A. Pengertian Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobakterium Tuberculosa yang merupakan bakteri batang tahan asam, dapat merupakan organisme patogen atau saprofit (Sylvia Anderson, 1995!5"#$ Tuberkulosis adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang parekim paru (%runer dan Suddart$ &''& 5()#$ Tuberkulosis adalah contoh lain infeksi saluran nafas ba*ah$ +enyakit ini disebabkan oleh mikrooganisme Mycobacterium tuberculosis (,li-abeth .$ /or*n, &''1 )1)#$ Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mycobakterium tuberkulosa ge0ala yang sangat bervariasi (1234 &''15)!&#$ 6ari beberapa pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan tuberkulosis paru adalah suatu penyakit infeksi pada saluran nafas ba*ah yang menular disebabkan mycobakterium tuberkulosa yaitu bakteri batang tahan asam baik bersifat patogen atau saprofit dan terutama menyerang parenkim paru$ B. Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan . Anatomi Pernafasan 7idung 7idung terdiri atas bagian internal dan bagian e8ternal$ %agian internal menon0ol dari *a0ah dan disangga oleh tulang hidung dan kartilago$ 9ares anterior ( lubang hidung # merupakan ostium sebelah luar dar)i rongga hidung$ %agian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan men0adi rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertical yang sempit, yang disebut septum$ :ongga hidung dilapisi oleh membrane mukosa yang bersilia$ 2etika udara masuk melalui rongga hidung, udara tersebut disaring, dilembabkan dan dihangatkan$ 2etiga proses ini merupakan fungsi utama dari mukosa respirasi yang terdiri dariepitel thora8 bertingkat, bersilia dan bersel goblet$ +ermukaan epitel dilapisi oleh lapisan mucus yang disekresi olehsel goblet dan kelen0ar serosa$ +artikel; paartikel debu yang kasar dapat disaring oleh rambut;rambut yang tedapat dalam rongga hidung$ Sedang partikel yang halus akan ter0erat dalam lapisan mucus$ <erakan silia akan mendorong mucus ke posterior ke rongga hidung dan kesuperior lalu ke faring$ 6ari sini lapisan mucus akan tertelan atau dibatukkan keluar$ 1aring 1aring adalah rongga dibelakang kavum oral meluas dari dasar tengkorak sampai ke laring$ 1aring dapat dibagi men0adi tiga bagian nasofaring, orofaring dan hifofaring$faring dilapisi oleh selaput lender$ Adenoid terletak di nasofaring, tonsil palatina terletak anterior terhadap orofaring dan tonsil lingualis terletak dihipofaring$ Adenoid dan tonsil merupakan 0aringan limfoid yang membantu menyaring limfe yang berdirkulasi dari bakteri atau benda;benda asing lainnya yang memasuki tubuh, khususnya yang memasuki hidung dan mulut$ =aring =aring membentuk ektremitas dan trakea $ kerangka laring tersusun daribeberapa kartilago yang berhubungan dengan ligament;ligamen$ 2erangka kartilago melindungi pita suara dan mempertahankan suatu kekakuan yang memungkinkan terbukannya 0alan nafas$ 2artilago tiroid , Adam Apple>s , merupakan bagian kartilago terbesar pada laring yang melindungi struktur;struktur dalam$ 1ungsi utama laring adalah sebagai suatu 0alan nafas antara faring dan trakea dan fungsi yang lain adalah sebagai fonasi$ =aring menghasilkan suara karena vibrasi pita suara yang dibentuk men0adi pola bicara oleh pergerakan faring , palatum, lidah , gigi dan bibir$ Trakea Trakea merupakan suatu bagian dari 0alan nafas yang disusun oleh cincin tulang ra*an yang terbentuk seperti sepatu kuda yang pan0angnya kurang lebih 5 inci$ Struktur trakea dan bronkus yang dianalogkan dengan sebuah pohon, dan oleh karena itu dinamakan pohon trakeabronkhial. +ermukaan posterior trakea agak pipih (karena cincin tulang ra*an di situ tidak sempurna#, dan letaknya tepat didepan esophagus$ %ronkus %ronkus terbagi men0adi bronkus kanan dan kiri, pada pertengahan antara keduanya disebut karina$ 2arina memiliki banyak saraf dan dapat menyebabkan bronkhospasme dan batuk yang kuat 0ika dirangsang$ %ronkus utama kanan dan kiri tidak simetris$ %ronkus kanan lebih endek dan lebih lebar dan merupakan kelan0utan dari trakea yang arahnya hampir vertical$ Sebaliknya, bronkus kiri lebih pan0ang dan lebih sempit dan merupakan kelan0utan dari trakea dengan sudut yang lebih ta0am$ %entuk anatomic yang khusus ini mempunyai implikasi klinis yang penting$ Alveoli Alveoli dalam kelompok sakus alveoloris yang menyerupai anggur$ %erbentuk sakus terminalis dipisahkan dari alveolus disekat oleh dinding tipis atau septum$ Alveolus merupakan unit fungsional paru sebagai tempat pertukaran gas$ 6alam setiap paru;paru terdapat sekitar "'' 0uta alveolus dengan luas permukaan total seluas sebuah lapangan tenis$ Surfaktan, se0enis fosfolipid yang dapat mengurangi tegangan permukaan dan mengurangi resistensi terhadap pengembangan pada *aktu inspirasi$ 6an mencegah kolaps alveolus pada *aktu ekspirasi$ 1aktor yang berperan dalam pembentukan surfaktan adalah kematangan sel;sel alveolus dan sistem en-im biosintetiknya$ 2ecepatan pergantian yang normal$ ?entilasi yang memadai, dan aliran darah ke dinding alveolis$ 6efinisi surfaktan dianggap sebagai faktor penting pada patogenesis se0umlah penyakit paru;paru (Sylvia A$ +rice$ 199) @)(#$ %agian paru;paru di0elaskan sebagai berikut 1#$ =obus paru;paru +aru;paru dibagi men0adi beberapa belahan atau lobus oleh fisura$ +aru;paru kanan mempunyai tiga lobus dan paru;paru kiri dua lobus$ Setiap lobus tersusun atau lobula$ Sebuah bronkhialkecil masuk ke dalam setiap lobula dan semakin ia bercabang, semakinmen0adi tipis dan akhirnya berakhir men0adi kantong kecil;kecil yang merupakan kantung udara paru;paru$ .aringan paru;paru bersifat, berpori dan seperti spon%rankhus +ulmonaris Trakhea terbelah men0adi dua bronkhus utama, bronkhus ini bercabang lagi sebelum masukparu;paru$ %ronkhus pulmonaris bercabang;cabang baru kemudian memasuki paru;paru$ Saluran yang besar mempertahankan agar struknya tetap serupa dengan yang berbeda di trakhea$ Saluran ini berdinding fibrosa berotot dan lapisan silia$ %ronkhus terminalis masuk ke dalam saluran lain yang disebut vestibulas dan mengalami perubahan pada membran pelapis yaitu sel epitellium pipih$ ?estibula ber0alan beberapa infundibula didalam dindingnya di0umpai kantong