebabkan oeh sambungan cetakan
harus dbershkan.
b) Dreks Peker|aan harus memerksa permukaan beton segera seteah
pembong-karan acuan dan dapat memerntahkan penambaan atas
kekurangsempurnaan mnor yang tdak akan mempengaruh struktur
atau fungs an dar peker|aan beton. Penambaan harus meput
pengsan ubang-ubang kec dan ekukan dengan adukan semen.
c) Baman Dreks Peker|aan menyetu|u pengsan ubang besar akbat
keropos, peker|aan harus dpahat sampa ke bagan yang utuh
,sound-, membentuk permukaan yang tegak urus terhadap
permukaan beton. Lubang harus dbasah dengan ar dan adukan
semen acan (semen dan ar, tanpa pasr) harus doeskan pada
permukaan ubang. Lubang harus sean|utnya ds dan dtumbuk
dengan adukan yang kenta yang terdr dar satu bagan semen dan
dua bagan pasr, yang harus dbuat menyusut sebeumnya dengan
mencampurnya kra-kra 30 ment sebeum dpaka.
3) Permukaan (Peker|aan Akhr Khusus)
Permukaan yang terekspos harus dseesakan dengan peker|aan akhr
berkut n, atau sepert yang dperntahkan oeh Dreks Peker|aan :
a) Bagan atas peat, kerb, permukaan trotoar, dan
permukaan horsonta annya sebagamana
yang dperntahkan Dreks Peker|aan, harus
dgaru dengan mstar bersudut untuk
memberkan bentuk serta ketnggan yang
dperukan segera seteah pengecoran beton dan
harus dseesakan secara manua sampa haus
dan rata dengan menggerakkan perata kayu
secara meman|ang dan mentang, atau oeh
cara an yang cocok, sebeum beton mua
mengeras.
b) Perataan permukaan horsonta tdak boeh men|ad
cn, sepert untuk trotoar, harus sedkt kasar
tetap merata dengan penyapuan, atau cara an
sebagamana yang dperntahkan oeh Dreks
Peker|aan, sebeum beton mua mengeras.
c) Permukaan bukan horsonta yang nampak, yang
teah dtamba atau yang mash beum rata
harus dgosok dengan batu gurnda yang agak
kasar (medum), dengan menempatkan sedkt
adukan semen pada permukaannya. Adukan
harus terdr dar semen dan pasr haus yang
dcampur sesua dengan propors yang
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - %)
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
dgunakan untuk penger|aan akhr beton.
Penggosokan harus daksanakan sampa seuruh
tanda bekas acuan, ketdakrataan, ton|oan
hang, dan seuruh rongga ters, serta dperoeh
permukaan yang rata. Pasta yang dhaskan dar
penggosokan n harus dbarkan tertngga d
tempat.
4) Perawatan Dengan Pembasahan
a) Segera seteah pengecoran, beton harus dndung dar pengerngan dn,
tempe-ratur yang terau panas, dan gangguan mekans. Beton harus
d|aga agar kehangan kadar ar yang ter|ad semnma mungkn dan
dperoeh temperatur yang reatf tetap daam waktu yang dtentukan
untuk men|amn hdras yang sebagamana mestnya pada semen dan
pengerasan beton.
b) Beton harus drawat, sesegera mungkn seteah beton mua mengeras,
dengan menyemutnya dengan bahan yang dapat menyerap ar.
Lembaran bahan penyerap ar n yang harus dbuat |enuh daam
waktu pang sedkt 3 har. Semua bahan perawat atau embaran
bahan penyerap ar harus dbeban atau dkat ke bawah untuk
mencegah permukaan yang terekspos dar aran udara.
Bamana dgunakan acuan kayu, acuan tersebut harus dpertahankan
basah pada setap saat sampa dbongkar, untuk mencegah
terbukanya sambungan-sambungan dan pengerngan beton. Lau
ntas tdak boeh dperkenankan meewat permukaan beton daam 7
har seteah beton dcor atau seteah beton mencapa kekuatan
mnmum yang dsyaratkan.
c) Lanta beton sebaga aps aus harus drawat seteah
permukaannya mua mengeras dengan cara
dtutup oeh apsan pasr embab seteba 5 cm
pang sedkt seama 21 har atau seteah beton
mencapa kekuatan mnmum yang dsyaratkan.
d) Beton yang dbuat dengan semen yang mempunya
sfat kekuatan awa yang tngg atau beton yang
dbuat dengan semen basa yang dtambah
bahan tambahan (adtf), harus dbasah sampa
kekuatanya mencapa 70 % dar kekuatan
rancangan beton berumur 28 har atau seteah
beton mencapa kekuatan mnmum yang
dsyaratkan.
5) Perawatan dengan Uap
Beton drawat dengan uap untuk maksud mendapatkan kekuatan yang tngg pada
permuaannya. Bahan tambahan (adtf) tdak dperkenankan untuk dpaka daam
ha n kecua atas persetu|uan Dreks Peker|aan.
