Disusun oleh :
KELOMPOK 10
Jika rasio memiliki nilai yg sama setara (equivalent) dan proporsional satu sama
lain
Suatu proporsi dapat ditulis dalam salah satu diantara 3 bentuk berikut a:b
= c:d
a/b = c/d
Penyelesaian:
Lebar denah = 12 cm
Nah, ingat ada selisih panjang dan lebar tanah sebenarnya adalah 3m.
= 12m + 3m = 15m
Kemudian, kita hitung luas tanah sebenarnya, menggunakan rumus panjang x lebar.
Berguna untuk memperkecil faktor suatu rasio dengan menggunakan pembagi yang
umum
Contoh : rasio 2:250 1:125
Contoh:
𝑥 = =5
atau
: = =5
IMPLEMENTASI DALAM FARMASI
Rasio tunggal
• Untuk menyatakan jumlah relatif satu item dibandingkan dengan item
kedua
PERSEN
Merupakan suatu angka atau perbandingan (rasio) untuk menyatakan pecahan dari
seratus yang ditunjukkan dengan simbol %.
Catatan :
Rumus:
Lanjutan:
PERSEN KONSENTRASI
•
Persen Berat (% b/b)
•
% zat terlarut = berat zat terlarut x 100%
berat larutan
•
Persen Volume (% v/v)
•
% zat terlarut = volume zat terlarut x 100%
volume larutan
•
Persen berat/ Volume (% b/v)
•
% zat terlarut = berat (gram) zat terlarut x 100% volume
(ml) larutan
Diketahui: Harga beli mesin kopi = Rp 15.000.000, harga jual mesin kopi = Rp
13.500.000
Ditanya: Kerugian?
Jawaban!
Kerugian = Harga beli - Harga jual
Kerugian = 15.000.000 - 13.500.000
Kerugian = Rp1.500.000
Persentase kerugian = Besar rugi/Modal (100%)
%Rugi = 1.500.000/15.000.000 x 100%
%Rugi = 0,1 x 100%
%Rugi = 10%
Dari perhitungan di atas, persentase kerugian restoran tersebut sebesar 10%.
ANALISIS DIMENSIONAL
Merupakan suatu metode pemecahan soal yang menerapkan faktor kesetaraan dan
faktor konversi satuan yang diperlukan untuk membuktikan bahwa faktor – faktor
suatu persamaan memiliki dimensi yg sama.
Kuantitas dan satuan yg diberikan x faktor kesetaraan dan faktor konversi satuan =
Jawaban dalam satuan yang diinginkan Lanjutan:
• Faktor kesetaraan dan faktor konversi satuan dipilih agar dapat
menghilangkan seluruh satuan yang tidak diinginkan dalam persamaan
tersebut dan mempertahankan satuan yg diinginkan dalam jawaban.
• Catatan :
• Pembilang dan penyebut faktor konversi harus diletakkan dgn benar
agar satuan yang tidak diinginkan hilang.
• Keuntungan :
• Penggabungan banyak langkah di aritmetika menjadi suatu pernyataan
tunggal
BAB 2
METODE PENGUKURAN
Metode pengukuran
• Pengukuran volume
• Pengukuran bobot
• Persentasi galat
• Metode alikuot pada penimbangan dan pengukuran
Pengukuran VOLUME
Lanjutan...
Jika menggunakan bejana ukur yang besar meningkatkan potensi kesalahan
Semakin sempit ruang bejana semakin kecil kesalahan dalam pembacaan
meniskus semakin akurat pengukuran
CONTOH SOAL PENGUKURAN VOLUME
1.Setiap turun satu tangga, angka dikali dengan 1000
2.Setiap naik satu tangga, angka dibagi dengan 1000
Misalnya
5 km3 = …………hm3
5 km3 = 5 x 1000 = 5000 hm3
Pengukuran BOBOT
• Untuk timbangan dengan kepekaan 6 mg dan dengan galat yg berterima
5% jumlah terkecil yg harus ditimbang adalah 120 mg
• 100 % x 6 mg =120 mg 5%
• Untuk memperoleh presisi yg lebih besar daripada yg dimungkinkan
oleh timbangan resep golongan A beberapa farmasis menggunakan
timbangan elektronik untuk menimbang jumlah yg sangat kecil
• Timbangan ini mampu menimbang 0,1 mg dengan akurat, mampu
mengkalibrasi sendiri, dan dilengkapi dgn fitur pembacaan hasil digital
yg mudah digunakan.