udara$ 2antung udara atau alveolus terdiri atas selapis sel epitelium pipih$ Alveolus berungsi sebagai pertukaran gas pada pembuluh kapiler di alveor$ &#$ 7ilus +aru;paru 7ilus terdiri dari arteri pulmonalis yang mengembalikan darah tanpa oksigen ke dalam paru, sedangkan udara pulmonalis yang berfungsi mengembalikan darah berisi oksigen dari paru ke kantung$ %ronkhus yang bercabang dan beranting membentuk pohon bronkhial sebagai 0alan udara utama$ Artri bronkhialis yang menghantarkan darah arteri ke 0aringan paru$ ?ena bronkhialis berfungsi mengembalikan sebagian darah dari paru;paru ke vena kava superior$ +ersyarafan paru adalah saraf vagus$ "#$ +leura +leura viseralis melapisi paru;paru, masuk ke dalam fisura dan dengan demikian memisahkan lobus;lobus dari paru$ Membran ini kemudian dilepas ke arah hilus dan membentuk pleura poritalis, dan melapisi bagian dalam dinding$ +leura yang melapisi iga;iga disebut pleura kostatis serta bagian yang terletak di leher dikenal dengan nama pleura servikalis$ +leura diperkuat oleh membran yang kuat bernama memberan supra pleuralis (fasio Sibson# dan diatas membran ini terletak arteri subklavia$ 6iantara lapisan;lapisan pleura terdapat eksudat yang berfungsi gesekan anara paru;paru dan dinding dada saat bernafas$ +aru;paru +aru;paru merupakan organ yang elastis, berbentuk kerucut dan terletak di dalam ringga toraks$ Ape8 paru terletak di atas klavikula d dalam dasar leher dan basis terletak bagian landai dari toraks di atas diafragma$ +aru;paru mempunyai permukaan luar yang menyentuh iga;iga$ +ermukaan dalam yang memuat hilus, sisi belakang yang menyentuh tulang belakang dan sisi depan yang menutupi sebagian sisi depan 0antung$ %erikut ini gambar pernafasan bagian atas dan bagian ba*ah )# ?askularisasi +aru;paru +aru;paru divaskularisasi dari dua sumber a$ Arteri bronchialis yang memba*a -at;-at makanan pada bagian conditioning porhon, bagian paru yang tidak terlihat dalam pertukaran gas$ 6arah kembali melalui vena;vena bronchial$ b$ Arteri dan vena pulmonal yang bertanggung 0a*ab pada vaskularisasi$ %agian yang terlihat dalam pertukaran gas yaitu alveolus$ !. Fisiologi "ernafasan Mekanisme +ernafasan Mekanisme pernafasan dibagi ke dalam tiga bagian yaitu 1#$ ?entilasi ?entilasi yaitu proses bergerak masuk dan keluarnya udara dari paru; paru karena selisih tekanan yang terdapat diantara atmosfer dan alveolus oleh ker0a mekanik alat;alat pernafasan$ Masuk dan keluarnya udara dari atmosfir dimungkinkan adanya peristi*a mekanik inspirasi yaitu volume thora8 bertambah besar karena diafragma turun dan iga terangkat akibat kontraksi dari beberapa otot m$ Sternokleidomastocdius mengangkat sternum ke atas dan m$ sternokleidomastocdius mengangkat sternum ke atas dserratus, m$ scalensus, dan m$ intercostal e8ternum berperan mengangkat iga;iga$ Thora8 membesar ke tiga arah yaitu bagian anterposteior, lateral dan vertikal$ +eningkatan volume ini menyebabkan penurunan tekanan intrapleura dari sekitar A ) mm 7g (relatif terhadap tekanan atmosfer# men0adi sekitar A ( mm7g bila paru;paru mengembang pada *aktu inspirasi$ +ada saat yang sama tekanan intrapulmonal atau tekanan saluran udara menurun sampai ;& mm 7g (relatif terhadap tekanan atmosfer# dari ' mm7g pada *aktu inspirasi$ Selisih tekanan antara saluran udara dan atmosfer menyebabkan udara mengalir ke dalam paru;paru sampai tekanan saluran udara pada akhir inspirasi sama lagi dengan tekanan atmosfer$ &#$ 6ifusi 6ifusi yaitu kekuatan pendorong untuk pemindahan ini adalah selisih tekanan persial antara darah dan fase gas$ Tekanan parisal oksigen dalam atmosfer pada permukaan =aut besarnya sekitar 1)9 MM hg (1& B dari !@' mm7g#$ +ada *aktu oksigen diinspirasi dan sampai di alveolus pada tekanan parsial ini akan mengalami penurunan sampai sekitar 1'" mm 7g$ +enurunan tekanan parsial ini ter0adi berdasarkan fakta bah*a udara inspirasi tercampur dengan udara dalam ruang sepi anatomik saluran udara dan dengan uap air$ 6alam keadaan istirahat normal difusi dan keseimbangan oksigen di kapiler paru;paru dan alveolus berlangsung kira;kira ',&5 detik dari total *aktu kontak selama ',!5 detik$ 2ecepatan difusi dipengaruhi oleh faktor;faktor sebagai berikut a$ 2ekebalan membran b$ =uas permukaan membran c$ 2oefisien difusi gas dalam substansi membran d$ +erbedaan takan antara kedua sisi membran "#$ Transfortasi dan perfusi$ Transportasi yaitu ikatan kimia oksigen dengan heamoglobin yang bersifat reversibel$ +ada tingkat 0aringan oksigen akan berdisosiasi dari haemogglobin dan berdifusi ke dalam plasma, dari plasma oksigen berdifusi ke sel;sel 0aringan tubuh untuk memenuhi kebutuhan 0aringan yang bersangkutan$ Transportasi dipengaruhi oleh faktor;faktor sebagai berikut 1$ +eningkatan konsentrasi karbondioksida &$ +eninggian temperatur darah "$ +eningkatan &$" disfosfogliserat (6+<# yaitu senya*a fosfat yang secara normal berada dalam darah tepi konsentrasinya berubah pada kondisi yang berbeda$ +engaturan +ernafasan +ernafasan merupakan proses otomatis, tetapi masih dapat diatur secara volunter, atau sendiri yakni *alupun manusia tidak harus memikirkan untuk bernafas, namun ia dapat memperlambat atau mempercepat pernafasan sekendaknya$ +engendalian pernafasan di ba*ah sadar berpusat di medulla oblongata yang dirinya impuls;impuls dikirim ke alat;alat pernafasan yang dipersarafannya$ #. Etiologi Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh mycobakterium tuberculosis, kuman batang tahan asam ini dapat merupakan organisme patogen maupun saprofit$ Ada beberapa mikobakteria patogen, tetapi hanya starin bovin dan human yang patogenik terhadap manusia$ %asil tuberkel ini berukuran '," 8 & sampai ) um, ukuran ini lebih kecil dari satu sel darah merah$ 6i dalam 0aringan kuman hidup sebagai parasit intra seluler yakni dalam sitoplasma makrofag$ Sifat lain kuman ini adalah aerob, sifat ini memungkinkan bah*a kuman lebih menyenangi 0aringan yang tinggi kandungan oksigennya$ 6alam hal ini tekanan oksigen pada bagian apikal paru;paru lebih tinggi dari pada bagian lain sehingga bagian apikal ini merupakan predilaksi penyakit tuberkulosis$ 1aktor predisposisi penyebab penyakit tuberkulosis antara lain ( ,li-abeth . po*h &''1 )1)# 1#$ Mereka yang kontak dekat dengan seorang yang mempunyai T% aktif &#$ 4ndividu imunosupresif (termasuk lansia, pasien kanker, individu dalam terapi kartikoteroid atau terinfeksi 74?