Perawatan dengan uap harus dker|akan secara menerus sampa waktu dmana
beton teah mencapa 70 % dar kekuatan rancangan beton berumur 28 har atau
seteah beton mencapa kekuatan mnmum yang dsyaratkan. Perawatan dengan
uap untuk beton harus mengkut ketentuan d bawah n:
a) Tekanan uap pada ruang uap seama perawatan beton tdak boeh meebh
tekanan d uar.
b) Temperatur pada ruang uap seama perawatan beton tdak boeh meebh
38
0
C seama sampa 2 |am sesudah pengecoran seesa, dan kemudan
temperatur dnakkan berangsur-angsur sehngga mencapa 65
0
C
dengan kenakan temperatur maksmum 14
0
C / |am secara ber-sama-
sama.
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - %*
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
c) Beda temperatur yang dukur d antara dua tempat d daam ruang uap
tdak boeh meampau 5,5
0
C.
d) Penurunan temperatur seama pendngnan tdak boeh ebh dar 11
0
C per
|am.
e) Temperatur beton pada saat dkeuarkan dar penguapan tdak boeh 11
0
C
ebh tngg dar temperatur udara d uar.
f) Setap saat seama perawatan dengan uap, d daam ruangan harus seau
|enuh dengan uap ar.
g) Semua bagan struktura yang mendapat perawatan dengan uap harus
dbasah mnmum seama 4 har sesudah seesa perawatan uap
tersebut.
Penyeda |asa harus membuktkan bahwa peraatannya beker|a dengan bak dan
temperatur d daam ruangan perawatan dapat datur sesua dengan ketentuan dan
tdak tergantung dar cuaca uar.
Ppa uap harus dtempatkan sedemkan atau baok harus dndung secukupnya
agar beton tdak terkena angsung semburan uap, yang akan menyebabkan
perbedaan temperatur pada bagan-bagan beton.
,EN)EN+$0!$N MUTU +! 0$,$N)$N
1) Penermaan Bahan
Bahan yang dterma (ar, semen, agregat dan bahan tambahan ba
dperukan) harus dperksa oeh pengawas penermaan bahan dengan
mengecek/memerksa bukt tertus yang menun|ukkan bahwa bahan-bahan
tersebut teah sesua dengan ketentuan persyaratan.
Apaba bahan-bahan yang dbutuhkan |umahnya cukup banyak dengan
pengrman yang terus menerus, maka dengan perntah Dreks Peker|aan,
untuk agregat kasar dan agregat haus Penyeda |asa harus meakukan
pengu|an bahan secara berkaa seama peaksanaan dengan nterva
maksmum 1000 m
3
untuk gradas dan maksmum 5000 m
3
untuk abras,
sedangkan untuk bahan semen dengan nterva setap maksmum pengrman
300 ton. Tetap apaba menurut Dreks Peker|aan terdapat ndkas perubahan
mutu atau sfat bahan yang akan dgunakan, maka Penyeda |asa harus segera
meakukan pengu|an bahan kemba sebeum bahan tersebut dgunakan.
&) Pengu|an Untuk Keecakan ,'or)ability-
Satu pengu|an 1slump1, atau ebh sebagamana yang dperntahkan oeh
Dreks Peker|aan, harus daksanakan pada setap adukan beton yang
dhaskan dan dakukan sesaat sebeum pengecoran, dan pengu|an harus
danggap beum dker|akan terkecua dsakskan oeh Dreks Peker|aan atau
waknya. Campuran beton yang tdak memenuh ketentuan keecakan sepert
yang dusukan tdak boeh dgunakan pada peker|aan, terkecua ba Dreks
Peker|aan daam beberapa ha menyetu|u penggunaannya secara terbatas
dan secara tekns mutu beton tetap bsa d|aga. Keecakan ,(or)ability- dan
tekstur campuran harus sedemkan rupa sehngga beton dapat dcor pada
peker|aan tanpa membentuk rongga, ceah, geembung udara atau geembung
ar, dan sedemkan rupa sehngga pada saat pembongkaran acuan dperoeh
permukaan yang rata, haus dan padat.
3) Pengu|an Kuat Tekan
(a) Penyeda |asa harus mendapatkan se|umah has pengu|an
kuat tekan benda u| beton dar peker|aan beton yang
daksanakan. Setap has adaah na rata-rata dar dua
na kuat tekan benda u| daam satu set benda u| (1 set =
3 buah benda u| ), yang sesh na antara keduanya 5%
untuk satu umur, untuk setap kuat tekan beton dan untuk
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - %+
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
setap |ens komponen struktur yang dcor terpsah pada
tap har pengecoran.