• Kapasitas maksimum antara 60 g – 210 g
Persentase Galat
• Berat atau volume
• kelebihan atau kekurangan
Galat x 100%
= Persentase galat
Kuantitas yg diinginkan
Metode Alikuot
Alikuot merupakan suatu pecahan, porsi, atau bagian yang dikandung dalam jumlah
pasti beberapa kali pada yg lain.
Suatu bagian alikuot dinyatakan secara numerik bersama dengan satuan bobot dan
volume yg sama sebagai bagian keseluruhan (misalnya, alikuot kedua puluh dari 200 g
yg artinya 1/20 dari 200 g)
Menimbang dengan Alikuot
Suatu resep memerlukan 5 mg obat. Seorang farmasis memiliki timbangan resep
dengan SR 6 mg dan galat tidak lebih dari 5% dalam penimbangan. Bagaimana
memperoleh 5 mg obat dengan menggunakan metode alikuot? Laktosa sebagai
pengencer. 100% x 6mg
=120 mg
5%
Outline
• Metode pengukuran
– Pengukuran volume
– Pengukuran bobot
– Persenasi galat
– Metode alikuot pada penimbangan dan pengukuran
Pengukuran Volume
• kepekaan,
• akurasi, dan
• kapasitas Lanjutan
BAB 3
KONSENTRASI
Outline
1. Pendahuluan
2. Konsentrasi
3. Jumlah Kekuatan
4. Kekuatan Rasio
5. Ppm/bpj
6. Konsentrasi Persentase
7. Mengubah konsentrasi dari satu bentuk ke bentuk lainnya
8. Menghitung jumlah bahan yang dibutuhkan untuk membuat persentase
9. Menghitung jumlah bahan yang dibutuhkan untuk menyiapkan kekuatan rasio
Pendahuluan:
Sediaan farmasi terdiri dari sejumlah bahan yang berbeda dalam suatu formula untuk
menghasilkan suatu produk. Bahan dan zat aktif yang digunakan dalam suatu produk
dapat berupa padat, cair atau gas.
Konsentrasi
Konsentrasi adalah ekspresi dari rasio jumlah bahan dengan jumlah produk. Itu dapat
diekspresikan dalam beberapa cara:
(b/v), (v/b), (v/v), (b/b).
Lanjutan…
Konsentrasi sediaan farmasi biasanya menggambarkan kekuatan obat dalam sediaan.
Dalam praktiknya, penting bagi pasien untuk menerima jumlah obat yang benar
Jika pasien menerima terlalu banyak obat, mereka cenderung mengalami efek
samping; efek samping sering kali berhubungan dengan dosis, jadi semakin tinggi
jumlah obat, semakin kuat efek sampingnya
Jika pasien menerima terlalu sedikit obat, maka pengobatan mereka cenderung kurang
efektif daripada yang dimaksudkan oleh pemberi resep. Hal ini dapat menyebabkan
penurunan kesehatan pasien.
Kita tahu bahwa bilangan rasional dapat dinyatakan sebagai rasio, pecahan, desimal,
atau persentase. Karena konsentrasi adalah ekspresi rasio, mereka juga dapat
dinyatakan dalam bentuk yang berbeda. Bentuk yang umum dalam farmasi digunakan
adalah kekuatan jumlah, kekuatan rasio, bagian per juta (bpj) dan kekuatan
persentase.
Masing-masing dari empat bentuk ini dapat menjadi ekspresi dari w/w, v/v, w/v atau
v/w, tergantung pada apakah padatan atau cairan yang terlibat.
Untuk kekuatan rasio, bagian per juta dan kekuatan persentase dalam b/b atau v/v,
jumlah bahan dan produk harus dinyatakan dalam satuan yang sama:
perbandingan 7 mL dengan 12mL adalah perbandingan 7 : 12v/v rasio 3mg untuk
5mg adalah rasio 3: 5 b/b.
Selama unit yang digunakan sama, mereka mengarah pada rasio yang sama.
Jumlah Kekuatan
Jumlah kekuatan dapat muncul dalam salah satu dari empat bentuk, w/w, v/v, w/v
atau v/w. Besaran kekuatan adalah rasio besaran dan satuan apa pun dapat digunakan,
yaitu g/mL, mg/mL, mg/g, mL/mL, g/g, g/mL, dll. Satuan dinyatakan dalam semua
kasus .
