Anda di halaman 1dari 35

TUGAS PHARMACEUTICAL CALCULATION

RESUME PHARMACEUTICAL CALCULATION

Disusun oleh :
KELOMPOK 10

NAMA ANGGOTA : NIM:


1.RIMANTU 11194762210843
2.LELIE 11194762210826
3.ALDONI SAPUTRA 11194762210810

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
2022
BAB 1
RASIO, PROPORSI, PERSEN dan
ANALISIS DEMENSIONAL
RASIO
Rasio adalah perbandingan antara 2 besaran atau lebih. Dalam menghitung rasio
harus menggunakan satuan yang sama, apabila terdapat perbedaan maka harus
dilakukan penyamaan satuan terlebih dahulu.
Suatu Rasio dapat berupa angka abstrak atau dapat disertai satuan.
Dalam suatu rasio ada 2 faktor :
• Faktor pembilang
• Faktor penyebut

Pembilang bisa lebih besar dari penyebut, atau sebaliknya

Contoh : 1: 5 atau 5:1

Jika rasio memiliki nilai yg sama  setara (equivalent) dan proporsional satu sama
lain
Suatu proporsi dapat ditulis dalam salah satu diantara 3 bentuk berikut a:b
= c:d

Contoh, 1:5 = 5:25


a:b :: c:d

Contoh, 1:5 :: 5:25

a/b = c/d

Contoh, 1/5 = 5/25

CONTOH SOAL RASIO

Pada denah sebidang tanah tertera skala 1:100.


Jika lebar denah 12 cm dan selisih panjang dan lebar tanah sebenarnya adalah 3m.
Berapa luas tanah sebenarnya?

Penyelesaian:

Dari soal di atas, kita sudah mengetahui bahwa:

Skala denah = 1:100

Lebar denah = 12 cm

Selisih panjang dan lebar sebenarnya = 3m

Kita perlu mengetahui lebar tanah sebenarnya lebih dulu.

Skala = lebar denah : ukuran lebar sebenarnya

1: 100 = 12 : ukuran lebar sebenarnya Ukuran

lebar sebenarnya = 12 : 1/100

= 12 x 100/1 = 1.200 cm = 12m

Nah, ingat ada selisih panjang dan lebar tanah sebenarnya adalah 3m.

Maka panjang sebenarnya = lebar sebenarnya + selisih

= 12m + 3m = 15m

Kemudian, kita hitung luas tanah sebenarnya, menggunakan rumus panjang x lebar.

Sehingga luas tanah sebenarnya = 15m x 12m = 180m2


PROPORSI
Apabila dua rasio adalah sama, maka mereka membentuk sebuah proporsi. Proporsi
adalah perbandingan antara 2 buah ratio. Perbandingannya dinyatakan sebagai

• Aturan aritmetika yg mengatur pecahan umum juga berlaku untuk rasio.


• Artinya : jika kedua faktor pada suatu rasio (penyebut dan pembilang)
dikalikan atau dibagikan dengan jumlah yg sama  NILAINYA TIDAK
BERUBAH

Berguna untuk memperkecil faktor suatu rasio dengan menggunakan pembagi yang
umum
Contoh : rasio 2:250  1:125

Contoh:

𝑥 = =5
atau

: = =5
IMPLEMENTASI DALAM FARMASI

Rasio tunggal
• Untuk menyatakan jumlah relatif satu item dibandingkan dengan item
kedua

• Biasanya berupa kuantitas satu komponen sediaan yg dibandingkan


dengan kuantitatas total sediaan

• Contoh : 1g dengan 1000g atau 1 : 1000

Hal ini disebut rasio kekuatan

Rasio atau proporsi setara


• Paling banyak digunakan dalam hitungan farmasi untuk memecahkan jenis
persoalan dalam kefarmasian.
• Dimana jika 3 faktor diketahui, maka kita dapat menghitung faktor ke-4.
CONTOH SOAL PROPORSI
Eka membuat keranjang kecil sebanyak 12 buah selama 2 jam. Berapa waktu yang
Eka perlukan untuk membuat 18 buah keranjang kecil?
Penyelesaian:
Keranjang
Waktu
12 18 2
X

=> 12/18 = 2/x


Dengan menggunakan perkalian silang maka:
=> 12 . x = 2 . 18
=> 12x = 36
=> x = 36/12
=> x = 3
Jadi, waktu yang Eka perlukan untuk membuat 18 buah keranjang kecil adalah 3 jam.

PERSEN
Merupakan suatu angka atau perbandingan (rasio) untuk menyatakan pecahan dari
seratus yang ditunjukkan dengan simbol %.
Catatan :

Kita harus melihat suatu keseluruhan sebagai 100%

Rumus:

Persentase = Jumlah bagian x 100%


jumlah keseluruhan

Lanjutan:

Pernyataan persen tanpa penjelasan lebih lanjut untuk :



campuran padat atau setengah padat, yang dimaksud adalah b/b,

larutan dan suspensi suatu zat padat dalam cairan yang dimaksud
adalah b/v

larutan cair di dalam cairan yang dimaksud adalah v/v

larutan gas dalam cairan yang dimaksud adalah b/v.