(b) Untuk keperuan pengu|an kuat tekan beton, Penyeda |asa
harus menyedakan benda u| beton berupa snder dengan
dameter 150 mm dan tngg 300 mm atau kubus 150 x 150
x 150 mm, dan harus drawat sesua dengan SNI 03-4810-
1998. Benda u| tersebut harus dcetak bersamaan dan
damb dar beton yang akan dcorkan, dan kemudan
drawat sesua dengan perawatan yang dakukan d
aboratorum.
(c) Untuk keperuan evauas mutu beton sebaga dasar
pembayaran harus menggunakan data has u| kuat tekan
beton sesua dengan umur yang dtetapkan daam Kontrak.
Has-has pengu|an pada umur yang sean dar yang
dtetapkan daam Kontrak hanya boeh dgunakan untuk
keperuan sean dar tu|uan evauas mutu beton sebaga
dasar pembayaran. Na-na perbandngan kekuatan yang
dgunakan untuk keperuan n harus dsesuakan dengan
grafk perkembangan kuat tekan campuran sebaga fungs
waktu.
d) Untuk pencampuran secra manua, maka pada peker|aan beton dengan
|umah masng-masng mutu beton 60 m
3
harus dperoeh satu has u|
untuk setap maksmum 5 m
3
beton pada nterva yang kra-kra sama,
dengan mnmum satu has u| tap har. Daam segaa ha |umah has
pengu|an tdak boeh kurang dar empat has untuk masng-masng umur.
Apaba peker|aan beton mencapa |umah > 60 m
3
, maka untuk setap
maksmum 10 m
3
beton berkutnya seteah |umah 60 m
3
tercapa harus
dperoeh satu has u|.
e) Untuk pengecoran has produks ready mix, maka pada peker|aan beton
dengan |umah masng-masng mutu 60 m
3
harus dperoeh satu has u|
untuk setap maksmum 15 m
3
beton pada nterva yang kra-kra sama,
dengan mnmum satu has u| tap har. Daam segaa ha |umah has
pengu|an tdak boeh kurang dar empat. Apaba peker|aan beton
mencapa |umah > 60 m
3
, maka untuk setap maksmum 20 m
3
beton
berkutnya seteah |umah 60 m
3
tercapa harus dperoeh satu has u|.
f) Seuruh beton yang dgunakan daam peker|aan harus memenuh kuat
tekan yang dsyaratkan daam Tabe 7.1.6.(1) atau yang dsetu|u oeh
Dreks Peker|aan.
Tabe 7.1.6.(1) Ketentuan Kuat Tekan
Mutu Beton Kuat Tekan Karakterstk (kg/cm
2
)
fc
(Mpa)

bk
(kg/cm
2
)

Benda U| Snder
150mm - 300mm
Benda U| Kubus
150x150x150mm
50 K600 500 600
45 K500 450 500
40 K450 400 450
35 K400 350 400
30 K350 300 350
25 K300 250 300
20 K250 200 250
15 K175 150 175
10 K125 100 125

g) Kuat Tekan Karakterstk Beton dperoeh dengan rumus berkut n :
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - %,
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur

fc)
=
fcm
- k.S
n
fci
= 1
fcm = adaah kuat tekan rata-rata
n

n
(fci 2 fcm)
2
S = = 1 adaah standar devas
n - 1

fc) 3 kuat tekan karakterstk beton
fcm 3 kuat tekan rata-rata beton
fci

= na has pengu|an
n = |umah has
S = standar devas
k = 1,645 untuk tngkat kepercayaan 95%
Catatan :
Smbo-smbo fc)4 fcm4 fci dgunakan untuk benda u| snder150 mm - 300
mm sedangkan untuk benda u| kubus 150 x 150 x 150 mm dapat
dgunakan smbo-smbo
bk,

bm, dan

sebaga penggant fc), fcm,
dan fci.
h) Mutu beton dan mutu peaksanaan danggap memenuh syarat, apaba
dpenuh syarat-syarat berkut :
(1) Tdak boeh ebh dar 5% ada d antara |umah mnmum (20 atau 30)
na has pemerksaan benda u| berturut-turut ter|ad kurang dar fc
atau bk.