Kekuatan Rasio
Kekuatan rasio dinyatakan sebagai rasio dalam bentuk 1 dalam r. Pecahan yang
bersesuaian akan memiliki pembilang 1. Konvensi yang disepakati menyatakan
bahwa, ketika kekuatan rasio mewakili padatan dalam cairan yang melibatkan satuan
berat dan volume, berat dinyatakan dalam gram dan volume dalam mililiter.
Lanjutan…
Menurut konvensi yang disepakati, berat 1ppm dalam volume adalah 1 g dalam
1.000.000 mL; Berat 1ppm adalah 1mg per 1.000.000 mg atau 1 g per 1.000.000 g.
Dalam volume dalam volume itu adalah 1mL dalam 1.000.000mL atau 1 L dalam
1.000.000 L.
Konsentrasi Persentase
Dalam hal bagian, persentase adalah jumlah bahan dalam 100 bagian produk. Dalam
kasus b/v dan v/b, menggunakan konvensi, satuannya adalah gram per 100mL dan
mililiter per 100g.
Mengubah konsentrasi dari satu
bentuk ke bentuk lainnya
Biarkan jumlah bahan menjadi a dan jumlah produk menjadi b. Misalkan p adalah
jumlah dalam 100 bagian (konsentrasi persentase), 1 dalam r adalah kekuatan rasio
dan m adalah jumlah bagian per juta.
Tabel tadi menunjukkan hubungan antara ekspresi konsentrasi yang berbeda. Dengan
menggunakan himpunan proporsional dari ekspresi konsentrasi yang diketahui dan
ekspresi konsentrasi yang diperlukan, dimungkinkan untuk mengubah dari satu
ekspresi ke ekspresi lainnya.
Jumlah Persentase
Bahan a p
Produk b 100
Nilai p dan b akan diketahui dan, oleh karena itu, a dapat dihitung.
Bahan a 1
Produk b r
• JAWAB :
BAB 4
PENGENCERAN
• Jika suatu sediaan cair diecerkan menjadi dua kali kuatitas awalnya, maka bahan
utamnya akan terkandung dalam dua bagian dari total sediaan, sehingga
kekuatannya akan berkurang setengahnya.
• Suatu sediaan Cair akan dipekatkan dengan penguapan menjadi setengahnya
kuantitas awalnya, maka bahan utamanya akan terkandung dalam setengah bagian
dari seluruh sediaan, dan kekuatannya akan menjadi dua kali lipat.
rumus
• Q1 x C1 = Q2 x C2
• Q = kuantitas
• C =konsentrasi
LARUTAN STOK
DEFINISI
• Suatu larutan stok merupakan larutan suatu zat medisinal atau nonmedisinal yang
relatif pekat dan digunakan sebagai sumber zat tersebut untuk membuat larutan yang
konsetrasinya lebih kecil.
aligasi
a) Metode aritmatik untuk menyelesaikan permasalahan
terkait pencampuran dari komponen – komponen yang memiliki
kekuatan yang berbeda
b) Menghitung rata – rata (average) kekuatan bobot yang
ditimbang atau ukuran kuantitatif lain dari campuran dua atau
lebih zat yang jumlah dan konsentrasinya
Tipe aligasi :
Aligasi medial
Aligasi pertukaran
Aligasi Medial
Aligasi medial
• Metode untuk menghitung rata – rata kekuatan
dari campuran dua atau lebih zat tertentu yang jumlah
dan konsentasinya diketahui aligasi meduan
digunakan untuk menentukan kekuatan bahan dalam
campuran
• Hasilnya dapat dinyatkan dalam presentae
kekuatan, sehingga sering dipakai untuk menentukan
persentase kekuatu suatu campuran.