PERSEN KONSENTRASI

Persen Berat (% b/b)

% zat terlarut = berat zat terlarut x 100%
berat larutan

Persen Volume (% v/v)

% zat terlarut = volume zat terlarut x 100%
volume larutan

Persen berat/ Volume (% b/v)

% zat terlarut = berat (gram) zat terlarut x 100% volume
(ml) larutan

CONTOH SOAL PERSEN


Sebuah restoran membeli mesin kopi dengan harga Rp 15.000.000. Namun, di
tengah-tengan usaha, mesin kopi harus diperbarui ke edisi mutakhir, sehingga harus
menjual mesin kopi sebelumnya dengan harga Rp 13.500.000. Berapa persen
kerugian yang ditanggung restoran tersebut dari penjualan mesin kopinya?

Diketahui: Harga beli mesin kopi = Rp 15.000.000, harga jual mesin kopi = Rp
13.500.000
Ditanya: Kerugian?
Jawaban!
Kerugian = Harga beli - Harga jual
Kerugian = 15.000.000 - 13.500.000
Kerugian = Rp1.500.000
Persentase kerugian = Besar rugi/Modal (100%)
%Rugi = 1.500.000/15.000.000 x 100%
%Rugi = 0,1 x 100%
%Rugi = 10%
Dari perhitungan di atas, persentase kerugian restoran tersebut sebesar 10%.
ANALISIS DIMENSIONAL
Merupakan suatu metode pemecahan soal yang menerapkan faktor kesetaraan dan
faktor konversi satuan yang diperlukan untuk membuktikan bahwa faktor – faktor
suatu persamaan memiliki dimensi yg sama.

Persamaan dasar yg digunakan dalam analisis dimensional adalah :

Kuantitas dan satuan yg diberikan x faktor kesetaraan dan faktor konversi satuan =
Jawaban dalam satuan yang diinginkan Lanjutan:
• Faktor kesetaraan dan faktor konversi satuan dipilih agar dapat
menghilangkan seluruh satuan yang tidak diinginkan dalam persamaan
tersebut dan mempertahankan satuan yg diinginkan dalam jawaban.
• Catatan :
• Pembilang dan penyebut faktor konversi harus diletakkan dgn benar
agar satuan yang tidak diinginkan hilang.
• Keuntungan :
• Penggabungan banyak langkah di aritmetika menjadi suatu pernyataan
tunggal

CONTOH SOAL ANALISIS DIMENSIONAL


Energi potensial dapat dituliskan dengan persamaan Ep = mgh (m = massa, g =
percepatan gravitasi, dan h = tinggi benda). Tentukan dimensi energi potensial.
Jawab:
Dimensi untuk massa adalah [M]
Dimensi untuk percepatan gravitasi adalah [L][T]-2
Dimensi untuk tinggi adalah [L]
Jadi dimensi untuk energi potensial adalah:
[energi potensial] = mgh
[energi potensial] = [M] [L][T]-2 [L] [energi
potensial] = [M][L]2[T]-2

BAB 2
METODE PENGUKURAN

Metode pengukuran
• Pengukuran volume
• Pengukuran bobot
• Persentasi galat
• Metode alikuot pada penimbangan dan pengukuran

Pengukuran VOLUME

Volume  ruang yang ditempati jika diukur dalam satuan kubik


Volumetrik  berkaitan dengan pengukuran volume dengan instrumen atau alat yang
sesuai yang sudah dikalibrasi

Lanjutan...
Jika menggunakan bejana ukur yang besar  meningkatkan potensi kesalahan
Semakin sempit ruang bejana  semakin kecil kesalahan dalam pembacaan
meniskus  semakin akurat pengukuran
CONTOH SOAL PENGUKURAN VOLUME
1.Setiap turun satu tangga, angka dikali dengan 1000
2.Setiap naik satu tangga, angka dibagi dengan 1000
Misalnya

2 km3 = 2 x 1.000.000 dam3 = 2.000.000 dam3

5 km3 = …………hm3
5 km3 = 5 x 1000 = 5000 hm3

6000 mm3 = …………cm3


6000 mm3 = 6 : 1000 = 6 cm3

Pengukuran BOBOT
• Untuk timbangan dengan kepekaan 6 mg dan dengan galat yg berterima
5%  jumlah terkecil yg harus ditimbang adalah 120 mg
• 100 % x 6 mg =120 mg 5%
• Untuk memperoleh presisi yg lebih besar daripada yg dimungkinkan
oleh timbangan resep golongan A  beberapa farmasis menggunakan
timbangan elektronik untuk menimbang jumlah yg sangat kecil
• Timbangan ini mampu menimbang 0,1 mg dengan akurat, mampu
mengkalibrasi sendiri, dan dilengkapi dgn fitur pembacaan hasil digital
yg mudah digunakan.
• Kapasitas maksimum antara 60 g – 210 g

