KELOMPOK 4
ANGGOTA :
ISA MAHFUDI
NAMA
: ISA MAHFUDI
Bagus Okta Tri
Handoko
1231130074
NIM. 1141160018
NIM
: 1141160018
Farach kholidaziyah
1231130076
KELAS / Abs : JTD-2A / 13
Iqbal Primanto
1231130050
KELOMPOK : 6
Winda Prasetianingtyas
1231130035
TT-3A
PRAKTIKUM
PENGUJIAN KABEL CARD PABX
1.1.
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah
1. Untuk dapat mengukur koneksi antara line card dengan terminal LSA
2. Untuk dapat menentukan konfigurasi konektor line card yang terhubung pada PABX
3. Untuk dapat menentukan penggunaan konektor Amphenol pada card yang diperlukan
sesuai buku manual
1.2.
Teori Dasar
Private automatic branch exchange (PABX)
adalah sebuah otomatis telepon switching
system.biasanya digunakan dalam ruang lingkup
instansi atau kantor.Sebelumnya PABX dikenal
sebagai PBX (Private branch exchange) yaitu
system swiching telepon dengan adanya satu orang
operator yang bertugas mengatur adanya telepon
yang masuk atau telepon yang keluar.
Pada saat ini system manual sudah banyak di
tinggalkan dikarenakan telah banyak lahir mesin otomatis yang dapat mengatur
swiching-nya.
Card Analog
Berfungsi sebagai sarana port untuk membuat station atau extention
baru, dimana untuk satu card jenis analog ini tersedia 16 port , 32 port sesuai
dengan kebutuhan dan kegunaan. Analog card akan berfungsi setelah port yang ada
didalamnya didaftarkan di Configuration Terminal dengan mengunakan command
languge di interfacenya, dan untuk case ini biasanya digunakan interface
Terranova.
Card CO Trunk
Card Announcement
Berfungsi untuk merekam suara operator sebagai guidens jika ada
incoming call. Bisa berisikan sebagai petunjuk , perintah , dan warning.
Card Processor
Berfungsi sebagai pusat control pada PABX.
Card Tone
Tone Card ini disediakan sebagai alat untuk menghidupkan nada Tone
saat telepon diangkat ( Ext ) dan berbunyi saat di dial oleh (ext) lain.
Network Card
Berfungsi untuk menyatukan (Communicate) salah satu mesin PABX ke
mesin PABX lainnya. Dengan Card ini, dua mesin seperti menjadi satu Network.
c) Type Memory
d) Cabling
e) Connector
1) Jenis Connector
a) RJ 11 (Connector 4 pin)
b) RJ 45 (Connector 8 pin)
c) LSA Krone (Connector 8 Pear)
d) Rosset (Terminal dengan 4 Pin keluaran)
e) Socket Ampenol
RJ 11 berguna untuk membuat sambungan langsung dari kabel ke
pesawat telepon, RJ 45 juga sama kegunaannya namun hanya untuk
pesawat telepon yang dilengakapi dengan data seperti pesawat digital.LSA
Krone berfungsi sebagai terminal pertemuan antara semua kabel, dari
PSTN, Workstation, dan dari PABX.Rosset adalah terminal kecil yang
biasanya dipakai di workstation dimana pertemuan dari kabel PABX ke
pesawat telepon yang menggunakan RJ 11.Sedangkan socket ampenol
adalah pertemuan kabel keluaran dari PABX ke MDF yang berujung LSA
Krone, baik keluaran untuk CO Trunk maupun Card Station.
2) Membuat Connector
Untuk membuat connector ada alat Bantu yang biasa dipakai dan sangat
popular di dunia Networking, yaitu Krimping Tools. Tang krimping ini sangat
dibutuhkan dikala kita harus membangun sebuah infrastruktur. Alat ini selain untuk
memotong kabel dan mengupas isolator dengan mudah juga berfungsi untuk meng-
Line Card
R
T
D2
D1
R
T
D2
D1
R
T
D2
D1
R
T
D2
D1
R
T
D2
D1
Jack N0.
1
Jack N0.
2
Jack N0.
3
Jack N0.
4
Jack N0.
5
Warna
LSA Plus
Warna
Kabel
Putih
Biru
Merah
Hitam
Putih
Jingga
Merah
Hitam
Putih
Hijau
Merah
Hitam
Putih
Coklat
Merah
Hitam
Putih
Abu-abu
Merah
Hitam
No.PIN
Pita
1
2
3
4
5
Putih
6
7
8
9
10
Amphenol 57JE
No.PIN
16
41
17
41
19
44
20
45
22
47
23
48
-
Line Card
R
T
D2
D1
R
T
D2
D1
R
T
D2
D1
Jack N0.