(2) Apaba seteah seesa pengecoran seuruhnya untuk masng-masng
mutu beton dapat terkumpu |umah mnmum benda u|, maka has
pemerksaan benda u| berturut-turut harus memenuh fc) (fcm -
1,645.S) atau
bk
(
bm
- 1,645 S)
(3)|ka benda u| yang terkumpu kurang dar |umah mnmum yang teah
dtentukan, maka na standar devas (S) harus dtngkatkan dengan
faktor modfkas yang dberkan daam Tabe 7.1.6.(2)
Tabe 7.1.6.(2) Faktor Modfkas Standar Devas
Untuk |umah Has U| Mnmum
20
Untuk |umah Has U| Mnmum
30
|umah has U|
Faktor
Modfkas
|umah has U|
Faktor
Modfkas
- - 10 1,36
- - 11 1,31
- - 12 1,27
- - 13 1,24
- - 14 1,21
- - 15 1,18
- - 16 1,16
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - &-
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
- - 17 1,14
8 1,37 18 1,12
9 1,29 19 1,11
10 1,23 20 1,09
11 1,19 21 1,08
12 1,15 22 1,07
13 1,12 23 1,06
14 1,10 24 1,05
15 1,07 25 1,04
16 1,06 26 1,03
17 1,04 27 1,02
18 1,03 28 1,02
19 1,01 29 1,01
20 1 30 1
(4) Apaba seteah seesa pengecoran beton seuruhnya untuk masng-
masng mutu beton terdapat |umah benda u| kurang dar mnmum,
maka apaba tdak dna dengan cara evauas menurut da-da
matematka statstk yang an, tdak boeh satupun na rata-rata dar 4
has pemerksaan benda u| berturut-turut, f
cm
,
4
ter|ad kurang dar (fc
+ 0,82.Sr), d mana Sr = devas standar rencana.
(5) Sesh antara na tertngg dan terendah d antara 4 has
pemerksaan benda u| berturut-turut tdak boeh ebh besar dar 4,3.Sr.
) Ba dar has perhtungan dengan kuat tekan menun|ukkan bahwa
kapastas daya dukung struktur kurang dar yang dsyaratkan, maka
apaba pengecoran beum seesa, pengecoran harus segera dhentkan
dan daam waktu sngkat harus dadakan pengu|an tambahan yang tdak
merusak (non#destructi5e) menggunakan aat sepert pau beton (rebound
$ammer) atau pengu|an beton nt (core drilling) pada daerah yang
dragukan berdasarkan aturan pengu|an yang beraku. Daam ha
dakukan pengamban beton nt, harus damb mnmum 3 (tga) buah
benda u| pada tempat-tempat yang tdak membahayakan struktur dan
atas persetu|uan Dreks Peker|aan. Tdak boeh ada satupun dar benda u|
beton nt mempunya kekuatan kurang dar 0,75fc. Apaba dar pengu|an
tdak merusak menggunakan aat sepert pau beton dperoeh suatu na
kekuatan tekan beton karakterstk, atau kuat tekan rata-rata dar
pengu|an beton nt yang tdak kurang dar 0,85fc, maka bagan konstruks
tersebut dapat danggap memenuh syarat dan peker|aan yang dhentkan
dapat dan|utkan kemba. Daam ha n, perbedaan umur beton saat
pengu|an terhadap umur beton yang dsyaratkan untuk penetapan kuat
tekan beton peru dperhtungkan dan dakukan koreks daam
menetapkan kuat tekan beton yang dhaskan.
|) Apaba dar has pengu|an yang dtentukan dperoeh has yang tdak
memenuh syarat, maka Penyeda |asa harus mengadakan percobaan
beban angsung dengan penuh keahan. Apaba dar percobaan n
dperoeh suatu has na kekuatan beton yang mencapa tdak kurang dar
0,70 fc, maka bagan konstruks tersebut dapat danggap memenuh
syarat. Tetap apaba hasnya tdak mencapa na tersebut, maka bagan
konstruks yang bersangkutan hanya dapat dpertahankan dan peker|aan
yang dhentkan dapat dan|utkan kemba seteah dpenuh saah satu dar
kedua tndakan berkut :
(1) mengadakan perubahan-perubahan pada rencana semua sehngga
pengaruh beban pada konstruks tersebut dapat dkurangn;
(2) mengadakan perkuatan-perkuatan pada bagan konstruks tersebut
dengan cara yang dapat dpertanggung |awabkan;
Apaba kedua tndakan d atas tdak dapat daksanakan, maka dengan
perntah dar Dreks Peker|aan, Penyeda |asa harus segera membongkar
beton dar konstruks tersebut.
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - &%
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
,EN)UKUR$N +$N ,EMB$2$R$N
1) Pengukuran untuk Pembayaran
a) Cara Pengukuran
a5 Beton akan dukur dengan |umah meter kubk peker|aan
beton yang dgunakan dan dterma sesua dengan
dmens yang dtun|ukkan pada gambar ker|a atau yang
dperntahkan oeh Dreks Peker|aan. Tdak ada
pengurangan yang akan dakukan untuk voume yang
dtempat oeh ppa dengan gars tengah kurang dar 200
mm atau oeh benda annya yang tertanam sepert
"(ater stop", ba|a tuangan, seongsong ppa ,conduit-
atau ubang sungan ,(eep$ole-.
(2) Tdak ada pengukuran tambahan atau yang annya yang akan
dakukan untuk acuan, perancah untuk baok dan anta pemompaan,
penyeesaan akhr permukaan, penyedaan ppa sungan, peker|aan
peengkap annya untuk penyeesaan peker|aan beton, dan baya dar
peker|aan tersebut teah danggap termasuk daam harga penawaran
untuk peker|aan beton.