Persentase Galat
• Berat atau volume
• kelebihan atau kekurangan

Galat x 100%
= Persentase galat
Kuantitas yg diinginkan
Metode Alikuot
Alikuot merupakan suatu pecahan, porsi, atau bagian yang dikandung dalam jumlah
pasti beberapa kali pada yg lain.
Suatu bagian alikuot dinyatakan secara numerik bersama dengan satuan bobot dan
volume yg sama sebagai bagian keseluruhan (misalnya, alikuot kedua puluh dari 200 g
yg artinya 1/20 dari 200 g)
Menimbang dengan Alikuot
Suatu resep memerlukan 5 mg obat. Seorang farmasis memiliki timbangan resep
dengan SR 6 mg dan galat tidak lebih dari 5% dalam penimbangan. Bagaimana
memperoleh 5 mg obat dengan menggunakan metode alikuot? Laktosa sebagai
pengencer. 100% x 6mg
=120 mg
5%

Volume dgn Alikuot


Dengan metode ini, suatu pengali volume cairan yang diperlukan dipilih hingga
mencapai suatu julmah yang dapat diukur menggunakan bejana ukur, yaitu volume
ditunjukkan dengan tanda atau bagian kalibrasi pada bejana ukur.

Outline

• Metode pengukuran
– Pengukuran volume
– Pengukuran bobot
– Persenasi galat
– Metode alikuot pada penimbangan dan pengukuran

Pengukuran Volume

• Volume adalah ruagn yang ditempati jika diukur dalam


satuan kubik.
• Volumetrik → pengukuran volume dgn instrumen atau alat
yang sesuai
• Instrumen yg umum digunakan :
– Mikropipet
– Buret
– Bejana – bejana besar yg sudah dikalibrasi
• Pemilihan isntrumen harus berdasarkan pada :
– Volume Bahan
– Tingkat presisi yg diperlukan
Pengukuran menggunakan suatu bejana ukur farmasetik
yang memiliki kapasitas sama dengan atau sedikit
melebihi volume yang diukur.
• Jika menggunakan bejana ukur yang besar → meningkatkan potensi kesalahan
• Semakin sempit euang bejana → semakin kecil kesalahan dalam pembacaan
meniskus → semakin akurat pengukuran
Pengukuran Bobot
Pemilihan instrumen tergantung pada tugas
yg dilakukan berdasarkan :

• rentang instrumen yg tersedia


• Termasuk timbangan analitik yg tersedia
• Timbangan resep ekeltronik
• Ukuran kapasitas
Instrumen yg digunakan harus memenuhi
standar :

• kepekaan,
• akurasi, dan
• kapasitas Lanjutan

• Timbangan resep golongan A, minimal harus digunakan dalam semua prosedur


peracikan resep → memiliki syarat kepekaan 6 mg dan kapasitas maksimum 120 g.
• Jika presentasi galat tertentu tidak dilampaui dan kepekaan timbangan tidak
diketahui → jumlah terkecil yg dapat ditimbang dgn akurasi yg diinginkan dapat
dihitung dengan cara : 100% x kepekaan timbangan : persentase galat yang
berterima (%) = jumlah terkecil yang akan ditimbang
Lanjutan
Untuk timbangan dengan kepekaan 6 mg dandengan galat yg berterima
5% → jumlah terkecil yg harus ditimbang adalah 120 mg
• 100% x6mg :5% =120 mg
Untuk memperoleh presisi yg lebih besar daripada yg dimungkinkan
oleh timbangan resep golongan A → beberapa apoteker
menggunakan timbangan elektronik untuk menimbang jumlah yg
sangat kecil
Timbangan ini mampu menimbang 0,1 mg dengan akurat, mampu
mengkalibrasi sendiri, dan dilengkapi dgn fitur pembacaan hasil
digital yg mudah digunakan.
• Kapasitas maksimum antara 60 g – 210 g
Persentase Galat
Suatu galat dalam pengukuran apapun dapat
terjadi akibat kepekaan atau akurasi
instrumen yg digunakan dan teknik yg
diterapkan.