# "#$ +engguna obat;obat 4? dan alkoholik )#$ 4ndividu tanpa pera*atan yang adekuat 5#$ 4ndividu dengan gangguan medis seperti 6M, <<2, penyimpanan gi-i, by pass gatrektomi$ @#$ 4migran dari negara dengan T% yang tinggi (Asia Tenggara, Amerika =atin 2aribia# !#$ 4ndividu yang tinggal di institusi (4nstitusi psikiatrik, pen0ara# (#$ 4ndividu yang tinggal di daerah kumuh 9#$ +etugas kesehatan D. $anifestasi Klinis Adapun ge0ala;ge0ala klinis pada penderita tuberkulosa dapat bermacam; macam atau malah tanpa keluhan sama sekali$ 2eluhan yang terbanyak adalah (Suparna, dkk 4+6 0ilid 44, 1991# a$ 6emam %iasanya sub febris menyerupai demam influen-a tapi kadang;kadang panas badan dapat mencapai )';)1 o /$ Serangan demam pertama dapat sembuh kembali, begitu seterusnya hilang timbul, sehingga pederita malas tidak pernah berobat dari serangan demam influen-a$ 2eadaan ini sangat dipengaruhi daya tahan tubuh penderita dan berat ringannya infeksi kuman tuberkulosis yang masuk$ b$ %atuk <e0ala ini banyak ditemukan$ %entuk ter0adi karena adanya iritasi pada brinnchus$ %atuk ini diperlukan untuk membuang produk;produk radang$ Sifat batuk mulai dari yang kering, kemudian setelah timbul peradangan men0adi produktif$ 2eadaan ini yang lan0ut adalah berupa batuk darah (haemaptoe# karena terdapat permbuluh;pembuluh darah yang pecah$ c$ Sesak 9afas +ada penyakit yang ringan (baru tumbuh# belum dirasakan sesak nafas, sesak nafas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lan0ut, dimana inflasinya sudah setengah bagian paru;paru$ d$ 9yeri 6ada <e0ala ini 0arang ditemukan, nyeri dada timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis$ e$ Malaise +enyakit tuberkulosis radang yang menahun, ge0ala malaise sering ditemukan, anoreksia makin kurus (%% menurun#, sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam$ E. Patofisiologi Tuberkulosis adalah penyakit yang dikendalikan oleh respon imunitas perantara sel;sel efektornya adalah makrofag, sedangkan limfosit T (sel T# adalah sel imunoresponsifnya$ Tipe imunitas ini biasanya lokal, melibatkan makrofag yang diaktifkan di tempat infeksi oleh lomosit dan limokinnya$ :espon ini disebut sebagai reaksi hipersentifitas$ %asil tuberkel yang mencapai permukaan alveoalus biasanya diinhalasi sebagai suatu unit yang terdiri dari satu sampai tiga basil, gumpalan basil yang lebih besar cenderung terahan di saluran hidung dan cabang besar bronkus dan tidak menyebabkan penyakit$ Setelah berada dalam ruang alveolus biasanya dibagian ba*ah lobus atas paru;paru atau bagian lobus ba*ah basil tuberkel ini membangkitkan reaksi peradangan$ =eukosit polimorfonuklear tampak pada tempat tersebut dan memfogosit bakteri namun tidak membunuh organisme tersebut, sesudah hari;hari pertama maka leukosit diganti oleh makrofag$ Alveoli yang terserang akan mengalami konsolidasi dan timbul ge0ala pneumoni akut$ +neumoni selular ini dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga tidak ada sisa yang tertinggl atau proses dapat 0uga terus ber0alan dan bakteri terus difogosit atau kembang biak di dalam sel$ %asil 0uga menyebar melalui getah bening regional$ Makrofag yang mengadakan infiltrasi men0adi lebih pan0ang dan sebagian bersatu sehingga membentuk sel tuberkel epiteloid, yang dikelilingi oleh limfosit$ :eaksi ini biasanya membutuhkan *aktu 1' sampai &' hari$ 9ekrosis bagian sentral lesi memberikan gambaran yang relatif padat dan seperi lesi nekrosis ini disebut caseosa$ 6aerah yang mengalami nekrosis caseosa dan 0aringan granulasi disekitarnya yang terdiri dari sel epiteloid dan fibroblas menimbulkan respon berbeda$ .aringan granulasi men0adi lebih fibrosa, membentuk 0aringan parut yang akhirnya akan membentuk suatu kapsul yang mengelilingi tuberkel$ =esi primer paru;paru dinamakan fokus <han dan gabungan terserangnya kelen0ar getah bening regional dan lesi primer dinamakan kompleks <hon$ 2ompleks ghon yang mengalami perkapuran ini dapat dilihat pada orang seghat yang kebetulan men0alani pemeriksaan radiologi rutin$ :espon lain yang ter0adi pada daerah nekrosis adalah pencairan, dimana bahan cair lepas ke dalam bronkhus dan menimbulkan kavitas$ 2avitas yang kecil dapat menutup tanpa peradangan dengan meninggalkan 0aringan parut$ %ila peradangan mereda lumen bronkhus dapat menyempit dan tertutup oleh 0aringan parut yang terdapat dekat perbatasan bronkhus$ %ahan perki0uan dapat mengental sehingga tidak dapat mengalir melalui saluran penghubung, sehingga kavitas penuh dengan bahan perki0uan, dan lesi mirip dengan lesi berkapsul yang tidak terlepas$ 2eadaan ini akan mengakibatkan peradangan aktif pada bronkhus$ +enyakit menyebar secara limohematogen melalui kelen0ar;kelen0ar getah bening dan secara hemotogen ke seluruh organ tubuh$ 4nvasi micobacterium Tuberkulose F. Klasifi%asi Diagnosti% TB a&ala' ( 1#$ T% +aru a#$ T%A mikroskopis langsung (C# atau biakan (C#, kelainan foto thora8 menyokong T%, dan ge0ala klinis sesuai T%$ b#$ T%A mikroskopis langsung atau biakan (;#, tetapi kelainan rontgen klinis sesuai T% dan memberikan perbaikan pada pengobatan a*al anti T% (initial therapy#$ &#$ T% paru tersangka 6iagnosa pada tahap ini bersifat sementara sampai hasil pemeriksaan %TA didapat (paling lambat " bulan#$+asien dengan %TA mikroskois langsung (;# atau belum ada hasil pemeriksaan atau pemeriksaan belum lengkap, tetapi kelainan rontgen dan klinis sesuai T% paru$ +engobatan anti T% harus dimulai$ "#$ %ekas T% (tidak sakit# Ada ri*ayat T% pada pasien dimasa lalu dengan atau tanpa pengobatan atau gambaran rontgen normal atau abnormal tetapi stabil pada foto serial dan sputum %TA (;#$ 2elompok ini tidak perlu diobati$ G. Pemeri%saan Diagnosti% 1#$ =aboratorium darah rutin ditemukan =,6 meningkat dan =imfositosis$ &#$ 1oto thora8 posterior anterior dan lateral ditemukan a#$ %ayangan lesi terletak di lapangan atas paru atau segemen apikal lobus ba*ah b#$ %ayangan bera*an (patchy# atau berbercak (nodular# c#$ Adanya