Anda di halaman 1dari 2

Histologi Faring

Faring merupakan suatu ruang pipih depan belakang yang dilalui dengan baik
oleh udara maupun makanan. Dapat dibagi menjadi nasofaring, terletak di bawah dasar
tengkorak, belakang nares posterior dan di atas palatum molle; orofaring, di belakang
rongga mulut dan permukaan belakang lidah, dan laringofaring, belakang laring.
Dinding bagian samping dan belakang terdiri dari otot, karenanya ruangan dapat
melebar (dilatasi) atau menutup bila otot berkontraksi. Nasofaring tidak dapat tertutup
sama sekali walaupun ukurannya dapat berubah-ubah. Melalui aposisi palatum mole dan
dinding belakang faring, nasofaring dapat dipisahkan secara sempurna dari orofaring,
gerakan ini terjadi sewaktu menelan, sehingga dalam keadaan normal tidak mungkin
bahan makanan masuk ke dalam nasofaring.
Epitel yang membatasi nasofaring dapat merupakan epitel bertingkat silindris
bersilia atau epitel berlapis gepeng yang terdapat pada daerah yang mengalami
pergesekan yaitu tepi belakang palatum mole dan dinding belakang faring tempat kedua
permukaan tersebut mengalami kontak langsung sewaktu menelan. Daerah-daerah
lainnya mempunyai jenis epitel seperti saluran napas disertai dengan sel goblet. Lamina
propria di daerah ini mengandung banyak jaringan elastin, terutama di bagian luar yang
berhubungan dengan otot rangka di faring. Suatu submukosa hanya terdapat di bagian
lateral nasofaring. Di dalam lamina propria terdapat kelenjar, terutama kelenjar mukosa.
Namun dapat pula dijumpai kelenjar serosa dan kelenjar campuran. Jaringan limfatik
banyak dijumpai di seluruh bagian faring dan folikel-folikel limfatik yang sebenarnya
terdapat di bagian belakang nasofaring (adenoid atau tonsila faringea), di bagian lateral
pada masing-masing sisi tempat peralihan rongga mulut dan orofaring (tonsila palatina)
dan pada akar lidah (tonsila lingua). Kumpulan jaringan limfoid di sebelah lateral bagian
nasofaring di sekitar muara saluran faringotimpani (Eustachii) seringkali cukup besar

hingga mendapat sebutan tonsila tuba. (Leeson, C. Roland. Textbook of Histology.


EGC. Jakarta : 1996)

Anda mungkin juga menyukai