Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan

Pada praktikum kali ini yaitu analisis penentuan kadar antibiotik Ethambutol HCl
dalam sampel 7C pada praktikum kali ini menggunakan metode Argentometri. Argentometri
merupakan metode umum untuk menetapkan kadar halogenida dan senyawa-senyawa lain
yang membentuk endapan dengan reaksi nitrat (AgNO3) pada suasana tertentu. Metode
argentometri disebut juga metode pengendapan karena pada metode ini diperlukan
pembentukan senyawa relatif tidak larut atau endapan. Jika larutan perak nitrat ditambahkan
pada larutan kalium sianida, maka mula-mula akan terbentuk endapan putih dan pada
pengadukan akan larut membentuk larutan kompleks yang stabil.
AgNO3 + 2KCN K[Ag(CN2)] + KNO3
Jika reaksi telah sempurna maka reaksi akan berlangsung lebih lanjut membentuk senyawa
kompleks yang tidak larut.
Ag+ + [Ag[CN)2] Ag[Ag(CN)2]
Pada prinsipnya metode mohr adalah pembentukan endapan berwarna dari kalium
kromat yang ditambahkan sebagai indikator. Kemunculan awal endapan perak kromat
berwarna kemerah-merahan diambil sebagai titik akhir titrasi, metode ini digunakan untuk
penetapan klorida, bromida dan ion sianida.
Antibiotik Ethambutol HCl merupakan antibiotik yang mempunyai aktivitas
bakteriostatik, alasan digunakan metode argentometri karena dalam Ethambutol HCl
mengandung unsur Cl-, dimana Cl- ini merupakan salah satu senyawa halogen sehingga dapat
dititrasi dengan menggunakan metode argentometri.
Sampel Ethambutol HCl mengandung ion Cl- yang merupakan golongan halogenida
yang dapat berikatan dengan ion Ag+ sehingga membentuk garam yang berupa endapan putih.
Kemudian sampel Ethambutol HCl digerus terlebih dahulu kemudian ditimbang dan
didapatkan sebanyak 1,1583 g, sampel tersebut dibagi menjadi 3 bagian yang mana masingmasing ditimbang sebanyak 300 mg.
Sebelum titrasi sampel dilakukan maka melakukan terlebih dahulu pembakuan
AgNO3 yang mana langkah pertama yang dilakukan yaitu AgNO 3 dimasukkan kedalam buret,
kemudian NaCl dimasukkan kedalam erlenmeyer setelah itu ditambahkan beberapa tetes
indikatot K2CrO4 akan terlihat perubahan warna dari putih bening sampai kuning kehujauan.

Setelah itu dititrasi dengan AgNO3 sampai terbentuknya endapan merah bata, lalu catat
volume AgNO3 yang digunakan.
Selanjutnya dilakukan titrasi pada sampel, sampel dimasukkan kedalam erlenmeyer
sebanyak 10 ml, dimana erlenmeyer digunakan untuk mempermudah mengaduk larutan pada
saat titrasi berlangsung dengan cara memegang leher erlenmeyer dan memutarnya. Setelah itu
ditambahkan aquadest secukupnya sebagai pelarut lalu ditambahkan K2CrO4 2% sebanyak 10
tetes.
Alasan digunakannya K2CrO4 karena metode yang digunakan adalah metode mohr,
yang mana pada metode mohr K2CrO4 digunakan sebagai indikator dan sampel yang
digunakan adalah Cl-. K2CrO4 memberikan warna spesifik yaitu warna kuning pada larutan
Ethambutol HCl emudian dititrasi dengan AgNO3 0,01 N diman titik ekuivalen terjadi ketika
terlihat endapan perak kromat sekilas, kemudian terurai kembali secara lambat dan titrasi
dihentikan saat terjadi perubahan warna dari kuning menjadi merah bata yang mana
perunahan wana ini menunjukkan terjadinya titik akhir titrasi.
Mekanisme yang terjadi pada indikator K2CrO4 dimana ion CrO42- akan bereaksi
dengan ion Ag+ yang setelah ditetesi secara berlebih akan membentuk endapan merah bata.
Selanjutnya sampel yang digunakan yakni Ethambutol HCl karena mengandung ion Cl - (yang
merupakan golongan halogenida) yang dapat berikatan dengan ion Ag + sehingga membentuk
garam yang berupa endapan putih dimana titran yang digunakan yakni AgNO 3 (perak nitrat).
Adapun reaksinya dapat dilihat sebagai berikut :
HCl + AgNO3 AgCl
2AgNO3 + K2CrO4 Ag2CrO4

putih + HNO3
merah bata + 2KNO3

Perubahan warna yang terjadi karena terbentuknya ikatan Ag 2CrO4, saat hampir
mencapai titik ekuivalen yang berwarna merah bata.
Kesimpulan
Persen kadar pada sampel antibiotik Ethambutol HCl nomor 7C adalah 56%
Daftar Pustaka

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1979.Farmakope Indonesia Edisi III.


Jakarta :Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen kesehatan
Republik Indonesia.
Abdul ,rohman, Sudjadi.2008.Analisis Obat. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Sukarti,Tati.2010.Kimia Analitik.Bandung: Widya Padjadjaran.

Anda mungkin juga menyukai