Anda di halaman 1dari 3

SEKSI

PAVING BLOCK

Paving memiliki beragam kekuatan dan klasifikasi penggunaan bila diukur dengan Standar SNI.
Harga Paving yang murah tidak selalu dapat diartikan bahwa kualitas & Kekuatan Paving
tersebut tidak bagus.

1. Klasifikasi Paving Berdasarkan Kekuatan


Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat dari tabel Klasifikasi Mutu Beton Paving berdasarkan
SNI :

Ketahanan terhadap natrium sulfat tidak boleh cacat dan kehilangan berat yang diperkenankan
maksimum 1,1
Keterangan : * mPa = mega Pascal ( 1 mPa = 10 kg/cm = K 10 )
Berdasarkan SNI 03-0691-1996 klasifikasi Paving block dibedakan menurut kelas
penggunaannya sebagai berikut:
Paving Mutu A : digunakan untuk jalan
Paving Mutu B : digunakan untuk pelataran parkir
Paving Mutu C : digunakan untuk pejalan kaki
Paving Mutu D : digunakan untuk taman dan pengguna lain

Paving yang diproduksi secara manual biasanya termasuk dalam mutu beton kelas D atau C
yaitu untuk tujuan pemakaian non struktural, seperti untuk taman dan penggunaan lain yang
tidak diperlukan untuk menahan beban berat di atasnya. Mutu paving yang pengerjaannya
dengan menggunakan mesin pres dapat dikategorikan ke dalam mutu beton kelas C sampai A
dengan kuat tekan diatas 125 kg/cm2 bergantung pada perbandingan campuran bahan
yang digunakan
Penampakan antara paving yang diproduksi dengan cara manual dan paving pres mesin secara
kasat mata relatif hampir sama, namun permukaan paving yang diproduksi dengan mesin pres
terlihat lebih rapat dibanding yang dibuat secara manual

2.. Persyaratan Bahan


1) Paving Beton
a) Semen
(1) Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen portland
yang memenuhi SNI 15-2049-1994 kecuali jenis IA, IIA, IIIA dan IV. Apabila
menggunakan bahan tambahan yang dapat menghasilkan gelembung udara,
maka gelembung udara yang dihasilkan tidak boleh lebih dari 5%, dan
harus mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

(2) Dalam satu campuran, hanya satu merk semen portland yang boleh digunakan,
kecuali disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Jika di dalam satu proyek digunakan
lebih dari satu merk semen, maka Penyedia Jasa harus mengajukan kembali
rancangan campuran beton sesuai dengan merk semen yang digunakan.
1
b) Air
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya harus
bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam,
basa, gula atau organis. Air harus diuji sesuai dengan; dan harus memenuhi
ketentuan dalam SNI 03-
6817-2002 Air yang diketahui dapat diminum dapat digunakan. Jika timbul
keraguan atas mutu air yang diusulkan dan pengujian air seperti di atas tidak
dapat dilakukan, maka harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan
mortar semen dan pasir dengan memakai air yang diusulkan dan dengan
memakai air suling. Air yang diusulkan dapat digunakan jika kuat tekan mortar
dengan air tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari minimum 90 % kuat tekan
mortar dengan air suling pada periode perawatan yang sama.

c) Agregat

(1) Ketentuan Agradasi Agregat


- Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan yang
diberikan, tetapi bahan yang tidak memenuhi ketentuan gradasi tersebut
harus diuji dan harus memenuhi sifat-sifat campuran yang disyaratkan.

- Agregat kasar harus dipilih sedemikian rupa sehingga ukuran agregat


terbesar tidak lebih dari ¾ jarak bersih minimum antara baja tulangan
atau antara baja tulangan dengan acuan, atau celah-celah lainnya di mana
beton harus dicor.

(2) Sifat-sifat Agregat


- Agregat yang digunakan harus bersih, keras, kuat yang diperoleh
dari pemecahan batu atau koral, atau dari pengayakan dan pencucian (jika
perlu) kerikil dan pasir sungai.
- Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan
oleh pengujian SNI 03-2816-1992 dan harus memenuhi sifat-sifat lainnya
bila contoh- contoh diambildan diujisesuaidenganprosedur yang
berhubungan.

