PERHITUNGAN DOSIS
1. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu dan dapat mengenal bentuk komunikasi dari dokter dalam bentuk resep
dan perhitungan dosis resep
2. Dasar Teori
Perhitungan Dosis
Dosis terapeutik merupakan dosis yang mempunyai efek yang diharapkan yang
merupakan alasan suatu obat diberikan. Misalnya parasetamol diberikan dengan harapan
bisa menurunkan suhu badan yang tinggi. Namun pada kenyataaannya, beberapa obat juga
mempunyai efek samping (side effect) yang tidak diharapkan .
Dosis terapeutik dapat dinyatakan sebagai dosis minimal, dosis maksimal dan dosis
optimal.
Dosis minimal adalah dosis paling kecil yang masih memberi efek medis. Dosis
maksimal adalah dosis paling besar yang masih memberi efek medis Dosis optimal adalah
dosis yang cukup tepat untuk memberi efek medis.
Dosis letal merupakan dosis yang dapat menimbulkan kematian. Agar dosis yang
diberikan dapat efektif dalam efek terapeutiknya, maka besarnya dosis yang diberikan harus
tepat sesuai dengan pasien dan kondisinya.
Anak-anak pada umumnya tidak toleransi terhadap dosis orang dewasa. Dosis pada anak-
anak harus disesuaikan dengan kebutuhannya. Walaupun pada umumnya bidan tidak
menentukan dosis, namun bidan harus mengetahui bagaimana dosis yang aman bagi anak-
anak.
Atau didapatkan dari monogram BSA (Body Surface Area), yaitu perpotongan dari
tinggi (cm) dan berat badan (kg).
Gambar 15. Nomogram Body Surface Area (BSA) Atau dapat juga menggunakan
kalkulator BSA
Gambar 16. Kalkulator BSA
Misalnya : seorang anak yang mempunyai berat badan 26 kg dan tinggi badan 60 cm
mempunyai luas permukaan tubuh 0,45 m2; sehingga dosis anak untuk menyesuaikan
dosis dewasa (misal : parasetamol 500 mg) adalah :
= 13,23 mg ≈ 13 mg
Berat badan
Rumus Clark digunakan untuk menghitung dosis anak pada semua tingkat usia. Perhitungan
dengan membandingkan berat badan anak (dalam pound) dengan rata-rata berat badan orang
dewasa (150 pound) atau 68 kg. Namun, terkadang ada pula yang menggenapak menjadi 70 kg.
Rumus Clark :
150 pound
Contoh :
kg
Hampir semua obat selalu mencantumkan dosis untuk orang dewasa. Namun, tidak
semuanya mencantumkan dosis bayi dan anak-anak sehingga untuk dosis bayi dan
anak-anak harus dilakukan perhitungan dahulu. Untuk mempermudah menyiapkan
dosis bagi bayi/anak-anak, diperlukan aturan dosis sesuai bobot berat badan.
Obat yang diberikan secara parenteral banyak yang dikemas dalam ampul atau vial
dalam bentuk cairan atau bubuk. Dosis obat biasanya ditulis dalam label, namun
sering dalam pemberian diebrikan dalam dosis yang lebih rendah daripatada yang
tertera dalam label.
Contoh :
Berapa cc harus dihisap untuk mendapatkan penisilin 150.000 unit dari vial yang
berlabel 600.000 unit/cc?
Jawab :
Dalam tatanan klinik, banyak obat yang diberikan secara intravena menggunakan
infus. Cara ini biasanya digunakan untuk obat dalam jumlah yang banyak dan harus
diberikan secara terus menerus. Jenis cairan dan kecepatan tetesan yang diperlukan
ditentukan oleh doter, namun bidan harus mengetahui volume cairan dan lamanya
absorpsi obat sehingga bidan dapat memonitor selama ciran digunakan.
Peralatan infus terdiri dari botol/flabot infus, penampang (drip),selang, dan jarum
infus. Drip infus mempunyai ukuran dan jumlah tetesan untuk menyatakan 1 cc yang
bervariasi misalnya 10 tetesan = 1 cc atau 15 tetesan = 1 cc dan lain-lain. Dengan
mengetahui jumlah tetesan/menit setara dengan berapa cc, maka bidan dapat
memperkirakan berapa lama obat dalam suatu kemasan flabot infus akan habis
terabsorpsi.
