Untuk dapat mempersiapakn obat dan menghitung dosis / takaran obat yang akan diberikan
kepada pasien, maka kita harus menguasai pengetahuan tentang aritmatika dan matematika.
I.
System metrik;
Sistem metrik diciptakan oleh Negara Perancis pada akhir abad ke 18 dan
kemudian dipakai secara meluas di Negara Negara Eropa, Amerika dan Kanada.
Unit yang digunakan dalam system metric adalah liter untuk volume cairan, gram
untuk berat zat padat, dan meter untuk ukuran panjang. Namun, dalam
penghitungan dan pengukuran obat hanya ada beberapa ekuivalensi yang
digunakan yaitu :
Volume :
1000 mililiter (ml) = 1 liter
1 mililiter (ml) ekuivalen dengan 1 kubic sentimeter (cc) dan dalam praktek sehari
hari kedua unit ini sering dipergunakan secara bergantian, 1000 ml = 1000 cc
Berat
1000 mikrogram (mkg) = 1 miligram (mg)
2)
= 1 gram (gm)
= 1 kilogram (kg)
System apothecaries;
Sistem ini lebih tua dari system metric, pada prinsipnya system ini berdasarkan
berat bahan bahan yang ada pada budaya primitive barat, misalnya 1 grain
berarti berat 1 grain gandum. Angka romawi digunkan pada system ini terutama
bila pernyataan tentang jumlah bahan tertentu disingkat misalnya 1 ounce cairan
dinyatakan 1 pint.
Pengukuran dengan system apothecaries yang lazim dipergunakan dalam
pengobatan adalah :
Volume :
60 minims (m)
= 1 fluid dram
8 fl drams
= 1 fluid ounce
16 fl ounces
Berat :
20 grains (gr)
= 1 scruple
3 scruples
= 1 dram
8 drams
= 1 ounce
12 ounces
= 1 pound
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_4/274529420.doc
3)
II.
Sendok teh
= 5 ml
Sendok bubur
= 8 ml
Sendok makan
= 15 ml
ANGKA ROMAWI
Penulisan jumlah obat dalam resep seringkali menggunakan angka Romawi, untuk itu
kita harus memahami angka tersebut supaya tidak terjadi kesalahan dalam menyiapkan
jumlah obat yang diperlukan oleh pasien.
Angka romawi menggunakan huruf untuk menyatakan angka, angka ini mempunyai
kelemahan yaitu terutama sulit digunakan dalam penjumlahan.
Angka Romawi
Angka Arab
10
50
100
500
1000
Cara menghitung angka romawi adalah bila suatu angka romawi diikuti angka romawi
yang nilainya lebih besar, maka nilainya ditentukan dengan cara mengurangi angka
romawi yang besar dengan yang kecil. Bila suatu angka romawi diikuti angka yang
lebih kecil, maka nilainya ditentukan dengan cara menjumlahkan nilai yang kecil pada
yang besar.
Contoh :
a.
IV
= (5 1)
=4
b.
XI
= (10 + 1)
= 11
c.
LXI
= (50 + 10 + 1)
= 61
Pada angka yang menggunakan dua atau tiga huruf yang sama, maka nilainya
ditentukan dengan menambahkan.
Contoh:
a. III
=3
b. XXX
= 30
c. MMXXVI
= 2026
bila suatu angka diletakkan diatantara dua huruf yang lebih besar maka angka yang
nilainya lebih rendah ini mengurangi nilai angka yang mengikutinya.
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_4/274529420.doc
Contoh:
III.
a. XIV
= (10 + 5 1)
= 14
b. XIX
= (10 + 10 1)
= 19
c. CXLIIV
= (100 + 50 10 + 5 1)
= 144
PERHITUNGAN
a. Pecahan
Pecahan merupakan suatu bagian dari suatu keseluruhan misalnya 2/3 berarti 2 dari 3
yang sama. Ini juga dapat ditulis 2;3, karena ini menunjukkan pembagian menjadi 3
bagian yang sama. Angka yang diatas disebut pembilang yang menyatakan berapa
bagian yang diambil, sedangkan angka bawah menyatakan menjadi berapa bagian
kesatuan unit dibagi.