(3) Kuanttas bahan untuk anta ker|a, bahan dranase porous, ba|a
tuangan dan mata pembayaran annya yang berhubungan dengan
struktur yang teah seesa dan dterma akan dukur untuk dbayarkan
sepert dsyaratkan pada Seks an daam spesfkas n.
(4) Beton yang teah dcor dan dterma harus dukur dan dbayar sebaga
beton struktur atau beton tdak bertuang. Beton struktur harus beton
yang dsyaratkan atau dsetu|u oeh Dreks Peker|aan sebaga fc=20
MPa atau K-250 atau ebh tngg dan beton tak bertuang harus beton
yang dsyaratkan atau dsetu|u untuk fc315 MPa atau K-175 atau
fc310 MPa atau K-125. Apaba beton dengan mutu (kekuatan) yang
ebh tngg dperkenankan untuk dgunakan d okas untuk mutu
(kekuatan) beton yang ebh rendah, maka voumenya harus dukur
sebaga beton dengan mutu (kekuatan) yang ebh rendah.
b) Pengukuran Untuk Peker|aan Beton Yang Dperbak
(1) Apaba peker|aan teah dperbak d atas, kuanttas yang akan dukur
untuk pembayaran harus se|umah yang harus dbayar |ka peker|aan
semua teah memenuh ketentuan.
(2) Tdak ada pembayaran tambahan akan dakukan untuk tap
penngkatan kadar semen atau setap bahan tambahan, |uga tdak
untuk tap pengu|an atau peker|aan tambahan atau bahan peengkap
annya yang dperukan untuk mencapa mutu yang dsyaratkan untuk
peker|aan beton.
2) Dasar Pembayaran
Kuanttas yang dterma dar berbaga mutu beton yang dtentukan
sebagamana yang dsyaratkan d atas, akan dbayar pada harga kontrak untuk
mata pembayaran dan menggunakan satuan pengukuran yang dtun|ukkan d
bawah dan daam daftar kuanttas.
Harga dan pembayaran harus merupakan kompensas penuh untuk seuruh
penyedaan dan pemasangan seuruh bahan yang tdak dbayar daam mata
pembayaran an, termasuk "(ater stop", ubang sungan, acuan, perancah
untuk pencampuran, pengecoran, peker|aan akhr dan perawatan beton, dan
untuk semua baya annya yang peru dan azm untuk penyeesaan peker|aan
yang sebagamana mestnya, yang durakan daam seks n.
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - &&
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
Nomor Mata
,"mba%aran
Uraian
Sat(an
,"ng(k(ra
n
7.1 (7) Beton mutu sedang, fc20 MPa atau K-250 Meter Kubk
7.1 (10) Beton mutu rendah, fc10 MPa atau K-100 Meter Kubk
C. B$1$ TU0$N)$N
UMUM
1) Uraan
Peker|aan n harus mencakup pengadaan dan pemasangan ba|a
tuangan sesua dengan Spesfkas dan Gambar, atau sebagamana yang
dperntahkan oeh Dreks Peker|aan.
2) Penerbtan Det Peaksanaan
Deta peaksanaan untuk ba|a tuangan yang tdak termasuk daam Dokumen
Kontrak pada saat peeangan akan dterbtkan oeh Dreks Peker|aan seteah
penn|auan kemba rancangan awa teah seesa menurut Seks 1.9 dar
Spesfkas n.
3) Peker|aan Seks Lan Yang Berkatan Dengan Seks In
a) Rekayasa Lapangan
b) Keseamatan dan Kesehatan Ker|a
c) Beton
4) Standar Ru|ukan
SNI 07-6401-2000 : Spesfkas Kawat Ba|a dengan Proses Canay Dngn
untuk Tuangan Beton.
SNI 03-6812-2002 : SpesfkasAnyaman Kawat Ba|a Poos yang Das
untuk Tuangan Beton.
SNI 03-6816-2002 : Tata Cara Pendetaan Penuangan Beton.
AASHTO M31M - 90 : Deformed and Pan Bet-Stee Bar for Concrete
Ren-forcement.
AWS D 2.0 : Standards Specfcatons for Weded Hghway and
Raway Brdges.
5) Toerans
a) Toerans untuk fabrkas harus sepert yang dsyaratkan daam SNI 03-
6816-2002.
b) Ba|a tuangan harus dpasang sedemkan sehngga semut beton
yang menutup bagan uar ba|a tuangan adaah sebaga berkut :
) 3,5 cm untuk beton yang tdak terekspos angsung dengan
udara atau terhadap ar tanah atau terhadap bahaya kebakaran;
) Sepert yang dtun|ukkan daam Tabe 7.3.1.(1) untuk beton
yang terendam/ tertanam atau terekspos angsung dengan
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - &$
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
cuaca atau tmbunan tanah tetap mash dapat damat untuk
pemerksaan;
) 7,5 cm untuk seuruh beton yang terendam/tertanam dan tdak
bsa dcapa, atau untuk beton yang tak dapat dcapa yang ba
keruntuhan akbat karat pada ba|a tuangan dapat
menyebabkan berkurangnya umur atau struktur, atau untuk
beton yang dtempatkan angsung d atas tanah atau batu, atau
untuk beton yang berhubungan angsung dengan kotoran pada
seokan atau caran korosf annya.