Tergantung pada tingkat akurasi yg dipersyaratkan

Kuantifikasi Galat → berguna dalam menilai prosedur


yang digunakan
Lanjutkan
Jika suatu apoteker mengukur VOLUME suatu
cairan atau menimbang suatu bahan, 2 kuantitas
menjadi penting dalam menghitung presentasi
galat

• bobot atau volume terukur yg nyata (kuantitas yg


diinginkan)
• Kelebihan atau kekurangan yg mungkin (galat)
dalam kuantitas sebenarnya yg diperoleh
Dalam penimbangan, syarat kepekaan
timbangan yg digunakan dalpat mengandung
galat. Presentasi galat dapat dihitung dengan
:

• galat x 100% : kuantitas yg diinginkan


=presentase galat Metode Alikuot pada Penimbangan
Dan Pengukuran

• Alikuot merupakan suatu pecahan, porsi, atau


bagian yang dikandung dalam jumlah pasti beberapa kali
pada yg lain.
• Suatu bagian alikuot dinyatakan secara numerik
bersama dengan satuan bobot dan volume yg sama
sebagai bagian keseluruhan (misalnya, alikuot kedua
puluh dari 200 g yg artinya 1/20 dari 200 g)
Menimbang dengan metode alikuot

• Digunakan untuk menimbang jumlah zat yang


sedikit dengan tingkat akurasi yg diinginkan dengan cara
menimbang porsi zat yg lebih besar dari yang diperlukan
→ mengencerkan dengan suatu bahan inert
→ menimbang porsi (alikuot) campuran dan dihitung agar
mengandung zat yang diperlukan sejumlah yang
diinginkan.

Mengukur volume dengan metode alikuot

• Digunakan jika volume relatif kecil harus diukur


dengan presisi yg meningkat ketika menggunakan bejana
ukur farmasetik.

BAB 3
KONSENTRASI
Outline
1. Pendahuluan
2. Konsentrasi
3. Jumlah Kekuatan
4. Kekuatan Rasio
5. Ppm/bpj
6. Konsentrasi Persentase
7. Mengubah konsentrasi dari satu bentuk ke bentuk lainnya
8. Menghitung jumlah bahan yang dibutuhkan untuk membuat persentase
9. Menghitung jumlah bahan yang dibutuhkan untuk menyiapkan kekuatan rasio
Pendahuluan:
Sediaan farmasi terdiri dari sejumlah bahan yang berbeda dalam suatu formula untuk
menghasilkan suatu produk. Bahan dan zat aktif yang digunakan dalam suatu produk
dapat berupa padat, cair atau gas.
Konsentrasi
Konsentrasi adalah ekspresi dari rasio jumlah bahan dengan jumlah produk. Itu dapat
diekspresikan dalam beberapa cara:
(b/v), (v/b), (v/v), (b/b).
Lanjutan…
Konsentrasi sediaan farmasi biasanya menggambarkan kekuatan obat dalam sediaan.
Dalam praktiknya, penting bagi pasien untuk menerima jumlah obat yang benar
Jika pasien menerima terlalu banyak obat, mereka cenderung mengalami efek
samping; efek samping sering kali berhubungan dengan dosis, jadi semakin tinggi
jumlah obat, semakin kuat efek sampingnya
Jika pasien menerima terlalu sedikit obat, maka pengobatan mereka cenderung kurang
efektif daripada yang dimaksudkan oleh pemberi resep. Hal ini dapat menyebabkan
penurunan kesehatan pasien.

Kita tahu bahwa bilangan rasional dapat dinyatakan sebagai rasio, pecahan, desimal,
atau persentase. Karena konsentrasi adalah ekspresi rasio, mereka juga dapat
dinyatakan dalam bentuk yang berbeda. Bentuk yang umum dalam farmasi digunakan
adalah kekuatan jumlah, kekuatan rasio, bagian per juta (bpj) dan kekuatan
persentase.

Masing-masing dari empat bentuk ini dapat menjadi ekspresi dari w/w, v/v, w/v atau
v/w, tergantung pada apakah padatan atau cairan yang terlibat.
Untuk kekuatan rasio, bagian per juta dan kekuatan persentase dalam b/b atau v/v,
jumlah bahan dan produk harus dinyatakan dalam satuan yang sama:
perbandingan 7 mL dengan 12mL adalah perbandingan 7 : 12v/v rasio 3mg untuk
5mg adalah rasio 3: 5 b/b.
Selama unit yang digunakan sama, mereka mengarah pada rasio yang sama.

Jumlah Kekuatan
Jumlah kekuatan dapat muncul dalam salah satu dari empat bentuk, w/w, v/v, w/v
atau v/w. Besaran kekuatan adalah rasio besaran dan satuan apa pun dapat digunakan,
yaitu g/mL, mg/mL, mg/g, mL/mL, g/g, g/mL, dll. Satuan dinyatakan dalam semua
kasus .

Kekuatan Rasio
Kekuatan rasio dinyatakan sebagai rasio dalam bentuk 1 dalam r. Pecahan yang
bersesuaian akan memiliki pembilang 1. Konvensi yang disepakati menyatakan
bahwa, ketika kekuatan rasio mewakili padatan dalam cairan yang melibatkan satuan
berat dan volume, berat dinyatakan dalam gram dan volume dalam mililiter.