kavitas tunggal atau ganda d#$ 2elaian bilateral, terutama di lapangan atas paru e#$ Adanya klasifikasi f#$ %ayangan menetap pada foto ulang beberapa minggu kemudian g#$ %ayangan milier "#$ +emeriksaan sputum %TA +emeriksaan sputum %TA memastikan diagnosis T% paru, namun pemeriksaan ini tidak sensitif karena hanya "';!' B pasien T% yang dapat didiagnosis berdasarkan pemeriksaan ini$ Mikrobakteria tumbuh lambat dan membutuhkan suatu media yang komplek untuk dapat tumbuh$ 3ntuk tumbuh mikroorganisme ini membutuhkan sekitar & minggu atau lebih pada suhu antara "@;"! o /$ 2oloni yang sudah de*asa, akan ber*arna krem dan bentuknya seperti kembang kol$ .umlah sekecil 1' bakteriDmililiter media konsentrat yang telah diolah dapat dideteksi oleh media biakan ini$ +ertumbuhan mikrobakteria yang diamati pada media biakan ini sebaiknya dihitung sesuai dengan 0umlah koloni yang timbul$ )#$ Tes +ap (+eroksidase anti +eroksidase# Merupakan u0i serologi imunoperoksidase memakai alat histogen, munaperoksidase staining untuk menentukan adanya tg @ spesifik terhadap hasil T%$ 5#$ Tes Mantou8 D Tuberkulin Menyuntikan tuberkulin (++6# sebanyak ',1 ml yang mengandung 5 unit tuberkulin secara intrakutan pada sepertiga atas permukaan volar (bagian dalam# lengan ba*ah setelah kulit dibersihkan dengan alkohol$ .arum yang digunakan &@;&! <$ interpretasi reaksi tes tuberkulin adalah sebagai berikut a#$ 4ndurasi sebesar 1' mm atau lebih (reaksi bermakna# untuk infeksi lama atau baru terhadap mycobacterium tuberculosa, karena reaksi sebesar ini pada umumnya menun0ukkan sensitivitas spesifik$ +ada keadaan normal, tes dengan hasil diatas tidak perlu diulang untuk mendapatkan kepastian, keculai bila ada alasan untuk mempertanyakan validitas tes ini$ b#$ 4ndurasi kurang dari 1' mm (reaksi tidak bermakna# 2eadaan ini dianggap tidak bermakna pada orang yang tidak dicurigai menderita tuberkulosis, penderita seropositif 74?, atau orang;orang yang kontak dekat dengan penderita yang sputumnya positif atau belum lama positif terhadap mycobacterium tuberculosa$ 3ntuk orang;orang semacam ini tes tidak perlu diulang, kecuali bila orang yang diu0i berkontak dengan penderita tuberculosis, maka harus dilakukan pemeriksaan tindak lan0ut sesuai dengan prosedur rutin untuk orang yang pernah kontak$ @#$ Teknik +olymerase (/hain :eaction# 6eteksi 69A kuman secara spesifik melalui amplifikasi dalam berbagai tahap sehingga dapat mendeteksi meskipun hanya ada 1 mikroorganisme dalam specimen$ .uga dapat mendeteksi adanya resistensi$ !#$ %action 6ickinson 6iagnostic 4nstrument System (%A/T,/# 6etek gro*th inde8 berdasarkan /E & yang dihasilkan dari metabolisme asam oleh Mycobacterium tuberculosa$ (#$ ,n-yme =inted 4mmunosorbent Assoy 6eteksi respon humoral, berupa proses antigen antibodi yang ter0adi$ +elaksanaan rumit dan antibodi dapat menetap dalam *aktu lama sehingga menimbulkan masalah$ 9#$ Mycodot 6eteksi anti bodi memakai antigen lipoarabinomannan yang direkatkan pada suatu alat berbentuk seperti sisir plastik, kemudian dicelupkan dalam serum pasien$ %ila terdapat anti bodi spesifik dalam 0umlah memadai maka sisir akan berubah$ 1'#$ +e*arnaan Feihl;9eilsen /airan dahak, otak, kemih dan lambung di*arnai dengan pe*arnaan Feihl;9eilsen dilan0utkan dengan pe*arna flouresen$ Sediaan yang positif memberikan petun0uk a*al diagnosis, namun sediaan negatifpun tidak menolak kemungkinan infeksi$ H. Penatala%sanaan a#$ Medik +engobatan tuberkulosis terutama pemberian obat antimikroba dalam 0angka *aktu lama$ Ebat;obat ini 0uga dapat digunakan untuk mencegah timbulnya penyakit klinis pada seorang yang sudah ter0angkit infeksi$ +enderita tuberculosis dengan ge0ala klinis harus mendapat minimum dua obat untuk mencegah timbulnya strain yang resisten terhadap obat$ 2ombinasi obat;obat pilihan adalah ionia-id (hidrad-id asam isonikotinat G 497# dengan (,M%# atau rifampisin (:41#$ 6osis la-im 497 untuk orang biasanya 5 A 1' mgDkg berat badan atau sekitar "''DmgDhari, ,M%, &5mgDkg selama @' hari, kemudian 15 mgDkg, :41, @'' mg sekali sehati$ ,fek samping ,tambutol adalah neuritis retrobular disertai penurunan keta0aman penglihatan, u0i keta0aman penglihatan dian0urkan setiap bulan agar keadaan tersebut dapat diketahui$ ,fek samping 497 yang berat 0arang ter0adi, komplikasi yang berat adalah heatitis$ :esiko hepatitis sangat rendah pada penderita diba*ah usia &' tahun dan mencapai puncaknya pada mereka yang berusia 5' tahun keatas$ 6isfungsi hati ringan, seperti terbukti dengan peningkatan aktivitas serum amino transferase, ditemukan pada 1' A &' B kasus yang mendapat 497$ Haktu minimal terapi kombinasi 1( bulan sesudah konvensi biakan sputum men0adi negatif$ Sesudah itu msih harus dian0urkan terapi dengan 497 sa0a selama satu tahun %aru;baru ini /6/ dan America Thoracic Society (ATS# mengeluarkan pernyataan mengenai rekomendasi kemoterapi 0angka pendek bagi penderita tuberkulosis dengan ri*ayat tuberkulosis paru yang tidak diobati sebelumnya$ :ekomendasi lama pengobatan @ atau 9 bulan berkaitan dengan re0imen yang terdiri dari 497 dan :41 (tanpa atau dengan obat;obat lainnya#, dan hanya diberikan pada pasien tuberkulosis paru tanpa komplikasi, isalnya pasien tanpa penyakit lain seperti diabetes, silikosis atau kanker$ +ada fase pertama pengobatan pengobatan @ bulan mendapat re0imen harian yang terdiri dari 497, :41 dan pira-inamid untuk sekurang;kurangnya & bulan, obat;obat ini dapat 0uga ditambah dengan streptomisin atau ,M% bila diduga terdapat resistensi terhadap 497$ +ada fase kedua diberikan 497 dan :41 setiap hari dua kali seminggu dalam ) bulan$ :e0imen 9 bulan terdiri dari pemberian 497 dan :41 setiap hari selama 1 atau & bulan, diikuti pemberian 497 dan :41 tiap hari atau dua kali seminggu selama 9 bulan$ Seperti re0imen @ bulan, streptomisin dan ,M% harus diberikan dia*al pengobatan bila diduga ada resistensi terhadap 497$ Ada orang de*asa, dosis terapi la-im setiap hari biasanya "'' mg 497 dan @'' mg :41$ Setelah fase permulaan dengan komoterapi yang berlangsung & minggu sampai & bulan, dokter dapat memberikan pengobatan dua kali seminggu$ 6osis 4nh dua kali seminggu adalah 15 mgDkg berat badan, sedangkan