Tabe 7.3.1.(1) Teba Semut Beton Mnmum dar Ba|a
Tuangan untuk Beton Yang Tdak Terekspos
Tetap Mudah Dcapa
Ukuran Batang Tuangan
yang akan dsemut (mm)
Teba Semut Beton
Mnmum (cm)
Batang 16 mm dan ebh kec 3,5
Batang 19 mm dan 22 mm 5,0
Batang 25 mm dan ebh besar 6,0
6) Penympanan dan Penanganan
a) Penyeda |asa harus mengangkut tuangan ke tempat ker|a daam
katan, dber abe, dan dtanda dengan abe ogam yang
menun|ukkan ukuran batang, pan|ang dan nformas annya
sehubungan dengan tanda yang dtun|ukkan pada dagram tuangan.
b) Penyeda |asa harus menangan serta menympan seuruh ba|a
tuangan sedemkan untuk mencegah dstors, kontamnas, koros,
atau kerusakan.
7) Penga|uan Kesapan Ker|a
a) Sebeum memesan bahan, seuruh daftar pesanan dan
dagram pembengkokan harus dsedakan oeh
Penyeda |asa untuk mendapatkan persetu|uan
dar Dreks Peker|aan, dan tdak ada bahan yang
boeh dpesan sebeum daftar tersebut serta
dagram pembengkokan dsetu|u.
b) Sebeum memua peker|aan ba|a tuangan, Penyeda
|asa harus menyerahkan kepada Dreks
Peker|aan daftar yang dsahkan pabrk ba|a yang
memberkan berat satuan nomna daam
kogram untuk setap ukuran dan mutu ba|a
tuangan atau anyaman ba|a das yang akan
dgunakan daam peker|aan.
8) Mutu Peker|aan dan Perbakan Atas Peker|aan Yang Tdak Memenuh
Ketentuan
a) Persetu|uan atas daftar pesanan dan dagram pembengkokan daam
segaa ha tdak membebaskan Penyeda |asa atas tanggung |awabnya
untuk memastkan ketetan dar daftar dan dagram tersebut. Revs
bahan yang dsedakan sesua dengan daftar dan dagram, untuk
memenuh rancangan daam Gambar, harus atas baya Penyeda |asa.
b) Ba|a tuangan yang cacat sebaga berkut tdak akan d|nkan daam
peker|aan :
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - &'
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
) Pan|ang batang, ketebaan dan bengkokan yang meebh
toerans pembuatan yang dsyaratkan daam SNI 03-6816-2002;
) Bengkokan atau tekukan yang tdak dtun|ukkan pada Gambar
atau Gambar Ker|a Akhr ,inal S$op 0ra(ing-;
) Batang dengan penampang yang mengec karena karat yang
berebh atau oeh sebab an.
a) Bamana ter|ad kesaahan daam membengkokkan ba|a tuangan,
batang tuangan tdak boeh dbengkokkan kemba atau duruskan
tanpa persetu|uan Dreks Peker|aan atau yang sedemkan sehngga
akan merusak atau meemahkan bahan. Pembengkokan kemba dar
batang tuangan harus dakukan daam keadaan dngn terkecua
dsetu|u an oeh Dreks Peker|aan. Daam segaa ha batang
tuangan yang teah dbengkokkan kemba ebh dar satu ka pada
tempat yang sama tdak d|nkan dgunakan pada Peker|aan.
Kesaahan yang tdak dapat dperbak oeh pembengkokan kemba,
atau bamana pembengkokan kemba tdak dsetu|u oeh Dreks
Peker|aan, harus dperbak dengan menggant seuruh batang
tersebut dengan batang baru yang dbengkokkan dengan benar dan
sesua dengan bentuk dan dmens yang dsyaratkan.
b) Penyeda |asa harus menyedakan fastas d tempat ker|a untuk
pemotongan dan pembengkokan tuangan, bak |ka meakukan
pemesanan tuangan yang teah dbengkokan maupun tdak, dan
harus menyedakan persedaan (stok) batang urus yang cukup d
tempat, untuk pembengkokan sebagamana yang dperukan daam
memperbak kesaahan atau keaaan.
9) Penggantan Ukuran Batang
Penggantan batang dar ukuran berbeda akan hanya d|nkan ba
secara |eas dsahkan oeh Dreks Peker|aan. Bamana ba|a dgant harusah
dengan uas penampang yang sama dengan ukuran rancangan awa, atau
ebh besar.