Secara lebih rinci pecahan terdiri dari beberapa macam yaitu, pecahan sempurna yaitu,
pecahan sempurna yaitu pecahan dimana nilai pembilang lebih kecil dari pada nilai
penyebut misalnya atau 4/9. pecahan tak sempurna merupakan pecahan dimana
pembilang lebih besar dari pada penyebut misalnya 7/4 atau 5/3. pecahan komplek
merupakan pecahan dimana pembilang atau penyebutnya merupakan pecahan misalnya
(1/2)5 atau (3/4)/(3/5). Bilangan campuran merupakan gabungan antara angka blat
dengan pecahan misalnya 5 2/5.
Pecahan
IV.
PENGHITUNGAN DOSIS
Perhitungan dosis anak anak
Ada beberapa rumus yang dapat dipergunakan dalam penghitungan dosis untuk
anak anak, yaitu yang berdasarkan pada : usia, berat badan, luas permukaan badan
dan tabel. Ada rumus yang hanya berlaku untuk sekelompok usia tertentu, rumus
rumus yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
a.
Berdasarkan usia.
Rumus Young
n / (n + 12) x D
: (m + 13) % dari D
Untuk 1 11 tahun
Untuk 12 16 tahun
Dimana :
m = usia dalam bulan
n = usia dalam tahun
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_4/274529420.doc
D = Dosis dewasa
Usia anak dalam bulan
Rumus Fried =
x dosis dewasa.
150 bulan
b.
x dosis dewasa
150 pound
atau w/68 x D, w = berat badan dalam kg
c.
x dosis dewasa
1,7 m 2
Dalam praktek penggunaannya agak susah, karena tidak begitu praktis. Maka
telah dikeluarkan beberapa tabel yang menyatakan luas permukaan tubuh
dihubungkan dengan usia dan berat badan.
Tabel prosentuil dari Denekamp, merupakan salah satu tabel perbandingan usia,
berat badan dan luas permukaan badan yang telah disesuaikan dengan keadaan
anak Indonesia.
d.
Menggunakan tabel
Dosis anak dapat juga dihitung dengan menggunakan tabel yang
menyatakan usia anak, berat badan dengan persentasenya dari dosis dewasa
seperti yang tertera dibawah ini :
Tabel. Perkiraan dosis bayi dan anak anak terhadap dosis dewasa yang dihitung
berdasarkan berat badan.
Berat badan
Dosis bayi anak
Umur
(Kg)
terhadap dosis dewasa
Bayi prematur *
1,13
2-5%
1,81
48%
2,27
5 10 %
Bayi baru lahir
3,18
12,5 %
2 bulan
4,54
15%
4 bulan
6,35
20 %
12 bulan
9,98
25 %
3 tahun
14,97
33 %
7 tahun
22,68
50 %
10 tahun
29,94
60 %
12 tahun
35,52
75 %
14 tahun
45,36
80 %
16 tahun
54,43
90 %
dosis ini digunakan 2 3 minggu pertama atau jika timbul kekuningan pada
kulit.
Tabel prosentuil dari Denekamp.
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_4/274529420.doc
Contoh Perhitungan :
1. Suatu larutan gula kadarnya 25 %, artinya dalam 100 ml/cc larutan mengandung 25
gram gula
2. Dari suatu larutan sabun, diminta untuk menyiapkan larutan sabun yang telah
diencerkan menjadi 10 % sebanyak 200 cc/ml. Maka sabun yang disiapkan untuk
100 cc/ml adalah :
10 : x
x
= 100 cc : 200 cc
= ( 10 x 200 )/100
= 20 gram (dilarutkan dalam 200 cc/ml larutan)
3. Bila 150 gram gula dilarutkan dalam air 100cc untuk membuat larutan gula 60 %,
maka larutan gula yang dihasilkan adalah :
60 : 150
x cc
100 cc :
x cc
(150 x 100)/60
250cc
4. Berapa dosis parasetamol untuk anak yang berusia 12 tahun (dosis dewasa 500mg)
n / (n + 12) x D
12 / (12 + 12) x 500 mg
250 mg
= 600.000/150.000
= 0,25 cc
2. Terdapat vial penisillin bubuk 5 juta unit, berapa larutan yang harus
ditambahkan untuk mendapatkan penisillin 500.000 unit/ 1 cc
Jawaban
= 5.000.000 / 500.000
= 10 cc
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_4/274529420.doc
= 20 x 3
=
60 tetesan
Satuan berat dan isi satuan berat yang digunakan dalam perhitungan dosis obat
1 kg
= 1000 gram
1g
= 1000 mg
1mg
: 400 mcg
: 0,78 mg
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_4/274529420.doc