Misal : apoteker mencampun dua atau lebih larutan yang
diketahui konsentrasinya kekuatan dengan dari
campuran tersebut dapat diketehui ( dihitung ) dengan
metode aligasi medial
Aligasi pertukaran
Aligasi Pertukaran
a) Metode aritmatika untuk menentukan banyaknya dua sediaan atau
lebih memiliki kekuatan pencampuran yang berbeda untuk
memperoleh hasil akhir dengan jumlah dan kekuatan yang diinginkan
b) Rasio bagian yang diperoleh untuk membuat proporis relatif
c) Dapat digunakan untuk menentukan :
- Jumlah relatif sediaan dengan kekuatan pencampuran yang berbeda
untuk memperoleh produk dengan kekuatan yang diinginkan - Jumlah
pengenceran yang harus ditambahkan pada suatu sediaan untuk menurunkan
kekuatannya
- Jumlah konstituen aktif yang harus ditambahkan pada sediaan untuk
meningkatkan kekuatannya
45Q = 2.500
Q = 55,55%
CONTOH SOAL ALIGASI
Tentukan berapa persentase kekuatan alkohol dalam campuran yang terdiri
dari :
a. Alkohol 5% dalam 5 ml
b. Alkohol 3% dalam 10 ml Jawab:
5% x 5 ml = 0,25 ml
3 % x 10 ml= = 0,3 MI
15%
Outline
Perhitungan fisika, terbagi menjadi: Bobot jenis dan Termometri
Bobot jenis :
Rasio bobot suatu zat terhadap bobot zat baku
yang volumenya sama pada suhu yang sama dan
dinytakan dalam decimal
Bobot jenis mengambarkan hubungan antara bobot suatu
zat terhadap bobot suatu zat baku,
Contoh,,
(air yang merupakan zat baku untuk sebagian besar perhitungan
dalam farmasi dan dinyatakan memiliki bobot jenis 1,00
sebagai perbandingan)
1. bobot jenis gliserin adalah 1,25 kali artinya bobot
gilserin 1,25 bobot volume air yang setara,
2. bobot jenis alkohol 0,81 artinya bobot alkohol 0,81
kali bobot volume air yang setara
>Zat yang memiliki bobot jenis lebih kecil dari 1,00 lebih rinan daripada zat air
<Zat yang memiliki bobot jenis lebih besar dari 1,00 lebih berat daripada air
• Bobot jenis dinyakan dalam beberapa desimal dengan beberapa
angka dibelakang koma sebanyak akurasi yang diperlukan pada
penentuannya.
• Pada umumnya dua angka dibelakang koma
Rumus bobot jenis
Rumus konfersi
C MENJADI F
F= 9/5 X C+32
F MENJADI C
C = 5/9 X (F-32)
CONTOH SOAL
Konfersi
Suatu termometer berdaya baca rendah yang digunakan untuk mendiagnosis
hipotermia suhu antara 26,5 C dan 46,2 C, ubahlah suhu menjadi skala F
JAWAB:
BAB 6
PERHITUNGAN KIMIA DAN FISIKA
Outline
• Stabilitas Kimia
• Bagian aktif obat
STABILITAS KIMIA
Semua obat mengalami penguraian kimia
deiring dengan waktu → Laju penguraian ini
penting untuk menentukan lamanya obat dalam
mepertahankan potensinya
• Adalah lamanya waktu suatu obat untuk mempertahankan integritas kimia dan
potensinya seperti yang tercantum dalam etiket dalam batas yg ditentukan oleh
Unites
States Pharmacopea (USP)
Stabilitas kimia
Lanjutan
Stabilitas dinyatakan sebagai LAMA WAKTU
→ digunakan untuk menentukan waktu kadaluasrsa
(tanggal habis pakai)
• Orde reaksi
• Laju reaksi
Lanjutan
• Variabel dalam persamaan kinetika kimia yaitu :
– t = lamanya waktu
– k = tetapan laki reaksi
– Ct = konsentrasi obat pada waktu t
– C0 = konsentrasi awal obat
• Satuan yang digunakan
❑ Ct dan C0 = satuan konsentrasi misalnya mg/mL
atau kadang – kadang satuan bobot misalnya mg ❑
k = satuannya tergantung orde reaksi
Lanjutan
ORDE PERTAMA
• Laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi
yg tersisa sejalan dengan waktu.
• Persamaannya : ln Ct = -kt + ln Co • Satuan
untuk k merupakan kebalikan dari waktu
(misalnya jam−1)
• BERBEDA dgn orde nol, k TIDAK menyatakan
secara langsung jumlah obat yg terurai per satuan
waktu.
Lanjutan
• Suhu pada persamaan ini dinyatakan dalam
derajat Kelvin, yang dihitung dengan menambahkan
273 pada suhu dalam derajat Celcius.