B$/$N
1) Ba|a Tuangan
a) Ba|a tuangan harus ba|a poos atau berur dengan mutu yang
sesua dengan Gambar dan memenuh Tabe 7.3.2.(1) berkut n :
Tabe 7.3.2.(1) Tegangan Leeh Karakterstk Ba|a Tuangan
Mutu Sebutan
Tegangan Leeh Karakterstk atau Tegangan
Karakterstk yang memberkan regangan tetap
0,2 (kg/cm
2
)
U24 Ba|a Lunak 2.400
U32 Ba|a Sedang 3.200
U39 Ba|a Keras 3.900
U48 Ba|a Keras 4.800
b) Ba anyaman ba|a tuangan dperukan, sepert untuk tuangan
peat, anyaman tuangan yang d as yang memenuh SNI 03-6812-
2002 dapat dgunakan.
2) Tumpuan untuk Tuangan
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - &(
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
Tumpuan untuk tuangan harus dbentuk dar batang bes rngan atau
bantaan beton pracetak dengan mutu fc 20 MPa sepert yang dsyaratkan
daam Seks 7.1 dar Spesfkas n, terkecua dsetu|u an oeh Dreks
Peker|aan. Kayu, bata, batu atau bahan an tdak boeh d|nkan sebaga
tumpuan.
3) Pengkat untuk Tuangan
Kawat pengkat untuk mengkat tuangan harus kawat ba|a unak yang
memenuh SNI 07-6401-2000.
,EMBU$T$N +$N ,ENEM,$T$N
1) Pembengkokan
a) Terkecua dtentukan an oeh Dreks Peker|aan, seuruh ba|a
tuangan harus dbengkokkan secara dngn dan sesua dengan
prosedur SNI 03-6816-2002, menggunakan batang yang pada awanya
urus dan bebas dar ekukan-ekukan, bengkokan-bengkokan atau
kerusakan. Ba pembengkokan secara panas d apangan dsetu|u
oeh Dreks Peker|aan, tndakan pengamanan harus damb untuk
men|amn bahwa sfat-sfat fsk ba|a tdak terau berubah banyak.
b) Batang tuangan dengan dameter 2 cm dan yang ebh besar harus
dbengkok-kan dengan mesn pembengkok.
2) Penempatan dan Pengkatan
a) Tuangan harus dbershkan sesaat sebeum pemasangan untuk
menghangkan kotoran, umpur, o, cat, karat dan kerak, perckan
adukan atau apsan an yang dapat mengurang atau merusak
peekatan dengan beton.
b) Tuangan harus dtempatkan akurat sesua dengan Gambar dan
dengan kebu-tuhan semut beton mnmum yang dsyaratkan daam
Pasa 7.3.1.(5) d atas, atau sepert yang dperntahkan oeh Dreks
Peker|aan.
c) Batang tuangan harus dkat kencang dengan menggunakan kawat
pengkat sehngga tdak tergeser pada saat pengecoran. Pengeasan
tuangan pembag atau pengkat ,stirrup- terhadap tuangan ba|a tark
utama tdak dperkenankan.
d) Seuruh tuangan harus dsedakan sesua dengan pan|ang tota yang
dtun|ukkan pada Gambar. Penyambungan ,splicing- batang tuangan,
terkecua dtun|ukkan pada Gambar, tdak akan d|nkan tanpa
persetu|uan tertus dar Dreks Peker|aan. Setap penyambungan
yang dapat dsetu|u harus dbuat sedemkan hngga penyambungan
setap batang tdak ter|ad pada penampang beton yang sama dan
harus detakkan pada ttk dengan tegangan tark mnmum.
e) Bamana penyambungan dengan tumpang tndh dsetu|u, maka
pan|ang tumpang tndh mnmum harusah 40 dameter batang dan
batang tersebut harus dberkan kat pada u|ungnya.
f) Pengeasan pada ba|a tuangan tdak dperkenankan, terkecua ternc
daam Gambar atau secara khusus d|nkan oeh Dreks Peker|aan
secara tertus. Bamana Dreks Peker|aan menyetu|u pengeasan
untuk sambungan, maka sambungan daam ha n adaah sambungan
dengan pan|ang penyauran penuh yang memenuh ketentuan dar
AWS D 2.0. Pendngnan terhadap pengeasan dengan ar tdak
dperkenankan.
g) Smpu dar kawat pengkat harus darahkan membeakang
permukaan beton sehngga tdak akan terekspos.
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - &)
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
h) Anyaman ba|a tuangan yang das harus dpasang sepan|ang
mungkn, dengan bagan tumpang tndh daam sambungan pang
sedkt satu ka |arak anyaman. Anyaman harus dpotong untuk
mengkut bentuk pada kerb dan bukaan, dan harus dhentkan pada
sambungan antara peat.
