Anda di halaman 1dari 30

DOSIS OBAT

 Dosis atau takaran obat adalah banyaknya


suatu obat yang dapat dipergunakan atau
diberikan kepada seorang penderita, baik
untuk obat dalam maupun obat luar
 Dosis obat yg harus diberikan untuk
menghasilkan efek yg diharapkan (efek
terapi) tergantung banyak faktor antara
lain umur, bobot badan, luas permukaan
tubuh, jenis kelamin, kondisi penyakit, dan
kondisi daya-tangkis penderita
 Dosis yg dimuat dalam FI dimaksudkan
sebagai pedoman saja, bukan merupakan
batas yg mutlak ditaati karena varian
tiap penderita berbeda-beda
 Variasi biologi (varian) ialah adanya
perbedaan respon diantara individu dalam
suatu populasi yg diberi obat dalam dosis
yg sama.
Ketentuan Umum FI ed.III
Tentang Dosis
1) Dosis maksimum (DM) : dosis ini berlaku
untuk pemakaian satu kali dan satu hari.
Penyerahan obat yg dosisnya melebihi
dosis maksimum dapat dilakukan dengan
cara membubuhkan tanda seru dan
paraf dokter penulis resep; memberi
garis bawah nama obat dan menuliskan
banyak obat dengan huruf secara
lengkap
2. Dosis lazim : merupakan petunjuk tidak
mengikat tetapi digunakan sebagai
pedoman umum. Misalnya, obat CTM (4
mg/tablet) disebutkan dosis lazimnya 6-
16 mg/hari dan dosis maksimumnya 40
mg/hari; bila seseorang minum 3x2
tablet sehari, berarti dosis
maksimumnya belum dilampaui. Akan
tetapi ini dianggap tidak lazim karena
hanya dengan 3x1 tablet sehari sudah
dapat mencapai efek terapi yang optimal
Macam-Macam Dosis
1. Dosis terapi : takaran obat yg diberikan
dalam keadaan biasa dan dapat
menyembuhkan penderita
2. Dosis minimum : takaran obat terkecil yg
diberikan yang masih dapat menyembuhkan
dan tidak menimbulkan resistensi pada
penderita
3. Dosis maksimum : takaran obat terbesar yang
diberikan yang masih dapat menyembuhkan
dan tidak menimbulkan keracunan pada
penderita
Ketentuan Dosis Maksimum Menurut FI ed.III

 Untuk lansia, dosis yg diberikan harus lebih


kecil daripada DM seperti aturan berikut :
a. 60 – 70 tahun : 4/5 dosis dewasa
b. 70 – 80 tahun : 3/4 dosis dewasa
c. 80 – 90 tahun : 2/3 dosis dewasa
d. 90 tahun > : 1/2 dosis dewasa
 Untuk wanita hamil dan menyusui sebaiknya
obat diberikan dalam jumlah yg lebih kecil
 Pemberian obat untuk anak-anak dibawah 20
tahun membutuhkan perhitungan khusus
4. Dosis toksik : takaran obat dalam
keadaan biasa yang dapat menyebabkan
keracunan pada penderita
5. Dosis letalis : takaran obat dalam
keadaan biasa yang dapat menyebabkan
kematian pada penderita. Dosis letalis
terdiri dari :
a) LD 50 : takaran yg menyebabkan
kematian pada 50% hewan
percobaan
b) LD 100 : takaran yg menyebabkan
kematian pada 100% hewan
percobaan
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Dosis
 Faktor penderita meliputi umur, bobot
badan, jenis kelamin, luas permukaan
tubuh, toleransi, habituasi, adiksi dan
sensitivitas, serta kondisi pasien
 Faktor obat meliputi sifat kimia dan fisika
obat, farmakokinetik dan jenis obat
 Faktor penyakit : meliputi sifat dan jenis
penyakit serta kasus penyakit
Macam-Macam Perhitungan
Dosis

1) Perhitungan dosis berdasarkan umur


2) Perhitungan dosis berdasarkan bobot
badan
3) Perhitungan dosis berdasarkan luas
permukaan tubuh
4) Perhitungan dosis dengan pemakaian
berdasarkan jam
Perhitungan dosis
berdasarkan Umur
a. Rumus Young (< 8 tahun)

n (tahun)
Dosis = x Dosis dewasa
n (tahun) + 12
b. Rumus Fried
n (bulan)
Dosis = x Dosis dewasa
150

c. Rumus Dilling (> 8 tahun)


n (tahun)
Dosis = x Dosis dewasa
20
d. Rumus Cowling
n (tahun)
Dosis = x Dosis dewasa
24
e. Rumus Bastedo
n (tahun)
Dosis = x Dosis dewasa
30

n = umur (tahun) yang digenapkan ke atas.