dosis :41 tetap @'' mg$ Meskipun rekomendasi pengobatan 0angka pendek 0uga sesuai untuk anak;anak, tetapi data;data pemakaian :41 pada anak;anak masih sangat terbatas$ +engurangan dosis 497 sampai 1' mgDkg dan :41 sampai 15 mgDkg pada anak;anak dapat mengurangi kemungkinan ter0adinya hepatotoksik$ b#$ +embedahan +eranan pembedahan dengan adanya EAT yang paten telah berkurang indikasi pembedahan dibedakan men0adi indikasi mutlak dan indikasi relatif$ a$ 4ndikasi mutlak pembedahan ; Semua pasien yang telah mendapat EAT adekuat sputum tetap (C# ; +asien batuk darah masih tidak dapat diatasi dengan cara konservatif ; +asien dengan fistula bronkopleura dan enplena yang tidak dapat diatasi secara konservatif b$ 4ndikasi relatif pembedahan ; +asien dengan sputum negatif dan batuk;batuk darah berulang ; 2erusakan 1 paru atau lubus dengan keluhan ; Sisa kavitas menetap c$ +rinsip +era*atan T%/ Secara 3mum ; 2lien dengan penyakit tuberkulosis dapat dira*at di rumah kecuali 0ika sudah ter0adi komplikasi seperti tuberkulosis milier, meningitis tuberkulosis, pleuritis, dan sebagainya$ ; 2epada klien dan keluarga perlu di0elaskan salin kepatuhan dalam pemberian obat, perlu 0uga memperbaiki keadaan umumnya dengan memberikan makanan yang cukup bergi-i$ ; 2lien harus cukup istirahat D bedrest ; Memperhatikan kebersihan lingkungan dan ventilasi rumah harus cakup agar pertukaran udara ber0alan dengan baik$ =ebih baik 0ika sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah, karena akan membantu membasmi kuman$ +erlengkapan tempat tidur sebaiknya seminggu sekali di0emur dan alat tenunnya dicuci$ I. Pen)ega'an Transmisi &alam Ling%*ngan Pera+atan a$ 4ndentifikasi dan pengobatan dini individu dengan tuberculosis aktif (T%# ; +ertahankan indeks kecurigaan T% yang tinggi untuk mengidentifikasi kasus dengan cepat ; 6engan cepat lakukan terapi efektif banyak obat anti T% berdasarkan pada data klinis dan surveilensi obat$ b$ +encegahan penyebaran nuklei droplet infeksius dengan metoda mengontrol sumber dan mengurangi kontaminasi mikroba diudara dalam ruangan$ ; =akukan tindakan isolasi basil than asam (%TA# harus menggunakan respiratoir partikulat disponsibel yang menempel dengan sangat pas di*a0ah$ ; =an0utkan tindakan pencegahan isolasi sampai terdapat bukti klinis penurunan infeksius$ ; 4ndividu yang memasuki ruangan isolasi %TA harus menggunakan respirator partikulat disponsibel yang menempel dengan sangat pas di*a0ah ; =an0utkan tindakan pencegahan isolasi sampai terdapat bukti klinis penurunan infeksius yaitu batuk berkurang secara substansial dan 0umlah organisme pada smear sputum berikut berkurang$ .ika diduga dinyatakan adanya resistensi obat, lan0utkan tindak ke*aspadaan isolasi sampai smear sputum menun0ukkan negatif terhadap %TA$ ; <unakan tindakan pencegahan khusus selama prosedur yang merangsang batuk$ ,. Kom"li%asi T*!er%*losis +enyebaran ineksi tuberkulosis ke bagian tubuh nonpulmonal dikenal sebagai T% miliaris$ T% ini diakibatkan oleh invasi ini ter0adi akibat reaksi lambat infeksi dorman dalam paru atau di tempat lain dan menyebar melalui darah ke organ lainnya$ %asil yang memasuki aliran darah dapat berasal dari fokus kronis yang mengalami ulserasi ke dalam pembuluh darah atau pembesaran tuerkel yang melapisi permukaan dalam duktus torakik$ Erganisme bermigrasi dari fokus infeksi ke dalam aliran darah, terba*a ke seluruh tubuh, dan berdiseminasi melalui semua 0aringan, dengan tuberkel miliaris kecil yang berkembang dalam paru;paru, limpa, hepar, meningen dan organ lainnya$ +er0alanan klinis tuberkulosis miliaris dapat beragam dari infeksi akut, berkembang secara progresif dengan demam tinggi sampai proses indolen dengan emam tingkat rendah, anemia dan perlemahan tubuh secara keseluruhan$ +ada a*alnya mungkin tidak terdapat tanda lokalisasi kecuali pembesaran limpa dan menurunnya 0umlah leukosit$ 9amun demikian dalam beberapa minggu rontgen dada menun0ukkan ketebalan kecil menyebar secara difu ke seluruh bidang paru yang kemudian semakin meningkat 0umlahnya$ +enyebaran T% pada gin0al mengakibatkan perubahan fungsi gin0al hingga ter0adi gagal gin0al$ +ada meningan menyebabkan kerusakan sel otak dan berakibat gangguan kesadaran$ +enyebaran pada muskuloskeletal berakibat kerusakan pada tulang dan kemungkinan fraktur spontan akibat osteomielitis dari infeksi T%$ ,fusi plura dapat ter0adi @ A 1& bulan setelah terbentuknya kompleks pimer, kompikasi pada tulang dan kelen0ar getah bening permukaan (superfisial# dapat ter0adi akibat penyebaran hematogen, hingga dapat ter0adi dalam @ bulan setelah terbentuknya kompleks primer, tetapi komplikasi ini dapat ter0adi dalam " bulan, pleuritis dan penyebaran bronchogen dalam @ bulan dan tuberkulosis tulang dalam 1 A 5 tahun setelah terbentuknya kompleks primer$ K. Dam"a% T*!er%*losis Par* Ter'a&a" Sistem-sistem T*!*' Lain a$ Sistem +ernafasan Mycobacterium tuberculosa masuk ke dalam paru;paru dan membentuk tuberkulosa sehingga ter0adi penebalan membran paru yang mengakibatkan difusi oksigen terganggu sehingga intake oksigen ke dalam paru tidak kuat$ +roses peradangan dapat meningkatkan sekresi mukus dalam bentuk sputum yang menghambat 0alan nafas sehingga ventilasi pulmonal terganggu$ +roses peradangan mengakibatkan 0aringan paru mati dan berongga, kemudian pembuluh darah pecah dan ter0adilah hemaptoe$ b$ Sistem /ardiovaskular +roses peradangan pada paru menyebabkan perubahan pada 0aringan paru sehingga menghambat sirkulasi pulmonal sehingga tekanan pada area pulmonal menignkat dan hal ini berpengaruh pada peningkatan tekanan ventilasi kanan sehingga menyebabkan ter0adinya pleura pulmonal$ <angguan difusi oksigen menyebabkan kadar oksigen dalam sirkulasi darah menurun sehingga perfusi 0aringan menurun yang ditandai dengan adanya cyanosis pada beberapa bagian tubuh, tekanan darah menurun, nadi lemah$ c$ Sistem pencernaan 2adar oksigen dalam sirkulasi darah menurun sehingga supply oksigen ke otak pun menurun dan mempengaruhi hypothalamus untuk merangsang nervus vagus mengeluarkan 7/= yang berlebihan yang menimbulkan mual dan anore8ia, sehingga menyebabkan penurunan berat badan kadar oksigen dalam sirkulasi darah menurun