Parts Per Million (ppm) / Bagian Per Juta (bpj)


Bagian per juta (ppm) digunakan untuk menunjukkan konsentrasi dalam kasus ketika
rasio bahan untuk produk sangat kecil/sedikit. Ini setara dengan rasio dalam bentuk di
1000000 atau pecahan di mana penyebutnya adalah 1000000.

Lanjutan…
Menurut konvensi yang disepakati, berat 1ppm dalam volume adalah 1 g dalam
1.000.000 mL; Berat 1ppm adalah 1mg per 1.000.000 mg atau 1 g per 1.000.000 g.
Dalam volume dalam volume itu adalah 1mL dalam 1.000.000mL atau 1 L dalam
1.000.000 L.
Konsentrasi Persentase
Dalam hal bagian, persentase adalah jumlah bahan dalam 100 bagian produk. Dalam
kasus b/v dan v/b, menggunakan konvensi, satuannya adalah gram per 100mL dan
mililiter per 100g.
Mengubah konsentrasi dari satu
bentuk ke bentuk lainnya
Biarkan jumlah bahan menjadi a dan jumlah produk menjadi b. Misalkan p adalah
jumlah dalam 100 bagian (konsentrasi persentase), 1 dalam r adalah kekuatan rasio
dan m adalah jumlah bagian per juta.

Tabel tadi menunjukkan hubungan antara ekspresi konsentrasi yang berbeda. Dengan
menggunakan himpunan proporsional dari ekspresi konsentrasi yang diketahui dan
ekspresi konsentrasi yang diperlukan, dimungkinkan untuk mengubah dari satu
ekspresi ke ekspresi lainnya.

Menghitung jumlah bahan yang dibutuhkan untuk membuat persentase


Dengan cara yang sama seperti mengubah dari satu ekspresi konsentrasi ke ekspresi
lainnya, juga dimungkinkan untuk menggunakan himpunan proporsional untuk
menghitung jumlah bahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah produk
persentase yang diketahui.

Jumlah Persentase

Bahan a p

Produk b 100

Nilai p dan b akan diketahui dan, oleh karena itu, a dapat dihitung.

Menghitung jumlah bahan yang dibutuhkan untuk menyiapkan kekuatan rasio


Ketika konsentrasi akhir produk dinyatakan sebagai kekuatan rasio, himpunan
proporsional berikut dapat digunakan untuk menghitung jumlah bahan untuk
menghasilkan jumlah produk yang diketahui.
Jumlah Rasio

Bahan a 1

Produk b r

Dalam situasi ini, r dan b akan diketahui dan a akan dihitung.


CONTOH SOAL KONSENTRASI
Suatu termometer berdaya baca rendah yang digunakan untuk mendiagnosis
hipotermia suhu antara 30,9 C dan 43,2 C, ubahlah suhu menjadi skala F

• JAWAB :

• F = 9/5 x 30,9 + 32 = 87,62


• F = 9/5X 43,2 + 32 = 109,96

BAB 4
PENGENCERAN

Pengenceran dan pemekatan

Pengenceran mengurangi kekuatan suatu sediaan dengan


penambahan pelarut atau pembawa.
• Pemekatan meningkatkan kekuatan sediaan memiliki
kekuatan yang lebih besar dengan mengurangi kuantitas relatif pelarut
atau pembawa

• Jika suatu sediaan cair diecerkan menjadi dua kali kuatitas awalnya, maka bahan
utamnya akan terkandung dalam dua bagian dari total sediaan, sehingga
kekuatannya akan berkurang setengahnya.
• Suatu sediaan Cair akan dipekatkan dengan penguapan menjadi setengahnya
kuantitas awalnya, maka bahan utamanya akan terkandung dalam setengah bagian
dari seluruh sediaan, dan kekuatannya akan menjadi dua kali lipat.
rumus
• Q1 x C1 = Q2 x C2
• Q = kuantitas
• C =konsentrasi

LARUTAN STOK
DEFINISI
• Suatu larutan stok merupakan larutan suatu zat medisinal atau nonmedisinal yang
relatif pekat dan digunakan sebagai sumber zat tersebut untuk membuat larutan yang
konsetrasinya lebih kecil.
aligasi
a) Metode aritmatik untuk menyelesaikan permasalahan
terkait pencampuran dari komponen – komponen yang memiliki
kekuatan yang berbeda
b) Menghitung rata – rata (average) kekuatan bobot yang
ditimbang atau ukuran kuantitatif lain dari campuran dua atau
lebih zat yang jumlah dan konsentrasinya
Tipe aligasi :
Aligasi medial
Aligasi pertukaran