Misalnya umur penderita 1 tahun 1 bulan,
maka n dihitung 2 tahun
f. Rumus Gaubius
0 – 1 tahun = 1/12 x dosis dewasa
1 – 2 tahun = 1/8 x dosis dewasa
2 – 3 tahun = 1/6 x dosis dewasa
3 – 4 tahun = 1/4 x dosis dewasa
4 – 7 tahun = 1/3 x dosis dewasa
7 – 14 tahun = 1/2 x dosis dewasa
14 – 20 tahun = 2/3 x dosis dewasa
21 – 60 tahun = dosis dewasa
Perhitungan dosis
berdasarkan Bobot Badan
a. Rumus Clarke (Amerika)
Bobot badan anak (pon)
Dosis = x Dosis dewasa
150

b. Rumus Thremich-Fier (Jerman)


Bobot badan anak (kg)
Dosis = x Dosis dewasa
70
c. Rumus Black (Belanda)
Bobot badan anak (kg)
Dosis = x Dosis dewasa
62

Kadang-kadang dosis diberikan sebagai : 1


mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi (3 kali)
Jadi berat badan pasien harus diketahui
dulu, misalnya 60 kg maka dosisnya adalah
60 mg dibagi dalam 3 kali pemberian
masing-masing 20 mg ( 3 x 20 mg)
Perhitungan dosis berdasarkan Luas
Permukaan Tubuh
a. Rumus Clarke
Luas permukaan badan anak (m2)
Dosis = x Dosis dewasa
1,75

b. Rumus Catzel
Luas permukaan tubuh anak
Dosis = x100 x Dosis dewasa
Luas permukaan tubuh dewasa
Perhitungan Dosis Dengan
Pemakaian Berdasarkan Jam
a. Menurut FI ed.III
Satu hari dihitung 24 jam sehingga untuk
pemakaian sehari dihitung :
24
Dosis = x n = selang waktu pemberian
n
Misalnya : ∫ o.t.h (omni ter hora = tiap 3 jam)
Jadi Dosis = 24/3 = 8 x pemberian sehari semalam
b. Menurut Van Duin
Pemakaian sehari dihitung untuk 16 jam,
kecuali antibiotik dihitung sehari
semalam 24 jam. Untuk contoh yg sama,
pemakaian sehari dihitung :
16
Dosis = + 1x = 5,3 + 1 = 6,3
3
Dibulatkan 7x sehari semalam
Uji Awal Aritmatika
 Konversi ke fraksi (pecahan)
1. 1 3/7 = ... 3. 1 4/5 = …. 5. 4 1/5 = ….
2. 2 2/3 = … 4. 3 1/6 = … 6. 3 3/8 = …
 Fraksi Perkalian
1. 1/4 x 1/3 = …3. 1/6 x 3/4 = …
2. 3/5 x 1/2 = …4. 3/2 x 4/6 = …
 Fraksi Pembagian
1. 1/5 : 1/6 = … 3. 3/8 : 1/5 = … 5. 1 2/3 : 1 2/3 = …
2. 2/3 : 4/6 = … 4. 5/7 : 3/4 = … 6. 1 ¼ : ¼ = …
 Desimal perkalian1) 1,6 x 3,2 = .. 3) 5,4
x 30,5 = ..
2) 6 x 4,2 = … 4) 16,8 x 102 = …
 Konversi rasio ke persen
1) 1 : 2 = …% 3) 1 : 20 = ..% 5) 1 : 5000 = ..%
2) 1 : 500 = ..% 4) 1 : 2000 = ..% 6) 1 : 250 = ..%
 Konversi persen ke rasio
1) 1% = ? : ? 3) 5% = ? : ? 5) 1,5% = ? : ?
2) 20% = ? : ? 4) 0,02% = ? : ? 6) 0,45% = ? : ?
Satuan Berat dan Isi
 Satuan berat yg digunakan dalam perhitungan
dosis obat adalah 1 kg = 1000 gram, 1 gram (g) =
1000 miligram (mg) dan 1 mg = 1000 mikrogram
(mcg)
 Sedangkan satuan isi yang digunakan untuk
dosis obat ini adalah 1 L (liter) = 1000 ml
(mililiter)
 Konversikan : 1 gr = …mcg
2,165 g = … mg
1,23 g = ….mg
Menyatakan Persentase
dengan Istilah Kuantitatif
 Umumnya hanya berlaku untuk pemakaian obat
luar seperti krim, zalf, tetes mata, tetes telinga
 Contoh : mengonversi kekuatan 1% ke dalam
istilah kuantitatif.
 Perlu diingat bahwa satuan dasar untuk benda
padat adalah gram dan untuk preparat cair
adalah mililiter.
 Ungkapan 1% berarti satu bagian dari seratus,
diucapkan dalam satuan gram atau mililiter
 Jadi 1% = 1 g/100 g x 1 = 0,01 g/g atau 10 mg/g
 Untuk preparat cair larutan 1% = 10 mg/ml
Perhitungan Dosis
Tablet/Kapsul/Obat Cair/Injeksi
1). Berapa tablet digoxin diperlukan untuk
mendapat dosis 0,125 mg? (1 tablet
digoxin mengandung 62,5 mcg digoxin)
 Jawab :
0,125 mg = (0,125 x 1000) mcg = 125 mcg
Jika 1 tablet mengandung 62,5 mcg dan
diperlukan X tablet untuk mencapai dosis
125 mcg, maka : (X).62,5 = 125
maka X = 125/62,5 = 2 tablet
Atau pakai rumus berikut :