menyebabkan supply oksigen ke sel dan 0aringan menurun, maka ter0adi penurunan proses metabolisme$ 6isamping itupada klien T%/ paru yang sudah lama mendapat pengobatan spesifik therapi, efek samping dari pemberian 497 dan ,thambutol yang lama akan meningkatkan yang lama akan meningkatkan sekresi 7/= sehingga menimbulkan mual dan anore8ia$ d$ Sistem +ersyarafan +enurunan kadar oksigen menyebabkan kadar /E & dalam darah yang merangsang pusat syaraf di medula oblongata dan pons untuk meningkatkan ker0a otot pernafasan sehingga merangsang :AS menyebabkan klien ter0aga$ +roses peradangan 0uga menimbulkan batuk yang lama, sehingga seringkali timbul nyeri dada$ :angsangan nyeri dan merangsang hypothalamus sehingga nyeri dipersepsikan$ +roses peradangan menyebabkan kompensasi tubuh untuk meningkatkan metabilisme sehingga ter0adi peningkatan suhu tubuh$ e$ Sistem muskuloskeletel +enurunan kadar oksigen dalam darah menyebabkan supply oksigen ke 0aringan menurun yang mengakibatkan proses pembentukan AT+ terhambat, akibatnya energi yang dihasilkan sedikit, menyebabkan klien merasa lelah dan lemah$ L. As*'an %e"era+atan . Peng%a.ian +engka0ian adalah pemikiran dasar dari proses kepera*atan yang bertu0uan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang pasien agar dapat megnidentifikasi, mengenai masalah;masalah kebutuhan kesehatan dan kepera*atan klien baik fisik, mental, sosial, dan lingkungan a$ +engumpulan data 1$ 4dentitas a$ 4dentitas klien, perlu dika0i identitas yang mempunyai hubungan meliputi nama hubungan dengan penyakit tidak terbatas pada semua umur tetapi anak;anak dan orang tua lebih rentan terhadap penyakit ini, 0enis kelamin lebih sering laki;laki terkena dari pada perempuan karena faktor kebiasaan seperti merokok, pendidikan hubungan dengan penyakit pendidikan rendah biasanya kurang pengetahuan tentang penyakit ini, peker0aan hubungan dengan penyakit orang;orang yang beker0a di udara terbuka lebih sering terkena seperti kuli bangunan, sopir, status marital berpengaruh pada proses penularan, agama, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengka0ian, no$ medrec$ 6iagnosa medis dan alamat hubungan dengan penyakit T%/ apakah klien tinggal dilingkungan kumuh dan rumah ventilasi kurang$ b$ 4dentitas penaggung 0a*ab meliputi, nama, umur, 0enis kelamin, agama, pendidikan, peker0aan, alamat dan hubungan dengan klien$ &$ :i*ayat 2esehatan a$ 2eluhan utama +ada klien T% paru biasanya ditemukan keluhan utama berupa sesak nafas disertai batuk;batuk dan nyeri dad:i*ayat 2esehatan Sekarang :i*ayat kesehatan sekarang merupakan data yang menceritakan a*itan ge0ala yang klien alami sehingga klien diba*a ke rumah sakit sampai dilakukan pengka0ian$ :i*ayat kesehatan sekarang menggunakan metoda +I:ST sebagai pengebangan dari keluhan utama$ Metode ini meliputi hal;hal yang memperberat atau memperingan, kualitas dan kekerapannya, *aktu timbulnya dan lamanya$ b$ :i*ayat kesehatan dahulu$ +erlu dika0i apakah klien pernah menderita penyakit serupa sebelumnya, tanyakan 0uga penyakit infeksi yang pernah diderita klien seperti pneumonia, bronkhiJritis dan lain;lain$ Selain itu perlu 0uga dika0i pola kebiasaan sehari;hari mencakup aktifitas, penggunaan obat;obat tertentu, kebiasaan hygiene c$ :i*ayat 2esehatan keluarga Tanyakan di keluarga apakah ada yang menderita ++EM atau penyakit paru seperti T% paru$ .ika ada gambaran dengan struktur keluarga$ %agaimana kondisi rumah dan lingkungan sekitarnya$ "$ +ola Aktivitas sehari;hari Mengungkapkan pola aktivitas klien antara sebelum sakit dan sesudah sakit meliputi nutrisi, eliminasi, personal hygiene, istirahat tidur, aktivitas dan gaya hidup$ )$ +emeriksaan 1isik 6ilakukan dengan cara inpeksi, palpasi, perpusi, dan auskultasi berbagai sistem tubuh, maka akan ditemukan hal;hal sebagai berikut a 2eadaan 3mum +ada klien yang dimobilisasi perlu dilihat dalam hal keadaan umumnya meliputi penampilan postum tubuh, kesadaran keadaan umum klien, tanda;tanda vital perubahan berat badan, perubahan suhu, bradikardi, labilitas emosional$ b Sistem kardiovaskular 2emungkinan ter0adi penurunan ekanan darah, tachikardi, peningkatan .?+, kon0ugtiva pucat, perubahan 0umlah hemoglobinD hematokrit dan leukosit, bunyi 0antung S1 dan S& mungkin meredup$ c Sistem +ernafasan 9lilai ukuran dan kesimetrisan hidung, pernafasan cuping hidung, deformitas, *arna mukosa, edema, nyeri tekan pada sinus$ 9ilai; nilai ukuran, bentuk dan kesimterisan dada, adanya nyeri, ekspansi paru, pola pernapasan, penggunaan otot;otot pernafasan tambahan, sianosis, bunyi nafas dan frekuensi nafas$ %iasnya pada klien T% paru aktif ditemukan dispneu, nyeri pleuritik luas, deviasi trachesa, sianosis$ ,kspansi paru berkurang pada sisi yang terkena, perkusi hipersonar, suara nafas berkurang pada sisi yang terkena, vokal fremitu berkurang$ Terdengar ronchi basah atau kering$ d Sistem <astrointestinal 2a0i adanya lesi pada bibir, kelembaban mukosa, nyeri stomatitis, keluhan *aktu menguyah$ Amati bentuk abdomen, lesi, nyeri tekan adanya massa, bising usus$ %iasanya ditemukan keluhan mual dan anore8ia, palpalasi pada hepar dan limpe biasanya mengalami pembesaran bila telah ter0adi komplikasi$ e Sistem <enitourinari 2a0i terhadap kebutuhan dari genetalia, ter0adinya perubahan pada pola eliminasi %A2, 0umlah urine ouput biasanya menurun, *arna perasaan yeri atau terbakar$ 2a0i adanya retensio atau inkontinensia urine dengan cara palpalasi abdomen ba*ah atau pengamatan terhadap pola berkemih dan keluhan klien$ f Sistem Muskuloskeletel 2a0i pergerakan :EM dari pergerakan sendi mulai dari kepala sampai anggota gerak ba*ah, ka0i nyeri pada *aktu klien bergerak$ +ada klien penumothora8 akibat T% ditemukan keletihan, perasaan nyeri pada tulang;tulang dan intolerance aktivitas pada saat sesak yang hebat$ g Sistem ,ndokrin 2a0i adanya pembesaran 2<% dan tiroid, ka0i adakah ri*ayat 6M pada klien dan keluarga$ h Sistem +ersyarafan 2a0i tingkat kesadaran, penurunan sensori, nyeri, refleks, fungsi syaraf kranial dan fungsi syaraf serebal$ +ada klien T% paru bila telah mengalami T% miliaris maka akan ter0adi komplikasi meningitis yang berakibat penurunan kesadaran, penurunan