Aligasi Medial
Aligasi medial
• Metode untuk menghitung rata – rata kekuatan
dari campuran dua atau lebih zat tertentu yang jumlah
dan konsentasinya diketahui aligasi meduan
digunakan untuk menentukan kekuatan bahan dalam
campuran
• Hasilnya dapat dinyatkan dalam presentae
kekuatan, sehingga sering dipakai untuk menentukan
persentase kekuatu suatu campuran.
Misal : apoteker mencampun dua atau lebih larutan yang
diketahui konsentrasinya kekuatan dengan dari
campuran tersebut dapat diketehui ( dihitung ) dengan
metode aligasi medial

Aligasi pertukaran
Aligasi Pertukaran
a) Metode aritmatika untuk menentukan banyaknya dua sediaan atau
lebih memiliki kekuatan pencampuran yang berbeda untuk
memperoleh hasil akhir dengan jumlah dan kekuatan yang diinginkan
b) Rasio bagian yang diperoleh untuk membuat proporis relatif
c) Dapat digunakan untuk menentukan :
- Jumlah relatif sediaan dengan kekuatan pencampuran yang berbeda
untuk memperoleh produk dengan kekuatan yang diinginkan - Jumlah
pengenceran yang harus ditambahkan pada suatu sediaan untuk menurunkan
kekuatannya
- Jumlah konstituen aktif yang harus ditambahkan pada sediaan untuk
meningkatkan kekuatannya

CONTOH SOAL PENGENCERAN


Jika suatu sirup yang mengandung 25 % b/v diuapkan menjadi 45 % volumenya,
berapa persen sukrosa yang akan terkandung dalam sirup?
Jawab :

Cttn volume sirup yang digunakan adalah 100 ml


100 × 25 = 45 × Q

45Q = 2.500
Q = 55,55%
CONTOH SOAL ALIGASI
Tentukan berapa persentase kekuatan alkohol dalam campuran yang terdiri
dari :

a. Alkohol 5% dalam 5 ml
b. Alkohol 3% dalam 10 ml Jawab:

5% x 5 ml = 0,25 ml

3 % x 10 ml= = 0,3 MI

% alcohol dalam campuran = 0,28 / 15 x 100 = 1,86%

CONTOH SOAL ALIGASI PERTUKARAN


Seorang apoteker ingin menggunakan dua lot salep ichtamol yang mengandung 30%
dan 5% ichtamol. Dalam proporsi berapa obat tersebut harus dicampur untuk
membuat salep ichtamol 15%?
Jawab

30%. 3%bagian dari basis

15%

5%. 2% bagian dari basis


Proposinya. 3:2
BAB 5
PERHITUNGAN FISIKA

Outline
Perhitungan fisika, terbagi menjadi: Bobot jenis dan Termometri
Bobot jenis :
Rasio bobot suatu zat terhadap bobot zat baku
yang volumenya sama pada suhu yang sama dan
dinytakan dalam decimal
Bobot jenis mengambarkan hubungan antara bobot suatu
zat terhadap bobot suatu zat baku,
Contoh,,
(air yang merupakan zat baku untuk sebagian besar perhitungan
dalam farmasi dan dinyatakan memiliki bobot jenis 1,00
sebagai perbandingan)
1. bobot jenis gliserin adalah 1,25 kali artinya bobot
gilserin 1,25 bobot volume air yang setara,
2. bobot jenis alkohol 0,81 artinya bobot alkohol 0,81
kali bobot volume air yang setara

>Zat yang memiliki bobot jenis lebih kecil dari 1,00 lebih rinan daripada zat air
<Zat yang memiliki bobot jenis lebih besar dari 1,00 lebih berat daripada air
• Bobot jenis dinyakan dalam beberapa desimal dengan beberapa
angka dibelakang koma sebanyak akurasi yang diperlukan pada
penentuannya.
• Pada umumnya dua angka dibelakang koma
Rumus bobot jenis

Bobot jenis ( bj ) = Bobot


zat (g) :
Bobot sejumlah volume air yang setara
Termometri
Termometri penting dalam penggunaan suhu terkendali
pada proses – proses kimia, uji fisika dan pemeriksaaan
zat kimia. Dalam penyimpanan bahan farmasi yang sesuai
dan dalam pemakaian termometrer klinis dan perawatan
pasien
Konvensi F - C
• Tahun1709, ilmuan jerman Gabriel Fahrenheit membuat sebuah
termometer yang memiliki skala 32 (titik beku air)
• Dan 212 (titik didih), kedua titik berjarak 180
1742 Andreas Celsius, membuat temometer menjadi
skala 0 (titik beku) dan 100 untuk titik didih air
Sehingga dapat dikonfersikan 100 drjar celsius dapat
memberikan 180 derajat F, tiap celsius SETARA dengan
1,8 atau 9/5 tiap derajat.