• Persamaan ini sering digunakan untuk
mempersingkat durasi penelitian stabilitas onat dengan
membiarkan obat terurai dengan cepat dengan
menentukan k1 pada suhu yang dinaikkan, kemudian
menghitung k2 pada suhu kamar
BAGIAN AKTIF OBAT
Terkadang perlu mengetahui jumlah
bagian obat aktif secara farmakologi
jika berada dalam
bentuk garam, ester, hidrat, atau
komplekskimia
Jawab
Ct 90
C0 300
t?
K 3mg/bulan
Ct = -Kt +C0
90×300/100 =270
Ct - (Kt) + C0
270-3 +300
300-270=3
30/3 =10 bulan ×(30 hari):30
=300h/30
10
Ct = - Kt + C0
-2.26+300mg
-52 +300 =248mg
BAB 7
PERHITUNGAN KIMIA
Outline
• Stabilitas Kimia
• Bagian aktif obat
STABILITAS KIMIA
Semua obat mengalami penguraian kimia
deiring dengan waktu Laju penguraian ini
penting untuk menentukan lamanya obat
dalam mepertahankan potensinya
Stabilitas kimia
• Adalah lamanya waktu suatu obat untuk mempertahankan integritas kimia dan
potensinya seperti yang tercantum dalam etiket dalam batas yg ditentukan oleh
Unites States Pharmacopea (USP)
Lanjutan
Stabilitas dinyatakan sebagai LAMAWAKTU
digunakan untuk menentukan waktu
kadaluasrsa (tanggal habis pakai) Stabilitas
kimia dapat ditentukan dengan menggunakan
KINETIKAKIMIA
Hal yang harus diteliti dalam menetapkan stabilitas
kimia adalah :
• Orde reaksi
• Laju reaksi
Lanjutan
• Variabel dalam persamaan kinetika kimia yaitu : – t = lamanya waktu
– k = tetapan laju reaksi
– Ct = konsentrasi obat pada waktu t
– C0 = konsentrasi awal obat
• Satuan yang digunakan
Ct dan C0 = satuan konsentrasi misalnya
mg/mL atau kadang – kadang satuan bobot
misalnya mg k = satuannya tergantung orde
reaksi
Lanjutan
Dalam menentukan ORDE REAKSI harus membuat grafik
antara konsentrasi obat terhadap waktu
CONTOH SOAL
Konsep mol
Berapa massa molar dari AuCl3 adalah
Jawab
Au = 194.9 g/mol
Cl = 35.4 g/mol
Masa molar AuCl3 = Au + 3 Cl = 194.9 + (3×35.4) = 303.3 gram
Lanjutan
• Dalam kasus manapun, tetapan laju reaksi (k)
merupakan kemiringan negatif dari garis yg terbentuk
pada grafik konsentrasi terhadap waktu atau logaritma
natural konsentrasi terhadap waktu.
Lanjutan
• Suhupada persamaan ini dinyatakan dalam
derajat Kelvin, yang dihitung dengan menambahkan
273 pada suhudalam derajat Celcius.
• Persamaan ini sering digunakan untuk
mempersingkat durasi penelitian stabilitas onat dengan
membiarkan obat terurai dengan cepat dengan
menentukan k1 pada suhuyang dinaikkan, kemudian
menghitung k2 pada suhu kamar
BAGIAN AKTIF OBAT
Terkadang perlu mengetahui jumlah
bagian obat aktif secara farmakologi
jika berada dalam bentuk garam,
ester, hidrat, atau komplekskimia
Bagian aktif obat adalah bagian dari
suatu senyawa kimia yg
bertanggung jawab terhadap
aktivitas farmakologi utama
senyawa tersebut.
Lanjutan
• Hal – hal yang diperlukan dalam menentukan bagian aktif
obat :
– Bobot atom –
Bobot molekul.
Jawaban :
Hitung mol gas oksigen dengan cara dibawah ini.
→ mol O2 =
V
22,4
→ mol O2 =
67,3
22,4
= 3 mol
Selanjutnya, hitung mol gas asetilena dengan cara dibawah ini
→ mol C2H2 =
koefisien C2H2
koefisien O2 x
mol O2
→ mol C2H2 =
25
x 3 mol = 1,2 mol
Massa gas asetilena = mol x Mr C2H2 = 1,2 x ((2 x 12) + (2 x 1)) = 31,2 gram.
TERIMA KASIH