6
Jack N0.
7
Jack N0.
8
Spare
Spare
Warna
LSA Plus
Warna
Kabel
Putih
Biru
Merah
Hitam
Putih
Jingga
Merah
Hitam
Putih
Hijau
Merah
Hitam
Putih
Coklat
Merah
Hitam
Putih
Abu-abu
Merah
Hitam
No.PIN
Pita
11
12
13
14
15
Merah
16
17
18
19
20
Trunk
Warna
LSA Plus
No.PIN
1
26
2
27
3
28
4
29
Card
R
T
R
T
R
T
R
T
Kabel
Putih
Biru
Merah
Hitam
Putih
Jingga
Merah
Hitam
No.PIN
1
2
3
4
5
30
6
31
7
32
8
33
-
R
T
R
T
R
T
R
T
-
Putih
Hijau
Merah
Hitam
Putih
Coklat
Merah
Hitam
Putih
Abu-abu
Merah
Hitam
5
6
7
8
9
10
Trunk
Warna
LSA Plus
No.PIN
2
27
5
30
8
33
11
36
14
39
17
42
20
45
23
48
-
Card
D1
D2
D1
D2
D1
D2
D1
D2
D1
D2
D1
D2
D1
D2
D1
D2
-
Kabel
Putih
Biru
Merah
Hitam
Putih
Jingga
Merah
Hitam
Putih
Hijau
Merah
Hitam
Putih
Coklat
Merah
Hitam
Putih
Abu-abu
Merah
Hitam
No.PIN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Trunk
Card
R
T
R
T
R
T
R
T
R
T
R
T
R
T
R
T
R
T
R
T
Warna
Kabel
Putih
Biru
Merah
Hitam
Putih
Jingga
Merah
Hitam
Putih
Hijau
Merah
Hitam
Putih
Coklat
Merah
Hitam
Putih
Abu-abu
Merah
Hitam
LSA Plus
No.PIN
Amphenol 57JE
No.PIN
11
36
12
37
13
38
14
39
15
40
16
41
-
Trunk
Card
R
T
R
T
R
T
R
T
R
T
R
T
-
Warna
Kabel
Putih
Biru
Merah
Hitam
Putih
Jingga
Merah
Hitam
Putih
Hijau
Merah
Hitam
Putih
Coklat
Merah
Hitam
Putih
Abu-abu
Merah
Hitam
LSA Plus
No.PIN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1.3 Alat
Alat alat yang digunakan pada praktikum ini yakni :
1. Multimeter Analog
: 1 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
Multimeter analog
1.4
Prosedur percobaan
terkecil, kemudian letakkan probe positif pada LSA (7 cm) mulai nomor 1 sampai 0 baik
pada posisi kanan maupun kiri dan letakkan probe negatif pada Amphenol mulai nomor 1
samapi 50 (seperti pada gambar 4)
3. Amati bila jarum pada multimeter menuju angka 0 maka terjadi hubung singkat (connect)
tandai pada pin mana pada Amphenol yang terhubung singkat dengan pin pada LSA dan
pada tabel hasil percobaan.
1.6
Hasil percobaan
Tabel 1. Hasil Pengujian Line Card
Amphenol (A)
Amphenol
Posisi
Hasil
LSA
kiri/kanan
koneksi
Plus
No. Pin
1
26
2
27
3
28
4
29
5
30
6
31
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
1
2
3
4
5
6
7
32
8
33
9
34
10
35
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Amphenol
Posisi
Hasil koneksi
kiri/kanan
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Tidak Connect
Tidak Connect
Tidak Connect
Tidak Connect
Tidak Connect
Tidak Connect
Tidak Connect
Tidak Connect
Amphenol
Posisi
Hasil koneksi
kiri/kanan
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
7
8
9
10
LSA Plus
No. Pin
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Amphenol (B)
LSA Plus
No. Pin
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
1
2
3
4
5
6
7
8
9
34
10
35
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Tidak Connect
Tidak Connect
Tidak Connect
Tidak Connect
Amphenol
Posisi
Hasil koneksi
kiri/kanan
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
9
10
Amphenol (C)
LSA Plus
No. Pin
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Tidak Connect
Tidak Connect
Tidak Connect
Tidak Connect
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Amphenol (D)
Amphenol
Posisi
kiri/kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Hasil koneksi
LSA Plus
No. Pin
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
1
2
3
4
5
No.