Rumus :
Kecepatan infus (tetes/menit) = Volume infus (ml) x ukuran drip (tetes/ml)
Waktu (detik)
Contoh :
Apabila suatu cairan 1800 cc dipesan untuk diabsorpsi dalam jangka waktu 10 jam,
dan drip infus mempunyai ukuran 1 cc = 15 tetesan, maka berapakah kecepatan
tetesan yang diperlukan?
Apabila suatu cairan 250 cc dipesan untuk diabsorpsi dalam jangka waktu 8 jam, dan
drip infus mempunyai ukuran 1 cc = 10 tetesan, maka berapakah kecepatan tetesan
yang diperlukan?
Jawab :
Dosis insulin dinyatakan dengan satuan unit yang pada umumnya insulin dikemas
dalam vial 10 cc. Dalam setiap vial selalu dipasang label emngenai kandungan
insulin, misalnya insulin U-40 berarti kekuatan insulin adalah 40 unit/cc.
Cara paling mudah untuk menakar insulin adalah dengan menggunakan spuit insulin
yang lazimnya pada setiap spuit mempunyai kalibrasi U-40 atau U-80. Sehingga
untuk mengambil obat dari vial sesuai unit yang diperlukan, cukup dengan mengisi
spuit yang diharapkan. Apabila spuit spuit insulin tidak tersedia, dapat digunakan
spuit tuberculin yang mempunyai kapasitas volume 1 cc. Bila spuit tuberculin
diguanakn, maka dosis unit dikonversikan ke dalam cc.
Contoh :
Berapa cc harus diambil untuk memenuhi order 35 unit insulin dengan menggunakan
regular insulin U-40?
Jawab :
X = 35 unit x 1 cc
40 cc
Rumus dasar
Rumus dasar mudah untuk diingat dan lebih sering dipakai dalam penghitungan dosis obat
adalah
XV=A
Dimana :
D: adalah dosis yang diinginkan atau dosis yang diperintahkan dokter
H: adalah dosis ditangan : dosis obat pada label tempat obat (botol atau vial)
V: adalah bentuk : bentuk obat yang tersedia (tablet, kapsul, cair)
A: adalah jumlah hasil hitungan yang diberikan kepada pasien
Contoh 1 :
Perintah : Ampicillin 0,5 g peroral 2 kali sehari. Obat yang tersedia ampicilln 250 mg/capsul.
Jawab :
Langkah 1 : Konversi g menjadi mg, 5 g = 500 mg
Langkah 2 :
XV=A
= X 1= 2
Ampicillin 1,5 g peroral 3 kali sehari. Obat yang tersedia ampicilln 500 mg/tablet
Ditanyakan :
3. Cara kerja
Mahasiswa bekerja dalam kelompok. Tiap kelompok mahasiswa menganalisa beberapa
resep dan menghitung dosis pada resep dan mengerjakan soal latihan berikut :
1. Seorang pasien mendapatkan diet 1000 kalori setiap hari. Berpa kalori yang ia
konsumsi dalam jangka waktu 7 hari?
2. Suatu bangsal menghabiskan alcohol 70% sebanyak 60 liter setiap bulan. Berapa
liter alcohol 70% yang dihabiskan dalam waktu 3 hari ?
4. Apabila suatu cairan 1500 cc dipesan untuk diberikan dalam jangka waktu 10
jam, dan drip infus mempunyai ukuran 1 cc = 15 tetesan, maka berapakah
kecepatan tetesan yang diperlukan?
8. Perintah: siklofosfamid (cytoxan) 4 mg/kg/hari. Berat klien 176 lb. Berapa banyak
cytoxan yang harus diterima klien per hari?
9. Perintah: Digoksin (lanoxin) 35µg/kg/dosis pembebanan (µg=mcg) Berat anak 10 kg.
Tersedia: lanoxin 50 µg/ml atau 0,05 mg/ml. Berapa mikrogram atau miligram yang
harus diterima oleh anak? Berapa mililiter (ml) harus diberikan untuk dosis
pembebanan?
10. Kerjakan resep dibawah ini : Hitung berapa tablet atau gram yang dibutuhkan untuk
masing-masing resep?
Cari tablet dg dosis terkecil
2. Morfin (tablet)
3. Chlorali hydrate (serbuk)
4. Sacharum (serbuk)