sensasi, kerusakan nervus kronial, tanda kernig dan bru-insky serta kaku kuduk yang positif$ i Sistem 4ntegumen 2a0i keadaan kulit meliputi tekstru, kelembaban, turgor, *arna dan fungsi perabaan, ka0i turgor kulit dan perubahan suhu$ +ada klien T% paru ditemukan fluktuasi suhu pada malam hari, kulit tampak berkeringat dan perasaan panas pada kulit$ %ila klien mengalami tirah baring lama akibat pneumotora8, maka perlu dika0i adalah kemerahan pada sensi;sendi D tulang yang menon0ol sebagai antisipasi dari dekubitus$ 5$ 6ata +sikososial a Status emosi pengendalian emosi mood yang dominan, mood yang dirasakan saat ini, pengaruh atas pembicaraan orang lain, kesetabilan emosi$ b 2onsep dari bagaimana klien melihat dirinya sebagai seorang pria, apa yang disukai dari dirinya, sebagaimana orang lain menilai dirinya, dapat klien mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan$ c <aya komunikasi cara klien bicara, cara memberi informasi, penolakan untuk berespon, komunikasi non verbal, kecocokan bahasa verbal dan nonverbal$ d +ola interaksi, kepada siapa klien menceritakan tentang dirinya, hal yang menyebabkan klien merespon pembicaraan, kecocokan ucapan dan perilaku, anggaran terhadap orang lain, hubungan dengan la*an 0enis$ e +ola koping apa yang dilakukan klien dalam mengatasi masalah, adalah tindakan mamadaptif, kepada siapa klien mengadukan masalah f Sosial tingkat pendidikan, peker0aan, hubungan sosial, teman dekat, cara pemanfaatan *aktu dan gaya hidup @$ 6ata Spiritual Arti kehidupan yang penting dalam kehidupan, keyakinan tentang penyakit dan proses kesembuhan, hubungan kepercayaan dengan Tuhan, ketaatan men0alankan ritual agama, keyakinan bantuan Tuhan dalam proses kesembuhan yang diyakini tentang kehidupan dan kematian$ !$ 6ata +enun0ang +emeriskaan laboratorium, darah yaitu 7b, leukosit, trombosit, hematokrit, A<6, pemeriksaan radiologik thora8 foto, sputum dan bila perlu pemeriksaan =/S$ 6ata penun0ang untuk klien dengan T% paru yaitu a#$ +emeriksaan darah ; Anemia terutama bila periode akut ; =eukositosis ringan dengan predominasi limfosit ; =,6 meningkat terutama fase akut ; A<6 menun0ukkan peninggian kadar /E&$ b#$ +emeriksaan radiologik 2arakteristik radiologik yang menun0ang diagnosis antara lain ; %ayangan lesi radiologik yang terletak di lapangan atas paru ; %ayangan yang bera*an atau berbercak ; Adanya klasifikasi ; 2elainan yang bilateral ; %ayangan menetap atau relatif menetap beberapa minggu ; %ayangan milier c#$ +emeriksaan %akteriologi 6itemukannya kuman mycobacterium tuberculosis dari dahak penderita T% d#$ 30i Tuberkulin (Mantou8 tes# 30i tuberkulin dilakukan dengan cara mantaou8 yaitu penyuntikan melalui intrakutan menggunakan semprit tuberkulin 1 cc 0arum no$ &@ 30i tuberkulin positif 0ika indusrasi lebih dari 1' mm pada gi-i baik atau 5 mm pada gi-i buruk $ hal ini dilihat setelah !& 0am penyuntikan$ %ila u0i tuberkulin positif menun0ukkan adanya infeksi T% paru$ ($ Therapi a$ Agen anti infeksi Ebat primer isonia-id (497#, ethambutol, rifampycin, streptomycin b$ 6iet T2T+ c$ /airan rehidrasi := /. Diagnosa %e"era+atan 1$ 2etidakefektifan bersihan 0alan nafas berhubungan dengan produksi mucusDsecret berlebihan &$ 2etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh "$ 2urang pengetahuan )$ <angguan pertukaran gas 0. Dis)'arge Planning 1$ .elaskan terapi yang diberikan 6osis, efek samping &$ Men0elaskan ge0ala ge0ala kekambuhan penyakit dan hal yang harus dilakukan untuk mengatasi ge0ala "$ Tekankan untuk melakukan kontrol sesuai *aktu yang ditentukan $. Ren)ana &an Inter1ensi Ke"era+atan No Diagnosa Ke"era+atan T*.*an &an Kriteria Hasil Inter1ensi 1 Keti&a%efe%tifan !ersi'an .alan nafas !er'*!*ngan &engan "ro&*%si m*)*s2se)ret !erle!i'an NO# ( Setelah dilakukan tindakan kepera*atan stat*s "ernafasan ( .alan nafas "aten dengan kriteria hasil sebagai berikut Tidak terdapat demam (5# Tidak terdapat kecemasan(5# Tidak tersedak(5# :: dalam batas norma(5#l 4rama pernafasan dalam batas normal(5# 2eluarnya sputum dari 0alan nafas(5# Terbebas dari suara nafas abnormal(5# NI# ( Air+a3 $anagement 1$ =akukan fisioterapi dada 0ika perlu &$ A0arkan keluarga cara melakukan fisioterapi dada "$ 2eluarkan secret dengan batuk atau suction )$ A0arkan pasien cara melakukan batuk efektif 5$ %erikan nebuli-er 0ika perlu @$ Atur intake cairan untuk mengoptimalkan keseimbangan cairan !$ 2olaborasikan dengan dokter pemberian bronkodilator O43gen T'era"3 1$ %erikan oksigen sesuai kebutuhan pasien &$ +osisikan pasien semi fo*ler untuk memaksimalkan pernapasan "$ =akukan pengecekan secara periodic terhadap terapi oksigen untuk menghindari ter0adinya keracunan oksigen )$ Monitor keefektifan pemberian terapi oksigen (dengan pulse oksimetri# Res"irator3 $onitoring 1$ Monitor ::, irama, kedalaman pernapasan, penggunaan otot bantu pernapasan &$ Monitor pola nafas takipneu, bradipneu, hiperventilasi, kussmaul, cheyne stoke, biotKs, apneu "$ Auskultasi bunyi nafas, catat adanya suara nafas tambahan )$ .aga kepatenan 0alan nafas 5$ 2a0i volume tidal & Keti&a%seim!angan n*trisi %*rang &ari %e!*t*'an t*!*' 1aktor;faktor yang berhubungan 2etidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi -at;-at gi-i berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi$ NO# ( Setelah dilakukan tindakan kepera*atan N*tritional Stat*s a&e%*at dengan kriteria hasil 1$ 4ntake nutrisi baik(5# &$ 4ntake makanan baik(5# "$ Asupan cairan cukup(5# )$ +eristaltic usus normal(5# 5$ %erat badan meningkat(5# NI# ( Pengelolaan n*trisi 5N*trion $anagement 6 ( 1$ Monitor catatan masukan kandungan nutrisi dan kalori$ &$ An0urkan masukan kalori yang tepat sesui dengan tipe tubuh dan gaya hidup$ "$ %erikan makanan pilihan$ )$ An0urkan penyiapan dan penya0ian makanan dengan teknik yang aman$ 5$ %erikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana cara memperolehnya @$ 2a0i adanya alergi makanan !