1.
Amp
enol
N
32
8
33
10
35
11
36
13
38
14
39
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Amphenol
Posisi
Hasil koneksi
kiri/kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kanan
Gambar Ampenol
yang diuji
6
7
8
9
10
LSA Plus
No. Pin
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Connect
Tidak Connect
Tidak Connect
Tidak Connect
Tidak Connect
Tidak Connect
Tidak Connect
Tidak Connect
Tidak Connect
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Hasil pengujian
A
Keterangan :
- Warna Merah = digunakan
- Warna Putih = Tidak digunakan
2.
B
Keterangan :
- Warna Merah = digunakan
- Warna Putih = Tidak digunakan
3.
C
Keterangan :
Warna Merah = digunakan
Warna Putih = Tidak digunakan
4.
D
Keterangan :
Warna Merah = digunakan
Warna Putih = Tidak digunakan
1.7
1. Pada tabel A pengujian LSA (7cm) dengan meletakkan probe positif multimer pada LSA dan
probe negatif pada amphenol .didapatkan data pengujian LSA dan menghasilkan data pada
saat pin amphenol 26 posisi LSA kiri dan pin amphenol 1 pada posisi LSA kanan , hasil
koneksinya yaitu connect . LSA 2 -10 amphenol connect kontinyu atau berurutan mulai dari
amphenol pin 2-10 untuk posisi kanan dan 27-35 untuk posisi kiri yang mengalami hasil
koneksi connect. Untuk pengujian dari LSA 11-20 didapatkan koneksi pada saat pin LSA
11-16 sedangkan 16-20 tidak koneksi. Pin LSA 11- 16 pin amphenol yang terkoneksi pada
saat 11-16 posisi kiri dan 36-41 pada posisi kanan hasil percobaan menandakan amphenol
yang terkoneksi berurutan.
Konfigurasi Pin pada ampenolnya seperti gambar dibawah ini.
Keterangan :
Warna merah adalah Pin yang digunakan
Warna putih adalah Pin yang tidak digunakan (bebas)
2. Pada tabel B dan C digunakan saat pengujian amphenol double amphenol to LSA ,Tabel B
untuk amphenol kabel B dan tabel C untuk amphenol kabel C. Hasil praktikum menujukkan
pada tabel B, pada saat pin LSA 1-10 amphenol yang terkoneksi pada pin 1-8 pada posisi
kanan dan 26-33 pada posisi kiri.pada tabel C LSA pin1-10 amphenol yang terkoneksi pada
pin 2, 5,8, 11, 14, 17, 20, 23 pada posisi kanan dan 27- 48 pada posisi kiri. Sedangkan unuk
pin LSA9 dan 10 tidak terkoneksi. Konfigurasi Pin pada ampenolnya seperti gambar
dibawah ini.
Keterangan :
Warna merah adalah Pin yang digunakan
Warna putih adalah Pin yang tidak digunakan (bebas)
Sedangkan dibawah ini adalah konfigurasi Pin pada ampenol tabel C tabel
Keterangan :
Warna merah adalah Pin yang digunakan
Warna putih adalah Pin yang tidak digunakan (bebas)
3. Pada saat amphenol to LSA 1,5 m untuk LSA pin 1-10 amphenol yang terkoneksi pada pin
1-14 kiri dan 26-39 kanan sedangkan untuk LSA pin 11- 20 yang tidak terkoneksi 17-20
yang terkoneksi dengan amphenol dari pin 16-23 pada posisi kiri dan 41-48 pada posisi
kanan.
Konfigurasi Pin pada ampenolnya seperti gambar dibawah ini.
Keterangan :
Warna merah adalah Pin yang digunakan
Warna putih adalah Pin yang tidak digunakan (beba
1.8
Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari hasil praktikum diatas bahwa :
1. Untuk mengukur koneksi antara line card dengan terminal LSA kita dapat
menggunakan multimeter analog.
2. Konektor amphenol pada card ada yang terkoneksi dan ada yang tidak
terkoneksi. Konektor yang tidak terkoneksi yaitu pada pin terakhir.
3. Konfigurasi konektor line card yang terhubung PABX dengan pola setiap line
card yang terhubung dengan PABX tertentu memiliki konfigurasi Pin pada
ampenol yang berbeda beda, tergantung dari jenis PABX yang digunakan
serta penggunaaan dari Line itu sendiri.