Dosis yg diminta
Kuantitas yg diminta = X 1 tablet
Dosis yg tersedia
125 mcg
= X 1 tablet
6,25 mcg

= 2 tablet
2). Diinstruksikan untuk memberikan 75 mg pethidin.
Tersedia ampul berisikan 100 mg dalam 2 ml. Berapa
ml yg perlu disuntikkan?
Jawab : Jika 2 ml larutan mengandung 100 mg pethidin
dan X ml larutan mengandung 75 mg pethidin, maka :

75
X= X 2 ml
100
= 1,5 ml
Atau gunakan rumus berikut :
Dosis yg diminta
X= X volume dosis yg tersedia
Dosis yg tersedia
3). Diinstruksikan untuk menyuntikkan 150 mg penisilin
IM. Tersedia flakon dengan label 125 mg/5 ml. Berapa
ml harus diberikan?
Jawab : Jika 5 ml larutan mengandung 125 mg penisilin
dan X ml larutan mengandung 150 mg, maka :

150
X= X 5 ml
125
= 6 ml
Atau gunakan rumus berikut :
Dosis yg diminta
X= X volume dosis yg tersedia
Dosis yg tersedia
4). Diperlukan larutan betadine 1 : 2000 dan tersedia
larutan 20%. Berapa banyak larutan betadine 20% ini
diperlukan untuk membuat 2 L betadine 1 : 2000??
Jawab : Karena konsentrasi dinyatakan sebagai rasio dan
yg lain sebagai persentase, maka salah satunya harus
dikonversikan. 20% = 20 bagian per seratus = 20 : 100 =
1:5
Gunakan rumus berikut :
Konsentrasi yg diminta
X= X Jumlah yg diminta
Konsentrasi yg tersedia
1 : 2000
X= X 2000 ml
1:5
= 5 ml
Kalkulasi Kecepatan Infus
 Pemberian obat secara IV dihitung
berdasarkan jumlah tetes per mililiter
larutan
 Instruksi berupa volume yg harus diberikan
dalam waktu tertentu (misalnya 500 ml
dalam 4 jam)
 Diperlukan kemampuan untuk menghitung
konversi dari tetes per menit ke mililiter per
menit dan sebaliknya
5). Berapa kecepatan aliran yg diperlukan untuk
memasukkan 500 ml dekstrosa 5% selama 8 jam?
Larutan itu memberi 15 tetes/ml
Langkah 1 : Konversi jam ke menit
8 jam = 8 x 60 menit
Langkah 2 : Menghitung kecepatan yg dibutuhkan dalam
ml per menit
Langkah 3 : Konversi ke tetes per menit
Atau gunakan rumus berikut :
Jumlah yg diinginkan (ml)
X= X Jumlah tetesan (tetes/ml)
Waktu (menit)
6). Berapa cepat harus kita berikan larutan yg
mengandung 1000 mg lignocain dalam 500 ml larutan
agar pasien mendapat 3 mg/menit bila 1 ml larutan itu
mengandung 60 tetes?
Langkah 1 : Hitung berapa banyak larutan yg
mengandung 3 mg
Langkah 2 : Konversi menjadi kecepatan aliran

Anda mungkin juga menyukai