$ 2olaborasi dengan ahli gi-i untuk menentukan 0umlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien ($ Lakinkan diet yang dimakan mengandungtinggi serat untuk mencegah konstipasi 9$ A0arkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian 1'$ Moni t or adanya penur unan %% dan gul adarah 11$ Monitor lingkungan selama makan 1&$ .ad*alkan pengobatan dan tindakan tidakselama 0am makan 1"$ Monitor turgor kulit 1)$ Monitor kekeringan, rambut kusam, totalprotein, 7b dan kadar 7t 15$ Monitor mual dan muntah 1@$ Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan 0aringan kon0ungtiva 1!$ Monitor intake nuntrisi N*trition $onitoring %% pasien dalam batas normal Monitor adanya penurunan berat badan Monitor tipe dan 0umlah aktivitas yang biasa dilakukan Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan Monitor lingkungan selama makan .ad*alkan pengobatan dan tindakan tidak selama 0am makan Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi Monitor turgor kulit Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah Monitor mual dan muntah Monitor kadar albumin, total protein, 7b, dan kadar 7t Monitor makanan kesukaan Monitor pertumbuhan dan perkembangan Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan 0aringan kon0ungtiva Monitor kalori dan intake nuntrisi /atat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral$ /atat 0ika lidah ber*arna magenta, scarlet 7eig't $anagement 6iskusikan bersama pasien mengenai hubungan antara intake makanan, latihan, peningkatan %% dan penurunan %% 6iskusikan bersama pasien mengani kondisi medis yang dapat mempengaruhi %% 6iskusikan bersama pasien mengenai kebiasaan, gaya hidup dan factor herediter yang dapat mempengaruhi %% 6iskusikan bersama pasien mengenai risiko yang berhubungan dengan %% berlebih dan penurunan %% 6orong pasien untuk merubah kebiasaan makan +erkirakan %% badan ideal pasien " K*rang "engeta'*an !2& ; keterbatasan kognitif ; interpretasi terhadap informasi yang salah ; kurangnya keinginan untuk mencari informasi NO# ( Setelah dilakukan tindakan kepera*atan klien mengeta'*i tentang "roses "en3a%itn3a ( 2lien familier dengan nama penyakitnya (5# NI# ( $enga.ar%an "roses "en3a%itn3a ( 2a0i tingkat pengetahuan pasien tentang penyakitnya .elaskan patofisiologi penyakitnya dan bagaimana hubungannya dengan anatomi dan fisiologinya ; tidak mengetahui sumber; sumber informasi$ 2lien dapat mendeskripsikan proses penyakitnya (5# 2lien dapat mendeskripsikan faktor penyebab dari penyakitnya (5# 2lien dapat mendeskripsikan faktor risiko (5# 2lien dapat mendeskripsikan efek samping dari penyakitnya (5# 2lien dapat mendeskripsikan tanda dan ge0ala (5# 2lien dapat mendeskripsikan komplikasi mungkin ter0adi (5# 2lien dapat mendeskripsikan cara pencegahan komplikasi (5# 6eskripsikan tanda dan ge0ala dari penyakitnya .elaskan pada pasien bagaimana mengelola ge0ala ytang timbul 6eskripsikan proses penyakitnya 4dentifikasi faktor penyebab penyakitnya .elaskan tentang kondisi penyakit pasien saat ini 6iskusikan gaya hidup yang harus dirubah untuk mencegah komplikasi atau kekambuhan penyakitnya 6iskusikan rencana terapi yang akan di0alani pasien .elaskan komplikasi yang bisa muncul An0urkan pasien untuk mengontrol risiko An0urkan pasien segera ke pelayanan kesehatan ketika muncul ge0ala yang sama ) Gangg*an "ert*%aran gas !er'*!*ngan &engan ketidakseimbangan perfusi ventilasi perubahan membran kapiler;alveolar NO# ( Setelah dilakukan tindakan kepera*atan stat*s "ernafasan ( "ert*garan gas a&e%*at dengan criteria hasil sebagai berikut 1$ 2lien dapat bernafas dengan mudah (5# &$ Tidak terdapat dispneu (5# "$ Tidak terdapat sianosis (5# )$ +aE& dbn (';1''mm7g (5# 5$ +a/E& dbn "5;)5mm7g (5# @$ +7 arteri dbn !,"5;!,)5 mm7g (5# NI# ( Pengelolaan asam !asa (acid base management) 1$ .aga kepatenan akses intravena &$ .aga kepatenan 0alan nafas "$ Monitor analisa gas darah, serum dan elektrolit urin )$ Monitor status hemodynamic (/?+, MA+, +A+, +/H+# 5$ +osisikan pasien untuk dapat bernafas secara adekuat (semi fo*ler# @$ Monitor tanda dan ge0ala gagal nafas (+aE& rendah, +a/E& tinggi, penggunaan otot !$ Saturasi E& 95;1''B (5# ($ 7asil rongent paru dbn (5# 9$ +erfusi ventilasi seimbang (5# Setelah dilakukan tindakan status respirasi 1entilasi a&e%*at dengan kriteria hasil sebagai berikut 1$ :: dbn (dalam batas normal# M1@; &) 8DmntN (5# &$ 4rama nafas dalam batas normal$ (5# "$ 4nspirasi dalam batas normal (5# )$ Tidak terdapat pernafasan mulut (lips breathing# (5# 5$ Tidak terdapat dyspnea (5# @$ Tidak terdapat ortopnea (5# pernafasan tambahan, kelemahan# !$ Monitor pola nafas ($ Monitor sirkulasi 0aringan (+aE&, SaE&, 7b dan cardiac output# 9$ Monitor hasil laboratorium (<6A, urin dan serum# 1'$ Monitor status neurologi Tera"i o%sigen( 1$ .aga kepatenan 0alan nafas$ &$ 2olaborasi pemberian Eksigenasi dengan tim medis "$ Siapkan peralatan oksigenasi$ )$ /ek secara rutin pemberian aliran oksigenasasi dan konsentrasi berapa 8Dmnt$ 5$ Monitor efektifitas terapi oksigenasi$ @$ Ebservasi adanya hypoventilasi$ !$ Monitor adanya keracunan Eksigenasi$ ($ Monitor keselamatan pasien selama membutuhkan oksigenasi 9$ An0urkan pasien untuk berhenti merokok$ $onitor "ernafasan Monitor rata A rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi /atat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal Monitor suara nafas, seperti dengkur Monitor pola nafas bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot /atat lokasi trakea Monitor kelelahan otot diagfragma ( gerakan paradoksis # Auskultasi suara nafas, catat area penurunan D tidak adanya ventilasi dan suara tambahan Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi crakles dan ronkhi pada 0alan napas utama 3skultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui hasilnya Keterangan Penilaian NO#( . Sangat mem!a'a3a%an se%ali2 %on&isi sangat !erat2 ti&a% men*n.*%%an "er*!a'an2 ti&a% a&e%*at2ti&a% "erna' men*n.*%%an /. Ban3a% 'al 3ang mem!a'a3a%an2 masi' !an3a% 'al 3ang mem!erat%an %on&isi2 "er*!a'an sangat ter!atas2 se&i%it a&e%*at2 .arang men*n.*%%an 0. #*%*" mem!a'a3a%an2 %on&isi )*%*" ata* se&ang &alam men*n.*%%an "er!ai%an2 "er*!a'an taraf se&ang2 )*%*" a&e%*at2%a&ang-%a&ang men*n.*%%an 8. $em!a'a3a%an &alam ting%at ringan2 se&i%it lagi s*&a' mem!ai%2 !an3a% "r*!a'an2 a&e%*at ting%at se&ang2 sering men*n.*%%an 9. Kon&isi s*&a' ti&a% mem!a'a3a%an2 %on&isi !ai%2 !er*!a' ses*ai target2 sangat a&e%*at2 selal* men*n.*%%an