Rumus konfersi
C MENJADI F
F= 9/5 X C+32
F MENJADI C
C = 5/9 X (F-32)

CONTOH SOAL
Konfersi
Suatu termometer berdaya baca rendah yang digunakan untuk mendiagnosis
hipotermia suhu antara 26,5 C dan 46,2 C, ubahlah suhu menjadi skala F

JAWAB:

F= 9/5 x 26,5 +32=79,7


• F = 9/5X 46,2+32=115,16

CONTOH SOAL BOBOT JENIS


Bobot jenis
Jika 120 ml larutan sorbitol berbobot 150 g, maka hitunglah bobot jenisnya :

Jawab: ditanya bobot


zat: 150 g bobot
volume: 120 ml
150/120 = 1,25

BAB 6
PERHITUNGAN KIMIA DAN FISIKA
Outline
• Stabilitas Kimia
• Bagian aktif obat
STABILITAS KIMIA
Semua obat mengalami penguraian kimia
deiring dengan waktu → Laju penguraian ini
penting untuk menentukan lamanya obat dalam
mepertahankan potensinya
• Adalah lamanya waktu suatu obat untuk mempertahankan integritas kimia dan
potensinya seperti yang tercantum dalam etiket dalam batas yg ditentukan oleh
Unites
States Pharmacopea (USP)
Stabilitas kimia
Lanjutan
Stabilitas dinyatakan sebagai LAMA WAKTU
→ digunakan untuk menentukan waktu kadaluasrsa
(tanggal habis pakai)

Stabilitas kimia dapat ditentukan dengan menggunakan


KINETIKA KIMIA

Hal yang harus diteliti dalam menetapkan stabilitas


kimia adalah :

• Orde reaksi
• Laju reaksi
Lanjutan
• Variabel dalam persamaan kinetika kimia yaitu :
– t = lamanya waktu
– k = tetapan laki reaksi
– Ct = konsentrasi obat pada waktu t
– C0 = konsentrasi awal obat
• Satuan yang digunakan
❑ Ct dan C0 = satuan konsentrasi misalnya mg/mL
atau kadang – kadang satuan bobot misalnya mg ❑
k = satuannya tergantung orde reaksi
Lanjutan

Dalam menentukan ORDE REAKSI → harus membuat grafik


antara konsentrasi obat terhadap waktu
• Jika terbentuk garis lurus pada grafik tersebut → reaski
berada pada ORDE NOL
• Jika tidak → buat grafik antara logaritma natural (ln)
konsentrasi obat terhadap waktu → jika terbentuk garis
lurus → reaksi berada pada ORDE PERTAMA
Lanjutan
• Dalam kasus manapun, tetapan laju reaksi (k)
merupakan kemiringan negatif dari garis yg terbentuk
pada grafik konsentrasi terhadap waktu atau logaritma
natural konsentrasi terhadap waktu.
ORDE NOL
• Pada reaksi orde nol
– Laju reaksi tidak tergantung pada konsentrasi dan
tetap konstan seiring dengan waktu. Persamaannya
:
Ct = -Kt + Co
Satuan untuk k = konsentrasi persatuan waktu
(misalnya mg/mL/jam) atau jumlah per satuan waktu
(misalnya mg/jam)
Secara umum : TETAPAN LAJU REAKSI
menggambarkan jumlah obat yang terurai per satuan waktu

ORDE PERTAMA
• Laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi
yg tersisa sejalan dengan waktu.
• Persamaannya : ln Ct = -kt + ln Co • Satuan
untuk k merupakan kebalikan dari waktu
(misalnya jam−1)
• BERBEDA dgn orde nol, k TIDAK menyatakan
secara langsung jumlah obat yg terurai per satuan
waktu.
Lanjutan
• Suhu pada persamaan ini dinyatakan dalam
derajat Kelvin, yang dihitung dengan menambahkan
273 pada suhu dalam derajat Celcius.
• Persamaan ini sering digunakan untuk
mempersingkat durasi penelitian stabilitas onat dengan
membiarkan obat terurai dengan cepat dengan
menentukan k1 pada suhu yang dinaikkan, kemudian
menghitung k2 pada suhu kamar
BAGIAN AKTIF OBAT
Terkadang perlu mengetahui jumlah
bagian obat aktif secara farmakologi
jika berada dalam
bentuk garam, ester, hidrat, atau
komplekskimia

Bagian aktif obat adalah bagian dari


suatu senyawa kimia yg
bertanggung jawab terhadap
aktivitas farmakologi utama
senyawa tersebut.
Lanjutan
• Hal – hal yang diperlukan dalam menentukan bagian aktif
obat :
– Bobot atom
– Bobot molekul
CONTOH SOAL
Stabilitas Kimia
Satu batch obat mengandung 300 mg obat yg masing-masing dibuat dan disimpan
pada suhu 25°C untuk menguji stabilitanya pada suhu kamar. Jumlah obat yg tersisa
pada sampel koyo ini dianalisis secara berkala, data menunjukkan reaksi orde nol
dengan tetapan laju 3 mg/bulan

a) Jika obat ini dikatakan dapat mempertahankan potensinya hingga 90%


dari konsentrasi awal obat masih bersisa, kapan tanggal kadaluarsa
untuk obat yg dibuat tgl 1 januari 2022? (1 bulan dianggap 30 hari)
b) Berapa banyak obat yg akan tersisa setelah disimpan selama 2 tahun 2bulan