) Bamana ba|a tuangan tetap dbarkan terekspos untuk suatu waktu
yang cukup ama, maka seuruh ba|a tuangan harus dbershkan dan
does dengan adukan semen acan (semen dan ar sa|a).
|) Tdak boeh ada bagan ba|a tuangan yang teah dpasang boeh
dgunakan untuk memku perengkapan pemasok beton, |aan ker|a,
anta untuk kegatan beker|a atau beban konstruks annya.
,EN)UKUR$N +$N ,EMB$2$R$N
1) Pengukuran untuk Pembayaran
a) Ba|a tuangan akan dukur daam |umah kogram terpasang dan
dterma oeh Dreks Peker|aan. |umah kogram yang dpasang harus
dhtung dar pan|ang aktua yang dpasang, atau uas anyaman ba|a
yang dhampar, dan satuan berat daam kogram per meter pan|ang
untuk batang atau kogram per meter perseg uas anyaman. Satuan
berat yang dsetu|u oeh Dreks Peker|aan akan ddasarkan atas berat
nomna yang dsedakan oeh pabrk ba|a, atau ba Dreks Peker|aan
memerntahkan, atas dasar pengu|an penmbangan yang dakukan
Penyeda |asa pada contoh yang dph oeh Dreks Peker|aan.
b) Pen|ept, pengkat, pemsah atau bahan an yang dgunakan untuk
penempatan atau pengkatan ba|a tuangan pada tempatnya tdak
akan dmasukkan daam berat untuk pembayaran.
c) Penuangan yang dgunakan untuk gorong-gorong beton bertuang
atau struktur an d mana pembayaran terpsah untuk struktur yang
engkap teah dsedakan daam Seks an dar Spesfkas n, tdak
boeh dukur untuk pembayaran menurut Seks n.
2) Dasar Pembayaran
|umah ba|a tuangan yang dterma, yang dtentukan sepert yang durakan
d atas, harus dbayar pada Harga Penawaran Kontrak untuk Mata
Pembayaran yang dtun|ukkan d bawah n, dan terdaftar daam Daftar
Kuanttas, dmana pembayaran tersebut merupa-kan kompensas penuh
untuk pemasokan, pembuatan dan pemasangan bahan, termasuk semua
peker|a, peraatan, perkakas, pengu|an dan peker|aan peengkap an untuk
menghaskan peker|aan yang memenuh ketentuan.
Nomor Mata
,"mba%aran
Uraian Sat(an
,"ng(k(ran
7.3.(2) Ba|a Tuangan U32 Poos Kogram
7.3.(6) Anyaman Kawat Yang Das
,'elded 'ire Mes$-
Kogram
+. TUR$, 3!N20 S/EET,!0E
RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - &*
Pembangunan Turap Pelindung Dermaga dan Kolam labuh (TAHAP-I)
PPP Idi Kabupaten Aceh Timur
1) Umum
a) Yang dmaksud dengan turap adaah suatu |ens tang pancang
khusus yang dgunakan untuk dndng penahan tanah atau
untuk pengamanan terhadap gerusan
b) Peker|aan yang datur daam Seks n mencakup turap yang
dsedakan dan dpancang atau dtempatkan sesua dengan
Spesfkas n, dan sedapat mungkn mendekat Gambar
menurut penetras atau kedaamannya sebagamana yang
dperntahkan oeh Dreks Peker|aan
c) Peker|aan n |uga harus mencakup |ens peker|aan berkut n :
a) Pengadaan Turap Vny GW.610/9
Lebar (wdth, w) = 610 mm
Tngg (heght, H) = 180 mm
Teba (thckness, t) = 9 mm
Momen Inersa = 12576 cm
4
/m
Densty = 1450-1550 kn/m3
Endurance on extended matera = 40 Mpa
Modue of eastcty at the extenson = 2600 Mpa
Modue of eastcty at nfexon = 2600 Mpa
Lmt of Pastcty at compresson = 55-60 Mpa
Secton Moduus = 1.610 cm
3
/m
a) Pemancangan Turap
b) Peker|aan Beton Bertuang
|ens turap yang akan dgunakan harus sepert yang dtun|ukkan daam
Gambar
Pemancangan dakukan dengan menggunakan Vbro Hammer kapastas 30
KW. Sebeum pemancangan, kepaa turap harus dpotong tegak urus terhadap
pan|angnya dan top pemancang ,dri5ing cap- harus dpasang untuk
mempertahankan sumbu tang pancang segars dengan sumbu pau. Seteah
pemancangan, peat top, batang ba|a atau pantek harus dtambatkan pada
pur, atau tang pancang dengan pan|ang yang cukup harus dtanamkan ke
daam pur ,pile cap-

RENANA KER!A DAN "#ARAT $ - &+

Anda mungkin juga menyukai