2) Landasan Pasir
Pasir yang digunakan untuk meratakan elevasi permukaan yang akan dipasang blok
beton dan kerb pracetak dan untuk membentuk landasan harus memenuhi ketentuan
yang disyaratkan dalam Pasal 2.4.2.2) dari Spesifikasi ini

3. Pemasangan Paving Block (Blok Beton)


a) Pekerjaan Baru
Trotoar dan median baru, demikian pula trotoar dan median lama tanpa blok beton, akan
dipasang dengan blok beton dari jenis yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

b) Trotoar dan Median Lama


Untuk trotoar atau median lama yang akan dipasang blok beton, maka blok beton lama yang
rusak harus dibongkar. Blok beton baru harus dipilih dari jenis dan warna yang mendekati
jenis dan warna blok beton lama. Pondasi harus dibasahi sampai merata segera sebelum
penempatan lapisan landasan pasir yang harus dihamparkan dengan ketebalan seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

c) Perkerasan Blok Beton (paving Block)


Perkerasan blok beton harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya. Pada
umumnya blok beton harus dipasang di atas landasan pasir dengan tebal gembur sekitar 60 –
70 mm dan dipadatkan dengan menggunakan sebuah mesin penggetar (berbentuk) pelat
2
yang menyebabkan pasir dapat memasuki celah-celah di antara blok beton sehingga
membantu proses saling mengunci (interlocking) dan pemadatan. Percobaan pemadatan
harus dilakukan dengan berbagai ketebalan gembur pasir, sebelum pekerjaan pemadatan ini
dimulai, untuk menentukan ketebalan gembur yang diperlukan dalam mencapai ketebalan
padat 50 mm. Perkerasan blok beton tidak boleh diisi dengan adukan semen.

d) Penyelesaian Akhir
Permukaan blok beton yang selesai dikerjakan harus menampilkan permukaan yang rata
tanpa adanya blok beton yang menonjol atau terbenam dari elevasi permukaan rata-rata
lebih dari 6 mm, yang diukur dengan mistar lurus 3 m pada setiap titik di atas permukaan
blok beton tersebut. Semua sambungan harus rapi dan rapat, tanpa adanya adukan atau
bahan lainnya yang menodai atau mencoreng permukaan yang telah selesai dikerjakan.
Perkerasan blok beton harus mempunyai lereng melintang minimum 4%.

f) Perpotongan Dengan Jalur Kendaraan


Pada perpotongan dengan jalur kendaraan, suatu bagian blok beton pada trotoar yang lebih
rendah atau yang dimodifikasi harus dipasang sesuai dengan yang ditunjukkan dalam
Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

g) Pemotongan Blok Beton


Blok beton harus dipotong dengan mesin potong (cutter machine) untuk menye-suaikan
penghalang berbentuk bulat seperti tiang atau pohon, antara kerb dan tepi blok beton, dan
sebagainya.

4. Dasar Pembayaran
Kuantitas, ditentukan sebagaimana diuraikan di atas, harus dibayar dengan Harga
Kontrak per satuan dari pengukuran untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah
dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga dan pembayaran
tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan pemasangan semua
bahan, untuk galian yang diperlukan dan perataan lahan dengan material halus (pasir),
serta lapisan pengunci dari pasangan berupa taburan pasir beton dan untuk semua
pekerjaan lainnya atau biaya lain yang diperlukan atau lazim untuk penyelesaian
yang sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang diuraikan dalam Bagian ini. Tidak ada
pengukuran terpisah yang dilakukan untuk pembongkaran ubin lama atau blok beton lama
yang rusak atau untuk melaksanakan penggetaran pada pemasangan blok beton

Satuan
Nomor Mata Uraian Pengukuran
Pembayaran

1. Pemasangan Paving Meter


Block Persegi

Anda mungkin juga menyukai