Jawab
Ct 90
C0 300
t?
K 3mg/bulan

Ct = -Kt +C0
90×300/100 =270
Ct - (Kt) + C0
270-3 +300
300-270=3
30/3 =10 bulan ×(30 hari):30
=300h/30
10

Ct = - Kt + C0
-2.26+300mg
-52 +300 =248mg

BAB 7
PERHITUNGAN KIMIA
Outline
• Stabilitas Kimia
• Bagian aktif obat

STABILITAS KIMIA
Semua obat mengalami penguraian kimia
deiring dengan waktu Laju penguraian ini
penting untuk menentukan lamanya obat
dalam mepertahankan potensinya
Stabilitas kimia
• Adalah lamanya waktu suatu obat untuk mempertahankan integritas kimia dan
potensinya seperti yang tercantum dalam etiket dalam batas yg ditentukan oleh
Unites States Pharmacopea (USP)

Lanjutan
Stabilitas dinyatakan sebagai LAMAWAKTU
digunakan untuk menentukan waktu
kadaluasrsa (tanggal habis pakai) Stabilitas
kimia dapat ditentukan dengan menggunakan
KINETIKAKIMIA
Hal yang harus diteliti dalam menetapkan stabilitas
kimia adalah :
• Orde reaksi
• Laju reaksi

Lanjutan
• Variabel dalam persamaan kinetika kimia yaitu : – t = lamanya waktu
– k = tetapan laju reaksi
– Ct = konsentrasi obat pada waktu t
– C0 = konsentrasi awal obat
• Satuan yang digunakan
Ct dan C0 = satuan konsentrasi misalnya
mg/mL atau kadang – kadang satuan bobot
misalnya mg k = satuannya tergantung orde
reaksi
Lanjutan
Dalam menentukan ORDE REAKSI harus membuat grafik
antara konsentrasi obat terhadap waktu
CONTOH SOAL
Konsep mol
Berapa massa molar dari AuCl3 adalah
Jawab
Au = 194.9 g/mol
Cl = 35.4 g/mol
Masa molar AuCl3 = Au + 3 Cl = 194.9 + (3×35.4) = 303.3 gram

• Jika terbentuk garis lurus pada grafik tersebut


reaski berada pada ORDENOL
• Jika tidak buat grafik antara logaritma natural
(ln) konsentrasi obat terhadap waktu jika terbentuk
garis lurus reaksi berada pada ORDEPERTAMA

Lanjutan
• Dalam kasus manapun, tetapan laju reaksi (k)
merupakan kemiringan negatif dari garis yg terbentuk
pada grafik konsentrasi terhadap waktu atau logaritma
natural konsentrasi terhadap waktu.

Lanjutan
• Suhupada persamaan ini dinyatakan dalam
derajat Kelvin, yang dihitung dengan menambahkan
273 pada suhudalam derajat Celcius.
• Persamaan ini sering digunakan untuk
mempersingkat durasi penelitian stabilitas onat dengan
membiarkan obat terurai dengan cepat dengan
menentukan k1 pada suhuyang dinaikkan, kemudian
menghitung k2 pada suhu kamar
BAGIAN AKTIF OBAT
Terkadang perlu mengetahui jumlah
bagian obat aktif secara farmakologi
jika berada dalam bentuk garam,
ester, hidrat, atau komplekskimia
Bagian aktif obat adalah bagian dari
suatu senyawa kimia yg
bertanggung jawab terhadap
aktivitas farmakologi utama
senyawa tersebut.
Lanjutan
• Hal – hal yang diperlukan dalam menentukan bagian aktif
obat :
– Bobot atom –
Bobot molekul.

CONTOH SOAL PERHITUNGAN KIMIA


Gas asetilena (Ar C = 12, H = 1) dibakar sesuai reaksi:

2 C2H2 (g) + 5 O2 → 4 CO2 (g) + 2 H2O (l)


Bila dihasilkan 67,3 liter gas oksigen pada keadaan standar (STP), maka massa gas
asetilena yang dibakar sebanyak

Jawaban :
Hitung mol gas oksigen dengan cara dibawah ini.

→ mol O2 =
V
22,4

→ mol O2 =
67,3
22,4
= 3 mol
Selanjutnya, hitung mol gas asetilena dengan cara dibawah ini

→ mol C2H2 =
koefisien C2H2
koefisien O2 x
mol O2

→ mol C2H2 =
25
x 3 mol = 1,2 mol
Massa gas asetilena = mol x Mr C2H2 = 1,2 x ((2 x 12) + (2 x 1)) = 31,2 gram.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai